laporan akhir kks botubarani

29
BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Sibermas (KKS), sebelumnya adalah Kuliah Kerja Kreatif yang dulunya dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa. KKS ini adalah suatu Kuliah Kerja Lapangan dengan misi mengembangkan implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat. Istilah sibermas adalah suatu akronim dari Sinergi Pemberdayaan Masyarakat dimana reorientasi Kuliah Kerja Sibermas ini, menyesuaikan dengan kompetensi Perguruan Tinggi, waktu, dana dan institusi mitra pengabdian dalam kerangka otonomi daerah dan kebutuhan strategis khalayak sasaran. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai suatu institusi riset dalam rangka pengembangan program pemberdayaan masyarakat adalah sangat tepat mengarahkan substansi pengabdian masyarakat pada kegiatan pembangunan masyarakat (community development), melalui pemberdayaan masyarakat itu sendiri (community empoverment) dengan sasaran fungsi keluarga atau sasaran Human Development untuk menghasilkan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks) yang tinggi, atau pencapaian tujuan dan sasaran Millenium Development 1

Upload: muh-budiyanto-djafar

Post on 02-Dec-2015

194 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan tentang kuliah kerja sibermas UNG tahun 2012 di desa botubarani kabupaten bone bolango

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Kks Botubarani

BAB I

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Sibermas (KKS), sebelumnya adalah Kuliah Kerja Kreatif

yang dulunya dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa. KKS ini adalah

suatu Kuliah Kerja Lapangan dengan misi mengembangkan implementasi Tri

Darma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat.

Istilah sibermas adalah suatu akronim dari Sinergi Pemberdayaan

Masyarakat dimana reorientasi Kuliah Kerja Sibermas ini, menyesuaikan dengan

kompetensi Perguruan Tinggi, waktu, dana dan institusi mitra pengabdian dalam

kerangka otonomi daerah dan kebutuhan strategis khalayak sasaran.

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai suatu institusi riset dalam

rangka pengembangan program pemberdayaan masyarakat adalah sangat tepat

mengarahkan substansi pengabdian masyarakat pada kegiatan pembangunan

masyarakat (community development), melalui pemberdayaan masyarakat itu

sendiri (community empoverment) dengan sasaran fungsi keluarga atau sasaran

Human Development untuk menghasilkan Indeks Pembangunan Manusia (Human

Development Indeks) yang tinggi, atau pencapaian tujuan dan sasaran Millenium

Development Goals agar masyarakat bisa melanjutkan kegiatan pembangunan

yang terarah.

Langkah strategis pemberdayaan masyarakat dalam konteks KKS ini

dinilai melalui peningkatan tiga potensi SDM yang utama yaitu: (1) Pengetahuan

dan ketrampilan, (2) Pemberdayaan ekonomi kerakyatan, (3) Melalui perubahan

sikap mental, perubahan kehidupan sosial dan perubahan budaya masyarakat.

Selanjutnya, dalam orientasi Kuliah Kerja Sibermas mahasiswa perlu dipahami

bahwa khalayak sasaran pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah

masyarakat yang berada dalam lingkungan otoritas tertentu yaitu : Kota,

Kabupaten, Kecamatan atau Desa/Kelurahan yang secara insitusional dan

struktural memiliki institusi “Pemberdayaan Masyarakat” dimana anggota

keluarga menjadi subjek pembangunan yang turut berperan serta aktif dalam

peningkatan kualitas diri .

1

Page 2: Laporan Akhir Kks Botubarani

Secara hirarki, dari atas sampai kebawah pola pemberdayaan masyarakat

yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKS bersinergi dengan lembaga-

lembaga pemberdayaan masyarakat (SIBERMAS) dilapangan menampilkan pola

dan rona kuliah kerja baru yang sinergis, terpadu, terarah dan terkoordinasi dalam

pemberdayaan bermasyarakat.

Pemikiran yang dikemukakan diatas, didasarkan pada pengalaman selama

ini yakni hanya sebagian kecil Mahasiswa KKS yang berhasil dalam tugasnya

dilapangan dan benar-benar “mampu” bekerja sama dengan Kepala

Desa/Kelurahan dan Ketua LPM-nya atau mahasiswa yang dikoordinasi oleh

pembimbing dapat bekerjasama baik dengan Kepala Desa atau Ketua LPM

setempat.

A. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi

3. Keputusan Presiden RI :

a. Nomor : 54 tahun 2004 tentang pengalihan status IKIP Negeri

Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo

b. Nomor : 55/M tahun 2006 tentang pengangkatan Rektor Universitas

Negeri Gorontalo

4. Peraturan Mendiknas Nomor 10 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata

Kerja (OTK) Universitas Negeri Gorontalo

5. Peraturan Mendiknas Nomor 18 tahun 2006 tentang STATUTA

Universitas Negeri Gorontalo

6. Keputusan Rektor Universitas Negeri Gorontalo No: 87/H47.A2/KP/2009

tanggal 18 Maret 2009 tentang Pengangkatan Ketua LPM UNG

7. Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Depdiknas,

Edisi VII tahun 2007.

2

Page 3: Laporan Akhir Kks Botubarani

B. Visi dan Misi

1. Visi

Kuliah Kerja Subermas (KKS) Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo,

dilaksanakan oleh pusat Kuliah Kerja (SIBERMAS)/ Pusat Pendidikan dan

Pelayanan Masyarakat (Pusat KKS dan Pusdikyanmas). Visi pusat KKS

dan Pusdikyanmas, mengacu pada visi LPM dan Universitas Negeri

Gorontalo yakni :

“Terwujudnya pelaksanaan KKS dan Pusdikyanmas yang handal, inovatif

dan produktif dalam sinergi pemberdayaan masyarakat”.

2. Misi

Misi Pusat KKS dan pusdikyanmas adalah sebagai berikut:

1. Memberdayakan lembaga-lembaga pendidikan melalui kerja sama

pemerintah, komite sekolah, instansi terkait dan sekolah itu sendiri

dalam memecahkan permasalahan pengelolaan pendidikan sekolah di

wilayah lokasi KKS

2. Meningkatkan keterpaduan fungsi dan peran institusi pusat

KKS/Pusdikyanmas dengan institusi-institusi lain yang terkait dengan

tugas-tugas pemberdayaan masyarakat.

3. Membelajarkan mahasiswa dalam memecahkan masalah-masalah

dalam masyarakat secara metodologi lmiah.

4. Membelajarkan mahasiswa yang menjadi transformator ilmu

pengetahuan dan teknologi yang bernuansa IPTEK dan IMTAQ

5. Memberdayakan masyarakat agar mampu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu memecahkan masalah-

masalah secara mandiri, mampu berwirausaha serta mampu

mengembangkan potensi sumber daya alam setempat dan sumber daya

manusia dalam keluarga atau kelompok masyarakat

6. Memberdayakan masyarakat agar mampu membina dan

mengembangkan kehidupan bersama berdasarkan kekeluargaan,

memiliki semangat dan etos kerja, kepedulian dalam meningkatkan

kesejahteraan bersama, menjunjung tinggi moralitas, etika dengan

3

Page 4: Laporan Akhir Kks Botubarani

mengembangkan kehidupan beragama serta memelihara kerukunan

hidup antar umat beragama.

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKS

a. Sejarah Desa Botubarani

Desa Botubarani berasal dari pemekaran Desa Huangobotu pada tanggal

24 Agustus 2004. Asal usul nama Desa Botubarani adalah bahwa di desa tersebut

terdapat sebuah batu besar yang dinamakan Botubarani, pada waktu itu ditempati

oleh salah seorang pemberani yang bernama TIBARANI maka desa tersebut

dinamakan Desa Botubarani.

Sejarah Tokoh/Pemimpin Desa Botubarani adalah pada waktu berdirinya

Desa Botubarani pada tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah

mengangkat seorang Tokoh/Pemimpin yang bernama Darma Adam dan sampai

saat ini masih memimpin desa tersebut.

Desa Botubarani dibagi menjadi 3 wilayah Dusun sebagai berikut:

Dusun I Tambo’o Barat dengan jumlah Kepala Keluarga 144

Dusun II Tambo’o Tengah dengan jumlah Kepala Keluarga 168

Dusun III Tambo’o Timur dengan jumlah Kepala Keluarga 101

Tabel 1.1 Aparatur Pemerintah Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone

Kabupaten Bone Bolango

NO. NAMA JABATAN PENDIDIKAN1. Darma Adam Kepala Desa SMA2. Salma Yunus P Sekretaris Desa SMA3. Porano Pakaya Kepala Urusan Pemerintahan SD4. Abdullah Lakoro Kepala Urusan Pembangunan SD5. Ikram Lakoro Kepala Urusan Umum SD6. Amin Rahim Kepala Dusun I Paket C7. Arpan Napu Kepala Dusun II SD8. Sino Pakaya Kepala Dusun III SMA

4

Page 5: Laporan Akhir Kks Botubarani

b. Profil Desa

Keadaan Geografis Desa Botubarani

Luas wilayah : 1.108 Ha

Jumlah Dusun : 3 (Tiga)

1. Dusun I Tambo’o Barat

Luas Dusun 362 Ha

2. Dusun II Tambo’o Tengah

Luas Dusun 357 Ha

3. Dusun III Tambo’o Timur

Luas Dusun 389 Ha

Potensi Sumber Daya Alam

1. Pertanian : Tidak Ada

2. Pantai : 2,90 Km

3. Hutan Negara : 738,3 Ha

4. Dataran Rendah : 369,7 Ha

5. Dataran Tinggi : 738,3 Ha

Batas Wilayah :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Buata Kecamatan

Botupingge

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Huangobotu Kecamatan

Kabila Bone

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Teluk Tomini

Sebalah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Leato Selatan

Kecamatan Dumbo Raya

Tinggi tempat dari permukaan laut : 15 mdpl

Suhu rata – rata seharian : 26-30oC

5

Page 6: Laporan Akhir Kks Botubarani

Sosial Budaya Desa Botubarani

Keadaan sosial budaya masyarakat Desa Botubarani dapat terlihat dari

kependudukan, tingkat pendidikan, mata pencaharian dan agama. Berikut

kondisi sosial budaya yang ada di Desa Botubarani :

Tabel 1.2 Kondisi Sosial Budaya Desa Botubarani

NO. URAIAN JUMLAH KETERANGAN1. KEPENDUDUKAN

Jumlah PendudukJumlah Kepala KeluargaJumlah Laki-LakiJumlah Perempuan

1187413606581

2. TINGKAT PENDIDIKANTidak Tamat SDSDSMPSMA/SMKSarjana

88537549110

3. MATA PENCAHARIANPetaniNelayanKerajinan KecilTenaga Kerja SwastaPNSPensiunanABRI/POLRITukang

73180648102139

4. AGAMAIslamKristen ProtestanKristen KatolikBudhaHindu

1.187

Orbitasi, waktu tempuh dan Letak Desa

Jarak ke Ibukota Kecamatan : 2,5 Km

Jarak ke Ibukota Kabupaten : 30 Km

Jarak ke Ibukota Provinsi : 10 Km

6

Page 7: Laporan Akhir Kks Botubarani

Waktu tempuh ke Ibu Kota Kecamatan : 3 Menit

Waktu tempuh ke Ibu Kota Kabupaten : 20 Menit

Waktu tempuh ke Ibu Kota Provinsi : 10 Menit

1.2 Tujuan Pelaksanaan KKS

a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan

mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui bantuan

penyusunan dan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program

yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama

masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan

pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (Human

Development), mencapai target dan sasaran Milenium Development

Goals, Kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan

dalam wadah kerja sama masyarakat, pemerintah, swasta, dan lembafa

lainnya.

c. Menggalang komitmen, kepeduliaan dan keterampilan, KB dan

kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang

bahagia dan sejahtera. Kerja sama berbagai stakeholders (Pemda, swasta,

LSM, dan masyarakat) dalam upaya pengentasan kemiskinan, kelaparan

mengatasi permasalahan dan ketidak berdayaan penduduk dan kelurga

lainnya.

d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki

kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan

oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam

perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.

e. Meningkatkan kemampuan dan kompotensi mahasiswa sesuai dengan

bidang studi yang di tekuni.

1.3 Manfaat Pelaksanaan KKS

7

Page 8: Laporan Akhir Kks Botubarani

a. Terbentuknya Posdaya sebagai sarana pemberdayaan keluarga dan

penduduk untuk pengembangan SDM dan pengentasan kemiskinan.

Sasaran utama pembentukan ini bukan semata – semata dengan tujuan

membentuk Posdaya, tetapi dimaksudkan agar kelurga muda, keluarga

lansia, kaya dan miskin bisa bersilahturahmi dan saling peduli

sesamanya. Jadi sasaranya adalah bahwa Posdaya ini menjadi forum

pemberdayaan keluarga muda kurang mampu dan berkambangnya

suasana hidup gotong royong dikalangan masyarakat setempat. Posdaya

adalah forum silaturahmi dan pengembangan budaya peduli sesama anak

bangsa, forum pemberdayaan kelurga kurang mampu secara gotong

royong.

b. Terbentuknya Pengurus melalui fasilitas yang diberikan atau diupayakan

oleh mahasiswa dilakukan melalui pemanfaatan potensi sumber daya

manusia dan lainnya yang ada di sekitar Desa.

c. Tersusunya rencana program dan kegiatan pembangunan yang kreatif

dan inovatif berdasarkan arahan basis human developmement atau

millennium development goals (people centered development) melalui

pengembangan kemampuan kelurga dan masyarakat dengan

mengembangkan program pembangunan yang dapat dilakukan oleh

masyarakat secara mandiri, sekaligus mengatasi permasalahan yang

dihadapi masyarakat berdasarkan potensi, minat masyarakat dan kondisi

penduduk sebagai sasaran garapan.

d. Terlaksananya program Posdaya dengan pendampingan yang dilakukan

oleh mahasiswa.

e. Makin mengecilnya jumlah keluarga kurang mampu karena mengikuti

proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi – fungsi kelurga

secara sempurna.

f. Meningkatnya kerja sama Perguruan Tinggi dengan Pemda, swsta dan

LSM.

BAB II

8

Page 9: Laporan Akhir Kks Botubarani

URAIAN PROGRAM KERJA KKS TEMATIK POSDAYA

2.1 Perencanaan Program Kerja

Pada perencanaan program kerja yang akan dilaksanakan langkah awal

yang akan dilaksanakan yaitu melakukan observasi yang sasarannya adalah desa

Botubarani dan melakukan wawancara. Wawancara ini dilakukan pada penduduk

setempat dan aparat-aparat desa guna untuk mendapatkan gambaran atau

informasi tentang tahapan-tahapan program berikutnya. Program-program yang

akan dijalankan sesuai dengan program KKS tematik Posdaya UNG yaitu

pendidikan, kesehatan, lingkungan,ekonomi, agama dan sosial budaya. Dari

kelima program tersebut tidak menuntut kemungkinan untuk tetap dijalankan

semua, karena harus disesuaikan dengan keadaan dan situasi desa tersebut yang

berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan mahasiswa KKS

tematik Posdaya.

2.2 Pengorganisasian Program Kerja

Pemaparan program KKS Tematik Posdaya UNG dilaksanakan pada hari

senin tanggal 16 juli 2012 pada rapat Raskin yang dirangkaikan dengan

penyambutan Mahasiswa KKS Temaatik Posdaya. Penyusunan program kerja

Mahasiswa KKS, disusun berdasarkan hasil observasil observasi dan wawancara.

Adapun program-program tersebut terdiri dari.

Pendidikan

1. Sosialisasi fungsi komputer dan jaringan internet

2. Kursus komputer

3. Training motivasi

4. Pengadaan Perpustakaan Desa dan Papan Perpustakaan

Kesehatan

1. Sosialisasi Bahaya seks bebas

Lingkungan

1. Aksi jum’at bersih

2. Pengadaan Pot Bunga

Keagamaan

9

Page 10: Laporan Akhir Kks Botubarani

1. Pengoptimalan TPA dan Pengadaan papan TPA

2. Buka Puasa Bersama

3. Tadarusan

4. Gendang sahur

5. Tumbilatohe

6. Gebyar katupat

Dari ke 4 program yang telah di rencanakan yang diperoleh dari hasil

observasi dan wawancara tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari aparat dan

masyarakat botubarani melalui lokakarya mini berupa rapat raskin yang

dirangkaikan dengan penyambutan Mahasiswa KKS tematik Posdaya UNG,

Dengan program yang kami usulkan, kepala desa beserta aparat desa dan

masyrakat langsung menanggapi dengan respon yang positif yaitu menyetujui

semua program yang kami usulkan.

2.3 Implementasi Program Kerja

Setelah sosialisasi program Mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG di

Desa Botubarani, maka langkah selanjutnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa

KKS Tematik Posdaya UNG Desa Botubarani adalah melaksanakan observasi dan

konsultasi dengan aparat- aparat desa beserta tokoh-tokoh masyarkat serta

melakukan pendataan masalah serta identifikasi diselaraskan dengan program

yang telah disepakati dalam agenda sosialisasi program kerja Mahasiswa KKS

Tematik Posdaya UNG Desa Botubarani dengan Pemerintah dan Masyarakat

Desa Botubarani.

Observasi,konsultasi serta pendataan dan identifikasi dilaksanakan oleh

Mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG di lokasi disesuaikan dengan Kelima

program yang telah dipaparkan sebelumnya dari Perguruan Tinggi. Banyak faktor

yang mendukung sehingga program ini harus dijalankan yaitu dengan melihat

beberapa realita kehidupan Masyarakat Desa Botubarani, kelima program yang

dipaparkan Mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG menjadi hal yang patut untuk

direalisasikan.

1. Program Utama

10

Page 11: Laporan Akhir Kks Botubarani

a. Bidang Pendidikan

o Sosialisasi Fungsi Komputer

Implementasi yang digunakan yaitu masyarakat Desa Botubarani

sebagai sasaran utama dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan

sosialisasi tersebut.

o Kursus Komputer

Implementasi yang digunakan yaitu Partisipasi para remaja,siswa SD

dan SLTP ,Aparat Desa,serta masayrakat Desa Botubarani sebagai

sasaran utama dalam pelaksanaa kegiatan Kursus Komputer ini.

o Training Motivasi

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir Penduduk desa

Botubarani Beserta para pemuda ikut membantu dalam kegiatan

tersebut dalam hal ini yaitu menjadi peserta dalam kegiatan Training

Motivasi.

o Pengadaan Perpustakaan Desa dan Papan Perpustakaan

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir para Aparat desa

beserta Tokoh Agama dalam hal ini ikut berpartisipasi dan

mendukung program tersbut.

b. Bidang Lingkungan

o Aksi JUBER (Jumat Bersih)

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir masyarakat

Botubarani beserta Karang Taruna dalam Hal ini ikut membantu dan

berpartisipasi untuk menjalankan program tersebut.

c. Bidang Keagamaan/ Sosial Budaya

o Pengoptimalan TPA Beserta Pengajian Untuk remaja

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir dan mengajak

anak-anak beserta Remaja dalam Hal ini ikut berpartisipasi dengan

menjadi peserta dalam program tersebut..

o Pengadaan Papan TPA

11

Page 12: Laporan Akhir Kks Botubarani

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir Aparat desa dan

Tokoh-tokoh agama dalam hal ini mendukung program tersebut.

o Majelis Ta’lim

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh

masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut melaksanakan program

tersebut dengan ikut hadir dalam kegiatan yang dimaksud.

o Ifthar Bareng (Buka Puasa Bersama)

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh

masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut berpartisipasi dan

membantu dengan turut hadir dalam kegiatan tersebut.

o Tadarusan

Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir ibu – ibu Majelis

Ta’lim dan aparat desa dalam hal ini ikut berpartisipasi dengan ikut

Tadarusan tiap malam pada bulan Ramadhan.

o Gebyar Ketupat

Implememtasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh

masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut berpartisipasi dan berperan

dalam kegiatan tersebut,serta aparat desa ikut berpartisipasi dalam hal

ini mendukung selama kegiatan berlangsung.

o Tumbilotohe

Implememtasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh

masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut berpartisipasi dan berperan

dalam kegiatan tersebut,serta aparat desa ikut berpartisipasi dalam hal

ini mendukung kegiatan yang dimaksud

2.4 Pengawasan Program Kerja

Dengan kendala yang ada dilokasi, maka mahasiswa peserta KKS Tematik

Posdaya UNG Desa Botubarani lebih banyak melakukan koordinir dengan tingkat

aparat pemerintahan desa,lembaga pemberdayaan masyarakat desa,serta Karang

Taruna sehingga sinergisitas kerja yang diharapkan bisa tercapai.

12

Page 13: Laporan Akhir Kks Botubarani

Dari sisi sosialisasi program KKS Tematik Posdaya UNG hingga realisasi

program, mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG Desa Botubarani menjalankan

sinergisitasnya dengan aparat pemerintahan desa,lembaga pemberdayaan

masyarakat desa dan Karang Taruna, yaitu Dari awal kegiatan diantaranya

wawancara,observasi hingga pada realisasi program. sehingga beberapa Program

bisa tercapai dengan baik,dan kendala dilokasi bisa diminimalisir.

2.5 Evaluasi Program Kerja

Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Sibermas

(KKS) Posdaya selama 63 hari di desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone,

Kabupaten Bone Bolango berjalan sesuai dengan yang direncanakan walaupun

terdapat sedikit kendala/hambatan di lapangan seperti kekurangan dana, cuaca

yang yang tidak mendukung, namun dapat ditangani oleh Mahasiswa Kuliah

Kerja Sibermas bersama-sama dengan aparat desa, rema muda, pengurus Posdaya

dan masyarakat desa Botubarani yang selalu memberikan dukungan di setiap

progran yang kami laksanakan dan sangat berpartisipasi dalam menjalankan

semua program tersebut, tanpa bantuan dari mereka semua progran tidak bisa

berjalan hingga semuanya sukses.

13

Page 14: Laporan Akhir Kks Botubarani

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Realisasi Program Kerja

Dari semua program yang telah direncanakan pada masing-masing bidang

terlaksana 100%, misalnya Untuk bidang pendidikan seperti Sosialisasi Fungsi

Komputer dan Jaringan Internet, Kursus Komputer, training Motivasi, di hadiri

oleh masyarakat Botubarani dari anak-anak, pemuda hingga orang tua, Pengadaan

Perpustakaan Desa dan Papan Perpustakaan yang di buat oleh KKS posdaya.

Bidang Kesehatan seperti melakukan Sosialisasi Seks Bebas dan Narkoba. Dalam

bidang Lingkungan yakni Melakukan Aksi Jum’at Bersih yang di laksanakan oleh

KKS posdaya dan masyarakat Botubarani dan pengadaan pot Bunga. Untuk

Bidang Keagamaan, sosial dan budaya yakni Orang tua harus banyak berperan

dalam mendorong anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan pengajian,

Pengoptimalan TPA dan pembuatan papan TPA, Ifthar Bareng (Buka Puasa

Bersama), Tadarusan, Gendang Sahur, majlis Ta’lim, tumbilatohe dan Gebyar

ketupat yaitu mengadakan lomba-lomba seperti Lomba lari karung yang di ikuti

dan di ramaikan oleh anak-anak, pemuda dan ibu-ibu, Lomba Gigit sendok juga di

ikuti dan diramaikan oleh semua golongan umur dari anak-anak, pemuda dan ibu-

ibu, Lomba Dance di ikuti oleh anak-anak dan diramaikan oleh masyarakat

Botubarani, dan Lomba Kontes Kaca Mata di ikuti oleh Anak-anak dan Ibu-ibu.

Bidang Ekonomi seperti Pelatihan Keterampilan Pemuda. Semua program

berjalan dengan lancar dan semua terlaksana dari masing-masing bidang tersebut.

3.2 Hambatan/Permasalahan Dalam Pelaksanaan Program Kerja

Setelah mengadakan kegiatan wawancara dan observasi secara langsung

dan penyusunan program selama satu minggu pertama, mahasiswa peserta KKS di

lokasi desa botubarani menemukan beberapa masalah yang ditemui kemudian

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Bidang Pendidikan

14

Page 15: Laporan Akhir Kks Botubarani

1. Untuk Desa Botubarani setelah melakukan observasi dan

wawancara, ternyata khususnya dalam bidang pendidikan sebagian

besar anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan Aparat Desa itu sendiri kurang

menguasai sistem operasi komputer terutama program microsoft

word dan microsoft excel. Hal ini dipengaruhi oleh faktor

kurangnya fasilitas yang memadai. Sebab desa botubarani itu

sendiri hanya memiliki 1 unit komputer yang diletakkan di kantor

desa sebagai aset desa.

2. Dari hasil data yang diperoleh di kantor desa ternyata dari jumlah

penduduk 1181 jiwa hanya 3 orang yang memiliki gelar tertinggi

di bidang pendidikan yakni Strata 1 (S1). Dan sebagaian besar

anak usia sekolah terutama lulusan SMP, lebih memilih bekerja

sebagai nelayan dan pengangguran daripada melanjutkan

pendidikan ke jenjang SMA. Tidak hanya itu, menurut hasil

wawancara dengan aparat Desa, sangat kecil minat peserta yang

putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan melalui program

paket A, B, dan C meskipun pemerintah sudah menjamin semua

kebutuhan para peserta tersebut secara materi.

3. Dari hasil wawancara ternyata pemerintah desa botubarani itu

sendiri memperoleh sumbangan paket buku untuk dijadikan

perpustakaan desa. Namun pengelolaan perpustakaan itu sendiri

belum ada, dan keberadaannya tidak diketahui oleh masyarakat

desa itu sendiri.

b. Bidang Kesehatan

Maraknya budaya barat yang mulai masuk ke daerah timur, dan

popularitas mode masa kini, mengakibatkan daerah botubarani yang

mudah dijangkau oleh daerah perkotaan, mulai menerapkan cara hidup

budaya barat terutama adat bergaul dan berpakaian dikalangan pemuda.

Dan juga minimnya pengetahuan pemuda terhadap seks bebas dan juga

penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh seks bebas tersebut membuat

15

Page 16: Laporan Akhir Kks Botubarani

cara hidup para pemuda berbeda dengan kalangan pemuda desa pada

umumnya, sehingga menimbulkan pergeseran nilai moral terutama cara

berpakaian yang terlalu minim dan terbuka.

c. Bidang Lingkungan

1. Desa botubarani ternyata memiliki dua mesjid. Dari hasil

wawancara, telah dibentuk ta’mirul mesjid yang hingga saat ini

kurang aktif menjalankan program-program mesjid. Terutama

dalam hal kebersihan mesjid itu sendiri. Kebiasaan penduduk

membuang sampah dipesisir pantai dan juga saluran air di bawah

jembatan, sehingga menyebabkan banyak sampah yang berserakan

di mana-mana.

2. Sejak tahun ke tahun, kantor desa botubarani selalu terpilih

menjadi juara dalam lomba kantor desa terbaik yang

diselenggarakan se-kecamatan Kabila Bone, Bahkan terpilih

menjadi kantor desa yang akan mewakili kabila bone dalam lomba

kantor desa se-kabupaten Bone Bolango. Namun dari hasil

observasi, pekarangan kantor desa botubarani terlihat sangat

gersang. Hasil wawancara dengan kepala desa menyatakan bahwa

setiap lomba kantor desa botubarani hanya meminjam pot bunga

di rumah-rumah warga untuk sementara selama lomba tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa pekarangan atau lingkungan kantor

desa botubarani memang tidak memiliki pekarangan bunga atau

pot bunga sekalipun.

d. Agama dan Budaya

1. Kurangnya tenaga pengajar di taman Pengajian Anak-anak (TPA)

2. Kurangnya aktivitas keagamaan di desa botubarani terutama

pemberian ceramah di mesjid-mesjid dan selang beberapa tahun yang

lalu tidak pernah di adakan buka puasa bersama di mesjid sebab para

penduduk lebih suka berbuka pauasa di rumah masing-masing

16

Page 17: Laporan Akhir Kks Botubarani

sehingga menimbulkan kurangnya kebersamaan antar penduduk

botubarani itu sendiri.

3. Kurangnya pemuda yang terlibat dalam kegiatan keagamaan terutama

tadarusan di mesjid bersama kelompok tadarusan yang sudah

terbentuk.

4. Ada kesenjangan sosial antara pemuda botubarani di setiap dusun,

terutama dalam bergaul yang terkotak-kotakan menjadi beberapa

kelompok sehingga tidak adanya persatuan dan kesatuan pemuda atau

karang taruna botubarani.

5. Sejak tahun ke tahun, dari 3 dusun yang ada di botubarani, hanya

dusun 1 yang selalu mengadakan tumbilatohe dan kegiatan ketupat

sehingga tidak adanya kesatuan dan persatuan masyarakat botubarani

itu sendiri.

3.3 Solusi Penyelesaian Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah yang dilakukan oleh mahasiswa

Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik-Pos Pemberdayaan Keluarga

(POSDAYA) sebagai berikut:

a. Bidang Pendidikan

Berupaya mengadakan sosialisasi fungsi komputer dan jaringan

internet yang hasil peserta sosialisasi tersebut telah di kelompokan ke

dalam kelompok microsoft word dan microsoft excel untuk diberikan

skil kursus komputer.

Mengadakan training motivasi untuk meningkatkan semangat

berprestasi bagi para siswa sekolah maupun mahasiswa serta

menumbuhkan keinginan para pemuda dan anak-anak untuk terus

menempuh pendidikan jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Bekerjasama dengan aparat desa dalam pengadaan perpustakaan desa.

b Bidang Kesehatan

Mengadakan sosialisasi Bahaya Seks Bebas bagi para pemuda atau

Karang Taruna

17

Page 18: Laporan Akhir Kks Botubarani

c. Bidang Lingkungan

Mengadakan Aksi Juber (Jumat Bersih) di lingkungan maupun

di mesjid-mesjid desa botubarani untuk menumbuhkan kepedulian

terhadap lingkungan.

Mengadakan pot bunga untuk diletakkan di pekarangan kantor

desa botubarani

e. Bidang Agama dan Budaya

Menjalankan TPA dengan menjadi tenaga pengajar

Mengadakan Majelis Ta’lim

Mengadakan Buka Puasa bersama

Ikut terlibat dalam kelompok Tadarusan

Mempersatukan para pemuda atau karang taruna di semua dusun di

desa botubarani melalui program gendang sahur sebagai wadah untuk

menyalurkan minat mereka dalam bermain musik dan menyanyi, serta

program-program lain yang dapat menciptakan persatuan.

Mempersatukan masyarakat botubarani di semua dusun melalui

program tumbilatohe dan gebyar ketupat.

18

Page 19: Laporan Akhir Kks Botubarani

BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, kami menyimpulkan sebagai berikut:

a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan lingkungan

mereka sendiri

b. Pelaksanaan program didesa Botubarani berjalan dengan baik karena

adanya kerjasama yang baik dari masyarakat botubarani

c. Capaian program yang terlaksana secara keseluruhan dapat di

interpretasikan dalam presentase antara 85 - 100 %.

1.2 Saran

a. Bagi pemerintah, diharapkan dapat memperhatikan kondisi

masyarakat ditinjau dari berbagai bidang guna peningkatan sumber

daya manusia yang potensial dan mandiri.

b. Bagi instansi-instansi terkait, diharapkan dapat senantiasa bekerja

sama dengan aparat pemerintah desa dalam upaya pembangunan desa.

c. Diharapkan kepada Universitas Negeri Gorontalo selaku pelaksana /

fasilitator kegiatan Kuliah Kerja Sibermas dapat mengkoordinasikan

dan berkonsultasi serta bekerja sama dengan aparat pemerintah desa

dalam pelaksanaan kegiatan KKS. Hal ini bertujuan untuk

mensukseskan dan melancarkan kegiatan KKS tersebut.

d. Diharapkan kepada aparat pemerintah desa juga dapat berkonsultasi

dan bekerja sama secara baik dengan berbagai mitra guna menunjang

dan mensukseskan kegiatan KKS.

e. Diharapkan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam

pelaksanaan KKS untuk masa yang akan datang.

19