laporan 1 membaca gelang resistor.hukum kirchooff dan ohm

15
Halaman 10 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR MEMBACA NILAI GELANG RESISTOR , RANGKAIAN SERI, PARALEL, CAMPURAN, HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF Praktikan: 1.Intan Novalia (P27838012021) 2.Mazendha Diartha (P27838012018) 3.Naliendra Reksa Alam (P27838012054) 4.Nur Hudatu Munawaroh (P27838012016) Asisten: Dyah Khoirunnisa Waktu Percobaan: 11 September 2012 TM 208-Elektronika Dasar Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Surabaya Resistor merupakan komponenen elektronik yang terbuat dari arang dan bersifat sebagai tahanan/hambatan. Resistor memiliki fungsi untuk mengatur atau mengontrol jumlah arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik atau untuk mengatur dan membagi tegangan. Resistor memiliki satuan resistansi yaitu ohm dan dilambangkan dengan simbol omega (Ω). Cara mengetahui nilai hambatan suatu resistor dengan membaca kode warna pada gelang resistor dan dengan pengukuran menggunakan multimeter (AVO meter). Dalam dunia elektronika terdapat 3 jenis penyusunan rangkaian listrik, yaitu rangkaian seri, paralel, dan campuran. Pada rangkaian seri, resistor disusun secara teratur dan sedemikian rupa sehingga dalam setiap bagiannya memiliki besar arus listrik yang sama. Pada rangkaian paralel, resistor disusun secara sejajar sehingga setiap bagiannya memiliki tegangan yang sama besar. Sedangkan rangkaian gabungan merupakan kombinasi antara rangkaian seri dan paralel. Kita dapat mengetahui besar hambatan, tegangan, dan arus listrik dalam suatu rangkaian dengan 2 cara, yaitu dengan cara menghitungnya secara manual dan mengukurnya menggunakan multimeter (AVOmeter). Dalam laporan ini dijelaskan mengenai cara mengetahui nilai hambatan suatu resistor dengan membaca kode warna pada gelang resistor dan dengan pengukuran menggunakan multimeter (AVO meter). Selain itu laporan ini juga berisi mengenai cara membuat rangkaian seri, paralel dan gabungan dan menghitung besar arus, tegangan dan hambatan serta mengukurnya menggunakan multimeter. Kata kunci: Resistor, Rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian campuran 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang paling sering digunakan. Resistor mempunyai fungsi utama yaitu untuk membatasi arus yang melalui rangkaian listrik/elektronik, atau untuk menurunkan tegangan serta membagi tegangan tersebut. Resistor adalah “Komponen Pasif” yang tidak berisi kekuatan/penguatan tetapi hanya melemahkan/menguranggi sinyal tegangan yang melewatinya. Nilai resistansi resistor dapat diketahui dengan menggunakan AVO meter dan dengan membaca kode warna gelang yang terdapat pada resistor. Pada umumnya gelang-gelang warna yang dimiliki resistor berjumlah 4- 5 dengan spesifikasi warna yang berbeda-beda. Dalam bidang elektronika, dikenal tiga jenis rangkaian listrik, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran yang merupakan kombinasi antara rangkaian seri dan paralel. Rangkaian seri memiliki arus listrik yang sama besar pada setiap bagiannya. Rangkaian paralel memiliki tegangan listrik yang sama besar pada setiap bagiannya. Rangkaian gabungan merupakan

Upload: nur-hudatu-munawaroh

Post on 28-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

MEMBACA NILAI GELANG RESISTOR , RANGKAIAN SERI, PARALEL, CAMPURAN, HUKUM OHM DAN

HUKUM KIRCHOFF

Praktikan: 1.Intan Novalia (P27838012021) 2.Mazendha Diartha (P27838012018)

3.Naliendra Reksa Alam (P27838012054) 4.Nur Hudatu Munawaroh (P27838012016)

Asisten: Dyah KhoirunnisaWaktu Percobaan: 11 September 2012

TM 208-Elektronika DasarLaboratorium Elektronika

Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Surabaya

Resistor merupakan komponenen elektronik yang terbuat dari arang dan bersifat sebagai tahanan/hambatan. Resistor memiliki fungsi untuk mengatur atau mengontrol jumlah arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik atau untuk mengatur dan membagi tegangan. Resistor memiliki satuan resistansi yaitu ohm dan dilambangkan dengan simbol omega (Ω). Cara mengetahui nilai hambatan suatu resistor dengan membaca kode warna pada gelang resistor dan dengan pengukuran menggunakan multimeter (AVO meter).

Dalam dunia elektronika terdapat 3 jenis penyusunan rangkaian listrik, yaitu rangkaian seri, paralel, dan campuran. Pada rangkaian seri, resistor disusun secara teratur dan sedemikian rupa sehingga dalam setiap bagiannya memiliki besar arus listrik yang sama. Pada rangkaian paralel, resistor disusun secara sejajar sehingga setiap bagiannya memiliki tegangan yang sama besar. Sedangkan rangkaian gabungan merupakan kombinasi antara rangkaian seri dan paralel. Kita dapat mengetahui besar hambatan, tegangan, dan arus listrik dalam suatu rangkaian dengan 2 cara, yaitu dengan cara menghitungnya secara manual dan mengukurnya menggunakan multimeter (AVOmeter).

Dalam laporan ini dijelaskan mengenai cara mengetahui nilai hambatan suatu resistor dengan membaca kode warna pada gelang resistor dan dengan pengukuran menggunakan multimeter (AVO meter). Selain itu laporan ini juga berisi mengenai cara membuat rangkaian seri, paralel dan gabungan dan menghitung besar arus, tegangan dan hambatan serta mengukurnya menggunakan multimeter.

Kata kunci: Resistor, Rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian campuran

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang paling sering digunakan. Resistor mempunyai fungsi utama yaitu untuk membatasi arus yang melalui rangkaian listrik/elektronik, atau untuk menurunkan tegangan serta membagi tegangan tersebut. Resistor adalah “Komponen Pasif” yang tidak berisi kekuatan/penguatan tetapi hanya melemahkan/menguranggi sinyal tegangan yang melewatinya.

Nilai resistansi resistor dapat diketahui dengan menggunakan AVO meter dan dengan membaca kode warna gelang yang terdapat pada resistor. Pada umumnya gelang-gelang warna yang dimiliki resistor berjumlah 4-5 dengan spesifikasi warna yang berbeda-beda.

Dalam bidang elektronika, dikenal tiga jenis rangkaian listrik, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran yang merupakan kombinasi antara rangkaian seri dan paralel. Rangkaian seri memiliki arus listrik yang sama besar pada setiap bagiannya. Rangkaian paralel memiliki tegangan listrik yang sama besar pada setiap bagiannya. Rangkaian gabungan merupakan perpaduan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. Kita dapat menentukan besar tegangan listrik, hambatan dan kuat arus listrik pada suatu rangkaian dengan menghitungnya secara manual maupun menggunakan avometer.

1.1 Tujuan

Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui nilai resistansi suatu resistor dengan menggunakan kode warna pada gelang resistor maupun menggunakan AVO (multimeter). Seain itu, agar kita dapat menentukan besar arus listrik, hambatan, dan tegangan

Page 2: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

dalam suatu rangkaian listrik, baik rangkaian seri, rangkaian paralel, maupun rangkaian campuran menggunakan metode menghitung manual dan menggunakan multimeter.

2. Dasar Teori

2.1 Resistor

Resistor adalah komponen dasar -elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian dann untuk menurunkan tegangan serta membagi tegangan tersebut.

2.1.1 Simbol

2.1.2 Bentuk Resistor

2.1.3 Jenis-Jenis Resistor

Jenis-jenis resistor dalam komponen elektronika dapat dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu resistor biasa (nilai resistansinya tetap) dan resistor berubah atau resistor variabel (nilai resistansinya dapat diubah).

Resistor biasa (nilai resistansi tetap) adalahjenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang ditulis pada badan resistor menggunakan kode warna dan kode angka. Resistor jenis ini sering digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen dalam rangkaian elektronika. Resistor variabel adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diubah secara langsung baik dengan tuas atau dengan menggunakan obeng.

Resistor tetap antara lain:

1.Resistor kawat

Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di bawah.

2. Resistor Batang Karbon (Arang)

Page 3: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar di bawah.

3. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di bawah.

4. Resistor Film Karbon

Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di bawah.

5. Resistor Film Metal

Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di bawah.

Resistor variabel antara lain:

Page 4: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

1. Potensiometer

Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini, potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan resistansi yang besar. Gambar di bawah adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon. Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah melakukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.

2. Potensiometer Geser

Potensiometer geser merupakan kembaran dari potensiometer yang telah dibahas sebelumnya. Perbedaannya adalah cara mengubah nilai resistansinya. Pada potensiometer yang telah dibahas di atas, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara memutar gagang yang muncul keluar. Sedangkan, untuk potensiometer geser, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara menggeser gagang yang muncul keluar. Bentuk dari potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di samping. Pada umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat potensiometer ini adalah karbon. Adapula yang terbuat dari kawat, namun saat ini sudah jarang digunakan karena ukurannya yang besar. Pada potensiometer geser ini, perubahan nilai resistansinya hanyalah perubahan secara linier. Bentuk potensiometer geser dapat dilihat pada gambar.

3.Trimpot

Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di bawah.

Page 5: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

4.NTC dan PTC

NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar di bawah.

5.LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya, intensitas cahaya yang besar mampu mendorong elektron untuk menembus batas – batas pada LDR. Dengan demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau kondisi sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat dilihat pada gambar di bawah.

2.1.4 Kode warna resistor

Pada umumnya gelang-gelang warna pada resistor berjumlah 4-5 dengan spesifikasi warna berbeda-beda. Resistor yang terdiri dari 5 gelang warna terdiri dari gelang 1,2,3 adalah gelang digit, gelang 4 adalah pengali dan gelang 5 adalah toleransi. Resistansi yang memiliki 4 gelang warna terdiri dari gelang 1 dan 2 sebagai gelang digit, gelang 3 adalah gelang pengali dan gelang 4 adalah gelang toleransi.

2.2 AVOmeter

Multimeter adalah sebuah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tegangan (voltmeter, baik untuk tegangan DC ataupun AC), hambatan (Ohm meter) serta arus (ampere-meter). Multimeter dibedakan menjadi 2 yaitu multimeter analog dan multimeter digital.

Untuk mengukur R(resistansi/hambatan), ohm meter harus dikalibrasi terlebih dahulu atau diatur sehingga jarum menunjukkan angka 0 (nol) Ohm pada skala resistansi sebelum dilakukan pengukuran resistor. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan probe positif ( + ) dengan probe negatif ( - ) serta memutar Adjustment sampai jarum berada pada angka 0 (nol).

2.3 Rangkaian seri

Page 6: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Rangkaian seri adalah salah suatu rangkaian seri yang disusun secara sejajar (seri). Rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya karena digunakan sedikit kabel penghubung. Namun, jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

2.3.1 Sifat Rangkaian seri

a. Sebagai pembagi tegangan

V1 : V2 : V3 = R1 : R2 : R3

b. Kuat arus yang melalui setiap

hambatan adalah sama

I1 = I2 = I3

c. Besar tegangan berbanding lurus

dengan hambatannya sesuai dengan

hukum Ohm dimana V= IR

d. Rangkaian seri bertujuan untuk

memperbesar hambatan rangkaian

Nilai Rek untuk susunan seri adalah:

R1 + R2 + R3 = Rek

2.3.2 Bentuk rangkaian seri

Contoh perhitungan

Diketahui : R1= 10Ω

R2 = 10Ω

Ditanya : R total

Jawb : R total = R1+R2

=10+10

R total= 20Ω

2.4 Rangkaian parallel

Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak karena kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak. Namun, jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

2.4.1 Sifat Rangkaian paralel

a. Sebagai pembagi arus

b. Tegangan yang melewati tiap hambatan sama dengan hambatan penggantinya

V1 = V2 = V3 = Vek

c. Bertujuan untuk memperkecil hambatan rangkaian, maka nilai Rek

untuk susunan paralel adalah

d. Kuat arus yang melalui tiap-tiap resistor berbanding terbalik dengan hambatan listriknya sesuai dengan hukum Ohm dimana I=V/R

2.4.2 Bentuk rangkaian paralel

Contoh p erhitungan

Diketahu : R1= 10Ω, R2 = 10Ω

Ditanya : R total

Jawab : 1/R total =1/10+1/10

= 2/10

R total = 5Ω

Page 7: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

2.5 Rangkaian campuran

Rangkaian campuran merupakan sebuah rangkaian listrik kombinasi antara dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.

2.5.1 Bentuk rangkaian campuran

2.6 Hukum Ohm

Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir sebanding dengan beda potensial. Tegangan dan beda potensial dianggap sama. Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan

Dimana :

I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.

V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.

R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.

2.7 Hukum Kirchoff

Dalam suatu rangkaian listrik, berlaku hukum kirchoff. Hukum kirchoff ada 2, yaitu Hukum kirchoff arus (Hukum I Khircoff) dan hukum kirchoff tegangan (Hukum Kirchoff 2).

2.7.1 Hukum 1 Kirchof (Arus)

Hukum Kirchoff I berbunyi “jumlah aljabar dari arus yang menuju atau masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan atau cabang sama dengan nol “. Hal ini dapat digambarkan melalui Gambar berikut ini. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :i1 + i2 + i3 - i4 - i5 = 0dimana:· Arus yang masuk (i1, i2, i3) diberi tanda positif.· Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif

2.7.2 Hukum 2 Kirchoff (Tegangan)Hukum II Kirchoff adalah hukum

kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Hukum II Kirchoff dirumuskan sebagai :

ΣE +ΣIR = 0

Keterangan :ΣE = jumlah ggl sumber arus (V)

ΣIR = jumlah penurunan tegangan. (V)

I = arus listrik (A)

3. Metodologi

3.1 Menetukan Nilai Resistor

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Resistor

2. AVOmeter (multimeter)

3. Modul

3.1.1 Langkah kerja

Mengidentifikasi kode warna gelang pada resistor

Mengidentifikasi kode warna gelang pada resistor

Menghitung nilai kode warna pada resistorMenghitung nilai kode warna pada resistor

Mencatat nilai kode warna kedalam lembar kerja

Mencatat nilai kode warna kedalam lembar kerja

Siapkan Resistor sejumlah 50 buah yang berbeda

Siapkan Resistor sejumlah 50 buah yang berbeda

Page 8: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

3.2 Hukum Kirchoff pada rangkaian seri

3.2.1 Alat dan Bahan

1. Resistor

2. Multimeter

3. Project board

4. Adaptor

5. Jepit buaya

6. Buku modul

3.2.2 Langkah Kerja

3.3 Hukum Kirchoff pada rangkaian paralel

3.3.1 Langkah Kerja

3.4 Hukum Kirchoff pada rangkaian paralel

3.4.1 Langkah Kerja

Hitung % kesalahan yang terjadi antara nilai ukur dan nilai baca

Hitung % kesalahan yang terjadi antara nilai ukur dan nilai baca

Siapkan AVOmeter yang telah dikalibrasiSiapkan AVOmeter yang telah dikalibrasi

Mengukur nilai hambatan pada resistorMengukur nilai hambatan pada resistor

Mencatat nilai hambatan pada resistorMencatat nilai hambatan pada resistor

Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan alat dan bahan

Menyusun rangkaian paralel seperti pada gambar

Menentukan sendiri nilai resistansi R1,R2,R3

Memberi tegangan sebesar 10 Vdc kemudian mengukur besar

arus pada masing-masing resistor (I1,I2,I3) dan

menjumlahkan kemudian membandingkan dengan arus

pada rangkaian(ITOTAL)

Mengukur besar tegangan pada rangkaian

Mencari nilai resistansi pengganti (RPENGGANTI), Arus pada masing-masing (IR1,IR2, IR3) dan tegangan pada rangkaian (V) dengan menggunakan rumus

pada hukum ohm. Membuktikan hukum kirchhoff pada rangkaian

tersebut.

Menulis data tersebut pada tabel.

Menentukan sendiri nilai resistansi R1,R2,R3

Menyusun rangkaian paralel seperti pada gambar

Menentukan sendiri nilai resistansi R1,R2,R3

Menyusun rangkaian paralel seperti pada gambar

Memberi tegangan sebesar 10 Vdc kemudian mengukur besar

arus pada masing-massing resistor (IR1,IR2, IR3) dan

menjumlahkan kemudian memmbandingkan dengan arus

pada rangkaian (I TOTAL)

Memberi tegangan sebesar 10 Vdc kemudian mengukur besar

arus pada masing-massing resistor (IR1,IR2, IR3) dan

menjumlahkan kemudian memmbandingkan dengan arus

pada rangkaian (I TOTAL)

Menyusun rangkaian seri seperti pada gambar

Mengukur besar resistansi total pada rangkain (RTOTAL)

Memberi tegangan sebesar 5 – 12 Vdc kemudian mengukur besar tegangan pada masing-masing

resistor (VR1, VR2, VR3) menjumlahkan dan membandingkan dengan VSUMBER

Mengukur besar arus yang mengalir pada rangkaian (I)

Menghitung nilai resistansi total (RTOTAL),tegangan pada masing

masing resistor (VR1,VR2,VR3), dan arus yang mengalir pada rangkaian

(I) dengan menggunakan rumus pada hukum Ohm dan buktikan

Menulis hasil pengamatan pada tabel

Menyiapkan alat dan bahan

Page 9: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10R 2R 1

1 2

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Cara mengukur tegangan pada resistor:Memasang AVO meter secara

paralel pada resistor. Prob merah tempelkan pada ujung resisitor dan probe hitam di tempelkan pada ujung yang satunya seperti gambar:

Cara mengukur arus pada resistor:Memasang AVO meter secara seri

pada resistor. Probe merah tempelkan pada ujung resisitor dan probe hitam di tempelkan pada ujung yang satunya, seperti gambar:

4. Hasil dan Analisis

4.1 Hasil

Terlampir

4.2 Analisis

Untuk mengetahui nilai hambatan yang terdapat pada suatu resistor dapat dilakukan dengan dua cara, dengan menghitung kode warna yang terdapat di gelang resistor dan dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan AVOmeter. Dalam membaca nilai hambatan suatu resistor terdapat perbedaan antara pembacaan dengan menghitung kode warna dan dengan AVO meter. Hal ini dikarenakan resistor memiliki nilai toleransi.

Untuk mengetahui besar hambatan, kuat arus, maupun tegangan suatu rangkaian tertutup, kita dapat menggunakan dua cara, yaitu dengan menghitungnya secara manual lewat hukum ohm atau hukum kirchoff dan dengan menggunakan avometer.

5. Kesimpulan

Nilai hambatan suatu resistor dapat diketahui dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan membaca kode warna yang terdapat pada gelang-gelang resistor dan dengan suatu alat yang dinamakan AVOmeter.

Dalam suatu pengamatan nilai baca dan nilai ukur suatu resistor tidak selalu sama, hal ini dikarenakan terdapat nilai toleransi dalam suatu resistor. Selain itu, ketelitian pengamat juga mempengaruhi dalam ketepatan pembacaan dan pengukuran nilai hambatan resistor. Bila nilai ukur melebihi dari nilai toleransi dari resistor tersebut, berarti resistor tersebut jelek atau rusak.

Kita dapat mengetahui nilai tegangan, arus, dan hambatan suatu rangkaian dengan 2 cara, yaitu dengan perhitungan dan pengukuran menggunakan avometer.

Pada cara perhitungan, kita dapat menggunakan hukum ohm untuk menentukan besar hambatan, tegangan, dan arus suatu rangkaian.

V = I . R

Rangkaian seri merupakan pembagi tegangan karena memiliki kuat arus yang sama. Besar tegangan listriknya berbanding lurus dengan hambatannya.

Mengukur besar tegangan pada rangkaian (IR1,IR2, IR3) dan

tegangan pada ragkaian dengan menggunakan rumus pada hukum ohm. Membuktikan

hukum kirchhoff pada rangkaian tersebut.

Mengukur besar tegangan pada rangkaian (IR1,IR2, IR3) dan

tegangan pada ragkaian dengan menggunakan rumus pada hukum ohm. Membuktikan

hukum kirchhoff pada rangkaian tersebut.

Menuliskan data di atas pada tabel .

Menuliskan data di atas pada tabel .

AVOmeter

AVOmeter

Page 10: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

V = I . R

Rangkaian paralel adalah pembagi arus karena memiliki tegangan listrik yang sama. Besar arus listrik pada rangkaian paralel berbanding terbalik dengan hambatannya.

I = V / RRangkaian campuran merupakan

kombinasi antara seri dan paralel. Perbedaan hasil percobaan menggunakan metode perhitungan dan pengukuran disebabkan oleh faktor ketelitian pengamat dan alat-alat yang digunakan.

6. Daftar Pustaka

[1] http:// infoservicetv.com /

[2] http:// trensains.com/ hukum_kirchhoff.htm

[3] http://komponenelektronika.net/

[4] http://www.mediabali.net/ listrik_dinamis/hukum_ii_kirchoff.html

[5] http:// dunialistrik.com\eldas\ rangkaian-paralel-tahanan.html

[6] http:// ilpanapandi.wordpress.com/

[7] http://aryhamaruya.blogspot.com/

[8] http://www.elsmandagiri.com/ fxbab5/2_hukum_ii_kirchoff.html

PARAF ASISTENTGLJAM

Lampiran :

Menentukan nilai resistor:

No. Warna cincin Nilai % Kesalahan1 2 3 4 5 Baca Ukur

1 Merah Kuning Merah Merah Emas 24,2 K Ω

23,5 K Ω

2,89 %

2 Jingga Putih Merah Emas 3,9 K Ω 3,8 K Ω 2,56 %3 Hijau Biru Emas Emas 5,6 Ω 5,5 Ω 1,8 %4 Coklat Abu-abu Hitam Emas Coklat 18 Ω 1,75 Ω 2,78 %5 Coklat Abu-abu Coklat Emas 180 Ω 170 Ω 5,55 %6 Jingga Putih Hitam Merah Coklat 39 K Ω 37,5 K Ω 3,85 %7 Jingga Jingga Jingga Emas 33 K Ω 31 K Ω 6 %

8 Coklat Hijau Merah Emas 1,5 K Ω 1,45 K Ω 3,33 %9 Merah Ungu Merah Emas 2,7 K Ω 2,6 K Ω 3,7 %10 Coklat Hijau Coklat Emas 150 Ω 145 Ω 3,33 %11 Coklat Hitam Hitam Hitam Coklat 100 Ω 98 Ω 2 %12 Merah Ungu Jingga Emas 27 K Ω 25,5 K Ω 5,55 %13 Kuning Ungu Merah Emas 4,7 K Ω 4,6 K Ω 2,1 %14 Coklat Merah Hitam Emas 12 Ω 12,5 Ω 4,2 %15 Coklat Hijau Kunin

gEmas 150 K Ω 150 K Ω 0 %

16 Ciklat Hijau Jingga Emas 15 K Ω 15 K Ω 6,67 %17 Hijau Biru Jingga Emas 56 K Ω 55 K Ω 1,79 %18 Coklat Abu-abu Hijau Emas 1,8 M Ω 2 M Ω 1,11 %19 Abu-abu Merah Merah Emas 8,2 K Ω 7,5 K Ω 8,54 %20 Biru Abu-abu Jingga Emas 68 K Ω 61 K Ω 10,29 %21 Coklat Merah Merah Emas 1,2 K Ω 1,15 K Ω 4,17 %22 Jingga Hitam Coklat Emas 300 Ω 282 Ω 6 %

Page 11: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

23 Coklat Hitam Hitam Perak Coklat 1 Ω 1 Ω 0 %24 Mearh Hitam Emas Emas 2 Ω 2,2 Ω 10 %25 Hijau Coklat Merah Emas 5,1 K Ω 4,9 K Ω 3,9 %26 Merah Merah Jingga Emas 22 K Ω 21 K Ω 4,55 %27 Coklat Hitam Kunin

gEmas 1 00 K

Ω98 K Ω 2 %

28 Hijau Biru Jingga Emas 56 K Ω 54 K Ω 3,57 %29 Kuning Biru Coklat Emas 460 Ω 465 Ω 1,1 %30 Coklat Abu-abu Emas Emas 1,8 Ω 1,7 Ω 5,56 %31 Kuning Ungu Kunin

gEmas 470 K Ω 460 K Ω 2 %

32 Abu-abu Merah Emas Emas 8,2 Ω 7,75 Ω 5,5 %33 Coklat Hitam Merah Emas 1 K Ω 950 Ω 5 %34 Merah Merah Jingga Emas 22 K Ω 21 K Ω 4,55 %35 Coklat Hitam Jingga Emas 10 K Ω 94 K Ω 6 %36 Hijau Biru Coklat Emas 560 Ω 540 Ω 3,6 %37 Coklat Hijau Hitam Emas 15 Ω 15 Ω 0 %38 Merah Jingga Hitam Jingga Coklat 230 K Ω 227 K Ω 1,3 %39 Coklat Abu-abu Jingga Emas 18 K Ω 17 K Ω 5,56 %40 Merah Merah Coklat Emas 220 Ω 215 Ω 2,27 %41 Merah Ungu Coklat Emas 270 K Ω 260 K Ω 3,7 %42 Hijau Biru Hitam Merah Coklat 56 K Ω 55 K Ω 1,79 %43 Coklat Hitam Merah Emas 1 K Ω 980 Ω 2 %44 Coklat Hitam Jingga Emas 10 K Ω 10 K Ω 0 %45 Kuning Ungu Jingga Emas 47 K Ω 45,5 k Ω 3,2 %46 Abu-abu Merah Jingga Emas 82 K Ω 80 k Ω 2,44 %47 Hijau Biru Hitam Hitam Coklat 560 Ω 540 Ω 1,79 %48 Coklat Hitam Hitam Merah Coklat 10 K Ω 990 Ω 1 %49 Coklat Hitam Coklat Emas 100 Ω 95 Ω 5 %50 Coklat Hitam Merah Emas 1 K Ω 1 K Ω 0 %

Hukum kirchhoff pada rangkaian seri:R 2 R 3R 1

12

No. R total VR1 VR2 VR3 VS I VS-( VR1+ VR2 + VR3)

1 96 KΩ 1,8 V 6,3 V 0,69 V 9,7 V 0,08 A 0,91 V2 96 KΩ 2 V 8 V 1,1 V 11,8 V 0,58 A 0,7 V3 75 KΩ 1,2 V 2,1 V 5,6 V 9,7 V 0,1 A 0,8 V4 75 KΩ 0,4 V 2,6 V 6,8 V 11,8 V 0,13 A 2 V5 83 KΩ 2,4 V 4,18 V 2,4 V 9,7 V 0,1 A 0,72 V

Hukum kirchhoff pada rangkaian paralel:

Page 12: Laporan 1 Membaca Gelang Resistor.hukum Kirchooff Dan Ohm

Hal

aman

10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

R 2

R 3

R 1

12

No. R Pengganti IR1 IR2 IR2 Itot V ITOTAL-(IR1 IR1

IR1)

1 18,97 K Ω

0,32A

0,4A 4,2A 4,9A 9,7V 0

2 18,97 K Ω

3,9A 0,5A 5,03A 9,2A 11,8V 0

3 5,8 K Ω 0,5A 0,47A 0.65A 1,57A 9,7V 04 5,8 K Ω 0,61 0,55A 0,75A 1,95A 11,8V 05 16,9 K Ω 1,1A 4,9A 0,4A 6,4A 11,8V 0

Hukum kirchhoff pada rangkaian campuran:

R 2

R 1

12

R 3

R ES IS TO R

No. R PENGGANTI IR1 IR2 IR3 ITOTAL V ITOTAL-(IR1 IR1

IR1)

1 12,21 K Ω 0,9A 0,65A

0,45A

0,9A 11,5V

0

2 12,21 K Ω 0,79A 0,49A

0,3A 0,79A 9,7V

0

3 20,8 K Ω 0,48A 0,26A

0,18A

0,48A 9,7V

0

4 20,8 K Ω 0,53A 0,31A

0,21A

0,53A 11.9V

0

5 5,28 K Ω 2,2A 0,2A 2A 2,2A 11,6V

0