laporan 1 (kertas)

14

Click here to load reader

Upload: widya-indriani

Post on 02-Jul-2015

320 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan 1 (Kertas)

BAB III

ALAT DAN BAHAN

• Alat:

1. Mikrometer sekrup

2. Jangka sorong

3. Neraca analitik

4. Gunting

5. Penggaris

• Bahan:

1. Kertas luminasi

2. Kertas sampul

3. Kertas kraft

4. Kertas kraft extensible

5. Kertas krep

6. Karton

7. Karton daur ulang

8. Kardus single slice

9. Kardus double slice

10. Kertas roti

11. Kertas tisu

12. Kertas foto

13. Kertas buram

14. Kertas emas

15. Kertas minyak

16. Kertas perkamen

Page 2: Laporan 1 (Kertas)

Widya Indriani

240210090080

PEMBAHASAN

1. Kardus Single Slice

Jenis kertas atau kardus ini memiliki warna coklat, tekstur yang kasar,

serta serat yang tinggi. Pada jenis kardus single slice, terdiri dari satu lapis

bagian bergelombang yang dikedua sisinya ditutup dengan lembaran karton

yang direkatkan (linier). Konstruksi gelombang ini bertujuan untuk meredam

getaran atau guncangan sehingga produk yang dilindunginya tidak mengalami

kerusakan mekanis. Pada umumnya, kardus ini digunakan untuk transport

produk.

2. Kardus Double Slice

Jenis kardus ini memiliki warna coklat yang lebih pekat, namun tekstur

yang lebih halus dan serat yang elbih rendah dibandingkan jenis kardus single

slice. Pada jenis kardus double slice, terdiri dari dua lapis bagian

bergelombang yang dikedua sisinya ditutup dengan lembaran karton yang

direkatkan (linier). Sama halnya seperti kardus single slice, konstruksi

gelombang ini bertujuan untuk meredam getaran atau guncangan sehingga

produk yang dilindunginya tidak mengalami kerusakan mekanis. Pada

umumnya, kardus ini digunakan untuk transport produk.

Page 3: Laporan 1 (Kertas)

3. Karton Daur Ulang

Kertas atau karton daur ulang ini memiliki warna coklat yang kurang

pekat. Karena terbuat dari kertas-kertas daur ulang, maka tekstur karton ini

cukup kasar. Karton ini juga mempunyai sifat yang cukup keras.

4. Kertas Kraft Extensible

Kertas kraft extensible pada umumnya memiliki tekstur yang kasar dan

cukup keras. Kertas kraft extensible ini juga memiliki ketebalan yang lebih

besar dibandingkan kertas kraft biasa.

5. Kertas Krep

Kertas krep pada umumnya memiliki berbagai jenis warna. Kertas ini

memiliki tekstur yang berbeda pada kedua Kertas ini memiliki sifat mudah

sobek, tipis, tidak transparan, tidak mengkilap dan permukaannya berserat

sehingga teksturnya cukup kasar. Jenis kertas ini biasa digunakan untuk

dekorasi pesta.

Page 4: Laporan 1 (Kertas)

6. Kertas Minyak

Jenis kertas ini memiliki berbagai warna dan sedikit tembus pandang.

Kertas ini dibuat dengan proses sulfat dan calendering sehingga

permukaannya licin. Pada umumnya, kertas minyak memiliki ketebalan 20 –

40 g/m2. Kertas ini juga tahan terhadap minyak dan lemak. Biasanya

digunakan untuk kemasan produk yang mengandung minyak dan lemak

seperti mentega, keju, dan lain-lain.

7. Kertas Luminasi

Kertas luminasi memiliki warna coklat. Kertas ini juga memiliki tekstur

yang kasar disatu sisi dan tekstur yang licin disisi lainnya. Tekstur licin ini

disebabkan oleh adanya filler berupa plastik. Kertas ini biasanya digunakan

untuk membungkus nasi atau produk-produk berlemak karena plastik dalam

kertas luminasi ini akan menghambat penyerapan oleh kertas.

8. Kertas Sampul

Kertas ini berwarna coklat muda. Memiliki tekstur yang berbeda di kedua

sisinya. Di satu sisi memiliki tekstur yang agak kasar dan di sisi lainnya

memiliki tekstur yang halus. Selain itu, kertas ini juga memiliki sifat tipis,

Page 5: Laporan 1 (Kertas)

tidak transparan, dan tidak kaku. Pada umumnya digunakan sebagai bahan

pengemas dodol.

9. Kertas Kraft

Jenis kertas ini memiliki karakteristik yang sangat kuat dengan ketebalan

kertas 10 – 180 gr/m2. Dibuat melalui proses sulfat dan pemucatan (bleaching)

dan diproduksi sebagai lembaran satu lapis, berlapis-lapis dan bergelombang

(corrugated). Pada umumnya kertas kraft digunakan untuk mengemas bahan-

bahan dengan berat jenis yang besar. Berwarna kecoklatan dan memiliki harga

yang relatif murah. Biasanya ditemukan dalam bentuk sak, kantung,

pembungkus, tabung, dan kaleng komposit.

10. Kertas Emas

Sesuai dengan namanya, kertas emas memiliki warna emas. Kertas ini

memiliki tekstur yang halus. Pada umumnya kertas ini sering digunakan

sebagai bahan untuk dekorasi.

11. Kertas Roti

Page 6: Laporan 1 (Kertas)

Sesuai dengan namanya, kertas roti umumnya digunakan untuk

membungkus atau mengalasi adonan roti. Kertas ini memiliki warna putih

yang agak buram juga memiliki tekstur yang agak halus.

12. Kertas Buram

Kertas ini memiliki warna putih yang buram. Selain warna putih sering

kali ditemukan pula kertas buram yang berwarna coklat. Sifat dari kertas ini

antara lain memiliki tekstur yang kasar dan ketebalannya cukup tipis.

13. Kertas Perkamen

Kertas perkamen dibuat dengan proses sulfat dan dilakukan mengelantang.

Kertas ini memiliki sifat tahan terhadap lemak dan cukup kuat dalam keadaan

basah. Selain itu juga memiliki tekstur yang lebih keras dan kasar

dibandingkan kertas minyak. Pada umumnya digunakan untuk mengemas

mentega, keju, dan sering juga digunakan sebagai kertas label.

14. Kertas Tisu

Page 7: Laporan 1 (Kertas)

Kertas ini memiliki sifat yang lunak dan bertekstur halus. Kertas tisu pada

umumnya memiliki warna putih. Kertas tisu ini juga memiliki kemudahan

menyerap baik air maupun minyak.

15. Kertas Karton

Kertas karton memiliki sifat yang cukup keras. Kertas ini pada umumnya

dapat memiliki berbagai jenis warna. Tekstur karton juga lebih halus

dibandingkan dengan karton daur ulang. Karton biasanya digunakan untuk

pembuatan box dengan berbagai macam bentuk.

16. Kertas Foto

Kertas foto memiliki warna putih. Tekstur kertas ini pada satu sisi halus

dan pada sisi lainnya licin. Sesuai namanya, umumnya kertas ini digunakan

untuk mencetak foto karena permukaannya yang licin.

Page 8: Laporan 1 (Kertas)

Berdasarkan pengamatan terhadap tiga jenis kertas, yaitu kertas laminasi,

kertas sampul, dan kertas kraft, dapat dibandingkan beberapa sifat dari jenis-jenis

kertas tersebut. Dari faktor warna kertas, ketiga jenis kertas tersebut memiliki

warna coklat, namun tingkat kepekatan warnanya berturut-turut dari yang terpekat

kertas sampul > kertas kraft > kertas laminasi. Hal ini dikarenakan proses

pembuatan kertas yang berbeda-beda pada tiap jenisnya. Proses bleaching atau

pemucatan yang berbeda-beda pada pembuatan tiap jenis kertas tersebut

menyebabkan tingkat kepekatan warna yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut

dapat berupa lamanya proses bleaching pada masing-masing jenis kertas yang

berbeda-beda.

Berdasarkan tekstur dan ketebalan, berturut-turut dari yang paling halus

dan tebal dari ketiga jenis kertas tersebut adalah kertas laminasi > kertas kraft >

kertas sampul. Perbedaan tersebut dapat dikarenakan saat proses pembuburan dan

pencetakan kertas yang berbeda-beda, dapat dengan cara sulfit (Na2SO3 dan

NaOH), cara sulfat (NaHCO3 dan H2SO4), dan cara soda (TiO2, Na2SiO2, Casein,

Lilin) sehingga didapatkan tekstur dan ketebalan yang berbeda-beda. Selain itu

dapat juga diakibatkan karena proses filler dan perlakuan akhir atau calendering

yang berbeda-beda pada tiap jenis kertas.

Pada pengukuran ketebalan kertas, dilakukan pengukuran pada lima titik

berbeda dari tiap jenis kertas dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer

sekrup. Karena tingkat ketelitian jangka sorong yang rendah, maka tebal masing-

masing kertas tidak dapat diketahui. Sementara pengukuran dengan menggunakan

mikrometer sekrup dapat diketahui tebal tiap jenis kertas tersebut. Ketebalan rata-

rata dari tiap jenis kertas tersebut berturut-turut untuk kertas laminasi, kertas

sampul, dan kertas kraft adalah 0,014 cm, 0,0072 cm, dan 0,011 cm. berdasarkan

pengukuran tersebut diperoleh bahwa ketebalan kertas laminasi > kertas kraft >

kertas sampul.

Pada pengukuran densitas tiap jenis kertas, berturut-turut densitas untuk

kertas laminasi, kertas sampul, dn kertas kraft adalah 0,0836 g/cm2, 0,3454 g/cm2,

dan 1,0405 g/cm2. Dengan demikian, berat jenis (densitas) kertas kraft > kertas

sampul > kertas laminasi.

Page 9: Laporan 1 (Kertas)

BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan tingkat kepekatan warna, kertas sampul > kertas kraft > kertas

laminasi.

Berdasarkan tingkat ketebalan dan tekstur, kertas laminasi > kertas kraft >

kertas sampul.

Berdasarkan berat jenis (densitas), kertas kraft > kertas sampul > kertas

laminasi.

Tingkat kepekatan warna, ketebalan, dan tekstur yang berbeda-beda dapat

disebabkan oleh proses pembuatan kertas yang berbeda-beda. Dapat berupa

proses yang dengan atau tanpa bleaching, dengan atau tanpa diberi filler dari

pelapis lilin, serta perlakuan akhir atau calendering yang berbeda-beda.

Page 10: Laporan 1 (Kertas)

BAB VII

PERTANYAAN

1. Adakah perbedaan hasil yang mencolok sesama contoh? Jika ya, terangkan

sebabnya!

Jawab:

Berdasarkan tekstur kertas, kertas luminasi memiliki tekstur yang licin di

satu sisinya akibat adanya pelapisan dengan plastik. Sedangkan hal tersebut

tidak terdapat pada kertas sampul dan kertas kraft. Perbedaan ini kemungkinan

diakibatkan karena kertas luminasi diberi filler dari pelapis plastik, sementara

dua jenis kertas lainnya tidak.

Perbedaan lain adalah dalam hal warna. Perbedaan tingkat kepekatan

warna dapat disebabkan oleh kadar jenis zat warna yang diberikan pada

masing-masing kertas atau akibat proses pemucatan (bleaching) yang berbeda-

beda sehingga dapat menjadikan ciri tertentu dari setiap jenis kertas.

Page 11: Laporan 1 (Kertas)

DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A., R.A Edwards., G.H Fleet., dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.

Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia.

Jakarta.

Herudiyanto, M. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Penerbit Widya

Padjadjaran. Bandung.

Tjahjadi,C., H. Marta. 2009. Buku Ajar Pengantar Teknologi Pangan. Universitas

Pajadjaran