lapora praktek lapangan

36

Click here to load reader

Upload: dera-fakhrunnisa-rukmana

Post on 16-Feb-2015

145 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN BLOK CHEM IV

PUSKESMAS SUMBANG II

Tutor:

TUTOR : dr. Dwi Adi Nugroho

KELOMPOK VIII

1. Bunga GIA009016

2. Octi Guchiani GIA009026

3. Noni Minty Belantric GIA009028

4. Windy Nofiatri R. GIA009035

5. Suka Setya Nurjati GIA009040

6. Astrid Meilinda GIA009045

7. Sudjati Adhinugroho GIA009051

8. Tri Sejati rahmawati GIA009061

9. Rahmat Husein GIA009072

10. Pramasanti Hera K. G1A009102

11. Maulana Achsan Keliobas G1A009137

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEDOKTERAN

2011

Page 2: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN CHEM IV

PUSKESMAS SUMBANG II

Disusun untuk memenuhi tugas praktek lapangan pada

BLOK CHEM IV Jurusan Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan

Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto

Disetujui dan Disahkan,

Pada Maret 2011

Dosen Pembimbing Fakultas Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Dwi Adi Nugroho dr. Fajar Windiyasari D.W

Page 3: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun laporan praktek lapangan ini. Yang

terhormat pihak Puskesmas Sumbang II, yang kami hormati pihak Desa Gandatapa

dan tutor kelompok 8 Praktek Lapangan.

Terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapangan kami yang berisi

tentang program – program yang ada di puskesmas mengenai permasalahan

penyakit yang di prioritaskan.

Semoga laporan ini bisa memeberikan suatu manfaat bagi para pembaca

laporan praktek lapangan kami.

Kami sadar dalam penyusunan laporan praktek lapangan ini masih banyak

kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang dapat membangun dan menjadikan

kami lebih baik untuk kedepannya sangat kami harapkan.

Purwokerto, Maret 2010

Kelompok 8

Page 4: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

DAFTAR ISI

A. BAGIAN AWAL

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

PRAKATA

DAFTAR ISI

B. BAGIAN INTI

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan

II. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan Geografi

2. Keadaan Demografi

3. Keadaan Sosial Ekonomi

III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN

1. Derajat Kesehatan Mayarakat

2. Perilaku Masyarakat

3. Kesehatan Lingkungan

4. Pelayanan Kesehatan

IV. ANALISIS MASALAH

1. Analisis Potensi dan Kebutuhan

2. Perumusan Masalah

3. Prioritas Masalah

4. Analisis Penyebab Masalah

Page 5: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

5. Pemecahan Masalah

V. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (PLAN OF ACTION)

1. Nama Kegiatan

2. Latar Belakang Kegiatan

3. Tujuan

4. Sasaran

5. Pelaksanaan

6. Pokok Kegiatan

7. Alat dan Sarana

8. Pelaksanaan

9. Rencana Anggaran

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

C. BAGIAN AKHIR

1. Daftar Pustaka

2. Lampiran-lampiran.

Page 6: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab

nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah

pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan

Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk

urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang

meninggal dunia karena Diare. Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita

meninggal karena Diare.

Pada tahun 2010 lalu terdapat banyak kasus diare di Desa Gandatapa.

Kebanyakan menyerang anak-anak dan balita. Setelah kami meninjau,

ternyata masih banyak warga desa yang kurang pengetahuanya tentang

diare, faktor penyebabnya, bagaimana penyebarannya, dan cara untuk

mencegah serta mengobati penyakit diare.

Pengetahuan yang kurang menyebabkan masih terdapat banyak warga

desa yang belum mengetahui bahwa salah satu faktor yang berperan penting

dengan kejadian diare adalah kebersihan lingkungan. Masih banyak di antara

mereka yang kurang memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya dan

lingkungan sekitar rumah mereka.

Selain pengetahuan, faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap

kejadian diare. Setelah ditinjau, ternyata hanya beberapa warga desa yang

memiliki jamban di rumah mereka. Hal ini dikarenakan banyak warga desa

yang merasa kurang mampu untuk membangun jamban di setiap rumah.

Perilaku warga juga mempengaruhi tingkat penyebaran penyakit diare.

Sedikit warga yang memiliki jamban, dan mereka lebih memilih untuk buang

air besar di sungai. Pola hidup yang kurang sehat seperti kebiasaan mencuci

tangan dengan air mengalir sebelum makan dan kurang memperhatikan

Page 7: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

hygiene sanitasi makanannya. Oleh karena beberapa faktor tersebut di atas,

maka kelompok kami akan menganalisis lebih lanjut tentang kasus penyakit

diare di Desa Gandatapa.

Atas dasar hal tersebut, maka kegiatan praktek lapangan Blok

CHEM IV merupakan sarana pembelajaran yang digunakan sebagai metode

untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran teoritis yang telah dipelajari pada

saat kuliah. Selain itu, kegiatan praktek lapangan juga dapat digunakan

sebagai media untuk objek penelitian dalam rangka mengidentifikasi,

menganalisis, serta berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan yang

ada guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sebagai wujud

pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Menganalisis kasus diare di Desa Gandatapa khususnya pada balita.

2. Tujuan Khusus:

a. Mengetahui tentang penyakit diare dan faktor penyebahnya.

b. Mengetahui tentang cara pencegahan diare

c. Mengetahui tentang program-program pelayanan kesehatan

d. Mengenali keadaan nyata permasalahan kesehatan di lapangan.

e. Melakukan pemecahan masalah di lapangan dengan menentukan

prioritas yang ada.

Page 8: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI

Wilayah kerja Puskesmas II Sumbang meliputi 8 (delapan) Desa

yang berada di Kecamatan Sumbang, yaitu desa Gandatapa, Sikapat, Ciberem,

Susukan, Banjarsari wetan, Banjarsari kulon, Kotayasa, Limpakuwus dengan

luas wilayah kurang lebih sebesar 3.458.939 Ha. Sebagian besar wilayah kerja

terdiri dari dataran tinggi ( 85% ) dan hanya sebagian kecil dataran rendah

( 15% ). Sedangkan Luas penggunaan lahan di wilayah kerja Puskesmas II

Sumbang terbanyak adalah dalam bentuk tegalan atau kebun sebesar 929.797

Ha ( 28% )

Irigasi setengah teknis3%

Irigasi teknis3%

Sederhana15% Tadah Hujan

3%Padang Gembala

0%

Tegalan28%

Tambak0%

Pekarangan16%

Hutan Negara24%

Perkebunan Negara5%

Lain-lain4%

PENGGUNAAN LAHAN

Grafik I.1 Luas lahan

Secara geografis, Puskesmas II Sumbang terletak di antara 105° dan 109°30

garis bujur timur dan sekitar 7° 30 garis lintang selatan.

Sedangkan Wilayah Kerja Puskesmas II Sumbang berbatasan dengan :

1. Sebelah utara : Perhutani

2. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas I Sumbang

3. Sebelah Timur : Kabupaten Purbalngga dan Banjarnegara

Page 9: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

4. Sebelah Barat : Kecamatan Baturaden

B. KEADAAN DEMOGRAFI

1. Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari hasil registrasi

pertumbuhan penduduk pada akhir tahun 2010. Jumlah penduduk di wilayah

Puskesmas II Sumbang adalah sebanyak 37599 jiwa yang terdiri dari 18924

jiwa laki – laki (49,99%) dan 18672 jiwa perempuan (48,22%).

Laki-laki; 18859Perempuan;

18193

JUMLAH PENDUDUKberdasarkan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Grafik I .2 Jumlah Penduduk

2. Kepadatan Penduduk

Penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas II Sumbang

belum merata, pada umumnya penduduk masih menumpuk didaerah yang

ramai. Rata – rata kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas II Sumbang

adalah sebesar 1,09 jiwa setiap kilometer persegi . Dan Desa yang paling

padat penyebaran penduduknya adalah desa Susukan dengan tingkat

kepadatan sebesar 1,81 jiwa setiap kilometer persegi. Dan desa dengan

tingkat kepadatan terendah adalah desa Limpakuwus dengan tingkat

kepadatan sebesar 0,39 per kilometer perseginya.

Page 10: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

3. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

Tabel I.1 Penduduk menurut golongan umur

No Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan

1 <1 tahun 369 392

2 1 - 4 tahun 1251 1313

3 5-9 tahun 1620 1618

4 10-14 tahun 1698 1539

5 15-19 tahun 1459 1426

6 20-24 tahun 1601 1464

7 25-29 tahun 1438 1364

8 30-34 tahun 1358 1434

9 35-39 tahun 1401 1367

10 40-44 tahun 1240 1276

11 45-49 tahun 1153 1140

12 50-54 tahun 1117 1014

13 55-59 tahun 1082 1092

14 60-64 tahun 622 640

15 65-69 tahun 569 574

16 70-74 tahun 522 549

17 75+ 424 473

Jumlah 18924 18675

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI

1. Tingkat Pendidikan

Data yang berhasil dihimpun, Jumlah penduduk di wilayah kerja

Puskesmas II Sumbang baik laki – laki maupun perempuan yang memiliki

tingkat pendidikan Perguruan Tinggi atau sederajat adalah sebanyak 256

jiwa atau sekitar 0,68 % dan Tamat SMA atau sederajat sebesar 1381 jiwa

atau sekitar 3,66 %.

Jumlah ini masih relatif kecil dibandingkan penduduk yang hanya

lulus SD yaitu sebesar 11395 jiwa atau 30,21 %. Tingkat pendidikan

Page 11: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

sebagian besar penduduk di Wilayah Puskesmas II Sumbang ini, akan juga

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan masyarakat, khususnya tentang

kesehatan.

Tidak/belum pernah sekolah; 3136

Tidak/belum tamat SD; 7820

Tamat SD/MI; 11395

Tamat SMP; 2585Tamat SMA; 1381 Tamat AK/PT; 256

TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUKWILAYAH PUSKESMAS II SUMBANG

Grafik I.3 Tingkat Pendidikan Penduduk

2. Mata Pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar penduduk di wilayah Puskesmas II

Sumbang adalah sebagai buruh tani yaitu sebesar 16%. Sedangkan sebagai

pengusaha hanya sebesar 3%, yang berpenghasilan sebagai PNS atau ABRI

sebesar 1%.

Dari data tersebut terlihat bahwa peningkatan UKBM masih harus

terus dikembangkan dengan meningkatkan kerjasama lintas sektoral secara

maksimal sehingga tingkat pendapatan dan daya beli penduduk akan meningkat

yang akhirnya juga akan meningkatkan kemampuan untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan atau pengobatan sebaik mungkin.

Page 12: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

7989

61731658

3701204

1074639 66 74 628

MATA PENCAHARIANPENDUDUK WILAYAH PUSKESMAS II SUMBANG

Petani Sendiri Buruh Tani Pedagang PNS/ABRI Pengusaha Buruh Industri

Buruh Bangunan Pengangkutan Pensiunan Lain-lain

Grafik I.4 Mata Pencaharian

Sarana penunjang laju perekonomian di wilayah Puskesmas II

Sumbang antara lain adalah adanya pasar tradisional, warung / Toko, Badan

kredit, Lumbung Desa dan Koperasi Unit Desa. Sedangkan sarana transportasi

umum yang mendukung aktifitas penduduk di wilayah kerja Puskesmas II

Sumbang antara lain adalah Angutan Perdesaan ( Angkudes ) dan ojek.

Fasilitas tempat sarana peribadatan di wilayah kerja Puskesmas II

Sumbang antara lain adalah Mushola dan Masjid yang sebagian besar

pendiriannya merupakan swadana Masyarakat. Sedangkan fasilitas pendukung

bagi peningkatan taraf pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas II Sumbang

adalah adanya Sarana Kelompok Bermain ( SKB ) , Taman Kanak Kanak

( TK ), Sekolah Dasar ( SD ), Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) dan Sekolah

Menengah Pertama ( SMP ).

BAB III

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN

Page 13: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

A. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010 derajat kesehatan masyarakat

dilihat dari 3 hal yaitu angka kesakitan, angka kematian dan angka status gizi.

1. ANGKA KEMATIAN

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat di

Puskesmas II Sumbang dapat dilihat dari kejadian kematian dalam

masyarakat wilayah kerja Puskesmas.

a. Angka Kematian Bayi

Pada tahun 2010 terdapat 720 kelahiran hidup dimana, jumlah bayi

mati sebesar 16 bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) di Puskesmas II

Sumbang adalah 22,2 per 1000 kelahiran hidup. AKB tahun 2008

sebesar 10,6 per 1000 kelahiran penduduk. 2,3 per 1000 kelahiran.

b. Angka Kematian Ibu

Pada tahun 2010 untuk jumlah kematian ibu hamil sebanyak 0

orang, sedangkan jumlah kematian ibu bersalin dan jumlah kematian

ibu nifas tidak ada.

c. Angka Kematian Balita

Tabel I.1 Angka Kematian Balita

No Puskesmas Desa

JumlahJumlah

Bayi MatiJumlah Balita

Jumlah Balita Mati

Lahir hidup

Lahir mati

1 Sumbang Gandatapa 137 2 3 507 22 Sikapat 65 2 3 238 23 Ciberem 75 0 1 238 04 Susukan 62 1 1 233 0

5BJ Sari wetan 47 0 1 158 2

6 BJ Sari 61 1 1 206 0

Page 14: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

Kulon7 Kotayasa 175 1 4 599 0

8Limpakuwus 98 0 2 353 0

Jumlah 720 7 16 2532 6

2. ANGKA KESAKITAN

a. Penyakit menular yang diamati :

1) TB Paru

Jumlah kasus TB positif pada tahun 2009 sebanyak 11 kasus.

Dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 71. peningkatan cukup

banyak.

2) Diare

Kasus diare tahun 2010 mengalami penurunan dari tahun 2009.

Pada tahun 2009 kasus diare sebanyak 1.035 kasus, sedangkan pada

tahun 2010 sebanyak 408 kasus.

3) ISPA

Pada tahun 2010 mengalami penurunan, yaitu terdapat 2.063

kasus. Sedangkan pada tahun 2009 berjumlah 5.228 kasus. Tetapi

ISPA masih menjadi kasus tertinggi di Puskesmas II Sumbang.iv.

Pneumonia

4) Cefalgia

Pada tahun 2010 mengalami penurunan. Berdasarkan data

ditemukan terdapat 354 kasus pasien cefalgia pada tahun 2010,

sedangkan pada tahun 2009 berjumlah 1851 kasus.

Page 15: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

5) Dermatitis

Untuk pasien dermatitis sebanyak 263 kasus di tahun 2010,

sedangkan pada tahun 2009 terdapat 1.162 kasus, dibandingkan

dengan tahun 2010 mengalami penurunan.

b. Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular yang ada di Puskesmas II Sumbang pada

tahun 2009 terdiri dari : Diabetes Melitus sebanyak 28 kasus, Hipertensi

sebanyak 405 kasus, Asma Bronkhiale sebanyak 151 kasus dan kasus

kecelakaan lalu lintas sebanyak 21 kasus.

1) Diabetes Melitus

Pasien yang mengalami Diabetes sebanyak 28 kasus.

2) Hipertensi

Pasien yang mengalami hipertensi sebanyak 405 kasus.

3) Asma Bronkhiale

Pasien yang mengalami Asma sebanyak 151 kasus.

4) Kecelakaan lalu lintas

Pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2010

sebanyak 20 kasus. Ini mengalami penurunan dibandingkan dengan

tahun 2009 yang mencapai 21 kasus.

3. STATUS GIZI

Page 16: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

Berdasarkan data tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas II Sumbang

jumlah balita yang ada sebanyak 3307, yang datang ditimbang sebanyak

2317, Berat Badan naik sebanyak 1500.

Sedangkan jumlah balita dengan gizi buruk sebanyak 9 kasus, sejumlah

tersebut mendapat perawatan 100%. Dibandingkan dengan data tahun 2008

terdapat 50 kasus Gizi buruk, terjadi penurunan 41 kasus dapat sebagai

gambaran adanya perbaikan gizi balita di wilayah kerja Puskesmas II

Sumbang.

B. PERILAKU MASYARAKAT

Perilaku masyarakat saat ini diperlukan untuk mewujudkan perilaku

hidup bersih dan sehat. Untuk itu masyarakat perlu di berikan informasi oleh

staf puskesmas mengenai perilaku hidup sehat sehingga mereka lebih peka

dengan masalah kesehatan yang muncul diwilayahnya.

A. PHBS

Rumah tangga yang dipantau pada tahun 2010 sebanyak 2162 rumah

tangga yang ber PHBS strata pratama adalah sebanyak 43 rumah tangga

(2%), srata madya sebanyak 931 rumah tangga (43%), strata utama

sebanyak 1126 (52%), dan strata paripurna sebanyak 1 rumah tangga

(0,05%).

B. Posyandu

Pada tahun 2010 jumlah Posyandu yang ada sebanyak 46 posyandu

1.Posyandu Pratama

Posyandu dengan strata posyandu Pratama di Puskesmas II

Sumbang tahun 2009 tidak ada. Sedangkan pada tahun 2010 terdapat 3

posyandu.

2. Posyandu Madya

Page 17: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

Tahun 2009 jumlah posyandu Madya sebanyak 27 posyandu atau

sebesar 61,36% dari posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010

sebanyak 5 posyandu.

3. Posyandu Purnama

Pada tahun 2009 jumlah posyandu purnama sebanyak 17 posyandu

atau 38,64% dari jumlah posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010

sebanyak 38 posyandu.

4. Posyandu mandiri

Pada tahun 2009 belum ada posyandu yang berstrata mandiri. Tahun

2010 juga tidak terdapat posyandu mandiri.

C. KESEHATAN LINGKUNGAN

Keadaan lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting

dalam mempengaruhi derajat kesehatan disamping perilaku masyarakat itu

sendiri. Dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan

masyarakat, beberapa indikator penting yang dapat mempengaruhi kesehatan

lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Rumah Sehat

Tahun 2010 dari jumlah rumah 9449 yang diperiksa sebanyak 2158.

Sedangkan jumlah rumah yang sehat sebannyak 1564 dari jumlah rumah

yang diperiksa.

2. Tempat Tempat Umum

Tempat-tempat umum yang terdapat di sekitar desa-desa yang

mencangkup wilayah puskesmas adalah pasar, rumah makan, dan

TUPM(Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Sehat) lainnya.

D. Pelayanan Kesehatan

Page 18: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya kesehatan merupakan langkah awal dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan masalah kesehatan sudah dapat

teratasi dengan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat. Berikut

adalah pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan puskesmas II Sumbang.

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi :

a. Pertolongan oleh tenaga kesehatan

Salah satu penyebab kematian ibu maternal dan kematian bayi baru

lahir adalah antara lain karena persalinan yang tidak ditolong oleh

tenaga kesehatan. Sehingga dilakukan upaya penyuluhan / sosialisasi

persalinan sehat dan aman kepada masyarakat di wilayah kerja

puskesmas.

Dari data tahun 2010 menunjukan bahwa persalinan oleh tenaga

kesehatan sebanyak 727 orang dari 752 orang, dibandingkan dengan

2009 jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 719, berarti

pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan.

b. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumil Risti) Dirujuk

Pada tahun 2009 jumlah ibu hamil memiliki resiko tinggi sebanyak

238 orang atau 30,79%. Sedangkan yang dirujuk sebanyak 61 orang.

Dibandingkan tahun 2008 jumlah bumil risti sebanyak 291 orang

(38,59%) dan yang dirujuk sebanyak 30 orang, maka terjadi

Page 19: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

penurunan jumlah bumil risti sebesar 7,8%. Sedangkan pada tahun

2010 jumlah yang dirujuk sebanyak 77 atau 51,20%.

c. Bayi dan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Pada tahun 2009 jumlah BBLR adalah 39 atau sebesar 47,18% dan

ditangani 100%. Sedangkan pada tahun 2010, mengalami punurunan

jumlah BBLR adalah 29 atau sebesar 40,3%.

d. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Usia 15-49 merupakan usia subur yang memiliki kemungkinan besar

dalam kehamilan sehingga perlu diterapkan KB. Menurut Badan

Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (BKCKB)

jumlah pasangan usia subur sebanyak 8427 pasangan. Tahun 2010

peserta KB yang terdaftar sebagai KB aktif sebanyak 5539 (65,73%)

dan yang menjadi KB baru sebanyak 1377 (16,34%).

e. Pelayanan Imunisasi

Pada tahun 2009 jumlah 8 desa telah mencapai daerah Universal

Child Immunization (UCI) sebesar 100%. Pada tahun 2010 jumlah 8

desa juga telah mencapai UCI sebesar 100%.

f. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergenci Dasar dan

Komprehensif

Tahun 2010 jumlah ibu resiko tinggi sebesar 77 atau 51% hal ini

mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009 sebanyak 238

atau 32,73%.

2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Page 20: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

a. Pemberantasan dan Pencegahan Polio

Di wilayah kerja puskesmas II Sumbang kasus acut flacid paralysis

(AFP) belum pernah ada.

b. Pemberantasan dan Pencegahan TB Paru

Pada tahun 2010, kasus TB paru (klinis dan positif) sebanyak 11

kasus, diobati 11 dan yang sembuh sebanyak 11. Hal ini menunjukan

bahwa kesadaran penderita dalam kepatuhan berobat atau minum

obat makin baik. Namun demikian, pencegahan kasus TB paru tetap

menjad prioritas dengan melaksanakan screening kepada anggota

keluarga penderita dan disamping penyuluhan kepada masyarakat

mengenai penyakit TB paru.

c. Pemberantasan dan Pencegahan ISPA

Tahun 2009 penemuan kasus pneumonia balita di puskesmas II

Sumbang sebanyak 88 kasus dan ditangani sebanyak 88 kasus atau

100%. Namun pencapaian ini masih kurang dari target, penemuan

kasus pneumonia yang dihitung dari 10% kali jumlah balita (2726) =

273 kasus. Hal ini disebabkan karena kemampuan petugas dalam

penegakkan diagnosa pneumonia masih lemah atau bimbang dan

ragu. Kondisi ini diatasi dengan pemantapan penegakkan diagnosis

oleh programer dan dibantu oleh dokter di puskesmas.

d. Pemberantasan dan Pencegahan HIV AIDS

Di wilayah puskesmas II Sumbang, tidak ada kasus HIV AIDS.

e. Pemberantasan dan Pencegahan DBD

Page 21: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

Penyakit DBD tahun 2010 mengalami peningkatan sebanyak 6

kasus. Jumlah tersebut seluruhnya telah mendapatkan penanganan

(100%). Adanya kasus DBD di wilayah ini, dibandingkan tahun

2009 yang sebelumnya terdapat 2 kasus DBD.

f. Pemberantasan dan Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan

KLB

Wilayah kerja Puskesmas II Sumbang terdiri dari 8 desa atau

kelurahan pada tahun 2010 tidak terjadi KLB.

g. Pelayanan Pengendalian Vektor

Pengendalian vektor yang dilakukan secara rutin adalah dengan

penggerakan PSN dan penyuluhan. Pada tahun 2009 dari sejumlah

9154 rumah atau bangunan yang ada, diperiksa sebanyak 2097

rumah (22,91%), yang terbukti bebas jentik sebanyak 2096

(99,95%).

3. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

a. Pelayanan Kesehatan Lingungan

Tahun 2010 jumlah institusi yang terdiri dari sarana kesehatan,

sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lain seperti

pasar sebanyak 163 buah dan jumlah tersebut telah dibina 65,03%.

b. Pelayanan Higiene Sanitas Tempat Umum

Menurut data dari petugas PKL, jumlah tempat-tempat umum (TTU)

di wilayah puskesmas II Sumbang sebanyak 3 buah, sejumlah

tersebut telah diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan.

Page 22: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

c. Rumah Sehat

Diketahui bahwa tahun 2009 dari 8979 rumah yang diperiksa

sebanyak 2097 (23,35%) rumah dan yang memenuhi syarat

kesehatan sebanyak 1246 (59,42%). Sedangkan pada tahun 2010 dari

9449 rumah yang diperiksa sebanyak 2158 (22,84%) rumah dan

yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 1564 (72,47%).

4. Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Pada tahun 2009 pertumbuhan balita tercatat sebagai berikut :

1) jumlah seluruh balita = 3387 anak

2) jumlah balita yang ditimbang = 2751 anak

3) jumlah balita yang naik berat badannya = 1888 anak

Berdasarkan data di atas maka tingkat partisipasi masyarakat =

81,22% dibanding tahun 2008 sebesar 69,18%, ada peningkatan

sebesar 12,04%. Efek penyuluhan = 68,62% dibanding tahun 2008

sebesar 67,43%. Mengalami peningkatan sebesar 1,19%.

b. Pelayanan Gizi

1) Pemberian Kapsul Vitamin A

Upaya perbaikkan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran

yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan vitamin A,

yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi

pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam 1

tahuin (bulan Februari dan Agustus).

Page 23: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

Berdasarkan data yang dihimpun oleh petugas gizi, bahwa jumlah

balita yang ada tahun 2010 sebanyak 3323 balita. Balita yang

mendapatkan kapsul vitamin A 2 kali sebanyak 3323 (100%). Hal

demikian juga dicapai pada tahun sebelumnya yaitu dari jumlah

penderita sebanyak 2726 balita sebesar 100% mendapatkan

kapsul vitamin A 2 kali.

2) Pemberian Tablet Besi

Pemberian tablet besi (Fe) dmaksudkan untuk mengatasi kasus

anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe

khususnya yang dialami ibu hamil.

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah ibu hamil di wilayah ini

tahun 2010 sebanyak 752 orang.

5. Sumber Daya Kesehatan

a. Sarana Kesehatan

1) Pelayanan Gawat Darurat

Puskesmas II Sumbang merupakan fasilitas pemberi pelayanan

kesehatan dasar rawat jalan atau non perawatan, untuk kasus

kegawat daruratan dirujuk ke rumah sakit.

2) Laboratorium

Di Puskesmas II Sumbang memiliki sarana laboratorium

kesehatan sederhana yang melayani pemeriksaan haemoglobin,

golongan darah, gula darah dan sputum BTA.

b. Tenaga Kesehatan

Page 24: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

Dalam melaksanakan aktivitas pelayanan puskesmas II Sumabng

didukung oleh beberapa komponen tenaga seperti :

1) Tenaga Medis sebanyak 2 orang terdiri dari dokter umum dan

dokter gigi

2) tenaga perawat dan bidan sebanyak 20 orang

3) tenaga gizi sebanyak satu orang

4) tenaga kesehatan masyarakat sebanyak satu orang

5) tenaga sanitasi sebanyak satu orang.

c. Pembiayaan Kesehatan

Penyelenggaraan pembiayaan untuk keluarga miskin dan

masyarakat rentan di wilayah puskesmas II Sumbang tahun 2010

meliputi askeskin. Jumlah masyarakat miskin sesuai data yang ada

sebanya 14559 jiwa, yang mendapat pelayanan kesahatan sebanyak

8375 jiwa.

d. Sumber Daya Kesehatan Lainnya

Terdapat SDK lainnya berupa posyandu sejumlah 45 posyandu,

adapun menurut tingkat perkembangan (stratifikasi) posyandu

adalah sebagai berikut :

1.Posyandu Pratama

Posyandu dengan strata posyandu Pratama di Puskesmas II

Sumbang tahun 2009 tidak ada. Sedangkan pada tahun 2010 terdapat 3

posyandu.

Page 25: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

2. Posyandu Madya

Tahun 2009 jumlah posyandu Madya sebanyak 27 posyandu atau

sebesar 61,36% dari posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010

sebanyak 5 posyandu.

3. Posyandu Purnama

Pada tahun 2009 jumlah posyandu purnama sebanyak 17 posyandu

atau 38,64% dari jumlah posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010

sebanyak 38 posyandu.

4. Posyandu mandiri

Pada tahun 2009 belum ada posyandu yang berstrata mandiri. Tahun

2010 juga tidak terdapat posyandu mandiri.

5.Kondisi Secara Umum

Profil kesehatan Puskesmas II Sumbang tahun 2010

merupakan gambaran dari hasi kegiatan pembangunan kesehatan selama

kurun waktu satu tahun yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengevaluasi keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah

dilaksanakan.

Hasil-hasil pencapaian indikator standar pelayanan minimal (SPM)

adalah :

1) Pada tahun 2010 Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 22,2 %

dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan. Pada tahun

2009 AKB sebesar 6,88%.

Page 26: LAPORA PRAKTEK LAPANGAN

2) Pada tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 0%

dibanding tahun sebelumnya mengalami penurunan. Pada

tahun 2009 ditemukan jumlah kematian ibu sebesar 1 ibu yang

meninggal.

3) Pada tahun 2010 Ditemukannya kasus DBD di wilayah

Puskesmas II Sumang sebesar 6 kasus, artinya ada peningkatan

dibanding tahun 2009 yang ditemukan 2 kasus, sehingga perlu

penanganan lebih intensif agar masyarakat aktif melaksanakan

gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

4) Tahun 2010 masih ditemukan kasus gizi sebanyak 2 balita jika

dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 9 balita, maka

tahun 2010 mengalami penurunan namun perlu kewaspadaan

terhadap fenomena gunung es.

5) Kondisi lingkungan yang merupakan aspek terbesar

pengaruhnya terhadap derajat kesehatabn masyarakat belim

memenuhi harapan.

6) Peran serta masyarakat dalam mendukung kesehatan belum

optimal.

7) Fasilitas oelayanan kesehatan masih kurang memadahi, perlu

adanya pembenahan segera.