lampiran 7. - edu web viewmodel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model...

123
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DISUSUN OLEH NAMA : NIP : i

Upload: hanhan

Post on 30-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH

NAMA :NIP :

i

Page 2: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH

NAMA :NIP :

i

Page 3: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

KOP SEKOLAH

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala TK/SD ............ menerangkan bahwa:

Nama : .......................................

NIP : ........................................

Jabatan : ........................................

Memang benar yang tersebut di atas telah melakukan penelitian dengan

judul: .........................................................................................................................

.....

Mengetahui ......................, ......................Kepala Dinas Pendidikan Kab. .......... Kepala TK/SD..............

................................................... ......................................... NIP. NIP.

ii

Page 4: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

KOP SEKOLAH

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengelola Perpustakaan TK/SD ............

menyatakan bahwa:

Nama : ................................

NIP : ................................

Jabatan : .................................

Memang benar yang tersebut di atas telah mempublikasikan Penelitian Tindakan

Kelas dengan judul.............................................. di sekolah kami dan menaruh 1

(satu) buah karyanya di perpustakaan TK/SD ..........................

Demikian pernyataan ini dibuat agar dapat dipergunakan dimana mestinya.

Mengetahui ......................, ......................Kepala TK/SD .......... Pengelola Perpustakaan

TK/SD..................

................................................... ......................................... NIP. NIP.

iii

Page 5: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini asli dan tidak berisi material-

material yang telah dipublikasikan di tempat lain, terkecuali yang dikutip sebagai

sumber referensi dan digunakan dalam teks tulisan ini, yang sumbernya sudah

dinyatakan. Karya Tulis Ilmiah ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh

derajat kesarjanaan atau diploma pada institusi tertentu, begitu juga tidak ada

kolaborasi yang telah dibuat dengan orang lain.

Penulis

......................................

iv

Page 6: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena berkat rahmatNya penulis mendapat kekuatan, semangat, pikiran yang kuat

sehingga karya tulis yang berjudul “.......................................................................”,

dapat terselesaikan sesuai jadwal waktu yang telah direncanakan.

Karya ini penulis kerjakan dengan sekuat tenaga, dengan pengorbanan

material dan pemikiran untuk dapat memperoleh angka kredit pengembangan

profesi sebagai syarat bagi seorang guru untuk bisa naik ke jenjang kepangkatan

setingkat lebih tinggi dengan kewajiban mengumpulkan angka kredit minimal 12

poin.

Rasa terimakasih perlu penulis sampaikan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu

yang telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu

terimakasih yang sebanyak-banyaknya penulis lanjut sampaikan kepada:

1. Bapak Kepala Sekolah TK/SD ................................

2. Para siswa dan siswi, yang telah menunjukkan objektivitas yang tinggi

sehingga data-data hasil penelitian ini benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan.

Demikian secara singkat pengantar yang dapat penulis sampaikan, semoga

karya ini bermanfaat dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di

TK/SD ...........................

......................, ......................

Penulis

v

Page 7: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH...................................................... ii

PERNYATAAN PERPUSTAKAAN.......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... iv

KATA PENGANTAR................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL........................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi

ABSTRAK................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian.............................................................. 5

vi

Page 8: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nama-nama Siswa Kelas ....................................................... 12

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Wawancara..............................................

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Observasi Proses Pembelajaran..............

Tabel 4. Instrumen Wawancara.............................................................

Tabel 5. Instrumen Observasi Proses Pembelajaran.............................

vii

Page 9: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Rancangan Penelitian.............................................................. 5

Gambar 2.

viii

Page 10: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

DAFTAR LAMPIRAN

HalamanLampiran 1. Tes Prestasi Belajar ............... (tes yang digunakan untuk

mencari data awal penelitian) .............................................

Lampiran 2. Lembar Observasi Penilaian Kesesuaian Belajar Tematik sebagai Upaya Validasi Data...............................................

Lampiran 3. RPP Siklus I ........................................................................

Lampiran 4. Hasil-hasil Ulangan Siswa Siklus I......................................

Lampiran 5. Nilai/Prestasi Belajar Siklus I .............................................

Lampiran 6. Penilaian Kebenaran Siswa Melakukan Pembelajaran Tematik Siklus I oleh Salah Seorang Siswa Pandai di Kelas ini sebagai Upaya Validasi Data ...............................

Lampiran 7. Bukti Pemanggilan Siswa yang Lemah sebagai Upaya Validasi Data Siklus I .........................................................

Lampiran 8. Bukti Pengamatan Teman Sejawat terhadap Kesuesuaian/ Ketepatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Tematik Siklus I sebagai Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian .............................................................................

Lampiran 9. RPP Siklus II .......................................................................

Lampiran 10. Penilaian Kesesuaian Belajar Tematik Siklus II oleh Salah Seorang Siswa Pandai di Kelas ini.......................................

Lampiran 11. Hasil-hasil Ulangan Siswa pada Siklus II............................

Lampiran 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ..........................................

Lampiran 13. Bukti Pengamatan Teman Sejawat terhadap Kesesuaian/Ketepatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Tematik Siklus II..................................................................

ix

Page 11: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

ABSTRAK

BPMRC (acuan Abstrak). Backgroud/latar, Purpose/Tujuan, Metodology, Result/Hasil, Conslusion/Simpulan.

Penelitian ini dilaksanakan di TK/SD ......................... di Kelas ........ yang kemampuan siswanya untuk materi .................. cukup rendah.

Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Tematik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Metode pengumpulan datanya adalah observasi dan tes prestasi belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk data kuantitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Tematik dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh pada Siklus I meningkat ........% untuk keaktifan belajar siswa dan .....% untuk prestasi belajar. Dari Siklus I ke Siklus II naik .......% untuk aktivitas belajar dan ....... untuk prestasi belajar.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran Tematik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas ...... TK/SD..........

x

Page 12: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran di TK dan SK Kelas I, II dan III bertumpu pada pemberian

rangsangan-rangsangan untuk dapat membantu mereka lebih siap dalam

memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai hal ini maka

pembelajaran yang disiapkan adalah pembelajaran dengan menggabungkan

beberapa bidang studi yang diajarkan melalui tema-tema tertentu yang bisa

merancang tingkat kemampuan, keterampilan siswa yang lebih tinggi.

Pembelajaran di kelas akan sangat efektif apabila guru melaksanakannya

dengan memahami peran, fungsi dan kegunaan dari masing-masing mata

pelajaran yang diajarnya. Di samping pemahaman akan hal-hal tersebut

keefektipan itu juga ditentukan oleh kemampuan guru untuk merubah model

pengajaran menjadi model pembelajaran sesuai yang diharapkan oleh Permen

No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.

Beberapa mata pelajaran perlu digabung untuk pengembangan intelektual,

sosial dan emosional siswa serta berperan sebagai kunci penentu menuju

keberhasilan para siswa. Fungsi beberapa mata pelajaran perlu untuk dipahami

oleh pendidik pada usia siswa yang masih muda untuk mempersiapkan siswa

mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain,

mengungkapkan gagasan-gagasan dan perasaan serta memahami beragam

nuansa makna, sedang kegunaan beberapa mata pelajaran yang digabung

adalah untuk membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, budaya orang

lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat,

membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi, sosial,

menemukan serta menggunakan kemampuan analitik dan imajinatif yang ada

dalam dirinya. Di samping mengetahui peran, fungsi dan kegunaan beberapa

mata pelajaran yang digabung sebagai seorang guru juga diperlukan untuk

mampu menerapkan beberapa metode ajar sehingga paradigma pengajaran

dapat dirubah menjadi paradigma pembelajaran sebagai tuntutan peraturan

1

Page 13: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

yang disampaikan pemerintah (Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar

Proses, Permen No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Guru).

Kelemahan-kelemahan yang sering terjadi di lapangan selama proses

pembelajaran yang dilakukan selama ini yang menyebabkan rendahnya

prestasi belajar siswa tidak sepenuhnya disebabkan oleh faktor luar seperti

kesibukan guru, keadaan rumah tangga, lingkungan dan lain-lain. Kelemahan-

kelemahan yang ada tentu banyak pula dipengaruhi oleh faktor dari dalam

guru itu sendiri seperti kemauan menyiapkan bahan yang lebih baik, kemauan

menyiapkan media-media pembelajaran yang menarik, kemauan guru itu

sendiri untuk menerapkan metode-metode ajar yang telah didapat di bangku

kuliah serta teori-teori yang telah berkembang begitu pesat yang mesti

dipahami guru-guru. Selain itu guru juga kurang mampu untuk dapat

mengembangkan keterampilan mengajar yang dapat menarik perhatian siswa

dan merangsang siswa untuk belajar. Keterampilan yang mesti dikuasai guru

dalam melaksanakan pembelajaran ada 7, yaitu: 1) keterampilan bertanya, 2)

keterampilan memberi penguatan, 3) keterampilan mengadakan variasi, 4)

keterampilan menjelaskan, 5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran,

6) keterampilan membimbing diskusi, 7) keterampilan mengelola kelas.

Keterampilan-keterampilan ini berhubung dengan kemampuan guru untuk

menguasai dasar-dasar pengetahuan yang berhubungan dengan persiapan dan

pelaksanaan proses pembelajaran yang akan memberikan dukungan terhadap

cara berpikir siswa yang kreatif dan imajinatif. Hal inilah yang menunjukkan

profesionalisme guru (I G. A. K. Wardani dan Siti Julaeha, Modul IDIK 4307:

1-30).

Model-model pembelajaran juga merupakan hal yang sangat penting

dalam penerapannya di lapangan, seperti model pembelajaran Tematik yang

dijadikan objek penelitian sebagai upaya untuk memajukan suatu bidang

tertentu. Model sangat berkaitan dengan teori. Model merupakan suatu analog

konseptual yang digunakan untuk menyarankan bagaimana meneruskan

penelitian empiris sebaiknya tentang suatu masalah. Jadi model merupakan

suatu struktur konseptual yang telah berhasil dikembangkan dalam suatu

bidang dan sekarang diterapkan, terutama untuk membimbing penelitian dan

2

Page 14: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

berpikir dalam bidang lain, biasanya dalam bidang yang belum begitu

berkembang (Mark 1976 dalam Ratna Wilis Dahar, 1989: 5).

Cuplikan di atas menunjukkan betapa pentingnya model untuk diterapkan

dalam mencapai suatu keberhasilan, begitu pula terhadap kegunaan model-

model pembelajaran. Sebelum ada model, dikembangkan terlebih dahulu teori

yang mendasari model tersebut, sehingga boleh dikatakan bahwa teori lebih

luas daripada model. Model-model, baik model fisika, model-model

komputer, model-model matematika, semua mempunyai sifat “jika – maka”,

dan model-model ini terkait sekali pada teori (Shelbeeker, 1974 dalam Ratna

Wilis Dahar, 1989: 5).

Semua uraian di atas menunjukkan hal-hal yang perlu dalam upaya

meningkatkan keseuaian pembelajaran Tematik yang akan dilakukan dalam

menopang prestasi belajar siswa seperti penguasaan metode-metode ajar;

penguasaan model-model pembelajaran; penguasaan teori-teori belajar;

penguasaan teknik-teknik tertentu; penguasaan peran, fungsi serta kegunaan

mata pelajaran. Apabila betul-betul guru menguasai dan mengerti tentang hal-

hal tersebut dapat diyakini bahwa prestasi belajar peserta didik pada beberapa

mata pelajaran yang digabung tidak akan rendah. Namun kenyataannya

prestasi belajar siswa kelas....................... di semester ........... tahun

ajaran ................... baru mencapai nilai rata-rata......

Melihat kesenjangan antara harapan-harapan yang telah disampaikan

dengan kenyataan lapangan sangat jauh berbeda, dalam upaya memperbaiki

mutu pendidikan utamanya pada beberapa mata pelajaran yang digabung

sangat perlu kiranya dilakukan perbaikan cara pembelajaran. Salah satunya

adalah perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Tematik. Oleh karenanya penelitian ini sangat penting untuk dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Melihat adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang

ada di lapangan seperti yang sudah dipaparkan pada latar belakang

masalah, maka rumusan penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut:

3

Page 15: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Apakah model pembelajaran Tematik dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas……. TK/SD………………..

2. Cara Pemecahan Masalah

Model pembelajaran Tematik merupakan salah satu dari banyak

cara yang bisa dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran. Model ini mempunyai langkah-langkah yang mendorong

keaktifan siswa dalam belajar dengan cara memberikan kesempatan bagi

siswa untuk lebih banyak mengamati objek atau materi pelajaran, berlatih

sendiri, riang, gembira, menemukan sendiri hal-hal yang perlu mengatakan

sendiri sesuatu yang ditemukan, baik menyangkut materi, meneliti,

mengintrogasi, memeriksa materi, melihat sendiri keadaan lapangan,

sehingga siswa-siswa akan dapat mengalami sendiri. Hal itu memerlukan

persiapan pemikiran yang matang. Untuk persiapan yang matang ini, guru

semestinya memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya bagi siswa

untuk melakukannya, menyiapkan sebaik-baiknya apa yang akan

ditampilkan dihadapan siswa-siswa. Model Pembelajaran Tematik ini

mampu merangsang siswa untuk dapat bertanggung jawab terhadap

pekerjaannya, menuntut persiapan yang sangat matang, menuntut

kemampuan yang matang dalam kegiatan intelektual, menutut semangat

yang tinggi untuk mengikuti pelajaran agar dapat memproduksi apa yang

diharapkan, menuntut mereka lebih berpikir kritis. Contoh kemampuan

berpikir kritis adalah, apabila siswa giat mengikuti pelajaran, akibatnya

adalah mampu memecahkan masalah yang diharapkan. Siswa akan

menjadi aktif akibat diberikan kesempatan untuk menyiapkan materi lewat

penemuannya sendiri, yang sudah pasti akan membuktikan tuntutan-

tuntutan kemampuan yang tinggi baik dalam penampilan maupun

keilmuan. Tanpa pengalaman yang cukup yang mencukupi tidak akan

mungkin tampilannya akan memuaskan, dalam hal ini siswa diajak untuk

menikmati pelajaran bersama-sama, mereka harus betul-betul mampu

menyimpulkan, dan memberi makna terhadap apa yang dipelajari.

Tuntunan langkah-langkah analisis, pikiran intelektual, pemahaman

4

Page 16: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

konsep, bakat akademik yang dilakukan dengan motivasi, interpretasi yang

inovatif dipihak guru akan menentukan keberhasilan pelaksanaan model

ini.

Berdasar uraian singkat ini jelas bahwa model pembelajaran

Tematik menuntut kemampuan siswa untuk giat mempelajari apa yang

disampaikan guru, mampu menampilkan dirinya sebagai pemikir di depan

siswa-siswa yang lain. Dipihak lain, untuk dapat menyelesaikan tuntutan

tersebut, inovasi yang dilakukan guru akan sangat menentukan. Inovasi

tersebut berupa tuntunan-tuntunan, motivasi-motivasi, interpretasi serta

kemampuan belajar tanpa hafalan. Oleh karenanya langkah-langkah ini

diharapkan akan dapat digunakan sebagai cara pemecahan masalah yang

sedang diteliti.

C. Tujuan Penelitian

Berdasar rumusan masalah yang telah disampaikan, rumusan masalah

yang dapat disampaikan adalah:

Untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan prestasi belajar siswa

setelah diterapkan model pembelajaran Tematik dalam pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai

acuan dalam memperkaya teori dalam rangka peningkatan kompetensi guru.

Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah,

khususnya TK/SD ........ dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar ................... Di samping itu, penelitian ini juga diharapkan bermanfaat

sebagai informasi yang berharga bagi teman-teman guru, kepala sekolah di

sekolahnya masing-masing.

5

Page 17: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Tematik

Sebelum sampai pada pengertian pembelajaran tematik, perlu dipahami

terlebih dahulu dasar-dasar keperibadian anak didik yang akan diberikan

pembelajaran dengan model tersebut. Salah satunya bahwa pengembangan

potensi peserta didik sangat penting dalam upaya untuk dapat memajukan

bangsa. Kemajuan bangsa Indonesia tentu banyak ditentukan oleh pendidikan

yang mampu mengembangkan potensi siswa. Pengembangan potensi peserta

didik yang dimaksud tujuan agar kelak para siswa mampu menghadapi dan

memecahkan problema-problema kehidupan yang dihadapinya. Upaya-upaya

yang bisa dilakukan untuk mencapai pemenuhan hal-hal di atas tidaklah

gampang karena hal tersebut mesti dimulai sejak anak-anak berusia dini baik

pada saat mereka masih di Taman Kanak-Kanak maupun pada saat mereka

belajar di Sekolah Dasar. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang

pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya

pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada

jalur formal, nonformal dan informal (Depdiknas, 2006: 2). Anak-anak usia

dini masih melihat sesuatu sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). Peserta

didik yang berada pada Sekolah Dasar kelas satu, dua dan tiga berada pada

rentangan usia dini (Depdiknas, 2006: 3).

Aktivitas anak usia 2-10 tahun adalah:

a. Anak belajar memerankan perasaan/nurani dalam pergaulan. Dimana

perasaan/nurani merupakan pola tingkah laku yang kompleks yang tidak

dipelajari melainkan diperoleh dari kelahiran dan dapat terlihat pada

seseorang.

b. Refleks-refleks dan aktivitas tubuh. Tujuan gerakan refleksionis adalah

melindungi dari kemungkinan-kemungkinan menerima rangsangan baik

6

Page 18: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

dari luar maupun dari dalam yang menimbulkan kerugian, misal: batuk,

tangan, bersin, kedipan mata, dll.

c. Interaksi dan sosialisasi. Dimana pada masa ini anak mulai membentuk

sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial, belajar bergaul khususnya

bagi anak usia 6-10 tahun.

d. Kebutuhan dan keinginan. Dimana pada masa ini anak mulai membentuk

sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial, belajar bergaul khususnya

bagi anak usia 6-10 tahun.

e. Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan anak pada usia

seperti ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak.

Kebutuhan dan keinginan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan

fisiologis-fisiologis (makanan, air dan oksigen) dan kebutuhan psikis.

Kebutuhan psikis anak diantaranya adalah: kebutuhan akan kasih sayang,

kebutuhan akan rasa aman, terlindung jauh dari perasaan takut, cemas.

f. Kebutuhan akan kebebasan menyatakan diri.

g. Kebutuhan mengadakan hubungan dengan sesama atau bersosialisasi.

h. Kebutuhan akan rasa harga diri (Hawadi, 2001 dalam Trianto, 2010: 29).

Dari karakter belajar anak usia dini yang disampaikan di atas, dapat dicatat

beberapa hal seperti: anak-anak masih ingin memerankan perasaan/nurani

dalam pergaulan, melakukan sesuatu dengan reflek kelompok-kelompok

belajar, kebutuhan dan keinginan mereka sangat tinggi, masih keras keinginan

mereka untuk menyatakan diri, senang berhubungan dan bersosialisasi dan

rasa harga diri yang tinggi. Kecenderungan belajar anak usia dini adalah dari

hal-hal yang konkrit yaitu yang dapat dilihat, dapat diraba, didengar, dibaui,

diotak-atik dengan titik tekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar (Depdiknas, 2006: 3).

Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

kecemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang

akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa

yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik,

bahasa, sosial-emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama.

Sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai

7

Page 19: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal (H.

Martinis Yamon dan Jamilah Sabri Sanan, 2010: 5-6). Selanjutkan dikatakan

bahwa orang tua pada periode ini harus sering bicara dengan anak,

menanyakan pendapat anak, menciptakan suasana yang berwarna-warni,

mengarahkan dengan tidak langsung. Pada saat ini yang dia pelajari bukanlah

mengikat tali dengan benar, tapi bahwa diri dihargai karena punya inisiatif

untuk melakukan sesuatu yang baru, on her/his own.

Untuk mengetahui perkembangan daya pikir siswa usia dini, berikut

ditampilkan tahap-tahap perkembangan kognitif anak dari Piaget.

Tabel …..: Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahapan Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan UtamaSensori Motorik Lahir – 2 tahun Terbentuknya konsep “kepermanenan

objek” dan kemajuan gradual dari perilaku reflektif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan

Praoperasional 2 – 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan objek-objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi

Operasi Konkrit 7 – 11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentralis tetapi desentralis, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan

Operasi Formal 11 tahun – dewasa

Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan experimentasi sistematis

Diadopsi dari Trianto (2010: 15)

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipetik hal-hal penting seperti: anak-

anak pada usia dini masih senang bermain sehingga guru sudah sepantasnya

mampu menyediakan suasana belajar yang berisi kesenangan dan kenyamanan

sambil menyiapkan beberapa model permainan seperti media, strategi yang

mendukung emosi mereka. Siswa pada usia dini mempunyai sifat kemandirian

8

Page 20: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

yang tinggi sehingga sering ngomong sendiri pada saat teman-temannya

sedang ngomong, juga memiliki kebutuhan dan keinginan yang sangat tinggi.

Dalam upaya ini guru sudah semestinya dapat mengerti bahwa siswa-siswa

pada usia dini rasa ingin tahunya sangat tinggi dan rasa kemandirian yang

tinggi sehingga pengajaran mesti dilakukan dengan menjalin kerjasama yang

baik, memberi jawaban-jawaban yang memuaskan, pembelajaran yang

bermakna serta kreatif meningkatkan kemandirian bagi siswanya.

Pengembangan pembelajaran sudah sepertinya dilakukan agar menarik

perhatian, mampu menjelaskan konsep yang benar, persiapan bahan/materi

yang dapat merangsang emosi siswa, mampu memberi bimbingan dan

penghargaan terhadap kemajuan siswa.

Hunts, 1999 (dalam H. Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, 2011:

37) menyatakan bahwa pembelajaran di kelas anak usia dini dapat dilakukan

oleh guru dengan review yaitu langkah yang dilakukan guru dalam melihat

dan mengukur kesiapan anak mempelajari materi pelajaran hari ini dengan

melihat penguasaan materi sebelumnya yang sudah mereka pelajari sebagai

dasar untuk memahami pelajaran tersebut. Guru bisa menyampaikan review

selama lebih kurang limat menit. Tahap kedua adalah overview yaitu guru

menyampaikan program pembelajaran yang akan dijelaskan hari ini dengan

menyampaikan isi secara singkat dan guru mempersilahkan anak untuk

menyampaikan usul, saran mereka dalam proses pembelajaran agar anak tidak

merasa tertekan selama proses pembelajaran dan anak merasa dihargai

sehingga anak merasa senang dengan proses pembelajaran yang

dikembangkannya itu. Tahap yang ketiga adalah presentasi adalah tahap guru

melakukan proses menceritakan, menunjukkan dan proses mengerjakan.

Semakin bervariasi guru membelajarkan semakin anak menjadi senang,

nyaman dalam belajar. Tahap keempat adalah exercise yaitu tahap dimana

guru memberikan kesempatan pada anak untuk melatih apa yang telah mereka

peroleh dari guru sesuai dengan pemahaman mereka selama proses

pembelajaran berlangsung. Sedangkan pada tahap kelima summary adalah

tahap dimana guru meringkaskan dari hasil belajar. Hal ini paling sering

dilupakan oleh guru karena kebanyakan guru lebih terfokus pada presentasi,

9

Page 21: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

sehingga tidak punya waktu untuk melakukan summary, padahal ini sangat

bagus untuk memperkuat pemahaman yang telah diperoleh anak.

Dengan memahami semua pengertian tentang anak usia dini dan

kebutuhan-kebutuhan mereka, maka model yang perlu dirancang untuk

mereka salah satunya adalah model pembelajaran Tematik mengingat model

ini adalah model yang menggabungkan beberapa materi menjadi satu kesatuan

ajar sesuai alur pikiran anak yang masih holistik.

Depdiknas, 2006 (dalam Trianto, 2010: 78-79) tentang pembelajaran

Tematik disampaikan bahwa pembelajaran Tematik sebagai model

pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran-

model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa. Penjelasan Trianto selanjutnya tentang hakekat model

pembelajaran Tematik menyatakan bahwa pembelajaran Tematik dimaknai

sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam

pembahasannya, tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai

contoh, tema “air” dapat ditinjau dari mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia

dan Matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain,

seperti IPS, Bahasa, dan Seni. Pembelajaran Tematik menyediakan keluasan

dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang

sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan.

Unit yang Tematik adalah opitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang

memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang

dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan

secara alamiah tentang dunia disekitar mereka.

Menurut Prabowo, 2000 (dalam Trianto, 2010: 95) sintaks pembelajaran

terpadu secara khusus dapat dibuat tersendiri berupa langkah-langkah baru

dengan ada sedikit perbedaan yakni sebagai berikut: Pertama, tahap

perencanaan. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan antara lain: 1) menentukan

kompetensi dasar dan 2) menentukan indikator dan hasil belajar. Kedua, tahap

pelaksanaan yang meliputi sub-tahap: I) Proses pembelajaran oleh guru.

Adapun langkah yang ditempuh guru, antara lain: 1) menyampaikan konsep

10

Page 22: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

pendukung yang harus dikuasai siswa; 2) menyampaikan konsep-konsep

pokok yang akan dikuasai oleh siswa; 3) menyampaikan keterampilan, proses

yang akan dikembangkan; 4) menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan

dan 5) menyampaikan pertanyaan kunci. II) Tahap manajemen, yang meliputi

langkah-langkah: 1) pengelolaan kelas, dimana kelas dibagi dalam beberapa

kelompok; 2) kegiatan proses; 3) kegiatan pencatatan data; dan 4) diskusi.

Ketiga, evaluasi yang meliputi: 1) Evaluasi proses. Adapun hal-hal yang

menjadi perhatian dalam evaluasi proses terdiri dari: (a) ketepatan hasil

pengamatan, (b) ketepatan penyusunan alat dan bahan dan (c) ketepatan

menganalisa data. 2) Evaluasi hasil yaitu penguasaan konsep-konsep sesuai

indikator yang telah ditetapkan. 3) Evaluasi psikomotorik, yaitu penguasaan

penggunaan alat ukur. Sedangkan Hadisubroto, 2000 (dalam Trianto, 2010:

95) menyatakan bahwa dalam merancang pembelajaran terpadu sedikitnya ada

empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: (1) menentukan tujuan, (2)

menentukan materi/media, (3) menyusun skenario KBM, (4) menentukan

evaluasi.

B. Prestasi Belajar

Prestai belajar dimulai dengan pengertian tentang aktivitas, berlanjut

dengan pengertian tentang belajar dan terakhir baru prestasi belajar.

1. Aktivitas

Kata “Aktivitas” berasal dari Bahasa Inggris ‘activity’ yang artinya

‘state of action, lireliness or ingorous mation’ (Webster’ New American

Dictionary: 12). Apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia kata ini berarti

kebenaran dari perlakuan, kegiatan yang aktif, kegiatan yang aktual atau

giat dalam melakukan gerak-gerik, usul. Dalam bahasa Indonesia aktif

berarti giat belajar, giat berusaha, dinamis, mampu berkreasi dan beraksi

(Kamus Besar Bahasa Indonesia: 32).

Aktivitas merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa, baik

dalam aktivitas jasmani maupun dalam aktivitas rohani. Aktivitas ini jelas

merupakan ciri bahwa siswa berkeinginan untuk mengikuti proses. Siswa

11

Page 23: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemui ciri-ciri seperti berikut (Tim

Instruktur PKG, 1992: 2):

1. Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran

2. Terjadi interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa

3. Siswa terlibat dan bekerjasama dalam diskusi kelompok

4. Terjadi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

5. Siswa berpartisipasi dalam menyimpulkan materi.

Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari

(Nana Sudjana, 2000: http://www.scribd.com/doc/90372008):

1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

2. Terlibat dalam pemecahan masalah

3. Bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya

4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah

5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis

8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperolehnya

dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

2. Belajar

Belajar dalam Bahasa Inggris adalah “Study” yang artinya ‘The act

of using the mind to require knowledge’ (Webster’ New American

Dictionary: 1993). Apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia, belajar

adalah perbuatan menggunakan ingatan/pikiran untuk mendapatkan/

memperoleh pengetahuan. Belajar artinya berusaha untuk memperoleh

ilmu atau menguasai suatu keterampilan; juga berarti berlatih (Kamus

Besar Bahasa Indonesia: 27). Selanjutnya belajar juga berarti perubahan

yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat

pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dari praktek yang

dilakukannya (Glosarium Standar Proses, Permen Diknas No. 41 tahun

12

Page 24: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

2007). Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah penggunaan pikiran untuk memperoleh ilmu. Ini berarti bahwa

belajar adalah perbuatan yang dilakukan dari tahap belum tahu ke tahap

mengetahui sesuatu yang baru.

Prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara belajar

siswa aktif adalah: stimulus, perhatian dan motivasi, respon, penguatan

dan umpan balik (Sriyono, 1992: http://www.scribd.com/doc/90372081).

Juga dikatakan bahwa ativitas belajar berupa keaktifan jasmani dan rohani

yang meliputi keaktifan panca indra, keaktifan akal, keaktifan ingatan dan

keaktifan emosi. Pendapat lain menyatakan bahwa aktivitas belajar

dilakukan dalam bentuk interaksi antara guru dengan siswa dan antara

siswa siswa dengan siswa lain (Abdul, 2002 dalam

http://www.scribd.com/doc/90372081/).

Dari kedua pendapat di atas, dapat dipahami bahwa belajar

sebenarnya merupakan cara yang membuat siswa aktif, baik dengan

penggunaan cara simulasi, respon, motivasi, penguatan, umpan balik yang

dapat membangkitkan keaktifan jasmani dan rohani siswa sehingga

muncul interaksi antar siswa dengan guru begitu juga interaksi antara

siswa yang satu dengan siswa lainnya.

Dengan menggabungkan semua pendapat yang telah disampaikan

serta pengertian-pengertian tentang belajar dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah penggunaan ingatan atau pikiran untuk memperoleh

pengetahuan baru yang belum diketahui sebelumnya dengan penggunaan

cara-cara tertentu seperti Tematik, simulasi, respon, motivasi, penguatan,

umpan balik yang dapat membangkitkan keaktifan siswa baik jasmani

maupun rohani yang dapat membangun interaksi positif bagi para siswa.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar siswa dan

sebagaimana biasa dilaporkan pada wali kelas, murid dan orang tua siswa

setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran.

13

Page 25: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Prestasi belajar mempunyai arti dan manfaat yang sangat penting bagi

anak didik, pendidik, orang tua/wali murid dan sekolah, karena nilai atau

angka yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasi belajar siswa

dan berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap siswa

yang bersangkutan maupun sekolah. Prestasi belajar merupakan

kemampuan siswa yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Djamarah (1994:23) mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Kalau perubahan

tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka

perubahan tingkah laku itulah salah satu indikator yang dijadikan pedoman

untuk mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya

di sekolah. Dengan kata lain prestasi belajar merupakan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat perbuatan belajar

atau setelah menerima pengalaman belajar, yang dapat dikatagorikan

menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dengan mengkaji hal tersebut di atas, maka faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar menurut Purwanto (2000: 102) antara lain:

(1) faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang dapat disebut

faktor individual, seperti kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,

motivasi, dan faktor pribadi, (2) faktor yang ada diluar individu yang

disebut faktor sosial., seperti faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru

dan cara mengajamya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar-

mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

Dalam penelitian ini factor ke 2 yaitu factor yang dari luar seperti guru dan

cara mengajarnya yang akan menentukan prestasi belajar siswa. Guru

dalam hal ini adalah kemampuan atau kompetensi guru, pendidikan dan

lain-lain. Cara mengajarnya itu merupakan factor kebiasaan guru itu atau

pembawaan guru itu dalam memberikan pelajaran. Juga dikatakan oleh

Slamet (2003: 54-70) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja,

14

Page 26: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

yaitu faktor intern dan faktor ekstem. Faktor intern diklasifikasi menjadi

tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

Faktor jasmaniah antara lain: kesehatan, cacat tubuh. Faktor psikologis

antara lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan. Faktor kelelahan antara lain: kelelahan jasmani dan rohani.

Sedangkan faktor ekstern digolongkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor

keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Faktor keluarga antara lain:

cara orang tua mendidik, relasi antara keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah antara lain: metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,

metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat antara lain: kegiatan

siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan

masyarakat. Peningkatan prestasi belajar yang penulis teliti dalam hal ini

dipengaruhi oleh factor ekstern yaitu metode mengajar guru.

Sardiman (1988: 25) menyatakan prestasi belajar sangat vital dalam

dunia pendidikan, mengingat prestasi belajar itu dapat berperan sebagai

hasil penilaian dan sebagai alat motivasi. Adapun peran sebagai hasil

penilaian dan sebagai alat motivasi diuraikan seperti berikut.

Dalam pembahasan sebelumnya telah dibicarakan bahwa prestasi

belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan prestasi siswa

setelah melakukan aktivitas belajar. Ini berarti prestasi belajar tidak akan

bisa diketahui tanpa dilakukan penilaian atas hasil aktivitas belajar siswa.

Fungsi prestasi belajar bukan saja untuk mengetahui sejauhmana kemajuan

siswa setelah menyelesaikan suatu aktivitas, tetapi yang lebih penting

adalah sebagai alat untuk memotivasi setiap siswa agar lebih giat belajar,

baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembahasan ini akan

dibicarakan mengenai prestasi belajar sebagai hasil penilaian dan pada

pembahasan berikutnya akan dibicarakan pula prestasi belajar sebagai alat

motivasi. Prestasi belajar sebagai hasil penilaian sudah dipahami. Namun

demikian untuk mendapatkan pemahaman, perlu juga diketahui, bahwa

15

Page 27: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

penilaian adalah sebagai aktivitas dalam menentukan rendahnya prestasi

belajar itu sendiri.

Abdullah (dalam Mamik Suratmi, 1994: 22), mengatakan bahwa

fungsi prestasi belajar adalah: (a) sebagai indikator dan kuantitas

pengetahuan yang telah dimiliki oleh pelajar, (b) sebagai lambang

pemenuhan keingintahuan, (c) informasi tentang prestasi belajar dapat

menjadi perangsang untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan (d) sebagai

indikator daya serap dan kecerdasan murid.

Mohammad Surya (1979), mengatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,

antara lain dari sudut si pebelajar, proses belajar dan dapat pula dari sudut

situasi belajar.

Bila kita coba lihat lebih dalam dari pendapat di atas, maka prestasi belajar

dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor dari si pebelajar sendiri atau

faktor dalam diri siswa dan faktor luar. Faktor dalam diri siswa seperti IQ,

motivasi, etos belajar, bakat, keuletan, dan lain-lain sangat berpengaruh

pada prestasi belajar siswa.

Penjelasan Surya selanjutnya adalah: dari sudut si pembelajar (siswa),

prestasi belajar seseorang dipengaruhi antara lain oleh kondisi kesehatan

jasmani siswa, kecerdasan, bakat, minat, motivasi, penyesuaian diri dan

kemampuan berinteraksi siswa. Sedangkan yang bersumber dari proses

belajar, maka kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran

sangat menentukan prestasi belajar siswa. Guru yang menguasai materi

pelajaran dengan baik, menggunakan metode dan media pembelajaran

yang tepat, mampu mengelola kelas dengan baik dan memiliki

kemampuan untuk menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa untuk

belajar, akan memberi pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar

siswa. Sedangkan situasi belajar siswa, meliputi situasi lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar yang

berbentuk angka sebagai simbol dari ketuntasan belajar bidang studi

16

Page 28: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

sejarah. Prestasi belajar ini sangat dipengaruhi oleh factor luar yaitu guru

dan metode. Hal inilah yang menjadi titik perhatian peneliti di lapangan.

Terkait dengan penelitian ini, untuk mengukur prestasi

belajar ................... digunakan tes hasil belajar, dengan mengacu pada

materi pelajaran .................. pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang berlaku di sekolah ini.

C. Kerangka Berpikir

Model pembelajaran Tematik memiliki langkah-langkah mengutamakan

siswa dapat bermain, bersenang-senang, mengutamakan kebutuhan siswa,

keinginan siswa, kerjasama, memberi jawaban yang memuaskan kepada

siswa, menarik perhatian, mampu menjelaskan konsep-konsep penting,

mampu merangsang emosi siswa, mampu memberi bimbingan dan

penghargaan bagi siswa yang berhasil. Guru dalam hal ini mesti giat

memotivasi siswa dan memfasilitasi siswa belajar dengan berbagai media

pembelajaran. Model ini menuntut kegiatan intelektual yang tinggi,

memproses apa yang mereka telah dapatkan dalam pikirannya untuk menjadi

sesuatu yang bermakna. Mereka diupayakan untuk lebih produktif, mampu

membuat analisa membiasakan mereka brpikir kritis, dapat mengingat lebih

lama, materi yang telah mereka pelajari. Model ini juga bisa diupayakan untuk

pengembangan kemampuan akademik, menghindarkan siswa belajar dengan

hapalan, dapat memberikan tambahan kemampuan untuk dapat

mengasimilasikan dan mengakomodasikan informasi, serta menuntut latihan-

latihan khusus untuk mempertinggi daya ingat dengan berlatih untuk dapat

menemukan sendiri sesuatu yang penting dalam materi yang diberikan.

Dengan cara kerja yang sedemikian rupa sudah dapat diyakini bahwa model

pembelajaran Tematik dapat digunakan sebagai pemecah masalah penelitian.

17

Page 29: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

D. Hipotesis Tindakan

Dengan semua paparan di atas, dapat disampaikan hipotesis atau dugaan

sementara yang bunyinya:

Langkah-langkah Model Pembelajaran Tematik dapat Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas...... Semester....... Tahun Ajaran ...............

pada SD...........................

18

Page 30: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian tindakan. Oleh karenanya,

rancangan yang khusus untuk sebuah penelitian tindakan sangat diperlukan.

Penelitian tindakan didasarkan pada filosofi bahwa setiap manusia tidak suka

atas hal-hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik.

Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus menerus sampai

tujuan tercapai (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006: 67).

Dalam melaksanakan penelitian, rancangan merupakan hal yang sangat

penting untuk disampaikan. Tanpa rancangan, bisa saja alur penelitian akan

ngawur dalam pelaksanaannya.

Untuk penelitian ini penulis memilih rancangan penelitian tindakan yang

disampaikan oleh ........................ seperti terlihat pada gambar berikut.

19

Page 31: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

IDE AWAL

Temuan dan Analisa

Rencana UmumLangkah Tind. 1

Langkah Tind. 2

Langkah Tind. 3

ImplementasiLangkah Tindk. 1

Minitor Implementasi dan Efeknya

Penjelasan kegagalan untuk implementasi Revisi rencana umum

Rencana diperbaiki

Langkah Tind. 1

Langkah Tind. 2

Langkah Tind. 3

Implementasi langkah berikut

Monitor implementasi dan efek

Jelaskan setiap implementasi dan efekRevisi ide umum

Rencana diperbaiki

Langkah Tind. 1

Langkah Tind. 2

Langkah Tind. 3

Implementasi langkah berikut

Monitor implementasi dan efek

DAUR

1

DAUR

2

DAUR

3

Model No. 1 (Model Ebbut) (Desain 1)

Model Ebbut merupakan salah satu model PTK yang dikembangkan oleh

Dave Ebbut.

Gambar 1

Penelitian Tindakan Model Ebbut (1985)

20

Page 32: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

REFLECT

TA

Plan

Plan

Plan

Plan

REFLECT

TA

1

2

5

6

4

3

8

7

Model No. 2 (Kemmis dan Mc. Taggart) (Desain 2)

Gambar 2

Penelitian Tindakan Model Spiral (Kemmis & Mc Taggart, 1988)

Sebagai alur PTK, Kemmis dan Mc. Taggart memberi contoh sebagai

berikut:

1. Siswa mengira bahwa sain sekedar mengingat fakta dan bukan proses

inkuiri. Bagaimana saya dapat merangsang inkuiri pada siswa? Apakah

dengan mengubah teknik bertanya? Teknik bertanya yang sama?

Menukar strategi bertanya agar siswa dapat menggali jawaban atas

pertanyaan sendiri.

21

Page 33: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Ide Umum

Reconnaissance

Rencana Menyeluruh

Memperbaiki/ Mengubah

Tindakan 2 dst Tindakan 1 Tindakan 3 dst

Tindakan 2 dst

atauMonitor dan

reconnaissance

Pengintaian/ Peninjauan

Rencana Menyeluruh

Rencana Menyeluruh

atau

atau

Model No. 3 (Elliot) (Desain 3)

Gambar 3

Penelitian Tindakan Model Elliot (1991)

Ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam memahami langkah-

langkah yang ada di dalam model PTK yang dikembangkan oleh Ebbut, Elliot,

dan Kemmis. Bila guru akan menerapkan atau mengadopsi untuk penelitian

tindakan kelas.

22

Page 34: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

TINDAKAN DAUR ITindakan perlu perbaikan DAUR 2

Penerapan Definisi masalah

Evaluasi tindakan Need assessement

Implementasi tindakan Hipotesis ide

Develop action plan T 1

Penerapan Redefine problem

Evaluate action Need assessement

Impl. Revise plan New hypothesis

Revise action plan T 2

dst

Model No. 4 (Mc. Kernan) (Design 4)

Gambar 4

Penelitian Tindakan Model Mc. Kernan ((1991)

Diadopsi dari (Sukidin, Basrowi, Suranto, 2002: 46 – 54)

Perlu diketahui bahwa sebenarnya model-model ini lebih memberikan

gambaran garis besar proses daripada suatu teknologi. Urutan langkah-langkah

memang diperlihatkan, tetapi hanya sedikit sekali yang menyinggung soal

‘apa’nya dan ‘bagaimana’ antara langkah-langkah ini. Tidak mengherankan

kalau model-model ini dapat membingungkan para praktisi. Bahkan Ebbut

sendiri mengakui bahwa gambar Elliot cenderung sulit untuk dimengerti.

23

Page 35: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Model No. 5

Gambar 5. Rancangan Penelitian

Diadopsi dari Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi (2006: 67)

24

Permasalahan

Siklus I

Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Refleksi

I

Pengamatan/ Pengumpulan Data

I

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi

II

Pengamatan/ Pengumpulan Data

II

Permasalahan baru

hasil refleksi

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Apabila

permasalahan belum

terselesaikan

Siklus II

Page 36: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas.........

TK/SD .......................... Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 01. Nama-nama siswa Kelas ..... TK/SD ..........................

No Nama Siswa1 Abdurrahman2 Saleh3456789101112131415161718192021222324252627282930

2. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar

siswa kelas ....... TK/SD ......................... setelah diterapkan model Tematik

dalam proses pembelajaran.

25

Page 37: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan .................... sampai

bulan ...................... Sebagai gambaran dari pelaksanaan penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

26

Page 38: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Tabel 02. Jadwal Penelitian

No Kegiatan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan proposal dan

perencanaan tindakan I

2. Pelaksanaan tindakan I

3. Pengamatan/pengumpulan data I

4. Refleksi I

5. Perencanaan tindakan II

6. Pelaksanaan tindakan II

7. Pengamatan/ pengumpulan data II

8. Refleksi II

9. Penulisan laporan/ penjilidan

27

Page 39: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian ini digunakan observasi dan tes

prestasi belajar.

E. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian ini

adalah metode deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk data

kuantitatif. Untuk data kualitatif dianalisis dengan memberi pertimbangan-

pertimbangan, memberi komentar-komentar, mengklasifikasikan data,

mencocokan dengan validitas internal dan validitas eksternal, mencari

hubungan-hubungan, mencari perbandingan-perbandingan, mengkategorikan

data dan selanjutnya membuat kesimpulan refleksi dengan mencari makna dari

kesimpulan hubungan antarkategori.

Sebelum melakukan analisis kualitatif sebaiknya kita mencoba melihat

pendapat para ahli analisis. Menurut Matthew B. Miles dan A. Michael

Hubberman (1992: 390), dalam penelitian kualitatif cendrung diabaikan. Ini

terjadi karena inti penelitian kualitatif adalah menjangkau sesuatu yang lebih

dari sekedar, yang dapat dikatakan kepada kita akan pentingnya kualitas

tersebut. Selanjutnya dikatakan, akan tetapi sebagaimana yang kita perhatikan

sebelumnya, terjadi banyak perhitungan pada saat penentuan kualitas dibuat.

Jadi dalam penelitian kualitatif perlu diketahui, yang pertama-tama adalah

bahwa kita juga menghitung.

Untuk data kuantitatif dianalisis dengan mencari mean, median, modus,

standar deviasi, membuat interval kelas dan melakukan penyajian dalam

bentuk tabel dan grafik.

28

Page 40: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

F. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian

Sebelum sampai pada instrumen penelitian, yang mesti dibuat terlebih

dahulu adalah kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-kisi ini sangat penting dibuat

untuk memberi arah terhadap hal-hal yang dipertanyakan dalam instrumen

penelitian. Tujuan penyusunan kisi-kisi instrumen adalah merencanakan

setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan tes dan bagian-bagiannya,

sehingga perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi

penyusunan tes, terlebih-lebih bagi penulis soal (Suryabrata, 2000: 60-61).

1. a. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar

Tabel 2. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar

No Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk Tes

29

Page 41: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

b. Kisi-kisi Instrumen Observasi Belajar

Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Kegiatan Belajar Tematik

No Nama SiswaMenunjukkan Kemampuan

AnalisisKritis Konsep

Diri

Kecepatan Menanggap

i

Peneloran Kesimpulan

JumlahNilai

30

Page 42: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

2. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Penilaian Prestasi Belajar Siswa

Instrumen yang digunakan untuk menilai prestasi belajar siswa

kelas......... adalah tes. Tes ini terdiri dari...... soal dengan bentuk tes

adalah......., seperti terlihat di bawah ini.

Tes Prestasi Belajar : .....................

Hari/Tanggal :

Petunjuk : Jawablah ................................

b. Instrumen Observasi Belajar Tematik

Instrumen ini disajikan dalam upaya mendapat bandingan terhadap

kebenaran data yang didapat. Instrumen ini sangat berguna untuk

mencek apakah kenaikan prestasi belajar itu disebabkan oleh pengaruh

model pembelajaran Tematik. Variabel ini termasuk variabel penyela

(intervening variable) yang kemungkinan berpengaruh terhadap

hubungan antara variabel bebas (model Tematik) dengan variabel

terikat (prestasi belajar).

31

Page 43: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Sebagai upaya Trianggulasi data, penulis mengupayakan model format

yang lain yang dipakai mengamati siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Tabel 4. Instrumen Observasi Kesesuaian Belajar Tematik

1. Keterangan Penilaian:

2. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik

3. Tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik

4. Sesuai dengan pembelajaran Tematik

5. Sangat sesuai dengan pembelajaran Tematik

No Nama Siswa

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Analisis

Siswa Kritis

Siswa Menunjukkan Konsep Diri

Siswa Menunjukkan

Kemampuan Lebih Memproses

Sesuatu yang Bermakna

Siswa Cepat Menanggapi

Tuntutan

Siswa Mampu Menelorkan Kesimpulan-kesimpulan

Skor 1-4

Jumlah Skor

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

32

Page 44: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

25

26

27

28

29

30

G. Indikator Keberhasilan Penelitian

Dalam penelitian ini diusulkan tingkat keberhasilan per siklus yaitu pada

prestasi belajar siswa diharapkan pada siklus I mencapai rata-rata 6,5 dan pada

siklus II mencapai nilai rata-rata 8,5.

33

Page 45: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh secara rinci penulis paparkan

berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK/SD .......................... Sebelum

pemaparan hasil-hasil penelitian ada baiknya dilihat dahulu pendapat para ahli

pendidikan berikut: dalam menyampaikan hasil penelitian dan pembahasan,

perlu menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan

tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal

yang mendasar, yaitu hasil pembahasan (kemajuan) pada diri siswa,

lingkungan, guru, motivasi dan aktivits belajar, situasi kelas dan hasil belajar,

kemukakan grafik dan tabel hasil analisis data yang menunjukkan perubahan

yang terjadi disertai pembahasan secara sistimatis dan jelas (Suharsimi

Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006: 83).

Dari cuplikan di atas jelaslah apa yang harus dipaparkan dalam Bab ini

yaitu menulis lengkap mulai dari apa yang dibuat sesuai perencanaan, hasilnya

apa, bagaimana pelaksanaanya, apa yang telah dicapai, sampai pada refleksi.

Oleh karenanya pembicaraan pada bagian ini dimulai dengan apa yang

dilakukan pada bagian perencanaan, apa yang dilakukan pada pelaksanaan,

apa yang dilakukan pada pengamatan dan apa yang dilakukan pada refleksi.

1. Rencana Tindakan I

Hasil yang didapat dari kegiatan perencanaan meliputi:

a. Menyusun rencana tindakan selanjutnya lengkap dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dengan

metode Tematik sepeti terlihat pada lampiran 3. Berdasar hasil awal

kemampuan siswa kelas..... yang tertera pada latar belakang, peneliti

merencanakan kegiatan yang lebih intensif seperti berkonsultasi

dengan teman-teman guru dan kepala sekolah tentang persiapan

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Tematik.

34

Page 46: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

b. Menentukan waktu pelaksanaan, yang menyangkut hari, tanggal,

sesuai dengan jadwal penelitian yaitu pada minggu ke..... bulan....

c. Meminta teman-teman guru dan kepala sekolah sebagai mitra

kesejawatan dalam pelaksanaan pembelajaran Tematik yang sudah

direncanakan. Hasilnya adalah kesiapan teman-teman guru untuk ikut

melaksanakan supervisi kunjungan kelas dalam mengamati

kekurangan yang ada.

d. Menyusun format pengecekan yang berhubungan dengan pembelajaran

Tematik.

e. Teman guru yang diminta mengamati pembelajaran diupayakan

pembekalan tentang model pembelajaran ini dengan:

a) Teman yang sebagai supervisor diupayakan diberitahu model

pembelajaran Tematik dan kehadirannya di kelas bukan mencari

kesalahan, tetapi untuk kepentingan bersama yaitu memperbaiki

pembelajaran.

b) Supervisor telah diberitahu untuk lebih memahami tentang prinsip-

prinsip supervisi sehingga tidak lagi cenderung instruktif dan lebih

bersahabat dengan prinsip kesejawatan.

c) Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor diharapkan menunjukkan

rasa kesejawatan yang akrab dan mau menilai kebenaran yang ada.

f. Peneliti memberikan penjelasan pada siswa bahwa kehadiran

supervisor ke kelas bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan

guru dalam pembelajaran, tapi untuk meningkatkan kemampuan siswa

menguasai ilmu.

g. Merencanakan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan. Menentukan

bahan pelajaran, dengan cara menyesuaikan dengan silabus yang

berlaku dan penjabarannya dengan cukup baik.

h. Memilih dan mengorganisaasikan materi, media, dan sumber belajar.

Pada siklus pertama ini, peneliti mengorganisasikan materi

pembelajaran dengan baik. Urutan penyampaiannya dari yang mudah

ke yang sulit, cakupan materi cukup bermakna bagi siswa, menentukan

alat bantu mengajar. Sedangkan dalam penentuan sumber belajar sudah

35

Page 47: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

disesuaikan dengan tujuan, materi pembelajaran dan tingkat

perkembangan peserta didik.

i. Merancang skenario pembelajaran.

Skenario pembelajaran disesuikan dengan tujuan, materi dan tingkat

perkembangan siswa, diupayakan variasi dalam penyampaian. Susunan

dan langkah-langkah pembelajaran sudah disesuaikan dengan tujuan,

materi, tingkat perkembangan siswa, waktu yang tersedia,

sistematiknya adalah menaruh siswa dalam posisi sentral, mengikuti

perubahan strategi pendidikan dari pengajaran ke pembelajaran sesuai

Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 dan menyesuaikan dengan model

pembelajaran Tematik.

2. Pelaksanaan Tindakan I

a. Pengelolaan Kelas

Mengelola kelas dengan persiapan yang matang, mengajar materi

dengan benar sesuai model pembelajaran Tematik yang berpenekanan

pada model permainan, gembira, mengutamakan apa yang menjadi

kebutuhan para siswa, lebih menumbuhkan kemampuan siswa agar

kreatif, mengupayakan jawaban yang memuaskan para siswa tidak ke

kanan dan ke kiri, pembelajaran diupayakan agar menarik perhatian

siswa, mampu menjelaskan konsep-konsep penting, mampu

merangsang emosi siswa, selalu mengupayakan penghargaan bagi

siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

b. Alat Penilaian

Pembahasan dan jenis penilaian, terlampir di RPP berikut format

penilaian.

c. Penampilan

Penampilan secara umum, peneliti berpakaian rapi, menggunakan

bahasa yang santun, menuntun siswa semaksimal mungkin dengan

penggunaan metode Tematik, peneliti mengupayakan strategi agar

mudah mengamati siswa yang sedang belajar. Setelah pembelajaran

selesai dilakukan, dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan dengan

36

Page 48: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

guru yang mengawasi proses pembelajaran untuk mendiskusikan hasil

pengamatan yang dilakukan.

d. Dari diskusi dengan guru, terungkap bahwa:

1. Pembelajaran yang dilakukan belum maksimal, karena peneliti

baru pertamakali mencoba metode ini.

2. Siswa-siswa sudah terlihat lebih aktif menerima pelajaran dan

memberi tanggapan, ini sesuai dengan tujuan metode Tematik.

3. Peneliti mengusulkan agar guru yang mengamati mau kembali dan

bersedia mengamati kembali proses pembelajaran pada kesempatan

di siklus II.

4. Untuk sementara, peneliti belum yakin bahwa pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas akan membantu meningkatkan

kemampuan siswa, tetapi menurut pemikiran pengamat, cara yang

dilakukan peneliti cukup mampu mendorong meningkatkan

kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan

sekaligus akan dapat mendorong kreativitas dan prestasi belajar.

5. Penyampaian pengamat pada peneliti dapat disampaikan sebagai

berikut:

Perlu pengelolaan ruangan, waktu, dan fasilitas belajar yang lebih

baik.

Dalam mengelola ruang kelas, waktu serta fasilitas belajar, dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1) Peneliti perlu menyediakan alat bantu/media pembelajaran

yang dapat menarik minat siswa.

2) Peneliti kurang memperhatikan kebersihan papan tulis,

kebersihan seragam siswa, dalam hal lain yang berguna untuk

menumbuhkan motivasi belajar dan disiplin siswa.

3) Peneliti belum begitu baik dalam mengelola waktu. Memulai

pelajaran tidak tepat waktu akibat hal-hal tertentu.

37

Page 49: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

3. Observasi/Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan sangat bervariasi. Penulis menggunakan

guru teman sejawat untuk ikut masuk kelas mengamati kebenaran

pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model Tematik. Data yang

diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan guru akan sangat

berpengaruh terhadap kemajuan peneliti dalam menerapkan model

pembelajaran Tematik mengingat semua kelemahan peneliti akan teramati

dengan baik. Apabila peulis hubungkan dengan yang disebut variabel

penyela atau variabel intervening dimana ada hal-hal tertentu yang bisa

mempengaruhi hubungan antara variabel bebas yaitu model pembelajaran

Tematik dengan variabel terikat yaitu pretasi belajar. Hal tertentu yang

dibicarakan adalah kebenaran pelaksanaan model pembelajaran Tematik.

Apabila pelaksanaannya tidak benar sudah tentu akan berpengaruh

terhadap hasil belajar.

Pengamatan oleh teman sejawat seperti yang dipaparkan di atas sangat

perlu dilakukan demi keberhasilan peningkatan mutu dan kebenaran

pembelajaran model Tematik. Hal tersebut penulis lakukan demi adanya

upaya inovasi agar tulisan ilmiah ini lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Selain pengmatan yang dilakukan oleh teman sejawat, upaya lain yang

penulis lakukan adalah meminta kepada sekolah untuk ikut mengamati

proses pembelajaran. Baik guru yang mengamati, maupun kepala sekolah

yang disuruh mengamati sudah diberi penjelasan tentang kebenaran

pelaksanaan pembelajaran Tematik yang menuntut kreativitas;

kemampuan analisis, kemampuan menjawab pertanyaan; penekanan pada

kegiatan intelektual; memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang

bermakna dalam kehidupan nyata; membiasakan siswa lebih produktif,

analitis, kritis; penggunaan metode, teknik, dan strategi yang

memungkinkan siswa mencari dan menemukan jawaban sendiri secara

optimal. Selain itu, model ini menuntut kemampuan pemecahan masalah

untuk peningkatan kepuasan intelektual, mempertajam proses ingatan

untuk penguasan lebih lama, pembelajaran lebih terpusat pada siswa,

pengembangan konsep diri dan bakat akademik, menghindarkan diri dari

38

Page 50: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

belajar dengan hafalan, menumbuhkan kemampuan mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: a)

merumuskan pertanyaan untuk dapat melakukan proses yang baik, b)

mencek apakah hasil pengamatan dapat membuat siswa mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan, c) pengumpulan data/informasi, d) mengnalisis

informasi, e) membuat simpulan-simpulan berdasar hasil analisis

informasi. Dari semua pengertian di atas, penulis sudah menyiapkan

instrumen untuk ketepatan pelaksanaan yang dibawa oleh guru.

4. Refleksi Siklus I

Sebelum memulai refleksi, ada baiknya melihat pendapat para pakar

pendidikan tentang apa yang dimaksud dengan refleksi. Pendapat ini akan

merupakan panduan terhadap cara atau hal-hal yang perlu dalam menulis

refleksi. Refleksi merupakan kajian secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan

evaluasi guna menyempurnakan tindakan. Refleksi menyangkut analisis,

sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang

dilakukan (Hopkin, 1993 dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi,

2006: 80).

1) Analisis kuantitatif prestasi belajar siswa siklus I

Sesuai data pada lampiran 4.

1. Rata-rata (mean) yang diperoleh adalah....................................

2. Median (titik tengahnya) adalah ...............................................

3. Modus (angka yang paling banyak/paling sering muncul) .........

4. Standar deviasi dihitung dengan rumus:

SD = √∑ (X i−x)2

N−1

SD = √ …..(…… .. x …….)2

N−1

SD = ..............

39

Page 51: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

No Nama Siswa Nilai(X)

(X-x) (X-x)2

123456789101112131415161718192021222324252627282930

X X - x (X−x)2

5. Untuk persiapan penyajian dalam bentuk grafik maka hal-hal

berikut dihitung terlebih dahulu.

1. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 x Log (N) = ........

2. Rentang kelas (r) = skor maksimum – skor minimum

3. Panjang kelas interval (i) = rK

=………

40

Page 52: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

4. Tabel data kelas intervalNo

Urut Interval NilaiTengah

FrekuensiAbsolut

FrekuensiRelatif

123456

Total ...........

Frekuensi Relatif = nilai F absolut

jumlahnilai f absolut x 100

5. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram

Contoh Histrogram

Grafik 01. .......................................................

Untuk rekapitulasi hasil penelitian ini akan disampaikan

sekaligus pada akhir analisis refleksi siklus II. Untuk hasil

analisis pengamatan guru dan pengamatan siswa terhadap

kebenaran pelaksanaan pembelajaran Tematik dapat dilihat

pada lampiran 6 dan lampiran 8. Untuk kedua hasil pengataman 41

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0 4 5 6 7 8

Page 53: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

tersebut dapat disampaikan sebagai berikut: 1) pengamatan

oleh guru berupa catatan kesalahan peneliti pada saat

melaksanakan proses pembelajaran Tematik, hal ini menjadi

masukan yang sangat berharga untuk perbaikan pada siklus

selanjutnya, untuk hal ini lebih lengkapnya dapat dilihat pada

pembahasan. 2) untuk pengamatan yang dilakukan oleh kepala

sekolah yang ada pada lampiran 6, sudah terlihat banyaknya

siswa yang benar melakukan sesuai harapan pembelajaran

Tematik, sudah jelas menunjukkan keaktifan, keuletan,

kreativitas, mencari hal-hal penting yang ditugaskan,

menunjukkan kemampuan aktivitas, kritis, betul siswa yang

giat belajar dan bukan guru yang giat mengajar, kemampuan

menunjukkan konsep diri, kecepatan menanggapi tuntutan,

kemampuan menelorkan kesimpulan-kesimpulan. Jumlah

semua skor siswa adalah melakukan ….. dengan baik, …..

siswa melakukan ….., ….. siswa melakukan ….., siswa

melakukan …., …. Siswa melakukan ….. seperti terlihat lebh

lengkapnya pada lampiran 6. Dari hasil yang didapat, dapat

diambil simpulan bahwa kegiatan pelaksanaan proses

pembelajaran Tematik belum menunjukkan keberhasilan

pembelajaran yang diharapkan.

2. Siklus II

1. Perencanaan

Melihat semua hasil yang didapat pada siklus I, untuk perencanaan

pelaksanaan penelitian di siklus II ini ada beberapa hal yang perlu

dilakukan yaitu:

a. Peneliti merencanakan kembali jadwal untuk melakukan

pembelajaran di kelas dengan melihat jadwal penelitian pada Bab

III dan waktu dalam kalender pendidikan. Hasil dari refleksi siklus

I merupakan dasar dari pembuatan perencanaan di siklus II ini.

42

Page 54: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik yang

mengikuti model Tematik serta membuat instrumen pengumpulan

data yaitu tes prestasi belajar.

c. Merencanakan kunjungan kelas bersama-sama teman sejawat

sebagai upaya inovasi. Untuk ini peneliti berkonsultasi dengan

teman sejawat dan minta kesediaannya untuk ikut dalam proses

pembelajaran yang dilakukan. Inovasi ini dilakukan agar peneliti

dapat berupaya lebih maksimal untuk melaksanakan pembelajaran

yang lebih baik dan lebih berkualitas. Hasil konsultasi dengan

teman sejawat adalah adanya kesiapan untuk ikut melakukan

supervisi kunjungan kelas. Guru yang akan mengobservasi

diberitahu bahwa penulis sudah sempat berkonsultasi dengan

kepala sekolah dan beliau akan ikut berpartisipasi, masuk ke

ruangan untuk bersama-sama melakukan supervisi. Hal ini

diberitahukan pada guru dengan harapan agar guru yang akan

mengobservasi bisa lebih siap lagi untuk melakukan supervisi yang

lebih berkualitas, ini juga penulis lakukan sebagai tambahan

inovasi.

d. Bersama guru merancang skenario penerapan pembelajaran dengan

melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dengan

mengidentifikasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk peningkatan

pembelajaran. Untuk hal ini, semua catatan tentang kekurangan

yang ada di siklus I yang merupakan hasil refleksi disampaikan

pada guru untuk dipelajari. Memberitahu guru apa-apa yang perlu

dilaksanakan, apa saja yang siswa mesti kerjakan, cara penerapan

metode Tematik yang benar sesuai kebenaran teori yang

disampaikan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini disampaikan sebagai

berikut:

43

Page 55: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

a. Pada hari yang sudah ditentukan sesuai jadwal, peneliti memulai

tahap pelaksanaan tindakan dengan membawa semua persiapan

yang sudah dibuat, meminta guru dan keplaa sekolah untuk ikut

mengamati pembelajaran, membagikan instrumen pengamatan. Hal

ini dilakukan dengan harapan peneliti akan lebih bersemangat

untuk dapat melaksanakan pembelajaran lebih serius. Dengan

kepala sekolah ikut mengamati berarti ada orang lain yang mesti

dilihat oleh siswa yang akan menimbulkan keseriusan mereka yang

lebih dari biasanya. Peneliti membawa instrumen pengamatan

observasi dan instrumen tes prestasi belajar. Setelah masuk kelas

bersama guru yang akan mengamati proses pembelajaran, peneliti

memulai aktivitas pembelajaran sambil mempersilahkan kepala

sekolah dan guru yang mengamati duduk di bangku paling

belakang yang sudah disediakan. Setelah pelaksanaan

pembelajaran berjalan, tiba-tiba kepala sekolah dicari oleh

pegawainya karena ada urusan kantor, sehingga pengamatan

melaksanakan pembelajaran hanya dilanjutkan oleh guru yang

penulis minta untuk mengobservasi proses selanjutnya. Terlihat

sepintas guru yang mengamati proses pembelajaran sangat aktif

menulis hal-hal yang terjadi di kelas untuk memberi penilaian

terhadap kemampuan dan profesionalisme guru sedangkan di

depan kelas peneliti sibuk dengan pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas. Pada pembelajaran inti peneliti

melaksanakan explorasi, elaborasi dan konfirmasi dan terakhir

peneliti melaksanakan penutupan pembelajaran. Untuk

pelaksanaan explorasi, elaborasi dan konfirmasi bagian-bagiannya

cukup banyak dan penulis tidak paparkan panjang lebar karena

kegiatan yang mesti dilakukan seperti diskusi, presentasi dan lain-

lain sudah bisa dibaca pada instrumen rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dilampirkan di lampiran 9.

3. Observasi/Penilaian

44

Page 56: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Penilaian terhadap kebenaran pelaksanaan pembelajaran Tematik

didahului dengan menctat hal-hal penting seperti aktivitas belajar yang

dilakukan pada saat peneliti melakukan tindakan. Dari catatan-catatan

yang cepat tersebut penulis mengetahui bagian mana yang mesti

diperbaiki, dibagian mana diperlukan penekanan-penekanan, dibagian

mananya perlu diberi saran-saran serta penguatan-penguatan. Di

samping itu adanya guru yang mengamati proses pembelajaran akan

sangat membantu untuk mengetahui lebih jelas kesalahan-kesalahan

yang dilakukan selama pross pembelajaran. Guru yang mengamati

mencatat juga kreativitas siswa, kemauan siswa untuk ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran, kontribusi diantara para siswa.

Semua ini sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan tes prestasi

belajar akhirnya dilanjutkan minggu depannya karena setelah guru

melakukan proses pembelajaran, waktu untuk memberikan tes tidak

mencukupi sehingga dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Hasil

tes prestasi belajar siswa siklus II akan dibahas pada refleksi II.

4. Refleksi Siklus II

Analisis Kuantitatif untuk Perolehan Nilai Tes Prestasi Belajar Siklus

II

Sesuai data pada lampiran 12.

1. Rata-rata (mean) hasil tes prestasi belajar siswa adalah ............

2. Median (titik tengahnya) adalah ............................................

3. Modus (atau angka yang paling sering muncul) adalah.......

4. Standar deviasi √∑ (X i−x)2

N −1 = ............................

5. Untuk menyajikan data tersebut dalam bentuk grafik maka

dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut:

1) Banyak kelas dihitung dengan rumus STURGES:

K = 1 + 3,3 x log N

= .......................

= .......................

45

Page 57: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

1009080706050403020100

100200300400500600700

= .......................

2) Rentangan dihitung dengan:

r = skor maksimum – skor minimum

= ................ - ................

= .............

3) Panjang kelas interval dihitung dengan:

i =rK

=¿

i = ...................

4) Tabel data kelas interval disajikan sebagai berikut:

NoUrut

Interval NilaiTengah

FrekuensiAbsolut

FrekuensiRelatif

123456

Total ........... 100

6. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram

Contoh Histrogram

Grafik 02. .......................................................

46

Page 58: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Tabel ....... Rekapitulasi Hasil Penelitian dari Siklus I sampai

Siklus II

Variabel Awal Siklus I Siklus IIPrestasi Belajar Perolehan

Skor Rata-rata

Perolehan Skor

Rata-rata

Prosentase Kenaikan

Perolehan Skor

Rata-rata

Prosentase Kenaikan

B. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus I

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan terhadap hasil

pengamatan guru sejawat tentang pembelajaran Tematik adalah:

kelemahan-kelemahan yang ada, kelebihan-kelebihan, perubahan-

perubahan, kemajuan-kemajuan, efketivitas waktu, keaktifan yang

dilakukan, konstruksi, kontribusi, diskripsi fakta, pengecekan validitas

internal dan validitas eksternal, identifikasi masalah, faktor-faktor yang

berpengaruh, cara-cara untuk memecahkan masalah, pertimbangan-

pertimbangan, perbandingan-perbandingan, komentar-komentar,

tanggapan-tanggapan, tambahan pengalaman, summary, pendapat-

47

Page 59: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

pendapat, gambaran-gambaran, interpretasi/penafsiran-penafsiran, makna

di belakang perbuatan, trianggulasi, hubungan antaraspek, klasifikasi,

standar-standar penetapan nilai, alasan-alasan penggunan teknik tertentu,

alasan penggunaan langkah-langkah tertentu, penggolongan-

penggolongan, penggabungan-penggabungan, tabulasi, pemakaian,

kriteria-kriteria, katagorisasi, pengertian-pengertian, hubungan antar

kategori.

Dari hail pengamatan teman sejawat disampaikan bahwa ada

kelebihan-kelebihan yang disampaikan oleh pengamat yaitu bahwa peneliti

sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun, menuntun siswa

dengan baik. Hal ini menimbulkan nterpretasi bahwa perjalanan penelitian

sudah cukup baik. Kelemahan yang disampaikan perlu diberikan analisis

yaitu penggunaan waktu yang belum efektif, konstruksi, kontribusi siswa

belum maksimal, fakta ini akan dijadikan acuan kebenaran data, validasi,

internal yang diambil dari informan di pertanggungjawabkan, validitas

eksternal berupa acuan hukum digunakan teori-teori yang mendukung dan

reliabilitas data penelitian ini dapat penulis yakini karena hal itu

merupakan ketepatan peneliti memilih informan, yaitu teman sejawat.

Faktor-faktor yang berpengaruh belum maksimalnya pembelajaran

Tematik pada siklus I ini adalah karena peneliti baru satu kali mencoba

model ini. Cara pemecahan masalahnya adalah penyiapan RPP yang lebih

baik, lebih berkualitas. Hal-hal yang lain seperti komentar, tambahan

pengalaman, gambaran-gambaran keberhasilan penelitian akan terlihat

pada hasil siklus selanjutnya. Demiian sediit hasil kualitatif atau kualitas

dari pembelajaran dengan model Tematik.

Pembahasan hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar siklus I

Hasil tes prestasi belajar yang merupakan tes ....................... membuat

siswa untuk betul-betul dapat memahami apa yang sudah dipelajari. Nilai

rata-rata siswa di siklus I sebesar...... menunjukkan bahwa siswa setelah

menguasai materi yang diajarkan walaupun belum begitu sempurna. Hasil

ini menunjukkan peningkatan kemampuan siswa menguasai

48

Page 60: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

pelajaran ..................... Apabila dibandingkan dengan nilai awal siswa

sesuai data yang sudah disampaikan dalam analisis sebelumnya.

Hasil tes prestasi belajar di siklus I telah menemukan efek utama

bahwa penggunaan metode tertentu akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa yang dalam hal ini adalah metode Tematik. Hal ini sesuai

dengan hasil meta analisis metode pembelajaran yang dilakukan oleh

Soedomo (dalam Puger, 1989/1990) yang menyatakan bahwa metode

pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru berpengaruh terhadap

prestasi belajarnya.

Seperti telah diketahui bersama bahwasannya pelajaran-

pelajaran ....., ....., ....., ....., menitikberatkan pembelajaran pada aspek

kognitif, .............., dan ....... sebagai pedoman prilaku kehidupan sehari-

hari siswa. Untuk penyelesaian kesulitan yang ada maka penggunaan

metode ini dapat membantu siswa untuk berkreasi, bertindak aktif,

bertukar pikiran, mengeluarkan pendapat, bertanya, berdiskusi,

berargumentasi, bertukar informasi dan memecahkan masalah yang ada

bersama dengan anggota kelompok diskusinya. Hal inilah yang membuat

siswa berpikir lebih tajam, lebih kreatif dan kritis sehingga mampu untuk

memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan efek selanjutnya adalah

para siswa akan dapat memahami dan meresapi pelajaran ....., ....., ....., .....,

....., ......

Kendala yang masih tersisa yang perlu dibahas adalah prestasi

belajar yang dicapai pada siklus I ini belum memenuhi harapan sesuai

dengan tuntutan KKM mata pelajaran............ di sekolah ini yaitu...... Oleh

karenanya upaya perbaikan lebih lanjut masih perlu diupayakan sehingga

perlu dilakukan perencanaan yang lebih matang untuk siklus selanjutnya.

2. Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus II

Hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar di siklus II menunjukkan

bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik. Ini

terbukti dari rata-rata nilai siswa mencapai.......... Hasil ini menunjukkan

bahwa metode Tematik telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa

49

Page 61: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

menempa ilmu sesuai harapan. Tematik merupakan model yang cocok

bagi siswa apabila guru menginginkan mereka memiliki kemampuan

berkreasi, berargumentasi, mengeluarkan pendapat secara lugas, bertukar

pikiran, berargumentasi, mengingat penggunaan metode ini adalah untuk

memupuk kemampuan intelektual siswa, mendorong siswa untuk mampu

menemukan sendiri, menempatkan siswa pada posisi sentral dan

mengupayakan agar siswa tidak belajar dengan menghafal.

Hasil penelitian ini ternyata telah memberi efek utama bahwa

model yang diterapkan dalam proses pembelajaran berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Temuan ini membuktikan

bahwa guru sudah tepat memilih metode dalam melaksanakan proses

pembelajaran karena pemilihan metode merupakan hal yang tidak boleh

dikesampingkan. Hal ini sejalan pula dengan temuan-temuan peneliti lain

seperti yang dilakukan oleh Inten (2004) dan Puger (2004) yang pada

dasarnya menyatakan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Mata pelajaran ......, mata pelajaran ......, mata pelajaran ......, mata

pelajaran ......, menitikberatkan kajiannya pada aspek kognitif, .............

sebagai pedoman atas kemampuan siswa baik pikiran, prilaku maupun

keterampilan yang dimiliki. Untuk semua bantuan terhadap hal ini, metode

Tematik menempati tempat yang penting karena dapat mengaktifkan

siswa secara maksimal. Dari nilai yang diperoleh siswa, lebih setengah

siswa mendapat nilai ........, ........ siswa memperoleh nilai menengah

dan ...... siswa memperoleh nilai rendah. Dari perbandingan nilai ini sudah

dapat diyakini bahwa prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan

penggunaan metode Tematik.

Melihat perbandingan nilai awal, nilai siklus I dan nilai siklus II,

terjadi kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal adalah .....

naik di siklus I menjadi........ dan di siklus II naik menjadi ....... Kenaikan

ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena kenaikan nilai ini adalah dari

upaya-upaya yang maksimal yang dilaksanakan peneliti demi peningkatan

50

Page 62: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

mutu pendidikan dan kemajuan pendidikan khususnya di

SMA................................

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dengan mengetahui bahwa pemicu rendahnya prestasi belajar ada pada

faktor-faktor seperti metode yang digunakan guru, sehingga penggunaan atau

penggantian metode konvensional menjadi metode-metode yang sifatnya

konstruktivis sangat diperlukan, akibatnya peneliti mencoba model

pembelajaran Tematik dalam upaya untuk dapat memecahkan permasalahan

yang ada di sekolah.

Berdasar pada rendahnya prestasi belajar siswa yang disampaikan pada

latar belakang masalah, penggunaan model pembelajaran Tematik diupayakan

untuk dapat menyelesaikan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa. Seberapa besar peningkatan yang dicapai

sudah dipaparkan dengan jelas pada akhir analisis. Dari hasil penelitian yang

disampaikan di Bab IV dan semua data yang telah disampaikan tersebut,

tujuan penelitian yang disampaikan sudah dapat dicapai.

Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu pencapaian kenaikan prestai belajar

siswa dapat dilihat bukti-bukti yang sudah disampaikan.

a. Dari data awal ada ..... siswa mendapat nilai di bawah ........ pada siklus I

menurun menjadi ...... siswa dan siklus II hanya ............ siswa mendapat

nilai .............

b. Dari rata-rata awal..... naik menjadi ...... pada siklus I dan pada siklus II

naik menjadi ..........

51

Page 63: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

c. Dari data awal siswa yang tuntas hanya ..... orang sedangkan pada siklus I

menjadi lebih banyak yaitu ....... siswa dan pada siklus II menjadi cukup

banyak yaitu ...... siswa.

Dari semua data pendukung pembuktian pencapaian tujuan

pembelajaran dapat disampaikan bahwa model pembelajaranTematik

dapat memberi jawaban yang diharapkan sesuai tujuan penelitian ini.

Semua ini dapat dicapai adalah akibat kesiapan dan kerja keras peneliti

dari sejak pembuatan proposal, review hal-hal yang belum bagus bersama

teman-teman guru, penyusunan kisi-kisi dan instrumen penelitian,

penggunaan sarana trianggulasi data sampai pada pelaksanaan penelitian

yang maksimal.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang sudah disimpulan dari hasil penelitian, dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran..............................., dapat disampaikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata

pelajaran..............., penggunaan model pembelajaran Tematik semestinya

menjadi pilihan dari beberapa metode yang ada mengingat metode ini

telah terbukti dapat meningkatkan kerjasama, berkreasi, bertindak aktif,

bertukar informasi, mengeluarkan pendapat, bertanya, berargumentasi dan

lain-lain.

2. Walaupun penelitian ini sudah dapat membuktikan efek utama dari model

pembelajaran Tematik dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar,

sudah pasti dalam penelitian ini masih ada hal-hal yang belum sempurna

dilakukan, oleh karenanya kepada peneliti lain yang berminat meneliti

topik yang sama untuk meneliti bagian-bagian yang tidak sempat diteliti.

3. Selanjutnya untuk adanya penguatan-penguatan, diharapkan bagi peneliti

lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna verifikasi data hasil

penelitian ini.

52

Page 64: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

53

Page 65: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

DAFTAR PUSTAKA

Abdul. 2002. http://www.scribd.com/doc/9037208/

Anastasi, Anne. 1976. Psychological Testing. Fifth Edition. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.

Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azwar, Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP.

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2009. Tematik. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Fernandes, H.J.X. 1984. Testing and Measurement. Jakarta. National Education Planning, Evaluation and Curriculum Development.

Fraenkel, Jack R. and Norman E. Wallen. 1993. How to Design and Evaluate Research in Education. Second Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.

Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning. Third Edition. New York: Holt, Reinhart and Winston.

Gay, L. R. 1987. Educational Research: Competencies for Analysis and Application. Seventh Edition. Columbus, Ohio: Merrill Publishing Company.

Good, Thomas L. & Jere E. Brophy. 1990. Educational Psychology, A Realistic Approach. New York: Longman.

Gregory, Robert J. 2000. Psychological Testing: History, Principles, and Applications. Boston: Allyn and Bacon.

Gronlund, Norman E. 1982. Constructing Achievement Tests. Third Edition. London: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.

54

Page 66: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Herrhyanto, Nar dan Hamid, Akib. 2006. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hilke, Eileen Veronica. 1998. Fastback Cooperative Learning. New York: McGraw-Hill, Inc.

Inten, I Gede. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran dan Pengetahuan Awal Siswa Terhadap Prestasi Belajar PKn dan Sejarah pada Siswa Kelas II di SMU Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Tesis. Program Pascasarjana IKIP Negeri Singaraja.

Irianto, Agus. 1989. Bahan Ajaran Statistika Pendidikan (Buku Kedua). Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Johnson, David W. and Roger T. Johnson. 1984. Cooperation in the Classroom. Edina,Minnesota: A publication Interaction Book Company.

Johnson, David W. and Roger T. Johnson. 1987. Learning Together and Alone: Cooperation, Competition, and Individualistic Learning. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall.

Johnson, David W. and Roger T. Johnson.1984. Circles of Learning. Fairfax, Va.: Association for Supervision and Curriculum Development.

Lickona, Thomas. 1992. Educating For Character. How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Maksum, Ahmad, 2006. Pengaruh Metode Pembelajaran Tematik terhadap Hasil Belajar Sejarah dan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI TK/SD 1 Sukamulia, Lombok Timur, NTB. Tesis. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Program Pascasarjana.

Miles, Matthew, B. Dan A. Michael Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Roheadi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Modern Educators and Lexicographers. 1939. Webster’s New American Detionary. New York: 140 Broadway, Books, Inc.

Montgomery, Douglas C. 1991. Design and Analysis of Experiments. Third Edition. Canada: John Willy & Sons, Inc.

Murwansyah dan Mukaram. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung, Indonesia.

Nana Sudjana. 2000. http//www.scribd.com/doc/9037208/

55

Page 67: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Nasution, S. 1972. Didaktik Sekolah Pendidikan Guru: Asas-Asas Didaktik Metodologi Pengajaran dan Evaluasi. Depdikbud: Jakarta.

Nur, Mohamad et al. 2001. Teori Belajar. Surabaya: University Press.

Nurman, Muhammad, 2006. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Tematik dan Expositori terhadap SIkap Politik Berdemokrasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PPKn di SMA (Tesis). Singaraja. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja, Program Pascasarjana.

Popham, W. James dan Eva L. Baker. 1984. Bagaimana Mengajar Secara Sistematis. Diterjemahkan Oleh R.H. Dj. Sinurat et al. Yogyakarta: Kanisius.

Puger, I Gusti Ngurah. 2004. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Silogisme Terhadap Prestasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas III SMP Negeri Seririt (Eksperimen pada Pokok Bahasan Reproduksi Generatif Tumbuhan Angiospermae). Tesis. Program Pascasarjana IKIP Negeri Singaraja.

Puger, I Gusti Ngurah. 2004. Belajar Kooperatif. Diktat Perkuliahan Mahasiswa Unipas.

Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Putrayasa, Ida Bagus. 2005. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Tematik dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas, Kreativitas, dan Logikalitas. (Tesis). Singaraja. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.

Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sax, Gilbert. 1979. Foundations of Educational Research. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.

Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpanbalik. Jakarta: PT Grasindo.

Slameto. 2000. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. Boston: Allyn and Bacon.

Soedomo, M. 2001. Landasan Pendidikan. Malang: Penyelenggaraan Pendidikan Pascasarjana Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi.

56

Page 68: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Soemanto, Wasty. 2001. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Sriyono. 1992. http://www.scribd.com/doc/9037208/

Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukidin, Basrowi, Suranto. 2002. Menajemen Penelitian Tindakan Kelas. Penerbti: Insan Cendekia ISBN: 979 9048 33 4.

Supardi, 2005. Pengembangan Profesi dan Ruang Lingkup Karya Ilmiah. Jakarta: Depdiknas.

Suryabrata, Sumadi. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia Press.

Tim Redaksi Focus Media. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Bandung: Focus Media.

Tim Redaksi Fokus Media. 2006. Himpunan Perundang-Undangan dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005. Bandung: Focus Media.

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Tuckman, Bruce W. 1972. Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Javonovich, Inc.

Uno, B. Hamzah, et. al. 2001. Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian. Jakarta: Delima Press.

Wardani, I. G. A. K Siti Julaeha. Modul IDIK 4307. Pemantapan Kemampuan Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

57

Page 69: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Wojowasito. 1982. Kamus Umum Lengkap Inggris Indonesia – Indonesia Inggris. Malang: Delta Citra Grafindo.

Woolfolk, Anita E. 1993. Educational Psychology. Fifth Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Yamin, H. Martinis dan Jamilah Sabri Sanan. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

58

Page 70: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 1. Tes Prestasi Belajar............ (tes yang digunakan untuk mencari data awal penelitian)

59

Page 71: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 2. Lembar Observasi Penilaian Kesesuaian Belajar Tematik sebagai Upaya Validasi Data

Keterangan Penilaian:1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik3. Sesuai dengan pembelajaran Tematik4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Tematik

No Nama Siswa

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Analisis

Siswa Kritis

Siswa Menunjukkan Konsep Diri

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Lebih Memproses

Sesuatu yang Bermakna

Siswa Cepat Menanggapi

Tuntutan

Siswa Mampu Menelorkan Kesimpulan-kesimpulan

Skor 1-4

Jumlah Skor

123456789101112131415161718192021222324252627282930

60

Page 72: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 3. RPP Siklus I

61

Page 73: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 4. Hasil-hasil Ulangan Siswa Siklus INO SUBJEK PENELITIAN PEROLEHAN NILAI

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

62

Page 74: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 5. Nilai/Prestasi Belajar Siklus I

NO SUBJEK PENELITIAN NILAI1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

63

Page 75: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 6. Penilaian Kebenaran Siswa Melakukan Pembelajaran Tematik Siklus I oelh Kepala Sekolah sebagai Upaya Trianggulasi Data

Keterangan Penilaian:1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik3. Sesuai dengan pembelajaran Tematik4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Tematik

NoJumlah Siswa yang Benar

Melaksanakan

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Analisis

Siswa Kritis

Pembelajaran Betul Berpusat Pada Diri Siswa

Siswa Menunjukkan Konsep Diri

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Lebih Memproses

Sesuatu yang Bermakna

Siswa Cepat Menanggapi

Tuntutan

Siswa Mampu Menelorkan Kesimpulan-kesimpulan

64

Page 76: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 7. Bukti Pemanggilan Siswa yang Lemah sebagai Upaya Inovasi

No Nama SiswaHasil Panggilan, Diskusi, Tanya

Jawab terhadap Siswa yang Lemah

Tanda Tangan Siswa

Page 77: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 8. Bukti Pengamatan Teman Sejawat terhadap Kesesuaian/Ketepatan Pelaksanan Proses Pembelajaran Tematik Siklus I sebagai Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian

Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran

Tematik Siklus I di Kelas........... TK/SD..............................

1. Peneliti sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun,

menuntun siswa dengan baik.

2. Pembelajaran belum maksimal karena baru dilakukan 1 kali.

3. Siswa terlihat belum begitu aktif.

4. Alat bantu belajar belum maksimal.

5. Kebersihan papan tulis belum diperhatikan.

6. Penekanan pada kegiatan intelektual siswa terlihat belum maksimal karena

terlihat guru masih mendominasi waktu pembelajaran

7. Guru sulit memunculkan siswa untuk produktif, kritis, analitis.

Guru yang Mengamati

( )

NIP.

65

Page 78: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 9. RPP Siklus II

66

Page 79: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 10. Penilaian Kesesuaian Pembelajaran Tematik Siklus II oleh Guru dan Kepala Sekolah

Keterangan Penilaian:1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Tematik3. Sesuai dengan pembelajaran Tematik4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Tematik

NoJumlah Siswa yang Benar

Melaksanakan

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Analisis

Siswa Kritis

Pembelajaran Betul Berpusat

Pada Diri Siswa

Siswa Menunjukkan Konsep Diri

Siswa Menunjukkan Kemampuan

Lebih Memproses

Sesuatu yang Bermakna

Siswa Cepat Menanggapi

Tuntutan

Siswa Mampu Menelorkan Kesimpulan-kesimpulan

67

Page 80: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 11. Hasil-hasil Ulangan Siswa Siklus II

68

Page 81: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II

NO SUBJEK PENELITIAN NILAI1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

69

Page 82: Lampiran 7. - edu Web viewModel-model, baik model fisika, model-model komputer, model-model matematika, semua ... yang ada di dalam model PTK yang ... pendidikan khususnya di SMA

Lampiran 13. Bukti Pengamatan Teman Sejawat terhadap Kesesuaian/Ketepatan Pelaksanan Proses Pembelajaran Tematik Siklus II

Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran

Tematik Siklus II di Kelas........... TK/SD...............................

1. Waktu pembelajaran sudah dilakukan sesuai harapan.

2. Pembelajaran sudah dilakukan sesuai tuntutan pembelajaran Tematik

yaitu: menempatkan siswa dalam posisi sentral, mengutamakan intelektual

siswa salama pembelajaran, menyuruh siswa menemukan sesuai

pembelajaran Tematik.

3. Kreativitas siswa terlihat cukup baik, partisipasi siswa juga sudah baik,

kontribusi diantara siswa cukup mengesankan.

4. Kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran hampir tidak terlihat

lagi karena guru telah menyiapkan pembelajaran ini dengan baik dan

sudah mendapat cukup pengalaman pada pelaksanaan siklus I.

5. Kelemahan yang lain, dapat dilihat yaitu: waktu pemberian tes terpaksa

tidak diberikan pada saat melaksanakan proses pembelajaran, namun akan

dilaksanakan seminggu setelahnya.

Guru yang Mengamati

( )

NIP.

70