l a p o r a ncyber.unissula.ac.id › journal › dosen › pengabdian › 211313015 › 361… ·...

52
L A P O R A N PENGAMBDIAN MASYARAKAT BIDANG: PENDIDIKAN DASAR PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SEKOLAH DASAR TEMPAT: SD NEGERI KALICARI 02 Oleh : Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd Rida Fironika KD, S.Pd., M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2013

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    L A P O R A N

    PENGAMBDIAN MASYARAKAT

    BIDANG: PENDIDIKAN DASAR

    PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SEKOLAH DASAR

    TEMPAT: SD NEGERI KALICARI 02

    Oleh :

    Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd

    Rida Fironika KD, S.Pd., M.Pd

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

    SEMARANG 2013

  • 2

    HALAMAN PENGESAHAN

    Judul IbM : Pelatihan Penyusunan Proposal dan Laporan

    Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru

    Sekolah Dasar 1. Mitra Program IbM : SD Negeri Kalicari 02

    2. Ketua Tim Pengusul

    a. Nama : Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd

    b. NIK : 211313015

    c. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli Tk.I/IIIb

    d. Jurusan/Fakultas : PGSD/ FKIP

    e. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung

    f. Bidang Keahlian : Pendidikan Dasar

    g. Alamat Kantor /Telp/Faks/E-mail : Jalan Raya Kaligawe Km.4 Semarang 50012

    : (024) 6583584 / Faks: (024) 6582455

    h. Alamat Rumah/Telp : Jln. Dewi Sartika Barat No 11, Sukorejo,

    Gunung Pati, Kota Semarang. 081365359082

    3. Anggota

    a. Jumlah anggota : 1 orang

    b. Nama Anggota I/bidang keahlian : Rida Fironika KD, S.Pd., M.Pd /Pendidikan

    c. Mahasiswa yang terlibat : 2 orang

    4. Lokasi Kegiatan/Mitra

    a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Kalicari/ Pedurungan

    b. Kabupaten/Kota : Semarang

    c. Propinsi : Jawa Tengah

    d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 4 Km

    5. Luaran yang dihasilkan : Proposal Penelitian Tindakan Kelas

    6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan

    7. Biaya Total : Rp. 2.500.000,-

    8. Sumber Biaya

    - Unissula : Rp. 2.500.000,-

    - Sumber lain : --

    Semarang, Agustus 2013

    Mengetahui,

    Dekan, Ketua,

    Prof. Dr. H. Gunarto, M.Hum Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd NIK. 210389016 NIK. 211313015

    Mengetahui :

    Ketua LPP/ LPM Unissula

    Dr. Ir. Suryani Alifah, M.T

    NIK. 210601024

  • 3

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas taufik, hidayah dan ridhoNya Laporan

    Pengabdian Masyarakat yang berjudul: Pelatihan Penyusunan Proposal dan Laporan

    Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Kalicari 02 dapat

    diselesaikan sesuai rencana. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada

    Rasullah SWT, keluarga, sahabat dan para umatnya hingga akhir zaman.

    Pelatihan Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Bagi

    Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Kalicari 02 ini sebagai wujud pelaksanaan Tri

    Darma Perguruan Tinggi, Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini melibatkan seluruh

    Kepala Sekolah se-Dabin 1 pada UPTD Pendidkan Pedurungan dan seluruh Guru SD

    Negeri Kalicari 02, Dengan diselesaikan kegiatan ini kami mengucapkan terimakasih

    kepada:

    1. Prof. Dr. H. Gunarto, M.Hum sebagai Guru Besar dan Dekan Fakultas Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung

    2. HB. Suradji S.Pd sebagai Ketua Gugus Supriyadi Dabin 1 UPTD Pendidikan

    Pedurungan dan kepala Sekolah SD Negeri Kalicari 02 YANG Telah

    meberidukungan melalui kebijakan untuk dilaksanakannya kegiatan ini sampai

    selesai.

    3. Seluruh Kepala SD Gugus Supriyadi Dabin 1 UPTD Pendidikan Pedurungan

    yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini.

    4. Rida Fironika KD, S.Pd., M.Pd sebagai anggota yang telah bekerjasama demi

    terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat.

    5. Semua Guru SD Negeri Kalicari 02 yang telah berpatisipasi dan membantu

    kegiatan ini hingga terlaksana dengan baik.

    Akhinya kami berharap semoga laporan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini

    bermanfaat bagi pembaca dan khusunya pada bidang pendidikan Sekolah Dasar.

    Semarang. Juli 2013

    Penulis

  • 4

    DAFTAR ISI

    COVER. i

    LEMBAR PENGESAHAN. ii

    PENGANATAR. iii

    DAFTAR ISI. iv

    I. PENDAHULUAN. 1

    A. Analisi Situasi. 1

    B. Perumusan Masalah. 2

    II. TUJUAN DAN MANFAAT. 2

    A. Tujuan. 2

    B. Manfaat. 3

    III. PELAKSANAAN KEGIATAN

    A. Obeservasi Kegiatan. 3

    B. Persiapan Kegiatan. 4

    C. Pelaksanaan Kegiatan. 4

    D. Evaluasi Kegiatan. 4

    IV. HASIL KEGIATAN. 5

    V. SIMPULAN DAN SARAN. 18

    A. Saran.18

    B. Simpulan.18

    LAMPIRAN

    1. Curriculum Vitae 2. Makalah Pengabdian Masyarakat 3. Surat Tugas telah melaksanakan Pengabdian 4. Daftar Hadir Peserta dan Foto Kegiatan

    VI. PENDAHULUAN

    C. Analisi Situasi

    Sekolah Dasar Negeri Kalicari 02 merupakan SD Inti yang memilki 18 Guru, di SD

    Inti sering menjadi tempat untuk berkumpul guru-guru se Dabin UPTD Pendidikan

  • 5

    Pedurungan, Guru yang mengajar memiliki kompetensi professional, paedagogik,

    kepribadian dan social yang perlu ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai

    kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran salah satunya

    adalah pelatihan tindakan kelas. Seorang guru mempunyai empat kompetensi yaitu

    kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Menurut Undang-undang

    No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah

    “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”. kompetensi

    profesional merupakan kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya

    sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian

    dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya,

    rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru

    lainnya.

    Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam

    bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni

    tugas dalam bidang profesi tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang

    kemasyarakatan. Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian

    khusus atau profesioanalisme guru. Arti dari profesional adalah sebuah profesi yang

    tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang Usman (2006:6).

    Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik

    berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

    meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih

    berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Guru yang profesional

    akan mampu menciptakan perubahan-perubahan mutu pendidikan yang sangat

    mendasar. Dan perubahan itu akan sangat tergantung kepada apa yang guru lakukan

    dan guru pikirkan tentang pendidikan yang dilakukan guru salah satunya adalah

    penelitian tindakan kelas.

    Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), sesuai dengan namanya maka

    ada tiga kata yang masing-masing kata mempunya pengertian. Adapun pengertian tiap

    kata tersebut yaitu: Penelitian-merupakan kegiatan ilmiah dengan menggunakan

    metode yang berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan

    dan mengevaluasi suatu pengetahuan, dalam hal ini dapat meningkatkan mutu

    pembelajaran. Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

  • 6

    tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri

    dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

    baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan. Kelas-sekelompok siswa yang dalam

    waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.

    Dari analisis situasi disekolah SD Negeri kalicari 02 untuk meningkatkan kompetensi

    profesional dan paedagogik guru dengan kegiatan pelatihan penyusunan proposal dan

    laporan Penelitian tindakan kelas,

    D. Perumusan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan guru di SD Negeri kalicari 02 adalah

    kurangnya referensi pemahaman tentang bagaiman mebuat proposal penelitian

    tindakan kelas yang baik, karena penelitian tindakan kelas itu adalah suatu bentuk

    kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode yang dilakukan oleh guru/peneliti didalam

    kelas dengan mengunakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan proses dan hasil

    pembelajaran. Ilmiah yaitu suatu yang bersifat atau berada dalam keilmuan dan

    metode yaitu cara berfikir, obyektif, rasional, sistematis berdasarkan fakta untuk

    menemukan, membuktikan, mengembangkan dan mengevaluasi suatu pengetahuan.

    Penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari

    perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

    baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan

    VII. TUJUAN DAN MANFAAT

    C. Tujuan

    Tujuan umum dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan

    Tri Darma Perguraun Tinggi, sedangkan tujuan khusus adalah sebagai berikut:

    1. Untuk memahami konsep, prinsip, langkah-langkah penelitian tindakan kelas

    2. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan proposal penelitian tindakan kelas

    bagi guru sekolah dasar

    3. Untuk memahami langkah-langkah penyusunan laporan penelitian tindakan kelas

    serta menyusun artikel ilmiah dari hasil penelitian

    D. Manfaat

    1. Bagi guru dapat memahami konsep prinsip dan langkah-langkan penyusnan

    proposal penelitian tindakan kelas dan laporan penelitian tindakan kelas,

  • 7

    Melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan berkolaborasi dengan teman

    sejawat di sekolah masing-masing dengan demikian maka pelatihan ini dapat

    mengatasi permasalah didalam kelas dengan menggunakan model danmetode

    pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian tindakan kelas.

    2. Bagi Sekolah dapat meningkatkan sumber daya manusia yaitu Pendidik dalam

    proses pembelajaran dengan mengambangkan model dan metode pembelajaran

    dikelas.

    3. Bagi Lembaga Pergutuan Tinggi Program Studi PGSD S1 dapat terjalin kemitraan

    dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan Sekolah mitra sehingga

    dapat meningkatkan kinerja dosen dan mahasiswa

    VIII. PELAKSANAAN KEGIATAN

    Judul Kegiatan pelaksanaan Kegiatan Pengabdian masyarakat ini terbagi dalam beberapa

    tahapan kegiatan sebagai berikut:

    E. Obeservasi Kegiatan

    Observasi dilaksanakan pada bulan 15 Mei 2013 lakukan di sekolah dasar Negeri

    Kalicar 02, Kelurahan kalicari, kecamatan Pedurungan Semarang Jawa Tengah dengan

    berdiskusi dengan kepala sekolah berkanan dengan sumber daya manusia di sekolah

    tantang bagaimana kemampuan kompetensi paedagogik guru yaitu dalam meimilih

    model dan metode yang tepat dalam pembelajaran serta sumber bahan, media, alat

    pembelajaran serta evaluasi pembelajaran karena sorang guru sebelaum melaksanakan

    penelitian tindakan kelas harus memilki keompetansi paedagogik seorang guru, selain

    mendiskusikan tentang kompetenasi guru, dalam observeri juga mendiskusikan tentang

    kompetensi professional guru dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam

    melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal atau

    majalah ilmiah, dan observer juga berdiskusi tentang jumlah guru di SD negeri Klicari

    02, dan selanjutnaya mendiskusikan waktu dan tempat yang tepat dalam pelaksanaan

    pengabdian masyarakat.

    F. Persiapan Kegiatan

  • 8

    Persipan Pengabdian Masyarakat dilakukan setelah obeservasi kesekolah yaitu yaitu

    bulan Juni dan Juli 2013 pengurusan administrasi surat izin dan undangan untuk

    peserta yang akan mengikuti kegiatan pelatihan, perlengkapan berkenaan dengan

    materi yaitu penyusunan bahan-bahan penelitian tindakan kelas diantaranya makalah

    pelatihan, lembar format sistematika otka yag diisi oleh peserta, selain kelengkan

    materi juga mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti haknya LCD dan labtop,

    pengeras suara dan juga berkas-berka administrasi yang berkenaan dengan daftara

    hadir peserta dan dokumentasi yang diperlukan lainnya.

    G. Pelaksanaan Kegiatan

    Pelaksanaan Pengamdian masyarakat pada hari Selasa Tanggal 30 Juli 2013,

    Pelaksanaan dihadiri oleh Sembilan Kepala Sekolah Dabin 1 Gugus Supriyadi pada

    UPTD Pendidikan Pedurungan dan delapan belas guru SD Negeri Kalicari 02, dan

    dosen. Pelaksanaan terdiri dari pembukaan, kegiatan inti dimana pemateri pertama

    adalam Muhamad Afandi, M.Pd yang menjelaskan tentang pengertian, konsep, prinsip

    dan langkah-langkah penyusunan proposal dan laporan penelitian tindakan kelas,

    sedangkan Pemateri kedua disampaikan oleh Rida Fironika KD, S.Pd., M.Pd yang

    menyampaikan tentang tata cara penulisan dan perangkat Penelitian tindakan Kelas.

    dan penutupan

    H. Evaluasi Kegiatan

    Setelah kegiatan selesai makan dilakukan evaluasi oleh ketua dan anggota pengabdian

    masyarakat pada tanggal 19 Agustu 2013 .membahas dari perencanaan dan

    peleksanaan serta laporan kegiatan, Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat

    tentang penelitiantindakan kelas terlaksana sesuar dengan rencana dari peserta

    mendapat masukan bahwa kegiatan pelatihan ini harus dilakukan berkesinambungan

    karena penelitian tindakan kelas tidak bias terlepas yang namanya RPP, Model dan

    metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta media dan alat pembelajaran

    IX. HASIL KEGIATAN

    Setelah kegiatan dilaksanakan guru peserta pelatihan dapat memahami dan meningkatkan

    keilmuan dan pengatahuannya dibidang penyusunan proposal dan penyusunan laporan

    penelitian tindakan kelas, dengan memahi danmenyusun proposal dan laporan maka guru

    dapat melaksanakan dan membuat laporan penelitian yang dikemas menjadi artikel ilmiah

  • 9

    yang dapat diterbitkan melalui jurnal, majalah dan lain-lain. Adapun materi yang didapat

    dalam kegiatan pengabdian masyarakat sebagai berikut:

    A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

    Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

    Research, yang dikenal dengan sinkatan PTK yaitu penelitian yang dilakukan dikelas

    oleh guru/peneliti untuk mengetahui yang berarti penelitian yang dilakukan pada

    sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek

    penelitian di kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh

    Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti

    Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebaginya. Dengan

    demikian konsep penelitian tindakan kelas semakin berkembang sesuai dengan

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemahaman konsep penelitian tidakan

    banyak para peneliti atau penulis menjelaskan konsep yang memang dibutuhkan dalam

    pelaksanaannya di dalam proses pembelajaran.

    Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), sesuai dengan

    namanya maka ada tiga kata yang masing-masing kata mempunya pengertian. Adapun

    pengertian tiap kata tersebut yaitu:

    a. Penelitian-merupakan kegiatan ilmiah dengan menggunakan metode yang

    berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan

    mengevaluasi suatu pengetahuan, dalam hal ini dapat meningkatkan mutu

    pembelajaran.

    b. Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,

    yang dalam penelitian berbentuk rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari

    perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

    baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan.

    c. Kelas-sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang

    sama dari guru yang sama.

    Penelitian tindakan kelas atau disebut PTK adalah penelitian yang mengangkat

    masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan

    pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan

    meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Taniredja, Pujiati

    dan Nyata, 2010:16-17). Penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Wahidmurni &

    Ali (2008:14) bahwa “Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai upaya atau tindakan

    yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran

    melalui penelitian”.

    Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai “proses pengkajian masalah

    pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

    masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam

  • 10

    situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”. Sanjaya. W.

    (2009:26). Sebagai mana dikemukakan oleh Aqib Z (2009:13) bahwa “penelitian

    tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

    dimunculkan dan terjadi dalam kelas”. Dengan demikian “penelitian tindakan kelas

    merupakan suatu pencermatan terhadap kegitan belajar berupa sebuah tindakan yang

    sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersamaan”. Suwandi (2010:10)

    Penelitan tindakan juga dikemukakan oleh Madya (2009:11) bahwa “penelitian

    tindakan berurusan langsung dengan praktik dalam situasi alami, penelitiannya adalah

    pelaku praktik itu sendiri dan pengguna langsung hasil penelitiannya. Lingkup ajangnya

    terbatas, yang paling menonjol adalah bahwa penelitian tindakan ditunjukan untuk

    melakukan perubahan situasi tempat penelitian dilakukan guna mencapai perbaikan

    praktik secara incremental dan berkelanjutan”. Secara singkat Penelitian Tindakan

    Kelas dapat didefinisikan oleh Syukri (2008:6) bahwa “penelitian sebagai suatu bentuk

    kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

    kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka (guru) dalam melaksanakan

    tugasnya. Aqib (2006:13-14) mengemukakan beberapa alasan pentingnya dilaksanakan

    penelitian tindakan kelas diantaranya sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas sangat

    kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika

    pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kinerja guru

    sehingga menjadi profesional. Dengan melakukan tahap-tahapan dalam penelitian

    tindakan kelas, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian

    yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Pelaksanaan tindakan kelas tidak

    mengganggu tugas pokok sebagai seorang guru, karena merupakan suatu kegiatan

    penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan

    melakukan penelitian tindakan kelas guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk

    melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan

    tehnik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

    Dari beberapa pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

    sebagai suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode yang dilakukan oleh

    guru/peneliti didalam kelas dengan mengunakan tindakan-tindakan untuk

    meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Ilmiah yaitu suatu yang bersifat atau

    berada dalam keilmuan dan metode yaitu cara berfikir, obyektif, rasional, sistematis

    berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan

    mengevaluasi suatu pengetahuan. Penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian

    langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang

    terus mengalir menghasilkan siklus baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan.

    B. Prinsip PTK

  • 11

    Prinsip dalam penelitian tindakan kelas adalah:

    1. PTK dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pendidik dalam proses

    belajar mengajar artinya seorang guru dalam melaksanakan tugasnya mengikuti

    kalender akademik, dimana setiap satuan pendidikan telah mengatur Silabus yang

    berkenaan dengan SK dan KD yang harus di selesaikan dalam semesternya.

    2. Kolaboratif PTK bisa dilakukan dengan guru, kepala sekolah, pengawas, praktisi

    sehingga mendukung kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini kolaborasi

    membantu pelaksanaan tindakan baik sebagai observer maupun sebagai pelaksana

    tindakan dan ini disepakati bersama sesua dengan kemampuannya kolaborasi.

    3. Siklus yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian kriteria

    keberhasilan, dan dikembangkan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

    dan refleksi. yang terus mengalir menghasilkan siklus baru sampai penelitian

    tindakan kelas dihentikan. Dalam siklus terdiri dari bebrapa pertemuan atau tindakan

    setipa pertemuan idealnya tiga pertemuan namun peneliti mempertimbangkan

    deangan materi pelajaran maka dalam hal ini minimal dua kali pertemuan, RPP yang

    digunakan dalam penelitian tindakan hendaknnya meperhatikan komponen dalam

    RPP yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah pada komponen penilaian, artinya

    apabila satu RPP akan digunakan untuk satu kali pertemuan maka harus ada

    penilaian, namun apabila satu RPP untuk dua kali pertemuan maka penilaian

    dilasanakan pada pertemuan kedua, penilain disi yang dimaksud adalam penilaian

    untuk mengetahui peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.

    4. Teknik pengumpulan data dalam hal ini adalah teknik tes dan non tes yang

    digunakan dalam mengembangkan intrumen penilain, Teknis tes misalnya Tes

    Pilihan Ganda, menjodohkan, jawaban singkat dan lain-lain. Teknik Non Tes

    misalnya angket, wawancara, skala, portopolio dan lain-lain. Teknik pengumpulan

    data diharapkan tidak menuntut waktu dan cara yang berlebihan.

    5. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan secara

    ilmiah sepertihalnya setting penelitian, subyek penelitian, teknik dan alat

    pengumpulan data, analisi data, indikaor keberhasilan dan prosedur penelitian.

    6. Peneliti mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara meyakinkan,

    mengembangkan inovasi metode, strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelas,

    serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis

    tindakannya.

    7. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru galau,

    sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh hatinya untuk

    memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK.

    8. PTK dilaksanakan mengikuti kaidah ilmu pengetahuan.

  • 12

    C. Tujuan dan manfaat PTK

    Seperti penelitian pada umumnya bahwa ada tujuan penelitian yang

    diinginkan menurut Sanjaya (2009: 33) bahwa tujuan Penelitian Tindakan Kelas

    (PTK) adalah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar secara praktis.

    Penelitian tindakan kelas dalam pelaksanaannya sangat kondisional dan situasional.

    Menurut Madya (2009: 25) untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan

    baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas

    atau ajang dunia kerja.

    Tujuan penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut;

    1. Memperbaiki dan meningkatkan Mutu pendidikan,

    2. Meningkatkan layanan profesional guru dalam konteks layanan kepada peserta

    didik,

    3. Meningkatkan praktek dalam proses pembelajaran dikelas,

    4. Meningkatkan komunikasi antar teman sejawat dengan adanya kolaborasi dalam

    penelitian,

    5. Meningkatkan kemampuan malakukan penelitian dikalangan guru.

    Secara umum manfaat Penelitian Tindakan Kelas menurut Suwandi S

    (2010:15) disebutkan bahwa guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, Guru

    dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan

    memecahkan masalah dalam pembelajaran yang muncul, Melalui PTK guru akan

    terlatih untuk mengembangkan secara kreatifkurikulum dikelas atau sekolah,

    Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya

    inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada

    tercapainya peningkatan professional guru,

    Dengan demikian manfaat penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

    1. Untuk memngembangkan inovasi pembelajaran dikelas, orang guru dalam

    melaksanakan pembelajaran harus merancang pembelajaran yang mendidik

    maupun merancang penilaian yang baik dalam pembelajaran.

    2. Untuk meningkan iklim dikelas yang kondusif melalui perbaikan secara

    berkesinambungan dalam hal ini aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran

    terjadi eksplorasi, elaborasi dan konformasi dimana guru menjelaskan materi

    sampai siswa menukan konsep dari materi, dan juga guru sebagai fasilitator

    dalam kegiatan siswa baik berdiskusi, mengerjakan LKS dan juga praktik dalam

    mnggunakan media atau alat peraga..

    3. Dapat dijadikan sebagai upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan

    pendidikan, dalam hal ini guru memahami kurikulum sebagai mata pelajaran,

    kurikulum sebagai pengalam belajar dan juga kurikuum sebagai perencanaan

    program dalam satuan pendidikan.

  • 13

    4. Untuk meningkatkan kinerja serta profesionalisme guru melalui penelitian

    tindakan kelas, seorang guru menguasai raung lingkup setiap mata pelajaran

    yang ada dalam satuan pendidikan baik mata pelajaran PKn, IPS, Bahasa,

    Matematika, IPA yang terdapat pada satuan pendidikan sekolah dasar..

    D. Model Penelitian Tindakan Kelas

    Model pada dasarnya adalah rancangan yang dapat digunakan untuk

    menerjemahkan sesuatu ke dalam realitas yang sifatnya lebih praktis. Fungsi model

    yaitu sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi, petunjuk yang bersifat

    perspektif untuk mengambil suatu keputusan, dan sebagai petunjuk menyusun

    perencanaan untuk kegiatan pengelolaan. Pada prinsipnya PTK digunakan untuk

    mengatasi masalah yang muncul di dalam kelas. Banyak model yang dapat kita

    digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan

    kelas sesuai dengan permasalahan yang muncul di dalam kelas. Peneliti dapat memilih

    salah satu model yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Model-model yang

    dapat diterapkan diantaranya: 1) Model Kurt Lewin, 2) Model Kemmis & Mc Taggart,

    3) Model Dave Ebutt, 4) Model John Elliot, 5) Model Hopkins, dan masih ada beberapa

    model lain, yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari model yang ada.

    1. Model PTK Kurt Lewin

    Model Kurt Lewin menjadi acuan dasar dari berbagai model penelitian

    tindakan kelas, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action research

    atau penelitian tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses yang terjadi

    dalam suatu lingkaran yang terus-menerus.

    Konsep pokok penelitian tindakan Kurt Lewin terdiri dari empat komponen,

    yaitu a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing),

    dan d) refleksi (reflecting). Hubungan ke empat komponen tersebut dapat

    digambarkan sebagai berikut,

  • 14

    Gambar 1.1 PTK Model Kurt Lewin

    2. Model PTK Kemmis & McTaggart

    Model PTK dari Kemmis & McTaggart adalah pengembangan dari konsep

    pokok penelitian dari Kurt Lewin, namun komponen acting (tindakan) dan

    observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Latar belakang penyatuan

    dua komponen tersebut karena kedua komponen tersebut dalam penerapannya

    merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan dan kedua kegiatan tersebut harus

    dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsungnya suatu tindakan maka

    observasi juga harus dilaksanakan.

    Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart berupa perangkat

    atau untaian. Satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, yang

    berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Jadi pengertian siklus dalam

    hal ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

    obeservasi, dan refleksi.

    Gambar 1.2 PTK Model PTK Kemmis & McTaggart

  • 15

    Gambar 1.3 PTK Model PTK Kemmis & McTaggart

    3. Model PTK Dave Ebbut

    Penelitian model Ebbut diperkenalkan dan dikembangkan pada sekitar tahun

    1985. Ebbut menganggap bahwa suatu penelitian tindakan harus dimulai dari

    gagasan awal, yaitu berbentuk dorongan keinginan peneliti untuk melakukan suatu

    perbaikan proses untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optimal. Berdasarkan

    gagasan awal kemudian peneliti berupaya menemukan berbagai tindakan yang

    harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Setelah proses analisis, selanjutnya

    peneliti menyusun rancangan umum yang berisi langkah-langkah yang akan

    dilakukan untuk kemudian dapat diimplementasikan. Dalam proses implementasi

    dilakukan monitoring untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan akibat adanya

    tindakan. Hasil monitoring selanjutnya sebagai bahan untuk menyusun penjelasan

    tentang berbagai kegagalan yang terjadi dari tindakan yang telah dilakukan.

    Penjelasan tersebut kemudian akan menjadi masukan untuk merevisi rencana umum

    dan selanjutnya akan melahirkan rencana implementasi ulang untuk implementasi

    pada putaran kedua. Begitu seterusnya dilakukan sampai pada pada putaran tertentu

    atau sampai penelitian mencapai keberhasilan.

    GENERAL IDEA

    RECONNAISSANCE

    OVERALL PLAN

    AMEND

    GENERAL

    IDEA

    REVISED

    OVERALL PLAN

    AMENDED

    GENERAL IDEA

    RECONNAISSANCE

    NEW OVERALL

    PLAN REVIS

    E

    OVER-

  • 16

    Gambar 1.4 PTK Model Dave Ebbut

    4. Model PTK John Elliot

    Model PTK John Elliot dikembangkan berdasarkan konsep dasar Kurt

    Lewin. Model ini menekankan pada proses untuk mencoba hal-hal baru dalam

    pembelajaran. Model ini terdiri dari beberapa langkah tindakan yaitu Langkah

    Tindakan 1, Langkah Tindakan 2, dan Langkah Tindakan 3. Adanya langkah-

    langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam suatu

    mata pelajaran terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu

    kali tindakan. Oleh karena itu maka untuk menyelesaikan suatu pokok bahasan

    tertentu diperlukan beberapa kali langkah tindakan dalam suatu kegiatan belajar

    mengajar.

  • 17

    Gambar 1.5 PTK Model John Elliot

    5. Model PTK John Hopkins

    Berpedoman pada model-model PTK para ahli pendahulunya, maka

    selanjutnya Hopkins menyusun desain tersendiri yaitu sebagai berikut:

    PERENCANAAN

    TINDAKAN

    TARGET, TUGAS,

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    IMPLEMENTASI EVALUASI

    MENOPANG

    KOMITMEN CEK KEMAJUAN

    MENGATASI

    PROBLEM

    CEK HASIL

    PENGAMBILAN

    STOK

    PERENCANAAN

    KONSTRUK

  • 18

    Gambar 1.6 PTK Model Hopkins

    Berdasarkan beberapa model PTK yang telah dicontohkan di atas, maka

    model yang paling sederhana dan mudah dipahami untuk dilaksanakan dalam PTK

    adalah model Kemmis & McTaggart. Penulis menyarankan agar para peneliti

    khususnya pemula untuk menggunakan model Kemmis & McTaggart dalam PTK

    yang akan dirancang dan dilaksanakan untuk memperbaiki atau mengatasi

    permasalahan yang terjadi di kelas.

    E. Prosedur/Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

    Prosedur merupakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian dimana

    sorang peneliti sebelum melaksanakan tindakan maka peneliti malkukan observasi awal

    keseolah berkenaan dengan permasalahan yang ada tentunya di ada bukti kenapa

    masalah itu ada dan bisa dikatakan rendah dan ingin ditingkatkan, setelah itu penelitia

    memilih inovasi pembelajaran dengan memilih model, metode atau pendekatan yang

    akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada, dengan demikian peneliti

    melakukan kolaborasi dalam melaksanakan penelitian tindakan, peneliti bisa

    berkolaborasi dengan teman sejawat, kepala sekolah, guru kelas maupun praktisi

    pendidikan, setelah peneliti menentukan kolaborasi maka siapakah pelaksana tindakan,

    peneliti boleh sebagai pelaksana tindakan dan peneliti boleh sebagai observer dalam

    penelitian namun lebih baiknya berdiskusi bersama kolaborasi tentang model, metode

    atau pendekatan yang akan digunakan, siapa yang lebih mengusai dan memahami

    idealnya dialah sebagai pelaksana tindakan. Setelah terjadi kesepakatan peneliti dengan

    kolaborasi maka peneliti baru merencanakan pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan

    berapa siklus dan berapa pertemuan/tindakan dan pelu diketahui bahwa setiap siklus

    idealnya tiga pertemuan/tindakan, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

    observasi dan refleksi, namun jumlah tindakan/pertemuan tergantung dari kompetensi

    dasar atau materi dalam mata pelajaran yang teliti.

  • 19

    Mengembangkan Tahapan-Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas

    Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahapan yaitu tahap:

    perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah

    sebagai berikut:

    a. Perencanaan Tindakan

    Dalam tahap perencanaan penelitian dirancang bersama dengan kolaboratif dalam

    penelitian, menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan yang akan

    dilaksanakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan

    tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan model,

    metode, pendekatan sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara efektif dalam

    berbagai situasi lapangan.

    Merancang RPP dalam pembelajaran yang memperhatikan kompenen-

    komponen antara lain SK/KD, indikator, tujuan, materi, metode, alat,bahan

    dan sumber belajar, Penilaian Pembelajaran sehingga dapat merancang

    pembelajaran yang mendidik.

    Mempersiapkan beberapa instrumen penelitian yaitu LKS, lembar observasi

    siswa dan guru, lembar penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/ kuis

    yang digunakan selama melaksanakan tindakan.

    b. Pelaksanaan Tindakan

    Tahap implementasi dimana kegiatan awal kegiatan inti dan juga kegiatan

    akhir/penutup dalam aktifitas proses belajar pembelajaran. Dalam pelaksanaan

    tindakan selalu memperhatikan langkah-langkah yang telah dirumuskan dalam

    perencanaan sesuai dengan model, metode atau pendekatan yang dipilih.

    a. Kegiatan awal

    Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan

    dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik,

    memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.

    Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang

    akan diajarkan.

    Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang

    diajarkan, dsb.

    Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan

    dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi

    pelajaran secara garis besar.

    Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan

    pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah

    pembelajaran).

    b. Kegiatan inti

  • 20

    Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat

    menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing.

    Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat

    menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan

    pembelajaran dan indikator.

    Pada kegiatan inti langkah-langkahnya terdiri dari kegiatan eksplorasi,

    elaborasi dan konfirmasi.

    Kegiatan eksplorasi yaitu guru menjelaskan, siswa dapat menemukan

    konsep (belajar bersama). Serangkaian kegiatan pembelajaran yang

    memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan

    berbagai informasi, pemecahan masalah, dan inovasi.

    Kegiatan elaborasi yaitu guru memfasilitasi, siswa berdiskusi,

    mengerjakan soal, praktik (dikskusi ada soal/LKS, dll. Serangkaian

    kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

    mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan

    dan karya yang bermakna.

    Kegiatan konfirmasi yaitu guru membantu siswa menarik kesimpulan,

    penegasan, penguatan konsep. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang

    memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan

    dan diperbaiki secara terus-menerus.

    c. Kegiatan akhir/penutup

    Rangkuman/simpulan.

    Memberikan tes tertulis atau tes lisan

    mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya

    jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.

    Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di

    luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

    Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh

    rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,

    menggunakan urutan sesuai dengan modelnya.

    3. Pengamatan/observasi

    Tahap kegiatan pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer. Observasi

    atau pengamatan dilakukan sejalan dengan pelaksanaan tindakan dimana observasi

    mengati aktifitas siswa dan juga aktifitas guru selama proses belajar mengajar,

    pengamatan atau observasi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

    dalam hal ini peneliti bisa sebagai observer tapi tidak bisa sebagai pelaksana

    tinakan namun sebaliknya kalau peneliti sebagai pelaksana tindakan maka peneliti

    tidak bisa sebagai observer, dan juga observer boleh lebih dari satu dan jumlah

  • 21

    observer tergantung masalah yang diangkat dalam penelitiannya. Dalam

    pemaparan pada tahap observasi ini peneliti mencatat data-data yang di dapat pada

    aktivitas siswa dan guru untuk mengetahui proses pembelajaran dan data tentang

    tujuan dari penelitian misalnya hasil belajar, prestasi belajar, motivasi belajar,

    minat belajar, kreatifitas belajar, partisipasi belajar, peran aktif siswa,

    keterampilan menulis, keterampilan mengangarang, keterampilan membaca, dan

    lain sebagainya sebagai tujuan dalam penelitian. Data-data yang didapat tentu

    harus sesuai dengan analisis data yang digunakan dalam penelitian.

    4. Refleksi

    Tahap kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada

    siswa, suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat

    penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil

    (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh

    peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali yang telah dilaksanakan di dalam

    tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya

    dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka

    tindakan tersebut perlu diulangi secara keseluruhan.

    Tahap ini juga merupakan kegiatan mengidentifikasi kembali kegiatan dari awal

    pelaksanaan tindakan hinggga akhir kegiatan apakah model, metode atau

    pendekatan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkahnya, sudahkah

    terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dan apakah

    permasalah yang akan di selasaikan atau ditingkatkan sudah sesuai dengan

    indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan. Dalam merefleksi peneliti

    memperhatikan data-data dari observasi atau pengamatan baik data aktifitas siswa,

    aktifitas guru dan data yang ingin ditingkatkan, dalam refleksi ini menjadi

    perhatian peneliti yaitu indikator keberhasilan dalam penelitian yang berkaitan

    dengan ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal. Setelah mengidentifikasi

    peneliti mengevaluasi berdasarkan indikator keberhasilan dalam penelitian untuk

    menemukan kekurangan dan kelebihan sehingga peneliti bersama kolaborasi

    besama-sama memutuskan untuk melanjutkan atau berhenti pada siklus tertentu.

    Keempat tahap dalam penelitian tindakan ini merupakan prosedur dalam

    penelitian tindakan kelas yang sering disebut tindakan dalam siklus, penelitian

    tindakan kelas dapat dilaksanakan beberapa siklus yang dilaksanakan secara

    berurutan.

    X. SIMPULAN DAN SARAN

    C. Simpulan

  • 22

    1. Pesrta sangat antusias untuk mengikuti pelatihan penyusunan proposal dan laporan

    penelitian tindakan kelas

    2. Peserta mengetahui dan memahami tetang penyusunan proposal dan laporan

    penelitian tindakan kelas

    3. Peserta dapat memahami pembuatan proposal, pelaksanaan dan penyusunan

    laporan penelitian tindakan kelas.

    D. Saran

    1. Perlu dilakukan kegitan secara berkesinambungan dalam penyusunan rencana

    program ppembelajaran, penyusunan bahan ajar, penyusunan penilaian, pelatiahan

    tentang model-model pembelajaran, penyusunan media sumber dan alat peraga.

    2. Guru sekolah dasar selain mengajar tentu dapat melaksanakan penelitian tindakan

    kelas sesuai dengan prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aqib, Z. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Ypramawidya.

    Arikunto, S., Suhardjono., Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

    Madya, S. (2009). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

    Muliawan U. J. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Grava Media

    Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    ------------- (2010). Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

  • 23

    Prayitno (2005). Pendekatan ”Basic Need” dalam Pendidikan. Makalah Seminar Internasional

    Pendidikan dan Pertemuan FIP-JIP se-Indonesia tahun 2005 di Bukit Tinggi.

    Sagala, S. (2010). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

    Salam Burhanuddin, H. (2002) Pengantar Pedagogik dan dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta:

    PT. Rineka Cipta.

    Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

    Suwandi, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Kadipiro

    Surakarta: Yuma Pustaka

    Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press

    Tim ICCE UIN Jakarta. 2004. Buku Panduan Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (Civic

    Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta:

    Prenada media.

    Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

    Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun (2005) , Tetang Guru dan Dosen.

    Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

    Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun (2003). Sistem Pendidikan Nasional.

    Jakarta: Asokadikta dan Durat Bahagia.

    Undang-undang Republik Indonesia. No. 14 Tahun (2004). tentang Guru dan Dosen.

    Bandung: Citra Umbara.

    Wahidmurni, Ali Nur. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam dan Umum

    Dari teori Menuju Praktik Disertai contoh Hasil Penelitian. Malang: UM Press

    CURRICULUM VITAE

    I. IDENTITAS DIRI

    Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Afandi, S.Pd., M.Pd / L

    Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 24 Juli 1980

    Agama Islam

    Lembaga Kerja Universitas Islam Sultan Agung

    Alamat Rumah Jln. Pangeran Hidayat No 331 RT/RW 10/04 Dusun Suka

    Damai Desa Binabaru Kec Kampar Kiri Tengah Kab Kampar

    Propinsi Riau 28371 HP. 0813 6535 9082.

    E-mail [email protected]

  • 24

    Motto ”Do’a dan Restu Orang Tua adalah Modal Utama Meraih

    Sukses Dunia dan Akhirat”.

    Riwayat Pendidikan SD Negeri 075 Kampar Kiri-Kampar-Riau.

    SMP Negeri 05 Kampar Kiri-Kampar-Riau.

    SMA Negeri 1 Kampar Kiri Tengah-Kampar-Riau.

    PT 1. S.1 Universitas Riau (UNRI)-Pekanbaru

    2. S2 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)- Bandung

    Pengalaman Kerja 1. Universitas Riau 2005 - 2006 2. Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2008 - 2012

    Pengalaman Jabatan/

    Kepanitiaan 1. Sekretaris Prodi PGSD UMP 2009-2012

    2. Ketua Penyusun Borang Akreditasi Prodi PGSD 2009

    3. Ketua Penyunting Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar “DINAMIKA” 2010-2012

    4. Sekretari Program Hibah MBS PGSD UMP 2010-2011

    5. Koordinator Program Sarjana Kependidikan Guru Dalam Jabatan) PSKGDJ 2010-2012

    6. Tim Publikasi FKIP UMP 2009-2010

    7. Tim Penyusun Hibah Program PPKHB 2008

    8. Tim Hibah PHK-1 PGSD 2008-2011

    9. Tim Penyusun Program DIA Bermutu PGSD 2010

    10. Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 140 UMP

    11. Asesor Guru Kelas SD Rayon 140 UMP

    Mata Kuliah yang Pernah

    di Ajarkan 1. Pendidikan Kewarganegaraan (MKU)

    2. Pendidikan Pancasila (MKU)

    3. Pengantar Pendidikan

    4. Penelitian Pendidikan & PTK

    5. Perkembangan Peserta Didik

    6. Evaluasi Pembelajaran SD

    7. Teknik Penulisan Ilmiah (TPI)

    8. Kurikulum Pembelajaran SD

    9. Perencanaan Pembelajaran SD

    10. Konsep Dasar PKn SD

    11. Konsep Dasar IPS SD

    12. Sembr bahan dan Media Pembelajaran IPS SD

    13. Sembr bahan dan Media Pembelajaran PKn SD

    II. PENGALAMAN PENELITIAN

    No Tahun Program

    Penelitian

    Judul Penelitian Posisi

    Peneliti

    1 2009 Penelitian Hibah Peningkatan Peran Aktif Dan Kemampuan Ketua

  • 25

    III. PENGALAMAN PENULISAN BUKU

    No. Tahun Judul Buku Jumlah

    Halaman

    Penerbit Posisi

    Penulis

    1 2009 Pendidikan Kewarganegaraan di

    Perguruan Tinggi Muhammadiyah

    ISBN: 978-602-9328-20-2

    230 Alfabeta

    Bandung

    Anggota

    2 2011 Paradigma Baru Pendidikan

    Pancasila Untuk Mahasiswa

    ISBN: 978-602-8361-44-6

    180 Alfabeta

    Bandung

    Anggota

    3 2011 Cara Efekti Menulis Karya Ilmiah

    Seting Penelitian Tindakan Kelas

    ISBN: 978-602-9328-22-6

    256 Alfabeta

    Bandung

    Ketua

    4 2011 Perencanaan Pembelajaran

    ISBN: 978-602-9328-21-9

    150 Alfabeta

    Bandung

    Ketua

    5 2013 Teori dan Praktik Penelitain

    Tindakan Kelas

    ISBN: 978-602-7525-50-4

    176 Unissula Pres Ketua

    6 2013 Evaluasi Pembelajaran

    ISBN: 978-602-7525-49-8

    108 Unissula Pres Ketua

    7 2013 Aanalisis Buku Teks PKn Kelas

    IV Sekolah Dasar

    ISBN: 978-602-7525-53-5

    135 Unissula Pres Ketua

    Pengajaran

    PGSD

    Dasar Profesionalisme Keguruan Mahasiswa

    PGSD FKIP UMP Melalui Pembelajaran

    Kolaboratif

    2 2009 Penelitian Hibah

    Pengajaran

    PGSD

    Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

    dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

    Teams Games Tournamen Materi Sejarah

    Perkembangan PKn Matakuliah Konsep Dasar

    PKn

    Ketua

    3 2010 Penelitian Hibah

    Prodi

    Pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap

    pemahaman siswa pada materi Perkembangan

    Teknologi Trasportasi di kelas IV SDN1 Dukuh

    Waluh

    Anggota

    4 2010 Penelitian

    Kemitraan

    PGSD

    Peningkatan hasil belajar pendidikan

    Kewarganegaraan melalui Pembelajaran

    Kooperatif tipe Tipe Teams Games Tournaen

    (Studi Di Kelas VI SD Negeri 3 Wangon

    Kabupaten Banyumas)

    Ketua

  • 26

    IV. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

    No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/

    Nomor

    Nama Jurnal Posisi

    Peneliti

    1 2009 Perencanaan Pembelajaran

    Sekolah Dasar Volume I

    Nomor 2

    Maret

    2009

    Khasanah Pendidikan

    Jurnal Ilmiah

    Kependidikan FKIP

    Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto ISSN:

    1979-6668 hlm.152-

    168

    Ketua

    2 2010 Upaya Peningkatan Hasil

    Belajar IPS Materi

    Mempertahankan

    Kemerdekaan Indonesia

    Melalui Metode Role

    Playing pada Kelas V

    SD Negeri 02 Wiroditan

    Kabupaten Pekalongan

    Vol 01,

    Nomor 01,

    September

    2010

    Dinamika, Jurnal

    Ilmiah Pendidikan

    Dasar. PGSD FKIP

    UMP, ISSN. 2087-

    412X

    Ketua

    3 2009 Kesadaran Berbangsa dan

    bernegara bagi Mahasiswa

    yang telah Lulus

    Matakuliah Pendidikan

    Pancasila di PGSD FKIP

    UMP

    - Prosiding Seminar

    Internasional Hasil-

    hasil Penelitian ISSN.

    978-979-704-740-5

    Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro

    Ketua

    4 2011 Peningkatan Partisipasi

    dan Prestasi Belajar PKn

    Materi Globalisasi Melalui

    Pembelajaran Kooperatif

    Tipe STAD di Kelas IV

    SDN 03 Tanjung

    Vol 03,

    Nomor 03,

    September

    2011

    Dinamika, Jurnal

    Ilmiah Pendidikan

    Dasar. PGSD FKIP

    UMP, ISSN. 2087-

    412X

    Ketua

    5 2012 The Appriate Pancasila

    Education Contents To

    Implant Lofty Values For

    Indonesian Studens

    Vol 05,

    Nomor 01,

    Agustus

    2012

    Educare International

    Journal For Education

    studies ISSN 1979-

    7877

    Anggota

    V. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

    1 2009 Teknik Penyusunan Portopolio dan PTK Bagi Guru Kerjasama FKIP

    UMP dengan STIT Muhammadiyah Purwokerto

    2 2009 Penelitian Tindakan Kelas dan Teknik Penyusunan Portopolio dan

    PTK Bagi Guru Kerjasama FKIP UMP dengan DIKPORA Kab

  • 27

    Cilacap

    3 2010 Penelitian Tindakan kelas bagi Guru Sekolah Dasar di KKG Bojong Kab Pekalongan-Jateng

    4 2011 Penelitian Tindakan Sekolah bagi Kepala Sekolah Dasar di KKS

    Banyumas Kab Banyumas-Jateng

    5 2011 Penelitian Tindakan kelas bagi Guru Bimbingan Konseling SMA Se

    Kota Metro Lampung dan Sekitarnya-Lampung

    6 2012 Penelitian Tindakan kelas bagi Guru Sekolah Dasar di KKG

    Purwokerto Timur Kab Banyumas-Jateng

    VI. PENGALAMAN DALAM MENGIKUTI SEMINAR ILMIAH/ LOKAKARYA/

    WORKSHOP

    No Jenis Kegiatan Tempat Tahun

    1

    International Seminar Buliding The Quality of

    Education “Enhancing Excellent Education & in

    Intrenational Level”

    Alula Universitas

    Pendidikan

    Indonesia

    25 Januari

    2009

    2

    International Seminar of Resear Results

    “Sustanable Development Based on Science,

    Technogy and Art

    Alula Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    03 Mei 2009

    3

    Seminar Nasional “Kebijakan Pendidikan antara

    Demokrasi dan birokrasi Nasib Guru di

    Indonesia

    Auditorium

    Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    16 Mei 2009

    4 Training on Learning Material Development SEAMOLEC Jakarta 20 April

    2009

    5

    Seminar Nasional “Teknik Penyusunan

    Portopolio dan PTK Bagi Guru” Kerjasama

    FKIP UMP dengan STIT Muhammadiyah

    Purwokerto

    Gedung Dakwah

    Banjar Jabar 9 Mei 2009

    6

    Seminar Pendidikan “Penelitian Tindakan Kelas

    dan Teknik Penyusunan Portopolio dan PTK

    Bagi Guru” Kerjasama FKIP UMP dengan

    DIKPORA Kab Cilacap

    Gedung Dakwah

    Banjar Jabar

    01 Maret

    2009

    7 Pelatihan DPP (Dosen Pembimbing dan Penguji)

    Praktek Pengalaman Lapangan

    Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    30 Juni 2009

    8 Pelatihan Metodologi Penelitian dan Pengabdian

    Masyarakat

    Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    09-10 Januari

    2009

  • 28

    Semarang, 25 Juni 2013

    Hormat Saya,

    Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd.

    9

    Kegiatan Lokakarya “Inovasi dan Analisis

    Kebijakan Pendidikan Dasar” dalam Rangkaian

    Program HIbah Kompetensi S1 Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Muhammadiyah

    Purwokerto.

    PGSD Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    07 Juni 2009

    10

    Lokakarya Jaringan Informasi Pendidikan Dasar

    Berbasis ICT Program HIbah Kompetensi S1

    PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammdiyah Purwokerto.

    PGSD Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    10 Agustus

    2009

    11

    Lokakarya Sertifikasi, Akreditasi, dan PPL

    Terpadu S1 PGSD Program Hibah Kompetensi

    S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Muhammdiyah

    Purwokerto.

    PGSD Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    9 Agustus

    2009

    12

    Pelatihan Inovasi Pembelajaran dengan Tenaga

    Ahli dalam Rangkaian PHK S1 PGSD FKIP

    UMP

    Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    16 s.d. 19 Juli

    2009

    13 Seminar Nasional “Transdisciplinarity dalam

    Dunia Pendidikan” Pascasarjana UNJ

    Aula Perpustakaan

    UNJ

    29 Oktober

    2007

    14 Lokakarya Jaringan Informasi Pendidikan Dasar

    Berbasis ICT

    PGSD Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    10 Agustus

    2009

    15 Pelatihan Internet E_Learning Moodle

    Rangkaian PHK S1 PGSD FKIP UMP

    Universitas

    Muhammadiyah

    Purwokerto

    21 Juli 2009

    16

    Seminar Nasional “Peningkatan Kulitas

    Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

    Dasar”

    Universitas

    Pendidikan

    Indonesia

    29 Januari

    2008

    17

    Pelatiahan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa “

    Membentuk Idealisme Mahasiswa PGSD S1

    dengan Profesional, Original, Teoriti, Reflektif

    dan Evaluatif” MAKRAB HMPS PGSD

    Bumi Perkemahan

    Purbalingga

    26 Oktober

    2009

    18 Seminar Pendidikan Dasar (Asosiasi PGSD Se-

    Indonesia) Surabaya

    14-15 Mei

    2011

    19 Sosialisasi PLPG Rayon 140 Universitas

    Muhammadiyah Prwokerto

    Aula Pringading

    Purwokerto

    23 April

    2011

    20

    Seminar Nasional “Desiminasi hasil Pelatihan

    Luar Negeri Bidang Pendidikan Dasar Program

    BERMUTU (Ditnaga Kemdikbud)

    Hotel Dafam

    Meranti Merbau

    Yogyakarta

    23-25 Mei

    2012

  • 29

    MAKALAH

    PENGAMBDIAN MASYARAKAT

    BIDANG: PENDIDIKAN DASAR

    PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SEKOLAH DASAR

    TEMPAT: SD NEGERI KALICARI 02

    Oleh :

    Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd

    Lampiran: 2 Makalah Pengabdian Masyarakat

  • 30

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

    SEMARANG 2013

    PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SEKOLAH DASAR Disampaikan dalam pelatihan Pengabdian pada Masyarakat di Sekolah Dasar

    pada tanggal 30 Juli 2013 di SD Negeri Kalicari 02 Kec. Pedurungan Kota Semarang

    Oleh: Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd

    I. KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    F. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

    Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

    Research, yang dikenal dengan sinkatan PTK yaitu penelitian yang dilakukan dikelas oleh

    guru/peneliti untuk mengetahui yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas

    untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas

    tersebut. Penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun

    1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin

    Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebaginya. Dengan demikian konsep penelitian

    tindakan kelas semakin berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi, Pemahaman konsep penelitian tidakan banyak para peneliti atau penulis

    menjelaskan konsep yang memang dibutuhkan dalam pelaksanaannya di dalam proses

    pembelajaran.

    Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), sesuai dengan namanya

    maka ada tiga kata yang masing-masing kata mempunya pengertian. Adapun pengertian

    tiap kata tersebut yaitu:

    d. Penelitian-merupakan kegiatan ilmiah dengan menggunakan metode yang berdasarkan

    fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan mengevaluasi suatu

    pengetahuan, dalam hal ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

    e. Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang

    dalam penelitian berbentuk rangkaian langkah-langkah (siklus) yang terdiri dari

    perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan siklus

    baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan.

    f. Kelas-sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama

    dari guru yang sama.

  • 31

    Penelitian tindakan kelas atau disebut PTK adalah penelitian yang mengangkat

    masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan

    kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik

    pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Taniredja, Pujiati dan Nyata, 2010:16-17).

    Penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Wahidmurni & Ali (2008:14) bahwa

    “Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai upaya atau tindakan yang dilakukan oleh

    guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui penelitian”.

    Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai “proses pengkajian masalah

    pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah

    tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata

    serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”. Sanjaya. W. (2009:26).

    Sebagai mana dikemukakan oleh Aqib Z (2009:13) bahwa “penelitian tindakan kelas

    merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

    dalam kelas”. Dengan demikian “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

    terhadap kegitan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

    dalam kelas secara bersamaan”. Suwandi (2010:10)

    Penelitan tindakan juga dikemukakan oleh Madya (2009:11) bahwa “penelitian

    tindakan berurusan langsung dengan praktik dalam situasi alami, penelitiannya adalah

    pelaku praktik itu sendiri dan pengguna langsung hasil penelitiannya. Lingkup ajangnya

    terbatas, yang paling menonjol adalah bahwa penelitian tindakan ditunjukan untuk

    melakukan perubahan situasi tempat penelitian dilakukan guna mencapai perbaikan praktik

    secara incremental dan berkelanjutan”. Secara singkat Penelitian Tindakan Kelas dapat

    didefinisikan oleh Syukri (2008:6) bahwa “penelitian sebagai suatu bentuk kajian yang

    bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

    rasional dari tindakan-tindakan mereka (guru) dalam melaksanakan tugasnya. Aqib

    (2006:13-14) mengemukakan beberapa alasan pentingnya dilaksanakan penelitian tindakan

    kelas diantaranya sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk

    membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.

    Penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.

    Dengan melakukan tahap-tahapan dalam penelitian tindakan kelas, guru mampu

    memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang

    terjadi di kelasnya. Pelaksanaan tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok sebagai

    seorang guru, karena merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan

    pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru

    menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai

    implementasi dan adaptasi berbagai teori dan tehnik pembelajaran serta bahan ajar yang

    dipakainya.

  • 32

    Dari beberapa pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

    sebagai suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode yang dilakukan oleh

    guru/peneliti didalam kelas dengan mengunakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan

    proses dan hasil pembelajaran. Ilmiah yaitu suatu yang bersifat atau berada dalam

    keilmuan dan metode yaitu cara berfikir, obyektif, rasional, sistematis berdasarkan fakta

    untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan mengevaluasi suatu

    pengetahuan. Penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah-langkah (siklus) yang

    terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang terus mengalir menghasilkan

    siklus baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan.

    G. Prinsip PTK

    Prinsip dalam penelitian tindakan kelas adalah:

    9. PTK dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pendidik dalam proses belajar

    mengajar artinya seorang guru dalam melaksanakan tugasnya mengikuti kalender

    akademik, dimana setiap satuan pendidikan telah mengatur Silabus yang berkenaan

    dengan SK dan KD yang harus di selesaikan dalam semesternya.

    10. Kolaboratif PTK bisa dilakukan dengan guru, kepala sekolah, pengawas, praktisi

    sehingga mendukung kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini kolaborasi membantu

    pelaksanaan tindakan baik sebagai observer maupun sebagai pelaksana tindakan dan

    ini disepakati bersama sesua dengan kemampuannya kolaborasi.

    11. Siklus yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian kriteria

    keberhasilan, dan dikembangkan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

    refleksi. yang terus mengalir menghasilkan siklus baru sampai penelitian tindakan kelas

    dihentikan. Dalam siklus terdiri dari bebrapa pertemuan atau tindakan setipa pertemuan

    idealnya tiga pertemuan namun peneliti mempertimbangkan deangan materi pelajaran

    maka dalam hal ini minimal dua kali pertemuan, RPP yang digunakan dalam penelitian

    tindakan hendaknnya meperhatikan komponen dalam RPP yang menjadi perhatian

    dalam hal ini adalah pada komponen penilaian, artinya apabila satu RPP akan

    digunakan untuk satu kali pertemuan maka harus ada penilaian, namun apabila satu

    RPP untuk dua kali pertemuan maka penilaian dilasanakan pada pertemuan kedua,

    penilain disi yang dimaksud adalam penilaian untuk mengetahui peningkatan pada

    aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.

    12. Teknik pengumpulan data dalam hal ini adalah teknik tes dan non tes yang digunakan

    dalam mengembangkan intrumen penilain, Teknis tes misalnya Tes Pilihan Ganda,

    menjodohkan, jawaban singkat dan lain-lain. Teknik Non Tes misalnya angket,

    wawancara, skala, portopolio dan lain-lain. Teknik pengumpulan data diharapkan tidak

    menuntut waktu dan cara yang berlebihan.

  • 33

    13. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

    sepertihalnya setting penelitian, subyek penelitian, teknik dan alat pengumpulan data,

    analisi data, indikaor keberhasilan dan prosedur penelitian.

    14. Peneliti mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara meyakinkan,

    mengembangkan inovasi metode, strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelas,

    serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis

    tindakannya.

    15. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru galau,

    sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh hatinya untuk

    memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK.

    16. PTK dilaksanakan mengikuti kaidah ilmu pengetahuan.

    H. Tujuan dan manfaat PTK

    Seperti penelitian pada umumnya bahwa ada tujuan penelitian yang diinginkan

    menurut Sanjaya (2009: 33) bahwa tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk

    meningkatkan kualitas dan hasil belajar secara praktis. Penelitian tindakan kelas dalam

    pelaksanaannya sangat kondisional dan situasional. Menurut Madya (2009: 25) untuk

    mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah

    dengan penerapan langsung pada ruang kelas atau ajang dunia kerja.

    Tujuan penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut;

    6. Memperbaiki dan meningkatkan Mutu pendidikan,

    7. Meningkatkan layanan profesional guru dalam konteks layanan kepada peserta didik,

    8. Meningkatkan praktek dalam proses pembelajaran dikelas,

    9. Meningkatkan komunikasi antar teman sejawat dengan adanya kolaborasi dalam

    penelitian,

    10. Meningkatkan kemampuan malakukan penelitian dikalangan guru.

    Secara umum manfaat Penelitian Tindakan Kelas menurut Suwandi S (2010:15)

    disebutkan bahwa guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, Guru dapat meningkatkan

    kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan memecahkan masalah dalam

    pembelajaran yang muncul, Melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara

    kreatifkurikulum dikelas atau sekolah, Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru

    yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan

    bermuara pada tercapainya peningkatan professional guru,

    Dengan demikian manfaat penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

    5. Untuk memngembangkan inovasi pembelajaran dikelas, orang guru dalam

    melaksanakan pembelajaran harus merancang pembelajaran yang mendidik maupun

    merancang penilaian yang baik dalam pembelajaran.

  • 34

    6. Untuk meningkan iklim dikelas yang kondusif melalui perbaikan secara

    berkesinambungan dalam hal ini aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran terjadi

    eksplorasi, elaborasi dan konformasi dimana guru menjelaskan materi sampai siswa

    menukan konsep dari materi, dan juga guru sebagai fasilitator dalam kegiatan siswa

    baik berdiskusi, mengerjakan LKS dan juga praktik dalam mnggunakan media atau

    alat peraga..

    7. Dapat dijadikan sebagai upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan,

    dalam hal ini guru memahami kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai

    pengalam belajar dan juga kurikuum sebagai perencanaan program dalam satuan

    pendidikan.

    8. Untuk meningkatkan kinerja serta profesionalisme guru melalui penelitian tindakan

    kelas, seorang guru menguasai raung lingkup setiap mata pelajaran yang ada dalam

    satuan pendidikan baik mata pelajaran PKn, IPS, Bahasa, Matematika, IPA yang

    terdapat pada satuan pendidikan sekolah dasar..

    I. Prosedur/Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

    Prosedur merupakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian dimana sorang

    peneliti sebelum melaksanakan tindakan maka peneliti malkukan observasi awal keseolah

    berkenaan dengan permasalahan yang ada tentunya di ada bukti kenapa masalah itu ada

    dan bisa dikatakan rendah dan ingin ditingkatkan, setelah itu penelitia memilih inovasi

    pembelajaran dengan memilih model, metode atau pendekatan yang akan digunakan untuk

    menyelesaikan masalah yang ada, dengan demikian peneliti melakukan kolaborasi dalam

    melaksanakan penelitian tindakan, peneliti bisa berkolaborasi dengan teman sejawat,

    kepala sekolah, guru kelas maupun praktisi pendidikan, setelah peneliti menentukan

    kolaborasi maka siapakah pelaksana tindakan, peneliti boleh sebagai pelaksana tindakan

    dan peneliti boleh sebagai observer dalam penelitian namun lebih baiknya berdiskusi

    bersama kolaborasi tentang model, metode atau pendekatan yang akan digunakan, siapa

    yang lebih mengusai dan memahami idealnya dialah sebagai pelaksana tindakan. Setelah

    terjadi kesepakatan peneliti dengan kolaborasi maka peneliti baru merencanakan

    pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan berapa siklus dan berapa pertemuan/tindakan

    dan pelu diketahui bahwa setiap siklus idealnya tiga pertemuan/tindakan, setiap siklus

    terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, namun jumlah

    tindakan/pertemuan tergantung dari kompetensi dasar atau materi dalam mata pelajaran

    yang teliti.

    Mengembangkan Tahapan-Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas

    Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahapan yaitu tahap: perencanaan,

    pelaksanaan, dan refleksi. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

  • 35

    a. Perencanaan Tindakan

    Dalam tahap perencanaan penelitian dirancang bersama dengan kolaboratif dalam

    penelitian, menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan yang akan

    dilaksanakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan

    tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan model,

    metode, pendekatan sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara efektif dalam

    berbagai situasi lapangan.

    Merancang RPP dalam pembelajaran yang memperhatikan kompenen-komponen

    antara lain SK/KD, indikator, tujuan, materi, metode, alat,bahan dan sumber

    belajar, Penilaian Pembelajaran sehingga dapat merancang pembelajaran yang

    mendidik.

    Mempersiapkan beberapa instrumen penelitian yaitu LKS, lembar observasi siswa

    dan guru, lembar penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/ kuis yang

    digunakan selama melaksanakan tindakan.

    b. Pelaksanaan Tindakan

    Tahap implementasi dimana kegiatan awal kegiatan inti dan juga kegiatan

    akhir/penutup dalam aktifitas proses belajar pembelajaran. Dalam pelaksanaan

    tindakan selalu memperhatikan langkah-langkah yang telah dirumuskan dalam

    perencanaan sesuai dengan model, metode atau pendekatan yang dipilih.

    d. Kegiatan awal

    Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan.

    Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan

    illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.

    Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang

    akan diajarkan.

    Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang

    diajarkan, dsb.

    Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan

    dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi

    pelajaran secara garis besar.

    Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan

    pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

    e. Kegiatan inti

    Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi

    ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah

    tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan

    perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.

  • 36

    Pada kegiatan inti langkah-langkahnya terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi

    dan konfirmasi.

    Kegiatan eksplorasi yaitu guru menjelaskan, siswa dapat menemukan konsep

    (belajar bersama). Serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi

    kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai informasi,

    pemecahan masalah, dan inovasi.

    Kegiatan elaborasi yaitu guru memfasilitasi, siswa berdiskusi, mengerjakan

    soal, praktik (dikskusi ada soal/LKS, dll. Serangkaian kegiatan pembelajaran

    yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan dan mengaktualisasikan

    diri melalui berbagai kegiatan dan karya yang bermakna.

    Kegiatan konfirmasi yaitu guru membantu siswa menarik kesimpulan,

    penegasan, penguatan konsep. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang

    memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan

    diperbaiki secara terus-menerus.

    f. Kegiatan akhir/penutup

    Rangkuman/simpulan.

    Memberikan tes tertulis atau tes lisan

    mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya

    jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.

    Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di

    luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

    Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh

    rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,

    menggunakan urutan sesuai dengan modelnya.

    3. Pengamatan/observasi

    Tahap kegiatan pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer. Observasi atau

    pengamatan dilakukan sejalan dengan pelaksanaan tindakan dimana observasi

    mengati aktifitas siswa dan juga aktifitas guru selama proses belajar mengajar,

    pengamatan atau observasi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

    dalam hal ini peneliti bisa sebagai observer tapi tidak bisa sebagai pelaksana tinakan

    namun sebaliknya kalau peneliti sebagai pelaksana tindakan maka peneliti tidak bisa

    sebagai observer, dan juga observer boleh lebih dari satu dan jumlah observer

    tergantung masalah yang diangkat dalam penelitiannya. Dalam pemaparan pada tahap

    observasi ini peneliti mencatat data-data yang di dapat pada aktivitas siswa dan guru

    untuk mengetahui proses pembelajaran dan data tentang tujuan dari penelitian

    misalnya hasil belajar, prestasi belajar, motivasi belajar, minat belajar, kreatifitas

    belajar, partisipasi belajar, peran aktif siswa, keterampilan menulis, keterampilan

    mengangarang, keterampilan membaca, dan lain sebagainya sebagai tujuan dalam

  • 37

    penelitian. Data-data yang didapat tentu harus sesuai dengan analisis data yang

    digunakan dalam penelitian.

    4. Refleksi

    Tahap kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada

    siswa, suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat penting

    untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang

    terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini

    merenungkan kembali yang telah dilaksanakan di dalam tindakan. Apabila hasil dari

    tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila

    dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi

    secara keseluruhan.

    Tahap ini juga merupakan kegiatan mengidentifikasi kembali kegiatan dari awal

    pelaksanaan tindakan hinggga akhir kegiatan apakah model, metode atau pendekatan

    yang sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkahnya, sudahkah terjadi

    peningkatan pada aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dan apakah

    permasalah yang akan di selasaikan atau ditingkatkan sudah sesuai dengan indikator

    keberhasilan dalam penelitian tindakan. Dalam merefleksi peneliti memperhatikan

    data-data dari observasi atau pengamatan baik data aktifitas siswa, aktifitas guru dan

    data yang ingin ditingkatkan, dalam refleksi ini menjadi perhatian peneliti yaitu

    indikator keberhasilan dalam penelitian yang berkaitan dengan ketuntasan individu

    maupun ketuntasan klasikal. Setelah mengidentifikasi peneliti mengevaluasi

    berdasarkan indikator keberhasilan dalam penelitian untuk menemukan kekurangan

    dan kelebihan sehingga peneliti bersama kolaborasi besama-sama memutuskan untuk

    melanjutkan atau berhenti pada siklus tertentu.

    Keempat tahap dalam penelitian tindakan ini merupakan prosedur dalam penelitian

    tindakan kelas yang sering disebut tindakan dalam siklus, penelitian tindakan kelas dapat

    dilaksanakan beberapa siklus yang dilaksanakan secara berurutan.

    II. CARA MEMBUAT PROPOSAL DAN LAPORAN PTK

    A. Hakikat Proposal dan Laporan Penelitian

    Proposal penlitian mepakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti sebelum

    melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK). Proposal Penelitian ini sering disebut

    juga sebagai usulan penelitianlah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau

    rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Menyusun proposal penelitian

    merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan

    penelitian. Proposal penelitian harus membantu memberi arah pada peneliti untuk

  • 38

    mengurangi kesalahan yang dapat terjadi selama peneltian berlangsung, proposal

    penelitian yang sudah disusun secara lengkap, logis dan sistematis, akan membantu

    mempercepat pelaksanaan penelitian, serta penyusunan laporan penelitian, oleh karena itu

    proposal hendaknya disusun secara lengkap, agar dapat dijadikan pedoman yang mudah

    dilaksanakan.

    Bagi seorang pendidik menyusun proposal penelitian tindakan kelas mungkin bias

    jadi merupakan suatu langkah yang sulit , bahkan tidak sedikit yang tidak dapat

    melakukannya dengan baik, namun demikian apabila pendidik atau guru dalam melakukan

    proses penelitian, dalam proposal peneliti melukiskan bahwa mereka telah mengetahui apa

    yang akan dilakukan, bagaiman acara melakukan serta menjelaskan mengapa penelitian

    tersebut perlu dilakukan.

    Namun demikian proposal merupakan jalan pikiran yang harus di tuangkan sebelum

    melakukan penelitian, bagi seorang pendidik atau guru yang akan melakukan penelitian

    tindakan kelas, pada dasarnya pendidika atau guru sudah mengetahui bayak permasalah-

    permalahan dalam pembelajaran tinggal bagaimana mengemas kedalam sistematika

    penulisan sebagaimana yang tetalah ditetapkan dalam komponen penelitian tindakan kelas.

    Proposal ponelitian tindakan kelas memilki sistematika dari pendahuluan yang isinya latar

    belakang, yang isinya mengidentifikasi permasalahan-permasalah yag muncul dan apa

    sebabnya serda punya dasar yaitu melakukan observasi awal baik dengan wawancara atau

    studi dokumentasi untuk mengetahu data-data yang dibutuhkan untuk mengetahu tingkat

    keberhasilan dalam pembelajaran pada mata pelajaran yang ada dalam satuan pendidikan,

    setelah memilki data-data yang dibutuhkan maka peneliti memikirkan bagaimana cara

    meningkatkan atau menyelesaiakn permasalahan yang ada, dalam penelitian tindakan kelas

    maka peneliti harus memikirkan tindakan apa yang tepat untuk menimngkatkan atau

    menyelesaikan masalah tentunya dengan melakukaninovasi dalam pembelajaran inovasi

    tersebut adalah memilih metode, model atau pendekata yang yang tepat sesuai dengan

    materi yang terdapat dalam SK dan KD, ketika peneliti memilih tau menemukan inovasi

    pembelajaran maka peneliti harus mengetahui pengertiannya, kelebihan dan kekurangan

    serta langkah-langkah metode, model atau pendekatan yang akan digunakan. Keseluruhan

    komponen proposal penelitian tindakan kelas pada dasarnya merupakan penjabaran dari

    pertanyaan-pertanyaan,

    What : Masalah apa yang akan dipecahkan?

    Kondisi apa yang akan ditingkatkan?

    How : Bagaimana tindakan untuk memecahkan nya?

    Why : Mengapa tindakan tersebut dipilih?

    Where : Dimana tindakan tersebut dilaksanakan?

    When : Kapan tindakan tersebut akan dilaksanakan?

  • 39

    Who : Siapa yang dilibatkan dalam pemecahan masalah

    Petanyaan-pertanyaan tersebut dalam garis besarnya termuat dalam sistematika

    proposal penelitian, dan akan terjawab pada laporan penelitian. Laporan penelitaian bisa

    dibuat apabila tahapan-tahapan penelitai tindakan kelas telah dilaksanakan baik dari

    perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan juga refkesi tindakan, laporan juga

    memerlukan bukti-bukti ilmiah yag dapat menjukan bahwa penelitian telah dilakasanakan,

    bukti lain selaian data-data pelaksanaan tidak kalah pentingnya bukti surat menyurat atau

    izin penelitian ataupun surat keterangan yang butuhkan dalam pelaksanaan penelitian,

    baik proposal maupun laopran penelitian pada dasarnya memilki sistematika yang saling

    berkaitan, untuk sistematiaka proposal dan laopran penelitian setiap lembaga memiliki

    sistematika yang berbeda namun pada konsepnya tetap sama susuai dengan tahapan-

    tahapan dalam penelitian tindakan.

    B. Sistematika proposal dan laporan penelitian

    1. Sistematika Proposal

    COVER/HALAMAN JUDUL

    LEMBARAN PERSETUJUAN

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Perumusan Masalah

    C. Tujuan Penelitian

    D. Manfaat Penelitian

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    B. Penelitian Yang Relevan

    C. Kerangka berfikir

    D. Hipotesis penelitian

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    B. Subyek Penelitian

    C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    D. Analisis Data

    E. Indikator Penelitian

    F. Prosedur Penelitian

    G. Jadwal Penelitian

    DAFTAR PUSTAKA

  • 40

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    2. Sistematika Laporan penelitian

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PENGESAHAN

    ABSTRAK (tidak lebih dari 1 halaman)

    DAFTAR ISI

    DAFTAR TABEL (bila ada)

    DAFTAR GAMBAR (bila ada)

    DAFTAR LAMPIRAN (bila ada)

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Perumusan Masalah

    C. Tujuan Penelitian

    D. Manfaat Penelitian

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    A. Penelitian Yang Relevan

    B. Kerangka berfikir

    C. Hipotesis penelitian

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    H. Setting Penelitian

    I. Subyek Penelitian

    J. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    K. Analisis Data

    L. Indikator Penelitian

    M. Prosedur Penelitian

    N. Jadwal Penelitian

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1) Hasil Siklus I

    a) Perencanaan

    b) Pelaksanaan

    c) Observasi

    d) Refleksi

    2) Hasil Siklus II

    a) Perencanaan

    b) Pelaksanaan

  • 41

    c) Observasi

    d) Refleksi

    B. Pembahasan

    BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP PENULIS

    C. Komponen dalam Membuat Proposal dan Laporan Penelitian

    Sistematikan proposal dan laporan penelitian pada setiap lembaga mempunyai

    sistematika yang berbeda-beda namun pada dasarnya komponennya tetap sama tidak

    melupakan konsep dari pada penelitian tindakan, walaupun tidak ada satu ketentuan yang

    dipandang terbaik tentang sistematika penulisan proposal, pada bagian ini dikemukakan

    sistematika yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun PTK.

    Bab-bab yang tercantum dalam sistematika hendaknya tidak dianggap sebagai satu-satunya

    pilihan. Apa yang dikemukakan tersebut adalah jumlah bab minimal. Artinya, jumlah bab

    dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan; misalnya hasil-hasil penelitian

    dikemukakan berdasarkan subtopik yang diteliti, sehingga menjadi lebih dari satu bab.

    Adapun penjelasan sistematika adalah sebagai berikut:

    1. Judul Penelitian (Pernyataan Maksud Penulisan)

    Judul penelitian dirumuskan secara singkat, padat spesifik dan tidak member

    kemungkinan penafsiran yang beragam serta mencerminkan masalah pokok yang akan

    depecahkan, Jumlah kata dalam judul menurut Mulyasa (2010:97) “sebaiknya tidak

    lebih dari 22 kata”, judul penelitian dalam satu kalimat yang ringkas, komunikatif, dan

    alternatif. Judul juga harus mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup

    penelitian, tujuan penelitian, subyek penelitian dan metode penelitian. Apabila judul

    terlalu panjang maka peneliti bisa memahami bahwa dalam bab-bab yang ada harus

    dijelaskan misalnnya tidak memunculkan Keamatan, kabupaten, semester ataupun

    tahun pelajaran maka itu semua sudah ada di bab III. Judul penelitian lebih baik tidak

    ada singkatan namun kalu di singkat maka kata tersebut harus juga di jelaskan pada

    bab tertentu misalnnya ada di bab II dan juga harus konsisten. Walaupun judul sudah

    harus dibuat sejak proposal penelitian dibuat, namun pada akhirnya judul dapat saja

    berubah berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan diolah.

    2. Halaman Persetujuan/halam pengesahan

    Kedudukan Tim yang meberi persetujuan ini ditempatkan dalam halaman khusus

    dengan kedudukan sebagai orang yang beri pesetujuan, Nama harus ditulis lengkap dan

  • 42

    benar. Begitu juga gelar akademik maupun gelar-gelar lainnya. Agar tidak terjadi

    kekeliruan maka peneliti yang bersangkutan harus mengadakan konsultasi khusus

    dengan lembaga dimana penelitian ini dilaksanakan tentang hal ini.

    4. Kata Pengantar

    Kata pengantar berisi uraian yang mengantar para pembaca proposal kepada

    permasalahan yang diteliti. Dalam kata pengantar dapat pula dikemukakan ucapan

    terima kasih dan apresiasi peneliti kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

    menyelesaikan karya tulis ilmiahnya. Ucapan terima kasih disampaikan secara singkat,

    dan sebaiknya tidak merupakan bagian terpisah.

    5. Abstrak

    Abstrak merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang dimulai dengan judul,

    permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teoritik yang digunakan, hasil

    temuan dan rekomendasi. Abstrak ini cukup 1(satu) halaman, diketik satu spasi,

    maksimal 200 kata.

    6. Daftar Isi

    Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi secara lebih rinci dari proposal.

    Daftar isi berfungsi untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau sub-judul

    isi yang dibacanya. Oleh karena itu, judul dan sub-judul yang ditulis dalam daftar isi

    harus langsung ditunjukkan nomor halamannya. Nomor-nomor untuk halaman awal

    sebelum BAB I digunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, iii, iv, dst), sedangkan

    dari halaman pertama BAB I sampai dengan halaman terakhir dari karya tulis ilmiah

    digunakan angka Arab (1, 2, 3, dst).

    7. Daftar Tabel

    Pada dasarnya, fungsi daftar tabel ini sama dengan daftar isi, yakni menyajikan

    tabel secara berurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel terakhir ya