kumpulan puisi rollzz

28
Kubah akhlak sang Senja Oleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade ) Duduk muram di kala senja Meneguk robusta yang masih hangat Terpekur merenung sahaja Teringat akan dia yang terus berpesta ( dan aku terdiam, mulai mengisi kekosongan ) Memang salah ada pada hamba Dan mereka hanya nikmat saja Keklisean yang sesekali menyapa Dianggap akan berputar selamanya ( kenapa, kenapa dan kenapa? Ah biarkan sang akhlak murni nan suci menjawab ) Terus menerus sang akhlak merenung Sementara senja asyik berjalan ( Di sini aku terus menunggu, dan coba tuk lepaskan semuanya.... ) Palembang, 12 November 2009, Is Waiting fot Pizza Hut

Upload: rolando-agustian

Post on 23-Jun-2015

86 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan puisi Rollzz

Kubah akhlak sang SenjaOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Duduk muram di kala senjaMeneguk robusta yang masih hangat

Terpekur merenung sahajaTeringat akan dia yang terus berpesta

( dan aku terdiam, mulai mengisi kekosongan )

Memang salah ada pada hambaDan mereka hanya nikmat saja

Keklisean yang sesekali menyapaDianggap akan berputar selamanya

( kenapa, kenapa dan kenapa? Ah biarkan sang akhlak murni nan suci menjawab )

Terus menerus sang akhlak merenungSementara senja asyik berjalan

( Di sini aku terus menunggu, dan coba tuk lepaskan semuanya.... )

Palembang, 12 November 2009, Is Waiting fot Pizza Hut

Page 2: Kumpulan puisi Rollzz

Selimut Paradoks TerkahirOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Waktu telah mengubah wajahnyaMakin hari makin tua

Melusuhkan kehidupan manusiaKetakutan akhir dunia

Manusia ada berkataKita sudah pada akhirnya

Cemas diri datang melandaMulai cari jalan pada-Nya

Pikiran bagaikan telagaTak kan mampu tampung air lautan

Hanya dia yang tau segalanyaPada manusia jangan gantungkan

Mata ini masih pandangi diriLusuh dan kotor relung hati

Telinga masih dengarkan tuturKata-kata yang menusuk jiwa

Jika ajal menggandeng tangankuAlangkah malunya badan ini

Selimut dan jerat dosa terus menghantuiBangun terasa berat, tidur terus mengerat

Bilamana itu terjadiAku harus sudah putih

Agar menebarkan bau wangiHandai dan Taulan terus pandangi....

Page 3: Kumpulan puisi Rollzz

Ruang, waktu & cintaOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

AkuTampak baru terbangun

Dari tidur lama hatikuButa mata setelah 2 kisaran

DiaTak tahu apakah mau

Karna ku tak pernah tanyaJembatan hati belum bersatu

EngkauTidak Cuma satu

Bagaikan barisan tentaraTak berdaya, lemaslah kaki

MerekaCemooh saja

Menaruhnya di langitDan aku di bumi

KitaKisah bersama-samaSentuhan penuh rasa

Berlomba ke satu cahya

Kini terulang lagiLentera cinta yang telah kukubur mati

Entah kenapa setetes minyak membasahiBilamana mata menyeberang ke hati

( Only for you, Dragon queen )

Page 4: Kumpulan puisi Rollzz

Titipan untuk terbangOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Tapaki jalan itu bersamaBagaikan sepasang burung yang ingin terbang tinggi

Perkuat sayap bersamaBagaikan sepasang ayam yang mimpi untuk terbang

Pertajam kuku bersamaBagaikan sepasang harimau yang siap gapai mangsanya

Namun apaHarimau sudah patah taringnyaAyam sudah tunduk jenggernya

Burung sudah kehilangan sayapnya

Hanya kau yang bisa terbangHanya kau yang bisa menerkam

Aku hanya bisa titipkan sahajaSedikit bulu dan geramanku

Tunjukan kemampuanmuUntuk terbang bersama buluku

Untuk berlari bersama geramanku

Dan kembali untuk bersamaku....

( For Someone special, teman seperjuangan-Ku )

Page 5: Kumpulan puisi Rollzz

Bahasa “untuk” tubuhOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Letih sudah badan iniHabis mandi keran di awan

Setelah penat pikirkan hariSampai sudah di kamar ini

YaKelabu di sana

Tak memiliki selang dengan di sini

Tubuh terlempar sendiriRasakan dan regangkan kepala

leherpundak

terutama pikirandan hati

LelahLelah sekali

entah apa yang terjadihanya ada satu nanti

Lebih baik mata ini kusatukan dahuluMereka sudah sangat merinduDan saat mereka akan berpisah

Kan kutulis ini jadi kisah.........

( After Biology Olympic )

Page 6: Kumpulan puisi Rollzz

Teras kecil kelabuOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Ubin merah delimaTerbalut debu yang merangkakTerbawa angin yang berlombaMengejar air yang menguap

Mentari, rambut oranye dipangkas habisDitutup kapas yang bergelayut

Sama dengan teras kecil

Bilamana teras kecil berdebuBilamana teras kecil mengusang

Menganga menatap langitMenganga menadah hujan

Tetesan air menghujamLebih dari tusukan jarum

Teras kecil terus menangisKarena ia makin kelabu....

( 18 Maret 2010, boring noon, Gray terrace.... )

Page 7: Kumpulan puisi Rollzz

Menunggu Awal Yang BaruOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Dari pagi hari kujejakkan kakiHingga petang kembali ke sini

Selalu kuyakinkan kalbu iniAkan cahya terlalu terekspresi

Aku hanya ingin satuTidak seribu

Namun yang tidak kelabuDan akan selalu bertabuh

Sahabat sudah mengambilnyaApa daya jika hilang sudah

Haruskan kuhilangkan nyawanyaHingga darah menjadi saksinya

Tidak ada harapanTidak ada jalan

Tidak ada jalanTidak ada harapan

Semua begitu pelanBisa terlihat oleh mata yang terpejam

Semua berjalan begitu cepatHingga mata hati yang terbuta....

( 27 April 2010, Di dalam penantian berat akan sesuatu....)

Page 8: Kumpulan puisi Rollzz

Bersama untuk berpisahOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Baru saja kesadaran iniKembali ke pada empunya diri

Akan sunyiAkan sepi

Damai yang tak tertandingi

SendiriBersama

Hampir samaTiada berbeda

Hanya pada jumlah, tidak pada rasa

BilamanaMatahari terbenam

Dia sendiriAwan akan tetap membumbung

Namun menggelap ditinggal mentari

Begitu juga kau kawanTidak lebih dari satu kisaran arloji

Yang ketiga tangannya letih mencari yang ketiga belas

Aku, dia, mereka, kita, dan engkau

Personalisasi, terdiam, terlarutKehidupan yang keras, meleleh oleh satu dimensi

Sunyi, dan sepi.....

( 22 Mei 2010, After be helped by someone to make a remidial picture task )

Page 9: Kumpulan puisi Rollzz

Angan Menggengam HarapanOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Fajar sang pagi sudah membosanTemani mimpiku tentang dunia

Raga penuh keyakinanTapi luluh sebelum perang

YaAku manusia tak berharga

Semua bungan harapan telah sirnaKulihat ajal melambaikan tangannya

Dan kuingin ikut dengannya

TapiTunggu sejenak

Bunga itu takkan mekar lagiBiarpun ku ke rumah sunyi

Baik, baik dan baiklahTampaknya ku hanya harus berdiri

Dan hamparan bunga akan tersenyum lagi......

( Rewriting poet, 9 June 2010 )

Page 10: Kumpulan puisi Rollzz

Politikus EdukasiOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Cair, hati ini terlalu cairMemudahkan muslihat menembusnya

Basah, lembabParasit kehidupan gembira di atasku

Membuat lampu gemerlap menertawakanku

“Kenapa tak hentakkan kakimu”AH DIAM!

Hanya me”robot”kanku saja.Aku memberi, tapi dijebak

Aku menolong, tapi dihancurkan

Berdiri dengan senyum sinisBekulah hatiku.

Jangan biarkan kau luluh!Teguh, melawan setan muslihat itu.

Yang memakai topeng, di sepanjang harinya

( A little share, about f*cking b*tch )

Page 11: Kumpulan puisi Rollzz

Kemurkaan Sang BulanOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Sayap sang pagi telah mengembangMengudara di atas kemuraman dan pesta

Pesta bagi sang matahariDan muram bagi si Bulan

Kenapa siang begitu panjang?Bukankah neraca keadilan di patahkan olehnya?

Sang Bulan terus bersembunyiIa ingin jadi matahari

Bulan hanya terus berdiamDuduk, melihat pesta bergemericik bagai air

Dia hanya sendiri, berteman bintang yang seburuk dia

Ya tunggu saja malam tiba,Dan semua pesta akan terdiam

( Aku dicampakkan, dalam kelam, tak dianggap.........)

Page 12: Kumpulan puisi Rollzz

Wanita dalam pelangiOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Tinta cair sudah diubahSerpihan cahaya berwarna warni

Kutulis semua lorong hidupkuWalau gelap tetap kucari

Apakah mereka pernah melihatSaat semua menjadi kelabu

Ku takut tuk tatap dirimuKamar matamu, dirimu

Ini semua kisah kitaAir mata dan gelombang cinta

Ku tak mengertiApa kau akan masih ada di sini

Jika nanti ku mati suriKu harap engkau tetap menanti

( 02 June 2010, special for you.... )

Page 13: Kumpulan puisi Rollzz

PartiturOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Kutelah coba tuk bayangkanRangkaian nada penyambung nyawa

Pola hitam berbenderaMeloncat girang di garis bertingkat

Terkadang lama, ia memudar

Setan datang mengoyak partiturSaat baru menekan papan nada

Saat baru memetik senarSaat baru meniup suling

Kurelakan sajaPiano, gitar, dan sulingku

Ia akan membawa bahtera manusiaBagaikan nur ke arah pelangi.........

( I know, i can’t be like them, compete in a big competition, intuition...... )

Page 14: Kumpulan puisi Rollzz

Merpati dan PelangiOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Rambut panjang teruraiPermadani menjulur dari kayangan

Menyatu bersama embunAku dan dia bertemu mata

Semampai angin sepoi-sepoiTatapan sepanas api

Tangan lembut bagaikan kapasHari tersenyum cemerlang

Pada aku dan dia

“Sebentar aku pergi”Senyuman pelega hati

Sampai kapan kau akan pergi?Kapanpun, kita tetap sehati....

( Go, go and bring my heart )

Page 15: Kumpulan puisi Rollzz

Riak menjadi cerminOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Kuingin mengayuh sampanMenyeberangkan kau kawan

Kuingin membimbingmuMenyeberangi ujung awan kelabu

Kulihat di riak airAku akan dijatuhkanKulihat pada pelangi

Aku akan dicelakakan

Lebih baik kukayuh sendiriLebih baik kutuntun diriku sendiri

Riak penolongku hari iniPelangi penjuru ku kali ini

Biarlah engkau tenggelam matiBiarlah kau tersesat sepi...

( Betrayal, want to betrayed me? Go assh*le )

Page 16: Kumpulan puisi Rollzz

Naturalisasi EmosiOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Satu tarikan napasTidak, dua. Bahkan tiga

Satu decak kagumTidak, dua. Bahkan tigaSatu kehendak dari-NyaTidak dua, apalagi tiga.

Bagai air laut di telagaMeluaplah ia semua

Dan semua ini di benak manusiaTumpah ruah tak terpikirkan

Pohon yang berbaris rapiBatu cadas yang melengkung senangLembah curam yang berbatu tajamdan kawan panas bermandikan uap

Pesisir timur, pesisir baratIngin kutapaki dan menjejakkan debu

Ini tak ada di tanahku, rumahkuTidak kan bosan mataku memandangnya

Apa daya manusiaSemua dipunya, semua bisa

Namun jika waktu tak bersahabatSeakan ia berlari menyeret kita

Kembali ke duniaYang fana, kejam

Munafik, melelahkanEgois

Berbeda dengan pohon yang berbarisDan batu cadas yang selalu melengkung

Menghormati pada sesama

( After a trip to Bandung, A great one )

Page 17: Kumpulan puisi Rollzz

Batas Yang FanaOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Batas antara kau dan akuHanya terlihat jika kita bersama

Jika aku dan diaMulai membangun jembatan perasaaan

Batas antara kau dan diaSamar terlihat saat bersama

Jika aku dan kauBerbicara tentang angin yang mengudara

Batas antara aku dan diaTakkan pernah terlihat

Sampai kapanpun kau mencarinyaBerdiri hingga membungkuk

Jika kau dan diaBerbicara bagai merpati yang berkicau

Melati ini memang untuknyaDan mawar ini mungkin untukmu

Indah, namun menyakitkanKarena kita tak bisa berjalan lebih jauh

Tak bisa mencari ujung pelangi

Aku adalah dia, bukan kauDia adalah aku, bukan kau

Dan kau bukanlah aku dan dia...

( Dedicated to my friend sake, a triagle love )

Page 18: Kumpulan puisi Rollzz

Noda Ujung Pelangi Song by : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Wahai engkau merpatiKutunggu kau di sini

Dari sang mentari meninggiHingga tertidur terbawa mimpi

Wahai engkau merpati1 abad telah ku menanti

Kuingin engkau segera sadariBahwa ku tetap di sisi

TerbanglahTerbanglah ke arah PelangiDan kau pun kan menemui

Sebuah cinta sejati

MerpatiTinggalah engkau di sini

Di dalam relung hatiDan tak ada lagi

Noda Ujung Pelangi

Ku mulai meratapiEngkau yang tak ada di sini

Kucari di empat penjuru dimensiNamun tak kutemukan eksistensi

Kukira kau pergiDi sisa hidupku yang tak berarti

Kupikir kau hilangBagaikan hidupku yang diujung karang

Tanpamu....

Page 19: Kumpulan puisi Rollzz

Kilau Malam Terakhir

Malam ini kita masih bersamaEsok Ibu telah pergi, untuk sebuah cita-cita

Banyak kenangan yang tak bisa dihapus begitu sajaDi kala bersamamu

Untaian senyum, sapamu IbuSelalu menyejukkan hati kami

NamunEsok semua itu hanyalah kenangan

Sebuah kota yang telah menantimuYang Ibu songsong dengan senyum suka citaSemoga Ibu selalu di lindungi Sang Tri Ratna

Selamat jalan IbuSukses selalu, dan berkat sertamu.

Sabbe satta bhavantu SukhitataSemoga semua makhluk hidup berbahagia

Page 20: Kumpulan puisi Rollzz

Tangisan Putri FajarOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Dia menangis di tengah fajarKontras dengan jangkrik yang bernyanyi riang

Air matanya jatuh sebelum embun pagiTangisannya mengalahkan ayam yang bermimpi

Aku berlari mencari dirimuBerteman udara pagi yang menyelinap di sela rusuk

Melewati lorong-lorong kumuh di pinggiran kotaNamun semua itu tak sia-sia

Kutemukan dirimu sedang membasuh wajahSetelah meratap kelamnya dunia

“Hidup tak adil” Itu katamuTapi aku akan menjadikan semuanya adil

“Hidup ku tak berarti” Itu katamuTetapi arti hidupmu lebih dari arti hidupku

“Aku bagai siang tak bermentari” Itu katamuKarena kau tak merasakan hangat mentari dalam tubuhku.

“Malam-malamku terasa kelam, hitam” Itu katamuPadahal kau lah bintang yang tersenyum di setiap malamku.

“Benarkah itu?”Bibirku takkan berdusta saat menatap diriku

Mataku tak kan bergeming saat kau menari di hadapanku

Namun jantungku selalu berhenti saat kau pergiNamun nafasku selalu tersengal saat kau tak perdulikan aku

Namun kakiku tak dapat bergerak saat kau berhenti nyanyikan lagumu

Kembalilah seperti yang duluTersenyumlah Pelangi-ku

Dan merpati akan kembali bernyanyi riang Dan langit akan bermegah karena kau ada di sini

Page 21: Kumpulan puisi Rollzz

Cinta Yang BertuanOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Inikah yang kau inginkanDariku yang kau dapatkan darinya

Senda tawa dan kejujuranMengungkap semua dimensi dan pribadi

Bagai sebuah teater kolosalMemainkan piano yang berdebu dan biola tak berdawai

Aku tak kau hiraukanAku tak kau dengarkan

Memainkan gitar yang tak bersenarDan suling yang tak berlubang

Aku kau anggap anginYang berhembus di sela-sela kesedihanmu

Aku duduk di sudut kamarkuMerenungi apa yang telah kubuat

Kurasa tidak ada yang salahHanya masalah waktu yang tak dapat kugoreskan di hatimu

Aku belum siapSaat itu aku belum siap

Untuk mengungkapkan sebuah rasaYang lebih luas dari Tanah Hijau di negeri antah berantah

Yang lebih dalam dari relung hati manusia

Ia mengendapMasih berusaha merias diri agak elok di depanmu

Tapi kau terlalu cepatCepat untuk berlalu

Berlari mengibaskan debu pada kenangan selama ini

Sekarang, dua mata ku ini melihat dirimu yang berbedaDengan senyum untuk orang yang berbeda

Dengan tangan yang menggenggam jemari orang yang berbedaDan uraian katamu yang terucap

Semua itu bukan untuk aku

Page 22: Kumpulan puisi Rollzz

Kereta Telah Usai

Tak kan pernah ada lagi kereta yang akanLewat setelah ini

Dan

Takkan pernah ada lagi yang dudukDi Gerbong kereta apiSemua itu telah usai

Bapak telah tiba kembali di kota iniDi kampung halaman

Selamat Datang Bapak ErlanggaKita bersatu kembali dalam karya

Yang besar adanya untuk BCA

Page 23: Kumpulan puisi Rollzz

Pemaksa Vs MotivatorOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Lolongan anjing telah bergantiAyam berkokok dengan gagahnya

Membuktikan bahwa mentari telah kembaliMemaksa kembali ke problema sepanjang hari

Lagi-lagi hidup terus bercabangBagai anak sungai yang tak tentu muaranya

Kali ini aku harus memilihWalaupun ku tau aku tak sendiri

Ini pilihanProblema juga pilihan

Isak tangis dan rintihan juga pilihanJadi kenapa aku takut memilih?

Karena aku butuh merekaTentara yang berbaris tegap dengan segala dukungan

Menegakkan tulang punggungku dengan semangat merekaMotivator, ya itu kata-kata untuk mereka

Berbeda dengan begundal di ujung sanaBermodal bedil egoisme dan peluru duniawi

Hati-hati dengan tatap mata dan tangan dinginnyaDia ilmuwan yang gila, dengan segala perkakas perusak jiwa

Kau kan diperalat, digerakkan dengan tali ilusi ciptaannyaMenari-nari di atas jerat keinginannyaDia seorang parasit, pemaksa namanya

Yang patut untuk ditolak, dan membuat khatam seluruh niatnya

Kadang, kabut tebal menyelubungi keduanyaHingga tentara terkadang disangka begundal

Tak ayal begundal berselimut tentaraHanya nurani yang ikhlas dapat melihat mereka

Dengan jernih, sejernih mata air di lereng pegunungan...

Page 24: Kumpulan puisi Rollzz

Berteman Sang BulanOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Aku hidup sendiriDi usiaku yang telah senja ini

Di saat matahari hidupku mulai tenggelam

Setiap pagiAku hanya berteman dengan nur sang suryaYang menerobos dari jendela tua kamarku

Dan kucoba bersahabat dengan suara kokok ayam jantan

Setiap SiangAku berteman dengan gemericik air

Yang diterpa ribuan bangau putihSerta angin yang bergemuruh

Yang menggoncangkan atap kamarku

Setiap soreAku berteman kicau burung walet

Yang terbang bersamaSangat paradoks dengan diriku

Yang hidup sendiri, bahkan tak bersama serpihan debu

Setiap malamAku berteman sang bulan

Yang selalu memberikanku semangatKetika ku merasa tidak ada yang membutuhkanku

Yang selalu memberikanku pujianKetika aku bernyanyi sumbang untuknya

Tapi semua itu tidaklah selamanyaSang Surya dan Bulan saling menggantikanBangau putih dan walet terbang bergantian

Karena aku memang pada awalnyaTak berteman, tak berkawan

Hidupku telah tergambar dalam sebuah kanvas putihHanya ada aku di situ

Tanpa ekspresiKarena kesedihanku pun telah mati....

( Setelah bakti sosial ke Panti Werdha Kenten dengan teman-teman. Miss this time guys )

Page 25: Kumpulan puisi Rollzz

Bangku Kelabu, Saksi Bisu Cinta yang KelamOleh : Rolando Agustian Halim ( The Death Serenade )

Aku selama ini duduk di dekatmuSangat dekat hingga kudengar setiap detak jantungmu

Dan kurasakan setia hembus nafasmu

Aku selama ini memandangi dirimu dengan lekatSangat lekat hingga kulihat goresan kerja kerasmu

Dan air mata kesedihanmu

Aku selama ini berdoa untukmu dengan penuh harapSangat berharap, hingga kau tersenyum di setiap harimu

Dan selalu tertawa melihat hasil karyamu

Kau selama ini duduk di dekatkuWalau dekat kau tak pernah bicara dengaku

Dan menyentuhkan jemarimu di kulit ku

Kau tahu selama ini aku memandangimuWalau tahu kau tak pernah membalasku dengan matamu

Yang berbinar saat dulu kau menatapku

Kau selalu berhasil karena doakuWalaupun kau berhasil aku tak pernah kau hargai

Dan aku selalu dianggap sebagai seseorang yang gagal

Sekarang kau pergiDengan dusta di bibir dan matamu

Aku benci ituAku benci dirimu

Kalau angin dapat menyampaikan pesanku untukmuHanya satu yang ingin kukatakan

PERGILAH BERSAMA BERKATKU

( Kau mengajak perangku hari ini....)

Page 26: Kumpulan puisi Rollzz

Ada rasa senang tak terperikanYang kutemukan di layar kaca duniawi ini

Bercerita tentang langit yang biruDan air yang mengalir di sungai

Sudah lama aku berjuangDengan rasa sakit yang tak terperikan

Menahan rindu memandangi bulanDi setiap senja yang merah merona

Seperti para pujangga klasikKau adalah bunga

Dan aku adalah kumbang

Tapi kita berbedaKau adalah bunga yang hidupTerkadang kau bermahkota

Terkadang kau tidak

Dan itu hanya untukkuKuingin hanya milikku

Mahkotamu yang indah rupawanYang kukejar sejak pelangi belum terlihat

Sehabis hujanSesudah badaiSetelah petir

dan tangisan sang putri fajar....