kumpulan kultum jendela hikmah

65

Upload: eross-chandra

Post on 27-Jun-2015

3.339 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Puji syukur kehadirat Allah Azza Wa Jalla yang telah memberikan nikmat iman dan islam kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman. Sebelumnya, tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Fansuri, M.Pd selaku Pembina asrama yang dalam penyusunan buku kultum ini sangat membantu hingga akhirnya diterbitkan. Alhamdulillah, kami dapat menerbitkan karya yang dapat menjadi “sarana” membersihkan hati yang bertajuk akhlak, fiqih, dan tauhid. Kami rasa sangatlah tepat apabila buku ini kami ibaratkan sebagai rambu- rambu dipersimpangan jalan yang menunjukkan arah bagi setiap orang yang sedang berjalan menuju arah Tuhan. Buku ini juga bisa diibaratkan sebagai obat penyejuk hati yang gundah, pelunak hati yang keras, serta dapat membuka mata hati yang terkunci. Semoga buku ini dapat membawa manfaat terutama bagi kami dan bagi pembaca sekalian. Akhirnya, semoga usaha kami dalam menyusun buku ini akan mendapat keridhoan dari Allah SWT, disamping mendapat sambutan hangat dari pembaca sekalian. Amiiin

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah
Page 2: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

KATA PENGANTAR

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Puji syukur kehadirat Allah Azza Wa Jalla yang telah

memberikan nikmat iman dan islam kepada kita. Shalawat

dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad

SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya

hingga akhir zaman.

Sebelumnya, tak lupa kami menyampaikan terima kasih

kepada Bapak Drs. H. Fansuri, M.Pd selaku Pembina asrama

yang dalam penyusunan buku kultum ini sangat membantu

hingga akhirnya diterbitkan.

Alhamdulillah, kami dapat menerbitkan karya yang

dapat menjadi “sarana” membersihkan hati yang bertajuk

akhlak, fiqih, dan tauhid. Kami rasa sangatlah tepat apabila

buku ini kami ibaratkan sebagai rambu- rambu

dipersimpangan jalan yang menunjukkan arah bagi setiap

orang yang sedang berjalan menuju arah Tuhan.

Buku ini juga bisa diibaratkan sebagai obat penyejuk

hati yang gundah, pelunak hati yang keras, serta dapat

membuka mata hati yang terkunci.

Page 3: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Semoga buku ini dapat membawa manfaat terutama bagi

kami dan bagi pembaca sekalian. Akhirnya, semoga usaha

kami dalam menyusun buku ini akan mendapat keridhoan

dari Allah SWT, disamping mendapat sambutan hangat dari

pembaca sekalian. Amiiin

Penyusun

Page 4: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................. i

Daftar isi ............................................................................................ iii

Kata Mutiara ..................................................................................... 1

Isi .............................................................................................. 8

1. Pembentukan Disiplin dalam Sholat ........................................... 8

2. Surga dan Neraka ......................................................................... 15

3. Tauhid Syarat Utama Diterimanya Amal .................................... 19

4. Berkah Sebuah Ketakwaan .......................................................... 23

5. Syukur dan Nikmat ...................................................................... 29

6. Bagaimana Belajar Malu dan Merasa Diawasi

Allah SWT ................................................................................... 33

7. Akhlak Mulia Ciri Mukmin Sejati .............................................. 42

8. Buah Keyakinan Kepada Allah Dua Tukang Sepatu .................. 48

9. Kemilau Akhlak Seorang Ulama ................................................. 55

10. Meneladani Rasul ........................................................................ 60

11. Hakikat Doa ................................................................................. 64

12. Indahnya Nasehat ........................................................................ 71

Sumber Bahan ................................................................................... 77

Biodata Penulis

Page 5: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

KATA-KATA MUTIARA PARA SUFI PENCINTA

[Maulana Sufi]

"Allah SWT telah menyediakan rezeki bagi hamba-hamba-

Nya. Siapapun yang tidak

mengetahui hikmah mengenai rezeki hariannya yang Allah

berikan kepadanya, dia

akan dianggap lalai."

"Cahaya spiritual yang Allah SWT berikan kepadamu di jalan

ini adalah Penunjuk

Jalan yang menerangi Jalan menuju Kehadirat Ilahi tanpa

rasa takut.Dalam

thariqat ini, memuliakan sesuatu selain Allah SWT adalah

kafir."Sufi adalah

orang yang telah meninggalkan dunianya, Hari Akhiratnya,

dan Kehadirat Ilahi di

belakang dan mereka yang hidup menyatu dengan-Nya".

"Aku tidak ingin dikenal

di dunia ini setelah Aku meninggalkannya, karena Aku tidak

mengharapkan diriku

mempunyai suatu eksistensi".

"Kesombongan tidak pernah memasuki hati seseorang tanpa

mengakibatkan

penurunan derajat pikirannya setara dengan meningkatnya

jumlah kesombongan

dalam hatinya. "Kesulitan mungkin akan menyentuh orang-

orang yang beriman,

tetapi kesulitan itu tidak akan mempengaruhi orang yang

berdzikir."

"Setiap orang yang berjuang di jalan Allah akan disediakan

rezeki baginya. Dan

itulah yang Allah katakan dalam al-Qur'AN. "Setiap kali

Zakariyya masuk untuk

menemui Maryam di Mihrab, dia mendapati makanan di

sisinya" [3:37].

Page 6: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Abu Bakar ash-Shiddiq ra

"Tolonglah Aku, jika Aku benar dan koreksilah Aku jika Aku

salah. Orang-orang

yang lemah di antara kalian harus menjadi kuat bersamaku

sampai atas Kehendak

Allah , haknya telah disyahkan. Orang-orang yang kuat di

antara kalian harus

menjadi lemah bersamaku sampai, jika Allah menghendaki,

Aku akan mengambil apa

yang harus dibayarnya"

"Patuhilah Aku selama Aku patuh kepada Allah dan

Rasulullah, bila Aku tidak

mematuhi Allah dan Rasulullah, jangan patuhi Aku lagi."

Tidak ada

pembicaraan yang baik, jika tidak diarahkan untuk

memperoleh ridha Allah SWT"

"Tidak ada manfaat dari uang jika tidak dibelanjakan di jalan

Allah. Tidak ada

kebaikan dalam diri seseorang jika kebodohannya

mengalahkan kesabarannya. Dan

jika seseorang tertarik dengan pesona dunianya yang rendah,

Allah tidak

akan ridha kepadanya selama dia masih menyimpan hal itu

dalam hatinya."

"Kita menemukan kedermawanan dalam Taqwa (kesadaran

akan Allah), kekayaan

dalam Yaqin (kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan

hati. Waspadalah

terhadap kebanggan sebab kalian akan kembali ke tanah dan

tubuhmu akan dimakan

oleh cacing."

"Ketika beliau dipuji oleh orang-orang, beliau akan berdoa

kepada Allah dan

berkata, Ya Allah, Engkau mengenalku lebih baik dari diriku

Page 7: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

sendiri, dan Aku

lebih mengenal diriku daripada orang-orang yang memujiku.

Jadikanlah Aku lebih

baik daripada yang dipikirkan oleh orang-orang ini mengenai

diriku, maafkanlah

dosa-dosaku yang tidak mereka ketahui, dan janganlah

jadikan Aku bertanggung

jawab atas apa yang mereka katakan."

"Jika kalian mengharapkan berkah Allah , berbuatlah baik

terhadap

hamba-hamba-Nya."

"Suatu hari beliau memanggil "Umar ra dan menasihatinya

sampai "Umar

menangis. Abu Bakar berkata kepadanya,Jik a engkau

memegang nasihatku, engkau

akan selamat, dan nasihatku adalah "Harapkan kematian

selalu dan hidup sesuai

dengannya".

"Mahasuci Allah yang tidak memberi hamba-hamba-Nya

jalan untuk mendapat

pengetahuan mengenai-Nya kecuali dengan jalan ketidak

berdayaan mereka dan

tidak ada harapan untuk meraih pencapaian itu".

Ala'uddin al-Bukhari al-Attar

"Dalam keadaan depresi, engkau harus banyak beristighfar

(memohon ampunan

Allah), dan dalam keadaan bergembira, harus banyak

bersyukur kepada Allah SWT

Sebagai pertimbangan kedua keadaan ini, kontraksi (menciut)

dan ekspansi

(mengembang), adalah arti dari wuquf zamani".

"Dikatakan bahwa para pencari dalam pengetahuan eksternal

harus memegang teguh

Tali Allah , sedangkan para pencari pengetahuan internal

harus terikat kuat

kepada Allah".

Page 8: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Tingkat Kefanaan

"Ketika Allah membuatmu lupa akan kekuatan duniawi

maupun Kerajaan Surgawi,

itu adalah Kefanaan yang Mutlak. Dan Jika Dia membuatmu

lupa akan Kefanaan yang

Mutlak itu, itu adalah Inti dari Kefanaan yang Mutlak."

Perilaku yang Benar

"Kalian harus berada pada tingkat yang sesuai dengan orang-

orang disekitarmu

dan menyembunyikan keadaanmu yang sebenarnya dari

mereka, karena Rasulullah

bersabda, Aku telah diperintahkan untuk berbicara kepada

orang-orang sesuai

dengan apa yang bisa dimengerti oleh hati mereka."

"Waspadalah dalam menyakiti hari para Sufi. Jika engkau

menginginkan

persahabatan denagn mereka, pertama kalian harus belajar

bagaimana bertingkah

laku di hadapan mereka. Kalau tidak kalian akan menyakiti

diri sendiri, karena

jalan mereka adalah jalan yang paling lembut. Disebutkan

bahwa, Tidak ada

tempat di Jalan Kami bagi orang-orang yang tidak

mempunyai perilaku yang

baik."

"Jika kalian berpikir bahwa kalian telah berperilaku baik

berarti engkau

salah, karena memandang dirimu baik adalah suatu

kesombongan."

Mengenai Ziarah Kubur

"Manfaat yang dapat dipetik dari ziarah ke makam Syaikh

kalian tergantung dari

pengetahuanmu tentang mereka. "Berada di dekat makam

orang-orang yang shaleh

mempunyai pengaruh yang baik terhadap dirimu, walaupun

Page 9: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

lebih baik untuk

mengarahkan dirimu kepada jiwa mereka dan hal itu bisa

membawa pengaruh

spiritual yang tinggi".

Rasulullah saw bersabda, : "Kirimkanlah doa kepadaku di

mana pun engkau

berada. Ini menunjukkan bahwa kalian dapat mencapai

Rasulullah saw di mana

pun kalian berada, dan itu juga berlaku untuk semua Walinya,

karena mereka

mendapat kekuatan dari Rasulullah SAW"

"Adab, atau perilaku yang benar dalam berziarah adalah

dengan mengarahkan

dirimu kepada Allah dan membuat jiwa-jiwa ini sebagai

jalanmu (wasilah) menuju

Allah, merendahkan hatimu kepada Ciptaan-Nya"

" Kalian merendahkan hati secara eksternal kepada mereka

dan secara internal

kepada Allah. Menunduk di hadapan orang lain tidak

diizinkan kecuali kalian

memandang mereka sebagai perwujudan Tuhan. Dengan

demikian kerendahan hati itu

tidak diarahkan kepada mereka, tetapi diarahkan kepada

Tuhan yang tampak dalam

diri mereka, dan itulah Tuhan."

Wa min Allah at Tawfiq

Page 10: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

PEMBENTUKAN DISIPLIN DALAM SHALAT

Salah satu ibadah utama dalam Islam adalah shalat.

Dalam hadits Nabi SAW dinyatakan, shalat ini merupakan

amal pertama dan utama yang akan ditanya Allah SWT di

hari kiamat. Jika shalatnya baik, baiklah semua amal yang

lain. Sebaliknya, jika nilai shalatnya buruk, maka buruklah

nilai semua amal yang lainnya. Karena esensi ibadah adalah

kepatuhan manusia kepada ketentuan Tuhan, demikian pula

esensi shalat. Shalat adalah refleksi kepatuhan dan ketaatan

manusia kepada Tuhan. Segala tatacara dan ketentuan waktu

seputar shalat mencerminkan pelajaran disiplin tingkat tinggi.

Kesediaan manusia melaksanakan shalat lima waktu

sesuai dengan waktu-waktu yang telah ditentukan

menggambarkan kedisiplinan kita secara utuh terhadap aturan

yang ditetapkan Tuhan. Sebab jika mengikuti selera atau

kehendak kita, niscaya kita memilih shalat itu tidak perlu

lima waktu. Cukup pagi hari saja menjelang berangkat kerja

dan malam menjelang tidur. Tidak perlu ada shalat subuh

yang waktunya pagi-pagi buta ketika fajar datang, saat kita

masih tidur lelap. Apalagi bila kita harus bekerja hingga

malam, tentu bangun di waktu subuh sangat terasa berat.

Demikian juga halnya dengan shalat zhuhur, ashar dan

maghrib, yang datang di saat kesibukan kita dalam bisnis atau

Page 11: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

bekerja sedang padat-padatnya. Zuhur dan ashar adalah

waktu biasanya meeting atau negosiasi sedang intens.

Sedangkan maghrib adalah waktu kita tengah dalam

perjalanan pulang ke rumah. Ditengah kemacetan lalu lintas

yang luarbiasa parah, jika mengikuti selera dan kehendak kita

niscaya shalat maghrib amat merepotkan.

Namun, sebagai seorang hamba yang patuh terhadap

ketentuan yang ditetapkan Tuhan, kita melaksanakan shalat

sesuai dengan waktu yang ditetapkanNya. Tidak peduli saat

itu kita sedang dalam kesibukan kerja yang tinggi, meeting

atau negosiasi bisnis. Bahkan banyak orang yang berusaha

shalat tepat waktu, karena mengejar keutamaan yang ada di

dalamnya. Begitu azan berkumandang, mereka bergegas

pergi menghadap Tuhannya. Apa yang mendorong manusia

menunaikan shalat sesuai dengan waktunya? Tak lain dan tak

bukan adalah kepatuhan dan ketaatannya yang utuh pada

Tuhan. Dalam bahasa manajemen adalah disiplin yang tinggi

terhadap semua yang telah digariskan oleh Tuhan.

Demikian pula halnya dengan Standard Operating

Procedure atau tatacara shalat. Dimulai dengan niat, lalu

menghadap qiblat kemudian dibuka dengan mengucapkan

takbir Allahu Akbar. Lalu membaca doa iftitah, surat Al

Fatihah, ayat al Qur‟an, ruku, sujud, duduk diantara dua

sujud, lalu berdiri lagi dan begitu seterusnya untuk kemudian

Page 12: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

ditutup dengan salam. Prosedur itu digariskan demikian rinci

dan teratur disertai bacaan/doa yang mesti dibaca pada tiap-

tiap tahapan shalat yang berbeda-beda. Demikian pula

larangan membaca dan melakukan sesuatu diluar yang telah

ditetapkan karena dapat membatalkan shalat. Jika menuruti

perasaan dan selera kita sendiri, niscaya kita ingin tatacara

shalat itu diganti. Cukup dengan bersila atau bersemedi saja

sembari menghadap kiblat seperti orang bersemedi atau

meditasi.

Namun, karena kepatuhan terhadap perintah Tuhan

dan RosulNya, kita melaksanakan shalat sesuai dengan aturan

dan prosedur yang diajarkan dan dicontohkan nabi. Bahkan

dalam shalat berjama‟ah ajaran disiplin itu lebih kental lagi.

Nabi memerintahkan kita untuk menaati imam. Jika imam

ruku‟ kita ikut ruku‟. Imam sujud kita ikut sujud. Imam

membaca Al Fatihah dan Al Qur‟an, kita mendengarkan dan

menyimak dengan seksama. Dengan kata lain, praktek shalat

yang begitu detail dan teratur mengindikasikan disiplin kita

yang tinggi terhadap SOP yang sudah digariskan. Maka, jelas

sudah shalat dengan segala instrumennya mengajarkan kita

tentang disiplin. Dengan kata lain, orang yang mengerjakan

shalat pada dasarnya sedang menerapkan disiplin tingkat

tinggi pada dirinya. Hidup berdisiplin dalam berbagai bidang

kehidupan, itulah yang diajarkan Tuhan melalui shalat.

Page 13: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Jadi jelas sudah, shalat mengajarkan disiplin hidup yang

tinggi. Maka orang yang rajin shalat, semestinya menjadi

orang yang paling berdisiplin. Namun, jika kenyataannya

berbeda berarti ia belum menunaikan shalat dengan

sebenarnya. Ia baru sekadar melaksanakan prosedur shalat,

belum sampai pada hakekat dan kualitas shalat, yakni

khusyu‟. Orang yang melakukan shalat dengan khusyu

(berkualitas) setidaknya akan memiliki beberapa bentuk

kedisiplinan.

Pertama, disiplin kebersihan. Salah satu syarat sah

shalat adalah bersih. Bersih badan dengan wudlu atau mandi.

Bersih pakaian dari najis, karena tidak sah shalat dengan

pakaian yang berlumur najis (kotoran). Bersih hati dengan

niat yang ikhlas.

Kedua, disiplin waktu. Waktu shalat, baik shalat wajib

maupun shalat sunnah seperti Duha atau tahajjud, mendidik

orang yang shalat untuk selalu disiplin waktu.

Ketiga, disiplin kerja. Dalam shalat jamaah, baik imam

maupun makmum diikat oleh aturan yang baku. Imam tidak

bisa berbuat semaunya, tapi harus disiplin dengan ketentuan

yang ditetapkan Tuhan dan nabi. Jika salah ia harus mau

diingatkan. Demikian juga makmum.

Page 14: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Ketiga, disiplin berpikir. Shalat baru akan mencapai

kualitas terbaik jika dilakukan dengan khusyu‟. Khusyu‟

bermakna mengonsentrasikan pikiran secara utuh untuk

melakukan sesuatu dan mengerti sepenuhnya atas apa yang

dibaca dan dilakukan. Ini lantaran dalam melakukan shalat

sering muncul godaan syetan. Maka dengan shalat secara

khusyu‟ berarti mendidik diri untuk disiplin berpikir.

Keempat, disiplin moral dan akhlak. Dalam bahasa

manajemen disebut attitude dan behaviour. Maka jelas sudah

betapa shalat mendidik kita jadi manusia yang berdisiplin

tinggi. Dan itu hanya bisa terwujud manakala kita

menjadikan shalat bukan sebagai kewajiban, tapi sebagai

kebutuhan. Memandang sesuatu sebagai kewajiban akan

menjadikan kita berat melaksanakannya. Kalau pun

melaksanakannya cenderung sekadar melepaskan diri dari

kewajiban. Namun, jika kita memandang ibadah-ibadah

tersebut sebagai kebutuhan, niscaya kita akan memburunya

dan menuntaskannya sesempurna mungkin. Sebab setiap kali

kita usai menunaikan ibadah tersebut, yang tersisa adalah

kelezatan dan kenikmatan.

Sumber : www.eramuslim.com › Suara Langit › Ringan

Berbobot - Tembolok - Mirip

Page 15: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

SURGA DAN NERAKA

SURGA

Nilai dunia dibanding syurga: Firman Allah SWT

dalam Surah An-Nisa' : 77 yang artinya : "Kesenangan di

dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk

orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan dianiaya

sedikitpun."

Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah dunia ini

dibanding kenikmatan akhirat kecuali seperti salah seorang

diantaramu yang mencelupkan jarinya ke dalam air laut,

maka lihatlah berapa banyak air yang ada di jarinya." (HR.

Muslim).

Keindahannya

Rasulullah SAW pernah menjelaskan keindahan syurga

diantaranya adalah : "Batu batanya dari emas dan perak,

perekat (batu-batu) nya berupa misik harum, kerikilnya

berupa permata dan yakut dan tanahnya dari za'faran.

Barangsiapa memasukinya akan mendapatkan

kenikmatan dan tidak pernah celaka, kekal tidak mati,

pakaiannya tidak akan usang dan selalu awet muda."

(Hadits shahih riwayat Ahmad, dan Tirmidzi).

Makanan, minuman dan pakaian penghuninya

Firman Allah SWT dalam Surah Al-Waqi'ah : 20 - 21

yang artinya : "Dan buah-buahan dari apa yang mereka

pilih, dan daging burung dari apa yang mereka

inginkan."

Dalam Surah Al-Insan : 5 yang artinya : "Sesungguhnya

orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas

(berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur."

Juga dalam Surah Al-Insan : 21 yang artinya : "Mereka

memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera

Page 16: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari

perak, dan Rabb memberikan kepada mereka minuman

yang bersih."

Bidadari

Firman Allah dalam Surah Ad-Dukhan : 54 yang

artinya : "Demikianlah. Dan Kami berikan kepada

mereka bidadari."

Allah SWT, dalam Surah Ar-Rahmaan juga mensifati

mereka dengan cantik dan jelita, putih bersih dipingit

dalam rumah, dan belum pernah tersentuh oleh jin

maupun manusia (ayat 65 - 69).

Rasulullah SAW juga bersabda : "Jika wanita penghuni

syurga turun ke dunia ini, tentu antara langit dan bumi

ini akan bersinar, dan bau harumnya akan bersenar

memenuhinya dan mahkota di kepalanya lebih baik

daripada dunia dan seisinya." (HR. Bukhari).

NERAKA

Kedalamannya

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata : "Ketika sedang

bersama Rasulullah, kami mendengar sesuatu jatuh.

Maka beliau bersabda, 'Tahukah kalian suara apa itu?'.

Kami menjawab, 'Allah dan RasulNya lebih tahu'.

Beliau bersabda, 'Itu adalah suara batu yang

dilemparkan ke neraka semenjak 70 tahun yang lalu,

dan ia sekarang masih meluncur ke (dasar) neraka."

(HR. Muslim).

Panasnya

Page 17: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Rasulullah SAW bersabda: "Api kita adalah satu bagian

diantara 70 bagian dari api neraka (1/70)." (HR.

Muslim).

Makanan, minuman dan pakaian penghuninya

Firman Allah dalam Surah Al-Waqi'ah : 51 - 55 yang

artinya : "Kemudian sesungguhnya kamu hai orang

yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan

memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu

dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang

sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang

sangat haus minum."

Rasulullah SAW bersabda : "Seandainya setetes

zaqqum jatuh ke dunia, tentu akan merusak kehidupan

penduduk bumi. Lalu bagaimana dengan orang-orang

yang menjadikannya sebagai makanan?." (Hadits hasan

shahih menurut Tirmidzi).

Dan FirmanNya dalam Surah Muhammad : 15 yang

artinya : "...dan diberi minuman dengan air yang

mendidih sehingga memotong-motong ususnya."

Dan FirmanNya juga dalam Surah Al-Hajj : 19 - 20

yang artinya : "Maka orang kafir akan dibuatkan untuk

mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air

yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan

air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam

perut mereka dan juga kulit (mereka)."

Ibrahim At-Taimi jika membaca ayat ini, ia berkata,

"Maha suci Dzat yang telah menciptakan pakaian dari

api."

(Akhwalul Jannah wa An-Naar, Sulaiman A).

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan

Komunikasi Islam Indonesi

Page 18: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

TAUHID SYARAT UTAMA DITERIMANYA AMAL

Bismillahirrahmannirahim,

"Islam dibangun di atas lima dasar, bersaksi bahwa tidak ada

sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad

adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,

berhaji dan puasa pada bulan Ramadhan." (H.R. Bukhari dan

Muslim dari Abdullah Ibnu Umar)

Tauhid merupakan dasar dibangunnya segala amalan yang

ada di dalam agama ini. Tidak ada keraguan lagi bahwa

tauhid memiliki kedudukan yang tinggi bahkan yang paling

tinggi di dalam agama. Tauhid merupakan hak Allah yang

paling besar atas hamba-hamba-Nya, Sebagaimana dalam

hadits Mu'adz bin Jabal ra. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa

sallam berkata kepadanya : "Hai Mu'adz, tahukah kamu hak

Allah atas hamba-Nya dan hak hamba atas Allah? Ia

menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui".

Beliau mengatakan: "Hak Allah atas hamba-Nya adalah

mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya

dengan sesuatupun."(HR.Bukhari dan Muslim). Tauhid

merupakan perintah pertama kali yang kita temukan di dalam

Al Qur'an sebagaimana lawannya (yaitu syirik) yang

merupakan larangan paling besar dan pertama kali kita

temukan di dalam Al Qur'an, sebagaimana firman Allah:

"Hai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah

menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar

kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Yang telah

menjadikan bumi terhampar dan langit sebagai bangunan dan

menurunkan air dari langit, lalu Allah mengeluarkan

dengannya buah-buahan sebagai rizki bagi kalian. Maka

janganlah kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi

Allah". (Q.S Al-Baqarah: 21-22)

Dalil yang menunjukkan hal tadi dalam ayat ini adalah

perintah Allah "sembahlah Rabb kalian" dan "janganlah

Page 19: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

kalian menjadikan tandingan bagi Allah". Tauhid merupakan

poros dakwah seluruh para Rasul, sejak Rasul yang pertama

hingga penutup para Rasul yaitu Muhammad. Allah

berfirman: "Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap

umat seorang Rasul (yang menyeru) agar kalian menyembah

Allah dan menjauhi thagut." (Q.S An-Nahl: 36)

Tauhid merupakan perintah Allah yang paling besar dari

semua perintah. Sementara lawannya, yaitu syirik,

merupakan larangan paling besar dari semua larangan. "Dan

Rabbmu telah memerintahkan agar kalian jangan menyembah

kecuali kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang

tua." (Q.S Al-Isra: 23)

"Dan sembahlah oleh kalian Allah dan janganlah kalian

menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun".(Q.SAn-

Nisa:36). Tauhid merupakan syarat masuknya seseorang ke

dalam surga dan terlindungi dari neraka Allah, sebagaimana

syirik merupakan sebab utama yang akan menjerumuskan

seseorang ke dalam neraka dan diharamkan dari surga Allah.

Allah berfirman:

"Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah

maka Allah akan mengharamkan baginya surga dan tempat

kembalinya adalah neraka dan tidak ada bagi orang-orang

dzalim seorangpenolongpun."(Q.SAl-Maidah:72) Rasulullah

bersabda: "Barang siapa yang mati dan dia mengetahui

bahwasanya tidak ada illah yang benar kecuali Allah, dia

akan masuk ke dalam surga." (Shahih, HR Muslim No.26

dari Utsman bin Affan)

Rasulllah shalallahualaihi wasallambersabda : "Barangsiapa

yang kamu jumpai di belakang tembok ini bersaksi terhadap

Lailaha illallah dan dalam keadaan yakin hatinya, maka

berilah dia kabar gembira dengan surga." (Shahih, H.R

Muslim No.31 dari Abu Hurairah).

Tauhid merupakan syarat diterimanya amal seseorang

dan akan bernilai di hadapan Allah. Allahberfirman: "Dan

tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mereka

Page 20: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

menyembah Allahdan mengikhlaskan bagi-Nya agama".(Q.S

Al-Bayinah: 5). "Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),

Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia

kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan

perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui

segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35)."Wahai Rasulullah,

katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam, yang saya

tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu."

Rasulullah saw bersabda, "Katakanlah, 'Aku beriman kepada

Allah,'kemudian Istiqamahlah."(H.R.Muslim)

Sumber:"Pribadi,Imam"<[email protected]>

Page 21: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

BERKAH SEBUAH KETAKWAAN

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat

lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang Syaikh. Setelah

lama menuntut ilmu, sang syaikh menasehati dia dan teman-

temannya : "Kaian tidak boleh menjadi beban orang lain.

Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya

kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya.

Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah

kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada

Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya

bertanya : "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan

ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab : "Ayahmu

sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?"

Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu

selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat

bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata : "Ayahmu itu

dulu seorang pencuri."

Pemuda itu berkata : "Guruku memerintahkan kami -

murid-muridnya, untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya

dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan

pekerjaan tersebut." Ibunya menyela : "Hai, apakah dalam

pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?" Kemudian anaknya

Page 22: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

yang begitu polos menjawab : "Ya, begitu kata guruku." Lalu

dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana

para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia

mengetahui tehnik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia

menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat isya' dan

menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar

rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah

sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya.

Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan

syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu

tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga

itu ditinggalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik

pada dirinya : "Ini rumah anak yatim, dan Allah

memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim."

Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang

pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang

sudak tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi

kebutuhannya. "Ha, di sini", gumamnya. Pemuda tadi

memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan

kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk

rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia

berkeliling di dalam rumah, sampai menemukan tempat

penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya

emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia

Page 23: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata : "Eh, jangan,

syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali

pedagang itu belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau

begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."

Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan

menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil

membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia

memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam

pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan

memperkirakan berapa zakatnya. Kemudian dia pisahkan

harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan

menghabiskan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat

fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri : "Ingat takwa

kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!"

Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu

berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat

sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya

dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia

lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada

orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya : "Apa

ini?" Dijawab suaminya : "Demi Allah, aku juga tidak tahu."

lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan

ada apa ini?" Si pencuri berkata : "Shalat dulu, baru bicara .

Page 24: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumahlah

yang berhak jadi imam."

Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan

rumah menuruti kehendaknya. Tetapi wallahu a'lam,

bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya :

"Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?" Dia

menjawab : "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau perbuat

dengan buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si

pencuri menjawab : "Aku menghitung zakat yang belum kau

keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah

menghitungnya dan juga sudah akau peisahkan agar kau

dapat memberikannya pada orang yang berhak". Hampir saja

tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan. Lalu dia

berkata : "Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini

gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah

tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui

ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga

kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia

pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang

puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali

menemui si pencuri, kemudian berkata : "Bagaimana

sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan

angkat engkau menjadi sekretaris dan juru hitungku. Kau

boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan

Page 25: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

mitra bisnisku." Ia menjawab : "Aku setuju." Di pagi hari itu

pula sang tuan memanggil para saksi untuk acara akad nikah

puterinya.

Sumber: Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam

Indonesia

Page 26: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

SYUKUR DAN NIKMAT

Setiap nikmat itu menjadi pembuka atau penutup pintu

nikmat lainnya, kita sering menginginkan nikmat padahal

rahasia yang bisa mengundang nikmat adalah syukur atas

nikmat yang ada, jangan engkau lepaskan nikmat yang besar

dengan tidak mensyukuri nikmat yang kecil.

Tidak usah risau terhadap nikmat yang belum ada,

justru risaulah kalau nikmat yang ada tidak disyukuri, Allah

sudah berjanji kepada kita dengan janji yang pasti ditepati.

Maka daripada kita sengsara oleh nikmat yang belum ada

lebih baik bagaimana yang ada bisa disyukuri, sayangnya

kalau kita mendengar kata syukuran itu yang terbayang hanya

makanan, padahal syukuran itu adalah bentuk amal yang

dahsyat sekali pengaruhnya.

Beberapa tips menjadi orang yang bersyukur, yaitu

Menjadikan hati kita tidak merasa memiliki, dan yakin

segalanya milik Allah SWT. Makin kita merasa memiliki

sesuatu akan makin takut kehilangan dan takut kehilangan

adalah suatu bentuk kesengsaraan, tapi kalau kita yakin

semuanya milik Allah, maka diambil oleh Allah tidak layak

kita merasa kehilangan karena kita merasa tertitipi. Makin

merasa rejeki itu milik manusia kita akan merasa berharap

kepada manusia dan akan makin sengsara, senikmat-nikmat

Page 27: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

dalam hidup adalah kalau kita tidak berharap kepada mahluk

tetapi berharap hanya kepada Allah SWT. Kemudian kita

juga dapat memanfaatkan nikmat yang ada untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada suatu kisah tiga pengendara kuda masuk kedalam

belantara, ketika dia tertidur kemudian saat terjaga dilihat

kudanya telah hilang semua, betapa kagetnya mereka dan

pada saat yang sama dalam keadaan kaget, ternyata seorang

raja yang bijaksana melihat hal tersebut dan mengirimkan

kuda yang baru lengkap dengan perbekalan, ketika

dikirimkan reaksi ketiga pengendara yang hilang kudanya itu

berbeda-beda.

Si A kaget dan berkomentar ," wah ini hebat sekali

kuda, bagus ototnya, bekalnya banyak pula!, dia sibuk

dengan kuda tanpa bertanya kuda siapakah ini?".Si B,

gembira dengan kuda yang ada dan berkomentar,"wah ini

kuda hebat". Sambil berterima kasih kepada yang

memberi.Sikap Si C beda lagi , ia berkomentar, "lho ini

bukan kuda saya, ini kuda milik siapa? ". yang ditanya

menjawab, " ini kuda milik raja ", si C bertanya kembali,

"kenapa raja memberikan kuda ini ?". Dijawab," sebab raja

mengirim kuda agar engkau mudah bertemu dengan sang

raja".

Page 28: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Dia gembira bukan karena bagusnya kuda, dia gembira

karena kuda dapat memudahkan dia dekat dengan sang raja.

Nah begitulah, si A adalah manusia yang kalau mendapatkan

mobil, motor, rumah, dan kedudukan sibuk dengan kendaraan

itu, tanpa sadar bahwa itu adalah titipan, orang yang paling

bodoh adalah orang yang punya dunia tapi dia tidak sadar

bahwa itu titipan Allah, yang B mungkin adalah model kita

yang ketika senang kita mengucap Alhamdulillah, tetapi ahli

syukur yang asli adalah yang ketiga yang kalau punya sesuatu

dia berpikir bahwa inilah kendaraan yang dapat menjadi

pendekat kepada Allah SWT.

Sumber : Copyright © Arief Hikmah - Membahas tentang

hikmah

Page 29: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

BAGAIMANA BELAJAR MALU DAN MERASA

DIAWASI ALLAH SWT

Di antara hal yang bisa menimbulkan rasa malu dan

memunculkan perasaan bahwa Allah selalu mengawasi diri

kita adalah merenungkan keluasan alam raya ciptaan-Nya dan

menyadari akan betapa kecilnya diri kita dibanding jagat raya

ini.

Rasulullah saw. Bersabda:

“Luasnya tujuh langit dibanding „al-Kursi‟ (singgasana

Tuhan) adalah bagaikan tujuh buah koin dirham yang

dijatuhkan di atas perisai.”

Lalu berapakah ukuran tujuh langit tersebut?

Ibnu Mas‟ud berkata,

“ Jarak antara langit dan yang setelahnya adalah lima

ratus tahun. Jarak antara tiap langit juga lima ratus tahun.

Jarak antara „Al-Kursi‟ dan air juga lima ratus tahun. Al-Arsy

berada di atas air dan Allah ada di „Al-Arsy‟. Tidak ada satu

amal pun yang tersembunyi dari penglihatan Allah.”

Sekarang, apakah kita menyadari tentang diri kita,

wahai manusia? Kita merupakan bagian dari dunia yang

ukurannya dihadapan Allah tidak lebih besar dari ukuran

Page 30: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

sayap seekor lalat. Mengapa kita sombong? Mengapa kita

melakukan maksiat? Dan mengappa kita angkuh?

Sudah berapa kali kita dikaruniai kesembuhan oleh

Allah dari sakit yang kita derita? Sudah berapa kalikah kita

diselamatkan Allah dari marabahaya yang menimpa? Lapar

dan haus yang kita rasa sirna karena makanan dan minuman

karunia-Nya. Allah menganugerahi kita kenikmatan Islam di

saat bermiliar-miliar manusia terjerambab dalam kekafiran.

Allah menganugerahi kita kenikmatan fasilitas

pendengaran, penglihatan, dan kepekaan hati, disaat banyak

orang selain kita yang tidak bisa merasakan kenikmatan itu.

Kita terus menerus mendemonstrasikan berbagai

macam kemaksiatan, namun Ia masih tetap menyayangi kita.

Kita melumuri tubuh dengan dosa, namun Dia selalu siap

menerima tobat kita. Kita beberkan rahasia-rahasia, namun Ia

selalu siap menutupinya demi kebaikan kita. Kita tak henti-

hentinya berbuat nista kepada-Nya, namun Ia juga tak habis-

habisnya berbuat baik kepada kita. Kita berbuat dosa, Dia

masih memberi nikmat kepada kita. Kita putuskan hubungan

dengan-Nya, Dia selalu siap menyambungnya.

Perkataan kotor dan dusta kita tidak menyebabkan-Nya

menghalangi kita untuk menikmati kenikmatan berbicara.

Kita melihat hal-hal yang diharamkan oleh-Nya, namun hal

Page 31: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

itu tidak menyebabkan-Nya mencabut kenikmatan

penglihatan yang dianugerahkan kepada kita. Kita mendengar

hal-hal yang dilarang, namun ia tidak mengganjar kita dengan

ketulian.

Dia menganugerahi kita kenikmatan, baik yang kita

sadari dan ketahui maupun tidak kita sadari dan tidak kita

ketahui. Kita sering merasakan kenikmatan itu, namun kita

lupa mensyukurinya. Disaat kita kehilangan kenikmatan itu,

barulah kita sadar betapa besar nilai kenikmatan itu.

Oleh karena itu tumbuhkanlah selalu rasa takut di hati

kita dan marilah kita belajar malu kepada Allah swt. Agar

segala amal perbuatan dan kebajikan kita tidak terhapus oleh

perbuatan kita sendiri. Amien…

Mutiara Hikmah

Sampai kapankah kelengahan dan kelalaian ini

berakhir?

Apakah kita ingin disaat kita dalam keadaan lupa

malaikat maut menjemput kita?

Pagi dan sore kita pergi berburu dunia, untuk apa?

Kita lupa dibelakang kita ada penyetir gila

Yang menggiring kita menuju tempat yang hina.

Page 32: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Ingatlah, semua tenaga dan kemampuan yang selama ini

kita andalkan,

tidak akan berguna lagi nantinya ketika malaikat maut

menjemput kita

kecantikan dan ketampanan yang selama ini kita

banggakan, tidak akan ada artinya lagi ketika hari itu

datang

Pun pula dengan jabatan dan kekuasaan yang selama ini

kita pertahankan, tak akan bisa

menyelamatkan kita di hari kematian

Perhatikanlah amal kita, shalat kita,dan kebaikan kita.

Semua itulah yang akan turut menyertai kita menuju

papan pemandian

Akan turut bersama kita dalam keranda kematian

Turut pula menyertai kita disaat dishalatkan

Serta setia menemani kita, ketika ke dalam liang lahat,

tempat kita dimasukkan.

Amal kebaikanmu itu akan turut setia menyertaimu

kemanapun langkahmu menuju.

Di dalam kubur,

Page 33: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Ia menjadi penghibur dalam kegalauan,

Memberi ketenangan dalam ketakutan,

Memancarkan pelita dalam kegelapan

Wahai saudaraku,

Mengapa kenikmatan dunia yang kita rasa,

menyebabkan kita lupa akan Pemberinya

Mengapa kemilau dunia yang ada, membuat kita lupa

pada Penciptanya.

Kita lebih mengutamakan yang dicipta daripada

Penciptanya

Bibir kita sama sekali tidak bergetar sedikitpun ketika

mengingatNya

Padahal mailakat maut menyeru kita seratus kali dalam

setiap hari

Kalau seandainya batang-batang pohon itu, mempunyai

hati, pasti ia akan menjerit.

Begitu juga bebatuan, apabila ia mempunyai roh, pasti

ia akan merintih.

Mengapa kita tidak sanggup merintih?

Page 34: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

padahal sebongkah mimbar dari kayu pernah mengeluh

dan merintih pada Rasulullah.

Apabila kepastian itu mulai datang, disaaat kita

dipanggil untuk pulang.

Kita akan merasa sungguh tidak bermanfaat harta yang

kita kumpulkan

Hingga, disaat rohmu mulai punah dan suaramu mulai

melemah.

Apakah harta-harta halal yang kita peroleh bermanfaat

untuk kita?

Akankah harta-harta haram menyelamatkan kita?

Atau mungkin teman-teman yang kita banggakan akan

membela kita?

Sama sekali tidak.

Tidak ada yang akan memberi manfaat kepadamu,

Selain kebaikan yang engkau kerjakan,

Hubungan silaturahmi yang kita jalin,

satu rakaat di tengah malam yang kita lakukan,

Tetesan air mata keimanan, dan juga sedekah yang kita

Page 35: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

berikan.

Ingatlah wahai orang yang lalai,

Sudah saatnya untuk bangun wahai orang yang sedang

terlelap dalam tidur panjang.

Sumber:

Buku “Ketika Allah

Berbahagia”,

Penerbit: Gema

Insani Press,

Penulis: Dr. Khalid

Abu Syadi.

Page 36: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

AKHLAK MULIA CIRI MUKMIN SEJATI

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Mahaindah

dan mencintai keindahan. Dia mencintai akhlak yang tinggi

dan membenci akhlak yang rendah.” (HR Ath-Thabrani dan

Ibnu Asakir)

Dengan kemuliaan akhlak seorang mukmin mampu

mencapai derajat yang tinggi Ia akan mendapat derajat sama

dengan derajat para mujahid fi sabilillah, para ahli ibadah,

orang-orang yang senantiasa berpuasa, orang-orang yang

shalat di malam hari dan orang-orang yang beristighfar di

sore hari. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang

muslim musaddid (ibadahnya sedang-sedang saja) akan

mampu mencapai derajat orang-orang ahli puasa yang

mendirikan ayat-ayat Allah, disebabkan oleh keindahan

akhlaknya dan kemuliaan prilakunya.”(HR Ahmad dan Ath-

Thabrani)

Nabi saw juga menjelaskan bahwasanya orang mukmin

yang imannya paling sempurna adalah orang yang paling

mulia akhlaknya. Dan dengan kemulian akhlak seorang

mukmin dapat mencapai derajat orang-orang yang berpuasa

dan menunaikan zakat.

Page 37: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Orang-orang yang berakhlak luhur, berwatak mulia dan

berperilaku bersih adalah manusia yang paling dicintai oleh

Baginda Nabi dan akan mendapat tempat terdekat dengan

beliau kelak pada Hari Kiamat. Dalam sebuah hadits, beliau

menyatakan bahwasanya orang yang paling beliau cintai dan

akan mendapat tempat terdekat dengan beliau pada Hari

Kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya. Sedangkan

orang yang paliang beliau benci dan yang paling jauh

tempatnya dengan beliau pada Hari Kiamat kelak adalah

orang yang buruk akhlaknya, yaitu Ats-Tsartsarun (orang-

orang yang banyak bicara), Al-Mutasyadidiqun (orang-orang-

orang yang suka memanjangkan pembicaraan) dan Al-

Mutafayhiqun (orang-orang yang congkak.).

Akhlak yang mulia juga akan menjadikan timbangan

kebaikan seseorang bertambah berat pada Hari Kiamat kelak.

Hitungan amal baiknya akan meningkat sedangkan

timbangan amal buruknya akan berkurang. Rasulullah saw

bersabda, “Tiada sesuatu yang lebih bisa memberatkan

timbangan (kebaikan) orang mukmin pada hari kiamat,

daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah membenci

orang yang berkata kotor dan hina.(HR At-Tirmidzi)

Tahapan-tahapan dan kejadian-kejadian pada Hari

Kiamat juga akan mudah dilalui oleh seorang yang berakhlak

Page 38: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

mulia. Dia akan mendapatkan tempat yang paling mulia dan

derajat yang tinggi. Dalam sebuah hadits disebutkan

bahwasanya seorang hamba dengan kemuliaan akhlaknya

akan mencapai derajat-derajat di akhirat yang tinggi dan

tempat tinggal yang mulia. Padahal di dunia ibadahnya biasa-

biasa saja. Sedangkan seseorang yang akhlaknya buruk akan

terjerumus ke derajat paling rendah di neraka jahanam.

Lantas bagaimana agar kita bisa berakhlak mulia?

Pertama, membaca buku-buku dan mendengarkan ceramah-

ceramah agama yang menerangkan perihal akhlak Rasulullah,

para sahabat, dan ulama-ulama saleh.

Kedua, mengamalkan sedikit demi sedikit tentang akhlak

mulia yang sudah kita pelajari.

Ketiga, berdoa kepada Allah supaya dikaruniai akhlak yang

baik dan terhindar dari akhlak yang buruk.

Rasulullah mengajarkan kepada kita doa untuk

mendapatkan akhlak yang mulia. Diriwayatkan bahwa beliau

berdoa, “Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku keindahan akhlak

yang tiada bisa menunjukkan keindahannya melainkan

Engkau semata. Dan palingkanlah dariku keburukan akhlak

yang tiada bisa memalingkan dari keburukannya, melainkan

Engkau semata.(HR Muslim)

Page 39: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Dalam hadits yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah

saw meminta perindungan dari keburukan akhlak, keburukan

watak dan kerendahan adab. Beliau berdoa, “Ya Allah,

sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemungkaran

akhlak, amal-amal perbuatan, hawa-hawa nafsu dan penyakit-

penyakit (hati).” (HR At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani).

Dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan

problem kemerosotan akhlak yang sangat drastis. Bangsa

Indonesia yang dahulu dikenal santun, ramah dan bersahabat,

akhir-akhir ini berubah menjadi bangsa yang kasar, bengis

dan arogan. Setiap hari kita saksikan media-media informasi

menayangkan berita kriminal. Ada anak yang tega

membunuh orangtuanya sendiri, ayah yang memperkosa anak

gadisnya sendiri, bahkan seorang ibu tanpa perasaan

membuang bayinya sendiri ke tempat sampah.

Menjadi tugas setiap orang mukmin untuk memperbaiki

kebobrokan akhlak di negara ini dengan menampilkan akhlak

yang mulia. Sebab, akhlak mulia merupakan ciri dari seorang

mukmin sejati. Dengan menebarkan akhlak mulia, maka

perilaku masyarakat yang sudah kacau balau ini perlahan-

lahan akan berubah ke arah yang lebih baik.

Sumber : Copyright © Arief Hikmah - Membahas tentang

hikmah

Page 40: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

BUAH KEYAKINAN KEPADA ALLAH DUA TUKANG

SOL SEPATU

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual

jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi

buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan

istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa

uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin

terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya.

Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan

jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari

rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya

tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa

membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia

hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang

tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang

ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka

berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk

bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris

nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki

sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya

Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.”

kata mang Udin memelas.

Page 41: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras

juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.”

kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang

sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi

adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat

pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah

“mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi

rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju

sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak

masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke

warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin

bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal

terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

Page 42: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang

berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih

besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan

mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh

harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang

Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk

berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang

sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti

saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah

turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata

mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk

mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

Page 43: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil

kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang

lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di

tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi

order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order,

sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk

saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin

belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh

mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?”

jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan

tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia

“hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh

bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin

sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah

pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu

hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

Page 44: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut.

Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika

bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh.

Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan,

“Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita

jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita

tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita

sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita

tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai

paham. Kemudian mulai tersenyum.“OK dech, saya paham.

Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya

yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya

sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima

kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-

kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi

dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan

bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan

menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa

hidup akan lebih baik.

http://agama.kompasiana.com/2010/06/08/buah-keyakinan-

kepada-allah-dua-tukang-sol-sepatu/

Page 45: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

KEMILAU AKHLAK SEORANG ULAMA

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas‟ud r.a, dari Nabi

SAW bersabda, “Hendaklah kalian bersikap jujur karena

kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan

dapat mengantarkan ke surga. Sesungguhnya seseorang

senantiasa jujur sehingga ditulis sebaga seorang yang jujur.

Dan sesungguhnya dusta dapat menyeret kepada kejahatan

dan kejahatan dapat menyeret ke dalam neraka.

Sesungguhnya seseorang senantiasa berdusta hingga ditulis di

sisi Allah sebagai pendusta,” (HR Bukhari )

Rasulullah SAW mengajarkan setiap muslim untuk

berkata jujur dalam setiap keadaan. Beliau SAW melarang

berkata bohong, walaupun dilakukan dalam humor. Dalam

suatu hadis disebutkan secara tegas bahwa ciri orang munafik

adalah berkata bohong. Perhatikanlah hadis berikut :

Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan.

Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila

berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah

(kepercayaan) ia mengkhianatinya. (HR. Bukhari-Muslim).

Jika perkataan dusta itu dilarang, secara otomatis kita

diperintahkan untuk berkata jujur. Berkaitan dengan itu, ada

suatu kisah yang dapat dijadikan bahan renungan bagi kita, di

mana kejujuran itu akan mendatangkan keberkahan, bukan

saja bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain yang

menyaksikannya. Kisah ini menyangkut seorang ulama

bernama Syekh Abdul Qodir Jaelani ketika ia masih kecil.

Kisahnya adalah sebagai berikut:

Dikisahkan bahwa ketika Ia masih kecil, keinginan

untuk menuntut ilmu sangat luar biasa. Maka tergeraklah

dalam hatinya untuk pergi ke Bagdad menemui para

ulama dan orang-orang shaleh dalam rangka menuntut ilmu.

Diutarakanlah keinginan itu kepada ibunya untuk memohon

Page 46: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

izin dan do‟a. Sebagai ibu yang mempunyai latar belakang

agama yang kuat, keinginan itu disambut dengan penuh suka-

cita. Namun sebelum ia berangkat ibunya berpesan agar ia

selalu berkata benar dan berlaku jujur dalam setiap keadaan.

Tidak lupa ibunya memberi bekal uang sebanyak empat

puluh dinar. Uang itu disimpannya dibawah ketiak jahitan

baju Syekh.

Setelah semua perbekalan disiapkan, maka berangkatlah

ia bersama kafilah (rombongan) para pedagang yang banyak

membawa barang dagangan. Namun sayang, dalam

perjalanan itu tiba-tiba mereka dihadang oleh kawanan

perampok yang jumlahnya sekitar enam puluh

orang. Mereka merampok seluruh barang-barang yang

dibawa oleh kafilah, sementara Syekh Abdul Qodir dibiarkan

oleh perampok itu karena ia tidak membawa apa-apa.

Para perampok itu merasa heran kepada Syekh,

mengapa ia tidak membawa barang apapun, kecuali hanya

sekedar makanan sebagai bekal di perjalanan. Pemandangan

itu akhirnya mendorong salah seorang dari kawanan

perampok itu bertanya; “Hai orang fakir, engkau punya apa?

Kemudian Syekh Abdul Qodir menjawab: “Aku punya uang

empat puluh dinar”. Permpok itu merasa penasaran,

kemudian bertanya lagi:”Di mana? Dengan santai dan tanpa

rasa takut, Syekh menjawab dengan penuh kejujuran ”Ini

dibawah ketiak jahitan baju”. Mendengar jawaban itu

perampok itu malah pergi karena menganaggap jawaban itu

hanya sebagai ejekan belaka.

Tidak lama kemudian datang pula salah seorang kawan

perampok itu menghampiri Syekh, kemudian bertanya seperti

pertanyaan perampok pertama. Maka jawaban Syekh pun

tetap sama: ”Ini dibawah ketiak jahitan baju”. Ia juga

ditingalkan oleh perampok kedua karena jawaban itu

dianggap sebagai olok-olok saja. Setelah dipastikan semua

barang-barang kafilah dirampas, akhirnya mereka pergi

Page 47: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

menemui pimpinan mereka sambil menyerahkan hasil

rampokannya. Tak lupa mereka menceritakan pula perihal

seorang anak kecil yang membawa uang dibawah ketiak.

Mendengar cerita anak buahnya, pimpinan perampok

itu merasa penasaran. Rasa penasaran itu akhirnya membuat

ia ingin mengetahui lebih jelas. Dengan cepat ia

memerintahkan salah seorang anak buahnya

untuk memanggil Syekh Abdul Qodir. Setelah Syekh

dihadapkan kepada pimpinan perampok itu, kemudian

pimpinan itu bertanya; “Apa yang anda bawa? Syekh

mejawab: “Uang empat puluh dinar”. Pimpinan peramapok

itu tambah penasaran dan bertanya lagi: “Dimana itu?

Kemudian dijawab: “Dibawah ketiak jahitan baju”.

Pimpinan perampok itu tambah terheran-heran lagi

dengan jawaban itu. Sehingga orang itupun memerintahkan

anak buahnya untuk memeriksa baju yang dipakai Syekh, dan

ternyata benar uang itu ada sebanyak empat puluh dinar.

Pimpinan perampok itu bertanya lagi dengan penuh

keheranan. “Mengapa engkau mengaku sebenarnya”.

Kemudian Syekh menjawab: “Karena ibuku berpesan agar

aku berkata benar dan berlaku jujur, dan aku tidak mau

menyalahi janjiku”. Tiba-tiba pimpinan perampok itu

menangis dan berkata: ‟Anda tidak menghianati janji pada

ibumu, sedangkan kami telah bertahun-tahun menyalahi dan

melanggar larangan Allah, maka hari ini kami bertobat

semuanya‟.

Salah seorang dari anak buah perampok itu berkata

kepada pimpian perampok itu: “Engkau adalah pimpinan

kami dalam perampokan dan pimpinan kami dalam

pertobatan”. Seluruh perampok itu semuanya bertobat. Dan

barang hasil rampokan itu akhirnya dikembalikan lagi kepada

masing-masing pemiliknya.

Page 48: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Kisah yang luar biasa. Kejujuran seseorang dapat

menundukan kawanan perampok. Mereka bertobat berkat

keluhuran akhlak Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Wallahu‟alam Bishshowwab.

Sumber :

http://elqolam.myblogrepublika.com/2010/02/28/405/

Page 49: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

MENELADANI RASUL

“Dan apa saja yang dibawa oleh Rasul, maka

ambillah. Sedangkan apa yang dilarangnya, maka

hindarilah. Bertakwalah kalian kepada Allah, karena Allah

Maha keras siksa-Nya.” (QS. Al Hasyr: 7).

Manusia memang membutuhkan rasul sebagai perantara

dalam menerima ajaran-ajaran dari Allah SWT. Dan

bersamaan dengan itu pula, sejak lama manusia telah

menempatkan Rasulullah SAW. sebagai pembawa risalah

terakhir dari Allah SWT. untuk manusia. Setiap saat kita

selalu bersholawat kepada nabi sebagai perwujudan dari rasa

hormat kepada beliau, dan kita berusaha untuk menjadi

orang-orang yang diberi syafaat di hari penghisaban dengan

mengikuti anjuran dan larangannya. Karena pada hakikatnya

yang dibawa Muhammad adalah wahyu dari Allah SWT.

(QS. An Najm: 3 dan 4; QS. Al An‟am:50).

Wujud cinta kita kepada Rasulullah selalu kita buktikan

dengan mengikuti perbuatan-perbuatannya. Rasul

menganjurkan berbuat baik kepada semua orang, dengan

segera kita melaksanakannya. Ketika Rasul menyuruh kita

sopan santun, jujur, adil, bersikap pemaaf, maka dengan

antusias kita menyambut dan melaksanakan perintah itu.

Sehingga dalam kadar tertentu kita telah menjadikan

Page 50: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Rasulullah sebagai figur yang harus diteladani dalam segala

komponen kehidupan. Bahkan Rasulullah adalah ushwatun

hasanah atau teladan yang baik.

Namun amat disayangkan, rasa cinta kepada Rasulullah

itu sedikit demi sedikit mulai memudar sesuai dengan

berkembangnya peradaban. Sangat ironis memang, ternyata

generasi muda kita lebih paham dan mengikuti “sabda-sabda”

yang mereka anggap sebagai figur “teladan”. Tak bisa

menutup mata, bahwa remaja kita mulai gandrung dengan

tokoh-tokoh artis yang mereka anggap mampu memberi

inspirasi dalam hidupnya. Bahkan dalam tataran tertentu

mampu menumbuhkan histeria.

Bukan saja kaum muda yang sudah mematut-matut diri

menyamakan dengan idola pujaannya. Namun, tanpa disadari

kaum tua pun telah melakukan hal yang sama, meski dalam

unsur yang berbeda. Dalam diri kita mulai merayap

pemikiran dan perasaan yang bertolak belakang dengan sikap

Rasulullah sebagai teladan kita. Betapa naifnya kita

mengaku-ngaku mencintai dan meneladani Rasulullah

sementara kita sendiri tak pernah mengikuti perilakunya.

Cinta kita, cinta palsu belaka. Di satu sisi kita senantiasa

bersholawat kepadanya, tapi pada kesempatan yang lain kita

Page 51: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

malah melakukan perbuatan yang dilarangnya, yang jelas

bertentangan dengan perilaku mulianya.

Satu hal yang bisa kita dapati bila kita mencintai dan

meneladani Rasulullah dalam segala komponen kehidupan,

yang tak akan pernah kita jumpai dalam mencintai dan

meneladani selain Rasulullah. Yakni Rasululullah akan

memberi “bonus” berupa syafaat kepada kita di hari

penghisaban, bila kita mengikuti apa-apa yang

diperintahkannya dan menghindari apa yang dilarangnya. Tak

perlu menipu diri dengan menganggap nanti akan mendapat

syafaat, sementara kita tak pernah meledani perbuatan

Rasulullah.

Mulai sekarang, kita wajib menumbuhkan semangat

untuk mencintai dan meneladani Rasulullah dalam jiwa kita.

Wujudkan dalam setiap aktivitas kehidupan kita bahwa kita

mencintai dan meneladani Rasulullah. Sehingga kita menjadi

umat yang diridhoi oleh Allah dan Rasul-Nya.

http://www.gaulislam.com/meneladani-rasul

Page 52: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

HAKIKAT DOA

Ada sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibn Husain,

yang kiranya patut kita renungkan, isinya tentang firman

Allah SWT, yang berbunyi:

“Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku dan juga demi

kemurahan dan ketinggian kedudukan-Ku di atas Arsy. Aku

akan mematahkan harapan orang-orang yang berharap

kepada selain Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan

kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia. Aku

singkirkan ia dari dekat-Ku, lalu Ku putuskan hubungan-Ku

dengannya.”

Mengapa ia berharap kepada selain Aku ketika dirinya

sedang berada dalam kesulitan, padahal sesungguhnya

kesulitan itu berada ditangan-Ku dan hanya Aku yang dapat

menyingkirkannya. Mengapa ia berharap kepada selain Aku

dengan mengetuk pintu-pintu lain, padahal pintu-pintu itu

tertutup? Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi

siapapun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku.

Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk

menghalau kesulitannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang

pernah mengharapkan Aku karena dosa-dosanya yang besar,

lalu aku putuskan harapannya? Siapakah pula yang pernah

mengetuk pintu-Ku lalu tidak Aku bukakan?

Page 53: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antara

Aku dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk-Ku.

Akan tetapi, mengapakah mereka malah bersandar kepada

selain Aku? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-

hamba-Ku, tetapi mengapa merea tidak puas dengan

perlindunga-Ku?

Dan Aku pun telah memenuhi langit-Ku dengan para

malaikat yang tidak pernah jemu bertasbih kepada-Ku, lalu

Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara

Aku dan hamba-hamba-Ku, tetapi kenapa mereka tidak puas

dengan perlindungan-Ku?

Tidakkah mereka mengetahui bahwa siapa pun yang

ditimpa oleh bencana yang Aku turunkan tiada yang dapat

menyingkirkannya kecuali Aku? Akan tetapi, mengapa Aku

melihat ia dengan segala angan-angan dan harapannya itu,

selalu berpaling dari-Ku? Mengapakah ia sampai tertipu

selain Aku?

Aku telah memberikan kepadanya dengan segala

kemurahan-Ku apap-apa yang tidak sampai harus ia minta.

Ketika semua itu Aku cabut kembali darinya, lalu mengapa ia

tidak lagi memintanya kepada-Ku untuk segera

mengembalikannya, tetapi malah meminta pertolongan

kepada selain Aku?

Page 54: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Apakah Aku yang memberi sebelum diminta, lalu ketika

dimintai tidak Aku berikan? Apakah Aku ini bakhil sehingga

dianggap bakhil oleh hamba-Ku? Tidakkah dunia dan akhirat

itu semuannya milik-Ku? Tidakkah dermawan dan

kemurahan itu adalah sifat-Ku?

Tidakkah hanya Aku tempat bermuaranya semua

harapan? Dengan demikian siapakah yang dapat

memutuskannya dari-Ku?

Apa pula yang diharapkan oleh orang-orang yang

berharap, andaikan Aku berkata kepada semua penduduk

langit dan bumi, “Mintalah kepada-Ku!” Aku pun lalu

memberikan kepada masing-masing, pikiran apa yang terpikir

oleh semuanya.

Dan semua yang Kuberikan itu tidak akan mengurangi

kekayaan-Ku meskipun sebesar debu. Bagaimana mungkin

kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedang Aku

mengawasinya?

Sungguh, alangkah celakanya orang yang terputus dari

rahmat-Ku. Alangkah keewanya orang yang berlaku maksiat

kepada-Ku dan tidak memperhatikan Aku dan tetap

melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tiada

merasa malu kepada-Ku.

Alangkah indahnya untaian firman Allah SWT di atas.

Oleh karena itu, adalah sebuah tindakan bijak apabila saat ini

Page 55: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

kita mengevaluasi kembali hubungan kita dengan Allah.

Yang salah satunya adalah suatu komunikasi berupa doa.

Doa hakikatnya adalah penuntun kita untuk mengubah

diri. Hidup penuh dengan tantangan dan kebutuhan. Memang

melalui kedua itulah Allah hendak menguji, mana hamba

yang tetap pada fitrah kesucian dan mana yang tidak. Lewat

runtutan musibah, Allah SWT hendak membaguskan pribadi

kita. Bagusnya pribadi diri inilah yang menjadi esensi dari

doa yang kita panjatkan.

Sesungguhnya Allah SWT benar-benar akan

mengabulkan doa setiap hamba-Nya sebagaimana termaktub

dalam Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah ayat 186.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya padamu tentang

Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia

mendoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka beriman

kepada-Ku agar mereka selalu berada di dalam kebenaran.”

Kekuatan doa pada dasarnya akan menjadi efektif

apabila kita sanggup mengubah diri kita melalui doa itu.

Ibarat tanaman, kekuatan kita untuk mengubah diri adalah

bibitnya, sementara itu, doa itu sendiri adalah pupuknya.

Pupuk akan membuat bibit tumbuh lebih pesat, berbuah

banyak dengan bunga dan daun yang lebat. Namun apabila

kita terus-menerus menebar pupuk tanpa sedikitpun bibit kita

Page 56: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

tanam, lantas apa yang akan tumbuh? Alhasil, tidak cukup

dengan bedoa saja. Jita juga perlu melihat kekurangan-

kekurangan kita, dan merubah hal-hal yang bisa kita ubah.

Sederhananya, siapapun yang ingin doanya di-ijabah,

janganlah perhatikan apa yang kita minta, tetapi

perhatikanlah apa yang bisa kita ubah dahulu dari diri kita

sendiri. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda, “Barang

siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, ia telah

beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari

kemarin, ia telah merugi. Barang siapa yang hari ini lebih

buruk dari hari kemarin, orang itu terkutuk!”

Page 57: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

INDAHNYA NASIHAT

Kalau ada pertanyaan kenapa seorang suami gagal

dalam menasehati istrinya?, kenapa seorang ibu susah

menasehati anaknya ?, kenapa seorang guru susah menasehati

muridnya ?, kenapa seorang pimpinan sulit menasehati

bawahannya ? , jawabannya sederhana Orang hanya bisa

memberikan nasehat dengan mantap ! kalau dia termasuk

orang yang cinta dinasehati oleh oranglain

Repotnya kita ketika memberikan nasehat semangat, ketika

memberikan saran semangat, ketika memberikan koreksi

semangat tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak

sanggup menerimanya. Oleh karena itu kepada siapapun yang

akan memberikan nasehat syarat utamanya adalah kita harus

menjadi orang yang terlatih untuk menerima nasehat, terlatih

untuk menerima kritik dan terlatih untuk menerima

koreksi.Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit

sekali kita akan memiliki nasehat yang memiliki kekuatan

yang menggugah dan merubah.Harusnya kita melihat saran,

kritik dan nasehat dan koreksi itu menjadi sebuah kebutuhan.

Rahasia sukses dalam menerima nasehat atau kritik

yaitu :

1.Rindu kritik dan nasehat,

Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu

dikoreksi, rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat

cermin agar penampilan kita selalu bagus.Pemimpin sejati

adalah pemimpin yang selalu rindu dikoreksi oleh anggota

atau bawahannya, seorang guru yang senantiasa

mengharapkan saran agar lebih baik dalam cara mengajarnya

tidak akan pernah menjadi hina jika ia meminta saran atau

kritik dari murid-muridnya, bahkan Khalifah Umar Bin

Page 58: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Khatab RA jauh lebih menghargai kritik dan koreksi

dibandingkan pujian.

2.Cari dan tanya,

Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati

saran-saran yang mereka lontarkan, milikilah teman yang

mau jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-

anak, karyawan dan lain-lain.

3.Rahasia kita agar sukses ketika menerima kritik adalah

nikmati kritik

itu sebagai karunia Allah

Karena seseorang tidak akan mati karena dikritik, maka

oleh karena itu jika di koreksi maka dengarkanlah, jangan

sibuk membela diri karena makin sibuk membela diri maka

tidak akan mendapatkan sesuatu.

Memang orang yang lemah,orang yang sombong ,

orang-orang yang penuh kebencian itu tidak pernah tahan

terhadap kritik, jika ada yang mengkoreksi maka dirinya

sibuk untuk membela diri, sibuk untuk berpikir dan sibuk

untuk membalas, ketahuilah bahwa orang yang demikian itu

tidak akan bisa maju.

Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang sibuk

memberikan alasan ketika dia dikritik, karena jika tidak hati-

hati alasan itu justru memperjelas kesalahan.Dari pada kita

sibuk menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-baik

jawaban atas kritik dan koreksi adalah dengan memperbaiki

diri.Orang lain sibuk mencari kejelekan kita, tetapi kita justru

sibuk memperbaiki kejelekan kita.

Lalu bagaimana jika lalu kita dihina terus ? jangan risau ,

karena semua orang yang sukses dan mulia itu pasti ada yang

menghina, tidak akan pernah didengki kecuali orang yang

Page 59: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

berprestasi, makanya jangan takut ! kalau kita dihina justru

kita harus sibuk memperbaiki diri.

4.Biasakanlah kita untuk menjadi orang yang berterima kasih,

Kalau kita berubah,..... jangan pernah lupa untuk

menyebut jasa orang yang pernah merubah kita sehingga

kesuksesan ini harus jadi kebahagiaan dan kesuksesan bagi

orang lain.

Jadi sahabat-sahabat sekalian , cita-cita kita nanti ciri

khas seorang pemimpin negeri ini adalah seorang pemimpin

yang rindu di nasehati,jadi ketika masyarakatnya melakukan

koreksi justru pemimpin tersebut senang, kelihatannya kita

jangan pernah mau memiliki pemimpin dalam level manapun

yang tidak bisa dikoreksi,nanti dia akan menipu dirinya

sendiri , orang yang tidak bisa dikoreksi itu adalah orang

yang sombong, merasa pintar sehingga menganggap rendah

setiap nasehat.

Ciri pemimpin sejati adalah seorang pemimpin yang

mencintai nasehat.

Jadi memang seharusnya kita harus sadar ,bahwa keuntungan

kita adalah ketika kita menerima nasehat dari orang lain

dengan lapang dada dan rasa syukur , Belajarlah berterima

kasih kepada orang yang mengoreksi, karena koreksi itu

adalah bagian dari yang kita minta kepada Allah seperti yang

sering kita ucapkan dalam bacaan shalat \" Ihdinashiraathal

mustaqiim\" (tunjukilah kami jalan yang lurus)[Q.S1 ; 6]

Dalam berkomentar atau melakukan kritik itu harus hati-hati ,

karena setiap kita mengkritik dan mengoreksi sesorang

sebetulnya yang keluar itu adalah diri kita.Nabi Muhammad

SAW itu adalah seorang penasehat, tetapi nasehatnya itu

betul-betul bil hikmah, semuanya penuh dengan kearifan dan

kematangan.

Page 60: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi itu

adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin

menjatuhkan ,koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau

panah beracun.Harusnya nasehat kita itu dilandasi dengan

rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Dengan nasehat kita harus membantu yang lupa agar

menjadi ingat, membantu yang lalai agar menjadi semangat ,

yang tergelincir menjadi bangkit kembali, yang berlumur

dosa menjadi bertobat, intinya kalau dilandasi niat yang baik

akan melahirkan kebaikan juga.

Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar, Ali Bin

Abi Thalib .RA mengatakan \" kalau kita memberi nasehat

tetapi di depan umum itu sama dengan memaki-maki atau

mempermalukan seseorang\" , maka resep selanjutnya kalau

kita ingin memberikan nasehat, nasehatilah dengan lemah

lembut.

\"Tiadalah kelembutan itu ada pada seseorang kecuali

memperindah \".

Rasullulah SAW memperbaiki peradaban yang begitu keras

dan berat justru dengan kelembutan ,kita butuh nasehat yang

tulus dari hati yang penuh kasih sayang dengan kata-kata

yang terpilih yang tidak melukai diiringi dengan sikap yang

tidak menggurui, tidak mempermalukan, tidak memojokan

sehingga orang berubah bukan karena ditekan oleh kata-kata

kita melainkan tersentuh oleh kata-kata kita.

Sahabat-sahabat, marilah kita terus berlatih untuk

menyayangi orang lain karena itulah sumber yang utama agar

nasehat kita menjadi bijak dan penuh kemuliaan.Dan sebaik-

baik nasehat adalah dengan suri tauladan, hancurnya orang-

orang yang sibuk memberi nasehat adalah ketika apa yang dia

katakan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan.

Page 61: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah
Page 63: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

BIODATA

Nama : Drs. H. Fansuri, M.Pd

NIP : 19491225 197503 1 001

Jabatan : Pembina Asrama

Nama : Drs. H. Soemidjan, B.Sc

Jabatan : Ketua Asrama

(Periode 2007-2010)

Nama : Ary Priatna Ridhoni

NIM : A1E. 307945

Lahir : Barabai, 6 Mei 1989

Alamat : Jl. Surapati, Tangkarau Dalam Rt: IX; Rw:III,

Barabai.

Nama : M. Hidayatullah

NIM : A1E. 307942

Lahir : Birayang, 18 Desember 1989

Alamat : Jl. Merdeka, Rt:IX; Rw:III, Birayang.

Page 64: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Nama : Ernadi Hipreyadi

NIM : A1E. 307943

Lahir : Runtayan, 9 November 1989

Alamat : Desa Runtayan, Kec. Haruyan .

Nama : Agustina Pusvitasari

NIM : A1E. 307940

Lahir : Rantau, 15 Agustus 1989

Alamat : Jl.K.H. Hasan Ahmad, Barabai.

Nama : Ahmad Fahriadi

NIM : A1E. 307931

Lahir : Birayang, 16 Januari 1989

Alamat : Jl. Merdeka, Rt:IX; Rw:III, Birayang.

Nama : Muhammad Raji

NIM : A1E. 307944

Lahir : Udung, 26 Februari 1989

Alamat : Jl. Swadaya, Desa Paya Besar, Rt:III, Rw: II,

kec.Batu

Benawa.

Page 65: Kumpulan Kultum Jendela Hikmah

Nama : Wahdiah

NIM : A1E. 307941

Lahir : Palajau Hilir, 5 November 1989

Alamat : Jl. Setia Usaha,Palajau Hilir, No. 27, Pandawan.

Nama : Nurliani

NIM : A1E. 307930

Lahir : Tambak Sarinah, 17 Juli 1989

Alamat : Jl. Tambak Sarinah, No.172, Kurau.

Nama : Rd. A. Surya M.Z.

NIM : A1E. 307929

Lahir : Banjarmasin, 11 Maret 1988

Alamat : Jl. Akasia 5, no. 5; Rt 37; Banjarmasin

Nama : Musfi Rosmaini

NIM : A1E. 307932

Lahir : Pajukungan, 23 Januari 1989

Alamat : Desa Pajukungan, Rt 4; Rw 2; Barabai