kuliah sistem pendukung keputusan: gitews (kelas ekstensi, it uho)
TRANSCRIPT
Pertemuan 7
Manfaat SPK jika diterapkan dengan baik
Daftar metode-metode yang ada dalam SPK (Multi-Criteria Decision Making)
Contoh SPK dalam GITEWS (German-Indonesia Tsunami Early Warning System)
Video
Materi UTS
Materi Kuliah Kelas Ekstensi Jurusan Teknik Informatika UHO Kendari
Mengapa perlu SPK?
1. Efisiensi Waktu
Penelitian menunjukkan bahwa denganadanya sistem penunjang keputusan, maka proses pengambilan keputusanyang tadinya lama bisa berkurang, sehingga meningkatkan produktivitasdari karyawan.
Mengapa perlu SPK?
2. Meningkatkan komunikasi interpersonal
Komunikasi antar manajer(utamanya) dengan karyawanbisa diberbanyak karena untukmembuat SPK diperlukan diskusimengenai fakta-fakta ataukebutuhan apa saja yang diperlukan untuk membangunSPK sesuai keinginanperusahaan.
Mengapa perlu SPK?
3. Lebih kompetitif
Organisasi menjadi lebihkompetitif karena sudahmenggunakan sistempendukung keputusan yang berbasis teknologi.
Mengapa perlu SPK?
4. Meningkatkan Produktivitas
Dengan adanya SPK yang bisasecara cepat dan efektif dalammendukung pengambilankeputusan, makaproduktivitas organisasiutamanya karyawan juga akanmeningkat
Mengapa perlu SPK?
5. Mengurangi biaya
Dengan adanya SPK, maka biayaorganisasi yang dikeluarkanpada saat karyawan mencobamencari solusi dari sebuahmasalah bisa dikurangi
Mengapa perlu SPK?
6. Meningkatkankepuasan PengambilKeputusan
SPK bisa sangat membantu dalammengurangi rasa frustasi si pengambilkeputusan dengan menawarkanalternatif keputusan akhir yang paling efektif
Mengapa perlu SPK?
7. Sarana belajar
Merupakan sarana belajar bagikaryawan dalam rangkameningkatkan kemampuankaryawan.
MCDM dan contoh metodenya
Menurut Kusumadewi (2007) “Mutiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilankeputusan untuk menetapkan alternatif terbaik darisejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu”
CONTOH METODE:•Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)•Analytic Hierarchy Process (AHP)•Analytic Network Process (ANP)•PROMETHEE (Outranking)•dll
https://en.wikipedia.org/wiki/Multiple-criteria_decision_analysis
Bidang lain yang terkait dengan SPK
Database research,
Artificial intelligence,
Human-computer interaction,
Simulation methods,
Software engineering, dan
Telecommunications.
Contoh Kasus:Sistem Pendukung Keputusansebagai bagian dari SistemPeringatan Dini Tsunami diIndonesia
Pukul 7.59 waktu Banda Aceh, gempa berkekuatan9,1 sampai 9,3 skala Richter mengguncang dasar laut dibarat daya Sumatra.
Gempa besar yang menimbulkan tsunami inimenelan korban jiwa lebihdari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika.
Dalam setengah jam, gelombang telah sampai Sumatera dan Malaysia
dan menyapu pantai Thailand.
2 jam kemudian, gelombang mencapai Sri Lanka dan India
Dalam 4 jam bahkan telah mencapai pantai timur Afrika
Tsunami tidak dapat dicegah, namunsetidaknya ada usaha untuk
memperkecil kerusakan yang ditimbulkan dan mencegah korban jiwa.
Dengan adanya tsunami early warning system ini, diharapkan bahwamasyarakat bisa mendapatkan info mengenai kemungkinan terjadinyatsunami pasca gempa seaktualmungkin
Pemerintah Jerman pada tahun 2005 mengadakan proyekbernama GITEWS (German-Indonesia Tsunami Early Warning System)
TIMELINE: 2005/03/14 – Indonesian-German Joint
Declaration 2005/Summer – Installation of first
instruments 2008/11/11 – Start of operational phase,
Tsunami warning centre at BMKG Jakarta 2010 International Review: 'Multi-
parameter approach is highly innovative in the context of tsunami research'
2011/03/29 – System hand-over to Indonesia
Video GITEWS : https://www.youtube.com/watch?v=2PXx9o04uvg
Tsunami-Buoy
GPS-Antenna
Windgenerator
Communication
Meteorological Instruments
Acustic Modem
Ocean Bottom-Seismometer
Pressure Sensor
Ocean-Bottom-Unit
Tsunami Buoy-OBU System
Solar Panels
Sistem ini mendukung keputusan si pemberi keputusan, dalam hal ini chief officer on duty (COOD) atau kepalapusat peringatan dini tsunami (BMKG Jakarta).
SPK padaGITEWSmenganalisisinformasiancamantsunami yang datang darisensor di lautmaupun udara.
Cara Kerja SPK/DSS
Sistem ini membantu Kepala Pusat Peringatan Tsunami untuk membuatkeputusan.
Ketika bumi bergetar pada lautan yang dalam di sekitar Indonesia, makapertama kali stasiun seismic memberikan nilai yang tepat tentang lokasi danintentitas dari getaran.
Kedua, GPS yang terletak di daratan mengukur apakah ada pergeseran lempengbumi.
Dalam waktu yang singkat setelah itu, sensor tekanan di dasar laut dan alatpendeteksi gelombang (buoy) mendeteksi goncangan gelombang di laut danmenyampaikan hasil pengukurannya melalui satelit ke Pusat Sistem PeringatanDini Tsunami di Jakarta.
SPK mengevaluasi semua hasil pengukuran ini dan menganalisis situasimenggunakan hasil skenario tsunami yang telah dihitung sebelumnya