kuliah mektan1 pembentukan tanah

Upload: andikageorgia

Post on 15-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kuliah Mektan1 Pembentukan Tanah

TRANSCRIPT

Pengertian tanah

Bahan AcuanBraja M. Das, Noor Endah, Indrasurya B. Mochtar, 1995, Mekanika Tanah Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis, Jilid 1 & 2, Erlangga, Jakarta.Deere, D.U, 1963, Technical Description of Rock Cores for Engineering Purpose, Felsmechanik und Ingenieurgeologie, Vol.I.LD Wesley, 1986, Mekanika Tanah, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.Sowers, G.B, and Sowers, G.F, 1970, Introductiory Soil Mechanics & Foundations, Mac Millan, New York.Sunggono, 1984, Mekanika Tanah, Penerbit Nova, Bandung.Schodeck, Daniel L.,Structures, Mc.Graw-Hill, 1991.Silabus Mekanika TanahPengantar GeologiKomposisi TanahStruktur dan Jenis TanahSifat-sifat Indeks dan Klasifikasi tanahTegangan Efektif dan Tegangan dalam Masa TanahPemadatan TanahTekanan Tanah Lateral

Definisi MEKANIKA TANAHMekanika Tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman. Jadi Mekanika Tanah (Soil Mechanics) adalah cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut bila menerima bermacam-macam gaya.Pada tahun 1948 Karl Von Terzaghi seorang sarjana teknik sipil Jerman/Austria berpendapat bahwa : Mekanika tanah adalah pengetahuan yang menerapkan kaidah mekanika dan hidrolika untuk memecahkan persoalan-persoalan teknik sipil yang berhubungan dengan endapan dan kumpulan butir-butir padat yang terurai/tidak terpadu (unconsolidated) yang dihasilkan oleh proses penghancuran (disintegration) secara alami dan kimiawi batu-batuan. Oleh karena itu, Terzaghi disebut sebagai Bapak mekanika tanah, karena jasanya memelopori pengembangan ilmu mekanika tanah.

Pengertian Geotechnical Engineering Rekayasa Geoteknik (geotechnical engineering), didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan pelaksanaan dari bagian teknik sipil yang menyangkut material-material alam yang terdapat pada (dan dekat dengan) permukaan bumi. Arti secara umum rekayasa geoteknik juga mengikutsertakan aplikasi dari prinsip-prinsip dasar mekanika tanah dan mekanika batuan dalam masalah-masalah perancangan pondasi.Pengertian TanahDalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut.Dalam ilmu mekanika tanah yang disebut tanah ialah semua endapan alam yang berhubungan dengan teknik sipil, kecuali batuan tetap. Batuan tetap menjadi ilmu tersendiri yaitu mekanika batuan (rock mechanics). Endapan alam tersebut mencakup semua bahan, dari tanah lempung (clay) sampai berangkal (boulder).

Tujuan Mempelajari Mekanika TanahTujuan kita mempelajari mekanika tanah adalah untuk mempelajari sifat-sifat dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut bila menerima bermacam-macam gaya. Semua kegiatan manusia tidak ada yang lepas dari Tanah, contoh kegunaan tanah antara lain adalah: Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil misalnya dalam pembuatan rumah dan gedung, dalam hal ini untuk memperkirakan jenis dan ukuran pondasi yang harus digunakan serta memeriksa keamanan dan stabilitas dari gedung terutama pondasinya pada kasus ini kita harus mengetahui jenis tanah dan daya dukung tanahnya.Pada pertambangan : misalnya pada pertambangan tipe open pit (jenis tambang terbuka) maka keamanan dari lereng pada tambang tersebut harus diperhitungkan dengan baik agar tidak sampai terjadi longsoran, untuk melakukan ini perlu diketahui sifat2 tanah agar dapat diperkirakan keamanan dari galian tersebut.

Siklus Batuan dan Asal Usul TanahKerak bumi pada umumnya dibagi dalam dua kategori, yaitu : Batuan dan Tanah. Kata tanah pada umumnya digunakan oleh para ahli geologi untuk mendepkripsikan gumpalan atau komposisi butiran-butiran mineral-mineral dan materi organik yang relatif lemah ikatan antar butirnya yang terdapat dari permukaan bumi hingga ke lapisan batuan padat. Ikatan antar butir yang lemah ini pada umumnya dapat dipisahkan hanya dengan sedikit gangguan mekanis, misalnya dengan mengaduknya di dalam air. Butiran-butiran mineral yang membentuk bagian padat dari tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan. Ukuran setiap butiran padat tersebut sangat bervariasi dan sifat-sifat fisik dari tanah banyak tergantung dari faktor-faktor ukuran, bentuk dan komposisi kimia dari butiran. Untuk lebih jelasnya tentang faktor-faktor tersebut, harus lebih dikenal dahulu tipe-tipe dasar dari batuan yang membentuk kerak bumi, mineral-mineral yang membentuk batuan dan proses pelapukan. Berdasarkan asal-usulnya, batuan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tipe dasar, yaitu :Batuan beku (Igneous rocks).Batuan sedimen (Sedimentary rock).Batuan metamorf (Metamorphic rocks).

PEMBENTUKAN TANAHBatuan Beku Batuan beku terbentuk dari membekunya magma cair yang terdesak ke permukaan (dari bagian yang dalam sekali pada mantel bumi). Sesudah tersembul ke permukaan melewati rekahan-rekahan pada kulit bumi (fissure eruption) atau melalui gunung berapi (volcanic eruption), sebagian dari magma cair tersebut mendingin di permukaan bumi dan membatu. Kadang-kadang magma tersebut berhenti bergerak sebelum sampai ke permukaan bumi dan mendingin di dalam kulit bumi dan membentuk batuan beku dalam plutonic rocks (disebut juga intrusive rocks). Batuan beku dalam yang telah terbentuk tersebut pada suatu saat dapat timbul ke permukaan bumi karena adanya proses erosi yang terus menerus terhadap lapisan batuan dan tanah yang terletak di atas batuan beku dalam tersebut.

Jenis batuan beku berdasarkan tempat pembekuannyaBatuan beku dalam (plutonik): Terbentuk jauh di bawah permukaan bumi dengan kedalaman sekitar 15 - 50 km. Proses pembekuannya sangat lambat dikarenakan dekat dengan lapisan astenosfer. Struktur kristal bersifat holokristalin yaitu memiliki struktur kristal yang sempurna. Batuan beku ini bertekstur sangat kasar dan jarang memiliki lubang gas dalam batuannya. Contoh: andesit, granit

granitBatuan beku gang/korok (hypabisal) terbentuk di daerah korok/celah sebelum magma mencapai permukaan bumi. Proses pembekuan magma agak cepat sehingga membentuk kristal yang kurang sempurna. Contoh: granit porfir

granit porfirBatuan beku luar (ekstrusif), terbentuk ketika magma sudah mencapai permukaan bumi. Proses pembekuan sangat cepat sehingga tidak menghasilkan kristal batuan. Contoh: batu apung, batu basal, riolit.

obsidianBatuan SedimenBatuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat sedimentasi (pengendapan) baik oleh air maupun oleh angin. Batuan endapan ini dapat terdiri dari bahan endapan yang telah diendapkan berjuta tahun yang lampau sehingga telah mengeras menjadi batu, atau bahan endapan yang baru (recent) sehingga belum mengeras sama sekali.Hasil lapukan yang berupa kerikil, pasir, lanau dan lempung dapat menjadi padat karena adanya tekanan lapisan tanah di atasnya dan adanya proses sementasi antar butiran oleh unsure-unsur sementasi seperti besi, kalsit, dolomite dan quartz. Unsur-unsur sementasi tersebut biasanya terbawa dalam larutan air tanah. Unsur-unsur tersebut mengisi ruang-ruang di antara butiran dan kemudian membentuk batuan sediment. Batuan yang terbentuk dengan cara ini disebut batuan sediment detrital. Contoh dari tipe/jenis batuan sedimen detrital adalah : conglomerate, breccia mudstone, shale (claystone). Sedimentary rock ada juga yang dibentuk oleh reaksi kimia, misalnya : limestone, chalk, dolomite, gypsum, dan sebagainya.Batuan sedimen mungkin juga mengalami pelapukan dan membentuk tanah-tanah sedimen (endapan), atau terkena proses peristiwa metamorf dan berubah menjadi batuan metamorf.

Jenis-Jenis Batuan Sedimen/EndapanBatuan sedimen klastik, adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali rombakan atau pecahan batuan asal, baik yang berasal dari batuan beku, batuan metamorfik/ubahan maupun batuan sedimen sendiri yang lebih tua. Contoh : Batupasir, Batu lempung, Breksi, Konglomerat, dll.

Batuan sedimen non klastik, adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau dari hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (penggaraman unsur unsur laut, pertumbuhan kristal dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement).Contoh : Rijang, Halite, Batugamping, Terumbu, Gypsum, Dolomit, dll.

konglomerat

Batu gampingBatuan Metamorfose Peristiwa metamorf adalah proses perubahan komposisi dan tekstur dari batuan akibat panas dan tekanan tanpa pernah menjadi cair. Dalam peristiwa metamorf, mineral-mineral baru terbentuk dan butir-butir mineralnya terkena geseran yang kemudian membentuk tekstur batu metamorf yang berlapis-lapis. Sehingga batuan metamorfose adalah merupakan batuan yang berasal dari batuan asal (beku, sedimen ataupun metamorf sendiri) yang telah mengalami perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur yang terjadi pada fase padat sebagai tanggapan atas perbedaan suhu dan tekanan yang tidak sama dengan kondisi sebelumnya. Granit, diorite dan gabbro berubah menjadi slates dan phyllites pada peristiwa metamorf tingkat rendah.

Contoh batu metamorfose antara lain: marmer, batu sabak (slate), klorit, batu kuarsa dll

Batu MarmerBatuan metamorfoseSchist adalah sejenis batuan metamorf yang mempunyai tekstur berlapis-lapis dan dapat dilihat pula pada teksturnya ada bentuk-bentuk kepingan atau lempengan-lempengan dari mineral mika.Batu pualam (marmer) terbentuk dari batuan calcite dan dolomite yang mengalami proses kristalisasi ulang. Butiran mineral pada marmer umumnya lebih besar dari pada yang terdapat pada batuan induknya.Quartzite adalah sejenis batuan metamorf yang terbentuk dari sandstone yang kaya akan mineral quatz. Bahan silika kemudian memasuki pori-pori batuan dan ruang-ruang diantara butiran pasir dan quartz, dan menjadi unsur-unsur sementasi antar butiran. Quartzite merupakan salah satu dari batuan yang sangat keras. Pada tekanan dan panas yang besar sekali, batuan metamorf mungkin mencair menjadi magma dan siklus batuan berulang kembali.

Siklus Batuan

Siklus batuan adalah proses dimana suatu batuan melebur, meleleh, membeku, dan kemudian menjadi batu kembali. Pada awalnya siklus batuan terbentuk oleh pergeseran lempengan yang ada di permukaan bumi. Lalu pergeseran ini menghasilkan magma yang dimana magma tersebut akan mendesak keluar permukaan bumi dan pada saat magma mencair di permukaan bumi, maka akan menyelimuti tanah yang dilalui oleh cairan magma. Untuk beberapa waktu magma akan membeku dan berubah menjadi batuan dingin yang dinamakan "Igneous Rock". Kerak Bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti.Secara Singkatnya Proses Terjadinya Batuan.Magma yang mengalami kristalisasi/pembekuan akan menghasilkan IGNEOUS ROCK.IGNEOUS ROCK akan mengalami pelapukan oleh air dan sebagainya akan menghasilkan sedimen.Sedimen yang juga mengalami weathering akan manjadi SEDIMENTARY ROCK.SEDIMENTARY ROCK yang mengalami perubahan suhu dan temperatur yang sangat tinggi akan berubah menjadi batu peralihan (metamorfose)Batu peralihan akan kembali lagi menjadi magma dan begitu lah seterusnya.Proses Pelapukan Batuan Menjadi TanahProses pelapukan batuan menjadi tanah dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu : proses penghancuran fisik (disintegration) dan proses pelapukan kimiawi (decomposition). Proses penghancuran fisik adalah proses pelapukan tanah akibat dari factor-faktor fisika, misalnya : perubahan temperature secara berkala, pembekuan dan pencairan (air dalam batuan), proses perusakan oleh tanaman, binatang dan/atau es di dalam celah batuan. Proses pelapukan kimiawi terjadi akibat reaksi kimiawi, misalnya : oksidasi, hidrasi, karbonasi, dan efek kimia dari tanaman. Proses pelapukan kimiawi ini dapat dipercepat bila dipengaruhi oleh temperature yang tinggi dan keberadaan zat-zat asam organik. Beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses pelapukan tanah ini diantaranya adalah : cuaca, topografi, waktu, sejarah geologi dan tipe batuan.Reaksi BowenJenis batuan beku yang terbentuk karena mendinginnya magma tergantung pada beberapa faktor seperti komposisi dari magma dan kecepatan mendinginnya magma tersebut. Setelah melakukan beberapa penyelidikan di laboratorium pada tahun 1922, Bowen berhasil menerangkan hubungan antara kecepatan mendingin dari magma dengan pembentukan bermacam-macam jenis/tipe batuan dan dikenal dengan prinsip Reaksi Bowen, menggambarkan urutan-urutan terbentuknya mineral batuan akibat mendinginnya magma. Pada cairan magma yang mendingin tersebut, ukuran kristal mineral berangsur-angsur membesar dan sebagian mengendap (pada suhu tinggi). Kristal batuan yang tetap tinggal dalam larutan magma cair kemudian bereaksi dengan kristal-kristal terlarut yang lain dan membentuk mineral baru pada temperatur yang lebih rendah, proses ini berlangsung terus sampai seluruh massa batuan cair tersebut membeku menjadi padat.

Komposisi mineral-mineral Batuan pada rangkaian Reaksi BowenM I N E R A LKOMPOSISIOlivine(Mg, Fe)2SiO4AugiteCa, Na (Mg, Fe, Al)(Al, Si2O6)HornblendeSilikat ferromagnesium kompleks dari Ca, Na, Mg, Ti dan AlBiotite (mika hitam)K(Mg, Fe)3AlSi3O10(OH)2 Kalsium feldsparPlagioclase Natrium feldsparCa(Al2Si2O8)Na(AlSi3O8)Orthoclase (kalsium feldspar)K(Alsi3O8)Muscovite (mika putih)Kal3Si3O10(OH)2Quartz (kwarsa)SiO2Partikel tanahUkuran dari partikel tanah adalah sangat beragam dengan variasi yang cukup besar. Tanah umumnya dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) atau lempung (clay), tergantung pada ukuran partikel yang paling dominan pada tanah tersebut.

Ukuran Butiran tanahBeberapa organisasi telah mengembangkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah (soil separate size limits) berdasarkan ukuran-ukuran partikelnya. Pada tabel di bawah ini ditunjukkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah yang telah dikembangkan oleh beberapa organisasi yang ahli di bidangnya.

Kerikil (gravels) adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-kadang juga mengandung partikel-partikel mineral quartz, feldspar dan mineral-mineral lain, Diameter butiran > 5 mm.Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar. Butiran dari mineral yang lain mungkin juga masih ada pada golongan ini , Diameter butiran 0,0075 5,0 mm.Lanau (silt) sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran sangat kecil) dari tanah yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah partikel-partikel berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakan pecahan dari mineral-mineral mika, Diameter butiran 0,002 0,0075 mm.Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis (tidak dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika. Lempung didefinisikan sebagai golongan partikel yang berukuran kurang dari 0,002 mm (= 2 mikron).

Mineral Lempung (Clay)Mineral lempung adalah kristal yang sangat kecil (hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop elektron) yang berasal dari pelapukan kimiawi dari mineral batuan tertentu adalah kristal alumunium silikat dengan ion-ion logam yang kompleks yang merupakan komposisi 2 lembar kristal dasar yaitu :Silica Tetrahedron.Alumina Octahedron.

Tiap unit tetrahedron terdiri dari 4 atom oksigen mengelilingi sebuah atom silicon. Kombinasi beberapa unit tetrahedron membentuk lembar silica (silica sheet), tiga atom oksigen yang di dasar dipakai bersama oleh tetrahedron yang berdekatan. Tiap unit octahedron terdiri dari 6 hidroxil yang mengelilingi satu atom aluminium. Kombinasi beberapa unit octahedron aluminium hidroxil membentuk lembar octahedron yang disebut gibbsite, kadang-kadang atom-atom magnesium mengganti aluminium, hal ini disebut lembar brucite.Mineral Kaolinite, satu lembar kaolinite terdiri dari berlapis-lapis lembar silica dan gibbsite yang tiap lapis silica-gibbsite tebalnya 7,2 . Lembar-lembar tersebut diikat oleh hidrogen. Kaolinite berada dalam bentuk lempengan, yang dimensi lateralnya 1000 10000 , tebal 100 1000 . Luas permukaannya = 15 m2/gr. (luas permukaan perunit massa disebut specific surface).Illite, satu lembar illite terdiri dari sebuah lembar gibbsite yang menyatu dan diapit oleh 2 lembar silica. Kadang-kadang disebut mica lempung (clay mica), tebal 1 lembar 10 , lembar satu dengan yang lainnya diikat oleh ion potasium (natrium). Ada substitusi aluminium untuk silicon pada lembar tetrahedral. Substitusi elemen tanpa mengubah bentuk kristal disebut substitusi isomorphous. Lembar-lembar illite menyatu menyerupai lembar yang mempunyai dimensi lateral 1000 5000 dan tebal 50 500 . Specific surface = 80 m2/gr.Mineral-mineral Montmorillonite, Strukturnya mirip illite, yaitu 1 lembar gibbsite diapit oleh 2 lembar silica, tetapi substitusi isomorphousnya ialah magnesium dan besi untuk aluminium dari lembar octahedral. Di sini tidak ada potasium untuk mengikat lembar satu dengan yang lainnya, tetapi air. Dimensi lateralnya 1000 5000 dan tebalnya 10 50 dengan specific surface = 800 m2/gr. Partikel lempung mempunyai muatan listrik negatif pada permukaannya yang disebabkan oleh adanya substitusi isomorphous dan putusnya kontinyuitas di ujung. Muatan negatifnya lebih besar kalau specific surfacenya lebih besar. Pada lempung kering, muatan listrik negatif diimbangi oleh cation yang bisa berpindah-pindah seperti Ca++, Mg++, Na++, dan K+ diseputar partikel. Kalau air ditambahkan pada lempung, cation tadi beserta sedikit anion mengambang di sekitar partikel lempung. Yang ini disebut diffuse double layer. Konsentrasi cation berkurang kalau jarak dengan partikel bertambah.

Jenis-Jenis Tanah Berdasarkan Proses Pembentukannya.

1. Tanah Residual (residual soil) Tanah yang terbentuk dari proses penghancuran dan pelapukan batuan dasar dan masih berada ditempat asalnya. Di daerah tropis, ketebalan tanah residual yang terbentuk dari batuan beku dapat mencapai ketebalan lebih dari 20 m. Tekstur tanah residual tergantung kepada kondisi lingkungan dimana tanah tersebut terbentuk dan kepada tipe batuan induknya. Granite menghasilkan lanau kepasiran dan pasir kelanauan dengan komposisi mineral mica dan lempung kaolin yang bervariasi Basalt menghasilkan lempung dengan kadar montmorillonite yang tinggi dan bersifat plastis.2. Tanah Endapan Air (water transported soil)Tergantung dari macam air yang mengangkut dan mengendapkannya, tanah endapan air dapat dibagi lagi menjadi tiga golongan, yaitu : tanah alluvium (oleh air sungai), tanah lacustrine (di danau) dan tanah marina (di pantai/air laut).Tanah alluvium terbentuk ketika air sungai dari pegunungan mencapai dataran rendah. Partikel-partikel kecil yang terapung didalam air sungai terbawa ke daerah hilir relative tanpa mengalami perubahan secara fisik. Partikel-partikel yang lebih besar, seperti pasir, kerikil dan kerakal, diangkut dan berguling di dasar sungai, akibatnya partikel tersebut akan terkikis dan berbentuk bulat.Tanah lacustrine terbentuk ketika danau berfungsi sebagai tempat pengendapan dari partikel-partikel tanah yang terbawa oleh air sungai yang bermuara di danau tersebut. Di daerah yang lembab, ketika danau terisi sediment dan menjadi dangkal, tumbuh-tumbuhan di sekitar tepian danau meningkat. Pembusukan material tumbuh-tumbuhan ini menghasilkan bahan organic yang mengendap bersama dengan lanau dan lempung hingga terbentuk tanah organic. Di tingkat akhir dari proses sedimentasi ini danau dapat dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan dan hanya terjadi pembusukan sebagian dari sisa-sisa tanaman. Akhirnya terbentuklah tanah gambut (peat). Pada tahap ini danau berubah menjadi tanah rawa (marshland).

3. Tanah Endapan Angin (wind transported soil)Pergerakan angin melalui daerah bertanah pasir atau lanau yang luas akan membawa partikel-partikel berukuran pasir dan lanau. Partikel-partikel yang lebih besar dari 0,05 mm (pasir) akan berguling atau terangkat ke udara untuk jarak yang relative pendek dan akan tertumpuk membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes). Partikel-partikel lanau yang lebih halus akan terbawa ke daerah yang lebih jauh. Angin mensortir butiran-butiran pasir dan mengendapkannya dengan ukuran butir yang relative seragam dan umumnya dalam keadaan lepas (loose condition).4. Tanah Endapan Sungai Es (soil of glacial origin)Penyebaran dari massa es ini mengerosi, mencampur baur, mengangkut dan mengendapkan batuan-batuan lepas dan tanah dengan berbagai cara. Material yang diendapkan langsung oleh es disebut dengan TILL. Tanah jenis ini sangat beragam dalam teksturnya, partikelnya bervariasi dari kerakal (boulder) hingga lempung. Air yang mencair dari lempengan-lempengan es membawa pasir dan kerikil dan mengendapkannya didepan sungai es dan disebut OUTWASH. Bila iar yang mencair itu bermuara diantara dataran tinggi dan sungai es, tercipta suatu danau dimana endapan danau es akan terbentuk. Ketika air mengalir ke dalam danau tersebut, material yang kasar diendapkan dipinggir danau dan membentuk delta-delta pasir dan kerikil.

Sand Dune (Gumuk Pasir) atau bukit-bukit pasir tanah yang terbentuk dari pergerakan angin

Tanah-tanah KhususPerilaku tanah sering tergantung dari keberadaan material tanah yang khusus. Tanah Expansive, adalah tanah yang berpotensi mengalami pengembangan (peningkatan volume) bila tereskpos terhadap air. Clay shales dan tanah lempung dengan kadar montmorillonite yang tinggi merupakan tanah expansive.Tanah Collapsible, adalah merupakan tanah dengan potensi pengurangan volume yang besar ketika mengalami peningkatan kadar air. Perubahan volume terjadi tanpa adanya perubahan beban eksternal. Contoh : tanah loess, pasir dan lanau bersementasi lemah yang ikatan semennya biasanya gypsum atau halite, mudah larut dalam air. Tanah collapsible ini umumya dijumpai di daerah-daerah yang gersang.Quick Clay, adalah merupakan lempung yang sangat peka (high sensitivity) terhadap gangguan. Kekuatan geser tanah ini akan berkurang drastis ketika mengalami gangguan. Semua quick clay merupakan lempung marina dengan kadar kepekaan lebih besar dari 15. Kadar kepekaan adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli dengan kuat geser tanah terganggu.Tanah Organik, adalah merupakan tanah yang mengandung banyak komponen organik, ketebalannya dari beberapa meter hingga puluhan meter di bawah tanah. Tanah jenis ini umumnya berkuat geser rendah dan mudah mengalami penurunan yang besar.

Sekian dan Terima Kasih