kuesioner penyesuaian sosial

91
i DESKRIPSI PENYESUAIAN SOSIAL SISWA SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA KELAS VII TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Laurentius Bagus Tri Hananto NIM: 081114024 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 11-Sep-2021

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: kuesioner penyesuaian sosial

i

DESKRIPSI PENYESUAIAN SOSIAL SISWA SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA KELAS VII TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN

IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Laurentius Bagus Tri Hananto

NIM: 081114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: kuesioner penyesuaian sosial

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh kasih skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang setia membimbing dan mamberikan

rahmat serta berkat yang melimpah pada saat saya berkarya di

dalam penelitian skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: kuesioner penyesuaian sosial

v

MOTTO

Hidup penuh rintangan

Maka perjuangkan apa yang menjadi hak kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: kuesioner penyesuaian sosial

viii

ABSTRAK

DESKRIPSI PENYESUAIAN SOSIAL SISWA SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA KELAS VII TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN

IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

PRIBADI-SOSIAL

Laurentius Bagus Tri Hananto

Universitas Sanata Dharma

2014

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3

Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan

topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

Subyek penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas VII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 53 orang. Instrument

penelitian berbentuk kuesioner penyesuaian sosial. Kuesioner yang disusun terdiri

dari 50 item berdasarkan aspek-aspek penyesuaian sosial dan uji empiris dengan

teknik korelasi item-total, sedangkan uji reliabilitas dengan nilai reliabilitas

sebesar .896 dan bantuan program SPSS (Statistic Programe for Social Science)

versi 15.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat penyesuaian sosial

siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang

memiliki tingkat penyesuaian kategori sangat tinggi berjumlah 50 siswa (94,3%)

dan siswa yang memiliki tingkat penyesuaian yang tinggi berjumlah 3 siswa

(5,6%) (2). Berdasarkan analisis terhadap skor item terdapat 18 item (45%) masuk

dalam kategori sangat baik, 16 item (40%) masuk dalam kategori “baik”, 6 item

(15%) yang masuk dalam kategori “cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, peneliti mengusulkan 4 topik bimbingan yang berpedoman dari

item-item yang terendah untuk meningkatkan penyesuaian sosial siswa kelas VII

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: kuesioner penyesuaian sosial

ix

ABSTRACT

A DESCRIPTIVE STUDY ON STUDENTS SOCIAL ADJUSTMENT OF

THE SEVENTH GRADE JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS AT SMP

BOPKRI 3 YOGYAKARTA IN 2013/2014 SCHOOL YEAR AND ITS

IMPLICATIONS TO THE SUGGESTED TOPICS OF PERSONAL-

SOCIAL GUIDANCE

Laurentius Bagus Tri Hananto

Sanata Dharma University

2014

This study is a descriptive research with survey method that aims to reveal

the students social adjustment of the seventh grade junior high school students at

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta in 2013/2014 school year and its implications to the

suggested topics of personal-social guidance.

The subjects are all students of seventh grade students at SMP BOPKRI 3

Yogyakarta in 2013/2014 school year, consisting of 53 people. The research

instrument is in the form of social adjustment questionnaire. The questionnaire

consists of 50 items compiled based on the aspects of social adjustment and

empirical test with item-total correlation technique, while the reliability test has

the value of .896 and SPSS (Statistics Programme for Social Science) version

15.0.

The results show that: (1) The level of social adjustment of the seventh

grade students at SMP BOPKRI 3 Yogyakarta in 2013/2014 school year which has

a very high level of adjustment is 50 students (94.3%) and the students who have

a high level of adjustment amounts to 3 students (5.6%) (2). Based on the analysis

of the scores of items contained 18 items (45%) in the category “very good”, 16

items (40%) belong to the category of "good", 6 items (15%) belong to the

category of "good enough”. Based on the research that has been done, the writer

proposed four topics that guided the guidance of the low items to improve the

social adjustment of the seventh grade students at SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: kuesioner penyesuaian sosial

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kemurahan kasih,

karunia dan penyertaanNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Penyusunan skripsi ini sebagai wujud dari seluruh pengetahuan dan

pengalaman peneliti selama menjadi mahasiswa program studi Bimbingan dan

Konseling di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian skripsi ini tidak lepas

dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan

terimakasih yang tulus kepada:

1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin

penelitian.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing yang

dengan kesabaran mengarahkan dan membimbing serta senantiasa memberi

semangat dan dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

4. Seluruh dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu pengetahuan

selama ini sehingga berguna bagi peneliti.

5. Mas St.Priyatmoko, yang selalu setia dan sabar membantu peneliti dalam hal

surat-menyurat dan administrasi lainnya.

6. Paryadi, S.Pd., selaku Kepala sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang

telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

7. Seluruh siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta atas bantuan dan

kerjasamanya sebagai responden yang bersedia mingisi instrument penelitian

ini, sehingga pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: kuesioner penyesuaian sosial

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 9

2. Manfaat Praktis ........................................................................... 10

E. Definisi Operasional .............................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 12

A. Hakekat Penyesuaian Sosial .................................................................. 12

1. Pengertian Penyesuaian Sosial ...................................................... 12

2. Ciri Penyesuaian Sosial yang Baik................................................ 14

3. Aspek Penyesuaian Sosial ............................................................. 16

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial

yang baik ....................................................................................... 19

B. Hakekat Pubertas dan Penyesuaian Sosial ............................................. 21

1. Pengertian Pubertas ....................................................................... 21

2. Tugas Perkembangan Sosial Masa Pubertas ................................. 22

3. Karakteristik Sosial Masa Pubertas…….………………………... 24

C. Bimbingan Pribadi Sosial ...................................................................... 25

1. Definisi Bimbingan Pribadi Sosial ................................................ 25

2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial ................................................. 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: kuesioner penyesuaian sosial

xiii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 30

B. Subjek Penelitian ................................................................................... 30

C. Instrumen Penelitian .............................................................................. 32

1. kuesioner ........................................................................................ 32

2. validitas .......................................................................................... 33

3. reliabilitas ....................................................................................... 35

D. Uji Coba Penelitian ................................................................................ 36

1. Uji Validitas .................................................................................. 36

2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 37

E. Teknik Pengambilan Data ..................................................................... 38

1. Persiapan dan Pelaksanaa………………………………………… 38

2.Tahap Pengambilan Data…………………………………………. 39

3.Teknik Analisis Data……………………………………………… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 45

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 58

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 59

A. Kesimpulan ............................................................................................ 59

B. Saran-saran ............................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

LAMPIRAN ..................................................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: kuesioner penyesuaian sosial

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Subyek Penelitian ............................................................................ 31

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Penyesuaian Sosial .......................................... 33

Tabel 3 Konstruk Instrumen Penelitian Penyesuaian Sosial ........................ 36

Tabel 4 Kualifikasi Reliabilitas ................................................................... 37

Tabel 5 Penggolongan Kategorisasi ............................................................. 41

Tabel 6 Pengkategorisasian Deskripsi Penyesuaian sosial Siswa........ ........ 42

Tabel 7 Pengkategorisasian Skor Item Kuesioner Penelitian................... .... 44

Tabel 8 Usulan Topik-Topik Bimbingan Berdasarkan Aspek yang

Tergolong Dalam Butir Item Penyesuaian Sosial yang Tergolong

cukup rendah .................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: kuesioner penyesuaian sosial

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Hasil Olah Data Penyesuaian sosial .............................................. 63

Lampiran 2: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 55

Lampiran 3: Kuesioner Penelitian Penyesuaian sosial................................. .... 59

Lampiran 4: SPB ................................................................................................ 65

Lampiran 5: Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: kuesioner penyesuaian sosial

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional

variabel.

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makluk sosial yang tidak pernah lepas dari manusia lain.

Tiap manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berhubungan dengan manusia lain,

karena ia berada dalam suatu komunitas yang beragam seperti keluarga, sekolah, dan

komunitas lain di mana ia menjadi anggota. Winkel (1991) mengungkapkan bahwa

setiap manusia berinteraksi dengan manusia-manusia lain dalam lingkungan hidup,

mulai dari lingkungan keluarga, sebagai unit kehidupan yang paling kecil sampai

pada lingkungan masyarakat luas.

Gerungan (1988) menyatakan bahwa manusia secara hakiki merupakan

makluk sosial yang sejak lahir membutuhkan pergaulan dengan manusia lain untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti: makan, minum, dan lain-lain. Hal

ini juga dikemukakan oleh Mulyadi (1995) yang menyatakan bahwa kebutuhan

manusia meliputi kebutuhan afeksi, kebutuhan inklusi, dan kebutuhan kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: kuesioner penyesuaian sosial

2

Kebutuhan afeksi merupakan kebutuhan akan persahabatan, kasih sayang dan cinta

kasih. Jika manusia ingin kebutuhan afeksi terpenuhi, maka kebutuhan inklusi yang

merupakan kebutuhan untuk bergabung dengan sesamanya seperti menjadi bagian

dari kelompok tertentu juga harus terpenuhi dulu, sedangkan kebutuhan kontrol

merupakan kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan untuk memimpin,

mempengaruhi, dan mengatur manusia disekitarnya. Upaya manusia dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut melalui suatu proses yang disebut interaksi

sosial. Soekanto (1982) menyatakan interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan

sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara

kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok

manusia. Interaksi sosial ini muncul sebagai suatu keharusan, karena kondisi biologis

dan psikologis manusia yang tidak dapat dipenuhi sendiri. Hal ini banyak terjadi di

masyarakat mulai dari lingkungan keluarga sebagai lingkungan yang paling kecil,

sampai pada lingkungan masyarakat luas, salah satunya adalah kelompok usia

pubertas. Pubertas sebagai kelompok yang hidup di lingkungan masyarakat pasti

mempunyai kebutuhan dan tugas perkembangan.

Masa di mana siswa SMP kelas VII merupakan masa peralihan, di masa ini

seseorang berada pada masa transisi, yaitu masa individu-individu untuk berpindah

ke masa individu, masa ini disebut masa pubertas. Seseorang yang berada pada masa

pubertas akan menemui hal-hal yang baru dalam kehidupannya, jika seseorang telah

melewati masa pubertas maka ia akan masuk pada masa individu yang penuh dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: kuesioner penyesuaian sosial

3

hal yang baru. Menurut Monks (2002) pubertas berasal dari kata puber yaitu

pubescere yang artinya mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda

kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. Menurut Root (dalam

Hurlock, 2004) Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi

kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Pubertas adalah

masa ketika seorang individu mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan

fungsi seksual. Dipertegas oleh Syamsudin (1990) bahwa “Masa puber adalah masa

yang penuh dengan reaksi dan depresi disertai emosinya masih labil dan belum

terkendali seperti perasaan marah, gembira, sedih dipengaruhi oleh psikologisnya”.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan yang dimaksud masa pubertas adalah masa

transisi atau perubahan dari makhluk aseksual menjadi makluk seksual sehingga

terjadi proses perubahan proporsi tubuh yang ditandai dengan kematangan seksual

dan alat reproduksi. Pada perempuan kematangan seksual ini ditandai dengan

terjadinya menstruasi dan pada laki-laki terjadinya mimpi basah. Masa pubertas

dalam kehidupan masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

dengan cepat. Pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama,

sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah pertama.

Individu perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa

sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti

payudara mulai berkembang, dll. Individu lelaki mulai memperlihatkan perubahan

dalam suara, otot, dan fisik lainnya. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat

sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia individu. Masa pubertas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: kuesioner penyesuaian sosial

4

memiliki tugas perkembangan yang sulit berkaitan dengan penyesuaian sosial.

Interaksi sosial terjadi di lingkungan sekolah, salah satunya di Sekolah Menengah

Pertama. Peneliti melihat ada masalah tentang penyesuaian sosial pada siswa kelas

VII di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, yaitu: siswa belum bisa berbaur atau bermain

bersama dengan teman yang lain, ada siswa yang hanya berdiam diri di dalam kelas

ataupun hanya duduk sendiri di depan kelas. Selain itu antara siswa dan siswi masih

bermain berkelompok dan sering juga terjadi saling ejek antara siswa dan siswi

tersebut, serta belum bisa berbaur dengan lawan jenis. Hal ini jika dibiarkan akan

berdampak pada siswa siswi tersebut karena mereka pasti kurang dapat melakukan

penyesuaian sosial dengan baik di lingkungan sekolahnya, serta berdampak pada

masa depan siswa siswi tersebut karena mereka akan menutup diri dan susah

berinteraksi dengan orang lain.

Interaksi sosial pada masa pubertas cenderung meningkat, hal ini terjadi

karena individu memiliki tugas perkembangan yang harus dilakukan, salah satu

tugasnya adalah menjalin hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. Saat

menjalankan interaksi sosial dengan teman sebaya lainnya di sekolah, individu

dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian, baik yang bersifat Penyesuaian diri

maupun penyesuaian sosial. Penyesuaian diri berkaitan dengan keadaan yang terjadi

dalam diri individu, misalnya: keadaan fisik, perasaan dan pikiran individu,

sedangkan penyesuaian sosial berkaitan dengan keadaan yang terjadi di lingkungan,

di mana ada orang-orang serta peraturan-peraturan di dalamnya. Penyesuaian sosial

berguna untuk memenuhi kebutuhan sosial individu, antara lain kebutuhan akan kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: kuesioner penyesuaian sosial

5

sayang, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan untuk diakui dalam kelompoknya, serta

dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial ini, individu harus melakukan proses

penyesuaian sosial dengan kelompoknya. Menurut Sers (1991), penyesuaian sosial

merupakan alasan seseorang untuk menyesuaikan dirinya karena ingin diterima di

dalam kelompok dan untuk menghindari celaan.

Kemampuan individu dalam melakukan penyesuaian sosial terhadap teman

sebaya berbeda-beda, ada individu yang mampu melakukan penyesuaian sosial secara

baik dan ada yang buruk. Penyesuaian sosial yang baik bahwa individu mampu dan

berhasil dalam menyesuaikan dengan lingkungan serta teman sebayanya. Penyesuaian

sosial yang buruk bahwa individu kurang dapat menyesuaikan dengan lingkungannya

serta kurang mampu bergaul dengan teman sebayanya. Menurut Schneiders (1964)

penyesuaian sosial merupakan kemampuan untuk bereaksi secara efektif dan sehat

terhadap situasi, realitas dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup bermasyarakat

dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Individu yang

penyesuaiannya baik akan mengalami kebahagiaan sedangkan individu yang

penyesuaiannya buruk akan sedih. Sebagai contoh, individu yang melakukan

penyesuaian dengan baik: mudah bergaul dengan orang yang baru kenal, serta sopan.

Maka individu tersebut akan diterima di lingkungan/kelompok, maka individu akan

merasa bahagia, dan jika penyesuaiannya buruk, seperti: pendiam, cuek, arogan,

maka individu tersebut tidak dapat diterima di lingkungan, kelompok serta dalam

dirinya akan terjadi pergulatan batin. Hurlock (1992) menegaskan, bahwa “individu

yang kurang diterima oleh teman-temannya akan mengalami ketidak bahagiaan, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: kuesioner penyesuaian sosial

6

seperti teman-teman lainnya, sehingga individu tersebut tidak berminat pada kegiatan

di sekolah, dengan demikian penyesuaian sosial yang dilakukan oleh individu

tersebut juga mempunyai pengaruh terhadap kegiatan belajar di sekolah.

Manusia merupakan pribadi sosial yang memerlukan relasi dan komunikasi

dengan manusia lain untuk memanusiakan dirinya. Setiap manusia ingin dicintai,

ingin diakui dan dihargai, ingin pula mendapatkan tempat dalam kelompoknya, hanya

dengan relasi dan komunikasi dengan manusia lain, manusia dapat menuju pada

kedewasaan. Upaya untuk menuju pada kedewasaan tergantung pada cara

penyesuaian sosial yang dilakukannya. Individu diharapkan mampu melakukan

penyesuaian sosial dengan bantuan dan dukungan dari manusia lain maupun dirinya

sendiri, sehingga manusia dapat berkembang dengan baik dalam berinteraksi dengan

manusia lain. Individu memerlukan penerimaan yang baik dari orang lain, hal ini

akan berdampak jika individu mampu melakukan tuntutan yang ada di lingkungan

masyarakat agar individu bisa diterima dengan baik oleh lingkungannya. Hal ini

ditegaskan oleh Hurlock (1991), yang menyatakan bahwa:

Individu yang diterima dengan baik memiliki peluang yang lebih banyak

untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok teman sebaya, dibandingkan

dengan individu yang tidak diterima dengan baik, mereka yang diterima

dengan baik oleh kelompoknya akan memperoleh kesempatan untuk

mempelajari keterampilan sosial, akibatnya secara sosial mereka lebih cakap

dibandingkan dengan individu yang kurang aktif.

Melalui berbagai pengalaman dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya

yang baru, individu dapat mengembangkan dirinya dengan baik. Individu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: kuesioner penyesuaian sosial

7

melakukan interaksi sosial dengan baik akan menambah kepercayaan diri sehingga

individu tidak merasa rendah diri dan menutup diri terhadap lingkungan

pergaulannya. Keberhasilan individu dalam berinteraksi dengan teman sebayanya

menunjukkan bahwa individu mampu menyesuaikan dengan tuntutan dan harapan

lingkungannya. Interaksi dengan kelompok sebaya yang baru sering mengalami

hambatan, misalnya timbul ketidakcocokan antara individu satu dengan teman yang

lain.

Pada masa perpindahan dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah Pertama

biasanya individu sangat sulit untuk melakukan penyesuaian sosial, hal ini

disebabkan pergaulan untuk penyesuaian sosial siswa lebih sulit dikarenakan

lingkungan yang baru serta kelompok sosial yang baru dan biasanya individu tidak

dapat menerima kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri teman sebayanya.

Winkel (2006) menegaskan bahwa perpindahan dari Sekolah Dasar kesatuan

pendidikan lanjutan ini merupakan langkah yang cukup berarti dalam kehidupan

individu, baik karena tambahan tuntutan belajar bagi siswa lebih berat, maupun

karena siswa akan mengalami banyak perubahan dalam diri sendiri selama tahun-

tahun ini.

Hambatan yang lain adalah adanya perbedaan lingkungan yang dimiliki

seseorang dengan lingkungan baru yang ditemui, misalnya seseorang yang hidup di

lingkungan baru sebagai penghuni baru. Individu akan menemui aturan-aturan baru,

nilai-nilai baru, serta manusia-manusia baru. Kondisi-kondisi seperti ini dapat diatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: kuesioner penyesuaian sosial

8

dengan cara beradaptasi serta menyesuaikan sosial dengan lingkungan dan orang-

orang disekitar, bersikap ramah, mudah berbaur dengan lingkungan sosial, serta

mampu menaati peraturan yang berlaku. Oleh sebab itu manusia perlu memiliki

kemampuan penyesuaian sosial, termasuk pubertas. Hal ini sesuai dengan tugas

perkembangan yang dimiliki oleh individu pada masa pubertas, yaitu: menjalankan

peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing-masing, artinya mempelajari

dan menerima peranan masing-masing sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau

norma-norma masyarakat, selain itu Syamsudin (1990) mengemukakan bahwa masa

puber adalah masa yang penuh dengan reaksi dan depresi disertai emosinya masih

labil dan belum terkendali seperti perasaan marah, gembira, sedih dipengaruhi oleh

psikologisnya, jadi individu harus mampu mengendalikan emosinya yang masih labil

dan belum terkendali seperti perasaan marah, gembira, sedih dipengaruhi oleh

psikologisnya.

. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa individu harus

memiliki penyesuaian sosial yang baik dalam hidupnya, baik di luar lingkungan

keluaga dan lingkungan sekolah. Penjelasan di atas mendorong peneliti untuk

meneliti penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun

ajaran 2013/2014 terhadap teman sebaya dan implikasinya terhadap usulan topik-

topik bimbingan pribadi sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: kuesioner penyesuaian sosial

9

B. Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.:

1. Seberapa baik penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014?

2. Berdasarkan hasil analisis uji butir penyesuaian sosial yang teridentifikasi rendah

topik-topik bimbingan klasikal apakah yang sesuai untuk membantu siswa kelas

VII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014 dalam

meningkatkan penyesuaian sosial?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kemampuan penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014.

2. Mengidentifikasi butir penyesuaian sosial yang skornya rendah untuk dijadikan

topik-topik bimbingan pribadi sosial yang dapat meningkatkan penyesuaian sosial

siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan baru

khususnya tentang penyesuaian sosial pada siswa..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: kuesioner penyesuaian sosial

10

2. Manfaat praktis

a. Peneliti

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi peneliti sebagai bekal calon

konselor sehingga diharapkan penelitian ini dapat menambah bahan kajian

untuk pengembangan yang lebih mendalam dan lebih luas dimasa yang akan

datang.

b. Pembimbing

Mendapatkan pengetahuan dari topik bimbingan yang dapat digunakan untuk

mendampingi siswa.

c. Sekolah

Memberikan bahan pertimbangan bagi sekolah bahwa selain mencetak peserta

didik yang berprestasi baik namun peserta didik juga harus dibekali dengan

bekal moral yang baik, agar kelak ketika terjun dimasyarakat memiliki moral

yang baik.

E. Definisi Operasional

Berikut ini dirumuskan definisi operasional agar diperoleh pengertian yang

jelas mengenai variable penelitian ini.

1. Penyesuaian sosial merupakan kemampuan untuk bereaksi secara efektif dan

sehat terhadap situasi, realitas dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: kuesioner penyesuaian sosial

11

bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan.

Penyesuaian sosial merupakan keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri

terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya.

Setiap orang hidup di dalam masyarakat yang terdapat proses saling

mempengaruhi satu sama, dari proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan

tingkah laku sesuai dengan jumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang

mereka patuhi untuk mencapai penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup

sehari-hari.

2. Bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya

sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri untuk

mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian

waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan membina hubungan kemanusian

dengan sesama di berbagai lingkungan/melakukan pergaulan sosial dalam

menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti Penyesuaian sosial,

menghadapi konflik dan pergaulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: kuesioner penyesuaian sosial

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakekat Penyesuaian Sosial

1. Pengertian Penyesuaian Sosial

Menurut Sers (1991), penyesuaian sosial merupakan alasan seseorang

untuk menyesuaikan dirinya karena ingin diterima di dalam kelompok dan untuk

menghindari celaan. Hurlock (1997), menjelaskan penyesuaian sosial adalah

keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada

umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Setiap orang hidup di

dalam masyarakat yang terdapat proses saling mempengaruhi satu sama, dari

proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan

jumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi untuk mencapai

penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Penyesuaian sosial

terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat orang hidup dan berinteraksi

dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup hubungan dengan

masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, masyarakat luas

secara umum. Hal ini membuat individu dan masyarakat sebenarnya sama-sama

memberikan dampak. Individu menyerap berbagai informasi, budaya dan adat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: kuesioner penyesuaian sosial

13

istiadat yang ada, sementara komunitas (masyarakat) diperkaya oleh eksistensi

atau karya yang diberikan oleh sang individu (Enung, 2008: 208).

Apa yang dipelajari seseorang dalam proses interaksi dengan masyarakat

masih belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian sosial yang

memungkinkan orang untuk mencapai penyesuian sosial dengan cukup baik.

Menurut Schneiders (1964) penyesuaian sosial merupakan kemampuan untuk

bereaksi secara efektif dan sehat terhadap situasi, realitas dan relasi sosial

sehingga tuntutan hidup bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima

dan memuaskan. Proses selanjutnya yang dilakukan seseorang dalam penyesuaian

sosial adalah kemauan untuk mematuhi norma-norma dan peraturan sosial

kemasyarakatan. Setiap masyarakat biasanya memiliki aturan yang tersusun

dengan jumlah ketentuan dan norma atau nilai-nilai tertentu yang mengatur

hubungan individu dengan kelompok. Individu mulai berkenalan dengan kaidah-

kaidah dan peraturan-peraturan tersebut lalu mematuhinya sehingga menjadi

perbaikan dari pembentukan jiwa sosial pada dirinya dan menjadi pola tingkah

laku kelompok (Sarwono Sarlito, 2008).

Hal ini berarti bagaimana usaha seseorang tersebut untuk hidup bergaul

dengan orang lain serta hidup di dalam kelompok masyarakat, dimana dalam

kelompok tersebut terdapat norma. Seseorang yang mampu melakukan

penyesuaian sosial dengan baik dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma

yang berlaku dan dia juga memiliki kemampuan dalam menjalin relasi dengan

orang lain, seperti dengan orang yang dikenalnya maupun dengan orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: kuesioner penyesuaian sosial

14

tidak dikenalnya serta bersedia membantu orang lain. Penyesuaian sosial itu

merupakan bagian dari proses perkembangan seseorang. Seseorang dikatakan

berhasil melakukan penyesuaian sosial apabila ia sudah dapat hidup bergaul

dalam satu kelompok sesuai norma-norma yang diterapkan. Selain itu

penyesuaian sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia. Jadi

dapat disimpulkan penyesuaian sosial adalah penyesuaian terhadap orang lain

serta lingkungannya untuk memenuhi harapan sosial dan untuk memenuhi

kebutuhan sosial.

2. Ciri Penyesuaian Sosial yang Baik

Yusuf (2000) menyatakan penyesuaian sosial yang baik sebagai

berikut:

a. Mampu menilai diri secara realistik, yaitu mampu menilai diri

sebagaimana adanya, baik kelebihan maupun kelemahan.

b. Mampu menilai situasi secara realistik, yaitu mampu menghadapi situasi

atau kondisi kehidupan secara realistik dan mampu menerimanya secara

wajar.

c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik, yaitu beraksi

secara rasional.

d. Menerima tanggung jawab, yaitu memiliki keyakinan terhadap

kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: kuesioner penyesuaian sosial

15

dihadapi.

e. Kemandirian, yaitu memiliki sikap mandiri dalam cara berpikir dan

bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan

mengembangkan diri serta menyesuaikan diri secara konstruktif dengan

norma yang berlaku di lingkungannya.

f. Dapat mengontrol emosi, yaitu merasa aman dengan emosinya, dapat

menghadapi situasi frustasi, depresi atau stress secara positif atau

konstruktif.

g. Berorientasi tujuan, yaitu mampu merumuskan tujuan berdasarkan

pertimbangan secara matang, tidak atas paksaan dari orang lain.

h. Berorientasi keluar, yaitu bersifat respek, empati terhadap orang lain,

mempunyai kepedulian terhadap situasi, masalah-masalah lingkungan.

i. Penerimaan sosial, dinilai positif oleh orang lain, berpartisipasi aktif

dalam kegiatan sosial dan memiliki sifat bersahabat.

Schneiders (1964) mengemukakan ciri penyesuaian sosial yang baik

sebagai berikut:

a. Memiliki pengendalian diri yang tinggi dalam menghadapi situasi atau

persoalan, dengan kata lain tidak menunjukan ketegangan emosi yang

berlebihan.

b. Tidak menunjukan mekanisme psikologis yang berlebihan, bertindak

wajar dalam memberikan reaksi terhadap masalah dan konflik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: kuesioner penyesuaian sosial

16

dihadapi. mampu mengolah pikiran dan perasaan dengan baik, sehingga

menemukan cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya.

c. Memiliki pertimbangan rasional dan pengendalian diri, memiliki

kemampuan dasar berfikir serta dapat memberikan pertimbangan terhadap

tingkah laku yang diperbuat untuk mengatasi masalah yag dihadapinya.

d. Mampu belajar sehingga dapat mengembangkan kualitas dirinya terutama

dalam bersedia belajar dari pengalaman dan memanfaatkan pengalaman

tersebut dengan baik.

e. Mempunyai sikap realistik, objektif, dapat menilai situasi, masalah dan

kekurangan dirinya secara objektif.

Dapat disimpulkan penyesuaian sosial yang baik yaitu sikap manusia

yang mampu berpartisipasi secara produktif dalam kegiatan sosial di

masyarakat dan untuk mengenal, memahami dan menerima orang lain.

3. Aspek penyesuaian sosial

Menurut Schneiders (1964), penyesuaian sosial memiliki beberapa aspek-

aspek sebagai berikut:

a. Pengakuan/Penghargaan (Recognition)

Menghormati dan menerima hak-hak orang lain. Hal ini individu tidak

melanggar hak-hak orang lain yang berbeda dengan dirinya untuk

menghindari terjadinya konflik sosial ketika individu dapat menghargai dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: kuesioner penyesuaian sosial

17

menghormati hak-hak orang lain, maka orang lain akan menghormati dan

menghargai hak-hak kita sehingga hubungan sosial antar individu dapat

terjalin dengan sehat dan harmonis.

Contoh : mau mendengarkan dan menerima pendapat atau masukan dari orang

lain.

B. Pengikutsertaan (Participation)

Setiap individu harus dapat mengembangkan dan melihara persahabatan.

Seseorang yang tidak mampu membangun relasi dengan orang lain dan lebih

menutup diri dari relasi sosial akan menghasilkan penyesuain social yang

buruk. Individu ini tidak memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dengan

aktivitas di lingkungannya serta tidak mampu untuk mengekspresikan diri

mereka sendiri, sedangkan bentuk penyesuaian akan dikatakan baik apabila

individu tersebut mampu menciptakan relasi yang sehat dengan orang lain,

mengembangkan persahabatan, berperan aktif dalam kegiatan sosial, serta

menghargai nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Contoh : aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungan

masyarakat, seperti kerja bakti, kumpul acara kepemudaan, dll.

C. Persetujuan sosial (Social approval)

Minat dan simpati terhadap kesejahteraan orang lain. Hal ini dapat merupakan

bentuk penyesuaian sosial di masyarakat, dimana individu dapat peka dengan

masalah dan kesulitan orang lain di sekelilingnya serta bersedia membantu

meringankan masalahnya. Selain itu individu juga harus menunjukan minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: kuesioner penyesuaian sosial

18

terhadap tujuan, harapan dan aspirasi, cara pandang ini juga sesuai dengan

tuntutan dalam penyesuaian keagamaan (religious adjustment).

Contoh : peka terhadap lingkungan dan masyarakat serta memiliki simpati

terhadap orang lain.

D. Mementingkan kepentingan orang lain (Altruisme)

Saling membantu dan mementingkan orang lain merupakan nilai-nilai moral

yang aplikasi dari nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari penyesuaian

moral yang baik yang apabila diterapkan dimasyarakat secara wajar dan

bermanfaat maka akan membawa pada penyesuaian sosial yang kuat. Bentuk

dari sifat-sifat tersebut memiliki rasa kemanusian, rendah hati, dan kejujuran

dimana individu yang memiliki sifat ini akan memiliki kestabilan mental,

keadaan emosi yang sehat dan penyesuaian yang baik

Contoh : membantu teman disaat mereka membutuhkan bantuan.

E. Penyesuaian (Conformity)

Menghormati dan mentaati nilai-nilai integritas hukum, tradisi dan kebiasaan.

Adanya kesadaran untuk mematuhi dan menghormati peraturan dan tradisi

yang berlaku di lingkungan maka ia akan dapat diterima dengan baik di

lingkungannya.

Contoh : mematuhi aturan yang ada di lingkungan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: kuesioner penyesuaian sosial

19

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial yang Baik

Ada beberapa faktor agar individu diterima di dalam kelompok,

apabila individu dapat memenuhinya, maka individu akan diterima di dalam

kelompok tersebut.

Syamsuddin (2000) mengemukakan mengenai masalah-masalah yang

dihadapi individu yang mempengaruhi penyesuaian sosial sebagai berikut.

a. Munculnya kecanggungan-kecanggungan dalam pergaulan akibat adanya

perbedaan dalam perkembangan fisik, seperti pada laki-laki suara yang

“cempreng” dan badan terlihat kurus,. Pada perempuan payudara kecil dan

badan terlampau gemuk.

b. Munculnya sikap penolakan diri akibat body image tidak sesuai dengan

gambaran diri yang sesungguhnya. Seseorang ingin terlihat tampan atau

cantik, akan tetapi hal ini tidak seperti yang mereka inginkan.

c. Timbulnya gejala-gejala emosional tertentu seperti perasaan malu, karena

adanya perubahan suara (laki-laki) dan peristiwa menstruasi (perempuan)

d. Munculnya perilaku-perilaku seksual yang menyimpang pada individu

yang tidak terbimbing oleh norma, seperti pacaran tidak tahu tempat dan

batasan-batasannya.

e. Timbulnya masalah pada diri seseorang yang memiliki prestasi di bawah

kapasitasnya atau rasa rendah diri pada seseorang yang tidak pernah

tuntas. Seseorang akan pesimis dan menyerah jika prestasinya rendah

karena akan menjadi bahan ejekan teman-temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: kuesioner penyesuaian sosial

20

f. Mudah sekali digerakkan untuk melakukan kegiatan destruktif yang

spontan untuk melampiaskan ketegangan emosionalnya. Seseorang yang

masih labil dalam mengambil keputusan akan melakukan tindakan-

tindakan diluar batas, seperti mengajak berkelahi, merusak barang, dll.

Menurut Hurlock (1992) hal yang dapat menyebabkan individu

diterima dalam suatu kelompok adalah sebagai berikut:

a. Kesan pertama yang menyenangkan, seperti penampilan yang menarik,

sikap yang tenang dan gembira

b. Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya.

Seseorang akan diterima dalam kelompok jika berpenampilan yang sesuai,

seperti gaya rambut, berpakaian, dll.

c. Perilaku sosial yang baik ditandai dengan kerjasama, tanggungjawab,

panjang akal, kesenangan bersama orang lain, bijaksana dan sopan

d. Matang terutama dalam hal pengendalian emosi serta kemauan dalam

mengikuti peraturan-peraturan. Seseorang yang stabil dan dapat

mengontrol emosinya pasti akan diterima dalam kelompok.

e. Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti

jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri. Sikap ramah, jujur dan tidak

egois membuat orang tersebut diterima dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: kuesioner penyesuaian sosial

21

Jadi dapat disimpulkan bahwa bila ingin diterima dalam kelompok

sosial, individu harus memenuhi berbagai berbagai hal yang harus dilakukan

untuk dapat diterima dalam kelompok sosial, serta individu harus dapat

melakukan proses belajar yang baik di dalam lingkungan keluarga maupun di

lingkungan sosial.

F. Hakekat Pubertas dan Penyesuaian Sosial

1. Pengertian Pubertas

Masa pubertas merupakan salah satu periode dari perkembangan

manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

individu-individu ke masa individu yang meliputi perubahan biologis,

perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Menurut Monks (2002) pubertas

berasal dari kata puber yaitu pubescere yang artinya mendapat pubes atau

rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan

perkembangan seksual. Pubertas sering kali didefinisikan sebagai periode

transisi antara masa kindividu-kindividu ke masa individu, atau masa usia

belasan tahun, atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti

susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya.

Pubertas adalah masa ketika seorang individu mengalami perubahan

fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Menurut Root dalam Hurlock

(2004) Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: kuesioner penyesuaian sosial

22

kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Pubertas

adalah usia dimana mereka mampu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,

usia dimana mereka tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih

tua melainkan berada dalam tingkatan sama sekurang-kurangnya dalam

masalah hak (Hurlock, 1996).

Selain mampu berintegrasi dengan orang yang lebih tua di lingkungan

masyarakat, individu sangat berpengaruh terhadap teman sebaya. Pengaruh

dari teman sebaya meliputi sikap, pembicaraan, minat penampilan dan

perilaku. Kelompok sebaya memberikan tempat untuk individu untuk

bersosialisasi dalam suasana dimana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-

nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman-teman

seusianya. Dipertegas oleh Syamsudin (1990) bahwa masa puber adalah masa

yang penuh dengan reaksi dan depresi disertai emosinya masih labil dan

belum terkendali seperti perasaan marah, gembira, sedih dipengaruhi oleh

psikologisnya. Individu pada masa pubertas yang menjalani kehidupan di

lingkungan sosial diwarnai dengan tugas perkembangan yang harus mereka

capai di usia mereka saat ini.

2. Tugas Perkembangan Sosial Masa Pubertas

Individu pada masa pubertas menjalani kehidupan diwarnai dengan

tugas perkembangan yang harus mereka capai di usia mereka saat ini. Robert

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: kuesioner penyesuaian sosial

23

Havighurst (dalam Melly, 1984) menjelaskan tugas-tugas perkembangan

dalam hal sosial, yaitu:

a. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman-teman

sebayanya baik dengan teman-teman sejenis maupun dengan teman jenis

kelamin lain. Seseorang dalam melakukan tindakan sosial tidak hanya

dengan sesama jenis, tapi baiknya dengan lawan jenis agar dapat berelasi

pada semua orang dengan baik.

b. Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin

masing-masing, artinya mempelajari dan menerima peranan masing-

masing sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau norma-norma masyarakat

c. Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat

dipertanggungjawabkan. Sikap tanggungjawab menjadikan seseorang

dihargai oleh orang lain.

d. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakan-

tindakannya dan pandangan hidupnya. Seseorang harus mengerti dan

mempelajari tentang aturan-aturan yang belaku agar dalam melakukan

penyesuaian sosial dapat diterima dalam masyarakat.

Winkel (2006) juga menyebutkan beberapa tugas pekembangan, antara

lain:

a. Membawa diri sesuai dengan peranannya dalam masyarakat sebagai pria

atau wanita. Seseorang dalam bersosial baik jika ikut ronda, pertemuan

pemuda (laki-laki), arisan, tidak pulang larut malam (perempuan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: kuesioner penyesuaian sosial

24

b. Mempersiapkan diri untuk kelak memegang suatu jabatan di masyarakat.

Belajar menjadi ketua pemuda, organisasi di kampung, serta berkelakuan

dan memiliki minat sosial karena kelak menjadi kepala rumah tangga

yang baik.

Dari tugas perkembangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

tugas perkembangan tersebut, terlihat hubungan yang erat antara lingkungan

kehidupan sosial dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh individu

dalam hidupnya. Individu pada masa pubertas melakukan tugas-tugasnya akan

selalu berinteraksi dengan lingkungan sosial. Individu memiliki banyak

hambatan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, maka dari itu

mereka harus melakukan penyesuaian sosial .

3. Karakteristik Masa Pubertas

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik yang dapat

menimbulkan berbagai permasalahan, yaitu:

a. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.

b. Ketidakstabilan emosi.

c. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.

d. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi individu tidak sanggup

memenuhi semuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: kuesioner penyesuaian sosial

25

e. Senang bereksperimentasi dan senang bereksplorasi.

f. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.

g. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan

berkelompok.

G. Bimbingan Pribadi-Sosial

1. Definisi Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi sosial merupakan proses untuk membantu

seseorang dalam mengembangkan potensinya, mengenal dirinya sendiri serta

mengenal lingkungan sekitarnya dan membantu mengatasi masalah yang

dihadapi sehingga menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan

individual dan kehidupan sosial. Menurut Winkel (1997) bimbingan pribadi

sosial merupakan bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan

mengatasi pergumulan batinnya sendiri, dalam mengatur dirinya sendiri

dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran

nafsu seksual dan sebagainyam serta bimbingan dalan membina hubungan

kemanusiaan dengan sesama dan berbagai lingkungan.

Sukardi (1993) mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial

merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah

pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

Menurut pendapat Ahmadi (1991) Bimbingan pribadi-sosial adalah

seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: kuesioner penyesuaian sosial

26

sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan

penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis

kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya

sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang

dialaminya. Hal senada juga diungkapkan oleh Yusuf (2005) yang

mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk

membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.

Hal yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah

masalah hubungan dengan sesama teman, permasalahan sifat dan kemampuan

diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat

mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dari beberapa pengertian diatas,

dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu

bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu dalam membantu

individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial,

seperti penyesuaian diri, sosial dalam menghadapi konflik dan pergaulan.

Bimbingan memerlukan topik bimbingan yang merupakan materi atau

bahan yang digunakan guru pembimbing di sekolah untuk membantu siswa

dalam mengembangkan diri. Topik bimbingan tersebut diperoleh dengan cara

menggunakan alat tes atau tes untuk mengecek masalah siswa. Topik

bimbingan dibuat berdasarkan kebutuhan atau masalah siswa yang kerap

dialami atau sedang dialami, seperti: kiat belajar sebelum ujian, percaya diri,

dll. Topik bimbingan harus disesuaikan dengan strata sekolah, SD, SMP, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: kuesioner penyesuaian sosial

27

SMA, karena tingkat bahasa dan pemikiran siswa berbeda-beda. Topik

bimbingan diberikan agar siswa yang memiliki kebutuhan dapat berkembang

dan lepas dari masalahnya serta selain itu topik bimbingan juga berguna untuk

sumber informasi bagi siswa.

2. Tujuan bimbingan pribadi sosial

Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya, sbb :

a. Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan, baik dalam

kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah,

masyarakat.

b. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri..

c. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, sesuai

dengan nilai agama, etika, dan nilai-nilai budaya.

d. Proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan

pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan

masalah-masalah sosial yang dihadapinya

e. Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya

f. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,

baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik

maupun psikis.

g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang

lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: kuesioner penyesuaian sosial

28

h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen

terhadap tugas atau kewajibannya.

i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang

diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau

silaturahim dengan sesama manusia.

j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik

bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: kuesioner penyesuaian sosial

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai metode penelitian, yaitu mengenai: (A) jenis

penelitian, (B) subjek penelitian, (C) instrumen penelitian, (D) uji coba penelitian, (E)

teknik pengumpulan data

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,

karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena

yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006). Penelitian ini

dimaksudkan untuk menggambarkan penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP

BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian

populasi, karena semua subjek dapat dijangkau oleh peneliti dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: kuesioner penyesuaian sosial

30

diikutsertakan sebagai sumber data. Populasi adalah “semua anggota sekelompok

orang, kejadian, atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas” (Furchan, 1982).

Populasi siswa kelas VII BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 2013/2014

berjumlah 53 siswa. Adapun jumlah siswa dari masing-masing kelas adalah

sebagai berikut orang, kejadian, atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”

(Furchan, 1982).

Populasi siswa kelas VII BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran

2013/2014 berjumlah 53 siswa. Adapun jumlah siswa dari masing-masing kelas

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.

Subyek Penelitian

NO Kelas Jumlah siswa setiap kelas

1 VIIC 26 siswa

2 VIID 27 siswa

Total 53 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: kuesioner penyesuaian sosial

31

C. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner berdasarkan aspek-

aspek penyesuaian sosial yang berisi panduan pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner cocok digunakan karena jumlah

responden penelitian ini relatif cukup besar. Kuesioner ini berupa daftar

pernyataan/pertanyaan tertutup. Pada penelitian ini peneliti memberikan

kuesioner secara langsung kepada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA. Berikut ini peneliti menjelaskan beberapa hal yang

berkaitan dengan kuesioner:

Responden diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan dalam

kuesioner ini mengenai kegiatan waktu luang yang biasa dilakukan. Kuesioner

ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu selalu, sering, kadang-

kadang, dan tidak pernah. Skoring untuk item positif bergerak dari 4 – 1 dan

untuk item negatif bergerak dari 1 – 4. Pada item positif, alternatif jawaban

“selalu: memperoleh skor 4, “sering” memperoleh skor 3, “kadang-kadang”

memperoleh skor 2, dan tidak pernah memperoleh skor 1. Penyusunan butir-

butir kuesioner bertolak dari lima aspek menurut Schneiders (1964), yaitu:

1. Recognition

2. Participation

3. Social approval

4. Altruisme

5. Conformity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: kuesioner penyesuaian sosial

32

Tabel 2

Kisi-kisi kuesioner penyesuaian sosial

No Aspek Indicator Favorable unfavorable

1.

Recognition Menghormati hak-hak orang

lain

1, 21, 41 6, 36

Menerima hak-hak orang lain 11, 31 16, 26, 46

2. Participation Menciptakan relasi yang baik 3, 33 8, 28, 48

Menjalin persahabatan 13, 23, 43 18, 38

3.

Social approval

Memiliki kepekaan terhadap

lingkungan

5, 35 10. 30

Menunjukan rasa simpati

pada orang lain

15, 25, 45 20, 40, 50

4. Altruisme Suka menolong 7, 37 4, 24, 44

Mengutamakan kepentingan

orang banyak

17, 27, 47 14, 34

5. Conformity Menghormati nilai-nilai yang

ada

9, 29, 49 2, 22

Mengikuti aturan-aturan yang

ada dilingkungan

19, 39 12, 32, 42

2. Validitas

Validitas, dalam pengertian secara umum adalah ketepatan dan

kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 2005). Masidjo

(1995) menjelaskan, validitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: kuesioner penyesuaian sosial

33

isi, karena penyusunan instrumen dibantu dengan menggunakan kisi-kisi

instrumen, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pernyataan

yang telah dijabarkan dari indikator. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas

isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan materi atau isi

pelajaran yang diberikan (Arikunto, 2005).

Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor

item terhadap skor totalnya melalui pendekatan analisis korelasi Product

Moment. Adapun rumusnya dapat dilihat sebagai berikut:

XYr =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

XYr = indeks korelasi validitas item

N = jumlah responden

X = skor item yang akan diuji validitasnya

Y = skor total yang memuat item yang diuji validitasnya

Proses penghitungan indeks validitas item pada alat ukur penelitian ini

dilakukan dengan cara memberi skor terlebih dahulu setiap item dan

mentabulasi ke dalam tabulasi data uji coba instrumen penelitian. Perhitungan

indeks validitas intrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program

komputer Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 15.0. Menurut

Azwar (2012), item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: kuesioner penyesuaian sosial

34

memuaskan. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dikatakan bahwa item yang

valid adalah item yang memiliki nilai korelasi ≥ 0,30. Sementara itu, suatu

item dikatakan tidak valid jika memiliki nilai korelasi < 0,30.

3. Reliabilitas

Realibilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatau tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995). Perhitungan indeks reliabilitas

kuesioner tingkat penyesuaian sosialsiswa menggunakan program komputer

SPSS, dilakukan dengan menghitung korelasi item ganjil dan item genap

dengan menggunakan teknik product moment dari pearson. Hasil perhitungan

product moment kemudian dikoreksi dengan formula Spearman-Brown

sebagai berikut: (Masidjo 1995)

α = 2[1- 2S

2S + 2S

x

ix]

Keterangan rumus :

S12 dan S2

2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 : varians skor skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: kuesioner penyesuaian sosial

35

D. Uji Coba Penelitian

1. Uji Validitas

Kuesioner ini menggunakan ujicoba terpakai kepada siswa kelas VII

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta pada tanggal 30 dan 31 mei 2014 diperoleh hasil

perhitungan konsistensi internal butir item menggunakan rumus Product

Moment dari Pearson dengan jumlah subjek 53.

Tabel 3

Konstruk Instrumen Penelitian Penyesuaian Sosial

No Aspek Indikator Favorable unfavorable

1.

Recognition

Menghormati hak-hak orang lain 1, 21*, 41 6*, 36

Menerima hak-hak orang lain 11, 31* 16, 26, 46

2. Participation Menciptakan relasi yang baik 3, 33 8, 28, 48*

Menjalin persahabatan 13, 23, 43 18, 38

3.

Social approval

Memiliki kepekaan terhadap

lingkungan

5, 35 10*. 30

Menunjukan rasa simpati pada

orang lain

15, 25, 45 20, 40, 50

4. Altruisme Suka menolong 7, 37 4, 24, 44

Mengutamakan kepentingan orang

banyak

17, 27, 47 14, 34

5. Conformity Menghormati nilai-nilai yang ada 9, 29*, 49 2*, 22*

Mengikuti aturan-aturan yang ada

dilingkungan

19*, 39 12, 32, 42*

Contoh: kode *) adalah item yang tidak valid atau gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: kuesioner penyesuaian sosial

36

Hasil perhitungan tersebut diperiksa dengan menggunakan program

SPSS 15.0, bahwa dari 50 item yang dikembangkan terdapat 10 item yang

koefisien validitasnya < 0,30. Ke 10 item tersebut dieliminasi atau tidak

disertakan dalam pengambilan data penelitian. Selanjutnya tersisa 40 item

yang memiliki koefisien validitas ≥ 0,30, sehingga dinyatakan valid dan

digunakan untuk pengambilan data penelitian sesungguhnya.

2. Uji Reliabilitas

Dari hasil uji coba kuisioner yang sudah dikerjakan siswa kelas VII di

SMP BOPKRI III Yogyakarta pada tanggal 30 dan 31 mei 2014, diperoleh

perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown, untuk

menentukan tinggi atau rendahnya koefisien reliabilitas digunakan patokan

pada tabel kriteria Guilford dalam (Masidjo,1995) dibawah ini:

Tabel 4

Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: kuesioner penyesuaian sosial

37

Menguji taraf reliabilitas suatu alat ukur diperoleh dengan

munggunakan Speaman Brown sebagai berikut (Masidjo, 1995):

α = 2[1- 2S

2S + 2S

x

ix]

Keterangan rumus :

S12 dan S2

2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 : varians skor skala

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Persiapan dan pelaksanaan

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengumpulkan data:

a. Penyusunan kuesioner tingkat penyesuaian sosial siswa kelas VII,

disusun berdasarkan aspek-aspek penyesuaian sosial menurut

Berzonsky (dalam Burns, 1993)

b. Peneliti mengidentifikasi aspek-aspek penyesuaian sosialkemudian

merumuskan indikator-indikator dari setiap aspek.

c. Peneliti merumuskan pernyataan-pernyataan item dari setiap indikator.

d. Peneliti mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing

skripsi untuk menelaah kualitas instrumen dan memeriksa validitas isi

sebelum digunakan peneliti untuk penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: kuesioner penyesuaian sosial

38

e. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian pada sekretariat

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang kemudian ditanda tangani oleh Ketua Jurusan Ilmu

Pendidikan

f. Meminta tanda tangan ke Wakil Dekan dan cap yang mengesahkan

surat tersebut.

g. Mengirimkan surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah SMP

BOPKRI 3 Yogyakarta.

h. Meminta penentuan dan kesepakatan mengenai waktu pelaksanaan uji

terpakai dan penelitian kepada pihak sekolah.

2. Tahap Pengumpulan Data

Uji coba terpakai dilakukan setelah memperoleh ijin dan

kesepakatan waktu pelaksanaan dari pihak sekolah SMP BOPKRI 3

Yogyakarta. Penelitian dilakukan dua hari karena terbatasnya waktu

penelitian. Penelitian ini menggunakan uji coba terpakai yang artinya data

yang digunakan sebagai uji coba akan digunakan kembali sebagai data

penelitian.

Pada penelitian hari pertama tanggal 30 Oktober 2013 Kelas

yang dipergunakan untuk penelitian adalah sebanyak 1 kelas. Kelas VIIC

sebanyak 26 siswa. Hari kedua tanggal 31 mei 2014 kelas VIID sebanyak

27 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: kuesioner penyesuaian sosial

39

Responden yang digunakan untuk penelitian adalah siswa yang

hadir pada saat pengambilan data, sehingga jumlah siswa yang digunakan

sebagai responden uji coba dan mengisi instrumen berjumlah 50 butir.

Sebelum meminta siswa untuk mengisi kuesioner, peneliti

terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan

dalam penelitian ini, dan menjelaskan petunjuk dalam mengisi kuesioner

penyesuaian sosialsiswa. Setelah itu peneliti membagikan kuesioner.

Peneliti juga memberikan kesempatan pada para siswa atau responden

untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas berkaitan dengan kuesioner.

3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan

untuk memperoleh gambaran realita mengenai penyesuaian sosial siswa.

Langkah yang ditempuh untuk analisis data adalah sebagai berikut :

a. Memberi skor pada tiap-tiap item pada setiap kuesioner yang telah

diiisi oleh responden dengan mengacu pada norma skoring dari tiap-

tiap alternatif jawaban sebagaimana telah ditetapkan.

b. Mentabulasikan seluruh data ke dalam komputer dengan bantuan

program Microsoft Excel kemudian menjumlah total skor dari masing-

masing responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: kuesioner penyesuaian sosial

40

c. Mengelompokkan tingkat penyesuaian sosial subjek penelitian ke

dalam lima kategori dengan mengacu pada pedoman Azwar (2007).

Adapun norma kategori tersebut dapat dilihat pada tabel seperti

berikut:

Tabel 5

Penggolongan Kategorisasi

Perhitungan Skor Kategori

µ+1.5σ < X Sangat Tinggi

µ+0.5σ < X ≤ µ+1.5σ Tinggi

µ-0.5σ < X ≤ µ+0.5σ Cukup Rendah

µ-1.5σ < X ≤ µ-0.5σ Rendah

X ≤ µ-1.5σ Sangat Rendah

X maksimum teoritik: Skor tertinggi yang diperoleh subjek

penelitian dalam skala

X minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian dalam skala

σ (standar deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran.

µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum

dan minimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: kuesioner penyesuaian sosial

41

Penelitian ini, kategorisasi tersebut dibedakan menjadi dua macam

kategorisasi, antara lain kategorisasi subyek penelitian, dan kategorisasi tiap item

kuesioner. Penghitungan dua macam kategorisasi sebagai berikut:

a. Deskripsi Penyesuaian Sosial Siswa

Kategorisasi skor subjek penelitian dilakukan dengan tujuan untuk

mengklasifikasikan subyek penelitian ke dalam kategori yang telah ditetapkan.

Kategorisasi tersebut menjadi patokan dalam menentukan baik dan buruknya

persepsi subyek penelitian. Kategorisasi subyek penelitian diperoleh melalui

perhitungan (dengan jumlah item 40) sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 4 x 40 = 160

X minimum teoritik : 1 x 40 = 40

Luas jarak : 160– 40 = 120

σ (standar deviasi) : 120 : 6 = 20

µ (mean teoritik) : (160+40) : 2 = 100

Penentuan kategorisasi setelah dilakukan penghitungan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 6

Pengkategorisasian Deskripsi Penyesuaian sosial Siswa

Perhitungan Skor Rerata Skor Kategori

µ+1.5σ < X 130<X Sangat Tinggi

µ+0.5σ < X ≤ µ+1.5σ 110< X ≤ 130 Tinggi

µ-0.5σ < X ≤ µ+0.5σ 90 < X ≤ 110 Cukup Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: kuesioner penyesuaian sosial

42

µ-1.5σ < X ≤ µ-0.5σ 70 < X ≤ 90 Rendah

X ≤ µ-1.5σ X ≤ 70 Sangat Rendah

Kemudian, jumlah skor data subyek penelitian dikelompokan

berpedoman pada penggolongan kategorisasi yang terdapat pada tabel di atas.

b. Penyesuaian Sosial.

Pengkategorisasian skor item dilakukan guna menemukan setiap item

kuesioner, item yang buruk konsep diri siswa akan dijadikan peneliti sebagai

dasar penyusunan usulan rancanganbimbingan klasikal Kategorisasi item

kuesioner penelitian diperoleh melalui perhitungan (dengan jumlah subjek 53)

sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 4 x 53 = 212

X minimum teoritik : 1 x 53 = 53

Luas jarak : 212 –53 = 159

σ (standar deviasi) : 159 : 6 = 26,5

µ (mean teoritik) : (212+53) : 2 = 132,5

Penentuan kategorisasi setelah dilakukan penghitungan dapat dilihat pada Tabel

berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: kuesioner penyesuaian sosial

43

Tabel 7

Pengkategorisasian Skor Item Kuesioner Penelitian

Perhitungan Skor Rerata Skor Kategori

µ+1.5σ < X 172,25<X Sangat Tinggi

µ+0.5σ < X ≤ µ+1.5σ 145,75 < X ≤ 72,25 Tinggi

µ-0.5σ < X ≤ µ+0.5σ 119,25 < X ≤ 145,75 Cukup Rendah

µ-1.5σ < X ≤ µ-0.5σ 92,75 < X ≤ 119,25 Rendah

X ≤ µ-1.5σ X ≤ 92,75 Sangat Rendah

Kemudian, total skor setiap item penelitian dikelompokkan

berdasarkan pengkategorisasian yang telah dijelaskan pada Tabel 7 Skor item

yang termasuk dalam kategori terendah akan dijadikan sebagai dasar dalam

pembuatan usulan konsep diri siswa yang efektif bagi siswa SMP BOPKRI 3

YOGYAKARTA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: kuesioner penyesuaian sosial

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan atas hasil penelitian yang

sudah dilakukan, yaitu tentang penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta. Penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk

mengetahui tingkat penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3,

Yogyakarta dan implikasinya dalam pembuatan topik-topik bimbingan pribadi

sosial untuk meningkatkan penyesuaian sosial pada siswa.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Penyesuaian sosial Siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian sosial yang

dimiliki oleh siswa kelas VII yang bersekolah di SMP BOPKRI 3,

Yogyakarta dan mengidenfikasi butir-butir penyesuaian sosial yang belum

tercapai pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Berdasarkan

data yang terkumpul dan diolah dengan menggunakan kriteria Azwar

(2011) dapat diketahui tingkat penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP

BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: kuesioner penyesuaian sosial

45

Tabel 6

Hasil Kategori Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 3

Penghitungan Skor Rerata Skor Frek Persentase (%) Kategori

µ+1.5σ < X 130 < X 50 94,3% Sangat Tinggi

µ+0.5σ < X ≤ µ+1.5σ 110 < X ≤ 130 3 5,6% Tinggi

µ-0.5σ < X ≤ µ+0.5σ 90 < X ≤ 110 0 0% Cukup Rendah

µ-1.5σ < X ≤ µ-0.5σ 70 < X ≤ 90 0 0% Rendah

X ≤ µ-1.5σ X ≤ 70 0 0% Sangat Rendah

Total 53 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui skor penilaian subyek penelitian

ini adalah 50 siswa (94,3%) termasuk dalam kategori sangat tinggi, 3 siswa (5,6%)

termasuk dalam kategori tinggi, tidak ada siswa yang masuk dalam kategori cukup

rendah, rendah dan sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat

ditarik kesimpulan bahwa penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3

tahun ajaran 2013/2014 adalah termasuk kategori sangat tinggi, yaitu 94,3% yang

menunjukan bahwa sebagian para siswa memiliki penyesuaian sosial yang baik.

Adapun kategori tentang Deskripsi penyesuaian sosial siswa secara jelas

dapat dilihat dalam diagram dihalaman berikutnya:

2. Hasil Penyesuaian sosial.

Berdasarkan data yang terkumpul dan diolah dengan menggunakan kriteria

Azwar (2011), didapatkan skor-skor item yang masuk dalam kategori sangat baik,

baik tidak diperlukanya lagi perbaikan dalam meningkatkan penyesuaian sosial,

sedangkan kategori cukup rendah dan rendah adalah item yang akan digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: kuesioner penyesuaian sosial

46

sebagai bahan penyesuaian usulan bimbingan klasikal. Hasil pengkategorisasian

item-item skala dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya.

Adapun kategori tentang Deskripsi penyesuaian sosial siswa secara jelas

dapat dilihat dalam diagram dihalaman berikutnya:

Tabel 7

Hasil Kategorisasi Penyesuaian Sosial

Penghitungan Skor Rerata Skor Frek (%) Kategori

µ+1.5σ < X 172,25 < X 18 45% Sangat Tinggi

µ+0.5σ < X ≤ µ+1.5σ 145,75< X ≤172,25 16 40% Tinggi

µ-0.5σ < X ≤ µ+0.5σ 119,25 < X ≤145,75 6 15% Cukup Rendah

µ-1.5σ < X ≤ µ-0.5σ 92,75 < X ≤ 119,25 0 0% Rendah

X ≤ µ-1.5σ X ≤ 92,75 0 0% Sangat Rendah

Total 40 100%

Berdasarkan pengkategorisasian item-item di atas, hasil dari penelitian ini

adalah terdapat 18 atau 45% item yang dikategorikan sanggat tinggi, 16 atau 40 %

item yang dikategorikan tinggi, 6 atau 15% item yang dikategorikan cukup rendah,

sedangkan yang termasuk kategori rendah dan sangat rendah tidak ada.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6

item yang berada pada keteogi rendah, item tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: kuesioner penyesuaian sosial

47

Tabel 8

Item-item Penyesuaian Sosial Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 3

Tahun Ajaran 2013/2014 yang Tergolong Cukup Rendah

Aspek Indikator No Item

participation Memiliki relasi yang baik 3 Saya menyapa tetangga jika

lewat di depan rumahnya.

altruisme Memiliki sifat rendah hati 4 Saya mudah tersinggung saat

teman membicarakan saya.

7 Saya mau menerima kritikan

dari teman

comformity Mengikuti aturan yang ada di

lingkungan

32 Saya memainkan alat musik

dengan kencang di malam hari

39 Saya melapor jika ada tamu

menginap di rumah

recognition Menerima hak orang lain 46 Saya pilih-pilih teman jika

menjadi sahabat

Item yang dalam kategori cukup rendah yang akan digunakan peneliti

sebagai acuan dalam pembuatan usulan terhadap topik-topik bimbingan pribadi

sosial.

B. Pembahasan Hasil Penelitian.

1. Deskripsi Penyesuaian sosial Siswa-Siswi SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Kelas VII Tahun Ajaran 2013/2014 Dan Implikasinya Terhadap Topik-

Topik Bimbingan Pribadi Sosial

Hasil Penelitian deskripsi penyesuaian sosial yang dimiliki oleh siswa

kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta 2013/2014 menunjukan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: kuesioner penyesuaian sosial

48

Tingkat penyesuaian sosial siswa pada kategori sangat tinggi

berjumlah 50 siswa (94,3%) dan siswa yang memiliki tingkat penyesuaian

yang tinggi berjumlah 3 siswa (5,6%). Jadi dapat dikatakan bahwa tingkat

penyesuaian siswa SMP BOPKRI 3 sangat baik, karena mereka yang

memiliki penyesuaian sosial yang sangat tinggi cenderung dapat menerima

orang lain, menghargai pendapat orang lain serta mampu menyesuaikan

terhadap lingkungan sekitar. Penyesuaian sosial semacam ini membantu siswa

menuju keberhasilan dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa memiliki

penyesuaian sosial dalam kategori yang sangat tinggi dan ada beberapa siswa

yang memiliki penyesuaian sosial dalam kategori tinggi. Hurlock (1997),

menjelaskan keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang

lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Berdasarkan

hasil penelitian dapat dikatakan bahwa siswa sudah berhasil dalam melakukan

penyesuaian sosial dan memiliki tingkat penyesuaian sosial yang baik di

dalam lingkungan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: kuesioner penyesuaian sosial

49

2. Item-item dalam Aspek Penyesuaian Sosial Siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, butir-butir item yang terdapat pada aspek

penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 tahun ajaran 2013/2014

terdapat 25 atau 45% item yang dikategorikan sanggat tinggi, 18 atau 40 %

item yang dikategorikan tinggi, 6 atau 15% item yang dikategorikan cukup

rendah, sedangkan yang termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah

tidak ada. Item-item yang masuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi dapat

diartikan bahwa siswa sudah memiliki penyesuaian sosial yang baik. Item-item

yang masuk kategori cukup rendah artinya siswa belum memiliki penyesuaian

sosial secara baik.

Item-item yang berada pada kategori cukup rendah item

pernyataannya adalah “Saya menyapa tetangga jika lewat di depan rumahnya”,

masuk dalam indikator Memiliki relasi yang baik, terdapat pada aspek

Participation. Rendahnya item ini mengindikasikan bahwa siswa belum mampu

melakukan penyesuaian sosial dengan baik yaitu penyesuaian sosial positif.

Menurut Schneiders (1964) kemampuan untuk bereaksi secara efektif dan sehat

terhadap situasi, realitas dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup

bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan.

Kemampuan tersebut misalnya mau menyapa tetangga atau orang lain yang kita

kenal maupun tidak kita kenal agar terjalin komunikasi serta dapat menjalin

relasi dengan baik. Menurut Schneiders (1964) jika hal tersebut belum dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: kuesioner penyesuaian sosial

50

dilakukan maka akibatnya individu yang tidak mampu membangun relasi

dengan orang lain dan lebih menutup diri dari relasi sosial akan menghasilkan

penyesuain diri yang buruk

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membantu sisiwa

mengubah pandangan bahwa dirinya harus menyapa tetangga jika lewat di

depan rumahnya. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara

memberikan bimbingan pribadi sosial yang berkaitan dengan relasi yang baik

dalam penyesuaian sosial. Usaha tersebut diharapkan individu mampu berelasi

dengan baik pada masyarakat untuk mencapai penyesuaian sosial yang baik.

item peryataan ”Saya mudah tersinggung saat teman membicarakan

saya” masuk pada indikator Memiliki sifat rendah hati, terdapat pada Aspek

altruisme. Rendahnya item ini kemungkinan besar disebabkan oleh individu

beranggapan bahwa orang lain membicarakan tentang kejelekan dirinya.

Individu tidak ingin orang lain menjuhinya karena teman temannya

membicarakan dirinya. Menurut Sers (1991) alasan seseorang untuk

menyesuaikan dirinya karena ingin diterima di dalam kelompok dan untuk

menghindari celaan. Individu ingin dirinya dianggap baik hati oleh teman-

temannya, walaupun pernah berbuat salah individu ingin orang lain bersikap

wajar tidak membicarakan dirinya, individu tidak ingin orang lain menjauhi

dirinya karena ada yang menjelekkan dirinya. Menurut Amaryllia (2007) anak

yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan cenderung bersikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: kuesioner penyesuaian sosial

51

terbuka terhadap orang lain dalam mengungkapkan dirinya. ia akan berkata

jujur apa adanya dengan orang lain.

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membantu individu

mengubah pandangan bahwa dirinya mudah tersinggung saat teman

membicarakannya. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan memberikan

bimbingan pribadi sosial yang berkaitan dengan sikap rendah hati agar individu

tidak mudah tersinggung saat orang lain membicarakan dirinya dan mau

berpikir positif atas apa yang dilakukan orang lain kepadanya.

Item peryataan ”Saya mau menerima kritikan dari teman” masuk pada

indikator Memiliki sifat rendah hati terdapat pada Aspek altruisme. Rendahnya

item ini kemungkinan besar disebabkan oleh perasaan tidak nyaman karena

merasa hal negatif dalam diri individu di ceritakan oleh orang lain. Yusuf

(2000) menilai diri secara realistik, yaitu mampu menilai diri sebagaimana

adanya, baik kelebihan maupun kelemahan. Individu ingin dirinya dianggap

baik hati oleh teman-temannya, walaupun pernah berbuat salah individu ingin

orang lain bersikap wajar tidak membicarakan dirinya, individu tidak ingin

orang lain menjauhi dirinya karena ada yang menjelekkan dirinya. Menurut

Amaryllia (2007) anak yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan

cenderung bersikap terbuka terhadap orang lain dalam mengungkapkan dirinya.

ia akan berkata jujur apa adanya dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: kuesioner penyesuaian sosial

52

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membantu individu

mengubah pandangan bahwa individu mau menerima kritikan dari teman.

Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan pribadi

sosial yang berkaitan dengan sikap rendah hati agar individu tidak mudah

tersinggung saat orang lain mengkritik dirinya dan mau berpikir positif atas apa

yang dilakukan orang lain kepadanya.

Item peryataan ”saya memainkan alat musik dengan kencang

dimalam hari” masuk pada indikator Mengikuti aturan yang ada di lingkungan

terdapat pada Aspek comformity. Rendahnya item ini kemungkinan besar

disebabkan oleh individu bersikap semaunya mengikuti kesenangan hatinya.

Jadi individu tidak memikirkan dampak apa yang terjadi jika individu

memainkan alat musik dengan kencang di malam hari yang dapat mengganggu

tetangga dan orang sekitar. individu mulai berkenalan dengan kaidah-kaidah

dan peraturan-peraturan tersebut lalu mematuhinya sehingga menjadi perbaikan

dari pembentukan jiwa sosial pada dirinya dan menjadi pola tingkah laku

kelompok (Sarwono Sarlito, 2008).

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membantu individu

mengubah pandangan bahwa individu tidak lagi memainkan alat musik dengan

kencang pada malam hari. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan

memberikan bimbingan pribadi sosial yang berkaitan dengan mengikuti aturan

yang ada di lingkungan agar individu tidak lagi memainkan alat musik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: kuesioner penyesuaian sosial

53

kencang di malam karena akan berakibat orang lain akan membencinya atau

menjadi bahan sindiran orang karena kelakuan individu tersebut.

item peryataan ”saya melapor jika ada tamu yang menginap di

rumah” masuk pada indikator Mengikuti aturan yang ada di lingkungan

terdapat pada Aspek comformity. Rendahnya item ini kemungkinan besar

disebabkan oleh individu beranggapan bahwa yang menginap adalah saudara

atau teman dekat, jadi tidak perlu melapor jika ada yang menginap. Padahal hal

ini sudah ada aturan dari RT atau RW jika ada tamu yang menginap maka wajib

lapor. Schneiders (1964), Menghormati dan mentaati nilai-nilai integritas

hukum, tradisi dan kebiasaan. Adanya kesadaran untuk mematuhi dan

menghormati peraturan dan tradisi yang berlaku di lingkungan maka ia akan

dapat diterima dengan baik di lingkungannya.

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membantu individu

mengubah pandangan bahwa individu tidak harus melapor jika ada tamu yang

menginap di rumah. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan memberikan

bimbingan pribadi sosial yang berkaitan dengan mengikuti aturan yang ada di

lingkungan agar individu mau menaati aturan yang sudah di buat agar tidak

terjadi kesalahpahaman dari masyarakat, karena dapat berakibat orang lain akan

membicarakan hal yang tidak diketahui, padahal yang menginap adalah saudara

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: kuesioner penyesuaian sosial

54

item peryataan ”Saya pilih-pilih teman jika menjadi sahabat” masuk

pada indikator Menerima hak orang lain terdapat pada Aspek recognition.

Rendahnya item ini kemungkinan besar disebabkan oleh individu ingin teman

atau sahabatnya adalah orang yang baik, pintar, serta sesuai dengan kriterianya.

Dalam berteman seseorang ingin sahabatnya yang selevel dengannya agar dapat

saling seimbang. Hurlock (1992) Kesan pertama yang menyenangkan, seperti

penampilan yang menarik, sikap yang tenang dan gembira, serta penampilan

diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya. Seseorang akan

diterima dalam kelompok jika berpenampilan yang sesuai, seperti gaya rambut,

berpakaian, dll.

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membantu individu

mengubah pandangan bahwa individu tidak harus pilih-pilih teman jika menjadi

sahabat. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan

pribadi sosial yang berkaitan dengan Menerima hak orang lain agar individu

dapat berelasi dengan semua orang tanpa membeda-bedakan orang lain, karena

jika individu memilih teman dalam mencari sahabat, maka akan berakibat

terjadinya konflik sosial dan kecemburuan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: kuesioner penyesuaian sosial

55

3. Usulan Topik-Topik Bimbingan prinadi sosial Sebagai Implikasi Hasil

Penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, dan hasil analisis item instrumen

penelitian, diperoleh beberapa item yang termasuk dalam kategori cukup

rendah. Item-item yang masuk dalam kategori cukup rendah ini yang akan

menjadi usulan untuk pembuatan topik-topik bimbingan bagi siswa SMP kelas

VII BOPKRI 3 YOGYAKARTA. Guru pembimbing dapat membantu

meningkatkan penyesuaian sosial siswa dengan memberikan bimbingan pribadi

sosial dengan topik bimbingan yang sesuai dengan penyesuaian sosial siswa.

Topik-topik yang terkait dengan butir-butir item yang terindikasi cukup rendah

itu antara lain seperti berikut:

a. Ketertiban.

Topik ini menjadi usulan agar siswa mengikuti aturan yang ada di

lingkungan sosial.

b. Menghargai orang lain

Topik ini menjadi usulan agar siswa menerima orang lain apa adanya serta

agar siswa mampu memahami orang lain.

c. Persahabatan

Topik ini menjadi usulan agar siswa memiliki relasi yang baik dengan

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: kuesioner penyesuaian sosial

56

d. Tolong menolong

Topik ini menjadi usulan agar siswa memiliki sifat rendah hati terhadap

orang lain.

Ada 6 item dalam kategor cukup rendah yang dapat dijadkan usulan topik

bimbingan. Akan tetapi peneliti hanya membuat 4 topik dikarenakan 2 item masuk

dalam aspek yang sama. Jadi 2 item tersebut digabungkan dalam pembuatan usulan

topik bimbingan yang dapat dilihat di bagan seperti berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: kuesioner penyesuaian sosial

57

Tabel 11

Usulan Topik-Topik Bimbingan Berdasarkan Aspek yang Tergolong Dalam Butir Item Penyesuaian Sosial yang

Tergolong cukup rendah.

No Item Indikator Topik tujuan Metode Media

1 Saya memainkan alat

musik dengan kencang

di malam hari

Mengikuti

aturan yang ada

di lingkungan

Ketertiban agar siswa mengikuti

aturan yang ada di

lingkungan sosial.

Ceramah,

sharing,

dan diskusi

gambar

Contoh

gambar

hidup tertib

2 Saya melapor jika ada

tamu menginap di

rumah

3 Saya pilih-pilih teman

jika menjadi sahabat

Menerima hak

orang lain

Menghargai

Orang Lain

agar siswa menerima

orang lain apa adanya

serta mampu

memahami orang lain.

Ceramah,

sharing,

Pipa pralon

4 Saya menyapa tetangga

jika lewat di depan

rumahnya.

Memiliki relasi

yang baik

Persahabatan agar siswa memiliki

relasi yang baik

dengan orang lain.

Ceramah,

sharing,

dan game

Bermain

game

5 Saya mudah tersinggung

saat teman

membicarakan saya.

Memiliki sifat

rendah hati

Suka

menolong

agar siswa memiliki

sifat rendah hati

terhadap orang lain.

Ceramah,

sharing,

dan nonton

video

Nonton

video

6 Saya mau menerima

kritikan dari teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: kuesioner penyesuaian sosial

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran terhadap kegiatan

bimbingan dan konseling di sekolah.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar

penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014

adalah termasuk kategori sangat tinggi, yaitu 94,3% yang menunjukan bahwa para siswa

memiliki penyesesuaian sosial yang baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dari per

item, data yang terkumpul menunjukan bahwa, masih banyak terdapat skor-skor item

yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Kategori cukup rendah adalah item yang akan

digunakan sebagai bahan pembuatan topik-topik bimbingan klasikal. Topik yang

diusulkan yaitu Ketertiban.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian

untuk berbagai pihak.

1. Guru Pembimbing

Guru pembimbing mempunyai peran yang sangat penting dalam

membantu meningkatkan penyesuain sosial siswa. Untuk itu disarankan agar guru

pembimbing kreatif dalam memberikan layanan bimbingan sesuai kebutuhan

yang akan dihadapi oleh siswa. Memberikan layanan bimbingan konseling yang

sudah diusulkan sesuai dengan topik-topik bimbingan permasalahan yang

dihadapi oleh siswa agar dapat membantu permasalahan siswa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: kuesioner penyesuaian sosial

59

2. Peneliti Lain.

Hasil penelitian ini dapat membantu peneliti lain untuk melihat dan

mengetahui penyesuaian sosial yang di alami oleh siswa kelas VII SMP BOPKRI

3 Yogyakarta. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan peneliti lain untuk menegetahui permasalahan yang dihadapi oleh

siswa berkaitan dengan layanan bimbingan pribadi sosial yang diberikan siswa di

sekolah.

3. Siswa

Penyesuaian sosial bagi siswa merupakan hal penting dalam meningkatkan

kemampuan diri untuk menghadapi berbagai permasalahan dalam berelasi. Untuk

itu disarankan siswa, hendaknya terus meningkatkan penyesuaian sosial agar

menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: kuesioner penyesuaian sosial

60

DAFTAR PUSTAKA

Furchan, arief. 1982. Penelitian dalam pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Gerungan, W.A. 1988. Psikologi sosial. Bandung: Eresco

Hurlock, E.B. 1980 psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentan

kehidupan. Jakarta: Erlangga

Hurlock, E.B. 1991. Perkembangan anak jilid I. Jakarta: Erlangga

Hurlock, E.B. 1992. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan, edisi kelima. Bandung: Erlangga

Hurlock, E.B. 1993. Perkembangan anak, jilid I. Bandung: Erlangga

Hurlock, E.B. 1996. Perkembangan anak, jilid II. Bandung: Erlangga

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius

Melly. 1984. Psikologi perkembangan remaja dari segi kehidupan sosial. Bandung:

Bina Aksara

Rifai, M.S. 1984. Psikologi perkembangan remaja dari segi kehidupan sosial.

Bandung: Bina Aksara

Schneiders, Alexander. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York,

Hoolt, Rinehart and Winston.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: kuesioner penyesuaian sosial

61

Soeryono Soekanto. 1982. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali

Soetarno, R. 1989. Psikologi sosial, Yogyakarta: Kanisius

Winkel W.S & Sri Hastuti M.M. 2006. Bimbingan dan konseling di institusi

pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: kuesioner penyesuaian sosial

62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: kuesioner penyesuaian sosial

65

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 53 100.0

Excluded(a)

0 .0

Total 53 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.896 .898 40

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.7925 .45398 53

VAR00002 3.5849 .60237 53

VAR00003 2.7170 .96829 53

VAR00004 2.6038 .90596 53

VAR00005 3.3208 .75380 53

VAR00006 3.5094 .72384 53

VAR00007 2.6604 .89751 53

VAR00008 3.4340 .74703 53

VAR00009 3.1321 .89952 53

VAR00010 3.6604 .55273 53

VAR00011 2.9434 .92850 53

VAR00012 3.6415 .68203 53

VAR00013 3.1132 .77609 53

VAR00014 3.3962 .74265 53

VAR00015 2.7925 .92733 53

VAR00016 3.5094 .84632 53

VAR00017 2.8113 .92105 53

VAR00018 3.4151 .71881 53

VAR00019 3.0377 .91908 53

VAR00020 3.1132 .82416 53

VAR00021 3.3585 .90073 53

VAR00022 3.5849 .60237 53

VAR00023 3.4151 .71881 53

VAR00024 2.8302 .99491 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: kuesioner penyesuaian sosial

66

VAR00025 3.2453 .80636 53

VAR00026 3.3962 .83986 53

VAR00027 2.9811 .99015 53

VAR00028 3.1132 .82416 53

VAR00029 2.4340 .90955 53

VAR00030 2.9434 .92850 53

VAR00031 3.3774 .96529 53

VAR00032 2.6604 .89751 53

VAR00033 2.8679 1.03845 53

VAR00034 3.2830 .79366 53

VAR00035 2.7736 1.06774 53

VAR00036 3.2264 .69729 53

VAR00037 3.0566 .90756 53

VAR00038 3.6415 .68203 53

VAR00039 2.3396 1.01798 53

VAR00040 3.3208 .72784 53

VAR00041 3.1321 .89952 53

VAR00042 2.4906 .91194 53

VAR00043 3.3019 .86791 53

VAR00044 3.4528 .77375 53

VAR00045 3.0377 .93977 53

VAR00046 2.7170 .96829 53

VAR00047 3.0566 .96904 53

VAR00048 3.5849 .69154 53

VAR00049 3.7925 .45398 53

VAR00050 3.2642 .78816 53

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 154.0755 253.840 .305 .880

VAR00002 154.2830 255.361 .142 .882

VAR00003 155.1509 248.323 .302 .880

VAR00004 155.2642 246.929 .376 .879

VAR00005 154.5472 249.945 .334 .879

VAR00006 154.3585 253.581 .189 .881

VAR00007 155.2075 244.437 .471 .877

VAR00008 154.4340 249.443 .359 .879

VAR00009 154.7358 245.006 .449 .877

VAR00010 154.2075 255.975 .123 .882

VAR00011 154.9245 250.225 .351 .881

VAR00012 154.2264 249.563 .391 .879

VAR00013 154.7547 244.381 .556 .876

VAR00014 154.4717 250.831 .301 .880

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: kuesioner penyesuaian sosial

67

VAR00015 155.0755 246.687 .375 .879

VAR00016 154.3585 248.773 .336 .879

VAR00017 155.0566 244.708 .448 .877

VAR00018 154.4528 250.829 .313 .880

VAR00019 154.8302 253.913 .127 .883

VAR00020 154.7547 251.419 .344 .881

VAR00021 154.5094 249.409 .290 .880

VAR00022 154.2830 256.438 .086 .882

VAR00023 154.4528 250.829 .313 .880

VAR00024 155.0377 247.229 .327 .880

VAR00025 154.6226 248.047 .384 .879

VAR00026 154.4717 245.292 .474 .877

VAR00027 154.8868 242.948 .471 .877

VAR00028 154.7547 251.419 .344 .881

VAR00029 155.4340 252.404 .181 .882

VAR00030 154.9245 250.225 .351 .881

VAR00031 154.4906 255.485 .066 .884

VAR00032 155.2075 244.437 .471 .877

VAR00033 155.0000 243.346 .433 .878

VAR00034 154.5849 248.440 .375 .879

VAR00035 155.0943 247.702 .386 .880

VAR00036 154.6415 250.042 .360 .879

VAR00037 154.8113 243.925 .484 .877

VAR00038 154.2264 249.563 .391 .879

VAR00039 155.5283 247.331 .315 .880

VAR00040 154.5472 244.445 .593 .876

VAR00041 154.7358 245.006 .449 .877

VAR00042 155.3774 251.970 .196 .882

VAR00043 154.5660 247.712 .366 .879

VAR00044 154.4151 244.594 .548 .876

VAR00045 154.8302 243.144 .493 .877

VAR00046 155.1509 248.323 .302 .880

VAR00047 154.8113 239.964 .585 .875

VAR00048 154.2830 251.591 .291 .880

VAR00049 154.0755 253.840 .305 .880

VAR00050 154.6038 252.167 .327 .881

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

126.3396 226.767 15.05879 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: kuesioner penyesuaian sosial

68

KUESIONER PENYESUAIAN SOSIAL

Jenis kelamin :

Kelas :

Tanggal Pengisian :

Tujuan Kuesioner

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kemampuan dalam

melakukan penyesuaian sosial selama anda belajar di SMP ini. Informasi yang anda berikan akan

digunakan untuk mengembangkan dan menyusun topik-topik bimbingan di sekolah sesuai

dengan kebutuhan siswa.

Kuesioner ini bersifat rahasia, sehingga informasi yang anda berikan tidak akan

mempengaruhi nilai raport anda. Oleh karena itu hendaknya anda menjawab dengan jujur sesuai

dengan pengalaman, pendapat ataupun keadaan anda sendiri.

Atas kerelaan, partisipasi dan kerjasama dari anda, kami mengucapkan terima kasih.

Petunjuk

Di bawah ini kami menyediakan pernyataan mengenai penyesuaian sosial yang mungkin

anda alami setiap hari. Dari setiap pernyataan yang kami sediakan terdapat empat pilihan

jawaban yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

Maksud dari masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

Selalu : Hal ini selalu anda pikirkan, rasakan, lakukan atau alami.

Sering : Hal ini berkali-kali anda pikirkan, rasakan, lakukan atau alami.

Kadang-kadang : Hal ini sekali-kali anda pikirkan, rasakan, lakukan atau alami.

Tidak pernah : Hal ini tidak pernah anda pikirkan, rasakan, lakukan atau alami.

Berilah tanda centang (√)pada kolom alternatif jawaban yang sesuai.dengan keadaan

anda. Jawablah pernyataan berikut dan periksalah kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: kuesioner penyesuaian sosial

69

No Pernyataan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

1. Saya mau menerima usulan dari orang lain.

2. Setelah jam istirahat, saya datang terlambat

masuk kelas.

3. Saya menyapa tetangga jika lewat di depan

rumahnya.

4. Saya mudah tersinggung saat teman

membicarakan saya.

5. Saya membuang sampah pada tempatnya.

6. Saya memaksa teman untuk sependapat

dengan saya.

7. Saya mau menerima kritikan dari teman.

8. Saya acuh/cuek dengan tetangga sekitar.

9 Saya mempersilahkan teman untuk beribadah

10. Saya suka mencoret-coret tembok.

11. Ketika pembagian tugas, saya menerima

teman siapa saja sebagai anggota kelompok

saya.

12. Saya pulang larut malam saat keluar bersama

teman

13. Saya turut bahagia atas keberhasilan teman.

14. Saya cuek jika orang lain butuh bantuan.

15. Saat teman sedih saya menawarkan diri untuk

berbagi cerita tentang pengalaman yang

dialaminya.

16. Saya menjauhi teman lawan jenis.

17. Saya memberikan tempat duduk kepada

kakek/nenek sewaktu di bus.

18. Saya senang ingkar janji kepada teman.

19. Saya sopan/pelan-pelan jika mengendarai

kendaraan di kampung.

20. Saya akan menjauhi teman jika sedang dalam

kesusahan.

21. Saya mempersilahkan orang lain berpuasa

jika ada yang puasa

22. Ketidakhadiran saya melebihi ketentuan yang

ditetapkan oleh sekolah

23. Saya mau memaafkan kesalahan teman.

24. Saya suka membanggakan diri saya sendiri.

25. Saya menolong teman yang kesusahan.

26. Saya benci dengan teman yang berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: kuesioner penyesuaian sosial

70

pendapat.

27. Saya mau antri saat toko ramai pembeli.

28. Saya menyendiri jika sedang berkumpul

bersama teman.

29. Saya mengikuti jam belajar yang ada di

lingkungan rumah

30. Saya mengotori kelas dengan sobekan kertas

31. Saya berteman dengan teman yang berbeda

agama.

32. Saya memainkan alat musik dengan kencang

dimalam hari.

33. Saya mudah berbaur dengan semua orang.

34. Saya malas jika disuruh mengantarkan teman

pulang

35. Saya mengikuti kegiatan kerja bakti

36. Saya menyela pembicaraan orang lain.

37. Saya mau berbagi pengalaman kepada teman.

38. Saya suka membeberkan rahasia teman

39. Saya melapor jika ada tamu yang menginap di

rumah

40. Saya hanya berdiam diri jika melihat teman

sedang binggung.

41. Saya mendengarkan jika orang lain sedang

bicara

42. Saya jika tidur melebihi jam yang ditentukan.

43. Jika saya meminjam uang teman, saya akan

mengembalikan.

44. Saya merasa paling benar daripada teman-

teman.

45. Saya melayat jika ada saudara teman yang

meninggal

46. Saya pilih-pilih teman jika menjadi sahabat

47. Saya bersedia membantu teman saat kesulitan

dalam belajar

48. Saya suka mencemooh orang lain

49. Saya memakai seragam sesuai hari yang

ditentukan

50. Saya hanya diam jika melihat sampah

berserakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: kuesioner penyesuaian sosial

71

KETERTIBAN

Tujuan : Siswa dapat mengerti dan melaksanakan tugas – tugas di rumah maupun di

sekolah dengan baik serta dapat memahami pentingnya ketertiban di manapun

siswa berada.

Siswa : Siswa kelas VII SMP

Waktu : 40 menit

Bahan / alat : gambar contoh hidup tertib dan tidak tertib

Langkah - langkah kegiatan :

1. Orientasi / Pengantar

Guru BK Siswa Waktu

Ice Breaker 5’

Pengantar :

Hidup tertib sangat penting. Bila kita tidak terbiasa

untuk hidup tertib sejak sekarang, maka saat kita besar

nanti hidup kita bisa kacau dan tidak teratur.

Maka mulai dari sekarang marilah kita biasakan untuk

hidup tertib. Dapat dimulai dari hal kecil, seperti

bangun pagi, merapikan tempat tidur di pagi hari,

menaruh sepatu di rak sepatu, membuang sampah di

tempatnyadan dating ke sekolah tepat waktu.

Mengikuti

kegiatan

5’

2. Instruksi

Guru BK Siswa Waktu

Guru BK memulai materi bimbingan.

Guru BK memperlihatkan contoh anak yang

hidup tertib dan yang tidak hidup tertib.

Siswa mengikuti

kegiatan

5’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: kuesioner penyesuaian sosial

72

Setelah guru BK menampilkan gambar contoh

anak yang tertib dan tidak tertib, guru BK lalu

membagi siswa dalam dua kelompok.

Setelah siswa berkumpul dalam kelompok,

guru BK memberi masing – masing kelompok

sebuah gambar yang menceritakan tentang

anak yang tertib dan tidak tertib.

Guru BK meminta masing – masing kelompok

untuk menceritakan gambar yang telah

diberikan dan menceritakan apa dampak bila

siswa hidup tertib dan bagaiman bila tidak

tertib.

3. Pengumpulan Data dan Analisis Data

Guru BK Siswa Waktu

Guru BK mengajukan pertanyaan – pertanyaan

berikut ini kepada siswa :

10’

• Ceritakanlah tata tertib dirumahmu…

• Coba kamu ingat, ada berapa tata tertib di

rumahmu?

Guru BK meminta beberapa siswa untuk menjawab

pertanyaan secara lisan

Menjawab

pertanyaan secara

lisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: kuesioner penyesuaian sosial

73

4. Integrasi dan Refleksi

Guru BK Siswa Waktu

Guru BK mengajak anak – anak untuk melakukan

refleksi dengan pertanyaan – pertanyaan pancingan

sebagai berikut :

10’

1. Apa dampak bila kita terbiasa hidup tertib?

2. Apa pula dampak bila kita tidak terbiasa

hidup tertib?

Siswa mengikuti

kegiatan

5. Penutup

Guru BK Siswa Waktu

1. Dorong siswa untuk dapat menjaga dan

menjalankan ketertiban di manapun mereka

berada.

2. Dengan demikian mereka akan dapat terbiasa

untuk hidup dengan tertib.

5’

Total

waktu: 40’

Sumber :

Praptanti, Subagya Chris, dan Indratno Ferry T. 2009. Ayo Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Kelas 1 SD. Yogyakarta : Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: kuesioner penyesuaian sosial

74

LAMPIRAN :

Tertib itu Perlu

• Tata tertib adalah aturan

• Tata tertib perlu agar hidup teratur

• Tanpa tata tertib, hidup jadi kacau

• Tertib dimulai dari diri sendiri

• Tertib dilakukan di rumah, di sekolah, dan dimanapun kita berada.

• Kita perlu belajar tertib

• Tertib membuat hidup jadi teratur

• Tata tertib adalah aturan – aturan yang harus dipatuhi bersama

• Aturan dibuat di rumah, di sekolah, dan dimana saja.

Guna Tata Tertib

• Hidup jadi lebih teratur

• Pekerjaan cepat diselesaikan

• Semua orang mengerti tugas dan tanggung jawabnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: kuesioner penyesuaian sosial

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: kuesioner penyesuaian sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI