ks 04. pendidikan kepramukaan update

51
KS-04

Upload: trisno-marsa

Post on 21-Jul-2016

70 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

KS-04

Page 2: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KEPALA SEKOLAH

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2014

Kepramukaan

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KEPALA SEKOLAH

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2014

Kepramukaan

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KEPALA SEKOLAH

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2014

Page 3: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan i

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU

PENDIDIKAN

Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru merupakan tiga pilar penting dalam mewujudkan implementasi Kurikulum 2013. Efektivitasnya sangat bergantung pada kesesuaian kompetensi ketiganya dengan kebutuhan mewujudkan target yang diharapkan pada tingkat satuan pendidikan. Peningkatan kompetensi melalui penyelenggaraan pelatihan merupakan kegiatan strategis yang perlu disertai dengan langkah penjaminan bahwa ketiga pilar mutu pelaksanaan kurikulum yang terukur dan sistematis. Implementasi kurikulum 2013 berimplikasi terhadap kebutuhan peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan tiga pilar penjamin mutu. Untuk merespon kebutuhan itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan telah menyusun Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Materi yang tersusun diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pelatihan dalam penyelenggaraan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Materi Pokok Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah terdiri atas Manajemen Implementasi Kurikulum 2013, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, dan Kepramukaan. Sedangkan Materi Pokok Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Pengawas Sekolah terdiri atas Supervisi Manajerial Implementasi Kurikulum 2013, Manajemen Implementasi Kurikulum 2013, Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, dan Kepramukaan. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas dedikasi tinggi para penyusun materi dan penelaah materi. Terima kasih saya sampaikan kepada pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif sehingga terselesaikan materi tersebut. Semoga keberadaan materi dan seluruh perangkat pelatihan lainnya dapat berkontribusi positif terhadap efektivitas penyelenggaraan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

Jakarta, Januari 2014 Kepala Badan PSDMPK dan PMP Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. NIP 196202031987031002

Page 4: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

ii Kepramukaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan materi

pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Materi pelatihan merupakan muatan wajib yang digunakan oleh nara sumber, instruktur

nasional dan kepala sekolah serta pengawas sekolah sasaran dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan tujuan pelatihan yang meliputi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Materi pelatihan kepala sekolah meliputi manajemen implementasi

kurikulum 2013, supervisi akademik, manajemen kepemimpinan sekolah dan kepramukaan. Sedangkan materi pelatihan pengawas sekolah meliputi manajemen

implementasi kurikulum 2013, supervisi akademik, supervisi manajerial dan kepramukaan.

Materi pelatihan ini merupakan salah satu sumber belajar sehingga peserta pelatihan

diharapkan dapat memperkaya diri dengan referensi lain yang relevan. Materi yang disusun ini telah diupayakan untuk menjawab beberapa prinsip dan tujuan utama. Pertama, materi ini diharapkan dapat menunjang pengembangan kompetensi pengawas sekolah yang diturunkan dari kebutuhan pelaksanaan kurikulum 2013 pada seluruh level

satuan pendidikan. Kedua, setiap materi menunjang sikap keberterimaan, pengetahuan, dan keterampilan serta menumbuhkan daya inisiatif untuk merencanakan strategi dan

implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan evalausi pengawasan dan pembinaan

sekolah sesuai kebutuhan khas implementasi kurikulum 2013. Ketiga, materi yang dipelajari dapat mengurangi resistensi pada implementasi kurikulum pada tingkat satuan

pendidikan. Keempat, seluruh materi pelatihan dapat berkontribusi positif terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjang kompetensi kepala

sekolah dan pengawas sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Kelima, menyelaraskan seluruh kompetensi yang dikembangkan untuk menunjang penjaminan mutu kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian sesuai dengan

karakteristik kurikulum 2013.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas dedikasi

tinggi para tim pengembang materi, penyusun Prosedur Operasional Standar dan pengembang perangkat pelatihan lainnya. Terima kasih pula saya sampaikan kepada

seluruh pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi,

konsultan, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif dalam penyusunan materi ini.

Semoga materi pelatihan ini dapat membantu nara sumber, instruktur nasional, kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dan secara

khusus bermanfaat sebagai referensi bagi nara sumber dan instruktur pada pelatihan

implementasi kurikulum 2013.

Jakarta, Januari 2014 Kepala Pusbangtendik

Dr. Muhammad Hatta, M.Ed. NIP.195507201983031003

Page 5: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan iii

Daftar Isi

Sambutan ..................................................................................................... i

Kata Pengantar.............................................................................................. ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

Peta Konsep................................................................................................. 1

I. Pendahuluan........................................................................................... 2

A. Petunjuk Pembelajaran ........................................................................ 4

B. Kompetensi yang Akan Dicapai ............................................................. 4

C. Ruang Lingkup Materi .......................................................................... 4

D. Langkah-Langkah Pembelajaran ........................................................... 5

II. Kegiatan Pembelajaran 1: Kegiatan Kepramukaan...................................... 6

A. Deskripsi Materi .................................................................................. 6

B. Tujuan Pembelajaran........................................................................... 6

C. Uraian Materi ...................................................................................... 6

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................26

E. Penilaian............................................................................................26

F. Rangkuman .......................................................................................26

G. Refleksi .............................................................................................27

III. Kegiatan Pembelajaran 2: Strategi Implementasi Kegiatan.........................28

A. Deskripsi Materi .................................................................................28

B. Tujuan Pembelajaran..........................................................................28

C. Uraian Materi .....................................................................................28

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................32

E. Penilaian............................................................................................33

F. Rangkuman .......................................................................................33

G. Refleksi .............................................................................................33

IV. Kegiatan Pembelajaran 3: Evaluasi Program .............................................34

A. Deskripsi Materi .................................................................................34

B. Tujuan Pembelajaran..........................................................................34

C. Uraian Materi .....................................................................................34

Kepramukaan iii

Daftar Isi

Sambutan ..................................................................................................... i

Kata Pengantar.............................................................................................. ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

Peta Konsep................................................................................................. 1

I. Pendahuluan........................................................................................... 2

A. Petunjuk Pembelajaran ........................................................................ 4

B. Kompetensi yang Akan Dicapai ............................................................. 4

C. Ruang Lingkup Materi .......................................................................... 4

D. Langkah-Langkah Pembelajaran ........................................................... 5

II. Kegiatan Pembelajaran 1: Kegiatan Kepramukaan...................................... 6

A. Deskripsi Materi .................................................................................. 6

B. Tujuan Pembelajaran........................................................................... 6

C. Uraian Materi ...................................................................................... 6

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................26

E. Penilaian............................................................................................26

F. Rangkuman .......................................................................................26

G. Refleksi .............................................................................................27

III. Kegiatan Pembelajaran 2: Strategi Implementasi Kegiatan.........................28

A. Deskripsi Materi .................................................................................28

B. Tujuan Pembelajaran..........................................................................28

C. Uraian Materi .....................................................................................28

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................32

E. Penilaian............................................................................................33

F. Rangkuman .......................................................................................33

G. Refleksi .............................................................................................33

IV. Kegiatan Pembelajaran 3: Evaluasi Program .............................................34

A. Deskripsi Materi .................................................................................34

B. Tujuan Pembelajaran..........................................................................34

C. Uraian Materi .....................................................................................34

Kepramukaan iii

Daftar Isi

Sambutan ..................................................................................................... i

Kata Pengantar.............................................................................................. ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

Peta Konsep................................................................................................. 1

I. Pendahuluan........................................................................................... 2

A. Petunjuk Pembelajaran ........................................................................ 4

B. Kompetensi yang Akan Dicapai ............................................................. 4

C. Ruang Lingkup Materi .......................................................................... 4

D. Langkah-Langkah Pembelajaran ........................................................... 5

II. Kegiatan Pembelajaran 1: Kegiatan Kepramukaan...................................... 6

A. Deskripsi Materi .................................................................................. 6

B. Tujuan Pembelajaran........................................................................... 6

C. Uraian Materi ...................................................................................... 6

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................26

E. Penilaian............................................................................................26

F. Rangkuman .......................................................................................26

G. Refleksi .............................................................................................27

III. Kegiatan Pembelajaran 2: Strategi Implementasi Kegiatan.........................28

A. Deskripsi Materi .................................................................................28

B. Tujuan Pembelajaran..........................................................................28

C. Uraian Materi .....................................................................................28

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................32

E. Penilaian............................................................................................33

F. Rangkuman .......................................................................................33

G. Refleksi .............................................................................................33

IV. Kegiatan Pembelajaran 3: Evaluasi Program .............................................34

A. Deskripsi Materi .................................................................................34

B. Tujuan Pembelajaran..........................................................................34

C. Uraian Materi .....................................................................................34

Page 6: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

iv Kepramukaan

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................39

E. Penilaian............................................................................................39

F. Rangkuman .......................................................................................39

G. Refleksi .............................................................................................40

Glosarium ...................................................................................................41

Daftar Pustaka.............................................................................................44

iv Kepramukaan

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................39

E. Penilaian............................................................................................39

F. Rangkuman .......................................................................................39

G. Refleksi .............................................................................................40

Glosarium ...................................................................................................41

Daftar Pustaka.............................................................................................44

iv Kepramukaan

D. Aktifitas Pembelajaran ........................................................................39

E. Penilaian............................................................................................39

F. Rangkuman .......................................................................................39

G. Refleksi .............................................................................................40

Glosarium ...................................................................................................41

Daftar Pustaka.............................................................................................44

Page 7: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 1

Peta Konsep

Kepramukaan 1

Peta Konsep

Kepramukaan 1

Peta Konsep

Page 8: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

2 Kepramukaan

I. Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatanekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dancomplements) kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalamrencana kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah. Hal tersebutdijelaskan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan. Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan bahwapelaksanaannya dievaluasi setiap semester oleh satuan pendidikan.

Kepala sekolah sebagai manajer satuan pendidikan menjadi salah satupenentu utama keberhasilan menerapkan kurikulum termasuk dalammelaksanakan kegiatan ekstra kurikuler. Yang menjadi tanggung jawabkepala sekolah adalah mensinergikan seluruh sumber daya yang tersediapada satuan pendidikan yang dipimpinnya untuk menunjang pelaksanaankegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler sehingga sinergisdalam mendukung keberhasilan dalam pemenuhan standar kompetensilulusan.

Fokus utama pengembangan efekvititas kepemimpinannya adalahmewujudkan keunggulan mutu lulusan melalui kegiatan pembelajaran dalamkelas maupun dalam kelas untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan.Pada diagram di bawan ini terlihat pentingnya kepala sekolah merumuskanindikator mutu sebagai alat ukur pemenuhan tujuan.

2 Kepramukaan

I. Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatanekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dancomplements) kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalamrencana kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah. Hal tersebutdijelaskan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan. Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan bahwapelaksanaannya dievaluasi setiap semester oleh satuan pendidikan.

Kepala sekolah sebagai manajer satuan pendidikan menjadi salah satupenentu utama keberhasilan menerapkan kurikulum termasuk dalammelaksanakan kegiatan ekstra kurikuler. Yang menjadi tanggung jawabkepala sekolah adalah mensinergikan seluruh sumber daya yang tersediapada satuan pendidikan yang dipimpinnya untuk menunjang pelaksanaankegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler sehingga sinergisdalam mendukung keberhasilan dalam pemenuhan standar kompetensilulusan.

Fokus utama pengembangan efekvititas kepemimpinannya adalahmewujudkan keunggulan mutu lulusan melalui kegiatan pembelajaran dalamkelas maupun dalam kelas untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan.Pada diagram di bawan ini terlihat pentingnya kepala sekolah merumuskanindikator mutu sebagai alat ukur pemenuhan tujuan.

2 Kepramukaan

I. Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatanekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dancomplements) kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalamrencana kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah. Hal tersebutdijelaskan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan. Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan bahwapelaksanaannya dievaluasi setiap semester oleh satuan pendidikan.

Kepala sekolah sebagai manajer satuan pendidikan menjadi salah satupenentu utama keberhasilan menerapkan kurikulum termasuk dalammelaksanakan kegiatan ekstra kurikuler. Yang menjadi tanggung jawabkepala sekolah adalah mensinergikan seluruh sumber daya yang tersediapada satuan pendidikan yang dipimpinnya untuk menunjang pelaksanaankegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler sehingga sinergisdalam mendukung keberhasilan dalam pemenuhan standar kompetensilulusan.

Fokus utama pengembangan efekvititas kepemimpinannya adalahmewujudkan keunggulan mutu lulusan melalui kegiatan pembelajaran dalamkelas maupun dalam kelas untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan.Pada diagram di bawan ini terlihat pentingnya kepala sekolah merumuskanindikator mutu sebagai alat ukur pemenuhan tujuan.

Page 9: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 3

Diagram Tugas Kepala Sekolah Sebagai ManajerProgram Satuan Pendidikan

Pada diagram di atas terlihat bahwa kepramukaan merupakan bagian takterpisahkan dari sistem pendidikan. Dalam diagram tergambar bahwa kepalasekolah perlu mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasiyang selalu teruji mutunya. Hal tersebut terkait dengan proses menyiapkananak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental,spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan. PendidikanKepramukaan terdiri atas pendidikan wajib kepramukaan dan kegiatanekstrakurikuler pramuka. Muara dariPendidikan wajib kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yangwajib diikuti oleh setiap peserta didik mulai dari SD, SMP, SMA/SMK.Kegiatan ekstrakurikuler reguler dilaksanakan dalam aktivitas Gugus depanyang diikuti oleh siswa secara sukarela.

Penilaian hasil belajar peserta didik dalam Pendidikan wajib kepramukaanharus mendapatkan penilaian dan hasilnya berpengaruh terhadap kenaikankelas peserta didik. Oleh karena itu pengukuran dan penilaian prestasi

Kepramukaan 3

Diagram Tugas Kepala Sekolah Sebagai ManajerProgram Satuan Pendidikan

Pada diagram di atas terlihat bahwa kepramukaan merupakan bagian takterpisahkan dari sistem pendidikan. Dalam diagram tergambar bahwa kepalasekolah perlu mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasiyang selalu teruji mutunya. Hal tersebut terkait dengan proses menyiapkananak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental,spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan. PendidikanKepramukaan terdiri atas pendidikan wajib kepramukaan dan kegiatanekstrakurikuler pramuka. Muara dariPendidikan wajib kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yangwajib diikuti oleh setiap peserta didik mulai dari SD, SMP, SMA/SMK.Kegiatan ekstrakurikuler reguler dilaksanakan dalam aktivitas Gugus depanyang diikuti oleh siswa secara sukarela.

Penilaian hasil belajar peserta didik dalam Pendidikan wajib kepramukaanharus mendapatkan penilaian dan hasilnya berpengaruh terhadap kenaikankelas peserta didik. Oleh karena itu pengukuran dan penilaian prestasi

Kepramukaan 3

Diagram Tugas Kepala Sekolah Sebagai ManajerProgram Satuan Pendidikan

Pada diagram di atas terlihat bahwa kepramukaan merupakan bagian takterpisahkan dari sistem pendidikan. Dalam diagram tergambar bahwa kepalasekolah perlu mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasiyang selalu teruji mutunya. Hal tersebut terkait dengan proses menyiapkananak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental,spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan. PendidikanKepramukaan terdiri atas pendidikan wajib kepramukaan dan kegiatanekstrakurikuler pramuka. Muara dariPendidikan wajib kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yangwajib diikuti oleh setiap peserta didik mulai dari SD, SMP, SMA/SMK.Kegiatan ekstrakurikuler reguler dilaksanakan dalam aktivitas Gugus depanyang diikuti oleh siswa secara sukarela.

Penilaian hasil belajar peserta didik dalam Pendidikan wajib kepramukaanharus mendapatkan penilaian dan hasilnya berpengaruh terhadap kenaikankelas peserta didik. Oleh karena itu pengukuran dan penilaian prestasi

Page 10: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

4 Kepramukaan

belajar peserta didik perlu dihimpun oleh pembina secara berkala. Penilaianterhadap karakter siswa baik dalam sikap spiritual maupun sikap sosialmenjadi bagian yang mendapat penekanan.

A. Petunjuk Pembelajaran

1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti pelatihan pada mata latihKepramukaan dengan alokasi waktu tatap muka 4 JP atau 180 menit.

2. Materi ajar ini memandu ketercapaian kompetensi yang harus dicapaiselama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifikdan metode yang sesuai dengan karakteristik materi sehingga pesertaberperan aktif selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajaryang optimal.

3. Selama pembelajaran materi pokok/submateri pokok difasilitasi denganLembar Kegiatan (LK), yaituLKPS.4.1 dan LKPS.4.2 untuk mendukungketercapaian tujuan pembelajaran.

4. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dalam pelatihan danproduk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu/dan ataukelompok.

B. Kompetensi yang Akan Dicapai

Kompetensi yang dikembangkan oleh peserta pelatihan adalah memilikikemampuan untuk:

1. Menguasai konsep dasar kepramukaan, jenis kegiatan kepramukaan,dan internalisasi nilai-nilai karakter.

2. Mengelola kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang meliputiperencanaan program, pelaksanaan strategi kegiatan, dan penilaian.

3. Melaksanakan evaluasi program yang meliputi monitoring dan evaluasi,pelaporan, dan tindak lanjut.

C. Ruang Lingkup Materi

1. Kegiatan Kepramukaan(45 menit):a. Konsep Dasar Kepramukaan

1) Sejarah Kepramukaan2) Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka3) Jenis Kegiatan Kepramukaan4) Tujuan Kegiatan Pramuka5) Fungsi Kegiatan Pramuka6) Peran dan Fungsi Mabigus7) Syarat Kecakapan Pramuka

b. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakterc. Internalisasi Nilai Karakter

4 Kepramukaan

belajar peserta didik perlu dihimpun oleh pembina secara berkala. Penilaianterhadap karakter siswa baik dalam sikap spiritual maupun sikap sosialmenjadi bagian yang mendapat penekanan.

A. Petunjuk Pembelajaran

1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti pelatihan pada mata latihKepramukaan dengan alokasi waktu tatap muka 4 JP atau 180 menit.

2. Materi ajar ini memandu ketercapaian kompetensi yang harus dicapaiselama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifikdan metode yang sesuai dengan karakteristik materi sehingga pesertaberperan aktif selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajaryang optimal.

3. Selama pembelajaran materi pokok/submateri pokok difasilitasi denganLembar Kegiatan (LK), yaituLKPS.4.1 dan LKPS.4.2 untuk mendukungketercapaian tujuan pembelajaran.

4. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dalam pelatihan danproduk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu/dan ataukelompok.

B. Kompetensi yang Akan Dicapai

Kompetensi yang dikembangkan oleh peserta pelatihan adalah memilikikemampuan untuk:

1. Menguasai konsep dasar kepramukaan, jenis kegiatan kepramukaan,dan internalisasi nilai-nilai karakter.

2. Mengelola kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang meliputiperencanaan program, pelaksanaan strategi kegiatan, dan penilaian.

3. Melaksanakan evaluasi program yang meliputi monitoring dan evaluasi,pelaporan, dan tindak lanjut.

C. Ruang Lingkup Materi

1. Kegiatan Kepramukaan(45 menit):a. Konsep Dasar Kepramukaan

1) Sejarah Kepramukaan2) Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka3) Jenis Kegiatan Kepramukaan4) Tujuan Kegiatan Pramuka5) Fungsi Kegiatan Pramuka6) Peran dan Fungsi Mabigus7) Syarat Kecakapan Pramuka

b. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakterc. Internalisasi Nilai Karakter

4 Kepramukaan

belajar peserta didik perlu dihimpun oleh pembina secara berkala. Penilaianterhadap karakter siswa baik dalam sikap spiritual maupun sikap sosialmenjadi bagian yang mendapat penekanan.

A. Petunjuk Pembelajaran

1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti pelatihan pada mata latihKepramukaan dengan alokasi waktu tatap muka 4 JP atau 180 menit.

2. Materi ajar ini memandu ketercapaian kompetensi yang harus dicapaiselama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifikdan metode yang sesuai dengan karakteristik materi sehingga pesertaberperan aktif selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajaryang optimal.

3. Selama pembelajaran materi pokok/submateri pokok difasilitasi denganLembar Kegiatan (LK), yaituLKPS.4.1 dan LKPS.4.2 untuk mendukungketercapaian tujuan pembelajaran.

4. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dalam pelatihan danproduk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu/dan ataukelompok.

B. Kompetensi yang Akan Dicapai

Kompetensi yang dikembangkan oleh peserta pelatihan adalah memilikikemampuan untuk:

1. Menguasai konsep dasar kepramukaan, jenis kegiatan kepramukaan,dan internalisasi nilai-nilai karakter.

2. Mengelola kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang meliputiperencanaan program, pelaksanaan strategi kegiatan, dan penilaian.

3. Melaksanakan evaluasi program yang meliputi monitoring dan evaluasi,pelaporan, dan tindak lanjut.

C. Ruang Lingkup Materi

1. Kegiatan Kepramukaan(45 menit):a. Konsep Dasar Kepramukaan

1) Sejarah Kepramukaan2) Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka3) Jenis Kegiatan Kepramukaan4) Tujuan Kegiatan Pramuka5) Fungsi Kegiatan Pramuka6) Peran dan Fungsi Mabigus7) Syarat Kecakapan Pramuka

b. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakterc. Internalisasi Nilai Karakter

Page 11: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 5

2. Strategi Implementasi Kegiatan (45 Menit)a. Perencanaan Programb. Pelaksanaan Programc. Penilaian

3. Evaluasi Program Pramuka (90 menit)a. Monitoring dan Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramukab. Pelaporanc. Tindak Lanjut

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang ekstrakurikuler wajib Pramuka baik mengacupada kebijakan pemerintah Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III, maupun mengacupada pengalaman melaksanakan program ekstrakurikuler pramuka disekolah sehingga diperoleh pemahaman bersama konsep dasarkepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

2. Mengamati tayangan video kegiatan pramuka di sekolah denganmenggunakan Lembar Kegiatan (LKPS.4.1) untuk menjelaskan konsepdasar kepramukaan dan mengidentifikasi jenis kegiatan pramukapembentuk karakter.

3. Mendiskusikan hasil pengamatan yang dituangkan dalam LKPS.4.1sehingga diperoleh informasi bersama berbagai jenis kegiatan pramukapembentuk karakter dan rasional mengapa ekstrakurikuler pramukabersifat wajib.

4. Curah pendapat tentang strategi implementasi kegiatan ekstrakurikulerpramuka di sekolah yang meliputi perencanaan. Pelaksanaan, danpenilaian.

5. Mendiskusikan contoh Rencana Program Ekstrakurikuler Pramukauntuk mengkaji ruang lingkup/komponen yang harus ada dalamsebuah program ekstrakurikuler pramuka sehingga dicapaikemampuan dalam menyusun program ekstrakurikuler pramuka.

6. Melakukan evaluasi program ekstrakurikuler pramuka melalui kegiatandiskusi tentang kegiatan monitoring dan evaluasi, penyusunan laporan,dan tindak lanjut (LKPS.4.2).

Kepramukaan 5

2. Strategi Implementasi Kegiatan (45 Menit)a. Perencanaan Programb. Pelaksanaan Programc. Penilaian

3. Evaluasi Program Pramuka (90 menit)a. Monitoring dan Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramukab. Pelaporanc. Tindak Lanjut

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang ekstrakurikuler wajib Pramuka baik mengacupada kebijakan pemerintah Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III, maupun mengacupada pengalaman melaksanakan program ekstrakurikuler pramuka disekolah sehingga diperoleh pemahaman bersama konsep dasarkepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

2. Mengamati tayangan video kegiatan pramuka di sekolah denganmenggunakan Lembar Kegiatan (LKPS.4.1) untuk menjelaskan konsepdasar kepramukaan dan mengidentifikasi jenis kegiatan pramukapembentuk karakter.

3. Mendiskusikan hasil pengamatan yang dituangkan dalam LKPS.4.1sehingga diperoleh informasi bersama berbagai jenis kegiatan pramukapembentuk karakter dan rasional mengapa ekstrakurikuler pramukabersifat wajib.

4. Curah pendapat tentang strategi implementasi kegiatan ekstrakurikulerpramuka di sekolah yang meliputi perencanaan. Pelaksanaan, danpenilaian.

5. Mendiskusikan contoh Rencana Program Ekstrakurikuler Pramukauntuk mengkaji ruang lingkup/komponen yang harus ada dalamsebuah program ekstrakurikuler pramuka sehingga dicapaikemampuan dalam menyusun program ekstrakurikuler pramuka.

6. Melakukan evaluasi program ekstrakurikuler pramuka melalui kegiatandiskusi tentang kegiatan monitoring dan evaluasi, penyusunan laporan,dan tindak lanjut (LKPS.4.2).

Kepramukaan 5

2. Strategi Implementasi Kegiatan (45 Menit)a. Perencanaan Programb. Pelaksanaan Programc. Penilaian

3. Evaluasi Program Pramuka (90 menit)a. Monitoring dan Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramukab. Pelaporanc. Tindak Lanjut

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang ekstrakurikuler wajib Pramuka baik mengacupada kebijakan pemerintah Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III, maupun mengacupada pengalaman melaksanakan program ekstrakurikuler pramuka disekolah sehingga diperoleh pemahaman bersama konsep dasarkepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

2. Mengamati tayangan video kegiatan pramuka di sekolah denganmenggunakan Lembar Kegiatan (LKPS.4.1) untuk menjelaskan konsepdasar kepramukaan dan mengidentifikasi jenis kegiatan pramukapembentuk karakter.

3. Mendiskusikan hasil pengamatan yang dituangkan dalam LKPS.4.1sehingga diperoleh informasi bersama berbagai jenis kegiatan pramukapembentuk karakter dan rasional mengapa ekstrakurikuler pramukabersifat wajib.

4. Curah pendapat tentang strategi implementasi kegiatan ekstrakurikulerpramuka di sekolah yang meliputi perencanaan. Pelaksanaan, danpenilaian.

5. Mendiskusikan contoh Rencana Program Ekstrakurikuler Pramukauntuk mengkaji ruang lingkup/komponen yang harus ada dalamsebuah program ekstrakurikuler pramuka sehingga dicapaikemampuan dalam menyusun program ekstrakurikuler pramuka.

6. Melakukan evaluasi program ekstrakurikuler pramuka melalui kegiatandiskusi tentang kegiatan monitoring dan evaluasi, penyusunan laporan,dan tindak lanjut (LKPS.4.2).

Page 12: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

6 Kepramukaan

II. Kegiatan Pembelajaran 1: Kegiatan Kepramukaan

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada pembelajaran 1 berisi tentang kegiatan kepramukaansebagai ekstrakurikuler wajib Pramuka di sekolah yang meliputi: 1) konsepdasar kepramukaan: a) sejarah kepramukaan; b) pengertian gerakanpramuka; c) dasar kegiatan pramuka d) jenis kegiatan kepramukaan; e)tujuan kegiatan pramuka; f) fungsi kegiatan pramuka; g) peran dan fungsimabigus; h) syarat kecakapan pramuka: 2) jenis kegiatan pembentukkarakter; 3) internalisasi nilai-nilai kepramukaan.

Materi tentang konsep dasar kepramukaan di atas memiliki keterkaitanyang sangat kuat satu dengan yang lain sebagai landasan dalam menyusundan mengevaluasi program ekstrakurikuler pramuka.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pengamatan, curah pendapat, berdiskusi dan berkarya,peserta pelatihan dapat:1. Menjelaskan konsep dasar kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib

di sekolah.2. Mengidentifikasi jenis kegiatan kepramukaan dalam membentuk

karakter.3. Menjelaskan pendekatan untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter

dalam kehidupan.

C. Uraian Materi

Kedudukan kegiatan ekstrakurikuler dalam sistem kurikulum hendaknyatidak dipandang sebagai pengisi waktu luang, tetapi ditempatkan sebagaikomplemen kurikulum yang dirancang secara sistematis yang relevandengan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Seluruh aktivitasdidedikasikan pada peningkatan kompetensi peserta didik.Penyelenggaraan kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler untukmengembangkan kemampuan, bakat dan potensi peserta didik.

Secara konsepsional Kurikulum 2013 memiliki landasan filosofis, teoritisyang mengikat struktur kurikulum yang komprehensif untuk mencapaikompetensi inti. Kompetensi meliputi; sikap (spiritual dan sosial),kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Setiap prosespendidikan di sekolah, termasuk penyelenggaraan ekstra kurikuler disekolah, hendaknya diarahkan untuk mengembangkan kapasitas ketigadimensi tersebut.

Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib diSekolah, sejalan dan relevan dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional

6 Kepramukaan

II. Kegiatan Pembelajaran 1: Kegiatan Kepramukaan

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada pembelajaran 1 berisi tentang kegiatan kepramukaansebagai ekstrakurikuler wajib Pramuka di sekolah yang meliputi: 1) konsepdasar kepramukaan: a) sejarah kepramukaan; b) pengertian gerakanpramuka; c) dasar kegiatan pramuka d) jenis kegiatan kepramukaan; e)tujuan kegiatan pramuka; f) fungsi kegiatan pramuka; g) peran dan fungsimabigus; h) syarat kecakapan pramuka: 2) jenis kegiatan pembentukkarakter; 3) internalisasi nilai-nilai kepramukaan.

Materi tentang konsep dasar kepramukaan di atas memiliki keterkaitanyang sangat kuat satu dengan yang lain sebagai landasan dalam menyusundan mengevaluasi program ekstrakurikuler pramuka.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pengamatan, curah pendapat, berdiskusi dan berkarya,peserta pelatihan dapat:1. Menjelaskan konsep dasar kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib

di sekolah.2. Mengidentifikasi jenis kegiatan kepramukaan dalam membentuk

karakter.3. Menjelaskan pendekatan untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter

dalam kehidupan.

C. Uraian Materi

Kedudukan kegiatan ekstrakurikuler dalam sistem kurikulum hendaknyatidak dipandang sebagai pengisi waktu luang, tetapi ditempatkan sebagaikomplemen kurikulum yang dirancang secara sistematis yang relevandengan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Seluruh aktivitasdidedikasikan pada peningkatan kompetensi peserta didik.Penyelenggaraan kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler untukmengembangkan kemampuan, bakat dan potensi peserta didik.

Secara konsepsional Kurikulum 2013 memiliki landasan filosofis, teoritisyang mengikat struktur kurikulum yang komprehensif untuk mencapaikompetensi inti. Kompetensi meliputi; sikap (spiritual dan sosial),kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Setiap prosespendidikan di sekolah, termasuk penyelenggaraan ekstra kurikuler disekolah, hendaknya diarahkan untuk mengembangkan kapasitas ketigadimensi tersebut.

Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib diSekolah, sejalan dan relevan dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional

6 Kepramukaan

II. Kegiatan Pembelajaran 1: Kegiatan Kepramukaan

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada pembelajaran 1 berisi tentang kegiatan kepramukaansebagai ekstrakurikuler wajib Pramuka di sekolah yang meliputi: 1) konsepdasar kepramukaan: a) sejarah kepramukaan; b) pengertian gerakanpramuka; c) dasar kegiatan pramuka d) jenis kegiatan kepramukaan; e)tujuan kegiatan pramuka; f) fungsi kegiatan pramuka; g) peran dan fungsimabigus; h) syarat kecakapan pramuka: 2) jenis kegiatan pembentukkarakter; 3) internalisasi nilai-nilai kepramukaan.

Materi tentang konsep dasar kepramukaan di atas memiliki keterkaitanyang sangat kuat satu dengan yang lain sebagai landasan dalam menyusundan mengevaluasi program ekstrakurikuler pramuka.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pengamatan, curah pendapat, berdiskusi dan berkarya,peserta pelatihan dapat:1. Menjelaskan konsep dasar kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib

di sekolah.2. Mengidentifikasi jenis kegiatan kepramukaan dalam membentuk

karakter.3. Menjelaskan pendekatan untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter

dalam kehidupan.

C. Uraian Materi

Kedudukan kegiatan ekstrakurikuler dalam sistem kurikulum hendaknyatidak dipandang sebagai pengisi waktu luang, tetapi ditempatkan sebagaikomplemen kurikulum yang dirancang secara sistematis yang relevandengan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Seluruh aktivitasdidedikasikan pada peningkatan kompetensi peserta didik.Penyelenggaraan kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler untukmengembangkan kemampuan, bakat dan potensi peserta didik.

Secara konsepsional Kurikulum 2013 memiliki landasan filosofis, teoritisyang mengikat struktur kurikulum yang komprehensif untuk mencapaikompetensi inti. Kompetensi meliputi; sikap (spiritual dan sosial),kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Setiap prosespendidikan di sekolah, termasuk penyelenggaraan ekstra kurikuler disekolah, hendaknya diarahkan untuk mengembangkan kapasitas ketigadimensi tersebut.

Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib diSekolah, sejalan dan relevan dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional

Page 13: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 7

dan Kurikulum 2013, memerluka Buku Panduan atau Petunjuk Pelaksanaanyang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan yang mengacu padaPeraturan Menteri No.81A tahun 2013 tetapi ditindaklanjuti dengan adanyaSKB Mendikinas dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentangPetunjuk Pelaksanaannya.

1. Konsep Dasar Kepramukaana. Sejarah Kepramukaan

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yangberarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiripenggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejakjaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.

1) Pendiri PramukaTahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkansuatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi manusia Inggris,warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baiksesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Rayaketika itu. Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah bukuyang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka danlatihan-latihan yang diperlukan Pramuka.Gagasan BodenPowell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyaknegara-negara lain mendirikan kepanduan.Diantaranya dinegeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.

Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesiayang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda(Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan NederlandIndischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau PersatuanPandu-pandu Hindia-Belanda.

2) Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktusingkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda.Dibelanda gerakan pramuka dinamai Padvinder.Pada masa ituBelanda yang menguasai Indonesia membawa gagasan itu keIndonesia. Akhirnya mereka mendirikan organisasi tersebut diIndonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische PadvindersVereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Selanjutnya dalam perkembangan, pemimpin-pemimpingerakan nasional Indonesia mendirikan organisasi kepanduandengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan

Kepramukaan 7

dan Kurikulum 2013, memerluka Buku Panduan atau Petunjuk Pelaksanaanyang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan yang mengacu padaPeraturan Menteri No.81A tahun 2013 tetapi ditindaklanjuti dengan adanyaSKB Mendikinas dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentangPetunjuk Pelaksanaannya.

1. Konsep Dasar Kepramukaana. Sejarah Kepramukaan

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yangberarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiripenggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejakjaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.

1) Pendiri PramukaTahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkansuatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi manusia Inggris,warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baiksesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Rayaketika itu. Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah bukuyang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka danlatihan-latihan yang diperlukan Pramuka.Gagasan BodenPowell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyaknegara-negara lain mendirikan kepanduan.Diantaranya dinegeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.

Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesiayang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda(Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan NederlandIndischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau PersatuanPandu-pandu Hindia-Belanda.

2) Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktusingkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda.Dibelanda gerakan pramuka dinamai Padvinder.Pada masa ituBelanda yang menguasai Indonesia membawa gagasan itu keIndonesia. Akhirnya mereka mendirikan organisasi tersebut diIndonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische PadvindersVereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Selanjutnya dalam perkembangan, pemimpin-pemimpingerakan nasional Indonesia mendirikan organisasi kepanduandengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan

Kepramukaan 7

dan Kurikulum 2013, memerluka Buku Panduan atau Petunjuk Pelaksanaanyang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan yang mengacu padaPeraturan Menteri No.81A tahun 2013 tetapi ditindaklanjuti dengan adanyaSKB Mendikinas dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentangPetunjuk Pelaksanaannya.

1. Konsep Dasar Kepramukaana. Sejarah Kepramukaan

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yangberarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiripenggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejakjaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.

1) Pendiri PramukaTahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkansuatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi manusia Inggris,warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baiksesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Rayaketika itu. Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah bukuyang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka danlatihan-latihan yang diperlukan Pramuka.Gagasan BodenPowell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyaknegara-negara lain mendirikan kepanduan.Diantaranya dinegeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.

Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesiayang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda(Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan NederlandIndischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau PersatuanPandu-pandu Hindia-Belanda.

2) Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktusingkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda.Dibelanda gerakan pramuka dinamai Padvinder.Pada masa ituBelanda yang menguasai Indonesia membawa gagasan itu keIndonesia. Akhirnya mereka mendirikan organisasi tersebut diIndonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische PadvindersVereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Selanjutnya dalam perkembangan, pemimpin-pemimpingerakan nasional Indonesia mendirikan organisasi kepanduandengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan

Page 14: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

8 Kepramukaan

siap menjadi kader pergerakan nasional.Dalam waktu singkatmuncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO(Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery),NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (SarekatIslam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan laranganpenggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salimmengganti namaPadvindery menjadi Pandu atau Kepanduandan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.

Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakinmeningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasikepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (PanduPemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI(Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentukPAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat PersaudaraanKepanduan Indonesia).

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasiKepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu yangberalih dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.

Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasikepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasikepanduan.Pada tahun 1961 organisasi kepanduan diIndonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan danterhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (IkatanPandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akankelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yangmenghimpun bergabung menjadi satu dengan namaPERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961.Hal tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu PelaksanaPembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaanseperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.

Peringatan hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14Agustus dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalahhari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruhIndonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari Pramuka yang

8 Kepramukaan

siap menjadi kader pergerakan nasional.Dalam waktu singkatmuncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO(Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery),NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (SarekatIslam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan laranganpenggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salimmengganti namaPadvindery menjadi Pandu atau Kepanduandan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.

Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakinmeningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasikepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (PanduPemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI(Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentukPAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat PersaudaraanKepanduan Indonesia).

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasiKepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu yangberalih dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.

Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasikepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasikepanduan.Pada tahun 1961 organisasi kepanduan diIndonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan danterhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (IkatanPandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akankelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yangmenghimpun bergabung menjadi satu dengan namaPERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961.Hal tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu PelaksanaPembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaanseperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.

Peringatan hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14Agustus dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalahhari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruhIndonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari Pramuka yang

8 Kepramukaan

siap menjadi kader pergerakan nasional.Dalam waktu singkatmuncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO(Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery),NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (SarekatIslam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan laranganpenggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salimmengganti namaPadvindery menjadi Pandu atau Kepanduandan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.

Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakinmeningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasikepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (PanduPemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI(Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentukPAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat PersaudaraanKepanduan Indonesia).

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasiKepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu yangberalih dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.

Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasikepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasikepanduan.Pada tahun 1961 organisasi kepanduan diIndonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan danterhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (IkatanPandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akankelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yangmenghimpun bergabung menjadi satu dengan namaPERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961.Hal tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu PelaksanaPembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaanseperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.

Peringatan hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14Agustus dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalahhari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruhIndonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari Pramuka yang

Page 15: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 9

diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan ini pada tanggal14 Agustus1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomoldi UniSoviet.Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas,Kwarnas, dan Kwarnari.

b. Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpamembedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakankepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya danDarma Pramuka.

Berdasarkan pengertian itu sekolah hendaknya menyelenggarakankepramukaan sebagai proses pendidikan yang menyenangkan bagi anakmuda, di bawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsipdasar dan metode pendidikan tertentu.

c. Dasar Kegiatan Pramuka

Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukumdiatur berdasarkan:1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961

Tentang Gerakan Pramuka3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961

Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan PendidikanKepanduan Pradja Muda karana

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka

5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan gerak setiapaktifitas dalam menjalankan tatalaksana organisasi dan manajemenGerakan Pramuka diantaranya dituangkan dalam Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

1. Faktor – faktor penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SKKwarnas 203 Tahun 2009) ialah :a. Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur materialmaupun spiritual, dan beradab.

Kepramukaan 9

diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan ini pada tanggal14 Agustus1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomoldi UniSoviet.Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas,Kwarnas, dan Kwarnari.

b. Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpamembedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakankepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya danDarma Pramuka.

Berdasarkan pengertian itu sekolah hendaknya menyelenggarakankepramukaan sebagai proses pendidikan yang menyenangkan bagi anakmuda, di bawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsipdasar dan metode pendidikan tertentu.

c. Dasar Kegiatan Pramuka

Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukumdiatur berdasarkan:1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961

Tentang Gerakan Pramuka3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961

Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan PendidikanKepanduan Pradja Muda karana

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka

5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan gerak setiapaktifitas dalam menjalankan tatalaksana organisasi dan manajemenGerakan Pramuka diantaranya dituangkan dalam Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

1. Faktor – faktor penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SKKwarnas 203 Tahun 2009) ialah :a. Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur materialmaupun spiritual, dan beradab.

Kepramukaan 9

diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan ini pada tanggal14 Agustus1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomoldi UniSoviet.Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas,Kwarnas, dan Kwarnari.

b. Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpamembedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakankepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya danDarma Pramuka.

Berdasarkan pengertian itu sekolah hendaknya menyelenggarakankepramukaan sebagai proses pendidikan yang menyenangkan bagi anakmuda, di bawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsipdasar dan metode pendidikan tertentu.

c. Dasar Kegiatan Pramuka

Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukumdiatur berdasarkan:1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961

Tentang Gerakan Pramuka3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961

Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan PendidikanKepanduan Pradja Muda karana

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka

5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan gerak setiapaktifitas dalam menjalankan tatalaksana organisasi dan manajemenGerakan Pramuka diantaranya dituangkan dalam Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

1. Faktor – faktor penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SKKwarnas 203 Tahun 2009) ialah :a. Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur materialmaupun spiritual, dan beradab.

Page 16: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

10 Kepramukaan

b. Kesadaran bertanggungjawab atas kelestarian Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaandengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalammewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :

Negara Kesatuan Republik Indonesia Ideologi Pancasila Kehidupan rakyat yang rukun dan damai Lingkungan hidup di bumi nusantara

2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GerakanPramuka, sebagai :

a. Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan GerakanPramuka.

b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.

d. Struktur Organisasi PramukaPenyajian diagram organisasi Pramuka diharapkan dapat memberikangambaran untuk memperjelas kedudukan kepala sekolah sebagai ketuamajelis pembimbing gugus depan (Kamabigus) pada tingkat satuanpendidikan dalam sistem kepramukaan pada tingkat nasional. Disamping ini diagram memberikan gambar alur kewenangan dantanggung jawab yang dipikul pada setiap level organisasi dengan fokusutama meningkatkan mutu kompetensi seluruh siswa khususnya dalamkegiatan kepramukaan secara nasional.

10 Kepramukaan

b. Kesadaran bertanggungjawab atas kelestarian Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaandengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalammewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :

Negara Kesatuan Republik Indonesia Ideologi Pancasila Kehidupan rakyat yang rukun dan damai Lingkungan hidup di bumi nusantara

2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GerakanPramuka, sebagai :

a. Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan GerakanPramuka.

b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.

d. Struktur Organisasi PramukaPenyajian diagram organisasi Pramuka diharapkan dapat memberikangambaran untuk memperjelas kedudukan kepala sekolah sebagai ketuamajelis pembimbing gugus depan (Kamabigus) pada tingkat satuanpendidikan dalam sistem kepramukaan pada tingkat nasional. Disamping ini diagram memberikan gambar alur kewenangan dantanggung jawab yang dipikul pada setiap level organisasi dengan fokusutama meningkatkan mutu kompetensi seluruh siswa khususnya dalamkegiatan kepramukaan secara nasional.

10 Kepramukaan

b. Kesadaran bertanggungjawab atas kelestarian Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaandengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalammewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :

Negara Kesatuan Republik Indonesia Ideologi Pancasila Kehidupan rakyat yang rukun dan damai Lingkungan hidup di bumi nusantara

2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GerakanPramuka, sebagai :

a. Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan GerakanPramuka.

b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.

d. Struktur Organisasi PramukaPenyajian diagram organisasi Pramuka diharapkan dapat memberikangambaran untuk memperjelas kedudukan kepala sekolah sebagai ketuamajelis pembimbing gugus depan (Kamabigus) pada tingkat satuanpendidikan dalam sistem kepramukaan pada tingkat nasional. Disamping ini diagram memberikan gambar alur kewenangan dantanggung jawab yang dipikul pada setiap level organisasi dengan fokusutama meningkatkan mutu kompetensi seluruh siswa khususnya dalamkegiatan kepramukaan secara nasional.

Page 17: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 11

Diagram Organisasi Pramuka

Pada diagram terlihat posisi kepala sekolah sebagai kamabigus yangbertanggung jawab atas efektifnya program kepramukaan pada tingkatsatuan pendidikan dalam kerangka struktur nasional kepramukaan.

e. Jenis dan Tujuan Kegiatan Pramuka

Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah dasarsampai dengan sekolah menengah, mengacu pada Permendikbud No.81A Tahun 2013. Di samping itu terdapat pengaturan dalam UndangUndang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penyelenggaraanpendidikan kepramukaan.Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikulerkepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1) SistemBlok yang dilaksanakan pada awal masuk sekolah; (2) Sistem Aktualisasi

Kepramukaan 11

Diagram Organisasi Pramuka

Pada diagram terlihat posisi kepala sekolah sebagai kamabigus yangbertanggung jawab atas efektifnya program kepramukaan pada tingkatsatuan pendidikan dalam kerangka struktur nasional kepramukaan.

e. Jenis dan Tujuan Kegiatan Pramuka

Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah dasarsampai dengan sekolah menengah, mengacu pada Permendikbud No.81A Tahun 2013. Di samping itu terdapat pengaturan dalam UndangUndang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penyelenggaraanpendidikan kepramukaan.Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikulerkepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1) SistemBlok yang dilaksanakan pada awal masuk sekolah; (2) Sistem Aktualisasi

Kepramukaan 11

Diagram Organisasi Pramuka

Pada diagram terlihat posisi kepala sekolah sebagai kamabigus yangbertanggung jawab atas efektifnya program kepramukaan pada tingkatsatuan pendidikan dalam kerangka struktur nasional kepramukaan.

e. Jenis dan Tujuan Kegiatan Pramuka

Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah dasarsampai dengan sekolah menengah, mengacu pada Permendikbud No.81A Tahun 2013. Di samping itu terdapat pengaturan dalam UndangUndang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penyelenggaraanpendidikan kepramukaan.Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikulerkepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1) SistemBlok yang dilaksanakan pada awal masuk sekolah; (2) Sistem Aktualisasi

Page 18: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

12 Kepramukaan

proses pembelajaran setiap Mata Pelajaran ke dalam PendidikanKepramukaan; dan (3) Sistem Reguler bagi peserta didik yang memilikiminat serta ketertarikan menjadi anggota pramuka. Ketiga sistemtersebut dikembangkan dalam alur yang terlihat pada diagram berikut:

Diagram alur tugas Kepala sekolahsebagai Kamabigus

Sebagai kamabigus kepala sekolah perlu menggerakan kegiatanekstrakurikuler keparmukaan dalam tiga divisi kegiatan, yaitu sistemblok, pendidikan wajib kepramukaan, dan kegiatan ekstrakurikulerkepramukaan. Ketiga model tersebut dikembangkan untuk menjaminseluruh siswa mengikuti pendidikan kepramukaan dan menjaminkegiatan pramuka reguler sebagai kegiatan yang diikuti dengan dasarsukarela. Kegiatan wajib untuk seluruh siswa adalah kegiatan ekstrapendidikan wajib kepramukaan.

Berdasarkan materi yang dikembangkan oleh tim Balitbang tentangPedoman pelaksanaan kepramukaan

12 Kepramukaan

proses pembelajaran setiap Mata Pelajaran ke dalam PendidikanKepramukaan; dan (3) Sistem Reguler bagi peserta didik yang memilikiminat serta ketertarikan menjadi anggota pramuka. Ketiga sistemtersebut dikembangkan dalam alur yang terlihat pada diagram berikut:

Diagram alur tugas Kepala sekolahsebagai Kamabigus

Sebagai kamabigus kepala sekolah perlu menggerakan kegiatanekstrakurikuler keparmukaan dalam tiga divisi kegiatan, yaitu sistemblok, pendidikan wajib kepramukaan, dan kegiatan ekstrakurikulerkepramukaan. Ketiga model tersebut dikembangkan untuk menjaminseluruh siswa mengikuti pendidikan kepramukaan dan menjaminkegiatan pramuka reguler sebagai kegiatan yang diikuti dengan dasarsukarela. Kegiatan wajib untuk seluruh siswa adalah kegiatan ekstrapendidikan wajib kepramukaan.

Berdasarkan materi yang dikembangkan oleh tim Balitbang tentangPedoman pelaksanaan kepramukaan

12 Kepramukaan

proses pembelajaran setiap Mata Pelajaran ke dalam PendidikanKepramukaan; dan (3) Sistem Reguler bagi peserta didik yang memilikiminat serta ketertarikan menjadi anggota pramuka. Ketiga sistemtersebut dikembangkan dalam alur yang terlihat pada diagram berikut:

Diagram alur tugas Kepala sekolahsebagai Kamabigus

Sebagai kamabigus kepala sekolah perlu menggerakan kegiatanekstrakurikuler keparmukaan dalam tiga divisi kegiatan, yaitu sistemblok, pendidikan wajib kepramukaan, dan kegiatan ekstrakurikulerkepramukaan. Ketiga model tersebut dikembangkan untuk menjaminseluruh siswa mengikuti pendidikan kepramukaan dan menjaminkegiatan pramuka reguler sebagai kegiatan yang diikuti dengan dasarsukarela. Kegiatan wajib untuk seluruh siswa adalah kegiatan ekstrapendidikan wajib kepramukaan.

Berdasarkan materi yang dikembangkan oleh tim Balitbang tentangPedoman pelaksanaan kepramukaan

Page 19: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 13

1) Sistem BlokPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan padaawal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok inidilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya barupengenalan.Sistemblok ini merupakan “Kursus Orientasi Kepramukaanbagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blokdilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidikdapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yangmenyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telahmengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuanpendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukungpelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Blok Dilaksanakan pada awal tahun pelajaran Untuk kelas I s.d VI SD,

kelas VII s.d. IX dan kelas X s.d. XII SMA/SMK. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan

SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam

Tujuan Sistem BlokTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem blok adalah:

a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan danmenantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuklembaga pendidikan.

b) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didikyang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia

Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1

dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang danPenegak.

2) Sistem AktualisasiPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan

Kepramukaan 13

1) Sistem BlokPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan padaawal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok inidilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya barupengenalan.Sistemblok ini merupakan “Kursus Orientasi Kepramukaanbagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blokdilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidikdapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yangmenyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telahmengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuanpendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukungpelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Blok Dilaksanakan pada awal tahun pelajaran Untuk kelas I s.d VI SD,

kelas VII s.d. IX dan kelas X s.d. XII SMA/SMK. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan

SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam

Tujuan Sistem BlokTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem blok adalah:

a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan danmenantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuklembaga pendidikan.

b) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didikyang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia

Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1

dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang danPenegak.

2) Sistem AktualisasiPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan

Kepramukaan 13

1) Sistem BlokPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan padaawal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok inidilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya barupengenalan.Sistemblok ini merupakan “Kursus Orientasi Kepramukaanbagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blokdilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidikdapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yangmenyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telahmengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuanpendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukungpelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Blok Dilaksanakan pada awal tahun pelajaran Untuk kelas I s.d VI SD,

kelas VII s.d. IX dan kelas X s.d. XII SMA/SMK. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan

SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam

Tujuan Sistem BlokTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem blok adalah:

a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan danmenantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuklembaga pendidikan.

b) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didikyang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia

Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1

dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang danPenegak.

2) Sistem AktualisasiPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan

Page 20: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

14 Kepramukaan

mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevandengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasidilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar matapelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulumelakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yangrelevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikankepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini,sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi PendidikanKepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki saranadan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Aktualisasi Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan

Ekstrakurikuler Pramuka. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran

selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapatdibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/InstrukturPramuka)

Tujuan Sistem AktualisasiTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem Aktualisasi adalah:

a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan danmenantang kepada seluruh peserta didik.

b) Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevandengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.

c) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) pesertadidik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia

Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia

Penggalang, dan Penegak.

14 Kepramukaan

mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevandengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasidilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar matapelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulumelakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yangrelevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikankepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini,sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi PendidikanKepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki saranadan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Aktualisasi Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan

Ekstrakurikuler Pramuka. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran

selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapatdibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/InstrukturPramuka)

Tujuan Sistem AktualisasiTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem Aktualisasi adalah:

a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan danmenantang kepada seluruh peserta didik.

b) Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevandengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.

c) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) pesertadidik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia

Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia

Penggalang, dan Penegak.

14 Kepramukaan

mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevandengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasidilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar matapelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulumelakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yangrelevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikankepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini,sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi PendidikanKepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki saranadan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Aktualisasi Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan

Ekstrakurikuler Pramuka. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran

selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapatdibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/InstrukturPramuka)

Tujuan Sistem AktualisasiTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem Aktualisasi adalah:

a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan danmenantang kepada seluruh peserta didik.

b) Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevandengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.

c) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) pesertadidik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia

Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia

Penggalang, dan Penegak.

Page 21: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 15

Contoh Materi Kegiatan Pendidikan Kepramukaan

3) Sistem RegulerPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan padaGugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakankegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena ituapabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memilikiGudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaanpendidikan kepramukaan melalui Gudep.

Aktivitas Sistem Reguler Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan

atau gugus satuan pendidikan. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku

Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantuoleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan Sistem RegulerTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan

Kepramukaan 15

Contoh Materi Kegiatan Pendidikan Kepramukaan

3) Sistem RegulerPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan padaGugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakankegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena ituapabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memilikiGudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaanpendidikan kepramukaan melalui Gudep.

Aktivitas Sistem Reguler Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan

atau gugus satuan pendidikan. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku

Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantuoleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan Sistem RegulerTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan

Kepramukaan 15

Contoh Materi Kegiatan Pendidikan Kepramukaan

3) Sistem RegulerPenyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulerpada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalahbentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan padaGugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakankegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena ituapabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memilikiGudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaanpendidikan kepramukaan melalui Gudep.

Aktivitas Sistem Reguler Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan

atau gugus satuan pendidikan. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku

Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantuoleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan Sistem RegulerTujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikulersistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan

Page 22: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

16 Kepramukaan

keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutanperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minatdan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui:

Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didikusia

Penggalang dan Penegak.

f. Fungsi Kegiatan Pramuka

Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentangImplementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa fungsikegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah Kegiatan ekstrakurikuler padasatuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif,dan persiapan karir yaitu.

1) Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikulerberfungsi untuk mendukung perkembangan personal pesertadidik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, danpemberian kesempatan untuk pembentukan karakter danpelatihan kepemimpinan.

2) Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsiuntuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawabsosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan denganmemberikan kesempatan kepada peserta didik untukmemperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial,dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

3) Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukandalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkansehingga menunjang proses perkembangan peserta didik.Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atauatmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi pesertadidik.

4) Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikulerberfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didikmelalui pengembangan kapasitas.

g. Peran dan Fungsi Mabigus

Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yangmendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka dengan cara memberibimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansialkepada Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, KwartirRanting, dan Gugus depan Gerakan Pramuka.

16 Kepramukaan

keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutanperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minatdan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui:

Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didikusia

Penggalang dan Penegak.

f. Fungsi Kegiatan Pramuka

Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentangImplementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa fungsikegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah Kegiatan ekstrakurikuler padasatuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif,dan persiapan karir yaitu.

1) Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikulerberfungsi untuk mendukung perkembangan personal pesertadidik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, danpemberian kesempatan untuk pembentukan karakter danpelatihan kepemimpinan.

2) Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsiuntuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawabsosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan denganmemberikan kesempatan kepada peserta didik untukmemperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial,dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

3) Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukandalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkansehingga menunjang proses perkembangan peserta didik.Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atauatmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi pesertadidik.

4) Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikulerberfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didikmelalui pengembangan kapasitas.

g. Peran dan Fungsi Mabigus

Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yangmendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka dengan cara memberibimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansialkepada Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, KwartirRanting, dan Gugus depan Gerakan Pramuka.

16 Kepramukaan

keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutanperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minatdan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui:

Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didikusia

Penggalang dan Penegak.

f. Fungsi Kegiatan Pramuka

Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentangImplementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa fungsikegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah Kegiatan ekstrakurikuler padasatuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif,dan persiapan karir yaitu.

1) Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikulerberfungsi untuk mendukung perkembangan personal pesertadidik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, danpemberian kesempatan untuk pembentukan karakter danpelatihan kepemimpinan.

2) Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsiuntuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawabsosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan denganmemberikan kesempatan kepada peserta didik untukmemperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial,dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

3) Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukandalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkansehingga menunjang proses perkembangan peserta didik.Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atauatmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi pesertadidik.

4) Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikulerberfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didikmelalui pengembangan kapasitas.

g. Peran dan Fungsi Mabigus

Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yangmendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka dengan cara memberibimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansialkepada Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, KwartirRanting, dan Gugus depan Gerakan Pramuka.

Page 23: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 17

4) Majelis Pembimbing (MABI) Gerakan Pramukaberkedudukan di tingkat :

a) Nasional disebut Majelis Pembimbing Nasional (MABINAS)b) Daerah disebut Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA)c) Cabang disebut Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB)d) Ranting disebut Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN)e) Gugus depan disebut Majelis Pembimbing Gugus depan

(MABIGUS)f) Desa/Kelurahan disebut Majelis Pembimbing Desa (MABISA)g) Satuan Karya Pramuka disebut Pembimbing Saka (MABISAKA)

5) Fungsi Majlis Pembimbing

Fungsi Majelis Pembimbing adalah melaksanakan bimbingan,mengarahkan dan mengkoordinir organisasi secara periodik,memberikan bantuan moril, dan bantuan finansial kepadaSAKA/Gudep/Kwartir sesuai dengan kebutuhannya. Majlis Pembimbingperlu memastikan bahwa perkembangan organisasi mengarah padatujuan yang diharapkan.

Dalam mengarahkan organisasi majlis pembimbing hendaknyamemperhatikan ketentuan di bawah ini :a) Majelis Pembimbing Gugus depan berasal dari unsur orang tua

peserta didik dan tokoh masyarakat di lingkungan Gugus depanyang memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap GerakanPramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

b) Majelis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasionalberasal dari tokoh masyarakat pada tingkat masing - masing yangmemiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap GerakanPramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

c) Pembina Gugus depan dan Ketua Kwartir secara ex-officio menjadiAnggota Majelis Pembimbing.

d) Majelis Pembimbing terdiri atas : Seorang Ketua Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua. Seorang atau beberapa Sekretaris Beberapa orang Anggota

e) Ketua Majelis Pembimbing Gugus depan dipilih dari anggotaMajelis Gugus depan yang ada.

f) Ketua Majelis Pembimbing jajaran Ranting, Cabang, dan Daerah,dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah setempat.

g) Ketua Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh Presiden RepublikIndonesia.

h) Majelis Pembimbing membentuk Majelis Pembimbing Harian terdiriatas :

Kepramukaan 17

4) Majelis Pembimbing (MABI) Gerakan Pramukaberkedudukan di tingkat :

a) Nasional disebut Majelis Pembimbing Nasional (MABINAS)b) Daerah disebut Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA)c) Cabang disebut Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB)d) Ranting disebut Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN)e) Gugus depan disebut Majelis Pembimbing Gugus depan

(MABIGUS)f) Desa/Kelurahan disebut Majelis Pembimbing Desa (MABISA)g) Satuan Karya Pramuka disebut Pembimbing Saka (MABISAKA)

5) Fungsi Majlis Pembimbing

Fungsi Majelis Pembimbing adalah melaksanakan bimbingan,mengarahkan dan mengkoordinir organisasi secara periodik,memberikan bantuan moril, dan bantuan finansial kepadaSAKA/Gudep/Kwartir sesuai dengan kebutuhannya. Majlis Pembimbingperlu memastikan bahwa perkembangan organisasi mengarah padatujuan yang diharapkan.

Dalam mengarahkan organisasi majlis pembimbing hendaknyamemperhatikan ketentuan di bawah ini :a) Majelis Pembimbing Gugus depan berasal dari unsur orang tua

peserta didik dan tokoh masyarakat di lingkungan Gugus depanyang memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap GerakanPramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

b) Majelis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasionalberasal dari tokoh masyarakat pada tingkat masing - masing yangmemiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap GerakanPramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

c) Pembina Gugus depan dan Ketua Kwartir secara ex-officio menjadiAnggota Majelis Pembimbing.

d) Majelis Pembimbing terdiri atas : Seorang Ketua Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua. Seorang atau beberapa Sekretaris Beberapa orang Anggota

e) Ketua Majelis Pembimbing Gugus depan dipilih dari anggotaMajelis Gugus depan yang ada.

f) Ketua Majelis Pembimbing jajaran Ranting, Cabang, dan Daerah,dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah setempat.

g) Ketua Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh Presiden RepublikIndonesia.

h) Majelis Pembimbing membentuk Majelis Pembimbing Harian terdiriatas :

Kepramukaan 17

4) Majelis Pembimbing (MABI) Gerakan Pramukaberkedudukan di tingkat :

a) Nasional disebut Majelis Pembimbing Nasional (MABINAS)b) Daerah disebut Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA)c) Cabang disebut Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB)d) Ranting disebut Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN)e) Gugus depan disebut Majelis Pembimbing Gugus depan

(MABIGUS)f) Desa/Kelurahan disebut Majelis Pembimbing Desa (MABISA)g) Satuan Karya Pramuka disebut Pembimbing Saka (MABISAKA)

5) Fungsi Majlis Pembimbing

Fungsi Majelis Pembimbing adalah melaksanakan bimbingan,mengarahkan dan mengkoordinir organisasi secara periodik,memberikan bantuan moril, dan bantuan finansial kepadaSAKA/Gudep/Kwartir sesuai dengan kebutuhannya. Majlis Pembimbingperlu memastikan bahwa perkembangan organisasi mengarah padatujuan yang diharapkan.

Dalam mengarahkan organisasi majlis pembimbing hendaknyamemperhatikan ketentuan di bawah ini :a) Majelis Pembimbing Gugus depan berasal dari unsur orang tua

peserta didik dan tokoh masyarakat di lingkungan Gugus depanyang memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap GerakanPramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

b) Majelis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasionalberasal dari tokoh masyarakat pada tingkat masing - masing yangmemiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap GerakanPramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

c) Pembina Gugus depan dan Ketua Kwartir secara ex-officio menjadiAnggota Majelis Pembimbing.

d) Majelis Pembimbing terdiri atas : Seorang Ketua Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua. Seorang atau beberapa Sekretaris Beberapa orang Anggota

e) Ketua Majelis Pembimbing Gugus depan dipilih dari anggotaMajelis Gugus depan yang ada.

f) Ketua Majelis Pembimbing jajaran Ranting, Cabang, dan Daerah,dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah setempat.

g) Ketua Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh Presiden RepublikIndonesia.

h) Majelis Pembimbing membentuk Majelis Pembimbing Harian terdiriatas :

Page 24: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

18 Kepramukaan

Seorang Ketua yang dijabat oleh Ketua Majelis Pembimbingatau salah seorang dari Wakil Ketua.

Seorang Wakil Ketua Seorang Sekretaris Beberapa orang Anggota

i) Majelis Pembimbing mengadakan Rapat Majelis Pembimbingsekurang - kurangnya satu kali dalam waktu satu tahun.

j) Majelis Pembimbing Harian Mengadakan Rapatk) Mejelis Pembimbing Harian sekurang - kurangnya 3 bulan sekali.

h. Syarat Kecakapan dalam Gerakan Pramuka.

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yang wajib dimilikioleh peserta didik. Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperoleh setelah lulusmelewati ujian-ujian dan disematkan melalui upacara pelantikan.

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidangtertentuberdasarkan pilihan pribadi dalam pengembangan minat dan bakatpeserta didik. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diperoleh setelah melaluiujian-ujian dan disematkan pada upacara latihan mingguan.

Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang harusdipenuhi oleh seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan tertentu sebagaiPramuka Garuda. Untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG), pesertatelah melalui ujian-ujian dan disematkan dalam upacara pelantikan.

Penilaian ujian dalam pemenuhan syarat Kecakapan Umum. SyaratKecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda dititik beratkan kepadaperkembangan proses kemampuan peserta didik terhadap suatupengetahuan dan keterampilan

1) SKU dan TKU.a) SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan

bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yangberguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untukmemenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka.

b) SKU disusun menurut pembagian golongan usia Pramuka yaitugolongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dangolongan Pandega.

c) SKU untuk golongan Siaga terdiri dari 3 tingkat, yaitu : Siaga Mula,Bantu, dan Tata. SKU untuk golongan penggalang terdiri dari 3tingkat, yaitu : Penggalang Ramu. Rakit, dan Terap.

d) SKU untuk golongan Penegak, terdiri dari 2 tingkat, yaitu : tingkatBantara. Laksana, dan Pandega

18 Kepramukaan

Seorang Ketua yang dijabat oleh Ketua Majelis Pembimbingatau salah seorang dari Wakil Ketua.

Seorang Wakil Ketua Seorang Sekretaris Beberapa orang Anggota

i) Majelis Pembimbing mengadakan Rapat Majelis Pembimbingsekurang - kurangnya satu kali dalam waktu satu tahun.

j) Majelis Pembimbing Harian Mengadakan Rapatk) Mejelis Pembimbing Harian sekurang - kurangnya 3 bulan sekali.

h. Syarat Kecakapan dalam Gerakan Pramuka.

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yang wajib dimilikioleh peserta didik. Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperoleh setelah lulusmelewati ujian-ujian dan disematkan melalui upacara pelantikan.

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidangtertentuberdasarkan pilihan pribadi dalam pengembangan minat dan bakatpeserta didik. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diperoleh setelah melaluiujian-ujian dan disematkan pada upacara latihan mingguan.

Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang harusdipenuhi oleh seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan tertentu sebagaiPramuka Garuda. Untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG), pesertatelah melalui ujian-ujian dan disematkan dalam upacara pelantikan.

Penilaian ujian dalam pemenuhan syarat Kecakapan Umum. SyaratKecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda dititik beratkan kepadaperkembangan proses kemampuan peserta didik terhadap suatupengetahuan dan keterampilan

1) SKU dan TKU.a) SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan

bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yangberguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untukmemenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka.

b) SKU disusun menurut pembagian golongan usia Pramuka yaitugolongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dangolongan Pandega.

c) SKU untuk golongan Siaga terdiri dari 3 tingkat, yaitu : Siaga Mula,Bantu, dan Tata. SKU untuk golongan penggalang terdiri dari 3tingkat, yaitu : Penggalang Ramu. Rakit, dan Terap.

d) SKU untuk golongan Penegak, terdiri dari 2 tingkat, yaitu : tingkatBantara. Laksana, dan Pandega

18 Kepramukaan

Seorang Ketua yang dijabat oleh Ketua Majelis Pembimbingatau salah seorang dari Wakil Ketua.

Seorang Wakil Ketua Seorang Sekretaris Beberapa orang Anggota

i) Majelis Pembimbing mengadakan Rapat Majelis Pembimbingsekurang - kurangnya satu kali dalam waktu satu tahun.

j) Majelis Pembimbing Harian Mengadakan Rapatk) Mejelis Pembimbing Harian sekurang - kurangnya 3 bulan sekali.

h. Syarat Kecakapan dalam Gerakan Pramuka.

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yang wajib dimilikioleh peserta didik. Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperoleh setelah lulusmelewati ujian-ujian dan disematkan melalui upacara pelantikan.

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidangtertentuberdasarkan pilihan pribadi dalam pengembangan minat dan bakatpeserta didik. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diperoleh setelah melaluiujian-ujian dan disematkan pada upacara latihan mingguan.

Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang harusdipenuhi oleh seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan tertentu sebagaiPramuka Garuda. Untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG), pesertatelah melalui ujian-ujian dan disematkan dalam upacara pelantikan.

Penilaian ujian dalam pemenuhan syarat Kecakapan Umum. SyaratKecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda dititik beratkan kepadaperkembangan proses kemampuan peserta didik terhadap suatupengetahuan dan keterampilan

1) SKU dan TKU.a) SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan

bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yangberguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untukmemenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka.

b) SKU disusun menurut pembagian golongan usia Pramuka yaitugolongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dangolongan Pandega.

c) SKU untuk golongan Siaga terdiri dari 3 tingkat, yaitu : Siaga Mula,Bantu, dan Tata. SKU untuk golongan penggalang terdiri dari 3tingkat, yaitu : Penggalang Ramu. Rakit, dan Terap.

d) SKU untuk golongan Penegak, terdiri dari 2 tingkat, yaitu : tingkatBantara. Laksana, dan Pandega

Page 25: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 19

e) TKU diraih oleh peserta didik melalui bentuk ujian-ujian yangdilakukan secara perseorangan.

2) SKK dan TKKa) SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan,

kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan, dankemampuan dibidang tertentu, yang lain dari kemampuan umumyang ditentukan dalam SKU.

b) SKK dipilih seorang Pramuka sesuai dengan minat dan bakatnya.

c) TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dandorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan, danketerampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupannyasesuai dengan bakat dan keinginannya sehingga dapat mendorongsemangat menjadi wiraswastawan di masa mendatang.

d) TKK diperoleh setelah meyelesaikan ujian-ujian SKK yangbersangkutan.

e) TKK dikelompokkan menjadi 5 bidang: Agama, Bidang Patriotismedan Seni Budaya, Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan,Bidang Ketangkasan dan Kesehatan, dan Bidang sosial,Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban Masyarakat,Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

f) TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan, ayitu Pramuka Siaga,Penggalang, Penegak, dan Pandega.

3) PG/TPGSeorang yang telah menyelesaikan SPG disebut sebagai PramukaGaruda, berhak menyandang TPG menjadi teladan bagi teman-temannya di gudep dan masyarakat di sekitarnya. SPG/TPGterdapat di semua golongan usia Pramuka.

4) PengujiPenguji SKU adalah Pembina/Pembantu Pembina Pramuka yanglangsung membina Pramuka yang diuji.

Kepramukaan 19

e) TKU diraih oleh peserta didik melalui bentuk ujian-ujian yangdilakukan secara perseorangan.

2) SKK dan TKKa) SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan,

kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan, dankemampuan dibidang tertentu, yang lain dari kemampuan umumyang ditentukan dalam SKU.

b) SKK dipilih seorang Pramuka sesuai dengan minat dan bakatnya.

c) TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dandorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan, danketerampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupannyasesuai dengan bakat dan keinginannya sehingga dapat mendorongsemangat menjadi wiraswastawan di masa mendatang.

d) TKK diperoleh setelah meyelesaikan ujian-ujian SKK yangbersangkutan.

e) TKK dikelompokkan menjadi 5 bidang: Agama, Bidang Patriotismedan Seni Budaya, Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan,Bidang Ketangkasan dan Kesehatan, dan Bidang sosial,Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban Masyarakat,Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

f) TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan, ayitu Pramuka Siaga,Penggalang, Penegak, dan Pandega.

3) PG/TPGSeorang yang telah menyelesaikan SPG disebut sebagai PramukaGaruda, berhak menyandang TPG menjadi teladan bagi teman-temannya di gudep dan masyarakat di sekitarnya. SPG/TPGterdapat di semua golongan usia Pramuka.

4) PengujiPenguji SKU adalah Pembina/Pembantu Pembina Pramuka yanglangsung membina Pramuka yang diuji.

Kepramukaan 19

e) TKU diraih oleh peserta didik melalui bentuk ujian-ujian yangdilakukan secara perseorangan.

2) SKK dan TKKa) SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan,

kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan, dankemampuan dibidang tertentu, yang lain dari kemampuan umumyang ditentukan dalam SKU.

b) SKK dipilih seorang Pramuka sesuai dengan minat dan bakatnya.

c) TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dandorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan, danketerampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupannyasesuai dengan bakat dan keinginannya sehingga dapat mendorongsemangat menjadi wiraswastawan di masa mendatang.

d) TKK diperoleh setelah meyelesaikan ujian-ujian SKK yangbersangkutan.

e) TKK dikelompokkan menjadi 5 bidang: Agama, Bidang Patriotismedan Seni Budaya, Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan,Bidang Ketangkasan dan Kesehatan, dan Bidang sosial,Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban Masyarakat,Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

f) TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan, ayitu Pramuka Siaga,Penggalang, Penegak, dan Pandega.

3) PG/TPGSeorang yang telah menyelesaikan SPG disebut sebagai PramukaGaruda, berhak menyandang TPG menjadi teladan bagi teman-temannya di gudep dan masyarakat di sekitarnya. SPG/TPGterdapat di semua golongan usia Pramuka.

4) PengujiPenguji SKU adalah Pembina/Pembantu Pembina Pramuka yanglangsung membina Pramuka yang diuji.

Page 26: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

20 Kepramukaan

2. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakter

Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangatrelevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapatdikembangkan melalui kegiatan kepramukaan adalah sebagai berikut:religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,peduli sosial, dan tanggung jawab.

Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter pesertadidik, termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

a. Keterampilan Tali Temali1) Cara dan manfaat

Keterampilan Tali Temali digunakan dalam berbagai keperluandiantaranya membuat tandu, memasang tenda, membuat tiangjemuran, dan tiang bendera. Setiap anggota gerakan pramukadiharapkan mampu dan dapat membuat dan menggunakan tali-temali dengan baik.

2) Implementasi Nilai KarakterMembuat simpul dan ikatan diharapkan dapat membentuk karakterketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab.Membuattandu diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,kerjasama, dan tanggung jawab.

b. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Garurat (PPGD)1) Cara dan Manfaat

Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertamapada korban kecelakaan atau orang sakit. Yang perludiperhatikan dalam hal ini adalah bahwa tindakan ini hanyatindakan pertolongan sementara. Langkah berikutnya tetap harussegera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

2) Implementasi Nilai Karakter:Mencari dan memberi obat diharapkan dapat membentukkarakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, danpeduli sosial. Membalut luka, menggunakan bidai dan miteladiharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,kerjasama, tanggung jawab, dan peduli sosial.

20 Kepramukaan

2. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakter

Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangatrelevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapatdikembangkan melalui kegiatan kepramukaan adalah sebagai berikut:religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,peduli sosial, dan tanggung jawab.

Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter pesertadidik, termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

a. Keterampilan Tali Temali1) Cara dan manfaat

Keterampilan Tali Temali digunakan dalam berbagai keperluandiantaranya membuat tandu, memasang tenda, membuat tiangjemuran, dan tiang bendera. Setiap anggota gerakan pramukadiharapkan mampu dan dapat membuat dan menggunakan tali-temali dengan baik.

2) Implementasi Nilai KarakterMembuat simpul dan ikatan diharapkan dapat membentuk karakterketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab.Membuattandu diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,kerjasama, dan tanggung jawab.

b. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Garurat (PPGD)1) Cara dan Manfaat

Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertamapada korban kecelakaan atau orang sakit. Yang perludiperhatikan dalam hal ini adalah bahwa tindakan ini hanyatindakan pertolongan sementara. Langkah berikutnya tetap harussegera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

2) Implementasi Nilai Karakter:Mencari dan memberi obat diharapkan dapat membentukkarakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, danpeduli sosial. Membalut luka, menggunakan bidai dan miteladiharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,kerjasama, tanggung jawab, dan peduli sosial.

20 Kepramukaan

2. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakter

Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangatrelevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapatdikembangkan melalui kegiatan kepramukaan adalah sebagai berikut:religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,peduli sosial, dan tanggung jawab.

Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter pesertadidik, termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

a. Keterampilan Tali Temali1) Cara dan manfaat

Keterampilan Tali Temali digunakan dalam berbagai keperluandiantaranya membuat tandu, memasang tenda, membuat tiangjemuran, dan tiang bendera. Setiap anggota gerakan pramukadiharapkan mampu dan dapat membuat dan menggunakan tali-temali dengan baik.

2) Implementasi Nilai KarakterMembuat simpul dan ikatan diharapkan dapat membentuk karakterketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab.Membuattandu diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,kerjasama, dan tanggung jawab.

b. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Garurat (PPGD)1) Cara dan Manfaat

Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertamapada korban kecelakaan atau orang sakit. Yang perludiperhatikan dalam hal ini adalah bahwa tindakan ini hanyatindakan pertolongan sementara. Langkah berikutnya tetap harussegera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

2) Implementasi Nilai Karakter:Mencari dan memberi obat diharapkan dapat membentukkarakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, danpeduli sosial. Membalut luka, menggunakan bidai dan miteladiharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,kerjasama, tanggung jawab, dan peduli sosial.

Page 27: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 21

c. Ketangkasan Pionering

1) Cara dan ManfaatAda beberapa kegiatan keterampilan dan pengetahuan yangsekiranya dapat membantu membuat kegiatan kepramukaantetap menarik dan menantang minat peserta didik untuk tetapmenjadi anggota gerakan pramuka. Kegiatan ketangkasanpionering merupakan kegiatan yang sudah biasa dalam kegiatankepramukaan.Kegiatan itu meliputi membuat gapura, menarapandang, membuat tiang bendera, membuat jembatan taligoyang, meniti dengan satu atau dua tali.

2) Implementasi Nilai KarakterDalam kegiatan membuat gapura, menara pandang danmembuat tiang bendera diharapkan dapat membentuk karakterketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kerjasama.Dalamkegiatan membuat jembatan tali goyang dan meniti dengan satuatau dua tali diharapkan dapat membentuk karakter keberanian,ketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kesabaran.

d. Keterampilan Morse dan Semaphore1) Cara dan manfaat

Kedua keterampilan ini sebenarnya merupakan bahasa sandidalam kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah terletakpada penggunaan media. Morse menggunakan media peluit,senter, bendera, dan pijatan. Semaphore menggunakan mediabendera kecil berukuran 45 cm X 45 cm. Keterampilan iniperlu dimilikiOleh setiap anggota gerakan pramuka agar dalam kondisidarurat mereka tetap dapat menyampaikan pesan.

2) Implementasi Nilai KarakterMorse dan Semaphore diharapkan dapat membentuk karakterkecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan kesabaran.

e. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka1) Cara dan Manfaat

Keterampilan ini sangat diperlukan dalam kegiatanpenyampaian pesan rahasia dengan menggunakan kunci yangtelah disepakati. Seorang pramuka harus dapat dipercayauntuk dapat melakukan segala hal termasuk penyampaian danpenerimaan pesan-pesan rahasia. Dalam menyampaikanpesan rahasia ini diperlukan kode-kode tertentu yang dalamkepramukaan disebut sandi. Sandi dalam pramuka antara lain

Kepramukaan 21

c. Ketangkasan Pionering

1) Cara dan ManfaatAda beberapa kegiatan keterampilan dan pengetahuan yangsekiranya dapat membantu membuat kegiatan kepramukaantetap menarik dan menantang minat peserta didik untuk tetapmenjadi anggota gerakan pramuka. Kegiatan ketangkasanpionering merupakan kegiatan yang sudah biasa dalam kegiatankepramukaan.Kegiatan itu meliputi membuat gapura, menarapandang, membuat tiang bendera, membuat jembatan taligoyang, meniti dengan satu atau dua tali.

2) Implementasi Nilai KarakterDalam kegiatan membuat gapura, menara pandang danmembuat tiang bendera diharapkan dapat membentuk karakterketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kerjasama.Dalamkegiatan membuat jembatan tali goyang dan meniti dengan satuatau dua tali diharapkan dapat membentuk karakter keberanian,ketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kesabaran.

d. Keterampilan Morse dan Semaphore1) Cara dan manfaat

Kedua keterampilan ini sebenarnya merupakan bahasa sandidalam kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah terletakpada penggunaan media. Morse menggunakan media peluit,senter, bendera, dan pijatan. Semaphore menggunakan mediabendera kecil berukuran 45 cm X 45 cm. Keterampilan iniperlu dimilikiOleh setiap anggota gerakan pramuka agar dalam kondisidarurat mereka tetap dapat menyampaikan pesan.

2) Implementasi Nilai KarakterMorse dan Semaphore diharapkan dapat membentuk karakterkecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan kesabaran.

e. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka1) Cara dan Manfaat

Keterampilan ini sangat diperlukan dalam kegiatanpenyampaian pesan rahasia dengan menggunakan kunci yangtelah disepakati. Seorang pramuka harus dapat dipercayauntuk dapat melakukan segala hal termasuk penyampaian danpenerimaan pesan-pesan rahasia. Dalam menyampaikanpesan rahasia ini diperlukan kode-kode tertentu yang dalamkepramukaan disebut sandi. Sandi dalam pramuka antara lain

Kepramukaan 21

c. Ketangkasan Pionering

1) Cara dan ManfaatAda beberapa kegiatan keterampilan dan pengetahuan yangsekiranya dapat membantu membuat kegiatan kepramukaantetap menarik dan menantang minat peserta didik untuk tetapmenjadi anggota gerakan pramuka. Kegiatan ketangkasanpionering merupakan kegiatan yang sudah biasa dalam kegiatankepramukaan.Kegiatan itu meliputi membuat gapura, menarapandang, membuat tiang bendera, membuat jembatan taligoyang, meniti dengan satu atau dua tali.

2) Implementasi Nilai KarakterDalam kegiatan membuat gapura, menara pandang danmembuat tiang bendera diharapkan dapat membentuk karakterketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kerjasama.Dalamkegiatan membuat jembatan tali goyang dan meniti dengan satuatau dua tali diharapkan dapat membentuk karakter keberanian,ketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kesabaran.

d. Keterampilan Morse dan Semaphore1) Cara dan manfaat

Kedua keterampilan ini sebenarnya merupakan bahasa sandidalam kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah terletakpada penggunaan media. Morse menggunakan media peluit,senter, bendera, dan pijatan. Semaphore menggunakan mediabendera kecil berukuran 45 cm X 45 cm. Keterampilan iniperlu dimilikiOleh setiap anggota gerakan pramuka agar dalam kondisidarurat mereka tetap dapat menyampaikan pesan.

2) Implementasi Nilai KarakterMorse dan Semaphore diharapkan dapat membentuk karakterkecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan kesabaran.

e. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka1) Cara dan Manfaat

Keterampilan ini sangat diperlukan dalam kegiatanpenyampaian pesan rahasia dengan menggunakan kunci yangtelah disepakati. Seorang pramuka harus dapat dipercayauntuk dapat melakukan segala hal termasuk penyampaian danpenerimaan pesan-pesan rahasia. Dalam menyampaikanpesan rahasia ini diperlukan kode-kode tertentu yang dalamkepramukaan disebut sandi. Sandi dalam pramuka antara lain

Page 28: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

22 Kepramukaan

sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandimerah putih, sandi paku, dan sandi angka.

2) Implementasi Nilai Karakter:Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandimerah putih, sandi paku, dan sandi angka diharapkan dapatmembentuk karakter kreatif, ketelitian, kerjasama, dantanggung jawab.

f. Penjelajahan dengan Tanda Jejak1) Cara dan Manfaat

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk latihanberpetualang. Anggota gerakan pramuka harus terbiasadengan alam bebas. Di alam bebas tidak terdapat rambu-rambu secara jelas sebagaimana di jalan raya. Oleh karena itu,seorang anggota gerakan pramuka harus dapatmemanfaatkan fasilitas alam sebagai petunjuk arah dan atautanda bahaya kepada teman kelompoknya.

2) Implementasi Nilai KarakterPenjelajahan dengan memasang dan membaca tanda jejakdiharapkan dapat membentuk karakter religius, toleransi, cintatanah air, peduli lingkungan, kerja sama, dan tanggung jawab.

g. Kegiatan Pengembaraan1) Cara dan Manfaat

Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar jalan-jalan di alambebas atau rekreasi bersama melainkan melakukan perjalanandengan berbagai rintangan yang perlu diperhitungkan agartujuan kita dapat dicapai. Hal ini dengan sendirinya jugamendidik generasi muda bahwa untuk dapat mencapai cita-citaitu banyak rintangan dan sangat memerlukan perjuangan yangkuat. Oleh karena itu, pendidikan di alam bebas denganberbagai rintangan merupakan pendidikan yang menantangdan menyenangkan.

2) Implementasi Nilai KarakterKegiatan pengembaraan ini diharapkan dapat membentukkarakter mandiri, peduli lingkungan, tangguh, tanggung jawab,kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, ketelitian, danreligius.

22 Kepramukaan

sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandimerah putih, sandi paku, dan sandi angka.

2) Implementasi Nilai Karakter:Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandimerah putih, sandi paku, dan sandi angka diharapkan dapatmembentuk karakter kreatif, ketelitian, kerjasama, dantanggung jawab.

f. Penjelajahan dengan Tanda Jejak1) Cara dan Manfaat

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk latihanberpetualang. Anggota gerakan pramuka harus terbiasadengan alam bebas. Di alam bebas tidak terdapat rambu-rambu secara jelas sebagaimana di jalan raya. Oleh karena itu,seorang anggota gerakan pramuka harus dapatmemanfaatkan fasilitas alam sebagai petunjuk arah dan atautanda bahaya kepada teman kelompoknya.

2) Implementasi Nilai KarakterPenjelajahan dengan memasang dan membaca tanda jejakdiharapkan dapat membentuk karakter religius, toleransi, cintatanah air, peduli lingkungan, kerja sama, dan tanggung jawab.

g. Kegiatan Pengembaraan1) Cara dan Manfaat

Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar jalan-jalan di alambebas atau rekreasi bersama melainkan melakukan perjalanandengan berbagai rintangan yang perlu diperhitungkan agartujuan kita dapat dicapai. Hal ini dengan sendirinya jugamendidik generasi muda bahwa untuk dapat mencapai cita-citaitu banyak rintangan dan sangat memerlukan perjuangan yangkuat. Oleh karena itu, pendidikan di alam bebas denganberbagai rintangan merupakan pendidikan yang menantangdan menyenangkan.

2) Implementasi Nilai KarakterKegiatan pengembaraan ini diharapkan dapat membentukkarakter mandiri, peduli lingkungan, tangguh, tanggung jawab,kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, ketelitian, danreligius.

22 Kepramukaan

sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandimerah putih, sandi paku, dan sandi angka.

2) Implementasi Nilai Karakter:Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandimerah putih, sandi paku, dan sandi angka diharapkan dapatmembentuk karakter kreatif, ketelitian, kerjasama, dantanggung jawab.

f. Penjelajahan dengan Tanda Jejak1) Cara dan Manfaat

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk latihanberpetualang. Anggota gerakan pramuka harus terbiasadengan alam bebas. Di alam bebas tidak terdapat rambu-rambu secara jelas sebagaimana di jalan raya. Oleh karena itu,seorang anggota gerakan pramuka harus dapatmemanfaatkan fasilitas alam sebagai petunjuk arah dan atautanda bahaya kepada teman kelompoknya.

2) Implementasi Nilai KarakterPenjelajahan dengan memasang dan membaca tanda jejakdiharapkan dapat membentuk karakter religius, toleransi, cintatanah air, peduli lingkungan, kerja sama, dan tanggung jawab.

g. Kegiatan Pengembaraan1) Cara dan Manfaat

Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar jalan-jalan di alambebas atau rekreasi bersama melainkan melakukan perjalanandengan berbagai rintangan yang perlu diperhitungkan agartujuan kita dapat dicapai. Hal ini dengan sendirinya jugamendidik generasi muda bahwa untuk dapat mencapai cita-citaitu banyak rintangan dan sangat memerlukan perjuangan yangkuat. Oleh karena itu, pendidikan di alam bebas denganberbagai rintangan merupakan pendidikan yang menantangdan menyenangkan.

2) Implementasi Nilai KarakterKegiatan pengembaraan ini diharapkan dapat membentukkarakter mandiri, peduli lingkungan, tangguh, tanggung jawab,kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, ketelitian, danreligius.

Page 29: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 23

h. Keterampilan Baris-Berbaris (KBB)1) Cara dan manfaat

Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan baris-berbarisdisebut keterampilan baris-berbaris. Kegiatan ini merupakanketerampilan untuk melaksanakan perintah atau instruksiyang berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. KeterampilanBaris-berbaris ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan,kekompakan, keserasian, dan seni dalam berbaris.

2) Implementasi Nilai KarakterKeterampilan baris-berbaris ini diharapkan dapat membentukkarakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab.

i. Keterampilan Menentukan Arah1) Cara dan Manfaat

Keterampilan ini merupakan suatu upaya bagi anggotagerakan pramuka untuk mengetahui arah. Dalam penentuanarah ini dapat digunakan kompas, dan benda yang ada dialam sekitar, misalnya: kompas sederhana (silet, magnet, danair) bintang, pohon, dan matahari. Hal ini sangat pentingapabila anggota gerakan pramuka itu tersesat di alam bebasketika melakukan pengembaraan.

2) Implementasi Nilai KarakterKeterampilan menentukan arah ini diharapkan dapatmembentuk karakter kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu, dankerja sama.

j. Internalisasi Nilai-nilai KarakterBeberapa strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakterpeserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalahsebagai berikut;

1) IntervensiIntervensi adalah bentuk campur tangan yang dilakukanpembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta didik.Jika intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, makalama kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri danmengkristal pada diri peserta didik. Di berbagai jeniskegiatanekstrakurikuler pramuka, terdapat banyak karakter yang dapatdiintervensikan oleh pembimbing terhadap peserta didik yangmengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.Pembimbing dapatmelakukan intervensi melalui pemberian pengarahan, petunjuk

Kepramukaan 23

h. Keterampilan Baris-Berbaris (KBB)1) Cara dan manfaat

Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan baris-berbarisdisebut keterampilan baris-berbaris. Kegiatan ini merupakanketerampilan untuk melaksanakan perintah atau instruksiyang berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. KeterampilanBaris-berbaris ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan,kekompakan, keserasian, dan seni dalam berbaris.

2) Implementasi Nilai KarakterKeterampilan baris-berbaris ini diharapkan dapat membentukkarakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab.

i. Keterampilan Menentukan Arah1) Cara dan Manfaat

Keterampilan ini merupakan suatu upaya bagi anggotagerakan pramuka untuk mengetahui arah. Dalam penentuanarah ini dapat digunakan kompas, dan benda yang ada dialam sekitar, misalnya: kompas sederhana (silet, magnet, danair) bintang, pohon, dan matahari. Hal ini sangat pentingapabila anggota gerakan pramuka itu tersesat di alam bebasketika melakukan pengembaraan.

2) Implementasi Nilai KarakterKeterampilan menentukan arah ini diharapkan dapatmembentuk karakter kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu, dankerja sama.

j. Internalisasi Nilai-nilai KarakterBeberapa strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakterpeserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalahsebagai berikut;

1) IntervensiIntervensi adalah bentuk campur tangan yang dilakukanpembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta didik.Jika intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, makalama kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri danmengkristal pada diri peserta didik. Di berbagai jeniskegiatanekstrakurikuler pramuka, terdapat banyak karakter yang dapatdiintervensikan oleh pembimbing terhadap peserta didik yangmengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.Pembimbing dapatmelakukan intervensi melalui pemberian pengarahan, petunjuk

Kepramukaan 23

h. Keterampilan Baris-Berbaris (KBB)1) Cara dan manfaat

Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan baris-berbarisdisebut keterampilan baris-berbaris. Kegiatan ini merupakanketerampilan untuk melaksanakan perintah atau instruksiyang berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. KeterampilanBaris-berbaris ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan,kekompakan, keserasian, dan seni dalam berbaris.

2) Implementasi Nilai KarakterKeterampilan baris-berbaris ini diharapkan dapat membentukkarakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab.

i. Keterampilan Menentukan Arah1) Cara dan Manfaat

Keterampilan ini merupakan suatu upaya bagi anggotagerakan pramuka untuk mengetahui arah. Dalam penentuanarah ini dapat digunakan kompas, dan benda yang ada dialam sekitar, misalnya: kompas sederhana (silet, magnet, danair) bintang, pohon, dan matahari. Hal ini sangat pentingapabila anggota gerakan pramuka itu tersesat di alam bebasketika melakukan pengembaraan.

2) Implementasi Nilai KarakterKeterampilan menentukan arah ini diharapkan dapatmembentuk karakter kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu, dankerja sama.

j. Internalisasi Nilai-nilai KarakterBeberapa strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakterpeserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalahsebagai berikut;

1) IntervensiIntervensi adalah bentuk campur tangan yang dilakukanpembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta didik.Jika intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, makalama kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri danmengkristal pada diri peserta didik. Di berbagai jeniskegiatanekstrakurikuler pramuka, terdapat banyak karakter yang dapatdiintervensikan oleh pembimbing terhadap peserta didik yangmengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.Pembimbing dapatmelakukan intervensi melalui pemberian pengarahan, petunjuk

Page 30: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

24 Kepramukaan

dan bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi olehpara peserta didik yang mengikutinya.

2) Pemberian KeteladananKepala sekolah dan guru pembimbing peserta didik adalahmodel bagi peserta didik. Apa saja yang mereka lakukan,banyak yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Olehkarena itu, berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangatbagus jika ditampakkan kepada peserta didik dengan maksudagar mereka mau meniru atau mencontohnya.Karakter disiplinyang ingin disemaikan kepada peserta didik, haruslah dimulaidengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolahdan guru, termasuk ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.Karakter disiplin yang dicontohkan olehkepala sekolah dan guru dalam kegiatan ekstra kurikulerpramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepatwaktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler pramuka, mentaatiwaktu dan jadwal latihan yang disepakati. Dengan contohkonkret yang diberikan secara terus menerus, dan kemudianditiru secara terus menerus, akan membentuk karakter disiplinpeserta didik.

3) Habituasi/PembiasaanAda ungkapan menarik terkait pembentukan karakter pesertadidik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena itu akan menjadikebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akanmenjadi karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yangdilakukan secara terus menerus, akan mengkristal menjadikarakter.

Ada ungkapan senada terkait dengan pembentukan kebiasaanini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan membenarkankebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentukkarakter yang berpihak pada kebenaran. Semenara itu, tidaksemua kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu, hanya yangbenar saja yang perlu dibiasakan. Sementara yang salah,sebagai salah satu ujung dari karakter yang tidak positif,hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas kehidupan, orangmenjadi bisa karena biasa atau banyak membiasakan.

4) Mentoring/pendampinganPendampingan adalah suatu fasilitasi yang diberikan olehpendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadapberbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agarkarakter positif yang sudah disemaikan, dicangkokkan dandiintervensikan tetap terkawal dan diimplementasikan oleh

24 Kepramukaan

dan bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi olehpara peserta didik yang mengikutinya.

2) Pemberian KeteladananKepala sekolah dan guru pembimbing peserta didik adalahmodel bagi peserta didik. Apa saja yang mereka lakukan,banyak yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Olehkarena itu, berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangatbagus jika ditampakkan kepada peserta didik dengan maksudagar mereka mau meniru atau mencontohnya.Karakter disiplinyang ingin disemaikan kepada peserta didik, haruslah dimulaidengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolahdan guru, termasuk ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.Karakter disiplin yang dicontohkan olehkepala sekolah dan guru dalam kegiatan ekstra kurikulerpramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepatwaktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler pramuka, mentaatiwaktu dan jadwal latihan yang disepakati. Dengan contohkonkret yang diberikan secara terus menerus, dan kemudianditiru secara terus menerus, akan membentuk karakter disiplinpeserta didik.

3) Habituasi/PembiasaanAda ungkapan menarik terkait pembentukan karakter pesertadidik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena itu akan menjadikebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akanmenjadi karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yangdilakukan secara terus menerus, akan mengkristal menjadikarakter.

Ada ungkapan senada terkait dengan pembentukan kebiasaanini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan membenarkankebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentukkarakter yang berpihak pada kebenaran. Semenara itu, tidaksemua kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu, hanya yangbenar saja yang perlu dibiasakan. Sementara yang salah,sebagai salah satu ujung dari karakter yang tidak positif,hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas kehidupan, orangmenjadi bisa karena biasa atau banyak membiasakan.

4) Mentoring/pendampinganPendampingan adalah suatu fasilitasi yang diberikan olehpendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadapberbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agarkarakter positif yang sudah disemaikan, dicangkokkan dandiintervensikan tetap terkawal dan diimplementasikan oleh

24 Kepramukaan

dan bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi olehpara peserta didik yang mengikutinya.

2) Pemberian KeteladananKepala sekolah dan guru pembimbing peserta didik adalahmodel bagi peserta didik. Apa saja yang mereka lakukan,banyak yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Olehkarena itu, berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangatbagus jika ditampakkan kepada peserta didik dengan maksudagar mereka mau meniru atau mencontohnya.Karakter disiplinyang ingin disemaikan kepada peserta didik, haruslah dimulaidengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolahdan guru, termasuk ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.Karakter disiplin yang dicontohkan olehkepala sekolah dan guru dalam kegiatan ekstra kurikulerpramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepatwaktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler pramuka, mentaatiwaktu dan jadwal latihan yang disepakati. Dengan contohkonkret yang diberikan secara terus menerus, dan kemudianditiru secara terus menerus, akan membentuk karakter disiplinpeserta didik.

3) Habituasi/PembiasaanAda ungkapan menarik terkait pembentukan karakter pesertadidik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena itu akan menjadikebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akanmenjadi karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yangdilakukan secara terus menerus, akan mengkristal menjadikarakter.

Ada ungkapan senada terkait dengan pembentukan kebiasaanini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan membenarkankebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentukkarakter yang berpihak pada kebenaran. Semenara itu, tidaksemua kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu, hanya yangbenar saja yang perlu dibiasakan. Sementara yang salah,sebagai salah satu ujung dari karakter yang tidak positif,hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas kehidupan, orangmenjadi bisa karena biasa atau banyak membiasakan.

4) Mentoring/pendampinganPendampingan adalah suatu fasilitasi yang diberikan olehpendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadapberbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agarkarakter positif yang sudah disemaikan, dicangkokkan dandiintervensikan tetap terkawal dan diimplementasikan oleh

Page 31: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 25

peserta didik. Dalam proses pendampingan ini, bisa terjaditerdapat persoalan actual riil keseharian yang ditanyakanpeserta didik kepada pembimbingnya, sehingga pembimbingyang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor, dapatmemberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidakkeluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan.

Pembimbing peserta didik, dalam proses-proses pendampingan(mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai kelebihan dankekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia,serta keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangkapanjang), baik tindakan yang positif maupun negatif. Dengandemikian, sebelum dan selama peserta didik bertindak,senantiasa dikerucutkan pada tujuan-tujuan yang positif danjuga dengan menggunakan cara-cara yang positif. Untukmencapai tujuan yang baik hanya boleh dengan menggunakantindakan yang baik dan dengan menggunakan cara yang baikjuga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untukmencapainya, sebaik dan sepositif apapun tujuan tersebut.Hanya dengan cara yang baiklah, tujuan yang baik itu bolehdicapai.

5) PenguatanDalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikanoleh pembimbing ekstra kurikuler pramuka berkhasiat untukmemperkuat perilaku peserta didik. Oleh karena itu, jangansampai pembimbing peserta didik kalah start dengan peergroup peserta didik yang sering mencuri start dalam halmemberikan penguatan perilaku sebayanya. Sebab, jika peergroup peserta didik telah “dikuasi” oleh peer group-nya,termasuk peer group yang mengarahkan ke tindakan-tindakanyang negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh pembimbingnya.Penguasaan atas peserta didik ini dapat ditempuh dengansecepatnya memberikan penguatan terhadap perilakuberkarakter positif.

6) Keterlibatan Berbagai PihakBerbagai pihak yang sepatutnya terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolahurusan kesiswaan, guru pembimbing ekstra kurikuler pramuka,komite sekolah, pengawas sekolah dan orang tua siswa.Berbagai bentuk keterlibatan berbagai pihak tersebut dapatbertanggung jawab sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah Sebagai Ketua Mabigus.2) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Kepramukaan 25

peserta didik. Dalam proses pendampingan ini, bisa terjaditerdapat persoalan actual riil keseharian yang ditanyakanpeserta didik kepada pembimbingnya, sehingga pembimbingyang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor, dapatmemberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidakkeluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan.

Pembimbing peserta didik, dalam proses-proses pendampingan(mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai kelebihan dankekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia,serta keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangkapanjang), baik tindakan yang positif maupun negatif. Dengandemikian, sebelum dan selama peserta didik bertindak,senantiasa dikerucutkan pada tujuan-tujuan yang positif danjuga dengan menggunakan cara-cara yang positif. Untukmencapai tujuan yang baik hanya boleh dengan menggunakantindakan yang baik dan dengan menggunakan cara yang baikjuga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untukmencapainya, sebaik dan sepositif apapun tujuan tersebut.Hanya dengan cara yang baiklah, tujuan yang baik itu bolehdicapai.

5) PenguatanDalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikanoleh pembimbing ekstra kurikuler pramuka berkhasiat untukmemperkuat perilaku peserta didik. Oleh karena itu, jangansampai pembimbing peserta didik kalah start dengan peergroup peserta didik yang sering mencuri start dalam halmemberikan penguatan perilaku sebayanya. Sebab, jika peergroup peserta didik telah “dikuasi” oleh peer group-nya,termasuk peer group yang mengarahkan ke tindakan-tindakanyang negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh pembimbingnya.Penguasaan atas peserta didik ini dapat ditempuh dengansecepatnya memberikan penguatan terhadap perilakuberkarakter positif.

6) Keterlibatan Berbagai PihakBerbagai pihak yang sepatutnya terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolahurusan kesiswaan, guru pembimbing ekstra kurikuler pramuka,komite sekolah, pengawas sekolah dan orang tua siswa.Berbagai bentuk keterlibatan berbagai pihak tersebut dapatbertanggung jawab sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah Sebagai Ketua Mabigus.2) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Kepramukaan 25

peserta didik. Dalam proses pendampingan ini, bisa terjaditerdapat persoalan actual riil keseharian yang ditanyakanpeserta didik kepada pembimbingnya, sehingga pembimbingyang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor, dapatmemberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidakkeluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan.

Pembimbing peserta didik, dalam proses-proses pendampingan(mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai kelebihan dankekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia,serta keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangkapanjang), baik tindakan yang positif maupun negatif. Dengandemikian, sebelum dan selama peserta didik bertindak,senantiasa dikerucutkan pada tujuan-tujuan yang positif danjuga dengan menggunakan cara-cara yang positif. Untukmencapai tujuan yang baik hanya boleh dengan menggunakantindakan yang baik dan dengan menggunakan cara yang baikjuga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untukmencapainya, sebaik dan sepositif apapun tujuan tersebut.Hanya dengan cara yang baiklah, tujuan yang baik itu bolehdicapai.

5) PenguatanDalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikanoleh pembimbing ekstra kurikuler pramuka berkhasiat untukmemperkuat perilaku peserta didik. Oleh karena itu, jangansampai pembimbing peserta didik kalah start dengan peergroup peserta didik yang sering mencuri start dalam halmemberikan penguatan perilaku sebayanya. Sebab, jika peergroup peserta didik telah “dikuasi” oleh peer group-nya,termasuk peer group yang mengarahkan ke tindakan-tindakanyang negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh pembimbingnya.Penguasaan atas peserta didik ini dapat ditempuh dengansecepatnya memberikan penguatan terhadap perilakuberkarakter positif.

6) Keterlibatan Berbagai PihakBerbagai pihak yang sepatutnya terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolahurusan kesiswaan, guru pembimbing ekstra kurikuler pramuka,komite sekolah, pengawas sekolah dan orang tua siswa.Berbagai bentuk keterlibatan berbagai pihak tersebut dapatbertanggung jawab sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah Sebagai Ketua Mabigus.2) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Page 32: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

26 Kepramukaan

3) Pembimbing Kegiatan Ektra Kurikuler Pramuka sebagaiKetua Gugus Depan Pramuka

4) Pengawas Sekolah

5) Komite Sekolah.

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang konsep dasar kepramukaan berdasarkanPermendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang ImplementasiKurikulum 2013, lampiran III dan hasil pengalaman/empiris dalammerancang, melaksanakan kegiatan, mendampingi, dan memantaupelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

2. Kegiatan curah pendapat difasilitasi dengan terlebih dahulu mengamatitayangan video kegiatan kepramukaan di sebuah sekolah.

3. Pencapaian kompetensi menjelaskan konsep dasar kepramukaandiiperkuat selain melalui pengamatan tayangan video, tetapi jugamelalui kegiatan diskusi dengan menggunakan LKPS.4.1.

E. Penilaian

1. Penilaian sikap: selama mengikuti kegiatan pembelajaran2. Penilaian pengetahuan terkait materi tentang konsep dasar dan jenis

kegiatan pembentuk karakter.3. Penilaian keterampilan pada saat mengkomunikasikan pikiran/tanggapan

terhadap kebijakan dan produk berupa hasil identifikasi jenis kegiatanpembentuk karakter yang dihasilkan baik secara individu maupunkelompok dengan bantuan LKPS.4.1.

F. Rangkuman

Sejarah pramuka dunia dipelopori oleh Robert Stephenson Smith BadenPowel (22 Februari 1857 – 8 Januari 1941) yang dikenal sebagai BapakPandu Sedunia (Chief Scout of The World). Berbagai kegiatan sepertiJambore dunia dilaksanakan di berbagai negara.

Pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebutdidasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961,tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramukadengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden RI pada 9Maret 1961. Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untukkaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua,tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yangmenyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yangdidasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.

26 Kepramukaan

3) Pembimbing Kegiatan Ektra Kurikuler Pramuka sebagaiKetua Gugus Depan Pramuka

4) Pengawas Sekolah

5) Komite Sekolah.

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang konsep dasar kepramukaan berdasarkanPermendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang ImplementasiKurikulum 2013, lampiran III dan hasil pengalaman/empiris dalammerancang, melaksanakan kegiatan, mendampingi, dan memantaupelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

2. Kegiatan curah pendapat difasilitasi dengan terlebih dahulu mengamatitayangan video kegiatan kepramukaan di sebuah sekolah.

3. Pencapaian kompetensi menjelaskan konsep dasar kepramukaandiiperkuat selain melalui pengamatan tayangan video, tetapi jugamelalui kegiatan diskusi dengan menggunakan LKPS.4.1.

E. Penilaian

1. Penilaian sikap: selama mengikuti kegiatan pembelajaran2. Penilaian pengetahuan terkait materi tentang konsep dasar dan jenis

kegiatan pembentuk karakter.3. Penilaian keterampilan pada saat mengkomunikasikan pikiran/tanggapan

terhadap kebijakan dan produk berupa hasil identifikasi jenis kegiatanpembentuk karakter yang dihasilkan baik secara individu maupunkelompok dengan bantuan LKPS.4.1.

F. Rangkuman

Sejarah pramuka dunia dipelopori oleh Robert Stephenson Smith BadenPowel (22 Februari 1857 – 8 Januari 1941) yang dikenal sebagai BapakPandu Sedunia (Chief Scout of The World). Berbagai kegiatan sepertiJambore dunia dilaksanakan di berbagai negara.

Pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebutdidasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961,tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramukadengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden RI pada 9Maret 1961. Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untukkaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua,tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yangmenyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yangdidasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.

26 Kepramukaan

3) Pembimbing Kegiatan Ektra Kurikuler Pramuka sebagaiKetua Gugus Depan Pramuka

4) Pengawas Sekolah

5) Komite Sekolah.

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang konsep dasar kepramukaan berdasarkanPermendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang ImplementasiKurikulum 2013, lampiran III dan hasil pengalaman/empiris dalammerancang, melaksanakan kegiatan, mendampingi, dan memantaupelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

2. Kegiatan curah pendapat difasilitasi dengan terlebih dahulu mengamatitayangan video kegiatan kepramukaan di sebuah sekolah.

3. Pencapaian kompetensi menjelaskan konsep dasar kepramukaandiiperkuat selain melalui pengamatan tayangan video, tetapi jugamelalui kegiatan diskusi dengan menggunakan LKPS.4.1.

E. Penilaian

1. Penilaian sikap: selama mengikuti kegiatan pembelajaran2. Penilaian pengetahuan terkait materi tentang konsep dasar dan jenis

kegiatan pembentuk karakter.3. Penilaian keterampilan pada saat mengkomunikasikan pikiran/tanggapan

terhadap kebijakan dan produk berupa hasil identifikasi jenis kegiatanpembentuk karakter yang dihasilkan baik secara individu maupunkelompok dengan bantuan LKPS.4.1.

F. Rangkuman

Sejarah pramuka dunia dipelopori oleh Robert Stephenson Smith BadenPowel (22 Februari 1857 – 8 Januari 1941) yang dikenal sebagai BapakPandu Sedunia (Chief Scout of The World). Berbagai kegiatan sepertiJambore dunia dilaksanakan di berbagai negara.

Pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebutdidasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961,tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramukadengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden RI pada 9Maret 1961. Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untukkaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua,tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yangmenyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yangdidasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.

Page 33: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 27

Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diaturberdasarkan Undang-Undang, Keputusan Presiden, dan Keputusan KwartirNasional Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuksetiap pramuka peserta didik memiliki sikap, pengetahuan danketerampilan yang baik sebagai warganegara Indonesia.

Fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikanmemiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikankepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan GerakanPramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yangberjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakanpembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam kegiatan pramukaterdapat tingkatan dan peraturan, serta persyaratanyang harus dipenuhioleh setiap anggotanya.

G. Refleksi

1. Nilai-nilai apa yang paling mendasar dari kegiatan Pramuka bagipeserta didik sebagai Warga Negara Indonesia?

2. Bagaimana pendapat Ibu/Bapak peran strategis organisasi “Pandu”pada masa penjajahan Belanda dalam merintis semangat pergerakannasional Indonesia?

Kepramukaan 27

Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diaturberdasarkan Undang-Undang, Keputusan Presiden, dan Keputusan KwartirNasional Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuksetiap pramuka peserta didik memiliki sikap, pengetahuan danketerampilan yang baik sebagai warganegara Indonesia.

Fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikanmemiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikankepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan GerakanPramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yangberjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakanpembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam kegiatan pramukaterdapat tingkatan dan peraturan, serta persyaratanyang harus dipenuhioleh setiap anggotanya.

G. Refleksi

1. Nilai-nilai apa yang paling mendasar dari kegiatan Pramuka bagipeserta didik sebagai Warga Negara Indonesia?

2. Bagaimana pendapat Ibu/Bapak peran strategis organisasi “Pandu”pada masa penjajahan Belanda dalam merintis semangat pergerakannasional Indonesia?

Kepramukaan 27

Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diaturberdasarkan Undang-Undang, Keputusan Presiden, dan Keputusan KwartirNasional Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuksetiap pramuka peserta didik memiliki sikap, pengetahuan danketerampilan yang baik sebagai warganegara Indonesia.

Fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikanmemiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikankepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan GerakanPramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yangberjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakanpembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam kegiatan pramukaterdapat tingkatan dan peraturan, serta persyaratanyang harus dipenuhioleh setiap anggotanya.

G. Refleksi

1. Nilai-nilai apa yang paling mendasar dari kegiatan Pramuka bagipeserta didik sebagai Warga Negara Indonesia?

2. Bagaimana pendapat Ibu/Bapak peran strategis organisasi “Pandu”pada masa penjajahan Belanda dalam merintis semangat pergerakannasional Indonesia?

Page 34: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

28 Kepramukaan

III. Kegiatan Pembelajaran 2: Strategi Implementasi Kegiatan

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada kegiatan pembelajaran 2 meliputi strategiimplementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang meliputi perencanaanprogram kegiatan ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan.

Penguasaan materi tentang strategi implementasi ekstrakurikuler pramukadan penyusunan program ekstrakurikuler pramuka bermanfaat untukmerancang program tersebut di sekolah yang dipimpin ataupendampingandi sekolah binaan dalam menyusun rancangan program tersebut.

Materi strategi implementasi ekstrakurikuler pramuka terkait dengan upayapenerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai program yangdilaksanakan kegiatan di masing-masing satuan pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan curah pendapat, pengkajian contoh, dan diskusi, pesertadapat menyusun rencana program ekstrakurikuler pramuka di satuanpendidikan.

C. Uraian Materi

Setiap satuan pendidikan berkewajiban menyelenggarakan kegiatanekstrakurikuler pramuka, karenake pramukaan merupakan bagian takterpisahkan dari sistem kurikulum pendidikan (suplement dan complement)dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitasbaik moral, mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik danketrampilan.

1. Strategi Implementasi Kegiatan

Berikut deskripsi materi strategi implementasi kegiatan ekstrakurikulerpramuka yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan program,dan penilaian.

a. Perencanaan Program Kegiatan:Revitalisasi gerakan pramuka perlu dilakukan agar kegiatan-kegiatankepramukaan dapat terselenggara secara lebih berkualitas, menarikminat dan menjadi pilihan peserta didik, dan mewujudkan pesertadidik yang berkarakter kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsadalam berbagai bidang kehidupan. Guna menunjang danmemperkuat kebijakan tersebut perencanaan program kegiatanekstra kurikuler pramuka mutlak diperlukan yang meliputi :1) Program Kerja Kegiatan Pramuka;

28 Kepramukaan

III. Kegiatan Pembelajaran 2: Strategi Implementasi Kegiatan

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada kegiatan pembelajaran 2 meliputi strategiimplementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang meliputi perencanaanprogram kegiatan ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan.

Penguasaan materi tentang strategi implementasi ekstrakurikuler pramukadan penyusunan program ekstrakurikuler pramuka bermanfaat untukmerancang program tersebut di sekolah yang dipimpin ataupendampingandi sekolah binaan dalam menyusun rancangan program tersebut.

Materi strategi implementasi ekstrakurikuler pramuka terkait dengan upayapenerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai program yangdilaksanakan kegiatan di masing-masing satuan pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan curah pendapat, pengkajian contoh, dan diskusi, pesertadapat menyusun rencana program ekstrakurikuler pramuka di satuanpendidikan.

C. Uraian Materi

Setiap satuan pendidikan berkewajiban menyelenggarakan kegiatanekstrakurikuler pramuka, karenake pramukaan merupakan bagian takterpisahkan dari sistem kurikulum pendidikan (suplement dan complement)dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitasbaik moral, mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik danketrampilan.

1. Strategi Implementasi Kegiatan

Berikut deskripsi materi strategi implementasi kegiatan ekstrakurikulerpramuka yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan program,dan penilaian.

a. Perencanaan Program Kegiatan:Revitalisasi gerakan pramuka perlu dilakukan agar kegiatan-kegiatankepramukaan dapat terselenggara secara lebih berkualitas, menarikminat dan menjadi pilihan peserta didik, dan mewujudkan pesertadidik yang berkarakter kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsadalam berbagai bidang kehidupan. Guna menunjang danmemperkuat kebijakan tersebut perencanaan program kegiatanekstra kurikuler pramuka mutlak diperlukan yang meliputi :1) Program Kerja Kegiatan Pramuka;

28 Kepramukaan

III. Kegiatan Pembelajaran 2: Strategi Implementasi Kegiatan

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada kegiatan pembelajaran 2 meliputi strategiimplementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang meliputi perencanaanprogram kegiatan ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan.

Penguasaan materi tentang strategi implementasi ekstrakurikuler pramukadan penyusunan program ekstrakurikuler pramuka bermanfaat untukmerancang program tersebut di sekolah yang dipimpin ataupendampingandi sekolah binaan dalam menyusun rancangan program tersebut.

Materi strategi implementasi ekstrakurikuler pramuka terkait dengan upayapenerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai program yangdilaksanakan kegiatan di masing-masing satuan pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan curah pendapat, pengkajian contoh, dan diskusi, pesertadapat menyusun rencana program ekstrakurikuler pramuka di satuanpendidikan.

C. Uraian Materi

Setiap satuan pendidikan berkewajiban menyelenggarakan kegiatanekstrakurikuler pramuka, karenake pramukaan merupakan bagian takterpisahkan dari sistem kurikulum pendidikan (suplement dan complement)dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitasbaik moral, mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik danketrampilan.

1. Strategi Implementasi Kegiatan

Berikut deskripsi materi strategi implementasi kegiatan ekstrakurikulerpramuka yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan program,dan penilaian.

a. Perencanaan Program Kegiatan:Revitalisasi gerakan pramuka perlu dilakukan agar kegiatan-kegiatankepramukaan dapat terselenggara secara lebih berkualitas, menarikminat dan menjadi pilihan peserta didik, dan mewujudkan pesertadidik yang berkarakter kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsadalam berbagai bidang kehidupan. Guna menunjang danmemperkuat kebijakan tersebut perencanaan program kegiatanekstra kurikuler pramuka mutlak diperlukan yang meliputi :1) Program Kerja Kegiatan Pramuka;

Page 35: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 29

2) Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka;3) Program Tahunan;4) Program Semester;5) Silabus Materi Kegiatan Pramuka;6) Rencana Pelaksanaan Kegiatan; dan7) Kriteria Penilaian Kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penyusunan programekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan perlu dikuasai olehkepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pengawas sekolahsebagai pembimbing maupun pemantau pelaksanaan programtersebut di sekolah binaannya. contoh program kerja kegiatanpramuka untuk satuan pendidikan terlampir (Lampiran 1).

b. Pelaksanaan Pelatihan Pramuka1) Pengelolaan Pelatihan Pramuka

Pelatih menyesuaikan tempat pelatihan peserta didik sesuaidengan tujuan dan karakteristik proses Pelatihan Pramuka. Volumedan intonasi suara Pelatih dalam proses Pelatihan Pramuka harusdapat didengar dengan baik oleh peserta didik. Pelatih wajibmenggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengertioleh peserta didik. Pelatih menyesuaikan materi dengan kecepatandan kemampuan penerimaan peserta didik. Pelatih menciptakanketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalammenyelenggarakan proses Pelatihan Pramuka. Pelatih memberikanpenguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajarpeserta didik selama proses Pelatihan Pramuka berlangsung.Pelatih mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanyadan mengemukakan pendapat. Pelatih berpakaian sopan, bersih,dan rapi. Pada tiap awal semester, Pelatih menjelaskan kepadapeserta didik silabus bahan materi pelatihan; dan Pelatih memulaidan mengakhiri proses Pelatihan Pramuka sesuai dengan waktuyang dijadwalkan.

2) Pelaksanaan Pelatihan PramukaPelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi dariRencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), meliputi kegiatanpendahuluan, inti dan penutup.Pada Kegiatan inti model Pelatihan Pramuka, metode PelatihanPramuka, media Pelatihan Pramuka, dan alat serta bahan yangdisesuaikan dengan karakteristik peserta didik pramuka.Pengoperasionalan pendekatan saintifik, model pembelajaraninkuiri, discoveri, project based learning, dan problem basedlearning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang

Kepramukaan 29

2) Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka;3) Program Tahunan;4) Program Semester;5) Silabus Materi Kegiatan Pramuka;6) Rencana Pelaksanaan Kegiatan; dan7) Kriteria Penilaian Kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penyusunan programekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan perlu dikuasai olehkepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pengawas sekolahsebagai pembimbing maupun pemantau pelaksanaan programtersebut di sekolah binaannya. contoh program kerja kegiatanpramuka untuk satuan pendidikan terlampir (Lampiran 1).

b. Pelaksanaan Pelatihan Pramuka1) Pengelolaan Pelatihan Pramuka

Pelatih menyesuaikan tempat pelatihan peserta didik sesuaidengan tujuan dan karakteristik proses Pelatihan Pramuka. Volumedan intonasi suara Pelatih dalam proses Pelatihan Pramuka harusdapat didengar dengan baik oleh peserta didik. Pelatih wajibmenggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengertioleh peserta didik. Pelatih menyesuaikan materi dengan kecepatandan kemampuan penerimaan peserta didik. Pelatih menciptakanketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalammenyelenggarakan proses Pelatihan Pramuka. Pelatih memberikanpenguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajarpeserta didik selama proses Pelatihan Pramuka berlangsung.Pelatih mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanyadan mengemukakan pendapat. Pelatih berpakaian sopan, bersih,dan rapi. Pada tiap awal semester, Pelatih menjelaskan kepadapeserta didik silabus bahan materi pelatihan; dan Pelatih memulaidan mengakhiri proses Pelatihan Pramuka sesuai dengan waktuyang dijadwalkan.

2) Pelaksanaan Pelatihan PramukaPelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi dariRencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), meliputi kegiatanpendahuluan, inti dan penutup.Pada Kegiatan inti model Pelatihan Pramuka, metode PelatihanPramuka, media Pelatihan Pramuka, dan alat serta bahan yangdisesuaikan dengan karakteristik peserta didik pramuka.Pengoperasionalan pendekatan saintifik, model pembelajaraninkuiri, discoveri, project based learning, dan problem basedlearning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang

Kepramukaan 29

2) Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka;3) Program Tahunan;4) Program Semester;5) Silabus Materi Kegiatan Pramuka;6) Rencana Pelaksanaan Kegiatan; dan7) Kriteria Penilaian Kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penyusunan programekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan perlu dikuasai olehkepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pengawas sekolahsebagai pembimbing maupun pemantau pelaksanaan programtersebut di sekolah binaannya. contoh program kerja kegiatanpramuka untuk satuan pendidikan terlampir (Lampiran 1).

b. Pelaksanaan Pelatihan Pramuka1) Pengelolaan Pelatihan Pramuka

Pelatih menyesuaikan tempat pelatihan peserta didik sesuaidengan tujuan dan karakteristik proses Pelatihan Pramuka. Volumedan intonasi suara Pelatih dalam proses Pelatihan Pramuka harusdapat didengar dengan baik oleh peserta didik. Pelatih wajibmenggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengertioleh peserta didik. Pelatih menyesuaikan materi dengan kecepatandan kemampuan penerimaan peserta didik. Pelatih menciptakanketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalammenyelenggarakan proses Pelatihan Pramuka. Pelatih memberikanpenguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajarpeserta didik selama proses Pelatihan Pramuka berlangsung.Pelatih mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanyadan mengemukakan pendapat. Pelatih berpakaian sopan, bersih,dan rapi. Pada tiap awal semester, Pelatih menjelaskan kepadapeserta didik silabus bahan materi pelatihan; dan Pelatih memulaidan mengakhiri proses Pelatihan Pramuka sesuai dengan waktuyang dijadwalkan.

2) Pelaksanaan Pelatihan PramukaPelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi dariRencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), meliputi kegiatanpendahuluan, inti dan penutup.Pada Kegiatan inti model Pelatihan Pramuka, metode PelatihanPramuka, media Pelatihan Pramuka, dan alat serta bahan yangdisesuaikan dengan karakteristik peserta didik pramuka.Pengoperasionalan pendekatan saintifik, model pembelajaraninkuiri, discoveri, project based learning, dan problem basedlearning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang

Page 36: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

30 Kepramukaan

pendidikan, dan peserta didik. Kompetensi tersebut mencakup 3ranah, yaitu sikap pengetahuan, dan keterampilan.

b. Penilaian Kegiatan Pramuka1) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai

berikut: Penilaian dilakukan lebih banyak secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal

baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiapsemester.

Nilai yang diperoleh pada kegiatan Ekstrakurikuler WajibKepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas pesertadidik.

Nilai di bawah baik dalam dua semester atau satu tahunmemberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harusmengikuti program khusus yang diselenggarakan bagimereka (Modifikasi Prilaku)

Kriteria keberhasilan kompetensi lebih ditentukan olehproses dan keikutsertaan peserta didik.

2) Media Penilaian: Jurnal/Buka Harian Portofolio Tanda-tanda pencapaian kecakapan atau perilaku baik

3) Teknik Penilaian: Observasi Keterampilan Kepramukaan Partisipasi

4) Proses penilaian: Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap

hari di dalam proses pelatihan pramuk. Proses penilaian dilaksanakan dengan metode Observasi

dan Partisipasi. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan

dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema danMata pelajaran. sebagai penguatan yang bermuatan NilaiSikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.

Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/GuruMata pelajaran, Pemangku Kegiatan dan/atau PembinaPramuka.

Indikator pencapaian kompetensi yang dinilai ditentukanoleh satuan pendidikan.

Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk deskripstif denganmengacu kriteria.

30 Kepramukaan

pendidikan, dan peserta didik. Kompetensi tersebut mencakup 3ranah, yaitu sikap pengetahuan, dan keterampilan.

b. Penilaian Kegiatan Pramuka1) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai

berikut: Penilaian dilakukan lebih banyak secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal

baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiapsemester.

Nilai yang diperoleh pada kegiatan Ekstrakurikuler WajibKepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas pesertadidik.

Nilai di bawah baik dalam dua semester atau satu tahunmemberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harusmengikuti program khusus yang diselenggarakan bagimereka (Modifikasi Prilaku)

Kriteria keberhasilan kompetensi lebih ditentukan olehproses dan keikutsertaan peserta didik.

2) Media Penilaian: Jurnal/Buka Harian Portofolio Tanda-tanda pencapaian kecakapan atau perilaku baik

3) Teknik Penilaian: Observasi Keterampilan Kepramukaan Partisipasi

4) Proses penilaian: Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap

hari di dalam proses pelatihan pramuk. Proses penilaian dilaksanakan dengan metode Observasi

dan Partisipasi. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan

dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema danMata pelajaran. sebagai penguatan yang bermuatan NilaiSikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.

Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/GuruMata pelajaran, Pemangku Kegiatan dan/atau PembinaPramuka.

Indikator pencapaian kompetensi yang dinilai ditentukanoleh satuan pendidikan.

Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk deskripstif denganmengacu kriteria.

30 Kepramukaan

pendidikan, dan peserta didik. Kompetensi tersebut mencakup 3ranah, yaitu sikap pengetahuan, dan keterampilan.

b. Penilaian Kegiatan Pramuka1) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai

berikut: Penilaian dilakukan lebih banyak secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal

baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiapsemester.

Nilai yang diperoleh pada kegiatan Ekstrakurikuler WajibKepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas pesertadidik.

Nilai di bawah baik dalam dua semester atau satu tahunmemberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harusmengikuti program khusus yang diselenggarakan bagimereka (Modifikasi Prilaku)

Kriteria keberhasilan kompetensi lebih ditentukan olehproses dan keikutsertaan peserta didik.

2) Media Penilaian: Jurnal/Buka Harian Portofolio Tanda-tanda pencapaian kecakapan atau perilaku baik

3) Teknik Penilaian: Observasi Keterampilan Kepramukaan Partisipasi

4) Proses penilaian: Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap

hari di dalam proses pelatihan pramuk. Proses penilaian dilaksanakan dengan metode Observasi

dan Partisipasi. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan

dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema danMata pelajaran. sebagai penguatan yang bermuatan NilaiSikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.

Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/GuruMata pelajaran, Pemangku Kegiatan dan/atau PembinaPramuka.

Indikator pencapaian kompetensi yang dinilai ditentukanoleh satuan pendidikan.

Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk deskripstif denganmengacu kriteria.

Page 37: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 31

Contoh Kriteria Lembar Penilaian sikap dalam menaksir tinggi pohon:Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Disiplin

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tertib.

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yangkurang tertib.

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tidaktertib.

Tidak maumenyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tidaktertib.

Tanggungjawab

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 4pertanyaan danmenaksir tinggipohon

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 3pertanyaan danmenaksir tinggipohon.

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 2pertanyaan danbelum dapatmenaksir tinggipohon.

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 1pertanyaan dantidak dapatmenaksir tinggipohon.

Santun

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang benar danmenatap matatemannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang benar tetapitidak menatapmata temannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang kurangbenar dankadang tidakmenatap matatemannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang tidak benardan tidakmenatap matatemannya

Percaya diri

Beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon sangatterampil

Beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon denganterampil

Kurang beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon kurangterampil.

Kurang beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon tidakterampil

Contoh Kriteria Lembar Penilaian pengetahuan:

Jumlah scoreA

(90-100)B

(80-90)C

(70-80)D

(60-70)Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (4langkah)

Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (3langkah)

Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (2langkah)

Bila peserta didikmampumelakukansemua langkah(1 langkah)

Kriteria Lembar Penilaian keterampilan:Jumlah score 4 3 2 11. Jumlahlangkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan4 langkah ataulebih yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan 3langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon sesuai

Menggunakan 2langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan 1langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Kepramukaan 31

Contoh Kriteria Lembar Penilaian sikap dalam menaksir tinggi pohon:Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Disiplin

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tertib.

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yangkurang tertib.

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tidaktertib.

Tidak maumenyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tidaktertib.

Tanggungjawab

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 4pertanyaan danmenaksir tinggipohon

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 3pertanyaan danmenaksir tinggipohon.

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 2pertanyaan danbelum dapatmenaksir tinggipohon.

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 1pertanyaan dantidak dapatmenaksir tinggipohon.

Santun

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang benar danmenatap matatemannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang benar tetapitidak menatapmata temannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang kurangbenar dankadang tidakmenatap matatemannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang tidak benardan tidakmenatap matatemannya

Percaya diri

Beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon sangatterampil

Beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon denganterampil

Kurang beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon kurangterampil.

Kurang beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon tidakterampil

Contoh Kriteria Lembar Penilaian pengetahuan:

Jumlah scoreA

(90-100)B

(80-90)C

(70-80)D

(60-70)Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (4langkah)

Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (3langkah)

Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (2langkah)

Bila peserta didikmampumelakukansemua langkah(1 langkah)

Kriteria Lembar Penilaian keterampilan:Jumlah score 4 3 2 11. Jumlahlangkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan4 langkah ataulebih yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan 3langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon sesuai

Menggunakan 2langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan 1langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Kepramukaan 31

Contoh Kriteria Lembar Penilaian sikap dalam menaksir tinggi pohon:Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Disiplin

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tertib.

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yangkurang tertib.

Menyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tidaktertib.

Tidak maumenyimakpenjelasanpembina danmengamati tinggipohon dengansikap yang tidaktertib.

Tanggungjawab

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 4pertanyaan danmenaksir tinggipohon

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 3pertanyaan danmenaksir tinggipohon.

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 2pertanyaan danbelum dapatmenaksir tinggipohon.

Melaksanakaninstruksi pembinadenganmenanyakan 1pertanyaan dantidak dapatmenaksir tinggipohon.

Santun

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang benar danmenatap matatemannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang benar tetapitidak menatapmata temannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang kurangbenar dankadang tidakmenatap matatemannya

Bertanya kepadatemannyadengan bahasayang tidak benardan tidakmenatap matatemannya

Percaya diri

Beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon sangatterampil

Beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon denganterampil

Kurang beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon kurangterampil.

Kurang beranimenanyakan danmenyampaikaninformasimenaksir tinggipohon tidakterampil

Contoh Kriteria Lembar Penilaian pengetahuan:

Jumlah scoreA

(90-100)B

(80-90)C

(70-80)D

(60-70)Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (4langkah)

Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (3langkah)

Bila peserta didikmampumelakukan semualangkah (2langkah)

Bila peserta didikmampumelakukansemua langkah(1 langkah)

Kriteria Lembar Penilaian keterampilan:Jumlah score 4 3 2 11. Jumlahlangkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan4 langkah ataulebih yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan 3langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon sesuai

Menggunakan 2langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Menggunakan 1langkah yangdigunakanmenaksir tinggipohon

Page 38: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

32 Kepramukaan

Jumlah score 4 3 2 12. KreativitasMenaksir tinggipohon

Taksiran sesuaisesuai

DilengkapiLangkahpenyelesaian

Taksiran sesuai,tanpa dilengkapilangkahpenyelesaian

Taksiran belumsesuai dan tanpailengkapiLangkahpenyelesaian

Belum mampumelakukandalammenaksir tinggipohon

Jumlah skor yang diperoleh peserta didik X 100Skor ideal

Tabel Katagori Nilai

Konversi nilai akhir Predikat(Pengetahuan

danKeterampilan)

SikapSkala 100 Skala 4

86 -100 4 ASB

81- 85 3.66 A-

76 – 80 3.33 B+

B71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+

C56-60 2 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+K

0-45 1 D

D. Aktifitas Pembelajaran

Aktifitas yang dibangun dalam kegiatan pembelajaran 2 tentang strategiimplementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai berikut.1. Curah pendapat tentang strategi implementasi kegiatan ekstrakurikuler

di satuan pendidikan.2. Diskusi kelompok untuk mengkaji contoh program ekstrakurikuler

pramuka sistem blok, Aktualisasi dan reguler di satuan pendidikanuntuk memberikan pengalaman memperoleh informasi tentangsistematika penyusunan program ekstrakurikuler pramuka dandeskripsi masing-masing komponen dalam dokumen program tersebut.

3. Hasil diskusi dipresentasikan sehingga diperoleh kesepahaman maupunkesepakatan tentang perencanaan program ekstrakurikuler pramukapramuka.

32 Kepramukaan

Jumlah score 4 3 2 12. KreativitasMenaksir tinggipohon

Taksiran sesuaisesuai

DilengkapiLangkahpenyelesaian

Taksiran sesuai,tanpa dilengkapilangkahpenyelesaian

Taksiran belumsesuai dan tanpailengkapiLangkahpenyelesaian

Belum mampumelakukandalammenaksir tinggipohon

Jumlah skor yang diperoleh peserta didik X 100Skor ideal

Tabel Katagori Nilai

Konversi nilai akhir Predikat(Pengetahuan

danKeterampilan)

SikapSkala 100 Skala 4

86 -100 4 ASB

81- 85 3.66 A-

76 – 80 3.33 B+

B71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+

C56-60 2 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+K

0-45 1 D

D. Aktifitas Pembelajaran

Aktifitas yang dibangun dalam kegiatan pembelajaran 2 tentang strategiimplementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai berikut.1. Curah pendapat tentang strategi implementasi kegiatan ekstrakurikuler

di satuan pendidikan.2. Diskusi kelompok untuk mengkaji contoh program ekstrakurikuler

pramuka sistem blok, Aktualisasi dan reguler di satuan pendidikanuntuk memberikan pengalaman memperoleh informasi tentangsistematika penyusunan program ekstrakurikuler pramuka dandeskripsi masing-masing komponen dalam dokumen program tersebut.

3. Hasil diskusi dipresentasikan sehingga diperoleh kesepahaman maupunkesepakatan tentang perencanaan program ekstrakurikuler pramukapramuka.

32 Kepramukaan

Jumlah score 4 3 2 12. KreativitasMenaksir tinggipohon

Taksiran sesuaisesuai

DilengkapiLangkahpenyelesaian

Taksiran sesuai,tanpa dilengkapilangkahpenyelesaian

Taksiran belumsesuai dan tanpailengkapiLangkahpenyelesaian

Belum mampumelakukandalammenaksir tinggipohon

Jumlah skor yang diperoleh peserta didik X 100Skor ideal

Tabel Katagori Nilai

Konversi nilai akhir Predikat(Pengetahuan

danKeterampilan)

SikapSkala 100 Skala 4

86 -100 4 ASB

81- 85 3.66 A-

76 – 80 3.33 B+

B71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+

C56-60 2 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+K

0-45 1 D

D. Aktifitas Pembelajaran

Aktifitas yang dibangun dalam kegiatan pembelajaran 2 tentang strategiimplementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai berikut.1. Curah pendapat tentang strategi implementasi kegiatan ekstrakurikuler

di satuan pendidikan.2. Diskusi kelompok untuk mengkaji contoh program ekstrakurikuler

pramuka sistem blok, Aktualisasi dan reguler di satuan pendidikanuntuk memberikan pengalaman memperoleh informasi tentangsistematika penyusunan program ekstrakurikuler pramuka dandeskripsi masing-masing komponen dalam dokumen program tersebut.

3. Hasil diskusi dipresentasikan sehingga diperoleh kesepahaman maupunkesepakatan tentang perencanaan program ekstrakurikuler pramukapramuka.

Page 39: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 33

E. Penilaian

1. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran denganmenggunakan lembar pengamatan sikap, yaitu pada saat dilakukandiskusi dan presentasi.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran melalui tes.3. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat mengkomunikasikan

gagasan/ide/pikiran-pikiran dalam mengkaji contoh dan merumuskansistematika penyusunan program ekstrakurikuler pramuka.

F. Rangkuman

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter pesertadidik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah melalui intervensi,pemberian keteladanan, habituasi atau pembisaan, mentoring ataupendampingan, penguatan, dan keterlibatan berbagai pihak.

Program-program yang harus disusun untuk kegiatan ekstrakurikulerpramuka adalah perencanaan Program Tahunan, Program Semester,Silabus Materi Kegiatan Pramuka, Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK),dan Kriteria Penilaian Kegiatan.

G. Refleksi

1. Bagaimana sikap yang harus ditunjukkan ketika diketahui bahwacontoh yang dikaji terdapat perbedaan dengan pengalaman pribadidengan program ekstrakurikuler pramuka pramuka yang telahdisusun?

2. Apa yang akan dilakukan di KKPS/MKPS untuk mengembangkandokumen program ekstrakurikuler pramuka pramuka?

Kepramukaan 33

E. Penilaian

1. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran denganmenggunakan lembar pengamatan sikap, yaitu pada saat dilakukandiskusi dan presentasi.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran melalui tes.3. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat mengkomunikasikan

gagasan/ide/pikiran-pikiran dalam mengkaji contoh dan merumuskansistematika penyusunan program ekstrakurikuler pramuka.

F. Rangkuman

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter pesertadidik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah melalui intervensi,pemberian keteladanan, habituasi atau pembisaan, mentoring ataupendampingan, penguatan, dan keterlibatan berbagai pihak.

Program-program yang harus disusun untuk kegiatan ekstrakurikulerpramuka adalah perencanaan Program Tahunan, Program Semester,Silabus Materi Kegiatan Pramuka, Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK),dan Kriteria Penilaian Kegiatan.

G. Refleksi

1. Bagaimana sikap yang harus ditunjukkan ketika diketahui bahwacontoh yang dikaji terdapat perbedaan dengan pengalaman pribadidengan program ekstrakurikuler pramuka pramuka yang telahdisusun?

2. Apa yang akan dilakukan di KKPS/MKPS untuk mengembangkandokumen program ekstrakurikuler pramuka pramuka?

Kepramukaan 33

E. Penilaian

1. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran denganmenggunakan lembar pengamatan sikap, yaitu pada saat dilakukandiskusi dan presentasi.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran melalui tes.3. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat mengkomunikasikan

gagasan/ide/pikiran-pikiran dalam mengkaji contoh dan merumuskansistematika penyusunan program ekstrakurikuler pramuka.

F. Rangkuman

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter pesertadidik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah melalui intervensi,pemberian keteladanan, habituasi atau pembisaan, mentoring ataupendampingan, penguatan, dan keterlibatan berbagai pihak.

Program-program yang harus disusun untuk kegiatan ekstrakurikulerpramuka adalah perencanaan Program Tahunan, Program Semester,Silabus Materi Kegiatan Pramuka, Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK),dan Kriteria Penilaian Kegiatan.

G. Refleksi

1. Bagaimana sikap yang harus ditunjukkan ketika diketahui bahwacontoh yang dikaji terdapat perbedaan dengan pengalaman pribadidengan program ekstrakurikuler pramuka pramuka yang telahdisusun?

2. Apa yang akan dilakukan di KKPS/MKPS untuk mengembangkandokumen program ekstrakurikuler pramuka pramuka?

Page 40: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

34 Kepramukaan

IV. Kegiatan Pembelajaran 3: Evaluasi Program

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada kegiatan pembelajaran 3 meliputi monitoring danevaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka, menyusun laporan hasilmonitoring dan evaluasi, dan menyusun program tindak lanjut.

Penguasaan materi tentang evaluasi program ekstrakurikuler pramukabermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan program tersebut disekolah yang dipimpin atau pendampingan di sekolah binaan dalammenyusun rancangan program tersebut.

Materi evaluasi program ekstrakurikuler pramuka terkait dengan upayapenerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai program yangdilaksanakan kegiatan di masing-masing satuan pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran1. Melalui kegiatan curah pendapat peserta dapat menjelaskan tentang

evaluasi program ekstrakurikuler pramuka.2. Melalui kegiatan diskusi, peserta dapat mengetahui monitoring dan

evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut program ekstrakurikulerpramuka di satuan pendidikan.

C. Uraian MateriDalam pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan perencanaan,pelaksanaan dan diakhiri dengan kegiatan monitoring, evaluasi danpelaporan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan sebagai satu kesatuanuntuh dari sistem manajemen.Manfaat dari evaluasi program kemungkinan dapat memberikan kebijakanyang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuahprogram keputusan, yaitu

1. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebuttidak adamanfaatnya,atau tidak dapat terlaksana sebagaimanadiharapkan.

2. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuaidengan harapan (terdapat kesalahan tapi hanya sedikit).

3. Melanjutkan program,karena pelaksanaan program menunjukkanbahwa segala sesuatu sudah sesuai dengan harapan dan memberikanhasil yang bermanfaat.

4. Menyebar luaskan program (melaksanakan program ditempat-tempatlain atu mengulangi lagi program dilain waktu), karena programtersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagidi tempat dan waktu yang lain.

34 Kepramukaan

IV. Kegiatan Pembelajaran 3: Evaluasi Program

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada kegiatan pembelajaran 3 meliputi monitoring danevaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka, menyusun laporan hasilmonitoring dan evaluasi, dan menyusun program tindak lanjut.

Penguasaan materi tentang evaluasi program ekstrakurikuler pramukabermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan program tersebut disekolah yang dipimpin atau pendampingan di sekolah binaan dalammenyusun rancangan program tersebut.

Materi evaluasi program ekstrakurikuler pramuka terkait dengan upayapenerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai program yangdilaksanakan kegiatan di masing-masing satuan pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran1. Melalui kegiatan curah pendapat peserta dapat menjelaskan tentang

evaluasi program ekstrakurikuler pramuka.2. Melalui kegiatan diskusi, peserta dapat mengetahui monitoring dan

evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut program ekstrakurikulerpramuka di satuan pendidikan.

C. Uraian MateriDalam pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan perencanaan,pelaksanaan dan diakhiri dengan kegiatan monitoring, evaluasi danpelaporan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan sebagai satu kesatuanuntuh dari sistem manajemen.Manfaat dari evaluasi program kemungkinan dapat memberikan kebijakanyang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuahprogram keputusan, yaitu

1. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebuttidak adamanfaatnya,atau tidak dapat terlaksana sebagaimanadiharapkan.

2. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuaidengan harapan (terdapat kesalahan tapi hanya sedikit).

3. Melanjutkan program,karena pelaksanaan program menunjukkanbahwa segala sesuatu sudah sesuai dengan harapan dan memberikanhasil yang bermanfaat.

4. Menyebar luaskan program (melaksanakan program ditempat-tempatlain atu mengulangi lagi program dilain waktu), karena programtersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagidi tempat dan waktu yang lain.

34 Kepramukaan

IV. Kegiatan Pembelajaran 3: Evaluasi Program

A. Deskripsi MateriMuatan materi pada kegiatan pembelajaran 3 meliputi monitoring danevaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka, menyusun laporan hasilmonitoring dan evaluasi, dan menyusun program tindak lanjut.

Penguasaan materi tentang evaluasi program ekstrakurikuler pramukabermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan program tersebut disekolah yang dipimpin atau pendampingan di sekolah binaan dalammenyusun rancangan program tersebut.

Materi evaluasi program ekstrakurikuler pramuka terkait dengan upayapenerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai program yangdilaksanakan kegiatan di masing-masing satuan pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran1. Melalui kegiatan curah pendapat peserta dapat menjelaskan tentang

evaluasi program ekstrakurikuler pramuka.2. Melalui kegiatan diskusi, peserta dapat mengetahui monitoring dan

evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut program ekstrakurikulerpramuka di satuan pendidikan.

C. Uraian MateriDalam pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan perencanaan,pelaksanaan dan diakhiri dengan kegiatan monitoring, evaluasi danpelaporan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan sebagai satu kesatuanuntuh dari sistem manajemen.Manfaat dari evaluasi program kemungkinan dapat memberikan kebijakanyang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuahprogram keputusan, yaitu

1. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebuttidak adamanfaatnya,atau tidak dapat terlaksana sebagaimanadiharapkan.

2. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuaidengan harapan (terdapat kesalahan tapi hanya sedikit).

3. Melanjutkan program,karena pelaksanaan program menunjukkanbahwa segala sesuatu sudah sesuai dengan harapan dan memberikanhasil yang bermanfaat.

4. Menyebar luaskan program (melaksanakan program ditempat-tempatlain atu mengulangi lagi program dilain waktu), karena programtersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagidi tempat dan waktu yang lain.

Page 41: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 35

Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukurketercapaian program, yaitu mengukur sejauh mana sebuah kebijakandapat terimplementasikan. Dalam kegiatan evaluasi program, tahapanyang akan dilakukan adalah kegiatan monitoring dan evaluasi, pelaporan,dan tindak lanjut.

1. Monitoring dan Evaluasia. Monitoring

Monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatanekstrakurikulerpramuka bertujuan untuk dapat mengawal danmemastikan kegiatan ekstrakurikulerpramuka telah berjalan sesuaidengan program yang direncanakan dan ditetapkan. Dari kegiatanmonitoring ini apabila didapati hal-hal yang tidak sesuai denganprogram yang direncanakan dan ditetapkan, atau ada masalah ataukendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi atau pemecahannyaagar pelaksanaan kegiatan program kegiatanekstrakurikulerpramuka tidak sampai terhambat terlalu besar padapelaksanaan kegiatannya, sehingga kegiatanekstrakurikulerpramuka dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Monitoring pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramukadapat dilakukan saat perencanaan program dan pelaksanaanprogram kegiatan. Kegiatan monitoring dilakukan secara internaloleh kepala sekolah atau wakil bidang kesiswaan denganmenggunakan teknik dan metode tertentu seperti observasi,wawancara, dan dokumentasi.Monitoring yang dilakukan bersifatpembinaan, tidak mencari-cari kesalahan yang terkesan sepertimelakukan penyelidikan terhadap suatu kasus. Temuan yangdiperoleh dari hasil monitoring dapat disampaikan langsung dantidak langsung untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan dengancara yang arif kepada pengampu kegiatan ekstrakurikuler pramuka,dan dilaporkan kepada kepala sekolah. Monitoring pelaksanaanprogram kegiatan ekstrakurikuler pramuka meliputi berbagai halseperti tempat/lokasi, peserta, pembina dan pelatih,fasilitas/perlengkapan, perencanaan,dan pelaksanaan kegiatanserta evaluasi dan pelaporannya.

b. EvaluasiPelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka perludilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifandan efiesiensi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramukatermasuk kendala dan masalah serta solusi yang dilakukan dalampelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan evaluasi ini diharapkan akanmenjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki pelaksanaan

Kepramukaan 35

Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukurketercapaian program, yaitu mengukur sejauh mana sebuah kebijakandapat terimplementasikan. Dalam kegiatan evaluasi program, tahapanyang akan dilakukan adalah kegiatan monitoring dan evaluasi, pelaporan,dan tindak lanjut.

1. Monitoring dan Evaluasia. Monitoring

Monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatanekstrakurikulerpramuka bertujuan untuk dapat mengawal danmemastikan kegiatan ekstrakurikulerpramuka telah berjalan sesuaidengan program yang direncanakan dan ditetapkan. Dari kegiatanmonitoring ini apabila didapati hal-hal yang tidak sesuai denganprogram yang direncanakan dan ditetapkan, atau ada masalah ataukendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi atau pemecahannyaagar pelaksanaan kegiatan program kegiatanekstrakurikulerpramuka tidak sampai terhambat terlalu besar padapelaksanaan kegiatannya, sehingga kegiatanekstrakurikulerpramuka dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Monitoring pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramukadapat dilakukan saat perencanaan program dan pelaksanaanprogram kegiatan. Kegiatan monitoring dilakukan secara internaloleh kepala sekolah atau wakil bidang kesiswaan denganmenggunakan teknik dan metode tertentu seperti observasi,wawancara, dan dokumentasi.Monitoring yang dilakukan bersifatpembinaan, tidak mencari-cari kesalahan yang terkesan sepertimelakukan penyelidikan terhadap suatu kasus. Temuan yangdiperoleh dari hasil monitoring dapat disampaikan langsung dantidak langsung untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan dengancara yang arif kepada pengampu kegiatan ekstrakurikuler pramuka,dan dilaporkan kepada kepala sekolah. Monitoring pelaksanaanprogram kegiatan ekstrakurikuler pramuka meliputi berbagai halseperti tempat/lokasi, peserta, pembina dan pelatih,fasilitas/perlengkapan, perencanaan,dan pelaksanaan kegiatanserta evaluasi dan pelaporannya.

b. EvaluasiPelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka perludilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifandan efiesiensi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramukatermasuk kendala dan masalah serta solusi yang dilakukan dalampelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan evaluasi ini diharapkan akanmenjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki pelaksanaan

Kepramukaan 35

Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukurketercapaian program, yaitu mengukur sejauh mana sebuah kebijakandapat terimplementasikan. Dalam kegiatan evaluasi program, tahapanyang akan dilakukan adalah kegiatan monitoring dan evaluasi, pelaporan,dan tindak lanjut.

1. Monitoring dan Evaluasia. Monitoring

Monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatanekstrakurikulerpramuka bertujuan untuk dapat mengawal danmemastikan kegiatan ekstrakurikulerpramuka telah berjalan sesuaidengan program yang direncanakan dan ditetapkan. Dari kegiatanmonitoring ini apabila didapati hal-hal yang tidak sesuai denganprogram yang direncanakan dan ditetapkan, atau ada masalah ataukendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi atau pemecahannyaagar pelaksanaan kegiatan program kegiatanekstrakurikulerpramuka tidak sampai terhambat terlalu besar padapelaksanaan kegiatannya, sehingga kegiatanekstrakurikulerpramuka dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Monitoring pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramukadapat dilakukan saat perencanaan program dan pelaksanaanprogram kegiatan. Kegiatan monitoring dilakukan secara internaloleh kepala sekolah atau wakil bidang kesiswaan denganmenggunakan teknik dan metode tertentu seperti observasi,wawancara, dan dokumentasi.Monitoring yang dilakukan bersifatpembinaan, tidak mencari-cari kesalahan yang terkesan sepertimelakukan penyelidikan terhadap suatu kasus. Temuan yangdiperoleh dari hasil monitoring dapat disampaikan langsung dantidak langsung untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan dengancara yang arif kepada pengampu kegiatan ekstrakurikuler pramuka,dan dilaporkan kepada kepala sekolah. Monitoring pelaksanaanprogram kegiatan ekstrakurikuler pramuka meliputi berbagai halseperti tempat/lokasi, peserta, pembina dan pelatih,fasilitas/perlengkapan, perencanaan,dan pelaksanaan kegiatanserta evaluasi dan pelaporannya.

b. EvaluasiPelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka perludilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifandan efiesiensi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramukatermasuk kendala dan masalah serta solusi yang dilakukan dalampelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan evaluasi ini diharapkan akanmenjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki pelaksanaan

Page 42: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

36 Kepramukaan

kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadi lebih baik padamasa mendatang.

Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini dapatdilakukan oleh kepala sekolah, guru pembimbing ekstra kurikulerdan stake holder terutama orang tua. Kepala sekolah bisamengevaluasi keseluruhan program ekstrakurikuler yang beradadalam tanggungjawabnya. Guru pembimbing ekstra kurikulerpramuka mengevaluasi program kegiatan ekstra kurikuler yangberada dalam bimbingannya. Stake holder dan orang tuamengevaluasi dampak yang ditimbulkan (baik yang diharapkanmaupun yang tidak diharapkan) oleh program ekstrakurikuler ditingkat sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan olehmasing-masing guru pembimbing.

Berdasarkan rentang waktu, evaluasi dapat dilakukan dalamrentang perkegiatan, bulanan, semesteran dan tahunan. Dari hasilevaluasi perkegiatan akan mudah dilakukan evaluasi bulanan,semesteran dan tahunan. Dengan evaluasi yang terus menerusakan dapat diambil berbagai langkah-langkah tindak lanjut, baikyang terkait dengan perbaikan program, kontinyuitas program danpemantapan program.

Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan perencanaan programekstrakurikuler pramuka meliputi: (1)program kegiatan pramuka,(2)program tahunan, (3)program semester, (4)program silabusmateri kegiatan, (5)rencana pelaksanaan kegiatan, (6)rencanapenilaian kegiatan, (7)alokasi waktu latihan, dan (8)relevansi materilatihan. Evaluasi rencana kegiatan ekstra kurikuler pramukadilaksanakan dengan teknik studi dokumentasi yang dilihat olehsupervisor penanggungjawab kegiatan.

Evaluasi pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka dilakukanterhadap: (1)kesesuaian rencana kegiatan, (2)keefektipanpelaksanaan kegiatan, (3)penerimaan peserta didik terhadapkompetensi yang diberikan, dan (4)performansi/unjukkerjapembina/pelatih pramuka. Kemudian, aspek-aspek yangdievaluasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan meliputi: (1) kualiaspelayanan dalam pemilihan tempat, (2)penyediaan alat/mediapenyajian, (3)perangkat latihan, (4)kelengkapan ATK, (5)konsumsi,(6)penerimaan peserta didik, (7)alokasi waktu latihan, dan(8)relevansi materi latihan. Evaluasi pelaksaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan dengan teknik angket yang diisioleh peserta pada akhir kegiatan.

36 Kepramukaan

kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadi lebih baik padamasa mendatang.

Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini dapatdilakukan oleh kepala sekolah, guru pembimbing ekstra kurikulerdan stake holder terutama orang tua. Kepala sekolah bisamengevaluasi keseluruhan program ekstrakurikuler yang beradadalam tanggungjawabnya. Guru pembimbing ekstra kurikulerpramuka mengevaluasi program kegiatan ekstra kurikuler yangberada dalam bimbingannya. Stake holder dan orang tuamengevaluasi dampak yang ditimbulkan (baik yang diharapkanmaupun yang tidak diharapkan) oleh program ekstrakurikuler ditingkat sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan olehmasing-masing guru pembimbing.

Berdasarkan rentang waktu, evaluasi dapat dilakukan dalamrentang perkegiatan, bulanan, semesteran dan tahunan. Dari hasilevaluasi perkegiatan akan mudah dilakukan evaluasi bulanan,semesteran dan tahunan. Dengan evaluasi yang terus menerusakan dapat diambil berbagai langkah-langkah tindak lanjut, baikyang terkait dengan perbaikan program, kontinyuitas program danpemantapan program.

Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan perencanaan programekstrakurikuler pramuka meliputi: (1)program kegiatan pramuka,(2)program tahunan, (3)program semester, (4)program silabusmateri kegiatan, (5)rencana pelaksanaan kegiatan, (6)rencanapenilaian kegiatan, (7)alokasi waktu latihan, dan (8)relevansi materilatihan. Evaluasi rencana kegiatan ekstra kurikuler pramukadilaksanakan dengan teknik studi dokumentasi yang dilihat olehsupervisor penanggungjawab kegiatan.

Evaluasi pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka dilakukanterhadap: (1)kesesuaian rencana kegiatan, (2)keefektipanpelaksanaan kegiatan, (3)penerimaan peserta didik terhadapkompetensi yang diberikan, dan (4)performansi/unjukkerjapembina/pelatih pramuka. Kemudian, aspek-aspek yangdievaluasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan meliputi: (1) kualiaspelayanan dalam pemilihan tempat, (2)penyediaan alat/mediapenyajian, (3)perangkat latihan, (4)kelengkapan ATK, (5)konsumsi,(6)penerimaan peserta didik, (7)alokasi waktu latihan, dan(8)relevansi materi latihan. Evaluasi pelaksaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan dengan teknik angket yang diisioleh peserta pada akhir kegiatan.

36 Kepramukaan

kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadi lebih baik padamasa mendatang.

Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini dapatdilakukan oleh kepala sekolah, guru pembimbing ekstra kurikulerdan stake holder terutama orang tua. Kepala sekolah bisamengevaluasi keseluruhan program ekstrakurikuler yang beradadalam tanggungjawabnya. Guru pembimbing ekstra kurikulerpramuka mengevaluasi program kegiatan ekstra kurikuler yangberada dalam bimbingannya. Stake holder dan orang tuamengevaluasi dampak yang ditimbulkan (baik yang diharapkanmaupun yang tidak diharapkan) oleh program ekstrakurikuler ditingkat sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan olehmasing-masing guru pembimbing.

Berdasarkan rentang waktu, evaluasi dapat dilakukan dalamrentang perkegiatan, bulanan, semesteran dan tahunan. Dari hasilevaluasi perkegiatan akan mudah dilakukan evaluasi bulanan,semesteran dan tahunan. Dengan evaluasi yang terus menerusakan dapat diambil berbagai langkah-langkah tindak lanjut, baikyang terkait dengan perbaikan program, kontinyuitas program danpemantapan program.

Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan perencanaan programekstrakurikuler pramuka meliputi: (1)program kegiatan pramuka,(2)program tahunan, (3)program semester, (4)program silabusmateri kegiatan, (5)rencana pelaksanaan kegiatan, (6)rencanapenilaian kegiatan, (7)alokasi waktu latihan, dan (8)relevansi materilatihan. Evaluasi rencana kegiatan ekstra kurikuler pramukadilaksanakan dengan teknik studi dokumentasi yang dilihat olehsupervisor penanggungjawab kegiatan.

Evaluasi pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka dilakukanterhadap: (1)kesesuaian rencana kegiatan, (2)keefektipanpelaksanaan kegiatan, (3)penerimaan peserta didik terhadapkompetensi yang diberikan, dan (4)performansi/unjukkerjapembina/pelatih pramuka. Kemudian, aspek-aspek yangdievaluasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan meliputi: (1) kualiaspelayanan dalam pemilihan tempat, (2)penyediaan alat/mediapenyajian, (3)perangkat latihan, (4)kelengkapan ATK, (5)konsumsi,(6)penerimaan peserta didik, (7)alokasi waktu latihan, dan(8)relevansi materi latihan. Evaluasi pelaksaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan dengan teknik angket yang diisioleh peserta pada akhir kegiatan.

Page 43: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 37

Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penerimaan pesertadidik terhadap kompetensi yang diberikan meliputi: (1)kehadiranpeserta didik selama kegiatan, (2) aktivitas religius (berdo’a danmenjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya) dalamkegiatan,(3) aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan,(4)pembiasaan dan keteladanan karakter peserta didik,(5)pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritisterkait dengan materi pelatihan pramuka, dan (6)keterampilanpeserta didik terhadap kompetensi pramuka yang ditetapkan.Evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik pengamatandan portofolio yang berupa hasil kerja individu maupun kelompok.

Evaluasi terhadap pembina/pelatih pramuka meliputi aspek: (1)kehadiran dan keteladanan, (2)penguasaan materi, (2)penggunaanmetode pelatihan, (3) pembiasaan dan contoh-contoh, (4)penggunaan bahasa, (5) sikap dan penampilan, (6) kejelasan dalampembimbingan, dan (7) kemenarikan dan variasi pelatihan.

b. PelaporanLaporan mempunyai peranan yang penting pada pelaksanaanprogran ekstrakurikuler pramuka karena dalam pelaksanaankegiatan dimana hubungan antara penanggung jawab danpelaksanan kegiatan merupakan bagian dari keberhasilanpelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan adanya hubungan antarapenanggung jawab dan pelaksanan kegiatan baik yang berupahubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesamapembina pramuka harus terjalin baik sehingga bisa mewujudkanpelaksanaan program dan pertanggung-jawaban akan terlaksanasecara effektif dan efisien. Kerja sama diantara penanggung jawabdan pelaksanan kegiatan bisa dibina melalui komunikasi baikkomunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agarlaporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perludipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorangperlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan formatlaporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformatbagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalammencapai tujuan pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka disekolah.Laporan progran kegiatan ekstra kurikuler pramuka dapat berbentuknaskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitandengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan kegiatanekstrakurikuler pramuka terdiri atas :1) Penyusunan Laporan Kegiatan ekstra kurikuler pramuka yang

berisi antara lain latar belakang, dasar hukum, tujuan, sasaran

Kepramukaan 37

Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penerimaan pesertadidik terhadap kompetensi yang diberikan meliputi: (1)kehadiranpeserta didik selama kegiatan, (2) aktivitas religius (berdo’a danmenjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya) dalamkegiatan,(3) aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan,(4)pembiasaan dan keteladanan karakter peserta didik,(5)pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritisterkait dengan materi pelatihan pramuka, dan (6)keterampilanpeserta didik terhadap kompetensi pramuka yang ditetapkan.Evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik pengamatandan portofolio yang berupa hasil kerja individu maupun kelompok.

Evaluasi terhadap pembina/pelatih pramuka meliputi aspek: (1)kehadiran dan keteladanan, (2)penguasaan materi, (2)penggunaanmetode pelatihan, (3) pembiasaan dan contoh-contoh, (4)penggunaan bahasa, (5) sikap dan penampilan, (6) kejelasan dalampembimbingan, dan (7) kemenarikan dan variasi pelatihan.

b. PelaporanLaporan mempunyai peranan yang penting pada pelaksanaanprogran ekstrakurikuler pramuka karena dalam pelaksanaankegiatan dimana hubungan antara penanggung jawab danpelaksanan kegiatan merupakan bagian dari keberhasilanpelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan adanya hubungan antarapenanggung jawab dan pelaksanan kegiatan baik yang berupahubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesamapembina pramuka harus terjalin baik sehingga bisa mewujudkanpelaksanaan program dan pertanggung-jawaban akan terlaksanasecara effektif dan efisien. Kerja sama diantara penanggung jawabdan pelaksanan kegiatan bisa dibina melalui komunikasi baikkomunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agarlaporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perludipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorangperlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan formatlaporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformatbagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalammencapai tujuan pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka disekolah.Laporan progran kegiatan ekstra kurikuler pramuka dapat berbentuknaskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitandengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan kegiatanekstrakurikuler pramuka terdiri atas :1) Penyusunan Laporan Kegiatan ekstra kurikuler pramuka yang

berisi antara lain latar belakang, dasar hukum, tujuan, sasaran

Kepramukaan 37

Aspek-aspek yang dievaluasi terkait dengan penerimaan pesertadidik terhadap kompetensi yang diberikan meliputi: (1)kehadiranpeserta didik selama kegiatan, (2) aktivitas religius (berdo’a danmenjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya) dalamkegiatan,(3) aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan,(4)pembiasaan dan keteladanan karakter peserta didik,(5)pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritisterkait dengan materi pelatihan pramuka, dan (6)keterampilanpeserta didik terhadap kompetensi pramuka yang ditetapkan.Evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik pengamatandan portofolio yang berupa hasil kerja individu maupun kelompok.

Evaluasi terhadap pembina/pelatih pramuka meliputi aspek: (1)kehadiran dan keteladanan, (2)penguasaan materi, (2)penggunaanmetode pelatihan, (3) pembiasaan dan contoh-contoh, (4)penggunaan bahasa, (5) sikap dan penampilan, (6) kejelasan dalampembimbingan, dan (7) kemenarikan dan variasi pelatihan.

b. PelaporanLaporan mempunyai peranan yang penting pada pelaksanaanprogran ekstrakurikuler pramuka karena dalam pelaksanaankegiatan dimana hubungan antara penanggung jawab danpelaksanan kegiatan merupakan bagian dari keberhasilanpelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan adanya hubungan antarapenanggung jawab dan pelaksanan kegiatan baik yang berupahubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesamapembina pramuka harus terjalin baik sehingga bisa mewujudkanpelaksanaan program dan pertanggung-jawaban akan terlaksanasecara effektif dan efisien. Kerja sama diantara penanggung jawabdan pelaksanan kegiatan bisa dibina melalui komunikasi baikkomunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agarlaporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perludipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorangperlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan formatlaporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformatbagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalammencapai tujuan pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka disekolah.Laporan progran kegiatan ekstra kurikuler pramuka dapat berbentuknaskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitandengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan kegiatanekstrakurikuler pramuka terdiri atas :1) Penyusunan Laporan Kegiatan ekstra kurikuler pramuka yang

berisi antara lain latar belakang, dasar hukum, tujuan, sasaran

Page 44: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

38 Kepramukaan

dan jumlah peserta didik, pembina dan pelatih, hasil yangdicapai, program pelaksanaan, masalah, dan solusinya.

2) Menyerahkan laporan ekstra kurikuler pramuka kepadakepalaSekolah dan instansi terkait.

2. Tindak lanjut hasil evaluasi program

Tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatan ekstra kurikuler pramukadapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi hasil laporan kegiatandiantaranya kelengkapanpembina ekstrakurikuler pramuka terdiri atas:

a. Program Tahunan.b. Program Semesteran.c. Silabus materi kegiatand. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).e. Pelaksanaan proses kegiatan.f. Penilaian hasil kegiatan.g. Pengawasan proses kegiatan.

Dengan demikian, dalam tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatanekstra kurikuler pramuka dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut evaluasi programkegiatan ekstra kurikuler pramuka sasaran utamanya adalah kegiatanpelaksanaan ekstrakurikuler pramuka.

b. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untukperkembangan keterampilan pembina atau meningkatkanprofesionalisme pembina, setidak-tidaknya dapat mengurangikendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul.

c. Umpan balik akan member prtolongan bagi supervisor dalammelaksanakan tindak lanjut evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

d. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yangtidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang merekamiliki, memberi kesempatan untuk mendorong pembina/pelatihpramuka memperbaiki penampilan, dan kinerjanya.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatanekstrakurikuler pramuka sebagai berikut.

a. Mengkaji rangkuman hasil penilaian.b. Apabila ternyata tujuan monitoring dan evaluasi program kegiatan

ekstrakurikuler pramuka belum tercapai, maka sebaiknyadilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilandan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.

38 Kepramukaan

dan jumlah peserta didik, pembina dan pelatih, hasil yangdicapai, program pelaksanaan, masalah, dan solusinya.

2) Menyerahkan laporan ekstra kurikuler pramuka kepadakepalaSekolah dan instansi terkait.

2. Tindak lanjut hasil evaluasi program

Tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatan ekstra kurikuler pramukadapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi hasil laporan kegiatandiantaranya kelengkapanpembina ekstrakurikuler pramuka terdiri atas:

a. Program Tahunan.b. Program Semesteran.c. Silabus materi kegiatand. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).e. Pelaksanaan proses kegiatan.f. Penilaian hasil kegiatan.g. Pengawasan proses kegiatan.

Dengan demikian, dalam tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatanekstra kurikuler pramuka dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut evaluasi programkegiatan ekstra kurikuler pramuka sasaran utamanya adalah kegiatanpelaksanaan ekstrakurikuler pramuka.

b. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untukperkembangan keterampilan pembina atau meningkatkanprofesionalisme pembina, setidak-tidaknya dapat mengurangikendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul.

c. Umpan balik akan member prtolongan bagi supervisor dalammelaksanakan tindak lanjut evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

d. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yangtidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang merekamiliki, memberi kesempatan untuk mendorong pembina/pelatihpramuka memperbaiki penampilan, dan kinerjanya.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatanekstrakurikuler pramuka sebagai berikut.

a. Mengkaji rangkuman hasil penilaian.b. Apabila ternyata tujuan monitoring dan evaluasi program kegiatan

ekstrakurikuler pramuka belum tercapai, maka sebaiknyadilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilandan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.

38 Kepramukaan

dan jumlah peserta didik, pembina dan pelatih, hasil yangdicapai, program pelaksanaan, masalah, dan solusinya.

2) Menyerahkan laporan ekstra kurikuler pramuka kepadakepalaSekolah dan instansi terkait.

2. Tindak lanjut hasil evaluasi program

Tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatan ekstra kurikuler pramukadapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi hasil laporan kegiatandiantaranya kelengkapanpembina ekstrakurikuler pramuka terdiri atas:

a. Program Tahunan.b. Program Semesteran.c. Silabus materi kegiatand. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).e. Pelaksanaan proses kegiatan.f. Penilaian hasil kegiatan.g. Pengawasan proses kegiatan.

Dengan demikian, dalam tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatanekstra kurikuler pramuka dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut evaluasi programkegiatan ekstra kurikuler pramuka sasaran utamanya adalah kegiatanpelaksanaan ekstrakurikuler pramuka.

b. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untukperkembangan keterampilan pembina atau meningkatkanprofesionalisme pembina, setidak-tidaknya dapat mengurangikendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul.

c. Umpan balik akan member prtolongan bagi supervisor dalammelaksanakan tindak lanjut evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

d. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yangtidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang merekamiliki, memberi kesempatan untuk mendorong pembina/pelatihpramuka memperbaiki penampilan, dan kinerjanya.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatanekstrakurikuler pramuka sebagai berikut.

a. Mengkaji rangkuman hasil penilaian.b. Apabila ternyata tujuan monitoring dan evaluasi program kegiatan

ekstrakurikuler pramuka belum tercapai, maka sebaiknyadilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilandan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.

Page 45: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 39

c. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai makamulailah merancang kembali program kegiatan untuk memperbaikimasa berikutnya.

d. Membuat rencana tindak lanjut monitoring dan evaluasiberikutnya.

e. Mengimplementasikan rencana tindak lanjut tersebut pada masaberikutnya.1) Ada lima langkah pembinaan kemampuan pembina melalui

monitoring dan evaluasi, yaitu: (a) menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis, (b) analisis kebutuhan,

2) mengembangkan strategi pelatihan dan alat/bahan pelatihapramuka,

3) menilai, dan4) revisi.

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang pengalaman melaksanakan kegiatanekstrakulikuler pramuka di satuan pendidikan yang dibinanya.

2. Mengkaji materi ajar dan deskripsi singkat laporan hasil evaluasiprogram

3. Curah pendapat tentang rencana tindak lanjut programpeningkatan/pengembangan ekstrkurikuler pramuka. (LKPS.4.2).

E. Penilaian

1. Penilaiansikap dilakukan selama proses pembelajaran denganmenggunakan lembar pengamatan sikap, yaitu pada saat dilakukandiskusi dan presentasi. Penilaian sikap kesungguhan dalam kegiatancurah pendapat dan memberikan ide-ide terhadap permasalahan untukdicarikan alternatif pemecahan masalah.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran melalui tes.Penilaian pengetahuan terkait dengan tujuan dan manfaat evaluasiprogram.

3. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat mengkomunikasikangagasan/ide/pikiran-pikiran dalam mengkaji laporan hasil ME danpenyusunan tindak lanjut untuk peningkatan/pengembangan programekstrakurikuler pramuka. Selain itu, keterampilan mengkomunikasikan

F. Rangkuman

Dalam pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan perencanaan,pelaksanaan dan diakhiri dengan kegiatan monitoring, evaluasi danpelaporan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan sebagai satu kesatuanuntuh dari sistem manajemen.

Kepramukaan 39

c. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai makamulailah merancang kembali program kegiatan untuk memperbaikimasa berikutnya.

d. Membuat rencana tindak lanjut monitoring dan evaluasiberikutnya.

e. Mengimplementasikan rencana tindak lanjut tersebut pada masaberikutnya.1) Ada lima langkah pembinaan kemampuan pembina melalui

monitoring dan evaluasi, yaitu: (a) menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis, (b) analisis kebutuhan,

2) mengembangkan strategi pelatihan dan alat/bahan pelatihapramuka,

3) menilai, dan4) revisi.

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang pengalaman melaksanakan kegiatanekstrakulikuler pramuka di satuan pendidikan yang dibinanya.

2. Mengkaji materi ajar dan deskripsi singkat laporan hasil evaluasiprogram

3. Curah pendapat tentang rencana tindak lanjut programpeningkatan/pengembangan ekstrkurikuler pramuka. (LKPS.4.2).

E. Penilaian

1. Penilaiansikap dilakukan selama proses pembelajaran denganmenggunakan lembar pengamatan sikap, yaitu pada saat dilakukandiskusi dan presentasi. Penilaian sikap kesungguhan dalam kegiatancurah pendapat dan memberikan ide-ide terhadap permasalahan untukdicarikan alternatif pemecahan masalah.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran melalui tes.Penilaian pengetahuan terkait dengan tujuan dan manfaat evaluasiprogram.

3. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat mengkomunikasikangagasan/ide/pikiran-pikiran dalam mengkaji laporan hasil ME danpenyusunan tindak lanjut untuk peningkatan/pengembangan programekstrakurikuler pramuka. Selain itu, keterampilan mengkomunikasikan

F. Rangkuman

Dalam pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan perencanaan,pelaksanaan dan diakhiri dengan kegiatan monitoring, evaluasi danpelaporan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan sebagai satu kesatuanuntuh dari sistem manajemen.

Kepramukaan 39

c. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai makamulailah merancang kembali program kegiatan untuk memperbaikimasa berikutnya.

d. Membuat rencana tindak lanjut monitoring dan evaluasiberikutnya.

e. Mengimplementasikan rencana tindak lanjut tersebut pada masaberikutnya.1) Ada lima langkah pembinaan kemampuan pembina melalui

monitoring dan evaluasi, yaitu: (a) menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis, (b) analisis kebutuhan,

2) mengembangkan strategi pelatihan dan alat/bahan pelatihapramuka,

3) menilai, dan4) revisi.

D. Aktifitas Pembelajaran

1. Curah pendapat tentang pengalaman melaksanakan kegiatanekstrakulikuler pramuka di satuan pendidikan yang dibinanya.

2. Mengkaji materi ajar dan deskripsi singkat laporan hasil evaluasiprogram

3. Curah pendapat tentang rencana tindak lanjut programpeningkatan/pengembangan ekstrkurikuler pramuka. (LKPS.4.2).

E. Penilaian

1. Penilaiansikap dilakukan selama proses pembelajaran denganmenggunakan lembar pengamatan sikap, yaitu pada saat dilakukandiskusi dan presentasi. Penilaian sikap kesungguhan dalam kegiatancurah pendapat dan memberikan ide-ide terhadap permasalahan untukdicarikan alternatif pemecahan masalah.

2. Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran melalui tes.Penilaian pengetahuan terkait dengan tujuan dan manfaat evaluasiprogram.

3. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat mengkomunikasikangagasan/ide/pikiran-pikiran dalam mengkaji laporan hasil ME danpenyusunan tindak lanjut untuk peningkatan/pengembangan programekstrakurikuler pramuka. Selain itu, keterampilan mengkomunikasikan

F. Rangkuman

Dalam pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan perencanaan,pelaksanaan dan diakhiri dengan kegiatan monitoring, evaluasi danpelaporan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan sebagai satu kesatuanuntuh dari sistem manajemen.

Page 46: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

40 Kepramukaan

Monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikulerpramuka bertujuan untuk dapat mengawal dan memastikan kegiatanekstrakurikuler pramuka telah berjalan sesuai dengan program yangdirencanakan dan ditetapkan. apabila didapati hal-hal yang tidak sesuaidengan program yang direncanakan dan ditetapkan, ada masalah ataukendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi atau pemecahannya agarpelaksanaan kegiatan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka tidaksampai terhambat terlalu besar pada pelaksanaan kegiatannya, sehinggakegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektivan dan efiesiensipelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka termasuk kendala danmasalah serta solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.Dengan evaluasi ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalammemperbaiki pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadilebih baik pada masa mendatang.

G. Refleksi

1. Bagaimana sikap yang harus ditunjukkan ketika rencana tindak lanjutyang disampaikan kelompok lain berbeda dengan pendapat ataupengalaman pribadi Anda?

2. Jika instrumen evaluasi program ekstrakurikuler pramuka akandikembangkan di lapangan, pada komponen manakah yang menjadiprioritas? Mengapa demikian?

3. Apa yang akan dilakukan di KKPS/ MKPS untuk mengembangkanprogram ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan yang Andapimpin atau bina?

40 Kepramukaan

Monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikulerpramuka bertujuan untuk dapat mengawal dan memastikan kegiatanekstrakurikuler pramuka telah berjalan sesuai dengan program yangdirencanakan dan ditetapkan. apabila didapati hal-hal yang tidak sesuaidengan program yang direncanakan dan ditetapkan, ada masalah ataukendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi atau pemecahannya agarpelaksanaan kegiatan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka tidaksampai terhambat terlalu besar pada pelaksanaan kegiatannya, sehinggakegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektivan dan efiesiensipelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka termasuk kendala danmasalah serta solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.Dengan evaluasi ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalammemperbaiki pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadilebih baik pada masa mendatang.

G. Refleksi

1. Bagaimana sikap yang harus ditunjukkan ketika rencana tindak lanjutyang disampaikan kelompok lain berbeda dengan pendapat ataupengalaman pribadi Anda?

2. Jika instrumen evaluasi program ekstrakurikuler pramuka akandikembangkan di lapangan, pada komponen manakah yang menjadiprioritas? Mengapa demikian?

3. Apa yang akan dilakukan di KKPS/ MKPS untuk mengembangkanprogram ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan yang Andapimpin atau bina?

40 Kepramukaan

Monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikulerpramuka bertujuan untuk dapat mengawal dan memastikan kegiatanekstrakurikuler pramuka telah berjalan sesuai dengan program yangdirencanakan dan ditetapkan. apabila didapati hal-hal yang tidak sesuaidengan program yang direncanakan dan ditetapkan, ada masalah ataukendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi atau pemecahannya agarpelaksanaan kegiatan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka tidaksampai terhambat terlalu besar pada pelaksanaan kegiatannya, sehinggakegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektivan dan efiesiensipelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka termasuk kendala danmasalah serta solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.Dengan evaluasi ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalammemperbaiki pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadilebih baik pada masa mendatang.

G. Refleksi

1. Bagaimana sikap yang harus ditunjukkan ketika rencana tindak lanjutyang disampaikan kelompok lain berbeda dengan pendapat ataupengalaman pribadi Anda?

2. Jika instrumen evaluasi program ekstrakurikuler pramuka akandikembangkan di lapangan, pada komponen manakah yang menjadiprioritas? Mengapa demikian?

3. Apa yang akan dilakukan di KKPS/ MKPS untuk mengembangkanprogram ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan yang Andapimpin atau bina?

Page 47: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 41

Glosarium

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu;

2. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keteram-pilanyang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelahmempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program,atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu;

3. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai StandarKompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiaptingkat kelas atau program;

4. Pembelajaran adalah proses interaksi antar Peserta Didik dengan Pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar;

5. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengem-bangkan potensi diri melalui proses Pembelajaran yang tersedia padajalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

6. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan peserta didikdi luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstra-kurikuler ditujukanagar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, minat, dankemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.

7. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harusdiikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengankondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatanekstrakurikuler tersebut;

8. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untukmenyelenggarakan pendidikan kepramukaan;

9. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendi-dikankepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka;

10. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka;(Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dandi luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alamterbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekertiluhur. (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)).

Kepramukaan 41

Glosarium

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu;

2. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keteram-pilanyang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelahmempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program,atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu;

3. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai StandarKompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiaptingkat kelas atau program;

4. Pembelajaran adalah proses interaksi antar Peserta Didik dengan Pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar;

5. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengem-bangkan potensi diri melalui proses Pembelajaran yang tersedia padajalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

6. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan peserta didikdi luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstra-kurikuler ditujukanagar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, minat, dankemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.

7. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harusdiikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengankondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatanekstrakurikuler tersebut;

8. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untukmenyelenggarakan pendidikan kepramukaan;

9. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendi-dikankepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka;

10. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka;(Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dandi luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alamterbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekertiluhur. (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)).

Kepramukaan 41

Glosarium

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu;

2. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keteram-pilanyang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelahmempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program,atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu;

3. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai StandarKompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiaptingkat kelas atau program;

4. Pembelajaran adalah proses interaksi antar Peserta Didik dengan Pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar;

5. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengem-bangkan potensi diri melalui proses Pembelajaran yang tersedia padajalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

6. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan peserta didikdi luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstra-kurikuler ditujukanagar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, minat, dankemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.

7. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harusdiikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengankondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatanekstrakurikuler tersebut;

8. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untukmenyelenggarakan pendidikan kepramukaan;

9. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendi-dikankepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka;

10. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka;(Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dandi luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alamterbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekertiluhur. (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)).

Page 48: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

42 Kepramukaan

11. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan danpengamalan nilai-nilai kepramukaan;

12. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepanpenyelenggara pendidikan kepramukaan;

13. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yangdipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah;

14. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepadasatuan organisasi Gerakan Pramuka;

15. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pem-binabertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaankegiatan kepramukaan di tingkat Gugus Depan (Gudep);

16. Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikankepramukaan yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru;

17. Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendi-dikankepramukaan yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali;

18. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar disebut KMD adalah kursusyang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega yangakan membina anggota muda di gugus depan.

19. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan disebut KML adalahjenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dariKMD;

20. Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 7 sampai10 tahun;

21. Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 11sampai 15 tahun;

22. Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 16sampai 20 tahun;

23. Pramuka Pandega adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 21sampai 25 tahun;

24. Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7 – 10 tahun yangdisebut Pramuka Siaga; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

25. Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15tahun yang disebut Pramuka Penggalang; (SK. Kwarnas No. 231 Thn20017)

42 Kepramukaan

11. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan danpengamalan nilai-nilai kepramukaan;

12. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepanpenyelenggara pendidikan kepramukaan;

13. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yangdipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah;

14. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepadasatuan organisasi Gerakan Pramuka;

15. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pem-binabertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaankegiatan kepramukaan di tingkat Gugus Depan (Gudep);

16. Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikankepramukaan yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru;

17. Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendi-dikankepramukaan yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali;

18. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar disebut KMD adalah kursusyang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega yangakan membina anggota muda di gugus depan.

19. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan disebut KML adalahjenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dariKMD;

20. Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 7 sampai10 tahun;

21. Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 11sampai 15 tahun;

22. Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 16sampai 20 tahun;

23. Pramuka Pandega adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 21sampai 25 tahun;

24. Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7 – 10 tahun yangdisebut Pramuka Siaga; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

25. Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15tahun yang disebut Pramuka Penggalang; (SK. Kwarnas No. 231 Thn20017)

42 Kepramukaan

11. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan danpengamalan nilai-nilai kepramukaan;

12. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepanpenyelenggara pendidikan kepramukaan;

13. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yangdipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah;

14. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepadasatuan organisasi Gerakan Pramuka;

15. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pem-binabertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaankegiatan kepramukaan di tingkat Gugus Depan (Gudep);

16. Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikankepramukaan yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru;

17. Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendi-dikankepramukaan yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali;

18. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar disebut KMD adalah kursusyang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega yangakan membina anggota muda di gugus depan.

19. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan disebut KML adalahjenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dariKMD;

20. Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 7 sampai10 tahun;

21. Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 11sampai 15 tahun;

22. Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 16sampai 20 tahun;

23. Pramuka Pandega adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 21sampai 25 tahun;

24. Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7 – 10 tahun yangdisebut Pramuka Siaga; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

25. Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15tahun yang disebut Pramuka Penggalang; (SK. Kwarnas No. 231 Thn20017)

Page 49: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

Kepramukaan 43

26. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16 –20 tahun yang disebut Pramuka Penegak; (SK. Kwarnas No. 231 Thn20017)

27. Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yangmenghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina perindukan; (SK.Kwarnas No. 231 Thn 20017).

28. Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yangmenghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan; (SK. Kwarnas No.231 Thn 20017)

29. Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yangmenghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendampingPembina Ambalan; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

30. Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dandipimpin oleh Ketua Dewan Racana Pandega dengan pendampingPembina Racana; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

31. Karang Pamitran adalah pertemuan Pembina Pramuka untuk mempererathubungan kekeluargaaan dan persaudaraan serta meningkatkanpengetahuan, pengalaman dan kepemimpinannya; (SK. Kwarnas No. 056Tahun 1982)

Kepramukaan 43

26. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16 –20 tahun yang disebut Pramuka Penegak; (SK. Kwarnas No. 231 Thn20017)

27. Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yangmenghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina perindukan; (SK.Kwarnas No. 231 Thn 20017).

28. Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yangmenghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan; (SK. Kwarnas No.231 Thn 20017)

29. Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yangmenghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendampingPembina Ambalan; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

30. Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dandipimpin oleh Ketua Dewan Racana Pandega dengan pendampingPembina Racana; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

31. Karang Pamitran adalah pertemuan Pembina Pramuka untuk mempererathubungan kekeluargaaan dan persaudaraan serta meningkatkanpengetahuan, pengalaman dan kepemimpinannya; (SK. Kwarnas No. 056Tahun 1982)

Kepramukaan 43

26. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16 –20 tahun yang disebut Pramuka Penegak; (SK. Kwarnas No. 231 Thn20017)

27. Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yangmenghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina perindukan; (SK.Kwarnas No. 231 Thn 20017).

28. Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yangmenghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan; (SK. Kwarnas No.231 Thn 20017)

29. Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yangmenghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendampingPembina Ambalan; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

30. Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dandipimpin oleh Ketua Dewan Racana Pandega dengan pendampingPembina Racana; (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017)

31. Karang Pamitran adalah pertemuan Pembina Pramuka untuk mempererathubungan kekeluargaaan dan persaudaraan serta meningkatkanpengetahuan, pengalaman dan kepemimpinannya; (SK. Kwarnas No. 056Tahun 1982)

Page 50: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

44 Kepramukaan

Daftar Pustaka

Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Pendidikan KepramukaanPada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2014, Jakarta:Kemdikbud.

Imron, Ali. 1995. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Pustaka Jaya.

Imron, Ali. 2009. Peningkatan Ketahanan Mental Remaja Melalui PengintegrasianNilai-Nilai Kearifan Lokal dan Soft-Skill dalam Pembelajaran di SekolahMenengah. Jakarta: DP2M, Ditjen Dikti, Kemdiknas.

Imron, Ali. 2010. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakartra: BumiAksara.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Grand Design Pembangunan karakterbangsa 2010-2015. Jakarta: Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor.81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasiona. 2011.Panduan Pelatihan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.Konsep Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.Pengembangan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Sailah,Illah. 2007.Pengembangan Soft Skills dalam Kerangka ImplementasiKurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Jakarta:Kemdiknas..

SK Kwartir Nasional : Nomor 177 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Nasional

SK Kwartir Nasional : Nomor 178 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Daerah.

SK Kwartir Nasional : Nomor 179 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang.

Undang-undang Nomor 12 tahun 2000 tentang Kepramukaan

44 Kepramukaan

Daftar Pustaka

Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Pendidikan KepramukaanPada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2014, Jakarta:Kemdikbud.

Imron, Ali. 1995. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Pustaka Jaya.

Imron, Ali. 2009. Peningkatan Ketahanan Mental Remaja Melalui PengintegrasianNilai-Nilai Kearifan Lokal dan Soft-Skill dalam Pembelajaran di SekolahMenengah. Jakarta: DP2M, Ditjen Dikti, Kemdiknas.

Imron, Ali. 2010. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakartra: BumiAksara.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Grand Design Pembangunan karakterbangsa 2010-2015. Jakarta: Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor.81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasiona. 2011.Panduan Pelatihan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.Konsep Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.Pengembangan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Sailah,Illah. 2007.Pengembangan Soft Skills dalam Kerangka ImplementasiKurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Jakarta:Kemdiknas..

SK Kwartir Nasional : Nomor 177 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Nasional

SK Kwartir Nasional : Nomor 178 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Daerah.

SK Kwartir Nasional : Nomor 179 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang.

Undang-undang Nomor 12 tahun 2000 tentang Kepramukaan

44 Kepramukaan

Daftar Pustaka

Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Pendidikan KepramukaanPada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2014, Jakarta:Kemdikbud.

Imron, Ali. 1995. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Pustaka Jaya.

Imron, Ali. 2009. Peningkatan Ketahanan Mental Remaja Melalui PengintegrasianNilai-Nilai Kearifan Lokal dan Soft-Skill dalam Pembelajaran di SekolahMenengah. Jakarta: DP2M, Ditjen Dikti, Kemdiknas.

Imron, Ali. 2010. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakartra: BumiAksara.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Grand Design Pembangunan karakterbangsa 2010-2015. Jakarta: Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor.81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasiona. 2011.Panduan Pelatihan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.Konsep Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.Pengembangan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemdiknas.

Pusat Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Sailah,Illah. 2007.Pengembangan Soft Skills dalam Kerangka ImplementasiKurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Jakarta:Kemdiknas..

SK Kwartir Nasional : Nomor 177 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Nasional

SK Kwartir Nasional : Nomor 178 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Daerah.

SK Kwartir Nasional : Nomor 179 Tahun 2010 Tentang PetunjukPenyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan DanPelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang.

Undang-undang Nomor 12 tahun 2000 tentang Kepramukaan

Page 51: KS 04. Pendidikan Kepramukaan Update

HAI R NDU AW Y AT NU IT

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2014