kries gigi

26
KATA PENGANTAR Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesaimenyusun makalah ini yang berjudul ³Karies gigi´.Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasihdosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliahILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT.Penulis sadar bahwa usaha penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Segalakritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam pengetahuan. Raha, 29 september 2014 DAFTAR ISI Kata Penganta .. iDaftar Isi««««««««««««««««««««««« iiBab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang«««««««««««««««« 11.2 Rumusan Masalah ««««««««««««««.. 21.3 Tujuan «««««.«««««««««««««... 21.4 Manfaat««««««««««««««««««« 2Bab II Isi/Pembahasan2.1 Etiologi karies gigi..««««««««««««««.. 32.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 42.3 Gejala karie gigi«««««««««««««««« 72.4 Diagnosa karies gigi««««..«««««««««« 72.5 Pencegahan karies«««««««««««««««. 112.5 Perawatan karies gigi«««««««««««««« 122.6 Indeks Tooth Caries-WHO«««««««««««... 13Bab III Kesimpulan3.1 Kesimpulan«««««««««««««««««« 163.2

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 12-Jun-2015

142 views

Category:

Design


3 download

DESCRIPTION

KABUPATEN MUNA

TRANSCRIPT

Page 1: Kries gigi

KATA PENGANTAR 

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesaimenyusun makalah ini yang berjudul ³Karies gigi .Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasihdosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliahILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT.Penulis sadar bahwa usaha penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Segalakritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam pengetahuan.

 

Raha, 29 september 2014

DAFTAR ISI

Kata Penganta

.. iDaftar Isi««««««««««««««««««««««« iiBab I Pendahuluan1.1

 

Latar Belakang«««««««««««««««« 11.2

 

Rumusan Masalah ««««««««««««««.. 21.3

 

Tujuan «««««.«««««««««««««... 21.4

 

Manfaat««««««««««««««««««« 2Bab II Isi/Pembahasan2.1 Etiologi karies gigi..««««««««««««««.. 32.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 42.3 Gejala karie gigi«««««««««««««««« 72.4 Diagnosa karies gigi««««..«««««««««« 72.5 Pencegahan karies«««««««««««««««. 112.5 Perawatan karies gigi«««««««««««««« 122.6 Indeks Tooth Caries-WHO«««««««««««... 13Bab III Kesimpulan3.1 Kesimpulan«««««««««««««««««« 163.2 Saran««««««««««««««««««««.. 17Bab IV Penutup««««««««««««««««««««..... 18Daftar PustakaLampiran

B

A

B

IPENDAHULUAN

Page 2: Kries gigi

1.1

 

LATAR 

B

ELAKANG

 

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apayang terlihat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat sajadilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itumerusak gigi.Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asamyang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigisehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalamidemineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, prosesdemineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belumdiketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehinggaorganisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegahkerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan.

 

1.2

 

Rumusan

1.

 

Bagaimana penyebab karies gigi2.

 

Bagaimana gejala karies gigi3.

Page 3: Kries gigi

 

Bagaimana diagnosa karies gigi4.

 

Bagaimana Indeks Tooth Caries-WHO5.

 

Bagaimana cara pencegahan dan perawatan karies gigi

1.3

 

Tujuan

1.

 

Menjelaskan tentang penyebab karies gigi2.

 

Menjelaskan tentang gejala karies gigi3.

 

Menjelaskan tentang diagnosa karies gigi4.

 

Menjelaskan tentang Indeks Tooth Caries WHO5.

 

Menjelaskan tentang cara pencegahan dan perawatan karies gigi

1.4

 

Manfaat

1.

 

Page 4: Kries gigi

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca2.

 

Semoga pembaca mengerti tentang karies gigi3.

 

Semoga pembaca mengerti tentang gejala karies gigi4.

 

Semoga pembaca mengerti tentang cara mendiagnosa karies gigi5.

 

Semoga pembaca mengerti tentang cara pencegahan dan perawatan kariesgigi.

B

A

B

IIPEM

B

AHASAN

2.1

 

Etiologi Karies Gigi

 

Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yanglangsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti

faktor 

host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-anoleh Keyes dan Jordan (cit. Harris and Christen, 1995), kariesdinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :1.

 

Page 5: Kries gigi

Host atau tuan rumah2.

 

Agen

atau

 

mikroorganisme3.

 

Substrat atau diet dan4.

 

Waktu.Gambar : Faktor ± factor yang mempengaruhi terjadinya karies.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:

 1.

 

Keturunan

2.

 

Ras

 

Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigitumbuh tidak teratur sehingga menyembabkan sukar untuk membersihkangigi dan ini akan mempertinggi prosentase karies pada ras tersebut.

 

3.

 

Jenis kelaminVolker. Dkk mengatakan bahwa prevalensi karies gigi tetap wanita lebihtnggi dibandingkan pria. Demikian juga halnya anak-anak, prevalensikaries gigi sulung anak wanita lebih tinggi di bandingkan anak-anak laki-laki.4.

Page 6: Kries gigi

 

UsiaSejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah.Hal ini jelas karena factor resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.

 5.

 

VitaminVitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada periode pembentukan gigi.Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai berikut :

No Vitamin KebutuhanperhariPengaruh

1.

 

A 1-2 mg Merusak pembentukan email dandentin2.

 

B1 1-2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)3.

 

B2 2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)4.

 

B6 2 mgTidak ada pengaruh5.

 

C 7 5-100 mg Degenerasi odontoblas kerusakan periodontium, stomatitis, dll6.

 

D 400-600 IUHipoplasia enamel dantin7.

 

E 10mgTidak diketahui8.

 

K 1 mg (?)Tidak diketahui

 

Page 7: Kries gigi

6.

 

Unsur kimiaUnsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tejadinya karies gigimasih dalam peelitian. Unsur kimia yang paling berpengaruh adalah Flour.Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsure kimia yang mempengaruhi ataumemperlambat terjadinya karies :

No Unsur KimiaPengaruh1.

 

BrelliumMenghambat

2.

 

Flour Menghambat

3.

 

Aurium Menghambat

4.

 

CuprumMenghambat

5.

 

MagnesiumMenghambat

6.

 

Platina

Menunjang7.

 

Cadmium

Page 8: Kries gigi

Menunjang8.

 

Selenium

Menunjang

8.

 

Air ludah1.

 

Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya2.

 

Derajat keasaman3.

 

Jumlah/ volume4.

 

Faktor anti bakteri

9.

 

Letak geografis10.

 

Kultur social penduduk 

2.3 Gejala Karies Gigi

Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala ±gejalanya sebagai berikut :1.

 

Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangantsensitive terhadap panas, dingin, manis dan asam menandakan karies gigisudah sampai bagian dentin2.

 

Page 9: Kries gigi

Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat menetap bahkan nyeri yang dirasakan bersifat sepontan, meskitidak ada rangsangan.3.

 

Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara akan hilang lalu akan timbul lagi dalam beberapa jam atau haridan gigi akan menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dan menyebabkan abses.

2.4 Diagnosis

Gambar 

 

:

Dental explorer 

, alat diagnostik karies.Sumber : Wikipedia.co.id

 

 Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer.Radiografi gigi dapat membantu diagnosis, terutama pada kasus kariesinterproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang.Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak padagigi dengan eksplorer.Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telahmulai terjadi demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan melaluieksplorer dapat merusak dan membuat lubang.Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-bentuk karies lokasikaries.

1.

B

entuk-bentuk Karies:

A.

 

Cara meluasnya kariesB.

 

Page 10: Kries gigi

Dalamnya kariesC.

 

Lokasi kariesD.

 

Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkenaE.

 

Berdasarkan keparahan atau kecepatan serangan karies

 

 

Gambar : Dalamnya karies kariesA.

 

Berdasarkan cara meluasnya kariesa.

 

Karies PenetriendeKaries yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut perluasannya secara penetrasi merembes ke dalam b.

 

Karies UnterminirendeKaries yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal keciltetapi di dalam email atau dentin sudah meluasB.

 

Berdasarkan dalamnya kariesa.

 

Karies SuperfisialisKaries yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai dentin b.

 

Karies MediaKaries yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengahdentinc.

 

Karies ProfundaDimana karies sudah mengenai lebih setengahnya dentin dan kadang -kadang sudah mengenai pulpa

Page 11: Kries gigi

 

-

 

Profunda pulpa terbukaBila pulpa sudah terbuka/ mengenai pulpa

-

 

Profunda pulpa tertutupBila karies belum mengenai pulpaC.

 

Berdasarkan Lokasi Karies (Olah G Black)a.

 

Karies kelas IKaries yang terdapat pada bagian oklusal (Pits dan fissure ) dari gigi premolar dan molar. Dapat juga terdapa ada anterior di foramencaecum. b.

 

Karies kelas IIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau premolar yang umumnya meluas sampai bagian oklusal.c.

 

Page 12: Kries gigi

Karies kelas IIIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi belum mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi).d.

 

Karies kelas IVKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dansudah mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi )e.

 

Karies kelas VKaries yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior.D.

 

Berdasarkan Banyaknya Permukaan Yang Terkenaa.

 

Simple kariesBila hanya satu permukaan yang terkena. b.

 

Kompleks kariesBila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena.E.

 

Berdasarkan Keparahan/ Kecepatan Serangan Kariesa.

 

Rampant karies b.

 

Karies terhenti

 

2.4 Pencegahan Karies

1.

 

Pra erupsiTingkat pelayanan kesehatan gigi, dapat dilakukan berdasarkan limatingkat pencegahan

(fiv

e le

Page 13: Kries gigi

v

els o

 f  

pre

v

ent 

i

on)

dari leavell and clark yangdikutipHerijulianti (2002) didalam bukunya adalah sebagai berikut :1.

 

Promosi Kesehatan (Health Promotion)2.

 

Perlindungan Khusus (Specific Protection)3.

 

Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis AndPromptTreatment)4.

 

Pembatasan Cacat (Disability Limitation)5.

 

Rehabilitasi (Rehabilitation)2.

 

Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier 

.

 

a.

 

Page 14: Kries gigi

Pencegahan Primer

Yaitu pencegahan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara peningkatan dan perlindungan khusus. Peningkatan kesehatan : pendidikan kesehatan, meningkatkan keadaan sosio ekonomiseseorang, standart nutrisi yang baik, membatasi frekuensi makanandan minuman yang manis-manis dan pemeriksaan berkala (Tarigan,1991).

b

.

 

b. Pencegahan Sekunder

Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak mampuan/cacat yaitu pengobatan yang cepat untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yangterserang karies dan masih dapat dilakukan penambalan makadilakukan perawatan gigi/restorasi gigi. Dengan demikian, lengkunggeligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahandipertahankan, infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkansehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat dipertahankan.

 

Selain itu, mempertahankan gigi

anter 

i

or 

dapat mempertahankanfungsi

estet 

ik 

, membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek  psikologis bila gigi tersebut harus dicabut (Tarigan, 1991).

 c

.

 

Pencegahan Tertier

 

Page 15: Kries gigi

Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadaprehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu (Tarigan, 1991). Becker (1979) mengajukan beberapa klasifikasi perilaku yang berhubungandengan kesehatan

(H 

ealth Related Beha

vi

our)

salah satu diantaranyaadalah perilaku kesehatan

(H 

ealth Beha

vi

our)

, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memeliharadan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakanuntuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan,sanitasi dan sebagainya (Herijulianti, 2002).

 

2.5 Perawatan Karies Gigi

PenambalanGambar : Gigi yang ditambalSumber : Wikipedia.co.idGigi layak untuk ditambal bila terdapat salah satu daritanda berikut :1.

 

Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.2.

 

Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.3.

 

Fungsi terganggu.4.

 

Estetik tergangu.5.

 

Page 16: Kries gigi

Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak dengan gigi yang berlubang.

Berapa jenis bahan tambalSelama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan amalgam Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu resinkomposit dan semen ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode peletakannya, tambalan terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dantambalan tidak langsung. Tambalan langsung adalah tambalan yang diletakkanlangsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam sekali kunjungan.Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit.

Pencabutan gigi

Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalamlagi, maka sebaiknya gigi dicabut untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.

2.6 Indeks Tooth Caries-WHO

Indeks DMFT yang dikeluarkan oleh WHO bertujuan untuk menggambarkan pengalaman karies seseorang atau dalam suatu populasi. Semua gigi diperiksakecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut sudah dicabut dan kadang-kadang tidak berfungsi. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT (decayed missingfilled teeth) yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft(decayed extracted filled tooth) untuk gigi susu pada anak-anak. Pemeriksaanharus dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar. Indeks ini tidak memerlukan gambaran radiografi untuk mendeteksi karies aproksimal. Kriteria pemeriksaan seperti terlihat pada Tabel 1.5. Cara perhitungannya adalah denganmenjumlahkan semua DMF atau def. Komponen D meliputi penjumlahan kode 1dan 2, komponen M untuk kode 4 pada subjek <30 tahun, dan kode 4 dan 5 untuk subjek >30 tahun misalnya hilang karena karies atau sebab lain. Komponen Fhanya untuk kode 3. Untuk kode 6 (fisur silen) dan 7 (jembatan, mahkota khususatau viner/implan) tidak dimasukkan dalam penghitungan DMFT.

Kode pemeriksaan karies dengan indeks WHO

 

Kode

 GIGI SUSU

GIGI PERMANEN

Kondisi/Status

Page 17: Kries gigi

 Mahkotagigi

 Mahkotagigi

 

Akargigi

 

A

0 0 Permukaan gigi sehat/keras

B

 

1 1Gigi karies

C

2 2Gigi dengan tumpatan, adakaries

D

3 3Gigi dengan tumpatan baik,tidak ada karies

E

4 -Gigi yang hilang karenakaries

-

5 -Gigi dengan tumpatan silen

F

6 -Jembatan, mahkota gigiatau viner/implan

G

7 7Gigi yang tidak erupsi

-

8 8T T - Trauma/fraktur 

T

Page 18: Kries gigi

T -T T - Trauma/fraktur 

-

9 9Dan lain-lain: gigi yangmemakai pesawat cekatortodonti atau gigi yangmengalami hipoplasiaenamel yang berat

Umur indeks dan kelompok umur

WHO merekomendasikan kelompok umur tertentu untuk diperiksa yaitukelompok umur 5 tahun untuk gigi susu dan 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun untuk gigi permanen. Jumlah subjek yang diperiksa untuk setiap kelompok umur minimal 25-50 orang untuk setiap kelompok. 5 tahun. Anak-anak seharusnyadiperiksa di antara ulangtahun mereka yang ke 5 dan 6. Umur ini menjadi umur indeks untuk gigi susu karena tingkat karies pada kelompok umur ini lebih cepat berubah daripada gigi permanen sekaligus umur 5 tahun merupakan umur anak mulai sekolah. Namun, di negara yang usia masuk sekolahnya lebih lambat, dapatdigunakan umur 6 atau 7 tahun sebagai umur indeksnya. Pada kelompok umur ini,sebaiknya gigi susu yang hilang tidak dimasukkan ke dalam skor m (missing)karena kesulitan membedakan penyebab kehilangan gigi, apakah karena sudah

waktunya tanggal atau dicabut karena karies. 12 tahun. Kelompok umur ini penting untuk diperiksa karena umumnya anak-anak meninggalkan bangkusekolah pada umur 12 tahun. Selain itu, semua gigi permanen diperkirakan sudaherupsi pada kelompok umur ini kecuali gigiKARIES GIGI: Pengukuran Risiko dan Evaluasi 18 molar tiga.Beradasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan sebagai umur pemantauan global(global monitoring age) untuk karies. 15 tahun. Pada kelompok umur ini dianggap bahwa gigi permanen sudahterekspos dengan lingkungan mulut selama 3-9 tahun,sehingga pengukuran prevalensi karies dianggap lebih bermakna dibandingkanusia 12 tahun. Umur ini juga merupakan usia kritis untuk pengukuran indikator penyakit periodontal padaremaja. 35-44 tahun (rerata = 40 tahun). Kelompok umur ini merupakankelompok umur standar untuk memonitor kesehatan orang dewasa dalam hal efek karies, tingkat keparahan penyakit periodontal, dan efek pelayanan kesehatan gigiyang diberikan. 65-74 tahun. (rerata = 70 tahun). Kelompok umur ini lebih penting sehubungan dengan adanya perubahan distribusi umur dan bertambahnyaumur harapan hidup yang terjadi di semua negara. Data dari kelompok umur inidiperlukan untuk membuat perencanaan pelayanan keseahatan bagi manula danmemantau semua efek pelayanan rongga mulut yang diberikan

B

A

B

IIIKESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Karies gigi adalah Penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Etiologi atau penyebab kesatuan dari empat factor yaitu :1.

Page 19: Kries gigi

 

Host2.

 

Agen

atau

 

mikroorganisme3.

 

Substrata tau4.

 

Waktu

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:

1.

 

Keturunan2.

 

Ras

 

3.

 

Jenis kelamin4.

 

Usia5.

 

Vitamin

Page 20: Kries gigi

6.

 

Unsur kimia

7.

 

Air ludah8.

 

Letak geografis9.

 

Kultur social penduduk 

Diagnosis

Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi

Pencegahan Karies

 1.

 

Pra erupsi2.

 

Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan

Perawatan Karies Gigi

dengan Penambalanapabila kerusakan baru mencapai pada permukaan dentin

3.2 Saran

Dengan perawatan kesehatan diri yang khususnya rongga mulut, sepertisikat gigi secara teratur . Maka resiko terjadinya karies gigi dapat dikuranggi.Lapisan enamel gigi yang tipis mudah mengalami kerusakan terutama pada gigimolar sebelum terjadinya karies pada gigi periksalah gigi anda ke dokter gigienam bulan sekali.

B

A

Page 21: Kries gigi

B

IVPENUTUP

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yangtelah melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentangkaries Gigi ini dapat diselesaikan dengan baik.Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi CivitasAkademik semua pada umumnya dan bagi mahasiswa Kedokteran padakhususnya.Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, penyusun mohonmaaf yang sebesar-besarnya, dan segala saran dan kritikan yang membangunsangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan keterampilanmenulis selanjutnya. Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat bagisemuanya.

DAFTAR PUSTAKA

1.

 

Dorland, W.A. Nenman,

 K 

amus

 K 

edo

teran Dorland 

: ahli bahasa,Huriawati H. dkk ±Ed-29- Jakarta ; EGC, 2002.2.

 

Erni Gultom.

 I 

lmu Penya

ki

t G

igi

dan Mulut 

Page 22: Kries gigi

. Bandar Lampung3.

 

Pemandu Pengarang. Karies gigi.4.

 

Pemandu Pengarang. (Online),http.Pondok Indah Healcare Group.html (Karies gigi)5.

 

Pemandu Pengarang. (Online),http:// wikipedia bahasa Indonesia/.html (Karies gigi)