KOORDINASI TANGGAP DARURAT, EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA

•Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwayang mengancam dan mengganggu kehidupan danpenghidupan masyarakat yang disebabkan, baik olehfaktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

•Tanggap darurat bencana adalah serangkaiankegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatanpenyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

BENCANABENCANA

Tanggap DaruratTanggap Darurat

RehabilitasiRehabilitasi

RekonstruksiRekonstruksi

PencegahanKesiapsiagaanMitigasi Peringatan Dini

PencegahanKesiapsiagaanMitigasi Peringatan Dini

Bantuan daruratUntuk pemenuhan Kebutuhan dasar danpemulihan

Normalisasi kehidupanPerbaikan sarana dan Prasarana umum

Pembangunan dan Mitigasi StrukturalPembangunan dan Mitigasi Struktural

Pemetaan wilayahRawan bencana,

Analisis kapasitas danKerentanan

(Disaster Continuum)(Disaster Continuum)

Pembangunan saranadan prasarana umum,

bendungan, dll

SIKLUS BENCANA / PBSIKLUS BENCANA / PB

I. KOORDINASI TANGGAP DARURAT• TANGGAP DARURAT adalah serangkaian kegiatan

yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

•PENENTUAN TANGGAP DARURAT didasarkan pd hasil pengkajian cepat yg dilakukan oleh pihak kab/kota yg tertimpa bencana. Pengkajian cepat ini dpt dilakukan oleh pem provinsi apabila kab/kota yg terkena bencana tidak dapat melakukan kaji cepat. Kaji Cepat oleh Tim Reaksi Cepat (TRC).

• Komando tanggap darurat adalah perintah pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dari satuan kerja perangkat daerah lainnya, instansi vertikal yang ada di daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana.

• Komandan tanggap darurat adalah kepala daerah dan/atau pejabat yang diberikan wewenang untuk memberikan komando tanggap darurat.

• Pada kondisi tidak terjadi bencana, hubungan PUSDALOPS PB Provinsi Bali dengan RUPUSDALOPS PB Kabupaten/Kota di daerah bersifat koordinatif dan pembinaan.

• RUPUSDALOPS PB Kabupaten/Kota menjalankan fungsi-fungsinya dalam pengelolaan informasi bencana, pelaksanaan sistem peringatan dini, dan pelaksanaan layanan kegawatdaruratan. PUSDALOPS PB Provinsi juga menjalankan fungsi pengelolaan informasi bencana, koordinasi peringatan dini, dan koordinasi layanan kegawatdaruratan.

• Dalam pengelolaan informasi bencana, PUSDALOPS PB Provinsi memperoleh input data dan informasi dari RUPUSDALOPS PB Kab/Kota, lalu hasil kompilasi dari masing-masing kabupaten/kota kemudian dikoordinasikan kembali ke RUPUSDALOPS PB Kabupaten/Kota.

Dalam keadaan tanggap darurat provinsi, maka pemerintah provinsi memimpin pelaksanaan operasi tanggap darurat dalam rangka memberikan dukungan dari kabupaten/kota yang tertimpa bencana. Apabila status tanggap darurat berada di tingkat provinsi, maka segera setelah terbentuknya Organisasi Komando Tanggap Darurat Bencana Provinsi Bali, Komandan Tanggap Darurat Bencana yang ditunjuk akan segera mengaktifkan UPT PUSDALOPS PB menjadi Pos Komando Tanggap Darurat Bencana.

Posko Tanggap Darurat Bencana/ UPT PUSDALOPS PB ini memfasilitasi pelaksanaan operasi tanggap darurat oleh Komando Tanggap Darurat. Dengan demikian, Posko Tanggap Darurat Bencana melaksanakan tugasnya di bawah pimpinan Komandan Tanggap Darurat Bencana.

Gubernur

Badan Kesbangpol dan Linmas

PUSDALOPS

Kesbangpol dan Linmas

RUPUSDALOPS

Walikota/Bupati

Pos Komando Lapangan

Universitas & Lembaga Penelitian

PMI

Organisasi Internasional &

LSM

ORARI / RAPI / Media

Instansi pemerintah terkait :•Dinas Sosial•Dinas Kesehatan•Dinas PU•Dinas Pendapatan Daerah•Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA)•Badan Kesbanglinmas•Dinas Kehutanan•Dinas Pertanian•Dan Lainnya

Polisi & Militer

PUSDALOPS BNPB

Sumber peringatan dini bencana :•Badan Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (BMKG)•Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)•Dinas Kesehatan•Dinas Kehutanan•Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Departemen Pertanian•Dinas PU

PT. Telekomunikasi (TELKOM)

PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Jalur pelaporan

Jalur koordinasi

Jalur komando strategis

Jalur komando taktis

Hubungan Kerja Saat Bencana

Kantor SAR

PUSDALOPS Provinsi RUPUSDALOPS Kabupaten/KotaMelaksanakan kewenangan

koordinasi dengan RUPUSDALOPS Kabupaten/Kota

Sebagai Pos Komando Tanggap Darurat, melaksanakan kewenangan komando strategis dan komando taktis terhadap semua instansi terkait dalam penanggulangan bencana di kabupaten/kota.

Memberikan dukungan terhadap operasi tanggap darurat di kabupaten/kota (back up)

Melaksanakan kewenangan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanggulangan bencana

Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan oleh RUPUSDALOPS Kabupaten/Kota jika dibutuhkan (advisory)

Mempersiapkan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan strategi operasi tanggap darurat

Bencana yang Ditangani oleh RUPUSDALOPS PB Kab/Kota

Bencana yang Ditangani oleh PUSDALOPS PB Provinsi Bali

PUSDALOPS Provinsi RUPUSDALOPS Kabupaten/KotaMemiliki kewenangan

komando strategis dalam operasi tanggap darurat, termasuk terhadap RUPUSDALOPS Kabupaten/Kota.

Memiliki kewenangan komando taktis terhadap institusi-institusi terkait di tingkat kabupaten/kota, termasuk pos komando lapangan (posko lapangan).

Melakukan koordinasi dengan institusi-institusi terkait di tingkat provinsi.

Memberikan laporan rutin terhadap PUSDALOPS Provinsi terkait pelaksanaan operasi tanggap darurat.

Mengkoordinasikan bantuan teknis dari instansi dan lembaga terkait kepada RUPUSDALOPS Kabupaten/Kota.

Memberikan masukan kepada PUSDALOPS Provinsi terkait pelaksanaan operasi tanggap darurat.

II. EVAKUASIEvakuasi darurat adalah perpindahan langsung dan cepat dari orang-orang yang menjauh dari ancaman atau kejadian yang sebenarnya dari bahaya (wikipedia)evakuasi skala kecil : evakuasi oleh sebagian orang dgn tempat evakuasi karena dampak bencana yang kecil. evakuasi skala besar : evakuasi semua orang beserta struktur masyarakat karena dampak bencana yang besar dan luas.

Evakuasi : [n] pengungsian atau pemindahan penduduk dr daerah-daerah yg berbahaya, msl bahaya perang, bahaya banjir, meletusnya gunung api, ke daerah yg aman (Kamus besar Bhs Indonesia)

• Evakuasi adalah upaya pemindahan korban dari lokasi kejadian yang berbahaya ketempat yang memadai untuk diberi pertolongan atau untuk ditindaklanjuti dengankondisinya guna kelangsungan hidupnya.

• Evakuasi penduduk sangat penting sebagai langkah strategis yang ditujukan untuk melindungi keselamatan penduduk pada saat tanggap darurat bencana.

• Konsep evakuasi mudah, pelaksanaannya sulit.• Sampai saat ini, evakuasi dianggap sebagai salah

satu upaya pengurangan risiko yang efektif.• Rencana evakuasi dibuat pada phase prabencana• Evakuasi dapat dilakukan sebelum, selama atau

setelah bencana alam.

3 TIPE EVAKUASI DI MERAPI: 3 TIPE EVAKUASI DI MERAPI:

EVAKUASI BAHAYA TSUNAMI• EVAKUASI VERTIKAL :Evakuasi yang diarahkan ke tempat tinggi

(gedung/bukit/bangunan tinggi) yang terdekat disekitar pantai/sungai.

• EVAKUASI HORIZONTAL :Evakuasi yang diarahkan menjauh dari pantai / sungai ke daerah yang tidak terjangkau gelombang tsunami.

PROSEDUR EVAKUASI DI TANJUNG BENOA

PETA RENCANA RENCANA EVAKUASI

RAMBU EVAKUASI BAHAYA TSUNAMI

RAMBU EVAKUASI BAHAYA GUNUNG MELETUS

TANDA/ PERINGATAN EVAKUASI

- Sejak 23 Oktober 2009 terpasang 6 unit Menara Sirine Peringatan Dini Tsunami (Ina TEWS) di pantai-pantai Sanur, Tanjung Benoa, Nusadua, Kedonganan, Kuta dan Seminyak.

- Aktivasi & Deaktivasi saat Potensi Tsunami atau Testing sirine oleh UPT. PUSDALOPS PB.

- Testing setiap bulan tgl. 26 pkl. 10.00 wita

18

ARTI SUARA SIRINE Ina TEWS : 1.PERINGATAN RESMI POTENSI TSUNAMI DARI PEMERINTAH2.PERINTAH EVAKUASI

1.TEST RUTIN(dilaksanakan tiap tgl 26, pk.10.00 WAKTU SETEMPAT

2. POTENSI TSUNAMI

TIPE TEMPAT PENGUNGSIANPengungsian UtamaDisiapkan oleh pemerintah dan keperluan di-support

oleh pemerintah. Pengungsian Komunitas

Jumlah pengungsi yang sangat besar, tidak tersedianya barak pengungsian. Dikelola oleh warga sekitar, support logistik dari warga dan pihak lain.

Pengungsian Berbasis SaudaraTersebar sampai ke luar kabupaten bahkan ke luar propinsi.

Contoh Isu-isu dalam pengelolaan evakuasi di Gunungapi Merapi

Permasalahan evakuasi di Merapi:• Keenganan penduduk untuk evakuasi:– Konteks budaya: aktivitas gunungapi sebagai bagian

dari kegiatan sehari-hari– Konteks sosial: seseorang yang dihormati di

masyarakat (Mbah Marijan)– Konteks psikologis: meninggalkan rumah dan segala

aktivitas sehari-hari– Konteks ekonomi: barang berharga, sumberdaya

(hewan ternak)– Konteks kesehatan: barak pengungsian

EVAKUASI : when, where, who, how, how long ?

III. KESIAPSIAGAAN PB• Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

• Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari : 1) jatuhnya korban jiwa, 2) kerugian harta benda 3) berubahnya tata kehidupan masyarakat.

• Pemerintah melaksanakan kesiapsiagaan penanggulangan bencana untuk memastikan terlaksananya tindakan yang cepat dan tepat padasaat terjadi bencana.

• Pelaksanaan kegiatan kesiapsiagaan dilakukan oleh instansi/lembaga yang berwenang, baik secara teknis maupun administratif, yang dikoordinasikan oleh BNPB dan/atau BPBD

• Kegiatan kesiapsiagaan sebagaimana merupakan tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah dan dilaksanakan bersama-sama masyarakat dan lembaga usaha.

Kegiatan Kesiapsiagaan PB :1. Pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap

unsur pendukungnya .- 24/7 : BNPB, BPBD, Pusdalops PB, BMKG, Pos Pemantauan Gunung Berapi, PMI, dll

2. Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis bagi setiap sektor Penanggulangan bencana (SAR, sosial, kesehatan, prasarana dan pekerjaan umum dll).- gladi yg melibatklan seluruh stakholder dan masyarakat, terutama di daerah rawan bencana.

3. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan- Pendataan sumber daya / kapasitas seluruh stakholder : apa, jumlah, dimana, kontak person

4. Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumberdaya /logistik- Setiap stakeholder menyediakan logistik dan sarana /prasarana untuk mobilisasi

5. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna mendukung tugas kebencanaan.

- Sistem informasi : Pusdalops (aplikasi Disaster Management Information System/ DMIS), BNPB (Data & Informasi bencana Indonesia/DIBI)

- Komunikasi : radio, tlpn, fax, LED, DVB6. Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini

(early warning)- Sirine Ina TEWS (Indonesia Tsunami Early warning System)- Penggunaan kapasitas lokal : kukul

7. Penyusunan rencana kontinjensi ( contingency plan)8. Mobilisasi sumber daya (personil dan prasarana/sarana

peralatan)9. Penyiapan Lokasi Evakuasi :

- Bangunan khusus (Escape Building) atau bangunan lain- Lapangan : Ruang Terbuka Hijau

Masalah Kesiapsiagaan

• Kapasitas SDM intansi/stakeholder yg kurang• Kesiapan institusi tugas 24/7• Biaya yang besar ; dgn harapan tidak ada

bencana• Teknologi EWS terbatas : yang ada EWS tsunami,

tanah longsor, banjir. Perlu dikembangkan EWS Gempabumi.

• Pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pra bencana

ANTISIPASI KEDEPAN DALAM PB- PEMBANGUNAN SEGALA BIDANG YANG

BERWAWASAN BENCANA- COMMUNITY DEVELOPMENT & COMMUNITY

ORGANIZATION- PERHATIAN BESAR PD. PRABENCANA- PENGEMBANGAN TEKNOLOGI EWS YG.

HANDAL, MURAH- MANAJEMEN PB YG “BAIK”- KERJASAMA REGIONAL & INTERNASIONAL

WEB :www.balisafety.baliprov.go.id

EMAIL:pusdalopsbali@gmail.com

info@pusdalops.baliprov.go.id

CALL CENTRE :(0361) 251177

FAX :(0361) 263926 /

261238