kontrak terintegrasi

5
RAHMATUL HAYATI 1004101010040 KONTRAK TERINTEGRASI : Performance Based Contract (PBC) PBC adalah jenis kontrak yang mendasarkan pembayaran pada pemenuhan indikator kinerja minimum. Kepastian kebutuhan pembiayaan dan kepastian pembiayaan jangka panjang.Sifat kontrak adalah tahun jamak dan resiko terkalkulasi pasti. Resiko akibat keputusan kontraktor menjadi tanggungjawab kontraktor. Dalam PBC, penyelenggara jalan tidak perlu mengatur detail cara kerja kontraktor untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penyelenggara jalan akan dituntut untuk mampu mendefinisikan masalah secara jelas, mengembangkan metodologi penentuan indikator kinerja yang dapat diterima dan terukur sesuai dengan missi penyelenggara jalan, serta mengembangkan sistem evaluasi kinerja yang obyektif . Penentuan indikator kinerja bukan saja membutuhkan keahlian rekayasa mikro multi bidang , tetapi juga harus mampu menjembataninya dengan pencapaian indikator makro yang realistik seperti tersirat dalam misi penyelenggara jalan. PBC membutuhkan pergeseran kultur penyedia jasa. Kemampuan teknis dan inovasi penyedia jasa dibutuhkan agar dapat kompetitif. Kesadaran internal dan tanggung jawab akan mutu menjadi hal yang tak terhindarkan untuk menekan biaya konstruksi kontraktor dan meningkatkan keuntungan. Pola bisnis jasa konstruksi juga akan berubah dengan makin terintegrasinya tahap desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan.

Upload: fitry-hasdanita

Post on 24-Apr-2015

92 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRAK TERINTEGRASI

RAHMATUL HAYATI1004101010040

KONTRAK TERINTEGRASI :

Performance Based Contract (PBC)

PBC adalah jenis kontrak yang mendasarkan pembayaran pada pemenuhan indikator

kinerja minimum. Kepastian kebutuhan pembiayaan dan kepastian pembiayaan jangka

panjang.Sifat kontrak adalah tahun jamak dan resiko terkalkulasi pasti. Resiko akibat

keputusan kontraktor menjadi tanggungjawab kontraktor.

Dalam PBC, penyelenggara jalan tidak perlu mengatur detail cara kerja kontraktor

untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penyelenggara jalan akan dituntut untuk mampu

mendefinisikan masalah secara jelas, mengembangkan metodologi penentuan indikator

kinerja yang dapat diterima dan terukur sesuai dengan missi penyelenggara jalan, serta

mengembangkan sistem evaluasi kinerja yang obyektif . Penentuan indikator kinerja bukan

saja membutuhkan keahlian rekayasa mikro multi bidang , tetapi juga harus mampu

menjembataninya dengan pencapaian indikator makro yang realistik seperti tersirat dalam

misi penyelenggara jalan.

PBC membutuhkan pergeseran kultur penyedia jasa. Kemampuan teknis dan inovasi

penyedia jasa dibutuhkan agar dapat kompetitif. Kesadaran internal dan tanggung jawab akan

mutu menjadi hal yang tak terhindarkan untuk menekan biaya konstruksi kontraktor dan

meningkatkan keuntungan. Pola bisnis jasa konstruksi juga akan berubah dengan makin

terintegrasinya tahap desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan.

PBC adalah sistem kontrak dalam pemeliharaan jalan yang berorientasi hasil.

Sebaliknya dalam kontrak tradisional, pembayaran ke kontraktor didasarkan teknik, jenis

material, kuantitas (volume), dan waktu pengerjaan proyek.

Lebih rinci lagi, dalam kontrak tradisional, PU membuat berbagai ketentuan, di

antaranya mengatur ketebalan timbunan tanah, lapis fondasi, hingga pengerasan lapisan jalan.

PU bahkan mengatur cara melapisi jalan dengan campuran aspal panas.

Namun, dengan PBC, kontraktor baru dibayar penuh bila berhasil membangun jalan

dengan tingkat kualitas tertentu. Diperhitungkan pula maksimal jumlah lubang yang boleh

muncul selama masa kontrak. Bila timbul lubang, ditentukan waktu maksimal penutupan

lubang, misalnya tiga hari.

Page 2: KONTRAK TERINTEGRASI

RAHMATUL HAYATI1004101010040

Kontrak Rancang dan Bangun (Design & Build)

Secara teknis istilah rancang bangun adalah lebih menggambarkan pembagian tugas

dalam kontrak tersebut. Kontraktor melaksanakan perencanaan dan pembangunan,

perencanaan dapat dilakukan melalui konsultan perencana, tetapi kontrak perencanaan

kepada kontraktor bukan kepada pengguna jasa.

Selain dapat keuntungan, kontraktor sekaligus juga mendapat bayaran untuk jasa

perencanaannya, Pembayaran per termin sesuai kemajuan pekerjaan.

Penggunan jasa tidak lagi menempatakan konsultan pengawas tetapi cukup menunjuk

wakil yang fungsi dan tugasnya mengamati jalannya pekerjaan apakah sesuai spesifikasi

teknis dan jadwal. Diperlukan jaminan kemampuan membayar dari pengguna jasa yang

besarnya senilai kontrak dan masa berlaku selama masa pelaksanaan.

Skema organisasi kontrak :

Keterangan :

Pengguna Jasa

Penyedia Jasa Perencanaan/Pengawas

Penyedia Jasa Rancang Bangun

Sub Penyedia Jasa

Kontrak Rancang Bangun Konstruksi (Engineering Procurement

Construction/EPC) merupakan Kontrak pengadaan yang meliputi desain, pengadaan,

dan konstruksi. Dalam kontrak EPC yang dinilai bukan hanya selesainya pekerjaan

malainkan unjuk kerja (performance) dari pekerjaan tersebut. Penyedia Jasa mendapat

TOR dari Pengguna Jasa, sehingga perencanaan/design (Engineering), penentuan proses

dan peralatannya (Procurement), dan pemasangan/pengerjaannya (Construction) menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa. Pekerjaan akan dinilai apakah unjuk kerjanya sesua

dengan TOR yang telah ditentukan. Pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan pada

umumnya bersifat kompleks, memerlukan teknologi canggih serta berisiko besar,

misalnya pembangunan minyak, pembangkit tenaga listrik dan reactor nuklir.

Page 3: KONTRAK TERINTEGRASI

RAHMATUL HAYATI1004101010040

Kontrak Rancang-Bangun-Operasi- Pemeliharaan (Design-Build- Operate-

Maintain) merupakan Kontrak pengadaan yang meliputi desain, pembangunan,

pengoperasian dan pemeliharaan. Desain-build-operate-mempertahankan (DBOM)

model kemitraan terpadu yang menggabungkan tanggung jawab desain dan konstruksi

rancang-bangun pengadaan dengan operasi dan pemeliharaan. Komponen-komponen

proyek yang dibeli dari bagian swasta di kontrak tunggal dengan pembiayaan dijamin

oleh sektor publik. Badan publik mempertahankan kepemilikan dan mempertahankan

tingkat signifikan pengawasan terhadap operasi melalui ketentuan yang ditetapkan dalam

kontrak.

Kontrak Jasa Pelayanan (Service Contract) merupakan Kontrak Pengadaan untuk

melayani kebutuhan layanan tertentu.

Kontrak Pengelolaan Aset merupakan Kontrak untuk pengelolaan aset sehingga aset

yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal.

Kontrak Operasi dan Pemeliharaan merupakan Kontrak pengadaan yang meliputi

pengoperasian dan pemeliharaan atas suatu aset yang dimiliki. Pengguna Jasa(federal,

negara bagian, atau instansi pemerintah daerah atau pemerintah) kontrak dengan

Penyedia Jasa untuk menyediakan dan / atau mempertahankan layanan tertentu. Dalam

operasi dan pilihan pemeliharaan, Pengguna Jasa mempertahankan kepemilikan dan

manajemen keseluruhan dari fasilitas umum atau sistem.