kn turunkan 4 tim volley meriahkan pertandingan olahraga ... · rangka hari keputeraan ke-61 sultan...

24
Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 1 Terdaftar pada Polis Diraja Brunei No: BPD-125/1120 tertanggal 1 Juni 2006 Piknik Taman Rekreasi Sungai Basong Piknik Taman Rekreasi Sungai Basong KN Turunkan 4 Tim Volley Meriahkan KN Turunkan 4 Tim Volley Meriahkan Pertandingan Olahraga Sambut HUT RI ke Pertandingan Olahraga Sambut HUT RI ke - - 62 62 Hari Anak Nasional Tshun 2007

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 1

    Terdaftar pada Polis Diraja Brunei No: BPD-125/1120 tertanggal 1 Juni 2006

    Piknik Taman Rekreasi Sungai BasongPiknik Taman Rekreasi Sungai Basong

    KN Turunkan 4 Tim Volley Meriahkan KN Turunkan 4 Tim Volley Meriahkan Pertandingan Olahraga Sambut HUT RI kePertandingan Olahraga Sambut HUT RI ke--6262

    Hari Anak Nasional Tshun 2007

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 2

    Penanggung Jawab: Drs. Ismaya Sukardi, Pemimpin Redaksi: H.Efri Yoni Baikoeni SS, Wakil Redaksi: Agus S. Djamil M.Sc, Nara Sumber: Dr. Ghozali Moekti, Dr. Abdurrahman Haqqi, IT: Hamzah Radjab, Distributor: Muhammad Zaki, Fotografer: Ahmad Mahfuddin, Mailing Address: # 13C,Simp 427, Kg. Sg. Tilong, Jalan Muara, HP : 8896939, Email: [email protected] atau website: http:/www.baikoeni.multiply.com. Redaksi mengharapkan sumbangan tulisan, berita artikel maupun foto dari pembaca. Terima kasih kepada penyumbang tulisan dan foto yang telah dimuat pada nomor edisi ini. Salam redaksi

    Surat Pembaca

    Tanggal 5 Juni saya secara tak sengaja melihat dan mem-baca WARITA dan saya sangat bangga dengan adanya Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. Semoga saja majalah ini akan semakin berjaya di masa yang akan datang. Kalau boleh usul bagaimana kalau ada kolom khusus TKI bermasalah. Jika tidak ada UU yang me-larang dimuatnya kasus TKI bermasalah, saya mengharap-kan kolom tersebut dapat disediakan sehingga TKI berma-salah dapat diperhatikan seperti yang tidak diberi gaji dan disiksa majikan. Kalau saja majalah ini bisa menyerap aspirasi pembaca, saya yakin majalah ini akan jadi panutan karena secara tidak langsung dapat mengurangi beban yang dialami oleh TKI. Saya mohon kepada TKI berkedudukan tinggi jangan pernah menghina orang kecil seperti amah karena apapun pekerjaannya, mereka sama-sama cari duit. Sebagai bangsa yang punya adat ketimuran marilah kita bersatu dimanapun berada tanpa membedakan derajat sebagai-mana arti lambang negara “Bhinneka Tunggal Ika”. Darsimah, seorang “baby sitter” tinggal di Jalan Ong Sum Ping

    Piknik dan Arisan Keluarga

    Pelatihan ESQ di Brunei

    Kandungan

    Ketua KN ....................................................................................... 3 Seulas pinang dari redaksi ............................................................... 3 Fokus Utama .................................................................................. 4 Berita Indonesia - Brunei................................................................. 5 Gema Peringatan Hari Nasional .... ................................................. 6 Berita Seputar Suka dan Duka Nusantara…………………...... 7 Budaya, Belia dan Sukan ………...………………………... 8 Hari Nasional Brunei Darussalam……………………..………. 9 MASYARAKAT INDONESIA KB-SERIA………………..… 10 Profile ………………………………....................................... 11 Sejumput Ungkapan Jiwa……………………………………. 12 Aktivitas Wanita Persatuan………………………...……….. 13 Suratan Nasib ................................................................................. 14 Investasi dan Pengelolaan Keuangan ............................................ 15 Ruang Kecantikan Wanita………………………..…. ……... 16 KOLOM CURAHAN HATI………………………….…..…. 17 Laporan Kas Bulan Januari - Juli 2007.......................................... 18 Profile ……………………………………...………………. 19 LIFE’S STYLE .............................................................................. 20 Kisah TKW ...................................................................................... 21 Kronika Ilmu Kesehatan………………………….………….. 22 Snapshoot ………………...……………….……...………… 23 Snapshoot ………………...……………….……...……… …24

    Selamat Selamat Hari Anak Hari Anak Nasional Nasional

    20072007

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 3

    Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia “Kerabat Nusantara”

    Pada bulan Juni dan Juli, Persatuan Masyarakat Indonesia telah menyelenggarakan piknik dan arisan keluarga di Sungai Basong. Kegiatan ini penting karena pada saat inilah terasa pentingnya organisasi untuk mengikat anggotanya dalam bersi-laturahmi. Tanpa organisasi, sekecil apapun acara yang dilaku-kan pasti akan terasa asing, sehingga bagaimana mungkin dapat menghasilkan kerja yang positif? Bulan Juli ini kita menyaksikan riuh rendahnya kegiatan Hari Keputeraan Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke-61 tahun setelah sebelumnya terjadi “Pernikahan Diraja”. Pada waktu itu kita melihat budaya Brunei yang mampu bertahan ratusan tahun lamanya. Dengan nawaitu melestarikan semangat nasional-isme pulahlah Persatuan ikutserta memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-62 antara lain dalam pertandingan bola volley disamping menyelenggarakan sendiri kegiatan olahraga seperti: pingpong dan badminton. Meski tidak berhasil keluar sebagai juara terbaik, namun Per-satuan merasa gembira melihat antusiame saudara-saudara kita bertanding. Tidak lupa diucapkan selamat kepada “Tim Sehat” yang kembali menggondol “Trophy Dubes” untuk kedua kalinya berturut-turut, begitu pula Tim “Mutiara Nusantara”.

    “Ada saat datang, ada masanya pergi”. Itulah yang dialami oleh keluarga kita yang harus kembali ke Tanah Air maupun “Tour of Duty” seperti: Ibu Holda Rusli, Pak Bambang Gumilar, H. Erizal Rusli, Pak Yadi Suriahadi dan lain-lain. Terima kasih atas sumbangsihnya selama ini. Semoga sukses di tempatnya yang baru dan silaturahmi kita tetap terjalin adanya. Insyaallah. Pada pertengahan tahun 2007, Bendahara KN mengeluarkan laporan keuangan dimana saldo kas per Juli 2007 yaitu sebe-sar: B$2,620.11 dengan pemasukan sebesar B$6.899.14. Den-gan aktivitas yang semakin beragam, dana yang tersedia dirasakan jauh dari mencukupi. Oleh karena itu kami menghim-bau kepada keluarga yang belum melunasi uang iuran marilah kita penuhi kewajiban dan amanat organisasi yang kita cintai. Bagi para pengusaha yang ingin mengiklankan usahanya, ma-jalah WARITA bersedia menampung aspirasi anda termasuk menawarkan kerjasama dengan pihak lainnya yang berminat. Dengan kerjasama itu diharapakan dapat menambah kas untuk kelestarian kegiatan Persatuan. Akhirnya WARITA mengucapkan “Selamat Hari Keputeraan Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke-61 tahun” tanggal 15 Juli 2007 dan “Selamat HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-62 tanggal 17 Agustus 2007”. Semoga Brunei Darussalam dan Republik Indonesia tetap menjadi negara serumpun yang saling men-ghormati. Semoga bermanfaat. Salam Redaksi.

    Assalamu’alaikum, salam sejahtera. Segala puji kehadzirat Tuhan Yang Maha Kuasa, shola-wat serta salam keatas Nabi besar Muhammad SAW, dan segala kesejahteraan semoga terlimpah keatas semua hamba Allah yang arif, sabar dan sentiasa beru-saha bersandar kepadaNya. Amin. Kita amat bersyukur Persatuan Masyarakat Indonesia sudah melelui masa kerjanya lebih dari setahun dan telah mengadakan pertemuan tahunan yang dapat menghasilkan beberapa program, sama ada yang se-dang dilalui, dan kegiatan yang akan datang, yang ser-angkaian program tersebut, sudah disusun sebagai laporan kegiatan tahunan kepada Pemerintah setem-pat, melalui Polis diraja Brunei sebagai suatu per-syaratan adanya Persatuan/ Pertubuhan yang diizinkan resmi oleh Kerajaan Negara Brunei Darussalam. Dalam bulan-bulan ini kita banyak aktiviti, terutama dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemer-dekaan RI, seperti mengikuti pertandingan bola Volley, putra dan putri. Kegiatan KN/Persatuan Masyarakat Indonesia juga tidak ketinggalan mengadakan berbagai kegiatan, antara lain pertandingan bulutangkis yang akan diadakan di Dewan Pusat Belia BSB, 5 & 12 Agustus 2007,Tennis meja 15 & 16 Juli 2007, tennis lapangan 29 Juli, dan pada akhir bulan dan awal bulan September akan diadakan Malam Kebudayaan, serta Majlis Ilmu, dengan seminar, dan pembuatan Buku Zanjabil, Insya-Allah. Kita juga bersyukur, melalui hp/

    mobile-phone kita dapat mengak-ses ; www. Kerabatnusantara, org, disitu juga kita dapat mem-baca Bulleti Zanjabil dan Majalah WARITA. Tidak lupa segenap pengurus dan anggota Persatuan Masyarakat Indonesia’Kerabat Nusantara’menyampai-kan ucapan Tahniah-Selamat Hari Keputeraan KDYMM Sultan Haji Hassanal Bolkiah yang ke 61ta-hun, dan juga Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 62tahun. Semoga kita selalu men-dapat kurnia petunjuk Illahi untuk berusaha membina rasa persaudaraan diantara kita maupun dengan masyarakat Brunei Darussalam, sehingga dengan segala kegiatan tersebut nampak adanya peningkatan rasa erat diantara kita sendiri dan lingkungan setempat, semoga silaturahim dan kerjasama di segala bidang selalu dapat ditingkatkan nilai kebajikannya dalam segala suka dan duka dalam masyarakat kita. Bersama ini juga kami segenap Pengurus , menyam-paikan setinggi penghargaan dan banyak terimakasih, atas segala perhatian dan kerjasamanya dari berbagai fihak yang selalu ikut menyumbangkan fikiran positif demi kita semua. Semoga segala kerjasamanya selalu mendapat limpahan kurnia kebajikan untuk kita dan keluarga kita semua dan dapat memperluas wawasan nusantara dan ilmu pengetahuan serta kedewasaan fikiran dan sikap kita. Amin Ya Robbal ’alamiin. Wassalam.

    H. Ismaya Sukardi

    Seulas Pinang dari Redaksi…

    Selamat Hari Keputeraan KDYMM ke-61 dan HUT-RI ke-62

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 4

    Piknik KN ke Sungai Basong Kompak dan Hangat

    Persatuan Masyarakat Indonesia menyelenggarakan kegiatan piknik ke Taman Rekreasi Sungai Basong, Tutong tanggal 17 Juni 2007 yang dimulai pukul 09.00 pagi. Kegiatan piknik tersebut tidak hanya untuk mengisi kegiatan percutian anak sekolah dan arisan keluarga putaran bulan Juni 2007, namun juga mempererat silaturrahmi antara Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. Piknik yang juga diikuti oleh Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto dan Ibu Rimah herijanto tersebut diawali dengan senam bersama ”Poco-Poco”. Senam berhasil menghangatkan suasana pagi yang cerah yang dipimpin oleh Hj. Pipih Supriyah dan rekan-rekan dari ”Sehat”. Acara disusuli dengan penampilan hiburan oleh organ tunggal Thobib Kholil, permainan anak-anak dan dewasa seperti tarik tambang (tug of war), kempen kebersihan dan makan siang. Tidak lupa untuk anak yang bercuti sekolah, Panitia mengadakan kegiatan seperti mewarnai gambar (colouring contest) khususnya anak umur 0-10 tahun yang mendapat sambutan menggalakkan. Setelah puas berdangdut ria, dan berpeluh-peluh dibakar mentari akhirnya anak-anak saling bertukar kado yang dibungkus dengan kertas koran. Tidak lupa bagi yang berprestasi mendapat hadiah menarik yang diserahkan lagsung oleh Bapak Dubes, Ibu Rimah Herijanto dan lain-lain sebagai dukungan semangat bagi anak-anak Indonesia yang akan kembali ke bangku sekolah. Sebelumnya, dalam kesempatan rapat Pengurus Persatuan Masyarakat Indonesia (KN) tanggal 27 Mei 2007 di rumah Acep Prasodjo sempat diputuskan untuk menyelenggarakan kegiatan piknik ke Taman Suaka Margasatwa ”Tasik Merimbun”, Mukim Rambai, Tutong. Namun karena tidak terdapat kesesuaian waktu khususnya pada jadwal Jabatan Museum akhirnya tempat acara dipindahkan ke Sungai Basong. (Efri)

    Pertandingan Tenis Meja KN “meriah”…… !!!

    Dalam rangka ikut memeriahkan Peringatan HUT R.I. ke 62, Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussa-lam mengadakan pertandingan Tenis Meja (single) yang berlangsung Hari Ahad, 15 Juli 2007 di depan “Imperiall Sport” Batu Satu, belakang Bowling Utama. Acara dimulakan dengan sambutan dari Ketua KN, H. Ismaya Sukardi. Karena pada pertandingan tersebut peserta berjumlah cukup banyak yaitu 64 orang, maka panitia membaginya menjadi 2 group. Peserta tidak hanya datang dari Daerah Brunei Muara, tetapi juga datang dari Seria dan Belait. Ikut ambil bagian antara lain; Pak Agus S.Djamil, Pak Bilman (Seria), Pak Acep Prasojo, walau mereka tidak sampai ke babak akhir, paling tidak menambah kemeriahan dan menjadi hiburan pada pagi hari itu. Tampil Sebagai Juara pada Pertandingan Tenis Meja tersebut adalah saudara M. Yusuf (juara group A) setelah mengalahkan Hakim (juara group B), sedangkan posisi ketiga diraih oleh Mas Giri. Menurut rencana Insya allah, pembagian hadiah akan diberikan secara bersamaan dengan juara-juara pada pertandingan lainnya; Badminton dan Tenis Lapangan, pada “Malam Pentas Seni” dalam rangka memperingati HUT R.I. ke 62 yang akan berlangsung di akhir bulan Agustus. (berita oleh : M. Zaky) @@@

    Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto ketika menyampaikan sambutannya didampingi oleh Ketua Persatuan Ismaya Sukardi.

    Pak Agus S Djamil Pembicara dalam “Majelis Ilmu 2007”

    Acara “Majlis Ilmu 2007” yang diselenggarakan dalam rangka Hari Keputeraan ke-61 Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Pak Agus S Djamil (Penasehat KN) akan men-jadi salah seorang pembicara pada Kamis, 2 Agustus 2007 pukul 09.00 di International Convention Centre (ICC) Berakas. Beliau akan menyampaikan kertas kerja mengenai “Lautan dalam Perspektif Al Quran”. Majlis Ilmu 2007 diresmikan Sultan Haji Hassanal Bolkiah tanggal 24 Juli 2007, bertema “Akidah Kukuh Membawa Berkat” dengan kegiatan berupa pameran dan seminar yang berlangsung tanggal 24 Juli–19 Agustus 2007. Selamat ”Good luck, Pak”.@@.

    Pak Agus Djamil sebagai salah seorang peserta sedang bertarung.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 5

    Berita Indonesia - Brunei

    Bintang ”Satya Lencana Dharma Nusa” dari Presiden RI untuk Anggota AMM Brunei

    Darussalam

    Pada tanggal 11 Mei 2007 di Berakas Garrison, Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB) Pehin Mejar General Dato Paduka Seri H. Awg. Halbi Md. Yussof menyematkan Bintang Satya Lencana Dharma Nusa dari Presiden RI kepada 22 anggota Kontingen Misi Pemantau Perdamaian Aceh (AMM) Brunei Darussalam. Anggota Kontingen AMM Brunei Darussalam tersebut telah bertugas dari tanggal 15 September 2005 hingga 15 Desember 2006. Bintang Satya Lencana Dharma Nusa diberikan oleh Pemerintah RI sebagai penghargaan atas jasa dan peran 22 anggota AMM tersebut dalam mewujudkan proses perdamaian di Aceh. Hadir dalam acara penyematan tersebut, Duta Besar RI Bapak Herijanto Soeprapto, Kepala Polisi Diraja Brunei, Permanent Secretary Departemen Pertahanan Brunei Darussalam, Atase Pertahanan RI Kol. Herawan Adji dan pejabat dari ABDB dan Polis Diraja Brunei.@@@@

    Adat Istiadat Perkawinan Diraja Princess Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah

    Sultan Haji Hassanal Bolkiah meresmikan penyelenggarakan prosesi pernikahan anaknya Princess Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah tanggal 1 Juni 2007 di Istana Nurul Iman yang akan melangsungkan perkawinan dengan Pg. Khairul Khalil Pg. Syed Haji Jaafari. Puncak prosesi perkawinan diraja tersebut adalah tanggal 7 Juni 2007 yaitu penyelenggaraan ijab kabul yang diselenggarakan di Masjid Omar Ali Saifuddien di Bandar Seri Begawan. Rangkaian adat istiadat antara lain: ”Berbedak mandi, ”malam berjaga-jaga”, ”malam masuk berbedak, ”akad nikah”, ”tradisi bapacar”, ”hari persandingan”, ”berambil-ambilan” dan ”malam mengambil tidur”. Rangkaian kegiatan tersebut dihadiri oleh Permaisuri Baginda Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha dan Pengiran Isteri Azrinaz Mazhar, anggota Kerabat Diraja, pejabat tinggi, pemuka adat istiadat dan agama, Kepala Perwakilan Negara Sahabat termasuk Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto serta kedua orang tua pengantin laki-laki: Pengiran Syed H. Jaafari Pg. Syed H. Mashor dan Dyg. Sarbanun H. Awang Abdi Manaf. Rangkaian adat istiadat ditandai dengan dentuman meriam sebanyak 17 kali di halaman Istana Nurul Iman dan dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya dan kesenian di berbagai daerah. @@

    Tim Rugby Indonesia Juara Devisi VI Liga Rugby Asia

    Pada tanggal 11–20 Juli 2007, Tim Rugby Indonesia mengikuti pertandingan Devisi VI Tournament Rugby ASEAN di Brunei Darussalam yang diikuti 4 negara yaitu: Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia dan Laos. Kontingen Rugby Indonesia menang menghadapi Tim Laos dengan Score 17–10, mengalahkan Kamboja sebagai juara tahun sebelumnya dengan score 11-10 dan mengalahkan Brunei Darussalam dengan score 28-15. KBRI Bandar Seri Begawan bekerjasama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia memberikan dukungan moril dengan mengerahkan 500 pendukung. Kontingen Indonesia berkesempatan menghadiri jamuan makan malam oleh Dubes RI di Wisma Duta Indonesia. Pada kesempatan itu, Duta Besar Herijanto Soeprapto menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Kontingen Indonesia yang merupakan sejarah bagi Tim Rugby Indonesia.@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

    Biro Pemberantasan Korupsi Brunei Tuntut Mantan Diplomat Brunei di Jakarta Ke

    Pengadilan Biro Pemberantasan Korupsi Kantor Perdana Menteri Brunei Daarussalam menuntut seorang mantan diplomat Brunei Darussalam ke pengadilan karena didakwa terlibat tindak pidana korupsi. Mantan Diplomat Brunei Darussalam yang pernah ditugaskan sebagai Sekretaris Ketiga Bidang Konsuler di Kedutaan Brunei Darussalam di Jakarta tersebut bernama H. Yakib H. Jumat telah disidangkan di pengadilan pada tanggal 10 Juli 2007 dengan tuntutan sebanyak 13 dakwaan yaitu menerima sogokan dari 4 orang Warga Negara Indonesia (WNI) pada pertengahan sampai akhir tahun 2006. Jika terbukti bersalah, tersangka dapat dikenakan hukuman maksimal denda B$30 ribu dan penjara selama 7 tahun untuk setiap kesalahan yang dilakukan. @@@

    Ini bukan Tim Rugby Indonesia melainkan Tim Volley Puteri KN ketika latihan di Pusat Sukan Menglait.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 6

    Pertandingan Volley HUT RI ke-62 Menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-62 RI, KBRI BS Begawan menyelenggarakan ”Pertandingan Olahraga Bola Voli Putera dan Puteri” setiap hari Minggu tanggal 24 Juni–22 Juli 2007 di lapangan volley KBRI Bandar Seri Begawan. Pertandingan dibuka resmi oleh Dubes RI tanggal 24 Juni 2007 yang ditandai dengan penyerahan ”Trophy Dubes” dari pemenang pertandingan volley tahun 2006 yaitu Tim ”Sehat” kepada Dubes RI untuk kemudian diperebutkan. Untuk pertama kalinya pada tahun 2007 ini, pertandingan volley puteri juga disediakan ”Trophy Dubes”. Terdapat sebanyak 23 tim volley putera termasuk dari Kerabat Nusantara dan 8 tim puteri termasuk Tim Puteri KN dan Mutiara Nusantara. Setiap pertandingan berlangsung seru dan mendebarkan karena penampilannya penuh dengan ”smashing” tajam dan ”blocking” berani. Pada pertandingan final yang dlaksanakan tanggal 22 Juli 2007 akhirnya berhasil terpilih tim terbaik yaitu untuk kelompok putera: Juara 1 Tim Sehat”, Juara 2 Tim Arbasos, Juara 3 Tim Garuda B. Sedangkan untuk kategori puteri, Juara 1 Tim Mutiara Nusantara, Juara 2 Ipho Sejati dan Juara 3 Tim Dharma Wanita Persatuan”. Pada kesempatan tersebut, Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto langsung menyerahkan hadiah bagi para pemanang. Selamat untuk Sehat yang kembali menggondol trophy Dubes. (EYB)

    Gema Peringatan Hari Nasional Upacara Peringatan

    Hari Kebangkitan Nasional

    Pada tanggal 20 Mei 2007, KBRI Bandar Seri Begawan menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-99 tahun 2007. Upacara dengan pembina Duta Besar RI Herijanto Soeprapto tersebut dihadiri staf KBRI Bandar Seri Begawan dan perwakilan Masyarakat Indonesia termasuk Penasehat KN: Dr. Mohd. Nabil Almunawar, Dr. Kartono Ibnoe, Prof. Dr. Iik Arifin dan lain-lain. Duta Besar RI dalam amanatnya yang membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-99 tahun 2007 yang antara lain menyatakan bahwa nilai-nilai kebangkitan nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen bangsa. Nilai-nilai tersebut telah memberi semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan dan keterbelakangan dan menjadi dasar perjuangan para pemuda yang kemudian tanggal 20 Mei 1908 terorganisasi dalam wadah pergerakan yang dipelopori Dr. Soetomo dan kawan-kawan bernama “Boedi Oetomo”. Tema Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-99 tahun 2007 adalah “Dengan Jiwa Dan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Perkokoh Indonesia Yang Adil, Damai dan Sejahtera”. (EYB)

    Hari Anak Nasional Berlangsung Seru

    Peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2007 tentunya merupakan hari yang ditunggu-tunggu setiap tahun bagi anak–anak Indonesia karena dalam kesempatan tersebut anak-anak Indonesia dapat mengungkapkan semangat dan kreatifitasnya. KBRI Bandar Seri Begawan menyelenggarakan Peringatan Hari Anak Nasional tanggal 22 Juli 2007 yang diselenggarakan secara sederhana namun meriah. Diawali dengan sambutan Dubes RI, kemudian anak Indonesia berkesempatan melakukan tanya jawab langsung dengan ”Om Dubes”. Banyak pertanyaan dari anak-anak yang terkesan lugu dan terkadang menggelikan. Dengarlah pertanyaan dari Faris ”Om Dubes, Om Dubes. Kalau melukis suka melukis gambar buaya nggak”. Pertanyaan itu dijawab dengan tak kalah gelinya oleh Pak Dubes. Beliaupun tidak lupa mengajak anak Indonesia mengikuti sifat ”Si Entong” merujuk tanyangan sinetron anak di TPI. Seperti Entong, anak Indonesia harus rajin beribadat, jujur, cerdas dan tentunya cerdik lagi pandai. Tidak hanya itu, anak Indonesia kemudian mengikuti kegiatan lomba mewarnai gambar (colouring contest” oleh 24 anak dan lomba melukis yang diikuti 18 anak yang mulai ....

    beranjak remaja. Acara semakin seru dengan kegiatan permainan seperti ”Berebut kursi”, lomba ”Membawa Kelereng”. Acara yang dipandu oleh MC Efri tersebut juga berhasil mengeskplor bakat anak-anak. Secara spontan dan berani anak-anak Indonesia menampilkan kebolehannya menyanyi, membaca doa dan ayat-ayat pendek dan tidak lupa berjoget ria. Acara diakhiri dengan penyerahan hadiah dan berfoto bersama dengan Dubes RI dan Ibu Rimah Herijanto, Pak M. Nazirwan Hafiz dan Ibu Dyana Nazirwan. (EYB)

    Anak-anak KN memperagakan karya terbaiknya.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 7

    Berita Seputar Suka dan Duka Nusantara

    ”Mengenang 40 Hari Meninggalnya H. Rusli Ali”

    Mengenang 40 hari meninggalnya Almarhum H. Rusli Ali yang berpulang kerahmatullah tanggal 3 Mei 2007, Ibu Holda Rusli menyelenggarakan acara ”Pembacaan Yaasin dan Doa Arwah” tanggal 15 Juni 2007, sesudah Shalat Jumat di rumah: Flat Kesehatan, Blok 2, No. 3B, Kg. Rimba Gadong (dekat Bangunan Pusat Dialisis). Pembacaan ”Yaasin” dipimpin Ustad H. Achmad Suhendar sementara ”Doa Arwah” dilakukan Ustad H. Syahroni Abdul Kahar. Diantara yang tampak hadir al: Ketua KN Pak Ismaya Sukardi dan Penasehat Pak Agus S. Djamil sementara dari KBRI Bandar Seri Begawan terlihat Pak. Syarifuddin, Fungsi Konsuler dan Athan RI Kolonel Herawan Adji. Tidak hanya itu, tanggal 6 Juli 2007 malam, Ibu Holda Rusli kembali mengadakan silaturrahmi sebagai ungkapan terima kasih dan permohonan maaf sehubungan dengan kepulangannya ke Tanah Air (Palembang) tanggal 7 Juli 2007. Di Bandara Berakas, keluarga Ibu Holda Rusli dihantar oleh keluarga besar KN dan tidak lupa menerima cendera hari sebagai kenang-kenangan. (EYB).

    Atas: Ustad H. Syahroni Abdul Kahar ketika memimpin pemba-caan doa dan tahlil didampingi Ustad H. Zainul Arifin Lubis, H. Achmad Suhendar dan Ketua KN Ismaya Sukardi. Bawah: Dian-tara tamu yang hadir nampak Agus S. Djamil, Athan RI Kol. He-rawan Adji, Syarifuddin dan Syafril dari KBRI BS Begawan.

    Ary “ESQ” Ginanjar Agustian Datang ke Brunei

    Pada tanggal 18–20 Juni 2007, Ary Ginanjar Agustian yang terkenal dengan ESQ-nya datang ke Brunei Da-russalam, selama tiga hari mengadakan pelatihan di Asma Hotel Jerudong, kepada kaki tangan Institut Perkhidmatan Awam (I.P.A.). Pada kesempatan itu Per-satuan Masyarakat Indonesia yang diwakilkan oleh sek-retarisnya Muhammad Zaky berkenan bertukar cenderamata. Ary Ginanjar Agustian yang lahir pada tanggal 24 Maret 1965, adalah Presiden Direktur PT. ARGA Bangun Bangsa dan Pendiri ESQ Leadership Center yang berk-edudukan di Jakarta. Kemampuannya dalam bidang pelatihan sumber daya manusia telah sangat teruji di berbagai training, dimana ia tampil sebagai trainer utama. Ia bukanlah jebolan pesantren ataupun psiko-log, namun dua bidang itu dipelajarinya dengan ke-mandirian serta semangat belajar yang tinggi dan sifat tawadhu terhadap ilmu pengetahuan. Pernah menjadi pengajar tetap di Politeknik Universitas Udayana, Jimbaran Bali selama 5 tahun. Kuliah di Uni-versitas Udayana Bali dan di Tafe College, Adelaide , South Australia, juga di STP Bandung. Mendalami bidang keagamaan melalui metode “kemerdekaan ber-pikir” selama 10 tahun atas tuntunan HS. Habib Adnan, Ketua Majelis Ulama Bali. ESQ adalah sebuah Icon, dan Ary Ginajar telah men-genalkan paradigma baru dalam bidang SDM yang menyinergikan science , sufisme, psikologi dan mana-jemen secara QUR’ANI dalam satu kesatuan yang ter-integrasi dan transendental. Dengan intisari Al-Islam, Ihsan, Rukun Iman dan Rukun Islam inilah maka lahir sebuah pemikiran baru yang segar yang ia beri nama ESQ (Emotional Spiritual Quotient) atau Kecerdasan Emosi dan Spiritual. (Berita: Muhammad Zaky, [email protected])

    Sekretaris KN, Ustad Muhammad Zaki berfoto bersama den-gan Ary Ginanjar dan para pelatih ESQ setelah mengikuti pelatihan di Hotel Asma Jerudong. Dalam kesempatan terse-but, Sekretaris KN juga menyerahkan 10 exemplar majalah WARITA sebagai informasi mengenai kegiatan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 8

    Larangan Penjualan Obat Tradisional dan Kosmetik di Brunei Darussalam

    Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam pada tanggal 14 Juni 2007 mengumumkan pelarangan menjual dan mengkonsumsi jamu tradisional “Asmur Asam Urat Flu Tulang Plus Ginseng” yang diproduksi Perusahaan Jamu ”Serbuk Sari” Cilacap Indonesia dan 2 merek kosmetik yaitu ”Ains Beauty Care-Clear II Cream” dan ”Ains Beauty Care-Face Lotion 1 and Ains Beauty Care-Face Lotion 2” produksi Max Beauty Industries Sdn Bhd dari Malaysia.

    Produk Jamu Asmur Asam Urat Flu Tulang Plus Ginseng mengandungi phenlybutazone sejenis obat penahan sakit dan bengkak, apabila penggunaan obat tersebut tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan sakit maag, ganguan pendengaran, gangguan pernapasan, pembengkakan di kaki dan muka serta gangguan pada masalah darah. Sementara itu, untuk produk kosmetik tersebut mengandungi hydroquinone yang dapat menyebabkan gangguan pada kulit seperti kulit menjadi merah, nefropati, leukemia dan hepatocellular adenoma. Sehubungan hal tersebut, Pihak Kementerian telah mengingatkan kepada masyarakat di Brunei Darussalam bahwa menurut Akta Racun di Brunei Darussalam apabila memiliki atau menjual produk yang mengandung bahan kimia berbahaya tersebut dapat didenda sebesar B$8.000,- atau penjara enam bulan. (EYB)

    Pesta Olahraga Pegawai Kantor Pelabuhan ASEAN ke-9 tahun 2007

    Wakil Menteri Perhubungan Brunei Darussalam, Dato H. Yussof H. Abdul Hamid pada tanggal 26 Juni 2007 meresmikan pesta olahraga “The 9th ASEAN Ports Association (APA)” di Stadium Hassanal Bolkiah. Pesta Olahraga ini berlangsung tanggal 26-29 Juni 2007 yang merupakan pertandingan persahabatan antar pegawai pelabuhan se-ASEAN yang diadakan 3 tahun sekali. Negara-negara yang ikut serta dalam pertandingan tersebut adalah Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam yang mempertandingkan 6 cabang olah raga yaitu: badminton, golf, tennis meja, bowling, futsal dan marathon. Kontingen Indonesia terdiri dari 85 orang atlet gabungan di seluruh Pelabuhan Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama Pelabuhan Indonesia IV Makassar Djarwo Surjanto dan didampingi oleh Direktur Personalia dan Umum Pelabuhan Indonesia IV Makassar, A. Edy Hidayat N. (EYB)

    Kebudayaan, Belia dan Sukan

    Mahasiswa UBD Adakan Penelitian Bahasa ke Pontianak

    Pada tanggal 1 Juli 2007, sebanyak 24 orang maha-siswa Universitas Brunei Darussalam (UBD) didamp-ingi 6 orang dosen pembimbing mengadakan penelitian bahasa ke Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam peneli-tian yang berlangsung tanggal 1-8 Juli 2007 tersebut, rombongan mahasiswa UBD mengadakan kegiatan antara lain forum UBD, kunjungan ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), persembahan budaya di Universitas Tanjungpura, mengunjungi Istana Qadariah dan Tugu Khatulistiwa. Expedisi penyelidikan bahasa ke Pontianak, Kaliman-tan Barat merupakan kunjungan kedua yang pernah dilaksanakan oleh mahasiswa dan dosen UBD. (EYB)

    Presentasi Hassan Jawad Almunawar di KBRI BS Begawan

    Dalam kesempatan arisan anggota Dharma Wanita Persatuan, Hassan Jawad Almunawar akan menyampaikan ceramah dan presentasi mengenai kegiatan bisnis pada hari Selasa, 12 Juni 2007 di KBRI Bandar Seri Begawan yang berjudul ”Peluang Bisnis Waralaba Pribadi”. Saat ini Hassan Jawad Almunawar yang mantan pengurus KN Periode ke-13 dan pernah bersekolah di Jerudong International School (JIS) tersebut sedang menuntut ilmu di Kuala Lumpur, Malaysia.@

    Pementasan Seni Budaya Indonesia Malam Persembahan Perkawinan

    Diraja Brunei Darussalam Pada tanggal 8 Juni 2007, bertempat di Lapangan Museum ”Regalia” Bandar Seri Begawan, anak-anak Indonesia setingkat SD mempersembahkan tarian berjudul “Gebyok Anting-Anting”. Pementasan tarian tersebut dalam rangka menyemarakan acara “Malam Persembahan Budaya” yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan KBRI Bandar Seri Begawan bekerjasama dengan Dewan Pemuda Brunei Darussalam. Acara itu merupakan rangkaian kegiatan guna memeriahkan Perkawinan Diraja antara Princess Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah dengan Pengiran Anak Khairul Khalil yang dirayakan tanggal 7-14 Juni 2007. Anak-anak penari tersebut merupakan anggota “Sanggar Tari Bahana Pertiwi” Dharma Wanita Persatuan pada KBRI Bandar Seri Begawan dipimpin Ibu Rimah Herijanto. Turut mengisi acara dalam kesempatan tersebut adalah Persatuan Guru-Guru Melayu Brunei, Persatuan Pandu Puteri Brunei serta beberapa organisasi wanita di Brunei Darussalam. @ Teliti Sebelum Membeli

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 9

    Hari Nasional Brunei Darussalam

    Peringatan Hari Keputeraan (HUT) Sultan Haji Hasanal Bolkiah ke-61 tanggal 15 Juli 2007 yang merupakan hari nasional berlangsung secara khitmad, meriah di seluruh Brunei Darussalam. Rangkaian kegiatan Hari Keputeraan didahului dengan doa kesyukuran di Masjid Jami ’Asr Hassanil Bolkiah tanggal 14 Juli 2007 dan dilanjutkan dengan 3 (tiga) acara pokok lainnya pada tanggal 15 Juli 2007 yaitu: parade/defile upacara militer di Taman Sir Muda Omar Ali Saifuddien di Bandar Seri Begawan, pemberian gelar dan tanda kehormatan oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah kepada orang-orang yang dinilai berjasa kepada negara di Istana Nurul Iman serta jamuan makan malam kenegaraan pada malam harinya di Istana Nurul Iman. Hadir dalam acara tersebut, selain pejabat tinggi negara dan para kepala perwakilan asing di Brunei Darussalam juga hadir para undangan dari negara-negara sahabat antara lain: Menteri Koordinator Perekonomian RI Prof. Dr. Boediono, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto. Sehubungan dengan peringatan HUT Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono telah menyampaikan ucapan selamat yang juga dikirim oleh kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara sahabat.

    Sebelum acara pemberian gelar dan tanda jasa di Istana Nurul Iman, Sultan Haji Hassanal Bolkiah menyampaikan pidato (titah) yang disiarkan secara nasional khususnya bagi seluruh rakyat Brunei Darussalam, yang menyinggung masalah kesejahteraan rakyat, pengembangan SDM dan kemajuan ekonomi. Pada Hari Keputeraan tahun 2007 ini, Sultan Haji Hassanal Bolkiah berkenan memberikan 25 penghargaan dalam berbagai kategori kepada warga Brunei Darussalam (dalam tahun ini tidak ada warganegara asing yang mendapatkan tanda penghargaan). Sultan Haji Hassanal Bolkiah kemudian berkenan menerima kunjungan kehormatan dan pertemuan dengan para tamu undangan khusus dari luar negeri di Istana Nurul Iman termasuk tamu undangan dari Indonesia. Pertemuan Sultan Haji Hassanal Bolkiah dengan Menko Perekonomian RI, Dr. Boediono didampingi oleh Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto, sedangkan pertemuan Sultan Haji Hassanal Bolkiah dengan Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto didampingi oleh Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto dan Athan RI Kolonel Herawan. (EYB)

    Peringatan Hari Keputeraan (HUT) Sultan Haji Hasanal Bolkiah ke-61 Tahun 2007 di Brunei Darussalam

    Selamat Hari Keputeraan Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke–61 Tahun

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 10

    Seperti kehidupan di sebuah panggung. Pelakon tampil dan mundur tanpa canggung. Yang datang tampak muka dan yang pergi tampak punggung. Begitulah tata krama budaya yang kita junjung. Acara perpisahan di KBBC sepertinya sudah menjadi tradisi tidak tertulis bagi KB-Seria jika ada anggota yang akan hijrah ke tempat lain. Pada hari Rabu sore yang cerah tanggal 9 Mei 2007 kita telah menyaksikan kembali sebagian dari fragmen skenario perjalanan kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Ada perjumpaan dan ada perpisahan. Taufikurokhman Djalal Adalah nama lengkap Pak Taufik. Sebelum datang ke Brunei pada bulan Agustus 2005, beliau dari Bontang pindah kerja dan menetap di Qatar dan Libya selama 5,5 tahun. Dengan pengalaman luas di dunia LNG Plant (mulai dari Bontang, Qatar, Libya dan Brunei), dengan mudah beliau dapat tawaran pekerjaan di tempat lain. Selepas dari Brunei, insyaAllah Pak Taufik akan berga-bung dengan BP LNG Tangguh di Papua dengan sistem 28/28, 28 hari di Papua dan 28 hari di rumahnya di Yog-yakarta. Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk pak Taufik sekeluarga. Selamat berkarya di tempat yang baru dan selamat mengisi laporan pajak penghasi-lan ke negara. Adios amigo … Ada yang pergi ada pula yang datang.... Selamat bergabung! Bambang Nurcahyo Tak usah ditanyakan lagi, namanya saja sudah jaminan bapak ini orang Indonesia asli. Bekerja untuk Damitworleyparson dan baru beberapa hari saja di Brunei. Pak Bambang mengaku tidak biasa main badminton, cuma suka jogging saja. Hmmm… padahal syarat masuk KB-Seria harus bisa badminton. Tapi, tidak apa-apa pak. Nanti yang mulia bapak Tugiman sebagai

    Menpora punya tanggung jawab moral untuk menyediakan program pelatihan khusus untuk bapak. Suganda Bergabung dengan Damitworleyparson Brunei. Seperti halnya pak Bambang, pak Suganda baru pertama kali juga menginjakkan kakinya di Brunei beberapa hari yang lalu. Yudanto Hendratmoko Bekerja untuk Shell IT (SITI ) di Kuala Lumpur dan sekarang sedang assignment selama 3 bulan di BSP untuk menangani SAP. Sebelumnya pak Yudanto sudah pernah juga ditempatkan sementara di BSP (2005). Jadi, bisa dikategorikan stock lama lah. Fajar Wahyu Wisaksono Datang ke Brunei dan bergabung dengan BSP sebagai Petrophysics Engineer. Ayah 3 orang anak ini sebelumn-ya bekerja di BP Indonesia di Jakarta. Pak Fajar ini tukar guling dengan pak Taufik (he..he..he..), dari BP Indone-sia ke Brunei dan pak Taufik dari Brunei ke BP Indone-sia. Ahmadsyah Alghozi Nugroho Dengan wajah mirip pak Amin Rais, dia memperkenal diri sebagai Holly. Bergabung dengan Landmark-Halliburton dan ditempatkan di Brunei. Pak Holly bertugas sebagai on-site support untuk sub-surface software Landmark yang dipakai oleh BSP. Hariadi Prasetya Hari nama panggilannya, mulai bergabung dengan BSP sebagai Drilling Supervisor (Company man) untuk rig ENSCO-51. Sebelum ke Brunei, pak Hari sudah bekerja di Shell Belanda di Assen, selama 5 tahun. Bosan dengan keju Belanda dia minta pindah ke Brunei, untuk tukar selera ke nasi lemak dan mee goring..... akunya.@

    KENALAN DENGAN MASYARAKAT INDONESIA KB-SERIA

    Muka dan Punggung Oleh: Bambang Gumilar

    Samping: Peserta rapat pengurus per-siapan menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-62 RI di rumah Acep Prasodjo. Atas: Pengajian Zanjabil di rumah Dr. Mohd. Kartono Ibnoe.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 11

    Profile Haji Braitno bin Mangodia:

    Saksi Pergulatan Hidup Era Pendudukan Jepang Oleh: H. Efri Yoni Baikoeni

    Kampung yang terletak 20 km dari Pekan Tutong menuju Mukim Lamunin tersebut bernama Kg. Birau. Kampong ini dulunya banyak ditempati orang Indonesia yang dibawa Tentara Jepang ke Brunei pada zaman Per-ang Asia Timur Raya. Segelintir veteran Indonesia yang masih hidup dan dapat ditemui di kampung itu adalah Haji Braitno bin Mangodia. Kakek dari 54 orang cucu itu menyambut kami di depan pintu rumahnya dengan wajah ramah, penuh senyuman dan bersemangat. Wawancara dilakukan setelah selesai shalat Jumat di rumah beliau di Kg. Birau. Tentunya ke-datangan kami sudah diberitahu Haji Hussein, adik iparnya yang kami temui dalam pertemuan dengan ang-gota LegCo mewakili Daerah Tutong yaitu YB Haji Oth-man Uking dan YB Orang Kaya Jaya Putera Haji Mohd. Taha Abdul Rauf di rumah Simp. 468, Kg. Keriam Tu-tong. Kami tidak perlu berbasa basi memperkenalkan diri kepada Haji Braitno. Nyatanya beliau “straight to the point” bercerita pengalaman hidupnya dibawa Tentara Jepang ke Brunei. Saking antusiasnya Haji Braitno hanya bertutur dalam bahasa Jawa sehingga saya yang “Urang Awak” keteter juga dibuatnya. Karena tidak ingin meru-sak suasana hati (mood), kami langsung mendaulat Abdillah Syukri, sopir kami yang “Arek Suroboyo” itu menjadi interpreter. Sepintas postur tubuh beliau pendek, gemuk dengan kulit sawo matang berwajah “khas Jawa” tentunya. Siang itu beliau men-genakan pakaian Melayu berwarna merah jambu lengkap dengan peci dan sinjangnya. Kedatangan kami juga menjadi ajang reuni keluarga be-sar Haji Braitno karena di rumah itu juga sudah hadir is-teri beliau berumur 76 tahun disertai anak, menantu, cucu dan buyut. Sungguh merupakan suatu keluarga besar mengingat pasangan Haji Braitno Mangodia den-gan Hajah Siti Hajar binti Sarail dikaruniai 16 orang anak yaitu: 7 laki-laki dan 9 perempuan. Sungguh berbahagia rasanya pasangan ini dikelilingi orang-orang yang dicintai lagi patuh dan setia serta ma-sih tinggal di kawasan sekeliling. Bahkan pada tanggal 4 Oktober 2005 yang lalu, keluarga ini merayakan HUT Haji Braitno Mangodia dan Hajah Siti Hajar Sarail yang ke-76 dan 69 tahun disertai kegiatan Hari Keluarga yang meriah pula. Suatu pengalaman yang dapat dipetik dari cerita beliau adalah semangat bertahan hidup (living survive) dalam suasana penuh prihatin. Dapat dibayangkan “lelaki baja” yang dibawa peruntungan berkelana meninggalkan kam-pong halaman dalam usia masih sangat belia tersebut berhasil membesarkan 14 orang putera-puterinya. Bagai-mana resep dan rahasia hidup Haji Braitno selama ini?

    Haji Braitno Mangodia yang berasal dari Dusun Slero, Tegal dibawa Tentara Jepang sekitar tahun 1942 dalam usia 13 tahun. Ketika itu sedang menuntut ilmu di Seko-lah Rakyat kelas 4 di Tegal, Jawa Tengah. Tentunya banyak cara yang dilakukan Tentara Jepang menarik pemuda Indonesia agar berkolaborasi memenangkan Perang Asia Timur Raya. Tidak berhasil dengan cara halus, Tentara Jepang menggunakan cara paksa. Suatu ketika, pernah pemuda desa dikumpulkan dengan ajakan menonton wayang (puppet show), namun begitu selesai, pemuda desa itu langsung digiring bak sapi potong masuk truk tentara Jepang. Nasib selanjutnya dapat ditebak, pemuda desa dibawa sebagai pekerja rodi di berbagai negara Asia Tenggara. Lain cerita itu, lain pula cerita pemuda Braitno. Beliau yang termasuk berpendidikan lumayan ditawari kerja dengan gaji pantas. Pergilah anak ketiga pasangan Nuryodikromo dan Karsem tersebut meninggalkan 4 orang saudaranya masing-masing: Rawon, Daram dan Tarpi. Pada mulanya beliau dibawa ke Jakarta selama seminggu. Perjalanan berlanjut ke Singapura selama 3 hari. Pekerjaan yang dilakoni ketika itu adalah membuat tulisan propaganda di atas bendera Jepang “Hinomaru”. Nasib pemuda yang lahir tahun 1929 tersebut sesung-guhnya beruntung karena tidak menjalani kerja ala rodi. Setelah bekerja di Singapura beliau dibawa ke Miri (Serawak) dan tidak lama kemudian ke Kuala Belait (Brunei). Bersama dengan Braitno terdapat pula sekitar 300 orang yang ditinggalkan Jepang di Kuala Belait untuk dipekerjakan di kompeni (perusahaan) minyak dan kebun ubi. ..........(Bersambung ke halaman 19).

    H. Braitno Mangodia ketika merayakan HUT ke-76 tahun 2005 bersama isterinya Hj. Siti Hajar.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 12

    Sejumput Ungkapan Jiwa

    Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMIES) mengucapkan :

    “Selamat Sebagai Anggota Baru“ kepada:

    Mengucapkan Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya Atas Meninggalnya:

    Ayahanda dari Pak Yadi Hariadi (Emperial Sport) pada tanggal 16 Mei 2007 dalam usia 72 tahun. Mudah-mudahan segala amal ibadah almarhum dan almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan bagi yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan, Amin.@@

    Selamat Pindah Tugas (Tour of Duty) Ir. Bambang Gumilar, MSc

    pindah tugas ke Aberdeen, Inggris setelah sebelumnya bekerja di BLNG, Seria.

    & Ir. H. Erizal Rusli

    pindah tugas ke Miri, Serawak tinggal di: No. 660 Piasau Jaya, Phase 1 Miri. Sebelumnya bekerja di

    ”Damitworleyparson“, Seria.

    USTAD DIDIN JAMALUDUSTAD DIDIN JAMALUDUSTAD DIDIN JAMALUDDINDINDIN SIMP. 528, JALAN SUNSIMP. 528, JALAN SUNSIMP. 528, JALAN SUNGAI HANCHING BARUGAI HANCHING BARUGAI HANCHING BARU

    JALAN MUARAJALAN MUARAJALAN MUARA

    Selamat Kembali ke Tanah Air: 1.Ibu Holda Rusli dan keluarga

    pada tanggal 8 Juli 2007 dan selanjutnya tinggal di Palembang 2. Pak Yadi Suriahadi dan keluarga

    untuk selanjutnya kembali berkarir di Deplu Jakarta.

    Selamat Berulang Tahun kepada : 1. Bambang Tuharno, Staf KBRI Bandar Seri Begawan tanggal 27 Juli 2007

    2. Alden (Putera Hamzah Radjab) berulang tahun ke-3 tanggal 02 Juli 2007

    H. Erizal Rusli Bambang Gumilar dan Vidya

    Selamat Memboyong ”Trophy Dubes RI” kepada: Tim ”Sehat” IBIC Sdn Bhd (Putera) Tim ”Mutiara Nusantara” (Puteri) Pertandingan Volley HUT Kemerdekaan RI ke-62 di KBRI BS Begawan tanggal 22 Juli 2007 Tim Terbaik 2 dan 3 Putera dan Puteri : ”Arbados” dan ”Garuda” (Putera) ”IPHO Sejati” dan ”Dharma Wanita” (Puteri)

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 13

    Aktivitas Wanita Persatuan

    Keterangan Gambar: 1). Ibu Rimah Herijanto dgn juara mewarnai gambar di Sg. Basong. 2). Ibu Khadi-jah Nabil mewakili Ibu-ibu sedang bertanya dalam pen-gajian Zanjabil. 3) Asyik berjoget ria ber”poco-poco” di Sg. Basong. 4). Melepas kepulangan ibu Holda Rusli di airport tanggal 7 Juli 2007. 5). Ibu Vidya Bam-bang ikut suami pindah tu-gas ke Inggris dilepas Ibu Bilman Marpaung. 6) Tim Volley Puteri berlaga tang-gal 22 Juli 2007 di KBRI.

    1

    1

    2

    3

    3

    2

    4

    4

    3

    2

    1

    5

    6

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 14

    T o u r o f D u t y ………………….

    Perpisahan Pak Yadi Suriahadi Waktu berlalu bergitu cepat. Begitulah ungkapan yang tepat menggambarkan saat perpisahan yang terasa datang tiba-tiba. Setelah 3 tahun lebih bertugas di KBRI Bandar Seri Begawan, Pak Yadi Surihadi dan keluarga akan kembali ke Tanah Air pada akhir bulan Juli 2007. Sehubungan dengan itu, Dubes RI Bapak Herijanto Soe-prapto mengadakan acara perpisahan untuk keluarga Pak Yadi Suriahadi tanggal 21 Juli 2007 di Wisma Duta Indo-nesia. Hadir dalam kesempatan tersebut, Penasehat KN Pak Agus S Djamil, Mohd. Nabil Almunawar dan Dr. Gozali Moekti. Sebagai anggota KN, Pak Yadi Suriahadi menda-pat cendera mata yang diserahkan oleh Wakil Ketua KN Ibu Dewi Mirwan sebagai kenang-kenangan. Acara juga dimeriahkan oleh sumbangan lagu oleh pe-serta kontes “Mama Mia” yang dipandu oleh MC Hadianto dan MC Efri Yoni Baikoeni. @@@@

    Keluarga Bambang Gumilar dan H. Erizal Rusli Pindah Tugas ke Inggris dan Miri

    Ir. Bambang Gumilar, yang bekerja pada Brunei Liquid Natural Gas (BLNG) Brunei Darussalam di Seria pindah tugas (tour of duty) ke Inggris. Tentunya Masyarakat Indonesia KB-Seria merasa kehilangan mengingat beliau seorang ”focal point” yang sering menyediakan waktunya wira wiri mengurus kegiatan Masyarakat Indonesia di KB-Seria. Tidak lupa, keluarga KN melepas kepulangan keluarga Bambang Gumilar ke Tanah Air tanggal 6 Juli 2007 di Bandara Berakas sebelum bertolak ke Inggris. Hadir diantaranya Ketua KN Pak Ismaya Sukardi, Pak Agus S Djamil, Efri Yoni dan Arif Rifanto. Tampak pula diantaranya wakil Masyarakat Indonesia KB-Seria Ir. Bilman Marpaung. Pak Bambang yang alumnus Master ITB telah bekerja di Brunei Darussalam sejak 2001. Tidak hanya itu, Masyarakat KB-Seria juga kehilangan salah seorang ”sesepuhnya” yaitu H. Erizal Rusli sekeluarga yang pindah tugas ke Miri, Serawak. Keluarga Pak Erizal Rusli yang menunaikan haji tahun lalu tinggal di Miri yaitu: No. 660 Piasau Jaya, Phase 1 Miri. Pak H. Erizal Rusil adalah tamatan Teknik Universitas Nasional jakarta dan bekerja sebagai ahli pipa minyak di ”Damid Horly” sejak sejak 1996. Selamat jalan dan semoga sukses selalu di tempat yang baru. Jangan lupa silaturrhami terjalin terus adanya.

    Atas: Uni Linda, isteri Pak Erizal Rusli dan keluarga pada acara silaturrahmi pamitan di Bandar Seri Begawan.

    Bambang Gumilar dan isteri ketika dilepas oleh keluarga KN

    Gambar Atas: Anak-anak KN dan bapak-bapak antusias mem-berikan dukungan ketika perlawanan antara Tim Volley Puteri KN dengan salah satu lawannya di KBRI BS Begawan. Kanan: Foto Bersama sebelum pertandingan tennis meja dimulai. Ter-lihat Penasehat KN Pak Agus S Djamil dan sponsor kegiatan yaitu Pak Yadi Hariyadi dari “Emperial Sport” di Batu Satu.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 15

    Investasi dan Pengelolaan Keuangan 7 P I n t u S u k s e s B e r I n v e s t a s I

    Oleh : Ir. Agus S. Djamil, M.Sc Pilihlah beberapa kombinasi instrument investasi. Bagi dana investasi Anda dalam beberapa macam instrument itu. Ini untuk keamanan, menghindari resiko. Jadi jan-gan mengikuti hawa nafsu, dan mempertaruhkan seluruh asset kita hanya pada satu macam instrument investasi. 4. Reinvestment dan Redistribusi. Reinvestasi dari imbal hasil yang kita peroleh sangatlah dianjurkan. Mis-alnya keuntungan dari investasi saham berupa hasil dividen (keuntungan perusahaan yang dibagikan ke kita), perlu dibelikan lagi saham baru. Reinvestasi bisa juga dengan menginvestasikan dana imbal hasil ke in-strument investasi lainnya. Misalnya setelah untung besar dari saham, cepat disampirkan pada investasi property atau real estate. Redistribusi maksudnya adalah mengedarkan lagi dana yang diperoleh dari keuntungan berinvestasi. Jangan sampai menimbun dana. Atau kalau Anda mempunyai wawasan yang jauh ke depan hingga ke ‘hari ke-mudian’, maka reinvestasikan hasil dividen tersebut dengan cara membayarkan zakat membersihkan harta, dan mensedekahkan atau membelanjakannya di jalan Allah, seperti memberi beasiswa anak yatim piatu. Re-investasi yang sekaligus redistribusi harta Anda itu di-pastikan akan memperoleh ROI (Return On Invest-ment) minimal 700% dan akan dinikmati abadi oleh diri kita yang paling pribadi, ruh kita kelak. 5. Balanced. Dalam mengelola investasi kita adalah melakukannya secara seimbang, balanced. Porsi por-tofolio jangka pendek (seperti deposito) seimbang den-gan porsi portfolio jangka panjang seperti saham, prop-erty, bond dan tentu saja amal jariah. Investasi untuk dunia sebanding dengan masa kita di dunia. Investasi untuk “hari kemudian” di akherat juga sebanding dengan waktu abadi yang akan kita lalui di akherat nanti. (Bersambung ke halaman 16.)

    Ada tujuh Pintu Sukses yang perlu kita perhatikan dalam membuat keputusan investasi. Tujuannya tentu saja adalah untuk secara total memaksimalkan imbal hasil dan meminimalkan resiko. 1. Time Frame. Rentang waktu kita melaksanakan inves-tasi. Dalam berinvestasi, visi rentang waktu yang panjang pasti akan memperoleh imbal hasil atau return yang tinggi. Semakin panjang wawasan kita dalam berinves-tasi, dan tidak bergeming dengan godaan jangka pendek untuk profit taking, maka peluang untuk suskes makin besar. Dalam hal uang bisa kita lihat dari penelitian Stan-dar & Poor yang menggunakan data tahun 1926 – 2004, bahwa peluang untuk mendapatkan untung (alias positive return) dalam berinvestasi di 500 saham yang tergabung dalam S&P500 selama 1 tahun adalah 70.5%; kalau tetap berinvestasi selama 5 tahun peluang untungnya 86.5 %; dan kalau 10 tahun 97.9%. Sedangkan kalau tetap saja berinvestasi selama 20 tahun, maka peluang untungnya adalah 100% ! Jadi dalam rentang waktu yang lama berinvestasi di saham pasti memberikan keuntun-gan. 2. Risk vs Return. Setiap investasi untuk memperoleh imbal hasil (return) pasti mempunyai resiko (risk) yang sepadan. Investasi yang berpeluang memberikan imbal hasil yang tinggi juga diikuti dengan resiko yang lebih besar. Demikian pula sebaliknya. Misalnya, Deposito mempunyai resiko rendah namun imbal hasilnya juga rendah, 9 -10% per tahun. Kemungkinan hilangnya dana kita cukup kecil. Investasi dalam reksadana (mutual fund atau unit trust) mempunyai peluang lebih tinggi dengan return 15 – 50% per tahun. Sedangkan investasi saham mempunyai potensi imbal hasil yang lebih tinggi lagi 20 - 60% per tahun, namun resikonya lebih tinggi lagi. Dan seterusnya. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan karena sifat resiko yang selalu melekat pada investasi, lakukanlah diversifikasi, atau membagi investasi pada beberapa macam instrumen, dijelaskna di point 3. Sedangkan dalam untuk resiko selama hidup ini, maka sisihkan dana untuk membayar premi asuransi. Saya punya saran un-tuk memanfatkan program asuransi takafulink. Takafulink ini mirip dengan asuransi unit link yang mengaitkan premi asuransi dengan investasi pada beberapa instrument reksadana. Asuransi Unit link seperti ini sebenarnya lebih mendekati kaidah yang adil dan Islami. Adakah investasi yang bebas dari resiko dan meliputi kehidupan sekarang dan hari akhir nanti yang amat pan-jang? Ada. Silakan buka AlQuran surat 2 ayat 257 dan 265. 3. Portofolio. Kita perlu menyusun rangkaian investasi dalam suatu portofolio dan membagi investasi kita dalam beberapa instrument, dalam beberapa “keranjang” agar mengurangi resiko gagal. Instrument investasi keuangan ada banyak macam, antara lain: deposito, reksadana (mutual fund / unit trust / saham amanah), saham, obli-gasi (Surat Utang Negara / SUN atau pun korporasi), sukuk (Obligasi syariah), property (tanah, rumah, apart-ment, ruko, dll), emas batangan, andil (equity) dalam pe-rusahaan, dan banyak lagi.

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 16

    Ruang Kecantikan Wanita Perawatan Mata

    Oleh: Rd. Hj. Pipih Supriyah*

    Kulit daerah sekitar mata memang lebih tipis dibanding dengan daerah kulit yang lain. Kelenjar-kelenjar minyak serta kelenjar keringat tidak terlalu berkembang di daerah terse-but. Inilah salah satu sebab men-gapa daerah mata amat rapuh dan mudah terjadi kek-enduran (kadang timbul kantung mata, kerut-kerut, ling-kar mata dan lain-lain). Disamping itu, ada faktor-faktor lain yang juga meru-pakan penyebab timbulnya masalah tersebut yaitu karena faktor keturunan/bawaan, metabolisme yang kurang baik, faktor-faktor kebiasaan seperti kurang tidur, juga membersihkan tata rias sekitar mata kurang tepat atau juga sering menangis yang menyebabkan mata jadi sembab. Bila menonjolnya kantong mata disebabkan karena fak-tor keturunan maka hampir dipastikan bahwa tidak ada suatu cara penanggulangannya kecuali dengan cara operasi walau cara ini tidak dianjurkan. Tetapi bila kan-tung mata timbul akibat kurang tidur atau akibat menangis maka masalah tersebut dapat diatasi. Cara Mengatasinya: Kompres daerah sekitar mata dengan bantalan teh ce-lup yang sudah dipergunakan (masih dalam keadaan lembab). Tentu saja lebih baik adalah menghindar dari penyebab masalah tersebut yaitu dengan menjaga tidur teratur dan memperlakukan daerah sekitar mata den-gan hati-hati. Dengan Perawatan Kosmetika: Sebelum tidur bersihkan daerah sekitar mata dari tata rias dengan menggunakan “Pembersih Pemulas Mata”. Oleskan dengan menggunakan kapas halus, usapkan perlahan-lahan sisa tata rias tersebut. Menjaga agar daerah sekitar mata tidak mudah berkerut, rawatlah dengan menggunakan “Mujisat Mata Kejora” secara teratur yang mengandung minyak zaitun dan minyak bulus yang dapat meremajakan sel-sel kulit, juga men-gurangi kerut-kerut dan mencegah kekeringan kulit. Oleskan secukupnya pada kelopak mata dan bawah mata. Dapat juga dengan menggunakannya pada ma-lam hari atau pada saat di rumah. Bila anda menata rias dengan menggunakan perona mata, sebelumnya oleskan terlebih dahulu “Alas Pemu-las Mata” pada kelopak mata yang berfungsi untuk me-lembabkan kulit dari kekeringan dan agar tata rias mata menjadi sempurna dan mudah luntur. Barulah setelah itu anda dapat memilih perona mata yang disesuaikan dengan busana.

    * Penulis adalah ahli kecantikan “Sari Ayu Martha Tilaar” BSB

    IURAN KN Pada bulan Juli 2007 ini, Persatuan Masyarakat Indone-sia mengingatkan kepada anggotanya untuk dapat men-jadi anggota aktif dengan mendaftarkan diri. Setiap ta-hun, anggota membayar iuran sesuai dengan keadaannya masing-masing:

    • B$ 60.00 untuk satu keluarga

    • B$ 30.00 untuk pasangan suami-isteri saja

    • B$ 15.00 untuk perseorangan / lajang

    • B$ 100.00 untuk Keanggotaan Kelompok, dengan anggota sedikitnya 10 orang dan maksimum 50 orang.

    Pendaftaran dapat disampaikan kepada Ibu Yanti Rid-wan Siddiq (Bendahara). Iuran anda akan digunakan untuk membiayai kegiatan bersama. Terima kasih.

    Sambungan Kolom Investasi halaman 15 6. Continuous Learning. Inilah investasi yang se-layaknya Anda lakukan pertama dan terus menerus se-umur hidup. Belajar terus menerus untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas diri. Tanpa pengetahuan kita akan terus ketinggalan untuk bisa ber-investasi dengan optimum. Bagaimana kita bisa untung besar kalau tidak tidak dengar dan tidak pernah tahu adanya peluang besar yang sedang dan akan terjadi di hadapan kita? Baca buku atau artikel, diskusi dengan teman dan sau-dara dengan semangat menambah ilmu pengetahuan apa saja, terutama mengejar ketertinggalan kita dalam masalah investasi, jangka pendek dan jangka panjang. 7. Halalan Thoyyiban. Halalan thoyyiban bukan hanya berlalu untuk makanan. Tetapi juga berlaku untuk cara kita mengumpulkan uang untuk membeli makanan yang akan kita konsumsi dan untuk isteri dan anak-anak kita. Jangan asal tubruk, sikat habis, apalagi korupsi yang merugikan pihak lain. Sekarang Anda punya cukup banyak pilihan berinves-tasi dengan cara yang halal. Tidak ada lagi alasan mengejar bunga bank dengan alasan darurat, karena tidak ada cara berinvestasi dan menabung dengan cara yang memenuhi hukum syariah.

    Bandar Seri Begawan, 1 Juni 2007

    Keorganisasian

    Pertandingan Badminton Peringatan HUT RI ke-62

    Persatuan Masyarakat Indonesia akan menyeleng-garakan pertandingan bulu tangkis (badminton) dalam rangka Peringatan HUT Proklamasi Kemer-dekaan ke-62 RI tahun 2007. Kegiatan tersebut di-laksanakan pada hari Minggu tanggal 5 dan 12 Agustus 2007 pukul 07.00-16.00 di Dewan Riadah Pusat Belia, Bandar Seri Begawan. Let’s Join!!

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 17

    KOLOM CURAHAN HATI

    Hari Selasa 12 Juni 2007, saya ber-sama Imron (putra Almarhum H. Rusli) kira-kira pukul 7 pagi berangkat ke Sungai Basong untuk survey tempat serta konfirmasi kegiatan Piknik dan Arisan KN, dan Al-hamdulillah kami dapat izin dari pihak Pejabat Daerah Tutong untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai den-gan tanggal dan tempat yang dimaksud. Dalam perjalanan ke Sungai Basong, saya terlibat pem-bicaraan yang cukup mengharukan dengan ‘baim’ (panggilan akrab Imron) seputar ayahnya yang dikebumikan di kampung halamannya Palembang, saat itu saya menjadi ‘pendengar’ yang baik untuk curahan hati baim akan segala nasihat dan semangat hidup yang diberikannya oleh ayahnya kepada anak-anaknya, dan berikut ungkapannya : “Bapak selalu menitik beratkan kepada kami selaku anak-anaknya tentang masalah IBADAH, selalu yang ditanya bila kami berjumpa dengannya adalah pertan-yaan “sudah sholat apa belum?”, pernah suatu masa dahulu bapak sempat marah, tapi tidak dengan suara keras melainkan datar tapi penuh makna yang tajam. Ketika itu saya belum sholat hingga waktu sholat akan habis, dan beliau dengan cepat mengambil tas besar serta memberikannya kepada saya sambil berseru den-gan tangan menunjuk tas besar tadi “hai nak!!!..... kau ambil semua pakaianmu dan masukkan kedalam tas ini, dan kau pergi dari rumah lalu kau cari orang tua yang dapat memberimu kebebasan untuk tidak mela-kukan sholat, kau bebas lakukan apa saja dan orang tuamu itu tidak ambil peduli dengan ulah serta per-angaimu, ingat nak!!! bapakmu tidak takut untuk kau benci…. tapi bapak lebih takut bila Allah benci kepada bapak karena tidak menyuruh anak-anaknya untuk taat dalan beribadah kepadaNYA, apa yang akan bapak jawab di akhirat nanti bila disoal ma-salah ini…???”. Dalam sikap tegasnya, bukan berarti bapak tidak dapat bercanda dengan kami anak-anaknya, bahkan dalam setiap pertemuan keluarga (bila cuti balik kampung) se-lalu ada saja cerita lucu dan humor segar yang membuat suasana menjadi hidup dan membuat kami menjadi sayang kepadanya. Namun apa nak dikata…. Bila bapak yang selalu bersikap tegas dan bersahaja dalam can-danya, kini telah tiada. Bapak yang lahir di Meranjat, 22 Juni 1952 dan wafat di Brunei Darussalam 2007 adalah sosok bapak yang periang dan sederhana dalam penampilan tidak gengsi dalam keadaan, pernah saya bertanya kepada bapak, “mengapa bapak tidak mem-beli kereta yang lebih baik lagi sehingga bapak bo-leh bergaya?”….!!! apa jawabnya…..??? “hai nak, untuk apa berlebih-lebihan, kalau kita tidak perlu benar untuk memilikinya, yang penting kereta kita lunas dan tidak ada kaitannya dengan bank”.

    S. M. S. T E R A K H I R A Y A H K U…… !!! Oleh: Muhammad Zaky

    Suara berat dari mulut baim dan perasaan haru saat curhat dengan saya membuat sayapun ingat ayah saya yang belum lama juga meninggal dunia (semoga Allah mengampuninya). Lalu baim pun menutup curhat-nya dengan saya perihal S.M.S. terakhir ayahnya tiga hari sebelum meninggal dunia semua anak-anaknya mendapat S.M.S. tersebut, berikut petikkannya ….”Harta itu memang rezeki dari Allah, tetapi itu adalah peringkat yang terendah, kekayaan ilmu, kekayaan hati dan Iman adalah yang tertinggi diatas kekayaan harta, kita jangan bangga denganya….., harta adalah sesuatu yang rendah, karena penjahat-pun diberikan banyak harta, luaskan hidup dengan meluaskan ilmu, amal dan Sillaturrahmi, semoga Al-lah yang Maha Pengasih berkenan melapangkan dan meluaskan urusan-uruasan kita. Amin”. Semoga curahan hati ini dapat diambil hikmahnya serta menjadi peringatan untuk kita semua bahwa keberadaan kita di dunia ini adalah sementara, dan apa yang kita miliki sekarang adalah hanya sebatas HAK GUNA PAKAI bukan HAK MILIK yang tidak dibawa menghadap ALLAH kecuali Amal Jariyah, Ilmu yang bermanfaat serta Do’a anak yang Sholeh/Sholehah. (Wallahu A’lam Bishowab) -------------------------------------------------------------------- Bagi para pembaca yang ingin berkongsi cerita atau CURHAT boleh mengirim e-mail ke alamat: [email protected] dan yang mau mengajak makan boleh hubungi HP.8836721, dijamin tidak ditolak.

    “Baim” dan ibundanya Holda Rosli sebelum meninggal-kan Brunei Darussalam setelah kepergian Ayahanda

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 18

    Dari “Lemari Brankas” Ibu Yanti Ridwan Laporan Kas Bendahara Bulan Januari - Juli 2007 Pendapatan Pengeluaran

    Tgl Keterangan Jumlah Tgl Resit Keterangan Jumlah

    01-01-07 Saldo 2005 $4,559.14 27-01-07 116

    Fotocopy Warita 200 set Edisi January $380.00

    09-01-07 Iuran anggota Ida Ayu $15.00 28-01-07 117

    Cendramata u/ penulis aktif warita $185.35

    14-01-07 Sumb dari b Juniarti hasil penjualan empek2 $10.00

    19-02-07 118

    Tambhn sumbgn Bencana banjir IND Zanzabil ($519), KN $81.00

    04-02-07 Iuran anggota Nurjanah, Evi Yani, Gozali, Susi AMJ $120.00

    19-02-07 119

    Konsumsi rapat pengurus + penasehat KN di rest CM Mohd $200.00

    Iuaran anggota Dewi Mirwan, Eddy Hendrasyah $90.00

    19-02-07 120 Bola volly putri $31.78

    Iuran anggota Rosmiyati, Jessy Dodi $ 60.00 14-03-07 121

    Fotocopy Warita 200 set Edisi Maret '07 $380.00

    Iuaran anggota Wani Lubis '06 $60.00

    122 Alat2 permainan u/anak pic-nick di Muara $200.00

    25-02-07 Iuran anggota Mohd Nabil, Acep Pra-sojo, Karnedy $120.00 123 Sewa tenda + kursi, cuci foto $150.00

    06-03-07

    Sumb dari Kas Arisan putaran akhir $200.00 124 Hadiah, plastick sampah, buku resit $ 42.70

    Iuran anggota Kusumayati $60.00 125 Tambh u/konsumsi $900.00

    18-03-07 Baju kaus KN 1 @ $15 $15.00 126 Hosting Fee KN Webside (Des '06 - Des '07) $106.00

    18-03-07 Iuran anggota Tuty Sukijo, Yanti ldris, Diah syarial $60.00

    01-04-07 127 Pengatian Adaptor, socket $103.50

    Iuran anggota Dewi Nuraini, Siti Saropah, Wiwit B $120.00

    18-05-07 128

    Fotocopy Warita 200 set Edisi Mei '07 $380.00

    Iuran anggota Dhofir, Nani Wahid, Yadi Suriahadi $80.00

    10-06-07 129 Tambahan konsumsi piknik $500.00

    Iuran anggota Siti Rokayah, Retna S, Rusdiyanto $115.00

    11-06-07 130 Sewa kursi + meja dll $150.00

    Iuran anggota Narti Soleh '06 $60.00 14-06-07 131

    Hadiah mainan u/anak2 di piknik $108.70

    sumb dari Widhi $30.00

    20-03-07 Iuran anggota Habibah $30.00 15-07-07 132

    Fotocopy Warita # Edisi Agus (200 set) $380.00

    01-04-07 Iuran anggota Sarpani, Ahmad Rodhi $60.00

    03-05-07 Iuran anggota Moh Kartono $60.00 Jumlah pengeluaran $4,279.03 08-05-07 Iuran anggota Annie Arifin $60.00

    13-05-07 Iuran anggota Awang besar, Didin Jamaludin $90.00

    Iuran anggota Efri Yoni $30.00 21-05-07 sumb dari Narti $50.00 10-06-07 Iuran anggota Arif Rivanto $60.00

    17-06-07 Iuran anggota Budiyanti S, Deppy H, Neneng S $105.00

    17-06-07 Iuran anggota Rimah Herijanto, Rina Safril & Ria Djamil $150.00

    05-07-07 Iuran anggota Holda $30.00

    15-07-07 Iuran anggota Susi Wongso, Siti Fan-timah + sumb $85.00

    Iuran anggota Sri Kardi Adi, Pipih S, Abdr Haqqi $105.00 Iuran anggota Lina Hanafi, Fika Agus, Aishah, Ismoyo S $210.00 Saldo $2,620.11

    15-07-07 15-07-07 JUMLAH B$6.899.14 JUMLAH B$6,899.14

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 19

    Jejak Langkah Perjuangan Sambungan dari halaman 11. Profile Haji Braitno bin Mangodia Setelah kekalahan Jepang dan Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, terpikir juga untuk pulang ke Tanah Air. Bagaimana tidak !! Orang tua dan saudara masih ada di kampungnya. Namun upaya itu terkendala akibat tidak adanya identitas diri. Pada waktu itu, Tentara Australia sebagai bagian dari Tentara Berikat (Sekutu) sangat gencar merazia penduduk. Dalam setiap perjalanan, selalu diperiksa kartu identitas. Mana yang tidak punya langsung ditahan. Apalagi untuk pengurusan passport tidak memungkinkan karena Kedutaan Indonesia pada waktu itu hanya ada di Singapura. Karena pengalaman dan pendidikan yang cukup memadai akhirnya beliau memutuskan menetap di Kg. Sinaut dan diterima bekerja di Jabatan Pertanian Brunei sejak 1951 sampai 1988. Pada tahun 1953, pemuda Braitno menikah dengan Siti Hajar binti Sarail dan tidak lama kemudian beliau mendapat kewarganegaraan Brunei setelah menukar nama aslinya Prayitno menyesuaikan dengan lidah Brunei menjadi Braitno. Siti Hajar merupakan anak sulung dalam keadaan yatim setelah ditinggal orangtuanya sehingga menjadi tulang punggung keluarga. Dengan perkawinan tersebut Braitno bak jadi “pahlawan” karena tidak hanya menghidupi isteri dan anak-anaknya namun juga pembela sanak keluarga barunya. Meski sudah bekerja dan makan gaji, keinginan untuk bertemu dengan keluarga di Indonesia tidak per-nah surut, sayang terkendala biaya. Untuk pulang ke Tanah Air sedikitnya diperlukan biaya pada waktu itu (tahun 1974) sebesar B$2.000, sementara gaji yang diterima hanya B$600 sehingga uang itupun hanya cukup untuk nafkah keluarga dengan hidup prihatin seadanya. Namun beliau masih tetap bersyukur, karena keinginan pulang kampung itu sempat terpenuhi 2 kali meski tidak bertemu langsung dengan keluarganya. Kebetulan ada warga Brunei Kg. Sinaut yang kawin dengan orang Jawa sehingga beliau “dipelawa” ikutserta, namun beliau tidak punya waktu mencari “susur galur” keluarganya.

    Kepada saya beliau mengungkapkan rindunya akan keluarga yang masih tersisi di Tegal sana dan berharap ada pula pihak-pihak yang mempertemukan mereka. Pak Syukri, interpreter kami menyatakan bahwa beliau merasa “surprise” karena bahasa Jawa yang digunakan Haji Braitno Mangodia masih sangat bagus disamping bahasanya “halus” tidak seperti bahasa Tegal umum-nya yang terkesan “pasaran”. Padahal komunikasi ke-luarga selama ini dengan anak-anak dan isteri meng-gunaan Bahasa Melayu Brunei. Menjawab pertanyaan tersebut, Haji Braitno kembali mengimbas sejarahnya zaman Jepang. Setelah sampai di Kuala Belait, beliau kemudian dipindahkan ke Singapura untuk bekerja di perusahaan minyak selama 3 tahun. Di sana beliau bekerja dengan seorang bos warga Belanda keturunan dari Solo. Dari beliaulah, pemuda Braitno kemudian dapat menguasai bahasa Jawa halus (Jawa Kromo). Ketika ditanyakan mengenai keberadaan veteran Indonesia yang sama-sama dibawa Tentara Jepang, Haji Braitno bin Mangodia mengemukakan bahwa setahu beliau saat ini masih ada lagi veteran Indonesia zaman Jepang yang tinggal di Kampong Birau bernama Haji Suriadi dan Haji Darumin di Kampong tetangga yaitu Kg. Loagan Timbaran. Sementara veteran bernama Awang Sukip yang tinggal di kampong Mumong, Kuala Belait beliau kenal dengan baik. Tinggallah sekarang veteran yang menunaikan haji ta-hun 1988 tersebut menghabiskan sisa-sisa umurnya menikmati uang pensiunan hari tua dari Pemerintah Brunei serta memperbanyak amal ibadah. Seolah dia berpacu dengan waktu, sejak pensiunan tahun 1991 beliau secara sukarela membaktikan dirinya sebagai bilal di Masjid Kg.Sinaut yang tidak jauh dari rumahnya. Apalagi yang dia cari? Dari semua anak-anaknya, seo-rang diantaranya bermenantukan orang Indonesia dan lima anaknya berstatus pegawai negeri dan setiap hari anak-anak, cucu-cucu dan cicit-cicitnya memberinya rasa bahagia.

    Bandar Seri Begawan, 11 Mei 2007

    Penulis (kanan) berfoto dengan H. Braitno bin Man-godia dengan isteri beliau Hj. Siti Hajar dalam kesem-patan wawancara di rumah beliau di Kampung Birau.

    Ikuti “Malam Kebudayaan Indonesia“ di Orchid Hotel

    Persatuan Masyarakat Indonesia akan menyeleng-garakan “Malam Kebudayaan Indonesia” tanggal 25 Agustus 2007 pukul 19.30 di Hotel Orchid, Berakas dalam rangka memeriahkan perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-62 RI 2007. Malam kebudayaan diawali dengan jamuan makan malam (dinner) dan kemudian dilanjutkan dengan persembahan kebudayaan dan kesenian Indonesia khususnya oleh anak-anak Indonesia diiringi den-gan organ tunggal Thobib Kholil. Peserta dikena-kan bayaran B$20 sebagai charity. Let’s Join….

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 20

    Setiap Idul Fitri tiba, adikku yang bekerja di salah satu bank pemerintah mendapat tugas tambahan yaitu mene-rima order penukaran uang recehan, mulai dari lima ra-tusan hingga lima ribuan. Biasanya Bapak yang paling banyak menukar karena rumahnya hampir selalu men-jadi tempat berkumpul sanak keluarga, dari pihak Ibu maupun Bapak. Di pagi Idul Fitri setelah shalat ‘Id di la-pangan beliau sudah siap menerima kunjungan tamu-tamu kecilnya. Selain cucu-cucunya yang berjumlah 22, sanak saudara, juga anak ataupun cucu tetangga. Malah sering juga datang serombongan anak dari kampung sebelah yang mungkin mendengar rumah si anu yang selalu membagi-bagikan angpao. Saya tak tahu kapan tradisi memberi angpao hari raya dimulai, tetapi seingat saya sejak kecil kami selalu men-dapat hadiah berupa uang yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah hari kami berpuasa. Makin banyak bolong puasanya maka makin sedikit uang yang kami terima. Mungkin hal itu dilakukan bapak ibu agar kami berse-mangat menjalankan ibadah puasa. Semakin besar apalagi setelah berumah tangga giliran kami yang memberi angpao. Kalau dulu uang langsung diberikan begitu saja tetapi sekarang uang diberikan dalam amplop angpao yang bentuknya mungil berwarna-warni, kebanyakan sih berwarna hijau. Selain untuk ibu dan bapak, kami menyiapkan angpao untuk keponakan-keponakan dan tamu-tamu kecil kami. Diantara enam bersaudara kebetulan sayalah yang mempunyai anak paling banyak, sehingga sering adik dan kakakku meledek, “Wah kamu panen nih! Memberi satu atau dua angpao eh balasannya dapat empat ang-pao”. “Ya, itu kan rejeki masing-masing anak! Makanya jangan irit punya anaknya”, balasku.. Pertama merayakan Idul Fitri di negara tetangga kita Brunei Darussalam, saya sempat terkaget-kaget. Tern-yata tradisi memberi angpao di sini sudah lebih membu-daya, seiring dengan membudayanya tradisi ‘open house’ yang juga dikenal dengan istilah ‘rumah terbuka’. Di hari yang fitri ini hampir semua rumah penduduk ber-agama Islam ramai dihiasi lampu kelap-kelip yang ka-dang menyala kadang mati. Kata teman yang sudah lama bermukim di negeri kecil nan kaya ini, jika lampu di sebuah rumah menyala berarti si empunya rumah siap menerima tamu. Siapapun yang berkunjung ke rumah-nya dijamu dengan hidangan kue-kue bahkan kadang hidangan makan lengkap. Dan yang disukai anak-anak adalah pembagian angpao ketika kita berpamitan. Tadinya saya ragu untuk mengajak anak-anak berkeliling ke rumah-rumah yang mengadakan open house. Ber-salaman, makan-makan, kalau sempat bersenda gurau, lalu pulang, sepertinya bukan hal yang menyenangkan

    untuk mereka. Tetapi ternyata saya keliru. Kenyataannya anak-anak sangat menikmati acara ini. Mereka selalu antu-sias bahkan aktif bertanya ,”Ma, hari ini kita ke rumahnya siapa? Nanti kita ketemu te-man-teman ya!”. Memang, sejak menghadiri beberapa acara open house dan bertemu teman yang anaknya seusia, anak-anak langsung mendapatkan kelompok mainnya. “Mau bertemu gengnya nih!”, canda papanya. Mungkin karena itu mereka antusias jika diajak berkelil-ing atau karena harapan ingin mendapatkan angpao ?! Ternyata tidak setiap tuan rumah yang mengadakan open house memberikan angpao. Pernah anak-anakku kecele. Di salah satu rumah, setelah puas menikmati hidangan dan kami berpamitan anak tertuaku menyeng-gol-nyenggol badanku sambil berbisik, “Ma kok engga dapat angpao sih !”, karena dia melihat tuan rumah menyambut uluran pamit kami dengan tangan kosong. Biasanya angpao diberikan ketika tamu pamitan, walau-pun kadang ada juga yang langsung memberikan ang-pao ketika tamu baru datang. Karena sudah hafal ritual itu maka anak-anak selalu dengan ta’zim berbaris ketika mau pamit pada tuan rumah. Tetapi pernah mungkin karena merasa bosan dan ingin cepat pulang, anak keti-gaku langsung berlari keluar rumah salah seorang teman kami sementara yang lain masih berpamitan dan ten-tunya siap menerima angpao. Di dalam mobil ketika adik dan kakak-kakaknya memperlihatkan angpao yang mereka dapat, dia langsung menggerutu, “Kok aku engga dapat sih !”. Kakaknya langsung menimpali, “Siapa suruh keluarnya duluan, gak pamitan lagi!”. Setelah pulang dari berkeliling biasanya suamiku men-gumpulkan angpao anak-anak dan membukanya satu persatu. Kalau sudah begitu aku selalu mele-deknya ,”Bandar lagi terima setoran nih ye !”. Karena belum mengerti uang, anak terkecilku selalu menolak jika diberi angpao. Kalau sudah begitu biasanya dengan sigap kakak-kakaknya mengambil alih dan lang-sung memberikannya padaku, “ Nih angpao adik biar disimpan Mama”. Jadilah tas kecil saya penuh dengan amplop angpao yang beraneka ragam. Kalau kakak-kakaknya sih sudah dikirimkan tas-tas kecil dari ne-neknya di Jakarta. Mereka selalu sigap jika hendak pergi, siap dengan tas angpaonya. . Karena tradisi pemberian angpao ini tidak kusadari pada mulanya, ada satu kejadian yang membuatku malu di tahun pertama kami di Brunei. Di hari kedua Idul Fitri kami ketamuan anak-anak tetanggaku. “Aunti, Aunti, raye Ti, raye Ti”, teriak mereka ketika pembantu rumah kami menyambut di depan pintu. Selesai bersalaman sayapun menyuruh mereka duduk dan mencicipi hidan-gan yang tersedia…. (Bersambung ke halaman 21)

    LIFE’S STYLE

    A N G P A O H A R I R A Y A oleh : Ummi Kamila

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 21

    Kisah TKI

    Di Kedutaan aku tidak be-gitu lama karena selalu dipinjam orang sampai diambil oleh sebuah ke-luarga besar untuk bekerja tetap. Sejak saat itu penderitaanku mulai berkurang. Se-lama 15 bulan aku bekerja yang dibayar gaji sesuai. Akhirnya aku dapat mengumpulkan uang dan dapat pu-lang ke Indonesia. Aku bercuti 1 bulan dan kembali ke Brunei dengan satu harapan agar majikanku yang dulu mau membayar gajiku. Aku tidak pernah berhenti berharap dan selalu berdoa semoga Tuhan membukakan pintu hatinya agar sadar akan semua perbuatannya. Aku hanya ingin agar mereka merasakan penderitaan sebagaimana yang pernah aku rasakan. Kepada staf Kedutaan, aku mohon maaf karena telah menambah beban dan tidak lupa mengucapkan ter-ima kasih karena sudi menampung dan melindungi aku serta memberi jalan keluar mendapatkan pekerjaan kem-bali. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan tersebut. Kepada saudara-saudara yang bermasalah dan masih berada di Kedutaan, bersabarlah! Teruslah berjuang un-tuk mendapatkan hak kita dan jangan lupa berdoa. Yak-inlah Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya di luar kemampuan manusia itu sendiri. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kita tidak sendiri! Dibalik semua kejadian, Tuhan punya rencana lain. Semoga apa yang berlaku pada diriku tidak akan pernah terulang kembali pada saudara-saudaraku. Amin. @@@@@@@@@

    Tidak seorangpun manusia dapat menghindari kuasa Tuhan. Manusia hanya berencana, Tuhan yang menentu-kan segalanya. Manusia hidup punya jalan dan cerita masing-masing. Tuhan menciptakan segalanya dengan berpasangan. Ada laki-laki, ada perempuan, ada susah, ada senang. Tidak semua keinginan manusia jadi ken-yataan. Ibarat pepatah “Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai”. Maksud hati ingin agar hidup lebih baik dari sekarang tapi kenyataan malah penderitaan yang didapatkan. Berawal dari keinginan yang sangat kuat merobah nasib demi masa de-pan anak-anak agar berpendidikan tinggi dan mendapat pekerjaan layak, aku putuskan mengadu nasib ke Brunei Darussalam. Walau dengan berat hati, aku terpaksa mening-galkan kampong halaman, sanak saudara, anak-anak serta suami dengan harapan pulang membawa keberhasilan. Sesampainya di Brunei, aku diambil oleh keluarga yang kurang bertanggung jawab. Awalnya aku percaya dengan kata-kata manisnya bahwa mereka sanggup membayar ga-jiku sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Tetapi semua itu omong kosong. Segala kebaikannya hanya untuk menutupi kejahatannya. Setiap bulan apabila aku minta gaji selalu saja banyak dalih. “Tenang saja, pasti aku bayar” ka-tanya. Yang lebih jahat lagi, aku tidak boleh telepon ke Indonesia. Apabila aku berkirim surat, tidak pernah ada satupun yang dikirimkannya. Pantas saja tidak ada balasan dari kam-pungku karena surat-suratku tidak pernah sampai. Tanpa terasa 5 bulan sudah aku bekerja tapi tidak sepersen-pun aku terima gaji. Malah semakin hari majikanku semakin berani menyiksa dan selalu mengancam apabila berani me-larikan diri. Hingga pada suatu hari aku dikejutkan dengan kedatangan adikku yang sudah lebih dulu bekerja di Brunei. Adikku membawa kabar dari kampung bahwa ibu dan anakku jatuh sakit gara-gara menerima kabar dariku. Jan-gankan berkirim uang atau menelpon, hatta suratpun tidak pernah. Akhirnya suamiku minta tolong adikku untuk mencari alamat dan mengetahui keadaanku. Berkat kebaikan majikan adikku, kamipun dipertemukan walaupun sepulang adikku, aku dimarahi majikan habis-habisan. Beginilah rasanya hidup di negeri orang. Semakin hari penderitaanku semakin bertambah. Rasanya aku sudah tidak kuat lagi. Aku tidak berdaya karena tidak tahu harus pergi kemana. Tanpa terasa 18 bulan sudah aku bekerja tapi belum juga menerima gaji hingga pada suatu hari kesabaranku habis. Sore itu menjelang Magrib, hujan turun deras sekali. Saat semua orang beristirahat, aku malah berada di hutan mencari kambing yang hilang. Aku menangis sendiri. Semua penderitaanku hanya Tuhan yang tahu. Esoknya aku putuskan melarikan diri. Andai saja antara Brunei-Indonesia dapat ditempuh dengan berjalan kaki mungkin sudah sejak dulu aku pergi. Entah kekuatan mana yang membawaku terus berjalan hingga menemukan balai Polis. Aku minta tolong diantarkan ke Kedutaan.

    Nelangsa Dibalik Asa (Kisah TKW Sukaesih binti Muri)

    Angpao Hari Raya (sambungan halaman 20) Seketika saya merasa panik ketika teringat pesan seorang teman bahwa jika ada tamu kecil datang , selalu berikan angpao setelah menerima salam maafnya. Buru-buru saya lari ke kamar mencari-cari uang kecil yang kok kebetulan tidak kelihatan sama sekali. Dalam kebingungan terbersit ide kenapa tidak kupinjam uang angpao anak-anak. Den-gan sedikit merengek saya mendapatkan pinjaman dari anak keduaku. Uang itu saya masukkan ke dalam amplop surat berwarna coklat yang berukuran lumayan besar. Habis gimana lagi, saya sama sekali belum menyiapkan amplop angpao. Dengan senyum-senyum saya memberikan amplop-amplop angpao itu kepada tamu-tamu kecil kami. Mereka menerimanya dengan senang walaupun dengan mimik sedikit terkejut. Kok angpaonya gede banget!, pikir mereka mungkin. Selesai menerima angpao merekapun berpamitan. Tetapi belum lagi mereka keluar pintu, anak keduaku berteriak, “Ma, mana uangku yang dua puluh ringgit tadi, cepat gantiin dong! Ya ampun! @@ @@@

    AAPPLAUSEPPLAUSE TKI TKI UNTUKUNTUK MAJIKANMAJIKAN YANGYANG BAYARBAYAR GAJIGAJI

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 22

    Kronika Ilmu Kesehatan

    yaitu suatu gugus yang terdiri dar tiga rangkaian enam atom karbon berben-tuk melingkar (cyclic) dan satu rang-kaian lima aton kabon berbebtuk segi-lima. Bentuk alkohol dari steroid yaitu yang berikatan dengan gugus hidroksil (-OH) dikenal se-bagai senyawa sterol, dengan salah satu golongan ter-pentingnya adalah kholesterol. Jadi kholesterol sebenarnya merupan salah satu seny-awa lemak yang secara alami dibuat terutamanya oleh hati. Bersama-sama dengan turunan senyawa esternya cholesterol adalah komponen terpenting dari dinding sel kita, dan selain seperti telah diterangkan di atas men-genai peranannya di dalam precursor hormone repro-duksi, cholesterol juga berperan di dalam pembentukan garam hempedu (bile salt). Kadar cholesterol di dalam darah secara normal berkisar antara 140 – 300 mg per 100 ml atau 3,6 – 7,8 mmol per liter. Individu yang menunjukkan kadar yang melebihi kisaran tersebut adalah diyakini dalam keadaan bahaya karena berkemungkinan mengalami gejala atheroma, yaitu suatu keadaan degenerasi (kerusakan yang menyebabkan penurunan fungsi) dari dinding pembuluh darah artei oleh karena penimbunan lemak (fatty plaques) dan “lu ka parut” (scar tissue) yang menyebabkan penurunan fungsi sirkulasi darah. Kelebihan kadar cholesterol di dalam darah, yang sering dijadikan “kambing hitam” dari terjadinnya gejala atheroma, ada yang berupa hypercholesterolaemia primer atau keturunan, dan ada yang disebabkan oleh karena mengkonsumsi makanan berkholesterol tinggi terutama seperi yang bergaya “barat”. Di kalangan masyarakat mereka sendiri kadar cholesterol yang didapati dari makanan setiap harinya boleh berkisar di antara 500–1000 mg. Oleh karena itu “cara dan gaya” makan adalah diyakini memberikan andil yang cukup besar kepada kasus kejadian gejala yang kita takutkan ini. Mengurangi konsumsi makanan berkholesterol tinggi adalah, insya Allah, lebih baik daripada menyibukan diri untuk menggunakan obat-obatan penurun cholesterol, tanpa mengubah cara makan sehari-hari. Wallahu ’alam.

    Bandar Seri Begawan, 1 Juli 2007

    Menjaga Kesehatan dengan Memahami Kholesterol (Bagian 1) Oleh : Dr. H. Gozali Moekti

    Para pembaca Warita yang budiman, “Bapaknya anak-anak untuk sementara ini sedang tidak makan yang digoreng-goreng, daging kambing, udang dan juga segala yang bersantan-santan.” Begitu kata seorang ibu yang menyatakan alasan kenapa suaminya tidak turut menikmati jamuan utama di dalam satu kenduri. “Tapi nggak apa-apa kan bu kalau suami saya langsung cuci-mulut saja dengan buah-buahan ini?” Begitu tambahnya sambil tersenyum seolah menguatkan permohonan maafnya kepada si tuan rumah penjamu tadi. Episode di atas adalah salah satu contoh dari sebuah kondisi gangguan kesehatan yang menjadi kerap kita dengar di kalangan masyarakat millennium ini. Usaha gigih seorang istri untuk berusaha “menjaga kesehatan” suaminya dengan turut mengendalikan apa-apa yang mesti dan tidak boleh dimakan adalah sesuatu yang mulia dan juga arif dari segi kesehatan. Ibu ini berkemungkinan telah memahami betul mengenai segala sesuatu yang dinasihatkan dokter untuk menjaga kesehatan suaminya, yang sudah mulai menghidap gejala ganguan kesehatan yang dikenal sebagai “kelebihan kholesterol” atau hypercholesterolaemia. Mengenai hypercholesterolaemia kita sebenarnya sudah mengenalnya baik dari nasihat para professional kesehatan atau dari obrolan umum seperti yang kita lihat di dalam episode di atas. Yang mungkin belum begitu lazim adalah kepana kita harus takut secara tidak menentu dengan kholesterol? Bahkan sampai-sampai ada di antara kita yang “membabi buta” bersikap anti dan mengambil “jalan pintas” menjadi seorang pemakan sayur-mayur (vegetarian) seperti jenis herbivora. Apa gerangan yang terjadi di dalam masyakat ini? Apa mungkin keterangan dari pihak professional kesehatan kurang seimbang, apabila dibandingkan dengan informasi yang beredar dalam bentuk obrolan sosialisasi seperti yang terjadi pada episode di atas? Yang patut menjadi momok kesehatan cardiovascular bagi kita sebenarnya bukan hanya kelebihan kholesterol saja, akan tetapi kholesterol yang dibawa “berenang-rengan” di dalam aliran darah bersama-sama “pembawa” sehingga membentuk senyawa lipoprotein berdensitas rendah-low density lipoprotein (LDL) dan bentuk-bentuk senyawa lainnya yang teroksidasi (oxidized forms). Kita sepatutnya harus bersyukur atas diciptakanNya kholesterol karena hormon-hormon reproduksi kita, baik laki-laki (androgen) maupun perempuan (estrogen) ter-buat dari bahan dasar kholesterol. Tidak mungkin terjadi reproduksi dan perkembang-biakan kita kalau tidak ada hormon-hormon tersebut dan juga tidak mungkin terda-pat hormon reproduksi kalau tidak ada kholesterol. Se-cara kimiawi, senyawa kholesterol berasal dari golongan

    Peringatan Seribu Hari Meninggalnya Ibunda Bapak Herijanto Soeprapto tanggal 7 Juni 2007

  • Warita, Tahun XVII, No.27, 10 Juli 2007 23

    Snapshoot Arisan Keluarga, 10 Juni 2007 di Rumah Keluarga Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor

    Arisan keluarga KN tang-gal 10 Juni 2007 di rumah keluarga ibu Ani Arifin di Kampung Tungku, Rimba Gadong. Searah jarum jam: 1). Ibu Ria Amirul Djamil ketika mengum-pulkan uang arisan. 2) Ibu Rimah Herijanto dan Anny Jacobson turut hadir. 3) Ibu Dewi Mirwan menyampaikan sambu-tan Wakil Ketua KN. 4) Sebagian ibu-ibu ang-gota arisan yang hadir.

    Snapshoot Arisan Keluarga, 15 Juli 2007 di Rumah Keluarga Ustad H. Muhammad Sholleh

    Sebagian bapak-bapak yang hadir a.l: Pak Agus S. Djamil dan Pak Syarifuddin.

    Ketika ibu-ibu asyik arisan, sebagian bapak-bapak tak mau kalah asyik ngobrol rame-rame.

    Ibu Yanti Ridwan dengan penuh sabar mengumpulkan uang iuran anggota KN.

    Ibu Ani Arifin sedang “demo”