kmk no. 058 ttg pedoman penyelenggaraan rs bergerak

Upload: randyputri

Post on 16-Jul-2015

698 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERIKESEHATANREPUBUK INDONESIA

    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOM OR : 058/Menkes/SK/I/2009

    TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT BERGERAK

    MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan untukmeningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada

    daerah . tertinggal, perbatasan dan kepulauan diperlukankeberadaan RumahSakit Bergerak;

    b. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RumahSakit Bergerak dapat memenuhi standar pelayanan perlu adanya rsatu Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak yangditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI.

    Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan LembaranNegara Nomor 3495);

    2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran(Lernbaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan LembaranNegara Nomor 4431);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 8 Tahun 2e05 tentang Penetapan PeraturanPernerlntah Pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (LembaranNegara .Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4548);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang TenagaKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Nomor 3637);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi," dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor4737);

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MenetapkanKesatu

    Kedua

    MENTER! KESEHATANREPUBUK INDONESIA

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

    7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja KementrianNegara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhirdenganPeraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;

    8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor; 159b/Menkes/Per/XI/1988tentang Rumah Sakit;

    9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/200Stentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja' Departemen Kesehatan;

    10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di LingkunganDepartemen Kesehatan;

    11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/V1/1993tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan StandarPelayanan Medis di Indonesia;

    12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor ,1333/Menkes/SK/XII/1999tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; "13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 876/Menkes/SK/XI/2006tentang Kebijakan dan Strategis Nasional Penanganan Krisis danMasalah Kesehatan;

    14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1231/Menkes/SK/XI/2007tentang Penugasan Khusus Surnber Oaya Manusia Kesehatan;

    15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1235/Menkes/SK/XI/2007tentang Pemberian Intensif Bagi Sumber Oaya Manusia Kesehatanyang Melaksanakan Penugasan Khusus;

    16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/Ii/2008tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

    MEMUTUSKAN:

    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT BERGERAKPedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak dimaksud DiktumKesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERI KESEHATANREPUBUK INDONES IA

    Keempat

    Pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kedua agar digunakansebagai acuan bagi penyelenggara Rumah Sakit Bergerak,Pemerintah Provinsl, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan pihak lainyang terkalt dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak.Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan keputusan lni dilakukanoleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota denganrnellbatkan organisasi prafesi terkait sesuai tugas dan fungsinyamasing-masing.Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabiladikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikanseperlunya.

    Ketiga

    Kelima

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA

    lampiranKeputusan Menteri KesehatanNomor : OS8/Menkes/SK/I/2009Tanggal : 16 Januari 2009

    PEDOM AN PENYELENG GARAAN RUM AH SAKIT BERGERAK

    I. PENDAHULUANA. Latar 8elakang

    Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasionalyang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan untukhidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang telah diselenggarakanselama ini, telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan secara bermakna,meskipun belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk diIndonesia, khususnya masyarakat yang bermukim di lokasi-Iokasi terpeneil,termasuk di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat memliki peran yang sangat strategis dalammempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumahsakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standaryang telah ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Salah satu prioritas pembangunan pada Kabinet Indonesia bersatu adalahpembangunan daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan, yang diarahkan padaKawasan Timur Indonesia. Hal ini didukung berbagai kebijakan lainnya sepertiRenstra Depkes 2005 - 2009, Peraturan Presiden RI No. 78 Tahun 2005 tentangPengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar, Keputusan Menteri Negara PembangunanDaerah Tertinggal RI Nomar OOl/KEP/M-PDT/II/200S tentang Strategi NasionalPembangunan Daerah Tertinggal, Platform Penanganan Permasalahan PerbatasanAntar Negara, Departemen Dalam Negeri Tahun 2005 dan lain-lain.Menghadapi permasalahan di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan perludilakukan pendekatan yang berkaitan dengan kedaulatan (sovereignityapproach)dan pendekatan ekonomi (prosperity approach). Mengingat masyarakat di daerahtertinggal, kepulauan dan perbatasan akan mudah dipengaruhi mengingatkesejahteraan mereka tertinggal akibat kondisi geografi dan alam yang sulit,kondisi cuaca yang sulit diterka, terbatasnya sarana dan prasarana transportasi,rendahnya pendidikan masyarakat dan pola hidup masyarakat yang masih sangatsederhana (relatif dekat dengan alam), dan berbagai permasalahan lainnya.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA

    Visi Depkes 2005 - 2009 adalah "Masyarakat yang Mandiri Untuk Hidup Sehat"yang dapat diwujudkan melalui strategi; 1) Menggerakkan dan mernberdavakanmasyarakat untuk hidup sehat, 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadappelayanan kesehatan yang berkualitas, 3) Meningkatkan sistem survailans,monitoring dan informasi kesehatan, 4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan.Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatanspesialistik di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan daerah pemekaranyang belum memiliki fasilitas kesehatan spesialistik perlu dilakukan kerjasamalintas program maupun lintas sektor serta pemerintah daerah seternpat. RumahSakit Bergerak merupakan salah satu upaya Departemen Kesehatan bekerjasamadengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan didaerahtertinggal, perbatasan, kepulauan, dan pemekaran dalam wujud penyediaanrumah sakit siap guna dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu,sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan di daerah tersebut.Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota mengamanatkan bahwa urusan kesehatanmerupakan salah satu urusan pem.erintahan yang dibagi bersama antar tingkatan,yang penyelenggaraannya oleh Pemerintah dapat ditugaskan kepada PemerintahDaerah berdasarkan asas tugas pembantuan, dan secara bertahap dapatdiserahkan untuk menjadi urusan Pemerintah Daerah yang bersangkutan apabilaPemerintah Daerah telah menunjukkan kemampuan untuk memenuhi norma,standar, prosedur dan kriteria yang dipersyaratkan.Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan kepada daerah untukmendukung kemampuan Pemerintah Daerah dalam menvelenggarakan urusanpemerintahan yang menjadl kewenangannya.Apabila pemerintah daerah ternyata belum juga mampu menyelenggarakanurusan pemerintahan setelah dilakukan pembina an, maka untuk sementarapenyelenggaraannya dilaksanakan oleh Pemerintah sampai menunggu PemerintahDaerah mampu menyelenggarakannya sendiri.

    B. TujuanTujuan Pedoman ini adalah sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaanRumah Sakit Bergerak dalam memberikan pelayanan kesehatan spesialistik yangbermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    C . Dasar HukumDasar hukum yang melatarbeJakangi penyusunan pedoman ini, sebagai berikut :1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

    (lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan lembaran NegaraNomor 3495);

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    .:

    MENTERIKESEHATAN"EPU9UK I')ONES'"

    2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (LembaranNegara Tahun 20Q4Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomar 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan LembaranNegara Nomor 4548);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor3637);

    5. Peraturan Pemerintah Nomar 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan PemerintahDaerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomar 82, TambahanLembaran NegaraNamor 4737);

    6, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi PerangkatDaerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4741);

    7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia,sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94Tahun 2006;

    8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/Per/XI/1988 tentangRumah Sakit;

    9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentangStruktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;

    10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentangPedoman Organisasl Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;

    11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomar 436/Menkes/SKNI/1993 tentangBerlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis diIndonesia;

    12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/Xfl/1999 tentangStandar Pelayanan Rumah Sakit;

    13, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 876/Menkes/SK/XI/2006 tentangKebijakan dan Strategis Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan;

    14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1231/MenkesjSK/XI/2007 tentangPenugasan KhususSumber DayaManusia Kesehatan;

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    .. . "

    MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA

    15. Keputusan Menter! Kesehatan RI Nomor 1235jMenkesjSKjXlj2007 tentangPemberian Intensif Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang MelaksanakanPenugasan Khusus; ,

    16. Keputusan Meriteri Kesehatan RI Nomor 129jMenkesjSKjllj2008 tentangStandar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

    D. PengertianRumah Sakit Bergerak adalah fasilitas kesehatan yang slap guna dan bersifatsementara dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipindahkan dari satu lokasi kelokasi lain di daerah tertinggal, terpencil, kepulauan dan daerah perbatasan dalamrangka penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakanselama 24 jam melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawatdaruratjpelayanan darurat.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    . . '

    UENTERIKESEHATANREPUBUK INDONESIA

    II. P ER SYARATAN RUMAH SAK IT B ERGERAKRumah Sakit Bergerak sebagai fasilitas kesehatan slap guna dan bersifat sementaradalam jangka waktu tertentu mempunyai persyaratan pendirian yang meliputi umum,adminstratif, lokasi, tempat tidur, ketenagaan, bangunan, perlengkapan dan peralatan,A. Umum

    1. KriteriodaerahKriteria umum penetapan lokasi Rumah Sakit Bergerak sebagai berikut :a. Daerah terpencil adalah daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab

    seperti keadaan geografis (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan danrawa), transportasi dan sosial budaya;

    b. Daerah perbatasan adalah Kabupaten/wilayah geografis yang berhadapandengan negara tetangga, baik dibatasi darat maupun laut;

    e. Daerah tertinggal adalah daerah Kabupaten yang relatif kurangberkembang dibandingkan daerah lain dalam skala Nasional danberpenduduk relatif tertinggal;

    d. Daerah pulau-pulau keeil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atausarna dengan 2000 km2 yang memiliki titik dasar koordinat geografis yangmenghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukuminternasional dan naslonal,

    2. Jangka waktuRumah Sakit Bergerak diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan danPemerintah Daerah dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan selanjutnyadiserahkan kepada Pemerintah Daerah.Apabila telah terbentuk rumah sakit lain yang perrnanen, maka rumah sakitbergerak tersebut dapat dimanfaatkan oleh Kabupaten/Kota yangmembutuhkan.

    3. Akses, keamanan, lahan, dan [asllitas penunjangDalam penempatan rumah sakit bergerak ini harus memenuhi persyaratansebagai berikut :

    Akses masyarakat ke lokasi harus diperhitungkan, misalnya kemudahanakses masyarakat mendapatkan pengobatan dan kesediaan PemerintahDaerah dalam penyediaan sarana dan prasarana ke lokasi Rumah Sakit;Keamanan lokasi rumah sakit bergerak harus aman dari gangguan kriminal,potensi konflik;Lahan yang dipilih cukup luas, datar dan stabil (tanah keras), dan memilikisistem drainase ,yang balk, minimal 50 meter x 50 meter;

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    l IeN11i :R I KESEHATANREPUBUK INDONESIA

    Fasil itas penunjang yang harus tersedla antara lain sumber listrik, sumberair, fasilitas telekomunikasi dan sarana transportasi.

    B. Administratif1. Pernyatoan kesonggupan

    Pernyataan kesanggupan Pemerintah daerah untuk menyediakan :a . sarana prasarana : Lahan/lokasi Rumah Sakit Bergerak, berupa lahan datar dengan luasminimal 50 x 50 meter;

    Listrik, sumber air bersih (PAM), telekomunikasi, transportasi, dan lainlain; Rumah Dirtas atau Mess untuk tenaga dokter dan perawat; Kamar Mandi/WC untuk umum; Kantin/Kafetaria; Ruang JagaSatuan Pengamanan [Satpam]: Pagar Keliling.b . Sumber daya manusia untuk mendukung kekurangan ketenagaan di rumah

    sakit.c. Dukungan pembiayaan untuk operasional.

    2. PerizinanIzin penyelenggaraan rumah sakit bergerak dikeluarkan oleh MenteriKesehatan c.q. Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik.

    3. Kerjasama OperasionaJKerjasama operasional dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan dirumah sakit bergerak dengan instansi dan pihak terkalt antara lain DinasKesehatan, Fakultas Kedokteran, PTAskes.

    C . tokas!Dalam menentukan tempat pendirian Rumah Sakit Bergerak perlu dilakukan kajianmasalah kesehatan, kebutuhan pelayanan kesehatan dan skala prioritas daerahyang membutuhkan serta sesuai dengan rencana umum tata kota.Pemilihan lokasi rumah sakit bergerak harus bebas dari pencemaran, banjir, rawanlongsor dan tidak berdekatan dengan tempat bongkar muat barang, tempatbermain anak, pabrik industri, dan limbah pabrik.

    D. FasilitasRumah sakit bergerak mempunyai sekurang-kurangnya 10 tempat tidur.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    , '

    MEHTER l KESEHATANREPUBUK INDONESIA

    E. KetenagaanKebutuhan minimal tenaga, balk tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatandalam rangka penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit bergerak sebagai berikut:

    NO JENISTENAGA JUMLAH TENAGA1 Tenaga Dokter- DokterUmum 3- Dokter spesialis Penyakit Dalam/ Dokter Spesialis Anak 1

    - Dokter Spesialls Bedah/ Dokter spesialis Kandungan 12 Tenaga Kesehatan Keperawatan- Perawat m a h t r Bedah 1- Perawat Anastesi 1- Perawat Umum 15- Bidan 33 Tenaga Kesehatan Non Keperawatan- Apoteker 1

    - Asisten Apoteker 2- Radiografer 2- Pranata Labkes 2- Ahli gizi/dietisien 1- Perekam Medis 1- Teknisi Elektromedis 2

    4 Tenaga penunjang- Supir 1- Tenaga kebersihan 2- Tenaga Laundry 2- Tenaga teknisi llstrik dan mesin 3- Juru masak 2-- Satpam 2

    5 Manajeriall Admlnistrasl- Direktur 1- Seksi 2- Subbag 1- Tenaga administrasi 5

    JUMLAH 57

    Jumlah tenaga harusdjsesuaikan dengan kebutuhan pelayanan dan ketersediaansarana dan prasarana.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERl KESEHATANREPUBUK INDONESIA

    Status kepegawaian tenaga yang bekerja di rumah sakit bergerak dapat berstatusPNSatau Non PNS.Sebagian tenaga terse but ditugaskan Departemen Kesehatanuntuk masa kerja tertentu berdasarkan usulan Pemerintah Daerah.Apabila diperiukan, pemerintah daerah dapat menempatkan tenaga tambahanatas biaya ditanggung pemerintah daerah.

    F . B an gu na nKonstruksi rumah sakit bergerak tidak membahayakan keselamatan pasien,karyawan dan masyarakat umum yang tinggal di sekitarnya. Bangunan tersebuthendaknya tahan terhadap beban dan elemen yang mungkin terjadi.a. Minimum tersedia dua buah pintu keluar yang berjauhan satu sama lain dan

    ada tanda untuk keluar apabila dalam keadaan darurat (exit gate)b. Pintu keluar langsung berhubungan dengan tempat terbuka di luar bangunan.Seluruh bangunan dan ruangan di rumah sakit mempunyai sistem pemadamkebakaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terdapat alat deteksikebakaran seperti alarm kebakaran di dinding atau detektor asap pada langit-langit. Terdapat alat pemadam kebakaran, seperti pernadam api atau selang yangmudah dilihat dan mudah dicapai pada lokasi strategis.Seluruh bangunan harus memenuhi aspek keamanan. Aspek keamanan pasienantara lain:a. Toilet dilengkapi dengan pegangan dan belb. Pintu dapat dibuka dari luarRumah sakit bergerak hendaknya menjamin keamanan (security) orang yangberada di rumah sakit dan properti yang ada.Semua area di rumah sakit bergerak mempunyai pencahayaan (lighting) yangcukup untuk mendukung kenyamanan dan penyembuhan pasien serta untukmendukung kinerja karyawan dalam melakukan tugasnya.Ventilasi yang cukup harus disediakan untuk menjamin kenyamanan pasien,karyawan dan masyarakat umum.Rumah sakit bergerak mempunyai lingkungan yang mendukung kenyamananpasien, keluarga dan pengunjung secarapsikologis.Rumah sakit bergerak hendaknya menyediakan dan memelihara lingkungan yangsehat dan indah bagi pasien, karyawan, dan masyarakat umum.Rumah sakit bergerak mempunyai sistem air bersih (water supply) yang memenuhipersyaratan kesehatan yang berlaku. Persediaan air bersih memadai dandisalurkan langsung ke bangunan rumah sakit.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    U EN l'E R I K E SE H AT ANR E PU BU K I ND ON ES IA

    Rumah sakit bergerak menyediakan tenaga listrik dan penyediaan air bersih yangmemenuhi persyaratan kesehatan setiap hari selama 24 jam terus menerus.Tersedia pula Catu Oaya Pengganti Khusus (COPK) atau sumber UninterruptedPower Supply (UPS)bagi peralatan medikyang vital.Rumah sakit bergerak harus mempunyai sistem pengolahan air limbah, inceneratordan pembuangan sampah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapatprosedur untuk penyimpanan hingga pembuangan lirnbah yang efektif denganmeminimalkan polusi yang mungkin diakibatkan oleh Iimbah tersebut.Rumah sakit bergerak mempunyai area parkir yang memadai, yang dapatmenampung kendaraan pasien dan karyawan rumah sakit bergerak, termasuktempat parkir ambulan.Area pelayanan juga hendaknya fungsional satu dengan lainnya.a. Pelayanan darurat letaknya harus menjamin kecepatan .aksesdan mempunyai

    pintu masuk yang terpisah.b. Pelayanan administrasi, kantor administrasi urnurn hendaknya berdekatan

    dengan pintu utama rumah sakit. Kantor pengelola rumah sakit dapat terletakpada area khusus.

    c. Pelayanan operasi hendaknya terletak dan dirancang tidak terganggu olehkebisingan dan dapat mencegah aktivitas vangmenlmbulkan kebisingan.

    d. Pelayanan klinik anak tidak diletakkan berdekatan dengan pelayanan paru,namun sebaiknya berdekatan dengan pelayanan kebidanan.

    e. Ruang persalinan .hendaknva tidak bising dan steril. Ruang perawat sebaiknyaterletak pada lokasi yang dapat mengamati pergerakan pasien. Perawatanhendaknya terpisah tetapi mempunyai akses yang cepat dari ruang persalinan.

    f. Pelayanan perawatan hendaknya terpisah dari zona publik. Ruang perawat(nurse station) hendaknya terletak pada lokasi yang dapat mengamati pasien.Padasetlap ruangan harus tersedia wastafel dengan air mengalir.

    g. Kamar dan bangsal hendaknya rnempunyai ukuran luas yang cukup untukbekerja dan pergerakan pasien. Toilet/kamar mandi pasien mempunyai aksescepat pada kamar atau bangsal.

    Ruang perawatan hendaknya cukup bagi pergerakan bebas pasien, baik ketikamenggunakan tempat tidur, usungan/brankar atau kursi roda. Sirkulasi untukperpindahan pasien dari satu area ke area lain tersedia dan dalam kondisi bebassetiap saat. .a. Koridor untuk aks~s bagi pasien dan peralatan hendaknya memiliki lebar

    minimum 2,44 m.b. Koridor yang tidak digunakan untuk akses tempat tidur, usungan, atau

    transportasi peralatan memiliki lebar 1,83 m.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTER I KE S EHATANREPUBUKINDONESIA

    Rumah Sakit bergerak harus mempunyai program pemeliharaan sarana, prasaranadan peralatan yang efektif. Bangunan dan peralatan hendaknya dijaga denganperawatan terbaik. Perawatan yang tetap (maintenance) hendaknva disediakanuntuk mencegah kerusakan bangunan dan perawatan karena pemakaian.Ruang bangunan yang digunakan untuk ruang perawatan mempunyai kriteria:a. Rasio tempat tidur dengan kamar mandi 5n:di ruang perawatan;b. Bebas serangga dan tikus;c. Kadar debu maksimal150 ug/m3 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam;d. Tidak berbau (terutama H2Sdan atau NH3);e. Pencahayaan 100-500 lux;f. Suhu 26 - 27 C (dengan AC) atau suhu kamar (tanpa AC) dengan sirkulasiudara yang baik;g. Kelembaban 40 -50% (dengan AC)kelembaban udara ambien (tanpa AC);h. Kebisingan < 45 dBA.Tersedia ruang pertemuan dan sarana komunikasi bagi staf medik untukmemperlancar pelaksanaan tugas-tugas anggota staf medik.Tanda (signal) hendaknya merupakan sebuah sistem grafis yang efektif yangdirangkai dengan bantuan visual dan rangkaian alat untuk menyediakan informasi,arah, orientasi, identifikasi, daerah terlarang, peringatan, serta hal yang perludiperhatikan untuk optimalnya kinerja operasionalisasi rumah sakit.Fasilitas toilet terpisah hendaknya disediakan untuk pasien dan karyawan, laki-Iakidan perempuan dengan rasio 1 toilet untuk 5 tempat tidur atau 1 toilet untuk 20karyawan.Persyaratan untuk bangunan khusus dl rumah sakit bergerak (kamar operasi,radiologi, laboratorium, sterilisasi, kamar gelap, dsb.) dideskripslkan dalam standarpelayanan yang terkait.1. Bentuk bangunan

    Rumah Sakit Bergerak terbuat dar; beberapa unit kontainer yang dimodifikasisedemikian rupa dan dihubungkan unit yang satu dengan unit lainnya sehinggamembentuk suatu bangunan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.Sistem rancangan Rumah Sakit Bergerak adalah dengan sistem bongkar pasang(knock down), untuk mempermudah perakitan dan pengiriman.

    2. Bangunan Rumah 5akit BergerakBangunan rumah sakit bergerak meliputi :a. Bangunan utama

    Ruang perawatan anak Ruang perawatan dewasa pria . Ruang perawatan dewasa wanita Ruang IGD RuanglCU Ruang Perinatologi

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    . .

    MENT E'" K ES EH AT AHRE PU BUK I NDON ES IA

    Ruang pemulihan (recovery room) Ruang Operasi Ruang bersalin Ruang poliklinik Ruang Radiologi Ruang CSSD Ruang Laboratorium Ruang lstlrahat dokter dan perawat

    b. Bangunan penunjang RuangTunggu Rumah Dlnas atau Mess untuk tenaga dokter dan perawat Ruang Gizi dan Laundry Kamar Mandi/WC untuk umum KantinjKafetaria Ruang JagaSatuan Pengamanan (Satpam) Pagar Keliling RuanglPSRS

    G . Periengkapan dan Pera/atanPerfengkapan dan peralatan di rumah sakit bergerak terdirl dari :

    NO. UNIT PELAYANAN PERALATANDAN PERLENGKAPAN JUMLAH1 . Polikinik Examination Table 2 Unit

    Medicine & Instrument Cabinet 2 UnitDiagnostic Set 2 UnitUSG 1 UnitFilm Viewer 2 UnitTimbangan Berat & Tinggi Badan 2 UnitDoctor's Desk& Chair 2 UnitECG1Channel 1 UnitStethoscope 3 UnitTensimeter Air Raksa 3 UnitDressing Drum 3 UnitTray 2 UnitHead lamp 3 UnitReflex Hammer 3 UnitTongue Spatel 5 UnitMobile Side lamp 1 Unit

    2 . UGD Examination Table 2 UnitMedicine & Instrument Cabinet 1 UnitInfusion Stand 1 Unit

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    .

    MENTERlICESEHATANREPUBUK INDONESIA

    Defibrillator 1 UnitSuction Pump 1 UnitMobile Examination Lamp 1 UnitDiagnostic Set 1 UnitDouble Bowl Stand 1 UnitSterilizer UVLamp 1 UnitTabung Oksigen / 02 2 UnitInfusion Pump 1 UnitNebulizer 1 UnitInstrument Trolley 1 UnitTable Top Sterilizer 1 UnitDoctor's Desk& Chair 1 UnitECG1Channel 1 UnitStethoscope 3 UnitTensimeter Air Raksa 3 UnitThermometer 12 UnitTray 3 Unit

    3 . Ruang bersa lin Ob-gyn Delivery Table 1 UnitMedicine & Instrument Cabinet 1 UnitInstrument Trolley 1 UnitAmniotic Fluid Suction Pump 1 Unit

    '. Vacuum Extractor 1 UnitBaby Desk/ Basket 1 UnitDouble Bowl Stand 1 UnitInfant Incubator 1 UnitMobile Examination Lamp 1 UnitStethoscope 2 UnitTensimeter Air Raksa 2 UnitDressing Drum 2 UnitTray 2 UnitHead lamp 1 Unit

    4 . Ruang Admin is tr asi Filling Cabinet 2 UnitWriting Desk& Chair 6 Unit

    S . Apotik Medicine & Instrument Cabinet 10 UnitFilling Cabinet 1 UnitKulkas 1 Unit.. Work Table for Medicine 1 UnitWriting Desk& Chair 2 Set

    6. Re co ve ry R oom Bed for Adult , 1 UnitInfusion Pump .' 1 UnitPulse Oximeter 1 UnitSuction Pump 1 UnitSyringe Pump 1 UnitBedside Monitor 1 Unit

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    UENT E R l K E SE HAT ANREPUBUK INDONE51A

    Ventilator for Adult & Child 1 UnitDressingTrolley 1 UnitTabung Oksigen / 02 1 UnitStethoscope 2 UnitTensimeter Air Raksa 2 Unit

    7 . CSSD Autoclave 1 UnitWasher & Dryer Machine 1 UnitInstrument cabinet 1 Unitlaundry trolley 1 UnitWriting Desk& Chair 1 Unit

    8 . OK-Bedah Operating Table 1 UnitOperating lamp 1 UnitAnesthesi App. With Electric Ventilator 1 UnitBedside Monitor 1 UnitSurgical Unit 1 UnitSuction Pump 1 UnitDefibrillator 1 UnitTabung Oksigen / 02 1 UnitTabung N20 1 UnitInfusion Pump 1 Unit. Instrument Trolley 2 UnitMedicine Trolley 1 UnitDressingTrolley 1 UnitDouble Bowl Stand 1 UnitMayor Surgery Set 1 SetCaesareanSection Set 1 SetSuture Set 1 SetMinor Surgery Set 1 SetSterilizer UV Lamp 1 UnitScrubStation 1 UnitMedicine & Instrument Cabinet 1 UnitVenae Sectio Set 1 SetInstrument Tray 1 UnitOrthopaedic Set (Screw + Plate) Set 1 SetHysterectomy Set 1 Set. PulseOximeter 1 UnitMobile Halogen Op. lamp c/w. Emerg. Batt 1 Unit

    9. laboratorium Refrigerator (Blood Bank) 1 UnitCentrifuge 8 Tabung . 1 UnitCentrifuge Hematokrit , 1 UnitKulkas 1 UnitPhotometer 1 UnitMicroscope Binoculer 1 UnitRotator 1 Unit

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERIKESEHATANREPUBUK INDONESIA

    Alat Koagulasi 1 UnitPipet-pipet set 1 SetGlasstube set 1 SetRak-rak tabung set 1 SetPerlengkapan dan pengambilan sample set 1 SetReagensiaset 1 SetUrinalisa Set 1 SetFaecesSet 1 SetKimia Darah Set 1 SetMicrobiology Set 1 SetAlat-alat non elektrik 1 SetUrinometer 1 UnitThermometer 1 UnitTimbangan Badan 1 Unit

    10. Radiologi Mobile X-RayUnit, complete with: 1 Unit- Bucky Table- Vertical Bucky Stand- X-Ray Film Processor- X-RayFilm Cassette Intensifying Screen- lead Appron- lead letter & Figure- X-RayProtection Screen with lead Glass- Manual X-RayProcessing Unit- X-RayFilm, ukuran :18x 24 cm24x 30 cm30x40 cm35 x 35 cm

    1 1 . Rawat lnap Bed for adult + kasur 8 UnitBed for child + kasur " 2 UnitBedside cabinet 10 UnitInfusion stand 5 UnitSuction pump 2 UnitPulseoximeter 2 Unit

    . . Tabung Oksigen/02 3 UnitSyringe pump 2 UnitECG1channel 1 UnitTensimeter air raksa 3 UnitStethoscope 3 Unit

    12. Ruang lstlrahat Sleeping Sofa 4 UnitDokter & Perawat Kulkas 1 Pintu 2 Unit

    TV + Table 2 UnitCabinet Table 2 Unit

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    ---- _ _._ _ _ __ .

    MEHTERI ICESEHATANREPUBUK INDONE~A

    III. P EN YE LENGGARAAN RUMAH SAK IT B ERGERAKDalam 'penvelenggaraan rumah sakit bergerak harus rnernenuhl persyaratan sebagaiberikut:A. Keiembagaan dan Organisasi

    1. KedudukanDalam jangka waktu penyelenggaraan, rumah sakit bergerak berada dibawahdan bertanggung jawab kepada Menteri .Kesehatan c.q..Direktur Jenderal BinaPelayanan Medik.

    2. KlasifikasiSesuai dengan kemampuan pelayanan dan beban kerja, Rumah Sakit Bergerakdikategorikan sebagai berikut :a. Rumah Sakit Bergerak dengan sekurang-kurangnya 10 tempat tidur dan 2

    tenaga dokter spesialis dasar disetarakan dengan rumah sakit umumkelas D. .

    b. Rumah Sakit Bergerak dengan sekurang-kurangnya 20 temp at tidur dan 4tenaga dokter spestalls dasar disetarakan dengan rumah sakit umumkelas C .

    3. Organisai dan toto kerjaOrganisasi dan tata kerja Rumah Sakit Bergerak disusun berdasarkan prinsiporganisasi yang hemat struktur dan kava fungsi, menggambarkan kewenangan,tanggung jawab, dan tata hubungan kerja dalam penyelenggaraan pelayanankesehatan dan adrninistrasl manajemen sesuai kebutuhan ..Penetapan organisasi dan tata kerja rumah sakit bergerak dengan KeputusanMenteri Kesehatan.

    4. Tataloksona orgonisasiUntuk mendukung koordlnasi, integrasi dan sinkronisasi antar unit kerja makadisusun tatalaksana organisasi dengan Keputusan Direktur Jenderal BinaPelayanan Medik.

    5. Pengisian don pengangkatonjabotan .Pengisian dan pengangkatan jabatan rumah sakit bergerak ditetapkan olehMenteri Kesehatan atas dasar usulan dari Pemerintah Daerah.

    B. Pembiayaan OperasionalPembiayaan operasional rumah sakit bergerak ditanggung oleh DepartemenKesehatan dan Pemerintah daerah dengan ketentuan sebagai berikut :a. Tahun I : Biaya operasional rumah sakit bergerak 100% ditanggung oleh

    Departemen Kesehatan.b. Tahun II : Pemerintah pusat 75% dan Pemerintah Daerah 25%.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    . . . ,

    MENTER I KESEHATANR EP UB UK IN D ON E$ IA

    c. Tahun III : Pemerintah pusat 50% dan Pemerintah daerah 50%.d. Tahun IV: Biaya operasional rumah sakit bergerak 100% diserahkan kepada

    Pemerintah daerah yang bersangkutan. .,Adapun biaya operasional tersebut meliputi :a. Insentifb. Tunjanganc. Uang makan pegawaid. Lauk pauk pasiene. Obat & bahan habis pakaif. BBMg. Biaya operasionallain

    C . Tari/Pola tarif ditetapkan Menteri Kesehatan dan besaran tarif rumah sakit bergerakditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

    D. PendapatanPendapatan rumah sakit bergerak dikelola sesuai ketentuan Peraturan Daerah dandilaporkan secara tertulis kepada Departemen Kesehatan. Pemanfaatanpendapatan rumah sakit bergerak diperuntukkan untuk biaya operasional,pemeliharaan dan pengembangan pelayanan.

    E. Jenis PelayananRumah sakit bergerak menyelenggarakan :1. Pelayanan Med/s Umum

    Pelayanan medik umum harus disediakan dan diberikan kepada pasien sesuaidengan kompetensi dokter serta memanfaatkan kemampuan serta fasilitasrumah sakit secara optimal.

    2. Pelayanan Kebidanan dan KandunganJenis pelayanan kebidanan dan kandungan meliputi : Pelayanan antenataldan post natal Mendiagnosis dan menangani vaginitis, servlsitisr adnixitis, dan ekstirpasi

    kista kelenjar Bartholini Pelayanan KB Melakukan Pelayanan pertolongan persalinan normal dan patologik

    (ekstraksi vakum, forseps, embriotomi dan SC) Pelayanan Inpartu Neonatus prematur

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    U EN T ER I K E SE H AT A NREPUBUKINDONESIA

    Fetomaternal Kesehatan Reproduksi Onkologi Ginekologi Imunoendokrinologi Uroginekologi Rekonstruksi Obgin Sosial

    3. Pelayanan Anak Memberikan pengawasan tumbuh kembang anak, melaksanakan imunisasi,

    melakukan diagnosis dini kelainan bawaan dan keganasan dan foto terapi. Melakukan perawatan bayi dalam inkubator Alergi Imunologi Endokrinologi Gastro enterologi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Hematologi . Hepatologi Infeksi dan Penyakit Tropis Kardiologi Nefrologi Neurologi Pediatri Gawat Darurat Perinatologi Pulmonologi Tumbuh Kembang Pedsos

    4. Pelayanan Penyakit Da/am Melakukan diagnosis dan penatalaksanakan demam, dlare, batuk dan sesak

    napas, hiper/hipotensi, anemia, perubahan berat badan, kelainan jantungbukan akut, gangguan lambung dan kerongkongan, gangguan metabolikendokrin, gangguan ginjal dan traktus urinarius dan alergi.

    Hiperpireksia tanpa /dengan kejang Alergi Imunologi Klinik Gastroentero-Hepatologi Geriatri Ginjal Hipertensi Hematologi-Onkologi Medik Kardiologi Metabolik Endokrin Psikosomatik Pulmonologi Reumatologi Tropik Infeksi

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENT ER I K ES EHA TANREPUBUKINDONESIA

    5. Pelayanan Bedah. Melakukan penanganan kegawat-daruratan pada bedah akut abdomen

    (kollk, ileus, apendisitis, trauma) Melakukan bedah minor (insisi abses,ekstirpasi tumor kecil j inak pada kulit,

    ekstraksi kuku / benda aslng, sirkumsisi) Trauma tumpul: Merusak organ / Tidak merusak organ penting Patah tulang :

    o tertutup/terbukao luksasio dislokasio Bedah kecil ( false emergency)

    Digestif Onkologi Urologi Orthopaedi Plastik & Rekonstruksi Anak Kardiotorasik Vaskuler

    6. Pelayanan Rawat Darurat Memberikan pelayanan gawat darurat selama 24 jam untuk pertolongan

    pertama pada pasien gawat darurat Diagnosis dan upaya penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan

    kesakitan penderita dalam keadaan sebelum dirujuk Resusitasi Meliputi berbagai upaya medik yang dilakukan rerhadap penderita gawat,

    untuk mencegah terjadinya kematian dan cacat yang tetap, termasuk didalamnya reslisitasi sistem pernafasan, peredaran darah dan syaraf

    Renjatan/syok hipovolemik Trauma:

    o trauma capitis ringano trauma kemaluano Luka bakar

    Luka gigitan binatang:o berbisao tidak berbisao Retensi urin

    Kecelakaan:o sengatan listrik/ petiro tenggelamo Bencana

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    MENTERIK!SEHATANREPUBUK INDONES IA

    Memberikan pelayanan gawat darurat spesialistik bidang bedah, bidangmedik non bedah, bidang obstetri ginekologi selama 24jam

    Diagnosis & Penanggulangan: Renjatan (shock): Kardiogenik, hipovolemik, hemoragik, septik

    Pireksia/Hiperpireksia Kegawatan Kardiovaskuler: payah jantung akut, asma kardiale, infark

    jantung akut, hipertensi berat, ensefalopatia-hipertensive Penurunan kesadaran: ketosis, uremia, hepatik, koma, eVA, malaria

    selebral. Gangguan keseimbangan asam basa Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Gangguan pernafasan: asfiksia Asma bronkiale/Status asmatikus Pneumotoraks Efusi pleural . , Pendarahan hematemesis, hemoptoe

    7. Pelovanan Perawatan Intensi/Pelayanan perawatan intensif diselenggarakan selama 24 jam per hari dan 7hari dalam seminggu.Pelayanan leu harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut:a. Resusitasi jantung paru .b. Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan

    ventilator sederhanac. Terapi oksigend. Pemantauan EKG,pulse oksimetri terus meneruse. Pemberian nutrisi enteral dan parenteralf. Pemeriksaan laboratorium khususdengan cepat dan menyeluruhg. Pelaksanaan terapi secara titrasih. Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasieni. Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama

    transportasi pasien gawatj. Kemampuan melakukan fisioterapi dadaPelayanannya juga meliputi : Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu (Hb,

    hematokrit, elektrolit, gula darah dan trombosit), roentgen, kemudahandiagnostik dan fisioterapi.

    Memberikan pelayanan pengelolaan resusitasi segera untuk pasien gawat,tunjangan kardio-respirasi jangka pendek, dan mempunyai peran pentingdalam pemantauan serta pencegahan penvullt pada pasien medik danbedah yang berisiko. Dilakukan ventilasi mekanik dan pemantauankardiovaskuler sederhana selama beberapa jam.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    ,'

    MENTER I KESEHATANREPUBUK INDONESIA

    8. Pe!ayanan KeperawatanPelayanan keperawatan diorganisasi dan dikelola agar dapat memberikanasuhan keperawatan yang optimal bagi pasien sesuai dengan standar yangditetapkan dan 'rencana asuhan keperawatan disusun berdasarkan Diagnosiskeperawatan. Catatan asuhan keperawatan harus meliputi:a. Pengkajian keperawatanb. Diagnosis keperawatanc. Rencana keperawatand. Rincian dan tindakan keperawatan yang diberikane. Evaluasif. Rencana kepulangan pasien (resume keperawatan), dibuat dan disimpulkanmenyatu dengan rekam medik pasien.Pelayanan keperawatan meliputi : memberikan asuhan keperawatan untuk pasien dengan penyakit yang

    dapat dilayani oleh dokter umumdi unit rawat inap, rawat jalan dan gawatdarurat

    memberikan asuhan keperawatan untuk pasien dengan penyakit yangdapat dilayani oleh dokter spesialis 4 dasar di unit rawat inap, rawat jalandan gawat darurat

    memberikan pelayanan perawatan intensif untuk menunjang danmenyelamatkan hidup sesuai dengan pelayanan spesialistik yang ada

    9. Pelayanan AnestesiRumah sakit memberikan pelayanan anestesiologi dengan memberikananestesia dan analgesia bagi pasien pembedahan dan tindakan medik lain yangmenimbulkan rasa takut, rasa cemas dan rasa nyeri, melakukan resusitasijantung, paru dan otak, melakukan tindakan penunjang hidup pasien gawatkarena trauma atau penyakit medik lain, melakukan penatalaksanaangangguan keseimbangan calran, asam basa, gas darah dan metabolisme, sertamelakukan penatalaksanaan nyeri kronis.Pelayanan anestesi mencakup pelayanan pada periode pra-anestesia, selamaanestesia dan pasca anestesia.Harus tersedia sarana dan prasarana yang cukup dan baik yang memungkinkanpemberian zat anestesi secara aman.Pelayanannya meliputi : Memberikan pelayanan anestesi umum pada masa pra, selama dan pasca

    anestesi, memberikan pelayanan untuk mengurangi rasa sakit Pelayanan penderita di ruang pulih (recovery room). Sampai beberapa jam

    pasca pembedahan sehingga keadaan penderita pulih dari pengaruhanestesi dan oparasl dengan keadaan fungsi-fungsi vital yang sudah stabil,untuk kemudian dikembalikan ke ruang perawatan biasa.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    '. .. ." .

    UENTE R I K E SE HAT ANR E PUBUK INDONE SIA

    Pelayanan dalam bentuk penanggulangan rasa nyeri, baik yang akutmaupun yang khronik, yang terjadi sebagai akibat operasi atau sebab-sebablain. Termasuk didalamnya pemberian obat-obatan analgetik/narkotik,anestesi lokal, fisioterapi dan lain-lain.

    10. Pe layanan Labora to r iumDalam memberikan pelayanan laboratorium, rumah sakit harus mempunyaiprosedur untuk menjamin keselamatan bagi pasien dan petugas, terutamadalam spe cimen hand lin g dan dalam memberikan pelayanan transfusi darah.Secara khusus bagian dari laboratorium yang melayani gawat darurat (lab. cito)dan rawat jalan serta bank darah hendaknya terletak tidak jauh dari unit gawatdarurat dan laboratorium induk, jadi merupakan satu kelompok laboratorium.Pelayanannya meliputi :o Melakukan pemeriksaan rutin untuk sediaan urin, cairan otak, transudat /

    eksudat, hematologi klinik terbatas, imunologi klinik konvensional danmikrobiologi klinik sediaan langsung terbatas

    o Melakukan pemeriksaan rutin dan atas indikasi untuk sediaan urin, cairanotak, tramsudat/ekudat, feses rutin, cairan tubuh lainnya, hematologiklinik, imunologi klinik konvensional, mlkrobiologl klinik kecuali kulturanaerob, sebagian pemeriksaan kimia klinik dan sebagian faal klinik

    o Memberikan konsultasi laboratoriumo Melakukan pemeriksaan histopatologi makroskopis, sitopatologi dan

    sltologi terbatas.11. Pe la yanan Rad/ olo g i

    Pelayanan radiologi telah memenuhi persyaratan perijinan dari institusi yangberwenang untuk penvlmpanan, penggunaan sampai dengan pembuanganbahan radioaktif.Pelayanan radiologi wajib menjamin keamanan bag; pasien dan petugas diradiologi dengan cara pemeriksaan periodik terhadap peralatan radiologi danpemeriksaan tingkat paparan radiasi pada petugas. Peralatan proteksi radiasiyang harus tersedia adalah apron setara dengan 0,25 mm timbal, shieldingberlapls 2,5 mm timbal, sarung tangan berlapis timbal dan kacamata timbal.Pelayanan radiologi hanya diberikan berdasarkan atas permintaan dokterprofesional dan bukan oleh profesi kesehatan lainnya.Pelayanannya meliputi : Memberikan pelayanan radiodiagnostik non invasif dengan dan tanpa

    kontras Pemeriksaan USGuntuk kelainan-kelainan:

    o Abdominalo Kebidanan dan penyakit kandungan

    Mampu mendukung kegiatan unit lainnya selama 24 jam

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    ._

    MENTER I KESEHATANR EP UB UK IN D ON ES IA

    12.Pelayonan FarmasiPelayanan farmasi di rumah sakit bergerak bertanggung jawab terhadap semuabarang farmasi yang beredar di rumah sakit tersebut. Pelayanan farmasimeliputi penyediaan dan distribusi semua perbekalan farmasi, pelayananfarmasi klinik, serta membuat infarmasi dan menjamin kualitas pelayanan yangberhubungan dengan penggunaan obat,Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan dicantumkantanggal dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang adaharus mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai denganperturan dan tujuan dalam pelayanan farmasi itu sendiri. Kebijakan danprosedur dibuat oleh penanggung jawab farmasi Rumah Sakit bergerak(Apoteker).Pelayanan farmasi harus mencerminkan kualitas pelayanan kefarmasian yangbermutu tinggi, melalui cara pelayanan farmasi rumah sakit yang baik.Pelayanan farmasi meliputi : Melakukan perencanaan, pengadaan & penyimpanan obat, alat kesehatan,

    reagensia, radio farmasi, gas medik sesuai Daftar Obat RS(Formularium RS) Melakukan kegiatan peracikan obat sesuai permintaan dokter, balk untuk

    pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Medistribusikan obat, alat kesehatan, reagensia radio farmasi, dan gas

    medik Memberikan pelayanan informasi obat dan melayani konsultasl obat Mampu mendukung kegiatan pelayanan unit kesehatan lainnya selama 24

    jam13. Pelayanan Gizi

    Pelayanannya meliputi : Memberikan pengadaan makanan bagi pasien rawat inap dan pengadaan

    makanan diet khusus Memberikan penyuluhan, konsultasi dan rujukan gizi

    14. Pelayanan Sterilisasi SentralPelayanan sterilisasi sentral (CSSD)yaitu melakukan sterilisasi peralatan danbahan secara terpusat.

  • 5/13/2018 KMK No. 058 Ttg Pedoman Penyelenggaraan RS Bergerak

    ;.;. .

    MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

    IV . PEMBINAAN DAN EVALUASIAgar Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak ini dapat berjalan dengan balk,perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan serta pemantauan/evaluasi. Pembinaandan pengawasan dirnaksud dilakukan melalui pemberian kewajiban kepada RumahSakit Bergerak untuk membuat laporan pelaksanaan kegiatan, laporan kinerja,keuangan, pemantauan lapangan maupun kegiatan lainnya yang dilaksanakan olehDepartemen Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah DaerahKabupaten/Kota serta organisasi profesi terkait. Laporan dimaksud dilaksanakansesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan disampaikan kepada MenteriKesehatan c.q. Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik. Secara berkala DepartemenKesehatan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah melakukan pemantauan danevaluasi terhadap penyelenggaraan rumah sakit bergerak mlnlrnal 1 (satu) kali dalam1 (satu) tahun.

    V. PENUTUPUpaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terus diusahakan melaluipenyediaan fasllitas pelayanan kesehatan yang memenuhi persyaratan, mudah diaksesoleh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian diharapkanpeningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaimanadiamanatkan oleh Undang-Undang Kesehatan akan segera terwujud. PedomanPenyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak ini adalah salah satu bentuk konkrit upayapembangunan di bidang kesehatan agar dapat dijadikan acuan dan dilaksanakan olehPemerintah Daerah dengan sebaik-baiknya.

    ,r - '. ~'.

    Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K)