khu lung - 1.pedang abadi.pdf

Download Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

If you can't read please download the document

Upload: anonymous-9pknqtpavy

Post on 13-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    1/166

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    2/166

    SERIAL 7 SENJATA

    EDANG ABAD

    I (Zhang Seng Jian)

    Karya : Khu Lung / Gu Long

    Kota pualam putih di langit,

    Punya lima menara dan duabelas benteng,Di mana dewa berdiam di atas kepalaku,

    Memelihara rambut yang panjang dan hidupku bersamanya. Li !ai"

    Bab 1: Losmen Angin Dan Awan

    Di atas jalan berpelat batu itu, sembilan orang yang berpenampilananeh mun$ul, semuanya memakai baju tunik dari kain rami, sepaturami, dan anting%anting emas sebesar mangkuk di daun telinga kiri

    mereka. &emuanya berambut merah a$ak%a$akan yang terurai dibahu mereka seperti bara api. Di antara sembilan orang itu, adayang bertubuh jangkung, pendek, tua, muda' masing%masingdengan wajah yang berbeda, tapi semuanya sama%samamenampilkan ekspresi wajah seperti mayat. Mereka berjalan tanpamenggerakkan bahu ataupun menekuk lutut, persis seperti mayathidup. Perlahan mereka melangkah dalam bentuk barisanmenyusuri jalan yang panjang itu, membuat hening setiaptempat yang mereka lewati. !ahkan anak%anak pun tiba%tibaberhenti menangis karena ketakutan.

    Di ujung jalan, empat buah lentera raksasa terpasang di pun$aksebuah tiang bendera setinggi sepuluh meter. Lentera merah yang

    &enja.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    3/166

    terang%benderang, tulisan yang hitam mengkilap( )ertulis di situ:*Losmen +ngin dan +wan.

    &embilan manusia aneh berambut merah itu berjalan sampai dipintu losmen dan berhenti. -rang pertama lalu melepaskananting%anting emasnya dan mengayunkan tangannya. Duk(

    +nting%anting besar itu menghantam dinding batu di samping pintugerbang ber$at hitam. Per$ikan api tampak berlompatan ketikaanting%anting itu menan$ap di batu. -rang kedua lalumengambil segumpal rambut merah dari pundaknya danmemotong rambut itu dengan tangan kirinya, seakan%akan sedangmemotong dengan sebilah pisau.

    Kemudian orang kedua itu mengikatkan potongan rambut tadi padaanting%anting yang menan$ap di dinding. Lalu kesembilan orang itumeneruskan langkah mereka. ntaian rambut merah itu melambai%lambai dalam hembusan angin seperti bara api, tapi kesembilanorang tadi telah menghilang dalam kegelapan yang tiada batas.

    )epat pada saat itulah delapan ekor kuda yang kekar berlarimendekat dari balik kegelapan. !unyi derap kaki kuda terdengar

    bergemuruh di atas jalan batu itu seperti hujan badai yangmenghantam daun jendela atau genderang yang dipukul bertalu%taludi medan perang. &emua penunggangnya memakai baju hijau,kain putih melilit di kepala mereka, sepatu yang berujungrun$ing dan kain pembalut yang melilit di betis mereka. &etiaporang dari mereka tampak gagah dan tangkas.

    Ketika delapan ekor kuda itu melesat melewati *Losmen +ngindan +wan, kedelapan orang penunggangnya semuanya

    mengayunkan tangan pada saat yang bersamaan.

    )erlihat kilauan golok seperti petir dan terdengar bunyi*DKK(. )iba%tiba, sekarang sudah ada delapan buah golok bajayang berkilauan tertan$ap di tiang bendera yang tebal itu. Gaganggolok masih bergetar, pita sutera merah di gagangnya masih terayunkian ke mari. )api kedelapan ekor kuda itu sudah menghilang.

    """

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    4/166

    Kegelapan semakin pekat. !unyi derap kaki kuda tiba%tibakembali bergema di jalan, agaknya gemuruhnya bahkan lebihkeras daripada yang ditimbulkan gerombolan yang baru lewat tadi.

    )api ternyata hanya seekor kuda yang mun$ul. &eekor kuda yangputih mulus tanpa $a$at dari ujung kepala hingga ke ujung kaki,sudah tiba di depan pintu. !ersamaan dengan suara ringkikkuda, penunggangnya pun segera menegakkan badannya.

    &ekarang kita bisa melihat dengan jelas bahwa penunggangnyaadalah seorang lelaki kekar tak berbaju dengan jenggot yang ikal.-tot%otot di tubuhnya yang hitam tampak seolah%olah terbuat daribaja. -rang itu menarik tali kekang dan melihat anting%anting emasdan rambut merah di dekat pintu sertadelapan buah golok yangmenan$ap di atas tiang bendera. &ambil menyeringai, dia punmelompatturun dari pelana dan tangan kanan%kirinya masing%masingmen$engkeram sebelah kaki kudanya.

    Dengan mengeluarkan suara raungan yang mengguntur, orangitu lalu mengangkat kudanya tinggi%tinggi di udara dan

    meletakkannya di atas wuwungan pintu. Kembali terdengar suararingkikan kuda. !ulu surai kuda itu menari%nari di udara, tapikeempat kakinya, tanpa bergerak sedikit pun, seperti sudahmenan$ap di wuwungan itu.

    &i brewok pun tertawa terbahak%bahak dengan kepala menengadahke atas, kemudian dia melangkah pergi. Dalam sekejap mata diasudah menghilang, tapi kuda putih itu ditinggal sendirian,berdiri di bawah awan gelap dan tiupan angin barat, menyebabkan

    timbulnya suasana seram di udara.

    """

    /alan yang panjang itu sunyi senyap, karena semua orang sudahmenutup pintu rumah mereka.

    *Losmen +ngin dan +wan juga tidak berpenghuni. !ila pelanggan

    losmen melihat anting%anting emas dan delapan bilah golok itu,

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    5/166

    diam%diam mereka tentu akan menyelinap keluar lewat pintubelakang. )api kuda putih itu masih berdiri tanpa bergerak,seperti patung batu, menantang datangnya hembusan anginbarat.

    )iba%tiba seorang pelajar berwajah tirus, berusia setengah baya,berbaju biru dan berkaus kaki putih, pelan%pelan berjalanmendekat dengan gaya yang sangat santai, tapi sepasangmatanya tampak berkilat%kilat dengan tajam. 0a berjalan pelan%pelanke arah losmen itu dengan bergendong tangan, mengangkatdagunya untuk melihat dan menarik napas, *Kuda yang hebat(!enar%benar kuda yang hebat, tapi pemiliknya tidak punya hatidan menyalahimu.

    )iba%tiba ia mengibaskan sebelah tangannya dari balikpunggungnya, lengan bajunya yang panjang pun berkibar%kibar,membawa gelombang angin yang kuat. Kuda putih itu ketakutan danmeringkik lagi, seolah dia hendak melompat turun dari wuwunganpintu. Pelajar setengah baya itu menyangga perut kuda dengankedua tangannya dan menurunkan hewan itu ke atas tanah denganperlahan. Lalu dia menepuk%nepuk pantatnya dan berkata,

    *Pulanglah dan beritahu majikanmu untuk datang ke mari.

    Katakan saja ada seorang teman baik yang menunggunya.

    &eolah%olah memahami maksud laki%laki itu, kuda putih itu segeraberlari pergi dari tempat itu. &i pelajar setengah baya lalumenurunkan anting%anting emas di pinggir pintu dan kemudianmelangkah masuk ke dalam losmen dan menepuk tiang bendera.

    Delapan buah golok itu semuanya jatuh pada saat yang bersamaan.

    &i pelajar mengibaskan lengan bajunya lagi dan mengepit kedelapangolok itu dalam lengan bajunya. Lalu ia bertanya dengan nadaserius, *Di mana benderanya1

    &esosok bayangan yang ke$il dan kurus tiba%tiba melesat keluar daridalam losmen, memanjat tiang bendera seperti seekor kera, dandalam beberapa detik sudah tiba di pun$ak.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    6/166

    &ehelai bendera besar tiba%tiba bergulung keluar dari ujung tiang.

    Di atas kain bendera itu terpampang gambar seekor naga hitamyang perkasa, tampak seolah%olah akan melesat melewati awan

    dan terbang pergi setiap saat(

    2.

    Malam.

    )idak ada bintang ataupun rembulan, dengan awan yang gelap danangin yang ken$ang. )api di taman itu lampu%lampu tampak terang%benderang dan di atas meja pun sudah tersedia arak.

    &i pelajar setengah baya tampak bergumam sendirian sambilminum arak. )iba%tiba ia mengangkat $awannya ke arah sebatangpohon beringin besar di luar taman dan tersenyum, *Kudengarkemasyuran ketua Miao sudah tersebar melintasi sungai dansamudera. Karena kau sudah berada di sini, mengapa tidak turundan ikut minum bersamaku1

    Dari balik daun%daun pohon beringin yang lebat itu, terdengarsuara tawa yang aneh seperti bunyi kukuk%beluk 3burung hantu4.&esosok bayangan melesat seperti anak panah dan mendarat diatas tanah dengan ringan seperti sepotong kapas yang hanyaberbobot empat ons.

    5idung orang ini seperti hidung anjing, mulutnya lebar,kepalanya berambut merah, dan memakai tiga buah anting%antingemas di telinganya. 6alau dia telah berada di atas tanah,

    anting%antingnyamasih bergemerin$ing. Dialah ketua dariPerkumpulan 7ambut Merah, Miao &hao%tian.

    &epasang matanya, seperti bara api yang berkobar%kobar,menatap si pelajar setengah baya, dan berkata dengan suaraberat, *+pakah tuan adalah )uan Gong%suen dari Perkumpulan 8aga5ijau1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    7/166

    &i pelajar bangkit berdiri dan membungkuk sambil bersoja danmenjawab, *9a, itulah aku, Gong%suen /ing.

    )awa Miao &hao%tian yang seperti kukuk%beluk kembali terdengarmenggelegar, *!enar%benar pantas menjadi tokoh penting dalamPerkumpulan 8aga 5ijau, mata yang amat tajam.

    )iba%tiba terdengar bunyi derap kaki kuda yang bergemuruhseperti bunyi hujan lebat, datang mendekat ke arah mereka.

    &epasang alis Miao &hao%tian segera dikerutkan dan dia punberkata, *hang ke$il juga sudah tiba. &ama sekali tidak lambat.

    !unyi derap kaki kuda sekonyong%konyong berhenti' terdengar suaratawa yang jernih, *5ari penting bagi 8aga 5ijau, di dunia ini siapayang berani datang terlambat1

    &ementara suara tawa yang jernih itu masih berkumandang diudara, tahu%tahu seseorang sudah melompati tembok masuk kedalam. -rang itu berbaju ringkas, sengaja dibiarkan terbuka dibagian dada untuk memperlihatkan dada berototnya yang bahkan

    lebih putih daripada bajunya.

    Miao &hao%tian menga$ungkan jempolnya dan mendengus,*hang &an ke$il si ;Kuda Putih; yang hebat. &udah bertahun%tahun tidak bertemu, tapi tampaknya kau malah semakin muda dantampan1 /ika Miao tua ini punya seorang puteri, aku tentu akanmengambilmu sebagai menantu.

    *6alau kau punya seorang puteri, tak seorang pun yang akanberani meminangnya, jawab Kuda Putih hang &an denganringan.

    *Kenapa1 Miao &hao%tian menatapnya.

    *Dilihat dari keangkeranmu, puterimu tentu tidak akan jauh beda.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    8/166

    Miao &hao%tian menatapnya, menatapnya sekian lama sampaiakhirnya ia menjawab, *Kita datang ke mari hari ini untukberdagang, dan jangan $oba%$oba untuk memulai perkelahian.

    *!agaimana dengan minum arak1 tanya Kuda Putih hang &an.

    *Kalau itu, tak usah berlama%lama. +yo, mari kita bersulang tiga$awan untuk )uan Gong%suen dulu.

    Gong%suen /ing tertawa, *Kekuatan minum arakku $ukupterbatas, bagaimana kalau aku dulu yang bersulang untuk kaliansebanyak tiga $awan1

    Miao &hao%tian mengerutkan alisnya, *)iga $awan1

    )erdengar suara tawa seseorang dari wuwungan atap bangunansebelah, *7ambut Merah dari &ungai )imur dan Kuda Putih dari&ungai !arat sudah tiba, betapa lan$angnya diriku karena datangterlambat.

    Miao &hao%tian bertanya, *hao 9i%dao dari )ai%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    9/166

    *Kalian bertiga datang dari tempat yang jauhnya ribuan mil,tentu kalian bukan datang untuk mendengarkan omong kosong,Gong%suen /ing berkata.

    *)entu saja tidak.

    Miao &hao%tian menyeringai seram, *Dari sisa sembilan orangtamu itu, setidaknya ada tiga orang yang tak akan datang.

    hao 9i%dao meralat, *=nam orang.

    *Perkumpulan Daun !ambu, &ekte >in$in !aja, dan keluarga Li

    dari )ai%yuan adalah hasil perbuatanku, kata Miao &hao%tian.

    hao 9i%dao menambahkan, *Ketiga teman kita dari PerserikatanDuabelas +yam, dari Perairan 9angt?e, dan )inju keluarga 9en dari>hen%?hou, tiba%tiba merasa sakit kepala ketika mereka beradadalam perjalanan ke sini, maka.....

    *Maka... apa1

    *&ekarang, kepala mereka tidak sakit lagi, hao 9i%dao menjawab.

    *&iapa yang mengobati mereka1

    *+ku.

    *!agaimana $aranya1

    hao 9i%dao menjawab, *+ku menebas putus kepala mereka.

    Lalu ia menambahkan dengan lambat, *&iapa pun yang kepalanyaditebas putus, mereka tidak akan pernah sakit kepala lagi.

    Miao &hao%tian tertawa, *>ara yang bagus, sangat mujarab.

    Kuda Putih hang &an sekonyong%konyong berkata, *+kukhawatir dua tetua dari Perkampungan &eribu !ambu dan Kuil 0kan)erbang juga tidak akan datang.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    10/166

    *-h1

    *Mereka sedang tidur, dan tidurnya amat lelap.

    *Di mana mereka tidur1

    *Di dasar Danau Dong%ting.

    Miao &hao%tian tertawa, *>erdik sekali. )empat itu bukan sajasejuk, tapi juga tak akan pernah diganggu orang.

    Kuda Putih hang &an menjawab dengan tenang, *+ku selalu sangatmemperhatikan tetua%tetua dari 6ulin.

    hao 9i%dao berkata, *-rang%orang yang seharusnya berada di sini,seharusnya juga sudah tiba, tapi di mana orang%orang Perkumpulan8aga 5ijau1

    *!agus, pertanyaan yang langsung ke tujuan, jawab Gong%suen/ing.

    *)uan mengundang kami ke sini bukan untuk mendengarkan omongkosong belaka, kurasa.

    Gong%&uen /ing mengangguk, *Memang bukan.@

    hao 9i%dao bertanya, *!ersediakah kau dengar dulu berapahargaku1

    */angan sekarang.

    *+pa lagi yang kita tunggu1 tanya hao 9i%dao.

    *!arang itu tidak kami dapatkan dengan mudah' semakin banyakorang yang ikut dalam pelelangan ini, akan lebih baik pulaharganya.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    11/166

    Miao &hao%tian menatap dengan tajam, *Kau masih menungguseseorang1

    */angan lupa, aku mengundang sembilan orang tamu lagi ke sini,tapi kalian baru menghabisi delapan orang di antaranya.

    *&iapa yang masih tersisa1

    *-rang yang tidak sakit kepala ataupun tertidur.

    *&ejujurnya, barang itu tentu akan jatuh ke tangan kamiPerkumpulan 7ambut Merah, jadi tidak usah perdulikan apakah adalagi orang yang akan datang, seringai Miao &hao%tian.

    Kuda Putih hang &an mengejek dengan dingin, *Perkumpulan8aga 5ijau selalu adil dalam berdagang. +sal tawaran hargamuadalah yang tertinggi, barang itu tentu akan jatuh ke tanganPerkumpulan 7ambut Merah.

    Miao &hao%tian berkata dengan kasar, *Kalian ingin bersaingdenganku1

    *ntuk apa lagi kami datang1

    Miao &hao%tian segera bangkit dan menatapnya dengan tajam.+nting%anting emas di telinganyamasih bergemerin$ing.

    )iba%tiba terdengar bunyi gemuruh dan ringkik kuda. &ebuahkereta yang indah, ditarik oleh enam ekor kuda, berhenti di luar.

    =mpat orang laki%laki kekar berdada bidang yang berpegangan padakereta itu, lalu melompat turun, dan membungkuk untukmembukakan pintu.

    &etelah sekian lama, seorang laki%laki bermuka pu$at, tidakberjenggot dan amat gemuk, melangkah keluar dari kereta denganterengah%engah. !elum ada tiga langkah, dia sudah kelelahan danmegap%megap men$ari napas seperti seekor kerbau yang habismembajak sawah.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    12/166

    Di belakangnya, seorang laki%laki tinggi kurus berpakaian hitam,mengikutinya seperti bayangan. 6ajahnya berwarna $oklat dankedua matanya $ekung, persis seperti roh halus yang sedang

    sakit. )api langkah kakinya amat ringan dan dua buah bendayang berkilauan tampak tergantung di pinggangnya. !ila dilihatlebih dekat, benda%benda itu adalah sepasang pedang yangberbentuk unik.

    &enjata sema$am itu bukan saja sulit dilatih, tapi juga sukaruntuk dibuat. -rang%orang yang menggunakan senjata seperti iniamatlah langka, tapi siapa pun yang memakai senjata ini, sembilandari sepuluh orang tentulah jago yang tangguh.

    Miao &hao%tian, hao 9i%dao dan Kuda Putih hang &an, tiga pasangmata, semuanya segera tertuju pada sepasang pedang yang unikitu.

    Kuda Putih hang &an mengerutkan alis sambil bertanya denganpelan, *&iapa dia1

    Gong%suen /ing menjawab, *)uan Muda hu dari Gedung &ejuta=mas di &u?hou.

    *Dan pengawalnya1

    Gong%suen /ing tersenyum, *+ku khawatir dia $uma seorangpengawal.

    Kuda Putih hang &an terdiam, tapi tiba%tiba dia berpaling kepadahao 9i%dao, *!ukankah dia datang dari arahmu1

    *Kurasa begitu, jawab hao 9i%dao.

    *Kenapa dia tidak sakit kepala1

    *6alaupun dia sakit kepala, aku tidak bisa mengobatinya.

    *Kenapa1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    13/166

    *Kepalanya terlalu besar, kata hao 9i%dao dengan nada ringan.

    """

    )uan Muda hu sudah duduk, tapi tak henti%hentinya dia menghapuspeluhnya dan terengah%engah.

    Dia $uma berjalan paling banyak duapuluh atau tigapuluh langkah,tapi kelihatannya seperti baru saja mendaki tujuh atau delapan buahgunung.

    Laki%laki baju hitam itu tetap menempel di belakangnya sepertibayangan, tidak pernah lebih dari satu in$i pun dari sisinya,sepasang tangannya yang kurus seperti $akar burung tak pernahmeninggalkan senjata unik yang tergantung di pinggangnya.

    Matanya yang $ekung itu seperti mengejek, seolah%olahmenertawakan siapa pun yang berdiri di depannya, seakan%akanbertanya mengapa mereka membuang%buang waktu mereka datang

    ke sini.

    Lampu lentera Losmen +ngin Dan +wan bergoyang%goyang tertiupangin' persis seperti anting%anting emas Miao &hao%tian yang selalubergemerin$ing itu.

    Kuda Putih hang &an merasa kedinginan, dan pelan%pelan menarikbajunya menutupi dadanya yang telanjang, sehingga hanya sedikitbagian dadanya yang masih belum tertutupi.

    hao 9i%dao seperti sedang termenung menatap $awan arak diatas meja, seolah%olah sedang mengambil keputusan mengenaisuatu masalah yang rumit.

    )idak seorang pun yang bi$ara karena hawa permusuhan terasatebal di antara orang%orang yang hadir.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    14/166

    Gong%suen /ing jelas sedang menikmati hawa permusuhan itu.Pelan%pelan ia menarik napas dan tersenyum, *Kalian berempattidak kenal satu sama lain, tapi tentu pernah mendengar namamasing%masing. Karena itu, aku tidak perlu memperkenalkan kalian

    lagi.

    *Memang tidak, kata Miao &hao%tian.

    *Kami datang ke mari bukan untuk men$ari teman, tambah KudaPutih hang &an.

    *6alaupun seandainya kami berteman, untuk benda itu kami tidak

    akan berteman lagi, Miao &hao%tian memutar bola matanya kesamping untuk meliriknya.

    Kuda Putih hang &an mengejek, *$apan Ketua Miao memangselalu masuk di akal.

    Miao &hao%tian balas men$emooh, *&ekarang semua orang sudahada di sini, di mana barangnya1

    *)entu saja barangnya ada, tapi...... kata Gong%suen /ing.

    *)api.... apa1

    *Perkumpulan 8aga 5ijau selalu mengikuti aturan ketika sedangberdagang. Kami selalu bersikap adil, baik kepada pelanggan yangtua maupun muda, dan pertukaran uang hanya berlangsung ditempat.

    @!aik(@ Miao &hao%)ian setuju.

    Dia lalu bertepuk tangan, dan sembilan orang laki%laki aneh berbajutunik tiba%tiba mun$ul dari balik kegelapan. &etiap orang memegangsebuah tas dari kain tunik, jelas tidak ringan bobotnya.

    Pada saat itulah kembali terdengar bunyi langkah kaki yang berat dipintu. Laki%laki berjenggot ikal itu pun datang membawa sebuah petibesi berukuran besar di atas kepalanya, sambil melangkah masuk

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    15/166

    dengan perlahan%lahan. -tot%ototnya yang hitam seperti besitampak menonjol keluar. &etiap kali melangkah, kakinya selalumeninggalkan jejak kaki yang dalam di permukaan tanah.

    *+nting%anting emas mengelilingi delapan tembok, kuda putihmeringkik dalam hembusan angin, sekarang aku sudah melihat,aku lihat &embilan Pendekar 7ambut Merah dan 7aksasa !esi puntelah datang, Gong%suen /ing tersenyum.

    */angan lupakan pula Delapan Golok Pemusnah, tambah Kuda Putihhang &an.

    hao 9i%dao akhirnya mengangkat kepalanya dan tertawa,*7ambut Merah dari &ungai )imur dan Kuda Putih dari &ungai!arat, keduanya memiliki kekayaan dan kekuasaan yang besar.!agaimana mungkin Golok%golok Kilat dari )ai%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    16/166

    *+da.

    *!erapa banyak yang kau bawa1

    *Kau ingin melihatnya1

    *Di sini, mereka amat menekankan pada pertukaran uang tunai ditempat.

    *Kau sudah melihatnya.

    *Di mana1

    *Kata%kataku adalah emas.

    6ajah Miao &hao%tian menjadi serius, */adi berapa banyak punyang kau katakan, jumlahnya pasti tersedia1

    *!enar.

    *Maksudmu, jika aku menawar seratus ribu, kau akan menawarseratus ribu satu1

    *Kau memang orang yang bijak.

    )atapan mata Miao &hao%tian tiba%tiba bergeser ke arah sepasangpedang berbentuk unik itu.

    &embilan manusia aneh berambut merah dan berbaju tunikdiam%diam telah bergerak mengepung )uan Muda hu. )api)uan Muda hu tetap menatap sepasang tangannya. &eolah,selain keduatangannya itu, tidak ada lagi yang berharga untukdipandang.

    Dengan bunyi *tring(, seperti dua buah $awan emas yangberbenturan, tangan Miao &hao%tian telah men$akar ke arahsepasang pedang yang unik itu. Gerak%geriknya tangkas dan akurat.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    17/166

    Dia tidak pernah mengira kalau sepasang tangan lain ternyatabergerak lebih $epat daripadasepasang tangannya yang gemuk danterperlihara dengan baik.

    )angannya belum sempat menjangkau sepasang pedang unik itu,tapi sepasang tangan lain itu tahu%tahu sudah merenggut anting%anting emas dari telinganya.

    +nting%anting emas itu berbenturan satu sama lain, dan terdengarbunyi *tring lagi.

    Miao &hao%tian berjumpalitan tinggi%tinggi di udara dan mundur

    sejauh enam meter.

    Laki%laki baju hitam itu tetap menempel di belakang )uanMuda hu seperti bayangan, sama sekali tidak bergerak.

    )uan Muda hu masih menatap sepasang tangannya, $uma kaliini, anehnya, tangan itu sudah menggenggam sepasang anting%anting yang terbuat dari emas.

    """

    =kspresi wajah Kuda Putih hang &an pun berubah.

    hao 9i%dao menatap $awan arak di hadapannya dan tiba%tibamenghela napas, *&ekarang kalian sudah paham apa maksudku1

    *+rtinya1

    *6alaupun dia punya sakit kepala, aku tidak bisa mengobatinya.

    Kuda Putih hang &an tak kuasa untuk tidak menghela napasjuga, *9a, kepala ini memang terlalu besar.

    """

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    18/166

    Gong%suen /ing tersenyum tipis, lalu berkata dengan perlahan%lahan, *Karena semua orang sudah membawa uangnya, kita akanpergi melihat barang itu.

    *!enar, sebaiknya kita lihat dulu barang itu. Mungkin saja akunanti tidak jadi mengajukan penawaran, kata )uan Muda hudengan santai.

    Dia meletakkan anting%anting emas di tangannya ke atas meja,mengeluarkan sehelai kain sutera seputih salju untuk menghapuskeringatnya dengan hati%hati, dan akhirnya bangkit berdiri, *&ilakan,silakan tunjukkan jalannya.

    """

    *&ilakan, silakan ikuti aku, kata Gong%suen /ing.

    Dia yang lebih dulu berjalan memasuki losmen itu, diikuti daribelakang oleh )uan Muda hu dengan perlahan%lahan, sepertinyadia sudah akan terengah%engah lagi.

    Laki%laki baju hitam tetap mengikuti, tidak lebih dari selangkahjauhnya dari )uan Muda hu. &ekarang Kuda Putih hang &anpun paham kenapa mata orang ini menyimpan sorot mata yangmen$emooh.

    Dia bukan memandang rendah orang%orang di sekitarnya, tapimalahan memandang remeh dirinya sendiri.

    Karena hanya dia yang paham bahwa orang yang dia lindungisebenarnya tidak membutuhkan perlindungannya sama sekali.

    A.

    Miao &hao%tian berjalan di urutan terakhir, sambil men$engkeramsepasang anting emasnya erat%erat, sehingga urat%urat biru dipunggung tangannya menonjol keluar. Dia seharusnya tidak ikut,tapi dia harus ikut. !enda itu seperti memiliki daya tarik yanganeh, menarik dirinya ke arahnya selangkah demi

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    19/166

    selangkah.

    &ampai saat terakhir pun dia tidak akan melepaskan kesempatan itu.

    )angga batu itu mula%mula menuju ke atas, tapi sekarang tiba%tiba menurun ke bawah, memperlihatkan sebuah lorong yanggelap.

    Di pintu lorong, berdiri dua orang manusia yang mirip patung. &etiapsepuluh langkah setelah itu juga berdiri dua orang laki%laki, sepertidua orang pertama. 6ajah mereka kelam seperti dinding batuhijau.

    Di dinding batu itu terukir seekor naga hijau perkasa.

    Menurut kabar angin, Perkumpulan 8aga 5ijau mempunyai tigaratus enampuluh lima $abang. )empat ini tentu salah satunya.

    Di ujung lorong, ada sepasang jeruji besi yang amat tebal.

    Gong%suen /ing mengeluarkan serenteng besar kun$i dari sabuknya

    dan menggunakan tiga buah dari kun$i%kun$i itu untuk membukatiga buah gembok. !aru kemudian dua orang penjaga di balik jerujiitu mendorong pintu hingga terbuka.

    )api ini bukanlah pintu terakhir.

    Gong%suen /ing tersenyum lembut, *+ku tahu banyak orangyang mampu untuk datang ke mari' keamanan di tempat inibukanlah yang paling sulit ditembus. )etapi bergerak maju

    mulai dari sini adalah tugas yang berat.

    *Mengapa1 tanya )uan Muda hu.

    *Di antara titik ini dan pintu batu di sana itu, total ada tigapuluhma$am perangkap tersembunyi. !isakujamin bahwa $uma tujuhorang di dunia ini yang bisa melewati semuanya.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    20/166

    )uan Muda hu menghela napas, *ntunglah, tentu aku bukan salahsatu dari ketujuh orang itu.

    *Mengapa kau tidak men$oba1 kata Gong%suen /ing dengan sikapyang makin ramah.

    *Mungkin aku akan men$obanya lain kali, tapi tidak sekarang.

    *Mengapa tidak1

    *Karena aku masih amat senang dengan hidupku sekarang ini.

    """

    /arak dari jeruji besi ke pintu batu itu tidak terlalu jauh, tapi setelahmendengar kata%kata Gong%suen /ing, pintu batu itu seperti menjadisepuluh kali lebih jauh. Pintu batu itu tidak berat.

    Kembali Gong%suen /ing menggunakan tiga buah kun$i untukmembuka gembok%gembok di pintu itu. Di balik pintu setebal duakaki itu terdapat sebuah sel batu selebar sembilan kaki. 7uangan itu

    terasa menyeramkan dan dingin, seolah%olah sedang berada ditengah kuburan kaisar jaman kuno. Di mana seharusnya peti matiberada, malah ada sebuah peti besi yang amat besar. ntukmembuka peti ini, dibutuhkan paling sedikit tiga buah kun$i lagi.

    )api ketiga kun$i ini bukanlah yang terakhir, karena di dalam peti ituada lagi sebuah peti besi yang lebih ke$il.

    )uan Muda hu kembali menghela napas, *Menilik keamananyang amat ketat ini, seharusnya kita mengajukan penawaran yanglebih tinggi.

    *)uan Muda hu memang orang yang bijak, seringai Gong%suen/ing.

    0a mengeluarkan peti ke$il itu dan membukanya.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    21/166

    &enyumnya yang ramah tiba%tiba lenyap, ekspresi wajahnyaseperti orang yang disumpal mulutnyadengan sebutir buah kesemek busuk.

    """

    Peti besi ke$il itu kosong melompong, hanya ada sehelai kertas didalamnya. Di atas kertas tertulis, *)erima kasih, kau memang orangyang baik.

    B.

    Kamar batu itu seram dan dingin, tapi Gong%suen /ing malahmengu$urkan keringat. !utir%butir keringat sebesar ka$ang kedelaipun mengu$ur di wajahnya yang pu$at.

    )uan Muda hu memandangnya, sorot matanya lembut sepertiketika dia sedang menatap tangannyasendiri, dan katanya denganlembut, *Kau tentu tahu.

    *)ahu.... tahu apa1

    *)ahu siapa yang berterima%kasih padamu.

    Gong%suen /ing mengepalkan tinjunya dan tiba%tiba membalikkanbadan dan berlari keluar. )uan Muda hu menarik napas danbergumam, *+gaknya dia benar%benar orang yang baik.&ayangnya, mereka bilang orang yang baik tidak akan berumurpanjang......

    """

    *Misalkan benar%benar $uma tujuh orang yang bisa melewatiketigapuluh perangkap tadi, siapa saja ketujuh orang itu1

    *+da satu orang yang jelas tidak akan menemui hambatansama sekali. )ak perduli bagaimanapun $aramu menentukanketujuh orang itu, dia tetap harus menjadi salah satu dari ketujuhorang itu.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    22/166

    *&iapa dia1

    *!ai 9u%jing(

    !ai 9u%jing tidak berada di khayangan, tapi di atas punggung kuda.

    C>atatan: !ai 9u%jing berarti Kota Pualam Putih, yang mun$ulpada bait syair terkenal di atas, digunakan oleh Gu Long sebagainama tokoh utama dalam $erita ini.

    Pelananya sudah usang, sepatu kulit dan sarung pedangnya punsama tuanya, tapi bajunya masih baru.

    &arung pedang itu terayun%ayun di pelananya' angin musim semiberhembus lembut di wajahnya. 0a merasa amat senang, amatgembira.

    Pelana tua terasa lebih empuk untuk diduduki' sepatu kulit usangterasa lebih nyaman di kaki' sarung bekas tidak akan merusakujung pedangnya yang tajam' pakaian baru selalu membuatnyamerasawaspada dan tenang, penuh tenaga.

    9ang paling membuatnya gembira, tapinya, bukanlah benda%bendaitu, tapi sepasang mata. Di dalam kereta besar di depannya,

    sepasang mata yang indah menawan sedang mengintip kearahnya dengan sembunyi%sembunyi. 0ni bukanlah pertamakalinya ia melihat mata itu. 0a ingat bahwa saat pertama kali iamelihatnya adalah ketika berada di sebuah losmen di sebuah kotake$il.

    Dia baru saja memasuki losmen itu, gadis itu kebetulan sedangmelangkah keluar. Gadis itu pun bertubrukan dengannya.

    &enyum minta maaEnya tampak malu%malu, wajahnya merahpadam seperti matahari yang dibasahi oleh air hujan.

    Melihat tingkahnya yang malu%malu, dia pun berharap gadis ituakan bertubrukan lagi dengannya, karena walaupun perempuanitu seorang wanita yang amat menarik, dia sendiri bukanlahseorang lelaki sejati yang sempurna.

    !ab 2: !ai 9u%/ing

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    23/166

    Kali kedua ia melihatnya di sebuah rumah makan. 0a baru sajahendak meneguk $awan minumannyayang kedua ketika gadis itumasuk, dan memberikannya senyuman yang sama, sambilmenundukkan kepalanya dengan malu%malu ku$ing.

    &enyuman gadis itu tetap malu%malu. Kali ini !ai 9u%jing jugatersenyum. 0ni dilakukannya karena dia tahu, seandainya gadis iniberjumpa dengan orang lain, dia tentu tak akan tersenyum sepertiitu. Dia juga tahu bahwa dirinya bukanlah laki%laki yang tidakmenarik, sesuatu yang amat dia yakini penuh. 0tulah sebabnya iapergi lebih dulu, tapi tidak tergesa%gesa melanjutkan perjalanannya.

    &eperti yang diperkirakan, kereta gadis itu sekarang telahmenyusulnya F apakah ini terjadi dengan sengaja1 +tau murnikebetulan saja1 Dia memandang dirinya sendiri sebagai seorangpetualang, terlahir untuk mengembara, dan telah bertemu segala

    jenis manusia di sepanjang perjalanannya.

    +da orang%orang liar berjenggot merah yang berkeliaran di luardinding peradaban, dan para ksatriaberbaju besi yang mema$ukudanya melintasi gurun pasir besar' ada pula penjahat%penjahat

    kejam yang membunuh orang tanpa berkedip matanya, serta orang%orang muda yang idealis.

    )api hidupnya selalu segar dan berwarna.

    0a tidak pernah bisa meramal F peristiwa apa yang akan terjadipada tahap berikutnya dari perjalanannya1 -rang%orang ma$am apapula yang akan ia temui1

    +ngin berhembus semakin dingin.

    5ujan musim semi yang membawa kabut tiba%tiba turun dari awan,membasahi baju barunya. Kereta di depannya tiba%tiba berhenti. 0alalu mendekatinya dan melihat bahwa tirainya telah tersingkap,dan mata yang memikat itu sedang menatapnya dengan tajam.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    24/166

    &orot mata yang memikat, senyum malu%malu, bentuk wajah yangseperti biji kua$i, tanpa sentuhan alat rias, tetapi mengenakan bajuberwarna $erah seperti matahari terbenam di balik awan.

    Gadis itu menunjuk pada kakinya yang indah, lalu pada baju !ai 9u%jing yang basah. )angannya tampak halus dan jari%jarinya lentikseperti daun bawang di musim semi. !ai 9u%jing menunjuk dirinyasendiri, kemudian menunjuk bagian dalam kereta.

    Gadis itu mengangguk, dan dengan senyum memikat, membukakanpintu. !agian dalam kereta itu tampak nyaman dan kering, alastempat duduk yang terbuat dari sutera tampak halus seperti kulitgadis itu. 0a turun dari kuda dan melangkah masuk ke dalam kereta.

    5ujan masih turun bersama kabut' hujan ini turun pada saat yangtepat.

    Di musim semi, agaknya alam sering sekali memanjakanmanusia dengan mengatur perjumpaan%perjumpaan tak disengaja,membuat orang%orang yang menawan hati bertemu di tempat%tempat tak terduga.

    )idak ada ke$anggungan, juga tiada kata%kata yang tidak perlu.

    &eolah%olah !ai 9u%jing sudah mengenalnya sejak dia lahir.&eakan%akan di sepanjang hidupnya dia sudah terbiasa duduk didalam kereta ini.

    0ni perjalanan yang sunyi, penuh kepedihan bagi orang%orang yangmelakukannya F tapi siapa yang bisa mengatakan bahwa mereka

    seharusnya tidak bertemu se$ara kebetulan1

    Ketika dia bermaksud hendak mengusap wajahnya yang basahdengan lengan bajunya, gadis itu memberikan sehelai saputangansutera merah yang lembut. Dia menatap gadis itu, tapi si nonamenundukkan kepalanya dan bermain%main dengan ujungbajunya.

    *)erima kasih kembali.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    25/166

    *Margaku !ai, namaku !ai 9u%jing.

    &i nona tersenyum menawan dan berkata, *Kota pualam putihdi langit1 Punya lima menara dan duabelas benteng, di manaseorang dewa berdiam di atas kepalaku, memelihara rambutyang panjang dan hidupku bersamanya.

    !ai 9u%jing pun tersenyum. *Kau juga menyukai Li !ai1

    &i nona memegang ujung bajunya dengan jari%jarinya yang lentik,dan mulai bersyair dengan suarayang sungguh%sungguh, *&aatmelakukan perjalanan di Laut )imur, aku melihat keajaibangunung Lao. Di atas gunung aku bertemu dengan )uan +nyang legendaris, yang memberiku buah plum sebesar melon,sehingga aku berangkat tua tanpa teringat pada kampunghalamanku. 7ona muka seorang pemuda telah lenyap dariwajahku, dan rambutku pun memutih yang menandakan akhirkehidupanku. +ku dahaga akan obat awet muda, dan melangkah keatas kereta awan. +ku ingin ikuttuanku ke negeri khayangan diseberang sana, dan menghabiskan waktuku denganmembersihkan bunga%bunga yang berguguran, ditemani oleh para

    bidadari.

    Di bagian yang menyebutkan ;gunung Lao;, suaranya agak berhentisejenak.

    !ai 9u%jing memberanikan diri, *8ona Lao1

    &ambil menundukkan kepala semakin rendah, si nona menjawabdengan lembut, *9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    26/166

    Ketiga ekor kuda tadi kembali berbalik ke arah kereta. &ambilmemutar tubuhnya, penunggang kuda tadi lalu berpindahdengan $ekatan ke atas kudanya sendiri. Dalam sekejap mata

    ketiga ekor kuda itu sudah menghilang dalam kabut yangsamar%samar, tidak terlihat lagi.

    Mata indah 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    27/166

    *0tukah sebabnya kau pergi dari rumah untuk melakukan perjalananseorang diri1 tanya !ai 9u%jing.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    28/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    29/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    30/166

    &esudah itu benaknya seperti mendadak kosong, dan jika bukankarena sesuatu yang dingin seperti es menyentuh wajahnya, diamungkin tidak akan terbangun.

    &esuatu yang dingin seperti ini tentulah tangan iao Hang.

    )idak ada orang yang memiliki tangan sedingin ini, ke$ualikarena iao Hang tidak punya tangan kanan.

    Di tempat di mana seharusnya tangan kanannya berada, terdapatsebuah gaetan besi.

    iao Hang bernama Hang Long iang, walaupun dia tidak ke$il lagi.

    /ika kau dengar nama ini, dan mengira dia seorang wanita,maka kau keliru besar, karenakemungkinan besar amat sedikitlaki%laki yang lebih jantan daripada dirinya.

    6alaupun sudut matanya sudah ada kerutan, matanya masih tajamdan $emerlang, dan bisa melihat apa saja yang mungkin tidak kaulihat. &ekarang dia sedang menatap !ai 9u%jing.

    !ai 9u%jing mengangkat kepala dan, sambil mendekap kepalanya,berkata, *9a )uhan, kau. Mengapakau datang1

    *+ku ada di sini karena nenek%moyangmu sudah $ukup mendapatkanganjarannya, Hang Long iang menjawab.

    Dengan gaetan besinya dia membelai pelan leher !ai 9u%jing,dan berkata dengan nada a$uh tak a$uh, */ika aku adalah Gaetan

    Kembar 6ei >hang, aku khawatir kepalamu mungkin sudah beradadi tempat lain.

    !ai 9u%jing menghela napas sambil bergumam, *Kematian yangamat $epat seperti itu mungkin tidak begitu menyenangkan.

    Hang Long iang juga menghela napas, *0tulah salah satumasalahmu, hidupmu selama ini terlalu menyenangkan.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    31/166

    *!agaimana kau tahu aku berada di sini1 !ai 9u%jing bertanya.

    *Kau tahu bagaimana kau bisa berada di sini1 Hang Long iangbalas bertanya.

    Mereka berada di sebuah kamar yang tampaknya amat bersih,dengan sebuah jendela yang memperlihatkan kerimbunan sebatangpohon pakis besar di luar sana.

    !ai 9u%jing memandang ke sekelilingnya, menyeringai tak berdayadan berkata, *!enarkah kau yang membawaku ke mari1

    Hang Long iang berkata, *Lalu menurutmu siapa lagi1

    !ai 9u%jing berkata, *Di mana 8ona 9uan1

    *Dia mabuk sepertimu, Hang Long iang menjawab.

    !ai 9u%jing tersenyum. *+ku tahu dari awal, tidak mungkin dia bisaminum lebih banyak dariku.

    *Dia tidak bisa minum lebih banyak darimu1 Lalu bagaimana kaubisa mabuk lebih dulu1 Hang Long iang bertanya.

    *+ku minum lebih banyak.

    *-h.

    *&ebagai seorang lelaki, aku tidak mendesak agar dia minumsebanyak diriku, dan sementara kami adu minum, aku tidak

    memintanya untuk berpegang teguh pada aturan, jadi bagaimanamungkin aku tidak bisa minum lebih banyak dari dia1 !ai 9u%jingmemberikan alasan.

    */ika kalian berdua berkelahi, sebagai seorang laki%laki, kau jugatentu tidak akan menanggapinya dengan serius, kata Hang Longiang.

    *)entu saja.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    32/166

    Hang Long iang menghela napas. *jar%ujar orang tua dulu di duniapersilatan memang tidak pernah keliru.

    *jar%ujar yang mana1

    *Karena sebagian besar laki%laki punya masalah yang samadenganmu, jadi orang%orang tua dulu sudah paham, baik berkelahiatau minum, jangan pernah bertanding dengan seorang wanita.

    *Kau sekarang sudah jadi orang tua1 !ai 9u%jing menyeringai.

    Hang Long iang melanjutkan, *)api, ada satu hal yang tidakterpikirkan olehku, yaitu betapa besarnya perkembangan egomu.

    *=go yang mana1

    *&ementara kau enak%enakan tidur di sini, sedikitnya ada sepuluhorang yang berdiri menjaga di luar.

    )ampak terperanjat, !ai 9u%jing segera bertanya, *-rang%orang

    ma$am apa1

    *-rang%orang yang biasanya dikirim oleh musuh yang tangguh.

    *&iapa saja mereka1

    */ika kau bisa bangkit, lebih baik kau lihat sendiri.

    Kamar itu adalah kamar terakhir di lantai atas sebuah bangunanke$il. Di kamar itu terdapat sebuah jendela belakang yangmenghadap ke sebuah gang sempit.

    &eorang laki%laki bungkuk memakai topi sobek dan mantelhujan yang $ompang%$amping duduk terkantuk%kantuk di bawahterik matahari musim semi.

    Hang Long iang mendorong daun jendela hingga terbuka dengan

    gaetannya. *)ahukah kau siapa si bungkuk itu1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    33/166

    *+ku hanya bisa melihat bahwa dia bungkuk, !ai 9u%jing berkatadengan nada getas.

    *Kau akan tahu siapa dia jika dia melepaskan topinya.

    *!agaimana aku bisa tahu1

    *Karena warna rambutnya berbeda dengan orang lain.

    &ambil mengerutkan alisnya, !ai 9u%jing berkata, *Perkumpulan7ambut Merah dari &ungai )imur1

    Hang Long iang mengangguk. *Dilihat dari tampangnya, jikabukan orang kedua dari &embilan &ekawan !erambut Merah, diatentu yang nomor tujuh.

    !ai 9u%jing tidak bertanya lagi, karena dia selalu per$aya pada mataHang Long iang yang tajam.

    Hang Long iang berkata, *Kau lihat lagi orang yang berada di

    bawah pohon di pintu masuk sana.

    Di pintu masuk ke gang sempit itu berdiri sebatang pohonbuah yang besar, di bawahnya terdapat sebuah gerobak penjualsup akar teratai. Pemilik gerobak itu sedang menuangkanseperiuk air mendidih ke dalam semangkok tepung.

    *Kekuatan pergelangan tangannya lumayan, !ai 9u%jing berkata.

    *)entu saja lumayan, Hang Long iang menjawab. *Kalau tidak, diatak akan mampu menggunakan golok seberat duapuluh tujuh pon.

    *Golok seberat duapuluh tujuh pon1 Dia dari Gunung )ai%hang1

    *+khirnya kali ini kau benar. Goloknya disembunyikan di dalamgerobaknya.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    34/166

    *!agaimana dengan orang yang sedang makan sup itu1 !ai 9u%jingmenunjuk.

    !erjongkok di bawah pohon itu ada seorang laki%laki yangmenggenggam mangkuk berisi sup akar teratai. Diamenghirupnya lambat%lambat, tapi matanya selalu terpaku ke arahkamar mereka.

    Hang Long iang berkata, *Di gerobak itu terdapat dua bilah golok.

    !ai 9u%jing bertanya, *Mereka berdua adalah kakak%beradik di bawahpimpinan hao 9i%dao1

    *Dialah hao 9i%dao, Hang Long iang menjawab. Dia menepukbahu !ai 9u%jing. *Mendapatkan hao 9i%dao sebagai penjagamu,kau tak bisa mengatakan kalau egomu ke$il.

    !ai 9u%jing tersenyum. *=goku memang tidak ke$il.

    )epat saat itulah, seorang detektiE pemerintah, memakai topiberujung bundar dan berseragam warna pu$at, datang

    mengendap%endap dari ujung lain gang itu. Ketika tiba di bawahpohon, dia jugamembeli semangkuk sup.

    *)ampaknya hao 9i%dao seharusnya berganti proEesi menjadipenjual sup akar teratai saja, !ai 9u%jing berkata sambilmenyeringai. *!erdagang sup ini hasilnya lumayan, dan agaknyatidak adaresikonya.

    *)idak beresiko1 tanya Hang Long iang.

    *7esiko apa yang ada di sana1 !ai 9u%jing balas bertanya.

    *Laki%laki bertopi merah berujung bundar itu, siapa yang tahukapan dia akan menusuk punggungnya.

    *&ejak kapan detektiE pemerintah membunuh orang semaunyasendiri di sebuah gang sempit1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    35/166

    *Dia sekarang sedang memakai topi detektiE, tapi dia datang ke sinidengan seekor kuda putih.

    *Kuda Putih hang &an1 kata !ai 9u%jing.

    *Kau tidak yakin1

    *Kuda Putih hang &an selalu bekerja seorang diri. !agaimanadia bisa bergabung dengan orang%orang ini1

    Hang Long iang berkata dengan nada kering. *0tulah pertanyaanyang ingin kuajukan padamu.

    *Mungkinkah ini kebetulan saja1

    *&edikit sekali kejadian yang serba kebetulan di dunia ini.

    !ai 9u%jing menuangkan se$awan teh dingin untuk dirinyasendiri, menenggaknya dalam satu tegukan, lalu bertanya, *&elainkeempat orang itu, siapa lagi yang ada di sana1

    *Kau tidak ingin melihat keluar1 kata Hang Long iang.

    *-rang%orang ini saja sudah $ukup untuk kulihat.

    *>obalah perhatikan lebih jauh, kujamin orang%orang lainnya tidakkalah menarik.

    *!agaimana kau tahu semua orang ini akan datang ke sini1 !ai 9u%jing bertanya.

    */angan lupakan tempat siapa ini, Hang Long iang menjawabsambil menyeringai.

    !ai 9u%jing pun menyengir. */ika aku lupa, aku tidak akan pingsandalam keadaan mabuk.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    36/166

    Hang Long iang mengawasinya dengan kesal. */adi semua inisudah diren$anakan olehmu. Kau sudah memperhitungkan kalauaku akan menjagamu.

    *Kau adalah penjagaku, dan kau pun tentu bersedia memberipiutang padaku, !ai 9u%jing berkata sambil tersenyum. *Karenaaku tamu di sini, aku akan menyerahkan segalanya ke tanganmu.

    *Kau akan berhutang apa saja1

    *+ku berhutang makan dan minum, sampai kau menjerit memintabantuanku.

    Hang Long iang menarik napas dan tersenyum letih. *-rangsepertimu memang tidak pernah mabuk di tempat yang salah.

    Di bawah jendela depan kamar itu terdapat sebuah halaman yangtidak besar dan juga tidak ke$il. &ebatang pohon ungu tumbuh dihalaman itu, di bawahnya terdapat sebuah gentong besar berisi ikanmas.

    &eorang pemuda gemuk, dengan menggendong tangan, sedangmengawasi ikan mas itu. &esosok tubuh jangkung dan kurusberbaju hitam berada di belakangnya bagaikan sebuah bayangan.

    &eorang wanita tua yang seluruh rambutnya sudah memutih,membimbing seorang bo$ah berusia tigabelas atau empatbelastahun menyeberangi halaman itu dengan langkah%langkah yanglambat.

    )iga orang laki%laki kekar berbaju warna terang dan ringkasberdiri dalam sebuah barisan di depan kamar%kamar di sebelahbarat halaman itu, menatap lurus ke pintu gerbang seakan%akansedang menantikan seseorang.

    *+ku melihat tiga orang itu kemarin, !ai 9u%jing berkata.

    *Di mana1 kata Hang Long iang.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    37/166

    *Di jalan raya.

    *Mereka sedang men$arimu1

    *Mereka hanya ingin meminjam pedangku untuk dilihat.

    *Lalu1

    *Lalu mereka mengembalikannya, !ai 9u%jing menjawab dengantenang. *&eandainya ketua Perkumpulan 8aga 5ijau sendiri yangmeminjam pedangku, dia pun tentu akan mengembalikannya

    juga.

    Hang Long iang mengerutkan kening dan berkata, *Kau tahumereka berasal dari Perkumpulan 8aga5ijau1

    */ika bukan dari 8aga 5ijau, aku ragu kalau yang lainnya punya nyalisebesar ini.

    Hang Long iang meliriknya dari sudut matanya, lalu menggeleng%gelengkan kepalanya dan berkata, *Memangnya kau pikir siapa

    dirimu1

    *+ku adalah !ai 9u%jing.

    Hang Long iang mengedip%ngedipkan matanya. *Lalu orang ma$amapakah !ai 9u%jing itu1

    !ai 9u%jing menjawab sambil menyeringai, *-rang yang tidakgampang dibunuh.

    )iba%tiba, dengan bunyi gemeretak yang nyaring, gentong berisi ikanmas tadi pe$ah, ditimpuk oleh sebuah benda tak dikenal. +ir didalamnya tumpah, dan nyaris membasahi pemuda gemuk tadi.

    )idak ada yang menyangka kejadian itu, tapi tubuh pemudagemuk yang berbobot beberapa ratus pon itu tiba%tiba melayangke atas. Dengan sebuah jari ia menggaet sebuah ranting pohon

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    38/166

    dan bergantungan di udara, seolah%olah tubuhnya terbuat darikertas.

    9ang mengejutkan, ternyata $elana laki%laki baju hitam dibelakangnya yang menjadi basah kuyup.

    *&iapa yang menyangka, ilmu ginkangnya ternyata lumayan, kata!ai 9u%jing.

    *Kau tidak tahu siapa dia1 Hang Long iang bertanya.

    *Dilihat dari gerakannya, tampaknya dia dari &ekte =;Mei, tapi sejak

    tigapuluh tahun yang lalu di sekte itu $uma ada pendeta%pendetawanita, semuanya juga $uma makan sayuran. Mereka tidak mungkinmempunyai anggota gemuk seperti dia.

    *Kau lupa dengan ketua sekte =;Mei, Hang Long iang memotong.*Dari keluarga mana dia berasal, sebelum dia menjadi seorangpendeta1

    *Keluarga hu, dari propinsi &u.

    *!enar, Hang Long iang membenarkan. *-rang gemuk ini adalahputera sulung keluarganya, sang tuan muda.

    *!agaimana dengan pengawalnya1

    *+ku tidak yakin, kata Hang Long iang. *)api dinilai darikungEunya, paling%paling hanya seorang jagoan kelas tiga.

    *Dia jelas%jelas punya kungEu kelas satu, jadi mengapa membawaseorang pengawal kelas tiga1

    *Karena hal itu menyenangkan dirinya1 Hang Long iangmengangkat bahu.

    0kan mas dalam gentong tadi ikut keluar bersama air. Merekabergelimpangan tak keruan di atas tanah.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    39/166

    )api laki%laki baju hitam itu tetap berdiri tak bergerak dengan kakiterendam dalam air. Matanya yang $ekung tujuh bagianmemperlihatkan perasaan muram, dan tiga bagian perasaan duka.

    Hang Long iang tiba%tiba menghela napas panjang dan berkata,*0tulah orang yang patut dikasihani.

    *Kau kasihan padanya1 !ai 9u%jing bertanya.

    */ika bukan terbentur tembok hingga tak bisa lari ke mana%mana, siapa yang mau menerima pekerjaan seperti ini1 /uga,dilihat dari senjatanya, dahulu dia mungkin memiliki sedikitketenaran di dunia persilatan, tapi sekarang..... Hang Long iangsekonyong%konyong merubah pokok pembi$araan dan malahbertanya, *)ahukah kau siapa yang meme$ahkan gentong tadi1

    @&i%Ma Guong1@ !ai 9u /ing menerka%nerka.

    " C&i%Ma Guong, seorang pelajar dan pejabat ternama di masadinasti &ong tara, yang dalam sebuah dongeng terkenalmeme$ahkan sebuah gentong dengan batu%bata untuk menolong

    seorang sahabatnya.

    Hang Long iang menatapnya dengan kesal. *Lu$u, lu$u sekali.

    !ai 9u%jing menyeringai dan berkata, */ika bukan &i%Ma Guong yangmeme$ahkan gentong itu, tentu seseorang yang bersembunyi dikamar ketiga di sisi timur sana.

    &etelah menjatuhkan diri dari ranting pohon tadi, )uan Mudahu pun mendengus ke arah kamar sana.

    Perempuan tua berambut putih tadi lalu mun$ul dengan sebuahbaskom $u$ian, jelas dia ingin memasukkan ikan%ikan mas tadi kedalamnya. Langkah kakinya limbung, tiba%tiba dia tersandung, danair di dalam baskom pun tumpah ke atas tanah.

    *Menurutmu, siapa perempuan itu1 !ai 9u%jing bertanya.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    40/166

    *&eorang wanita tua, Hang Long iang menjawab.

    *Mengapa seorang wanita tua datang ke sini1

    *0ni adalah losmen, siapa pun boleh datang ke tempat ini.

    *&etidaknya, dia bukan ke mari karena aku1

    *Kau belum $ukup tua.

    *8aga 5ijau, Golok Kilat, 7ambut Merah dan Kuda Putih, semuaorang ini datang ke sini hanyauntukku1 !ai 9u%jing terdengarragu%ragu.

    *!agaimana menurutmu1

    *+ku tidak tahu.

    *Kau pernah bersalah pada mereka sebelumnya1

    *)idak, !ai 9u%jing menggelengkan kepalanya.

    *)idak pernah mengambil barang milik mereka1

    *+pakah aku seorang perampok1

    *Meskipun tidak, kau kan tidak jauh dari itu.

    !ai 9u%jing tertawa, lalu berkata dengan santai, */ika merekabenar%benar datang ke sini untukku, mengapa mereka tidak

    men$ariku1

    *Mungkin mereka takut padamu, atau mungkin mereka sedangmenunggu seseorang, Hang Long iang menjawab.

    *Menunggu siapa1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    41/166

    *Perkumpulan 8aga 5ijau mempunyai tiga ratus enam puluhlima $abang, masing%masing dipimpin oleh seorang kepala $abang.)idak seorang pun dari mereka bisa diatasi dengan mudah.

    *+ku pun agaknya tidak bisa diatasi dengan mudah, !ai 9u%jingberkata sambil tersenyum.

    *!agaimana dengan dia1 Hang Long iang bertanya.

    *Dia1

    *Pendekar wanitamu yang sedang mabuk itu.

    *Kenapa dengan dia1

    *Karena dia datang bersamamu, kau tidak akan meninggalkannyabegitu saja, kan1 Hang Long iang bertanya. *Mereka sudah tahukalau dia bersamamu, jadi menurutmu mereka akan melepaskandia begitu saja1

    &ambil mengerutkan keningnya, !ai 9u%jing pun terdiam.

    Hang Long iang menghela napas. *5idupmu sudah $ukupmenyenangkan. Mengapa membuang semua itu dan datang ke siniuntuk mengalami penderitaan1

    !ai 9u%jing tersenyum tenang. *+ku toh belum menderita.

    *6alaupun belum dimulai, masalah itu tentu hanya tinggalmenunggu waktu, Hang Long iang berkata sambil menyeringai.

    !aru saja habis kata%katanya, terdengar seseorang mengetukdinding kamar sebelah.

    *0tukah dia1 !ai 9u%jing bertanya.

    Hang Long iang mengangguk dan menepuk bahunya. *+kukhawatir penderitaanmu baru saja dimulai.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    42/166

    *Penderitaan apa1

    *)erkadang penderitaan adalah kesenangan, dan kesenangan adalahpenderitaan, Hang Long iang bertutur dengan bijaksana.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    43/166

    &uara itu seperti berasal dari hidungnya.

    &uara yang keluar dari hidung seorang wanita, sering jauhlebih merangsang daripada suara yang keluar dari mulutnya.

    !ai 9u%jing tak tahan lagi dan bertanya, *Kau tahu apa yang adadalam hatiku1

    *=mm.

    *Katakan.

    *+ku tak bisa, 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    44/166

    Dia bukan seorang laki%laki sejati, tapi bila teringat pada*penjaga%penjaga yang berdiri di luar untuknya, hatinya punserasa karam.

    Dengan wajah memerah seperti matahari terbenam, 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    45/166

    Lorong itu amat sempit. Daun%daun pohon pakis bergoyang%goyang dalam hembusan angin sepoi%sepoi.

    )idak seorang pun yang terlihat, bahkan bayangan pun tidakada, Hang Long iang sudah pergi beberapa saat yang lalu.

    Dia tidak mau berada di tengah%tengah dua pihak yang bertikai.

    /ika bukan Hang Long iang, lalu suara siapa itu1 5alaman itukembali sunyi senyap.

    &eseorang sudah membersihkan ikan mas dari atas tanah. )uan

    Muda hu dan pengawalnya agaknyajuga sudah kembali ke kamarmereka.

    >uma tiga orang laki%laki kekar dari Perkumpulan 8aga 5ijau yangmasih ada, masih berdiri di sanasambil mengawasi pintu gerbang,menunggu seseorang yang tidak diketahui identitasnya.

    !ai 9u%jing hanya bisa kembali ke dalam kamar.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    46/166

    )iba%tiba 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    47/166

    &udah $ukup orang hidup yang datang ke tempat ini, dansekarang, entah dari mana asalnya, satu orang mati pun sudahdatang.

    !ai 9u%jing menghela napas sambil bergumam, *&etidaknyaorang mati tak mungkin datang karena aku......

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    48/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    49/166

    Hang Long iang berkata: *+ku memang seorang pedagang.

    !ai 9u%jing berjalan maju beberapa langkah dan berkata:*Kukira mereka tidak akan membiarkanku pergi, tapi waktu aku

    keluar, tidak seorang pun yang menghalangiku.

    Hang Long iang berkata: *=mm.

    !ai 9u%jing berkata pula: *Mungkin mereka bukan datang untukku.

    Hang Long iang berkata: *Mungkin.

    !ai 9u%jing tiba%tiba menepuk pundaknya dan berkata sambiltersenyum: *Kali ini nasibmu memang bagus.

    Hang Long iang berkata: *8asib apa1

    !ai 9u%jing berkata: *Kau tidak perlu takut kalau aku menyalah%gunakan kebaikanmu. +ku akan pergi besok pagi%pagi sekali.

    Hang Long iang berkata: *Malam ini kau.....

    !ai 9u%jing berkata: *Malam ini aku ingin minum, jangan biarkanlemarimu tertutup rapat.

    Mimik wajah Hang Long iang mendadak berubah sendu, dansambil menatap gunung berawan di kejauhan sana, perlahan%lahan ia berkata: *Malam ini pasti amat panjang.

    !ai 9u%jing berkata: *-h.

    Hang Long iang berkata: *Malam yang begini panjang, tentu akanada banyak urusan.

    !ai 9u%jing berkata: *-h.

    Hang Long iang berujar: */uga $ukup panjang untuk membunuhorang.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    50/166

    !ai 9u%jing berkata: *-h.

    Hang Long iang tiba%tiba berpaling dan menatapnya. Lalu iaberkata: *Kau tentu menunggu kedatangan orang itu, dan

    kemudian barulah kau mau pergi1

    !ai 9u%jing berkata: *&iapa orang itu1

    Hang Long iang berkata: *-rang yang sedang ditunggu oleh orang%orang 8aga 5ijau.

    !ai 9u%jing tersenyum, di matanya terlihat ekspresi yang amat

    luar biasa. &etelah sekian lama, barulah kemudian ia berkatadengan perlahan: *&ejujurnya, lambat laun aku merasa orang inisangat menarik.

    Hang Long iang berkata: *Kau tidak tahu apa%apa tentang dia.

    !ai 9u%jing berkata: *Karena aku tidak tahu, maka aku menganggapdia menarik.

    Hang Long iang berkata: *+salkan ada urusan yang menarik, kautak akan pergi1

    !ai 9u%jing berkata: *!iasanya ya.

    Hang Long iang berkata: *+dakah orang yang bisa membuatmuberubah pikiran1

    !ai 9u%jing berkata: *)idak ada.

    Hang Long iang menghela napas dan berkata: *!agus, akankuambilkan arak dan biar kau loloh pendekar wanitamu itusampai mabuk.

    !ai 9u%jing berkata: *+ku juga harus pergi berganti pakaian.

    Hang Long iang berkata: *&ekarang1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    51/166

    !ai 9u%jing berkata: *!ila tiba waktu minum arak, aku selalumengenakan baju baru.

    &orot mata Hang Long iang tampak berkilat%kilat, katanya: *!ilatiba waktu untuk membunuh, kau juga selalu berganti pakaianbaru1

    !ai 9u%jing tersenyum dan berkata dengan nada ringan: *0tutergantung siapa orang yang akan kubunuh.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    52/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    53/166

    *+pakah pelanggan ini juga ikut makan1

    *Dia akan menungguku selesai makan, baru dia akan makan.

    Membiarkan orang lebih dulu dan menunggu orang selesai makansebelum bisa makan. 0tulah takdir yang dipilih oleh beberapa orang.

    pa$ara !uddha tadi sudah selesai, se$ara tak disangka%sangkakedua biksu tadi juga makan di sini. Kepala mereka yang berkilauantampak gemerlap seperti pantat botol. +gaknya kepala mereka barusaja di$ukur.

    Dalam hembusan angin, suara isak tangis perempuan tua itubisa terdengar samar%samar. &ebenarnya siapa yang mati1

    Mengapa dia menangis begitu sedih1 +pakah orang yangmeme$ahkan gentong ikan mas itu pernah mun$ul1 Mengapa diabersembunyi di dalam kamar seperti tidak berani bertemu siapapun1

    )eh itu rasanya enak, araknya juga arak yang baik.

    !ai 9u%jing sudah berganti pakaian dengan baju baru berwarna biru.Dia sudah minum beberapa gelas arak, seakan%akan tidak adaurusan yang perlu dirisaukan olehnya. Hang Long iang tampaktermangu, dia hanya minum sedikit dan juga tidak banyak makansayuran.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    54/166

    )iba%tiba ia bertepuk tangan memanggil pelayan dan berkata:*!awakan beberapa ma$am makanan dan arak terbaik untuk orangdi belakang sana.

    Hang Long iang berkata dengan dingin: */uga untuk si pemakai topisobek1

    !ai 9u%jing berkata: *Pepatah mengatakan, mereka yang tidakmengikuti musim, mungkin tak akan berhasil mendapatkanmakanan untuk dimakan.

    )iba%tiba 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    55/166

    !ai 9u%jing tersenyum dan berkata: *Kita lihat dulu orang ini, barukemudian bersulang untukku, tentu masih belum terlambat.

    Ketika dia bi$ara begitu, mata semua orang sedang menatap ke arahpintu masuk. Kuda besar tadi berdiri di luar, seseorang lalumasuk dengan tergesa%gesa. &eorang laki%laki kekar berbajuhitam melangkah masuk dengan keringat ber$u$uran.

    Ketiga orang dari Perkumpulan 8aga 5ijau melihatnya, di wajahmereka segera timbul keke$ewaan, dan dua orang di antaranyakemudian duduk. -rang yang datang itu jelas bukan orang yangdinanti%nantikan.

    9ang seorang lagi menyambut kedatangan teman mereka itu,mengerutkan kening dan bertanya: *Kenapa.....

    -rang lain mendengar u$apannya itu, tapi suaranya tiba%tibaberubah menjadi rendah seperti berbisik. -rang yang baru masuk itupun berbi$ara dengan nada yang lebih rendah. Dia hanyamengu$apkan beberapa patah kata sebelum pergi lagi denganterburu%buru.

    Ketiga orang laki%laki dari Perkumpulan 8aga 5ijau itu salingberpandangan. Mereka lalu duduk dan minum. 7aut muka yanggelisah tadi tidak terlihat lagi di wajah mereka. 6alaupunorang yang mereka tunggu belum datang, jelas mereka sudahmendapatkan berita. )api berita apa1

    )uan Muda hu mengerutkan alisnya dengan gelisah, raut mukatak sabaran yang tadi terlihat di wajah orang sekarang pun

    mun$ul di wajahnya.

    Kedua biksu tadi tiba%tiba bangkit, merapikan pakaian merekadan berkata: *)agihan biksu%biksu miskin ini, harap di$atatkanatas nama 8yonya Guo. !iksu%biksu itu makan di sini karenakeadaan istimewa, tentu saja mereka tidak membayar.

    )api entah karena alasan apa, !ai 9u%jing selalu merasa bahwa

    kedua orang biksu itu tidak terlihat seperti biksu. &orot matanya

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    56/166

    pun tampak seperti orang yang sedang merenung. Ketika merekasudah keluar, tiba%tiba dia berkata sambil tersenyum: *Kudengarkau punya sepasang mata yang tajam seperti rubah sejak lahir.

    +ku ingin mengujimu.

    Hang Long iang berkata: *jian ma$am apa1

    !ai 9u%jing berkata: *+da dua ma$am ujian.

    Hang Long iang menghela napas dan berkata: *jilah aku.

    !ai 9u%jing berkata: *Kau lihat kedua biksu tadi, bagian tubuh mana

    yang tadi tidak ada1

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    57/166

    tidak membiarkan !ai 9u%jing buka mulut dan berkata lagi: *Kautelah menguji sekali, lalu apa lagi1

    !ai 9u%jing merendahkan suaranya dan berkata: *Kau tahusiapa orang yang sedang ditunggu oleh orang%orang 8aga 5ijauitu1

    Hang Long iang menggelengkan kepalanya.

    !ai 9u%jing berkata: *Mereka sedang menunggu 6ei )ian%ying(

    Hang Long iang segera mengerutkan keningnya dan berkata:

    *6ei )ian%ying1 &i ;Pisau 0blis; 6ei )ian%ying1

    !ai 9u%jing mengangguk.

    Mimik wajah Hang Long iang pun berubah dan ia berkata:*!ukankah orang itu sudah diusir oleh musuh bebuyutannya ketimur sana, ke Pulau Hu &ang1

    !ai 9u%jing berkata: *Hu &ang bukanlah neraka. 6alaupun dia pergi

    ke sana, tidak mustahil baginyauntuk kembali.

    Hang Long iang mengerutkan alisnya dan berkata: *Menurut $erita,bukan ilmu pisaunya saja yang menakutkan, tapi ia juga telahmempelajari ilmu ;tahan derita; ala Hu &ang. Dalam Perkumpulan8aga 5ijau, dia dianggap sebagai salah seorang dari ;Dua belashantu 8aga 5ijau;.

    !ai 9u%jing berkata dengan nada ringan: *Kurasa juga begitu.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    58/166

    !ai 9u%jing berkata: *6alau kau ingin mendengarnya, aku tak dapatmengatakannya.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    59/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    60/166

    berkata: *+ku juga ingin minum banyak%banyak, tapi sayangnya adadelapan orang lagi dalam keluargaku yang butuh makan.

    6alaupun perkataannya itu amat sederhana, tapi membayangkankepedihan hati yang teramatsangat.

    !ai 9u%jing berkata: *)uan Muda hu sudah memanggilmu1

    /awaban si baju hitam sederhana saja: *+ku rasa begitu.

    !ai 9u%jing berkata: *Kau tidak ingin melakukan pekerjaan lain1

    &i baju hitam: *+ku $uma tahu kungEu. 6alaupun dulu akujuga terjun ke dunia Kang%ouw, tapi sekarang.... * 0amenundukkan kepalanya dan berkata dengan lesu: *6alau akusudah tua, aku tidak mau mati dan juga tidak boleh mati.

    !ai 9u%jing berkata: *Karena itu kau hanya bisa tinggal bersama)uan Muda hu1

    &i baju hitam: *9a.

    !ai 9u%jing berkata: *Kau bersamanya, tentunya bukan untukmelindunginya, tapi karena kau ingin dia melindungimu( Diamengu$apkan kalimat ini dengan tajam, dengan tatapan mata yangmenusuk.

    &i baju hitam seperti ditampar oleh sebuah telapak tanganterbuka, mundur terhuyung%huyung beberapa langkah sebelumkemudian membalikkan badan dan berlari keluar.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    61/166

    )api tidak ada yang mendengar kata%katanya, karena tepat padasaat itu tiba%tiba terdengar jeritan yang memilukan dalamkeheningan malam. &uara jeritan yang membuat beku darah orang./eritan itu seperti berasal dari luar pintu depan. Hang Long

    iang melesat seperti anak panah yang lepas dari busurnya, diamengayunkan gaetan besinya. Dengan menimbulkan bunyi *brak(yang keras, dia telah menghan$urkan daun jendela.

    Diterangi oleh $ahaya yang keluar dari pintu depan, halaman yangluas itu tampak sunyi senyap. Peti mati tadi telah dibawa masuk.Di tengah halaman tidak adasiapa%siapa. )api sekarang, tiba%tiba mun$ul seseorang yang berlari masuk lewat gerbang depanseperti orang gila.

    &eorang biksu.

    >ahaya lampu yang samar%samar memperlihatkan tidak adanyabekas luka bakaran dupa di kepalanya yang gundul. )idak adabekas luka, tapi ada darah( Darah yang tidak berhenti mengalirdan membasahi wajahnya. Masuk ke matanya, masuk ke dalamkerutan%kerutan di sudut matanya. Di bawah sinar rembulan yangremang%remang, wajah itu tampak sangat menakutkan. Dia berlarimasuk ke halaman dan melihat jendela yang han$ur berantakan itu.

    Hang Long iang berlari keluar lewat jendela. &orot mata biksutadi memperlihatkan perasaan terkejut, takut, duka dan gusar.

    &udut mulutnya berkerut%kerut tiada henti. Mungkin dia berusahamembersihkan wajahnya dengan tangannya tapi malah melukaisudut mulutnya.

    &etelah keluar lewat jendela, Hang Long iang merendahkansuaranya: *&iapa dia1 &iapa yang melakukan perbuatan yang kejiini1

    !iksu itu mengeluarkan suara melengking tinggi dan mendesis:*5ijau... 5ijau.. 5ijau..

    Hang Long iang berkata: *5ijau apa1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    62/166

    !iksu itu belum sempat mengu$apkan kata kedua ketika kaki dantangannya tiba%tiba berkelojotan. Dia pun melompat di atas satu kakidan terjungkal roboh(

    Hang Long iang mengerutkan alisnya dan bergumam: *5ijau apa18aga hijau1

    Pelan%pelan dia pun berpaling. )iga orang dari Perkumpulan 8aga5ijau berbaris di bawah wuwungan atap. )ampaknya mereka punsangat terkejut.

    Darah pelan%pelan mengalir menuruni kepala biksu tadi danakhirnya mengental. 5al itu membuatsebuah kilauan emas terlihatsehingga Hang Long iang segera berjongkok dan memutar kepalaitu ke arah sinar lampu untuk melihat sumber kilauan tadi. Diasegera melihat sebuah logam keemasan berbentuk seperti matarantai. Mata rantai berdiameter tujuh in$i itu menan$ap dikepala tersebut, hanya sebagian saja yang terlihat.

    Hang Long iang akhirnya paham kenapa biksu ini tadi bertingkah

    seperti orang gila dan tampak amatmenyeramkan. &ebuah matarantai emas berdiameter tujuh in$i, jika menan$ap di kepalaorang, orang itu tentu akan segera menjadi gila.

    !ai 9u%jing mengerutkan keningnya dan berkata: *7antai emasPerkumpulan 7ambut Merah1

    Hang Long iang mengangguk, bangkit berdiri, matanya menatappintu kamar ketiga sana dan bergumam: *Mengapa dia harus

    membunuh biksu ini1

    *Mengapa kau tidak pergi dan bertanya padanya1 -rang yangbi$ara ini adalah )uan Muda hu.

    /elas dia tadi mendengar suara jeritan yang memilukan itu, keluardengan tergesa%gesa, dan sekarang sedang berlipat tangan, berdiridi bawah lampu. &i baju hitam membayanginya dalam jarak dekat.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    63/166

    Hang Long iang memandangnya dan berkata: *&ejak kapan Gedung&ejuta =mas dan Perkumpulan 7ambut Merah bermusuhan1

    )uan Muda hu berkata: *!ermusuhan1 &iapa bilang Gedung&ejuta =mas mempunyai sengketa dengan monster%monsterrambut merah itu1

    Hang Long iang berkata: *!agaimana gentong ikan mas tadi bisape$ah1

    )uan Muda hu tersenyum dan berkata: *Mungkin merekabersengketa mengenai ikan mas itu.... Mengapa kau tidakbertanya padanya saja1

    Hang Long iang berkata: *Kau ingin aku bertanya padanya1

    )uan Muda hu berkata: *5al itu terserah padamu. Hang Longiang menyeringai, tiba%tiba tubuhnya melesat pergi. Pintu kamarketiga biasanya selalu tertutup, tapi sekarang terlihat sinar lampukeluar darinya.

    Hang Long iang tidak mengetuk pintu, pintu memang terbuka.&eseorang berdiri di ambang pintu, di telinganya terpasang dua buahanting%anting emas berbentuk mata rantai yang berbunyi *ting%tang, matanya tampak berapi%api.

    Hang Long iang memandang anting%anting emas di telinganya:*Ketua Miao1

    Miao &haotian berkata dengan wajah tenang: *)uan Hang benar%benar memiliki mata yang tajam.

    Hang Long iang berkata: *)adi.....

    Miao &haotian: *)adi aku sedang makan. !ila sedang makan, akutidak pernah membunuh orang.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    64/166

    Di atas meja memang ada baki berwarna kuning keemasan, diatas baki terdapat seekor ular yang kulitnya sudah separuhterkelupas. Di sudut mulut Miao &haotian terdapat darah.

    Perut Hang Long iang tiba%tiba terasa memberontak, agaknya orangini sedang memakan seekor ular berbisa.

    Miao &haotian melirik )uan Muda hu di halaman sana.Dengan dingin dia berkata: */angan lupa, siapa saja yang punyarantai emas, dia bisa melemparkan mata rantai emas itu. +sal orangitu punya tangan, dia bisa menggunakan mata rantai emas itu untukmembunuh orang.

    Hang Long iang mengangguk, dia tidak bisa membukamulutnya karena khawatir kalau dia akan muntah.

    Di kamar sebelah, suara isak tangis yang amat memilukan sayup%sayup masih terdengar.

    Miao &haotian membanting pintunya hingga tertutup. Diameneruskan makannya lagi.

    )iga orang dari Perkumpulan 8aga 5ijau pun telah menarik diri.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    65/166

    Hang Long iang menghela napas, lalu berkata sambil tersenyumpahit: */ika tidak keliru, di luar jugatentu ada mayat seorang biksupalsu lagi.

    !ai 9u%jing berkata: *Mayat biksu palsu lagi1

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    66/166

    )angan !ai 9u%jing mendorong pintu kamar itu hingga terbuka.&ebenarnya kamarnya masih lebih berantakan daripada kamar ini.)api 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    67/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    68/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    69/166

    !ai 9u%jing berkata: *Karena ada sebuah benda yang sangat merekainginkan berada di tubuhku.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    70/166

    0a menghapus air mata di wajahnya yang jatuh ke wajah !ai 9u%jing.Lalu ia berkata, *Lebih dulu ada yang hendak kukatakan padamu.

    !ai 9u%jing berkata: *Katakanlah, aku akan mendengarkan.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    71/166

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    72/166

    membawamu pergi, maka nantinya tidak ada lagi orang yang akanbisa mengganggu kita.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    73/166

    !ab A: Malam 9ang )iada +khir

    Ketika bintang%bintang mulai naik, tak lama kemudian merekapun akan menghilang. !umi sunyi senyap, bahkan dalam

    ketenangan itu bunyi riak air di danau sana pun bisa terdengar.

    Lentera di pintu depan berayun%ayun lembut ditiup angin, sementarasinarnya berkerlap%kerlip dalam hembusan angin.

    9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    74/166

    Dia telah berjanji padanya.

    Dia bukan seekor merpati, tapi seekor elang. )api dia jugasudah terlalu letih untuk terus terbang, dan dia jugamenginginkan tempat yang aman untuk bertengger.

    &inar lampu tampak suram. !unga Euji di halaman sudah berwarna%warni, tapi pu$uk bunganya jugasudah merunduk dalam hembusanangin.

    !ai 9u%jing memakai sepatu kulitnya, sepatu kulit tua yang nyaman.

    5atinya terasa damai, karena dia tahu bahwa dia telah membuatkeputusan yang paling sulit. 5idupnya setelah ini tentu akanberubah.

    +nehnya, bila seseorang membuat perubahan yang amat pentingdalam hidupnya, biasanyaperubahan itu hanya diputuskan dalamsekejap mata.

    5al ini terjadi karena emosi yang teramat tebal, karena itukeputusan pun datang begitu $epat( >inta sering timbul se$aratiba%tiba, tapi hanya dengan persahabatan $inta itu akanberkembang dan bertambah dalam.

    Hang Long iang berada di paIiliun mungil.

    !ai 9u%jing baru saja melewati pintu yang sengaja dibuka olehHang Long iang. Dia berdiri menatapnya dari ambang pintu.

    /elas dia juga tidak bisa beristirahat dengan baik.

    !ai 9u%jing berkata: *+pa ada seorang perempuan di kamarmu1

    Hang Long iang berkata: *5ari ini bukan hari baik. Karena itu,walaupun di tempat ini biasanya selalu ada perempuan, tiba%tibatempat ini kekurangan perempuan yang baik%baik.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    75/166

    !ai 9u%jing berkata: *Mengapa kau tidak men$ari isteri saja,sehingga tidak akan mengalami nasib sial seperti hari ini1

    Hang Long iang berkata: *+ku tidak gila.

    !ai 9u%jing berkata: *Memang aku yang gila.

    Hang Long iang berkata: *&etiap laki%laki tentu sekali%sekali akanbertindak gila. +sal kau bisa segera sadar, itulah yang terbaik.

    !ai 9u%jing tersenyum, dia hanya tersenyum.

    Dia tahu keadaannya sekarang yang sedang peka. !ukan $uma iaoHang yang bisa memahaminya.

    Hang Long iang juga tersenyum dan berkata: *)api aku tidakmengira kalau malam ini kau masih membutuhkan seorangteman, tak disangka%sangka kau masih men$ariku ke sini.

    !ai 9u%jing berkata: *+ku bukan sedang men$arimu, aku ingin kaumen$ari seseorang.

    Hang Long iang berkata: *&iapa1

    !ai 9u%jing berkata: *Kau tahu ke mana si bungkuk bertopi sobekdan pedagang kaki lima itu pergi1

    Hang Long iang mengerutkan keningnya: *Mereka tidakmen$arimu, sebaliknya malah kau yang harus men$ari merekasekarang1

    !ai 9u%jing berkata: *+pa kau tidak paham, siapa yangbergerak lebih dulu akan mengendalikan situasi1

    Hang Long iang berpikir, lalu berkata: *Mungkin aku bisamenemukan mereka.

    !ai 9u%jing berkata: *!agus, suruh mereka datang ke sini, sementara

    itu aku akan makan di aula dan menunggu.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    76/166

    Hang Long iang memandangnya, agaknya dia merasa bimbangsekaligus $uriga. )ak tahan lagi dia pun bertanya: *+pa yang hendakkau lakukan1

    !ai 9u%jing berkata: *+ku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamereka.

    Hang Long iang berkata: *+pa itu1

    !ai 9u%jing berkata: *+pa pun yang mereka inginkan, akan kuberikanpada mereka.

    Hang Long iang menghela napas dan berkata: *!aik, akan ku$arimereka. +ku hanya berharap kau tidak membunuh, atau terbunuh disini, sehingga aku masih bisa men$ari makan.

    )uan Muda hu juga sedang beristirahat.

    )iba%tiba daun jendela tergun$ang dengan keras dan seseorangsudah berdiri di ambang jendela. Dalam sekejap mata orang itu

    sudah tiba di depan ranjangnya, sarung pisau di tangannyasudah menyentuh tenggorokannya.

    *0kut denganku.

    )uan Muda hu pun hanya bisa mengikutinya.

    Dia tidak pernah menyangka ada kungEu seperti ini di dunia ini.Ketika dia berjalan keluar dari pintu, si baju hitam sudah mengikuti

    di belakangnya. Dia berada di sana bukan untuk melindunginya, dia$umaingin dilindungi.

    0a melangkah keluar dari pintu, dan melihat Miao &haotian dan tigaorang anggota Perkumpulan 8aga 5ijau juga sudah berdiri dihalaman. Mimik muka mereka terlihat jauh lebih kesal daripadadirinya.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    77/166

    Lampu sudah dinyalakan. &epuluh buah lampu. 6alaupun lampu ituterang benderang, tapi mimik wajah setiap orang tampak amat jelek.

    !ai 9u%jing adalah keke$ualian. Di wajahnya bahkan tersunggingsenyuman.

    &ayangnya tidak ada orang yang memandang wajahnya, tiap orangsedang menatap pedangnya. &arung pedang yang usang, dangagang pedang yang sama tuanya berbalut kain satin. )idakadayang bisa mengenali warna aslinya.

    *0ni tentu pedang yang sudah banyak membunuh orang itu.

    Di dalam sarung yang usang itu ada sebilah pedang yang tentunyajauh lebih tajam. Karena pedang inilah senjata yang palingmenakutkan di dunia Kang%ouw.

    Pedang +badi(

    Dia $uma membunuh, tidak seorang pun yang bisa merintangi biladia membunuh orang(

    )uan Muda hu tiba%tiba menyesali tindakannya yang mengusik Miao&haotian dulu, kalau tidak, jika mereka bekerjasama, mungkin adaharapan, tapi sekarang.....

    &ekarang tiba%tiba dia melihat Kuda Putih hang &an dan hao9i%dao pun berjalan mendatangi, kedua orang ini tentu sajamerupakan jago%jago kelas satu di dunia persilatan. &orot mata )uanMuda hu segera dipenuhi dengan harapan.

    &emua orang tahu, $uma ada dua pilihan yang tersedia.

    Membunuh( +tau dibunuh( )api mereka semua keliru.

    !ai 9u%jing juga tahu bahwa mereka keliru. Dia sengajamenundukkan mukanya dan berkata: *+ku tahu sebab apa kaliansemua datang ke sini.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    78/166

    )idak ada yang menjawab. Mereka adalah orang%orang yang bijak./ika tidak perlu, mereka tidak akan membuka mulutnya untuk bi$ara.

    &etelah mengu$apkan kata%kata ini, !ai 9u%jing lalu berhenti.Kemudian dia menatap )uan Muda hu, lalu melirik setiap orang.)erakhir dia menatap hao 9i%dao se$ara langsung. Lalu pelan%pelan dia berkata: *&iapa aku, semua orang tentu tahu1

    Mereka mengangguk. )api mata mereka terus%menerus melirik kearah gagang pedang itu.

    !ai 9u%jing tiba%tiba tersenyum dan berkata: *&emua orang

    menginginkan sesuatu yang ada padaku. !ola mata semua orangsemakin membesar. Di mata itu terlihat harapan, naEsu dankeserakahan.

    Kuda Putih hang &an sebenarnya merupakan orang yang berbakatamat luar biasa, tapi saat ini dia tiba%tiba tidak bisa mengatakanapa%apa.

    >uma si orang baju hitam yang tidak mempunyai ekspresi apa%

    apa di wajahnya, karena di hatinyatidak ada naEsu. &ebenarnyadia merupakan orang yang amat buruk rupa, tapi di dalamkelompok orang ini, tiba%tiba dia tampak lebih menyenangkan.

    !ai 9u%jing berkata: */ika semuanya menginginkan benda itu, urusanmenjadi sangat sederhana, asal setiap orang menyetujuipermintaanku.

    )uan Muda hu tak tahan dan berkata: *Permintaan apa1!ai 9u%jing berkata: *&etelah mendapatkan benda itu, kalian semuaharus segera pergi. &ejak saat ini, tidak boleh ada orang yangmen$ariku lagi.

    !ola mata setiap orang makin membesar karena heran dan tertarik.

    &iapa yang mengira kalau urusan akan menjadi begitu sederhanadan mudah1

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    79/166

    )uan Muda hu terbatuk dua kali. Dengan berat hati dia puntersenyum: @Kami dan Pendekar Muda !ai tidak punya ikatan talipersahabatan. )api, Pendekar !ai, asal kami bisa mendapatkanbenda itu, kami akan segera pergi, dan tidak akan berani

    mengganggu Pendekar !ai lagi.

    hao 9i%dao segera mengangguk untuk menyatakan persetujuannya.

    Kuda Putih hang &an dan tiga orang anggota Perkumpulan 8aga5ijau tentu tidak bisa berkata apa%apa lagi.

    )api Miao &haotian hendak mengatakan sesuatu.

    )iba%tiba dia bertanya: *)api kami tidak tahu kepada siapaPendekar !ai akan memberikan benda itu1

    !ai 9u%jing berkata: *0tu urusan kalian. &ebaiknya kalian bi$arakanlebih dulu.

    Kuda Putih hang &an memandang pada Miao &haotian, dan jugapada )uan Muda hu tanpa berkata apa%apa.

    )iga orang anggota Perkumpulan 8aga 5ijau agaknya inginmengatakan sesuatu, tapi mereka hanyamemutar%mutar bola matamereka dan menunggu.

    )uan Muda hu tiba%tiba berkata, *!enda itu berasal dariPerkumpulan 8aga 5ijau, seharusnya kitamemberikannya kepadasaudara%saudara dari Perkumpulan 8aga 5ijau.

    hao 9i%dao bertepuk tangan dan berkata: *!agus. 0tu masuk diakal.

    )iga orang anggota Perkumpulan 8aga 5ijau segera bangkit berdiridan memberi hormat.

    &alah seorang di antara mereka lalu berkata: *+pa yang )uanberdua katakan, sudah sesuai dengan prinsip%prinsip keadilan.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    80/166

    Perkumpulan 8aga 5ijau tidak akan melupakan kebaikan )uanberdua.

    hao 9i%dao mengangkat tangannya dan berkata: *)idak apa%apa.

    )uan Muda hu tersenyum dan berkata: *Gedung &ejuta =masakan membutuhkan bantuan Perkumpulan 8aga 5ijau di masayang akan datang, ketiga saudara tua tidak usah begitu sungkan.

    6alaupun tuan muda ini agaknya $uma tahu makan sepanjangharinya, tetapi bila dia bi$ara, dia selalu memperlihatkan sikapyang $erdik dan menunjukkan bahwa dirinya adalah seorangsaudagar yang amat $akap.

    Dia tahu kapan harus mengikuti arah angin, tapi tanpa haruskehilangan kesempatan. Dia seperti sudah tahu urusan sejakdilahirkan ke dunia ini.

    Miao &haotian menatapnya dengan perasaan dendam. 6alaupun didalam hatinya dia keberatan, tapi dia tidak punya pilihan lain.

    !ai 9u%jing berkata: */adi urusan ini sudah diputuskan1

    Miao &haotian: *5mm.

    &etelah menarik napas panjang, !ai 9u%jing lalu mengeluarkansebuah buntalan bersulam emas dari dalam bajunya, danmelemparkannya ke atas meja dengan sikap a$uh tak a$uh.

    )ak perduli seperti apa pun bentuk kantung itu, nilai benda di dalamkantung bersulam itu tampaknya tidak ke$il.

    Meskipun begitu, dia melemparkannya begitu saja seperti sedangmembuang sampah.

    Mata setiap orang segera tertuju ke kantung bersulam itu,wajah mereka tampak tegang. )idak seorang pun mampu berkata%kata.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    81/166

    !ai 9u%jing berkata dengan dingin: *!enda itu sudah ada di atasmeja, mengapa kalian tidak mengambilnya1

    Ketiga anggota Perkumpulan 8aga 5ijau saling berpandangan, salahsatu dari mereka lalu mendekat dan membuka ikatan kantungbersulam itu dengan tangan gemetar.

    Puluhan ma$am benda beraneka warna lalu bergulir di atas meja.+da batu mata ku$ing dari Persia, permata dari 0ndia, batu giok yangindah, dan batu%batu mutiara berukuran besar.

    &emuanya berkilauan terang seperti sinar lampu.

    !ai 9u%jing bersandar dengan santai di atas kursi. 0a memandangtumpukan permata itu dengan sorotmata yang amat aneh.

    !enda%benda itu tidak didapatkannya dengan mudah, tapi diabersedia memberikannya semua.

    Dia mengerti dengan amat baik apa yang bisa didapatkannyadengan batu permata ini F arak yang enak, baju yang bagus, tempat

    tidur yang bersih dan nyaman, perempuan $antik yang lemahlembut, dan rasa hormat yang berasal dari perasaan iri orang lain.

    0tulah semua yang menjadi kebutuhan dasar setiap laki%laki.)api sekarang, dia telah men$ampakkannya. &edikit pun tidak adarasa penyesalan di hatinya. Karena dia tahu yang dia peroleh jauhlebih baik. Karena seluruh harta di dunia ini tetap tidak bisa mengisihati yang kesepian.

    Dan sekarang dia tidak lagi kesepian dan ;kosong;.

    5arta itu ;bergulir; di atas meja. +nehnya, tidak seorang pun yanghadir mengulurkan tangan untuk mengambilnya.

    9ang lebih aneh lagi, mata setiap orang tampak suram saatmemandang batu%batu permata itu, mereka malah terlihat amatke$ewa.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    82/166

    !ai 9u%jing men$ondongkan tubuhnya ke depan dan memandangmereka. 0a mengerutkan keningnya:

    *+pa lagi yang kalian inginkan1

    )uan Muda hu menggelengkan kepalanya.

    Ketiga anggota Perkumpulan 8aga 5ijau juga menggelengkan kepalamereka.

    )uan Muda hu tiba%tiba berkata: *Pendekar !ai tunggu di sinidulu. Kami akan pergi dan segerakembali lagi ke sini.

    !ai 9u%jing berkata: *+pa lagi yang hendak kalian rundingkan1

    )uan Muda hu berkata sambil tersenyum getir: *5anya sebuahurusan ke$il.

    !ai 9u%jing memandang mereka dengan bimbang. +khirnya diamembiarkan mereka pergi.

    &emua orang sudah pergi.

    !ai 9u%jing menyeringai ke arah tempat orang%orang itu menuju. Diatidak takut sama sekali dan diatidak khawatir mereka mempunyairen$ana li$ik apa pun.

    Dia bersedia menyerahkan benda itu dengan senang hati, $umakarena dia ingin membawa si ;dia; pergi dari tempat itu. Karena diatidak ingin membuat si ;dia; ketakutan atau terluka.

    /adi sama sekali bukan karena dia tidak mau terluka, jika hal ituharus terjadi. Kalau dipikir%pikir, urusan ini benar%benar bodoh.

    +pa lagi yang mereka inginkan sekarang1 )api dugaannya juga tidaksepenuhnya benar.

    /endela itu terbuka.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    83/166

    Dia bisa melihat gerak%gerik mereka. )idak seorang pun yang pergike paIiliun mungil. PaIiliun mungil itu sangat tenang.

    &i ;dia; tentu sedang beristirahat dengan amat pulas. !ila si ;dia;sedang beristirahat, dia tampak seperti seorang bayi yang mungil.&u$i dan bahagia.

    &udut mulut !ai 9u%jing memperlihatkan ekspresi yang bahagia Ftapi tiba%tiba semua orang tadi sudah kembali lagi se$aramendadak. Masing%masing membawa sebuah kantung kain yangkemudian mereka letakkan di atas meja. Mereka lalu membukaikatannya.

    Kuda Putih hang &an membawa sebongkah mutiara. Miao &haotianmembawa sebungkus daun emas. -rang 8aga 5ijau membawasebuah kotak perak. )uan Muda hu membawa lembaran%lembaran$ek yang masih baru.

    !enda%benda ini, tak perduli yang mana pun di antaranya, semuanyamewakili nilai harta yang besar. 8ilainya sama sekali tidak berada dibawah nilai batu%batu permata !ai 9u%jing.

    !ai 9u%jing tak tahan dan bertanya: *+pa artinya ini1

    )uan Muda hu bangkit dan berkata: *0ni semua untukmenunjukkan rasa hormat kami, silakan Pendekar !aimenerimanya.

    !ai 9u%jing bukan orang yang gampang memperlihatkanperasaannya, tapi sekarang dia benar%benar tak dapat

    mengendalikan perasaan herannya.

    Mereka tidak menginginkan permatanya, tapi mereka malahmemberikan semua harta ini kepadanya. 0ni semua untuk apa1 Dia

    juga tidak bisa men$ari jawabannya.

    )uan Muda hu terbatuk pelan dan berkata: *Kami... kami juga inginmemohon sesuatu dari Pendekar !ai.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    84/166

    !ai 9u%jing berkata: *+pa itu1

    )uan Muda hu berkata, *!erapa lama Pendekar !ai beren$anauntuk tinggal di sini1

    !ai 9u%jing berkata: *+ku harus pergi saat Eajar tiba.

    6ajah )uan Muda hu menjadi terang dan dia berkata sambiltersenyum: *!agus sekali.

    !ai 9u%jing berkata: *Katamu tadi hendak meminta sesuatu padaku1

    )uan Muda hu berkata sambil tersenyum: */ika Pendekar !aisudah ingin pergi, maka tidak ada urusan lagi.

    !ai 9u%jing ter$engang.

    Dia semula mengira mereka tidak ingin dia pergi, siapa tahu merekamalah berharap dia $epat%$epat pergi. Malah mereka juga bersediamemberikan harta ini kepadanya.

    +pa sebab semua ini1 Dia tidak berhasil men$ari jawabannya.

    )uan Muda hu tampak bimbang. Dia berkata: *)api, kami tidaktahu apakah Pendekar !ai akan pergi dengan orang lain1

    !ai 9u%jing tiba%tiba paham.

    Mereka bukan sedang men$arinya, tapi 9uan i%uma, karenamereka memiliki masalah dengan pedang panjangnya, mereka tidak

    berani memulai gerakan mereka sampai saat ini.

    Mereka tidak ragu untuk memberikan harta yang begini besaruntuk mendapatkan gadis itu, apamaksud mereka yangsebenarnya terhadapnya1

    /ika dia $uma seorang gadis yang minggat dari pernikahannyadan pergi dengan tergesa%gesa, kenapa dia bisa bertemu denganbegini banyak jago%jago kungEu yang berpengaruh1 +pakah yang dia

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    85/166

    u$apkan sebelumnya semua $uma dusta1 +pakah perkataannya tadi$uma untuk menggugah hatinya, agar dia mau melindunginya1

    +pakah ini alasannya kenapa gadis itu memintanya untukmengabaikan orang%orang ini dan pergi bersamanya dengan diam%

    diam1 5ati !ai 9u%jing serasa karam.

    &emua orang sedang memandangnya, menunggu jawabannya.

    Di atas meja berserakan batu permata dan emas yangberkilauan gemerlap di bawah sinar lampu. )api tidak seorangpun yang memandangnya.

    9ang mereka inginkan adalah sesuatu yang jauh lebih bernilai.

    +pakah itu1 +pakah 9uan i%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    86/166

    6ajah )uan Muda hu memperlihatkan sebuah senyuman li$ik.Dia berkata sepatah demi sepatah yang menunjukkan rasa

    jerihnya terhadap !ai 9u%jing, *Mungkin Pendekar !ai akan

    tergiur setelah tahu segalanya. Karena itu, dia tidak maumengatakan apa%apa.

    8ilai benda itu pasti lebih besar dari seluruh emas dan harta lainnyayang ada di sini. !ai 9u%jing benar%benar tak mampu menemukan

    jawabannya. !enda apakah yang begitu berharga di tubuh 9uani%

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    87/166

    )api yang seorang lagi1 !ayangan kedua orang itu $ukup jauh, tapitampaknya begitu dekat. +pakah mereka sedang membi$arakansesuatu1

    )uan Muda hu, hao 9i%dao, Miao &hao%tian, Kuda Putihhang &an, dan ketiga orang anggota Perkumpulan 8aga 5ijausemuanya berada di lantai pertama dalam bangunan itu.

    Lalu siapa yang berada di paIiliun1 !ai 9u%jing menggenggampedangnya erat%erat, tangannya terasa lebih dingin daripada gagangpedang itu.

    Dia benar%benar tidak tahu apakah dia harus naik ke atas atau tidak.

  • 7/26/2019 Khu Lung - 1.Pedang Abadi.pdf

    88/166

    !ab B: Mayat 9ang Kaku

    Malam itu bukanlah malam yang tidak pernah berakhir.

    +ngin membawa berita bahwa Eajar telah menjelang. dara punterasa lebih menyegarkan dan dingin. !ai 9u%jing berdiri dengantenang dalam ti