kerajaan pontianak kelas x

27
KERAJAAN PONTIANAK Letak Kerajaan Pontianak Berdirinya Kerajaan Pontianak Sejarah kerajaan pontianak Periode kepemimpinan Puncak Kejayaan Peninggalan Bersejarah (Seni Bangun,Budaya,dan Kuliner) Hancurnya Kerajaan Pontianak

Upload: ttanitaaprilia

Post on 22-Jan-2018

40 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan pontianak kelas X

KERAJAAN PONTIANAK

• Letak Kerajaan Pontianak

• Berdirinya Kerajaan Pontianak

• Sejarah kerajaan pontianak

• Periode kepemimpinan

• Puncak Kejayaan

• Peninggalan Bersejarah (Seni Bangun,Budaya,dan Kuliner)

• Hancurnya Kerajaan Pontianak

Page 2: Kerajaan pontianak kelas X

• Kerajaan pontianak terletak di daerah Kalimantan Barat antara lain Tanjung Pura dan Lawe.

• Tanjung Pura dan Lawe menghasilkan komoditi seperti emas, berlian, padi dan banyak ahanb makanan.

• Meskipun kita tidak mengetahui dengan pasti kehadiran Islam di Pontianak, konon ada pemberitahuan bahwa sekitar abad ke-18 ada rombongan pendakwah dari Tarim yang diantaranya datang ke daerah Kalimantan Barat untuk mengajarkan membaca al-Qur’an, ilmu fikih, dan ilmu hadis.

Letak Kerajaan Pontianak

Page 3: Kerajaan pontianak kelas X

Kerajaan Pontianak

Berdirinya :

Pada tanggal 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H), yaitupada masa kekuasaan Van Der Varra (1761-1775),Gubernur Jenderal VOC ke-29. Pendiri kesultanan iniadalah Syarif Abdurrahman Alkadrie, merupakan putraHabib Husein Alkadrie, ulama penyebar Islam diPontianak asal Arab.

Sejarah :

Sejarah awal mula berdirinya kesultanan ini ditandai dengankeinginan Syarif Alkadrie dan saudara-saudaranya beserta parapengikutnya untuk mencari tempat tinggal setelah ayahnyameninggal pada tahun 1184 H di Kerajaan Mempawah. Denganmenggunakan 14 perahu mereka menyusuri Sungai Peniti hinggapada akhirnya mereka menetap di sebuah tanjung bernamaKelapa Tinggi Segedong.

Page 4: Kerajaan pontianak kelas X

Namun, Syarif Alkadrie merasa bahwa tempat tersebut tidak tepatuntuk didiami, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan balik ke hulusungai melalui Sungai Kapuas Kecil. Ketika menyusuri sungai tersebutrombongan Syarif Alkadrie menemukan sebuah pulau kecil bernama BatuLayang. Mereka kemudian singgah sejenak. Konon mereka pernahdiganggu oleh hantu-hantu di sana yang menyebabkan Syarif Alkadriememinta anggotanya untuk mengusirnya. Setelah itu mereka kembalimelanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas.

Pada tanggal 23 Oktober1771 (14 Rajab 1184 H), tepatnyamenjelang subuh, mereka akhirnya sampai di persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Rombongan Syarif Alkadrie kemudianmenebang pohon-pohon di hutan selama delapan hari guna keperluanmembangun rumah, balai, dan sebagainya.

Page 5: Kerajaan pontianak kelas X

Di tempat itulah Kesultanan Kadriah berdiri beserta Masjid Djami‘(yang telah berdiri sebelumnya) dan Keraton Pontianak (yang berdiri setelah berdirinya kesultanan). Pada tanggal 8 bulan Sya‘bantahun 1192 H, Syarif Alkadrie akhirnya dinobatkan sebagai Sultan Pontianak (Kesultanan Kadriah) dengan gelar Syarif Abdurrahman IbnuAl Habib Alkadrie.

Acara penobatan tersebut juga dihadiri oleh Raja Muda Riau, Raja Mempawah, Landak, Kubu, dan Matan. Kesultanan ini merupakankerajaan paling akhir yang ada di Kalimantan dan sebagai cikal bakalberdirinya Kota Pontianak. Setelah kesultanan Kadriah berakhir, sistempemerintahan kesultanan secara otomatis berubah menjadi sistempemerintahan Kota Pontianak.

Page 6: Kerajaan pontianak kelas X

Periode Kepemimpinan

Kesultanan Kadriah dipimpin oleh delapan sultan, yaitu sejak tahun1771 hingga tahun 1950 sebagaimana berikut ini:

1. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (1771-1808)

2. Sultan Syarif Kasim Alkadrie (1808-1819)

3. Sultan Syarif Osman Alkadrie (1819-1855)

4. Sultan Syarif Hamid Alkadrie (1855-1872)

5. Sultan Syarif Yusuf Alkadrie (1872-1895)

6. Sultan Syarif Muhammad Alkadrie (1895-1944)

7. Sultan Syarif Thaha Alkadrie (1944-1945)

8. Sultan Syarif Hamid II Alkadrie (1945-1950)

Page 7: Kerajaan pontianak kelas X

Masa Kejayaan Kerajaan

Pontianak

Syarif Idrus bersama anak buahnya pergi ke Mempawah, tetapi kemudian menelusuri sungai ke arah laut memasuki Kapuas kecil smpailah ke suatu tempat yang menjadi cikal bakal kota pontianak.

Syarif Idrus kemudian diangkat menjadi pimpinan utama masyarakat di tempat itu dengan gelar Syarif Idrus ibn Abdurrahman al-Aydrus yang kemudian memindahkan kota dengan pembuatan benteng atau kubu dari kayu kayuan untuk pertahanan. Sejak itu Syarif Idrus ibn Adurrahman al-Aydrus dikenal sebagai Raja Kubu. Daerah itu kemudian mengalami kemajuan di bidang perdagangan dan keagamaan, sehingga banyak para pedagang yang berdatangan dari berbagai negeri.

Page 8: Kerajaan pontianak kelas X

Peninggalan Bersejarah“Kerajaan Pontianak”

Page 9: Kerajaan pontianak kelas X

Seni Arsitektur/Bangun

Page 10: Kerajaan pontianak kelas X

Masjid Sultan Syarif

DULU

SEKARANG

Page 11: Kerajaan pontianak kelas X

Masjid Agung Pontianak

(Masjid Sultan Syarif Abdurrahman)

• Masjid tertua dan terbesar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Masjid ini merupakan satu dari dua bangunan yang menjadi pertanda berdirinya Kota Pontianak pada 1771 Masehi, selainKeraton Kadriyah.

• Bagian depan masjid menghadap ke barat, terbentang Sungai Kapuas. Alasan mengapa masjid ini terletak di tepi Sungai Kapuas yaitu karenapada masa lalu sebagian jamaah diduga datang dengan menggunakanperahu.

• Bangunan masjid dibangun di atas tiang-tiang dari kayu berlian. PadaSerambi masjid terdapat di bagian masjid yang disanggah oleh tiang-tiang.

• Ruang utama masjid terdapat enam buah tiang utama (soko guru) berbentuk bulat dan 14 buah tiang pembantu berbentuk segi empatdan sejumlah tiang pinggir.

Page 12: Kerajaan pontianak kelas X

Lanjutan

• Di bagian tengah ruang masjid ada 10 buah pintu dan jendela-jendela.

• Di masjid ini juga terdapat mihrab dan mimbar yang diatasnya tergantungselembar papan bertuliskan Huruf Arab.

• Atap Masjid Pontianak ini terbuat dari sirap yang berbentuk tumpangempat yang semakin keatas semakin kecil.

• Setiap tingkatnya dibatasi oleh jendela-jendela ukuran kecil. Dan padakeempat sudut atap ketiga dihiasi oleh kubah-kubah kecil. Sedangkanatap paling atas masjid ini berbentuk kubah.

Page 13: Kerajaan pontianak kelas X
Page 14: Kerajaan pontianak kelas X

Seni Budaya

Page 15: Kerajaan pontianak kelas X

Wilayah KetapangKetapang adalah salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehinggaKabupaten Ketapang atau bisa juga disebut sebagai Kota Kayongcukup terkenal. Budaya yang berkembang di Kabupaten Ketapangsanggat banyak, hampir setiap daerah di Kabupaten Ketapangmemiliki ciri budayanya sendiri. Semua itu adalah bentuk perpaduanyang terjadi dari semua budaya yang ada. Selain itu Ketapang jugadikenal dengan istilah Tanah Kayong yang memiliki sejarah kerajaandan berbagai Seni Budaya terdapat didalam kebudayaan itu. SeniBudaya adalah wujud dari rasa kagum dan penghargaan semuamasyarakat Kayong dengan perkembangan budaya yang ada. Setiapdaerah di Kabupaten Ketapang memiliki seni-seni yang bermacamragam dan menarik. Salah satu seni budaya yang terus dijaga untukdilestarikan di Kabupaten Ketapang adalah Syair Gulung. Syair Gulungdi jadikan suatu alat untuk para pemuda atau siapapun untukmengungkapkan segala apa yang ada di dalam fikiran nya.

Page 16: Kerajaan pontianak kelas X

Seni Sastra

Page 17: Kerajaan pontianak kelas X

Syair Gulung• Asal Mula Syair Gulung pada awalnya hanyalah sebuah bentuk

karangan atau disebut kengkarangan, lambat laun berubah menjadiSyair Gulung dikarenakan ditulis di atas kertas kemudian digulungdan disimpan di dalam paruh burung, di dalamnya banyakmemuat bentuk-bentuk dari penginternalisasian terhadap ayat-ayatAl-Qur`an, berupa bait-bait kata yang indah mengandung nasehatdan petunjuk hidup agar senantiasa masyarakat berpegangan teguhdengan al-Qur`an sebagai sumber hukum agama yang jugamerupakan firman dari Rabb Aja Wa Jala dalam kehidupankesehariannya sebagai seorang Melayu. Dahulunya Syair Gulungdipakai oleh para da`i-da`i yang datang ke Tanah Kayong atauTanjung Pura sebagai Mediasi dalam menyebarkan dakwah Islam.Dalam sejarahnya Syair Gulung merupakan salah satu bentuk lisannamun setelah masuknya Islam maka kerajaan Tanjung Pura mulaiterbuka dengan dunia luar dan mulai mengenal aksara, selain ituSyair Gulung mulai ditulis di atas kertas atau apapun pada masa ituuntuk memudahkan sang pengarang dalam menyampaikan syairnya.

Page 18: Kerajaan pontianak kelas X

Lewat tulisan memungkinkan terjadinya visualisasi atau respons dari indra matayang akanmerangsang otak dari si pengarang menghapal dari tulisannya tersebut. Menurut sejarah masuknya Syair Gulung ke Tanah Kayong, tanah Tanjung Pura yang sekarang bernama Kabupaten Ketapang, seiring dengan berkembangnya ajaranIslam. Penyiar agama Islam pada waktu itu bernama Syekh Hasan al-Qadrie

• Pada zaman kejayaan Kerajaan Tanjung Pura, masyarakat pada waktu itu banyakyang masih menganut agama Hindu dan Animisme, terutama masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kerajaanTanjung Pura, oleh karena itulah Syekh Magribimenggunakan berbagai macam cara untuk menyiarkan agama Islam. Salah satusarana pendekatannya adalah menggunakan pendekatan kesastraan sebabdengan bahasa sastra dapat menyentuh sisi intuisif dari yang mendengarkannya. Ini juga didukung oleh kebiasaan masyarakat Melayu yang gemar melantunkan Syair dalam bentuk apapun. Menurut sumber dari parapemuka adat Melayu yang tergabung dalam Majelis Adat Budaya Melayu(MABM), ada beberapa versi tentang sejarah keberadaan Syair Gulung. Kebanyakan dari mereka menyepakati bahwa Syair Gulung pada dasarnya sudahada di Tanah Kayong Tanjung Pura pada saat Islam pertama kali. KemungkinkanIslam masuk dibawa oleh Syekh Hasan Al-Qadrie atau juga dibawa oleh da`i-da`idari bangsa Melayu yang datang ke Tanah Kayong yang kemudian dilanjutkanoleh Syekh Magribi.

Page 19: Kerajaan pontianak kelas X

• Adapun dari mereka yang meyakini bahwa Syair Gulung padadasarnya sudah ada jauh sebelum masuknya Islam, dikarenakanbangsa Melayu merupakan bangsa yang gemar akan sastra, dansastra merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupanorang-orang Melayu Sehingga unsur-unsur Islami yang ada di dalamSyair Gulung merupakan bentuk akulturasi dari internalisasi nilai-nilaiIslam yang direduksi dari Al-Qur`an dan Hadits ke dalam sastrasebagai mediasi pendekatan dakwah.

• Pada mulanya Syair Gulung mensyiarkan tentang sejarah KehidupanNabi Muhammad sebagai mediasi dakwah. Lambat laun perananSyair Gulung mengalami perubahan tidak hanya sebagai mediasidalam berdakwah tetapi juga sudah masuk dalam aspek-aspek lain dari kehidupan masyarakat Melayu Tanah Kayong seperti pada zamansekarang Syair Gulung sering dilantunkan di acara-acara adat, acarapernikahan, sunatan, selamatan orang naik Haji, bahkan merebahsampai ke acara-acara resmi di dalam pemerintahan KabupatenKetapang. Dari aspek inilah menjadikan Syair Gulungbertambah perannya dalam kehidupan Masyarakat Melayu.

Page 20: Kerajaan pontianak kelas X

Syair gulung dimulai dengan puji pujian kepada Allah, Rasul serta parasahabat seperti pada permulaan pidato atau khutbah seperti contoh berikutini:

Bismillah itu Permulaan Qalam

Dengan Name Allah Haliqul ‘Alam

Memberi Syafaat Siang dan Malam Kepade Mahluk Seisi Alam

Alhamdulillah Mule dikate

Memuji Allah Tuhan Semeste

Empat Puji Ade Beserte

Semua Terpulang Pade Allah Ta’ale

Ashshala Tu Washshala Mu’ala Saidine

Pesuruh Allah Tuhan Rabbane

Dielah Penghulu Alim Sempurne

Menyuruh Beriman Tiade Line

Page 21: Kerajaan pontianak kelas X

Kuliner

Page 22: Kerajaan pontianak kelas X

Bakpao

Bakpao sendiri berarti harfiah adalah baozi yang berisi daging. Pada awalnyadaging yang paling lazim digunakan adalah daging babi. Akan tetapi baozisendiri dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran,serikaya manis, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau, dansebagainya, sesuai selera. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao.

Page 23: Kerajaan pontianak kelas X

Bakcang

Bakcang secara harfiah bak adalah daging dan cang adalah berisi daging jadi Arti bakcangadalah berisi daging, namun pada praktiknya selain yang berisi daging ada juga cang yang berisikan sayur-sayuran atau yang tidak berisi. Yang berisi sayur-sayuran disebut chaicang, chai adalah sayuran dan yang tidak berisi biasanya dimakan bersama dengan srikaya ataugula disebut kicang.Bakcang dibuat dari beras ketan sebagai lapisan luar; daging, jamur, udang kecil, seledri, dan jahe sebagai isi. Ada juga yang menambahkan kuning telur asin. Untuk perasabiasanya ditambahkan sedikit garam, gula, merica, penyedap makanan, kecap, dan sedikitminyak nabati.

Page 24: Kerajaan pontianak kelas X

Lemang

Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi tepung beras dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat. Cara mengonsumsi lemang berbeda-beda dari daerah ke daerah. Lemang dijadikan makanan perayaan oleh suku Dayak yang disajikan pada pesta-pesta adat mereka. Bagi suku Melayu, lemang biasa disantap saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Ulun Lampung di sebelah pesisir menjadi lemang sebagai penganan Lebaran dan kue adat.

Page 25: Kerajaan pontianak kelas X

Kwetiau

Page 26: Kerajaan pontianak kelas X

Pakasam

Pakasam adalah menu masakan khas dari Suku Banjar, provinsi Kalimantan Selatan. Makanan ini adalah produk bahan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya masam. Pakasam terutama dikenal di Kalimantan Selatan. Bahan makanan ini biasanya dibumbui lagi dengan cabai dan gula, sebelum disajikan sebagai lauk-pauk.Di beberapa daerah ada yang menyebutnya Pekasam atau Iwak Samu. Pakasam terkenal sebagai masakan khas ada di Hulu Sungai Tengah (HST). Sentra pembuatan Pakasam yang terkenal adalah desa Mahang Sungai Hanyar, kecamatan Pandawan. Karena itu, Pakasam dari HST sering pula disebut Pakasam Mahang, merujuk pada nama daerah penghasilnya.

Page 27: Kerajaan pontianak kelas X

Kehancuran Kerajaan Pontianak berawal saat Kasim memerintah Kerajaan Pontianak. Kasim sebagai Panembahan Mampawah kurang disenangi dikalangan pembesar kerajaan Pontianak. Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim Al Qadri, keadaan politik kerajaan pontianak mengalami keguncangan karena adanya pertentangan antarkerajaan dan golongan.

Dalam waktu singkat, Inggris menguasai Pontianak, namun telah memberikan perbaikan dalam perdagangan melalui aktifitas para perompak di pontianak. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya pergolakan bagi Kerajaan Pontianak dan para perompak yang telah mendapat dukungan dari kerajaan-kerajaan sekitarnya.

Kehancuran Kerajaan Pontianak