kelompok bab 1,2,3 buku marolop

35
Rangkuman Mengenai Perdagangan Internasional, Risiko-Risiko Dalam Perdagangan Internasional Dan Cara Mengeliminasinya Serta Cara Pembayran Ekspor Tanpa L/C Disusun oleh: Elsika Azzuri Legiani M. Iqbal Purwo Singgih Rifka Baitiya Atika Salwa Kelas D3 LB 2B

Upload: muhammad-iqbal

Post on 03-Dec-2015

253 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Buku Marolop

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Rangkuman Mengenai Perdagangan Internasional, Risiko-Risiko Dalam Perdagangan Internasional Dan Cara

Mengeliminasinya Serta Cara Pembayran Ekspor Tanpa L/C

Disusun oleh:Elsika Azzuri Legiani

M. IqbalPurwo Singgih

Rifka Baitiya Atika Salwa

Kelas D3 LB 2B

Page 2: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

BAB 1 Perdagangan Internasional

1.1Pengertian

Perdagangan Internasional 

Adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu denganpemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.

1.1.1 Keunggulan Komparatif

Pada walanya perdangangan internasional dilakukakan untuk mempertukarkan suatu jenis barang yang disatu pihak dengan pihak lain yang saling membutuhkan. Secara garis besar dapat disimpulkan: 1. Perbedaan sumber alam tiap negara.

2. Perbedaan tingkat kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

3.Perbedaan tingkat inovasi (Tingkat Teknologi yang dimiliki).

4. Sistem Perekonomian Terbuka.

Adanya perbedaan sumber alam di setiap negara membuat setiap negara saling membutuhkan dan bergantung dengan negara lain. Keunggulan komparatif diatas hanya mungkin diseimbangkan dengan melakukan Perdagangan Internasional.

1.1.2 Jenis Media Komunikasi yang Efektifa. Direct Literature

Berupa barang (Leaflet, brosur, katalog) berisi informasi tentang perusahaan, produk yang dijual, serta secara terpisah dilengkapi dengan spesifikasi produk dan daftar harga. Kegiatan ini lebih murah dengan advertising di surat kabar.

Page 3: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

b. Surat Langsung

Surat langsung (direct mail) berupa kegiatan mengirim bahan – bahan promosi antara lain sales literature dan informasi teknis lainnya kepada pembeli potensial.

c. Sample dan Hadiah

Pemberian sampel atau hadiah adalah alat untuk publikasi antara lain uji coba rasa, hadiah dalam ukuran mini (tester) untuk dilihat kualitas, dan dicoba dalam pemeran aatau kunjungan.

1.1.3 PAMERAN DAGANG (TRADE FAIR AND EXIBITIONS)

Pameran dagang dibagi dalam 2 tipe, yaitu:

1. General trade fair: pengunjung bisnis dan publik, produk yang dipamerkan terdiri atas berbagai jenis produk, tema, dan tujuan pengenalan produk untuk tes pasar dan pesanan percobaaan ( trial order).

2. Specialized trade fair: pengunjung biasa, produk yang dipamerkan merupakan produk tertentu atau kelompok produk, nilai pemesanan besar, tema dan tujuan bisnis jangka panjang.

1.1.4 POINT of PURCHASE ( POP )

POP adalah kombinasi kegiatan promosi pada pusat penjualan (departement store) meliputi pemeran produk, demonstrasi, acara – acara khusus, dan sampel untuk hadiah.

1.1.5 Media Massa

Media massa merupakan wadah yang efektif untuk melakukan pemasaran dengan terget pasar yang lebi luas. Biasanya dapat dicapai juga dengan pemasangan iklan surat kabar atau majalah produk namun biasanya sangat mahal. Media komunikasi yang efektif yang dapat memengaruhi minat terget pasar dalam jumlah besar adalah:

1. Koran2. Majalah berlangganan

Page 4: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

3. Televisi4. Radio5. Bioskop ( film )6. Poster, dan7. Trade press dan tulisan yang dipublikasikan ( Editorial Publicity).

1.1.6 Email

Email merupakan alat komunikasi untuk mengadakan korespondensi dan paling banyak digunakan dalam jaringan internet. Email merupakan surat elektronik yang dikirim langsung ke komputer pribadi di mana saja sepanjang komputer tersebut telah bergabung dalam jaringan internet, jadi tidak seperti halnya surat yang harus dikirim melalui pos.

Keuntungan menggunakan email adalah sebagai berikut.

1. Dapat digunakan untuk mentransfer dan menerima salinan dari dokumen (file) melaui internet.

2. Dapat berlangganan electronic discussion group, electronic journals, dan electonic newsgroups.

3. Memperoleh salinan bebas dari beberapa software komputer yang ada dalam internet.

4. Mendapatkan salian suara, grafik, dan multimedia dari internet.5. Bukan hnya cepat, tetapi juga murah.6. Pesan – peasan dapat diberikan sekaligus ke beberapa alamat, mailing

list.

Bentuk alamat email sebagai berikut. Alamat email selalu mengandung huruf @ (dibaca: et)

Contoh : Esb-dpe @ idola.net.id

Boci123 @ cbn.net.id

Page 5: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

1.2 KORESPONDENSI SEBELUM MELAKUKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Sebelum memulai hubungan dagang dengan pihak luar negeri seorang eksportir harus mempelajari terlebiih dahulu gambaran umum dari negeri si calon pembeli di antaranya masalh ppolitik, hukum, dan ekonomi di tempat transaksi akan berlangsung. Hal – hal yang perlu diperjelas sebelum memulai transaksi dagang dengan pihak luar dari negara negara lain adalah sebagai berikut.

1.2.1 Pengertian Incoterms

INCOTERMS atau International Commercial Terms adalah istilah – istilah yang digunakan dalam perdagangan internasional (misalnya CFR artinya Cost and Freight, dulu dapat disingkat C & F, namun sekarang tidak oleh lagi) dan istilah dagang harus menggunakan INCOTERMS agar ada kesamaan pengertian diantara pembuat kontrak.

International Chamber of Commerce (ICC) untuk pertama kali pada tahun 1936 menerbitkan seperangkat peraturan internasional untuk penafsiran syarat – syarat perdagangan (trade terms). Peraturan ini dikenal sebagai “Incoterms 1936”. Perubahan – perubahan dan tambahan telah dilakukan kemudian berturut – turut pada tahun 1953, 197, 1976, 1980, 1990, dan kini tahun 2000 untuk menjadikan peraturan ini sejalan dengan peraktik perdagangan internasional yang kini berlaku.

Terlihat adanya dua buah kesalahpahaman tentang Incoterms yang sangat lazim.

1. Pertama, Incoterms sering disalahpahami sebagai aplikasi dari kontrak pengangkutan melebihi dari kontrak jual-beli. Incoterms kadang kala sering dianggap kliru agar pihak lain mempunyai kewajiban tertentu. Sangat penting bagi eksportir dan importir untuk mempertimbangkan hubungan praktis antara berbagai bentuk kontrak (kontrak angkutan, kontrak asuransi, kotrak pembiayaan).

2. Kedua, Incoterms berkaitan dengan sejumlah kewajiban – kewajiban tertentu yang diharuskan kepada pihak – pihak terkait seperti kewajiban penjual untuk menempatkan barang – barang ke dalam kewenangan pembeli atau menyerahkannya untuk diangkut di tempat tujuan. Juga berhubungan dengan pembagian resiko antara pihak – pihak dalam kasus itu.

Page 6: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Selanjutnya Incoterms berusan pula dengan masalah penyelesaian izin ekspor dan izin barang, pengepakan barang – barang, kewajiban pembeli untuk menerima penyerahan barang dan kewajiban untuk membuktikan bahwa tugas itu sudah dilaksanakan.

1.2.2 Mengapa Incoterms Harus Direvisi?

Sebab utamanya adalah untuk menyesuaikan dengan perkembangan praktis bisnis. Dalam revisi tahun 1980 telah diperkenalkan syarat FREE CARRIER (kini FCA) untuk menyesuaikan dengan kasus di mana titik penerimaan barang dalam perdagangan tidak lagi seperti penyerahan FOB tradisional (melewati pagar kapal), tetapi di suatu titik di darat, sebelum barang di muat ke atas kapal, di mana barang – barang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam peti kemas untuk selanjutnya diangkut melaui laut atau dengan alat transpor lain secara kombinasi (combined transport).

Selanjutnya pada revisi tahun 1990, pasal – pasal yang menyangkut kewajiban penjual tentang bukti penyerahan barang yang tadinya dalam dokumen kertas, telah dapat diganti dengan EDI-messages, asalkan pihak – pihak terkait sepakat melakukan komunikasi dengan media elektronika.

1.2.3 INCOTERM 2000

Selama proses revisi yang memakan waktu 2 tahun, ICC telah meminta pandangan dan tanggapan atas perubahan di dunia perdagangan yang mewakili berbagai sektor melalui komite nasional di setiap negara anggota yang merupakan mitra dagang dengan ICC.

Kata – kata yang dipakai dalam Incoterms tepat menggambarkan praktis bisnis yang sesungguhnya dan perubahan yang substansial telah dilakukan mengenai:

1. Penyelesaian pabean dan pembayaran kewajiban pembayaran pajak pada syarat FAS dan DEQ; dan

2. Kewajiban muat bongkar pada syarat FCA.

1.2.4 PEMAKAIAN INCOTERMS DALAM KONTRAK JUAL-BELI

Sangatlah penting bagi pihak – pihak yang ingin memakai Incoterms dalam menyusun kontrak jual-belinya, untuk merujuk pada Incoterms yang

Page 7: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

sedang berlaku. Kegagalan dalam merujuk pada Incoterms yang sedang berlaku bisa menimbulkan perselisihan, apakah yang dimaksud Incoterms yang sedang berlaku ataukah Incoterms sebelumnya. Pengusaha harus secara tegas menyatakan Incoterms yang dipergunakan misalnya Incoterms 2000.

1.2.5 SRUKTUR INCOTERMS

Pada tahun 1990 untuk memudahkan pengertian, maka syarat – syarat dikelompokkan ke dalam 4 kategori, mulai dengan syarat – syarat di mana penjual hanya menyiapkan barang untuk pembeli di tempat penjual sendiri (Syarat E = Ex Works) disusul kedua di mana penjual diminta untuk menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli (syarat F = FCA, FAS, FOB), dilanjutkan dengan syarat C di mana penjual harus mengontrak angkutan tetapi tanpa menanggung risiko kerugian dan kerusakan atas barang – barang atau biaya tambahan akibat peristiwa yang terjadi setelah pengapalan barang – barang (CFR, CIF, CPT dan CIP) dan akhirnya syarat D di mana penjual harus menanggung semua biaya dan risiko yang diperluukan untuk membawa barang – barang ke tempat tujuan (DAF, DES, DDU atau DDP).

1.2.6 Pengertian Singkatan-singkatan dalam Incoterms 20001. Ex Works = EXW berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang,

bila dia menempatkan barang-barang itu untuk pembeli di tempat kediaman penjual atau tempat lain yang ditentukan (yaitu tempat kerja, pabrik, gudang, dan lain-lain), belum diurus izin(clearance) ekspornya dan juga tidakdimuat ke atas kendaraan pengangkutan mana pun. Syarat ini merupakan kewajiban yang paling ringan bagi penjual, dan pembeli wajib menanggung semua biaya dan risiko yang terkait dengan kewajiban untuk mengambil barang-barang itu dari tempat penjual. Syarat ini jangan dipakai jika pembeli tidak mungkin mengurus izin ekspor, baik langsung maupun tidak langsung.

2. Free Carrier = FCA berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang yang sudah mendapat izin ekspor, kepada pengangkat yang ditunjuk pembeli ditempat tujuan.Harus dicatat bahwa pemilihan tempat penyerahan mempunyai dampak pada kewajiban muat bongkar

Page 8: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

barang-barang. Syarat ini dapat dipergunakan tanpa memandang jenis alat angkut, termasuk combined transport.

3. Free Alongside Ship (FAS) berarti bahwa penjual melakukanb penyerahan barang-barang, jika barang-barang itu ditempatkan di samping kapal pada pelabuhan pengapalan yang disebut. Syarat FAS menuntut penjual mengurus izin ekspor. Ini salah satu yang diubah dalam incoterms 1990 di mana sebelumnya menuntut pembeli untuk mengurus izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja.

4. Free On Board(FOB) berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang jika barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan yang disebut. Syarat FOB menuntut penjual untuk izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk menyerahkan barang melewati pagar kapal, maka syarat FCA yang harus dipakai.

5. Cost and Freight (CFR) bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang jika barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan. Syarat CFR menuntut penjual untuk menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja. Jika pihak-pihak terkait tidak bermaksud melakukan penyerahan barang melewati pagar kapal, maka sebaiknya memakai syarat CPT.

6. Cost, Insurance, and Freight (CIF) berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang jika barang-barang itu melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan. Penjual wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-barang itu sampai ke pelabuhan tujuan tersebut. Syarat CIF menuntut penjualuntuk menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk laut dan sungai. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk menyerahkan brang melewati pagar kapal, maka syarat CIP harus dipakai.

Page 9: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

7. Carriage Paid To (CPT) berarti bahwa penjual menyerahkan brang-barang kepada pengangkut yang ditunjuknya sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang perlu mengangkut barang-barang itu sampai ke tempat tujuan yang disebut. Carrier berarti setiap orang yang mengadakan kontrak angkutan, bertanggung jawab melakukan atau menjamin terlaksananya pengangkutan dengan kereta api, jalan darat, laut, sungai atau dengan kombinasi dari alat angkut itu. Syarat CPT mewajibkan penjual menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja, termasuk combined transport(multimoda transport)

8. Carriage and Insurance Paid To (CIP) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang kepada pengangkut yang ditunjuk sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-barang itu sampai ke tempattujuan yang tersebut. Syarat CIP mewajibkan penjual menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja, termasuk alat angkut aneka wahana (multimoda transport).

9. Delivered At Frontier......(DAF) berarti bahwa penjual menyerahkna barang-barang itu jika telah ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli pada saat datangnya alat angkut, belum dibongkar, sudah diurus izin ekspornya, namun belum diurus izin impornya di tempat pada titik yang disebut di wilayah perbatasan, tetapi belum memasuki wilayah pabean dari negara yang dituju. Istilah frontier boleh dipakai untuk daerah perbatasan mana saja, termasuk perbatasan dari negara eksportir itu sendiri. Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja bilamana barang-barang itu harus diserahkan di perbatasan daratan.

10.Delivered At Ship (DES) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang jika barang-barang itu ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli diatas kapal, belum diurus izin impornya, di pelabuhan tujuan yang disebut. Penjual wajib memikul semua biaya dan risiko yang terkait dengan pengangkutan barang-barang itu sampai ke pelabuhan tujuan yang disebut sebelum dibongkar. Syarat ini hanya dapat dipakai bila barang-

Page 10: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

barang akan diserahkan melalui laut atau sungai dengan alat angkut aneka wahana (combined transport) diatas kapal dipelabuhan tujuan.

11.Delivered Ex Quay (DEQ) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang itu ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli di atas kapal, belum diurus izin impornya, di pelabuhan tujuan yang disebut. Syarat DEQ menuntut pembeli mengurus izin impor dan pembayaran semua biaya resmi, bea masuk, pajak-pajak, dan biaya-biaya lain yang dipungut atas impor. Syarat ini adalah kebalikan dari versi incoterms 1990 yang mengharuskan penjual untuk mengurus izin impor.

12.Delivered Duty Unpaid(DDU) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang kepada pembeli, belum diurus izin impornya, dan belum dibongkar dari atas kapal alat angkut yang baru datang di tempat tujuan yang di sebut. Penjual wajib memikul semua biaya dan risiko yang terkait dengan pengangkutan barang-barang itu sampai ke sana, kecuali bea masuk (istilah ini termasuk tanggung jawab mengurus kewajiban pabean, pembayaran biaya resmi, Bea masuk, Pajak-pajak, dan biaya lainnya). Syarat ini dapat dipakai untuk alat angkut apa saja, tetapi jika penyerahan barang akan dilakukan di pelabuhan tujuan di ats dermaga, supaya dipakai syarat DES atau DEQ.

13.Delivered Duty paid (DDP) berarti bahwa penjual menyerahkan barang – barang kepada pembeli, sudah diurus izin impornya, namun belum dibongkar dari atas alat angkut yang baru datang di tempat tujuan yang disebut. Penjual wajib menaggung semua biaya – biaya dan risiko yang terkait dengan pengangkutan barang itu sampai ke sana, termasuk tanggung jawab mengurus Bea Masuk yang diperlukan di negara tujuan. Sementara syarat EXW menggambarkan tanggung jawab yang minimal dari penjual, maka syarat DDP memberikan gambaran suatu tanggung jawab yang maksimal kepada penjual.Jika pihak – pihhak terkait menginginkan pembeli yang akan menanggung semua risiko dan biaya pengimporan ini, maka pakai syarat DDU. Syarat ini boleh dipakai untuk jenis alat angkut mana saja, tetapi bila penyerahan barang akan dilakukan

Page 11: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

di pelabuhan tujuan di atas sebuah kapal atau di atas dermaga, maka dipakai syarat DES atau DEQ.

Page 12: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

BAB II

Risiko-Risiko Dalam Perdagangan Internasional dan Cara Mengeliminasinya

2.1Commercial Credits Risks

Berhubungan dengan kredibilitas (Creditworthiness) pihak pembeli dimana barang yang dikirim oleh penjual tidak disetujui pembeli. Risiko ini paling banyak pada cara pembayaran Non L/C dengan pembayaran Document Againts Payment atau Documents Againts Acceptance.

a. Risiko Finansial (Financial Risk)

b. Risiko Penerimaan (Acceptance Risk)

c. Risiko Operasional (Operational Risk)

d. Risiko Transaksi (Transactional Risk)

e. Penipuan dalam perdagangan internasional (Fraud in International Trade)

2.2 Political and Country Risks

Resiko ini disebabkan situasi politik di negara pembeli, sistem pemerintahan yang dianut, pembatasan kebebasan berdagang, keadaan yang berubah-ubah.

1. Political risk: perseturuan antar partai dalam merebut kekuasaan dan penegak hukum tak berdaya dan gamang.

Page 13: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

2. Economical risk: ekonomi agak tertutup terhadap investor asing, penguasa tidak mampu mengendalikan inflasi.

3. Payment risk: tidak leluasa untuk membeli valuta asing guna membayar ekspor.

4. Legal risk: supremasi hukum hanya semboyan.

5. Tax risk: sistem pajak menekan waajib pajak.

6. Operasional risk : birokrasi perizinan.

7. Travel risk: kunjungan bisnis kurang aman karena sering konflik.

8. Security risk: sering terjadi huru hara di masyarakat.

2.2Documentary Risks

Barang-barang yang masuk ke suatu negara biasanya harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen tertentu sesuai ketentuan yang berlaku di negara tersebut.

2.3 Foreign Exchange Risks

Saat melaksanakan transaksi Prdagangan Internasional dalam mata uang asing, maka secara otomatis sejak saat itu ia berpotensi menghadapi suatu risiko kemungkinan terjadinya kerugian.

2.4 Pitfall On L/C

Perangkap pada L/C yaitu kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan L/C misalnya dalam L/C salah penulisan alamat tidak lengkap, pada draft yangmemakai nilai valuta yang meragukan, pada Commercial Invoice, pada syarat B/L, dan yang bersifat human errors.

2.6 Cara menghindari risiko-risiko pada perdagangan internasional

a. Cara Pembayaran dengan L/C

Pada saat terima L/C (oleh eksportir dan bank), lakukan hal berikut:

1. L/C yang bernilai besar agar dikonfirmasi ulang dengan teleks.2. Jenis komoditas dalam L/C harus relevan dengan lokasi yang dituju.3. Usahakan L/C yang diterima dari koresponden bank sendiri.4. ikuti rating bank pembuka L/C setiap saat

Page 14: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Jika pembayaran dijamin dengan Stanby L/C

1. Standby L/C tunduk pada Indonesian Civil Code (KUHD)

2. Diterima melalui koresponden sendiri.

Penelitian oleh bank saat terima L/C

1. Nominated Bank dinyatakan dengan jelas.

2. Jangan bertentangan dengan ketentuan di Indonesia.

3. L/C jangan bersyarat (conditional).

Jika L/C dikonfirmasi oleh Third Prime Bank

1. Yang memberi konfirmasi harus koresponden sendiri termasuk autentikasinya.

2. Tunduk pada UCPDC 600 dan URR 725.

Page 15: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

B. Spot Transaction dan Forward Transaction

Suatu transaksi komitmen yang telah ditegaskan untuk menjual atau membeli atas tarif yang sudah disepakati terlebih dahulu.

Spot Transaction: Pengiriman dan pembayaran membutuhkan paling sedikit 2 hari kerja bank sampai kontranknya terpenuhi.

Forward Transaction: Kontrak untuk membeli atau menjual salah satu mata uang dalam tanggal tertentu di masa depan dengan tarif yang sudah disetujui.

Page 16: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

BAB III

Cara Pembayaran Ekspor

3.1 Advance Payment

Penempatan dana oleh pembeli dengan permintaan penjual. Kedua belah pihak dapat saling menyetujui pembayaran di muka sebagai pendanaan biaya operasi. Manfaat untuk penjual:

Sebagai dana untuk melakukan produksi.

Kerugian bagi pembeli:

Pengetatan modal sebelum diterimanya barang atau jasa. Pembeli tidak dijamin atau belum memperoleh kepastian informasi

barang.

3.2 Open Account

Merupakan janji untuk membayar sejumlah uang yang ditetapkan, pada waktu yang akan datang dan tanpa pembeli menerbitkan suatu negotiable instrument sesuai dengan janjinya. Manfaat bagi pembeli:

Dapat membayar harga barang atau jasa apabila mereka menerima dan atau bila diminta.

3.3 Collection

Perjanjian di mana barang dikirimkan dan wesel yang berkaitan dengan collection tersebut ditarik oleh penjual lalu diberikan kepada pembeli. Hak atas barang beralih kepada pembeli (kecuali pembeli adalah nama penerima barang pada shipping document). Manfaat bagi penjual:

Documentary collection tidak rumit dan tidak mahal.

Manfaat bagi pembeli:

Pembayaran dapat ditunda sampai dengan tibanya barang.

Page 17: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Kerugian pada penjual:

Tidak ada jaminan pembayaran segera dari pembeli.

Kerugian pada pembeli:

Pembeli tetap bertanggung jawab jika lalai menyelesaikan suatu wesel.

3.4 Consignment

Biasa dilakukan oleh perusahaan yang telah menjalin kerja sama erat atau antara induk perusahaan dengan anak perusahaan. Pembayaran atas barang itu baru akan dikirimkan kepada eksportir setelah barang itu terjual.

3.5 Counter Trade

Perdagangan timbal balik (barter) antara perusahaan di dua negara dengan cara membeli barang yang pembayarannya berupa barang yang senilai dengan barang yang diimpor. Jenis pembayaran ini tidak populer di dunia perdagangan karena sangat tidak efisien dan mahal.

3.6 L/C (Letter of Credit)

Cara pembayaran yang biasa digunakan adalah L/C yang dibuka oleh perusahaan kepada perusahaan di negara lain. Penerusan ke luar negeri biasanya melalui perbankan.

Page 18: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Daftar Pustaka

Tandjung Marolop. 2011.Aspek dam Prosedur Ekspor Impor.Jakarta.

Pertanyaan :

Muhamad ardiansyah : ekonomi terbuka mea, contoh Negara lain spt apa? Apakah berhasil atau tidak? Dampak terhadap inflasi dan perdagangan global.

1. Faisal : Penjelasan Resiko2 dalam perdagangan internasional dan penjelasan :

2. Dimas : cara pembayaran memiliki keuntungan dan kerugian, resiko dan kerugian spt apa? Hubungan antara ke empat pembayaran tersebut dengan resiko2 perdagangan internasional?

a. Risiko Finansial (Financial Risk)

b. Risiko Penerimaan (Acceptance Risk)

c. Risiko Operasional (Operational Risk)

d. Risiko Transaksi (Transactional Risk)

e. Penipuan dalam perdagangan internasional (Fraud in International Trade)

3. Muhamad Sawaludin : L/C melihat rating bank seperti apa? Apakah syarat eksportir dan importer atau secara umum rating bank?

4. Riski novita : incoterms, tolong disejalaskan

5. Mudzafar : Cara Pembayaran secara details ? dijelaskan oleh andini, lewat

6. Andini : Cara pembayran paling efisien dan spt ? lewat L/C atau Advance Payment (dari sudut pandang pembeli)

Hal yang harus di perbaiki :

1. Rangkuman harus lebih detail sehingga mudah di mengerti. Minimal mengandung 5W + 1 H

2. Rangkuman tidak hanya dengan kata2 tapi bisa di perjelas oleh gambar

3. Incoterm ada yg lebih baru yaitu 2010

Page 19: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

4. Cara menjawab pertanyaa : harus di jelaskan teorinya dulu seperti apa, pertnyaannya apa, baru jawaban berdasarkan teori tadi, kemudian jawaban berdasarkan pengalaman atau logika anda.

BAB XII

Biaya-Biaya Dalam Aktivitas Logistik

A. Tujuan Instruksional :

1. Umum : Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan biaya,

serta jenis-jenisnya yang terjadi dalam aktivitas-aktivitas logistic beserta peraturan

yang melingkupinya.

2. Khusus :

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Definisi Biaya dalam logistik

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Incoterm

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Klasifikasi biaya dalam

Logistic

4.Mahasiswa dapat melakukan perhitungan Incoterm

B. Pokok Bahasan : Biaya-Biaya dalam aktivitas logistik

C. Sub Pokok Bahasan :

1. Definisi Biaya dalam logistik

2. Incoterm

3. Klasifikasi biaya dalam logistik

4. Teknis Perhitungan Incoterm dalam Invoice

Page 20: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

1. Definisi Biaya Logistik

Biaya logistic secara sederhana didefinisikan sebagai biaya-biaya yang terjadi akibat adanya

aktivitas logistik.

Secara umum biaya logistic terdiri dari bermacam-macam biaya mulai dari biaya pemuatan

barang dari pabrik ke dalam moda transportasi sampai dengan biaya pembongkaran barang

dari moda transportasi kedalam pabrik/gudang, termasuk diantaranya biaya-biaya gudang,

pengiriman, dan lainnya.

2. Incoterms 2010

Sebelum membahas biaya logistic, untuk memudahkan pemahaman kita, akan dibahas

terlebih dahulu mengenai incoterms.

Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang dibuat

untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan

internasional. Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang

berhubungan dengan pengiriman barang. Hal-hal yang dijelaskan meliputi proses

pengiriman barang, penanggung jawab proses ekspor-impor, penanggung biaya yang timbul

dan penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses

pengiriman.

Page 21: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of

Commerce (ICC), versi terakhir yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2011 disebut

sebagai Incoterms 2010. Incoterms 2010 dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa

resmi dan 31 bahasa lain sebagai terjemahan resmi. Dalam Incoterms 2010 hanya ada 11

istilah yang disederhanakan dari 13 istilah Incoterms 2000, yaitu dengan menambahkan 2

istilah baru dan menggantikan 4 istilah lama. Istilah baru dalam Incoterms 2010 yaitu

Delivered at Terminal (DAT); dan Delivered at Place (DAP). Sedangkan 4 istilah lama yang

digantikan yaitu: Delivered at Frontier (DAF); Delivered Ex Ship (DES); Delivered Ex Quay

(DEQ); Delivered Duty Unpaid (DDU).

Pada Incoterms 2010, istilah dibagi dalam 2 kategori berdasar metode pengiriman, yaitu 7

istilah yang berlaku secara umum, dan 4 istilah yang berlaku khusus untuk pengiriman

melalui transportasi air.

Tiga belas istilah dalam Incoterms 2000 adalah sebagai berikut :

1. EXW (nama tempat): Ex Works, pihak penjual menentukan tempat pengambilan

barang.

2. FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk

mengurus izin ekspor dan meyerahkan barang ke pihak pengangkut di tempat yang

telah ditentukan.

3. FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free Alongside Ship, pihak penjual

bertanggung jawab sampai barang berada di pelabuhan keberangkatan dan siap

disamping kapal untuk dimuat. Hanya berlaku untuk transportasi air.

4. FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual

bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang

siap berangkat. Hanya berlaku untuk transportasi air.

5. CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual menanggung biaya

sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung

jawab hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. Hanya

berlaku untuk transportasi air.

6. CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti CFR

ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. Hanya

berlaku untuk transportasi air.

Page 22: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

7. CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual menanggung biaya

sampai barang tiba di tempat tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat

barang diserahkan ke pihak pengangkut.

8. CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama seperti CPT

ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim.

9. DAF (nama tempat): Delivered At Frontier, pihak penjual mengurus izin ekspor dan

bertanggung jawab sampai barang tiba di perbatasan negara tujuan. Bea cukai dan

izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.

10. DES (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Ship, pihak penjual bertanggung

jawab sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan siap

untuk dibongkar. izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku

untuk transportasi air.

11. DEQ (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Quay, pihak penjual bertanggung

jawab sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan

barang telah dibongkar dan disimpan di dermaga. Izin impor menjadi tanggung jawab

pihak pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air.

12. DDU (nama tempat tujuan): Delivered Duty Unpaid, pihak penjual bertanggung

jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, namun tidak termasuk biaya

asuransi dan biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak

dari negara pihak pembeli. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.

13. DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, pihak penjual bertanggung jawab

mengantar barang sampai di tempat tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua

biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara

pihak pembeli. Izin impor juga menjadi tanggung jawab pihak penjual.

Contoh penggunaan Incoterms 2000:

FCA Jakarta Incoterms 2000

FOB Liverpool Incoterms 2000

DDU Frankfurt Schmidt GmbH Warehouse 4 Incoterms 2000

Note. Didalam incoterm terbaru 2010 DAF, DES, DEQ dan DDU diganti dengan term lainnya

sehingga total menajdi 11.

Page 23: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

Secara garis besar gambaran hak dan kewajiban setiap fihak dalam incoterm dapat

digambarkan berikut :

Page 24: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop
Page 25: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

3. Klasifikasi Biaya Logistik

Berdasarkan gambar diatas kita dapat mengklasifikasikan biaya berdasarkan party concern

sebagai berikut :

1. Gudang ; Handling and Storage, packaging jika ada

2. Transport : In-land Trucking cost, termasuk didalamnya biaya Pengambilan atau

pengembalian container ke depot container

3. Ekspedisi : Customs Clearance Cost, Documentation, COO, packaging if any

Fumigation etc.

4. Pelabuha Port : Storage, Handlling, Lift On/Lift Off, Demurage dan lainnya

Page 26: Kelompok Bab 1,2,3 Buku Marolop

5. Carrier : Sea/Air Freight, THC, Handling, B/L Fee, PSS dan lainnya

6. Authority : Bea Masuk, Cukai, PPN, Pph, Ppn BM

7. Depot Container : Lift On/Off, Cleaning Service, Documentation dan lainnya.

8. Insurance Company : Premium and documentation fee

9. Stevedore : Loading / Unloading cost

10. Good Inspector : Inspection cost, certification cost etc.