kelompok 7a penyakit jantung bawaan
DESCRIPTION
Blok KardiovascularTRANSCRIPT
MODUL 3 SKENARIO 2 PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
KELOMPOK 7 ABLOK KARDIOVASKULAR
Pembimbing: dr. Irmayanti
NAMA-NAMA KELOMPOK 7A
Sity Rahma DarmanNirma Rahayu HSMuh. Iqbal Djamaluddin Jurianah SemmeAndi Muh. SyukurFadel Maulana Al Qadri A.Fierda Eka PratiwiYusprasi Kasim Wa Ian MaryatiMuhammad HusrangAinil MaksuraNurhasanah WahabAndi Najmiah Hafsah
SKENARIO 2
Seorang anak laki-laki 4 tahun datang dengankeluhan sering terlihat sesak dan mudah capek bilabermain. Hal ini sudah dialami sejak bayi. Anak tidakpernah terlihat biru. Anak sering menderita batuk-pilekberulang dan berkeringat banyak. Pada pemeriksaanfisis ditemukan: perawakan kecil dan kurus. Sianosis (-).Nadi dan tekanan darah normal. Pemeriksaan toraks:terlihat voussure cardiac (+). Aktivitas ventrikel kiri dankanan meningkat. Thrill teraba di LSB 4. BJ: 1 dan 2terdengar mengeras. Terdengar bising pansistol derajat4/6, p.m. di LSB 4 menyebar ke RSB, aksiler, dansuprasternal. Arteri femoralis teraba normal. Tidakterdapat jari tabuh.
KATA SULIT
•PERUBAHAN WARNA KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA MENJADIKEBIRUAN KARENA MENINGKATNYA HEMOGLOBINTERDEOKSIGENASI DALAM DARAH YANG MASUK KE JARINGAN.
SIANOSIS
•PENONJOLAN SETEMPAT YANG LEBAR DI DAERAH PRECORDIUM DI ANTARA STERNUM DAN APEKS CORDIS, KADANG-KADANG MEMPERLIHATKAN PULSASI JANTUNG.
VOUSSURE CARDIAC
•VIBRASI YANG BERFREKUENSI RENDAH YANG DIHUBUNGKANDENGAN BISING JANTUNG YANG KERAS.THRILL
•TIMBUL SEBAGAI AKIBAT ALIRAN BALIK YANG MELALUI BAGIAN JANTUNG YANG MASIH TERBUKA SAAT FASE SISTOL.
BISING PANSISTOL
•TERJADI OBLITERASI SUDUT ANTARA KUKU DAN LIPATAN KULIT,KONVEKSITAS KUKU MENJADI BERLEBIHAN DAN TERJADIPELEBARAN DAN PENEBALAN FALANGS TERMINAL JARITANGAN MAUPUN JARI KAKI.
JARI TABUH
KATA KUNCI
• Seorang anak laki-laki 4 tahun.
• Sering terlihat sesak dan mudah capek bila bermain,sudah dialami sejak bayi.
• Anak tidak pernah terlihat biru.
• Anak sering menderita batuk-pilek berulang danberkeringat banyak.
• Pada pemeriksaan fisis ditemukan: perawakan kecildan kurus.
• Sianosis (-).
• Nadi dan tekanan darah normal.
• Pemeriksaan toraks: terlihat voussure cardiac (+).
KATA KUNCI (Lanjutan)
• Aktivitas ventrikel kiri dan kanan meningkat.
• Thrill teraba di LSB 4.
• BJ: 1 dan 2 terdengar mengeras.
• Terdengar bising pansistol derajat 4/6, p.m.di LSB 4 menyebar ke RSB, aksiler, dansuprasternal.
• Arteri femoralis teraba normal.
• Tidak terdapat jari tabuh.
PERTANYAAN
1. Bagaimana sirkulasi janin?
2. Jelaskan mengapa:
Batuk dan pilek berulang.
Berkeringat banyak, sesak, dan mudah capek bilabermain.
Terlihat voussure cardiac (+), aktivitas ventrikel kiri dankanan meningkat, thrill teraba di LSB 4, BJ: 1 dan 2terdengar mengeras, terdengar bising pansistol derajat4/6, p.m. di LSB 4 menyebar ke RSB, aksiler, dansuprasternal.
3. Apakah penyakit yang diderita mempengaruhipertumbuhan anak?
4. Jelaskan langkah-langkah diagnosis!
5. Jelaskan Differential Diagnosisnya!
SIRKULASI JANIN
Patomekanisme Berkeringat Banyak
StimulasiSaraf Simpatis
AktivitasJantung
Meningkat
Kerja GinjalTerhambat,
Ekskresimelalui Ginjal
TidakMaksimal
BerkeringatBanyak dan
Mudah Capek
PATOMEKANISME BATUK, SESAK, DAN PILEK BERULANG
Volum DarahVentrikel Kanan
Meningkat
Volum Darah diParu-Parumeningkat
Bendungan diParu-Paru
Sesak, Batuk, Dan PilekBerulang
PERTUMBUHAN ANAK TERHAMBAT
ASUPAN KALORI YANG TIDAK
ADEKUAT
PENGARUH HORMON
PERTUMBUHANMALABSORPSI
Pada palpasi pasien dapat ditemukan adanyagerakan jantung menyentuh dinding dadaterutama jika terdapat aktifitas yangmeningkat atau pembesaran ventrikel ataujuga ketidak teraturan kontraksi ventrikel.
• Terabanya thrill disebabkan oleh dua faktor yaituadanya getaran dari bising jantung itu sendirimaupun getaran yang berasal dari bising nafas.
• Adanya bising pansistolic 4/6 pm dari LBSmelebar ke RBS, axiller dan suprasternalkhususnya pada penderita VSD disebabkanadanya aliran pirau yang biasanya disertaitakipneu yang terjadi pada fase ejeksi dimanaterjadi aliran dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan.
• Terjadinya penonjolan pada bagian hemitorakski, hamper selalu terdapat pada kelainanjantung bawaan atau kelainan jantung karenademam reumatik, terutama berkaitan denganaktifitas berlebihan jantung pada masapertumbuhan anak. Sehingga kemungkinanterjadinya penonjolan lebih besar karena padamasa pertumbuhan tersebut dinding dadapada anak belum berkembang betul.
Pada penyakit jantung bawaan dimana terjadi defekdiantara ruangan jantung, mengakibatkan hipertensipada salah satu atau lebih di ruangan jantung tersebut.Pada penyakit VSD khususnya, dimana terjadihipertensi pulmonal yang disebabkan karena pirau dariventrikel kiri menyebabkan peningkatan bunyi jantungkedua (S2). Sementara bunyi jantung pertama (S1)mengeras disebabkan oleh hipertensi pada ventrikelkanan yang akan merangsang penutupan katuptrikuspidalis lebih keras sehingga tidak terjadi aliranbalik dari vebtrikel kanan ke atrium kanan
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS
AnamnesisRIWAYAT PENDERITA
• Data pribadi meliputi:– Nama– Umur– Jenis Kelamin– Pekerjaan– Alamat
• Tanggal Pemeriksaan• Keluhan utama• Riwayat penyakit sekarang• Riwayat penyakit lainnya• Riwayat sebelum sakit:
– Riwayat penyakit dahulu– Riwayat trauma– Riwayat pengobatan– Riwayat operasi
• Riwayat sistem tubuh lainnya• Riwayat keluarga• Latar belakang sosial dan pekerjaan
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS (lanjutan)
PEMERIKSAAN FISIS
Inspeksi• Voussure Cardiac, ictus.
Palpasi
• Lokalisasi punctum maksimum, frekuensi dankualitas pulsasi, thrill.
Perkusi• Batas-batas jantung.
Auskultasi• Bunyi jantung, bising jantung, gesekan pericard.
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS (lanjutan)
PEMERIKSAAN penunjang
ElektrokardiografiRadiologi (FotoRontgen Dada)
Ekokardiografi
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
KateterisasiRadioisotop
denganRadioangiografi
Angiografi
JENIS PENYAKIT DEFINISI
Defek Sekat VentikelKeadaan dimana terjadi defek pada bagian septumantar atrium sehingga terjadi komunikasi langsungantara atrium kiri dan kanan. Klasifikasi:Perimembranosus, muskular, Double commitedsuarterial ventricular septal defect.
Defek Sekat Atrium
Kelainan jantung dimana terjadi defek sekatantarventrikel pada berbagai lokasi. Klasifikasi: DSAsekundum, DSA dengan defek sinus venosussuperior, DSA primum.
Duktus Arteriosus PatenSuatu kelainan dimana vaskular yangmenghubungkan arteri pulmonal dan aorta padafase fetal tetap paten sampai lahir. Klasifikasi: silent,kecil, moderat , dan besar .
Stenosis PulmonalKeadaan dimana katup pulmonal kaku sehinggatidak membuka sempurna saat diastol, dapatdisebabkan oleh kelainan kongenital maupundidapat.
JENIS PENYAKIT GEJALA KLINIS
Defek Sekat VentikelTergantung ukuran defek dan umur saat ditemukan,pada DSV kecil: bising pansistolik. DSV besar: Dispnu,gangguan pertumbuhan.
Defek Sekat AtriumSesak nafas, sering capek, infeksi nafas berulang,berdebar-debar.
Duktus Arteriosus Paten
Shunt duktus kecil: bising, shunt duktus besar: gejalagagal jantung kongestif/hipertensi pulmonal, bisingtidak khas. Gradasi: silent, kecil, moderat(pembesaran atrium dan ventrikel kiri, hipertensipulmonal), besar (jari tabuh).
Stenosis Pulmonal
Ringan: biasanya tanpa keluhan, bising sistolik. Berat:kadang tanpa keluhan, dyspnoe d’ effort, rasa lelahyang berlebihan, gagal jantung kanan, sinkop, nyeridada, sindrom Noonan (badan pendek, dada sepertiperisai, leher berselaput), sianosis, DSA, thrill sistolik,teraba impuls ventrikel kanan di parasternal, bisingsistolik, suara jantung kedua pecah.
JENIS PENYAKIT HEMODINAMIK / Patofisiologi
Defek Sekat VentikelTerjadi aliran darah dari ventrikel kiri ke ventrikelkanan, terjadi percampuran darah arteri dan venatanpa sianosis.
Defek Sekat Atrium
Akibat yang timbul karena adanya defek septumatrium sangat tergantung dari besar dan lamanyapirau serta resistensi vaskular paru. Arah aliran dariatrium kiri dan kanan akan menuju ventrikel kanansehingga terjadi beban volume berlebihan di atriumdan ventrikel kanan sementara volume di atrium danventrikel kiri tetap / menurun.
Duktus Arteriosus PatenTergantung dari beberapa faktor yaitu resistensipembuluh darah paru, derajat prematuritas, dankemampuan fungsional ventrikel kiri yangmengalami beban volume.
Stenosis PulmonalTerjadi perbedaan tekanan fase sistolik antara ruangventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Gangguanhemodinamik biasnya baru terjadi jika obstruksikatup pulmonal mencapai 60 % atau lebih.
Defek Sekat Ventikel
Defek Sekat Atrium
Duktus Arteriosus Paten
Stenosis Pulmonal
Klasifikasi defek sekat ventrikel
• Ukuran defek < 1/3 annulus aorta, terjadigradien yang signifikan antara ventrikel kiri dankanan (> 64 mmHg), berbagai variasi aliran darikiri ke kanan, tekanan sistol ventrikel kanan danresistensi pulmonanl normal.
DSV kecil (‘maladiede Roger’),
• Gradien berkisar 36 mmHg, besar defek sekitar½ annulus aorta, awalnya derajat aliran dari kirike kanan bersifat sedang berat, resistensivaskular paru meningkat, tekanan sistolikventrikel kanan meningkat, ukuran atrium danventrikel kiri membesar.
DSV moderatdengan restriksi
• Tekanan sistol ventrikel kiri dan kanan sama,terjadi aliran dari kanan ke kiri (fisiologiEisenmenger).DSV besar non
restriktif
JENIS PENYAKIT PENATALAKSANAAN
Defek Sekat VentikelPemberian antibiotik profilaksi, DSV menyebabkangagal jantung kongestif: digoksin, diuretik. Adahipertensi pulmonal: kateterisasi. Penutupan DSV:alat payung dari kateter jantung .
Defek Sekat AtriumPenutupan DSA: alat payung-ganda yang dimasukkandengan kateter jantung. Antibiotik profilaksis.
Duktus Arteriosus PatenIntervensi dengan kateter, operasi dianjurkan padaDAP yang besar. Profilaksis antibiotik.
Stenosis Pulmonal
Pasien yang membutuhkan tidakan operasi:antibiotik profilaksis. SP berat dengan gagal jantungkanan: valvulotomi. Pasien tidak memungkinkanoperasi: digitalis. Pemberian diuretika secara hati-hati. Obstruksi: dilatasi balon perkutan katuppulmonal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ghanie ali. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi V. interna publishing : Jakarta pusat. Hal 1779-1790
2. Gray. Huon H dkk. 2003. Lecture Note kardiologi edisi 4. Erlangga: Jakarta. hal. 1-7
3. Gray. Huon H dkk. 2003. Lecture Note kardiologi edisi 4. Erlangga: Jakarta. hal. 8-29
4. Gray. Huon H dkk. 2003. Lecture Note kardiologi edisi 4. Erlangga: Jakarta. hal. 258-270
5. Lauralee Sherwood dkk. 2002. Fisiologi manusia dari sel ke system edisi 6. Penerbit BukuKedokteran EGC : Jakarta. hal 713
6. Guyton Hall. 2002. Buku Ajar KARDIOLOGI. Penerbit EGC :Jakarta. hal 27-28 dan 232
7. Tim penyusun. 2009. Buku Penuntun Instruktur Clinical Skill Lab Sistem Kardiovascular. Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia: Makassar. Hal 3-15
8. Sanusi, Harsinen. 2007. Ilmu Diagnostik Fisik Interna. Makassar: Aesculapius
9. Dorland, William Alexander Newman. 2012. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.
10. http://www.heartcenter.co.id/list-artikel/74-nutrisianak.html