kelompok 7-masalah-masalah belajar

21
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN “ MASALAH – MASALAH BELAJAR” Di susun oleh: Kelompok 7 : 1. Dewi Mayangsari (09330052) 2. Endang Puji Astuti (09330055) 3. Nia Setyawati (09330069) 4. Siti Alifah (09330077) 5. Syaidun Najib (09330080) Dosen Pengampu: ERNAWATI, S.Pd, M.Pd

Upload: arif-wicaksono

Post on 30-Jun-2015

3.348 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN“ MASALAH – MASALAH BELAJAR”

Di susun oleh:

Kelompok 7 : 1. Dewi Mayangsari (09330052)

2. Endang Puji Astuti (09330055)3. Nia Setyawati (09330069)4. Siti Alifah (09330077)5. Syaidun Najib (09330080)

Dosen Pengampu:

ERNAWATI, S.Pd, M.Pd

Page 2: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

MASALAH – MASALAH INTERN BELAJAR

1. Sebelum Belajar 2. Proses Belajar 3. Sesudah Belajar

Ciri khas , 1. Sikap terhadap belajar sesuatu Prestasi belajar di-

Minat , 2. Motivasi Bidang ilmu pengetahuan,

Kecakapan 3. Konsentrasi Seni, moral agama,

Pengalaman 4. Mengolah Keterampilan, teknologi,

5. Menyimpan dalam waktu singkat

Dan olahraga bertambah baik

6. Menggali “ hal yang di simpan “

7. Berprestasi atau unjuk hasil belajar

8. . Rasa percaya diri siswa

9. Intelegensi dan keberhasilan belajar

10. Kebiasaan belajar

11. Cita – cita siswa

Page 3: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

2. Motivasi Belajar Merupakan

kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat pada tempatnya diciptakan suasana belajar.

1. Sikap terhadap belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabarkan. Siswa memperoleh kesempatan belajar, meskipun demikian siswa dapat menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut. Oleh karena itu, ada baiknya siswa mempertimbangkan masak-masak akibat sikap terhadap belajar.

Page 4: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

3. Konsentrasi BelajarKonsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.

4. Mengolah Bahan Belajar

Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Kemampuan menerima isi dan cara pemerolehan tersebut dapat dikembangkan dengan belajar

berbagai macam pelajaran.

Page 5: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

5. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar

Merupakan kemampuan menyimpan isi pesan Dn cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama.

6. Menggali Hasil Belajar yang Tersimpan

Merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah terterima dalam hal pesan baru siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali dengan bahan lama. Proses menggali pesan lama dengan cara membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar. Penggalian hasil yang tersimpan ada hubungannya dengan baik atau buruknya penerimaan, pengolahan dan penyimpanan pesan.

Page 6: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

7. Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar

Merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan, pra pengolahan, pengolahan, penyimpanan serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.

8. Rasa Percaya Diri Siswa

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan.

Page 7: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

9. Intelegensi Dan Keberhasilan Belajar

Menurut Wechler, intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.

10. Kebiasan Belajar

Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, datang terlambat bergaya pemimpin, bergaya jantan, bergaya minta belas kasihan. Pemberian penguat dalam keberhasilan belajar dapat mengurangi kebiasaan kurang baik dan membangkitkan harga diri siswa.

Page 8: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

11. Cita-cita SiswaCita-cita merupakan motivasi intrinsik. Tetapi ada kalanya

“gambaran yang jelas” tentang tokoh teladan belum ada. Akibatnya siswa hanya berperilaku ikut-ikutan. Cita-cita sebagai motivasi intrinsik perlu dididikan. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan berprestasi, maka siswa diharapkan berani bereksplorasi sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri.

Page 9: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Faktor-faktor Ekstern Belajar

1. Guru sebagai pembina siswa belajar

Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud emansipasi diri siswa.Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi tertentu. Sebagai seorang pribadi ia juga mengembangkan diri menjadi pribadi utuh. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan kebutuhan hidup sebagai manusia. Dengan penghasilan yang ditermanya tiap bulan ia dituntut berkemampuan hidup layak sebagai seorang pribadi guru. Tuntutan hidup layak tersebut sesuai dengan wilayah tempat tinggal dan tugasnya.

Page 10: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Hal-hal yang dipelajar oleh setiap guru adalah

i. Memiliki integritas moral kepribadian

ii. Memilki integritas intelektual berorientasi kebenaran

iii. Memiliki integritas religius dalam konteks pergaulan dalam masyarakat majemuk

iv. Mempertinggi mutu keahlian bidang studi sesuai dengan kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

v. Memahami, menghayati, dan mengamalkan etika profesi guru

vi. Bergabung dengan asosiasi profesi

vii. Mengakui dan menghormati martabat siswa sebagai klien guru

Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi hal-hal berikut :

i. Pembangunan hubungan baik dengan siswa

ii. Menggairahkan minat, perhatian, dan memperkuat motivasi belajar

iii. Mengorganisasi belajar

iv. Melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat

v. Mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan objektifvi. Melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua siswa

Page 11: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

2. Prasarana dan Sarana pembelajaran

Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Justru disinilah timbul masalah “bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar yang berhsil baik.” Dengan tersedianya prasarana dan sarana belajar berarti menuntut siswa dan guru dalam menggunakanyya. Peranan guru adalah sebagai berikut :

i. Memelihara, mengatur prasarana untuk menciptakan suasana belajar yang menggembirakan

ii. Memelihara dan mengatur sasaran pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar

iii. Mengorganisasi belajar siswa sesuai dengan prasarana dan sarana secara tepat guna

Page 12: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Peranan siswa sebagai berikut :

i. Ikut serta memelihara dan mengatur prasarana dan sarana secara baikii. Ikut serta dan berperan aktif dalam pemanfaatan prasarana dan sarana

secara tepat gunaiii. Menghormati sekolah sebagai pusat pembelajaran dalam rangka

pencerdasan kehidupan generasi muda bangsa

Dalam berperan serta tersebut siswa akan mengatasi masalah kebiasaan menggunakan prasarana dan sarana yang kurang baik yan ditemukan disekitar sekolah.

Page 13: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

3. Kebijakan PenilaianProses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa

atau unjuk kerja siswa. Penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru.

Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan mental” yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar. “Tingkat perkembangan mental” tersebut terkait dengan bahan pelajaran. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hasil belajar dapat merupakan puncak “tingkat perkembangan mental” secara utuh, yang lazim disebut lulusan sekolah menengah, lulusan SMA, atau tingkat kemandirian, tingkat bertanggung jawab, atau tingkat kedewasaan tertentu.

Page 14: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut, seorang siswa yang keluar dapat digolongkan lulus atau tidak lulus. Kelulusannya dengan memperoleh nilai rendah, sedang, atau tinggi, yang tidak lulus berarti mengulang atau tinggal kelas, bahkan mungkin dicabut hak belajarnya. Dari segi proses belajar, keputusan tentang hasil belajar berpengaruh pada tindak siswa dan tindak guru.

Page 15: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

4. Lingkungan Sosial Siswa di SekolahSiswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang

dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Sebagai ilustrasi seorang siswa dapat menjabat sebagai pengurus kelas, sebagaiketua kelas , sebagai ketua osis disekolahnya, pengurus osis di sekolah-sekolah kota-kotanya , tingkat provinsi atau tingkat nasional. Pada tingkat kota atau wilayah , terjadilah jaringan hubungan sosial siswa sekota atau sewilayah . Pada tingkat provinsi, terjadi hubungan siswa tingkat provinsi. Pada tingkat nasional terjadi hubungan sosial tingkat nasional. Dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan , seperti hubungan akrab, kerja sama, kerja berkoperasi, berkompetisi, berkonkuresi, bersaing, konflik atau perkelahian. Pengaruh lingkungan sosial berupa hal-hal berikut :

i. Pengaruh kewajiban yang bersifat menerima atau menolak siswa yan akan berakibat memperkuat atau memperlemah konsentrasi belajar

ii. Lingkungan sosial mewujud dalal suasana akrab, gembira, rukun dan damai

iii. Lingkungan sosial siswa disekolah atau juga dikelas dapat berpengaruh pada semangat belajar kelas.

Page 16: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Kurikulum SekolahProgram pembelajaran disekolah mendasarkan diri pada suatu

kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan.Kurikulum sekolah tersebut berisi tuuan pendidikan , isi pendidikan, kegiatan belajar-mengajar dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa. Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan masyarakat didasarkan suatu rencana pembangunan lima tahunan yang diberlakukan oleh pemerintah.Adanya rekonstruksi tersebut menimbulkan kurikulum baru .Demikian seri perubahan kurikulum yang terkait dengan pembangunan masyarakat.

Page 17: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Perubahan kurikulum seolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi guru dan siswa tetapi juga petugas pendidikan dan orangtua siswa. Dalam hal ini guru harus menghindarkan diri dari kebiasaan pembelajaran yang “lama” . Bagi siswa ia perlu mempelajai cara-cara belajar, buku belajar,buku pelajaran, dan sumber belajar yang baru. Bagi petugas pendidikan , ia juga perlu mempelajari tata kerja pada kurikulum “baru”. Bagi orangtua siswa ia perlu mempelajari maksud , tata kerja, peran guru, dan peran siswa dalam belajar pada kuriklum baru. Denga memahami dan mempelajari teknik belajar yang “baru” maka dapat membantu proses balajar anaknya secara baik.

Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah-masalah itu adalah :

i. Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah.

ii. Isi pendidika berubah

iii. Kegiatan belajar mengajar berubah

iv. Evaluasi berubah

Page 18: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

C. Cara Menentukan Masalah-Masalah Belajar

1. Pengamatan Perilaku BelajarSekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak

menjelaskan dan siswa bertindak belajar.Peran pengamatna perilaku belajar dilakukan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pengamatan seperti tindak belajar berkelompok atau belajar sendiri atau yang lain.

b. Memilih siapa yang akan diamati memliputi beberapa siswac. Menentukan berapa lama berlangsungnya pengamatand. Menentukan hal-hal yang akan diamatie. Mencatat hal-hal yang akan diamatif. Menafsirkan hasil pengamatan

Page 19: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

2. Analisis Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar tiap siswa dikelas terkumpul dalam himpunn hasil belajar kelas. Analisis belajar siswa merupakan pekerjaan khusus.Hal ini pada tempatnya dikuasai dan dikerjakan oleh guru. Dalam melakukan analisis hasil belajar pada tempatnya gueu melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

I. Merencanakan sejak awal analisis sejak awal semester, sejalan dengan desain konstruksional

II. Merencanakan jenis-jenis pekerjaan siswa yang dipandang sebagai hasil belajar

III. Merencanakan jenis-jenis ujian dan alat evaluasi

IV. Mengumpulkan hasil belajar siswa

V. Melakukananalisis secara statistik tentang angka-angka perolehan ujian dan mengategori karya-karya yang tida bisa diangkakan

VI. Mempertimbangkan hasil [engamatan pada kegiatan belajar siswa

VII. Mempertimbangkan tingkat kesukaran bahan ajar bagi kelas belajar

VIII. Guru juga melancarkan suatu angket evaluasi pada pembelajaran siswa akhir semester

Page 20: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

3. Tes Hasil BelajarTes hasil belajar adalah alat untuk membelajarkan siswa.

Meskipun demikian keseringan penggunaan tes terntentu akan menimbulkan kebiasaan tertentu. Artinya jenis tes tertentu akan membentuk jenis-jenis ranah kognitif, aektif,gan psikomotorik tertentu.Pada proses belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis tesyang digunakan ummnya digolongkan sebagai tes lisan dn tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif.Tes hasil belajar dapat digunakan untuk :

i. Menilai kemajuan belajarii. Mencari masalah-masalah dalam belajar

Page 21: Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

Teengkiiu yy.......