kelompok 10 - zooplankton tawar

21
MAKALAH PLANKTONOLOGI JUDUL MAKALAH ZOOPLANKTON AIR TAWAR MORFOLOGI, TAKSONOMI DAN REPRODUKSI ROTIFERA ORDO BDELLIODAE Disusun Oleh : Kelompok 10 | Kelas C Nama Dea Hari Utari Raka Setiawan Reka Dwi Patria Riana Faosa Ridwan Fadil Arif Rocella Viernanda Thesar Maulana NPM 230110130116 230110130118 230110130124 230110130167 230110130134 230110130150 230110130126 2014

Upload: ridwanfadilarif

Post on 24-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Zooplankton air tawar - ROtifera

MAKALAH PLANKTONOLOGIJUDUL MAKALAH

ZOOPLANKTON AIR TAWAR

MORFOLOGI, TAKSONOMI DAN REPRODUKSI ROTIFERA ORDO BDELLIODAEDisusun Oleh :

Kelompok 10 | Kelas C

Nama

Dea Hari Utari

Raka Setiawan

Reka Dwi Patria

Riana Faosa

Ridwan Fadil Arif

Rocella Viernanda

Thesar MaulanaNPM

230110130116

230110130118

230110130124

230110130167

230110130134

230110130150230110130126

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JATINANGOR

2014KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunanmakalahyang berjudul Zooplankton air tawar ini tepat waktu.

Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah Planktonologi karena telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga laporan ini dapat disusun.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu penulis menerima kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jatinangor,April 2014

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar2Daftar Isi3BAB I Pendahuluan41.1 Latar Belakang41.2 Rumusan Masalah41.3 Tujuan5BAB II Pembahasan62.1 Rotifera62.1.1 Pengertian Rotifera6

2.1.2 Ciri Umum Rotifera7

2.1.3 Pergerakan Rotifera7

2.1.4 Pencernaan Rotifera72.1.5 Sistem Ekresi Rotifera82.1.6 Sistem Saraf Rotifera82.1.7 Organ Sensori Sotifera92.1.8 Sistem Reproduksi92.1.9 Habitat Rotifera102.2 Bdelloidae122.2.1 Pengertian Rotifera122.2.2 Morfologi Rotifera 132.2.2 Reproduski Rotifera 13BAB III Penutup14Daftar Pustaka15BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Zooplankton merupakan anggota plankton yang bersifat hewani, sangat beraneka ragam dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang mewakili hampir seluruh filum hewan (Nybakken,1992).Zooplankton disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya, ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen bahan organik. Ukurannya paling umum berkisar 0,2 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipid (amphipod), kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria didepan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub (Nontji, 2008).

Khusus pada makalah ini akan dibahas tentang kelas rotifera. kelas ini dibagi menjadi tiga Ordo : Monogononta, Bdelloidea, dan Seisonidea. Kelompok terbesar adalah Monogononta, dengan sekitar 1500 spesies, diikuti oleh Bdelloidea , dengan sekitar 350 spesies. Hanya ada dua spesies yang dikenal Seisonidea., yang sebelumnya dianggap sebagai sebuah divisi terpisah, telah tegas menunjukkan untuk dimodifikasi rotifer.1.2 Rumusan masalah

Apa yang dimaksud dengan kelas Rotifera?

Bagaimana taksonomi Ordo Bdelloidea?

Bagaimana ciri morfologi Ordo Bdelloidea ?

Bagaimana sistem reproduksi Ordo Bdelloidea?

Bagaimana cara hidup Ordo Bdelloidea?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui kelas Rotifera Untuk mengetahui taksonomi Ordo Bdelloidea Untuk mengetahui ciri morfologi Ordo Bdelloidea Untuk mengetahui sistem reproduksi Ordo Bdelloidea Untuk mengetahui cara hidup Ordo Bdelloidea 1.4 Manfaat

Mengetahui kelas Rotifera

Mengetahui taksonomi Ordo Bdelloidea Mengetahui ciri morfologi Ordo Bdelloidea Mengetahui sistem reproduksi Ordo Bdelloidea Mengetahui cara hidup Ordo Bdelloidea BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rotifera

2.1.1 Pengertian Rotifera

Rotifera berasal dari kata rota = roda dan fera = membawa. Kata rotifer berasal dari bahasa latin artinya roda-pembawa, karena korona di sekitar mulut yang bergerak menyerupai roda (meskipun organ tidak benar-benar memutar). pertama kali ditemukan oleh John Harris tahun 1696 yang waktu itu dikenal dengan nama bdelloid rotifer yaitu hewan miripcacing. Dari1.700 spesies, kebanyakan hidup di air tawar, hanya 50 spesies di laut,beberapa di hamparan lumut yang basah. Rotifera termasuk metazoan yang paling kecil berukuran antara 40-2.500 mikron, rata-rata 200 mikron. Umumnya hidup bebas, soliter, koloni, atau sessile. Beberapa jenis merupakan endoparasit pada insang crustacea, telur siput, cacing tanah, dan dalam ganggang jenisVaucheria dan Volvox.Biasanya transparan, beberapa berwarna cerah seperti seperti merah atau coklat disebabkan warna saluran pencernaan.

Klasifikasi : Kingdom : Animalia

Filum : Aschelmintes

Klass :Rotifera

Ordo : Monogonontida, Seisonoida, danBdelloida2.1.2 Ciri Umum Rotifera

Rotifera berukuran mikroskopis, yaitu 50 500 m (mikron) panjangnya. Ukuran Rotifera yang paling besar yang pernah ditemukan adalah 3 mm. Pada ujung anterior terdapat sekelompok silia yang tersusun dalam 2 baris, biasanya terdapat dalam lingkaran yang disebut korona (corona). Gerakan silia tidak serentak (tidak bersamaan), dan gelombang yang terjadi akibat gerakan tersebut sangat membantu dalam menentukan rotasinya. Sebagian besar spesies Rotifera hidup bebas dan umumnya berumur singkat, yaitu antara satu sampai dua minggu. Organ kelamin jantan dan betina terpisah, dan reproduksinya dapat secara seksual dan partenogenesis. 2.1.3 Pergerakan Rotifera

Gerakan membranella dari trochal disk seperti 2 roda berputar, sehingga disebut Rotifera.

Badan lurus dan bulat.

Bagian badan terdapat 3 tonjolan kecil : 2 buah antena lateral dan sebuah atau sepasang antena dorsal.

Sering terdapat alat indera berupa bulu-bulu halus pada ujung antena.

Dalam kaki terdapat 2 30 kelenjar : menghasilkan bahan perekat yang bermuara pada jari.

Bagian terakhir adalah kaki. Pada ujung kaki terdapat 1 4 buah jari. Pada jenis yang merayap dan sessile gunanya untuk menempel pada benda-benda. 2.1.4 Bagian-bagian Tubuh Rotifera

1.Bagian anterior (kepala)

Ditutupi lapisan kutikula, yang kadang kala ada hiasannya. Adanya corona pada bagian anterior bagian ini adalah yang paling khas dari Rotifera. Lingkaran cilia di bagian anterior di ataspedestalyang terbagi dua, disebutthrocal disk. Throcal disk bergerak membranela seperti dua roda yang berputar. Throcal disk berfungsi untuk berenang dan makan, dan apabila tidak digunakan dimasukkan ke dalam.

2. Bagian Trunk (badan)Bentuk badan bulat atau selindris. Pada bagian badan (trunk) terdapat tiga buah tonjolan kecil yaitu sebuah atau sepasang antena dorsal dan 2 buah antena lateral. Pada ujung antena biasanya terdapat terdapat bulu-bulu sebagian alat indera.

3. Bagian Posterior (kaki)Sebuah kaki yang langsing terletak di ujung posterior. Kultikula pada kaki acap kali berkerut-kerut sehingga tampak seperti beruas-ruas, yang dapat memendek dan dimasukkan ke dalam badan. Pada ujung kaki biasanya terdapat satu sampai empat buah jari, di dalam kaki terdapat kelenjar kaki (pedal gland) yang menghasilkan bahan perekat untuk menempel pada subtrat. Selain empat buah jari, jenis Bdelloidea mempunyai sepanjang taji (spur). Pada jenis yang sessile sepertiCothecadanFloscularia,kelenjar kaki menghasilkan bahan pembentuk selubung seperti vas bunga. Kaki pada jenis plankton adakalanya mengecil, lenyap atau di bagian ventra.2.1.5 Pencernaan Rotifera

Mulut rotifera terletak di bagian ventral dan biasanya dikeliling oleh sebagian corona. Daerah sekitar mulut (buccal field) pada beberapa jenis Colothecacea mengalami modifikasi, melebar sedemikian rupa hingga menyerupai corong, dan mulut terletak di dasar corong. Jenis filter feeder memakan partikel organic yang lembut dengan bantuan aliran air yang dihasilkan cilia pada corona. Makanan dari mulut dialirkan ke mastaz. Mastaz terletak antara mulut dan pharynx. Mastax ialah pharynx yang berotot, bulat atau lonjong dan bagian dalamnya terdapat trophy, semacam rahang berkhitin. Pharynx dihubungkan dengan perut oleh esofagus. Perut berbentuk tabung dan kantong, berhubungan dengan usus yang pendek dan berakhir pada anus. Jenis karnivora memakan protozoa, rotifera yang kecil dan metazoan lain. Mangsa ditangkan dengan cara di cengkram atau dijebak. Mangsa di cengkap dengan menggunakan trophy yang berbentuk seperti penjepit, atau mangsa yang terjebak di dalam corong yang bersetae akan melipat ke dalam dan berkerut, hingga mangsa masuk ke mulut.

2.1.6 Alat Ekskresi Rotifera

Pada tiap sisi lateral terdapat sebuah protonephridium dengan 2-8 flame bul. Kedua protonephrida tersebut bersatu pada kantung kemih (bladder), yang bermuara pada bagian ventral kloaka. Isi bladder dikosongkan melalui anus dengan jalan kontraksi, dengan kecepatan satu sampai empat kali per menit. Pembuangan yang demikian cepat membuktikan bahwa fungsi protonephrida adalah sebagai osmoregulator, osmoregulator yaitu membuang kelebihan air di dalam tubuh. Dalam beberapa menit dikeluarkan sejumlah cairan yang setara dengan berat tubuh rotifera tersebut.

2.1.7 Susunan Saraf Rotifera

Rotifera mempunyai otak yang terdiri atas massa ganglion dorsal, dan terletak di atas mastax. Dari otak keluar sejumlah saraf yang menuju ke berbagai alat indra, antara lain ke mata dan ke antena. Beberapa jenis rotifera, terutama yang sessile tidak mempunyai mata. Mata yang berupa ocellus sederhana, dan berjumlah tiga hingga lima buah.

2.1.8 Organ Sensori Rotifera

Organ sensori pada rotifera adalah sepasang mata yang berisi sel pigmen merah, selain sepasang mata, organ sensori yang lain adalahkoronapada bagian belakang, dan lateral pada kaki

2.1.9 Sistem Reproduksi Rotifera

Semua rotifera dioecious. Reproduksi selalu seksual. Individu jantan selalu lebih kecil daripada betina, biasnya mengalami degenerasi yaitu tidak mempunyai alat pencernaan, hanya memiliki alat reproduksi saja. Partogenesis merupakan peristiwa yang umum terjadi. Perkawinan pada rotifera biasanya dengan jalanhypodermic impregnation, di mana sperma masuk melalui dinding tubuh. Tiap nukleus pada ovari menjadi sebuah telur. Kebanyakan spesies mempunyai ovari dengan sepulu sampai dua puluh nuklei, maka telur yang dihasilkan selama hidupnya tidak lebih dari jumlah tersebut.

Rotifera jantan siap melakukan perkawinan satu jam setelah menetas, kemudian akan mati. Bila tidak menemukan rotifera betina maka rotifera jantan akan mati pada umur 2-7 hari, tergantung pada jenisnya. Pada Bdelloidea , di mana tidak pernah ada jantannya reproduksi selalu dengan cara partenogenesis, yaitu betina menghasilkan telur yang menetas menjadi betina.

Pada kelas Monogononta, yang dalam keadaan tertentu ada jantannya, terdapat tiga macam telur. Tipe pertama adalah telur amictic, hasil dari partenogenesis, bercangkang tipis, diploid, tidak dapat dibuahi dan menetas menjadi betina amictic. Tipe kedua ialah telur mictic, bercangkang tipis, tetapi haploid, bila tidak dibuahi secara partenogenik akan menetas menjadi jantan yang haploid. Bila telur mictic dibuahi oleh sperma dari jantan yang haploid tersebut maka akan menjadi telur dorman., bercangkang tebal dan keras, resisten terhadap kekeringan dan lingkungan yang buruk, dan memerlukan istirahat beberapa bulan sebelum menetas. Dalam lingkungan yang baik, telur dorman menetas menjadi betina amictic dan diploid.

2.1.10 Habitat Rotifera

Rotifera hidup pada perairan air tawar dan air payau. Rotifera air tawar hidup pada tanaman air serta benda-benda dalam air. Jenis pelagis bentuknya menyerupai kantung, duri panjang, kaki dilipat atau menghilang. Banyak terdapat pada permukaan tanaman air dan puing-puing. Konsumen penting yang utama pada ekosistem air.

Rotifera yang bersifat epizoic atau ectoparasit hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang endoparasit hidup pada telur siput, helizoan, volvox, dan usus olgochaeta. Rotifera jenis parasit kaki. Mastax mengalami modifikasi yaiitu sebagai alat pelekat dan corona mengecil.

2.1.11 Peranan Rotifera dalam Bidang Perikanan

Rotifera memegang peranan penting dalam rantai makanan pada ekosistem perairan tawar. Di satu pihak memakan serpihan-serpihan organik dan ganggang bersel satu, dilain pihak rotifera merupakan makan bagi hewan yang lebih besar seperti cacing dan crustacea.

Branchionus merupakan rotifera yang banyak dibudidayakan sebagai makanan alami untuk larva ikan dan udang. Karena berukuran kecil sekitar 3000 mikron, dan berkembang biak secara cepat, membuatnya cocok untuk makanan larva ikan mas yang baru habis kuning telurnya. Di daerah tropis, Branchionus mulai bertelur pada umur 28 jam, dan setelah 24 jam telur menetas. Selama hidupnya yang sebelas hari, seekor Branchionus menghasilkan 20 butir telur. Pada habitat yang tercemar bahan-bahan organic dan berlumut, biasanya banyak dijumpai Bdelloidea seperti Philodina dan Rotaria.

2.2 Taksonomi Bdelloidea Kingdom: Animalia

Filum

: Aschelmintes

Klass

: Rotifera

Ordo

: Bdelloidea Famili

: Philodinidae Genus

: Rotaria

Spesies: Rotaria sp2.3 Morfologi Bdelloidea Ordo Bdelloidea mempunyai jumlah spesies kurang lebih 350 spesies. Semua anggota dari kelas ini hidup bebas dan aktif. Sebagian besar anggotanya omnivora. Ordo Bdelloidea ini memiliki bentuk tubuh yang silindris dan retraktril. Umumnya pada kelas Rotifera, bagian kepala diselimuti oleh kutikula, namun pada ordo Bdelloidea ini tidak diselimuti oleh kutikula. Ordo Bdelloidea mempunyai corona seperti dua roda yang berputar, dan dengan menggunakan cilia yang tedapat pada corona tersebut Ordo Bdelloidea ini melakukan suatu pergerakan dan mengarahkan makanan ke dalam mulutnya. Ordo Bdelloidea ini juga memiliki sepasang ovari. Pada bagian posterior Ordo Bdelloidea ini memiliki kaki dengan dua sampai empat jari atau tidak ada sama sekali, selain itu juga mempunyai sepanjang taji (spur).

2.4 Reproduksi Bdelloidea Ordo Bdelloidea ini melakukan reproduksinya secara aseksual yaitu di mana tidak pernah ada jantannya reproduksi selalu dengan cara partenogenesis, yaitu betina menghasilkan telur yang menetas menjadi betina.

2.5 Cara Hidup Bdelloidea Anggota Ordo ini biasanya tinggal di lingkungan yang kurang baik atau ekstrim misalnya di lingkungan yang sangat dingin, dehidrasi, dan suhu yang tinggi. Organisme yang hidup di lingkungan yang ekstrim, kecepatan proses metabolismenya rendah (cryptobiosis). Beberapa spesies mengeluarkan sekret seperti gelatin untuk melindungi tubuh dari lingkungan yang kurang baik. Selubung ini akan mengeras untuk membentuk kista (cyst). Fase ini merupakan fase dorman ( fase istirahat yang panjang). Pada beberapa Rotifera anggota classis Bdelloidea diketahui ada yang mampu melalui fase dorman hingga mencapai 50 tahun pada kondisi dehidrasi.

Ordo Bdelloidea juga biasanya hidup bersimbiosis dengan lumut. Ketika mengalami keadaan lingkungan yang tidak dapat diprediksi, mereka dapat hidup dalam keadaan kekeringan sekalipun. Mereka akan mengalami peristiwa yang dinamakan anhydrobiosis. Anhydrobiosis merupakan keadaan dormansi yang disebabkan oleh kurangnya air pada habitat yang mereka tinggali. Mereka akan mengubah bentuk tubuhnya yang dinamakan tun. Dengan mengecilnya jaringan dan sel yang ada didalam tubuhnya, kepala dan ekor mereka akan masuk kedalam tubuhnya untuk mengurangi keluarnya air.BAB IIIPenutup3.1 Kesimpulan

Ordo Bdelloidea merupakan salah satu ordo dari kelas Rotifera yang hidupnya berada di air tawar. Ordi ini mempunyai jumlah spesies kurang lebih 350 spesies. Semua anggota dari kelas ini hidup bebas dan aktif. Sebagian besar anggotanya omnivora. Ordo Bdelloidea ini memiliki bentuk tubuh yang silindris dan retraktril. Umumnya pada kelas Rotifera, bagian kepala diselimuti oleh kutikula, namun pada ordo Bdelloidea ini tidak diselimuti oleh kutikula. Ordo Bdelloidea mempunyai corona seperti dua roda yang berputar, dan dengan menggunakan cilia yang tedapat pada corona tersebut Ordo Bdelloidea ini melakukan suatu pergerakan dan mengarahkan makanan ke dalam mulutnya. Ordo Bdelloidea ini juga memiliki sepasang ovari. Ordo Bdelloidea ini melakukan reproduksinya secara aseksual yaitu di mana tidak pernah ada jantannya reproduksi selalu dengan cara partenogenesis.3.2 Kritik Saran

Menyadari betapa tulisan ini jauh dari kesempurnaan. Kami mengharapakan kritikan yang membangun untuk perbaikan dan penyusunan yang lebih baik lagi dimasa mendatang.

Karena kekurangan itulah, kami segenap penyusun menghimbau kepada pembaca untuk aktif dalam penelitian ataupun melakukan kajian dalam Fitoplankton Air Laut ini. Buku yang bisa menjadi rujukan adalah Planktonologi, oleh M. Sachlan 1982.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Rotaria http://www.search-document.com/doc/6/jurnal-TAKSONOMI-hewan-laut.html http://people.cst.cmich.edu/mcnau1as/zooplankton%20web/Asplanchna/Asplanchna.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Seisonidae

2014

KELOMPOK 10 ZOOPLANKTON AIR TAWARHALAMAN 13