[kelas 1] buku guru_ pendidikan agama kristen dan budi pekerti

80
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Buku Guru SD Kelas I

Upload: sanjung-pratama

Post on 16-Aug-2015

712 views

Category:

Documents


55 download

TRANSCRIPT

Pendidikan Agama Kristendan Budi PekertiBuku Guru SD KelasIii Buku Guru Kelas I SDHak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangMILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKANDisklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangkaimplementasiKurikulum2013.Bukuguruinidisusundanditelaaholeh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan dokumenhidupyangsenantiasadiperbaiki,diperbaharui,dandimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti :buku guru/KementerianPendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013.iv, 76 hlm. : ilus. ; 25 cm.Untuk SD Kelas IISBN978-602-282-041-3(jilid lengkap)ISBN978-602-282-042-0(jilid 1) 1.Kristen Studi dan PengajaranI. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan294.3Kontributor Naskah: Deicy Lidia Bessie dan Ev. Robinson Napitupulu.Penelaah: Daniel Nuhamara dan Daniel Stefanus.Penyelia Penerbitan: Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta.Cetakan Ke-1, 2013Disusun dengan huruf Georgia, 11 pt.iii Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKata PengantarBelajarbukansekadaruntuktahu,melainkandenganbelajarseseorangmenjaditumbuhdan berubah.Tidaksekadarbelajarlaluberubah,danmenjadisemakindekatdenganAllahsendiri. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 119:73, Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu. Tidak sekadar belajar laluberubah,tetapijugamengubahkeadaan.Begitulahkurikulum2013dirancangagartahapan pembelajaranmemungkinkanpesertadidikberkembangdariprosesmenyerappengetahuandan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan.Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah keterampilan beragama dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh dan berimbang yang mencakup hubunganmanusiadenganPenciptanya,sesamamanusiadanmanusiadenganlingkungannya. Untuk itu, pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan penanaman karakter dalampembentukanbudipekertiyangluhur.Karakteryanginginkitatanamkanantaralain: kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, kasih sayang, semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air,kepenasaran intelektual, dan kreativitas. BukuPendidikanAgamaKristendanBudiPekertiiniditulisdengansemangatitu. Pembelajarannya dibagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaankegiatanyangadapadabukuini.Penyesuaianiniantaralaindenganmembuka kesempatanluasbagiguruuntukberkreasidanmemperkayanyadengankegiatan-kegiatanlain yang sesuai dan relevan, yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitar.Sebagaiedisipertama,bukuinisangatterbukauntukterusdilakukanperbaikandan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukanuntukperbaikandanpenyempurnaanpadaedisiberikutnya.Ataskontribusitersebut, kamimengucapkanterimakasih.Mudah-mudahankitadapatmemberikanyangterbaikbagi kemajuanduniapendidikandalamrangkamempersiapkangenerasiseratustahunIndonesia Merdeka (2045).Jakarta, Mei 2013Menteri Pendidikan dan KebudayaanMohammad Nuhiv Buku Guru Kelas I SDDaftar IsiKata Pengantar ........................................................................................................ iiiDafar Isi ..............................................................................................................iv1.Pendahuluan .......................................................................................... 1A.Latar Belakang ....................................................................................1B.Tujuan ..................................................................................................2C.Ruang Lingkup ....................................................................................22.Pengembangan Kurikulum 2013 ........................................................... 4A.Prinsip Pengembangan Kurikulum ..................................................4B.Kompetensi Inti.................................................................................6C.Kompetensi Dasar ..............................................................................7D.Ciri Khas Kurikulum 2013 ................................................................83.Hakikat Dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK) .......................... 10A.Hakikat Pendidikan Agama Kristen ..............................................10B.Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen ............................10C.Landasan Teologis ............................................................................114.Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian PAK ................................... 13A.Pendidikan Agama sebagai Kurikulum Nasional.............................13B.Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.....................................15C.Penilaian Pendidikan Agama Kristen ............................................18D.Lingkup Kompetensi Kelas I SD .....................................................285.Penjelasan Setiap Pelajaran Buku Siswa .............................................. 32Pelajaran 1 sampai 12 ..............................................................................32Dafar Pustaka.........................................................................................................76 1 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiPendahuluanA. Latar BelakangKurikulum 2013 dirumuskan dan dikembangkan dengan suatu optimisme yangtinggidiharapkandapatmenghasilkanlulusansekolahyanglebihcerdas, kreatif,inovatif,memilikikepercayaandiriyangtinggisebagaiindividudan bangsa,sertatoleransiterhadapsegalaperbedaanyangada.Beberapalatar belakangyangmendasaripengembangankurikulum2013tersebutantaralain berkaitan dengan persoalan sosial dan masyarakat, masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, perubahan sosial berupa globalisasi dan tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, dan hasil evaluasi PISA dan TIMSS.Kurikulum2013akandilaksanakansecarabertahapmulaiJuli2013 diharapkandapatmengatasimasalahdantantanganberupakompetensiriil yang dibutuhkan oleh dunia kerja, globalisasi ekonomi pasar bebas, membangun kualitasmanusiaIndonesiayangberakhlakmulia,danmenjadiwarganegara yang bertanggung jawab.PadahakikatnyapengembanganKurikulum2013adalahupayayang dilakukanmelaluisalahsatuelemenpendidikan,yaitukurikulumuntuk memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia secara lebih luas. Jadi,pengembanganKurikulum2013tidakhanyaberkaitandenganpersoalan kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia secara umum.Muara dari semua proses pembelajaran dalam penyelenggaraan pendidikan adalahpeningkatankualitashidupsiswa,yaknipeningkatanpengetahuan, keterampilan,dansikap(aspekkognitif,afektif,danpsikomotorik)yangbaik dantepatdisekolah.Dengandemikianmerekadiharapkandapatberperan Bab12 Buku Guru Kelas I SDdalammembanguntatanansosialdanperadabanyanglebihbaik.Jadi,arah penyelenggaraanpendidikantidaksekadarmeningkatkankualitasdiri,tetapi jugauntukkepentinganyanglebihluas,yaitumembangunkualitaskehidupan masyarakat,bangsa,dannegarayanglebihbaik.Dengandemikianterdapat dimensipeningkatankualitaspersonalsiswa,dandisisilainterdapatdimensi peningkatan kualitas kehidupan sosial.PadaKurikulum2013telahdisiapkanbukusiswayangdibagikankepada merekauntukmendukungprosespembelajarandanpenilaian.Selanjutnya gurudipermudahdenganadanyabukupedomandanpanduangurudalam pembelajaran.Didalamnyaterdapatmateriyangakandipelajari,metodedan prosespembelajaranyangdisarankan,sistempenilaianyangdianjurkan,dan sejenisnya.Bahkandalambukuuntuksiswaterdapatmateripelajaranserta lembar evaluasi tertulis dan sejenisnya.Halpalingutamasebagaipenentuberhasilnyakurikulumadalahguru. Oleh karena itu, guru juga menjadi faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013. Hal-hal penting yang harus dilakukan bagi para guru antara lain adalah: (1) memenuhi kompetensi profesional, pedagogis, sosial, dan kepribadian yangbaik;dan(2)dapatberperansebagaifasilitatorataupendampingbelajar siswa yang baik, mampu memotivasi siswa dan penuh keteladanan.B. TujuanBuku panduan ini digunakan guru sebagai acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajarandanpenilaianPendidikanAgamaKristen(PAK)dikelas.Secara khusus buku ini dapat dijadikan sebagai hal-hal berikut.1.Membantugurumengembangkankegiatanpembelajarandanpenilaian pendidikan agama Kristen di tingkat sekolah dasar.2.Memberikangagasandalamrangkamengembangkanpemahaman, keterampilan,dansikapsertaperilakudalamberbagaikegiatanbelajar mengajar PAK dalam lingkup nilai-nilai kristiani dan Allah Tritunggal.3.Memberikan gagasan contoh pembelajaran PAK yang mengaktifkan siswa melalui berbagai ragam metode dan pendekatan pembelajaran dan penilaian.3 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti4.Mengembangkanmetodeyangdapatmemotivasisiswauntukselalu menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari siswa. C. Ruang LingkupBuku panduan ini diharapkan dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada buku siswa SD Kelas I. Selain itu buku panduan ini dapat memberi wawasan bagi guru tentang prinsip pengembangan Kurikulum 2013, fungsi dan tujuan pendidikan agama Kristen, cara pembelajaran, dan penilaian PAK serta penjelasan kegiatan guru pada setiap bab yang ada pada buku siswa.4 Buku Guru Kelas I SDA. Prinsip Pengembangan KurikulumKurikulummerupakanrancanganpendidikanyangmerangkumsemua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum ini terintegrasi flsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan. Kurikulum disusun olehparaahlipendidikan,ahlikurikulum,ahlibidangilmu,pendidik,pejabat pendidikan,pengusahasertaunsur-unsurmasyarakatlainnya.Rancanganini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa mencapai tujuan yang dicita-citakanolehsiswa,keluarga,danmasyarakat.Kelasmerupakantempatuntuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di dalamnya semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan, yangakanmewujudkanbentukkurikulumyangnyatadanhidup.Pewujudan konsep,prinsip,danaspek-aspekkurikulumtersebutseluruhnyaterletakpada guru. Olehkarenaitu,gurulahpemegangkuncipelaksanaandankeberhasilan kurikulum.Guruadalahperencana,pelaksana,penilai,danpengembang kurikulumyangsesungguhnya.Suatukurikulumdiharapkanmemberikan landasan,isi,dan,menjadipedomanbagipengembangankemampuansiswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat. Prinsip-prinsip UmumAda beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. Pertama, prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansikeluardanrelevansididalamkurikulumitusendiri.Relevansike luarmaksudnyatujuan,isi,danprosesbelajaryangtercakupdalamkurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Pengembangan Kurikulum 2013Bab25 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKurikulumjugaharusmemilikirelevansididalam,yaituadakesesuaianatau konsistensiantarakomponen-komponenkurikulum,yakniantaratujuan,isi, prosespenyampaian,danpenilaian.Relevansiinternalinimenunjukkansuatu keterpaduan kurikulum. Prinsipkeduaadalahfeksibilitas.Kurikulumhendaknyamemilikisifat lentur atau feksibel. Kurikulum menyiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dankemampuanyangberbeda.Suatukurikulumyangbaikberisihal-halyang solid,tetapidalampelaksanaannyamemungkinkanterjadinyapenyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.Prinsip ketiga adalah kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambunganantarasatutingkatkelasdengankelaslainnya,antarasatu jenjangpendidikandenganjenjanglainnya,jugaantarajenjangpendidikan denganpekerjaan.Pengembangankurikulumperludilakukanbersama-sama, danselaludiperlukankomunikasidankerjasamaantaraparapengembang kurikulum SD dengan SMP, SMA/SMK, dan perguruan tinggi.Prinsip keempat adalah praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efsiensi. Betapa pun bagus dan idealnya suatu kurikulum, kalau penggunaannya menuntut keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis. Prinsipkelimaadalahefektivitas.Walaupunkurikulumtersebut harussederhanadanmurahtetapikeberhasilannyatetapharusdiperhatikan. Keberhasilanpelaksanaankurikulumyangdimaksudbaiksecarakuantitas maupunkualitas.Pengembangansuatukurikulumtidakdapatdilepaskandan merupakanpenjabarandariperencanaanpendidikan.Perencanaandibidang pendidikanjugamerupakanbagianyangdijabarkandarikebijakan-kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilanpendidikan.Kurikulumpadadasarnyaberintikanempataspek 6 Buku Guru Kelas I SDutama, yaitu: tujuan-tujuan pendidikan, isi pendidikan, pengalaman belajar, dan penilaian.Interelasiantarakeempataspektersebutsertaantaraaspek-aspek tersebutdengankebijaksanaanpendidikanperluselalumendapatperhatian dalam pengembangan kurikulum.B. Kompetensi IntiKompetensiintimerupakanterjemahanatauoperasionalisasistandar kompetensilulusan(SKL)dalambentukkualitasyangharusdimilikioleh merekayangtelahmenyelesaikanpendidikanpadasatuanpendidikantertentu ataujenjangpendidikantertentu.Merupakansuatugambaranmengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan(afektif,kognitif,danpsikomotorik)yangharusdipelajarisiswa untuksuatujenjangsekolah,kelas,danmatapelajaran.Kompetensiintiharus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensiintiberfungsisebagaiunsurpengorganisasi(organizing element)kompetensidasar.Sebagaiunsurpengorganisasi,kompetensiinti merupakanpengikatuntukorganisasivertikaldanhorizontalkompetensi dasar.Organisasivertikalkompetensidasaradalahketerkaitanantarakonten kompetensidasarsatukelasataujenjangpendidikankekelasataujenjangdi atasnya, sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambunganantarakontenyangdipelajarisiswa.Organisasihorizontal adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama, sehingga terjadi proses saling memperkuat.Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan bagi kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching), yaitu pada waktu siswa belajar tentang pengetahuan 7 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti(kompetensiintikelompok3)danpenerapanpengetahuan(kompetensiinti kelompok 4).Sejaktahun2011PusatKurikulumdanPerbukuanBadanLitbang Kemdikbudtelahmulaimengadakanpenataanulangkurikulumseluruh matapelajaranberdasarkanmasukandarimasyarakat,pakarpendidikandan kurikulum serta guru-guru. Ketika penataan sedang berlangsung, arah penataan berubah menjadi pembaruan total terhadap seluruh kurikulum mata pelajaran yangdimulaipadapertengahantahun2012.Pemerintahmenginginkansupaya adaketerpaduanantarasatumatapelajarandenganmatapelajaranlainnya. Dengandemikiandiharapkandapatmembentukwawasandansikapilmuwan dalamdirisiswa.Melaluiprosestersebut,siswatidakmemahamiilmusecara fragmentaris dan terpilah-pilah namun dalam satu kesatuan.Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dalam struktur kurikulum baru tidak ada rumusan standar kelulusan kelas dan standar kompetensi tetapi diganti dengankompetensiinti,yaiturumusankompetensiyangmenjadirujukan danacuanbagiseluruhmatapelajaranpadatiapjenjangdantiapkelas.Jadi, penyusunankompetensidasarmengacupadarumusankompetensiintiyang adapadatiapjenjangdankelas.Kompetensiintimerupakanpengikatseluruh mata pelajaran sebagai satu kesatuan ilmu termasuk mata pelajaran pendidikan agama. Namun, mata pelajaran pendidikan agama tidak termasuk dalam model integratif tematis karena dipandang memiliki kekhususan tersendiri. Oleh karena itu, mata pelajaran pendidikan agama termasuk pendidikan agama Kristen tetap berdiri sendiri sebagai mata pelajaran seperti sebelumnya.C. Kompetensi DasarKompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa. Kompetensi tersebut dikembangkan denganmemperhatikankarakteristiksiswa,kemampuanawal,sertacirisuatu matapelajaran.Matapelajaransebagaisumberdarikontenuntukmenguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. 8 Buku Guru Kelas I SDMatapelajarandapatdijadikanorganisasikontenyangdikembangkandari berbagaidisiplinilmuataunondisiplinilmuyangdiperbolehkanmenurut filosofirekonstruksisosial,progresifataupunhumanisme.Karenafilosofiyang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi, maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akandikembangkantidakperluterikatpadakaidahfilosofiesensialismedan perenialisme.Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelasyangditurunkandarikompetensiinti.KompetensidasarSD/MIuntuk setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A sampai dengan Lampiran 9 yangmencakupPendidikanagamadanBudiPekerti,PPKn,BahasaIndonesia, Matematika,IPA,IPS,SeniBudaya,danPrakarya,danPendidikanJasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.D. Ciri Khas Kurikulum 2013Kurikulum 2013 memiliki beberapa ciri khas, antara lain sebagai berikut.1)Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan)yangterkaitsatudenganyanglainsertamemilikikompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas. 2)Konsepdasarpembelajaranmengedepankanpengalamanindividumelalui observasi(meliputimenyimak,melihat,membaca,mendengarkan), bertanya,asosiasi,menyimpulkan,mengomunikasikan,menalar,dan beranibereksperimenyangtujuanutamanyaadalahuntukmeningkatkan kreativitas siswa. Pendekatan ini lebih dikenal dengan sebutan pembelajaran berbasispengamatan(observation-basedlearning).Selainituproses pembelajaranjugadiarahkanuntukmembiasakansiswaberaktivitassecara kolaboratifdanberjejaringuntukmencapaisuatukemampuanyangharus dikuasaiolehsiswapadaaspekpengetahuan(kognitif)yangmeliputidaya kritisdankreatif,kemampuananalisisdanevaluasi.Sikap(afektif),yaitu religiusitas,mempertimbangkannilai-nilaimoralitasdalammelihatsebuah masalah,mengertidantoleranterhadapperbedaanpendapat.Keterampilan 9 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti(psikomotorik)meliputiterampilberkomunikasi,ahlidanterampildalam bidang kerja. 3)Pendekatan pembelajaran adalah student centered. Artinya proses pembelajaran berpusat pada siswa, guru berperan sebagai fasilitator atau pendamping dan pembimbing siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu pendekatan bersifat active and cooperative learning, yaitu dalam proses pembelajaran siswa harus aktif untuk bertanya, mendalami, dan mencari pengetahuan untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan eksperimen pribadi dan kelompok,metodeobservasi,diskusi,presentasi,melakukanproyeksosial dansejenisnya.Pembelajaranbersifatcontextual,yaitupembelajaranharus mengaitkan dengan konteks sosial di mana siswa hidup, yaitu lingkungan kelas, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat menunjang capaian kompetensi siswa secara optimal. 4)Penilaian untuk mengukur kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidupsiswayangdiarahkanuntukmenunjangdanmemperkuatpencapaian kompetensiyangdibutuhkanolehsiswadiabadke-21.Dengandemikian, penilaianyangdilakukansebagaibagiandariprosespembelajaranadalah penunjang pembelajaran itu sendiri. Dengan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka sudah seharusnya penilaian juga dapat dikreasi sedemikian rupa hingga menarik, menyenangkan, tidak menegangkan, dapat membangun rasa percaya diri dan keberanian siswa dalam berpendapat, serta membangun daya kritis dan kreativitas.5)Di sekolah dasar, bahasa Indonesia berfungsi sebagai penghela mata pelajaran lain (sikap dan keterampilan berbahasa) dan pendekatan tematik diberlakukan 10 Buku Guru Kelas I SDdarikelassatusampaikelasenamkecualipadamatapelajaranpendidikan agama.A. Hakikat Pendidikan Agama KristenHakikatPendidikanAgamaKristensepertiyangtercantumdalamhasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: "Usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya". Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki panggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan AgamadanPendidikanKeagamaan,disebutkanbahwapendidikanagama berfungsimembentukmanusiaIndonesiayangberimandanbertakwakepada TuhanYangMahaEsasertaberakhlakmuliadanmampumenjagakedamaian Hakikat dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK)Bab3Pendidikanagamamerupakan rumpunmatapelajaranyangbersumberdari kitabsucisetiapagamayangdapatmengembangkankemampuansiswadalam memperteguhimandantakwakepadaTuhanyangMahaEsa,sertaberakhlak mulia atau budi pekerti luhur dan menghormati serta menghargai semua manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya (termasuk agree in disagreement/setuju untuk tidak setuju). 11 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidankerukunanhubunganinterdanantarumatberagama(Pasal2ayat1). Selanjutnyadisebutkanbahwapendidikanagamabertujuanmengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agamayangmenyerasikanpenguasaannyadalamilmupengetahuan,teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).Mata pelajaran PAK berfungsi untuk hal-hal sebagai berikut.1)Memperkenalkan Allah dan karya-karya-Nya agar siswa bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.2)Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada siswa, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya.Adapun tujuan PAK seperti di bawah ini.1)Menghasilkan manusia yang dapat memahami kasih Allah di dalam Yesus Kristus, serta mengasihi Allah dan sesama. 2)Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk. Pada dasarnya fungsi PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil) yang disajikan dalam dua aspek, yaitu aspek Allah Tritunggal danKarya-Nya,danaspekNilai-nilaikristiani.Secaraholistik,pengembangan kompetensi inti dan kompetensi dasar PAK pada pendidikan dasar dan menengah mengacu pada dogma tentang Allah dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam keseharian siswa. Inilah dua aspek yang ada dalam seluruh materi pembelajaran PAK dari SD sampai SMA atau SMK.C. Landasan TeologisPendidikan Agama Kristen telah ada sejak pembentukan umat Allah yang dimulai dengan panggilan terhadap Abraham. Hal ini berlanjut dalam lingkungan dua belas suku Israel sampai dengan zaman Perjanjian Baru. Sinagoge atau rumah ibadahorangYahudibukanhanyamenjaditempatibadahmelainkanmenjadi 12 Buku Guru Kelas I SDpusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi. Beberapa nats di bawah ini dipilih untuk mendukungnya.1.Kitab Ulangan 6: 4-9Allah memerintahkan umat-Nya untuk mengajarkan tentang kasih Allah kepada anak-anak dan kaum muda. Perintah ini kemudian menjadi kewajiban normatif bagi umat Kristen dan lembaga gereja untuk mengajarkan kasih Allah. Dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Kristen bagian Alkitab ini telah menjadi dasardalammenyusundanmengembangkanKurikulumdanPembelajaran Pendidikan Agama Kristen.2.Amsal 22: 6Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.3.Injil Matius 28:19-20Yesus Kristus memberikan amanat kepada tiap orang percaya untuk pergi ke seluruh penjuru dunia dan mengajarkan tentang kasih Allah. Perintah ini telah menjadi dasar bagi tiap orang percaya untuk turut bertanggung jawab terhadap Pendidikan Agama Kristen.Sejarah perjalanan agama Kristen turut dipengaruhi oleh peran Pendidikan Agama Kristen. Lembaga gereja, lembaga keluarga dan sekolah secara bersama-samabertanggungjawabdalamtugasmengajardanmendidikanak-anak, remaja,dan kaum muda untuk mengenal Allah Pencipta, Penyelamat, Pembaru, dan mewujudkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.13 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiPelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Pendidikan Agama Kristen (PAK) A. Pendidikan Agama sebagai Kurikulum NasionalPemerintahmenetapkanbeberapamatapelajaransebagaimatapelajaran yangditetapkansecaranasional,artinyamelaluimatapelajarantersebut,jiwa nasionalismedanrasacintaterhadaptanahairdipupukdandibangun.Halini pentingmengingatglobalisasiyangmempengaruhiberbagaibidangkehidupan cenderung melunturkan rasa nasionalisme. Anak-anak, remaja dan kaum muda lebihtertarikuntukmencintaisegalaprodukyangberasaldariluar,baikitu mencakup seni budaya, pemikiran dan atau gaya hidup (life style). Memang diakui bahwa semua yang dihasilkan oleh globalisasi tidaklah buruk namun harus ada kekuatan pengimbang yang mampu menetralisir pengaruh globalisasi bagi anak-anak, remaja dan kaum muda Indonesia.Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama KristenTiapruanglingkupPAK,yaituPAKdigereja,PAKdalamkeluargadanPAK disekolahdanperguruantinggimemilikicirikhasmasing-masing.Adapun PAKdisekolahlebihterfokuspadapemahamanakannilai-nilaikristianidan perwujudannyadalamkehidupan,sertaAllahTritunggaldankarya-Nya.Hal inipentingmengingatPAKmerupakanbagianintegralsistempendidikan Indonesia dengan sendirinya membawa sejumlah konsekuensi antara lain harus bersinggungan dengan pergumulan bangsa dan negara. Oleh karena itu, melalui pendekatannilai-nilaiimandiharapkananak-anakKristenbertumbuhsebagai anak Kristen Indonesia yang sadar akan tugas dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga negara yang bertanggung jawab. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka pembelajaran PAK di sekolah diharapkan mampu menghasilkan sebuahprosestransformasipengetahuan,nilai,dansikap.Halitumemperkuat nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh siswa terutama dengan dipandu oleh ajaran Bab414 Buku Guru Kelas I SDIman Kristen, sehingga siswa mampu menunjukkan kesetiaannya kepada Allah, menjunjung tinggi nasionalisme dengan taat kepada Pancasila dan UUD 1945.Pembahasanisikurikulumselaludimulaidarilingkupyangpalingkecil, yaitu diri siswa sebagai ciptaan Allah, kemudian keluarga, teman, dan lingkungan di sekitar mereka. Selanjutnya pembahasan akan meluas mencakup masyarakat dilingkungansekitardanbangsaIndonesiasertaduniasecarakeseluruhan dengan berbagai dinamika persoalan (pendekatan induktif). Pola pendekatan ini secara konsisten nampak pada jenjang SD-SMA/SMK.Materi dan metodologi pengajaran PAK serta disiplin ilmu psikologi membantuperkembanganpsikologissiswadenganbaik.PAKdisusun sedemikianrupadengantidakmelupakankarakteristikperkembangan psikologissiswa.MateriPAKdisesuaikandengankebutuhanpsikologis siswa,sehinggatujuanmateridapatdicapaisecaramaksimal.Metodologi pun hendaknya memperhatikan karakteristik siswa, sehingga tumbuh kembang anaksecarakognitif,afektif,psikomotorik,danspiritualanakterjadidengan baik. Dalam istilah lain disebut Cipta, Rasa, dan Karsa. SangatlahpentinguntukmemahamimengapadisebutPendidikan AgamaKristendanbukanPengajaranAgamaKristen.Sebab,disampingada kesamaannya ada pula perbedaannya yang mendasar. Perbedaan yang mendasar itu terletak pada tujuan yang ingin dicapai.TujuanyangingindicapaimelaluipendidikanagamaKristenyang dilaksanakandisekolah-sekolahadalahbagaimanamerekamemahami kasihAllahdidalamYesusKristusdanmengasihisesamasertamampu menghayatiimannyasecarabertanggungjawabsertaberakhlakmulia dalam masyarakat majemuk. Dengan kata lain, pendidikan agama Kristen merupakanpendidikannilai,sehinggadiharapkanmelaluinyaterjadi perubahandanpembaruanbaiktentangpemahamanmaupunsikapdan perilaku. Baik pendidikan agama maupun pengajaran agama yang bersifat dogmatis-etissesungguhnyamerupakantanggungjawabkeluargadan gereja. Transformasi dan internalisasi nilai-nilai kristiani bagi para siswa jugadapatdifasilitasiolehparapendidikpendidikanagamaKristen. Dengan kata lain, pendidikan agama Kristen merupakan pendidikan nilai, sehingga diharapkan melaluinya terjadi perubahan dan pembaruan, baik tentang pemahaman maupun sikap dan perilaku. 15 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiDengan demikian, gereja dan keluarga Kristen dapat menjalankan perannya masing-masingdibidangpendidikaniman.Terutamakeluargamerupakan lembagapertamadanutamayangbertanggungjawabataspembentukannilai-nilai agama dan moral. Sekolah menjalankan perannya dalam membantu keluarga mengajardanmendidikanak-anakdanremaja.Pemerintahmelaluisekolah turutmenjalankanperannyadibidangPendidikanagamapadaumumnyadan Pendidikan Agama Kristen secara khusus karena amanat UU.B. Pembelajaran Pendidikan Agama KristenDalampembelajarandikelassetiapgurudiharapkandapatmenerapkan berpusatpadasiswa(studentcentered)bukanberpusatpadaguru(teacher centered).Walaupun mata pelajaran PAK berbeda dengan mata pelajaran lain dalam strukturkurikulumkarenaPAKmenjadisaranaataumediadalammembantu siswa berjumpa dengan Allah di mana pertemuan itu bersifat personal, sekaligus nampakdalamsikaphidupsehari-hariyangdapatdisaksikansertadapat dirasakan oleh orang lain, baik guru, teman, keluarga maupun masyarakat. Namun pendekatanpembelajaranPAKseharusnyadapatbersifatstudentcentered (berpusatpadasiswa),yangmemanusiakanmanusia,demokratis,menghargai siswasebagaisubyekdalampembelajaran,menghargaikeanekaragamansiswa, memberitempatbagiperananRohKudus.Dalamprosessepertiini,maka kebutuhansiswamerupakankebutuhanutamayangharusterakomodirdalam proses pembelajaran.Proses Pembelajaran PAK adalah proses pembelajaran yang mengupayakan siswa mengalami pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas kreatif yang difasilitasi olehguru.PenjabarankompetensidalampembelajaranPAKdirancang sedemikian rupa sehingga proses dan hasil pembelajaran PAK memiliki bentuk-bentuk karya, unjuk kerja dan pembiasaan pada perilaku/sikap yang merupakan bentuk-bentuk kegiatan belajar yang dapat diukur melalui penilaian (assessment) sesuai kriteria pencapaian setiap kompetensi dasar.16 Buku Guru Kelas I SDPembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Buku SiswaUrutan pembahasan pada buku untuk siswa dimulai dengan pengantar, di mana pada bagian itu siswa diarahkan untuk masuk ke dalam materi pembahasan, kemudianuraianmateri,penjelasanbahanAlkitab,kegiatanpembelajarandan penilaian atau assessment.1.PengantarPengantarmerupakanpintumasukbagiuraianpembelajaransecara lengkap, bagian pengantar bisa berupa narasi tapi juga aktivitas yang dipadukan dengan materi.2. Uraian MateriPenjelasanbahanpelajaransecarautuhdisampaikanolehguru.Materi yang ada dalam buku guru lebih lengkap dibandingkan dengan yang ada dalam buku siswa. Guru perlu mengetahui lebih banyak mengenai materi yang dibahas sehingga dapat memilih mana materi yang paling penting untuk diberikan pada siswa.Guruharustelitimenggabungkanmateriyangadadalambukusiswa dengan yang ada dalam buku guru. Hendaknya diingat bahwa yang menjadi target capaianadalahkompetensidanbukanmateri,jadigurutidakperlumenjejali siswa dengan materi ajar yang terlalu banyak. Jika dilihat model yang ada dalam buku siswa, maka nampak jelas proses belajar dan penilaian berlangsung secara bersama-sama. Hal ini menguntungkan guru karena guru tidak harus menunggu selesaiprosesbelajarbarudiadakanpenilaian,tetapidalamsetiaplangkah kegiatanadapenalaranmateridanadajugapenilaian.Sejakbertahun-tahun kitaterjebakdalambentukpenilaiankognitifyangtidakmenguntungkansiswa terutamamelaluimodelujianpilihangandadanmodelevaluasiyangkurang membantusiswamencapaitransformasiatauperubahanperilaku.Karenaitu, sudahsaatnyaguruberubah,dalampembelajaraniniakanlebihbanyakfokus pada diri siswa, selalu dimulai dari siswa dan berakhir pada siswa, demikian pula bentuk penilaian lebih banyak bersifat penilaian diri sendiri sehingga siswa dapat melihat apakah ada perubahan dalam hidupnya.17 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti3. Penjelasan Bahan AlkitabSalah satu perubahan yang penting dalam buku guru Kurikulum 2013 adalah penjelasan bahan Alkitab. Penjelasan Bahan Alkitab diperlukan untuk membantu guru-guru memahami referensi Alkitab yang dipakai. Melalui penjelasan bahan AlkitabgurumemperolehpengetahuanmengenailatarbelakangNatsAlkitab yang diambil kemudian dapat menarik relevansinya dengan topik yang dibahas. Penjelasan bahan Alkitab hanya untuk guru dan tidak untuk diajarkan pada siswa. SemuabahanpenjelasanAlkitabdalambukuinidiadaptasidarisitusinternet www.sabda.or.id.4. PenilaianSalahsatuhalyangmenonjoldalamKurikulum2013adalah penilaianyangotentikberkelanjutandimanapenilaianterintegrasi denganpembelajaranyaituprosesbelajardanpenilaianberlangsung secarabersama-sama.Jadi,prosespenilaianbukandilakukansetelah selesaipembelajaran,tetapisejakpembelajarandimulaidanbentuk penilaian cukup variatif mengenai skala sikap, penilaian diri, tes tertulis, penugasan,unjukkerja,observasidll.Disampingituadajugakegiatan pembiasaanyangmelibatkan orang tuapesertadidik. Guruharus berani membuat perubahan dalam bentuk penilaian. Memang, biasanya otoritas akan membuat soal bersama untuk ujian, tetapi praktek ini bertentangan denganjiwaKurikulum2013,khususnyakurikulumPAKyangmemang terfokuspadaperubahanperilakusiswa.Pendidikanagamayang mengajarkan nilai-nilai kristiani barulah berguna ketika apa yang diajarkan itu membawa transformasi atau perubahan dalam diri anak karena iman barunyatadidalamperbuatan.Untukituberbagaibentuksoalseperti pilihan ganda dan soal-soal yang bersifat kognitif tidak banyak membantu siswa untuk mengalami transformasi.18 Buku Guru Kelas I SD5. Kegiatan SiswaDalam buku guru dibahas langkah-langkah kegiatan siswa, untuk kegiatan yang sudah jelas tidak perlu dijelaskan. Penjelasan hanya diberikan pada kegiatan yang membutuhkan perhatian khusus atau jika ada beberapa penekanan penting yangharusdiberikansehinggagurumemperhatikannyaketikamengajar. Mengenai langkah-langkah kegiatan, guru juga dapat mengganti urutan langkah-langkahkegiatanjikadirasaperlutetapiharusdipertimbangkandenganbaik. Ketika menyusun langkah-langkah kegiatan, penulis sudah mempertimbangkan sequence atau urutan pembelajaran secara matang apalagi penilaian berlangsung sepanjangprosespembelajarandanterkadangpenilaiandanpembelajaran berjalan bersama-sama dalam satu kegiatan.6. Nyanyian (Lagu) dan Permainan dalam Buku SiswaGurudapatmenggantilagudanpermainanyangkurangsesuaidengan kondisi di sekolah atau kondisi setempat.C. Penilaian Pendidikan Agama KristenPenilaian(assessment)merupakansuatukegiatanyangterkaitdengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Cakupan penilaian meliputi aspek pengetahuan,pemahaman,keterampilan,dansikap.DalamKurikulum2013, tiga aspek cakupan penilaian dirumuskan dan dipilah secara eksplisit, baik pada standarkompetensilulusan(SKL),kompetensiinti(KI),maupunkompetensi dasar (KD). SKL telah dirumuskan menurut aspek sikap (attitude), keterampilan (skills),danpengetahuan(knowledge).Untuksetiapmateripokoktertentu terdapatrumusanKDuntuksetiapaspekKI.Jadi,untuksuatumateripokok tertentu, muncul 4 KD sebagai berikut.1.KD pada KI I, meliputi aspek sikap terhadap Tuhan2.KDpadaKIII,meliputiaspeksikapterhadapdirisendiridan lingkungannya 3.KD pada KI III, meliputi aspek pengetahuan4.KD pada KI IV, meliputi aspek keterampilan19 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiBerbagaimetodedaninstrumen,baikformalmaupunnonformal, digunakandalampenilaianuntukmengumpulkaninformasi.Informasiyang dikumpulkanmenyangkutsemuaperubahanyangterjadibaiksecarakualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).Penilaian informal dapat berupa komentar-komentar guru yang diberikan/diucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang siswa menjawab pertanyaan guru,saatseorangsiswaataubeberapasiswamengajukanpertanyaankepada guruatautemannya,atausaatseorangsiswamemberikankomentarterhadap jawaban guru atau siswa lain, guru telah melakukan penilaian informal terhadap performansi siswa-siswa tersebut.Penilaian proses formal, sebaliknya, merupakan suatu teknik pengumpulan informasiyangdirancanguntukmengidentifkasidanmerekampengetahuan danketerampilansiswa.Berbedadenganpenilaianprosesinformal,penilaian proses formal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan siswa.Penilaiandilakukandenganpenilaianotentikberkelanjutan(continuous authentic assessment) yang menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi. Penilaianotentikadalahprosespengumpulaninformasiolehgurutentang perkembangandanpencapaianpembelajaranyangdilakukansiswamelalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secaratepatbahwatujuanpembelajarandankemampuan(kompetensi)telah benar-benardikuasaidandicapai.Berikutadalahprinsip-prinsippenilaian otentik.1.Prosespenilaianharusmerupakanbagianyangtakterpisahkandariproses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran.2.Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems).3.Penilaianharusmenggunakanberbagaiukuran,metodadankriteriayang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.20 Buku Guru Kelas I SD4.Penilaianharusbersifatholistikyangmencakupsemuaaspekdaritujuan pembelajaran (sikap, ketermpilan, dan pengetahuan).Penilaiandapatdilakukanmelaluimetodetesmaupunnontes.Metodetes dipilih bila respons yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI III dan KI IV). Bila respons yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar atau salah digunakan metode nontes (KD-KD pada KI I dan II).Metode tes dapat berupa tes tulis (paper and pencil) atau tes kinerja (performance test).1.Testulisdapatdilakukandengancaramemilihjawabanyangtersedia (selected-response),misalnyasoalbentukpilihanganda,benar-salah,dan menjodohkan; ada pula yang meminta peserta menuliskan sendiri responsnya (supply-response).Misalnyasoalberbentukesai,baikesaiisiansingkat maupun esai bebas.Teknik Tes TertulisDua bentuk soal tes tertulis adalah sebagai berikut.1)Soal dengan memilih jawaban (selected response), mencakup: pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan.2)Soal dengan mensuplai jawaban (supply response), mencakup: isian atau melengkapi, uraian objektif, dan uraian non-objektif.Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.1)Materi,misalnyakesesuaiansoaldengankompetensidasardanindikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;2)Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.3)Bahasa,misalnyarumusansoaltidakmenggunakankata/kalimatyang menimbulkan penafsiran ganda.4)Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian.2.Teskinerjaadaduajenis,yaiturestrictedperformancedanextended performance.Memintapesertauntukmenunjukkankinerjadengantugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat. Misalnya peserta diminta menulis paragrafdengantopikyangsudahditentukan,ataumengoperasikansuatu 21 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertialattertentu;danextendedperformance,yangmenghendakipesertauntuk menunjukkankinerjalebihkomprehensifdantidakdibatasi.Contohnya, pesertadimintamerumuskansuatuhipotesis,kemudiandimintamembuat rancangan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut. Penilaianunjukkerjadapatmenggunakandaftarcek(check-list)danskala penilaian (rating scale).a.Daftar Cek (Check-list)Dengan daftar cek, siswa mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentudapatdiamatiolehpenilai.Jikatidakdapatdiamati,siswatidak memperolehnilai.Kelemahancarainiadalahpenilaihanyamempunyaidua pilihanmutlak,misalnyabenar-salah,dapatdiamati-tidakdapatdiamati,baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.Contoh Check-listFormat Penilaian Praktik DoaNama siswa: ________ Kelas: _____No. Aspek yang Dinilai Baik/Tidak Baik1.2.3.dst.b.Skala Penilaian (Rating Scale)Penilaianunjukkerjayangmenggunakanskalapenilaianmemungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberiannilaisecarakontinumdimanapilihankategorinilailebihdaridua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. 22 Buku Guru Kelas I SDUntuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.Contoh Rating ScaleKeterangan:Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut5 = Jika siswa memperoleh skor 30-35 dapat ditetapkan sangat baik4 = Jika siswa memperoleh skor 25-29 dapat ditetapkan baik3 = Jika siswa memperoleh skor 20-24 dapat ditetapkan cukup2 = Jika siswa memperoleh skor 15-19 dapat ditetapkan kurang1 = Jika Siswa memperoleh skor 1-14 dapat ditetapkan sangat kurangc.Penilaian SikapMetode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode nontesumumnyadigunakanuntukmengukurranahafektif(KD-KDpadaKII dan KI II). Metode nontes lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, penilaian rekan sejawat, dan lain-lain. Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasikedalamkategoribenaratausalah,namununtukmendapatkan deskripsi tentang profil sikap siswa.Sikapbermuladariperasaan(sukaatautidaksuka)yangterkaitdengan kecenderunganseseorangdalammeresponssesuatu/objek.Sikapjugasebagai ekspresidarinilai-nilaiataupandanganhidupyangdimilikiolehseseorang. Sikapterdiridaritigakomponen,yakni:afektif,kognitif,dankonatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorangmengenaiobjek.Adapunkomponenkonatifadalahkecenderungan untukberperilakuatauberbuatdengancara-caratertentuberkenaandengan kehadiran objek sikap.Secara umum, berikut ini yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah seperti:1)Sikap terhadap materi pelajaran.2)Sikap terhadap guru/pengajar.3)Sikap terhadap proses pembelajaran. Siswa juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.23 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti4)Sikapberkaitandengannilaiataunormayangberhubungandengansuatu materi pelajaran.Penilaiansikapdapatdilakukandenganbeberapacaraatauteknik.Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.1)Observasi PerilakuPerilakuseseorangpadaumumnyamenunjukkankecenderunganseseorang dalamsesuatuhal.Gurudapatmelakukanobservasiterhadapsiswanya.Hasil observasidapatdijadikansebagaiumpanbalikdalampembinaan.Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan siswa selama di sekolah.2)Pertanyaan LangsungGuru juga dapatmenanyakan secara langsungtentang sikap siswaberkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan siswa tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai Peningkatan Ketertiban. Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap siswa itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap siswa di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina siswa.3)Laporan PribadiTeknikinimemintasiswamembuatulasanyangberisipandanganatau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, siswa diminta menulis pandangannya tentang Kerusuhan Antaretnis yangterjadiakhir-akhirinidiIndonesia.Dariulasanyangdibuatsiswadapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.Buku Catatan Harian tentang SiswaNama Sekolah: _______________________________________Mata Pelajaran : _______________________________________Kelas : _______________________________________Tahun Pelajaran : _______________________________________Nama Pendidik : _______________________________________Jakarta, 201324 Buku Guru Kelas I SDContoh isi Buku Catatan Harian:No. Hari/Tanggal Nama Siswa Kejadian1.2.dst.Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku siswasangatbermanfaatpulauntukmenilaisikapsiswasertadapatmenjadi bahan dalam penilaian perkembangan siswa secara keseluruhan. Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan Daftar Cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari siswa pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap.Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap SiswaNoNamaSikapKeterbukaanKetekunan belajarKerajinanTenggang rasaKedisiplinanKerjasamaRamah dengan temanHormat pada orang tuaKejujuranMenepati janjiKepedulianTanggung jawab1 2 3 4 5 6 7 Keterangan:Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5.1= sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; dan 5 = amat baik.25 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertid.Penilaian ProyekPenilaianproyekmerupakankegiatanpenilaianterhadapsuatutugasyang harusdiselesaikandalamperiode/waktutertentu.Tugastersebutberupasuatu investigasi sejak perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.a.Kemampuan PengelolaanKemampuan pengelolaan adalah kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.b.RelevansiRelevansiadalahkesesuaiandenganmatapelajaran,dengan mempertimbangkantahappengetahuan,pemahamandanketerampilan dalam pembelajaran.c.KeaslianProyekyangdilakukansiswaharusmerupakanhasilkaryanya,dengan mempertimbangkankontribusiguruberupapetunjukdandukungan terhadap proyek siswa.Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perludinilai.Pelaksanaanpenilaiandapatjugamenggunakanratingscaledan cheklist.e.Penilaian ProdukPenilaianprodukadalahpenilaianterhadapprosespembuatandankualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa membuat produk-produkteknologidanseni,seperti:makanan,pakaian,hasilkaryaseni (patung,lukisan,gambar),barang-barangterbuatdarikayu,keramik,plastik, 26 Buku Guru Kelas I SDdan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian. Berikut ini adalah ketiga tahap pengembangan produk tersebut.1)Tahap persiapan, meliputi penilaian kemampuan siswa dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.2)Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.3)Tahappenilaianproduk(appraisal),meliputi:penilaianprodukyang dihasilkan siswa sesuai kriteria yang ditetapkan.Teknik Penilaian ProdukPenilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.1)Caraholistik,yaituberdasarkankesankeseluruhandariproduk,biasanya dilakukan pada tahap appraisal.2)Caraanalitik,yaituberdasarkanaspek-aspekproduk,biasanyadilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.f.Penilaian PortofolioPenilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satuperiodetertentu.Informasitersebutdapatberupakaryasiswadariproses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa.Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu padasatuperiodeuntuksuatumatapelajaran.Akhirsuatuperiodehasilkarya tersebutdikumpulkandandinilaiolehgurudansiswa.Berdasarkaninformasi perkembangantersebut,gurudansiswasendiridapatmenilaiperkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.27 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiHal-halyangperludiperhatikandandijadikanpedomandalampenggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain sebagaimana berikut ini.1)Keaslian Karya SiswaGurumelakukanpenelitianatashasilkaryasiswayangdijadikanbahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh siswa itu sendiri.2)Saling Percaya antara Guru dan SiswaDalamprosespenilaiangurudansiswaharusmemilikirasasaling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.3)Kerahasiaan Bersama antara Guru dan SiswaKerahasiaanhasilpengumpulaninformasiperkembangansiswaperlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan.4)Milik Bersama (Joint ownership) antara Siswa dan GuruGuru dan siswa perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga siswa akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.5)Kepuasan Hasilkerjaportofoliosebaiknyaberisiketerangandanataubuktiyang memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri.6)Kesesuaian Hasilkerjayangdikumpulkanadalahhasilkerjayangsesuaidengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.7)Penilaian Proses dan HasilPenilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya siswa.8)Penilaian dan PembelajaranPenilaianportofoliomerupakanhalyangtakterpisahkandariproses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa.28 Buku Guru Kelas I SDTeknik Penilaian PortofolioTeknikpenilaianportofoliodidalamkelasmemerlukanlangkah-langkah sebagai berikut.1)Jelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulanhasilkerjasiswayangdigunakanguruuntukpenilaian,tetapi digunakanjugaolehsiswasendiri.Denganmelihatportofoliosiswadapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya.2)Tentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara siswa yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.3)Kumpulkan dan simpanlah karya-karya siswa dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.4.) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.5)Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para siswa. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para siswa.6)Mintasiswamenilaikaryanyasecaraberkesinambungan.Gurudapat membimbingsiswa,bagaimanacaramenilaidenganmemberiketerangan tentangkelebihandankekurangankaryatersebut,sertabagaimanacara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.7)Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.8)Bilaperlu,jadwalkanpertemuanuntukmembahasportofolio.Jikaperlu, undangorangtuasiswadandiberipenjelasantentangmaksudsertatujuan portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya.D. Lingkup Kompetensi Kelas I SDLingkupkompetensidikelas1disusunberdasarkanrumusanempat kompetensi inti (KI) yang ditetapkan di kelas tersebut sebagai berikut.KI1:Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnyaKI2:Memilikiperilakujujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru29 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKI3:Memahamipengetahuanfaktualdengancaramengamati[mendengar, melihat,membaca]danmenanyaberdasarkanrasaingintahutentang dirinya,makhlukciptaanTuhandankegiatannya,danbenda-bendayang dijumpainya di rumah dan di sekolahKI4:Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karyayangestetis,dalamgerakanyangmencerminkananaksehat,dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak muliaDi kelas 1 SD, semua mata pelajaran, siswa mulai belajar tentang tema diriku. Olehkarenaitu,PAKpadakelasinimulaidenganAkubersyukuratastubuhku sebagai pemberian Allah. Lingkup materi yang diberikan adalah bersyukur kepada Allah atas dirinya, mengenal anggota-anggota tubuhnya, serta kegunaannya masing-masing,bagaimanamerawattubuhnyaagardapathidupbersihdansehatuntuk menunjukkansikapbersyukurkepadaAllah.Temadirikudilanjutkandengan temaAllahMengasihiku.Gurumemberipenekananpenjelasankepadasiswa bahwa bentuk kasih Allah adalah melalui sikap dan tindakan orang tua kepada siswa, misalnyasikaporangtuayangmengasuhanaknya,sepertiAllahyangmemelihara dan mengasihi manusia. Guru diharapkan menanamkan pemahaman bahwa orang tua adalah wakil Allah di dunia. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, siswa dibawa pada pengenalan dan pemahaman dirinya dalam hubungan dengan sekitarnya. Guru memberi penekanan bahwa lingkungan juga merupakan ciptaan Allah, bukan hanya diri siswa. Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki sikap mengasihi lingkungan dengancaramemeliharadanmenjaganya.Kompetensiberikutnyaadalahsiswa dapat mengucap syukur atas kehadiran orang lain di sekitarnya yaitu teman-teman, guru, orang tua, dan saudara-saudaranya. Pada jenjang kelas 1 SD siswa masih memiliki keterbatasan dalam memahami danbersosialisasi.Olehkarenaitu,kompetensidasardirumuskansesuaidengan usiadankemampuansiswapadajenjangnya.Lingkunganyangpalingdekat dengan siswa adalah orang tua, guru, teman dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, rumusan kompetensi mencakup diri sendiri dan lingkungan terdekatnya yaitu orangtua,guru,sekolahdantemansertalingkungansekitar.Dengansendirinya pengenalanakanAllahsebagaipenciptadanpemeliharadilakukanmelalui lingkungan terdekatnya, yaitu melalui orang tua/walinya anak belajar tentang kasih dan pemeliharaan Allah, dengan melihat dirinya dan relasi dengan orang lain.30 Buku Guru Kelas I SDRumusankompetensidasardalamlingkupkompetensiintidikelas1SD adalah sebagai berikut.Kompetensi Inti Kompetensi Dasar1.Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 1.1Menerimadanmensyukuridirinya sebagai ciptaan Allah 1.2Menerimadanmensyukuriberagam kegunaananggotatubuhnyasebagai ciptaan Allah1.3Menerimadanmensyukurikeberadaan keluarga dan teman1.4Menerimadanmensyukurialamciptaan Allah2.Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 2.1Bertanggungjawabterhadapdirinya sebagai ciptaan Allah2.2Memilikikepeduliandalammenjaga danmerawatanggotatubuhnyasebagai ciptaan Allah2.3Bersikaptulusdalammengasihikeluarga dan teman2.4Bersikapsantundalamhidupbersama dengan orang lain2.5Menunjukkantanggungjawabdalam memelihara alam ciptaan Allah31 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKompetensi Inti Kompetensi Dasar3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah3.1Memahami dirinya sebagai ciptaan Allah3.2Memahamiberagamkegunaananggota tubuhnya sebagai ciptaan Allah 3.3Menceritakancaramengasihikeluarga dan teman3.4Menceritakan pengalaman hidup bersama dengan orang lain3.5Menyebutkancontohtanggungjawab dalam memelihara alam ciptaan Allah4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia4.1Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai ciptaan Allah4.2Merawatanggotatubuhnyasebagai ciptaan Allah 4.3Menunjukkansikapmengasihikeluarga dan teman4.4Menunjukkancarayangsantundalam hidup bersama dengan orang lain4.5Melakukantindakansederhanadalam memelihara alam ciptaan Allah4.6Menyanyikan lagu rohani anak-anak yang menunjukkan ucapan syukur atas dirinya, keluarga, teman, dan alam ciptaan Tuhan Catatan: Adapun KD yang saling berhubungan adalah sebagai berikut.1.KD nomor 1.1; 2.1; 3.1; 4.12.KD nomor 1.2; 2.2; 3.2; 4.23.KD nomor 1.3; 2.3; 2.4; 3.3; 3.4; 4.3; 4.44.KD nomor 1.4: 2.5; 3.5; 4.5; 4.632 Buku Guru Kelas I SDPelajaran 1Aku Ciptaan TuhanBahan Alkitab: Kejadian 1: 27Kompetensi Dasar: 1.1Menerima dan mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Allah2.1Bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai ciptaan Allah3.1Memahami dirinya sebagai ciptaan Allah4.1Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai ciptaan AllahPengantarTema pembelajaran di awal kelas 1 adalah diriku. Oleh karena itu, pembahasan seluruh mata pelajaran semua mengenai diriku. Guru dapat bercerita tentang betapaistimewanyamanusiaataudirisiswasebagaiciptaanTuhan.Tuhan menciptakan manusia dengan seluruh anggota tubuh dan segala fungsinya yang berbeda. Setiap orang diciptakan dengan ciri khas masing-masing misalnya warna kulit,jenisrambut,hidung,matadanbentukwajahyangberbeda-beda.Semua perbedaan itu menunjukkan kemahakuasaan Allah dalam menciptakan manusia. Kemahakuasaan dalam menciptakan manusia digambarkan melalui Kejadian 1:27 maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nyadia;laki-lakidanperempuandiciptakan-Nyamereka.Diciptakan menurutgambarAllah,artinyamanusiasebagaiciptaanyangistimewamemiliki hubungan yang istimewa dengan Sang Pencipta, diberikan akal budi dan pikiran. Penjelasan Setiap Pelajaran Buku SiswaBab533 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiGuru dapat menekankan bahwa betapa Allah menyayangi manusia, menyayangi siswasatupersatu.DirikudiciptakanAllahdandikasihiAllah.Sebabitu, seharusnya siswa pun menerima dirinya, serta bersyukur dan bertanggung jawab atas anggota tubuh pemberian Allah. Penilaian Penilaianyangdilakukankepadasiswaadalahpenilaiankelassepanjang proses pembelajaran ketika melakukan tugas-tugas yang ada pada buku siswa. Perlengkapan BelajarDalamPelajaran1ini,adabeberapaperlengkapanbelajaryangperlu dipersiapkanantaralainalattulisdanpensilwarna.Sebaiknyasemua perlengkapan disiapkan agar kegiatan belajar berjalan lancar. Sebagai alternatif lain,makagurudapatmemakaigambarberwarnaseoranganaklaki-lakiatau perempuan sambil menjelaskan anggota tubuh yang dimaksud, sehingga secara visual, siswa memperoleh gambaran.Kegiatan 1: PerkenalanKegiatan belajar diawali dengan perkenalan. Sebaiknya guru memperkenalkan diriterlebihdahuluuntukmembericontohkepadasiswa.Kemudianguru mengajaksetiapsiswamemperkenalkandirididepankelassecarabergantian. Gurumembimbingmerekauntukberanidantidakmalu.Berilahpujiansetiap mereka selesai memperkenalkan diri, sehingga akan timbul pula rasa percaya diri mereka.Guru dapat membuat kartu nama (name tag) berbentuk telapak tangan untuk semua siswa, sehingga memudahkan guru untuk mengenal dan menghafal nama siswa.Menyapasiswadenganmenyebutnamamerekaakanmembuatsiswa merasa senang dan merasa bahwa keberadaannya di kelas sangat berharga.Siswa diajak bernyanyi dengan gembira dengan gerakan. Satu atau dua orang siswa dapat diminta ke depan kelas didampingi oleh guru. Tujuan dari kegiatan menyanyi bersama ini adalah untuk mencairkan suasana, membuat siswa nyaman dalampertemuanpertamasekaligusuntukmasukkedalammaterimengenal anggota tubuh.34 Buku Guru Kelas I SDSebaiknyagurutidakmenanggapiataumenyalahkanbilaterdapatsiswa yang menyanyi dengan gerakan atau syair yang keliru. Manfaatnya adalah siswa merasa nyaman dalam pertemuan pertama ini.Kegiatan 2: Mengamati Anggota TubuhPada kegiatan ini, setiap siswa secara bergantian menyebutkan anggota tubuh, jumlah dan fungsinya masing-masing, Guru tetap fokus pada mengenal anggota tubuhdanmengantisipasibilaterjadihal-halyangtidakdiinginkan,misalnya reaksinegatifsiswaterhadapperbedaananggotatubuhmereka.Kegiatanini dapat dilakukan di depan cermin. Bila tidak tersedia cermin, guru dapat meminta siswaberpasangan,mengamatidanmenyebutkannamaanggotatubuh,jumlah dan fungsinya.Kegiatan 3: Letak Anggota TubuhSiswadiarahkanuntukmembuatgarisdarianggotatubuhkeletaknya masing-masing.Kegiataniniadalahkegiatanawaluntukmasukkekegiatan selanjutnya.Karenaitu,sebaiknyagurutidakmenyalahkanbilaterdapatsiswa yangmenarikgariskearahyangsalah.Buatlahsiswasenyamanmungkindi kelas.Gurusebaiknyapekamelihatseluruhsiswadikelas,terutamasiswa yangmasihkesulitanmemegangalattulis,ragu-raguuntukmenarikgaris,dan sebagainya. Guru dapat memberikan contoh di papan tulis, lalu berkeliling kelas mendampingi siswa yang sedang bekerja. Kegiatan 4: Mewarnai GambarSiswadiberikesempatanuntukmewarnaigambarnyasesuaikemampuan masing-masing.Sebaiknyaguruberkelilingmengamatiagardapatmembantu siswayangmembutuhkanbantuandalammewarnai.Disampinguntuk menambahpengetahuantentanganggotatubuhnya,kegiataninijugamelatih kerapian siswa. Guru hendaknya memuji semua karya siswa.Kegiatan 5: Mengenal Letak Anggota TubuhSiswamenarikgarisdarisetiapanggotatubuhkeletaknyamasing-masing. Tujuankegiataniniadalahagarsiswamampumengenaldenganbaikletak anggota tubuh yaitu bagian kepala, tangan dan kaki. 35 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKegiatan6:MelengkapidanMewarnaiAnggotaTubuhyangBelum LengkapSiswadiberikesempatanuntukmenggambaranggotatubuhyangbelum lengkap,yaknitangandankaki.Setelahitu,siswamewarnaigambaritusesuai kemampuandanseleramasing-masing.Sebaiknyaguruberkelilingmengamati siswauntukdapatmembantusiswayangmembutuhkanbantuandalam menggambar dan mewarnai. Agar selalu diingat bahwa semua hasil karya siswa tersebut perlu mendapat pujian, dan tidak disalahkan.Kegiatan 7: Kita BerbedaPadakegiatanini,gurumemperlihatkankepadasiswabahwasetiapmanusia diciptakan berbeda. Pertama-tama guru dapat memberi contoh di papan tulis dengan menjiplaktelapaktangansendiri.Dengandemikian,siswamemperolehgambaran kegiatan yang akan mereka lakukan bersama. Guru sebaiknya berkeliling kelas untuk melihatsiswayangmengalamikesulitandalammenggambartelapaktangannya. Sebaiknyagurusegeramenolongsehinggamerekatetapsemangatmelanjutkan kegiatan belajar. Guru meminta siswa menunjukkan gambar telapak tangan masing-masing kepada teman-temannya dan meyakinkan mereka bahwa setiap siswa berbeda karena itu mereka semua istimewa. Allah menciptakan setiap siswa istimewa. Padakegiataninigurudapatmenyiapkanselembarkartonmanilayangkira-kira dapat memuat gambar salah satu telapak tangan seluruh siswa di kelas. Guru menulis nama siswa bersangkutan di setiap gambar telapak tangannya. Siswa akan merasa senang bila gambar telapak tangannya dipajang di kelas. Di akhir kegiatan, guru melakukan penguatan bahwa setiap orang istimewa.Berdoa:Ajaklah siswa berdoa bersama menggunakan doa yang terdapat pada buku siswa. Guru sebaiknya memberi contoh doa terlebih dahulu kemudian siswa bisa mengulangsetiapkalimatdoayangdiucapkangurutersebut.Padapertemuan selanjutnya, guru dapat membiasakan siswa memimpin doa secara bergilir. Tentu saja guru perlu mendampingi dan memberi contoh doa kepada setiap siswa yang bertugas.36 Buku Guru Kelas I SDPelajaran 2Aku Bersyukur atas TubuhkuBahan Alkitab: Amsal 20:12Kompetensi Dasar:1.1Menerima dan mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Allah2.1Bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai ciptaan Allah3.1Memahami dirinya sebagai ciptaan Allah4.1Menunjukkanperilakubertanggungjawabterhadapdirinyasebagai ciptaan AllahPengantarMasih pada tema diriku, kegiatan belajar pada Pelajaran 2 ini agak panjang. Siswaakanmelakukanbanyakaktivitastentanganggotatubuhdanfungsinya. Padapelajaran1siswatelahbelajarmemahamibahwadirinyaberbedadengan oranglainkarenaTuhanmenciptakandiadenganistimewa.Padapelajaranini sesuaidengankompetensidanindikatorpencapaiankompetensi,diharapkan siswa menyadari bahwa anggota tubuh pemberian Allah dapat digunakan untuk kegiatan baik yang menyenangkan hati Tuhan. Gurudapatmembacakan teksyangterteradibukusiswa, yangjugadisimak oleh siswa pada buku masing-masing. Guru diharapkan melibatkan siswa secara aktifdenganmemintasiswamenunjukkananggotatubuhnya.Apabilaada siswayangtidakmemilikianggotatubuhyangsempurnagurudapatmemberi pengertian bahwa Tuhan menciptakan semua orang dengan unik atau khusus.Alternatif lain untuk masuk dalam materi, guru dapat menyebutkan kegiatan-kegiatanyangbiasadilakukansiswa.Siswadimintamenyebutkananggota-anggotatubuhyangdipakaidalammelakukankegiatantersebut.Siswajuga dimintamembedakanpenggunaananggotatubuhyangbenardanyangsalah. Amsal20:12,Telingayangmendengardanmatayangmelihatkedua-duanya dibuatolehTuhan.Ayatinihendakmenekankanbahwatelingaadalahalat pendengaranpemberianAllahdigunakanuntukmengujidanmembedakan kata-kata(Ayub12:11),danmenerimapengajaran(Yesaya30:21).Alkitabjuga menekankanbahwaorangyangmenggunakantelingauntukmendengarserta 37 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertimelakukanfrmanAllahakanhidupbahagia(Keluaran15:26;Matius13:16). Hal mendengar seharusnya diikuti oleh kesediaan menaati pesan yang didengar siswa. KitabInjilmenggambarkanmatasebagaipelitatubuh(Matius6:22;Lukas 11:34).Sebagaipelitatubuh,matamenerangisegalasesuatuyangadadan dilakukan oleh anggota tubuh lainnya. Artinya seharusnya setiap orang melihat segala sesuatu dengan baik, memperhatikan dengan baik dan melaksanakan segala sesuatu sesuai pesan yang diterima melalui penglihatan. Guru dapat menjelaskan kepadasiswabahwamatadapatmelihatbanyakhal,yangbaikmaupunburuk. Memakai mata dengan baik berarti memakai mata sesuai kehendak Tuhan Yesus. Misalnya melihat orang tua yang sedang berbicara atau melihat guru yang sedang mengajar di depan kelas.Selanjutnya,siswadiajakbernyanyidengangembirasambilmenggerakkan anggota tubuh mereka. Seorang siswa dapat diminta ke depan kelas didampingi olehguru.Sebaiknya,gurumenjelaskanpesanmoralataumaknalaguyang dinyanyikan bersama itu.PenilaianPenilaianyangdilakukanadalahpenilaiansepanjangprosespembelajaran ketika melakukan tugas-tugas yang ada pada buku siswa.Kegiatan 1: Menggambar MataSebelum menggambar, ajak siswa dalam permainan membuka dan menutup mata hingga mereka memahami begitu pentingnya mata dalam hidup ini. Tanpa matasemuaakanterlihatgelap.Gurudapatmemintasiswamenebakkegiatan yangdilakukanguruketikasiswamenutupmata.Kegiataninimendahului pembahasan ayat pilihan, dengan tujuan agar siswa fokus pada pemakaian mata dengan benar sehingga memudahkan siswa masuk pada kegiatan selanjutnya.Kegiatan 2: Membaca Bersama Bahan Alkitab GurumembacaAlkitabkemudianmintalahsiswamengikutinyasecara berulang-ulang.Kemudian,gurumemaknaisetiapkatapadaayatyangdibaca. Agar siswa mudah memahaminya, ajarkan ayat tersebut dengan gerakan. 38 Buku Guru Kelas I SDKegiatan 3: Mewarnai GambarGurumembimbingsiswauntukmewarnaigambarsesuaidenganwarna kesukaannya.Kegiataninidilanjutkandenganbernyanyibersamalagusesuai materi pembelajaran seperti yang terdapat dalam buku siswa.Kegiatan 4: Menggambar Wajah Senyum atau CemberutSecarabergantiansiswadimintauntukmenceritakansetiapgambaryang adadibukusiswa.Kemudiangurumemintasiswamemberikanpendapatnya tentanggambaritudanlangsungmenggambarpadabukumasing-masing.Di akhirkegiatan,gurumemberikanpenguatantentangperbuatanyangbaikyang menyenangkanhatiTuhan.Berilahpujiankepadasiswayangberanibercerita dan doronglah yang lain agar ikut aktif dalam kegiatan.Kegiatan 5: Mewarnai Gambar Sepasang TelingaSebelummemintasiswamewarnaigambartelinga,ajaksiswamelakukan permainanmembukadanmenutuptelingadengankeduatangan.Melalui permainaninidiharapkansiswadapatmerasakanbagaimanajikadapat mendengar suara, dan jika tidak dapat mendengar. Kegiatan ini diakhiri dengan menyanyikan lagu yang ada pada buku siswa.Kegiatan 6: Menggambar Wajah Senyum atau CemberutSebelummulaimenggambarwajahsenyumdancemberut,ajaklah siswamenyimakgambardemigambar.Mintalahsiswasecarabergantian mengemukakan pendapat mereka tentang kegiatan yang ditunjukkan oleh gambar yangadadibukusiswa.Berilahpujiankepadasiswayangberaniberceritadan doronglahyanglainuntukmauikutaktifdalamkegiatan.Padaakhirkegiatan guru memberikan penguatan tentang perbuatan yang baik yang menyenangkan hati Tuhan dengan telinga mereka.Kegiatan 7: Mewarnai GambarGuru dapat mengajak siswa untuk melakukan tanya jawab tentang kegunaan mulut.Kemudiangurumemberikesempatankepadasiswauntukmewarnai gambarmasing-masingsesuaidenganwarnapilihannya.Kegiataninidiakhiri dengan berdoa dan bernyanyi bersama. 39 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKegiatan 8: Menggambar Wajah Senyum atau CemberutPada kegiatan ini, mintalah siswa secara bergantian untuk menceritakan setiap gambar yang ada di buku siswa. Berilah kesempatan kepada siswa mengemukakan pendapatmerekatentanggambaritu.Kemudianmintalahsiswamenggambar wajahsenyumatauwajahcemberutsesuaipilihansiswapadabukumasing-masing.Berilahpujiankepadasiswayangberaniberceritadandoronglahyang lain untuk mau ikut aktif dalam kegiatan. Pada akhir kegiatan guru memberikan penguatan tentang perbuatan yang baik yang menyenangkan hati Tuhan dengan mulut mereka.Kegiatan 9: Menggambar dan Mewarnai Gambar Telapak TanganMintalah siswa untuk menggambar telapak tangan mereka. Berilah kebebasan untukmewarnaidenganwarnakesukaanmereka.Kegiataninidilanjutkan denganbernyanyibersama.Ajaklahsiswamenyanyikanlagu-laguyangsesuai dengan tema pembelajaran, misalnya yang tercantum dalam buku siswa.Kegiatan 10: Menggambar Wajah Senyum atau CemberutPadakegiatanini,mintalahsiswamenyimakgambar-gambaryang menunjukkanbeberapakegiatanmenggunakantangan.Berilahkesempatan kepada siswa untuk menceritakan pendapat mereka tentang gambar yang ada di bukusiswa.Kemudiansiswamenggambarwajahsenyumataucemberutsesuai pilihan siswa pada buku masing-masing. Berilah pujian kepada siswa yang berani berceritadandoronglahyanglainuntukmauikutaktifdalamkegiatan.Pada akhirkegiatangurumemberikanpenguatantentangperbuatanyangbaikyang menyenangkan hati Tuhan dengan tangan mereka.Kegiatan 11: Menggambar Sepasang Kaki Biarkansiswasecarabebasmenggunakankreasinyabagaimanamereka akanmenggambarsepasangkaki.Mungkindiamembukasepatunyakemudian mulaimenggambartelapakkaki.Gurumemfasilitasiagarsemuasiswamampu menggambarkakimasing-masingdenganberbagaicara.Berilahpujianpada mereka.Padaakhirkegiatangurumengajaksiswabernyanyibersamadisertai dengan gerakan kaki.40 Buku Guru Kelas I SDKegiatan 12: Menggambar Wajah Senyum atau CemberutAwalikegiataninidenganmemintapendapatsiswatentangkegiatanyang ditunjukkanmelaluigambardibukusiswa.Berilahkesempatankepadasiswa untukmenjelaskanpendapatmereka.Kemudiansiswamenggambarwajah senyumpadabukumasing-masing.Berilahpujiankepadasiswayangberani bercerita dan doronglah yang lain untuk mau ikut aktif dalam kegiatan. Padaakhirpelajaran2ini,gurumemberikanpenguatantentangcontoh perbuatan menggunakan anggota tubuh pemberian Tuhan dengan benar. Siswa dimintamenarikgarisuntukmenunjukkanperbuatanmenggunakananggota tubuh dengan benar. Kemudian dilanjutkan dengan menggambar wajah senyum dan cemberut, seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya. 41 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiPelajaran 3 Aku Merawat TubuhkuBahan Alkitab: Yesaya 1:16aKompetensi Dasar: 1.2Menerimadanmensyukuriberagamkegunaananggotatubuhnyasebagai ciptaan Allah2.2Memilikikepeduliandalammenjagadanmerawatanggotatubuhnya sebagai ciptaan Allah3.2Memahami beragam kegunaan anggota tubuhnya sebagai ciptaan Allah4.2Merawat anggota tubuhnya sebagai ciptaan AllahPengantarPelajaran3inibertujuanuntukmengajaksiswamembiasakandirimerawat tubuhnya sebagai ungkapan rasa syukur pada Allah yang sudah menganugerahkan tubuhyangbaikkepadamereka.Sejakkecilsiswaharusdibiasakanmerawat dirinyasendirimulaidarihal-halyangpalingsederhanaagarjanganselalu bergantung pada orang tua atau pembantu.Selanjutnya, siswa diajak bernyanyi dengan gembira sesuai dengan pelajaran dengan lagu yang mereka tahu atau menggunakan lagu yang ada di buku siswa.Yesaya1:16a,Basuhlah,bersihkanlahdirimu,jauhkanlahperbuatan-perbuatanmuyangjahatdaridepanmata-Kumerupakansebuahajakan bagiparapembacauntukmembasuhdiri,artinyamembersihkandiriatau menjauhkandiridariperbuatan-perbuatanyangtidaksesuaikehendakAllah. Secarasederhana,gurudapatmenjelaskankepadasiswabahwamemuliakan Allahdengantubuhdilakukandengancaramenggunakananggotatubuh pemberianAllahsesuaikehendakAllah.Mata,telinga,mulut,kaki,tangandan semuaanggotatubuhyangkitamilikisemata-matadipakaiuntukhal-halyang baik. Sebagai contoh, memuliakan Allah dengan mulut dilakukan dengan berbicara sopan, jujur dan lembut, tidak memotong atau menyela ketika orang tua berbicara, atau menjawab pertanyaan orang tua dengan lembut. Memuliakan Allah dengan 42 Buku Guru Kelas I SDmata dapat dilakukan dengan memperhatikan orang tua atau guru yang sedang berbicaradansebagainya.Gurudapatmelakukantanyajawabseputarcontoh-contoh perbuatan memuliakan Allah melalui anggota tubuh lainnya.PenilaianPenilaian yang dilakukan adalah penilaian sepanjang proses pembelajaran ketika melakukan tugas-tugas yang ada pada buku siswa.Kegiatan 1: Tanya jawab dan mewarnai gambarKegiataninidiawalidenganmenyanyibersama.Ajaklahsiswamenyanyikan laguBangunTidurdengangembirasambilmenggerakkantubuhmereka. Mintalah seorang siswa maju ke depan kelas untuk memimpin teman-temannya bernyanyi. Mintalah pendapat siswa tentang makna atau pesan yang terkandung dalam lagu. Selanjutnya mintalah siswa untuk memperlihatkan senyuman manis dengan menunjukkangiginya.Padasaatinikemungkinansiswabanyakyangompong dengantanggalnyagigisusu.Guruharusmemberikanpengertianbahwahal tersebut adalah biasa. Yang sedang disoroti adalah gigi yang kotor dan yang hitam karenamalassikatgigi.Gurubertanyapadasiswaagardijawabdenganjujur berapakalisikatgigidalamsehari?dansiapayangmenyikatgigimu?Ajak siswa untuk menjawab dengan jujur. Berilah pujian bagi siswa yang mempunyai gigiyangbersihatauyangmenyikatsendirigiginya.Kemudiangurumemberi penguatan akan pentingnya merawat anggota tubuh yang sudah diberikan Tuhan. Kegiatan diakhiri dengan mewarnai gambar yang ada di buku siswa.Kegiatan 2: Membaca Bersama Bahan AlkitabGurumembacakemudiandiikutiolehsiswasecaraberulang-ulang.Guru memaknaisetiapkatapadaayatyangdibacanya.BahanAlkitabdariYesaya1: 16a,Basuhlah,bersihkanlahdirimu,jauhkanlahperbuatan-perbuatanmuyang jahat dari depan mata-Ku. Mintalah siswa menyimak ayat tersebut dari bagian pengantar Pelajaran 3.Kegiatan 3: Merawat Anggota TubuhMintalah siswa untuk mempersiapkan perlengkapan menggosok gigi sebelum 43 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertimemulaikegiatan.AjaklahsiswamenyanyibersamalaguAkugigimulut rumahku.Mintalahpendapatsiswatentangakibatbilatidakmerawatmulut/gigi dengan baik. Siswa diberi kesempatan menceritakan pengalamannya. Guru meminta siswa secara bergiliran menjelaskan dan memperagakan cara menyikat gigiyangbenar.Setiapjawabansiswadihargaidandipuji.Diakhirkegiatan, guru memberi penguatan tentang cara merawat tubuh dan manfaatnya bagi diri sendiri. Ajaklah siswa menyimak dan mengomentari beberapa kegiatan merawat tubuh, sebagaimana yang ditunjukkan melalui gambar. Kegiatan 4: Akibat kurang merawat tubuhGurumengajaksiswauntukmengingatpengalamanmerekapadasaatsakit. Tanyakanpadamerekasiapayangpernahsakitdansakitapa.Semuaorang pernah sakit namun ada penyakit karena kurang merawat tubuh. Mintalah siswa berpendapattentangpenyakittersebut.Kegiatandilanjutkandenganmengisi buku siswa dengan panduan guru. Mintalah siswa memperhatikan gambar yang menunjukkan akibat bila tidak merawat tubuh dengan baik. Misalnya bila anak makan pagi sebelum berangkat ke sekolah, maka tubuhnya akan terasa segar dan semangat berangkat ke sekolah. Sebaliknya, bila siswa malas makan pagi, maka tubuhnya terasa lemah dan terlihat tidak bersemangat.Kegiatan 5: Menggambar Wajah Senyum atau CemberutSecara bergantian siswa diminta untuk menceritakan setiap gambar yang ada dibukusiswa.Kemudiansiswamemberikanpendapattentanggambaritudan langsung menggambar wajah senyum atau cemberut pada buku masing-masing. Berilah pujian kepada siswa yang berani bercerita dan doronglah yang lain untuk mauikutaktifdalamkegiatan.Diakhirkegiatan,gurumemberikanpenguatan tentang merawat tubuh dan bernyanyi dengan gembira.Kegiatan 6: Apa saja yang bisa kamu lakukan dengan anggota tubuhmu sekarangPadakegiataninisiswadimintauntukmengamatidanmerasakansendiri anggota tubuh yang mana yang sedang bekerja. Misalnya mata melihat guru yang sedang mengajar dan melihat semua temannya. Mintalah siswa secara bergantian untuk menyebutkan kegiatan yang dimaksud dalam gambar.44 Buku Guru Kelas I SDKegiatan 7: Tugas di RumahUntuk menunjukkan tindakan nyata merawat tubuh sendiri, siswa ditugaskan melakukankegiatanmerawatdirinyayangdipantaulangsungolehorangtua. Tuliskanlah di buku penghubung agar orang tua dapat berperan untuk melakukan tugas ini. Kegiatan pembiasaan ini sebaiknya dimonitoring oleh orang tua. Jangan lupa, mintalah tanggapan beberapa orang tua mengenai tugas ini sehingga siswa merasadihargaidanterusberusahauntukmelakukanpembiasaan(habituasi) ini. Tugas ini akan dikumpulkan minggu depan.BerdoaMintalahsiswamengucapkandoasyukuratastubuhnya.Selain itu,doaberisikesediaansiswamerawattubuhnyadenganbaik,sebagai ucapansyukurkepadaTuhan.Dapatjugamenggunakanyangadadi buku kemudian minta mereka secara bergantian mengucapkannya untuk pertemuan selanjutnya.45 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiPelajaran 4Aku dan KeluargakuBahan Alkitab: Kejadian 21: 1-7Kompetensi Dasar:1.3Menerima dan mensyukuri keberadaan keluarga dan teman2.3Bersikap tulus dalam mengasihi keluarga dan teman2.4Bersikap santun dalam hidup bersama dengan orang lain 3.3Menceritakan cara mengasihi keluarga dan teman3.4Menceritakan pengalaman hidup bersama dengan orang lain4.3Menunjukkan sikap mengasihi keluarga dan temanPengantarTiga pelajaran terdahulu berbicara tentang diriku. Pada bagian pembelajaran ini sudah memasuki tema yang lebih luas lagi yaitu keluarga. Guru menjelaskan pemahaman kepada siswa tentang Allah yang mengasihi siswa melalui keluarga. Guru memberi tekanan dalam penjelasan kepada siswa bahwa bentuk kasih Allah terwujudmelaluisikapdantindakanorangtua(sikaporangyangmengasuh) kepada siswa.Gurudiharapkanmenanamkanpemahamanbahwaorangtuaatauorang yangmengasuhnyaadalahwakilAllahdidunia.Kegiatandiawalidengan memperkenalkandirinyasebagaianggotakeluargatertentu.Selanjutnyasiswa diajakbernyanyidengangembiradenganlaguyangbertemakankeluargayang mengasihi, misalnya lagu Kucinta Keluarga Tuhan, Tuhan Mengasihi Keluarga atau Tuhan Betapa Banyaknya atau menggunakan lagu yang ada di buku siswa.Bahan Alkitab: Kejadian 21: 1-7Dalam perikop ini diceritakan kisah kelahiran Ishak dalam keluarga Abraham danSara.JanjiAllahtentangketurunanAbrahamdigenapidengankelahiran IshaksaatusiaAbrahamdanSarasudahlanjut.TentusajaAbrahamdanSara sangatbahagiamenyambutkelahiranIshak.KeluargaAbrahamhidupdalam hubungan yang saling mengasihi. Kedekatan Abraham dan Sara merupakan hal 46 Buku Guru Kelas I SDpentingdalamkeluargamereka.Sehubungandengankompetensiyanghendak dicapaidalampelajaranini,makasikapsalingmengasihidalamkeluargadan teman mendapat penekanan penting.PenilaianPenilaianyangdilakukanadalahpenilaiansepanjangprosespembelajaran ketika melakukan tugas-tugas yang ada pada buku siswa.Kegiatan 1: Mewarnai GambarSiswadimintasecarabergantianmenceritakangambarkemudian mewarnainya.Kegiataniniadalahpengantaruntukmasukdalammateriyang bertujuan memperkenalkan konsep keluarga yang saling mengasihi. Kegiatan ini dilanjutkan dengan bernyanyi bersama.Kegiatan 2: Memperkenalkan Anggota KeluargaPada pertemuan sebelumnya guru sudah menugaskan siswa untuk membawa fotokeluarga(bilaada).Siswadimintamenceritakansiapasajaisifotodengan semangat.Padasaatdiamenjelaskanmintalahsiswalainbertanyatentangisi fotosehinggapembelajaranmenjadimenyenangkan.Jikatidakadafotosiswa tetap dapat menceritakan dipandu oleh guru.Kegiatan 3: BerceritaKegiataninimerupakanacuanpembelajarandengansubjudulKegiatan Keluargaku(BukuSiswahal.39).Gurumemulaipembelajarandengan menanyakan kepada siswa tentang kegiatan apa saja yang biasa dilakukan bersama keluarga di rumah. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menceritakan kegiatankeluarganyamasing-masingsehinggagurumendapatkaninformasi. Selain itu, guru dapat menolong dalam menerapkan kegiatan yang positif dalam kesehariansiswa.Pembelajarandilanjutkandenganmengarahkansiswauntuk memperhatikan dua gambar yang tertera dalam buku siswa. Kemudian mintalah merekajujurdalammenanggapigambar-gambarsesuaidenganpengalaman pribadi mereka.47 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiKegiatan 4: BerceritaGurudapatmenceritakanperistiwakelahiranIshaksesuaidengankitab Kejadian 21: 1-7 sebagai berikut.Keluarga Bapak Abraham Bapak Abraham dan Ibu Sara sangat gembira. Ishak, anak mereka telah lahir. KeluargaAbrahamadalahkeluargayangtaatpadaTuhan.Setiapharisebelum bekerjamerekaberdoa.BapakAbrahamdanIbuSaramendidikIshakdengan penuh kasih, sehingga Ishak bertumbuh semakin besar.TuhanmelindungiAbrahamsampaikepadaanakcucunya.BapakAbraham selanjutnyamenjadinenekmoyangbangsaIsrael.Semuakeluargadilindungi olehTuhan.KeluargamujugadilindungidandiberkatiTuhan.Tuhanyang membentuk kehidupan setiap keluarga.Keluarga Ibu Yokebet (Keluaran 2-3)Raja Mesir sangat ketakutan. Hal ini dikarenakan bangsa Israel yang tinggal dinegerinyamakinbanyak.RajaMesirkemudianberusahamembunuhsemua bayi laki-laki yang lahir dari bangsa Israel. Tersebutlah ibu Yokebet, ibu Yokebet berusahamelindungibayiMusa.Diabermaksudmembuatkanpetiuntukbayi Musa.Dipakainyagala-galadanteragarpetiitumenjadikuat.BayiMusa disembunyikan dalam peti itu di sungai Nil. Untuk memastikan bayi Musa aman, Miryam, kakak Musa menjaga Musa. Keluarga ibu Yokebet saling menyayangi. Keluarga Ibu Hana (1 Samuel 2:19)BapakElkanadanibuHanasangatmenyayangiSamuel.Merekainginagar Samueltumbuhmenjadianakyangbaik.SamueltinggalbersamaimamElidi Silo. Ibu Hana membuat jubah kecil untuk Samuel. Jubah itu diberikan kepada SamuelsaatmerekapergikeSilo.Disanamerekajugamempersembahkan korban sembelihan tahunan.SetelahguruberceritatentangIbuYokebetdanIbuHanayangsangat menyayangianaknya,mintalahsiswauntukberceritakasihsayangyangdia rasakan dari orang tuanya, kakak, adik, atau orang lain yang sangat menyayangi mereka.48 Buku Guru Kelas I SDKegiatan 5: Kartu Kasih SayangGuru mengarahkan siswa untuk mewarnai kartu dan menuliskan nama orang yangmerekasayangisertamemperlihatkankartutersebutkepadaseseorang yang namanya tertulis dalam kartu ibu.BerdoaMintalahsiswamengucapkandoasyukurkeluarganya(orangtuadan kakak/adiknya) dan bersedia menyayangi mereka sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. Dapat juga menggunakan doa yang ada di buku, kemudian minta mereka secara bergantian berdoa untuk pertemuan selanjutnya.49 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiPelajaran 5Aku Menyayangi KeluargakuBahan Alkitab: 1 Korintus 13: 1-7Kompetensi Dasar: 1.3Menerima dan mensyukuri keberadaan keluarga dan teman2.3Bersikap tulus dalam mengasihi keluarga dan teman2.4Bersikap santun dalam hidup bersama dengan orang lain 3.3Menceritakan cara mengasihi keluarga dan teman3.4Menceritakan pengalaman hidup bersama dengan orang lain4.3Menunjukkan sikap mengasihi keluarga dan temanPengantar Padapelajaranyangmasihbertemakeluargaku,siswadiajakuntukdapat melakukantindakanmengasihisemuaanggotakeluarganya.Gurudapat menjelaskan kasih seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 13:1-7. Bagi siswa kelas 1, konsep kasih lebih mudah dipahami dengan mengemukakan beberapacontohyangdekatdengankehidupansiswasendiri.Mengasihidalam hal ini menyayangi. Bagi siswa kelas 1 pada umumnya dipahami sebagai perbuatan yangmenyenangkanhatiorangtua,saudara,keluargaatauTuhanYesus.Bagi siswa,mengasihiorangtuaatausayangkepadaorangtuaberartimenjadianak yang taat, rajin belajar, tidak bertengkar dengan saudara, mendoakan orang tua, dan sebagainya. Contoh-contoh yang mengacu pada tindakan nyata memudahkan siswa memahami konsep kasih. Guruperlumemberipenjelasansederhanakepadasiswabahwamengasihi Allahberartimengasihiorangtua,saudaraatauoranglaindisekitarmereka. Bila kamu menyayangi orang tuamu, maka apa yang seharusnya kamu lakukan? Demikian seterusnya. Kita mengasihi Allah dan sesama sebagai ucapan syukur atas kasih Allah yang terlebihdahulumengasihikita.EkspresiyangpalingutamadarikasihAllah dikomunikasikan kepada kita dalam Yohanes 3:16 dan Roma 5:8. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang 50 Buku Guru Kelas I SDtunggal, supaya setiaporang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan berolehhidupyangkekal(Yohanes3:16).AkantetapiAllahmenunjukkan kasih-Nyakepadakita,olehkarenaKristustelahmatiuntukkita,ketikakita masih berdosa (Roma 5:8).Selanjutnya,siswadiajakbernyanyigembiradenganlaguyangbertemakan kasih mengasihi di dalam keluarga sebagaimana yang diketahui siswa. Misalnya lagu Kasih itu lemah lembut atau menggunakan lagu yang ada di buku siswa.PenilaianPenilaianyangdilakukanadalahpenilaiansepanjangprosespembelajaran ketika melakukan tugas-tugas yang ada pada buku siswa.Kegiatan 1: Doaku untuk KeluargaKasih kepada keluarga dapat diekspesikan melalui doa yang dinaikkan kepada Tuhan.Mintalahsiswauntukmenuliskanpokokdoamereka(apayanghendak merekadoakanbagiorangtua,saudara,danyanglainnya).Siswamenuliskan dalamkolomyangtersedia.Gurumembimbingsiswauntukmengucapkan doapendek/sederhanadengantujuanagarsiswamulaiterbiasamendoakan keluarganya.Kegiatan 2: Kegiatan KasihGurumenjelaskantugassiswaselamasemingguuntukmelakukantindakan kasihkepadakeluarga.Siswaperlumemperhatikangambaryangadadalam tugas siswa, yaitu melakukan dalam tindakan nyata dan sebagai buktinya, minta tanda tangan orang tua mereka. Tugas ini perlu dikomunikasikan kepada orang tua sehingga mereka membantu dalam memonitor kegiatan pembiasaan ini. BerdoaMintalah siswa mengucapkan doa syukur keluarganya (orang tua dan kakak/adiknya)yangtelahmengasihinyadanbersediamengasihimereka.Siswa dapat juga menggunakan doa yang ada di buku kemudian minta mereka secara bergantian berdoa untuk pertemuan selanjutnya.51 Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekertiPelajaran 6 Keluargaku Hidup RukunBahan Alkitab: Mazmur 133: 1-3Kompetensi Dasar:1.3Menerima dan mensyukuri keberadaan keluarga dan teman2.3Bersikap tulus dalam mengasihi keluarga dan teman2.4Bersikap santun dalam hidup bersama dengan orang lain 3.3Menceritakan cara mengasihi keluarga dan teman3.4Menceritakan pengalaman hidup bersama dengan orang lain4.3Menunjukkan sikap mengasihi keluarga dan temanPengantar Pembelajarandiawalidengantanyajawabsiapasajaorangyanghidup bersama-samadirumah.Siswamulaimemahamikonsepkeluargayangterdiri dariorangtuadananak-anak.Selainitu,biasanyaadaoranglainyangtinggal serumahdengansiswa,misalnyakakeknenek(orangtuadariayahdanibu), pamandanbibi(saudaradariayahdanibu)atausaudarasepupu(anakdari paman dan bibi). Mereka semua adalah keluarga besar siswa.Kemudiandijelaskanbagaimanakeluargayangharmonisdanrukunyang diimpikan oleh semua orang. Tidak ada pertengkaran, semua diselesaikan dengan baik dan damai. Mazmur 133:1-3 mengungkapkan kebenaran rohani yang sama denganpasalYohanes17:1-26dimanaYesusberdoaagarparapengikut-Nya ditetapkandalamkasih,kekudusan,danpersatuan.RohKudusmenghendaki adanyapersekutuanyangindah(lih.1Kor1:10-13;3:1-3).Tetapikasihyang sungguh-sungguhbagiAllahdansesama,bersamaandenganpenyuciandalam kebenaran frman Allah, akan membuat Allah mendekati dan mengurapi umat-Nya. Kemudian,siswadiajakbernyanyigembiradenganlaguyangbertemakan kasih mengasihi di dalam keluarga dengan lagu yang diketahui siswa, misalkan lagu Kasih itu lemah lembut, atau menggunakan lagu yang ada di buku siswa.52 Buku Guru Kelas I SDPenilaianPenilaianyangdilakukanadalahpenilaiansepanjangprosespembelajaran ketika melakukan tugas-tugas yang ada pada buku siswa.Kegiatan 1: Pohon Keluarga (Family Tree)Siswamenuliskansiapasajaanggotakeluarganyadanmenceritakan kapan