keefektifan model time token berbantu media …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf ·...

81
KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA KARIKATUR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 11 KOTA TEGAL SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Novita Mariana 1401413134 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: vunhu

Post on 07-Aug-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN

BERBANTU MEDIA KARIKATUR

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn

KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 11 KOTA TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Novita Mariana

1401413134

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik

sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat pada

skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, Juli 2017

Novita Mariana

1401413134

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

di : Tegal

hari,tanggal : 10 Juli 2017

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Model Time Token Berbantu Media

Karikatur terhadap Motivasi dan Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri

Panggung 11 Kota Tegal oleh Novita Mariana 1401413134, telah dipertahankan di

hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 2 Agustus 2017.

PANITIA UJIAN

Ketua

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang

lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)

Ilmu tanpa akal ibarat seperti memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal tanpa ilmu

ibarat seperti memiliki kaki tanpa sepatu (Ali bin Abi Thalib).

Life is like riding a bicycle. To keep your balance , you must keep moving

(Albert Einstein)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tuaku

tercinta Bapak Beno dan Ibu Sapuroh (Almh) yang telah

memberi kasih sayang yang begitu besar, Kakak-kakak

dan Adikku tercinta Neli Purwanti, Leli Nurhidayah,

Shinta Mellasari, dan Benni Saputra yang selalu

memotivasi saya, Keponakanku tercinta Faezya Al-Fatih

Sudarmo dan Anindya Fauziah Sudarmo yang selalu

menghiburku.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

vi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,

dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul”Keefektifan Model Time Token berbantu Media Karikatur terhadap

Motivasi dan Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal”.

Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi,

tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, dukungan, dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan untuk belajar di Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah mengijinkan melaksanakan penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan untuk

memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd. Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah memfasilitasi pemberian ijin untuk

melakukan penelitian.

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

vii

5. Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd. dan Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., sebagai

dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi

motivasi yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi.

6. Darto, S.Pd.I. dan Surati, S.Pd., sebagai Kepala SD Panggung 10 dan SD

Panggung 11 Kota Tegal yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan

penelitian.

7. Sarwono, S.Pd. dan Sakina Prebawaningrum, S.Pd., sebagai guru SD

Panggung 10 dan SD Panggung 11 Kota Tegal yang telah memberi waktu,

partisipasi, dan bimbingan dalam membantu penulis melaksanakan

penelitian.

8. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

UNNES angkatan 2013 yang saling memberi semangat dan motivasi.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca guna peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Tegal, Juli 2017

Penulis

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

viii

ABSTRAK

Mariana, Novita. 2017. Keefektifan Model Time Token Berbantu Media Karikatur

terhadap Motivasi dan Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri Panggung

11 Kota Tegal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing:

Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd. dan Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.

Kata Kunci: hasil belajar; model Time Token berbantu media karikatur; motivasi

belajar;

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran wajib yang

terdapat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah, memfokuskan pada

pembentukan warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter Pancasila.

Pembelajaran PKn selama ini masih berpusat pada guru. Pembelajaran belum

melibatkan siswa secara maksimal. Hal tersebut menjadikan siswa mudah bosan

dan kurang tertarik dengan pembelajaran PKn. Kurangnya ketertarikan siswa

terhadap pembelajaran akan berpengaruh pada hasil belajar. Model Time Token

berbantu media karikatur dapat menjadi model alternatif dalam pembelajaran

PKn. Penerapan model Time Token berbantu media karikatur dapat mendorong

siswa aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan

model Time Token berbantu media karikatur terhadap motivasi dan hasil belajar

PKn kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

experimental bentuk nonequivalent control group design. Populasi berjumlah 62

siswa terdiri dari 32 siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 KotaTegal dan 30

siswa kelas V SD Negeri Panggung 10 Kota Tegal. Teknik penentuan sampel

yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh. Seluruh populasi digunakan sebagai

sampel penelitian. Analisis statistik yang digunakan yaitu pearson correlation

untuk uji validitas dan Cronbach’s Alpha untuk uji reliabilitas instrumen. Metode

Lilliefors untuk menguji normalitas data, metode independent sample t test untuk

uji homogenitas, uji t dan uji pihak kanan untuk uji hipotesis.

Hasil uji hipotesis motivasi belajar siswa menggunakan uji t diketahui bahwa

thitung > ttabel (2,848 > 2,000) dengan nilai signifikansi 0,006 < 0,05, sedangkan uji

hipotesis hasil belajar siswa menunjukkan hasil thitung > ttabel ( 2,031 > 2,000)

dengan signifikansi 0,047 < 0,05. Sementara hasil uji hipotesis data motivasi

belajar siswa menggunakan uji pihak kanan menunjukkan bahwa bahwa thitung >

ttabel (4,660 > 1,696) dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sedangkan hasil uji

hipotesis hasil belajar siswa menunjukkan bahwa thitung > ttabel (3,497 > 1,696)

dengan signifkansi 0,001< 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa penerapan model Time Token berbantu media karikatur efektif terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa. Model Time Token memerlukan alokasi waktu

yang panjang untuk itu, guru harus disiplin dalam penggunaan waktu sehingga

rencana pembelajaran yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Siswa hendaknya dapat memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan sebaik-

baiknya. Demi kemajuan kualitas pendidikan hendaknya dilakukan pengawasan

berkala terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul... ................................................................................................................. i

Pernyataan Keaslian ............................................................................................ ii

Persetujuan Pembimbing ..................................................................................... iii

Pengesahan .......................................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ...................................................................................... v

Prakata..... ............................................................................................................ vi

Abstrak...... .......................................................................................................... viii

Daftar Isi.............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii

Daftar Gambar ..................................................................................................... xv

Daftar Lampiran .................................................................................................. xvi

BAB

1 PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................. 10

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 10

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 11

1.5.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 12

1. 5.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 13

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 14

1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 14

1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 14

2 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 16

2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 16

2.1.1 Belajar ................................................................................................... 16

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

x

2.1.2 Pembelajaran ......................................................................................... 17

2.1.3 Faktor yang Memengaruhi Belajar........................................................ 19

2.1.4 Model Pembelajaran ............................................................................. 20

2.1.5 Model Pembelajaran Time Token .......................................................... 21

2.1.6 Media Pembelajaran .............................................................................. 25

2.1.7 Konsep Dasar Karikatur ........................................................................ 27

2,1.8 Hakikat Motivasi Belajar ...................................................................... 31

2.1.9 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran .............................. 32

2.1.10 PKn di Sekolah Dasar ........................................................................... 33

2.1.11 Materi Keputusan Bersama di SD ......................................................... 36

2.1.12 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ....................................................... 39

2.1.13 Hasil Belajar .......................................................................................... 42

2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 44

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 49

2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 51

3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 53

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 53

3.1.1 Prosedur Penelitian............................................................................... 54

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 60

3.2.1 Populasi ................................................................................................. 60

3.2.2 Sampel ................................................................................................... 61

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 61

3.3.1 Variabel Bebas ..................................................................................... 61

3.3.2 Variabel Terikat ................................................................................... 61

3.4 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 62

3.4.1 Variabel Model Time Token Berbantu Media Karikatur....................... 63

3.4.2 Variabel Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 63

3.4.3 Variabel Hasil Belajar Siswa ............................................................... 64

3.5 Data Penelitian ..................................................................................... 65

3.5.1 Sumber Data .......................................................................................... 65

3.5.2 Jenis Data .............................................................................................. 66

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xi

3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 66

3.6.1 Wawancara Tidak Terstruktur............................................................... 66

3.6.2 Observasi ............................................................................................... 66

3.6.3 Dokumentasi ......................................................................................... 67

3.6.4 Kuesioner (Angket) ............................................................................... 68

3.6.5 Tes ......................................................................................................... 68

3.7 Instrumen Penelitian.............................................................................. 69

3.7.1 Instrumen Penelitian Kualitatif (Non-tes) ............................................ 69

3.7.2 Instrumen Penelitian Kuantitatif (Tes) ................................................. 73

3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................ 79

3.8.1 Analisis Deskripsi Data ........................................................................ 79

3.8.2 Teknik Analisis Statistik Data Hasil Penelitian.................................... 82

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 88

4.1 Objek Penelitian ................................................................................... 88

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...................................................... 88

4.1.2 Kondisi Responden ............................................................................... 89

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ................................................... 91

4.2.1 Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................................................... 92

4.2.2 Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................................. 96

4.3 Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 99

4.3.1 Analisis Deskriptif Data Variabel Model Time Token .......................... 100

4.3.2 Analisis DataPretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(Data Awal) ........................................................................................... 101

4.3.3 Deskripsi Data Variabel Motivasi Belajar Siswa .................................. 104

4.3.4 Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Siswa (Data Akhir).................. 115

4.4 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ................................................ 118

4.4.1 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 119

4.4.2 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................... 125

4.5 Pembahasan .......................................................................................... 133

4.5.1 Variabel Model Time Token Berbantu Media Karikatur .................... 134

4.5.2 Variabel Motivasi Belajar Siswa ........................................................ 137

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xii

4.5.3 Variabel Hasil Belajar Siswa .............................................................. 141

4.5.4 Perbedaan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Model

Time Token Berbantu Media Karikatur .............................................. 144

4.5.5 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Model

Time Token Berbantu Media Karikatur .............................................. 146

4.5.6 Keefektifan Model Time Token Berbantu Media Karikatur

terhadap Motivasi Belajar Siswa ........................................................ 147

4.5.7 Keefektifan Model Time Token Berbantu Media Karikatur

terhadap Hasil Belajar Siswa .............................................................. 148

5. PENUTUP .......................................................................................... 149

5.1 Simpulan ............................................................................................. 149

5.2 Saran ................................................................................................... 151

5.2.1 Bagi Guru ........................................................................................... 152

5.2.2 Bagi Siswa .......................................................................................... 153

5.2.3 Bagi Sekolah ....................................................................................... 153

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 155

LAMPIRAN ........................................................................................................ 159

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Perlakuan yang Diberikan pada Penelitian ......................................... 59

3.2 Penskoran Skala Likert ....................................................................... 71

3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Uji Coba Angket Motivasi Belajar ....... 73

3.4 Kisi-kisi Soal Uji Coba Tes ................................................................ 74

3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Soal Uji Coba ........................................ 76

3.6 Kriteria Interprestasi Skor Angket ...................................................... 82

4.1 Kondisi Responden Berdasarkan Umur ............................................. 90

4.2 Nilai Pengamatan Model Time Token ................................................. 101

4.3 Deskripsi Data Pretest PKn Siswa ..................................................... 101

4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest PKn Siswa .................................... 102

4.5 Deskripsi Data Motivasi Belajar PKn Siswa ...................................... 104

4.6 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar PKn Siswa ..................... 105

4.7 Kategori Skor Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen ......... 107

4.8 Kategori Skor Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Kontrol ................ 108

4.9 Kriteria Motivasi Belajar PKn Per Siswa ........................................... 109

4.10 Rekapitulasi Persentase Motivasi Belajar PKn Siswa

Per Indikator Kelas Eksperimen ......................................................... 111

4.11 Rekapitulasi Persentase Motivasi Belajar PKn Siswa

Per Indikator Kelas Kontrol ................................................................ 113

4.12 Paparan Data Hasil Belajar PKn Siswa (Data Akhir) ......................... 116

4.13 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa ................................... 117

4.14 Uji Normalitas Data Pretest PKn Siswa Kelas Eksperimen ............... 120

4.15 Uji Normalitas Data Pretest PKn Siswa Kelas Kontrol ..................... 120

4.16 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar PKn Siswa

Kelas Eksperimen ............................................................................... 120

4.1.7 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar PKn Siswa

Kelas Kontrol ...................................................................................... 121

4.18 Uji Normalitas Data Hasil Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen ..... 121

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xiv

4.19 Uji Normalitas Data Hasil Belajar PKn Siswa Kelas Kontrol ............ 122

4.20 Uji Homogenitas Data Pretest PKn Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ............................................................................... 122

4.21 Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar PKn Siswa

Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 123

4.22 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar PKn Siswa

Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 124

4.23 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Pretest PKn Siswa .............................. 125

4.24 Uji Perbedaan Data Motivasi Belajar PKn Siswa .............................. 127

4.25 Uji Perbedaan Data Hasil Belajar PKn Siswa .................................... 128

4.26 Uji Keefektifan Data Motivasi Belajar PKn Siswa ............................ 130

4.27 Uji Keefektifan Data Hasil Belajar PKn Siswa .................................. 132

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................................ 50

3.1 Desain Penelitian Nonequivalen Control Group Desain ........................ 53

4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ........... 103

4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol .................. 103

4.3 Histogram Data Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen ........... 106

4.4 Histogram Data Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Kontrol.................. 106

4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen .......... 117

4.6 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol ................. 118

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ................................................... 159

2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol .......................................................... 160

3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ........................................................ 161

4. Nilai Angket Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen................ 162

5. Nilai Angket Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Kontrol ...................... 163

6. Hasil Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen ........................................... 164

7. Hasil Belajar PKn Siswa Kelas Kontrol.................................................. 165

8. Silabus Pembelajaran .............................................................................. 166

9. Pengembangan Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen....................... 167

10. Pengembangan Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ............................. 170

11. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ................................................ 172

12. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ................................................ 180

13. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 ....................................................... 188

14. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ....................................................... 192

15. Materi Ajar kelas Eksperimen dan Kontrol Pertemuan Ke-1 .................. 196

16. Materi Ajar kelas Eksperimen dan Kontrol Pertemuan Ke-2 .................. 199

17. Kisi-kisi Soal Evaluasi PKn Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pertemuan Ke-1 ....................................................................................... 201

18. Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pertemuan Ke-1 ....................................................................................... 202

19. Kisi-kisi Soal Evaluasi PKn Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pertemuan Ke-2 ....................................................................................... 204

20. Soal Evaluasi PKn dan Kunci Jawaban Kelas Eksperimen

dan Kontrol Pertemuan Ke-2 ................................................................... 205

21. Pedoman Pengamatan Pelaksanaan Model Time Token .......................... 206

22. Lembar Pengamatan Model Time Token Pertemuan 1 ............................ 210

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xvii

23. Lembar Pengamatan Model Time Token Pertemuan 2 ............................ 211

24. Rekapitulasi Pengamatan Model Time Token .......................................... 212

25. Pedoman Pengamatan Pelaksanaan Model Konvensional ...................... 213

26. Lembar Pengamatan Model Konvensional Pertemuan 1 ........................ 215

27. Lembar Pengamatan Model Konvensional Pertemuan 2 ........................ 216

28. Rekapitulasi Pengamatan Model Konvensional ...................................... 217

29. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................................... 218

30. Soal Uji Coba .......................................................................................... 221

31. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........ 230

32. Soal Pretest dan Postest Kelas eksperimen dan Kontrol......................... 233

33. Telaah Soal Pilihan Ganda Tim Ahli 1 .................................................... 238

34. Telaah Soal Pilihan Ganda Tim Ahli 2 .................................................... 242

35. Telaah Soal Pilihan Ganda Tim Ahli 3 .................................................... 246

36. Kisi-kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar PKn Siswa ......................... 250

37. Lembar Uji Coba Angket Motivasi Belajar PKn Siswa .......................... 251

38. Lembar Angket Motivasi Belajar PKn Siswa ......................................... 255

39. Lembar Validitas Butir Penyataan Angket Motivasi Belajar PKn

Siswa ....................................................................................................... 258

40. Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ................. 261

41. Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Data Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................ 262

42. Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Data Postest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................ 263

43. Tabulasi Hasil Uji Coba Soal Pilihan Ganda .......................................... 264

44. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Belajar PKn Siswa ............. 266

45. Output SPSS Versi 21 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar

PKn Siswa ............................................................................................... 267

46. Output SPSS Versi 21 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

PKn Siswa ............................................................................................... 270

47. Tabulasi Hasil Uji Coba Soal Pilihan Ganda .......................................... 271

48. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ........................................ 273

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xviii

49. Output SPSS Versi 21 Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ......................... 274

50. Output SPSS Versi 21 Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda .................... 277

51. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda.............................. 278

52. Rekapitulasi Daya Beda Soal Pilihan Ganda .......................................... 279

53. Output SPSS Versi 21 Uji Normalitas Data Pretest ................................ 280

54. Output SPSS Versi 21 Uji Homogenitas Data Pretest ............................ 281

55. Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretest Siswa ........................................... 282

56. Output SPSS Versi 21 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar PKn

Siswa ....................................................................................................... 283

57. Output SPSS Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar PKn

Siswa ....................................................................................................... 284

58. Output SPSS Versi 21 Uji Perbedaan Data Motivasi Belajar

PKn Siswa ............................................................................................... 285

59. Output SPSS Versi 21 Uji Keefektifan Data Motivasi Belajar

PKn Siswa ............................................................................................... 286

60. Output SPSS Versi 21 Uji Normalitas Data Hasil Belajar

PKn Siswa ............................................................................................... 287

61. Output SPSS Versi 21 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar PKn

Siswa ....................................................................................................... 288

62. Output SPSS Versi 21 Uji Perbedaan Data Hasil Belajar

PKn Siswa .............................................................................................. 289

63. Output SPSS Versi 21 Uji Keefektifan Data Hasil Belajar

PKn Siswa ............................................................................................... 290

64. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur .................................................. 291

65. Tabulasi Jawaban Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ...................... 292

66. Tabulasi Jawaban Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ............................ 294

67. Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................. 296

68. Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................. 298

69. Tabulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................................... 300

70. Tabulasi Hasil Belajar Kelas Kontrol ...................................................... 302

71. Dokumentasi Pembelajaran Time Token ................................................. 304

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

xix

72. Dokumentasi Pembelajaran Konvensional ............................................. 306

73. Sampel Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen .............................. 307

74. Sampel Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol ..................................... 308

75. Surat Ijin Penelitian dari Koordinator PGSD Tegal ................................ 309

76. Surat Rekomendasi Permohonan Ijin Riset BAPPEDA ......................... 310

77. Surat Keterangan telah Melaksanakan Uji Coba Instrumen ................... 311

78. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian

di SDN Panggung 11Kota Tegal ............................................................. 312

79. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian

di SDN Panggung 10 Kota Tegal ............................................................ 313

.............................................................................................................................

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian. Berikut penjelasan selengkapnya.

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak

yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, mulai dari penyempurnaan

kurikulum pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidik, hingga perbaikan

sarana pendidikan. Upaya tersebut, dilakukan dengan berlandaskan kesadaran

akan pentingnya peran pendidikan bagi kemajuan bangsa di masa yang akan

datang. Munib (2012: 27) menyatakan bahwa, “Pendidikan mengemban tugas

untuk menghasilkan manusia sebagai individu yang berbudaya, cerdas dan

memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat”. Pernyataan tersebut, sejalan dengan pengertian pendidikan yang

tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 1

tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

2

Berdasarkan pendapat Munib dan pengertian pendidikan yang tercantum

dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai sarana

pengembangan sumber daya manusia (SDM) sekaligus sarana pengembangan

karakter bangsa sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pengembangan SDM dan karakter bangsa tidak dapat dipisahkan. Kedua hal

tersebut akan memengaruhi masa depan bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Pengembangan SDM yang diikuti dengan pengembangan

karakter yang baik akan membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara,

sebaliknya apabila pengembangan SDM tidak diikuti dengan pengembangan

karakter yang baik dapat mengancam masa depan bangsa dan negara. Usaha dan

kerjasama dari berbagai pihak terkait perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia

sangat diperlukan, demi terciptanya generasi penerus bangsa yang cerdas dan

berkarakter Pancasila.

Setiap usaha pendidikan, harus dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan

tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Fungsi dan tujuan

pendidikan nasional yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga

Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (UU RI Nomor 20

Tahun 2003: 5)

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

3

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, tampak bahwa

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memiliki tujuan menjadikan

bangsa Indonesia manusia yang cerdas, religius dan berakhlak mulia. Setiap

penyelenggara pendidikan khususnya pendidikan formal harus merancang

program pendidikan dengan sebaik-baiknya agar tujuan pendidikan nasional dapat

tercapai. Rancangan program pendidikan tersebut akan dijadikan pedoman bagi

guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) mencakup beberapa mata pelajaran.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan adalah Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menjelaskan bahwa,

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga

negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Winataputra (2009: 1.15) menjelaskan lebih lanjut mengenai tujuan

pembelajaran PKn. Tujuan pembelajaran PKn adalah agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

(a) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

isu kewarganegaraan, (b) berpartisipasi secara aktif dan

bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi, (c)

berkembang secara positif dan demokratis, untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa lain, (d) berinteraksi dengan bangsa-

bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak

langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Kesimpulan dari uraian tersebut adalah bahwa mata pelajaran PKn

merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai, artinya mata

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

4

pelajaran tersebut bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada nilai-nilai budaya

bangsa dan diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

bermasyarakat. Mengingat pentingnya peranan PKn sebagai mata pelajaran

pembentukan watak dan karakter bangsa, maka mata pelajaran tersebut tetap

dipertahankan dalam kurikulum pendidikan dasar maupun kurikulum pendidikan

di perguruan tinggi.

Mata Pelajaran PKn berdasarkan struktur kurikulum SD/MI khususnya

pada kelas tinggi, mendapat alokasi waktu dua jam pelajaran setiap minggunya.

Durasi untuk satu jam pelajaran adalah 35 menit. Jumlah minggu efektif dalam

satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. Dalam jangka waktu

tersebut, guru harus menyampaikan semua materi pelajaran PKn dengan berbagai

pokok bahasan yang ada kepada siswa termasuk penyelenggaraan tes baik

formatif maupun tes sumatif. Guru berperan penting dalam penciptaan proses

pembelajaran yang efektif, seperti halnya yang dikemukakan oleh Rifa’i dan Anni

(2012: 65) bahwa, “Efektivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik di

sekolah tidak semata-mata ditentukan derajat pemilikan potensi peserta didik

yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, terutama pendidik yang

profesional”.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh potensi yang dimiliki siswa.

Lingkungan belajar serta cara guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran juga turut menentukan keberhasilan belajar siswa. Namun sangat

disayangkan bahwa dalam pelaksanaanya mata pelajaran PKn masih mengalami

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

5

beberapa keterbataan dan kendala yang disebabkan karena beberapa faktor baik

faktor guru, siswa, sarana dan prasarana, serta lingkungan belajar sehingga

mengakibatkan keberhasilan belajar seringkali tidak tercapai secara maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sakina Prebawaningrum, S.Pd. guru

kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal dan hasil observasi pada hari Senin

tanggal 16 Januari 2017 pukul 09.00-11.00 WIB diketahui bahwa proses

pembelajaran PKn di kelas masih menerapkan model konvensional. Guru masih

menjadi sentral dalam pembelajaran. Komunikasi pembelajaran di kelas masih

bersifat satu arah, yaitu dari guru ke siswa. Penggunaan model dan media pada

pembelajaran PKn kurang dimaksimalkan oleh guru. Kegiatan pembelajaran di

kelas lebih banyak diisi dengan mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi,

dan mengerjakan tugas sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk

mengungkapkan gagasan yang dimilikinya. Kegiatan yang terkesan monoton

tersebut mengakibatkan siswa kurang aktif dan kurang berinteraksi dengan siswa

lainnya. Kemudian masih ditemukan siswa yang mengobrol dan mengantuk saat

berlangsungnya pembelajaran PKn. KKM untuk mata pelajaran PKn di SD

tersebut adalah 75. Berdasarkan hasil ulangan akhir semester gasal kelas V tahun

ajaran 2016/ 2017 diketahui masih terdapat siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM.

Kondisi yang terjadi di kelas tersebut, tidak selaras dengan karakteristik

pembelajaran PKn paradigma baru. Winataputra (2012:1.3) menjelaskan

mengenai karakteristik pembelajaran PKn paradigma baru yaitu, membelajarkan

dan melatih siswa berpikir kritis, membawa siswa mengenal, memilih, dan

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

6

memecahkan masalah serta melatih siswa dalam berpikir sesuai dengan metode

ilmiah dan keterampilan sosial yang sejalan dengan pendekatan inkuiri.

Guru perlu melakukan suatu usaha agar pembelajaran PKn dapat terlaksana

dengan baik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran tersebut. Usaha yang dapat

dilakukan guru adalah membuat suatu variasi pembelajaran. Guru dituntut lebih

cerdas dan kreatif dalam membuat variasi pembelajaran. Salah satu cara untuk

mengadakan variasi pembelajaran adalah menerapkan model pembelajaran

didukung dengan penggunaan media. Menurut Kurniasih dan Sani (2015: 20),

suatu model pembelajaran dapat berfungsi secara efektif apabila guru

memerhatikan kondisi, bahan pelajaran serta sumber belajar. Hal tersebut

dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

PKn adalah model pembelajaran Time Token. Kurniasih dan Sani (2015: 107)

menjelaskan bahwa, model Time Token merupakan model pembelajaran

kooperatif yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan partisipasi

peserta didik. Model tersebut merupakan contoh penerapan pembelajaran yang

demokratis di sekolah. Pada tahun 1998 model Time Token pernah digunakan oleh

Arend dengan tujuan melatih dan mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Penerapan model Time Token menuntut siswa untuk aktif berpartisipasi dalam

pembelajaran. Siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pembelajaran.

Siswa memiliki kewajiban untuk mengemukakan pendapat sekaligus memiliki

hak untuk dihargai pendapatnya. Kesadaran siswa akan hak dan kewajibannya

membuat siswa lebih bertanggungjawab saat mengikuti pembelajaran.

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

7

Model Time Token dalam penelitian ini, akan didukung dengan penggunaan

media pembelajaran. Asra, dkk (2007: 5.5) berpendapat bahwa media

pembelajaran dapat melengkapi dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran,

meningkatkan hasil, aktivitas dan motivasi siswa dalam suatu proses

pembelajaran. Peran media pembelajaran memang besar dalam memicu timbulnya

ketertarikan siswa terhadap suatu materi pelajaran. Apabila siswa memiliki

ketertarikan yang lebih pada pembelajaran, maka motivasi siswa untuk

mempelajari suatu materi akan meningkat. Meningkatnya motivasi belajar siswa

tentu akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajarnya.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn adalah

media karikatur. Media karikatur merupakan salah satu jenis media grafis yang

menyajikan desain materi dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual.

Waluyanto (2000: 131) menjelaskan bahwa,

Karikatur merupakan salah satu bentuk karya komunikasi visual

yang efektif dalam penyampaian pesan kritik sosial. Karikatur yang

baik ada perpaduan unsur-unsur kecerdasan, ketajaman dan

ketepatan berpikir kritis serta ekspresif dalam menanggapi fenomena

kehidupan masyarakat, kritik sosial tersebut dikemas secara humoris.

Pengertian tersebut mengandung arti bahwa, karikatur dapat melatih siswa

berpikir kritis dalam menanggapi suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Harapannya media karikatur, dapat membuat siswa lebih tertarik pada

pembelajaran PKn, dan memudahkan siswa dalam memahami materi

pembelajaran. Proses pengamatan siswa terhadap karikatur akan memunculkan

berbagai pendapat yang dapat siswa kemukakan melalui penerapan model Time

Token, dari hal tersebut dapat memicu timbulnya suasana belajar yang aktif.

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

8

Penelitian mengenai model Time Token dan media karikatur sudah pernah

dilakukan sebelumnya, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan Contesa

(2016) yang berjudul “Keefektifan Model Time Token terhadap Hasil Belajar PKn

Kelas V SD Negeri Gugus Cakra Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa, model Time Token efektif digunakan dalam pembelajaran PKn. Penelitian

selanjutnya adalah penelitian Chairia (2016) yang bejudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa

Kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar Sri Bawono Lampung Timur Tahun ajaran

2014/2015”. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran

Time Token berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar sejarah

siswa kelas X8 SMA N 1 Bandar Sri Bawono.

Penelitian Widiastuti (2015) dengan judul “Melalui Media Karikatur dalam

Pembelajaran dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) Kompetensi Dasar Budaya Politik”. Hasil penelitian menyimpulkan: (1)

daya serap materi pembelajaran PKn pada kompetensi dasar Budaya Politik dapat

meningkat, (2) penggunaan media pembelajaran karikatur dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa Kelas XI di SMKN 1 Wonosobo tahun pelajaran 2011/2012

mata pelajaran PKn kompetensi dasar Budaya Politik, (3) nilai rata-rata pada

siklus 1= 77 dan siklus 2 = 86 dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan

adanya media karikatur hasil belajar PKn siswa kelas XI SMKN 1 Wonosobo

mengalami peningkatan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis berminat untuk

mengadakan penelitian yang berjudul “Keefektifan Model Time Token Berbantu

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

9

Media Karikatur terhadap Motivasi dan Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri

Panggung 11 Kota Tegal”. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian

sebelumnya yaitu sama-sama menerapkan model Time Token yang diterapkan

pada pembelajaran PKn. Bedanya adalah pada penelitian ini, model Time Token

akan didukung dengan penggunaan media karikatur yang belum banyak

diterapkan pada jejang sekolah dasar.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa

masalah berikut:

(1) Guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn, masih menerapkan model

pembelajaran konvensional dengan ceramah sebagai model utama, sehingga

informasi hanya bersumber dari guru. Akibatnya siswa menjadi kurang aktif

dalam pembelajaran.

(2) Pembelajaran PKn yang berpusat pada guru, mengakibatkan pembelajaran

kurang menyenangkan bagi siswa.

(3) Penggunaan model dan media dalam pembelajaran PKn belum dimanfaatkan

secara maksimal oleh guru, membuat pembelajaran kurang menarik bagi

siswa, akibatnya materi yang diajarkan menjadi kurang bermakna.

(4) Pembelajaran PKn yang monoton, mengakibatkan menurunnya motivasi

belajar siswa.

(5) Pembelajaran PKn di kelas didominasi oleh siswa dengan intelektual tinggi,

sedangkan siswa dengan tingkat intelektual rendah pasif dalam pembelajaran.

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

10

(6) Komunikasi dalam pembelajaran PKn masih bersifat satu arah yaitu dari guru

ke siswa, membuat minimnya intensitas siswa untuk saling berinteraksi,

sehingga mengakibatkan kurang berkembangnya keterampilan sosial siswa.

(7) Tidak adanya informasi tentang pelaksanaan model pembelajaran inovatif

Time Token di SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, perlu adanya pembatasan masalah untuk

keefektifan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

(1) Penelitian ini memfokuskan pada keefektifan penerapan model Time Token

berbantu media karikatur terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil

belajar yang dimaksud adalah hasil belajar dalam ranah kognitif.

(2) Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi PKn kelas V

semester 2. Standar kompetensi (SK) 4. Menghargai keputusan bersama.

Kompetensi dasar (KD) 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

(3) Karikatur yang digunakan adalah karikatur digital, yaitu karikatur yang dibuat

dengan bantuan komputer. Karikatur tersebut berjenis karikatur verbal dan

nonverbal. Karikatur verbal adalah karikatur yang dalam visual gambarnya

memanfaatkan unsur-unsur verbal seperti kata, frase, dan kalimat, di samping

gambar yang didistorsikan. Karikatur nonverbal adalah karikatur yang

memanfaatkan gambar sebagai bahasa bertutur agar maksud dalam gambar

tersampaikan kepada pembaca.

(4) Responden penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri Panggung 10 Kota Tegal

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

11

sebagai kelas kontrol dan siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal

sebagai kelas eksperimen.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

(1) Bagaimanakah pelaksanaan model Time Token berbantu media karikatur

dalam pembelajaran PKn materi keputusan bersama pada siswa kelas V SD

Negeri Panggung 11 Kota Tegal?

(2) Bagaimanakah motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota

Tegal ketika mengikuti pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan

model Time Token berbantu media karikatur?

(3) Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota

Tegal ketika mengikuti pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan

model Time Token berbantu media karikatur?

(4) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas V dari pembelajaran

yang menerapkan model Time Token berbantu media karikatur dengan

motivasi belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan model

konvensional pada mata pelajaran PKn materi keputusan bersama?

(5) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas V dari pembelajaran

yang menerapkan model Time Token berbantu media karikatur dengan hasil

belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan model konvensional pada

mata pelajaran PKn materi keputusan bersama?

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

12

(6) Apakah penerapan model Time Token berbantu media karikatur efektif

terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal

pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama?

(7) Apakah penerapan model Time Token berbantu media karikatur efektif

terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal pada

pembelajaran PKn materi keputusan bersama?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan tolak ukur berhasil tidaknya penelitian yang

dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini, akan diuraikan menjadi dua yaitu tujuan

umum dan tujuan khusus. Uraian selengkapnya mengenai tujuan penelitian ini

yaitu sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan

penerapan model pembelajaran Time Token berbantu media karikatur terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal

dalam pembelajaran PKn materi keputusan bersama.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini, diuraikan menjadi tujuh yaitu sebagai

berikut:

(1) Mendeskripsikan pelaksanaan model Time Token berbantu media karikatur

dalam pembelajaran PKn materi keputusan bersama kelas V SD Negeri

Panggung 11 Kota Tegal.

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

13

(2) Mendeskripsikan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11

Kota Tegal ketika mengikuti pembelajaran PKn materi keputusan bersama

dengan menerapkan model Time Token berbantu media karikatur.

(3) Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota

Tegal ketika mengikuti pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan

menerapkan model Time Token berbantu media karikatur.

(4) Menganalisis dan mendeskripsikan perbedaan motivasi belajar siswa kelas V

dari pembelajaran yang menerapkan model Time Token berbantu media

karikatur dengan motivasi belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan

model konvensional pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama.

(5) Menganalisis dan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa kelas V dari

pembelajaran yang menerapkan model Time Token berbantu media karikatur

dengan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan model

konvensional pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama.

(6) Menganalisis dan mendeskripsikan keefektifan model Time Token berbantu

media karikatur terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung

11 Kota Tegal pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama.

(7) Menganalisis dan mendeskripskan keefektifan model Time Token berbantu

media karikatur terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11

Kota Tegal pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni

manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis adalah manfaat dalam

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

14

bentuk teori, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat dalam bentuk praktik.

Berikut akan dijabarkan manfaat teoritis dan manfaat praktis dalam penelitian ini.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu, menyediakan informasi dan

tambahan pengetahuan mengenai keefektifan model Time Token berbantu media

karikatur terhadap motivasi dan hasil belajar PKn siswa kelas V pada materi

keputusan bersama. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai rujukan bagi

penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran

PKn di sekolah dasar.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi siswa, bagi guru,

bagi sekolah, dan bagi peneliti. Berikut ini akan diuraikan manfaaf praktis dari

penelitian ini.

1.6.2.1 Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran PKn, memudahkan siswa untuk memahami

materi keputusan bersama, melatih kepercayaan diri siswa untuk menyampaikan

pendapat di muka umum, melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi, serta

melatih keterampilan sosial siswa.

1.6.2.2 Bagi Guru

Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk

menerapkan model pembelajaran Time Token berbantu media karikatur pada

pembelajaran PKn di sekolah.

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

15

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Memberikan kontribusi bagi sekolah dan menambah inovasi dalam proses

pembelajaran PKn, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah.

1.6.2.4 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai penerapan

model Time Token berbantu media karikatur dalam proses pembelajaran PKn di

sekolah dasar, dan dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan

pembelajaran PKn di sekolah dasar.

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

16

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Bagian kajian pustaka berisi mengenai landasan teori yang menjadi dasar

teori dalam melaksanakan penelitian, penelitian yang relevan, kerangka berpikir,

dan hipotesis penelitian. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai bagian kajian

pustaka.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar-dasar teori yang melandasi suatu penelitian.

Uraian selengkapnya mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini yaitu

sebagai berikut.

2.1.1 Belajar

Kata belajar sudah sering kita dengar dan bukan merupakan kata yang asing

bagi kita. Sebagian besar dari kita tentu memahami apa yang dimaksud dengan

belajar, meskipun pemahaman tersebut masih dalam taraf yang paling sederhana.

Sejauh ini, banyak ahli yang telah membahas mengenai arti kata belajar. Guna

menghindari pemahaman yang keliru, kita perlu mengkaji pendapat dari para ahli

berikut ini.

Sardiman (2007: 20) menjabarkan definisi belajar dalam arti luas dan arti

sempit.

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

17

Belajar dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan psiko- fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya, sedangkan dalam arti sempit belajar

dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang

merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya.

Slameto (2013: 2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan

tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh manusia dari

hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat Susanto (2013: 4) yang mengartikan belajar

sebagai suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang secara sengaja dan penuh

kesadaran dengan tujuan untuk memeroleh konsep, pemahaman, atau pengetahuan

baru yang mampu membuat perubahan perilaku yang relatif baik dan tetap pada

diri seseorang. Sementara Rifa’i dan Anni (2012: 66) menjelaskan bahwa,“belajar

merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang”.

Berdasarkan beberapa definisi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada seseorang yang

dilakukan secara sadar. Perubahan perilaku tersebut diperoleh dari hasil interaksi

dengan lingkungannya. Belajar dapat membantu manusia dalam mengembangkan

potensi dan kepribadian manusia agar menjadi manusia seutuhnya, yakni manusia

yang memiliki ilmu pengetahuan sekaligus memiliki akhlak yang mulia.

2.1.2 Pembelajaran

Susanto (2013: 18-19) menjelaskan, “Kata pembelajaran merupakan

perpaduan dari dua aktivitas yaitu belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara

metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

18

instruksional dilakukan oleh guru”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kata

pembelajaran merupakan bentuk penyederhanaan dari kata mengajar, proses

belajar, atau kegiatan belajar mengajar.

Nurani (2003) dalam Ruminiati (2007: 1.14) menjelaskan bahwa,”Konsep

pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses

belajar pada diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik, didukung

seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran”.

Huda (2013: 5) mendefinisikan pembelajaran sebagai perubahan perilaku,

dan sebagai perubahan kapasitas. Contoh pembelajaran sebagai perubahan

perilaku yaitu seorang yang awalnya memiliki perilaku kasar dengan adanya

pembelajaran akan berubah menjadi penyayang, sedangkan contoh pembelajaran

sebagai perubahan kapasitas yaitu seorang yang awalnya takut dan tidak percaya

diri dalam menyelesaikan tugas pada mata pelajaran tertentu menjadi seseorang

yang percaya diri dengan adanya pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan untuk

memfasilitasi pembelajar dalam meningkatkan kualitas diri. Pembelajaran disini

cenderung mengarah pada siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai pengajar.

Interaksi antara individu dengan lingkungannya akan terjadi secara terus menerus

dalam suatu proses pembelajaran. Interaksi tersebut kemudian akan menimbulkan

terjadinya perubahan pada diri siswa sebagai pembelajar. Perubahan tersebut

misalnya dalam hal pengetahuan yang dimiliki siswa dan perubahan perilaku

siswa.

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

19

2.1.3 Faktor yang Memengaruhi Belajar

Rifa’i dan Anni (2012: 81) menggolongkan faktor-faktor yang berkontribusi

terhadap proses dan hasil belajar peserta didik menjadi dua, yaitu (1) kondisi

internal peserta didik yang mencakup tiga kondisi yaitu, kondisi fisik seperti

kesehatan organ tubuh; kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional;

dan kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan, (2)

kondisi eksternal yang ada di lingkungan peserta didik seperti variasi dan tingkat

kesulitan materi belajar, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya

belajar masyarakat.

Peserta didik yang mengalami kelemahan pada kondisi fisiknya, misalnya

menderita buta warna tidak dapat membedakan warna dengan benar, sehingga

akan sulit dalam belajar melukis atau belajar menggunakan bahan-bahan

berwarna. Peserta didik dengan tingkat intelektual rendah akan kesulitan dalam

memahami pelajaran. Peserta didik yang mengalami ketegangan emosional,

misalnya takut dengan guru, akan mengalami kesulitan untuk memulai belajar

baru, karena teringat perilaku pendidik yang ditakutinya. Peserta didik yang

mengalami hambatan bersosialisasi misalnya kesulitan beradaptasi dengan

lingkungan, pada akhirnya akan mengalami hambatan dalam belajarnya. Faktor-

faktor internal tersebut terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, perkembangan,

dan pengalaman belajar yang pernah dialami anak sebelumnya.

Faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi belajar peserta didik

memiliki keterkaitan. Faktor eksternal yang meliputi variasi dan tingkat kesulitan

materi belajar, tempat belajar, iklim belajar, suasana belajar, dan budaya

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

20

masyarakat belajar dapat memengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar peserta

didik. Peserta didik yang mempelajari materi dengan tingkat kesulitan tinggi, jika

belum memiliki faktor internal yang diprasyaratkan, dapat membuatnya kesulitan

dalam belajar, misalnya anak tidak bisa perkalian sebelum menguasai

penjumlahan terlebih dahulu. Tempat belajar yang kurang nyaman, iklim belajar

yang kurang mendukung, suasana lingkungan yang tidak kondusif misalnya

karena adanya suara bising dari kendaraan akan mengganggu konsentrasi belajar

peserta didik. Apabila peserta didik tidak berkonsentrasi dalam belajarnya, maka

akan memengaruhi hasil belajar yang dicapainya.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya

faktor-faktor yang memengaruhi belajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari

dalam diri peserta didik, seperti kondisi peserta didik baik fisik maupun psikis,

tingkat intelegensi, emosional dan kemampuan sosial. Faktor eksternal merupakan

faktor di luar diri peserta didik seperti kondisi lingkungan belajar, dan variasi

materi pelajaran. Apabila faktor internal sudah dipenuhi oleh pesera didik, diikuti

faktor eksternal yang mendukung, maka akan membuat peserta didik meraih

keberhasilan belajar. Apabila faktor internal sudah terpenuhi dengan baik, akan

tetapi tidak didukung dengan adanya faktor eksternal yang baik atau sebaliknya,

maka keberhasilan belajar peserta didik akan sulit dicapai.

2.1.4 Model Pembelajaran

Joyce dan Weil (1986) dalam Abimanyu, dkk (2008: 3.11) menjelaskan

bahwa,

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

21

“Model belajar adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran”.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Aunurrahman (2010:146) mendefinisikan

model pembelajaran sebagai berikut:

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

menggambarkan langkah-langkah yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu. Kerangka tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menjadi pedoman bagi guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Wawasan yang luas mengenai

model pembelajaran harus dimiliki guru sebelum model tersebut diterapkan

kepada siswa. Guru harus mengetahui karakteristik model pembelajaran,

kesesuaiannya dengan materi yang akan diajarkan, dan tujuan belajar yang hendak

dicapai. Penerapan model pembelajaran dapat membantu siswa dalam

mengembangkan potensi dan keterampilan siswa, selain itu penggunaan model

pembelajaran yang menarik dapat memicu munculnya ketertarikan siswa untuk

mengikuti pembelajaran.

2.1.5 Model Pembelajaran Time Token

Model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam suatu proses

pembelajaran banyak macamnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan guru adalah model Time Token. Time Token dilihat dari struktur

katanya berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri atas dua kata yaitu time yang

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

22

berarti waktu dan token yang berarti tanda. Time Token dalam bahasa Indonesia

berarti tanda waktu, maksudnya adalah dalam pelaksanaan model pembelajaran

tersebut, siswa memiliki kesempatan untuk berbicara, berpendapat, memberi

informasi, atau bertanya kepada teman-temannya dengan batasan waktu yang

ditentukan.

Aqib (2013: 33) menjelaskan bahwa, model pembelajaran Time Token

merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan

keterampilan sosial dan menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa

diam sama sekali. Maksudnya adalah penerapan model pembelajaran Time Token

bertujuan untuk membuat semua siswa aktif dalam pembelajaran sehingga tidak

ada lagi siswa yang mendominasi dan siswa yang hanya menjadi pendengar saat

pembelajaran berlangsung. Caranya adalah dengan memberikan tanggungjawab

pada setiap siswa untuk berkontribusi selama pembelajaran. Bentuk kontribusi

tersebut berupa penyampaian pendapat, komentar, atau informasi dengan dibatasi

waktu yang telah ditentukan.

Kurniasih dan Sani (2015: 107) menjelaskan bahwa, model pembelajaran

Time Token merupakan contoh penerapan model pembelajaran yang demokratis di

sekolah. Model tersebut dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran, dapat

melatih siswa mencari solusi bersama terhadap suatu permasalahan yang ditemui,

serta berguna untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa

tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali pada saat pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Time Token merupakan model pembelajaran yang dapat diterapkan agar siswa

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

23

berkontribusi secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menyampaikan

pendapat, komentar, atau informasi yang dimiliki melalui kegiatan diskusi

klasikal yang melibatkan semua anggota kelas dengan batasan waktu yang

ditentukan. Model tersebut dapat digunakan untuk melatih siswa menghargai

pendapat oranglain serta mengajarkan kedisiplinan pada siswa agar memanfaatkan

waktu yang dimiliki sebaik mungkin.

2.1.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Time Token

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu

juga dengan model Time Token. Kurniasih dan Sani (2015: 107- 108) menjabarkan

mengenai kelebihan dan kekurangan model Time Token. Kelebihan model Time

Token adalah : (a) mampu mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan

partisipasinya dalam proses pembelajaran, (b) siswa tidak mendominasi

pembicaraan atau diam sama sekali pada saat pembelajaran, (c) siswa menjadi

aktif dalam kegiatan pembelajaran ketika tiba giliranya berpendapat, (d) mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, (e) menumbuhkan

kebiasaan pada diri siswa untuk saling mendengarkan, berbagi informasi,

memberikan masukan, dan bersikap terbuka terhadap kritik, (f) mengajarkan

siswa agar saling menghargai pendapat orang lain, (g) mengajak siswa untuk

mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui, (h) penerapannya

tidak memerlukan banyak media pembelajaran.

Kekurangan model Time Token, yaitu sebagai berikut: (a) hanya dapat

diterapkan pada mata pelajaran tertentu, (b) memerlukan banyak waktu untuk

persiapannya, (c) siswa yang aktif tidak bisa mendominasi dalam kegiatan

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

24

pembelajaran, (d) tidak dapat digunakan pada kelas yang jumlah siswanya

banyak, hal tersebut dikarenakan semua siswa harus menyampaikan pendapatnya

kepada teman-temannya, sehingga apabila jumlah siswa terlalu banyak

dikhawatirkan ada siswa yang tidak mendapatkan giliran untuk berpendapat

dikarenakan kurangnya alokasi waktu.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, setiap model

pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk

model pembelajaran Time Token. Kelebihan model Time Token di antaranya

mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, melatih komunikasi siswa,

melatih siswa untuk menghargai pendapat oranglain, dan melatih siswa untuk

terbuka terhadap kritik. Kekurangan yang dimiliki model Time Token adalah

siswa yang aktif tidak bisa mendominasi dalam pembelajaran, hanya bisa

diterapka pada mata pelajara tertentu saja, serta membutuhkan alokasi waktu yang

panjang baik pada saat persiapan maupun saat pelaksanaannya. Guru harus cerdas

dan disiplin dalam pembagian alokasi waktu pembelajaran agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2.1.5.2 Teknis pelaksanaan Model Pembelajaran Time Token

Langkah- langkah model pembelajaran Time Token menurut Kurniasih dan

Sani (2015: 108-109) yakni sebagai berikut:

(1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(2) Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi klasikal.

(3) Guru memberi tugas pada siswa.

(4) Guru memberi sejumlah kupon bicara. Nilai satu kupon bicara ± 30 detik.

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

25

(5) Guru meminta siswa untuk menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum

berbicara atau memberi komentar. Satu kupon bicara hanya dapat digunakan

untuk satu kali komentar. Siswa dapat memberikan komentarnya lagi setelah

bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah kehabisan kupon, tidak

boleh bicara lagi, dan siswa yang masih memiliki kupon harus bicara sampai

kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak mendapat giliran

berbicara.

(6) Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.

(7) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

2.1.6 Media Pembelajaran

Media pembelajaran berperan penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Asra, dkk. (2007: 5.5) menjelaskan bahwa, “Kata media dalam ‘media

pembelajaran’ berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran

diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang

melakukan suatu kegiatan belajar”. Menurut Romiszowski dalam Wibawa dan

Mukti (2001: 12), media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber

pesan kepada penerima pesan. Sementara Sanaky (2013: 4) berpendapat bahwa,

”Media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat

digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi

efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran”.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan suatu perantara yang digunakan guru untuk

memudahkan penyampaian materi ajar agar mudah diterima dan dipahami oleh

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

26

siswa. Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik

materi yang akan diajarkan. Penggunaan media pembelajaran yang tepat, akan

mempertinggi efektifitas pembelajaran di kelas.

2.1.6.2 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Ruminiati (2007: 2.12-2.13) fungsi utama media pembelajaran ada

dua. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi

kedua media adalah sebagai sumber belajar. Fungsi media pembelajaran sebagai

alat bantu pembelajaran, maksudnya adalah sebagai alat bantu, media berfungsi

memudahkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Setiap materi ajar

memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Materi ajar dengan tingkat kesukaran

yang tinggi tentu membutuhkan usaha yang lebih agar siswa dapat memahami

materi tersebut, dengan adanya media inilah materi ajar yang sukar dapat

tersampaikan dan menjadi mudah dipahami oleh siswa.

Media pembelajaran sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala

sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran peserta

didik berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu

manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media

pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu

guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta

dapat memperkaya wawasan siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran

memiliki dua fungsi utama. Fungsi pertama yaitu media pembelajaran sebagai alat

bantu maksudnya adalah media pembelajaran dapat membantu dan mempermudah

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

27

guru dalam penyampaian materi ajar dan membantu peserta didik dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Fungsi kedua yaitu media sebagai

sumber belajar maksudnya adalah media pembelajaran dapat membantu siswa

memeroleh suatu pengetahuan dan menambah pengalaman belajar. Media

pembelajaran akan berfungsi secara optimal apabila media tersebut sesuai dengan

karakteristik materi. Keterampilan guru dalam menentukan media pembelajaran

yang akan digunakan sangat diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan baik.

2.1.6.3 Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran, dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk.

Klasifikasi media pembelajaran menurut Siddiq, dkk (2008: 2.17-2.18) dibedakan

ke dalam bentuk media grafis, media audio, media proyeksi diam, media proyeksi

gerak, media cetak, dan media nyata.

Media grafis yaitu media yang menyajikan desain materi dalam simbol-

simbol komunikasi visual. Media grafis bersifat sederhana, mudah dibuat, dan

relatif murah. Contoh media yang termasuk dalam kelompok media grafis yaitu:

gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, globe,

papan flanel, dan papan bulletin.

Media audio, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk

lambang-lambang auditif. Media audio mengandalkan kemampuan indera

pendengaran manusia dalam menangkap isi pesan atau materi pelajaran. Beberapa

contoh media yang termasuk dalam kelompok media audio di antaranya adalah

media radio, media rekaman, dan laboratorium bahasa.

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

28

Media Proyeksi diam, yaitu media yang menyajikan desain pesan atau

materi layaknya media grafis, tetapi penyajiannya dengan teknik diproyeksikan

dengan peralatan yang disebut proyektor. Media proyeksi diam, terdiri dari: film

bingkai (slide), film rangkai (film strip), media transparansi (Overhead

Projector/Transparancy).

Media Proyeksi gerak, yaitu media yang menyajikan desain pesan atau

materi dalam bentuk objek yang bergerak. Media Proyeksi gerak digunakan

melalui proses perekaman dan menggunakan alat perekam gerak (seperti kamera

video), atau menyajikan gerakan-gerakan yang ditampilkan langsung oleh

pemeran. Beberapa contoh media yang temasuk dalam kelompok media proyeksi

gerak yaitu: film, televisi, komputer (animasi), dan permainan simulasi.

Media cetak, yaitu media yang menyajikan desain pesan atau materi (verbal

tulis dan gambar) dalam bentuk cetak. Contoh media yang termasuk dalam media

cetak adalah buku, modul, surat kabar, majalah, LKS dan sebagainya.

Media nyata, yaitu media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam bentuk

keseluruhan/utuh, maupun dalam bentuk bagian/contoh bagian dari benda

tertentu, yang termasuk dalam kelompok media nyata antaralain seperti obyek,

spesimen, mock up, herbarium, insektarium dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bentuk di antaranya media grafis seperti

gambar/foto, sketsa, kartun, peta, globe, diagram/chart; media audio seperti

rekaman, dan radio; media proyeksi diam seperti film bingkai, film rangkai, dan

media transparansi; media proyeksi gerak seperti film televisi, animasi, dan

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

29

permainan simulasi; media cetak seperti buku, surat kabar, modul, dan lain

sebagainya; media nyata seperti spesimen, mock up, herbarium, insektarium, dan

sebagainya. Pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran harus

disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan serta harus disesuaikan dengan

kemampuan guru yang menggunakan media tersebut.

2.1.7 Konsep Dasar Karikatur

Widiastuti (2015: 14) menjelaskan,”Kata karikatur berasal dari bahasa Italia

yaitu ‘caricare’ yang artinya memuat. Tujuan utama dari karikatur adalah memuat

sebanyak mungkin makna untuk ditampilkan secara efektif di dalam sebuah potret

wajah”. Lebih lanjut Larousse (1979: 266) dalam Widiastuti (2015: 14)

menjelaskan,“Caricature ast le dessin, peinture saitirique ou grotesque de

quelqu’un ou quelque chose”. Pendapat tersebut berarti karikatur adalah

lukisan/gambar yang lucu atau aneh dari seseorang atau sesuatu.

Wijana (1995: 8) dalam Supriyadi (2010: 16), berpendapat karikatur

merupakan bagian dari kartun dengan ciri deformasi atau distorsi wajah, biasanya

wajah tokoh manusia yang dijadikan sasarannya. Sedangkan menurut Wijana

(2004) dalam Widiastuti (2015: 14) karikatur merupakan gambar yang bermuatan

humor atau satir dengan mengambil objek orang-orang terkenal atau orang biasa

yang ditampilkan dengan lebih humoris, dan digambarkan dengan pemiuhan

tubuh dan wajah.

Supriyadi (2010: 16) membedakan karikatur menjadi dua jenis, yakni

karikatur verbal dan nonverbal. Karikatur verbal yaitu karikatur yang dalam visual

gambarnya memanfaatkan unsur-unsur verbal seperti kata, frase, dan kalimat, di

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

30

samping gambar tokoh yang didistorsikan, sedangkan karikatur nonverbal

cenderung memanfaatkan gambar sebagai bahasa bertutur agar maksud dalam

gambar tersampaikan kepada pembaca.

Karikatur mampu menjelaskan banyak hal dengan lebih ramah, lebih

menyentuh, lebih manusiawi, dan membangkitkan tawa, akan tetapi dilain sisi

karikatur juga dapat membangkitkan amarah seseorang. Namun diluar hal tersebut

karikatur mampu berperan sebagai pencatat peristiwa, menampilkan hubungan-

hubungan peristiwa serta mampu menginterprestasikan makna. (Sudarta, 1980:

viii dalam Supriyadi, 2010: 18).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, karikatur adalah

gambar atau lukisan dengan objek manusia atau benda yang digambarkan dengan

pemiuhan (distortion) yang ditampilkan secara lebih humoris serta memuat suatu

makna yang ingin disampaikan. Karikatur sendiri dibedakan menjadi dua jenis

yaitu karikatur verbal, dan karikatur nonverbal. Karikatur merupakan bagian dari

kartun, sedangkan kartun dalam klasifikasi media pembelajaran merupakan jenis

media grafis, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk simbol-

simbol komunikasi visual. Jadi dapat disimpulkan bahwa karikatur sebagai media

pembelajaran termasuk dalam media visual grafis yang hanya bisa diamati oleh

indra penglihatan saja. karikatur dapat menjadi media untuk menyampaikan

pesan-pesan yang mendidik dalam bentuk sebuah gambar. Tujuan penggunaan

karikatur sebagai media adalah untuk melatih siswa berpikir kritis dan cermat

dalam menanggapi suatu hal. Penyajian gambar yang menarik dan bermuatan

humor dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Harapannya dengan

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

31

pembelajaran yang menyenangkan akan membuat motivasi belajar siswa

meningkat sehingga nantinya akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

2.1.8 Motivasi Belajar

Donald dalam Sardiman (2007: 73) mendefinisikan, “motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling’

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Pengertian tersebut

sama halnya dengan pendapat Hamalik (2015: 158) menurutnya motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan

dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Rifa’i dan Anni (2012: 133) motivasi

adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar anak.

Uno (2011: 23-31) menjelaskan bahwa, “Istilah motivasi berasal dari kata

motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat”. Uno menambahkan

bahwa, motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Belajar

adalah perubahan tingkahlaku yang relatif tetap sebagai hasil dari praktik,

pengalaman, atau penguatan yang berlandaskan pada pencapaian tujuan tertentu.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang

sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingah laku. Uno mengklasifikasikan

indikator motivasi belajar sebagai berikut: (a) adanya hasrat dan keinginan

berhasil, (b) adanya dorongan dan kebutuhan belajar, (c) adanya harapan dan cita-

cita masa depan, (d) adanya penghargaan dalam belajar, (e) adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar, (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik.

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

32

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya

motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan yang ada dalam diri peserta didik

dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar. Motivasi dapat mendorong timbulnya

kelakuan dan memengaruhi serta mengubah kelakuan seseorang. Dorongan

tersebut dapat muncul dari dalam diri peserta didik sendiri ataupun karena ada

stimulus dari luar diri peserta didik.

2.1.9 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran

Menurut Uno (2011: 27-29), terdapat tiga peranan motivasi dalam belajar

dan pembelajaran. Peranan motivasi tersebut yaitu: (1) peran motivasi belajar

dalam menentukan penguatan belajar, maksudnya adalah apabila seorang anak

yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan

dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui, (2) peran

motivasi dalam memerjelas tujuan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar jika

yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya

oleh anak, (3) motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah

termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan tekun

dengan harapan memeroleh hasil yang lebih baik.

Berdasarkan hal tesebut dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki

peranan yang penting dalam belajar dan pembelajaran. Ketika seseorang memiliki

motivasi belajar yang tinggi, kesempatan untuk memeroleh hasil belajar yang baik

akan semakin mudah baginya. Dengan kata lain tinggi rendahnya motivasi belajar

yang dimiliki oleh peserta didik akan memengaruhi baik atau tidaknya hasil

belajar yang akan diperoleh.

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

33

2.1.10 Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran

yang wajib diajarkan pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Hal

tersebut tertulis dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa, “Kurikulum

pendidikan dasar dan pendidikan menengah wajib memuat: Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,

Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga,

Keterampilan/Kejujuran, dan Muatan Lokal.

Termuatnya pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum pendidikan

dasar dan menegah dilandasi oleh pentingnya fungsi mata pelajaran tersebut,

sebagaimana dijelaskan Susanto (2013: 225) bahwa, Pendidikan

Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang berfungsi sebagai wahana untuk

mengembangkan serta melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada

budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan

dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari. Baik sebagai individu, sebagai

anggota masyarakat, maupun sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, mata pelajaran PKn, berfungsi untuk membekali pengetahuan dan

kemampuan dasar pada siswa mengenai hal-hal yang berkenaan dengan hubungan

antarwarga dengan negara serta sebagai pendidikan pendahuluan bela negara yang

dimaksudkan agar siswa tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang

dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.

Selain memiliki fungsi penting bagi siswa, mata pelajaran PKn juga

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

34

memiliki tujuan. Tujuan tersebut termuat dalam Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi yang menjelaskan bahwa, mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

(1)berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan, (2) berpatisipasi secara aktif dan bertanggung

jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara serta anti korupsi, (3) berkembang secara

positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-

karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya, (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain

dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Selaras dengan tujuan tersebut, Zamroni dalam Susanto (2013: 226), mengatakan

bahwa, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang

bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak

demokratis.

Mulyasa (2007) dalam Ruminiati (2007: 1.26) mengemukakan bahwa, ruang

lingkup PKn secara umum meliputi delapan aspek yang kemudian dikembangkan

menjadi 24 standar kompetensi (SK) dan dijabarkan dalam 53 kompetensi dasar

(KD). Muatan SK dan KD tersebut diajarkan secara bertahap pada siswa selama

mengikuti pembelajaran PKn di sekolah dasar. Berikut penjabaran mengenai

delapan aspek yang dimaksud.

(1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara,

sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan, (2)

Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga,

tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan

daerah, norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum

dan peradilan nasional, sistim hukum dan peradilan internasional, (3) Hak

Asasi Manusia (HAM), meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

35

HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM, (4) Kebutuhan

Warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga

masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warga negara, (5) Konstitusi Negara, meliputi proklamasi

kemerdekaañ dan konstitusi yang pertama, konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi, (6)

Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan

sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi, (7)

Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara

dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,

pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila

sebagai ideologi terbuka, (8) Globalisasi, meliputi globalisasi di

lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak

globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan

mengevaluasi globalisasi.

Pembelajaran PKn di sekolah dasar, pada dasarnya adalah suatu proses

belajar mengajar yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar dengan baik

serta membentuk karakter bangsa yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD

1945. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar memberikan pelajaran pada

siswa untuk memahami dan membiasakan diri menjalani kehidupan di sekolah

maupun di luar sekolah. Hal tersebut dapat diketahui dari materi pendidikan

kewarganegaraan yang menekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam

kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana

sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya. Mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan wajib diajarkan di sekolah dasar untuk memberikan pemahaman

dan kesadaran pada jiwa peserta didik untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal

yang bermanfat demi membawa perubahan yang baik bagi bangsa dan negara.

Berdasarkan uraian tersebut, secara singkat dapat dijelaskan bahwa

pembelajaran pendidikan kewarganegaraan perlu diajarkan di SD dengan tujuan

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

36

mewariskan dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada generasi

penerus bangsa, melatih siswa berpikir kritis, mampu berpartisipasi dalam

kehidupan, mengembangkan sikap demokratis, dan melatih siswa agar mampu

berinteraksi secara positif dengan bangsa lain dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi. Pembelajaran PKn SD memiliki 24 standar kompetensi

yang dijabarkan dalam 53 kompetensi dasar yang diajarkan secara bertahap dalam

kurun waktu enam tahun.

2.1.11 Materi Keputusan Bersama di Sekolah Dasar

Materi PKn di semua jenjang kelas mengandung muatan konsep nilai, moral,

dan norma. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi kelas V

semester II dengan standar kompetensi (SK) 4. Menghargai keputusan bersama,

kompetensi dasar (KD) 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama. Standar

kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk

mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian.

2.1.11.1 Pengertian Keputusan Bersama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keputusan adalah ketetapan,

seangkan bersama diartikan sebagai serentak atau berbareng. Jadi dapat

disimpulkan bahwa, keputusan bersama adalah ketetapan yang disepakati secara

serentak atau bersama-sama. Winarno dan Kusumawati (2009: 69) menjelaskan

bahwa, “Keputusan berasal dari kata putusan yang dapat diartikan sebagai hasil

dari suatu pembicaraan yang telah disepakati bersama atau telah disepakati oleh

orang-orang yang melakukan pembicaraan itu”.

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

37

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, keputusan

bersama merupakan suatu ketetapan atau keputusan akhir dari suatu pembicaraan

yang telah disetujui oleh semua pihak yang berkepentingan. Keputusan yang telah

disepakati bersama harus dihormati, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan penuh

tanggungjawab oleh semua pihak yang bersangkutan.

2.1.11.2 Cara Pengambilan Keputusan Bersama

Widiastuti dan Rahayuningsih (2008: 81-84) menjelaskan bahwa, keputusan

bersama dapat diambil melalui dua cara. Cara pertama yaitu melalui musyawarah

untuk mufakat, dan cara kedua melalui pemungutan suara atau voting.

Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk keputusan bersama yang

mengedepankan kebersamaan. Musyawarah dilakukkan dengan mempertemukan

semua anggota atau peserta musyawarah dengan tujuan untuk memeroleh suatu

kesepakatan bersama melalui pengajuan ide atau gagasan dari semua peserta

musyawarah yang kemudian akan dipertimbangkan hingga menemukan satu

pendapat yang disepakati. Itulah yang kemudian disebut mufakat atau kesepakatan

bersama.

Pemungutan suara atau voting dilakukan jika dalam suatu musyawarah

tidak mampu menghasilkan suatu kesepakatan. Tujuan pemungutan suara yaitu

untuk mendapatkan keputusan bersama. Pemungutan suara biasanya disepakati

oleh tiap-tiap pendukung pendapat yang berbeda. Pendapat dengan pendukung

terbanyak akan ditetapkan sebagai keputusan bersama, sedangkan pendapat yang

memeroleh pendukung sedikit harus menghormati dan mematuhi pendapat yang

mendapat dukungan terbanyak. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

38

melakukan voting yaitu sebagai berikut: (1) voting dilakukkan setelah cara

musyawarah gagal menghasilkan keputusan, (2) voting dilakukan karena

ketidakmungkinan menempuh musyawarah untuk mufakat lagi, (3) voting

dilakukan setelah peserta musyawarah mempelajari setiap pendapat yang ada, (4)

voting dilakukan karena keterbatasan waktu, sementara keputusan harus segera

diambil, (5) voting dilakukan jika peserta musyawarah hadir mencapai kuorum

yaitu 2/3 dari jumlah peserta yang hadir serta memiliki hak untuk memilih, (6)

voting dinyatakan sah sebagai keputusan jika separuh lebih peserta yang hadir

menyetujuinya.

Ada kalanya keputusan bersama tidak diambil dengan cara mufakat atau

voting, tetapi dengan cara aklamasi. Aklamasi adalah pernyataan setuju secara

lisan dari seluruh anggota kelompok. Pernyataan setuju ini dilakukan untuk

melahirkan keputusan bersama. Pernyataan setuju dilakukan tanpa melalui

pemungutan suara. Aklamasi terjadi karena adanya pendapat yang dikehendaki

oleh semua anggota kelompok. Keputusan bersama yang disetujui dengan cara

aklamasi ini harus dilaksanakan oleh seluruh anggota.

2.1.11.3 Contoh Keputusan Bersama dalam Kehidupan Sehari-hari

Winarno dan Kusumawati (2009:71-76) menjelaskan bahwa, contoh

keputusan bersama dapat ditemukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Contoh keputusan bersama di lingkungan keluarga antaralain

musyawarah pembagian tugas membersihkan rumah, musyawarah untuk

menentukan waktu luang mengisi liburan. Contoh pelaksanaan keputusan bersama

di lingkungan sekolah misalnya aturan pelaksanaan jadwal piket, pemilihan ketua

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

39

kelas, dan aturan pelaksanaan tata tertib sekolah. Pelaksanaan keputusan bersama

di lingkungan masyarakat contohnya, pemilihan ketua RT, aturan kerja bakti, dan

rapat warga.

Materi keputusan bersama merupakan materi yang bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan diajarkannya materi keputusan

bersama pada siswa akan membuat siswa lebih memahami cara menghargai

keputusan yang telah diputuskan bersama dengan penuh tanggungjawab.

2.1.12 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Siswa sekolah dasar merupakan masa transisi dari sekolah taman kanak-

kanak (TK) ke sekolah dasar. Pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki oleh

anak perlu didorong sehingga dapat berkembang optimal, untuk itu penting bagi

seorang guru untuk memahami karakteristik siswa yang diajarnya.

Sardiman (2007: 120) menjelaskan, “Karakteristik siswa adalah

keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari

pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam

meraih cita-citanya”. Lebih lanjut, Sardiman menyebutkan terdapat tiga hal yang

perlu diperhatikan mengenai karakteristik siswa diantaranya, (1) karakteristik

yang berkenaan dengan kemampuan awal, (2) karakteristik yang berhubungan

dengan latar belakang dan status sosial, (3) karakteristik yang berkaitan dengan

perbedaan kepribadian.

Pengetahuan mengenai karakteristik siswa memiliki arti penting dalam

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Pengetahuan terhadap karakteristik

siswa akan bermanfaat bagi guru guna menentukan pola-pola pengajaran yang

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

40

akan dilakukan. Pola pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan

karakteristik siswa akan memudahkan siswa dalam belajar.

Menurut Kurnia, dkk (2007: 1.20-1.22) anak sekolah dasar berada pada

rentang usia 6-12 tahun. Rentang usia sekolah dasar disebut sebagai usia

berkelompok, usia kreatif, dan usia bermain. Anak akan berusaha menyesuaikan

diri dengan standar yang disepakati dalam kelompoknya agar bisa diterima dalam

kelompok tersebut. Daya kreatif seorang anak akan semakin berkembang.

Kecenderungan kreatif ini perlu mendapat bimbingan dan dukungan dari guru

maupun orang tua sehingga berkembang menjadi tindakan kreatif yang positif.

Kegiatan bermain anak semakin meluas mencangkup lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar rumah.

Lebih lanjut Kurnia menjelaskan, pada periode ini anak akan mengalami

perkembangan fisik maupun psikis seperti perkembangan bahasa, perkembangan

sosial, dan perkembangan moral. Perkembangan bahasa anak akan meningkat

terutama keterampilan berbicara dan penguasaan kosa kata, kemudian

perkembangan sosial anak mulai meluas dari lingkungan sosial di sekitar rumah

menjadi lingkungan sekolah. Perkembangan moral untuk berperilaku tidak hanya

berdasarkan respon senang atau tidak senang dari orang lain, melainkan, mulai

berkembang konsep-konsep moral yang umum dan berkembangnya suara hati

yang mulai mengendalikan perilakunya. Anak mulai mencari konsep diri dengan

mengagumi tokoh-tokoh yang dibanggakan sebagai gambaran jatidiri yang ikut

menentukan perilakunya. Namun demikian, pada periode perkembangan ini

terdapat bahaya potensial yang dapat terjadi pada seorang anak, baik yang bersifat

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

41

fisiologis maupun psikologis. Bahaya fisiologis antara lain penyakit, bentuk tubuh

yang tidak sesuai, kecelakaan, ketidakmampuan fisik, kecanggungan penampilan;

sedangkan bahaya psikologis antara lain masalah penyesuaian sosial karena

kurangnya dukungan dan pengakuan dari orang lain dan teman sebaya.

Pendapat Kurnia, sejalan dengan pendapat Susanto. Menurut Susanto (2013:

73-6) tahap perkembangan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) meliputi:

perkembangan intelektual, bahasa, sosial, emosi, dan moral. Perkembangan

intelektual usia sekolah dasar anak mampu melaksanakan tugas-tugas belajar yang

menuntut anak untuk memiliki kemampuan intelektual atau kognitif, pada akhir

masa tersebut anak sudah mampu memecahkan suatu masalah yang bersifat

sederhana.

Bahasa merupakan simbol-simbol sebagai sarana yang digunakan oleh

seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Simbol-simbol tersebut dapat

dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar maupun gerakan yang

mengandung kata-kata. Perkembangan bahasa, anak usia SD minimal harus

menguasai tiga kategori, yaitu: (1) dapat membuat kalimat yang lebih sempurna;

(2) dapat membuat kalimat majemuk; dan (3) dapat menyusun dan mengajukan

pertanyaan.

Perkembangan sosial berkaitan dengan cara anak berinteraksi dengan orang

lain. Masa SD merupakan masa objektif. Anak akan belajar menjalin ikatan baru

dengan teman sebaya atau teman sekelasnya. Anak mulai memiliki kesanggupan

menyesuaikan diri sendiri (egosentris), sikap bekerjasama (kooperatif), dan sikap

peduli terhadap kepentingan orang lain (sosiosentris).

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

42

Emosi merupakan perasaan yang diungkapkan dalam bentuk perbuatan atau

perkataan kepada orang lain atau pada diri sendiri untuk menyatakan suasana

hatinya. Emosi dimiliki oleh setiap orang, mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Kadar dan intensitas berbeda setiap anak. Usia SD anak sudah mulai menyadari

bahwa pengungkapan emosi secara kasar dapat menimbulkan akibat yang buruk.

Pada akhir usia 11 atau 12 tahun, anak sudah dapat memahami alasan yang

mendasari suatu peraturan. Pada perkembangan moral anak usia SD, anak mampu

mengikuti peraturan atau tuntutan dari orang tua dan lingkungan sosialnya, selain

itu anak sudah dapat membedakan perilaku yang salah dan benar.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa usia sekolah dasar

merupakan usia yang sangat penting untuk perkembangan anak. Anak akan

mengalami perkembangan baik fisik maupun psikisnya yang dapat memengaruhi

kehidupan anak di masa mendatang. Peran orang tua, guru, dan orang-orang

terdekat sangat diperlukan dalam hal ini. Bimbingan perlu diberikan secara intens

agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2.1.13 Hasil Belajar

Rifai’i dan Anni (2012 : 69) menjelaskan bahwa, “Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan

belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa

yang dipelajari oleh peserta didik”. Lebih lanjut Gagne dan Briggs dalam Rifai’i

dan Anni (2012: 74-75) menjelaskan bahwa hasil belajar dapat berupa: (a)

kemahiran intelektual, merupakan kemampuan yang membuat individu kompeten;

(b) strategi kognitif, merupakan kemampuan yang mengatur perilaku belajar,

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

43

mengingat, dan berpikir seseorang; (c) informasi verbal, merupakan kemampuan

yang diperoleh peserta didik dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal; (d)

keterampilan motorik, merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan

syaraf atau otot; (e) sikap, merupakan kecenderungan peserta didik untuk

merespon sesuatu.

Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar merupakan kemampuan yang

diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar di kelas. Peserta didik

dikatakan berhasil dalam belajar apabila peserta didik tersebut berhasil mencapai

tujuan pembelajaran. Sementara Benyamin Bloom dalam Sudjana (2011: 22-9)

menjelaskan hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif,

dan psikomotoris.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual terdiri dari enam

aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis, dan evaluasi.

Aspek pengetahuan dan pemahaman masih tergolong pada kognitif tingkat

rendah, sedangkan keempat aspek berikutnya merupakan kognitif tingkat tinggi.

Aspek pengetahuan atau ingatan dan aspek pemahaman yang merupakan kognitif

tingkat rendah sangat memengaruhi pencapaian aspek berikutnya. Ranah afektif

berkenaan dengan sikap. Ranah afektif terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris

berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada

enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

44

Peneliti memfokuskan pada pencapaian hasil belajar siswa pada ranah

kognitif dalam penelitian ini. Berdasarkan penjelasan ketiga ranah tersebut,

berikut akan dibahas mendalam mengenai ranah kognitif. Ranah kognitif terdiri

dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintetis dan evaluasi. Pengetahuan, dalam aspek ini meliputi pengetahuan hafalan

atau ingatan seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang,

nama tokoh, dan nama-nama kota. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk

kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi

prasarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi

pemahaman. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi, baik matermatika, ilmu

pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan bahasa.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil

belajar merupakan kemampuan yang diperoleh oleh peserta didik setelah

mengikuti pembelajaran. Hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peserta didik dikatakan berhasil dalam belajar

apabila berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

2.2 Penelitan yang Relevan

Penelitian mengenai model Time Token sudah pernah dilakukan

sebelumnya. Berikut akan dijabarkan sepuluh penelitian yang relevan dengan

penelitian ini. Pertama penelitian Contesa (2016) yang berjudul “Keefektifan

Model Time Token terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri Gugus Cakra

Kota Semarang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Time Token

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

45

efektif digunakan dalam pembelajaran PKn. Nilai presentase aktivitas siswa kelas

eksperimen pembelajaran pertama sebesar 61,1%, pembelajaran kedua 67,6%,

ketiga sebesar 64% dan keempat sebesar 71%. Rata-rata aktivitas siswa kelas

eksperimen adalah 66% termasuk dalam kategori tinggi yang membuktikan

bahwa siswa aktif dalam pembelajaran.

Ke dua penelitian Chairia (2016) yang berjudul ”Pengaruh Model

Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa

Kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar Sri Bawono Lampung Timur Tahun Ajaran

2014/2015“. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif. Hasil

penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran Time Token berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar sejarah siswa kelas X8 SMA N 1

Bandar Sri Bawono. Besar taraf signifikan model ini sebesar 0,72 yang termasuk

dalam kategori cukup.

Ke tiga penelitian Trisnawati (2015) yang berjudul “Penerapan Model Time

Token Berbantuan Audiovisual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS

Siswa Kelas V C SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) keterampilan guru pada siklus I memeroleh skor 21

kriteria baik, meningkat pada siklus II memeroleh skor 27 kriteria baik dan siklus

III meningkat dengan memeroleh skor 34 kriteria sangat baik. (2) aktivitas siswa

pada siklus I memeroleh skor 15,02 kriteria baik, pada siklus II memeroleh skor

19,66 kriteria baik dan meningkat pada siklus III memeroleh skor 22,85 kriteria

sangat baik. (3) hasil belajar dengan ketuntasan klasikal pada siklus I 60,98%,

meningkat pada siklus II menjadi 75,61%, dan siklus III meningkat menjadi

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

46

90,24%. Simpulan penelitian adalah penerapan model Time Token berbantuan

audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil

belajar dalam pembelajaran IPS Kelas V C SDN Purwoyoso 03 Semarang.

Ke empat penelitian Herlina (2015) yang bejudul “ Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87

Jakarta)”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

quasi eksperimen tipe Nonequivalent Control Group Design. Kesimpulan dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode

pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arends terhadap hasil belajar IPS

Terpadu siswa di SMPN 87 Jakarta.

Ke lima penelitian Ma’ab (2015) yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Metode Pembelajaran Time Token Arends terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas

IV Pisangan 03”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimen dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil

penelitian berdasarkan pengujian menggunakan uji-t didapat bahwa t hitung > t tabel

(2,558 > 2,004), pada taraf signifikasi 0,05. Hal ini menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran Time

Token Arends terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV Pisangan 03.

Ke enam penelitian Lau (2014) dengan judul ”Developing Students

Teamwork Skills In A Cooperative Learning Project”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif dapat meningkatkan

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

47

keterampilan dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok. Model kooperatif juga

dapat meningkatkan keterampilan anggota kelompok melalui kegiatan diskusi

dalam pembelajaran.

Ke tujuh penelitian Wibowo (2013) yang berjudul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Pkn Melalui Model Time Token Arends dengan Media Audio Visual

pada Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kota Semarang”. Jenis penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga siklus, setiap silusnya terdiri

dari satu kali pertemuan. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan,

aktivitas siswa siklus I mendapat skor 18,65 kategori cukup, siklus II menjadi

23,4 kategori baik, dan siklus III mendapat skor 26,6 dengan kategori baik. Hasil

belajar klasikal siswa siklus I 52 %, meningkat pada siklus II menjadi 71% dan

pada silus III 87%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui model Time

Token Arends dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Kandri 01 Kota Semarang.

Ke delapan penelitian Drabman (2013) yang berjudul ”Sociometric And

Disruptive Behavior as a Function of Four Types of Token Reinforcement

Programs”. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa, penerapan model Time

Token dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

serta berhasil mengubah perilaku anak menjadi tertib dalam pembelajaran.

Ke sembilan penelitian Valentina, dkk (2013) yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Time Token Arends terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas

V SD Gugus II Kecamatan Seririt”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa,

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

48

model pembelajaran Time Token Arends berpengaruh positif terhadap hasil belajar

PKn pada siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Seririt.

Ke sepuluh penelitian Iriyanti (2012) yang berjudul “Penerapan Metode

Pembelajaran Time Token Arend pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Prambanan

dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dan Prestasi Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arend pada mata pelajaran PKn dapat

meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Pada siklus I dari 36

siswa terdapat 20 siswa yang termasuk kedalam kriteria cukup dengan skor

dibawah 70, dan 16 siswa sudah mendapat skor minimal 70. Pada siklus II yang

mencapai kriteria cukup hanya 8 orang, dan yang mendapat kriteria baik 28 orang.

Dari data tersebut bisa dilihat adanya peningkatan, sdangkan untuk hasil belajar

siswa terhadap mata pelajaran PKn dari Siklus I rata – rata yang diperoleh 72,08

naik menjadi rata – rata 81,94 pada Siklus II. Dari rata- rata tersebut diketahui

terjadi peningkatan rata-rata sebesar 9,86 dari siklus I ke siklus II.

Penelitian-penelitian tersebut menjadi pendorong dan referensi bagi peneliti

untuk melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan,

memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang model

pembelajaran Time Token. Perbedan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah pada media yang digunakan untuk mendukung penerapan model Time

Token. Peneliti menggunakan media karikatur yang belum banyak digunakan

sebagai media pembelajaran pada jenjang sekolah dasar. Perbedaan lainnya adalah

terletak pada jenis penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, dan materi yang

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

49

diajarkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain quasi

experimental bentuk nonequivalent control group desaign, untuk lokasi penelitian

yang akan digunakan adalah SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal, sementara objek

penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Panggung 10 Kota

Tegal sebagai kelas kontrol, dan siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota

Tegal sebagai kelas eksperimen. Materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu

materi PKn kelas V semester 2, SK 4. Menghargai keputusan bersama, KD 4.1

Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

2.3 Kerangka Berpikir

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukkan karakter dan watak peserta didik, oleh karena

itu dalam pelaksanaannya diperlukan usaha guru supaya peserta didik mampu

memahami konsep PKn dengan lebih mudah. Cara yang dapat dilakukkan guru

yaitu dengan menerapkan model pembelajaran disertai dengan penggunaan media

yang dapat menunjang pembelajaran di kelas. Salah satu model pembelajaran

yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn yaitu model pembelajaran Time

Token .

Model pembelajaran Time Token dapat melatih keterampilan sosial peserta

didik, model pembelajaran tersebut akan diterapkan di kelas eksperimen.

Penerapan model pembelajaran Time Token akan didukung dengan penggunaan

media karikatur, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran konvensional. Kedua model tersebut akan diterapkan pada saat

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

50

pembelajaran PKn kelas V materi keputusan bersama. Kemudian motivasi dan

hasil belajar siswa kelas V yang mendapat perlakuan berupa penerapan model

Time Token berbantu media karikatur akan dibandingkan dengan motivasi dan

hasil belajar siswa kelas V yang mendapat perlakuan berupa penerapan model

pembelajaran konvensional. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian

ini.

Nnn.

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Proses pembelajaran

menggunakan model

konvensional

Proses pembelajaran

menggunakan model Time

Token berbantu media karikatur

Motivasi dan Hasil

Belajar Siswa Kelas

Kontrol

Motivasi dan Hasil

Belajar Siswa Kelas

Eksperimen

dibandingkan

1. Apakah terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa dari

pembelajaran PKn materi keputusan bersama yang menerapkan

model Time Token berbantu media karikatur dengan pembelajaran

yang menerapkan model konvensional.

2. Apakah model Time Token berbantu media karikatur efektif

terhadap motivasi dan hasil belajar PKn Kelas V pada materi

keputusan bersama.

Pembelajaran PKn Materi Keputusan Bersama

SK : 4. Menghargai Keputusan Bersama

KD : 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan

bersama

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

51

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 99) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Rumusan masalah 1, 2, dan 3 tidak dihipotesiskan karena merupakan deskriptif

kualitatif, sehingga hipotesis pertama untuk menjawab rumusan masalah keempat,

hipotesis kedua untuk menjawab rumusan masalah kelima, hipotesis ketiga untuk

menjawab rumusan masalah keenam, dan hipotesis keempat untuk menjawab

rumusan masalah ketujuh. Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Ho1 : Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari pembelajaran yang

menerapkan model Time Token berbantu media karikatur dengan motivasi

belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan model konvensional,

(Ho1 : µ1= µ2 ).

Ha1 : Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari pembelajaran yang

menerapkan model Time Token berbantu media karikatur dengan motivasi

belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan model konvensional,

(Ha1 : µ1 ≠ µ2 )

Ho2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang

menerapkan model Time Token berbantu media karikatur dengan hasil

belajar siswa yang menerapkan model konvensional, ( Ho2 : µ1= µ2 ).

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

52

Ha2 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang

menerapkan model Time Token berbantu media karikatur dengan hasil

belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan model konvensional,

(Ha2 : µ1 ≠ µ2 ).

Ho3 : Model Time Token berbantu media karikatur tidak efektif terhadap

motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas V materi keputusan

bersama, (Ho3 : µ1 ≤ µ2 ).

Ha3 : Model Time Token berbantu media karikatur efektif terhadap motivasi

belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas V materi keputusan bersama,

(Ha3 : µ1 > µ2 ).

Ho4 : Model Time Token berbantu media karikatur tidak efektif terhadap hasil

belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas V materi keputusan bersama,

(Ho4 : µ1 ≤ µ2 ).

Ha4 : Model Time Token berbantu media karikatur efektif terhadap hasil belajar

siswa pada pembelajaran PKn kelas V materi keputusan bersama, (Ha4 :

µ1>µ2).

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

149

BAB 5

PENUTUP

Bagian ini berisi mengenai simpulan yang dirangkum berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukkan dan saran peneliti untuk guru, siswa, dan sekolah.

Berikut uraian selengkapnya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan dan

pembahasan hasil penelitian pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama

dengan model Time Token berbantu media karikatur pada siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri Panggung 11 Kota Tegal, maka dapat dikemukakan simpulan

penelitian sebagai berikut:

(1) Pelaksanaan model Time Token berbantu media karikatur pada

pembelajaran PKn kelas V materi keputusan bersama berjalan baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari rekapitulasi presentase pelaksanaan model

pembelajaran dari pertemuan satu dan dua sebesar 88,63% . Presentase

tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi.

(2) Motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal ketika

mengikuti pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan

menggunakan model Time Token berbantu media karikatur dapat dikatakan

baik. Pasalnya dari 32 siswa di ketahui 13 siswa memperoleh sko

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

150

persentase motivasi belajar sebesar 81% hingga 100% termasuk dalam

kategori sangat kuat. 17 siswa memeroleh skor persentase sebesar 60%

hingga 80% termasuk dalam kategori kuat. 2 siswa memeroleh skor

persentase sebesar 41% hingga 60% termasuk dalam kategori cukup.

(3) Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal ketika

mengikuti pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan

menggunakan model Time Token berbantu media karikatur diperoleh nilai

rata-rata kelas sebesar 87,5. Rata-rata tersebut lebih tinggi dari pada rata-rata

hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran PKn menggunakan model

konvensional yaitu sebesar 81,17.

(4) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar

siswa dari pembelajaran yang menerapkan model Time Token berbantu

media karikatur dengan motivasi belajar siswa dari pembelajaran yang

menerapkan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji

hipotesis menggunakan independent sample t test melalui program SPSS

versi 21 yang menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel (2,848 > 2,000) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 ( 0,006 < 0,05).

(5) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa

dari pembelajaran yang menerapkan model Time Token berbantu media

karikatur dengan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan

model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

menggunakan independent sample t test melalui program SPSS versi

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

151

21.yang menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel (2,031 > 2,000) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 ( 0,047 < 0,05).

(6) Motivasi belajar PKn materi keputusan bersama siswa kelas V SD Negeri

Panggung 11 Kota Tegal yang menggunaakan model Time Token berbantu

media karikatur lebiih tinggi daripada motivasi belajar PKn siswa kelas V

SD Negeri Panggung 10 Kota Tegal yang menggunakan model

konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan

one sample t-test yang menunjukan nilai thitung > ttabel (4,660 > 1,696) dan

nilai signifikasi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga dapat dikatakan

model Time Token berbantu media karikatur efektif karena dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

(7) Hasil belajar PKn materi keputusan bersama siswa kelas V SD Negeri

Panggung 11 Kota Tegal yang menggunaakan model Time Token berbantu

media karikatur lebiih tinggi daripada hasil belajar PKn siswa kelas V SD

Negeri Panggung 10 Kota Tegal yang menggunakan model konvensional.

Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan one sample t-test

yang menunjukan nilai thitung > ttabel (3,497 > 1,696) dan nilai signifikasi

kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05) sehingga dapat dikatakan model Time Token

berbantu media karikatur efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa model Time Token

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

152

berbantu media karikatur terbukti berpengaruh dan signifikan terhadap motivasi

dan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal pada

materi keputusan bersama. Pelaksanaan model Time Token menekankan pada

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas, dimana siswa wajib

berbicara memberikan pendapat atau gagasan saat pembelajaran. Hal ini sulit

dilakukan oleh siswa yang sangat pemalu untuk itu diperlukan kerja keras guru

untuk memunculkan kepercayaan diri siswa sehingga siswa berani tampil di depan

kelas.

5.2.1 Bagi Guru

(1) Menjelaskan tata cara pelaksanaan pembelajaran Time Token berbantu

media karikatur dengan rinci dan jelas. Sehingga siswa benar-benar

memahami tata cara pelaksanaan model yang digunakan dan pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan.

(2) Membimbing dan mengawasi siswa saat melaksanakan diskusi kelompok

sehingga tidak ada siswa yang sibuk sendiri.

(3) Mengarahkan siswa untuk memperhatikan teman yang sedang

menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

(4) Memberikan pertanyaan spontan kepada siswa yang tidak mendengarkan

penyampaian hasil diskusi kelompok lain, sehingga siswa lebih

berkonsentrasi dan mau menghargai penyampaian hasil diskusi kelompok

lain.

(5) Guru perlu membrikan penguatan pada siswa yang dapat melaksanakan dan

menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik.

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

153

(6) Guru hendaknya menata ruang kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dilaksanakan,sehingga siswa merasa senang dan lebih semangat belajar.

5.2.2 Bagi Siswa

(1) Memerhatikan tata cara pelaksanaan pembelajaran Time Token berbantu

media karikatur dengan baik, sehingga siswa memahami tata cara

pelaksanaan model Time Token dengan jelas dan pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan.

(2) Mempergunakan waktu yang diberikan oleh guru untuk berpendapat dengan

sebaik-baiknya.

(3) Menyampaikan pendapat yang sesuai dengan pokok permasalahan yang

sedang didiskusikan dan mendengarkan serta memerhatikan dengan baik

apabila siswa lain sedang menyampaikan pendapat.

(4) Menjaga kebersihan kelas sebelum belajar, sebab kelas yang bersih dan

sehat akan membuat siswa nyaman dalam belajar.

5.2.3 Bagi Sekolah

(1) Mengikutsertakan guru dalam kegiatan seminar pendidikan dan diklat

mengenai model pembelajaran inovatif, sehingga dapat menambah wawasan

guru mengenai model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran di kelas.

(2) Melakukan pengawasan berkala terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh

guru di kelas, demi kemajuan kualitas pendidikan di sekolah.

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

154

(3) Memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung pelaksanaan

pembelajaran serta memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada

guru untuk menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

155

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Y rama Widya.

Asra, D. Darmawan, dan C. Riana. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran di

SD: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Chairia, Putri. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Time Token Terhadap

Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas X8 Di Sma Negeri 1

Bandar Sri Bhawono Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi

Universitas Negeri Lampung. Availabl at

http://digilib.unila.ac.id/21541/3/skripsi%20tanpa%20bab%20pembahasa

n.pdf. [Diakses 13/01/ 2017]

Contesa, Devilia. 2016. Keefektifan Model Time Token terhadap Hasil Belajar

PKn Kelas V SD Negeri Gugus Cakra Kota Semarang. Skripsi Universitas

Negeri Semarang. Tersedia di http://lib.unnes.ac.id. [Diakses 13/01/2017]

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Drabman, Ronald. 2013. Sociometric And Disruptive Behavior as a Function of

Four Types of Token Reinforcement Programs. Journal of Applied

Behavior Analysis. Vol 7 No. 1, hal: 93-101, Februari 2013. DOI:

10.1901. [Diakses 1/02/2017]

Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Herlina, Febriani. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time

Token Arends untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam

Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimendi SMPN 87 Jakarta).

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah tersedia di

repository.uinjkt.ac.id.[Diakses 13/01/2017]

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

156

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Iriyanti, I. Ana. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arend pada

Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Prambanan dalam Upaya Meningkatkan

Keaktifan Siswa dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia di

http://eprints.uny.ac.id/8534/1/1%20-%2007401244041.pdf. [Diakses

13/01/2017]

Kurnia, Ingridwati, dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Kurniasih, Imas. Berlin Sani, 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran:

Kata Pena

Lau, Peter. 2014. Developing students teamwork skills in a cooperative learning

project. International Journal for Lesson and Learning Studies. Vol.3,

No. 1: 80 – 99, Maret 2014, ISSN: 2046-8253. [Diakses 2/01/2017]

Ma’ab, Husnul. 2015. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token

Arends terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV Pisangan 03.

Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tersedia di

repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/.../3/HUSNUL%20M

A'AB.pdf. [Diakses 13/01/ 2017]

Munib, Achmad, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK

UNNES.

Olivia Febrayani Valentina, Nym. Jampel, I Nym. Murda. 2013. Pengaruh Model

Pembelajaran Time Token Arends terhadap Hasil belajar PKn Siswa

Kelas V SD Gugus II Kecamatan Seririt. e-journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 3 No 1. [Diakses 13/01/2017]

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: CV

Andi Offset.

Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Badung: Alfabeta.

Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Unnes Press.

Page 80: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

157

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sanaky, AH. Hujair. 2013. Media Pembelajaran Inovatif-Interaktif. Yogyakarta:

KAUKABA DIPANTARA.

Sardiman, 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Siddiq, Djauhar. M, Isniatun Munawaroh, Sungkono. 2008. Pengembangan

Bahan Pembelajaran SD: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugihartono, dkk. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methodes). Bandung:

ALFABETA.

Supriyadi, Slamet. 2011. Wacana Karikatur Indonesia: Persfektif Kajian

Pragmatik. Surakarta: UNS Press dan LPP UNS.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Trisnawati, Y. Iis . 2015. Penerapan Model Time Token Berbantuan Audiovisual

untuk Meningkatkan kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas Vc SDN

Purwoyoso 03 Kota Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Tersedia di http://lib.unnes.ac.id/. [Diakses 13/01/2017]

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakata: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Uno,B. Hamazah. 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Waluyanto, D. Heru. 2000.Karikatur sebagai Karya Komunikasi Visual dalam

Penyampaian Kritik Sosial” Nirmana 2 (2): 128-134. Fakultas Seni dan

Desain, Universitas Kristen Petra, URL (diakses Januari 2017):

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/16059/16051

Page 81: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31273/1/1401413134.pdf · keefektifan model time token . berbantu media karikatur. terhadap motivasi dan hasil belajar

158

Wibawa, B. dan Mukti, F. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV Maulana.

Wibowo, Arum. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model

Time Token Arends dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas V SD N

Kandri 01 Kota Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Tersedia di http://lib.unnes.ac.id. [Diakses 13/01/ 2017].

Widiastuti, S. Dan F. Rahayuningsih. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk

SD Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Widiastuti. 2015. Melalui Media Karikatur dalam Pembelajaran dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Kompetensi Dasar Budaya Politik . Jurnal PPKM I : halaman 11-25

ISSN: 2354-869. Tersedia di

http://abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/2015/. Diakses 13/01/

2017]

Winarno, dan M. Kusumawati. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Winataputra. 2009. Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

. 2012. Materi Dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Grup

Relasi Inti Media.