“kebijakan abdullah ahmad badawi dalam …

85
KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Oleh : Mohd Ikram Bin Othman NIM: 105045203553 KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Mohd Ikram Bin Othman

NIM: 105045203553

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Mohd Ikram Bin Othman

NIM : 105045203553

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I : Pembimbing II :

Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA Drs. Heldi, MPd

NIP : 150 270 614 NIP : 150 262 877

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA” telah diuji dalam Sidang Munaqasyah Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam pada Jurusan Jinayah Siyasah, Konsenterasi Ketatanegaraan Islam.

Jakarta, 12 Juni 2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,

MA, MM

Nip: 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Asmawi, M.Ag.

(..................................)

Nip : 150 282 394

Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag.

(..................................)

Nip : 150 282 403

Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA.

(..................................)

Nip : 150 270 614

Page 4: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Pembimbang II : Drs. Heldi, M.Pd.

(..................................)

Nip : 150 262 877

Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM.

(..................................)

Nip : 150 210 422

Penguji II : H. Abdul Wahab Abd Muhaimin, Lc, MA.

(..................................)

Nip : 150 238 774

Page 5: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

بسم االله الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur adalah milik Allah swt, yang telah menjadikan

manusia sebagai makhluk yang sempurna. Diantara salah satu kesempurnaan manusia

tersebut adalah karunia pikiran dan kecerdasan. Shalawat serta salam tercurahkan

kepada Nabi Muhammad saw dan keluarga serta sahabat Baginda.Kerana baginda

adalah sosok yang telah berjasa memberi bimbingan terhadap aktualisasi pikiran dan

kecerdasan manusia yang sesuai dengan kehendak Allah swt.

Sesungguhnya di dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menghadapi

ujian dan rintangan akibat dari beratnya topik perbahasan yang diteliti, namun penulis

akhirnya memperolehi inspirasi dari beberapa individu yang sepanjang penulisan

skripsi ini banyak membantu dalam memberikan masukan yang berharga kepada

penulis guna menyempurnakan skripsi ini.

Justeru itu, dikesempatan yang berharga ini penulis ingin mengungkapkan

rasa hormat yang dalam serta terima kasih kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM dengan kewenangan yang dimiliki

beliau telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Bapak Asmawi M.Ag Ketua Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan

Hukum (UIN) dan Ibu Sri Hidayati M.Ag Seketaris Jurusan Jiyanah Siyasah,

Page 6: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Fakultas Syariah dan Hukum (UIN), dengan sabar memberikan bantuan kepada

penulis sepanjang perkuliahan.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA. selaku dosen pembimbing I, dan

Bapak Drs. Heldi, M.Pd selaku dosen pembimbing II, dengan sabar memberikan

sepenuh arahan dan masukan dalm menyelesaikan skripsi ini. Hanya Allah swt

yang memberikan ganjaran berlipat ganda atas jasa baiknya kepada penulis.

4. Seluruh dosen Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan Hukum , serta

karyawan-karyawan yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Teristimewa buat Ayahanda, Othman Bin Jamal dan Bonda Yaminah Binti Yahya

serta tidak ketinggalan kakak kandungku Mohd Najhan Bin Othman serta seluruh

ahli keluarga tercinta. Terima kasih di atas segala doa dan kesabarannya atas jerih

payah dan pengorbanan yang tidak terhingga serta senantiasa memberikan

semangat tanpa jemu hingga anakanda dapat menyelesaikan pengajian. Jasa kalian

dalam ingatan. Tidak ada yang dapat dipersembahkan sebagai balasan, melainkan

hanya sebuah kejayaan yang cemerlang. Hanya Allah SWT yang melipat gandakan

segala pengorbanan yang dilakukan.

6. Kepada Encik Anuar Zaki Bakar, dan Keluarga (Pegawai di Kedutaan Besar

Malaysia Jakarta), Tuan H. Elyas Jafary dan Keluarga (Pegawai JPMI di Kedutaan

Besar Malaysia Jakarta), Ustaz Tuan Ismail (Pegawai Atse Agama di Kedutaan

Besar Malaysia Jakarta), yang banyak membantu memberi masukan ke dalam judul

skripsi ini. Semoga segala pengorbanan yang telah diberikan akan beroleh ganjaran

Page 7: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

pahala daripada Allah swt. Serta beberapa individu yang banyak memberi

kerjasama samada berupa kritikan mahupun saran-saran yaitu Mohd Hafiz Halim,

Aizat Yahya Arif, Khairul Anam Yazid, Khairul Anuar Amin Khir (Presiden Kelab

Umno Jakarta) Hidayah (Mantan YDP PKMI-CJ) dan yang membantu

memasukkan bahan bagi skripsi terima kasih atas partisipasinya serta beberapa

individu yang tidak dapat penulis sebut satu persatu diruangan ini, terima kasih atas

partisipasinya.

7. Teman-teman sahabat seperjuangan, khusunya Buat Haswadi Mat Husin, Imran

Taha, Azmil Atiman, dan Amar, jutaan terima kasih penulis ucapkan kepada

saudara yang mendoakan kejayaan dan memberi semangat kepada saya demi

keberhasilan penulisan karya ilmiah ini. Dan tidak lupa pada teman-teman Malaysia

yang berada di Indonesia maupun di Malaysia, dan tidak lupa juga kepada teman-

teman yang berada di Indonesia, semoga perkenalan ini dirahmati dan diberkati

olehNya. Terima kasih atas kebersamaan kalian dalam menemani penulis selama

kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akhirnya, Dan akhirnya semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan

kontribusi yang positif kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan ini banyak kekurangan, kekhilafan dan kesalahan, maka kritik dan saran

yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan

kesempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini bermanfaat buat sekelian pembaca,

semoga setiap bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari

Allah SWT. Kepada Allah jualah penulis memohon, semoga jasa baik yang mereka

Page 8: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.

Amin

Jakarta, 30 Mei 2008M 24 Jamadil Awwal 1429H

Penulis

Page 9: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….... i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….......v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5

D. Tinjauan Kepustakaan.....................................................................6

E. Metode Penelitian ...........................................................................9

F. Sistematika Penulisan ...................................................................11

BAB II SEKILAS TENTANG ABDULLAH AHAMAD BADAWI DAN

PEMERINTAHAN DI MALAYSIA ...............................................13

A. Riwayat Hidup ..............................................................................13

B. Karir Politik Dalam Kerajaan dan UMNO ...................................15

C. Gelar Yang Diterima .....................................................................19

D. Sekilas tentang Pemerintahan Malaysia ........................................19

BAB III SEKILAS TENTANG RANCANGAN PEMBANGUNAN DI

MALAYSIA, MISI NASIONAL, DAN RMK-9 ............................25

A. Sejarah Ringkas Rancangan Pembangunan Di Malaysia ........... 26

B. Tantangan Pembangunan Negara ................................................ 29

C. Misi Nasional ............................................................................... 34

Page 10: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

D. Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9) ................................ 38

BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA (MODAL INSAN) ..........................43

A. Pengertian Sumber Daya Manusia ................................................43

B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia ................................48

C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam .................52

D. Latar Belakang Timbulnya Gagasan Pembangunan Sumber Daya

Manusia di Malaysia ................................................................... 62

E. Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia ........ 66

BAB V PENUTUP .........................................................................................75

A. Kesimpulan ...................................................................................75

B. Saran-saran ................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 78

LAMPIRAN ..............................................................................................................81

Page 11: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dato’ Seri Abdullah Haji Ahmad Badawi atau yang dikenal dengan

panggilan Pak Lah adalah orang yang menggantikan Tun Dr. Mahathir Mohamad

untuk jabatan Perdana Menteri Malaysia yang kelima, pada 31 Oktober 20031. Beliau

telah membawa suatu kebijakan dan pemikiran politik yang baru dalam pemerintahan

Malaysia pada awal pemerintahnya, di antaranya yaitu prinsip “kepemimpinan

melalui teladan” yang bersifat “cemerlang, gemilang, dan terbilang”. Melalui prinsip

itu beliau berjanji akan memerangi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam

jabatan Kerajaan. Hal ini telah mendapat dukungan dan pujian dari masyarakat.

Selanjutnya di bawah pemerintahnya beliau telah memberi tumpuan pada

pemulihan sektor pertanian, terutama pendapatan para petani dalam rangka

meningkatkan ekonomi dalam negeri. Beliau juga telah memperkenalkan gagasan

"Islam Hadhari" sebagai satu visi baru dalam pemerintahan Malaysia, karena

pendekatan ini dapat mengembalikan umat Islam khususnya di Malaysia kepada

ajaran yang sebenar dan mengubah pola fikir masyarakat, yang kemudian mengubah

persepsi masyarakat Barat terhadap Agama Islam.

Gagasan Islam Hadhari adalah juga untuk memberi tumpuan terhadap

pembangunan dan pembinanaan peradaban serta menaikkan taraf hidup dengan

1 Tajudin Bin Hussein, ed., Malaysia Negara Kita, (Kuala Lumpur: MDC Publishers Sdn

Bhd, 2007), h. 309-311

Page 12: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

penguasaan ilmu pengetahuan, kualitas hidup masyarakat dan ekonomi2. Beliau juga

telah mencetuskan ide Rencana Pembangunan Negara yaitu; “Misi Nasional”, Misi

Nasional merupakan kerangka dasar program dan perlaksanaan pembangunan negara

yang menjadi tumpuan, dalam tempo lima belas tahun ke depan 2005-2020. Misi ini

terdiri dari lima prinsip yaitu; 1. meningkatkan ekonomi ke arah yang lebih tinggi,

2. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan inovasi negara dalam meningkatkan

pola fikir bangsa, 3. menangani masalah keseimbangan sosial ekonomi secara

pengorganisasian produksi dan kosumsi, 4. meningkatkan taraf kualitas hidup

masyarakat, 5. meningkatkan kemampuan institusi dan perlaksanaan. Misi ini Sebagai

keseinambungan dari RMK-9 (Rancangan Malaysia ke Sembilan). RMK-9 2006-

2010. Ia merupakan Rencana Pembangunan Negara untuk tempo lima tahun pertama,

dalam Misi Nasional. Misi ini secara keseluruhan berdasarkan dari prinsip Islam

Hadhari.

Pada pembahasan pembentangan RMK-9 di Parlemen Abdullah Ahmad

Badawi telah memperkenalkan istilah Modal Insan (Human Capital), walau istilah ini

telah lama ada, menurut beliau faktor kemanusian dan kemasyarakatan merupakan

dua perkara penting di dalam pembangunan modal insan3. Oleh karena itu,

kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi telah memberi tumpuan yang lebih kepada

pembangunan Modal Insan tersebut. Hal ini karena faktor modal insan sebagai

2 Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Islam Hadhari Satu Penjelasan, (Kuala Lumpur;

Pecetakan Nasional Malaysia Behad, Cetakan Kedua, 2005), h. 2 3 Istilah "Modal Insan" sama artinya dengan Sumber Daya Manusia.

Page 13: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

pengerak roda ekonomi, pembangunan dan kemajuan negara, menuju visi 2020 yaitu

menjadikan negara Malaysia sebagai negara yang maju, dan berdaya saing dengan

mempertahankan nilai luhur bangsa. Dengan demikian, pembangunan modal insan

harus sejalan dengan pembangunan dan kemajuan negara, agar terdapat

keseimbangan antara keduanya.

Untuk mencapai sebuah negara yang maju sudah seharusnya faktor

pembangunan modal insan menjadi bagian dari instrumen penting yang perlu diberi

tumpuan untuk mencapai pembangunan yang bersifat sustainable developmen4t. Oleh

karena itu, pembangunan modal insan merupakan tumpuan dalam RMK-9.

Pembangunan modal insan yang bakal dilaksanakan adalah secara

holistik5, yaitu mencakup pembangunan ilmu pengetahuaan, kemahiran, keupayaan

keusahawanan, pengetahuan sains dan teknologi, membudayakan sikap positif dan

progresif dengan cara pendidikan dan latihan, dan moralitas yang tinggi.

Pembentukan sebuah negara yang hanya mementingkan elemen material

akan melahirkan manusia yang bersifat individual. Hal ini mengakibatkan manusia

selalu melakukan kerusakan dan pemusnahkan sumber daya alam demi mencapai

keuntungan pribadi. Sifat demikian berlawanan dengan semangat dan falsafah

pembangunan menurut persepektif Islam. Model pembangunan menurut pandangan

4 Aminin Amir Abdullah, "Pembangunan dan Kemajuan Modal Insan Dalam RMK-9:

Satu Penelitian" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 133

5 Ibid., h. 131

Page 14: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Islam berbeda dengan konsep pembangunan di Barat. Islam menganjurkan

penganutnya agar menjaga dan memelihara segala ciptaan Allah swt di bumi ini dari

kerusakan. Oleh karena itu, pembangunan yang dibawa oleh Islam cenderung kepada

melahirkan insan yang berakhlak, berkualitas dan mempunyai kekuatan pola fikir.

Dengan demikian, kepemimpinan Abdullah Ahmad badawi telah merencana semula

dasar-dasar untuk membangunkan bangsa dan negara, yaitu dengan memberi

tumpuan kepada pembangunan modal insan karena ini merupakan asas kepada

kejayaan bangsa dan negara, disamping pembinaan tamadun manusia itu sendiri.

Untuk itu beliau telah menekankan kepada lima Departemen untuk melaksanakan

pembangunan modal insan antaranya; Departemen Pendidikan, Departemen

Pengajian Tinggi, Departement Sumber Daya Manusia, Departeman Pembangunan

Usahawan dan Koperasi dan Departemen Belia dan Sukan

Akhirnya, berdasarkan uruaian tersebut penulis memilih judul Kebijakan

Abdullah Ahmad badawi Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Di Malaysia”,

sebagai judul skripsi untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar S1.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Agar perbahasan tidak terlalu luar, maka penulisan hanya dilakukan

sekitar inti pembangunan modal insan di Malaysia menurut kaca mata Abdullah

Ahmad Badawi. Pandangan NGO seperti JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia)

YADIM (Yayasan Dakwah Islam Malaysia) dan juga para akademis dan intelektual

di Malaysia. Juga dibahaskan apakah acuan yang digunakan untuk melaksanakan

Page 15: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

pembangunan modal insan ini sebagai sebuah kebijakan kepemimpinan Abdullah

Ahmad Badawi dalam rencana pembangunan di Malaysia.

Penulis membuat rumusan dengan menimbulkan beberapa persoalan

berkenaan tajuk skripsi yang telah diajukan yaitu;

1. Bagaimanakah gagasan modal insan menurut pandangan perintisnya Abdullah

Ahmad Badawi.?

2. Bagaimanakah konsep pembangunan modal insan di Malaysia.?

3. Apa tumpuan yang utama dalam pembangunan modal insan di Malaysia.?

4. Bagaimankah Dampak kebijakan tersebut terhadap masyarakat.?

C. Tujuan dan Manafaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, kajian ini bertujuan, menjelaskan gagasan Abdullah Ahmad Badawi

dalam konsep pembangunan modal insan di Malaysia. Secara spesifik, kajian ini

bertujuan :

a) Mengetahui bagaimana sebenarnya pembangunan modal insan yang coba

dibawa oleh Abdullah Ahmad Badawi.

b) Mengetahui konsep pembangunan modal insan di Malaysia dan

penerapanya di Malaysia.

c) Tumpuan yang utama dalam pembangunan modal insan.

d) Dampak dari kebijakan tersebut

Page 16: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

2. Manfaat Penelitian

a) Hasil dari penelitian atau kajian ini dapat memberikan masukan, dan

menambah wawasan kepada yang berminat untuk membuat penelitian tentang

pembangunan modal insan di Malaysia dengan lebih terperinci.

b) Hasil Penelitan ini, dapat memberi gambaran tumpuan yang harus diberikan

kepada pembangunan modal insan dalam sesebuah negara.

c) Hasil penelitain ini juga dapat memberi gambaran tentang tokoh yang membawa

gagasan pembangunan modal insan.

D. Tinjauan Pustaka

Penulis telah menemukan sejumlah penelitian tentang topik yang telah

dilakukan, baik yang mengkaji secara spesifik maupun yang menyingung secara

umum dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan kajian terhadap

pembawa gagasan Abdullah Ahmad Badawi. Berikut temuan umum sebagian buku-

buku penelitian, adalah seperti berikut.

Karya Abdullah Ahmad Badawi yang berjudul Pembangunan Modal

Insan: koleksi ucapan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi.6 Ini merupakan hasil

ucapan beliau dari November 2003 hingga Mei 2005 yang dikumpulkan, dan

dibukukan kemudian diterbitkan oleh Institut Tadbir Awam Negara. Buku ini

merangkumi ide dan pemikiran Abdullah Ahmad Badawi dalam usaha untuk

membentuk sebuah masyarakat bertamadun dalam sebuah negara pada tahun 2020.

6 Dato seri Abdullah Ahmad Badawi, Pembangunan Modal Insan: Koleksi Ucapan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, (Kuala Lumpur: Di Terbitkan oleh Insitut Tadbir Awam Negara(INTAN),Malaysia, 2006)

Page 17: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Tema pokok buku ini seperti berikut, pertama pembangunan modal insan. kedua,

Islam Hadhari. ketiga, peranan negara dalam isu-isu global.

Buku yang diterbitkan oleh Unit Perancang Ekonomi Jabatan Perdana

Menteri yang berjudul Rancangan Malaysia kesembilan (RMK-9)7 merupakan buku

membahaskan tentang agenda dasar dan rancangan pembangunan di Malaysia. Tema

pokok buku ini, antara lain, untuk mencapai tahap ekonomi yang kukuh, tumpuan

kepada isu sosioekonomi, meningkatkan mutu hidup rakyat keseluruhan, infrastruktur

yang berkualitas, memperkukuhkan modal insan dan membaik pulih kinerja

pelayanan masyarakat. Segala agenda pembangunan yang dilaksanakan mengukuti

acuan Islam Hadhari

Karya Wan Mohd Nor Wan Daud, yang bertajuk Pembangunan di

Malaysia ke Arah Satu Kefahaman Baru yang Lebih Sempurna.8 Tema pokok

pembahasan ini, antara lain, arti pembangunan, adalah pembangunan yang

menghasilkan kebaikan, keharmonian, keadilan dan kebahgian duniawi dan ukhrawi

bukan pembangunan dalam arti kata barat yang hanya tumpuan kepada material

semata-mata. Dan juga beliau berpendapat bahwa, institut pengajian beperan sebagai

tempat merubah pola fikir dan sikap dalam mewujudkan perubahan masyarakat dan

tamadun sebuah bangsa dengan meningkatkan kualitas ilmiah, akhlak dan

profesionalisme. Juga pemikiran kritis dan kreatif digalakkan kepada para pelajar.

7 Rancangan Malaysia Kesembilan RMK-9, (Putrajaya: Unit Perancang Ekonomi,

Jabatan Perdana Menteri), 2006. 8 Wan Nor Wan Daud, Pembangunan Di Malaysia ke Arah Satu Kefahaman Baru yang

Lebih Sempurna,, (Petaling Jaya: Institut Perkembangan Minda (INMIND), 2003.

Page 18: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Karya Dr. M. Din Syamsudin,9 yang bertajuk etika Agama dalam

Membangun Masyarakat Madani, tema pembahasan ini, anatara lain. Dalam

perspektif pembangunan masyarakat madani, kemandirian merupakan unsur yang

paling menentukan. Untuk itu yang penting adalah bagaimana membentuk

kemandirian itu, sehingga mampu melahirkan kecenderungan psikologis yang positif,

seperti kreativitas, dinamika, prakarsa, dan inovasi yang menjadi ciri dominan dari

kemandirian. Dalam membangun sistem kepribadian diperlukan kesadaran akan

eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kebebasan berkehendak,

kebebasan berbuat, dan bertanggungjawab, untuk itu perlunya etika agama yang dapat

membimbing manusia pada kesadaran akan adanya sifat-sifat Tuhan pada dirinya

yang kreatif (al-khaliq), mandiri (al-qiyam binafsihi), inovatif (al-mushawwir),

percaya diri (al-qohhar) dan lain-lain. Sayangnya etika agama seringkali dilupakan

dalam proses pembangunan.

Karya Dr. Wahyu MS10 yang bertajuk Perubahan Sosial dan

Pembangunan, tema pembahasan tentang perubahan pesat di bidang ekonomi, politik,

hukum dan sosial budaya, buku ini juga membahaskan tentang teori tentang ilmu

sosial, pokok pada pembahasan buku ini pada teori perubahan sosial, dinamika

pembangunan Indonesia, pendidikan suatu tinjauan sosiokultural, kepemimpinan dan

generasi muda, partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

9 Dr. M. Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani,

(Jakarta; Pt Logos Wacana Ilmu, Cetakan Pertama, 2000). 10 Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, (Jakarta: Pt. Hecca Mitra Utama, 2005)

Page 19: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Karya Muhammad Tholhah Hasan11 yang bertajuk Islam dan Masalah

Sumber Daya Manusia, tema pembahasan tentang kesiapan sumber daya manusia

yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam mengembangkan dan menerapkan

ilmu pengetahuan dan teknologi maju yang diperlukan memasuki era globalisai,

melakukan pengenalan, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknoligi canggih tanpa mengasingkan mereka dari jati diri dan kepribadianya,

kesiapan masyarakat dalam bereaksi secara proporsional (menangkal dan

menyeimbang) tata- nilai tersebut, yang merupakan ikutan proses transformasi

tersebut, yang tidak sejalan dengan keyakinan agama, serta moral dan jati diri bangsa.

Keseluruhannya buku-buku tadi merupakan sumber kepada pembahasan

pembangunan sumber daya manusia secara umum atau pun khusus yaitu

pembangunan sumber daya manusia di Malaysia. Dari itu penulis melakukan analisis

dari buku-buku yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia dan

mengutip pembahasan yang terkait dengan pembahasan ini.

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research)

dengan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah dengan

melihat pandangan Abdullah Ahmad Badawi dan UMNO terkait pandangan

11 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta:

Lantabora Press, Cetakan Pertaman, 2003)

Page 20: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

mereka tentang konsep pembangunan Modal Insan di Malaysia. Dan kebijakan

beliau dalam penerapan kebijakan modal insan di Malaysia.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Dengan kaidah pengumpulan data-data kualitatif melalui studi

kepustakaan. Data-data kualitatif diperoleh melalui bahan primer, misalnya buku

RMK-9, Koleksi ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, buku Pentadbiran

dan Pengurusan Awam Malaysia, dan Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia.

Data sekunder yaitu, diperoleh lewat internet melalui situs-situs pemerintah

http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html, Jabatan Kemajuan Islam Juga dan

Blog yang berkaitan dengan pembahasan. Dan juga, melalui Koran-koran seperti

Kompas, Utusan Malaysia Online, dan penulisan ilmiah di dalam majalah-majalah,

Dewan Masyarakat dan Dewan Siswa.

3. Tehnik Analisis Data

Dalam menganalisis data, diterapkan tehnik analisis isi secara kualitatif,

nantinya data-data yang ada dibaca, diselektif dan dianalisis mengikut kesesuaian

tajuk atau bab yang terkait. Analisis yang dilakukan adalah analisis kualitatif.

4. Tehnik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini adalah merujuk kepada Buku

Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah Dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah, 2007, Jakarta

Page 21: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

F. Sistematika Penulisan

Bab I membicarakan tentang latar belakang masalah yang menjadi

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Juga menceritakan tentang tujuan penelitian

masalah, perbatasan serta perumusan masalah, serta metode penelitian yang dilakukan

Bab II ini, penulis akan menulis beberapa riwayat kehidupan Perdana

Menteri Malaysia yang kelima ini yaitu Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi. Juga

riwayat pendidikan, karir politik serta anugerah-anugerah yang diterima oleh beliau

sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sehingga sekarang. Juga penulis

membicarakan sejarah Malaysia, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan, dan

sistem politik di Malaysia.

Dalam bab III ini, penulis akan membahas tentang historis pembangunan

di Malaysia, dasar-dasar negara dan konsep-konsep pembangunan, juga penulis akan

membahaskan tentang RMK-9 (Rangcangan Malaysia kesembilan) dan Misi

Nasional, penulis juga kan menjelaskan apa yang terkandung di dalam RMK-9 dan

Misi Nasional.

Dalam bab IV ini akan membicarakan inti dari penulisan skripsi ini

berkenaan yang dibawa oleh pemerintah Malaysia sekalian kebijakan Abdullah

Ahmad Badawi. Dalam bab ini juga akan membicarakan pengertian Sumber daya

Manusia dan Modal Insan, Visi dan Misi Pembangunan di Malaysia, konsep

pembangunan modal insan di Malaysia, kenapa tumpuan diberikan kepada

pembangunan modal insan, asas dan ciri pembangunan modal insan di Malaysia, Dan

juga penulis membahas tentang pembangunan modal insan menurut perspektif Islam.

Page 22: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Bab IV ini akan membicarakan tentang kesimpulan serta penulis akan

memberikan saran-saran berkenaan kebijakan pembangunan modal insan yang

menjadi kebijakan pemerintah di Malaysia.

Page 23: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

BAB II

SEKILAS TENTANG ABDULLAH AHMAD BADAWI DAN

PEMERINTAHAN DI MALAYSIA

Kemajuan dan pembangunan yang telah dialami oleh Malaysia adalah

hasil kepemimpinan dari beberapa Perdana Menteri Malaysia yang telah mengepalai

kepemimpinan negara. Malaysia yang telah mengalami beberapa proses transisi

kepemimpinan yang merubah corak pandang mereka yang sehinggakan setiap

Perdana Menteri Malaysia itu menyumbangkan pemikiran, dasar dan visi yang

berbeda-beda namun mempunyai satu hala tuju yang sama yaitu menjadikan Malaysia

menjadi salah sebuah negara yang mampu berdaya bersaing dengan negara-negara

maju yang lain dalam bidang sains, teknologi, industri dan ekonomi mengikut acuan

sendiri.

A. Riwayat Hidup dan Pendidikan

Dato’ Seri Abdullah bin Haji Ahmad Badawi, merupakan Perdana Menteri

Malaysia yang kelima yang dijangkakan akan meneruskan kecemerlang dari segi

pembangunan serta peningkatan taraf ekonomi rakyat Malaysia selama

kepimpinannya. Beliau di lahirkan pada tanggal 26 November 1939 di Kampung

Perlis, Bayan Lepas, Pulau Pinang. Semasa mudanya, beliau menempuh pendidikan

di Sekolah Tinggi Bukit Mertajam dan kemudian melanjutkan ke sekolah Inggeris

Page 24: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

yaitu Penang Methodist Boys School, Pulau Pinang. Beliau menamatkan pendidikan

sekolah menengah pada tahun 1959. Selepas menamatkan pendidikan peringkat

menengah, beliau meneruskan kuliahnya di Universitas Malaya dalam jurusan

Pengajian Islam. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda (Strata satu) Sastra dalam

Pengajian Islam setelah selesai kuliah pada tahun 196412.

Setelah selesai menamatkan pendidikannya, beliau bekerja di pejabat

kerajaan sebagai wakil seketaris di Jabatan Perkhidmatan awam13 selama lima tahun.

Kemudian beliau dialihkan ke Jabatan Perdana Menteri sebagai Ketua Wakil

Seketaris Majelis Operasional Negara. Beliau menjabat jawatan tersebut hanya

selama dua tahun di mana beliau dinaikan pangkat sebagai Ketua Pengarah,

Kementerian Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga. Beliau terus cemerlang dalam

kerjayanya sehingga pada tahun 1974, beliau dilantik sebagai Ketua Seketaris

Kementerian Kebudayaan, Belia Dan Sukan. Itulah karir beliau dalam pemerintahan

sebelum memasuki dunia politik UMNO.14

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi lebih dikenal dengan panggilan Pak

Lah dikalangan teman dan rakyat Malaysia. Beliau mempunyai seorang isteri yaitu

Datin Paduka Seri Endon binti Dato’ Mahmood, wafat pada 2005 dan dua orang anak,

12 Robiah binti Alias dan Jiyana binti Jibril, Malaysia Negara Kita, (Kuala Lumpur;

MDC Publisher Sdn Bhd, Cet Pertama, 2007), h. 309 13 Jabatan Perkhidmatan Awam sama artinya dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara 14 Ibid., h. 310

Page 25: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

seorang putera dan seorang puteri, yaitu Kamaluddin dan Nori. Pak Lah juga

mempunyai empat orang cucu.15

B. Karir Politik dalam Kerajaan dan UMNO

1. Karir Politik dalam Kerajaan

Karir politik Dato’ seri Abdullah Ahmad Badawi diawali dengan

keikutsertaannya dalam Partai United Malayan National Organization atau

(UMNO) pada awal tahun 1964. Sepanjang keikutsertaannya dalam UMNO

sebelum tahun 1978, beliau hanya anggota biasa sahaja. Beliau aktif di dalam

UMNO ketika beliau menjadi calon Anggota Parlemen Kepala Batas dan

bertanding atas platform UMNO untuk pertama kali pada tahun 1978. Dalam

pemilu tersebut, beliau menang dan dilantik menjadi Anggota Parlemen

Kepala Batas. Dari sinilah, karir politik beliau dimulai dalam UMNO.

Sepanjang keterlibatan beliau dalam politik, beliau tidak pernah

tewas kepada sesiapapun dalam pemilu di kawasan Kepala batas. Beliau telah

memenangkan setiap pemilihan di kawasan tersebut sehingga kini. Setelah

memenangkan pemilu yang pertama kalinya, yaitu pada tahun 1978, beliau

diamanahkan untuk memegang jabatan Seketaris Parlemen di Kementerian

Wilayah Persekutuan dari tahun 1979 hingga 1980. Setelah itu, beliau

diangkat menjadi Wakil Menteri di Kementerian Wilayah Persekutuan pada

15 Diakses pada 20 Mei 2008 jam 8.00 pm Artikel ini dari

http://www.pmo.gov.my/website/webdb.nsf/pmomalay?openframeset

Page 26: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

tahun 1980 hingga tahun 1981. Pada tahun 1981, beliau telah memasuki

dimensi baru dalam karir politiknya, diangkat sebagai Menteri di Jabatan

Perdana Menteri sekaligus menjadi salah seorang Anggota Majlis Tertinggi

UMNO pada saat itu.

Setelah menjabat sebagai Menteri di Jabatan Perdana Menteri dari

tahun 1981 sehingga tahun 1984, beliau juga sempat menjabat dua jabatan

menteri yaitu Menteri Pendidikan Malaysia pada tahun 1984 hingga tahun

1986 dan Menteri Pertahanan Malaysia dari tahun 1986 hingga 1987. Jabatan

yang paling lama di jabat oleh beliau adalah Menteri Luar Negeri, beliau

memegang jabatan tersebut dari tahun 1991 hingga 1999. yaitu kira-kira lapan

tahun. Pasca krisis pemecatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri

Anwar Ibrahim pada tahun 1998, Jabatan Wakil Perdana Menteri tersebut

tidak ada yang menjabatnya hingga awal tahun 1999. Pada waktu itu, beliau

memegang jawatan wakil Pengurus Majlis Tindakan Ekonomi Negara

(MTEN) telah diangkat oleh Perdana Menteri Malaysia pada waktu itu, Dato’

Seri Dr. Mahathir Mohamad sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia,

menggantikan Dato’ Seri Anwar Ibrahim yang telah dipecat pada 2 September

1998.

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi memegang jawatan Wakil

Perdana Menteri Malaysia selama empat tahun yaitu dari tahun 1999 hingga

30 Oktober 2003. Pada 31 Oktober 2003, Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad

Page 27: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

telah meletakan jawatannya untuk berhenti dan menyerahkan kepepimpinan

kerajaan Malaysia kepada wakilnya, Dato’ Seri Abdullah Ahhmad Badawi

dan dia menjabat Perdana Menteri sehingga hari ini16.

Dilihat kepada karir politik dalam pemerintahan Dato' Seri Abdullah

Ahmad Badawi, boleh dianggap sosok yang sukses, ini terlihat dari segi

penampilan dirinya yang sederhana, tidak terlalu menonjol di awal

keterlibatan di dalam politik pemerintahan, sehingga ramai dikalangan ahli

politik tidak menyangka beliau diangkat oleh mantan Perdana Menteri Dr.

Mahathir, mengantikan posisi beliau sebagai Perdana Menteri Malaysia yang

kelima.

2. Karir Politik dalam UMNO

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menceburkan diri dalam

politik UMNO kira-kira 41 tahun dari tahun 1964 hingga tahun 2005. Beliau

amat kometmen dalam UMNO sehingga menghantar beliau menempati posisi

sebagai Perdana Menteri Malaysia kelima sekarang ini. Sebelumnya, beliau

telah menempati berbagai posisi dalam jabatan pemerintahan, dan beliau

sekarang menjabat sebagai Presiden Partai UMNO.

16 Chamil Wariya, Kesinambungan dan Perubahan Malaysia di Bawah Pentadbiran

Abdullah Ahmad Badawi, Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd, 2004, h. 19-25

Page 28: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Pada awal keterlibatannya dalam dunia politik, yaitu pada tahun

1964 hingga tahun 1977, beliau hanya sebagi ahli UMNO biasa serta berkerja

di dalam pemerintahan sepanjang tempo tersebut. Beliau bergerak aktif pada

tahun 1978, saat itu beliau adalah calon parlemen untuk partai UMNO yaitu

Anggota Parlemen Kepala Batas, Pulau Pinang. Beliau memenagkan pemilu

tersebut dan terus menjadi Anggota Parlemen Kepala Batas. Pada tahun 1979,

beliau dilantik menjadi ketua UMNO-cawangan Kepala Batas dan Bertam.

Karena prestasi yang cemerlang, beliau kemudian dipilih untuk menempati

salah satu posisi dalam Majlis Tertinggi UMNO pada tahun 1981.

Selanjutnya, beliau dilantik menjadi Naib Presiden UMNO. Pada

tahun 1987 hingga akhir jabatannya tahun 2000, beliau juga sempat menjadi

ketua Delegasi UMNO ke Jawatan Kuasa Perundingan Ekonomi Negara dan

juga sempat menjadi Pengerusi Jawatankuasa Penyusunan Semula Masyarakat

pada tahun 1990. beliau juga diamanahkan untuk menjadi Pengerusi Badan

Perhubungan UMNO Provinsi Pulau Pinang pada tahun 1999. Dari tahun

1978 hingga sekarang, beliau terus terpilih menjadi Anggota Parlemen Kepala

Batas di Pulau Pinang, sebab beliau selalu memenangkan pemilu di kawasan

tersebut dengan mendapat dukungan penuh masyarakat selama

keterlibatannya dalam UMNO.

Setelah kasus pemecatan Dato’ Seri Anwar Ibrahim, Dato’ Seri

Abdullah Ahmad Badawi telah dilantik oleh Dato’ Seri Dr. Mahathir

Page 29: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Mohamad sebagai wakilnya yaitu sebagai wakil Presiden UMNO pada bulan

Mei 2000. Beliau menjabat sebagai wakil Presiden UMNO selama tiga tahun

dari tahun 2000 sehingga oktober 2003. Selanjutnya, beliau mengantikan

Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad sebagai Presiden UMNO pada 31 Oktober

2003.17

Sebagaimana karir beliau dalam pemerintahan dan partai, beliau

boleh dikatakan sosok yang mempunyai pribadi yang terkenal, terutama

dikampung halaman beliau Kepala Batas, ini karena faktor kakeknya seorang

Kiyai yang dikenali oleh masyarakat, oleh karena itu diawal penglibatan

beliau dalam dunia politk, terutama ketika kali pertama ikut pemilu, beliau

tidak pernah kalah hingga kini.disamping sosok pribadi yang sederhana.

C. Gelar yang diperoleh

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menerima banyak gelar

daripada berbagai pihak yang mengakui dasar kepemimpinannya dan sepanjang

keterlibatan dalam pemerintahan dan politik. Antaranya18.

D. Sekilas Tentang Pemerintahan di Malaysia

Malaysia merupakan sebuah negara yang telah mengalami proses

kemerdekaan lebih 50 tahun dari penjajahan Inggeris. Persekutuan Malaysia

17 Chamil Wariya, Pentadbiran Abdullah Ahmad Badawi, h. 26-28 18 http://www.pmo.gov.my/website/webdb.nsf/pmomalay?openframeset dan lihat pada

lampiran 1, halaman, 81, dari skripsi ini.

Page 30: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

mencakup Semenanjung Malaysia dan Negara Bagian Sabah dan Serawak, letak

Geografis terletak antara dua dan tujuh derajat lintang utara, Semenanjung Malaysia

terpisah dari Negara Bagian Sabah dan Serawak oleh Laut Cina Selatan, bagian utara

Semenanjung Malaysia adalah Thailand sementara tetangga selatan adalah Singapora,

Sabah dan Serawak berbatasan dengan Indonesia, sementara Sarawak juga berbagi

batas dengan Brunei Darussalam19. Malaysia merupakan sebuah negara yang

demokratis yang bersandarkan kepada Perlembagaan20 Malaysia. Malaysia

mempunyai suatu nasional code of conduct atau semacam ideologi negara yang di

namakan Rukun Negara, sebagai usaha mempersatukan penduduk yang bermacam-

macam ras ke dalam suatu wadah sehingga tercapai satu bangsa, yaitu bangsa

Malaysia. Rukun Negara mempunyai lima prinsip utama yaitu: pertama, Kepercayaan

kepada Tuhan. Kedua, Kesetiaan Kepada Raja dan Negara. Ketiga, Keluhuran

Perlembagaan (menjunjung tinggi Undang-undang Dasar) Keempat, Kedaulatan

Undang-undang. Kelima, Kesopanan dan Kesusilaan21.

Proklamasi Malaysia dinyatakan pada tanggal 31 Agustus 1957, tapi pada

waktu itu, Malaysia belum dinamakan Malaysia. Ia dikenal sebagai Malaya di mana

pada waktu itu Malaya dikenal dengan nama Tanah Melayu. Ia hanya dikenal sebagai

Malaysia setelah Malaya bergabung dengan Singapura, Sabah dan Sarawak yang

19 Buku Petunjuk Perjalanan, Malaysia Cermin Asia, Tourism Malaysia, Cetakan Bahasa

Indonesia, 2003, h. 203 20 Perlembangaan sama arti dengan Konstitusi 21 C.S.T Kansil dan Christine S.T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 2

(Jakarta; Reneka cipta, Cetakan Kedua, 2003), h. 185

Page 31: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

berada di pulau Borneo. Hampir saja Brunei juga ikut serta bergabung, namun Brunei

menarik diri dari pengabungan pada saat-saat akhir atas sebab yang tertentu. Setelah

pengabungan, barulah Malaya dikenal dengan nama Malaysia pada 16 September

1963.22

Demokrasi di Malaysia adalah demokrasi parlementer dan Raja sebagai

Kepala Negara23, dan Perdana Menteri adalah Kepala Pemerintahan. Parlemen di

Malaysia terdiri dua badan yaitu Dewan Negara (Senate) beranggotakan 68 orang,

dan Dewan Rakyat (House of Representative) beranggotakan 192 orang24. Anggota

Dewan Rakyat akan dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Tetapi,

pemilihan Perdana Menteri adalah melalui Ahli Dewan Rakyat yang dipilih oleh

rakyat. Demokrasi parlementer Malaysia adalah di mana anggota-anggota yang telah

dipilih oleh rakyat melalui pemilu pada setiap empat tahun, akan menjabat kursi di

parlemen, atau disebut dengan "ahli parlemen". Wewenang seorang Anggota Dewan

Rakyat adalah menyampaikan aspirasi rakyat dan, membahas persoalan dan

permasalahan rakyat, serta membuat keputusan kebijakan dan, undang-undang

dengan persetujuan satu pertiga dari Anggota Dewan Rakyat. Setiap kebijakan yang

dilakukan harus mengikuti perlembagaan persekutuan dan tidak sama sekali boleh

menyalahi apa yang terdapat dalam perlembagaan persekutuan (UUD).

22 Asnarrulkhadi Abu Samah dan Jayum A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Selangor:

Penerbitan Universiti Putra Malaysia, Cet Kesepuluh, 2006), h. 76. 23 Ibid, h. 92. 24 Ibid, h. 95-96.

Page 32: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Sebagai sebuah negara demokrasi, Malaysia masih lagi mengamalkan

sistem monarki yaitu masih mengekalkan institusi Raja, sebagai ketua negara dan

simbol bagi identitas negara Malaysia. Pemilihan Raja atau Yang Di Pertuan Agung

setiap lima tahun sekali, proses pemilihan raja akan dibuat mengikut giliran yang

sudah di tentukan oleh Majelis Raja-Raja. Yaitu dengan dipilih dari setiap Negara

bagian.

Sejak Malaysia ditubuhkan sebagai sebuah negara yang mandiri, Malaysia

telah dikepalai oleh lima orang perdana menteri (Prime Minister) yang masing-

masing memainkan peran dan jasa yang besar dalam pembangunan negara Malaysia.

Masing-masing mempunyai peran dan jasa yang besar sehingga menjadikan Malaysia

seperti sekarang. perdana menteri Malaysia dari pasca kemerdekaan sehingga

sekarang ada lima orang semuanya yaitu; YTM (Yang Termulia) Tunku Abdul

Rahman al-Haj ibni Sultan Abdul Hamid Halim Shah. Beliu merupakan perdana

menteri Malaysia yang pertama, beliau menjabat dari tahun 31 Agustus sehingga 22

September 1970. Beliau juga dikenal dengan panggilan “Bapak Kemerdekaan” dan

“Bapak Malaysia”, karena kebijakan dan jasa beliau dalam pembentukan negara

Malaysia25. Setelahnya, Perdana Menteri dijabat oleh Tun Abdul Razak Dato’

Hussein Onn yang memerintah dari tanggal 22 September 1970 sehingga 14 Januari

1976. Beliau dikenal dengan “Bapak Pembangunan Malaysia”, karena kebijakan

25 Robiah dan Jiyana, Malaysia Negara Kita, h, 301.

Page 33: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

beliau dalam mengatasi masalah ekonomi dan sosial. Semasa pemerintahnya beliau

telah memperkenalkan DEB (Dasar Ekonomi Baru) untuk membasmi kemiskinan

tanpa mengira kaum dan menghapuskan ekonomi berasaskan kaum, dan pembagian

kekayaan negara yang lebih adil, Beliau berhenti menjabat sebagai Perdana Menteri

disebabkan sakit yang akhirnya membawa kepada kewafatannya26. Selanjutnya,

pemerintahan perdana menteri dijabat oleh Tun Hussein Bin Dato’ onn. Beliau

menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 15 Januari 1976 sehingga 16 Juli

1981, beliau dikenal dengan “Bapak Perpaduan Malaysia” karena usahanya

menyatukan pelbagai etnik di Malaysia27.

Kemudian pemerintahan digantikan oleh Tun Dr. Mahathir Bin Mohamad,

beliau menjabat perdana menteri pada 18 Juli 1981 sehingga 31 Oktober 2003. Beliau

dikenal dengan “Bapak Pemodernan Malaysia”28 karena selama beliau menjabat

Perdana Menteri beliau telah membawa pembaharuan terhadap negara Malaysia,

dalam menjadi negara yang lebih maju dan berdaya saing. Semasa pemerintahnya

Malaysia mengalami anjakan paradikma dari segi ekonomi dan infrastruktur

pembangunan negara. Banyak pembangunan serta stabilitas ekonomi yang terjadi di

Malaysia sepanjang pemerintahan beliau termasuk lolosnya Malaysia dari krisis

ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dengan sukses, di mana sehingga sekarang

26 Robiah dan Jiyana, Malaysia Negara Kita, h. 303-304. 27 Ibid., h. 305-307. 28 Ibid., h. 307.

Page 34: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

masih ada negara yang berhadapan dengan masalah ekonomi sebagai dampak dari

krisis ekonomi tersebut. Masa jabatannya berakhir pada 31 Oktober 2003. beliau

mengambil keputusan untuk turun dan memberikan peluang kepada wakilnya, Dato’

Seri Abdullah Ahmad Badawi untuk mengantikan beliau sebagai Perdana Menteri

Malaysia.

Sepanjang sejarah pemerintahan Malaysia yang dikepalai oleh lima

Perdana Menteri, kelima- lima Perdana Menteri ini telah memainkan peran yang

besar dalam memakmurkan dan memajukan Malaysia. Ini karena, setiap peralihan

kepemimpinan Negara, dasar dan rancangan pembangunan negara tetap diteruskan

dengan membawa pendekatan yang berbeda, namun tujuannya adalah sama yaitu

meningkatkan kesejahteraan rakyat, pengembangan SDM, kestabilan sosioekonomi,

kemakmuran, dan kemajuan negara.

Page 35: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

BAB III

SEKILAS TENTANG RANCANGAN PEMBANGUNAN DI MALAYSIA,

RMK-9 DAN MISI NASIONAL

Malaysia telah memperoleh kemerdekaan lebih daripada lima puluh

tahun, negara Malaysia telah menjalani pembangunan dan juga pembaharuan dari

segala segi kehidupan yang begitu pesat29. Namun, bagi negara masyarakat Malaysia

mendambakan sesuatu yang baru untuk pemerintahan yang telah mengalami

kemajuan dari segi pembangunan suprastruktur dan infrastruktur. Dan ini dapat

menjadi landasan yang cukup kuat untuk melanjutkan pembangunan pada tahun

berikutnya.

Oleh Karena itu, Malaysia dibawah kepemimpinan Dato’ Seri Abdullah

Ahmad Badawi, beliau telah menggagaskan suatu gagasan yang baru dalam

pembangunan Malaysia, gagasan ini dikemukakan ketika beliau membentangkan

Rancangan Malaysia Kesembilan, yaitu dengan menggagaskan pembangunan Modal

Insan atau sumber daya manusia sebagai prioritas dalam Rancangan Malaysia

Kesembilan ini30. Karena beliau melihat pembangunan sumber daya manusia sebagai

pembangunan yang harus dijadikan tumpuan, untuk beralih kepada pembangunan

Negara yang berasaskan ilmu pengetahuan (knowledge economy)31, dengan demikian

29 Laporan Khusus, “Malaysia Sudah Berjalan Jauh”, Kompas, 22 September 2007, h. 33 30 Laporan Khusus Koran Persidangan UMNO, "Menambah Nilai Perjuangan", Medan

Ilmu, Menjulang Perjuangan Bangsa, " November 2006, h. 2- 5 31 Laporan Khusus Persidangan UMNO, "Menambah Nilai Perjuangan", h. 8

Page 36: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

pemerintah telah memberikan tumpuan yang utama kepada pendidikan dengan

anggaran pendidikan sebanyak 20% dari APBN untuk Rancangan Malaysia

Kesembilan

Sebelum dibahasakan racangan pembangunan yang telah dirancangkan

oleh pemerintah Malaysia. Dalam bab III ini, akan dibahas tentang sejarah ringkas

rancangan permbangunan yang telah pernah dilaksanakan oleh pemerintahan

Malaysia selama 50 tahun berdirinya Negara Malaysia.

A. Sejarah Ringkas Rancangan Pembangunan Di Malaysia

Upaya untuk memicu kehidupan bangsa atau masyarakat yang lebih baik

ini adalah hasil dari program dan strategi pembangunan yang sudah dimulai pasca

kemerdekaan Malaysia. Secara umumnya jika ditinjau pada historis perancangan

pembangunan Malaysia, ada tiga tahapan yaitu; perancangan sebelum kemerdekaan,

perancangan selepas kemerdekan hingga tahun 1970 dan perancangan pembangunan

selepas pemerintah menjalankan Dasar Ekonomi Baru pada tahun 197132, Pasca

kemerdekaan. Pemerintah Malaysia telah merancang dan melaksanakan beberapa

usaha pembangunan negara untuk mengatasi masalah sosio-ekonomi dan politik,

sebagai wewenang utama pemerintah untuk membangunkan negara dan menjamin

supaya hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Malaysia. Rancangan

pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah mempunyai tiga fase, fase

32 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, (Kuala Lumpur: Terbitan Institut

Tadbiran Awam Negara, 2006), h. 260

Page 37: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

pertama, Rangka Rancangan Pembangunan Persekutuan Tanah Melayu (1950-1955)

dan Rancangan Malaya Pertama (1950-1960). Fase kedua, Rancangan Malaya Kedua

(1961-1965) dan Rancangan Malaysia Pertama (1966-1970). Fase ketiga, Rancangan

Malaysia Kedua (1971-1975) sehingga Rancangan Malaysia Kelapan (2001-2005)

juga termasuk Dasar Ekonomi Baru (1971-1990) dan Rangka Rancangan Jangka

Panjang Pertma (1971-1990), Rangka Rancangan Jangka Panjang Kedua (1991-2000)

dan Rangka Rancangan Jangka Panjang Ketiga (2001-2010) dan Visi 2020 (1991-

2020)33.

Rancangan program pembangunan yang telah dilaksnakan oleh

pemerintah Malaysia dari pasca kemerdekaan hingga sekarang di antaranya seperti

berikut34:

1. Rancangan Malaya Pertama (1956- 1960)

2. Rancangan Malaya Kedua (1961- 1965)

3. Rancangan Malaysia Pertama (1966 hingga 1970) Selepas bergabung Sabah dan

Serawak ke dalam Malaysia.

4. Rancangan Malaysia Kedua (1970- 1975)

5. Rancangan Malaysia Ketiga (1976- 1980)

6. Rancangan Malaysia Keempat (1981- 1985)

7. Rancangan Malaysia Kelima (1986-1990)

8. Rancangan Malaysia Keenam ( 1991- 1995)

33 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 261 34 Ibid., h. 260

Page 38: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

9. Rancangan Malaysia Ketujuh ( 1996- 2000)

10. Rancangan Malaysia Kedelapan (2001- 2005)

Rancangan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini

adalah rancangan pembangunan secara bertahap mengikut tahun yang tertentu atau

dikenali dengan Rancangan Pembangunan Lima Tahun Negara (RMK). Dari segi

perkembangan pemerintah Malaysia dari dulu hingga kini telah melaksanakan

delapan rancangan pembangunan Malaysia mulai dari rancangan Malaya pertama

hingga rancangan Malaysia ke delapan, setiap perancangan pembangunan yang di

rancang oleh pemerintah tidak lepas dari beberapa tumpuan yang utama dalam

rancangan pembangunan di Malaysia di antaranya; peningkatan ekonomi, sosial,

kestabilan politik, pengurangan penganguran, pembasmian kemiskinan dan

kesejahteraan Masyarakat, biar pun kepemimpinan Malaysia bertukar ganti namun

program pembangunan ini tetap diteruskan pemerintah.

Oleh karena itu, dalam program pembangunan RMK-9 ini pemerintah

telah memberikan tumpuan yang khusus kepada pembangunan sumber daya manusia,

sebagai upaya keseimbangan dari program pembangunan yang telah dilaksanakan

oleh pemerintah sebelum ini. Namum dalam menjayakan tujuan ini pelbagai

tantangan yang harus dilalui oleh pemerintah, untuk keberhasilan RMK-9 dan Misi

Nasional yang telah digagaskan oleh Dato' Seri Abdullah Ahamad Badawi.

Page 39: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

B. Tantangan Pembangunan Negara

Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohammad, ketika mana

beliau memberi pidato pada acara peresmian Kamar Dagang Malaysia, pada 28

Februari 199135. dalam Majelis tersebut beliau telah membentangkan kertas kerjanya

yang berjudul “Malaysia Melangkah ke Hadapan” dalam kertas kerjanya beliau telah

mengemukakan beberapa pendekatan yang harus diambil dalam menjadikan Malaysia

negara industri yang maju. Dalam kertas kerjanya beliau memberi tumpuan tidak

hanya pada ekonomi namun meliputi aspek politik, sosial, budaya, psikologi, dan

kerohanian. Beliau beranggapan bahawa, tujuan menjadikan Malaysia negara industri

yang maju, masyarakat dan negara harus mengatasi tantangan era globalisasi, yaitu

dengan memberikan sembilan cabaran yang harus dibenahi seperti berikut36.;

1. Membentuk Sebuah Negara Bangsa yang Bersatu Padu

2. Melahirkan Sebuah Masyarakat Malaysia yang Bebas, Teguh, dan Mempunyai

Keyakinan diri

3. Membangunkan Masyarakat Demokrasi yang Matang

4. Membentuk Sebuah Masyarakat yang Kukuh Moral dan Ektikanya, dan Utuh nilai

Ke Agamanya

5. Mewujudkan Masyarakat yang Matang dan Bersifat Toleran

6. Membentuk Masyarakat yang bersifat Sains Serta Progresif

35 Asnarrulkhadi Abu Samah dan Jayum A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Selangor: Penerbitan Universiti Putra Malaysia, Cet Kesepuluh, 2006), h. 254.

36 Ibid., h. 254.

Page 40: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

7. Mewujudkan Masyarakat Berbudi dan Berbudaya Penyayang

8. Menjamin Pembentukan Sebuah Masyarakat yang Adil Ekonominya

9. Mewujudkan Masyarakat yang Makmur

Pertama membentuk sebuah negara bangsa yang bersatu padu. Cabaran

yang pertama ini merupakan cabaran yang asas dan utama, ini karena dalam

membentuk sebuah negara yang maju, tidak ada tercapai tanpa adanya perpaduaan di

kalangan masyarakat Malaysia. Perpaduan dimaksudkan yaitu mewujudkan integrasi

di kalangan kelompok etnik dan wilayah, dengan memberi kesejahteraan kepada

rakyat untuk dinikmati bersama-sama. Dengan itu proses pembentukan "bangsa

Malaysia" akan terwujudkan37.

Kedua Melahirkan Sebuah Masyarakat Malaysia Yang Bebas, Teguh,dan

Mempunyai Keyakinan Diri. Untuk memenuhi cabaran yang kedua ini, anggota

masyarakat mestilah yakin dengan kebolehan atau prestasi diri sendiri. Dan negara

harus memberikan program latihan, pengetahuan, kemahiran dan pendidikan yang

baik kepada masyarakat, anggota Masyarakat sebagai sumber manusia yang harus di

kembangkan, dengan program latihan seumpanya itu dapat mewujudkan masyarakat

Malaysia yang dinamis serta mampu menghadapai segala cabaran dan halangan38.

Ketiga Membangunkan Masyarakat Demokrasi yang Matang. Kemajuan

negara bukan hanya dilihat pada segi pendapatan dan perbelanjaan saja, namum ia

harus seimbang dari segi sosio politik. Yaitu dengan memjamin hak rakyat untuk ikut

37 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 256 38 Ibid., h., 256-257

Page 41: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

serta dalam administrasi dan pemerintahan negara. Oleh karena itu, masyarakat

Malaysia harus dibentuk dengan nilai-nilai demokrasi, tapi bukan cara bentuk

demokrasi yang terdapat di Barat, tetapi mewujudkan suatu bentuk demokrasi

Malaysia yang unggul yang berasaskan muafakat dan musyawarah.

Keempat Membentuk Sebuah Masyarakat yang Kukuh Moral dan

Etikanya, dan Utuh Nilai Ke Agamanya. Budi pekerti yang luhur, nilai-nilai moral,

etika, keagamaan, dan kerohanian yang utuh adalah asas kepada pembentukan sebuah

negara bangsa yang bersatu. Ia juga dapat membantu proses pembentukan masyarakat

yang demokrasi. Oleh karena itu, nilai-nilai ini harus diperkembangkan dikalangan

masyarakat, tanpa mengira latar belakang budaya dan agama39.

Kelima Mewujudkan Masyarakat Yang Matang dan Bersifat Toleran.

Dalam masyarakat yang berbilang kaum dan berbudaya seperti Malaysia, sifat toleran

merupakan prasyarat utama untuk mengekalkan perpaduan dikalangan kelompok atau

etnik, yaitu hak setiap warga bangsa Malaysia untuk mengamalkan adat resam,

budaya, serta kepercayaan masing-masing, yang di lindungi oleh konsitutsi negara.

Tapi perkara yang utama dalah masyarakat yang berbilang kaum itu sendiri harus

ikhlas dan toleran menerima dan melingdungi hak mereka yang bukan seagama dan

sebudaya dengannya40.

39 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 257 40 Ibid., h., 257.

Page 42: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Keenam Membentuk Masyarakat Yang Bersifat Sains Serta Progresif.

Dalam era globalisasi dan perkembangan dunia sains dan teknologi, merupakan asa

utama dalam membawa kemajuaan ekonomi dan material ke dalam masyarakat. Oleh

karena itu, usaha untuk mewujudkan negara yang maju harus mengambil berat

tentang pekembangan sains dan teknologi, dalam usaha ini pemerintah akan

mewujudkan progaram-program dan latihan yang berkait dengan sains dan teknologi,

dalam upaya mewujudkan "masyarakat sains" yang progresif41.

Ketujuah Mewujudkan Masyarakat Berbudi dan Berbudaya Penyayang.

Sistem sosial yaitu pembangunan keluarga yang berdasarkan kepada keluarga, karena

ia merupakan asa kepada pembentukan masyarakat, dan masyarakat merupakan asas

kepada pembentukan negara. Oleh karena itu, kekuatan dan kemajuaan negara

bermula dari keluarga dan masyarakat, ini karena keluarga dan masyarakatlah yang

mencorakkan kualitas individu yang menjadi rakyat dan pemimpin sebuah negara.

Dengan demikian perlunya menanam sifat berbudi bahasa dan berbudaya penyayang

kepada setiap masyarakat dalam hal ini institusi keluarga memainkan peranan dalam

mewujudkan sifat ini. Dan hal ini harus dimulai dari awal (keluarga) dalam upaya

mewujudkan masyarakat yang maju, berbudi bahasa dan penyayang42.

Kedelapan Menjamin Pembentukan Sebuah Masyarakat Yang Adil

ekonominya. Pertumbuhan ekonomi negara, tanpa pengagihan kekayaan negara

41 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 258 42 Ibid., h., 258

Page 43: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

secara adil bukanlah ciri-ciri negara yang maju. Sebuah negara industri tidak boleh

dianggap maju selagi wujud kelompok-kelompok miskin. Oleh karena itu, pemerintah

harus membahagikan kekayaan ekonomi dengan secara adil yaitu dengan pembagian

kepada kekayaan negara kepada semua masyarakat, tanpa diskriminasi kepada

kelompok-kelompok atau etnik. Di samping juga pemerintah harus mewujudkan

program latihan kepada rakyat dalam meningkatkan kualitas kerja43.

Kesembilan Mewujudkan Masyarakat Yang Makmur. Membentuk

masyarakat yang makmur bukanlah satu usaha yang mudah, terutamanya dalam era

globalisasi ekonomi dunia. Malaysia sebagai sebuah negara Kapitalis di dalam

"global village", "trading block" yang wujud sekarang, terpaksa berdaya saing dengan

negara-negara lain yang berusaha untuk menjadi negara maju. Dengan perkembangan

ini Malaysia terpaksa berdaya saing dengan negara-negara lain, dalam mencapai

kemakmuran untuk rakyat. Untuk memenuhi sifat ini ekonomi negara harus melalui

tranfomasi struktural, dengan melakukan perubahan seperti penurunan sumbangan

subsidi sektor pertanian, kenaikan sumbangan sektor pembuatan, dengan struktur

pengeluaran mesti berubah ke arah pertambahan nilai (value added) yang tinggi, dan

kemahiran yang tinggi bagi aktivitas-aktivitas teknologi dan pengetahuan. Oleh

karena itu, pemerintah melaksanakan program Swastanisi Malaysia (Malaysia

Incorporation) sebagian dari usaha untuk mencapai tujuan ini, yaitu mewujudkan

43 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 259

Page 44: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

ekonomi berdaya saing, dinamis, tangkas, sebagai prasyarat kepada pembentukan

masyarakat yang makmur44.

C. Misi Nasional

Malaysia kini telah memasuki fase kedua ke arah mencapai visi 2020 yaitu

menjadikan sebuah negara maju dengan ciri atau acuan yang tersendiri, dengan

Malaysia kini di bawah kepemimpinan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, beliau

telah mengagaskan Misi Nasional (2006-2020) dalam rangka persediaan Malaysia

mencapai visi 2020 dan menjadi negara modern, yang digagaskan oleh mantan

perdana menteri Dr Mahathir Muhammad. Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah

Ahmad Badawi, ketika membentangkan Misi Nasional;

" Misi Nasional akan menumpukan usaha negara kepada bidang-bidang utama yang akan membawa kepada pencapaian wawasan 2020. Bidang-bidang utama ini meliputi keupayaan negara untuk bersaing di peringkat global, pembangunan modal insan, integrasi nasional, hubungan antara kaum, pengagihan pendapatan dan kekayaan, serta mutu hidup rakyat. Dengan menumpukan usaha kepada bidang-bidang tersebut, kita dapat memperoleh hasil lebih baik dan impak pembangunan lebih ketara"45.

Bagi mencapai tujuan ini pemerintah telah memberi lima prioritas yang

harus dibenahi dalam tempoh lima belas tahun akan datang. Kelima prioritas dalam

pembangunan Misi Nasional tersebut yaitu;

44 Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 260 45 Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri

Abdullah Ahmad Badawi, semasa membentangkan RMK-9 di Parlemen, Di terbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006.h., 10

Page 45: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

1. Meningkatkan Nilai Tambah Dalam Ekonomi Negara. Dalam upaya globalisasi

dan persaingan pasaran peringkat global pemerintah telah mengariskan berapa

keutamaan dalam meningkatkan ekonomi negara dengan merumuskan berapa

kebijakan yang bersumberkan sumber daya manusia yaitu dengan meningkatkan

produktivitas, daya saing dan aktivitas pertaniaan dan pembuatan yang sedia ada.

Pemerintah juga mendorong penerokaan dalam sektor aktivitas yang berasaskan

teknologi dan pengetahuan seperti ICT, bioteknologi dan kemahiran, disamping

menyediakan lapangan pekerjaan yang baru dalam bidang teknologi, tidak

ketinggalan juga pengembangan pasaran bagi barangan buatan Malaysia46.

2. Meningkatkan Keupayaan Pengetahuan, Kreativitas Dan Inovasi Negara Serta

Mendidik Pola Fikir Yang Maju. Masyarakat merupakan aset yang amat berharga

bagi sebuah negara, dan merupakan asas kepada kemajuaan sesebuah bangsa,

dalam rangka menuju pembangunan ekonomi berasaskan pengetahuan pemerintah

telah memberi tumpuan yang lebih kepada pemgembangan sumber daya manusia,

pendekatan ini di lakukan dengan secara Holistik yaitu; dengan memberi tumpuan

kepada pembangunan ilmu pengetahuan, kemahiran, modal intelektual termasuk

sains, teknologi, dan keusahawanan di samping itu pembudayaan sikap progresif

serta nilai etika dan moral yang tinggi47.

46 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 279 47 Ibid., h.280

Page 46: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Senada dengan itu pemerintah telah memberi empat perhatian dalam

pembangunan sumber daya manusia yaitu; pertama, meningkatkan keupayaan dan

penguasaan ilmu pengetahuan dengan membaikpulih dan menambah akses

pendidikan dan latihan yang berkualitas kepada semua golongan masyarakat,

menjadikan sekolah milik pemerintah menjadi sekolah pilihan masyarakat, dan

mewujudkan institusi pengajian tinggi dan universitas bertaraf antara bangsa.

Kedua memberi tumpuan yang utama kepada R&D (Reserch and development),

sains, dan inovasi. Ketiga membentuk masyarakat yang berbudaya dan memiliki

kekuatan moral. Keempat memberi perhatian kepada pemuda dan wanita48.

3. Menangani Masalah Sosioekonomi Secara Pembinaan Dan Produktif. Dalam

menangani masalah sosioekonomi, pemerintah telah melakukan analisis untuk

menangani masalah sosioekonomi dengan itu pemerintah telah melakukan

kebijakan yang harus dicapai dalam misi nasional ini di antaranya; membasmi

kemiskinan tanpa mengira etnis dan kawasan menjelang 2010 serta

menguranginya secara keseluruhan. Pembagian pembangunan yang seimbang

yaitu dengan tumpuan kepada kawasan atau desa yang kurang dari segi

pembangunan, serta membuka peluang pelaburan ekonomi kepada kawasan yang

tertinggal. Supaya dengan kebijakan ini pembangunan ekonomi dapat dinikmati

dengan adil dan dirasakan oleh semua golongan masyarakat49.

48 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 280 49 Ibid., h. 281

Page 47: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

4. Meningkatkan Tahap Dan Kualitas Hidup. Dalam usaha pemerintah memberikan

pelayanan yang semaksimal mungkin kepada masyarakat, supaya semua

masyarakat dapat menikmati dari hasil program pembangunan ini, maka

pemerintah telah membaikpulih pelayanan, fasalitas dan infrastruktur kepada

masyarakat terutama dari segi pelayanan dan sarana kesehatan, pembaikan

fasilitas angkutan umum, penyaluran bekalan air bersih dan sarana pengendalian

banjir, keamanan di tempat-tempat umum dan lingkungan tempat tinggal, serta

program pemulihan alam sekitar. Dalam usaha meningkatkan kualitas hidup

pemerintah telah memperbaik kualitas pendidikan dengan meningkatkan akses

pendidikan yang berkualitas kepada semua masyarakat, menjadikan sekolah SD,

SMP, dan SMA milik pemerintah, menjadi sekolah pilihan, dan mewujudkan

institusi pengajian tinggi dan universitas yang bertaraf internasional. Di samping

itu, pemerintah membangunkan fasilitas olahraga dan usaha pembangunan

olahraga di dalam negeri dan di peringkat antarabangasa50.

5. Memperkasakan Keupayaan Institusi Pemerintah Dan Pelaksanaan. Dalam upaya

menjayakan program pembangunan ini, pemerintah telah melakukan

penambahbaikan dalam sistem pelayanan kepada masyarakat dalam upaya

memberikan pelayanan yang terbaik dan efisien buat masyarakat. Dengan ini

pemerintah telah menfokuskan berapa pembaikan dalam sistem pemerintahan dan

50 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 282

Page 48: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

memperbaik sistem undang-undang, sistem administrasi dan birokrasi, dan

memerangi korupsi51.

Lima prioritas ini menjadi target yang harus di capai dalam jangka masa

lima belas tahun yang akan datang, karena itu pemerintah telah menyusun pelbagai

program dalam usaha mencapai lima prioritas dalam Misi Nasional ini. semua

program ini dirangka di dalam Rancangan Malaysia Ke Sembilan,

D. Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9)

Dalam upaya untuk merealilasikan Misi Nasional, pemerintahan Abdullah

Ahmad Badawi telah mengagaskan Rancangan Malaysia Kesembilan, rancangan ini

merupakan fase pertama dalam Misi Nasional yaitu rancangan pembangunan jangka

masa lima tahun. Sebagaimana kenyataan beliau semasa membentangkan RMK-9 di

parlemen;

"Rancangan Malaysia Kesembilan, adalah rancangan lima tahun pertama daripada tiga rancangan lima tahun yang akan memacu Misi Nasional ke arah mencapai Wawasan 2020. rancangan ini merupakan kesinambungan perancangan kerajaan membentuk sebuah negara yang maju ekonominya, seimbang pembangunan sosialnya, memiliki warga yang bersatu padu, berbudaya, berpekerti mulia, berkemahiran, berfikiran maju dan berpandangan juah…"52.

51 Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 282 52 Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri

Abdullah Ahmad Badawi, h. 3

Page 49: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Secara keseluruhanya Rancangan Malaysia KeSembilan ini berdasarkan

kepada lima prioritas yang terdapat dalam Misi Nasional. Lima prioritas menjadi

dasar dalam RMK-9 yaitu53;

1. Meningkatkan nilai tambah dalam ekonomi negara.

2. Meningkatkan keupayaan pengetahuaan, kreativitas dan inovasi negara serta

memupuk minda kelas pertama

3. Menangani masalah ketidaksamaan sosioekonomi secara membina dan produktif

4. Meningkatkan tahap dan kemampuan kualitas hidup

5. Mengukuh keupayaan Institusi dan pelaksanaan negara.

Pelbagai prioritas telah fokuskan dalam rancangan Malaysia kesembilan

ini, diantaranya meningkatkan ekonomi, sosioekonomi, politik, dan membasmi

kemiskinan. Prioritas yang menjadi tumpuan semasa membentang Rancangan

Malaysia Kesembilan ini yaitu, pembangunan sumber daya manusia atau dikenali

dengan pembangunan Modal Insan (Human Resource and Development). Istilah ini

dipopularkan semula oleh Abdullah Ahmad Badawi karena faktor modal insan

sebagai keberhasilan kepada ekonomi, pembangunan dan kemajuaan negara, sesuai

dengan hasrat beliau menjadikan Malaysia sebagai negara maju yang berasaskan ilmu

pengetahuaan (knowledge economy).

53 Rancangan Malaysia Kesembilan, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah

Ahmad Badawi, Semasa Membentangkan Usul Mengenai RMK-9 2006-2010, Diterbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006, h. 10-12.

Page 50: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Dalam Rancangan Malaysia Ke Sembilan, pemerintah telah

memperuntukkan sebanyak RM 200 Miliyar bagi program pembangunan. Dari

jumlah keseluruan tersebut 44.9%, dibahagikan kepada proyek pembangunan di

bawah Sektor Ekonomi, 37.5% Sektor Sosial, 10.6% Sektor Keselamatan dan 6.9 %

Sektor perlayanan dan administrasi. Pembagian berdasarkan persenatse seperti

berikut:

SUBSEKTOR PERSENTASE

Pendidikan dan Latihan

Pengangkutan

Kemudahan awam dan Tenaga

Perdagangan dan Perindustrian

Pertanian

Kesihatan

Perumahan

20.6

15.9

10.9

9.9

5.7

5.4

5.0

Sumber: Buku Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia,2006

Dari hasil persentase diatas dilihat bahwa pemerintah Malaysia telah

mealokasikan peruntukan yang besar bagi semua subsektor yang menjadi tumpuan.

Namum dari sepuluh subsektor ini diharapkan pemerintah dapat menaikkan lagi

peruntukan bagi sektor pertanian, kesehatan, dan perumahan, terutama kepada sektor

kesehatan dengan menaiktaraf fasilitas Rumah Sakit dan penambahbaikkan. Selain

sektor kesehatan, sektor pertanian juga harus menjadi tumpuan pemerintah, karena

kebanyakan yang banyak terlibat dengan sektor pertanian, golongan miskin. Oleh

Page 51: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

karena itu, pemerintah seharusnya membuka peluang lebih besar lagi bagi

menggalakkan masyarakat mengikuti sektor pertanian, karena mampu memberikan

sumbangan yang besar kepada Negara, disamping membantu bagi golongan

masyarakat yang miskin.

Pelbagai program telah di rancang dalam RMK-9, di antaranya seperti

berikut54:

1. Penguatan sektor pertanian dan industri pertanian

2. Peningkatan teknologi infomasi dan komunikasi

3. Pendayagunaan industri bioteknologi

4. Peningkatan potensi perwisataan

5. Peningkatan kualitas Modal Insan (human capital)

6. Pemanfaatan sains, teknologi dan inovasi

7. wanita dan pembangunan

8. Peningkatan peran pemuda untuk masa depan

9. Pembangunan keluarga dan masyarakat.

10. Pertumbuhan dan pembangian ekonomi yang adil

11. Pembangunan kota dan desa yang seimbang

12. Peningkatan infrastruktur dan alat transportasi

13. Pembangunan tenaga kerja semua lapangan

14. Peningkatan taraf kesehatan

54 Rancangan Malaysia Ke Sembilan Di Terbitkan Oleh Unit Ekonomi, Putrajaya 2006,

h. 1

Page 52: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

15. Penyediaan perumahan dan administrasi kota yang berkualitas

16. Pemeliharaan lingkungan hidup

17. Peningkatan kesenian dan warisan budaya

18. Memasyarakatkan semua bidang olah raga

Dalam memastikan kesuksesan RMK-9, pemerintah menyarankan kepada

semua pihak memberikan kerjasama dalam pembangunan negara dalam

merealisasikan Misi Nasional dan RMK-9. Ini karena jangka waktu lima belas tahun

akan datang, persaingan yang lebih menantang dengan memasuki era globalisai. Oleh

karena itu, pemerintah merancang Misi Nasional bersama dengan RMK-9. Ini

merupakan langkah yang tepat untuk mencapat Visi 2020. Misi Nasional dirancang

untuk meningkatkan kemampuan negara untuk bersaing di peringkat global, dan

memberikan tumpuan kepada pembangunan Modal Insan (Sumber Daya Manusia),

integrasi Nasional, dan pendistribusian pendapatan dan kekayaan secara adil. Dengan

demikian, pemerintah melaksanakan program pembangunan yang seimbang di antara

pembangunan fisik dan pembangunan insani, dalam rangka membentuk negara yang

maju.

Page 53: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

BAB IV

SUMBER DAYA MANUSIA (MODAL INSAN)

A. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sebenarnya suku kata yang terdapat pada sumber daya manusia (SDM),

yaitu sumber, daya, dan manusia tidak ada satu kata pun yang sulit untuk dipahami.

Ketiga suku kata itu tentu ada artinya dan semua dengan mudah dapat dipahami apa

artinya, secara sederhana pengertian SDM menurut Prof. Dr. Buchari Zainun

disimpulkan bahwa yang dimaskudkan dengan SDM adalah Daya yang bersumber

dari Manusia55. Dalam Web Wikipedia Indonesia SDM diartikan seperti berikut56;

“Sumber daya manusia (kadang disingkat SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan”

Menurut Taliziduhu Nadraha, Sumber Daya Manusia adalah Manusia

dapat diartikan sebagai konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau sebuah

55 Buchari Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia ( Jakarta: Toko Gunung

Agung, Cetakan Keenam, 2001), h. 64. 56 Sumber Daya Manusia, Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa

Indonesia, artikel diakses pada 21 Maret 2007,jam 4.05pm, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia

Page 54: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu57. Menurut William b.

Werther

dan Keith, Sumber Daya Manusia (Human resoure), "the people who are ready,

willing and able to contribute to organizational goals"58.

Kata modal dalam Kamus Dewan berarti "sesuatu yang digunakan untuk

mendapatkan atau mencapai sesuatu yang lain. Modal juga berarti idea atau buah

fikiran59. Namum menurut Dr. Ratna Roshida60, modal insan adalah "keupayaan

Manusia memaksimalkan penggunaan diri mereka dalam mencapai yang terbaik

dalam segala aspek kehidupan mereka berlandaskan nilai-nilai kemanusian"61. Dan

dia beranggapan bahwa manusia dijadikan dengan dua unsur yaitu jasmani dan

rohani. Oleh karena itu, dalam membangunkan manusia yang berkualitas harus

berdasarkan kepada kedua unsur ini.

Menurut Dr. Hasan Ahamad, kata-kata modal dalam pembangunan modal

insan memberi makna kapitalistik, ini karena menurut ekonomi klasik manusia adalah

faktor pengeluaran, selain tanah dan uang. Namun manusia tidak boleh disamakan

57 Taliziduhu Ndraha, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Jakarta:

PT Rineka Cipta, Cet Pertama, 2002), h. 8. 58 Taliziduhu, Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, h.9. 59 Kamus Dewan Bahasa Malaysia, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Cet

Ketujuh, 2002), h. 894 60 Dosen di Pusat Pegajian Kemanusia, Universitas Sains Malaysia. 61 Ratna Roshida Abd Razak, "Modal Insan Aset Utama Pembentukan Tamadun Bangsa"

Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 (Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 173

Page 55: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

dengan modal uang, karena manusia adalah sumber pembangunan ekonomi Negara,

sosial budaya, dan akhlak62.

Modal Insan atau human capital merupakan konsep dari teori ekonomi

gunaan. Dalam teori ekonomi klasik menurut Adam Smith, Richard Ricardo, Karl

Marx dan John Stuart Mill sumber pengeluaran utama adalah menghasilkan suatu

komoditas adalah tanah, buruh, dan modal. Dalam ekonomi liberal-kapitalis yang

berasaskan ekonomi pengetahuan (knowledge economy) elemen utama adalah 'modal

manusia'., banyak sarjana barat yang membincangkan modal manusia sebagai salah

satu dari investasi bagi sebuah organisasi dan negara, ini dibahaskan oleh Jacob

Mincer dalam artikelnya "Investment In Human Capital Dan Personal Income

Distribution"63.

Definisi Modal Insan (human capital) menurut sarjana Barat64.;

"The knowledge, skill, and competencies of people in an organization. Unlike structural capital,human capital is always onwed by individuals who have it. Human capital is valuable as the renewable part of intellectual capital. It's constant soure of creativity, innovation dan ability to change"

"The Knowledge And Skill That Are Embodied In Labor, Human Capital Is Acquired Through Education And Training"

62 Hasan Ahmad, Kaca di Jendela, Modal Insan Membawa Makna Kapitalistik, Dewan

Masyarakat, Ogos 2006, h. 56-57 63 Mohd Azhar Abd. Hamid dkk,"Memperkasa Budaya Ilmu Dalam Pembangunan Modal

Insan Di Kalangan Mahasiswa" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 205

64 Ibid., h. 206

Page 56: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Secara umumnya konsep 'modal manusia' dari perspektif barat fokusnya

modal manusia dalah bentuk investasi jangka panjang yang dapat membawa

keuntungan pada ekonomi. Perspektif Barat menilai manusia sebagai modal karena

dalam diri manusia ada pelbagai potensi seperti intelektual, kemahiran, kreativitas

dan inovatif. Potensi ini yang akan membawa sebuah kejayaan dan keuntungan buat

organisasi dan Negara.

Dalam mengdefinisikan manusia, George Gamow menyatakan bahawa

betapa rumitnya manusia itu dalam buku The Creation Of The Universe, “It took less

than an hour to make the atoms, a few hundred years to make the star and planets,

but three billion years to make man65!”. Ini karena, manusia dalam hubungannya

dengan lingkungan, ia merupakan suatu organisme hidup (living organisme).

Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya bahkan secara

ekstrem dapat dikatakan setiap orang berasal dari suatu lingkungan, baik lingkungan

genetik, tradisi, maupun geografik, fisik, sosial, maupun lingkungan sejarah.

Sebagaimana digambarkan oleh Stahrl Edmunds dan John Letey dalam Enviromental

Administration. Dalam hubungan ini ada dua hal yang terpenting: Pertama, terjadi

siklus pendukung kehidupan atau "life support cycles". Kedua, terjadi dampak

kegiatan manusia terhadap lingkungan atau "man's impact on environment"66. Jika di

perhatikan kepada kedua hal ini, daya dukung lingkungan merupakan aspek yang

65 Taliziduhu, Pengembangan Sumber Daya Manusia, h. 8. 66 Ibid., h. 9.

Page 57: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

terpenting. Ini karena kemerosotan daya dukung lingkungan amat mempengaruhi

terhadap proses pembangunan SDM.

Dalam fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era

globalisasi ini, yang sangat menentukan adalah pembangunan sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap

kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis, dikembangkan

dan kemampuan yang dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan

organisasi, individu dan maupun bagi sebuah negara. Pembangunan suatu bangsa

memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resource), baik sumber daya alam

(natural resource), maupun sumber daya manusia (human resource). Di antara kedua

sumber daya tersebut, maka sumber daya manusialah yang lebih penting, hal ini

karena jika diamati dari kemajuan-kemajuan suatu negera sebagai indikator

keberhasilan pembangunan bangsa tersebut. Sebagai contoh negara jepang, potensi

sumberdaya alamnya yang kurang, tetapi karena usaha peningkatan kualitas SDMnya

begitu hebat, maka kemajuan bangsa tersebut dapat kita saksikan dewasa ini.

Sumber Daya Manusia atau Modal Insan adalah proses peningkatan

kualitas atau kemampuan dan potensi yang ada pada manusia dalam rangka mencapai

suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan ini mencakup perencanaan,

pengembangan, kemandirian, kretivitas, inovasi dan pengelolahan. Menurut Dr

Wahyu Sumber Daya Manusia adalah upaya untuk mewujudkan dan

Page 58: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

mengembangkan seluruh daya manusia terpadu yaitu; (1) Peningkatan kualitas

(kesejahteraan hidup), (2) Pengembangan tenaga dan kesempatan kerja, (3)

Pengembangan potensi insani, dan (4) Pengembangan (kemampuan menguasai,

memanfaatkan dan mengembangkan) teknologi67. Oleh karena itu, pengembangan

SDM perlu diimbangi dengan sesuatu yang utuh integral, yang mencakup kesehatan

jasmani dan rohani, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, iman, takwa

kepada Yang Maha Esa dan berbudi luhur, keperibadian yang mantap dan mandiri,

dan terakhir adalah mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Demikian luas pengertian SDM dan Modal Insan. Dengan ini, dapat

diambil kesimpulan, bahwa kualitas SDM ini juga mencakut dua aspek, yakni aspek

fisik (kualitas fisik) kesehatan, kebugaran jasmani dan kenormalan fungsi tubuh, dan

aspek non-fisik (kualitas non-fisik) solidaritas, etos kerja, displin, patriotisme, dan

yang menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan ketrampilan-ketrampilan lain.

B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menciptakan pembangunan SDM yang utuh yaitu kualitas

fisik dan kualitas non-fisik, maka pembangunan SDM dapat dilakukan melalui tiga

jalur utama, yaitu jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan jalur

pengembangan lingkungan kerja68. Ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan saling

mengisi serta terkait yang satu dengan yang lain, dan ini merupakan sub-sistem dari

67 Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, (Jakarta: Pt.Hecca Mitra Utama, 2005),

h. 153. 68 Ibid., h. 153.

Page 59: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

pembangunan SDM. Pembangunan SDM yang berkualitas tidak akan semata-mata

muncul dari forum seminar ataupun dengan ungkapan-ungkapan pidato melalui kata-

kata sloganis, melainkan harus disiapkan dengan sadar dan terarah, terutamanya

melalui pendidikan dan pelatihan. Ini karena dari pendirikan dan pelatihan itulah akan

dibekali pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, intelektual, sikap kiritis dan

yang teratur dan terarah. Senada dengan itu Plato beranggapan bahawa pentingnya

lembaga pendidikan bagi kehidupan negara, hal ini karena, menurut Plato tidak ada

cara lain yang paling efektif mendidik warga negara untuk menguasai pengetahuan

kecuali dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan69. Hasil kajian yang

dilakukan oleh Inkeles dan Smith, menjumpai bahwa pendidikan adalah yang paling

efektif untuk mengubah manusia, dampak pendidikan tiga kali lebih kuat

dibandingkan dengan usaha-usaha lainya70.

Menurut Dr. Wahyu dalam pengembangan SDM baik dibidang

pendidikan formal, latihan kerja maupun lingkungan kerja, pengembangan SDM

harus mengacu kepada pemikiran ahli di bawah ini:

1) David McClelland

Beliau beranggapan bahwa dalam membuat sebuah pekerjaan yang

berhasil, yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dalam hal ini

beliau telah mengagaskan sebuah konsep yaitu, need for achievement, kebutuhan atau

69 Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara Masyarakat dan Kekuasaan, (Jakarta; Pt Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 37-28 70 Wahyu, Perubahan Sosial, h. 156.

Page 60: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

dorongan untuk berpretasi. Ini merupakan motivasi bagi seorang yang ingin

berpretasi, dalam arti lain ini juga menjadi determinan kepada keberhasilan

pembangunan. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa negara yang berhasil

membangun adalah negara yang mempunyai banyak masyarakat yang memiliki

dorongan untuk berpretasi.

2) Hagen Everrt

Hagen Everrt Sependapat dengan penyataan McClelland, yaitu kualitas

SDM sebagai determinan keberhasilan pembangunan suatu negara. Hagen juga

beranggapan bahwa SDM sebagai peranan sentral dalam menentukan keberhasilan

pembangunan, dengan demikian beliau telah merumuskan empat fokus utama dalam

SDM, 1. Need achievement, kebutuhan untuk selalu berperetasi. 2. Need autonomy,

kebutuhan untuk mandiri. 3. Need order, kebutuhan untuk hidup dalam lingkungan

yang serba teratur. 4. Need understanding, kebutuhan untuk selalu memahami

peristiwa yang terjadi71.

3) Park Chung Hee

Betapa pentingnya SDM dalam pembangunan negara, tidak hairan jika

seorang negarawan Korea selatan, Park Chung Hee beranggapan bahwa program

Sumuel Undong (pembangunan komunitas baru) merupakan program membentuk

kualitas SDM di korea selatan dengan empat cara; 1. Diligence, sikap rajin bekerja,

dapat menghargai penunaian kerja yang paling sederhana tetapi dengan sempurna. 2.

Thrifty, sikap hemat, yang timbul sebagai konsekwensi sikap diligence tadi. 3. Self-

71 Wahyu, Perubahan Sosial, h.157.

Page 61: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

help, sikap mandiri. 4. Cooperation, cara untuk mencapai tujuaan secara efektiv dan

rasional serta mempersatukan individu dan masyarakat72.

3) Soewardi Herman

Soewardi beranggapan bahwa masyarakat sekarang ini mengalami

perubuhan sifat yaitu adab rendah atau karsa lemah, oleh karena itu masyarakat harus

berubah sifat kepada adab tinggi atau karsa tinggi. Ini karena adab tinggi

menunjukkan ketaatan masyarakat kepada perintah-perintah Tuhan. Adapun karsa

tinggi menunjukkan kekuatan psikologis yang tinggi. Oleh karena itu dalam

mewujudkan adab tinggi dan karsa tinggi, tidak lain harus melalui pendidikan, namun

pendidikan seutuhnya terdiri dari tiga, 1. Lurus, keperilakuan yang taat akan segala

peraturan. 2. Kuat, memiliki kekuatan psikis yang kuat. 3. Tinggi, ketrampilan dan

profesionalisme yang tinggi73.

Secara umum konseptual, peningkatan kualitas SDM di Negara mana pun

menjadi suatu keharusan, oleh karena program-program pembangunan sekarang ini

makin dinamis dan makin cepat berubah, dengan demikian perlu SDM yang

berkualitas. SDM yang berkualitas dengan muatan pengertian yang utuh-integratif

tidak akan muncul sekadar melalui kegiatan seminar atau pidato-pidato dengan

ungkapan-ungkapan sloganis, melainkan harus disiapkan secara sadar, terarah dan

bekerlanjutan, terutamanya melalui latihan dan pendidikan. SDM yang berkualitas

72 Wahyu, Perubahan Sosial, h. 158. 73 Ibid., h.158

Page 62: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

bukan mitos melainkan etos, kiranya perlu pengembangan SDM yang berkualitas

diintruduksikan sebagai semboyan baru dalam pembangunan sebuah negara.

Pembangunan SDM di Malaysia yang dilakukan oleh pemerintah dengan

cara holistik yaitu dengan membangunkan modal intelektual, kemandirian, sains dan

teknologi, dan mempunyai moralitas yang tinggi, serta mempunyai sifat positif dan

progresif dalam diri manusia. Semua ini telah dirancangkan lewat Rancangan

Malaysia Kesembilan dan Misi Nasional, sebagai usaha mencapai Visi 2020

menjadikan Malaysia Negara yang maju dan modern.

C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam

Dalam Islam, pembangunan sumber daya manusia, bukanlah suatu hal

yang baru, ini karena pembangunan manusia sebenarnya telah lama diperjuangkan

dan menjadi tujuan dakwah Islamiah. Ini karena Islam melihat betapa pentingnya

peran manusia dalam pembentukan sebuah negara. Dalam Al-Qur'an Allah swt telah

menetapkan dan mendeklarasikan manusia sebagai makhluk unggul, makhuk

istimewa, sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat At-tiin (95): 4

)٩٥:٤ /التين( . Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang

sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya)".

Dengan itu manusia dibekali berbagai potensi insani yang luar biasa,

apabila dikembangkan dengan tepat atau benar akan menjadi specius manusia itu

Page 63: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

sebagai makhluk berbudaya, berperadaban dan siap memantapkan dirinya sebagai

mandataris Allah swt di bumi (khilfatullah fi al-ardl)74.Tetapi apabila pegembangan

potensi manusia tersebut tidak tepat dan tidak benar, maka manusia juga dapat

menjadi monster yang mengancam kedamaian dunia dan dapat menghancurkan

kehidupan dibumi dengan segala kekayaan dan keindahan.

Dalam Islam pada dasarnya manusia diciptakan dalam "fithrah". Fithrah

yang dibawa sejak penciptaanya itu mempunyai sifat yang cenderung religius,

memiliki dasar kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki naluri

menyukai kesalehan dan kebenaran. Namun dalam perjalanan hidup manusia di

tengah-tengah interaksinya dengan realitas lingkungannya, seringkali fithrah manusia

menghadapi gangguan, pencemaran, dan penyimpangan dari jalur kebenaran (as-

shiratul mustaqim). Dan untuk memberi rujukan kepada manusia, apakah sikap dan

prilakunya itu masih kosisten mengikuti jalan kebenaran atau justru sudah

menyimpang diluar jalur kebenaran tersebut. Maka Allah swt menurunkan wahyu

kepada para Nabi-Nya, mentapkan ajaran-ajaran agama dan nilai-nilai moral, sebagai

parameter sikap dan prilaku yang sesuai dengan fithrah tersebut.

Menurut Roslan Mohamed dosen jabatan Dakwah dan Pembangunan

Insan Universitas Malaya, melihat pembangunan Modal Insan, bukanlah satu perkara

yang baru dalam Islam, ini karena kedatangan Islam adalah pembangunan akal dan

minda, jiwa, dan akhlak. Pembangunan Modal Insan harus berdasarkan kepada

74 Muhammad Tholhah Hasan, Islam & Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta:

Lantabora Press, Cet Pertaman, 2003), h. xiv.

Page 64: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

perubahan dan pembinaan yaitu dengan melakukan perubahan pada pola fikir, dan

pembinaan iman yang kukuh. Dan menjadikan akidah dan akhlak sebagai asas bagi

kehidupan manusia75.

Manusia tidak kira apa pun bangsa sekalipun, merupakan salah satu

makhluk ciptaan Allah swt, yang diciptakan dengan dua unsur yaitu unsur rohani dan

jasmani. Untuk mengembangkan kedua unsur ini, maka Allah swt menganugerahkan

kepada manusia dengan akal, sebagai unsur untuk mengembangkan dan menjaga

rohani dan jasmani. Kesehatan jasmani, diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

yang memerlukan tenaga fisik, disamping juga berpengaruh besar terhadap

produktivitas psikisnya terutama dalam mengambilkan keputusan yang memerlukan

proses berfikir, kesehatan rohani, berupa kondisi mental yang bebas dari tekanan, rasa

takut, khawatir dan cemas, ini sangat berpengaruh pada produktivitas kerja manusia,

terutama bagi pekerjaan yang memerlukan kreativitas dan inisiatif76.

Oleh karena itu dalam pembangunan sumber daya manusia perspektif

Islam, harus mempunyai kekuatan dari segi rohani dan jasmani, karena dua hal ini

menjadi sangat penting dan besar pengaruhnyanya terhadap usaha mewujudkan

sumber daya manusia yang berkualitas.

75 Diakses pada 21 Mei pada jam 9.30 pm dari

http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2007&dt=1120&pub=Utusan_Malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_01.htm

76 Ahmad Gazali, Menuju Masyarakat Industri Yang Islami, (Jakarta: PT. Nimas Multima, cet ketiga, 1997), h. 57

Page 65: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Menurut perspektif Islam, pembangunan Modal Insan Atau SDM tidak

hanya memberikan tumpuan kepada pembangunan intelektual dan emosional, tetapi

harus diimbangi dengan pembangunan spritual. Menurut Osman Bakar, PhD,

pembangunan manusia menurut Islam yaitu77:

1.Kemajuam keimanan

2.Kemajuan keilmuan

3.Kemajuan akhlak

4.Amr Makruf

5.Nahi Munkar

Kelima dasar ini menjadi asas kepada pembangunan sumber daya

manusia, disamping itu menurut beliau, bahwa pembangunan manusia harus sesuai

dengan Maqasid al-shari'ah yang lima, yaitu:

1.menjaga agama

2.menjaga akal

3.menjaga nyawa

4.menjaga keturunan dan,

5.menjaga harta

77 Osman Bakar, "Konsep Pembangunan Insan Dalam Islam" artikel ini diakses pada 5

februari 2008, jam 7.50 pm dari http://kakiblog.com/failasuf/2007/05/19/konsep-pembangunan-insan-dalam-islam/

Page 66: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Dalam kehidupan, manusia memiliki dua aspek yaitu, aspek positif dan

negatif. Menurut Prof. Murtaza Mutahhari78, manusia memiliki aspek-aspek positif

yang ada di dalam dirinya, seperti digambarkan Al-Qur'an sebagai berikut:

1. Khalifah Allah di bumi

2. Memiliki kapasitas ilmiah

3. Didasari oleh asal kejadian fithrah yang cenderung kepada kebenaran

4. mengandungi unsur-unsur langit langit (roh) dan unsur-unsur bumi (materi)

5. Memiliki kesadaran moral, dan bertanggungjawab

6. Pada ujungnya motivasi dari tindakan dan perbuatannya tidak terhenti hanya pada

tahap materi, melainkan sampai ke tahap mengusahakan keredhaan Allah

Aspek-aspek negativ meliputi:

1. Cenderung bersikap aniaya dan bodoh

2. Ingkar nikmat Allah swt

3. Tidak tahu berterima kasih

4. Anggapan diri serba cukup

5. Bersifat tergesa-gesa

6. Suka membantah dan suka berkeluh

Dengan demikian harus dibina ketetapan diri untuk memilih dan

mengembangkan aspek-aspek pisitif dari kepribadian dengan dilandasi keimanan

yang teguh kepada Allah swt, yang merupakan dasar kemasyarakatan yang harus

78 Gazali, Menuju Masyarakat Industri Yang Islami, h. 8

Page 67: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

diletakkan sebagai suatu kesengajaan yang jelas dalam kebijakan pembangunan,

terutama pada pembangunan manusia itu sendiri.

Ini sesuai dengan salah satu sesi wawasan dasar Islam adalah "Rahamtan

lil 'Alamin" yaitu menjadi rahmat bagi seluruh kehidupan manusia di bumi. Oleh

karena itu ajaran Islam selalu mengacu kepada unsur manusia yaitu; mendidik

manusia sebagai elemen dasar masyarakat dengan kesadaran ibadah79. Sebagai upaya

perwujudan manusia yang berkualitas utuh, rohani dan jasmani, manusia yang

berprilaku religius.

Dalam pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas, Islam telah

menunjukan tiga dasar potensi yang dikurniakan oleh Allah swt kepada manusia

yaitu: Pertama, potensi jasmani. Kedua, akal. Ketiga, qalbu80. Ketiga potensi tersebut

secara utuh dan bersama-sama dijadikan sasaran dan garapan pembinaan dalam upaya

meningkatkan ethis, dan kualitas manusia.

Dikalangan pemikir-pemikir Muslim, seperti Al-ghazaly dan Ibnu Qayim,

secara eksplisit masalah religiusitas (at-tadayun bininil hanif) dan moralitas (at-

takholluq bil akhlaqi al-karimah) mendapat penekanan dalam pengembangan kualitas

manusia81. Ini karena manusia yang dikembangkan dengan keimanan dan ketaqwaan,

memberikan beberapa macam kesadaran dalam eksistensinya yaitu, apabila manusia

sadar akan hakikat kehidupannya yang terbatas, maka manusia akan lebih perihatan

79 Tholhah, Masalah Sumber Daya Manusia, h. 3 80 Ibid., h. 37 81 Ibid., h.114

Page 68: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

terhadap hidupnya dengan pendayaguaan nikmat sebaik-baiknya serta mensyukuri

segala nikmat yang Allah kurniakan.

Pembangunan Modal Insan tidak hanya fokus kepada keperluan negara,

dalam bidang ekonomi, keuangan, keusahawanan, pedagangan, Sains, dan lain-lain.

Karena ini akan berdampak kepada manusia, hanya memahami pembangunan Modal

Insan terbatas kepada pengabdian kepada negara atau organisasi saja. Tanpa melihat

kepada keperluan dan kepentingan masyarakat umum, dan sosial. Oleh karena itu,

Aini Jaafar beranggapan bahwa pembangunan modal insan tujuannya adalah82 ;

1. Memberikan materi ilmu dan kemahiran yang memerhatikan kepada faktor

tanggungjawaban dan amanah. Dalam mewujudkan ummatan wasata'

2. Menggalakan setiap masyarakat ikutsertaan dan saling membantu tidak hanya

kepada perkara material saja, tapi juga kepada misi kemanusiaan.('ummatan

wahidah')

3. Peranan ilmu buat masyarakat dan lingkungan Alam.

4. Ilmu sebagai wasilah menjadikan seorang itu pemimpim yang adil.

5. Peka pada perkara kebaikan dan kemunkaran. ('amar ma'ruf nahi munkar)

Dalam kaitan ini, agama dapat dijadikan sebagai faktor pendamping dan

pendukung terhadap proses pembangunan. Jika pembangunan dilangsungkan atas

dasar agama, maka agama sebagai nilai-nilai yang hidup berkembang di kalangan

82 Aini Jaafar, "Islam dan Modal Insan" artikel diakses pada 5 April 2008 pada jam 7.00

pm dari http://www.yadim.com.my/Sosial/SosialFull.asp?SosialID=320

Page 69: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

masyarakat dapat difungsikan sebagai nilai instrumental (instrumental values), yakni

dengan mengembangkan ektika dan moralitas keagamaan untuk dimanfatkan dalam

uapaya meningkatkan kualitas manusia yang merupakan pelaku dan pelangsung

pembangunan.

Ini karena agama Islam terutamanya, sangat kaya dengan nilai ektika dan

moral. Secara konseptual agama membawa pradigma etika dan moral (hudan linnas)

untuk keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian umat manusia (rahmatan lil

'alamin). Maka keberagaman lewat peribadatan dalam Islam mengandung makna

jalan untuk mengembangkan kualitas manusia untuk mengahmpiri kualitas paripuna

(insan kamil atau manusia seutuhnya)83.

Oleh karena itu untuk mencapai paripurna seorang manusia, harus mampu

mengembangkan "potensi-potensi ketuhanan" dalam dirinya dengan jalan

menginternalisasikan "sifat-sifat Tuhan". Dalam konteks perkembangan potensi-

potensi yang mendukung lahirnya kemandirian, maka beberapa ektika keagamaan

dapat ditemukan pada sifat-sifat ketuhanan, serperti nilai penciptaan atau kreativitas

(al-khalik), nilai inovasi (al-mushawwir), nilai kepercayaan diri (al-qahhar), dan lain-

lain84.Lalu bagaimana mau mengembangkan potensi-potensi dalam diri manusia itu,

tidak lain adalah melalui pendidikan, karena tujuan, wawasan, sistem dan

kelembagaan pendidikan yang dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat untuk

83 M. Din Syamsudin, Ektika Agama dalam Membangunkan Masyarakat Madani,

(Jakarta: Pt Logos Wacana Ilmu, Cet Pertaman, 2000), h. 218 84 Ibid., h. 219

Page 70: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

masalah penting yang mempunyai tanggungjawab langsung terhadapt umat Islam. Ini

karena terminologi pendidikan Islam berarti suatu proses yang komprehensif dan

pengembangan kepribadian manusia secara keseluruhan, yang meliputi intelektual,

spritual, emosi, dan fisik85. Ini bertujuan untuk menjadikan pribadi muslim yang baik

untuk melaksanakan tujuannya sebagai hamba Allah swt dan wakil-Nya (Khalifah-

Nya) di dunia. Proses ini melibatkan saluran-saluran formal maupun informal yang

dapat digunakan untuk mengembangkan kualitas manusia itu.

Dalam Konfrensi Dunia tentang pendidikan Islam yang pertama di

Makkah pada tahun 199786, dirumuskan beberapa rekomendasi yang terkait dengan

konsep pendidikan Islam dalm menjadikan pribadi Muslim yang utuh yaitu:

1. Konsep Islam tentang manusia mempunyai keluasan dan jarak yang tidak dimiliki

oleh konsep-konsep lain manapun tentang manusia. Karena manusia dalam

konsep Islam dapat menjadi "khalifatullah", dengan menanmkan dan

mengakutualisasikan sifat-sifat Allah swt dalam dirinya.

2. Pengetahuan adalah sumber kemajuan dan pembangunan umat manusia, oleh

karenanya Islam tidak tidak meletakkan hambatan apapun terhadap upaya

pencapaian pengetahuan itu.

3. Jangkauan penyampaian dan penguasaan pengetahuan ini harus seutuhnya, dalam

dimensi intelektual, spritual maupun fisik, karena tanpa demikian seseorang tidak

dapat mempertahankan pertumbuhan yang seimbang.

85 Tholhah, Masalah Sumber Daya Manusia, h. 128 86 Ibid., h. 128-129

Page 71: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

4. Aspek-aspek spritual, intelektual, moral, imajinatif, emosional dan fisikal, harus

tetap diperhatikan dalam membentuk interrelasi diantara disiplin-disiplin

keilmuan, secara sistematis, programatis, dan berjenjang.

5. Pengembangan pribadi dilihat dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan,

manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam. Karena itu,

pengorganisasian disiplin ilmu dan pengaturan subyek direncanakan dengan

acuan manusia sebagai individu, manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia

sebagai makhluk yang harus hidup dalam harmoni dengan alam sekitarnya.

Kelima aspek, ini merupakan bertujuan mengembangkan pertumbuhan

yang seimbang, dari potensi dan kepribadian total manusia, melalui latihan spritual,

intelektual, rasional diri, perasaan, dan kepekaan fisik. Oleh karena itu pendidikan

Islam seharusnya menyediakan wahana dan sarana bagi perkembangan manusia dari

segala aspek. Bertujuan mencapai kebaikan dan kesempurnaan, dan tujuan yang

terakhir adalah perwujudan "penyerahan mutlak" manusia kepada Allah swt, pada

individul, masyarakat dan kemanusian pada umumnya. Oleh karena itu pembangunan

sebuah negara itu harus menghasilkan sumber daya manusia yang mampu

memberikan sumbangan kepada agama, negara, dan bangsa yakni dengan miliki

pribadi yang utuh, spritual, intelektual, dan moralitas yang tinggi.

Menurut Prof. Dr. Sidek Baba, beranggapan bahwa pembangunan Modal

Insan yang digagaskan oleh pemerintah Malaysia sekarang yang memberikan

tumpuan kepada keilmuan, intelektual, profesionalisme, tidak sempurna jika tidak

memberikan tumpuan kepada sahsiah manusia itu sendiri. Dengan memberikan

Page 72: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

tumpuan kepada pembangunan akhlak yaitu dengan menanamkan nilai-nilai yang

baik, jujur, telus, amanah, adil, dan tulus pada diri sendiri87. Dalam menghasilkan

manusia yang mempunyai sahsiah yang tinggi, manusia itu harus menanamkan

keyakinan bahwa Allah swt melihat dan menyaksikan segala perbuatan yang

dilakukannya.

D. Latar Belakang Gagasan Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia

Aset yang utama dalam sebuah negara adalah sumber daya manusia, yang

mempunyai kualitas, menjadi penggerak kepada pembangunan, pendidikan yang

baik, berdaya saing, profesional dan produktivitas yang tinggi, dapat menyumbang

kepada pembangunan negara. Malaysia sebagai sebuah negara yang berkembang, dan

mempunyai daya saing yang tinggi, maka perubuhan yang dinamis harus dilakukan

dari segi pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia. Perkembangan

penduduk yang dinamis mampu menyediakan sumber daya manusia yang

mempunyai potensi untuk kemajuan dan kesejahteraan kepada negara88.

Ekonomi modern pada abad yang ke 21 ini, tidak lagi berdasarkan kepada

pembangunan fisik, seperti keuangan, investasi, teknologi dan sebagainya. Akan

tetapi ada yang lebih utama adalah, pembangunan sumber daya manusia yang

mempunyai potensi, intelektual, kreatif, inovatif, dan profesional, menjadi indikator

87 Sidek Baba, "Modal Insan Bermutu Tinggi Tuntut Sahsiah Tinggi", artikel diakses

pada 5 februari 2008, jam 7.35 pm dari http://www.myqalam.net/myqalam/news.php?extend.382 88 Mohd Ali Rustam, Wawasan Kenegaraan Ke arah Pembinaan Negara Bangsa,

(Melaka: Pejabat Ketua Menteri Melaka, Cet petama, 2007), h. 66

Page 73: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

perubahan kepada sebuah bangsa negara dalam usaha membina sebuah tamadun yang

baru89.

Malaysia di bawah kepemimpinan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi,

beliau telah menggagaskan sebuah perubuhan atau kebijakan yang baru dalam

pemerintah Malaysia. Ini terlihat ketika mana beliau membentangkan RMK-9 dan

Misi Nasional pada tanggal 31 Maret 2006 di parlemen, beliau berulang kali

menyebut tentang Modal Insan (human capital) atau dikenali dengan pembangunan

sumber daya manusia. Meski pun istilah ini telah lama wujud, istilah ini kembali

dipopularkan oleh Dato' Seri Abdullah Ahmad badawi, karena Modal Insan sebagai

penyumbang kepada ekonomi, pembangunan dan kemajuan negara. Ini karena faktor

kemanusian dan kemasyarakatan merupakan dua hal yang utama dalam pembangunan

sumber daya manusia. Beliau beranggapan bahwa Modal Insan sebagai satu aspek

utama dalam pembangunan, karena insan atau manusia merupakan faktor utama

dalam semua strategi, rangka penggerak kepada aktivitas dan program pembangunan

negara, ini karena hasil kemajuan negara tergantung kepada baik atau buruk

pengelolaan pembangunan sumber daya manusia. Ini terlihat ketika mana ucapan

beliau di parlemen;

"Rakyat adalah aset negara paling berharga, pembangunan modal insan dan anjakan minda dan pemikiran warga merupakan salah satu cabaran terbesar. Sekiranya kita ingin melangkah ke era ekonomi berpaksikan pengetahuan. Jika kita mahu menjadi negara maju dan kekal pada tahap

89 Rustam, Wawasan Kenegaraan, h. 67

Page 74: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

tersebut, pembangunan modal insan haru diutamakan. Dalam konteks dunia global, modal insan bermutu tinggi adalah satu keperluan, bukan lagi satu kemewahan"90.

Oleh karena itu, pemerintah Malaysia berusaha merealisasikan

pembangunan sumber daya manusia sebagai gagasan atau kebijakan yang baru dalam

pemerintahan, di bawah kepemimpinan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi. Ini

sesuai dengan tanggungjawab pemerintah sebagai fungsi khalifah dalam

memakmurkan dan mengurus alam ini.

Kenyataan ini sebagaimana firman Allah swt dalam surah Hud (11):64

☺ )٦٤: ١١ /هود ........(

Artinya: "Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu

memakmurkannnya"91.

Prof M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah mengatakan bahwa, kata

"ansya'kum" menciptakan kamu mengandung makna mewujudkan serta mendidik

dan mengembangkan. Objek kata ini biasanya adalah manusia dan binatang.

Sedangkan kata "ista'mara" terambil dari kata "'amara" yang berarti memakmurkan,

90 Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, semasa membentangkan RMK-9 di Parlemen, Di terbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006,h. 27.

91 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan kesan dan Keserasian al-Qur'an, (Jakarta; Lentera Hati, Cet Pertama, 2002), h. 227

Page 75: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

dengan menggunakan kata perintah ini, dapat kita fahami bahawa Allah

memerintahkan untuk memakmurkan bumi dan ada juga yang memahami sebagai

fungsi penguat yakni menjadikan kamu benar-benar mampu memakmurkan dan

membangun bumi. Ibnu katsir memahaminya dalam arti menjadikan kamu

pemakmur-pemakmur dan pengelola-pengelolanya.

Thabathaba'i memahami kata "ista'marakum fil ardh" dalam arti mengolah

bumi sehingga beralih menjadi suatu tempat dan kondisi yang memungkinkan

manfaatnya dapat dipetik seperti membangun pemukiman, mesjid, tanah, taman, dan

rekreasi92. Prof M.Quraish Shihab beranggapan bahawa Allah swt, telah mewujudkan

melalui bahan bumi ini, manusia yang Dia sempurnakan dengan mendidik tahap demi

tahap dan menganugerahkan fitrah berupa potensi yang menjadikan ia mampu

mengolah bumi dengan mengalihkan ke suatu kondisi di mana ia dapat

menanfaatkannya untuk kepentingan hidup93.

Dari penafsiran yang dijelaskan dalam Tafsir al-Misbah, dapat

disimpulkan bahwa, manusia diciptakan oleh Allah swt, di bumi ini selain beribadah

kepada Nya, juga sebagai pemakmur di bumi, namun dalam konteks bernegara,

tanggung jawab ini menjadi wewenang pemerintah dalam memberikan kesejahteraan

dan kemakmurkan kepada masyarakat. Tidak dapat tidak pemerintah sebagai

pemegang otaritas tertinggi dalam sebuah negara, menjadi satu kewajiban untuk

92 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 228 93 Ibid., h. 279

Page 76: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

merencanakan program pembangunan baik dari pembangunan materil dan manusia.

Dengan demikian, akan terwujudnya sebuah tatanan negara yang makmur dan

sejahtera.

E. Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia

Dalam upaya pemerintah Malaysia menggagaskan pembangunan yang

berdasarkan pembangunan sumber daya manusia, pelbagai program dan pelatihan

telah dirancang di bawah pembangunan sumber daya manusia. Tumpuan ini tidak

hanya diberikan kepada pembangunan sumber daya manusia saja, namun aspek

kualitas manusia itu sendiri. Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad badawi

ketika membentangkan upaya pemerintah dalam memberikan tumpuan kepada

pembangunan sumber daya manusia;

"Usaha membangunkan modal insan berkualiti akan digiatkan. Pendekatan kepada pembangunan modal insan haruslah secara holistik, menekankan pembangunan ilmu pengetahuan, kemahiran, modal intelektual, termasuk sains, teknologi, dan keushawanan, dan juga pembudayaan sikap progresif serta nilai etika dan moral yang tinggi. Inilah yang dikatakan modal insan berminda kelas pertama"94.

Kata modal insan berminda kelas pertama, berarti perubahan pola fakir

masyarakat atau "mindset" merupakan suatau gagasan yang menjadi dasar kepada

pembangunan sumber daya manusia di Malaysia. Dengan demikian perubahan pola

94 Membina Tamadun, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi,

h.27

Page 77: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

fikir berarti masyarakat yang mempunyai ilmu pengetahuan, intelaktual, mampu

berdaya saing, mandiri, progresif dan mempunyai moralitas yang tinggi95.

Tumpuan pembangunan sumber daya manusia secara holistik yang

berdasarkan ilmu pengetahuan, merupakan upaya yang seharusnya diberikan

tumpuan. Terutamanya dari segi perlaksanaan yang akan dilakukan oleh pemerintah

Malaysia. Ini karena faktor ilmu merupakan penyumbang kepada pembangunan

tamadun sebuah bangsa. Sebagaimana kejayaan pemerintah Islam Abbasiyah dalam

upaya mereka menyumbang kepada tamadun Islam, faktor kejayaan pemerintahan

Abbasiyah juga karena banyaknya melahirkan ilmuan-ilmuan dan intelektual Islam di

masa pemerintahanya. Keberhasilan pemerintahan abbasiyah inilah yang cuba di

gagaskan oleh Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi dalam pemerintahan Malaysia.

Dalam merencanakan pembangunan sumber daya manusia di Malaysia,

lima prinsip yang utama, menjadi dasar dalam pembangunan sumber daya manusia di

Malaysia, sebagaimana terkandung dalam RMK-9 yaitu; pertama, pembangunan

modal insan secara holistik. Kedua, pembudayaan sikap progresif. Ketiga, ilmu

pengetahuan. Keempat, kemahiran. Kelima, modal intelektual dan nilai akhlak yang

tinggi. Kelima prinsip ini merupakan upaya pemerintah dalam melahirkan sumber

daya manusia yang tangguh, atau difahami dengan sumber daya manusia yang

95 Aimin Amir Abdullah, "Pembangunan dan Kemajuan Modal Insan Dalam RMK-9

Satu penelitian." Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 134

Page 78: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

mempunyai "towering personality"96, mempunyai inisiaitif, daya berfikir yang tinggi,

bersemangat dan mempunyai kualitas.

Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, beliau telah

memberi tiga strategi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh;

"Tiga strategi utama untuk melahirkan modal insan kelas pertama akan dilaksanakan: pertama, meningkatkan keupayaan dan penguasaan ilmu pengetahuan, kedua, memperkukuhkan keupayaan sains, R&D (research and development) dan inovasi, ketiga, memupuk masyarakat berbudaya dan memiliki kekuatan moral"97. Ketiga acuan ini menjadi prioritas pemerintah melaksanakan pelbagi

program-program dan latihan untuk pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena

itu pemerintah Malaysia di bawah RMK-9 telah mengalokasikan kurang lebih 20.6%

dari anggaran untuk pendidikan kepada rakyat. Meliputi usaha memperbaiki mutu

pendidikan dan latihan di semua tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan

tinggi untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di bawah RMK-9 tumpuan yang lebih diberikan kepada usaha

pembangunan sumber daya manusia yang holistik. Bagi tujuan itu pemerintah telah

melakukan penambahbaikan secara komprehensif kepada sistem penyampaian,

pendidikan, latihan dan menggalakkan pembelajaran sepanjang hayat untuk

mewujudkan tingkat kesadaran kepada masyarakat untuk menambah baik kualitas diri

96 Fadzli Adam dkk, "Memperkasa Modal Insan Antara Peranan dan Cabaran," Dalam

Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 (Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 373

97 Membina Tamadun, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, h. 28.

Page 79: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

dengan ilmu pengetahuan dan kemahiran berkelanjutan. Di samping menggalakkan

kemahiran keusahawanan bagi semua peringkat pendidikan dan latihan, ini bertujuan

untuk mewujudkan masyarakat ushawanan dan berdaya saing.

Oleh karena itu pemerintah telah menetapkan lapan prioritas yang

merupakan dasar kepada pembangunan sumber daya manusia yaitu98:

1. Melaksanakan peningkatan secara komprehensif sistem pendidikan dan latihan.

2. Menggalakkan rakyat untuk bersekolah di SD, SMP, SMA milik pemerintah,

3. Mengurangi perbedaan kualitas sekolah di kota dan desa, dengan perbaikan

prasarana sekolah, dan fasilitas serta guru-guru yang handal

4. Mewujudkan universitas yang bertaraf internasional dengan pendidikan yang

sistematik dan berkualiltas, menuhi standar internasional

5. Memberi fasilitas, peluang, dan akses kepada pembelajaran sepanjang hidup yang

berkualitas kepada semua.

6. Membangunkan masyarakat yang inovatif dengan menggunakan sains dan

teknologi serta memiliki kemampuan berdasarkan ilmu pengetahuan.

7. Memperkuatkan kesatuan nasional dan membangunkan masyarakat yang

mempunyai sifat progresif, dengan sistem nilai yang boleh diteladani dan budaya

yang mengutamakan prestasi tinggi,serta memiliki kesadaran tentang tradisi dan

warisan leluhur.

98 Rustam, Wawasan Kenegaraan, h.70.

Page 80: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

8. memperkuatkan dan perbaikan forum perbincangan dan perundingan antara

pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan orang tua dalam memahami

pembangunan sumber daya manusia.

Kedelapan dasar ini menjadi acauan kepada program-program pemerintah,

ini karena pentingnya pendidikan sebagai wahana kepada pembangunan sumber daya

manusia, baik pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga, sekolah-sekolah,

pusat pengajian tinggi, pelayanan masyarakat, dan dalam pemerintahan dengan upaya

pengembangan semua potensi yang dimiliki manusia itu. Maka akan lahirlah sumber

daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga mempunyai

moralitas yang tinggi.

Program pembangunan Modal Insan yang telah dirancang oleh

pemerintah, hasil dari RMK-9. program ini terfokus kepada tujuh yaitu99.;

1. Pelayanan

2. Pendidikan

3. Sains dan Teknologi

4. Sosial

5. Politik dan,

6. Kerohanian

99 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari

http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html

Page 81: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Pertama sektor pelayanan, pemerintah mewujudkan Pasukan Petugas Khas

Pemudah Cara Peniagaan (The Spesial Taskforce To Ficilitate Business) bertujuan

memberikan pelayanan yang semaksimal kepada masyarakat dan mengurangi

birokasi dalam sektor perdagangan100. Pemerintah juga telah menubuhkan Institut

Integriti Negara, sebagai upaya pemerintah untuk membentuk masyarakat yang

mempunyai moralitas, kode etik, berdaya saing, daya tahan, dan integriti rakyat

Malaysia, khusunya buat pegawai negeri sipil101. Bagi memberikan pelayanan yang

semaksimal kepada masyarakat, pemerintah telah mengurangi pelbagai birokrasi

dalam pemerintah, dengan mewujudkan e-pemerintah yaitu masyarakat boleh

berurusan lewat internet online (end to end online servis)102.

Kedua sektor pendidikan, pemerintah akan melakukan penambahbaikan

infrastruktur, dan prastruktur disemua bidang pengajian secara holistik, progresif dan

mempunyai moralitas yang tinggi, mulai TK, SD, SMP, SMA, dan pusat pengajian

tinggi negeri dan swasta. Demikian pemerintah telah mengggaskan Plan Induk

Pendidikan 2006-2010 (PIN) dan Plan Strategi Pengajian Tinggi Negara (PSTN)

100 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 9.00 pm dari

http://www.pemudah.gov.my/topindex_bm.asp 101 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 9.10 pm dari

http://www.iim.com.my/v3/st_corporate/index.php 102 Diakses pada 21 Mie 2008 jam 9.10 pm dari

http://www.pmo.gov.my/WebNotesApp/KSNMain.nsf/suratarahanKSNView/55C8A66A3A9DC0B8482573DA0003E272

Page 82: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

sebagai upaya meningakatkan kualitas mahasiswa, tenaga pengajar dan menjalin

hungan dengan institusi ternama di dunia103.

Ketiga sektor ekonomi, pemerintah mewujudkan Coridor Economic

Region atau Coridor Development di tiga negara bagian, selatan (Iskandar

Development Region), timur (Eastern Coridor economic Region)104, utara (Northen

Coridor economic region). Ketiga kawasan akan disulap menjadi manufaktur dan jasa

sebagai pilar utama pembangunan ekomoni. Misalnya, produk listrik dan elektronik,

kima, dan pengolahan siap saji, dan halal hub. Kawasan ini juga akan menjadi pusat

jasa, yakni pendidikan, industri kreatif, keuangan, logistik, dan pariwisata105. Semua

ini sebagian usaha pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja dan mewujudkan

pekerja yang berkualitas. Pemerintah juga telah mewujudkan program tranformasi

atau Permodalan Nasional Berhad, di Indonesia dikenali dengan PT badan usaha

milik negara (BUMN), agar menggalakkan usaha pengembangan strategi

perdagangan dan investasi bagi BUMN106.

Keempat sains dan teknologi, pemerintah membangunkan Knowledge

Workers Developments Institute, untuk mewujudkan tenaga kerja ICT yang

profesional. Pemerintah juga akan menggalakkan Human Capital Developments

103 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari

http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html# 104 Ibid., 105 "Manufaktur Berkembang Pesat", Kompas, 22 September 2007, h. 35. 106 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 7.30 pm dari

http://www.pcg.gov.my/about_us_overview.asp

Page 83: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

dalam bidang sains, teknologi dan inovasi sebagai upaya menggalakkan dan

peningkatan resit107. Sebagai hasilnya Malaysia telah berjaya mengirimkan buat kali

pertama astronot negara ke ISS pada 10 Oktober yang lalu108.

Kelima sosial, sebagai meningkatkan kesadaran sosial kepada masyarakat

Malaysia, pemerinatah telah mewujudkan program khidmat negara. Program

pengabdian kepada negara untuk membentuk semangat nasionalisme, daya tahan,

displin, dan melatih kepemimpinan buat generasi pemuda. Program ini diwajibkan

bagi setiap individu yang berumur 18 tahun, selepas selesai mengikuti ujian nasional.

Pemerintah juga menggagaskan slogan 3k, kepepimpinan, kemahiran, dan

keusahawanan untuk generasi pemuda. Disamping itu juga, pemerintah telah

membuat satu kebijakan yaitu dengan menggagaskan Dasar Sosial Negara, sebagai

usaha pemerintah untuk menggalakkan ikutsertaan semua masyarakat, individu, dan

keluarga ikutserta dalam menyumbang kepada pembangunan negara agar dinikmati

kesejahteraan buat semua masyarakat. Dan juga pemerintah telah melaksanakan

program tanggungjawab sosial korporat atau Corporate Social Responsibility (CSR)

bertujuan agar golongan korporat ikutserta membantu masyarakat yang kurang

berkemampuan109.

107 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari

http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html# 108 Metra Syahril Mohamed "Syabas Malaysia", artikel diakses pada 21 mei 2008, jam

11.00 pm dari http://www.utusan.com.my/utusan/arkib.asp?y=2007&dt=1011&pub=utusan_malaysia&sec= muka%5Fhadapan&pg=mh_01.htm&arc=hive

109 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

Page 84: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …

Keenam kesadaran politik, yaitu melahirkan personal politisi yang

berketrampilan, dikagumi, dihormati, dan dipercayai110.

Ketujuh kerohanian, dalam memperkasakan kerohanian masyarakat

Malaysia sebagai upaya mewujudkan tamadun ummah yang seimbang (ummatan

wasata')111. Ini semua berdasarkan sepuluh prinsip Islam Hadhari112. ;

Oleh karena itu pemerintah mengajak semua lapisan rakyat ikut

berpatisipasi dalam pembangunan sumber daya manusia di Malaysia, disamping

pemerintah memberikan sepenuh tumpuan kepada institut pengajian rendah, atas dan

tinggi karena pembangunan Modal Insan harus dimulai dari peringkat pemuda,

sebagai pewaris kepimpinan Negara masa depan. Dengan demikian, pemerintah juga

telah menggagaskan pelbagai program pembangunan Modal Insan sebagai mana yang

terkandung dalam Misi Nasional dan RMK-9, sebagai upaya pemerintah mewujudkan

keamanan, stabilitas negara, kesejahteraan sosioekonomi, dan politik, untuk bangsa

Malaysia dan mewujudkan impian menjadikan Malaysia modern mengikut acuan

sendiri.

110 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

111 Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

112 Konsep Islam Hadhari, Diterbitkan oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Pusat Pentadbiran Kerajaan, Putrajaya, 2004, h. 7-8

Page 85: “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM …