kd 12 periode madinah

22
KETELADANAN RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMAT PERIODE MADINAH Dalam bab ini akan dijelaskan tentang keteladanan Rasulullah dalam membina umat pada periode Madinah yang meliputi hijrah dan maknanya dalam perkembangan Islam, strategi dakwah pada periode Madinah dan akhir dari perjuangan beliau. KOMPETENSI DASAR 12.1 Menceritakan sejarah da’wah Rasulullah periode Madinah. 12.2 Mendeskripsikan subtansi dan strategi da’wah Rasulullah periode Madinah. TUJUAN MODUL Modul ini bertujuan memberi bekal pengetahuan kepada siswa tentang keteladanan Rasulullah dalam membina umat pada periode Makkah dilengakapi dengan latihan soal dan tugas sehingga siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran secara mandiri baik secara individu maupun kelompok. Dengan petunjuk penggunaan modul sebagai berikut : 1. Baca uraian materi pada tiap-tiap kegiatan dengan baik. 2. Kerjakan semua latihn dan tugas-tugas yang terdapat dalam modul. 3. Setelah mengerjakan secara tuntas tanyakan kunci jawaban kepada guru. 4. Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami kemudian diskusikan dengan teman anda atau tanyakan kepada guru atau oang yang dianggap mampu. 5. Bila anda belum menguasai 75% dari kegiatan maka ulangi kembali langkah-langkah dengan seksama. A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari pembelajaran ini anda diharapkan mempunyai kemampuan sesuai indikator di bawah ini : 1. Mampu menjelaskan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah. 2. Mampu menunjukkan profil dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah. 3. Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Madinah. 4. Mampu meneladani strategi dakwah Rasulullah periode Madinah. B. MATERI POKOK 1. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah. 2. Strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah. Mudah-mudahan anda dapat mencapai kompetensi dasar ini, jangan lupa anda terus mengingat pelajaran Modul ini karena akan behubunganya dengan Modul berikutnya. Waktu yang disediakan 4 jam pelajaran termasuk menyelesaikan latihan-latihan atau tugas.

Upload: nidarahmah

Post on 01-Jul-2015

747 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pelajaran agama islam

TRANSCRIPT

Page 1: Kd 12 periode madinah

KETELADANAN RASULULLAH SAWDALAM MEMBINA UMAT PERIODE MADINAH

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang keteladanan Rasulullah dalam membina umat pada periode Madinah yang meliputi hijrah dan maknanya dalam perkembangan Islam, strategi dakwah pada periode Madinah dan akhir dari perjuangan beliau.

KOMPETENSI DASAR

12.1 Menceritakan sejarah da’wah Rasulullah periode Madinah.12.2 Mendeskripsikan subtansi dan strategi da’wah Rasulullah periode Madinah.

TUJUAN MODUL

Modul ini bertujuan memberi bekal pengetahuan kepada siswa tentang keteladanan Rasulullah dalam membina umat pada periode Makkah dilengakapi dengan latihan soal dan tugas sehingga siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran secara mandiri baik secara individu maupun kelompok. Dengan petunjuk penggunaan modul sebagai berikut :1. Baca uraian materi pada tiap-tiap kegiatan dengan baik.2. Kerjakan semua latihn dan tugas-tugas yang terdapat dalam modul.3. Setelah mengerjakan secara tuntas tanyakan kunci jawaban kepada guru.4. Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami kemudian diskusikan dengan teman anda

atau tanyakan kepada guru atau oang yang dianggap mampu.5. Bila anda belum menguasai 75% dari kegiatan maka ulangi kembali langkah-langkah dengan

seksama.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari pembelajaran ini anda diharapkan mempunyai kemampuan sesuai indikator di bawah ini :

1. Mampu menjelaskan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah.2. Mampu menunjukkan profil dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah.3. Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Madinah.4. Mampu meneladani strategi dakwah Rasulullah periode Madinah.

B. MATERI POKOK

1. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah. 2. Strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah.

Mudah-mudahan anda dapat mencapai kompetensi dasar ini, jangan lupa anda terus mengingat pelajaran Modul ini karena akan behubunganya dengan Modul berikutnya.Waktu yang disediakan 4 jam pelajaran termasuk menyelesaikan latihan-latihan atau tugas.

Page 2: Kd 12 periode madinah

Peta Konsep

Periode Madinah

Hijrah ke Madinah

C. URAIAN MATERI

1. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode MadinahTonggak sejarah Periode Madinah adalah hijrah Rasulullah SAW. Ke Yatsrib/ Madinah.

Berikut adalah kisahnya :Hal-Hal Yang Mendorong Sehingga Nabi Hijrah a. Kesulitan-kesulitan Nabi SAW dalam berdakwah

Dakwah Islam menemui kesulitan. Sekalipun Islam umur 10 tahun itu kaum muslimin sudah banyak jumlahnya, tetapi terasa oleh Rasulullah SAW. Bahwa kehidupan Islam di Mekkah saat itu sulit diharapkan kesuburannya dan jalan dakwahnya sudah menemui jalan buntu. Di lingkungan keluarganya dan di kalangan kaum-kaum yang lain di Mekkah Nabi SAW sudah menyerukan dan mengajak masuk Islam, tetapi baru sedikit yang masuk Islam, bahkan banyak pemimpin-pemimpin yang menentang keras, seperti Abu Lahab, Abu Jahal, Muthim bin Adi dan lain. Kemudian Nabi SAW mencoba keluar dari Mekkah menuju ke Thaif. Di sana belum lagi dakwah di muka umum beliau sudah ditentang, diejek dan dilempari batu. Rasulullah kembali ke Mekkah, kemudian berusaha mendatangi tempat-tempat umum di pekan-pekan malam yang lazim diadakan sambutannya tidak jauh dari pada di kalangan kaumnya dan di Thaif itu.

Dakwah Islam di Mekkah tertutup. Pada masa itu dakwah Nabi SAW, betul-betul menemui kesulian dan tertutup. Namun demikian hal itu tidak mengecilkan harapan kaum muslimin. Rasulullah SAW. Akan mencari jalan keluar yang lebih baik, yaitu akan menemui orang-orang di luar Mekkah yang datang menjalankan Haji di Masjidil Haram.

b. Tekanan-tekanan kaum Quraisy terhadap pengikut-pengikut Nabi SAW, dan terhadap diri Nabi Muhammad

Tekanan kaum Quraisy terhadap Islam yang berat dan sudah meluas itu lebih ganas lagi setelah mereka menerima berita Isra' dan Mi'raj. Tekanan Quraisy yang bertubi-tubi. Kehidupan kaum muslimin di Mekkah yang makin hari makin terasa sempit geraknya, makin tersisih pergaulannya, dihina, diludahi, bahkan ada yang diikat badan terus diseret kuda yang dilarikan dan lain-lain siksaan. Lebih-lebih terhadap kaum muslimin yang tidak mempunyai sanak keluarga yang berani membela. Kaum Quraisy

Rahasia sukses

Strategi Dakwah

Pendorong Kisah Makna

CerdasKepemimpinan

Budi PekertiMendirikan masjid

Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Wathaniyah

Letakkan dasar-dasar Negara

Page 3: Kd 12 periode madinah

berbuat demikian bermaksud agar kaum muslimin keluar dari Islam dan kembali menyembah berhala.

Demikian pula Rasulullah SAW. masih terus diejek, dihina dan kalau bisa dibunuh mereka. Waktu memberitakan tentang Isra' dan Mi'raj didengar oleh Abu Jahal apa kata dia : "Hai Muhammad, kamu itu ada-ada saja, sudah gilakah kamu !". Sewaktu Muthim bin Adi mendengar berita Isra' dan Mi'raj itu, dia berkata : "Hai Muhammad, saya tidak akan percaya lagi pada omonganmu, dan demi Latta dan Uzza, saya sekarang keluar dari Islam. Dan masih banyak lagi hinaan kepada Rasulullah SAW.

Kaum musryik Quraisy berusaha membunuh Nabi. Kaum musryik Quraisy makin hari makin mengetahui bahwa kaum muslimin di Mekkah banyak yang hijrah ke Madinah. Maka kekejaman mereka dipusatkan ke arah diri Nabi Muhammad SAW. Yang saat itu masih tinggal di Mekkah.

Pada suatu ketika Abu Jahal cepat-cepat mengumpulkan kawan-kawan di suatu tempat yang bernama Darrun Nadwah (tempat pertemuan) yang terletak di dekat Masjidil Haram. Di sana dikumpulkan sejumlah 12 wakil suku Quraisy, kecuali Bani Hasyim. Sebab Bani Hasyim adalah kaum kerabat yang menurunkan Rasulullah SAW.

Dalam perundingan yang tertutup itu memutuskan, bahwa mereka telah sepakat akan membunuh Nabi Muhammad SAW pada suatu malam yang telah ditentukan, dan itu merupakan puncak usaha mereka di Mekkah.

Yang ditugaskan untuk membunuh ialah para pemuda 12 orang wakil dari suku Quraisy yang dipimpin oleh Suraqah, dengan janji akan mendapat hadiah 1000 ekor unta bagi siapa yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW.

Yang hadir dalam pertemuan itu usianya sudah 40 tahun ke atas, yaitu antara lain : Uthbah bin Rubiah, Thuaimah bin Adi, Abu Sofyan bin Harb, Abu Jahal bin Hisyam, Abu Lahab dan lain-lain. Tidak ada orang-orang keturunan Hasyim dan Abdul Muthalib kecuali Abu Lahab.

Mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah SAW. sudah diperhitungkan dengan sebaik-bainya dan bertujuan :- Supaya tidak ada kelanjutan penyiaran Islam.- Agar persukuan kabilah-kabilah Arab dapat dibina lagi yang berdasar adat

Jahiliyah.- Menyelamatkan berhalanya dan kekuasaannya.- Agar orang-orang Islam yang hijrah ke Habsyi dan Ke Madinah segera kembali ke

Mekkah.

c. Keadaan masyarakat MadinahKota Madinah terletak di Propinsi Hijaz seperti halnya kota Mekkah. Pada mulanya

bernama Kota Yastrib setelah Rasulullah hijrah kesana, nama kota itu diubah namanya menjadi "An Nabawi" kota Nabi atau “Madinah”. Kota Madinah itu juga banyak pertaliannya dengan Rasulullah SAW. seperti halnya kota Mekkah. Asal kelahiran Ibunda di Madinah suku Najjar yang banyak terdapat di Madinah itu termasuk kaum keluarganya. Abdullah (ayah beliau) wafat dan makamnya di Madinah, sewaktu Nabi SAW, baru usia 6 tahun berziarah makam ayahanda di Madinah, kemudian ibunda wafat dalam perjalanan pulang dari Madinah juga. Madinah lebih banyak terdapat air, iklimnya lebih sejuk daripada Mekkah dan tabiat penduduknya lemah-lembut seperti halnya kaum tani. Penyembah berhala tidak sekuat kaum Quraisy di Mekkah, namun mereka juga tetap mengagungkan Ka’bah dan berkeyakinan Masjidil Haram tempat sucinya.

Di Madinah terdapat suku besar yang berasal dari keturunan yaitu suku Arab Khazraj dan suku Arab Aus. Disamping itu terdapat banyak orang Yahudi dari Banu Nadzir, Banu Qainuqa dan Banu Qaraidhah. Mereka datang di Madinah pada tahun 70 M dari Palestina, karena di negerinya ditindas oleh Raja Titus dari Romawi.

Penduduk Madinah pada umumnya sudah mengetahui akan kehadiran Nabi Akhiruz Zaman, dan mereka berkeyakinan akan kejayaan Madinah dalam pimpinan Rasulullah itu. Berita tentang hadirnya Rasul terakhir itu dari orang-orang Yahudi. Sebelum Madinah kedatangan Islam, antara suku Kharazj dan suku Aus terus-menerus

Page 4: Kd 12 periode madinah

sampai berpuluh-puluh tahun perang saudara, silih berganti menang dan kalah antara keduanya. Tetapi akhirnya mereka menjadi insyaf dan rukun bersatu setelah mereka bertemu dan mendapat pelajaran Agama Islam dari Rasulullah pada waktu melakukan jamaah haji di Mekkah.

d. Gerakan dakwah menanamkan.Islam di MadinahPada saat-saat sesudah Isra' Mi'raj jaring-jaring dakwah Islam di Mekkah hampir

tertutup dan mengalami jalan buntu. Karena itu Rasulullah mengalihkan arah dakwah yang semula kearah mengislamkan jahiliyah Quraisy Mekkah kemudian ditujukan kearah orang-orang Yastrib (Madinah) yang datang di Mekkah, waktu mereka beribadah haji. Pada musim haji banyak orang-orang dari luar kota Madinah datang berziarah ke Ka’bah termasuk orang-orang dari Yastrib (Madinah). Maka dalam bulan Dzulhijah musim Haji Rasulullah dapat menemui 7 orang suku Khazraj dari Madinah yang sedang berziarah di Ka'bah. Mereka diberi keterangan oleh Nabi tentang agama Islam dengan jelas dan dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an kemudian 7 orang itu menyatakan masuk Islam. Dengan perjuangan 7 orang suku Khazraj itu agama Islam mulai tersiar di Madinah. Makin hari makin bertambah banyak orang Islam di Madinah, mereka menanti-nantikan kedatangan Rasulullah SAW, di Madinah untuk menyatukan suku Khazraj dengan suku Aus yang senantiasa berperang itu.

Orang Islam di Madinah mengucapkan Bai’atul Aqabah I (tahun 621 M). Rasulullah kedatangan 12 orang Yastrib dari suku Khazraj dan Aus, yang maksudnya juga akan mengerjakan Haji. Pertemuan itu dirahasiakan dan dilaksanakan di Mina di suatu tempat bernama Aqabah. Di dalam pertemuan rahasia itu mereka mengucapkan janji setia kepada Rasulullah yang isinya; akan melakukan dengan taat perintah Islam, dan tidak akan melanggar apa yang dilarang oleh Islam. Ucapan janji itu disebut “Ikrar Aqabah” (Bai’atul Aqabah). Setelah peristiwa Bai’atul Aqabah I itu Rasulullah mengutus Mush'ab bin Umair untuk mengajar Al-Qur'an di Yastrib. Mush'ab diberi julukan Muqri artinya guru Al-Qur'an.

Mengucapkan Bai’atul Aqabah II. Bai’atul Aqabah yang kedua terjadi di tempat yang sama di waktu tengah malam tanggal 12 Zulhijah tahun 13 Kenabian dalam keadaan rahasia yang sama seperti pada Baitul Aqabah yang pertama dahulu.Kecuali perjanjian Aqabah kedua itu seperti halnya perjanjian yang pertama juga disertai janji pembelaan terhadap Islam sampai titik darah yang penghabisan. Bai’atul Aqabah kedua itu terdiri dari 75 orang Yastrib suku Khazraj dan Aus diketuai oleh Al Bara' bin Makrur. Dalam pengucapan janji kepada Rasulullah itu disaksikan dan direstui oleh paman Rasulullah Abbas bin Abdul Muththalib.

Hampir selesai Bai’atul Aqabah kedua itu tiba-tiba diketahui mata-mata orang Quraisy. Tetapi karena kebijaksanaan Rasulullah untuk menahan kemaharan mereka masing-masing maka tercegahlah bahaya perkelahian pada saat itu. Dalam peristiwa itu kaum Khazraj memohon agar Rasulullah SAW. rela pindah (hijrah) ke negerinya (Yastrib), mereka menyanggupkan diri menjaga keselamatan beliau seperti menjaga keluarganya sendiri.

Rasulullah saw. bersabda : “Dan supaya kamu sekalian menolong akan daku, lalu kamu menjaga akan diriku bilamana aku pindah kepadamu sebagaimana kamu menjaga dirimu dan keluargamu, dan bagi kamu surgalah balasannya dari pada Tuhan”.

Bai’atul Aqabah kedua atau “Bai’atul Aqabah Kubra” itu ditutup dengan do’a yang diucapkan oleh Abbas yang berisi “memohon kepada Allah SWT. akan keselamatan Rasulullah SAW. dan kesungguhan janji dari orang-orang Yastrib itu". Dengan demikian gerakan dakwah Islam akan terbuka lebar di Yastrib dan disana Islam akan menjadi subur.

Page 5: Kd 12 periode madinah

Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW a. Peristiwa hijrah kaum Muslimin.

Berkat perjuangan suku Khazraj dan Aus muslimin di Yastrib makin hari makin bertambah banyak dan subur perkembangan Islam. Maka kota Madinah menarik hati bagi kaum muslimin di Mekkah. Sebaliknya kaum musyrik Quraisy menjadi iri hati dan kesal melihat perkembangan Islam di Yastrib itu. Sebab itulah mereka bertambah dendam hatinya dan makin kejam terhadap orang-orang Islam di Mekkah dan berusaha keras untuk membunuh Nabi SAW.

Maka Rasulullah memerintahkan kepada muslimin di Mekkah agar hijrah ke Madinah. Dengan ikhlas sementara waktu kaum muslimin meninggalkan harta, rumah dan keluarga demi keselamatan agamanya. Kemudian hijrahlah umat Islam dari Mekkah ke Madinah dengan cara sembunyi-sembunyi satu-persatu jangan sampai diketahui kaum musyrik Mekkah. Pada tahap pertama itu muslimin yang hijrah ke Madinah sebanyak 73 orang. Sehingga hampir semua orang Islam di Mekkah hijrah ke Madinah. Diantara sekian umat Islam yang hijrah itu, hanya Umar bin Khaththablah yang berani terang-terangan, dan ternyata tidak ada seorangpun yang berani menghalang-halanginya.

b. Sambutan penduduk Madinah.Kaum Muslimin di Mekkah makin hari makin banyak jumlahnya yang hijrah ke

Madinah, lebih-lebih setelah ada berita adanya Bai’atul Aqabah dan berita tentang Rasulullah SAW. juga akan hijrah ke Madinah, maka dengan rela umat Islam meninggalkan harta bendanya di Mekkah demi keselamatan agamanya, bahkan banyak juga yang hijrah tidak membawa bekal apa-apa. Tetapi setelah kaum muslimin dari Mekkah itu sampai di Madinah, ternyata tidak ada kesulitan lagi bagi Muhajirin hidup di Madinah.

Karena sambutan orang-orang Madinah terhadap kaum yang hijrah itu baik sekali, kaum Muslimin Madinah menerima kaum muslimin yang baru datang dari Mekkah itu seperti menerima keluarganya sendiri yang sudah lama tidak bertemu. Sebaliknya, kaum muslimin dari Mekkah yang datang itu senang dan tenteram seperti berada di rumah sendiri. Hal itu sesuai dengan janji orang-orang suku Khazraj dan Aus dalam Ikrar Aqabah Kubra, bahwa mereka akan berusaha menjaga keselamatan kaum muslimin dan membantu menegakkan Islam.

c. Peristiwa hijrah Rasulullah SAW.Setelah adanya ikrar Aqabah, agama Islam masuk di Madinah. Di kota Madinah itu

agama Islam berkembang dengan subur. Kebalikannya umat Islam di Mekkah makin lama makin sempit geraknya dan makin mendapatkan tekanan keras dari kaum Quraisy. Setelah Rasulullah memerintahkan agar kaum muslimin di Mekkah hijrah ke Madinah. Maka hijrahnya kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah. Sehingga kaum muslimin yang masih menetap, di Mekkah tinggal sedikit. Shahabat kenamaan yang masih berada di Mekkah tinggal Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib untuk menemani Rasulullah menantikan turunnya wahyu perintah hijrah.Pada saat-saat itu kota Mekkah sangat genting, Abu Jahal dengan kawan-kawannya berusaha mencari Nabi Muhammad SAW akan dibunuh.

Nabi SAW meninggalkan rumah pada malam tanggal 12 Rabi'ul Awwal 1 H. bersamaan tanggal 28 Juni 622, pemimpin pemuda Quraisy yang bernama Suraqah be-serta kawan-kawannya mengepung rumah Rasulullah saw di Mekkah. Mereka itu berusaha menangkap dan membunuh Rasulullah SAW. Pada saat-saat yang genting itulah kemudian Rasulullah menerima wahyu dari Allah yang berisi, bahwa pada saat itu orang-orang musyrik Quraisy berusaha akan membunuh Rasulullah. Setelah menyampaikan wahyu itu Malaikat Jibril minta agar Rasulullah jangan tidur di tempat tidurnya, dan minta supaya beliau hijrah ke Madinah malam itu juga.

Kemudian Rasulullah memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur di tempat tidur Nabi dan memakai selimut beliau.

Wahyu dari Allah SWT yang turun pada saat itu yang artinya :

Page 6: Kd 12 periode madinah

Artinya : "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. ''. (QS. Al-Anfal : 30).

Setelah menyampaikan wahyu itu Jibril berkata : "Hai Rasulullah ! Janganlah engkau tidur malam ini di atas tempat tidur engkau yang telah biasa engkau tidur diatasnya dan sesungguhnya Allah menyuruh engkau supaya berangkat hijrah ke Madinah".

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur ditempat tidur Nabi dan memakai selimut beliau, serta keesokan harinya agar Ali mengurusi semua barang-barang yang berada di rumah beliau. Malam itu Rasulullah meninggalkan rumah beliau yang sedang dikepung pemuda Quraisy. Nabi melemparkan pasir dihadapan mereka, sehingga mereka tidak mengetahui jejak beliau. Maka mereka tetap mengepung rumah Nabi hingga waktu shubuh, karena menyangka bahwa Rasulullah masih berada di dalam rumah. Rasulullah menuju rumah Abu Bakar, terus bersama-sama Abu Bakar meninggalkan Mekkah hijrah ke Madinah. Nabi SAW berlindung di gua Tsur. Rasulullah saw beserta Abu Bakar malam terus berjalan menuju ke Gua Tsur. Di dalam gua itulah beliau berlindung dari kekejaman kaum Quraisy. Sementara itu pemuda-pemuda Quraisy yang mengepung rumah Nabi itu sampai pagi waktu shubuh. Mereka tercengang penuh kecewa, setelah mengetahui, bahwa yang tidur semalam itu adalah Ali bin Abu Thalib. Waktu itu ditanya mereka, Ali menjawab bahwa Rasulullah sudah hijrah ke Madinah. Kemudian mereka serentak mengendarai kudanya mengejar mencari Nabi. Di sekitar gua Tsur itu pagi harinya sudah banyak orang menggembala kambing, diantara para penggembala kambing itu adalah pembantu Abu Bakar yang bernama Amir bin Fuhairah. Orang itulah yang berusaha menyelamatkan beliau di gua Tsur. Dia berusaha menghilangkan bekas tapak kaki Rasulullah dan Abu Bakar dengan menggiring kambingnya ke tempat-tempat yang dilalui beliau sehingga bekas tapak kaki itu hapus terinjak-injak oleh kambing-kambing itu. Kalau hari sudah malam dia memeras susu dan menyembelih kambingnya terus dimasak untuk dihidangkan kepada Nabi dan Abu Bakar.

Pemuda-pemuda Quraisy yang ganas itu sesampai di gua Tsur penuh rasa keraguan. Mereka bertanya kepada penggembala kambing, dijawabnya : " Tidak tahu Muhammad". Mereka mencari bekas tapak kaki, satupun tidak kedapatan. Mereka melihat mulut gua Tsur penuh sarang labah-labah dan banyak burung-burung yang berkicau di sana. Oleh karena itu mereka kembali ke Mekkah dengan tangan hampa dan penuh kekecewaan. Di dalam gua itu Rasulullah dan Abu Bakar hingga tiga hari tiga malam. Putera-puteri Abu Bakar yang bernama Abdullah dan Asna pernah meninjau kedua tokoh itu di gua Tsur tersebut. Setelah tiga malam itu Rasulullah keluar dari gua Tsur dan meneruskan perjalanan hijrah ke Madinah.Perjalanan Rasulullah dari gua Tsur itu ketahui oleh pemuda-pemuda Quraisy. Kemudian mereka kejar, tetapi setelah mereka dekat Rasulullah kuda yang dikendarai oleh Suraqah itu jatuh, maka terlemparlah Suraqah dari punggung kudanya, jatuh mengaduh kesakitan.Melihat peristiwa itu Rasulullah terus menyaksikan, setelah mengetahui duduk perkaranya mereka diampuni kesalahannya dan mereka disuruh kembali pulang ke Mekkah.

Rasulullah meneruskan perjalanan, sesampai di kota Quba beliau beristirahat dan mendirikan masjid yang pertama kali di sana. Keadaan masjid yang baru di bangun itu masih sederhana sekali.Masjid Quba itu di dalam Al-Qur'an disebut "Masjid Taqwa".

Menyambut kedatangan Nabi SAW di Madinah. Perjalanan Rasulullah dari Quba ke Madinah berkendaraan unta dan dikawal 100 orang bersenjata lengkap. Dalam perjalanan itu kaum muslimin istirahat di lembah Ranuna pada perkampungan Bani Salim untuk beribadah shalat jum'at yang pertama kali pada jaman Nabi SAW. Atas karunia dari Allah sampailah Rasulullah di Madinah dengan mendapat sambutan yang gembira ria. Para penduduk Madinah bersyair-syair melagukan lagu gembira yang artinya : "Selamat datang Nabi. Selamat datang Rasul Allah, telah terbit bulan, cahaya yang engkau bawa dapat membawa penerangan kepada kami ".

Unta Rasulullah ditarik-tarik orang banyak, agar beliau suka bertempat dirumah mereka. Karena sulitnya melayani orang banyak. maka Nabi bersabda "Lepaskan tali

Page 7: Kd 12 periode madinah

untaku, dimana untaku berhenti, dan dirumah itulah tempatku". Dan akhirnya beliau sementara waktu menetap dirumah seorang sahabat Abu Ayyub namanya. Sedang shahabat-shahabat Muhajirin juga sudah mendapat tempat tinggal dan makan yang cukup yang disediakan oleh shahabat Anshar. Kemudian ada dua orang anak yatim bernama Sahal dan Suhail mewakafkan tanahnya. Pada kemudian hari di atas tanah wakaf itulah didirikan masjid Madinah (masjid An-Nabi) seperti dapat kita lihat hingga sekarang. Disebelah timur masjid didirikan rumah untuk Nabi beserta isteri beliau.

Hijrah Nabi SAW sebagai permulaan tahun Hijrah. Peristiwa hijrahnya Rasulullah saw adalah merupakan kejadian yang sangat penting di dalam perkembangan agama Islam. Saat itu merupakan titik tolak yang sangat menentukan adanya perubahan peralihan di dalam kemajuan Islam.- Di Madinah agama Islam mendapat dukungan yang nyata.- Perhatian Nabi SAW. mulai mengarah pada pembangunan masyarakat Negara yang

tidak terlepas dari pembangunan akhlak orang-orangnya.- Di Madinah agama Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan sewaktu-waktu

akan mendapatkan kemenangan yang gemilang.Oleh karena pentingnya hijrah Nabi SAW. dari Mekkah ke Madinah itu, maka tahun

kejadiannya diangkat dijadikan "Dasar permulaan perhitungan tahun Islam", dengan dasar perhitungan perjalanan bulan. Dimulainya bulan yang pertama adalah "Asura", sedang yang terakhir adalah bulan "Dzulhijah".

Tahun hijrah itu dipergunakan sebagai tahun perhitungan dalam Islam secara resmi oleh pemerintah Khalifah Umar bin Khathab pada tahun (13 - 23 H = 634 - 644 M).

Hijrah Sebagai Srategi Perjuangan Penyiaran Islama. Proklamasi berdirinya Negara Islam

Islam di Madinah menjadi subur. Pertumbuhan dan perkembangan Islam pada periode sebelum Nabi saw hijrah bukan saja lambat dan banyak hambatan, melainkan banyak juga bahayanya. Bahkan hampir saja dakwah Islam tersumbat oleh tingkah-laku kaum musyrik. Dengan pertolongan Tuhan, kemudian Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah, sekalipun dalam kerumunan Komplotan bahaya maut dari kaum musyrik. Tindakan beliau yang penuh bahaya itu ternyata berhasil baik sampai tujuan dengan selamat, dan oleh penduduk Madinah mendapat sambutan yang sangat menggembirakan. Di Madinah itulah, Islam akan mendapatkan tempat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat subur. Jadi hijrah Rasulullah SAW itu penuh hikmah bagi pertumbuhan dan perkembangan Islam. Sebagaimana tersebut di bawah ini.

Berdirinya Negara Islam Pada tanggal 12-Rabiul awal-1 H, dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW bersama 100 orang shahabat berangkat dari Quba menuju Yatsrib (Madinah), sesampai lembah Ranuna di perkampungan Bani Salim, Rasulullah bersama para shahabat itu melakukan shalat Jum'at yang pertama kali sejak Islam lahir. Negara Islam yang pertama diproklamasikan oleh Rasulullah SAW. pada tanggal 16 Rabiul Awal tahun 1 H. pada suatu perkampungan Bani Salim di lembah Ranuna. Proklamasi itu diucapkan beliau dalam Khutbah Jama'ah shalat Jum'at yang terdiri dari lebih kurang 100 orang yang mengikuti perjalanan hijrah Nabi SAW. mulai dari Quba ke Madinah. Shalat Jum'at kali itupun suatu shalat Jum'at yang pertama kali bagi umat Islam. Negara Islam yang diproklamasikan oleh Rasulullah itu berdasar atas, "Taqwa kepada Allah", yaitu :Perikemanusiaan, Demokrasi Islam,Persatuan Islam, Persaudaraan Islam, Negara Islam ini merupakan wadah dari segala bentuk kegiatan perjuangan dakwah agama Islam saat itu.

b. Peletak dasar politik dan sosial.Dalam "masa Madinah" banyak turun wahyu yang ada sangkut pautnya dengan soal-

soal kemasyarakatan dan negara atau politik, soal perkawinan dan perlakuan terhadap budak. Oleh sebab itu Rasulullah membentuk suatu negara baru yang berdasarkan Agama Islam bukan berdasarkan keturunan. Berdirinya negara Islam pada masa itu suatu hal yang sangat penting, karena dengan berdirinya negara Islam itu dapat merupakan alat dakwah

Page 8: Kd 12 periode madinah

yang maha penting untuk mendukung kehidupan politik kenegaraan Islam, masyarakat Islam, ekonomi Islam, pendidikan Islam dan sekaligus mendukung kehidupan Taqwa kepada Allah dalam masyarakat.

Tetapi hal itu tidak berarti bahwa tujuan Islam itu adalah Mendirikan Negara Islam, melainkan hanya sekedar alat untuk memelihara Islam.Pembentukan negara itu ialah :• Bentuk negara adalah Kesatuan.• Dasar negara adalah Agama Islam.• Islam sebagai Agama Negara.• Ibukota berkedudukan di Madinah.• Memakai perhitungan Tahun Hijrah. (Perhitungan tahun Hijrah ini ditetapkan resmi

zaman Khalifah Umar bin Khaththab).• Rasulullah sebagai Kepala Negara di samping beliau sebagai utusan Allah.

Sekalipun beliau sebagai seorang "Ummi" (tidak dapat membaca dan menulis) dan tidak bersekolah, tetapi dalam waktu yang singkat dan dengan alat yang sangat sederhana berhasil menjilmakan suatu bangsa yang kokoh dan bersatu.

c. Berdirinya Ibu Kota dan Masjid MadinahOleh umat Islam kota Yastrib diganti dengan nama 'An Nabawi" atau Madinah, kota

baru ini di angkat menjadi ibu kota Negara Islam. Sejak itu Madinah menjadi pusat kegiatan pemerintahan, kegiatan agama, ekonomi, laskar perjuangan, dan kegiatan kebudayaan. Tidak antara lama didirikan masjid An Nabawi. Dari tempat pusat itulah, dikemudian harinya Islam tumbuh, berkembang, dan memasuki keseluruh pelosok-pelosok dunia ini.

d. Lahirnya Deklarasi Madinah (Shahifah Madinah)Membentuk pertahanan bersama. Dengan menyatukan unsur-unsur kekuatan yang

ada di dalam kota Madinah, termasuk orang Yahudi dan Nasrani dengan dasar persamaan hak dan kemerdekaan berfikir dan kemerdekaan beragama. Dengan dasar dua cara itulah gerakan dakwah Islam di Madinah akan mengalami lebih pesat kemajuannya dari pada waktu di Mekkah. Langkah awal dari usaha itu ialah, lahirnya Deklarasi Madinah (atau Shahifah), yaitu merupakan perjanjian kerjasama diantara muslimin, Yahudi dan musyirikin yang mendiami kota Madinah. Perjanjian ini ada juga yang menyebutkan "Deklarasi Madinah".

Setelah Rasulullah saw. selesai menghimpun kekuatan persatuan umat Islam di Madinah (yaitu Muhajirin, dan Anshar) ini tiba saatnya beliau menggarap golongan Yahudi yang sejak tahun 79 M sudah mulai menetap di Madinah. Sudah kita ketahui di halaman depan, bahwa golongan Yahudi yang berada di Madinah itu terdiri dari : Banu Qainuka, Banu Natzir dan Banu Quraidhah. Mereka beragama Yahudi dan di Madinah merupakan kekuatan tersendiri di samping Islam. Maka mereka diajak oleh Rasulullah kerja sama dengan Islam untuk memelihara keamanan kota Madinah. Ini membuktikan bahwa Rasulullah cinta perdamaian. Isi Deklarasi Madinah (Shahifah). Di Madinah Rasulullah berusaha menghimpun perdamaian dengan membentuk perjanjian kerja sama antara umat Islam dengan kaum Yahudi. Perjanjian itu hanya dimaksud untuk kepentingan duniawi (politik) semata-mata tetapi isinya bernilai tinggi memuat hak azasi Manusia.

Maksud Rasulullah itu terlaksana dan kemudian diadakan perjanjian yang isinya :- Seluruh penduduk Yastrib dibentuk menjadi kesatuan warga kota yang merdeka berfikir

dan melakukan agamanya masing-masing serta tidak boleh ganggu-mengganggu.- Apabila kota Yastrib diserang musuh, harus dipertahankan bersama-sama, dan

memboikot musuh bersama dalam bidang : politik, ekonomi dan sosial.- Apabila salah satu golongan diserang musuh, maka golongan yang lain harus membantu

yang terserang.- Apabila timbul perselisihan, maka harus kembali kepada keadilan di bawah pimpinan

Rasulullah.Dengan demikian, dalam tempo lebih kurang dua belas bulan, Rasulullah dapat

menemukan tenaga yang besar dan mempunyai daya semangat ke-islaman yang gagah berani dan murni.

Page 9: Kd 12 periode madinah

e. Tumbuhnya rasa percaya diri dan Ukhuwah Islamiyah.Umat Islam makin hari kian menyadari akan tumbuhnya kekuatan diri, dengan

adanya dukungan semua kekuatan yang ada di Madinah. Maka dibentuklah Ukhuwah Islamiyah.

Jiwa dan perasaan ke Islaman dikobarkan oleh Nabi di Madinah. Beliau membentuk persatuan dan persaudaraan umat Islam yang diikat oleh Ikatan/Agama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang artinya : "Hendaklah kamu sekalian bersaudara dalam agama Allah duc orang ".Pelopor penegak dari persatuan dan persaudaraan umat Islam itu ialah :- Muhajirin : para sahabat yang berasal dari Mekkah.- Anshar : para sahabat asli penduduk, Madinah.

Oleh karena itu shahabat Muhajirin dan Anshar lazim disebut sebagai "Tiang tua kebesaran Islam". Dengan persatuan persaudaraan yang diikat agama itulah, umat Islam pada waktu itu memiliki dasar kekuatan yang kokoh. Hal ini menjadikan semuanya musuh takut menghadapi Islam.

2. Strategi Dakwah Nabi Muhammad Saw Periode Madinah

Usaha Yang Pertama-Tama Di Lakukan Nabi Untuk Membina Kaum Muslimina. Mendirikan dan membina Masjid An-Nabawi

Setelah berada di Madinah, Rasulullah SAW mengutamakan pembangunan masjid lebih dahulu. Maka tidak antara lama dibangunlah masjid Madinah.

Masjid Madinah didirikan di atas tanah wakaf dari kedua anak yatim Sahal dan Suhail. Keduanya anak dari Amru yang saat itu dalam asuhan Muaz bin Ufraa. Sekalipun tanah itu wakaf, tetapi kemudian juga dibeli oleh Rasulullah.

Waktu mendirikan masjid itu Rasulullah sendiri ikut bekerja bersama-sama para Shahabat Muhajirin dan Anshar. Bekerja dengan senang hati yang penuh semangat ke Islaman, mengangkat batu sambil melagukan syair-syair yang dijiwai Islam. Orang miskin orang-orang kaya ikut bekerja bergotong-royong, sampai-sampai orang seperti Utsman bin Afwan jubah dan janggutnya berlumuran lumpur. Padahal ia adalah orang yang terkenal necisnya.

Masjid Madinah berdiri. Dengan giatnya gotong-royong para shahabat, maka dalam waktu yang singkat berdirilah masjid Madinah.- Sekelilingnya berpagar tembok batu bata diplester dengan tanah liat.- Bagian muka dekat mihrab beratap rapat daun kurma, sedang bagian belakang terbuka.- Lantainya tanah biasa dan terbuka.

Karena keadaan Masjid yang masih sangat sederhana itu, maka bila waktu panas orang sedang shalat kena panas, dan bila hujan kehujanan serta tanahnya becek.

Masjid itu mempunyai tiga buah pintu masuk. Pintu sebelah barat bernama Bab 'Atikah yang sekarang bemama Bab Ar-Rahman, pintu sebelah timur, dan yang sebuah pintu bagian selatan jurusan Baitul Maqdis. Tetapi pintu selatan itu setelah dipakai 17 bulan (pada tahun 2 H) pintu tersebut ditutup. Karena sejak itu Kiblat hadapan shalat pindah dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Masjidil Haram di Mekkah.

Pada mulanya belum ada mimbarnya, tetapi pada suatu ketika ada shahabat bernama Tamin ad-Dary mohon kepada Nabi agar beliau mau dibuatkan mimbar. Usul Tamin itu diterima oleh Rasulullah, sejak itulah bila beliau berkhutbah berdiri di atas mimbar.

Kedudukan masjid jaman Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah bersama-sama para Shahabat mendirikan Masjid, ternyata masjid itu tidak hanya untuk kepentingan shalat saja, melainkan juga dipergunakan untuk kepentingan umat Islam yang lain, yaitu :- Sebagai tempat beribadah umat Islam.- Tempat jamaah atau berkumpulnya umat Islam baik pada waktu shalat maupun dalam

kepentingan-kepentingan lain yang bermanfaat.- Sebagai tempat belajar.- Tempat melatih prajurit Islam.- Sebagai tempat musyawarah untuk membicarkan persoalan agama dan negara.

Page 10: Kd 12 periode madinah

- Sebagai lambang kecintaan makhluk terhadap Khaliqnya.Jadi kedudukan masjid pada waktu itu sebagai pusat tempat serba guna untuk

memancarkan sinar agama Islam ke seluruh pelosok penjuru dunia.b. Pembinaan persaudaraan kaum Muslimin (Ukhuwah Islamiyah) di Madinah

Ukhuwah Islamiyah yang kokoh, persaudaraan dan persatuan antara golongan Anshar dengan golongan Muhajirin di Madinah sudah sedemikian kokohnya yang tak tergoyahkan.

Kehidupan kedua golongan bersaudara itu pada setiap harinya hingga berlangsung bertahun-tahun diliputi oleh suasana saling pengertian dan saling bantu-membantu. Bila seorang Anshar memiliki sebuah pekarangan kemudian dibagi dua yang separo diberikan kepada orang Muhajirin, demikian pula bila orang Anshar mempunyai makanan kemudian yang separo juga diberikan saudaranya Muhajirin. Bahkan bila ada orang Anshar meninggal dunia, barang tinggalannya semua diberikan kepada orang Muhajirin.

Dengan gambaran contoh-contoh tersebut di atas kita lebih mengetahui betapa baik dan ikhlasnya persaudaraan Islam itu, bahkan bisa melebihi persaudaraan antara saudara sekandung. Alangkah bahagianya hidup ini bila amalan itu dapat dilakukan oleh segenap manusia.

Orang-orang Islam dipersaudarakan. Rasulullah SAW mempersaudarakan antara kedua golongan kaum Muslimin ini, Ali bin Abu Thalib dipilih menjadi saudara beliau sendiri, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zuhair, Ja'far bin Abu Thalib dengan Mu'az bin Jabal. Demikian seterusnya Nabi SAW mempersaudarakan antara orang-orang Islam dalam Anshar dan Muhajirin. Persaudaraan ini sejak mulanya mempunyai kekuatan dan akibat sebagaimana yang dimiliki oleh persaudaraan dalam nasab, seperti masalah tolong-menolong dan mengenai pusaka dan lain-lain.

Dengan adanya persaudaraan seperti ini, Rasulullah telah menciptakan suatu persatuan yang berdasarkan agama Islam, dan persaudaraan sebagai pengganti sistem kesukuan.

Tentang hal kehidupan kemasyarakatan Rasulullah SAW. memberikan ajaran dan teladan suatu bentuk kehidupan masyarakat yang bersatu dan damai serta sejahtera yang penuh keramahtamahan. Bentuk masyarakat ini berdasarkan :- Ke Islaman.- Persamaan hak.- Kemerdekaan.- Mufakat.- Keadilan.

Dengan kebijaksanaan Rasulullah yang luar biasa itu masyarakat Islam di Madinah berhasil maju pesat yang mengarah kepada kesejahteraan umat manusia.

c. Perjanjian dengan bangsa YahudiBangsa Yahudi yang berdiam di Madinah ada tiga suku bangsa ialah : Banu

Qainuqa, Banu Nadzir dan Banu Qaraidhah. Telah kita ketahui, bahwa kaum Yahudi turut juga bersepakat dalam Deklarasi Madinah. Tetapi pada umumnya mereka tidak setia pada janjinya dan selalu berusaha menjatuhkan umat Islam. Maka mereka menerima hukuman sesuai dengan kesalahan mereka.Pengusiran Banu Qainuqa (Tahun 2 H - 624 M)

Sebab mereka diusir ialah :1. Mereka itu rendah budi, tidak menjaga kehormatan orang lain.2. Menyombongkan diri dan iri hati atas kemenangan Islam dalam perang Badr.3. Menghina Rasulullah dan tidak menetapi janji-janjinya.

Maka pada bulan syawal 2 H. Rasulullah mengerahkan sahabat-sahabatnya dengan sikap sebagai militer mengepung Banu Qainuqa selama 15 hari 15 malam yang kemudian mereka menyerah tak bersyarat. Hasil kekalahan mereka itu ialah :1. Harus tunduk pada hukum Islam.2. Harus meninggalkan kota Madinah.

Akhirnya mereka pindah menuju negeri Syam dan menetap di sana sampai turun-temurun.

Page 11: Kd 12 periode madinah

Pengusiran Banu Nadhir (Tahun 4 H - 626 M).Sebab-sebab mereka diusir ialah :1. Mereka melanggar janjinya.2. Bermaksud mengadakan pembunuhan rahasia terhadap diri Rasulullah.

Maka Rasulullah bersama para shahabat mengadakan pengepungan terhadap Banu Nadhir selama 15 hari 15 malam. Mereka mengharap bantuan dari orang Yahudi yang lain, tetapi tidak hadir. Kemudian menyerahlah mereka.Hasil kekalahan mereka itu ialah :1. Harus tunduk pada hukum Islam.2. Harus meninggalkan Madinah.

Pada bulan Rabiul Awal tahun 4 H. pergilah mereka dari Madinah dengan membakari rumahnya terus menuju Khaibart (sebelah utara Madinah).Pembinasaan Qaraidhah (tahun 5 H - 627M).

Sebab dibinasakan :1. Menyalahi janji mereka.2. Selalu melakukan kejahatan terhadap kaum muslimin di luar perikemanusiaan.

Kemudian oleh umat Islam diserangnyalah benteng-benteng mereka sampai takluk pada kaum muslimin. Tetapi tidak mau tunduk pada hukum Islam.

Hasil kekalahan mereka itu ialah :1. Keputusan hukuman supaya diambil oleh Saad bin Muaz (seorang yang luka dalam

pertempuran dengan mereka).2. Keputusan tersebut diambil dari hukum Kitab Suci mereka. (iierianiian syarn)•3. Menurut hukumnya semua orang laki-lakinya (300 orang) dibunuh, semua anak dan

perempuan diampuni.

3. Pertumbuhan Dan Perkembangan Islam Pada Periode Madinaha. Beberapa peperangan penting dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan Islam.

Pertumbuhan Islam di Islam tumbuh di Madinah dengan subur Madinah makin kokoh dan merata. Masyarakat Madinah yang semula kejahiliyahan berubah menjadi ma-syalakat ketauhidan, yang semula penuh pertentangan berubah menjadi masyarakat yang damai dan penuh persaudaraan, yang semula pecah belah menjadi masyarakat yang bersatu padu dibawah satu pimpinan Islam yang penuh pengabdian. Oleh karena itu golongan Islam di Madinah mulai saat itu merupakan kekuatan yang kokoh kuat, tidak begitu saja dapat diabaikan, dan bukan merupakan kekuatan yang ditentukan saja melainkan berubah menjadi kekuatan yang menentukan.

Pada suatu ketika di Madinah Rasulullah umat Islam berusaha keras menyetop sikap permusuhan yang sudah sejak lama dilakukan oleh orang-orang musyrik Quraisy di Mekkah.

Tetapi usaha tersebut ditanggapi oleh kaum musyrik dengan kemarahan dan mereka menyerbu terhadap umat Islam di Madinah, maka tidak ada jalan lain bagi umat Islam kecuali mempertahankan diri membela agama Allah dengan "Perang Sabil", yang meyakini bila gugur berarti Syahid dan surga tempatnya dan bila hidup berarti merupakan kebebasan Islam.

Wahyu perintah perang [622 M]. Agama Islam tidak mengizinkan untuk menyiarkan Agama Islam dengan kekerasan senjata (menyerang). Tetapi apabila orang Islam itu diserang wajib membela diri atau membela agama yaitu memerangi mereka. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an yang artinya berbunyi : "Diizinkan (berperang) bagi mereka yang diperangi, karena sesungguhnya Allah amat berkuasa menolong mereka ". (Al-Qur'an surat Al Haj ayat : 39).

Jadi apabila ada kejadian perang antara muslimin melawan kaum yang lain, itu karena muslimin diserang musuh lebih dahulu. Kemudian muslimin membela diri atau membela agama. Yang lazim disebut "Fisabilillah". Pasukan Islam yang gugur dimedan perang Fisabilillah disebut mati "Syahid" dan mendapat pahala, surga tempatnya.Di dalam surat lain Allah berfirman yang artinya :"Barang siapa yang menganiaya kamu, balaslah yang setimpal dengan penganiayaan atas kamu. (Q.S. Al Baqarah ayat : 194).

Page 12: Kd 12 periode madinah

Dengan demikian bagi kaum muslimin yang mempertahankan diri dari penganiayaan musuh tidak termasuk agresor (penyerang). Muslimin berperang karena dakwahnya dihalangi dengan kekerasan oleh pihak lain.

Ada dua jenis peperangan pada jaman Rasulullah, yaitu :a. Ghazwah ; yaitu suatu peperangan kaum muslimin yang langsung dipimpin oleh

Rasulullah di medan perang. Perang Ghazwah itu berlangsung hingga 27 kali perang.b. Syariyah ; yaitu suatu peperangan yang tidak langsung dipimpin oleh Rasulullah di

medan perang. Perang itu berlangsung hingga 35 kali perang.Pada mulanya Rasulullah bersama-sama shahabat mengambil keputusan hendak

memberhentikan terhadap Qabilah Quraisy yang sedang dalam perjalanan pulang dari negeri Syam (berdagang) sejumlah 40 orang di bawah pimpinan Abu Sufyan di dekat kota Madinah.Tindakan tersebut dengan tujuan :a. Agar supaya orang Quraisy itu memberhentikan permusuhan mereka dengan Islam.b. Kaum musyrik Quraisy jangan terus menerus meremehkan kaum muslimin Madinah

dalam bidang ekonomi.Maka berangkatlah Umat Islam sejumlah 313 orang akan memberhentikan

(mencegah) Qabilah Quraisy itu, tetapi mereka dapat melarikan diri.Oleh Abu Sufyan peristiwa itu dilaporkan ke Mekkah. Kemudian marahlah orang-

orang Mekkah dan mereka segera mengirimkan sebesar pasukan untuk memerangi umat Islam di Madinah.

Peristiwa inilah yang menjadi sebab khusus pecahnya perang antara kaum muslimin melawan serbuah kaum musyrik Quraisy dari Mekkah, yang terjadi di padang Badr yang letaknya tidak jauh dari Madinah dan masyhur disebut "Perang Badr".

1) Perang Badr (2H / 624 M)Sebab-sebab umum :a) Rasa dendam yang lama terkandung dalam hati kaum Quraisy atas tersiarnya Islam.b) Adanya gerakan Islam yang menyebabkan berpuluh-puluh orang hijrah meninggalkan

Mekkah menuju Madinah.Sebab-sebab khusus :Peristiwa memberhentikan kabilah Quraisy oleh kaum Muslimin di dekat Madinah.Terjadinya : Pada bulan Ramadlan tanggal 17-Ramadlan 2 H = 624 M. di padang Badr dekat kota Badr.Jalannya perang kubra

Jumlah pasukan kaum Muslimin : ada 313 orang diantaranya ada 2 orang yang berkuda. Mereka itu terdiri dari orang-orang yang bersemangat baja dalam menegakkan Islam, tetapi bukan orang-orang yang sudah terlatih baik dan senjatanya sangat sederhana. Panglimanya Rasulullah sendiri. Jumlah pasukan kaum Quraisy : ada 1000 orang, diantaranya 100 orang berkuda. 700 orang berunta. Mereka terdiri dari orang-orang yang berperang karena ada perintah saja, sekalipun mereka it:k termasuk berpengalaman perang. Panglima perangnya Abu Jahal. Dari pihak kaum Quraisy yang menyerang, sedangkan kaum muslimin, di pihak yang mempertahankan.

Terjadilah pertempuran yang dahsyat dengan didahului perkelahian perseorangan. Dalam pertempuran itu kaum Muslimin memiliki semangat yang berkobar-kobar, disertai do'a yang ikhlas dari Rasulullah. Akhirnya kemenangan di pihak Islam. Dari pihak Islam yang gugur sahid ada 14 orang: Sedang dari pihak Quraisy yang tertawan 70 orang yang mati 70 orang termasuk Abu Jahal.

Akibat perang Badr.1. Kaum Muslimin lebih percaya atas kekuatan diri sendiri dan bertambah iman kepada

Tuhan:2. Kaum Muslimin lebih meningkatkan daya juang, baik memperhebat penyiaran dan

perluasan Islam, sehingga jumlah kaum muslimin bertambah banyak.3. Rakyat pada umumnya (termasuk bangsa Yahudi) lebih percaya akan kebenaran

Islam, baik memandang dari sudut kemenangan Islam maupun dari sudut praktek

Page 13: Kd 12 periode madinah

perlakuan yang baik oleh Rasulullah terhadap tawanan (di mana tawanan yang pandai disuruh mengajar, yang bodoh disuruh belajar).

4. Kaum Quraisy tahu, bahwa kaum Muslimin itu kuat yang tidak boleh dipandang remeh. Dan mereka menjadi bertambah dendam dimana ada kesempatan akan membalas.

5. Shahabat yang ikut dalam Perang Badr ini mendapat sebutan “Badry” (sebutan kehormatan).

Sebutan Perang Badr dalam Al-Qur'an surat 1 Anfal ayat 41 perang Badr itu disebut :"Yaumal taqal jam'an. Artinya : hari bertemunya dua golongan. (Yaitu golongan Islam dan golongan musyrik). Para ahli Tarikh menyebut Perang Badr itu "hari Furqan" maksudnya hari pemisah antara yang haq dan yang bathil.

Perang Badr berakhir dengan kemenangan yang gemilang di pihak pasukan Islam. Namun demikian pasukan Islam tetap pada pihak mempertahankan, sedang di pihak musyrik terus mau menyerbu, untuk membalas dendam. Kemudian berikutnya terjadilah Perang Sawik dan seterusnya.

2) Perang SawiqAdanya kekalahan di Badr itu Abu Sufyan dengan sebesar pasukannya

mengadakan pembalasan merampok di tepi kota Madinah dengan membinasakan pohon dan buahnya serta membunuh dua orang Islam yang tak berdosa. Rasulullah mengetahui peristiwa itu terus mengejar mereka. Kemudian mereka lari tunggang-langgang dengan membuang bekal makanannya Sawik (terbuat dari tepung kurma dan gula), agar ringan beban kudanya untuk cepat lari.

Sewaktu Rasulullah kembali pulang dari pengejaran itu istirahat di bawah pohon disergap oleh Da'sur dengan pedang terhunus bermaksud akan membunuh. Dia dengan sombong menyeru : “Siapakah yang dapat menyelamatkan kau dari pedangku ini”. Jawab Nabi : “Allah”. Da’sur mendengar sepatah kata jawaban “Allah” dari Nabi itu seluruh badannya menjadi gemetar sehingga pedang ditangannya jatuh. Pedang itu diambil Nabi terus diacungkan dihadapan kepala Du'sur dengan menyeru : “Siapa yang menjaga kamu dari pedang ini !” Jawabnya : “Tidak ada !” Kemudian pedang dikembalikan oleh Rasulullah kepada Du'sur. Mengetahui budi Rasulullah itu, seketika dia terus masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat.

3) Perang Uhud (Th. 3 H. = 625 M)Terjadinya di bukit Uhud, 12 mil sebelah timur laut dari Madinah. Jumlah pasukan

kaum Muslimin ada 1000 orang, tetapi dalam perjalanan sebagian (300 orang) kembali pulang dapat dihasut oleh Abdullah bin Ubai yang dicap sebagai orang munafik itu. Jadi tinggal 700 orang yang dipimpin oleh Rasulullah sebagai Panglima perang.

Jumlah pasukan kaum Quraisy, ada 3000 oiang terdiri dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam pertempuran. Panglima perangnya ialah Abu Sufyan.

Dari pihak kaum Quraisy yang menyerang, sedangkan kaum Muslimin pihak yang mempertahankan. Sebab-sebab terjadinya perang itu ialah :Sebab-sebab perang Uhud ialah :1. Pembalasan dendam kekalahan kaum Quraisy di Badr.2. Kaum Quraisy ingin mempertahankan jalan perdagangan dari Mekkah ke Syam.

Jadi sebenarnya perang Uhud itu merupakan kelanjutan dari perang Badr semata-mata.Penyerangan kaum Quraisy itu, setelah dimusyawarahkan oleh kaum Muslimin mendapatkan keputusan harus dipertahankan di bukit Uhud. Pasukan Islam diatur oleh Rasulullah, 50 orang barisan panah mempertahankan di atas bukit dengan pimpinan Hamzah, sebagian besar mempertahankan di balik bukit yang dipimpin Rasulullah. Pasukan Quraisy menyerang dengan bentuk pengepungan, pada sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin Ikrimah bin Abu Jahal.

Terjadilah pertempuran yang sengit silih berganti penyerangannya di balik-balik bukit itu. Dalam pertempuran itu dari pihak pasukan Islam terpaksa mengundurkan diri dengan teratur, karena kesalahan Pasukan panah yang bertugas di atas bukit itu lari ke bawah perlu mengambil barang-barang yang ditinggalkan oleh musuh.

Page 14: Kd 12 periode madinah

Pelajaran pengalaman dalam perang Uhud.Adanya pengalaman di dalam pertempuran di bukit Uhud, kaum Muslimin dapat

menarik beberapa pelajaran tentang siasat perang untuk menentukan sikap yang akan datang.a. Kelemahan :

1. Pasukan Islam terlalu banyak nafsu untuk mendapatkan barang Rampasan Perang Dari Musuh. Terutama dari pihak barisan panah.

2. Nafsu tersebut menjadikan hilangnya disiplin militer dan melalaikan perintah Panglima. (Rasulullah SAW).

3. Nafsu ingin lekas mendapatkan kemenangan.b. Kebaikan :

1. Disiplin militer dan ketaatan pada pimpinan yang dilakukan oleh Hamzah.2. Pertahanan musuh di luar kota.3. Tempatnya siasat yang diatur oleh Rasulullah dalam medan Perang

Sekalipun dalam pertempuran Uhud ini pihak pasukan Islam mengalami kekalahan, tetapi hal itu sedikitpun tidak mengecilkan hatinya. Hanya dianggap sebagai gelombang pasang surutnya perjuangan Islam.Akibat perang Uhud :1. Bangsa Yahudi di Madinah melepaskan janjinya dengan pihak Islam dan

menggabungkan diri dengan pihak Quraisy di Mekkah.2. Kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubai makin meremehkan Islam.3. Banyak tipuan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.

Misalnya : Pengiriman 77 orang guru untuk mengajar ke hulu Arab, tetapi kemudian guru itu dibunuh di Kikri Ma'unah.

Peperangan lainnya masih cukup banyak, antara lain perang Khandak /perang Ahzab, perang Khaibar, perdamaian Hudaibiyah, pembebasan Kota Mekkah, perang Hunain, perang Muktah, perang Tabuk,dan lain-lain (Gali informasinya dari berbagai sumber)

2. Pengaruh Beberapa Peperangan Terhadap Pertumbuhan IslamBeberapa kali peperangan fisabilillah pada masa permulaan di Madinah itu

pengaruhnya besar sekali terhadap pertumbuhan Islam bila dipandang dari segala segi, yaitu :- Segi jumlah ; umat Islam jumlahnya makin hari makin bertambah lebih banyak,

sekalipun banyak juga orang yang berusaha menghalanginya, tetapi usaha mengahalangi itu tidak mampu membendung meluapnya orang yang masuk Islam. Bertambahnya orang yang masuk Islam itu secara mudah dapat disaksikan dengan menaikkan jumalah pasukan Islam yang siap berangkat ke medan perang : Pada waktu perang Badr berangkat pasukan Islam 313 orang, perang Uhud 1000 orang, menghadapi Perjanjian Hudaibiyah 1500 orang, perang Khaibar 1600 orang, perang Khandak 3000 orang dan persiapan menghadapi perang Penaklukan Mekkah sebanyak 10.000 orang. Dengan demikian jumlah umat Islam lebih bertambah banyak bila dibandingkan dengan masa sebelum perang.

- Segi kejiwaan ; umat Islam makin menjadi berani menghadapi segala tugas, lebih tambah merasa percaya terhadap diri sendiri dan keberhasilan usaha sendiri, serta umat Islam lebih bertambah teguh imannya terhadap Tuhan dan berkeyakinan dengan pertolongan-Nya pada akhirnya Islam pasti menang.

- Segi Wilayah ; Pada mulanya wilayah hanya meliputi kota Madinah, kemudian makin hari makin bertambah luas, sehingga kaum musyrik Quraisy yang memiliki daerah luas kemudian berbalik menjadi terpojok. Hal itu mengakibatkan banyak orang-orang Mekkah berbondong-bondong pergi xneninggalkan tempat menuju Madinah akan menyatakan masuk Islam, antara lain keluarga dari Abbas bin Abdul Muththalib dan keluarga Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muththalib.

- Segi sikap ; Sejak terjadinya Perjanjin Hudaibiyah (6 H = 628 M) umat Islam bukan lagi sebagai pihak yang teraniaya belaka, melainkan sebagai pihak yang membalas, menangkis dan memberikan pukulan-pukulan terhadap musuh, sehingga mendapatkan

Page 15: Kd 12 periode madinah

kemenangan yang gemilang. Jadi peristiwa Hudaibiyah itu menjadi titik balik pihak Islam yang mengarah pada kemenangan, bukan lagi di pihak yang menderita.

3. WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAWa. Ibadah Haji Wada' (10 H = 631 M)

Disebut Haji Wada' atau Haji Perpisahan karena setelah Rasulullah SAW. melakukan ibadah haji kali itu, lebih kurang jarak empat bulan lagi beliau wafat. Rasulullah beribadah haji berangkat bersama-sama dengan 114.000 orang kaum muslimin. Beliau waktu itu melakukan ibadah haji dengan sempurna-sempurnanya yang kemudian diikuti oleh kaum muslimin sepanjang masa. Ketika di padang Arafah berkhutbah yang antara lain berisi :"Hai sekalian manusia, ketahuilah olehmu bahwa Tuhan dan bapakmu itu satu (satu saudara dan satu keluarga). Kamu sekalian itu keturunan Adam yang dijadikan dari tanah. Sesungguhnya yang termulia di sisi Allah itu orang yang paling Taqwa kepadaNya".

Kemudian Rasulullah menerima wahyu dari Allah SWT yang artinya :"Hari ini telah aku sempurnakan bagimu agama kamu dan telah Aku cukupkan nikmat Ku atas kamu dan Aku nyatakan keridlaan Aku bagimu Islam menjadi agama kamu". (Q.S.AI-Maidah : 3).

Rasulullah terus melakukan ibadah kurban 100 ekor unta dan dagingnya dibagikan untuk dinikmati kaum muslimin.Wahyu tersebut dan Khutbah beliau itu suatu isyarat bahwa tugas Nabi Muhammad SAW. telah selesai.

c. Rasulullah SAW SakitSetelah selesai tugasnya menerima wahyu yang disempurnakan dan sudah

disampaikan kepada umat manusia dengan sempurna. Maka beliau diambil kembali oleh Allah SWT. Lebih kurang dua setengah bulan dari haji Wada' beliau jatuh sakit. Setelah menderita sakit 10 hari lamanya beliau merasa berat tidak dapat lagi mengimami jamaah shalat kaum muslimin, sampai kaum muslimin menanti-nanti lama Rasulullah tidak kunjung datang. Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar agar mewakili beliau mengimami shalat selama beliau sakit.

Umul Mukminin Siti 'Aisyah mengusulkan agar Rasulullah menunjuk orang selain ayahnya Abu Bakar itu, sebab ia sedang shalat sering menangis karena iba hatinya. Tetapi usul 'Aisyah itu tidak diterima oleh Rasulullah. Beliau tidak pernah membatalkan apa sabdanya.

Pada hari yang ke 14 dari sakit keras, Rasulullah dapat keluar dari kamar 'Aisyah dan bergembira melihat jamaah subuh yang diimami oleh Abu Bakar. Sebaliknya kaum muslimin juga sangat gembira yang hampir-hampir melepaskan shalatnya sebab melihat Nabi sudah sehat kembali itu. Pagi itu adalah hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 H setelah kaum muslimin selesai shalat jamaah beliau mengucapkan khutbah. Itulah khutabah Rasulullah yang terakhir.Isinya ialah : Memberi peringatan seluruh kaum Muslimin agar memegang teguh isi Al-Qur'an di dalam segala perkara baik yang halal maupun yang haram. Dan hanya itulah yang menolong Islam.Demikianlah Khutbah Rasulullah yang terakhir.

d. Rasulullah SAW WafatNabi Muhammad SAW. telah bekerja keras siang malam 22 tahun 2 bulan dan 22

hari terus-menerus dengan tidak mengenal lelah baik dalam keadaan bahaya maupun keadaan aman.

Setelah usia 63 tahun beliau menderita sakit napas selama 14 hari dan merasa sembuh selama 24 jam pada penghabisan sakitnya, wafatlah Rasulullah SAW. dengan tenang di atas pangkuan Siti 'Aisyah dan di dalam rumah 'Aisyah pula. tepatnya hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal 11 H atau bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun.

Jenazah Rasulullah dimakamkan di kota Madinah di rumah 'Aisyah pada kamar (hujrah) tempat wafat beliau juga. Pemakaman dilakukan pada hari ketiga dari wafatnya, setelah umat Islam bekerja keras bermusyawarah memilih pemimpin untuk meneruskan tegaknya agama Islam yang sudah sempurna itu.

Page 16: Kd 12 periode madinah

e. Peninggalan Nabi SAW buat umatnya.Rasulullah adalah seorang Nabi yang sempurna semata-mata sebagai seorang yang

digunakan Allah untuk mempraktekkan atau melakukan Firmannya yang sedikitpun tidak menyimpang dari seluruh isinya.

Maka oleh karena itu setelah beliau menerima dan melaksanakanya seluruh wahyu dari Allah yang dimulai dari turunnya "Surat Al-Alaq ayat : 1- 5" di gua Hira': dan ditutup dengan turunnya "Surat AI-Maidah ayat : 3" di padang Arafah. Di mana wahyu yang diterima beliau itu terkandung di dalam "Kitab Al Qur'an Al-Karim" yang berisi 114 surat, mengandung 6236 ayat. (menurut Tafsir Al Azhar)

Muhammad wafat hanya meninggalkan harta sebidang tanah yang kemudian diwakafkan kepada Baitul Mal. Tetapi sebagai Rasulullah beliau wafat meninggalkan ajaran Tauhid, Al Qur'an dan Al Hadits yang maha berharga bagi umatnya.

f. Perubahan-perubahan yang dibawakan Rasulullah SAW

Pada Mulanya Jahiliyah1. Menjadi Jahiliyah.

Lama kelamaan mereka tidak lagi menyembah Tuhan melainkan menyembah Ka'bahnya saja. Lebih-lebih setelah Ka'bah itu dikuasai oleh 'Amar bin Lahyi. Ia menempatkan berpuluh-puluh arca di sekitar Ka'bah untuk mereka sembah, di antara arca mereka yang terkenal adalah arca Hubal, Latta dan Uzza. Kecuali itu mereka mengistimewakan beberapa binatang untuk disajikan kepada berhalanya sebagai binatang korban, binatang korban itu ialah : Bahirah (seekor unta betina), Saibah (seekor unta betina), Washilah (seekor kambing betina) dan Ham (seekor unta jantan). Sejak itu mereka jatuh menjadi Jahiliyah, dan dinilai oleh Al Quran :

2. Sebagai bangsa pendusta yang tidak mau berfikir, Sebagaimanai ditegaskan oleh Allah (yang artinya) : "Allah tidak menjadikan

(memerintahkan) bahirah, tidak pula saibah, tidak pula washilah, tidak pula ham. Tetapi orang-orang kafirlah yang membuat dusta atas nama Allah, karena kebanyakan mereka tidak dapat berfikir". (Al-Maidah : 103).

Mereka mengharamkan untuk dimakan dagingnya binatang-binatang tersebut ; bahirah, saibah, washilah dan ham. Karena dianggap mereka binatang-binatang itu menjadi hak dan harus dikorbankan kepada berhalanya. Mereka itu dipimpin oleh Amr bin Lubayyi.

3. Sebagai bangsa yang membangkang Firman Allah (yang artinya) : Mereka bertanya : “Apakah engkau datang kepada

kami supaya kami menyembah Allah saja, lalu kami harus meninggalkan apa-apa yang disembah oleh bapak-bapak kami. Cobalah datangkan (bencana) yang engkau ancamkan kepada kami, jika engkau berkata benar". (Al A'raJ: 70).

4. Sebagai bangsa yang musyrik dengan mengambil arca, pohon, batu, kuburan dan benda-benda lain untuk disembah, dengan mengatakan untuk sebagai perantara menghampirkan dirinya dengan Tuhan. Firman Allah (yang artinya) :“Kami tidak menyembah mereka, hanya agar mereka menghampirkan kami kepada Tuhan sedekat-dekatnya". (Az Zumar : 3).

Berubah menjadi umat yang mulia 1. Berjiwa persatuan

Pada jaman Jahiliyah bangsa Arab terpecah belah menjadi banyak suku yang saling membanggakan diri dan acap kali melibatkan diri dalam peperangan. Lain halnya setelah mereka memeluk agama Islam, sistem kesukuan sempit mereka hapuskan. Hanya ada satu ikatan kesatuan yaitu "Ikatan Islam". Sejak itulah Jazirah Arab terbentuk persatuan dan kesatuan gerakan, yaitu Gerakan Islam di dalam Negara Kesatuan Islam yang dipimpin oleh Muhammad Rasulullah.

2. Percaya diri sendiri dan mampu berjihad.Sejak terjadinya Perjanjian Perdamaian Hudaibiyah, muslimin Arab mulai

menunjukkan sikap gagah terhadap orang kafir, sebaliknya bersikap lemah-lembut

Page 17: Kd 12 periode madinah

terhadap sesama muslimin. Dan saat itu kaum muslimin mulai percaya akan kekuatan diri sendiri.

Hanya berpegang pada satu konsep risalah, yaitu kitab suci Al Qur'an dan A1 Hadits (lain bacaan tidak ada), kaum muslimin berhasil membentuk Negara Islam, dan mampu berjihad (berjuang) untuk menegakkan agama dan negara Islam.

3. Wilayah seluruh Jazirah Arab, berada di dalam wilayah kekuasaan Negara Islam.4. Sebagai orang-orang yang benar,

Sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran (yang artinya) :"Bagi orang-orang fakir yang berhijrah, yang mereka itu dikeluarkan dari tempat kediaman mereka dan dari harta benda mereka, lantaran mereka menuntut karunia dan keridlaan dari Allah, dan karena hendak menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar". (Al Harsy : 8).

5. Sebagai orang-orang yang memperoleh kemenanganSeperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an (yang artinya) :

"Dan orang-orang yang bertempat tinggal di negeri dan beriman (kaum Anshar) dari sebelum mereka (Muhajirin - hijrah), mereka itu mengasihi orang yang berhijrah kepada mereka, dan tidak merekadapafi dalam dada-dada mereka itu hajat dari pada apa-apa yang telah diberikan mereka (Muhajirin) dari pada diri mereka, walaupun adalah pada mereka berhajat kepadanya. Barang siapa yang memelihara din dari pada kikir, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan ".(A1 Ha rsy : 9).

6. Sebagai orang.yang mendapat pangkat tinggi di sisi Allah dan memperoleh kebahagiaan

Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an (yang artinya) : "Orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah dan berpegang dalam jalan Allah dengan harta benda mereka dan jiwa mereka, (adalah bagi mereka) sebesar-besar pangkat pada sisi Allah dan merekalah orang-orang yang berbahagia". (A1 Taubah : 20).

7. Sebagai muslimin yang dipercaya oleh Allah, untuk mengemban amanat dari Allah berupa "Agama Islam yang telah disempurnakan, diridlai dan dipenuhi nikmat atasnya". Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran (yang artinya) :"Hari ini telah kami sempurnakan bagimu agamamu dan telah kami cukupkan nikmat Kami atasmu dan Kami nyatakan keridlaan Kami bagimu Islam menjadi Agamamu ". (Al-Maidah : 3).

g. Ketinggian Akhlak Nabi dan Pribadinya1. Ketinggian akhlak nabi SAW

Sejak dari anak-anak Muhammad hidup di kalangan masyaraka: Jahiliyah, penyembah berhala, penuh suasana permusuhan, rasa dengki dan kefanatikan golongan (suku). Sikap hidup yang sekasar itu sediki: pun tidak mempengaruhi kehidupan Muhammad. Ia dijadikan oleh Tuhan lain dari pada mereka. Bahkan dia diutus untuk memperbaiki akhlak, karena itu ia harus memiliki budi pekerti yang tinggi.Firman Tuhan (yang artinya) : "Dan sesungguhnya engkau ada di atas budi pekerti yang agung ". (QS. Al Qalam:4).

Dengan ketinggian akhlak yang telah dikaruniakan oleh Allah itu, beliau diutus oleh Nya untuk memperbaiki akhlak umat manusia agar memiliki akhlak yang mulia. Sabda Rasulullah (yang artinya) :"Saya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia ". (Al Hadits).

Tugas yang dibebankan kepada Rasulullah itu adalah berat, tetapi tugas itu adalah mulia. Pedoman untuk memperbaiki akhlak itu tidak ada lain adalah Al-Qur'an. Sebab sejak semula beliau telah dididik oleh Allah agar Muhammad berakhlak seperti isi Al-Qur'an itu.Sabda Rasulullah (yang artinya) : "Saya dididik oleh Tuhanku, dengan sebaik-baik pendidikan ". (Al Hadits). "Akhlaknya adalah Al-Qur'an" (kata 'Aisyah).

Seluruh isi Al-Qur'an itu adalah akhlak Rasulullah SAW. demikian pula akhlak para nabi yang terdahulu. Jadi akhlak Rasulullah itu merupakan himpunan akhlak para nabi pendahulunya. Dengan keadaan akhlak yang demikian itulah Rasulullah SAW. menyeru kepada manusia, bergaul dengan manusia, berkawan dengan manusia, bahkan berperang dengan manusia. Karena itulah kemenangan terletak di tangannya.

Page 18: Kd 12 periode madinah

2. Tabiat dan adat kebiasaannya.a. Tampak selalu dalam keadaan berfikir.b. Berbicara kalau memang diperlukan, tetapi tidak dapat dikatakan pendiam atau

banyak bicara.c. Banyak bersyukur atas segala nikmat.d. Suka membela kebenaran dan tidak pernah marah.e. Mengutamakan tamu daripada dirinya, dan selalu berusaha memberi kesan yang

utama pada tamunya.f. Pemaaf terhadap siapapun dan pemurah serta penyayang terhadap sesama

terutama terhadap anak-anak.g. Bersikap adil atas perhatian beliau terhadap orang-orang yang diajak berbicara.h. Tidurnya kadang-kadang di atas tanah, pasir, rumput dan kadang-kadang di atas

tikar kulit.i. Makanan beliau apa yang ada dan yang halal serta tidak memberatkan bagi yang

melayani. Bila makan dengan tiga jari kanan, sesudah makan terus menghirup bekas makanan yang berada di tiga jarinya itu.

j. Bila akan makan membaca Basmalah dan sesudah makan membaca Hamdallah. Demikian pula bila minum.

k. Nabi gemar mengenakan kemeja panjang atau jubah. Kadang-kadang mengenakan sarung, kupiyah atau serban, dan kadang mengenakan serandal.

l. Warna yang digemari adalah, putih, merah dan hijau. Lagipula beliau gemar menggunakan minyak wangi.

Demikianlah antara lain sifat-sifat dan adat kebiasaan dalam kehidupan Nabi SAW. sehari-hari yang merupakan gambaran kepribadian beliau.

D. RANGKUMANKeteladanan Rasulullah SAW dalam membina Umat Periode Madinah1. Momentum bersejarah dimulainya periode Madinah adalah hijrah Rasulullah SAW ke

Madinah yang mempunyai makna penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan Islam.

2. Strategi dakwah Rasulullah SAW sesampainya di Madinah adalah dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut ; membangun masjid, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar, membuat perjanjian dengan non Muslim, meletakkan dasar berdirinya negara Madinah, dan mengembangkan Islam ke berbagai wilayah.

3. Keberhasilan Rasulullah dalam berdakwah dapat dibuktikan dengan perubahan positif bangsa arab baik dalam bidang agama, moral, sosial, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.

4. Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah secara eksternal adalah karena Allah senantiasa melidungi, membimbing beliau, sedang secara internal adalah karena kecerdasan dan kepemimpinan, serta ketinggian akhlaq dan keluhuran budi pekerti beliau.

5. Peninggalan Rasulullah SAW bukanlah harta yang berlimpah, tapi berupa kitabullah Al Qur’an dan Al Hadits/ As Sunnah yang harus kita pegah teguh sebagai pedoman hidup.

E. LATIHAN DAN TUGASPilihan GandaPilihlah a, b, c, d, atau e jawaban yang tepat !1. Dakwah Nabi SAW ke Thaif mendapatkan :

a. Hasil yang memuaskanb. 10 orang masuk Islamc. Kesulitan dan tertutupd. Hasil kosong.e. Tidak mendapatkan apa-apa, tapi ada harapan ke depan karena masih malu.

Page 19: Kd 12 periode madinah

2. Pemimpin musyrik yang akan membunuh Rasulullah ketika hijrah ke Madinah ialah :a. Abu Jahalb. Suraqahc. Muthimd. Abu Sufyane. Abu Qathadah

3. Dalam perjalanan hijrah Nabi saw bersembunyi di :a. Lembah Ranunab. Gua Tsurc. Kota Qubad. Gua Hira'e. Tursinah

4. Hijrah Nabi saw bertepatan pada tanggal :a. 28 Juni 610 H.b. 28 Juni 622 H.c. 28 Juni 571 H.d. 28 Juni 632 H.e. 28 Juli 632 H.

5. Perintah hijrah itu berlaku :a. Hanya masa hidup Nabi SAWb. Sampai sekarangc. Masa hidup 25 Rasuld. Sampai akhir jamane. Hanya sesaat saja

6. Yang menentukan berlakunya tahun Hijrah ialah :a. Rasulullah SAW.b. Khalifah Abu Bakarc. Khalifah umard. Khalifah Utsman.'e. Khalifah Ali bin Abi Thalib

7. Hamzah paman Nabi gugur dalam perang :a. Perang Uhudb. Khaibarc. Ahzab.d. Badr.e. Hunain

8. Yang memimpin Perutusan Nabi ke Mesir ialah :a. Huzaifah AS Sahamyb. Al Ala bin A1 Khadlamyc. Amr bin Ashd. Khatib bin Abi Balta'ah Al Lakhmy.e. Ubay bin Kaab

9. Yang dimaksud "Tiang tua Kebesaran Islam" ialah :a. Muhajirinb. Muhajirin dan Anshar.c. Anshard. Khulafaur Rasyidin.e. Tabi’in

10. Masjid tertua sepanjang Sejarah Islam ialah :a. Masjid Al Haramb. Masjid Madinahc. Masjid Qubad. Masjid Kuffah.e. Masjid Apung

Page 20: Kd 12 periode madinah

11. Deklarasi Madinah lahir semula dimaksudkan untuk :a. Kerjasama penduduk Mekkahb. Kerjasama penduduk Arabc. Kerjasama penduduk Madinahd. Kerjasama penduduk Arab dan Yahudie. Kesepakatan menerima Islamsebagai agama negara.

12. Negara Islam Pertama beribukota :a. Damaskusb. Mekkahc. Madinahd. Baghdade. Kuffah

13. Bangsa Yahudi diusir dari Madinah karena :a. Memerangi kaum Musliminb. Menyalahi perjanjianc. Tidak mau Islamd. Tidak mau pajake. Membangkang

14. Perang dalam Islam pada dasarnya pasukan Islam berkedudukan pada pihak :a. Yang menyerangb. Mempertahankan aktifc. Mempertahankan pasifd. Tidak menyerang.e. Menyerang dan bertahan

15. Maksud Islam menaklukkan kota Mekkah (Fathul Makkah) (8 H) :a. Membalas dendamb. Pengislaman seluruh Arabc. Membinasakan kaum Musyrik.d. Mencapai kemenangan akhir.e. Mencairkan hubungan yang telah lama mati akibat peperangan

16. Gelar "Syaifullah" diberikan oleh Nabi SAW kepada Khalid bin Walid, karena berjasa dalam perang :a. Penaklukan Mekkahb. Perang Muktahc. Perang Badrd. Perang Tabuke. Perang Yarmuk

17. Haji wada' itu merupakan :a. Haji penutupb. Haji pamitan/perpisahan.c. Haji terakhir.d. Haji penyempurnaan.e. Haji wasiat

18. Haji Wada' dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam usia.a. 61 tahun b. 62 tahun.c. 63 tahund. 64 tahune. 65 tahun.

19. Isi Khutbah Nabi SAW pada haji wada' di padang Arafah itli ialah :a. Persatuan umat Islam.b. Penilaian pada manusia.c. Hak azasi manusia.d. Ketaqwaan manusia.e. Pentingnya kebersamaan seluruh elemen masyarakat

Page 21: Kd 12 periode madinah

20. Ayat yang menyatakan bahwa agama Islam itu telah sempurnakan ialah :a. QS. Maidah : 1-3.b. QS. Maidah : 3c. QS. Maidah : 3-5.d. QS. Maidah : 5.e. QS. Al Alaq : 1-5

21. Nabi Muhammad SAW wafat pada :a. 12 Juni 632 M.b. 12 Rabiul Awwal 10 H.c. 12 Rabiul Awwal 11 H.d. 8 Juni 633 M.e. 12 Rabiul Tsani 632 H.

22. Hijrah Nabi SAW yang membawa perkembangan Islam terletak di :a. Di Mekkah.b. Di Jerusalem.c. Di Madinah.d. Di Kufah.e. Di Thaif

23. Timbulnya kaum murtad, nabi palsu dan golongan ingkar zakat itu akibat dari :a. Tidak adanya persatuanb. Wafatnya Nabi SAW.c. Kedangkalan Islam.d. Khalifah Abu Bakar tidak cakape. Godaan dari kaum kafir Quraisy

24. Bangsa Arab sebelum Islam diceritakan oleh Allah SWT; sebagai bangsa pedagang, sebagaimana Firman yang tercantum dalam Al-Qur'an, surat :a. A1 Maidah :103. b. Quraisy : 2c. Al A'raf : 70.d. Az Zumar : 3.e. Al A’la : 5

25. Penilaian Al-Qur'an terhadap bangsa Arab sesudah Islam, sebagai orang-orang yang mendapat kemenangan, tercantum dalam Al-Qur'an surat :a. A1 Harsy : 8.b. A1 Harsy : 9.c. Al Taubah : 20.d. Al Taghabun :12e. Al Mulk :14

UraianJawablah dengan singkat dan jelas.1. Jelaskan apa arti penting hijrah ke Madinah ?2. Langkah apakah yang dilakukan oleh Rasululullah setelah berhasil hijrah ke Madinah ?3. Bagaimana proses pendirian negara Madinah ?4. Apakah isi Deklarasi Madinah (1 H = 622 M) ?5. Apa sebab diperbolehkannya perang dalam Islam ?6. Bagaimana kisah perang Badar ?7. Sebutkan bukti keberhasilan Rasulullah SAW. dalam berdakwah pada periode Madinah !8. Apakah rahasia kesuksesan Rasulullah SAW. dalam berdakwah ?

Tugas Individual1. Ceritakan kembali Sejarah Dakwah Rasulullah SAW di Madinah dengan peta konsep !2. Buatlah analisis Strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah, berilah tanggapan !

Page 22: Kd 12 periode madinah

Internalisasi Nilai

Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu dengan memberikan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia dan berikan alasannya !

Internalisasi Budi Pekerti IslamiJawaban Alasan

No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju Tidak tahu1. Bila ditinjau dari tantangan yang

besar, maka dakwah Rasulullah merupakan contoh yang baik agar kita senantiasa optimis dan gigih dalam menghadapi persoalan hidup.

2. Islam mengizinkan perang adalah dengan maksud ofensif.

3. Islam tersebar ke seluruh pejuru dunia adalah hasil dakwah, bukan peperangan dalam ekspansi.

4. Adanya aksi akan menimbulkan reaksi, begitu pula dalam dakwah Islamiyah. Contohnya adalah dalam pendirian negara Madinah. Karena orang Yahudi tidak dilibatkan dalam pendirian, maka mereka menjadi pemberontak.

5. Rahasia kesuksesan Rasulullah dalam berdakwah adalah karena kecerdasan, kepemimpinan, dan ketinggian akhlaq atau budi pekerti beliau.