kata pengantar...tata tertib praktikum farmasi 1. mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati...

27

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun
Page 2: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan inayah-Nya,

buku praktikum laboratorium farmasi ini dapat diterbitkan. Pedoman ini ditujukan

sebagai salah satu pedoman dasar yang dapat digunakan mahasiswa dalam

melaksanakan praktik farmasi di program studi sarjana farmasi Universitas 17 Agustus

1945 Jakarta.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang turut serta dalam penyusunan pedoman praktikum ini. Pedoman ini tentu

saja masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami berharap

adanya masukan dan saran yang membangun sehingga buku pedoman ini lebih

tersempurnakan.

Akhir kata semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam, Jakarta, 13 April 2016

Dr. Hasan Rachmat M, DEA., Apt

Dekan

Page 3: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

ii

VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI FARMASI

Visi Program Studi Farmasi 2016 -2020

Menjadi 20 Program Studi S1 Farmasi swasta terbaik di Indonesia dalam

penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang unggul dalam bidang Farmasi

Klinis dan Bahan Alam, bersinergi dengan kegiatan wirausaha di bidang kefarmasian

serta berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.

Misi Program Studi Farmasi 2016- 2020

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan lulusan yang

sesuai dengan keunggulan pelayanan Farmasi Klinis dan Bahan Alam dan

berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.

2. Menyelenggarakan penelitian bidang ilmu kefarmasian klinis dan Bahan Alam

yang berorientasi pada pemecahan masalah.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang Farmasi Klinis

dan Bahan Alam yang berorientasi pada masyarakat yang memiliki keterbatasan di

bidang iptek dan layanan kefarmasian.

4. Mendorong terselenggaranya wirausaha kefarmasian melalui kerjasama dengan

berbagai instansi berorientasi pada terciptanya revenue generating activity.

Tujuan Program Studi Farmasi 2016 - 2020

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi unggul di bidang Farmasi Klinis

dan Bahan Alam serta berjiwa Pancasila.

2. Menghasilkan karya ilmiah yang berorientasi pada pemecahan masalah di bidang

Farmasi Klinis dan Bahan Alam.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengabdian terstruktur

dan terprogram khususnya bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan dibidang

iptek dan pelayanan kefarmasian.

4. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai instansi yang melibatkan alumni dalam

melakukan kegiatan wirausaha kefarmasian kerjasama di bidang farmasi yang

berorientasi pada revenue generating activity.

Page 4: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

iii

TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI

1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan

yang ada di Laboratorium.

2. Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik.

3. Mahasiswa yang akan melakukan praktikum wajib menggunakan jas laboratorium

4. Mahasiswa yang akan melakukan praktikum wajib meletakkan barang di tempat

yang sudah ditentukan

5. Mahasiswa dilarang membawa makanan dan minuman kedalam ruang laboratorium

(kecuali di ruang khusus)

6. Mahasiswa dilarang menggunakan sandal, sepatu terbuka, dan sepatu/sandal hak

tinggi

7. Mahasiswa dilarang menggunakan perhiasan dan aksesoris.

8. Mahasiswa/peneliti yang akan menggunakan Laboratorium Penelitian Farmasi

harus mendapatkan surat ijin terlebih dahulu dari kepala Laboratorium. Surat ijin

harus masuk seminggu sebelum penggunaan atas persetujuan Kaprodi

9. Persetujuan penggunaan fasilitas/peralatan ditanda tangani oleh kepala

Laboratorium

10. Peminjaman alat harus terlebih dahulu mengisi form peminjaman alat dan diketahui

pembimbing dan teknisi Laboratorium.

11. Sebelum memulai praktikum:

a. Mahasiswa wajib meminjam alat laboratorium pada laboran

b. Mahasiswa wajib melakukan pengecekan alat dengan daftar yang sudah

disediakan, jika ada alat yang tidak sesuai harus segera dilaporkan kepada

laboran

c. Mahasiswa wajib meminta lembar laporan sementara pada laboran

12. Selama proses praktikum:

a. Mahasiswa harus memahami cara kerja materi praktikum

b. Mahasiswa harus mengembalikan bahan-bahan praktikum yang telah digunakan

ketempat semula

c. Mahasiswa dilarang makan dan minum selama praktikum berlangsung

d. Mahasiswa dilarang bermain-main pada saat praktikum

e. Mahasiswa wajib menjaga kebersihan laboratorium

13. Setelah selesai melakukan praktikum:

a. Mahasiswa wajib membersihkan peralatan yang telah digunakan

b. Mahasiswa wajib mengembalikan peralatan yang telah dipinjam kepada laboran

c. Mahasiswa wajib membersihkan meja yang digunakan

d. Sebelum meninggalkan laboratorium mahasiswa wajib mengisi absensi dan

meminta pengesahan pada lembar laporan sementara

14. Pengembalian peralatan/bahan kepada laboran dalam keadaan baik, sesuai dengan

form peminjaman.

Page 5: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

iv

15. Kerusakan/kehilangan peralatan/bahan selama waktu peminjaman menjadi

tanggung jawab peminjam, dan penggantian di sesuaikan dengan peralatan/bahan

yang dipinjam dalam waktu yang ditentukan oleh pihak laboratorium.

16. Kegiatan penelitian/praktikum mahasiswa harus didampingi oleh

pembimbing/asisten praktikum.

17. Penggunaan Laboratorium di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak

Laboratorium

18. Menggunakan bahan mudah terbakar, meledak, exklosif, mahasiswa harus

mengikuti petunjuk penggunaan bahan-bahan tersebut untuk Keselamatan

Keamanan Kerja (K3) Laboratorium.

Page 6: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………….. i

VISI, MISI DAN TUJUAN ..………………………………………….. ii

TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI ………………………… iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………….. 1

A. Analisi Situasi ……………………………………... 1

B. Sistem Manajemen Mutu ………………………….. 2

BAB II : PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM.. 4

A. Tujuan……………………………………………….

B. Teori ………………………………………………...

4

4

BAB III : KELOMPOK BIDANG ILMU PRAKTIKUM…....... 9

BAB IV : RUANGAN LABORATORIUM 10

BAB V : SIMBOL BERBAHAYA PADA BAHAN KIMIA….. 12

LAMPIRAN 19

SK DEKAN

SOP

Page 7: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

vi

Page 8: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Praktik laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice) merupakan suatu cara

pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator

dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan

memenuhi persyaratan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja). Good Laboratory Practice

(GLP) mencakup banyak hal diantaranya organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisa,

pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan, pelaporan, kondisi laboratorium, dan lain-

lain.

Peran laboratorium sangat menentukan dalam proses belajar di laboratorium

sarjana farmasi di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Dengan kegiatan laboratorium,

proses belajar mengajar dapat dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap

fenomena maupun proses-proses nyata. Di dalam laboratorium, dosen, teknisi, dan

laboran menjadi sumber informasi bagi mahasiswa dalam berlatih atau melakukan

percobaan untuk meningkatkan keterampilan psikomotorik, kognitif, maupun

afektifnya. Dengan demikian, apabila pihak tersebut memiliki pemahaman yang baik

mengenai GLP dan K3, maka proses pembelajaran di laboratorium akan lebih menarik

dengan menghadapi obyek dan gejala yang timbul secara langsung serta memecahkan

problem-problem yang ditemukan.

Peranan laboratorium yang begitu besar dalam proses pembelajaran di menuntut

sumber daya baik fasilitas laboratorium, dosen, serta teknisi dan laboran untuk memiliki

pemahaman mengenai Good Laboratory Practice (GLP) atau praktik laboratorium

yang baik serta Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Pemahaman tersebut diperlukan

agar saat melakukan pembelajaran di laboratorium, semua pihak dapat berlaku sesuai

dengan standar prosedur praktik di laboratorium sehingga kecelakaan kerja di

laboratorium dapat dihindarkan.

Page 9: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

2

B. Sistem Manajemen Mutu

Manajemen laboratorium harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem

manajemen mutu sesuai dengan ruang lingkup kegiatan laboratorium, termasuk jenis,

rentang dan volume pengujian dan / atau kalibrasi, validasi dan verifikasi kegiatan yang

dilakukan. Manajemen laboratorium harus memastikan bahwa kebijakan, sistem,

program, prosedur dan instruksi yang dikembangkan sesuai kebutuhan agar

laboratorium mampu menjamin mutu hasil pengujian secara terus-menerus.

Dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen mutu harus dikomunikasikan

dan tersedia bagi mahasiswa, dipahami dan dilaksanakan oleh personel yang tepat

1. Panduan mutu harus berisi minimal: a. pernyataan kebijakan mutu, termasuk paling

sedikit hal berikut ini:

a. Pernyataan manajemen laboratorium terkait dengan tujuan dari standar

pelayanan yang akan diberikan;

Komitmen untuk menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem

manajemen mutu yang efektif;

Komitmen manajemen laboratorium pada praktek profesional yang baik

dan pada mutu pengujian, kalibrasi, validasi dan verifikasi;

Komitmen manajemen laboratorium untuk sesuai dengan pedoman ini;

Persyaratan bahwa seluruh personel berkaitan dengan aktivitas pengujian

dan kalibrasi dalam laboratorium memahami sistem dokumentasi mutu dan

memahami kebijakan mutu dan menerapkan prosedur dalam pekerjaan

mereka; b. memasukkan struktur laboratorium (bagan organisasi); c.

kegiatan operasional dan fungsional untuk mempertahankan mutu, sehingga

pengembangan dan batas tanggung jawab ditetapkan dengan jelas;

b. Kegiatan operasional dan fungsional untuk mempertahankan mutu, sehingga

pengembangan dan batas tanggung jawab ditetapkan dengan jelas

c. Hirarki struktur dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen mutu

laboratorium

d. Prosedur umum jaminan mutu internal

e. Acuan untuk prosedur jaminan mutu yang spesifik untuk setiap pengujian

Page 10: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

3

f. Informasi, kualifikasi yang sesuai, pengalaman dan kompetensi yang

dibutuhkan;

g. Informasi untuk pelatihan dasar sebelum dan pada saat bekerja;

h. Kebijakan audit internal dan eksternal serta kaji ulang manajemen;

i. Kebijakan dan prosedur yang diinformasikan kepada staf tentang tindakan

perbaikan dan pencegahan sebagai konsekuensi dari penyimpangan yang

terdeteksi

j. Kebijakan untuk menangani pengaduan;

k. Kebijakan untuk memilih, menetapkan dan menyetujui prosedur pengujian;

kebijakan untuk penanganan hasil yang tidak memenuhi syarat;

l. Kebijakan untuk menggunakan baku pembanding dan bahan pembanding yang

sesuai;

2. Efektivitas sistem manajemen mutu harus dikaji ulang secara sistematis dan berkala

(internal dan, apabila memungkinkan dengan audit/inspeksi eksternal) untuk

memastikan kesesuaian yang berlanjut dengan persyaratan sistem dan untuk

menerapkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan. Manajer mutu

bertanggung jawab untuk perencanaan dan mengorganisir audit internal yang

ditujukan kepada semua elemen sistem manajemen mutu. Kajian tersebut harus

direkam dengan rinci termasuk setiap tindakan perbaikan dan pencegahan yang

diambil.

3. Laporan kaji ulang manajemen mutu harus dilakukan secara teratur (setidaknya

sekali setiap tahun), meliputi :

a. laporan audit internal dan eksternal atau inspeksi dan setiap tindak lanjut yang

diperlukan untuk memperbaiki setiap kekurangan

b. hasil investigasi yang berasal dari hasil pengaduan yang diterima, hasil yang tidak

memenuhi spesifikasi atau penyimpangan hasil yang dilaporkan dalam uji

kolaborasi dan/atau uji profisiensi

c. tindakan perbaikan dilaksanakan dan pencegahan dilakukan sebagai hasil dari

investigasi tersebut.

Page 11: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

4

BAB II

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

A. Tujuan

Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui nama

alat-alat yang digunakan di dalam laborator ium farmasi dan mengetahui fungsinya

serta mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.

B. Teori

Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting

guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari

kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak

atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu,

pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh

praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,

prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan

alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur

biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,

spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,

biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-

namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat

dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai

fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di

dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap

dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan

sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan

(Imamkhasani, 2000).

Page 12: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

5

Beberapa contoh nama alat, gambar dan fungsi dalam tabel sebagai berikut :

No. Nama Alat Gambar Fungsi

1. Gelas

Beacker

Sebagai tempat untuk menyimpan dan

meletakkan larutan. Gelas Piala memiliki

takaran namun jarang bahkan tidak

diperbolehkan untuk mengukur volume suatu

zat cair.

2. Erlemeyer

Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat

kimia dalam skala yang cukup besar dan

sebagai wadah dalam proses titrasi.

3. Labu Ukur

Untuk membuat,menyimpan dan mengencer-

kan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

4. Petridish

sebuah wadah untuk membiakkan sel atau

mikroba.

5. Gelas Ukur

Untuk mengukur volume larutan..

6. Kaca Arloji

Sebagai wadah untuk menimbang bahan-

bahan kimia yang berupa padat,serbuk serta

kristal

7. Tabung

Reaksi

Sebagai wadah satu atau dua jenis zat

8. Cawan

Penguap

Digunakan sebagai wadah untuk

mengeringkan suatu zat

9. Mortal

Menghaluskan zat yang masing bersifat

padat/kristal.

10. Krush

Sebagai wadah untuk menentukan kadar abu.

11. Pipet Tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan

dengan jumlah kecil dari suatu tempat ke

tempat lain.

12. Pipet

Volum

Untuk menentukan volume larutan

Page 13: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

6

13. Pipet

Gondok

Untuk mengukur volume larutan

14. Batang

Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu

larutan.

15. Sudip

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam

berupa padat atau bubuk.

16. Corong

Pisah

Untuk memisahkan larutan yang disebabakan

ooleh massa jenisnya yang berbeda

17. Desikator

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus

bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam

laboratorium.

18. Buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan

tertentu dapat pula digunakan untuk

mengukur volume suatu larutan.

19. Corong

Corong digunakan untuk memasukan atau

memindah larutan dari satu tempat ke tempat

lain

20. Rak

Tabung

Reaksi

Sebagai tempat tabung reaksi.

21. Penjepit

Tabung

Reaksi

Untuk menjepit tabung reaksi.

22. Statif dan

Klem

Sebagai penjepit soklet pada proses ekstraksi

dan sebagai penjepit buret dalam proses titrasi

sekaligus untuk menjepit kondensor pada

proses destilasi

23. Sikat

Tabung

Reaksi

Untuk menyikat tabung reaksi

24. Segitiga

Untuk menahan wadah, misalnya krush pada

saat pemanasan ataau corong pada waktu

penyaringan.

25. Bola Hisap

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol

larutan.

26. Lampu

Spritus

Untuk membakar zat atau memanaskan

larutan.

Page 14: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

7

27. Bunsen

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula

digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu

proses.

28. Kaki Tiga

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar

spirtus.

29. Botol

Semprot

digunakan untuk menyimpan aquades dan

digunakan untuk mencuci ataupun membilas

bahan-bahan yang tidak larut dalam air.

30. Kawat

Kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau

beaker pada waktu pemanasan menggunakan

pemanas spiritus atau peman0as bunsen

31. Klem

Utilitas

Alat untuk Penjepit dan penyangga tabung

erlemeyer saat dipanaskan

32. Oven

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum

digunakan dan digunakan untuk

mengeringkan bahan yang dalam keadaan

basah.

33. Tanur

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi,

sekitar 1000 °C.dan untuk menentukan kadar

abu

34. Hot Plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk

larutan yang mudah terbakar.

35 Timbangan

Analitis

Tempat untuk menimbang zat-zat yang akan

ditimbang dengan skala yang kecil.

III. Bahan Dan Alat

Alat:

Alat-alat yang tedapat di laboratorium farmasi

IV. Cara kerja : 1. Laboran/ dosen menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta

menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada praktikan.

2. Mendengar serta memerhatikan laboran yang sedang mengenalkan alat-alat

laboratorium.

Page 15: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

8

3. Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku hasil praktikum

farmasi sesuai yang dijelaskan oleh laboran/ dosen.

4. Mengumpulkan buku buku hasil praktikum farmasi untuk ditandatangani oleh

laboran dosen.

Page 16: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

9

BAB III

KELOMPOK BIDANG ILMU PRAKTIKUM

A. Kelompok Bidang Ilmu Kimia Meliputi :

1. Praktikum Kimia Dasar

2. Praktikum Kimia Analisa Dasar

3. Praktikum Kimia Farmasi Analisis Kualitatif

4. Praktikum Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

5. Praktikum Analisa Instrumen

B. Kelompok Bidang Ilmu Teknologi Farmasi Meliputi :

1. Praktikum Farmasi Fisika

2. Praktikum Farmasetika Dasar

3. Praktikum Formulasi Tablet

4. Praktikum Formulasi Semi Padat dan Cair

5. Praktikum Sediaan Steril

C. Kelompok Bidang Ilmu Farmasi Klinik Meliputi :

1. Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

2. Praktikum Biokimia

3. Praktikum Farmakologi

4. Praktikum Mikrobiologi

5. Praktikum Biofarmasetika

D. Kelompok Bidang Ilmu Bahan Alam Meliputi :

1. Praktikum Botani Farmasi

2. Praktikum Farmakognosi I

3. Praktikum Farmakognosi II

4. Praktikum Fitokimia I

5. Praktikum Fitokimia II

Page 17: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

10

BAB IV

RUANGAN LABORATORIUM

Ruangan Laboratorium UTA’45 Jakarta terdiri dari :

Lantai I (Dasar) Meliputi :

1. Laboratorium Farmasetika / Farmasi Fisika

2. Laboratorium Formulasi Tablet

3. Laboratorium Analisa Instrumen

4. Laboratorium Botani Farmasi / Farmasetika

5. Laboratorium Penelitian

6. Laboratorium Farmakologi / Anfisman

Lantai II Meliputi :

1. Laboratorium Kimia Dasar

2. Laboratorium Kimia Kualitatif / Kuantitatif

3. Laboratorium Mikrobiologi

4. Laboratorium Biokimia

5. Laboratorium Fitokimia

6. Laboratorium Formulasi Steril

Penjelasan Laboratorium Yang Ada

1. Setiap ruangan Laboratorium memiliki tenaga Laboran yang telah dilatih sehingga

dapat menggunakan peralatan yang tersedia. Dimana alat tersebut dapat

beroperasional dengan baik dan terkalibrasi.

2. Setiap ruangan Laboratorium memiliki alat pemadam kebakaran (Appar)

3. Bahan-bahan berbahaya memiliki MSDS dengan petunjuk gambar dan SOP yang

ada bila terjadi kecelakaan

Page 18: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

11

4. Penggunaan bahan-bahan yang bersifat gas atau racun menggunakan lemari asam

yang tersedia

5. Tidak diperkenankan membuang sisa cairan kimia ke wastafel melainkan harus

dibuang ke tempat penampungan limbah cair dan padat.

Page 19: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

12

BAB V

SIMBOL BERBAHAYA PADA BAHAN – BAHAN KIMIA

Seperti yang telah diketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di

laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan

sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada

kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah

atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk

memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan agar dapat

berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama.

Untuk itu, sebelum memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda

bahaya tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak

diinginkan. Berikut beberapa simbol-simbol tanda bahaya yang ada beserta keterangannya.

SIMBOL KETERANGAN

Nama : Irritant

Lambang : Xi

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal

dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful

Lambang : Xn

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila

kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari

kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Page 20: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

13

Nama : Toxic

Lambang : T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan

sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari

kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.

Nama : Very Toxic

Lambang : T+

Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih

sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat

menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan

sistem pernapasan.

Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida,

Nitrobenzene dan Atripin

Nama : Corrosive

Lambang : C

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak

jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit,

gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan

hindari dari benda-benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,

mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal

panas atau loncatan bunga api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi

mengeluarkan api.

Contoh : Minyak terpentin.

Page 21: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

14

Nama : Highly Flammable

Lambang : F

Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa

atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan

mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan.

Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan

loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban

tertentu.

Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Nama : Extremely Flammable

Lambang : F+

Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa

gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang

bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber

api.

Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).

Nama : Explosive

Lambang : E

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya

panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,

pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa

oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).

Nama : Oxidizing

Lambang : O

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat

menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas

saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.

Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.

Page 22: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

15

Nama : Dengerous For the Environment

Lambang : N

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau

beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan

kerusakan ekosistem.

Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan

lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan,

Petroleum bensin.

Nama : Flammable Solid

Arti : Padatan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar

dan reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila

bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.

Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.

Nama : Flammable Liquid

Arti : Cairan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang

berpotensi mengeluarkan panas atau api.

Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

Nama : Spontaneously Combustible Substances

Arti : Material yang dapat secara spontan mudah

terbakar.

Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber

panas atau sumber api.

Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.

Page 23: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

16

Nama : Dengerous When Wet

Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.

Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang

kering/tidak lembab.

Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide,

Maneb.

Nama : Oxidizer

Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika

kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan

dapat menimbulkan ledakan.

Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide,

Ammonium dichromate.

Nama : Organic Peroxide

Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang

digunakan dalam transportasi dan penyimpanan

peroksida organik.

Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone

peroxide, Dicetyl perdicarbonate.

Nama : Non Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada

transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak

mudah terbakar.

Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.

Page 24: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

17

Nama : Poison

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan

penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu

gas).

Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon

tetrachloride.

Nama : Poison Gas

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan

penyimpanan material gas yang beracun.

Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.

Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

Nama : Harmful

Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.

Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.

Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,

Chloroanisidines.

Nama : Inhalation Hazard

Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi

atau pernapasan.

Tindakan : Jangan dihirup.

Page 25: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

18

Nama : Infection Substance

Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab

penyakit.

Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan

virus, bakteri, tumbuhan atau hewan

Nama : Radioactive

Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi

dari material lain yang dapat memancarkan radiasi

secara spontan.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

Nama : Marine Pollutant

Arti : Polutan laut.

Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau

sungai yang mengalir ke laut.

Page 26: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

19

Lampiran :

1. Form Peminjaman Alat Laboratorium

Page 27: KATA PENGANTAR...TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI 1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di Laboratorium. 2. Berlaku sopan, santun

20

2. Form Kerusakan Alat Laboratorium