kata pengantar

43
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan juga anugerah sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dengan tenggang waktu yang sesingkat mungkin. Penulisan laporan ini ditulis berdasarkan hasil Praktek Kerja di BLK yang diperoleh penulis selama melaksanakan program Praktek Kerja BLK selama kurang lebih 14 hari terhitung mulai dari 17 Januari 2011 sampai dengan tanggal 1 Februari 2011. Penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila selama melaksanakan Praktek Kerja BLK penulis telah melakukan sesuatu hal yang tidak disengaja kepada seluruh instruktur BLK. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki serta keterbatasan bahan yang diperoleh. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai masukan kepada penulis untuk dapat lebih baik dalam menulis laporan ini di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengharapkan supaya dengan adanya laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang membaca laporan ini dan kepada penulis sendiri. Terima Kasih

Upload: denan-aprilio

Post on 29-Jun-2015

349 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan juga anugerah sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dengan tenggang waktu yang sesingkat mungkin.

Penulisan laporan ini ditulis berdasarkan hasil Praktek Kerja di BLK yang diperoleh penulis selama melaksanakan program Praktek Kerja BLK selama kurang lebih 14 hari terhitung mulai dari 17 Januari 2011 sampai dengan tanggal 1 Februari 2011.

Penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila selama melaksanakan Praktek Kerja BLK penulis telah melakukan sesuatu hal yang tidak disengaja kepada seluruh instruktur BLK.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki serta keterbatasan bahan yang diperoleh. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai masukan kepada penulis untuk dapat lebih baik dalam menulis laporan ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengharapkan supaya dengan adanya laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang membaca laporan ini dan kepada penulis sendiri. Terima Kasih

Page 2: KATA PENGANTAR

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses permesinan atau machining adalah terminology umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah proses penghilangan material. Proses permesinan dibagi menjadi dua yakni :

1. Traditional Machining : turning, milling, drilling, grinding, dll.2. Non-traditional machining: chemical machining, ECM, EDM, EBM, LBM,

machining dari material non-metallic.

Proses machining merupakan proses yang banyak digunakan untuk proses pembentukkan produk, hal ini dikarenakan proses permesinan memiliki keunggulan-keunggulan disbanding proses pembentukkan lainnya (casting, powder metallurgy, bulk deformation) yaitu:

A. Keragaman material kerja yang dapat diproses; Hampir semua logam dapat dipotong Plastic dan plastic komposit juga dapat dipotong Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)

B. Keragaman geometri potong; Fitur standar : lubang, slot, step, dll. Fitur non-standar: tap hole, T slot.

C. Keakuratan dimensi; Toleransi hingga ± 0,025 mm Permukaan potong yang baik Kekasaran permukaan hingga 0,4 mm

Proses pemesinan (Diktat Lab Sistem Manufaktur, 2005) merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau menghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan proses permesinan ialah untuk mendapatkan akurasi dibandingkan proses-proses yang lain seperti proses pengecoran, pembentukan dan juga untuk memberikan bentuk bagian dalam dari suatu objek tertentu.

Adapun jenis-jenis proses permesinan yang banyak dilakukan adalah: proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan planning), proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefrais (milling), proses menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar lubang (boring).

Page 3: KATA PENGANTAR

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini adalah:

A. Bagaimanakah tahapan-tahapan dalam melaksanakan proses permesinan.B. Bagaimanakah prinsip kerja dari masing-masing proses permesinan seperti

yang telah diuraikan dalam latar belakang diatas.C. Apa saja alat-alat kelengkapan yang menunjang pengerjaan proses

permesinan tersebut.D. Bagaimanakah proses pengerjaan permesinan hingga didapatkan hasil yang

maksimal.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan dan menghindari kesalahan pengertian tentang proses permesinan maka penulis membatasi laporan ini dilihat dari segi:

A. Proses kerja permesinan.B. Pengertian dan definisi dari masing-masing proses permesinan.C. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam pengerjaan proses permesinan.

1.4 Maksud dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini antara lain:

A. Memproses benda kerja hingga mencapai bentuk dan ukuran yang telah ditentukan.

B. Mengoperasikan berbagai macam perangkat permesinan.C. Mengetahui fungsi dan bagian-bagian komponen permesinan.D. Mengetahui prinsip kerja dari beberapa macam proses permesinan.

Page 4: KATA PENGANTAR

1.5 Metodologi

1. Studi Literatur, mencari dan mempelajari dasar-dasar teori yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas antara lain: permesinan, kerja bangku, frais, bubut, las listrik dan plat.

2. Studi Aplikatif, mengaplikasaikan secar langsung teori-teori yang bersangkutan dalam proses permesinan.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan ini tersusun dengan baik dan rapi maka penyusunannya dilakukan secara sistematis, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

BAB 3 PERENCANAAN & PEMBUATAN

BAB 4 PERMASALAHAN

BAB 5 PENUTUP

Page 5: KATA PENGANTAR

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.1 Kerja Frais

Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat potong dengan mata potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin yang digunakan untuk memegang benda kerja \, meutar pisau, dan penyayatannya disebut mesin frais (milling machine).

Mesin frais ada yang dikendalikan secara mekanis (konvensional manual) dan ada yang dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual posisi spindelnya ada dua macam yaitu horizontal dan vertical. Mesin frais dengan kendali CNC hamper semuanya adalah mesin frais vertical.

2.1.2 Bagian Utama Mesin Frais

1. Spindle UtamaMerupakan bagian terpenting dari mesin frais. Tempat untuk mencekam

alat potong. Dibagi menjadi 3 jenis:a. Vertical spindleb. Horizontal spindlec. Universal spindle

2. Meja / TableMerupakan bagian mesin frais. Tempat untuk clamping device atau benda

kerja. Dibagi menjadi 3 jenis:a. Fixed Tableb. Swivel Tablec. Compound Table

3. Motor DriveMerupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian-bagian

mesin yang lain seperti spindle utama, meja (feeding) dan pendingin (cooling). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor:

a. Motor Spindle Utamab. Motor Gerakan Pemakanan (Feeding)c. Motor Pendingin (Cooling)

Page 6: KATA PENGANTAR

4. TransmisiMerupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan

yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

a. Transmisi Spindle Utamab. Transmisi Feeding

Berdasarkan system transmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

a. Transmisi Gear Boxb. Transmisi V-blet

5. KneeMerupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada

bagain ini terdapat transmisi gerakan pemakanan (feeding).6. Column / Tiang

Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian-bagian mesin yang lain.

7. Base / DasarMerupakan bagian bawah dari mesin frais. Bagian yang menopang badan /

tiang. Tempat cairan pendingin.8. Control

Merupakan pengatur dari bagian-bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem control yaitu:

a. Mekanikb. Electric

Dibagi menjadi 2 bagian:

1. Sederhana2. Komplek (CNC)

Page 7: KATA PENGANTAR

2.1.3 Prinsip Kerja Mesin Frais

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

2.1.4 Jenis-Jenis Mesin Frais

Penggolongan mesin frais menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindle utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesin frais dalam dunia manufacturing antara lain:

1. Mesin Frais HorizontalMesin frais jenis ini mempunyai pemasangan spindle dengan arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.

2. Mesin Frais VertikalMesin frais jenis ini kebalikan dengan Mesin Frais Horizontal, pada mesin frais ini pemasangan spindle-nya pada kepala mesin adalah vertical, pada mesin frais jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala teteap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan tipe kepala bergerak. Kombinasi dari dua tipe kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.

3. Mesin Frais UniversalMesin frais jenis ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya, seperti:

Frais Muka Frais Spiral Frais Datar Pemotongan roda gigi Pengeboran Reaming Boring Pembuatan celah

4. Plano FraisMesin jenis ini digunakan untuk benda kerja yang besar dan berat.

Page 8: KATA PENGANTAR

5. Suface FraisMesin jenis ini digunakan untuk produksi massal, kepala spindle dan cutter dinaik-turunkan.

6. Tread FraisMesin jenis ini digunakan untuk pembuatan ulir.

7. Gear FraisMesin jenis ini digunakan untuk pembuatan roda gigi.

8. Copy FraisMesin ini digunakan untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.

2.1.5 Tujuan dari Praktek Frais1. Terampil menggunakan Mesin Frais.2. Mengetahui dan memehami peralatan-peralatan yang digunakan dan

cara pemakaiannya.3. Mengetahui peralatan safety apa saja yang digunakan dalam

pelaksanaan kerja frais.4. Mengetahui kegunaan dari Mesin Frais.

2.1.6 Gerakan dalam Mesin FraisPekerjaan dengan mesin frais harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja,

antara lain:1. Gerakan pemotongan, sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat

dan berputar dengan pusayt sumbu utama.2. Gerakan pemakanan, benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang

akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.

3. Gerakan penyetelan, gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.

2.1.7 Pemilihan Pisau FraisProses pengefraisan sangat ditentukan keberhasilannya oleh ketepatan

pemilihan pahat yang sesuai. Factor lain adalah posisi benda kerja terhadap pisau frais. Pada dasarnya pisau frais dibagi menjadi dua kategori yaitu pisau frais solid dan insert (pisau sisip). Pisau solid adalah pisau frais yang gigi-giginya menyatu dengan gigi pisau. Bentuk giginya dapat berupa gigi lurus atau gigi miring terhadap poros pisau. Pisau frais solid biasanya terbuat dari stainless steel. Pisau inserted (sisip) adalah pisau dengan mata pisau yang disisipkan atau dipasangkan pada tubuh pisau. Mata pisau sisip ini biasanya terbuat dari High Speed Steel

Page 9: KATA PENGANTAR

(HSS) atau Cemented Carbide. Beberapa macam pisau yang dipergunakan di mesin frais antara lain:

a. Pisau Lurus (Plain Milling Cutter)

b. Pisau Muka (Face Milling Cutter)

c. Pisau Sisi (Side Milling Cutter)

d. Pisau T-Slot (T-Slot Cutter)

e. Pisau Sudut (Angular Cutter)

f. Flycutter

g. Pisau Gergaji (Metal Slitting Saw)

h. Pisau Woodruff (Woodruff Keyseat Cutters)

Page 10: KATA PENGANTAR

i. Pisau Jari (End Mills)

2.1.8 Cara Menggunakan Mesin Frais1. Perhatikan penjelasan dari instruktur an ingatagian-bagian yang penting.2. Setting ragum dengan menggunakan dial, setelah disetting cekam benda

kerja pada ragum.3. Atur kecepatan putar, lalu nyalakan mesin frais. Pengefraisan dilakukan

dengan mengatur putaran ke kanan ke kiri, maju, mundur, atas dan bawah.

2.1.9 Perlengkapan Mesin Frais1. Alat Pengunci

Berfungsi untuk mengencangkan baud, ragum, dan arbor collet

2. Collet

Berfungsi untuk menyimpan end mill kedalam srbor collet

3. Arbor Collet

Page 11: KATA PENGANTAR

Berfungsi untuk menyimpan collet.

4. Chuck BorBerfungsi untuk mencekam mata bor.

5. Mata Bor

6. Centre DrillBerfungsi untuk member penempatan untuk penempatan bor.

7. Pisau FraisAda 3 macam tipe pisau :

Tipe H (keras)Digunakan untuk material yang keras, sudut spiralnya ± 25º, pemakan kecil untuk tiap-tiap gigi.

Tipe W (lunak)Digunakan untuk material yang lunak, sudut spiralnya ±35º, pemakanan besar untuk tiap giginya.

Tipe N (normal)Digunakan untuk baja biasa, sudut spiralnya ±30º, pemakanan besar untuk tiap giginya.

8. Alat Ukur

Page 12: KATA PENGANTAR

Berfungsi untuk mengukur benda kerja dan alat pemberi tanda. Berfungsi untuk memarking benda kerja.

9. TapBerfungsi untuk membuat ulir pada benda kerja.

10. KikirBerfungsi untuk menghaluskan benda kerja.

2.1.10 Keselamatan Kerja Dalam Memfraisa. Keselamatan diri sendiri dengan cara :

Menggunakan kaca mata Mengenakan pakaian bengkel Benar-benar memastikan mesin diam ketika hendak menyentuh benda

kerja.b. Keselamatan benda kerja dengan cara :

Memberi contoh ketikaa memfrais Diberi oil can ketikaselesai agar tidak terjadi korosi.

c. Keselamatan Mesin

Page 13: KATA PENGANTAR

Menggunakan mesin dengan hati-hati Gunakan RPM yang sesuai Membersihkan mesin setelah selesai dipakai Memberi oil pada mesin

2.1.11 Alat dan Bahan yang DigunakanWalaupun peralatan yang bisa digunakan bisa beragam, namun harus disesuaikan dengan mesin frais yang akan dipakai dan optimal dalam penggunaanya, karena jika terlalu banyak peralatan yang digunakan maka akan merepotkan pengguna mesin tersebut. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan “KLEM” ini terbagi menjadi lima bagian yaitu:

1. Peralatan UmumPeralatan umum merupakan peralatan yang wajib ada untuk melakukan kerja frais. Peralatan ini meliputi :

a. Jangka sorongb. Adaptorc. End Mill dan Colletnyad. Sepasang Paralel Pad

2. Peralatan MesinPeralatan mesin meliputi semua peralatan yang digunakan untuk mengoperasikan mesin. Sehingga peralatan ini akan berbeda sesuai karakteristik masing-masing mesin frais. Umumnya berupa kunci-kunci untuk mengatur ragum, eretan dan kunci-kunci pas (jika diperlukan). Dalam hal ini, biasanya peralatan mesin sudah terdapat dalam lemari yang terpasang disebelah mesin frais.

3. Peralatan KeamananPeralatan keamanan merupakanperalatan yang akan melindungi pemakai maupun yang melindungi kerja mesin bubut. Peralatan ini perlu diperhatikan untuk keselamatan kerja dan menjaga mesin atau peralatan lainnya dari kerusakan. Peralatan keamanan meliputi :

a. Kacamata kerjab. Kuasc. Cooling

4. Peralatan BorPeralatan bor merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat lubang ataupun ulir pada bagian dalam “KLEM”. Peralatan ini meliputi :

a. Kunci Cak Borb. Centre Drillc. End Mill 12 dan 18d. Mata Bor 8,7 , 10 dan 12

Page 14: KATA PENGANTAR

e. Centre Bor5. Peralatan Tambahan

Peralatan tambahan merupakan peralatan yang tidak mutlak harus dipenuhi namun dapat memanjang efektifitas kerjanya. Peralatan tambahan meliputi :

a. Bevel Protectorb. Jangka Sorongc. Counter Sinkd. Tap dan Tangkainyae. Palu Plastik dan Palu besif. Penitik

2.2 Kerja Bangku

Kerja bangku adalah suatu proses pengerjaan logam yang menggunakan perkakas tangan, yang umumnya dilakukan diatas kerja bangku kerja. Salah satunya adalh mengikir. Sampai saat ini mengikir ini tidak dapat diganti dengan cara lain, meskipun sekarang banyak alat-alat canggih dan modern. Pada umumnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana mengikir akan lebih ekonomis. Kikir dari baja karbon tinggi dan banyak macam-macam bentuk kikir serta fungsinya.

2.2.1 Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Kerja Bangku1. Ragum / Tanggem

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, di tap, di sney, dll. Dengan memutar tangkai (handle) ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum :

a. Berdiri tegak di ragum.b. Tempelkan kepalan tangan pada dagu.c. Sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita

ayunkan, sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.

Menjepit benda kerja pada ragum

Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagain yang terjepit.

Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum. Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dan lain-lain.

Page 15: KATA PENGANTAR

2. KikirKegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang, membuat rayta dan menyiku anytara bidang satu dengan bidang lainnya membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya. Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Berkut ini macam-macam kikir serta fungsinya :

a. Kikir Gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kea rah ujungnya menirus kikir. Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus

b. Kikir Blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagain ujungnya berkurang. Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.

c. Kikir Segiempat (square), fungsinya membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.

d. Kikir Segitiga (triangle) bentuknya segitiga, segitiga kikir pada bagian ujungnya mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60º atau lebih besar.

e. Kikir Pisau (knife) bentuknya mirip pisau, fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60º atau lebih kecil.

f. Kikir Setengah Bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan, meratakan dan membuat bidang cekung.

g. Kikir Silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung, dan membuat bidang cekung.

h. Kikir Bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil. Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.

Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:

1. Gigi Kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.

Page 16: KATA PENGANTAR

2. Gigi Sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda kerja.

3. Gigi Halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda kerja.

Cara memegang dan menekan kikir

Cara memegang kikir yang benar adalah ibu jari ditempatkan dibagian atas tangkai kikir, sedangkan keempat jari tengah melingkar dibagian bawah tangkai kikir. Untuk mengikir permukaan benda kerja yang panjangnya melebihi panjang kikir, maka digunakan tangkai / gagang kikir.

Posisi badan dan kaki

Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan dari tangan kiri yang seimbang, sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan namun tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja. Kedudukan kaki pada saat mengikir kedua telapak kaki seolah-olah membentuk sudut kurang lebih 45º.

3. PenggoresAlat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan

yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu :a. Penggores tangan sedukanb. Penggores dengan satu ujung bengkukc. Penggores dengan satu ujung dirobah

Dan cara pemakaiannya sebagai berikut :

1. Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat2. Tekan penggores pada gambar3. Condongkan penggores ke arah maju

4. PenitikPenitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lobang pada benda

kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing membentuk sudut 30-90 derajat. Dan cara pemakaiannya adalah :

1. Pegang penitik dengan tangan kiri, tempatkan pada benda.2. Pegang penitik harus tegak lurus dengan bahan.3. Penitik dipukul satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa

posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar didapatkan titik yang jelas, dengan sarat jangan terlalu keras.

Page 17: KATA PENGANTAR

5. Mesin BorDi bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor, seperti mesin bor bangku, mesin bor tiang. Adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada. Mesin bor tiang dan mesin bor meja digunakan untuk benda yang ukurannya relative kecil, sehingga dapat dibawa. Karena mesin ini ukurannya cukup besar jadi tidak mungkin dibawa / dirubah posisinya. Maka untuk benda yang besar tidak mungkin dirubah posisinya digunakan mesin bor yang portable seperti mesin bor pistol dan bor dada.Langkah menggunakan mesin bor tiang / bor meja :

a. Langkah Persiapan Perhatikan kelengkapan mesin bor jenis bahan yang akan dib or

untuk menyesuaikan dengan bor dan tekanan yang diberikan pada saat pengeboran.

Pelumasan Ukuran garis tengah bor disesuaikan dengan lubang yang diminta. Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor, semakin kecil mata

bor maka harus semakin cepat putaran mesin. Pencegahan kecelakaan

b. Langkah Pelaksanaan Pekerjaan Pasang bor penggerak pada penjepit bor, gunakan kunci penjepit

bor sampai bor dalam keadaan mantap. Menyimpan benda kerja pada penjepit benda kerja (ragum). Paskan titik centre pada bor penggerak. Tekan tombol ON untuk menghidupkan mesin. Tekan tuas penekan dengan tekanan yang sesuai dengan jenis

bahan benda kerjadan bor / penggerak Gunakan pelumas / pendingin agar bor tidak mudah tumpul dan

tidak macet.

6. Bor DudukKegunaan: Bor duduk merupakan perangkat perbengkelan yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Bagian-bagian dari perkakas bor duduk antara lain:

Motor penggerak berupa motor listrik untuk menggerakkan cak. System transmisi yang berfungsi untuk mentransmisikan putaran

motor penggerak ke poros pemutar cak. Tuas penekan adalah alat yang berfungsi untuk menggerakkan

mata bor mendekati benda kerja, dan mengumpankan mata bor ke permukaan benda kerja.

Cak adalah dimana mata bor digenggam oleh gigi-gigi pada cak.

Page 18: KATA PENGANTAR

Meja bor merupakan tempat untuk meletakkan benda kerja yang sedang ditangani.

Dudukan adalah kaki yang berfungsi untuk mendudukkan perkakas bor di atas rangka atau meja.

Sistem transmisi daya dan putaran dari motor listrik ke poros penggerak cak.

7. Mesin GerindaMesin gerinda adalah suatu alat yang berfungsi untuk membentuk, mengasah dan menajamkan alat-alat perkakas seperti; pahat, penitik, penggores, jangka tusuk dan sebagainya.

a. Langkah Persiapan Pasang kaca pengaman pada gerinda. Perhatikan jarak balok bantalan terhadap batu gerinda, usahakan

jarak balok bantalan terhadap batu gerinda sedekat mungkin. Periksa kondisi batu gerinda, apakah masih dapat dipergunakan. Gunakan kaca mata pengaman dan pakaian kerja selama

mengoperasikan mesi gerinda.b. Langkah Pengoperasian Mesin Gerinda

Tekan tombol sakelar untuk menyalakan mesin. Perhatikan posisi badan pada saat bekerja. Cara memegang. Posisi tangan, balok bantalan, dan batu gerinda

harus sesuai dan aman.

2.3 Kerja BubutMesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong

benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

2.3.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Page 19: KATA PENGANTAR

Mesin bubut merupakan salah satu mesin konvensional yang umum dijumpai di indstri pemesinan. Mesin bubut (gambar 1) mempunyai gerak utama benda kerja berputar pada spindelnya dan alat potong bergerak sumbu x (memanjang) dan sumbu y (melintang) (gambar 2).

Gambar 1 Mesin Bubut

Gambar 2 Cara Kerja Mesin Bubut

2.3.2 Prosedur Keselamatan Kerja Jangan menggunakan mesin bubut sampaianda diinstruksikan untuk

menggunakan alat itu. Pastikan anda mengetahui bagaimana mematikan mesin dengan cepat. Jangan coba-coba membersihkan mesin ketika mesin sedang bekerja.

Page 20: KATA PENGANTAR

Jangan menyentuh chips dan beram yang tertinggal di alat penitik. Jika chips ingin dibersihkan gunakan sikat atau stick.

Sebelum memulai, pastikan bahwa mesin dan alat kerja digunakan seperlunya. Selalu gunakan beberapa panduan yang diberikan. Hentikan mesin sebelum melakukan pengukuran. Gunakan google ketika memotong material seperti besi cor dan kuningan yang

menghasilkan chips kecil.

2.3.3 Bagian Utama dan KelengkapannyaBagian-bagian utama mesin bubut terdiri dari:

a. Kepala Tetapb. Kepala Lepasc. Eretand. Alas

Kepala Tetap berisi semua roda gigi dan cara kerjanya diperlukan untuk memperoleh suatu kecepatan poros. Mesin-mesin sekarang menggunakan jenis bergigi pada kepala tetap.

Kepala Lepas (gambar 3) digunakan untuk menyokong satu tepi pada benda kerja ketika itu sedang dibubut diantara pusat, itu juga digunakan untuk menyelesaikan perkakas seperti drill dan reamer.

Eretan Mesin Bubut (gambar 4) adalah suatu mesin coran sehingga meluncur di lintasan alas mesin bubut.

Alas Mesin Bubut (gambar 5). Bantalan utama yang dimesinkan berbentuk datar, vee atau kombinasi datar dan vee.

Page 21: KATA PENGANTAR

Gambar 3 Kepala Lepas

Gambar 4 Eretan

Page 22: KATA PENGANTAR

Gambar 5 Alas (Meja)

2.3.4 Macam-Macam Pahat BubutPahat bubut dibuat dari baja karbon biasa atau baja potong cepat HSS.

Sungguh sering alat itu terdiri dari suatu ujung perpaduan baja laju tinggi untuk penguatan poros baja. Tungsten karbida dan ujung-ujung keramik digunakan di dalam cara yang sama. Ukuran pada pahat bubut diteentukan oleh kedalaman pada poros, lebar poros dan panjang keseluruhan poros.

(Gambar 6) menampilkan nama-nama untuk bagian-bagian pada pahat bubut.

Gambar 6 Bagian-Bagian Pahat Bubut

Semua pahat bubut memiliki bagian depan dan sisi sudut bebas. Ini mencegah pahat dari penggesekan dengan benda kerja, sudut bebas kira-kira 5° - 10° yang dianjurkan. Pahat dapat memiliki baik bagian belakang atau sisi sudut tatal atau keduanya. Sudut tatal yang benar membuat beram meluncur dengan mudah di atas permukaan pahat. Terlalu besar sudut tatal akan memperlemah pahat dan menyebabkan terdorongnya ke dalam benda kerja. Logam lunak dan

Page 23: KATA PENGANTAR

ulet dan dianjurkan memperbesar sudut tatalnya daripada mengerjakan pada logam getas. Dibawah ini digambarkan macam-macam pahat getas (Gambar 7)

Gambar 7 Macam-Macam Pahat Bubut

Tabel Sudut Pahat Bubut

Pengaturan pahat pada mesin bubut. (Gambar 8) mengilustrasikan pengaturan yang penting pada pahat dengan ketinggian yang benar.

Page 24: KATA PENGANTAR

Gambar 8 Pengaturan Ketinggian Pahat Bubut

2.3.5 Macam-Macam Proses PembubutanMesin bubut dapat mengerjakan proses pembubutan:

Rata Bertingkat Alur Tirus Kartel Ulir

Proses pembubutan tirus dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1. Memutarkan derajat eretan atas. Penyayatan menggunakan eretan atas dan eretan melintang, dengan perhitungan:

dimana :

α = derajat eretan atas (°)D = diameter besar ketirusan (mm)d = diameter kecil ketirusan (mm)l = panjang tirus (mm)

2. Menggeserkan kepala lepas penyayatan,menggunakan eretan memanjang dan melintang, dengan perhitungan :

Page 25: KATA PENGANTAR

dimana :

n = pergeseran kepala lepas (mm)

D = diameter besar ketirusan (mm)

d = diameter kecil ketirusan (mm)

l = panjang tirus (mm)

L = panjang benda kerja keseluruhan (mm)

3. Tapper Attachment, merupakan alat bantu tirus berupa batang penghantar yang diikatkan dengan eretan melintang, sehingga sewaktu eretan memanjang digerakkan maka eretan melintang mengikuti batang penghantar.

dimana :

α = derajat eretan atas (°)D = diameter besar ketirusan (mm)d = diameter kecil ketirusan (mm)l = panjang tirus (mm)

Proses lainnya adalah ulir, pembuatan ulir dengan mesin bubut menggunakan transporter ulir dan paha ulir. Pahat titik tunggal secara berkala digunakan untuk pemotongan ulir skrup dalam mesin bubut. Yang terpenting fitur dari skrup ulir adalah:

a. Pembentukan atau pengukuran dari ulirb. Puncak pada ulir

Bentuk alat potong (Gambar 9) bentuk ulir. Puncak dariulir dihasilkan oleh penggandaan puncak pada poros pemindah mesin bubut.

Umumnya mesin bubut memiliki skrup utama dengan puncak secara akurat. Ketika pemotongan ulir skrup poros pemindah mengubah suatu gerakan linier untuk dibawa oleh mur pembagi utama. Ketika skrup utama memberikan satu putaran dari pembawaan tadi, dan oleh pahat itu, memindahkan dengan jarak sebanding dengan puncak dari poros pemindah.

Ketika pemotongan skrup ulir, pembawaanya harus bergerak dengan jarak yang sama untuk puncak dari ulir untuk dipotong lalu benda kerja membuat suatu revolution.

Page 26: KATA PENGANTAR

Gambar 9 Pahat Bubut Ulir

Oleh karena kecepatan pada putaran dari skrup utama harus diatur relative untuk kecepatan putaran dari spindle. Dalam mesin bubut modern ini dilakukan oleh gear box.

Pada beberapamesin lama deretan gigi telah diatur antara spindle dan poros pemindah.

Deretan gigi dapat dikalkulasikan dengan rumus:

Gigi standar didukung dengan mesin yang memiliki 20 gigi, 25 gigi, 30 gigi dan seterusnya di dalam langkah 5 gigi sampai 120 gigi. Satu dari roda terkecil selalu diduplikasikan dan ini sering sampai 40 roda gigi. Dalam mesin bubut metric, poros pemindah selalu memiliki puncak 6 mm.

Cara popular dari pemotongan sekrup ulir adalah penggunaan metode pemakanan angular ditampilkan pada (Gambar 10). Alat potong hanya satu sisi dan beberapa cenderung pada ulir diiris dihindari.

Gambar 10 Pengaturan Pahat Bubut Ulir

Page 27: KATA PENGANTAR

2.3.6 Alat dan Bahan yang DigunakanWalaupun peralatan yang digunakan bisa beragam, namun harus disesuaikan dengan mesin bubut yang akan dipakai dan optimal dalam penggunaannya, karena jika terlalu banyak peralatan yang digunakan maka akan merepotkan pengguna mesin tersebut. Peralatan yang akan digunakan dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu:

1. Peralatan UmumPeralatan umum merupakan peralatan yang wajib dalam pembuatan “MANDREL ULIR” dengan mesin bubut. Peralatan ini meliputi :a. Jangka Sorongb. Pahat Rata Kananc. Pahat Champerd. Pahat Alur pahat Ulir e. Centre Drill

2. Peralatan MesinPeralatan mesin meliputi semua peralatan yang digunakan untuk mengoperasikan mesin. Sehingga ini akan berbeda sesuai karakteristik masing-masing mesin bubut. Umumnya berupa kunci-kunci untuk mengatur cengkraman, rumah pahat dan kunci-kunci pas (jika diperlukan). Dalam hal ini, biasanya peralatan mesin sudah terdapat dalam lemari yang terpasang disebelah mesin bubut.

3. Peralatan KeamananPeralatan keamana merupakan peralatan yang akan melindungi pemakai maupun yang melindungi kerja mesin bubut. Peralatan ini perlu diperhatikan untuk keselamatan kerja dan menjaga mesin atau peralatan lainnya dari kerusakan. Peralatan keamanan meliputi:a. Kacamata Kerjab. Kuasc. Cooling

4. Peralatan TambahanPeralatan ini merupakan peralatan yang tidak harus ada namun dapat membantu memudahkan pemakaian mesin. Peralatan ini meliputi:a. High Gaugeb. Palu Plastikc. Stampingd. Palu Besie. Olif. Sengg. Mal Ulirh. Sirip Ikan

Page 28: KATA PENGANTAR

2.4 Kerja LasLas busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan dismbung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Mesin las busur listrik dapat menghasilkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energy panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena elektroda. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.

Pada alas busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energy listrik diubah menjadi energy panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500°C. ada 3 jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis teebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak.Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil. Hal-hal yang sangat berpengaruh dalam hasil pengelasan diantaranya adalah sebagai berikut :1. Panjang Busur

Page 29: KATA PENGANTAR

Bila panjang busur tepat (kurang lebih garis tengah elektroda) dan kecepatan pengelasan yang tepat maka akan menghasilkan bunyi mendesis yang tetap dan halus(tidak meledak-ledak) dengan lebar jalur las sebesar kurang lebih dua kali garis tengah elektroda, karena cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik. Hasilnya rigi-rigi las yang halus dan baik, tembusan las yang baik, dan terak halus dan mengkilat.Bila busur terlalu panjang, mak timbul bagian-bagian berbentuk bola (percikan-percikan kecil) dan cairan elektroda. Hasilnya rigi-rigi las kasar, tembusan las dangkal (melebar), dan percikan teraknya kasar.Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, kalau terjadi kontak butiran logam cair yang menyambung elektroda dan logam induknya maka akan terjadi hubungan singkat dan busur akan mati, sehingga elektroda akan menempel kuat pada benda kerja.

2. Posisi ElektrodaPada pengelasan pada elektroda terbungkis yang basanya dengan mesin las konvensional maka posisi elektroda terhadap benda kerja berdasarkan eksperimen dan pengalaman yang paling baik adalah sebagai berikut: Posisi elektroda bersudut 70°-80° dengan arah memanjang las dan bersudut

90° arah melintang las. Melatih gerakan-gerakan tangan dengan arah memutar arah kanan maupun

kiri dengan diameter yang relative kecil. Elektroda pada ujungnya akan mencair secara kontinyu sehingga perlu

digerakkan searah dengan sumbunya searah kontinyu pula.3. Gerakan Elektroda

Gerakan-gerakan elektroda pada pengelasan ada 2 cara yaitu: Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untuk

mengatur jarak (panjang busur) agar tetap, hal tersebut disebabkan karena busur pada ujungnya mencair terus-menerus sehingga mengalami pemendekkan.

Gerakan ayunan elektrod. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.

4. Pengaruh Kecepatan ElektrodaKecepatan menggerakkan elektroda harus stabil, sehingga menghasilkan rigi-rigi las yang rata dan halus. Jika elekroda digerakkan terlalu lambat akan didapatkan jalur yang lebar,

kasar dan kuat tetapi dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya).

Jika elektroda digerakkan terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal karena kurangnya waktu pemanasan bahan dasar dan kurangnya waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar.

Page 30: KATA PENGANTAR

Jika kecepatan geraknya elektroda tepat, daerah perpaduan dengan bahan dasar dan tembusan lasnya baik.

5. Hal yang perlu diperhatikan adalah : Busur listrik akan disertai percikan-percikan api yang melukai kulit. Busur listrik akan juga mengularkan sinar ultraviolet dan infra merah dengan

intensitas yang cukup tinggi. Kedua sinar tersebut sangat membahayakan bagi kesehatan mata dan kulit jika lama-lama terkena langsung. Akibat dari radiasi kedua sinar tersebut adalah mata akan pedih dan akan mengeluarkan air mata, jika lebih lanjut mata akan rusak bahkan akan terjadi iritasi dan kebutaan. Dengan demikian memakai pelindung mata adalah keharusan.

Gas atau asap pengelasanPada pengelasan dengan elektroda terbungkus ini akan dihasilkan asap atau gas yang cukup banyak. Asap tersebut berfungsi melindungi logam cair terhadap oksidasi oksigen dari udara. Gas atau asap tersebut jika dihirup dalam waktu yang panjang akan merusak kesehatan bahkan dapat meracuni darah. Oleh sebab itu ada pelindung terhadap gas tersebut untuk mengusir gas tersebut dari ruang pengelasan yang tertutup dengan blower.

2.4.1 Macam-macam Mesin Las1. Mesin Las Listrik Transformator (AC)

Pada mesin ini diperlukan arus bolak-balik fase tunggal dan member arus bolak balik yang lebih rendah di banding lengkung listrik.

2. Mesin Las Listrik Arus Searah (DC)Pada mesin ini arus bolak balik yang masuk diubah menjadi arus searah mesin ini biasanya memiliki tombol pengontril arus listrik yang keluar.

3. Generator Arus Listrik Searah yang Dijalankan dengan Arus Bolak BalikMesin ini bekerja dengan sumber arus AC. Sebuah motor listrik digunakan untuk menjalankan generator yang membangkitkan arus DC yang tetap tegangannya pada busur listrik.

4. Generator Arus Listrik DC yang Dijalankan dengan MesinTerdiri dari generator arus DC yang dijalankan dengan mesin. Misin ini bisa dipindahkan dan dipakai apabila sumber tegangan listrik tidak ada.

2.4.2 Posisi Pengelasan (posisi elektroda terhadap benda kerja)Dalam proses pengelasan sudut yang dibentuk oleh elektroda terhadap benda kerja yaitu 70°-80°, dan jarak antara ujung elektroda terhadap benda kerja yaitu sebesar diameter elektroda itu sendiri. Apabila posisi elektroda terus menempel pada pada benda kerja maka proses tidak akan terjadi, begitu pula bila terlalu jauh.

Page 31: KATA PENGANTAR

2.4.3 Alat dan Bahan yang Digunakan1. Elektroda

Elekroda merupakan bahan tambah yang terbungkus. Terdiri dari elektroda dan sumbu elektroda. Sumbu elektroda merupakan logam pengisi yang dapat meleleh didalam busur listrik bersama dengan logam dasarkemudian, membeku secara bersamaan sedangkan pembungkus (fluks) elektroda mengurai dalam busur listrik dan menghasilkan perisai gas.

2. Penjepit ElektrodaAlat ini digunakan untuk menjepit elektroda yang dirancang agar dapat memudahkan penggantian elektroda dan mampu menghantarkan listrik dengan baik. Pada mesin DC ini dihubungkan ke kutub (+) sedangkan pada meja dihubungkan pada kutub negative (-)

3. Penjepit MejaGround clamp (penjepit meja) merupakan perlengkapan yang sangat penting pada pengelasan listrik, krena tanpa adnya alat ini, kontak aliran listrik akan terhambat sehingga panas yang dihasilkan akan terhambat / tidak maksimal pada mesin di alat ini dihubungkan ke kutub negative (-) sedangkan pada mesin AC dihubungkan pada kutub positif (+).

4. Kabel Las Kabel penghantar arus ini telah dirancang khusus untuk pengelasan dan harus dapat mengalirkan arus yang besar. Inti kabel terbuat dari kawat tembaga yang dipintal dan dibungkus dengan isolator, kabel itu harus flexible untuk memudahkan operator.

5. TangBerfungsi untuk mengambil plat ketika dalam keadaan panas.

6. Topeng Las Berfunsi untuk melindungi wajah dari percikan api yang timbul saat pengelasan dan mata dari cahaya yang timbul saat pengelasan.

Page 32: KATA PENGANTAR

7. Palu TerakUntuk membuang fluks.

2.5 Kerja Sekrap