karya tulis ilmiah.docx false

30
Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran M Syukran G Syabena 1310311090 Lucinda P Amada Rumadas 1310319003 Annisa Suhaimi 1310311031 Annisa Apriliana 1310312089 M Zharfan Suchyar 1310312045 Muhammad Abdul Razak 1310312116 Desi Kurnia Sari 1310312026 Riske Kharisma Putri 1310311079 Aida Juniati Syafni 1310311124 Sintia Widiawati 1310311167

Upload: riske-kharisma-putri

Post on 09-Apr-2016

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

karya

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Ilmiah.docx False

Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran

M Syukran G Syabena 1310311090

Lucinda P Amada Rumadas 1310319003

Annisa Suhaimi 1310311031

Annisa Apriliana 1310312089

M Zharfan Suchyar 1310312045

Muhammad Abdul Razak 1310312116

Desi Kurnia Sari 1310312026

Riske Kharisma Putri 1310311079

Aida Juniati Syafni 1310311124

Sintia Widiawati 1310311167

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul ldquo Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran rdquo

Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsungKarya tulis ini masih jauh dari sempurna mohon kritik dan saran demi perbaikan karya tulis selanjutnya

Saya berharap karya ilmiah ini dapat menjadi sangat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat dijadikan gambaran kehidupan mahasiswa saat ini

Bandar Lampung 3 maret 2013

Penyusun

Page ii

DAFTAR ISI

Page iii

2012

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara

memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis

Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan

diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang

memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu

memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain

Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur

Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena

dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan

kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya

mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang

terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan

maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami

penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat

periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga

tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-

pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang

sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah

akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan

gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik

secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh

orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari

tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia

mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas

tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang

sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di

Page 4

tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun

lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali

Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang

lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya

Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status

kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total

penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian

insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8

Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti

masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang

yang dicintai

Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh

mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat

mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan

reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan

seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak

tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban

stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar

hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala

seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang

berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian

sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya

Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya

sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan

kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat

dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk

hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola

hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping

tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa

Page 5

menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja

hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal

kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung

terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal

perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang

mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan

meresponnya

12 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres

berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa

13 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a Tujuan Penelitian

1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa

2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa

kedokteran

3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada

mahasiswa kedokteran

b Manfaat penelitian

1 Bagi mahasiswa

Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami

oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah

stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan

2 Bagi peneliti

Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian

insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan

tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan

terapi mengatasi stres dan insomnia

Page 6

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 2: Karya Tulis Ilmiah.docx False

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul ldquo Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran rdquo

Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsungKarya tulis ini masih jauh dari sempurna mohon kritik dan saran demi perbaikan karya tulis selanjutnya

Saya berharap karya ilmiah ini dapat menjadi sangat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat dijadikan gambaran kehidupan mahasiswa saat ini

Bandar Lampung 3 maret 2013

Penyusun

Page ii

DAFTAR ISI

Page iii

2012

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara

memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis

Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan

diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang

memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu

memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain

Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur

Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena

dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan

kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya

mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang

terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan

maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami

penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat

periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga

tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-

pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang

sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah

akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan

gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik

secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh

orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari

tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia

mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas

tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang

sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di

Page 4

tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun

lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali

Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang

lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya

Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status

kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total

penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian

insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8

Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti

masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang

yang dicintai

Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh

mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat

mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan

reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan

seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak

tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban

stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar

hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala

seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang

berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian

sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya

Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya

sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan

kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat

dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk

hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola

hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping

tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa

Page 5

menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja

hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal

kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung

terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal

perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang

mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan

meresponnya

12 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres

berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa

13 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a Tujuan Penelitian

1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa

2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa

kedokteran

3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada

mahasiswa kedokteran

b Manfaat penelitian

1 Bagi mahasiswa

Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami

oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah

stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan

2 Bagi peneliti

Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian

insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan

tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan

terapi mengatasi stres dan insomnia

Page 6

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 3: Karya Tulis Ilmiah.docx False

DAFTAR ISI

Page iii

2012

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara

memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis

Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan

diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang

memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu

memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain

Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur

Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena

dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan

kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya

mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang

terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan

maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami

penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat

periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga

tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-

pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang

sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah

akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan

gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik

secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh

orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari

tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia

mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas

tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang

sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di

Page 4

tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun

lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali

Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang

lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya

Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status

kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total

penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian

insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8

Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti

masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang

yang dicintai

Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh

mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat

mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan

reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan

seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak

tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban

stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar

hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala

seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang

berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian

sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya

Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya

sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan

kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat

dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk

hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola

hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping

tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa

Page 5

menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja

hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal

kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung

terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal

perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang

mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan

meresponnya

12 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres

berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa

13 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a Tujuan Penelitian

1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa

2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa

kedokteran

3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada

mahasiswa kedokteran

b Manfaat penelitian

1 Bagi mahasiswa

Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami

oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah

stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan

2 Bagi peneliti

Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian

insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan

tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan

terapi mengatasi stres dan insomnia

Page 6

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 4: Karya Tulis Ilmiah.docx False

2012

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara

memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis

Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan

diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang

memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu

memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain

Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur

Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena

dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan

kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya

mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang

terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan

maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami

penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat

periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga

tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-

pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang

sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah

akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan

gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik

secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh

orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari

tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia

mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas

tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang

sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di

Page 4

tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun

lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali

Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang

lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya

Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status

kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total

penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian

insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8

Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti

masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang

yang dicintai

Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh

mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat

mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan

reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan

seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak

tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban

stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar

hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala

seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang

berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian

sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya

Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya

sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan

kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat

dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk

hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola

hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping

tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa

Page 5

menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja

hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal

kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung

terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal

perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang

mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan

meresponnya

12 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres

berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa

13 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a Tujuan Penelitian

1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa

2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa

kedokteran

3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada

mahasiswa kedokteran

b Manfaat penelitian

1 Bagi mahasiswa

Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami

oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah

stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan

2 Bagi peneliti

Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian

insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan

tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan

terapi mengatasi stres dan insomnia

Page 6

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 5: Karya Tulis Ilmiah.docx False

tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun

lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali

Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang

lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya

Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status

kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total

penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian

insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8

Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti

masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang

yang dicintai

Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh

mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat

mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan

reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan

seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak

tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban

stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar

hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala

seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang

berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian

sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya

Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya

sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan

kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat

dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk

hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola

hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping

tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa

Page 5

menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja

hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal

kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung

terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal

perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang

mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan

meresponnya

12 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres

berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa

13 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a Tujuan Penelitian

1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa

2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa

kedokteran

3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada

mahasiswa kedokteran

b Manfaat penelitian

1 Bagi mahasiswa

Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami

oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah

stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan

2 Bagi peneliti

Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian

insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan

tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan

terapi mengatasi stres dan insomnia

Page 6

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 6: Karya Tulis Ilmiah.docx False

menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja

hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal

kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung

terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal

perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang

mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan

meresponnya

12 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres

berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa

13 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a Tujuan Penelitian

1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa

2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa

kedokteran

3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada

mahasiswa kedokteran

b Manfaat penelitian

1 Bagi mahasiswa

Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami

oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah

stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan

2 Bagi peneliti

Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian

insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan

tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan

terapi mengatasi stres dan insomnia

Page 6

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 7: Karya Tulis Ilmiah.docx False

Page 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 8: Karya Tulis Ilmiah.docx False

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Insomnia

211 Pengertian Insomnia

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang

merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau

setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit

Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi

fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam

jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang

dialami seseorang

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu

tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu

tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur

dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh

tentang tidur mereka di malam hari

212 Tipe Insomnia

Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe

yaitu

a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien

sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang

juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara

akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat

lingkungan kerja baru dan lain-lainya

Page 8

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 9: Karya Tulis Ilmiah.docx False

b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan

disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten

seperti kematian salah satu anggota keluarga

c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang

daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan

ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup

d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3

malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih

dari satu bulan

212 Manifestasi Insomnia

Manifestasi insomnia bisa berupa

a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial

nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari

30 menit

b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur

lalu sulit tertidur kembali

c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini

cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan

mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika

sudah mendekati waktu tidur

213 Gejala Insomnia

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV

(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis

menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu

1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat

memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan

yang paling banyak terjadi

2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat

mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang

lain

Page 9

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 10: Karya Tulis Ilmiah.docx False

3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi

gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme

sirkadian atau parasomnia

4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan

mental lain seperti gangguan depresi delirium

5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek

fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat

atau kondisi medis yang umum

214 Efek Insomnia

Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain

a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh

stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH

dan kortisol juga penurunan produksi melatonin

b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan

terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan

sebagainya

c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi

dan sebagainya

d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti

susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa

menikmati hubungan sosial dan keluarga

e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki

angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam

semalam

22 Stres

221 Definisi Stres

a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental atau beban kehidupan)

b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang

menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang

c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain

Page 10

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 11: Karya Tulis Ilmiah.docx False

d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan

oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik

oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan

tersebut

Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya

nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang

setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih

organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu

disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita

didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula

disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya

mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif

hal tersebut dikatakan eustres

Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons

fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan

sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya

gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau

mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam

atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)

seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut

dan keparahannya

222 Jenis-Jenis Stres

a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau

tersengat arus listrik

b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat

beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh

virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit

Page 11

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 12: Karya Tulis Ilmiah.docx False

c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan

organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal

d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga

tua

Sumber atau penyebab stres psikologis

1) Frustasi

Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada

rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan

dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam

kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi

pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)

2) Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan

3) Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan

dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau

norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu

misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu

rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan

kepada suami

4) Krisis

Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan

stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi

kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres

yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus

misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan

e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal sosial budaya atau keagamaan

Page 12

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 13: Karya Tulis Ilmiah.docx False

223 Tahapan Stres

Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22

a Stres tahap pertama (paling ringan)

Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam

b Stres tahap kedua

Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan

seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat

menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks

lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung

berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena

cadangan tenaga tidak memadai

c Stres tahap ketiga

Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin

tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali

(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali

(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh

pingsan

d Stres tahap keempat

Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan

seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan

terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin

terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi

dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan

Page 13

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 14: Karya Tulis Ilmiah.docx False

e Stres tahap kelima

Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai

dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological

exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang

sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya

rasa takut dan cemas bingung dan panik

f Stres tahap keenam (paling berat)

Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar

dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps

224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres

2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)

Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami

stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap

resistance dan tahap exhaustion

1) Tahap reaksi Alarm (waspada)

Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme

pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi

fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari

hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk

mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit

emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah

kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai

makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan

potensial

2) Tahap Resistance (melawan)

Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan

mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area

yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru

Page 14

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 15: Karya Tulis Ilmiah.docx False

memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut

lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah

yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk

mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau

freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres

tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta

respon sistemik menurun

3) Tahap Exhaustion (kelelahan)

Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon

negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh

berkurang atau komponen emosional berubah sehingga

timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas

cadangan menjadi sedikit

2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap

stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan

penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain

Responnya berjangka pendek28

Karakteristik dari LAS

1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan

semua sistem

2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk

menstimulasikannya

3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus

4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS

membantu dalam memulihkan homeostasis region atau

bagian tubuh

Page 15

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 16: Karya Tulis Ilmiah.docx False

225 Stres Adaptasi

Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh

mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk

adapatasi yaitu

1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis

dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal

2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi

dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat

3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu

keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal

4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi

tubuh

Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping

mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan

artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan

secara psikologis

Page 16

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 17: Karya Tulis Ilmiah.docx False

BAB III

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia

Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)

Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis

Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme

Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam

Page 17

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 18: Karya Tulis Ilmiah.docx False

Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur

Page 18

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 19: Karya Tulis Ilmiah.docx False

BAB IV

PENUTUP

41 Kesimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia

42 Saran

1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang

cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen

2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih

berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 20: Karya Tulis Ilmiah.docx False

DAFTAR PUSTAKA

HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia

httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml

KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia

httpwwwwomenhealthcomMei 2013

Education[online] Tersedia

httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-

rektor[16 febuari 2014]

astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]

tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

[1 maret 2013]

astrave

httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia

Penulis AN

Editor Lusia Kus Anna

Sumber Womens Health

Source kompascom

Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB

wwwlibuin-malangacid

httpidwikipediaorgwikiPersahabatan

Page 20

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21

Page 21: Karya Tulis Ilmiah.docx False

httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-

teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml

wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-

islamampcatid=25artikel-rektor

Page 21