karya tulis ilmiah.docx false
DESCRIPTION
karyaTRANSCRIPT
Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran
M Syukran G Syabena 1310311090
Lucinda P Amada Rumadas 1310319003
Annisa Suhaimi 1310311031
Annisa Apriliana 1310312089
M Zharfan Suchyar 1310312045
Muhammad Abdul Razak 1310312116
Desi Kurnia Sari 1310312026
Riske Kharisma Putri 1310311079
Aida Juniati Syafni 1310311124
Sintia Widiawati 1310311167
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul ldquo Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran rdquo
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsungKarya tulis ini masih jauh dari sempurna mohon kritik dan saran demi perbaikan karya tulis selanjutnya
Saya berharap karya ilmiah ini dapat menjadi sangat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat dijadikan gambaran kehidupan mahasiswa saat ini
Bandar Lampung 3 maret 2013
Penyusun
Page ii
DAFTAR ISI
Page iii
2012
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara
memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis
Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan
diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang
memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu
memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain
Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena
dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan
kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya
mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang
terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan
maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami
penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat
periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga
tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-
pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang
sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah
akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan
gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik
secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh
orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari
tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia
mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas
tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang
sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di
Page 4
tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun
lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang
lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status
kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total
penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian
insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti
masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang
yang dicintai
Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan
reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan
seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak
tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban
stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar
hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala
seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang
berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya
sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan
kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat
dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk
hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola
hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping
tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa
Page 5
menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja
hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal
kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung
terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal
perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang
mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan
meresponnya
12 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres
berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
13 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Tujuan Penelitian
1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa
2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa
kedokteran
3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa kedokteran
b Manfaat penelitian
1 Bagi mahasiswa
Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah
stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan
2 Bagi peneliti
Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian
insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan
terapi mengatasi stres dan insomnia
Page 6
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul ldquo Pengaruh Stres Terhadap Insomnia Terhadap Mahasiswa Kedokteran rdquo
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsungKarya tulis ini masih jauh dari sempurna mohon kritik dan saran demi perbaikan karya tulis selanjutnya
Saya berharap karya ilmiah ini dapat menjadi sangat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat dijadikan gambaran kehidupan mahasiswa saat ini
Bandar Lampung 3 maret 2013
Penyusun
Page ii
DAFTAR ISI
Page iii
2012
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara
memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis
Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan
diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang
memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu
memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain
Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena
dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan
kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya
mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang
terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan
maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami
penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat
periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga
tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-
pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang
sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah
akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan
gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik
secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh
orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari
tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia
mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas
tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang
sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di
Page 4
tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun
lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang
lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status
kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total
penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian
insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti
masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang
yang dicintai
Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan
reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan
seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak
tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban
stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar
hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala
seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang
berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya
sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan
kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat
dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk
hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola
hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping
tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa
Page 5
menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja
hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal
kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung
terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal
perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang
mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan
meresponnya
12 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres
berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
13 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Tujuan Penelitian
1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa
2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa
kedokteran
3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa kedokteran
b Manfaat penelitian
1 Bagi mahasiswa
Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah
stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan
2 Bagi peneliti
Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian
insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan
terapi mengatasi stres dan insomnia
Page 6
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
DAFTAR ISI
Page iii
2012
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara
memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis
Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan
diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang
memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu
memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain
Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena
dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan
kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya
mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang
terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan
maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami
penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat
periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga
tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-
pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang
sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah
akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan
gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik
secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh
orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari
tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia
mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas
tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang
sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di
Page 4
tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun
lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang
lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status
kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total
penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian
insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti
masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang
yang dicintai
Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan
reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan
seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak
tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban
stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar
hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala
seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang
berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya
sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan
kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat
dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk
hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola
hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping
tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa
Page 5
menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja
hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal
kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung
terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal
perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang
mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan
meresponnya
12 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres
berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
13 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Tujuan Penelitian
1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa
2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa
kedokteran
3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa kedokteran
b Manfaat penelitian
1 Bagi mahasiswa
Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah
stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan
2 Bagi peneliti
Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian
insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan
terapi mengatasi stres dan insomnia
Page 6
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
2012
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara
memuaskan melalui proses homeostasis baik fisiologis maupun psikologis
Kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting bermanfaat dan
diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri Seseorang
memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu
memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain
Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia karena
dalam tidur terjadi proses pemulihan Proses ini bermanfaat mengembalikan
kondisi seseorang pada keadaan semula sehingga tubuh yang tadinya
mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali Proses pemulihan yang
terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan
maksimal sehingga orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami
penurunan konsentrasi Kondisi tidur dapat memasuki suatu keadaan istirahat
periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam menjadi terhenti sehingga
tubuh dapat beristirahat Otak memiliki sejumlah fingsi struktur dan pusat-
pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga Tubuh pada saat yang
sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran darah
akan membuat mengantuk Proses tersebut jika diubah oleh stres kecemasan
gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik
secara kualitas maupun kuantitas Insomnia adalah gejala yang dialami oleh
orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur sering terbangun dari
tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif Penderita insomnia
mengalami ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas
tidurnya tidak cukup Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang
sulit untuk memulai tidur sering terbangun pada malam hari ataupun di
Page 4
tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun
lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang
lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status
kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total
penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian
insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti
masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang
yang dicintai
Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan
reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan
seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak
tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban
stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar
hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala
seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang
berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya
sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan
kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat
dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk
hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola
hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping
tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa
Page 5
menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja
hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal
kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung
terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal
perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang
mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan
meresponnya
12 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres
berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
13 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Tujuan Penelitian
1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa
2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa
kedokteran
3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa kedokteran
b Manfaat penelitian
1 Bagi mahasiswa
Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah
stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan
2 Bagi peneliti
Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian
insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan
terapi mengatasi stres dan insomnia
Page 6
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
tengah-tengah saat tidur Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun
lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang
lebih 13 dari orang dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan aktifitas sosial dan status
kesehatan penderitanya7 Nurmiati Amir dokter spesialis kejiwaan dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo mengatakan bahwa insomnia menyerang 10 persen dari total
penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang Total angka kejadian
insomnia tersebut 10-15 persennya merupakan gejala insomnia kronis8
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional seperti
masalah keluarga kerja atau sekolah jet lag penyakit atau kehilangan orang
yang dicintai
Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental fisik emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Stres normal merupakan
reaksi alamiah yang berguna karena stres akan mendorong kemampuan
seseorang untuk mengatasi kesulitan kehidupan Persaingan yang banyak
tuntutan dan tantangan dalam dunia modern ini menjadi tekanan dan beban
stres (ketegangan) bagi semua orang Tekanan stres yang terlampau besar
hingga melampaui daya tahan individu maka akan timbul gejala-gejala
seperti sakit kepala gampang marah dan tidak bisa tidur Stres yang
berlangsung cukup lama tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini bukan lagi hanya
sekadar datang ke kampus menghadiri kelas ikut serta dalam ujian dan
kemudian lulus Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu hal ini dapat
dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk
hidup semakin kompleks demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini Pola
hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping
tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan Grafik usia mahasiswa
Page 5
menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja
hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal
kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung
terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal
perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang
mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan
meresponnya
12 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres
berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
13 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Tujuan Penelitian
1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa
2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa
kedokteran
3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa kedokteran
b Manfaat penelitian
1 Bagi mahasiswa
Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah
stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan
2 Bagi peneliti
Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian
insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan
terapi mengatasi stres dan insomnia
Page 6
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja
hingga dewasa muda Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal
kepribadiannya sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung
terlihat kurang berpengalaman Masalah-masalah tersebut baik dalam hal
perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus dapat menjadi distress yang
mengancam karena ketika ada stressor yang datang maka tubuh akan
meresponnya
12 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah apakah tingkat stres
berhubungan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
13 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Tujuan Penelitian
1 Mengetahui karakteristik tingkat stres pada mahasiswa
2 Mengetahui karakteristik kejadian insomnia pada mahasiswa
kedokteran
3 Menganalisa hubungan antara stres dengan kejadian insomnia pada
mahasiswa kedokteran
b Manfaat penelitian
1 Bagi mahasiswa
Untuk mengetahui gangguan stres dan insomnia yang dialami
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat segera mengatasi masalah
stres dan insomnia agar tidak berkelanjutan
2 Bagi peneliti
Mengetahui apakah stres berhubungan dengan kejadian
insomnia sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi peneliti Serta sebagai acuan untuk mengembangkan
terapi mengatasi stres dan insomnia
Page 6
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
Page 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Insomnia
211 Pengertian Insomnia
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi seseorang yang
merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk
walaupun orang tersebut memiliki kesempatan tidur yang cukup
sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau
setelah terbangun dari tidur Insomnia bukan merupakan suatu penyakit
Terkadang insomnia hanya merupakan manifestasi dari suatu kondisi
fisik seperti kelelahan yang menumpuk karena kurangnya tidur dalam
jangka lama atau gejala dari ketidakseimbangan emosional yang sedang
dialami seseorang
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu
tidurnya pendek (short sleepers) Pada short sleepers meskipun waktu
tidur mereka pendek mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur
dan berfungsi secara normal di siang hari serta mereka tidak mengeluh
tentang tidur mereka di malam hari
212 Tipe Insomnia
Berdasarkan waktu terjadinya insomnia dibagi menjadi 3 tipe
yaitu
a) Transient insomnia yaitu insomnia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien
sendiri Keluhan ini sama pada pria dan wanita dan episode berulang
juga cukup sering ditemukan Faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda gangguan irama sirkadian sementara
akibat jet lag atau rotasi waktu kerja stress situasional akibat
lingkungan kerja baru dan lain-lainya
Page 8
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
b) Short-term insomnia berlangsung kurang dari 3 minggu dan
disebabkan oleh kejadian-kejadian stress yang lebih persisten
seperti kematian salah satu anggota keluarga
c) Cyclical insomnia (recurrent insomnia) kondisi ini lebih jarang
daripada transient insomnia Kondisi ini terjadi akibat
ketidakseimbangan antara tidur dan bangun Ketidakseimbangan
ini dapat terjadi sementara ataupun seumur hidup
d) Chronic insomnia (persistent insomnia) Berlangsung lebih dari 3
malam setiap minggunya yang terus berlangsung selama lebih
dari satu bulan
212 Manifestasi Insomnia
Manifestasi insomnia bisa berupa
a) Kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial
nsomnia) Didefinisikan sebagai kesulitan tertidur yang lebih dari
30 menit
b) Kesulitan untuk mempertahankan tidur sering terbangun dari tidur
lalu sulit tertidur kembali
c) Terbangun lebih cepat di pagi hari (terminal insomnia) Kondisi ini
cukup seirng ditemukan pada orang tua Merasa tetap lelah dan
mengantuk meskipun durasi tidur sudah cukup Merasa cemas jika
sudah mendekati waktu tidur
213 Gejala Insomnia
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV
(DSM-IV) menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang didiagnosis
menderita insomnia karena faktor psikologis yaitu
1 Kesulitan untuk memulai mempertahankan tidur dan tidak dapat
memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluhan
yang paling banyak terjadi
2 Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat
mengganggu fungsi sosial pekerjaan atau area fungsi penting yang
lain
Page 9
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
3 Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi
gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan gangguan ritme
sirkadian atau parasomnia
4 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan
mental lain seperti gangguan depresi delirium
5 Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek
fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat
atau kondisi medis yang umum
214 Efek Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang antara lain
a) Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh
stress terdapat peningkatan noradrenalin serum peningkatan ACTH
dan kortisol juga penurunan produksi melatonin
b) Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori gangguan
terkonsentrasi irritable kehilangan motivasi depresi dan
sebagainya
c) Efek fisiksomatik Dapat berupa kelelahan nyeri otot hipertensi
dan sebagainya
d) Efek sosial Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga
e) Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki
angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam
semalam
22 Stres
221 Definisi Stres
a Stres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)
b Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang
c Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan perubahan ketegangan emosi dan lain-lain
Page 10
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
d Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi baik
oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut
Stres juga dapat didefinisikan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya Seseorang yang
setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih
organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik maka individu
disebut mengalami distres Gejala stres yang dikeluhkan penderita
didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik) tetapi dapat pula
disertai keluhan-keluhan psikis Bentuk stres tidak hanya
mempunyai konotasi negatif cukup banyak yang bersifat positif
hal tersebut dikatakan eustres
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres misalnya jumlah semua respons
fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem
biologis Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan
sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas terjadi akibat stres fisik dan atau
mental yang sangat berat biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut
dan keparahannya
222 Jenis-Jenis Stres
a Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi
atau rendah suara amat bising sinar yang terlalu terang atau
tersengat arus listrik
b Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat obat-obatan zat
beracun hormon atau gas Stres mikrobiologik disebabkan oleh
virus bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit
Page 11
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
c Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur fungsi jaringan
organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
normal
d Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga
tua
Sumber atau penyebab stres psikologis
1) Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada
rintangan frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan
dankegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan bencana alam
kematian orang yang dicintai kegoncangan ekonomi
pengangguran perselingkuhan dan lain-lain)
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan kebutuhan atau tujuan
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari Tekanan
dapat berasal dari dalam diri individu misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi Tekanan yang berasal dari luar individu
misalnya orang tua menuntut anaknya agar disekolahkan selalu
rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak yang menimbulkan
stres pada individu misalnya kematian orang yang disayangi
kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi Keadaan stres
yang dialami oleh individu dapat terjadi beberapa sebab sekaligus
misalnya kombinasi antara frustasi konflik dan tekanan
e Stres psikisemosional disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal sosial budaya atau keagamaan
Page 12
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
223 Tahapan Stres
Tahapan stres yang dialami oleh individu ada 6 tahapan yaitu22
a Stres tahap pertama (paling ringan)
Stres tahap pertama yaitu stres yang disertai perasaan
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan
penglihatan menjadi tajam
b Stres tahap kedua
Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan
seperti bangun pagi tidak segar atau letih lekas capek pada saat
menjelang sore lekas lelah sesudah makan tidak dapat rileks
lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort) jantung
berdebar otot tengkuk dan punggung tegang Hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai
c Stres tahap ketiga
Stres tahap ketiga yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare) otot semakin
tegang emosional insomnia mudah terjaga dan sulit tidur kembali
(middle insomnia) bangun terlalu pagi dan sulit tidur kemabali
(late insomnia) koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh
pingsan
d Stres tahap keempat
Stres tahap keempat yaitu tahapan stres dengan keluhan
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan respon tidak adekuat kegiatan rutin
terganggu gangguan pola tidur sering menolak ajakan konsentrasi
dan daya ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan
Page 13
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
e Stres tahap kelima
Stres tahap kelima yaitu tahapan stres yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang
sederhana dan ringangangguan pencernaan berat meningkatnya
rasa takut dan cemas bingung dan panik
f Stres tahap keenam (paling berat)
Stres tahap keenam yaitu tahapan stres dengan tanda-
tanda seperti jantung berdebar keras sesak nafas badan gemetar
dingin dan banyak keluar keringat serta pingsan atau collaps
224 Reaksi Fisiologis terhadap Stres
2241 General Adaptasi Sindroma (GAS)
Tubuh akan bereaksi jika seorang individu mengalami
stres tahap reaksi tersebut adalah tahap reaksi alarm tahap
resistance dan tahap exhaustion
1) Tahap reaksi Alarm (waspada)
Tahap ini melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor Reaksi psikologis ldquofight or flightrdquo dan reaksi
fisiologis Stres menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (misalnya kelenjar adrenal untuk
mengirim adrenalin dan norepinefrin sebagai pembangkit
emosi) dan organ-organ (misalnya hati untuk mengubah
kembali simpanan glikogen menjadi glukosa sebagai
makanan) untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan
potensial
2) Tahap Resistance (melawan)
Stres yang terus berlanjut sistem pencernaan
mengurangi kerjanya dengan mengalirkan darah ke area
yang dibutuhkan untuk pertahanan paru-paru
Page 14
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
memasukkan lebih banyak udara dan jantung berdenyut
lebih cepat dan keras sehingga dapat menngalirkan darah
yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot untuk
mempertahankan tubuh melalui perilaku fight flight atau
freeze Individu yang berhasil beradaptasi terhadap stres
tubuh berespon dengan rileks dan kelenjar organ serta
respon sistemik menurun
3) Tahap Exhaustion (kelelahan)
Tahap kelelahan terjadi ketika individu berespon
negative terhadap ansietas dan stres cadangan tubuh
berkurang atau komponen emosional berubah sehingga
timbul respon fisiologis yang kontinu dan kapasitas
cadangan menjadi sedikit
2242 Lokal Adaptasi Sindroma (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap
stres Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka akomodasi mata terhadap cahaya dan lain-lain
Responnya berjangka pendek28
Karakteristik dari LAS
1) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem
2) Respons bersifat adaptif diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
3) Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) Respon bersifat restorative berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region atau
bagian tubuh
Page 15
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
225 Stres Adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana tubuh atau individu yang utuh
mengadakan perubahan untuk mengatasi stres Ada beberapa bentuk
adapatasi yaitu
1) Mekanisme homeostatis yaitu merupakan proses adaptasi fisiologis
dan psikologis terhadap perubahan lingkungan internal
2) Mekanisme homeostatis yang terjadi pada semu aspek atau dimensi
dalam kelurga atau kelompok dan masyarakat
3) Adaptasi terjadi bila stressor dari luar atau dalam yang mengganggu
keseimbangan adaptasi untuk mempertahankan fungsi optimal
4) Adaptasi reflek yaitu pergerakan yang otomatis untuk melindungi
tubuh
Mekanisme pertahan secara psikologis biasa disebut koping
mekanisme atau defends mechanism atau mekanisme pertahanan
artinya secara tidak sadar ego mempertahankan keseimbangan
secara psikologis
Page 16
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang hubungan stres dengan insomnia ini telah dilakukan sebelumnya oleh Rosmawati Dwi Wuryani dan Dra Sri Kusrohmaniah Msipenelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Islam Indonesia menggunakan quisioner tertutup Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif antara variabel kondisi stress dengan variabel kesulitan tidur insomnia Koefisien korelasi sebesar r = 0402 (plt001) menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut terbukti artinya semakin tinggi skor kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula skor skala kesulitan tidur insomnia dari individu tersebut Sebaliknya semakin rendah skor kondisi stress seseorang makin rendah pula skor kesulitan tidur insomnia
Nashori (2005) kualitas tidur yang dialami seseorang memberikan pengaruh terhadap kendali dirinya Seseorang yang tidur dengan waktu yang cukup dengan kualitas tidur yang memadai akan menjadi pribadi yang bersuasana hati positif waspada dan persepsi yang benar terhadap berbagai stimulus Karena ia tetap dapat mengendalikan dirinya secara optimal Dengan kendali diri yang optimal itu ia tidak akan terjebak dalam perilaku yang negatif dan destruktif (seperti seks bebas agresivitas dan sebagainya)
Khavari (2000) menyatakan tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia Tidur yang buruk sebaliknya dapat mengakibatkan perasaan lelah mudah marah bahkan menjadi penyebab terjadinya depresi klinis
Wong (1995) mengatakan penderita kesulitan tidur insomnia selalu merasa tidak enak badan gelisah menjadi tidak sabaran karena tidak tidur merasa frustasi dan kurang percaya kepada kemampuan alami mereka untuk dapat tertidur bahkan bila mereka mengantuk sekalipun Sedangkan kesulitan tidur insomnia situasional biasanya didasari oleh situasi tertentu yang sedang dialami seseorang seperti merasa gelisah stress dan cemas tentang apa yang akan terjadi adalah penyebab gangguan tidur insomnia yang khas Stress adalah penyebab umum dari gangguan tidurinsomnia Tubuh manusia secara otomatis memiliki mekanisme pertahanan diri akibat dari respon stress yang dihadapi jika merasakan hal seperti cemas dan sedih dalam waktu yang sama maka seseorang tidak lagi merasa mungantuk otak bersiaga penuh tidak dapat beristirahat dan siap menghadapi tantangan Sebenarnya ia memperbesar dan melebih-lebihkan stress sehingga stress yang di alami menempati bagian di setiap pikiran Raeksi psikologis berguna selama seseorang tidak menderita karenanya tetapi bila harus menghadapi stress berkalikalikita dapat menderita gangguan jiwa misalnya gangguan tidur insomnia kronis kecemasan serangan rasa panik agorophobiadan bahkan alkoholisme
Menurut Rafknowladge (2004) insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stress suasana ramaiberisik perbedaan suhu udara perubahan lingkungan sekitar masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teraturefek samping pengobatan Dijelaskan pula bahwa stress adalah pemicu utama bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur insomnia Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Islam
Page 17
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
Indonesia kesulitan tidur insomnia berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sedangkan untuk tingkatan stress masuk dalam kategori sedang dan tinggi Hal ini juga berarti rata-rata para mahasiswa kedokteran tersebut memiliki tingkat stress yang sedang dan tinggi dan rata-rata mengalami 15 kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi stress yang dialami seseorang maka semakin tinggi pula seseorang mengalami kesulitan tidur Sebesar 162 faktor stress yang mempengaruhi kesulitan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sedangkan 85 kesulitan tidur insomnia dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya a problem psikiatri yang biasanya adalah gejala paling umum dari awal depresi cemas eorosa dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur b sakit fisik seperti sesak nafas pada orang yang terserang asma sinus flu sehingga hidung yang tersumbat c faktor lingkungan seperti lingkungan yang bising seperti lingkungan di dekat lintasan pesawat jet lintasan kereta api pabrik d Gaya hidup seperti minum- minuman beralkohol merokok minum kopi minum obat penurun berat badan jam kerja yang tidak teratur
Page 18
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
BAB IV
PENUTUP
41 Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa stress pada mahasiswa akan mengakibatkan kesulitan tidur insomnia Semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi pula kesulitan tidur insomnia yang di derita Sebaliknya semakin rendah tingkat stress mahasiswa maka semakin kecil pula kemungkinan terkena kesulitan tidur insomnia
42 Saran
1 Untuk mahasiswaUntuk para mahasiswa kedokteran yang memiliti tuntutan tugas yang
cukup tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya sebaiknya mengatur jam kegiatan untuk dapat menyelesaikan berbagai macam tuntutan yang di berikan dosen seperti tugas-tugas praktikum ujian yang hamper lebih sering di bandingkan dengan fakultas lain diperlukan waktu yang cukup untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan energi manusia Sebaiknya juga lebih memperhatikan kesehatan fikiran dengan belajar menanggulangi masalah dengan baik seperti meminta bantuan pada ahlinya untuk masalah yang bersifat pribadi sedangkan untuk masalah akademik bisa dengan mengadakan kelompok belajar dengan sesame jurusan untuk meringankan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
2 Untuk peneliti selanjutnyaSebaiknya peneliti selanjutnya mengambil data dari pihak yang lebih
berkompetin dengan bantuan pihak terkait untuk mendapatkan subjek yang lebih spesifik seperti para penderita insomnia yang dapat digali penyebab lainnya yang mengakibatkan gangguan tersebut terjadi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
DAFTAR PUSTAKA
HasmanS (2012) Pengaruh teman sebaya [online]Tersedia
httpwwweduiuceduEPSPES2013hasmanhtml
KusanaLusia(2013 2 Mei)Pengaruh Insomnia tersedia
httpwwwwomenhealthcomMei 2013
Education[online] Tersedia
httpwwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-islamampcatid=25artikel-
rektor[16 febuari 2014]
astravellina2014insomniamaterikuliahessay(edisi)[wordpress]
tersedia httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
[1 maret 2013]
astrave
httpastraevelinawordpresscommateri-kuliahessay-insomnia
Penulis AN
Editor Lusia Kus Anna
Sumber Womens Health
Source kompascom
Kamis 2 Mei 2013 | 0749 WIB
wwwlibuin-malangacid
httpidwikipediaorgwikiPersahabatan
Page 20
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21
httphasmansulawesi01 edu com pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perilakuhtml
wwwuin-malangacidpersahabatan-dalam-
islamampcatid=25artikel-rektor
Page 21