karya tulis ikha

Upload: ikhaanggiee

Post on 13-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kata PengantarOm swastyastu

Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga karya tulis yang berjudul Laporan Perjalanan Metirta Yatra Ke Nusa Penida ini dapat diselesaikan sesuai rencana.

Karya tulis sederhana ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Akhir sekolah (UAS) pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam penyelesaian karya tulis ini, saya memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.

Saya menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mohon saran serta masukan teman-teman, Bapak/Ibu Guru dan pembaca lainnya. Semoga Laporan Perjalanan Metirta Yatra Ke Nusa Penida memberikan manfaat bagi teman-teman, Bapak/Ibu Guru dan pembaca lainnya.

Demikian saya sampaikan, atas perhatian semua pihak, saya mengucapkan terima kasih dan tidak lupa saya mohon maaf apa bila ada kesalahan kata atau pernyataan yang kurang berkenan.Mengwi, 13 September 2013PenulisBAB I

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan adat istiadat dan peninggalan-peninggalan bersejarah. Setiap daerah di indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya Pulau Bali. Bali sudah terkenal sampai ke mancanegara. Banyak wisatawan internasional yang mengagumi budaya Bali. Mulai dari tari-tarian, cara berpakaian, dan pura pura yang terdapat di berbagai tempat di Bali. Pura merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan umat Hindu. Balipun memiliki beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya salah satunya Pulau Nusa Penida. Di Pulau Nusa Penida terdapat berbagai objek wisata, peninggalan sejarah, dan budaya yang perlu diperhatikan, dipelajari, dan dilestarikan. Dewasa ini banyak generasi muda yang kurang mengetahui keberadaan objek-objek wisata tersebut. Oleh karena itu setiap tahunnya SMA Negeri 1 Mengwi mengadakan kegiatan Tirta Yatra dengan tujuan agar generasi muda memiliki pengetahuan tentang kebudayaan dan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Pulau Nusa Penida.

Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang dikaji adalah deskripsi atau gambaran mengenai objek wisata yang telah kami kunjungi.BAB II

1. Pura Goa Giri Putri

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Pura Goa Giri Putri. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya saya sampai di Pura Giri Putri jam 11 pagi.

Pura Goa Giri Putriterletak di Desa Suana Nusa Penida Kabupaten Klungkung, Bali.Pulau Nusa Penidaadalah pulau terluar dari Provinsi Bali. Bisa ditempuh dengan kapal cepat dalam waktu 45 menit dari Pelabuhan Padang Bay. Terdapat banyak pura di Nusa Penida, salah satunya adalah pura yang terletak di dalam goa yang dikenal dengan Goa Giri Putri. Lokasi Goa pada ketinggian 150 meter dari permukaan laut dan memiliki panjang sekitar 310 meter. Pura ini sebagai tempat memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai seorang perempuan cantik yang disebut Hyang Giri Putri, yang merupakan salah satu saktinya Dewa Siwa. Kita akan mendaki anak tangga yang banyak untuk menuju ke mulut goa. Sebelum masuk ke Mulut Goa, terlebih dahulu pemedek melakukan persembahyangan. Diameter mulut goa kurang dari 70 cm dan berlekak - lekuk penuh tonjolan batu. Arahnya hampir vertikal sehingga kita harus turun ke dalam lubang itu seperti masuk ke dalam sumuran. Setelah kedua kaki kita menginjak dasar sumuran, kita harus berjongkok untuk bisa berjalan ke arah horisontal ke depan. Ketinggian goa hanya cukup untuk separuh ketinggian kita, tetapi semakin melebar secara horisontal. Perjalanan jongkok ini hanya sepanjang 3 atau 4 meter karena sisi atas goa semakin meninggi.

Semakin dalam kita memasuki goa, semakin lebar ruangan goa. Meski tidak cukup terang, di beberapa tempat di dinding goa telah dipasang lampu-lampu listrik. Meskipun di luar matahari bersinar terik di tengah hari, tetapi di dalam, tanpa pertolongan lampu, kita tidak akan dapat melihat di mana kaki kita berpijak. Permukaan jalan di dalam goa agak lembab dan licin. Ada banyak kelelawar yang juga menghuni goa selama ribuan tahun. Semakin jauh kita masuk ke dalam goa, ruangannya menjadi semakin lebar dan tinggi. Sebagai gambaran, goa ini mungkin dapat menampung seribu orang sekaligus di dalamnya. Di dalam Goa ini terdapat 6 pelinggih.

Sebelum menuju pelinggih utama, agak dekat dari mulut goa kita akan menjumpai sebuah pelinggih di tengah ruangan, seperti aling- aling yang lazim terdapat pada gerbang utama. Dari pelinggih inilah prosesi di dalam Goa Giri Putri dimulai. Selesai melakukan penghayatan, umat hindu melanjutkan persembahyangan ke pelinggih utama yang berlokasi di perut goa, yaitu pertengahan antara kedua ujung awal dan akhir goa. Pada ujung paling akhir goa Giri Putri yang panjangnya kira-kira 300 meter ini terdapat pula pelinggih pada sisi dinding sebelah kanan dari arah kita masuk. Di perut goa yang luas ini, terdapat cerukan goa lain yang permukaan lantainya lebih tinggi. Pelinggih - pelinggih utama terletak di bagian atas tersebut. Di sana juga terdapat sumber air suci untuk tirta pengelukatan. Di bagian bawah dimana para pemedek menghaturkan sembah juga terdapat satu pelinggih dan tempat untuk melakukan pengelukatan. Pelinggih terakhir yang kita temui di mulut Goa adalah pelinggih Hyang Siwa Amerta, Sri Sedana/Ratu Syahbandar dan Dewi Kwam im yang merupakan Dewa Pemurah, Pengasih dan Penyayang, Penolong, Kebijaksanaan serta Dewa-dewi Kemakmuran.Ada semacam kesegaran dan kesan pencerahan luar biasa setelah kita keluar dari Goa Giri Putri. Kesan ini merupakan tambahan semangat spiritual untuk melanjutkan perjalanan bhakti berikutnya.

2. Pura Dalem Krangkeng dan Muncak MundiPuncak Bukit Mundi adalah tempat tertinggi di daratan Nusa Penida. Perjalanan ke Puncak Mundi cukup nyaman, yang di kelilingi oleh pemandangan pepohonan yang berjejer membentuk hamparan permadani. Hampir keseluruhan perjalanan adalah mendaki dan cukup curam, karena itu diperlukan kondisi kendaraan yang baik. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Pada malam hari suhunya cukup dingin. Jika ada acara spiritual yang cukup lama memakan waktu, sebaiknya mengenakan baju penghangat tubuh. Di lokasi ini terdapat dua pura penting yaitu Pura Puncak Mundi dan Pura Krangkeng.

Pura Krangkeng Kertanadi dengan tuntunan dari Spiritual Leader di tempat ini kita dapat menanyakan ada tidaknya leluhur kita yang masih harus menjalani masa untuk tinggal, mencari tahu soroh. Nuntun leluhur, dan ngaturang pengayubagia. Tentunya memerlukan persiapan tertentu dan prosesi khusus karena yang seperti ini bukanlah persembahyangan biasa.

Pura Pucak Bukit Mundi merupakan Pura Penataran Agung dengan jaba sisi, jaba tengah dan jeroan. Ada perbedaan sedikit dari pura lainnya dimana pura ini jaba tengahnya lebih luas dari areal jeroannya sendiri. Ada banyak bale pekemitan baik di jaba sisi maupun di jaba tengah. Biasanya yang lebih umum, urutan tangkil di Nusa Penida, persembahyangan di Puncak Mundi dilaksanakan sebelum ke Pura Dalem Ped.

3. Pura Penataran Ped

Pura ini terletak di pulau kecil pilahan Klungkung, tepatnya di Desa Ped, berdiri sebuah stana para dewa yang diberi gelar Pura Kahyangan Jagat oleh pihak setempat, bahkan sampai diakui oleh kalangan hindu di Bali maupun luar Bali. Berdiri megah 50 meter dari kawasan pantai menjadikan pura ini selalu dipadati pemedek untuk memohon keselamatan, selain dari kenyamanannya karena fator alam yang mendukung faktor spiritual juga menyelimuti situasi sekeliling pura, banyak masyarakat dari penjuru arah nangkil untuk mendapatkan kesejahteraan, kerahayuan, dan ketenangan. Hingga saat ini, pura ini sangat terkenal sebagai salah satu objek wisata spiritual yang paling diminati, selain disebut pura Dalem Ped, pura ini juga disebut Pura Dalem Nusa. Penggantian nama itu dilakukan tokoh Puri Klungkung pada zaman I Dewa Agung. Penggantian nama itu setelah Ida Pedanda Abiansemal bersama pepatih dan pengikutnya secara beriringan (mapeed) datang ke Nusa dengan maksud menyaksikan langsung kebenaran informasi atas keberadaan tiga tapel yang sakti di Pura Dalem Nusa. Saking saktinya, tapel - tapel itu bahkan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik yang diderita manusia maupun tumbuh-tumbuhan.Ternyata, begitu menyaksikan tiga tapel yang ada di Pura Dalem Nusa itu adalah tiga tapel yang sempat menghilang dari kediamannya. Namun, Ida Pedanda tidak mengambil kembali tapel-tapel itu dengan catatan warga Nusa menjaga dengan baik dan secara terus-menerus melakukan upacara-upacara sebagaimana mestinya.Kesaktian tiga tapel itu bukan saja masuk ke telinga Ida Pedanda, tetapi ke seluruh pelosok Bali, termasuk warga subak sampalan yang saat itu menghadapi serangan hama tanaman seperti tikus, walang sangit dan lainnya.

Di Kompleks ini terdapat empat buah pura yaitu Pura Segara, Pura Taman Sari, Pura Ratu Gede (Mecaling), dan Pura Penataran Agung. Pura Dalam Ped adalah kompleks pura terbesar di Nusa Penida. Pura - pura yang dimaksud diantaranya : Pura Segara

Pura Segara sebagai tempat beristananya Batara Baruna, terletak pada bagian paling utara dekat dengan bibir pantai Selat Nusa dimana terdapat pohon gepuh yang besar berdiri di sebelah timur pura, dalam proses persembahyangan pura ini yang akan dikunjungi lebih awal oleh pemedek. Pura Taman Sari

Pura Taman letaknya di sebelah selatan Pura Segara ada dengan kolam mengitari pelinggih dan naga yang melilit dari tangga masuk sampai dalam pura utama yang ada di dalam. Pura ini berfungsi sebagai tempat penyucian. Hanya pemangku saja yang boleh masuk ke dalam pura utama. Pura Ratu Gede

Pura Rat Gede terletak di barat Pura Taman Sari, membelakangi pelebaan Ratu Mas, ada Pura utama yakni Penataran Ratu Gede Mecaling sebagai simbol kesaktian penguasa Nusa pada zamannya. Dimana pohon yang berdiri tegak sejak jaman dulu menjadikan situasi pura lebih relegius. Pura Penataran

Persembahyangan yang terahir yang berada di sebelah timur dari Pura Ratu Gede. Di jaba tengah ada bale agung yang merupakan linggih bhatara - bhatara pada waktu ngusaba. Selain itu, di posisi jaba ada sebuah wantilan yang sudah berbentuk bangunan balai banjar yang biasa dipergunakan untuk pertunjukan kesenian. Seluruh bangunan yang ada di Pura Penataran Agung Ped sudah mengalami perbaikan atau pemugaran sejak 2002. Kecuali benda-benda yang dikeramatkan.BAB III

PENUTUPBerdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan:1. Adapun pura pura yang ada di Nusa Penida adalah:

a. Pura Goa Giri Putriterletak di Desa Suana Nusa Penida Kab. Klungkung.

b. Pura Dalem Krangkeng dan Pura Puncak Bukit Mundi yang merupakan tempat tertinggi di daratan Nusa Penida.

c. Pura Dalem Ped terletak di pulau kecil pilahan Klungkung, tepatnya di Desa Ped. Dalam lingkungan Pura Dalem Ped terdapat empat buah pura yaitu: Pura Segara, Pura Taman Sari, Pura Ratu Gede (Mecaling), dan Pura Penataran Agung.

Adapun saran yang ingin saya sampaikan seperti :

1. Karya tulis ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat agar lebih memperhatikan keberadaan serta sejarah dari Pura pura yang terdapat di Bali.

2. Sebagai informasi yang terkait dengan keberadaan tentang pura tersebut agar diperjelas keadaannyaDAFTAR PUSTAKA

WWW.google.comTirta yatra SMA N 1 MengwiLAMPIRAN.

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 17. Bale di Jaba Tengah Penataran Agung

Gambar 3. Masuk ke dalam goa

Gambar 4. Pelinggih kedua di Goa Giri Putri

Gambar 2. Pelinggih pertama di Goa Giri Putri

Gambar 1. Pemandangan di Nusa Penida

Gambar 6. Pelinggih ketiga di Goa Giri Putri

Gambar 5. Di dalam goa

Gambar 8. Pelinggih kelima di Goa Giri Putri

Gambar 7. Pelinggih keempat di Goa Giri Putri

Gambar 9. Pura Dalem Krangkeng

Gambar 10. Jaba tengah di Pucak Mundi

Gambar 12. Peta Pura Dalem Ped

Gambar 11. Pura Pucak Mundi

Gambar 13. Pura Segara Dalem Ped

Gambar 14. Pura Taman Dalem Ped

Gambar 16. Pura Penataran Agung Dalem Ped

Gambar 15. Pura Ratu Gede Dalem Ped

3