kalkulus 1
DESCRIPTION
Bahan M.KTRANSCRIPT
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Pertemuan 1
PENDAHULUAN
Mata kuliah Kalkulus I merupakan salah satu mata kuliah wajib di jurusan
Teknik Informatika Universitas Nasional pada semester Ganjil. Mata kuliah ini
memiliki bobot 2 SKS, dengan waktu tatap muka selama 100 menit setiap pertemuan.
Untuk setiap pertemuan akan disampaikan materi-materi sesuai dengan SAP yang sudah
disusun, kemudian akan diberikan soal-soal latihan sebagai pendalaman materi.
1.1. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Adapun materi kuliah yang akan dibahas pada mata kuliah ini adalah sebagai
berikut :
Pert.Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Aktivitas
PembelajaranMedia/Referensi
1.
PENDAHULUANTIU : Agar mahasiswa
mengetahui materi-materi yang akan
dipelajari pada mata kuliah ini beserta
tujuannya dan penggunaan teori-teori
kalkulus dalam kehidupan sehari-hari.
1. Penjabaran pokok bahasan dan sub pokok bahasan mata kuliah Kalkulus I beserta tujuannya.
2. Penggunaan teori-teori kalkulus dalam kehidupan sehari-hari
- Kuliah Mimbar- Diskusi
Textbook :Modul, Ref. 1 Other :In FocusPapan TulisOHP
2.
HIMPUNANTIU : Agar mahasiswa
memahami definisi himpunan, notasi
himpunan dan macam-macam himpunan
1. Definisi Himpunan=> Agar mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan himpunan
2. Notasi Himpunan=> Agar mahasiswa memahami bagaimana cara menuliskan himpunan
3. Macam-macam Himpunan
=> Agar mahasiswa memahami macam-macam himpunan
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, Bab I Other :In FocusPapan TulisOHP
3. DIAGRAM VENNTIU : Agar mahasiswa
memahami definisi diagram Venn, operasi-
operasi antar himpunan, dan diagram
Venn untuk operasi-operasi antar himpunan
tersebut
1. Definisi Diagram Venn =>Agar mahasiswa
memahami apa yangdimaksud dengan diagram Venn
2. Operasi-operasi antar Himpunan
=> Agar mahasiswa memahami hubungan antar himpunan melalui operasi-operasinya
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, Bab I Other :In FocusPapan TulisOHP
1
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
3. Diagram Venn untuk Operasi-operasi Himpunan
=> Agar mahasiswa memahami cara membuat diagram Venn untuk operasi-operasi pada himpunan
4.
HIMPUNAN BILANGAN
TIU : Agar mahasiswa memahami tentang Skema Himpunan Bilangan, harga
mutlak, pertidaksamaan, harga mutlak, permutasi, dan
kombinasi
1. Sistem Bilangan => Agar mahasiswa
memahami skema himpunan bilangan
2. Pertidaksamaan=> Agar mahasiswa
memahami pertidaksamaan3. Harga mutlak
=> Agar mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan harga mutlak dan mengenal sifat-sifatnya.
4. Permutasi dan Kombinasi=> Agar mahasiswa memahami apa yang dimaksud permutasi kombinasi, rumus-rumusnya serta perbedaannya.
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB II Other :In FocusPapan TulisOHP
5.
BINOMIUM NEWTON
TIU : Agar mahasiswa dapat memahami
Teorema Binomium Newton, mencari harga
pendekatan dan bilangan kompleks
1.Teorema Binomium Newton
=> Agar mahasiswa memahami bentuk teorema Newton dan penggunaannya
2. Mencari harga pendekatan
=> Agar mahasiswa memahami cara mencari harga pendekatan dan penggunaannya
3. Bilangan Kompleks => Agar mahasiswa
memahami bentuk bilangan kompleks dan sifat-sifat yang berlaku pada bilangan kompleks
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB II Other :In FocusPapan TulisOHP
6. FUNGSITIU : Agar mahasiswa
dapat memahami definisi fungsi, grafik
fungsi, system koordinat, daerah
definisi dan daerah nilai serta jenis-jenis
fungsi Riil
1. Definisi Fungsi=> Agar mahasiswa memahami apa definisi fungsi
2. Grafik Fungsi Sistem Koordinat
=> Agar mahasiswa memahami bagaimana cara menggambarkan grafik fungsi pada sebuah sistem koordinat
3. Daerah Definisi dan Daerah Nilai
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB IV Other :In FocusPapan TulisOHP
2
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
=> Agar mahasiswa memahami maksud dari daerah definisi dan daerah nilai dari sebuah fungsi
4. Jenis-jenis Fungsi Riil => Agar mahasiswa
mengetahui jenis-jenis fungsi Riil
7.
FUNGSI KHUSUSTIU : Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis fungsi khusus, fungsi
dalam bentuk parameter dan fungsi dalam koordinat polar
1. Jenis-jenis Fungsi Khusus=> Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis fungsi yang bentuknya khusus
2. Fungsi dalam Bentuk Parameter
=> Agar mahasiswa mengetahui fungsi dalam bentuk parameter
3. Fungsi dalam Koordinat Polar
=> Agar mahasiswa mengetahui fungsi dalam bentuk koordinat polar
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB IV Other :In FocusPapan TulisOHP
8. UJIAN TENGAH SEMESTER
9.
LIMIT FUNGSITIU : Agar mahasiswa
memahami definisi limit fungsi secara intuitif dan teoritis,
sifat-sifat limit fungsi dan teorema tentang
limit fungsi
1. Definisi Intuitif Limit Fungsi => Agar mahasiswa
memahami definisi intuitif limit fungsi
2. Definisi Teoritis Limit Fungsi => Agar mahasiswa
mengetahui definisi teoritis limit fungsi
3. Sifat-sifat Limit Fungsi => Agar mahasiswa memahami sifat-sifat limit
Fungsi4. Teorema Limit Fungsi => Agar mahasiswa mengetahui teorema-teorema
tentang limit fungsi
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB V Other :In FocusPapan TulisOHP
10.
KONTINUITAS FUNGSI
TIU : Agar mahasiswa memahami definisi
fungsi kontinu, sifat-sifat dan teorema
tentang fungsi kontinu
1. Definisi Fungsi Kontinu => Agar mahasiswa memahami definisi fungsi Kontinu2. Sifat-sifat Fungsi Kontinu => Agar mahasiswa memahami sifat-sifat fungsi Kontinu3. Teorema Fungsi Kontinu => Agar mahasiswa mengetahui teorema tentang fungsi kontinu
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB V Other :In FocusPapan TulisOHP
11. TURUNAN FUNGSI 1. Definisi turunan - Kuliah Mimbar Textbook :
3
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
TIU : Agar mahasiswa dapat memahami
definisi turunan, rumus dasar turunan dan mampu mencari
turunan dari ber bagai bentuk fungsi.
- Mengerti akan turunan (derivative).
- Mampu menggunakan limit untuk mencari turunan sebuah fungsi.
- Mampu menyelidiki apakah sebuah fungsi mempunyai turunan pada sebuah titik.
2. Rumus dasar turunan- Mengenal rumus-rumus
dasar turunan dan dapat memanfaatkannya untuk menentukan turunan berbagai fungsi.
- Diskusi- Latihan Soal
Modul, Ref. 1, BAB VI Other :In FocusPapan TulisOHP
12.
TURUNAN FUNGSITIU : Agar mahasiswa
memahami Aturan rantai untuk fungsi
tersusun dan mencari turunan dari fungsi
invers
1. Aturan rantai untuk fungsi tersusun.
- Mengenal fungsi tersusun.
- Mampu menentukan turunan dari sebuah fungsi tersusun.
2. Turunan dari fungsi invers.
- Mampu menentukan turunan dari fungsi invers.
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB VI Other :In FocusPapan TulisOHP
13.
TURUNAN FUNGSI TIU : Agar mahasiswa
memahami turunan dari fungsi implicit, dan mencari turunan
dengan bantuan logaritma
1. Turunan dari fungsi implisit.
- Dapat menentukan turunan dari sebuah fungsi implisit.
2. Penurunan dengan bantuan logaritma.
- Dapat mencari turunan sebuah fungsi dengan bantuan logaritma.
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB VI Other :In FocusPapan TulisOHP
14. TURUNAN FUNGSI TIU : Agar mahasiswa
mengetahui turunan dari fungsi dalam
persamaan parameter dan mencari turunan kedua serta turunan
yang lebih tinggi
1. Turunan dari fungsi dalam persamaan parameter.
- Mampu menentukan turunan sebuah fungsi dalam persamaan parameter.
2. Turunan kedua dan turunan yang lebih tinggi.
- Mengerti cara menentukan turunan kedua dan turunan yang lebih tinggi dari sebuah fungsi.
- Dapat menentukan turunan kedua/lebih tinggi dari sebuah fungsi implisit fungsi tersusun dan fungsi dalam
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB VI Other :In FocusPapan TulisOHP
4
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
persamaan parameter.
15.
BEBERAPA APLIKASI TURUNAN
TIU : Agar mahasiswa dapat memahami
penggunaan Turunan untuk menyelesaikan
beberapapersoalan.
1. Garis Singgung dan Garis Nomal
- Mampu membuat persamaan garis singgung dan garis normal dari sebuah kurva pada suatu titik yang diketahui dengan menggunakan turunan
- Mampu menghitung panjang garis singgung dan garis normal
2. Maksima dan Minima- Memeriksa sebuah - fungsi apakah fungsi
naik atau fungsi turun,fungsi cembung/cekung
- Mencari dan menentukan titik/nilai Ekstrim suatu
fungsi.
- Kuliah Mimbar- Diskusi- Latihan Soal
Textbook :Modul, Ref. 1, BAB VIIRef. 2, CHAP. 7, 8, 9 Other :In FocusPapan TulisOHP
16. UJIAN AKHIR SEMESTER
Keterangan :Aktivitas pembelajaran tidak diatur mengikat, hanya secara umum dan setiap Dosen diharapkan
mempunyai aktifitas tambahan masing-masing
Group Assignment:1. Kelas akan di bagi dalam kelompok. Dan tiap kelompok akan dibagi secara bergiliran untuk
membawakan kasus nyata yang sesuai dengan topik yang akan dibahas pada hari bersangkutan agar pemahaman terhadap matakuliah lebih mapan.
2. Akan diberikan beberapa kasus yang dibagi diantara kelompok mahasiswa. 3. Akan diberikan satu kasus besar yang dalam penyelesaiannya bertahap dari minggu ke minggu
sesuai bab pembahsan. Tugas akan dikumpulkan di akhir semester
Referensi :
[1] Yusuf Yahya, D. Suryadi H.S., Agus S., Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1995[2] Frank Ayres, Differential and Integral Calculus 2/ed, McGraw-Hill Book Company, NewYork, 1978.[3] Leithold, L ., 1972, The Calculus with Analitic Geometry, Harper International Edition, Harper and Row, Publishers, New York, Hagerstown, San Francisco, London.[4] Martono, K., 1970, Modern Control Engineering, Prentice-Hall., Englewood Cliffs, New Jersey.Kreyzig, E., 1983, Advanced Engineering Mathematics, John Wiley and Sons, Inc, Canada.
Materi Ujian : UTS : - Materi minggu ke 1 s/d 7 UAS : - Materi Minggu ke 9 s/d 15
5
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Pertemuan - 2
HIMPUNAN
1. Definisi Himpunan :
Himpunan adalah kumpulan atau kelompok elemen-elemen yang memiliki sifat atau
karakteristik tertentu dan memenuhi syarat keanggotaan, elemen-elemen tersebut
disebut anggota dari himpunan
2. Notasi-notasi yang berhubungan dengan suatu himpunan:
untuk menyatakan sebuah himpunan
untuk menyatakan anggota himpunan
a S a anggota dari himpunan S
p S p bukan anggota himpunan S
a, b, c anggota himpunan S jika S = a, b, c atau S = {b, a, c} atau S = b, a, c,
dalam hal ini, urutan dari elemen-elemen himpunan tidak diperhatikan.
Himpunan yang terdiri dari elemen-elemen yang memenuhi sifat p ditulis dengan notasi
x x memenuhi sifat p misalnya A adalah himpunan bilangan riil lebih besar dari 2
dapat ditulis A = x x riil, x 2
3. Macam-macam Himpunan :
1. Himpunan berhingga ( finite set ) yaitu himpunan yang jumlah elemennya
berhingga. Contoh :
A = x x adalah 4 bilangan genap pertama = 2, 4, 6, 8
B = x 2 x 10 , x = bilangan ganjil = 3, 7, 9
2. Himpunan tak berhingga ( infinite set ), yaitu himpunan yang jumlah elemennya
tidak berhingga. Contoh :
C = x x adalah bilangan ganjil 1 = 3, 7, 9, 11 ………
D = x x adalah bilangan riil 6 = 7, 8, 9 ……..……
6
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
3. Himpunan kosong ( void set ), yaitu himpunan yang tidak memiliki elemen.
Contoh :
E = x x2 = 9 , x adalah genap = atau
4. Himpunan sama, yaitu himpunan yang memiliki elemen-elemen yang sama,
walaupun urutannya berbeda. Contoh :
Jika F = 6, 7, 8, 9 dan G = { 9, 7, 6, 8} maka F = G
5. Himpunan Ekivalen ( kesamaan 2 himpunan ), yaitu himpunan yang memiliki
jumlah elemen/kardinalitas yang sama. Contoh :
Jika H = 2, 3, 4, 5 dan I = { h, I, j, k } maka H I karena n(H) = n(I) = 4
6. Himpunan Bagian (subset), yaitu himpunan yang semua elemennya ada pada
himpunan yang lain. Contoh :
Jika J = 2, 4, 6, 8 dan K = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } maka J K ( J subset
dari K ), sedangkan K J ( K superset dari J ) karena K mengandung semua
elemen dari J.
7. Himpunan saling lepas / asing / disjoint, yaitu himpunan yang elemen-
elemennya berbeda. Contoh :
Jika L = 1, 2, 3, 4, 5 dan M = { 15, 16, 17, 18, 19 } maka L M
8. Himpunan Semesta ( Universal set ), yaitu himpunan yang mencakup semua
himpunan yang sedang dibicarakan. Contoh :
Jika N = a, b, c, d , O = { e, f, g, h } dan P = { i, j, k, l } maka himpunan
semestanya S = a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l
9. Himpunan Komplemen, yaitu himpunan yang elemen-elemennya tidak ada di
himpunan tersebut tapi ada di himpunan semestanya.
Contoh : Jika S = { bilangan bulat positif }, Q = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan
R = 1, 3, 5, 7,... maka himpunan komplemen dari R adalah Rc = 2, 4, 6, 8, ...
dan himpunan komplemen dari Q adalah Qc = 8, 9, 10, …
10. Himpunan Keluarga / Set of Set, yaitu himpunan yang elemen-elemennya
berupa himpunan. Contoh :
T = 2,3, 1,0, 0,4,7 …….. Himpunan keluarga
U = 2,3, 5, 7 , 0,4,7 …….. Bukan Himpunan Keluarga
7
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
11. Himpunan Power Set / Kuasa, yaitu himpunan yang elemen-elemennya
merupakan subset dari himpunan yang bersangkutan
Jika jumlah subset dari sebuah himpunan dengan n elemen = 2 n maka jumlah
elemen himpunan kuasa juga sama dengan 2n. Contoh :
W = 2, 5 maka himpunan bagiannya ada 22 = 4, yaitu :
2 2,5, 5 2,5, 2,5 2,5, 2,5} maka himpunan
kuasa W = 2,5 adalah 2,5,2,5,
LATIHAN SOAL Himpunan
Sebutkan jenis-jenis himpunan di bawah ini :
1 . A = senin, selasa
B = rabu, kamis, jumat
2. C = besar
D = kecil, sedang, besar
3. E = 1, 2, 3, 4
F = 3, 1, 2, 4
4. G = ice cream, permen, coklat
H = sepeda, motor, mobil
5. I = 11, 12, 13, 14
J = 12, 14 Jc = ………..
6. K = a
L = b
M = c S = ……..
7. N = 0,1, 1,0, 0,0, 1,1 ………….
O = 0,1, 1,0, 0,0, 1,1 ………….
8. P = x x adalah 2 bulan awal dalam setahun
9. Q = x x adalah nama-nama hewan berkaki 4
10. R = x 2x2 = 8 dimana x = ganjil
Pertemuan - 3
8
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
DIAGRAM VENN
1. Definisi Diagram Venn :
Alat untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-himpunan
Himpunan yang dimaksud digambarkan dengan lingkaran sedangkan himpunan
Semesta digambarkan dengan 4 persegi panjang
2. Operasi antar Himpunan :
1. Gabungan ( Union ) symbol
Contoh : S = a, b, c, d ; T = a, d, e, f , maka :
S T = a, b, c, d, e, f
S T = x x S atau x T
2. Irisan ( intersection ) symbol
Contoh : P = a, b, c, d ; R = a, d, e, f ; Q = h, i, j, k , maka :
P R = a, d
P R = { x x P dan x R }
P Q = …… saling asing/disjoint/kosong
R Q = …… saling asing/disjoint/kosong
3. Komplemen dari S symbol Sc
Contoh : S = 1, 2, 3 , maka :
Sc = 4, 5, 6……
Sc = 0,-1,-2…..
4. Selisih X – Y
Contoh : X = 10, 20, 30, 40, 50 ; Y = 10, 30, 60 , maka :
X – Y = 20, 40, 50
5. Selisih Simetri symbol
Contoh : A = 2, 3, 4, 6 ; B = 1, 3, 4, 5, 6 , maka :
A B = ( A B ) – ( A B )
= 1, 2, 3, 4, 5, 6 } – { 3, 4, 6
= { 1, 2, 5 }
Atau A B = ( A – B ) ( B – A )
9
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
= 2 } { 1, 5 }
= { 1, 2, 5 }
6. Hasil kali cartesius dari 2 himpunan A dan B symbol x
A x B = ( x,y ) x A, y B x dan y pasangan berurut
Contoh : A = a, b, c
B = 1, 2
A x B = (a,1), (a,2), (b,1), (b,2), (c,1), (c,2)
B x A = (1,a), (1,b), (1,c), (2,a), (2,b), (2,c)
A x B B x A
3. Diagram Venn untuk Operasi-operasi pada Himpunan :
1. Diagram Venn untuk operasi Gabungan
S
A B Himpunan A dan B saling lepas
S
A B Himpunan A dan B saling beririsan
S
A
B
Himpunan A subset dari himpunan B
S S S
10
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2. Diagram Venn untuk operasi Irisan
3. Diagram Venn untuk operasi Selisih (A-B)
4. Diagram Venn untuk komplemen himpunan (AC)
5. Diagram Venn untuk operasi Selisih Simetri (AB)
S
A B
S
A B
S
A B
S
BB
A
S S S
A B A B
BB
A
S S S
A B A
BB
ABA
S
A B
S
B
A
S S S
A
BB
BA
11
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
CONTOH SOAL Diagram Venn
1. Diketahui : A = 1, 3, 5, 7, 9 B = 1, 2, 3, 4, 5, 6 C = 2, 4, 6, 8, 10 D = 8, 10, 12, 14 E = p, q F = 4, 5, 6
Maka : A B = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 A B = 1, 3, 5 A C = = C - D = 2, 4, 6 D - C = 12, 14 C D = ( C D ) – ( C D ) = 2, 4, 6, 8,10, 12, 14 } – { 8,10 = { 2, 4, 6, 12, 14 } C D = ( C – D ) ( D – C ) = 2, 4, 6 } { 12, 14 = { 2, 4, 6, 12, 14 } E x F = (p,4), (p,5), (p,6), (q,4), (q,5),(q,6) F x E = (4,p), (4,q), (5,p), (5,q), (6,p), (6,q) Ec = a, b, c, d …… atau r, s, t, u ……… Fc = -1,-2,-3 …… atau 1, 2, 3, 7, 8 …
LATIHAN SOAL
I. Sebutkan jenis-jenis himpunan di bawah ini :
1. 3,2,2,3,3,2 6. xx adalah nama-nama hari
dalam seminggu
A BA
12
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2. a,b,c,d dan e,f,g,h 7. h,i,j,k dan 2,3,4,5
3. 1,0,1,0 dan 0,1,0,1 8. 6,7,8,9 dan 10,11,12,13
4. xx adalah merk susu balita 9. xx2=8, x = bil.gasal
5. 7,8 dan 5,6,7,8 10. senin,selasa,rabu dan
kamis,jumat,sabtu,minggu
II. Isilah nilai masing-masing diagram venn di bawah ini :
Diketahui : A = merah,kuning,hijau,biru
B = jingga,kuning,biru,nila
C = nila,ungu
D = merah,jingga,hijau,ungu
E = 2,3,5
Ditanyakan : 1. Cc 6.(B/C)D 2. Ac 7.(AB)C 3. AB 8. AB
4.(AB)/C 9. CxE
5.(B/C)c 10. B-D
Jawaban : I). 1. H.keluarga II). 1. M,J,K,H,B
2. H.semesta 2. J,N,U
3. H.sama 3. M,J,K,H,B,N
4. H.tak berhingga 4. M,J,K,H,B
5. H.subset/superset 5. M,H,N,U
6. H.berhingga 6. J
7. H.ekivalen 7. K,B,N,U
8. H.saling lepas/univ 8. M,J,H,N
9. H.kosong 9. (n,2),(n,3),(n,5),(u,2),(u,3),(u,5)
10.H.saling lepas 10.K,B,N
13
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Pertemuan – 4
HIMPUNAN BILANGAN
1. Skema Himpunan Bilangan
Bilangan Kompleks
Bilangan pecahan (1/n,xn,0.5) Bilangan bulat
Interval : A1 = x a x b , interval terbuka A2 = x a x b , interval tertutup-terbuka A3 = x a x b , interval tertutup-tertutup A4 = x a x b , interval terbuka-tertutup
2. Harga Mutlak : a -a , jika a 0 a , jika a 0
Contoh : 5 = 5 karena 5 0 -3 = 3 karena -3 0
3. Pertidaksamaan harga mutlak :Jika x a maka -a x aJika x a maka x -a atau x aJika x = a maka x = -a atau x = a
Bilangan khayal / imajiner (i,54i,i2)Bilangan nyata/riil (R#)
Bilangan rasional (hsl bagi b.bulat) Bilangan irrasional (2,,e=2,718)
BB negative
BB nol
BB Positive
14
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
LATIHAN SOAL(Himpunan Bilangan)
Tentukan interval pertidaksamaannya & hitung harga mutlak :1. 3 x – 4 8 = 3 + 4 x 8 + 4 = 7 x 122. -1 x + 3 2 = (-1)–3 x 2 - 3 = -4 x -13. -9 3x 12 = -3 x 4 …… dikalikan 1/3 4. -6 -2x 4 = 3 x -2 = -2 x 35. -4 + 2 – 5 = 4 + -3 = 4 + 3 = 76. 3 – 7 - -5 = -4 - -5 = 4 – 5 = -17. 2 – 8 + 3 – 1 = -6 + 2 = 6 + 2 = 88. 2 – 5 - 4 – 7 = -3 - -3 = 3 – 3 = 09. 4 + -1– 5 - -8 = 4 + -6 - -8 = 4 + 6 – 8 = 210. x 3 = -3 x 3 11. x – 2 5 = -5 x – 2 5 = -5 + 2 x 5 + 2 = -3 x 712. 2x – 3 7 = -7 2x – 3 7 = -7+3 2x 7+3 = -42x10 = -2 x 5
Cari nilai x dan intervalnya : 13. 3x + 2 7 = 3x + 2 7 = 3x 7 – 2 = 3x 5 = x 5/3 = 3x + 2 -7 = 3x -7 – 2 = 3x -9 = x -3
14. 18x – 3x2 = x (18 – 3x) 0 x 0 , 18 3x x 6
15. x2 – 5x + 4 0 = ( x – 4 ) ( x – 1 ) = 0 X = 4 , x = 1 x 4 , x 1
16. ( x + 3 ) ( x – 2 ) ( x – 4 ) 0 x < -3 x > 2 x < 4 x < -3 atau 2 < x < 4
15
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
4. Permutasi & Kombinasi
Jika n = bilangan asli, maka n factorial adalah : n! = n (n-1) (n-2)Contoh : 4! = 4.3.2.1 = 24
5! = 5.4.3.2.1 = 120
Rumus Permutasi dengan ambilan k (memperhatikan susunan/urutan) :
Pkn =
n!(n−k )!
Contoh : H = 4,7,8,9 hendak disusun bilangan yang terdiri 3 angka dan tidak boleh berulangMaka jumlah bilangan yang terbentuk adalah :
P34 =
4!( 4-3 )! = 4.3.2.1 = 24
Rumus Kombinasi (susunan/urutan tidak diperhatikan) :
Ckn =
n!k!(n-k )!
Contoh : H = a,b,c,d diambil 3 huruf maka banyaknya kombinasi adalah :
C34 =
4!3! ( 4-3 )! = 4
Rumus Permutasi dengan perulangan :
P =
n!n1 !n2 ! . .. .nk !
Contoh : Banyaknya permutasi dari kata DADDY =
5!3! = 20
16
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN
1. Diketahui 5 titik dimana tidak ada 3 titik yang segaris lurus, maka berapa banyak
garis lurus yang menghubungkan 2 titik yang dapat dibuat.
Jawab : C25 =
5!2! (5−2 )!
=5 .4 . 3 .2 . 12 .1 .3 . 2.1
=10
2. Diketahui ada 10 orang remaja ingin membentuk tim basket (1 regu 5 orang) maka
berapa regu yang mungkin disusun.
Jawab : C510 =
10!5!(10−5)!
=10 . 9 . 8.7 . 6 .5 . 4 .3 .2 .15 .4 . 3 .2 . 1. 5 . 4 .3 .2 .1
=252
3. Panitia perlombaan terdiri 3 orang yang dipilih dari 4 pasang suami istri, berapa cara
panitia dapat dipilih jika :
(i). Semua orang boleh dipilih : n = 8, k = 3
Jawab : C38 =
8!3! (8−3)!
=56
(ii). Panitia harus terdiri dari 2 pria & 1 wanita
Jawab : 2 pria dipilih dari 4 suami : n = 4, k = 2
C24 =
4!2! (4−2 )!
=6
1 wanita dipilih dari 4 istri : n = 4, k = 1
C14 =
4!1!( 4−1)!
=4
4. Berapa jumlah permutasi huruf yang terdapat pada kata “PRAPANCA”
Jawab : huruf “A” 3
huruf “P” 2
huruf “R” 1 P =
8!3!2!1!1!1!
=3360
17
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
huruf “N” 1
huruf “C” 1
5. Ari ingin mengirim surat ke Kalimantan dengan biaya prangko Rp 300 lalu ia
membeli 4 prangko yaitu : 1 lembar Rp 150, 1 lembar Rp 75, 1 lembar Rp 50, 1
lembar Rp 25. Berapa carakah agar 4 prangko tersebut dapat di tempel berurutan.
Jawab : Jika letak prangko ditukar-tukar maka permutasinya 4! = 24 cara
6. Suatu kotak berisi 8 bola merah dan 10 bola hijau lalu 1 mahasiswa mengambil 5
bola secara acak maka berapa banyak kombinasi yang akan di peroleh.
(i) 2 bola merah dan 3 bola hijau :
Jawab : 2 bola merah diambil dari 8 bola
C28 =
8!2!6!
=28
3 bola hijau diambil dari 10
C310 =
10!3!7!
=12
(ii) 5 bola hijau saja :
Jawab : 0 bola merah diambil dari 8 bola
C08 =
8!0!8!
=1
5 bola hijau diambil dari 10 bola
C510 =
10!5!5!
=252
7. Dengan kurikulum yang baru ada 2 kelompok mata kuliah wajib dan pilihan dimana
tersedia 10 mata kuliah pilihan dimana mahasiswa boleh memilih 6 dari 10 mata
kuliah pilihan. Berapa macam pemilihan dapat dilakukan setiap mahasiswa.
Jawab : C610 =
10 !6 !4 !
=21
8. Ada 5 orang sedang latihan baris berbaris maka
(i). berapa macam barisan yang dapat dibentuk oleh 5 orang tersebut.
n = 5 ( jumlah orang yang tersedia )
18
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
k = 5 ( barisan terdiri dari 5 orang )
Pnk =
n!(n−k )!
= 5 !(5−5 )!
=120macam
(ii) bila barisan terdiri dari 2 orang berapp macam barisan yang mungkin terbentuk
n = 5 ( jumlah orang yang tersedia)
k = 2 ( barisan terdiri dari 5 orang )
Pnk =
n!(n−k )!
= 5 !(5−2)!
=20
9. Ada 3 orang duduk di meja bundar maka berapa macam formasi yang dapat
dibentuk ke-3 orang tersebut :
Pnn = ( n – 1 )! = ( 3 – 1 )! = 2 Permutasi siklis/perulangan
10. Diketahui PT. UNTUNG MELULU mempunyai karyawan 30 orang (20 pria, 10
wanita) maka :
(i). Bila ingin dibentuk tim tarik tambang yang terdiri dari 5 pria & 5 wanita,
berapa formasi yang dapat dibentuk :
Untuk memilih 5 pria dari 20 karyawan pria n = 20, k = 5 maka :
C205 =
20 !920−5)!5 !
=15 .504formasi
Sedangkan memilih 5 wanita dari 10 karyawan wanita yang tersedia maka :
C105 =
10 !(10−5 )!5!
=252cara
Jadi untuk membentuk 1 tim yang terdiri dari 5 pria dan 5 wanita maka :
C205 x C10
5 = 15.504 x 252 = 3.907.008 cara
(ii). Bila ingin dibentuk 1 pasangan ganda campuran untuk permainan bulu
tangkis, berapa formasi yang dapat dibentuk :
C201 x C 10
1 =
20 !(20−1)!1! X
10 !(10−1 )!1 !
=252= 200
19
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Pertemuan - 5
BINOMIUM NEWTON
1. Teorema Binomium Newton :
( a + b ) n = Cn0an+Cn
1an−1b+. .. . .+Cnn−1abn−1+Cn
nbn
( a + b ) n = ∑k=0
nCn
k an−k bk=∑k=0
n n!k ! (n−k )!
an−k bk
Di mana : a dan b Bilangan riil (0,1,2,3…..) n Bilangan asli (bilangan bulat positif ) k = bergerak mulai dari 0,1,2……
= notasi penjumlahan ( sigma )
Contoh Soal :( a ) Tentukan suku yang mengandung X10 dari ( 2x2 – y3 )8
Ck8 ( 2x2 )8-k (-y3)k = C3
8 ( 2x2 )8-3 (-y3)3
C38 (2x2)5(-y)9 =
8 !3! (8−3)! 25x10(-y)9 = -56 (32) x10y9
Suku yang mengandung x10 (2x2)8-k = X10
16 – 2k = 10 K = 3
( b ) Tentukan suku ke-10 dari ( ab - ba )15
Ck15 ( ab )15-k ( -ba)k k = (n-1) = 10-1 = 9
C915 =
15 !9 !(15−9) ! ( ab1/2 )6 (-ba1/2)9
= -5005 a10 ½ b12 a6 b3 –b9 a4,5 = ( a10,5b12)
2. Mencari Harga Pendekatan
( 1 + x )n 1 + nx ………… jika x mendekati nol
Contoh : (a) √1+x = ( 1 + x )1/2 = 1 + x/2
(b)
11+ x = ( 1 + x )-1 = 1 – x
20
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
(c) ( 1,04 )3 = ( 1 + 0,04)3 1 + 3 . 0,04 = 1,12 (d) ( 1/1,02) = ( 1,02 )-1 = ( 1 + 0,02)-1 1 - 0,02 = 0,98
(e) √1 ,06 = ( 1 + 0,06)1/2 1 + ½ . 0,06 = 1,03
√ x+Δx √ x+ Δx
2√ x ……….. bila ∆x x
Contoh : (a) √99=√100−1=√100− 1
2√100=10− 1
20=9 , 95
Atau
√99=√81+18=√81+182√81
=9+1818
=10
Hasil di atas mempunyai toleransi 0,5
3. Bilangan Kompleks
Bentuk Umum Bilangan Kompleks adalah : a ± bi , di mana a dan b = bilangan riil i = bilangan khayal/imjiner i = -1 dan i2 = -1
Operasi Bilangan Kompleks :
Jika bilangan kompleks Z1 = a+bi dan Z2 = c+di maka hasil dari operasi :(1) Penjumlahan Rumus : Z1 + Z2 = (a + c) + (b + d)i Contoh : Z1 = 10 + 2i Z2 = 5 – 3i Z1 + Z2 = (10+5) + (2-3)i = 15 + i
(2) Pengurangan Rumus : Z1 – Z2 = (a - c) + (b - d)i Contoh : Z1 = 22 – 5i Z2 = -8 + 2i Z1 – Z2 = (22+8) + (-5-2)i = 30 – 7i
21
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
(3) Perkalian Rumus : Z1 . Z2 = (ac – bd) + (bc + ad)i Contoh : Z1 = -6 – 3i Z2 = 9 – 5i Z1 . Z2 = (-6-3i)(9-5i) = -54+30i-27i+15i2
= -54+3i-15 ………15i2=15(-1)=-15 = -69+3i (4) Pembagian
Rumus :
Z1
Z2
=( ac+bd )
c2+d2+(bc−ad )
c2+d2i
Contoh : Z1 = 8 – i Z2 = 7 + 5i
Z1
Z2
= 8−i7+5 i
= 8−i7+5 i
⋅7−5 i7−5 i
Z1
Z2
=( 8. 7+(−1 ). 5 )
72+52+((−1) . 7−8. 5 )
72+52i=51
74−47
74i
(5) Perpangkatan Rumus : (i) Dengan Binomium Newton. Jika Z = x + yi maka :
Zn=( x+ yi)n=Cn
0 xn+Cn1 xn−1 yi+Cn
2 xn−2 ( yi)2+. . .+Cnn ( yi)n
Di mana n adalah bilangan asli
Contoh : (-3+3i)4 = 1(-3)4 + 4(-3)3(3i) + 6(-3)2(3i)2 + 4(-3)(3i)3 + 1(3i)4
= 81 – 324i + 468i2 – 324i3 + 81i4 – 81 – 324i – 486 + 324i + 81 = -324
(ii) Dengan rumus De Moivre.
Jika Z1=r1 (cosφ1+isin φ1 )danZ2=r 2(cos φ2+i sin φ2 )maka:Z1 Z2=r1r2( cosφ1cos φ2+ isin φ1 cosφ2+icos φ1sin φ2+i2sin φ1sin φ2 )
=r1r2{(cosφ1cosφ2−sin φ1sin φ2 )+i(sin φ1 cosφ2+cosφ1sin φ2 )}
= r1r 2{cos(φ1+φ2 )+isin (φ1+φ2 )}
Jika Z1=Z2=r (cosφ+i sin φ ) maka Z1 Z2=Z2=r2{cos(2 φ )+isin (2φ)}
Secara Umum : Zn=rn{cos(nφ )+isin (nφ )} disebut Rumus De Moivre dan
22
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
berlaku untuk setiap bilangan bulat n = 0, ±1, ±2, …..
Contoh : Tentukan hasil (-3+3i)4 dengan rumus De Moivre !
Jawab : Ubah dulu r = √9+9=3√2 , tg φ = −33=−1
maka φ = 3 π
4
Jadi (-3+3i)4 = r4(cos 4φ + i sin 4φ ) = (3√2 )4 (cosφ + i sin 4φ )
= 324 (cos 4φ + i sin 4φ ) = -324
(6) Akar Pangkat. Jika Z = r(cosφ + i sinφ )n√Z=n√r (cosφ+i sin φ
LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN
1. Jika bilangan kompleks Z1 = 20 + 5i dan Z2 = 10 – 8i maka tentukan hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian !Jawab : a. Z1 + Z2 = 30 – 3ib. Z1 – Z2 = 10 + 13ic. Z1 . Z2 = 240 – 110i
d.
Z1
Z2
=160164
+210164
i
2. Jika Z1 = 1 – i, Z2 = -2 + 4i, Z3 = √3 – 2i , tentukan :
a. Z12 + 2Z – 5
b. (Z2 + Z3)(Z1 – Z3)
Jawab : a. -1 – 4i b. -7 + 3√3+ √3 i
3. Hitung : a. (2√3 – 2i)1/2 b.(i)2/3
Jawab : a. 2 cis 1650 , 2 cis 3450 b. cis 600 , cis 1800 , cis 3000
4. Hitung : (2 cis 500)6
Jawab : 32 – 32i√3
23
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
5. Tentukan x dan y bilangan riil sedemikian hngga :
2x – 3iy + 4ix – 2y -5 -10i = (x + y + 2) – (y – x + 3)i
Jawab : x = 1 dan y = -2
Pertemuan – 6
F U N G S I
1. Definisi Fungsi :
Fungsi dalam bahasa matematika dinyatakan sebagai pemetaan, di mana fungsi
merupakan kejadian khusus dari suatu relasi. Misalkan himpunan A dan B dengan relasi
R yang menghubungkan elemen A dengan elemen B. Suatu fungsi f dari A ke B
didefinisikan sebagai suatu relasi antara A dan B dengan sifat : f menghubungkan setiap
elemen A dengan satu dan hanya satu elemen B. Ditulis f : AB
Contoh : Misalkan A = {a,b,c,d} dan B = {1,2,3} maka :
A B A B A B
a 1 a 1 a 1
b 2 b 2 b 2
c 3 c 3 c 3
d d d
Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Relasi Fungsi Relasi Bukan Fungsi Relasi Bukan Fungsi
2. Grafik Fungsi, Sistem Koordinat
Suatu fungsi riil dapat digambarkan grafiknya dengan menggambarkan pasangan-
pasangan terurut dari fungsi tersebut pada sebuah system koordinat Cartesius yang
terdiri dari 2 sumbu yang saling tegak lurus. Sumbu mendatar (sumbu X) menyatakan
sumbu dari prapeta (sumbu variable bebas) dan sumbu tegak (sumbu Y) menyatakan
sumbu peta (sumbu variable bergantung)
Untuk contoh relasi fungsi di atas, grafiknya adalah :
24
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
a b c d0
0.51
1.52
2.53
3.5
a; Series1; 1
b; Series1; 3
c; Series1; 2
d; Series1; 3
Grafik Fungsi
sumbu x
sum
bu y
3. Daerah Definisi dan Daerah Nilai (Domain dan Range)
Jika fungsi f memetakan setiap elemen pada himpunan A ke elemen pada himpunan B,
atau f : AB, maka yang dimaksud Daerah Definisi (Domain) dari f adalah himpunan A,
ditulis A = Df (harus habis, artinya setiap elemen pada himpunan A harus mempunyai
pasangan pada himpunan B). Sedangkan himpunan B disebut Codomain dari f (tidak
harus habis, artinya ada kemungkinan elemen pada himpunan B tidak mempunyai pada
himpunan A). Himpunan bagian dari B merupakan himpunan semua peta (bayangan)
dari f, disebut Daerah Nilai (Range), ditulis Rf ={y|y=f(x), xA}
Contoh :
1. Dari fungsi f : AB pada gambar 1 di atas maka Df = A = {a,b,c,d} dan Rf =
{1,2,3}
2. Jika f : R# R# di mana x x2 maka Df = R# , sedangkan Rf = {y|y≥0} =
himpunan bilangan nonnegatif
3. Jika f(x) = y = √1−x2 maka Df = {x|1-x2 ≥ 0}= {x|-1 x 1} dan Rf = {y|0
y 1}
4. Jenis-jenis fungsi riil (R#) :
1. Fungsi Polinom/suku banyak, f(x) = a0.xn + a1.xn-1 + …… + an-1x + an ….
2. Fungsi Aljabar, y = f(x) = P0(x)yn + P1(x)yn-1 + ….. + Pn-1(x)y + Pn(x)
3. Fungsi Transenden/bukan fungsi aljabar, antara lain :
a. fungsi Eksponensial : f(x) = ax , a 0,1
b. fungsi Logaritma : f(x) = alogx , a 0,1
4. Fungsi Trigonometri :
25
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
sin x ,cos x , tg x=sin x
cos x,cot g x= 1
tg x,sec x= 1
cos x,cos ec x= 1
sin x
5. Fungsi Siklometri (Fungsi Invers Trigonometri)
arc sin x , arc cos x , arc tg x ,arc ctg x ,arc sec x , arc cos ec x
6. Hiperbolik
sinh x ,cosh x , tgh x , ctgh x ,sech x ,cosech x
Pertemuan-7
Fungsi Khusus
1. Jenis-jenis Fungsi Khusus :
a. Fungsi Konstanta, f(x) = k, dengan x variabel riil dan k suatu bilangan riil
tertentu. Grafik fungsi konstanta berbentuk garis lurus sejajar sumbu X. Contoh :
f(x) = 2, f(x) = -5, dsb.
b. Fungsi Identitas, f(x) = x, untuk x variabel riil. Notasi f = I.
c. Fungsi Satu-satu, jika untuk nilai variabel x1x2 mengakibatkan f(x1)f(x2).
Artinya : Untuk setiap elemen pada domain tepat memiliki satu dan hanya satu
pasangan pada codomain (tidak ada prapeta yang mempunyai peta yang sama).
Contoh : f(x) = 4x, f(x) = 5x-10, dsb. Apakah f(x) = x2 satu-satu? Kenapa?
d. Fungsi Pada (onto), jika daerah nilai fungsi (range) Rf sama dengan
codomainnya. Contoh : f : R#R# dengan f(x) = -5x adalah fungsi pada. Apakah
f(x) = x2 merupakan fungsi pada? Kenapa?
e. Fungsi Komposisi (Tersusun), jika f : ARf dan g : Rf C maka gof : AC disebut
fungsi komposisi dari f dan g. Contoh : f : xx+3 dan g : xx2-1. Maka fungsi
komposisi gof : xf⃗ x+3 g⃗ (x+3)2-1 atau gof(x)=g(f(x))=(x+3)2-1
f. Fungsi Invers, jika f : AB fungsi yang satu-satu pada, maka fungsi g : BA
disebut fungsi invers dari f apabila komposisi gof = I (fungsi identitas). Notasi :
g = f-1. Sebaliknya juga berlaku, f disebut fungsi invers dari g jika fog = I. Jadi :
26
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
gof = fog = I. Contoh : y = f(x)=2x-4 suatu fungsi riil. Invers dari fungsi f dapat
dicari dengan cara : y = 2x-42x = y+4x = (1/2)y+2 atau f-1(y)=(1/2)y+2 atau
simbol y diganti dengan x menjadi f-1(x)=(1/2)x+2
g. Fungsi Eksplisit, jika rumus fungsi y dinyatakan secara langsung oleh variabel
bebas x, yaitu y = f(x), di mana variabel y dan x ditulis terpisah pada ruas kiri
dan kanan, maka fungsi tersebut merupakan fungsi Eksplisit. Dalam hal lain,
maka fungsinya disebut fungsi Implisit, yaitu jika variabel bebas dan variabel
bergantungnya tidak terpisah. Suatu bentuk implisit kadang-kadang sukar
bahkan tidak bisa diubah ke bentuk eksplisit. Kadang-kadang bentuk implisit
bukan suatu fungsi, karena mempunyai nilai lebih dari satu, untuk itu disebut
fungsi berharga banyak.
Contoh : y = x2+3x-2 adalah fungsi eksplisit. Tetapi persamaan yx2 + 3x = 4
merupakan fungsi implisit dan persamaan 3x-2y2+4 = 0 bukan fungsi. Kenapa?
h. Fungsi genap, jika berlaku f(-x) = f(x) untuk setiap x Df. Sedangkan fungsi
ganjil, jika berlaku f(-x) = - f(x) untuk setiap x Df. Contoh : y = cos x adalah
fungsi genap sedangkan y = sin x adalah fungsi ganjil. Kenapa? Bagaimana
dengan fungsi y = e-x ?
i. Fungsi periodik, f(x) disebut fungsi periodik dengan periode T, jika untuk setiap
xDf berlaku f(x+T) = f(x), T>0 merupakan konstanta terkecil yang memenuhi.
Contoh : f(x) = sin x adalah fungsi periodik dengan periode 2. Kenapa?
Bagaimana dengan f(x) = tg x ?
j. Fungsi terbatas, f(x) disebut terbatas di atas pada suatu interval jika terdapat
konstanta M sehingga f(x) M, untuk setiap x pada interval tersebut. Disebut
terbatas di bawah jika terdapat konstanta m sehingga f(x) ≥ m, untuk setiap x
pada interval tersebut. f(x) disebut terbatas apabila f(x) terbatas di atas dan
terbatas di bawah. M disebut batas atas dan m disebut batas bawah. Contoh :
f(x)= 3+x tidak terbatas pada interval - < x < +, tetapi terbatas pada interval
-1 x 1. Kenapa?
k. Fungsi monoton, f(x) disebut monoton naik pada suatu interval jika untuk setiap
x1, x2 pada interval tersebut nilai x1 < x2 mengakibatkan f(x1) f(x2).
Sebaliknya, jika f(x1) f(x2) maka fungsi disebut monoton turun. Contoh :
f ( x )=5+√9−x adalah monoton turun pada interval 0 x 9. Kenapa?
27
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2. Fungsi Dalam Bentuk Parameter
Sebuah fungsi y = f(x) jika dinyatakan sebagai : x = f1(t) dan y = f2(t), maka disebut
fungsi dalam parameter t. Apabila variabel t dihilangkan maka akan menghasilkan
bentuk fungsi semula yaitu y = f(x). Contoh : Jika x = 2t dan y = 4t2-3t maka akan
diperoleh sebuah fungsi baru, yaitu y = x2-(3/2)x. Bagaimana caranya?
3. Koordinat Polar
Selain sistem koordinat Cartesius, fungsi dapat digambarkan juga pada sistem koordinat
Polar, di mana setiap titik pada bidang datar dinyatakan sebagai pasangan terurut (r,∅).
r menunjukkan panjang vektor posisi titik P (panjang OP) dan ∅ menunjukkan sudut
polar, yaitu sudut antara sumbu polar dengan OP (dengan arah berlawanan jarum jam).
Hubungan antara koordinat Cartesius dan Polar :
Jika x = r cos ∅ dan y = r sin ∅ maka r2 = x2 + y2 dan tg ∅ = y/x . Bagaimana caranya?
Contoh : Jika r = a√2 cos 1/2∅ diubah ke bentuk koordinat Cartesius maka menjadi :
x6 + y6 + 3x4y2 + 3x2y4 – 4a2x2y2 – 2a2x4 – 2a2y4 + a4y2 = 0. Coba buktikan!
LATIHAN
(1) Jika T adalah relasi dari A = 1,2,3,4,5 , B = merah,putih,biru,hijau di mana
T = (1,merah),(1,biru),(3,biru),(4,hijau) maka :
(i) gambarkan diagram pohon/panah relasi T
(ii) tentukan domain & range dari T
(iii) tentukan T-1
(2) Diketahui A B maka carilah :
a* f *x
b* *y
c* *z
28
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
d* *w
(i) nilai range dari setiap elemen di A
(ii) range dari f (A)
(iii) tuliskan f sebagai himpunan dari pasangan terurut
(3) Diketahui : f memetakan setiap Negara di dunia ke ibukotanya
Tentukan f(Prancis), f(Canada), f(Jepang)
(4) Diketahui fungsi f(x) = x2 – 3x + 2
Ditanyakan : (i) f(x2)
(ii) f(y-z)
(iii) f(x+3)
(iv) f(2x-3)
(5) Diketahui fungsi f : R R yaitu f(x) = x3
Ditanyakan ; (i) f(3) dan f(-5)
(ii) f(y) dan f(y+1)
(iii) f(x+h)
(iv) f[ f(x+h) – f(x) ] / h
(6) Gambarkan grafik fungsi f(x) = 3x-2 dengan nilai x = -2,0,2
(7) Gambarkan grafik fungsi g(x) = x2 + x – 6
(8) Misal A = 1,2,3,4 , B = a,b,c,d , C = x,y,z dengan relasi R dan S sbb :
R = {(1,a),(2,d),(3,a),(3,b),(3,d)} dan S = {(b,x),(b,z),(c,y),(d,z)}
Cari relasi komposisi RoS dan gambarkan diagram panahnya!
(9) Diketahui A = { a,b,c,d }, B = { 1,2,3 }, C = { w,x,y,z } dengan relasi sbb :
R = {(a,3),(b,3),(c,1),(c,3),(d,2)} dan S = {(1,x),(2,y),(2,z)}
Tentukan relasi komposisi R0S & diagram panahnya
29
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
(10) Diketahui f(x) = 2x + 1 dan g(x) = x2 - 2 , tentukan :
a. gof(x) b. fog(x)
c. gof(4) d. fog(4)
e. gof(a+2) f. fog(a+2)
(11) Tentukan domain dari fungsi :
a. y = (x-2)/(x2-4)
b. y = √(3−x )(2 x+4 )
(12) Gambarkan grafik dari fungsi
a. y = |x+4| + |2x+6|
b. y = |x2 – x|
(13) Tentukan nilai dari :
a. tg (2 arc sin 3/5)
b. arc sin (cos 2x)
(14) Ubahlah bentuk persamaan parameter berikut dalam bentuk persamaan biasa :
a. x = a cos t dan y = b sin t
b. x = 6t – 12t2 dan y = 2t
(15) Ubahlah bentuk persamaan berikut dalam bentuk polar :
a. x2 + y2 = a2
b. (x2 + y2)2 = ax2y
(16) Ubahlah bentuk persamaan berikut dalam bentuk Cartesius :
a. r = a sin ∅ tg ∅
b. 4(1 – cos ∅)-1
(17) Tentukan fog dan gof jika relasi :
a. f = {(a,b),(b,a)} dan g = {(a,b),(b,a)}
b. f = {(1,2),(2,4),(3,1)} dan g = {(3,2),(5,1),(6,4)}
(18) Tentukan invers dari fungsi :
a. y = 5x – 10 b. y = (6x + 8)/(-7x -10)
(19) Tentukan daerah nilai/range dari fungsi :
a. y = x2 + 8x -10 dengan Df = {x|0 < x < 1}
b. y = sin 2x dengan Df = {x|-π < x < π}
(20) Gambarkan grafik fungsi pada soal no.19
30
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Pertemuan - 9
LIMIT FUNGSI
1. Definisi Intuitif
Misalkan y=f(x) suatu fungsi, a dan L bilangan riil
sedemikian hingga:
• Bila x dekat a tetapi tidak sama dengan a (xa), f(x) dekat ke L
• Bila x mendekati a tetapi xa, maka f(x) mendekati L
• Misalkan f(x) dapat kita buat sedekat mungkin ke L dengan membuat x cukup
dekat a tetapi tidak sama dengan a
• Maka dapat dikatakan bahwa limit f(x) bila x mendekati a adalah L,
Contoh :
, jika dihitung secara numerik maka hasilnya dapat dilihat pada tabel
dan grafik berikut :
0.82 8.02
0.800042.001 79996.0999.1
0.803922.1 7959.09.1
81818.05.2 7778.05.1
83333.03 75.01
)()(
xfxxfx
2. Definisi Limit secara teoritis :
Limit dari f(x) bila x menuju a adalah L R, ditulis
5
4
6xx
4xlim 2
2
2x
31
limx→a
f ( x )=L
f ( x )= x2−4x2+x−6
limx→a
f ( x )=L
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
jika dan hanya jika, untuk e > 0, terdapat d > 0 sedemikian sehingga jika
0 < |x - a| < d maka |f(x) - L| < e
3. Sifat-sifat limit fungsi :
Bila limx→a
f ( x )=Ldan
limx→a
g( x )=M, dengan a sebarang bilangan riil, boleh - dan +
Maka berlaku sifat-sifat berikut ini :
1. limx→a
kf ( x )=k limx→ a
f ( x )=kL, k adalah sebarang bilangan
2. limx→a
( f ( x )±g ( x ))=limx→a
f ( x )±limx→a
g ( x )=L±M (sifat penjumlahan)
3. limx→a
( f ( x ) . g (x ))=limx→ a
f ( x ) . limx→ a
g( x )=L. M (sifat perkalian)
4. limx→a
( f ( x ))n=( limx→a
f (x ))n=Ln
, n bilangan asli (1,2,3…..) (sifat perpangkatan)
5.
limx→a
1g ( x )
= 1lim g( x )
x→a
= 1M
, jika M≠0
6.
limx→a
f ( x )g ( x )
=lim f (x )
x→a
lim g( x )x→a
= LM
, bila M 0 (sifat pembagian)
7. limx→a
n√ f (x )=n√ limx→a
f ( x )=n√L, asalkan
n√L bilangan riil (sifat akar)
8. limx→a
ln f ( x )= ln limx→a
f ( x )=ln L(sifat logaritma natural)
9. limx→a
pf (x )=plimx→a
f (x )=pL
, asalkan PL bil.riil, P sebarang bil. Riil (sifat eksponensial)
10 .Misalkan limx→a
g( x )=L dan limx→L
f ( x )=f (L ) maka
limx→a
f ( g( x ))=f ( limx→a
g( x ))=f (L ). (Hk .Substitusi/ Limit Komposisi )
4. Teorema Limit
1. Teorema Limit trigonometri :
32
limx→0
sin xx
=1
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2. Hukum Apit : Misalkan f(x) g(x) h(x) untuk semua x disekitar a namun x a,
dan
maka
Contoh :
Bukti :
0dan 11
sin1,0Untuk 2 xx
x
Apit). Prinsipan (menggunak 01
sinlim maka
0limdan 0)lim( karena
2
0
2
0
2
0
xx
xx
x
xx
• Limit kiri (limit f(x) bila x menuju a dari kiri) :
• Limit kanan (limit f(x) bila x menuju a dari kanan) :
Teorema : jika dan hanya jika :
Contoh :
33
limx→a
g( x )=Llimx→a
f ( x )=L=limx→a
h( x )
Tunjukkan limx→0
x2sin1x=0 .
−x2≤x2 sin1x≤x2
limx→a−
f ( x )=L
limx→a+
f ( x )=L
limx→a−
f ( x )=L=limx→a+
f ( x )limx→a
f ( x )=L
f ( x )={1 , x≥0−2 , x<0
.
Untuk x>0 , limx→0+
f ( x )= limx→0+
1=1 . limit kanan .
Untuk x<0 , limx→0−
f ( x )= limx→0−
(−2)=−2. limit kiri .
Maka limx→0
f ( x ) tidak ada
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Contoh soal :
(1) lim x→1
( x2+1 )=12+1=2.
(2) lim x→0
x=0 .
(3 ) lim x→ 0
1x2
does not exist .
(4 ) f ( x )={1 , x≥0−1 , x<0
lim x→0
f ( x ) does not exist .
(5 ) limx→3
x2−9x−3
;
Disini f ( x )=x2−9x−3
⇒ f (3) tidak terdefinisi .
Tetapi
f ( x )=x2−9x−3
=( x−3)( x+3 )x−3
=x+3 , untuk x≠3.
Jadi
limx→3
x2−9x−3
=limx→3
( x+3 )=3+3=6 .
LATIHAN
34
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
( a ) limx→1
3 x+54 x−2
= 3. 1+54 .1−2
=82=4
( b ) lim
x→±∞
x+1x
= limx→±∞
(1+ 1x)=1
( c ) limx→2
x2−4x−2
= limx→2
( x+2)( x−2 )( x−2 )
=4
( d ) lim 1/x sin2x = lim 1/x . lim sin2x = 0 . lim sin2x = 0 x x x x
( e ) lim x 2 – x – 2 = lim (x+1)(x-2) = 2 + 1 = 3 x2 x – 2 x2 x – 2
( f ) lim x 3 – 8 = lim (x-2).(x 2 +2x+4) = lim 22 + 2.2 + 4 = 12 x2 x - 2 x2 (x-2) x2
( g ) lim t 2 – 5t + 6 = lim (t-2) (t-3) = (2-3) = -1/3 t2 t2 – t – 2 t2 (t-2) (t+1) (2+1)
( h ) lim x 2 – 1 = lim (x+1) (x-1) = lim x + 1 = 2 x1 x – 1 x1 (x-1) x1 = lim (x+1) (x-1) = lim x + 1 = -2 x-1 -(x-1) x-1 -1
( i ) lim (25 – x2) = (25 – 16) = 9 = 3 x4
( j ) lim x 3 – 27 = lim (x-3) (x 2 +3x+9) = 27 = 9/2 x3 x2 – 9 x3 (x-3) (x+3) 6
( k ) lim (x+h) 2 – x 2 = lim x 2 +2hx+h 2 – x 2 = lim 2hx + h 2 = (2x+h) = 2 h0 h h0 h h0 h ( l ) lim 1 = lim 1 = 1/3 x0 3 + 21/x x0 3 + 0 = lim 1 = 0 x0 3+
( m ) lim ( x+ h ) 3 – x 3 = lim ( x 3 +3x 2 h + 3xh 2 + h 3 ) – x 3 h0 h h0 h = lim 3x 2 h + 3xh 2 + h 3 h0 h = lim ( 3x2 + 3xh + h2 ) = 3x2
h0
( o ) lim ( x2 – 1 ) ( x – 3 ) = lim ( x2 – 1 ) . lim ( x – 3 )
35
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
x 2 x2 x2 = ( 4 – 1 ) . ( 2 – 3 ) = -3
( p ) lim 3x 3 + 5x 2 – 7 = lim 3 + 5/x – 7/x 3 = 3 (dikali 1/x3) x 10x3 – 11x2 + 5x x 10 – 11/x + 5/x2 10
( q ) lim ln ( 1 + x ) = lim (1/x ) (ln ( 1 + x )) x0 x x0 = lim ln ( 1 + x ) 1/x = ln lim ( 1 + x ) 1/x = ln 1 x0 x0
( r ) lim [( x2 + 1 )( 3x – 1 )] = lim ( x2 + 1 ) . lim ( 3x – 1 ) x 2 x 2 x 2 = [ lim (x2) + lim (1)] [ lim (3x) – lim (1)] x 2 x 2 x 2 x 2 = [ lim (x2) + 1 ] [ 3 lim x – 1] x 2 x 2 = [ 22+1 ] [ 3(2)–1 ] = 25
( s ) lim 3x 4 – 8 = lim (3x4 – 8) lim (3x4) – lim 8 x-2 x3 + 24 x -2 = x -2 x -2____ lim (x3+24) lim (x3) + lim 24 x -2 x -2 x -2 = 3 lim (x4) – 8 x -2______ lim (x)3 + 24 x -2 = 3(-2) 4 – 8 = 5 = 2,5 -8+24 2
( t ) lim (2t3 + 15)13 = lim (2t3) + lim (15)13
t-2 t-2 t-2 = 2 lim (t3) + 15 13 = [ 2(-2)3 + 15 ]13 = (-1)13 = -1
( u ) lim ( 2w4 – 9w3 + 19 )-1/2 = lim (2w4) – lim (9w3) + lim (19) -1/2
w5 w5 w5 w5 = 2 lim (w)4 – 9 lim (w)3 + 19 -1/2
w5 w5 = 2 (5)4 – 9(5)3 + 19 -1/2
= (144)-1/2
= 144 1/12
( v ) lim 2f(x) – 3g(x) = 2 lim f(x) – 3 lim g(x) xa f(x) + g(x) xa xa lim f(x) + lim g(x) xa xa = 2(3) – 3(-1) = 9 = 4,5
(3) + (-1) 2
36
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
dengan f(x) = 3 , g(x) = -1
( w ) lim f(x) – f(2) = lim ( 3x 2 – 5 ) – (7) x2 x – 2 x2 x – 2 = lim 3x 2 – 12 x2 x – 2 = lim 3( x+2 )( x-2 ) = 3(2+2) = 12 x2 x - 2 dengan f(x) = (3x2 – 5)
Pertemuan - 10
Kontinuitas Fungsi
1. Definisi :
Fungsi f (x) di sebut kontinu di x = x0 jika :i. f ( x0 ) terdefinisi
ii.limx→x 0
f ( x )ada
iii.limx→x 0
f ( x )= f(x0)
Fungsi f (x) disebut kontinu di x = x0 jika ketiga syarat di atas terpenuhi. Tetapi jika salah satu atau lebih persyaratan tidak terpenuhi maka di sebut diskontinu.
Secara grafik, fungsi f kontinu di x=x0 jika grafik fungsi f pada suatu interval
yang memuat x0 tidak terpotong di titik ( x0 , f ( x0 )). Jika fungsi f tidak kontinu di x0
maka dikatakan f diskontinu di x0. Pada Gambar, f kontinu di x1 dan di setiap titik di
dalam (a , b ) kecuali di titik-titik x2, x3, dan x4. Fungsi f diskontinu di x2 karena
limx→x 2
f ( x ) tidak ada, diskontinu di x3 karena nilai
limx→x 3
f ( x )tidak sama dengan nilai
fungsi di x3 (meskipun keduanya ada), dan diskontinu di x4 karena nilai fungsi di titik ini
tidak ada.
37
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
y = f ( x )
Fungsi f dikatakan kontinu pada interval I jika f kontinu di setiap titik anggota I.
Contoh :
(a). Fungsi f dengan rumus f ( x ) = x2 − 1
x − 1 diskontinu di x = 1 karena f (1) tidak
terdefinisi.
(b). Fungsi Heavyside H yang didefinisikan oleh
H ( x ) = {0 jika x < 0
1 jika x ≥ 0
diskontinu di x = 0 sebab limx → 0
H ( x ) tidak ada.
(c). Fungsi g dengan definisi:
g ( x )= {x2 − 4
x − 2jika x ≠ 2
1 jika x = 2
diskontinu di x = 2 sebab g(2) = 3 sedangkan limx →2
g (x ) = limx → 2
x2 − 4x − 2
= limx → 2
( x + 2 ) = 4.
Namun demikian fungsi g kontinu di x = 1 sebab limx → 1
g (x ) = 3 = g (1 ).█
2. Sifat-sifat dasar fungsi kontinu.
(ii). Fungsi f dikatakan kontinu dari kanan di c jika limx →c+
f (x ) = f (c ) .
Teorema : Jika fungsi f dan g kontinu di a, dan k sebarang konstanta real, maka
f+g, f – g, kf, dan fg kontinu di a. Demikian pula,
fg kontinu di a asalkan
a x1 x2 x3 x4 b
Gambar 3.7.1
38
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Seperti halnya pada hitung limit, dalam kekontinuan juga dikenal istilah kontinu satu sisi. Hal itu diberikan pada definisi berikut ini
Contoh : Diberikan f ( x ) = √1 −x2 . Selidikilah kekontinuan fungsi f.
Penyelesaian:
Jelas f tidak kontinu pada (−∞ , −1 ) dan pada (1 , ∞ ) sebab f tidak terdefinisi pada
interval tersebut. Untuk nilai-nilai a dengan –1 < a <1 diperoleh:
limx →a
f ( x ) = limx → a
√1 − x2= √ limx → a
(1 − x2) = √1 − a2 = f (a )
Jadi, f kontinu pada (1, 1). Dengan perhitungan serupa didapatkan:
limx →−1 +
f (x ) = 0 = f (−1 ) dan
limx → 1−
f (x ) =0= f (1 )
sehingga f kontinu dari kanan di x = 1 dan kontinu dari kiri di x = 1. Jadi, f kontinu
pada [−1,1 ] .█
Contoh :
(a).f ( x ) = x2 − x + 1 kontinu pada R .
Definisi (i). Fungsi f dikatakan kontinu dari kiri di a jika lim
x →a−= f (a )
.
39
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
(b).f ( x ) = x3 −5 x
x2 − 1 kontinu pada {x ∈ R ; x ≠ 1 , x ≠−1 }.
(c). f ( x ) = √ x − 1 kontinu pada [1 , ∞).█
Contoh Soal dan penyelesaiannya :
a. Selidiki kekontinuan fungsi f(x) = 2x + 3 di titik x0 = 1
Jawab : ( i ) f(x0) = f(1) = 2(1) + 3 = 5
(ii) limx→1 2x+3 = 2(1) + 3 = 5
(iii) limx→1 2x+3 = f(1) = 5
Karena ke tiga (3) syarat terpenuhi maka f(x) kontinu pada x = 1
b. Selidiki kekontinuan fungsi f ( x )=
( x2−4 )( x−2)
Jawab : (i) f (2)=
(22−4 )(2−2)
=00 tidak terdefinisi
Karena syarat pertama tidak terpenuhi, maka f(x) diskontinu di x = 2
c. Selidiki kekontinuan fungsi
f ( x )={x2−4x−2
untuk x≠2
4 untuk x=2
Jawab : (i) f (2)=4
(ii) limx→2
f ( x )= limx→ 2
x2−4x−2
=limx→2
( x+2 )( x−2)( x−2)
=4
(iii) limx→2
f ( x )= limx→ 2
x2−4x−2
=limx→2
( x+2 )( x−2)( x−2)
=4= f(2)
Karena ketiga syarat terpenuhi maka f(x) kontinu pada x = 2
Hubungan antara fungsi kontinu dan hitung limit dinyatakan dalam teorema berikut.
40
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Contoh 3.7.9 Hitung limx → 1
ln (1 + x ).
Penyelesaian: Namakan f ( x ) = ln x dan g ( x ) = 1+ x . Karena limx → 1
g ( x ) = 2 dan f(x)
kontinu di x = 2 maka
limx→1
ln (1 +x ) = limx → 1
f (g ( x ) )= f ( limx → 1
g ( x )) = ln ( limx → 1
g (x ))= ln 2.█
Soal Latihan
Untuk soal 1 – 8, tentukan titik-titik di mana fungsi berikut diskontinu.
1. h( x )= √ x + 3
x 2. f ( x )=3√x2 − 1 3.
f ( x )= x+2
x3−1
4. g( x )=x tan x 5. f (s )= 2 s
s2−3 6. h( t )= t2−4
t−2
7.
g( x ) = {3x2 −1 , x > 35 , 1 < x ≤3
3 x + 2 , x ≤ 1 8.
f ( x )={ x , x<02x , 0≤x≤1 /33 x2 , x>1 /3
9. Selidiki kontinuitas f ( x )= 1
1 −x pada [−1 , 5 ]
10.Jika f ( x )= { 2 x , 0≤x ≤3
15 − x2 , 3 < x ≤ 7 maka tunjukkan bahwa f kontinu pada [ 0,7 ].
Untuk soal 11 – 13, tentukan nilai a dan b agar fungsi-fungsi berikut kontinu untuk
pada R.
41
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
11.
f ( x )= {ax2 − 3x + 5
, x >−5
bx + 2 , x ≤−5 12.
f ( x )={tan axtan bx
, x < 0
4 , x = 0
ax + b , x > 0
Pertemuan-11
TURUNAN FUNGSI
1. Definisi : Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat
fungsi yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan
variabel real tunggal, turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari
garis singgung grafik fungsi pada titik tersebut. Secara umum, turunan suatu
fungsi pada sebuah titik menentukan pendekatan linear terbaik fungsi pada titik
tersebut.
Grafik dari sebuah fungsi (garis hitam) dan sebuah garis singgung terhadap fungsi (garis merah). Kemiringan garis singgung sama dengan turunan dari fungsi pada titik singgung
42
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Konsep turunan secara fundamental lebih maju dan rumit daripada konsep yang
ditemukan di aljabar. Dalam aljabar, seorang murid mempelajari sebuah fungsi dengan
input sebuat angka dan output sebuah angka. Tetapi input dari turunan adalah sebuah
fungsi dan outputnya juga adalah sebuah fungsi.
Untuk memahami turunan, seorang murid harus mempelajari notasi matematika. Dalam
notasi matematika, salah satu simbol yang umumnya dipakai untuk menyatakan turunan
dari sebuah fungsi adalah apostrofi. Maka turunan dari f adalah f' (dibaca f aksen).
.
Jika input dari sebuah fungsi adalah waktu, maka turunan dari fungsi itu adalah laju
perubahan di mana fungsi tersebut berubah.
Jika fungsi tersebut adalah fungsi linear, maka fungsi tersebut dapat ditulis dengan
y=mx+b, di mana:
.
Garis singgung pada (x, f(x)). Turunan f'(x) dari sebuah kurva pada sebuah titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut.
43
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Ini memberikan nilai dari kemiringan suatu garis lurus. Jika sebuah fungsi bukanlah
garis lurus, maka perubahan y dibagi terhadap perubahan x bervariasi, dan kita dapat
menggunakan kalkulus untuk menentukan nilai pada titik tertentu. Kemiringan dari
suatu fungsi dapat diekspresikan:
di mana koordinat dari titik pertama adalah (x, f(x)) dan h adalah jarak horizontal antara
dua titik.
Untuk menentukan kemiringan dari sebuat kurva, kita menggunakan limit :
Garis singgung sebagai limit dari garis sekan. Turunan dari kurva f′(x) di suatu titik
adalah kemiringan dari garis singgung terhadap kurva di titik tersebut. Kemiringan ini
ditentukan dengan memakai nilai limit dari kemiringan garis sekan.
Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari fungsi f(x) = x2 pada titik (3,9):
44
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2. Rumus Dasar Turunan :
a. y = Xn turunannya y’ = nXn-1
Contoh : y = 10x3 + 8x2 - x – 3 y’ = 30x2 + 16x -1
y = 1/x2 = x -2 y’ = -2x -3 = -2/x3
y = x = x1/2 y’ = ½ x -1/2 = 1/2x
b. y = c, dengan c adalah konstanta turunannya y’ = 0
Contoh : y = 5 y’ = 0
c. y sebagai fungsi trigonometri :
y = sin x turunannya y’ = cos x
y = cos x turunannya y’ = -sin x
y = tg x turunannya y’ = sec2x
y = ctg x turunannya y’ = -cosec2x
y = secx turunannya y’ = secx tgx
y = cosecx turunannya y’ = -cosecx ctg x
Contoh : y = -3tgx y’ = -3sec2x
y = ctg2x y’ = -2cosec2 2x
y = sec2x y’ = 2sec2x tg2x
y = cosec3x y’ = -3cosec3x ctg3x
y = cos(1-x2) y’ = 2xsin(1-x2)
d. y sebagai fungsi logaritma :
y = ln x turunannya y’ = 1/x
y = glogx turunannya y’ = 1/xlng
45
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Contoh : y = 3logx 1 / x ln3
y = ln 2x 1 / 2x
e. y sebagai fungsi eksponen :
y = ax turunannya y’ = ax ln a
y = ex turunannya y’ = ex
Contoh : y = 2x y’= 2xln 2
y = ex y’ = ex
y = x2 – e3x y = 2x – e3x
SOAL LATIHAN
1. Tentukanlah f ‘(x) fungsi-fungsi berikut ini.
a. f(x) = x2 + x b. f(x) = cos x
c. f(x) = (5x2 – 1) (3x – 2) d. f(x) = cos x sin x
2. Buktikan jika f(x) = x∛x2 maka f’(x) = 5/3 . x∛x2
Pertemuan - 12
TURUNAN FUNGSI (LANJUTAN)
1. Aturan Rantai Untuk Fungsi Tersusun
Untuk fungsi-fungsi yang bentuknya rumit, di mana y adalah fungsi dari u (atau
v), u dan v merupakan fungsi dari x, maka turunannya dicari dengan mengembalikannya
ke rumus dasar. Cara pengembaliannya adalah sebagai berikut :
1). y = U y’ = (U)’
Contoh : a) y = x3 + 2x2 + 4x + 6
=> y’ = 3x2 + 4x + 4
b) y = 23√ x2
+ 4/x + 7x + 16
= 2x2/3 + 4x-1 + 7x1/2
46
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
=> y’= 2.2/3x-1/3 – 4x-2 + 7. 1/2x-1/2
= 4 _ - 4 + 7_
33√ x x2 2x
c) y = 3√ x2+1 = ( x2 + 1 )1/3
=> y’ = 1/3 (2x) (x2+1)-2/3
= 2x_____
3 3√( x2+1 )2
2). y = U V y’ = U’ V’
Contoh : y = sin 2x + cos 2x
y’ = 2cos2x – 2sin2x
Contoh : y = tg3x – ctg23x
y’ = 3sec23x + 6cosec23x . ctg23x
dimana : Ctg23x = ctg3x . ctg3x
U = ctg3x , U’ = -3cosex23x
V = ctg3x , V’ = -3cosex23x
y’ = U’V + UV’
= -3cosex23x . ctg3x + ctg3x . -3cosex23x
= -6cosex23x . ctg23x
3). y = U.V y’ = U’V + UV’
Contoh : y = ( x2+1 ) ( 3x3–4x )
U = X2+1 , U’ = 2x
V = 3x3-4x , V’ = 9x2-4
y’ = U’V + UV’
= 2x . (3x3-4x) + (x2+1) . (9x2-4)
= 6x4 – 8x2 + (9x4-4x2+9x2-4)
= 15x4 – 3x2 – 4
Contoh : y = x3.2x
U = X3 , U’ = 3x2
V = 2x , V’ = 2xln2
y’ = U’V + UV’
= 3x2 . 2x + x3 . 2xln2
Contoh : y = 3x2.ex.tgx
47
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
U = 3x2 , U’ = 6x
V = ex , V’ = ex
W= tgx , W’ = sec2x
Y’ = U’VW + UV’W + UVW’
= 6x.ex.tgx + 3x2.ex.tgx + 3x2.ex.sec2x
Contoh : y = ( x2+1 ) ( 3x+4 )3
U = x2+1 , U’ = 2x
V = (3x+4)3 , V’ = 9(3x+4)2
y’ = U’V + UV’
= 2x.(3x+4)3 + (x2+1).9(3x+4)2
= ( 9x2+24x+16 ).(15x2+8x+9)
= 135x4+432x3+513x2+344x+144
Contoh : y = sinx.coshx
U = sin x , U’ = cosx
V = coshx , V’ = -sinhx
y’ = U’V + UV’
= cosx.coshx - sinx.sinhx
Contoh : y = sin2x.tghx
U = sin2x , U’ = -sin2x.cos2x
V = tghx , V’ = sechx
y’ = U’V + UV’
= cos2xsin2x . tghx + sin2xsechx
Dimana : sin2x = sinx . sinx
U = sinx , U’ = cosx
V = sinx , V’ = cosx
y’ = U’V + UV’
= cosx.sinx + sinx.cosx
= cos2x.sin2x
Contoh : y = coshx2 . cosx2
U = coshx2 , U’ = -2xsinhx2
V = cosx2 , V’ = -2xsinx2
48
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
y’ = U’V + UV’
= -2xsinhx2.cosx2 - coshx2.2xsinx2
= -2x {(sinhx2.cosx2 + coshx2.2xsinx2)}
Contoh : y = ( 3x2+1 ) ( sec2x )
U = 3x2+1, U’ = 6x
V = sec2x , V’ = 2sec2xtg2x
y’ = U’V + UV’
= (6x).(sec2x) + (3x2+1).(2sec2xtg2x)
= 2sec2x { 3x + (3x2+1).tgx }
Dimana : sec2x = secx.secx
U = secx , U’ = secxtgx
V = secx , V’ = secxtgx
y’ = U’V + UV’
= secxtgx.secx + secx.secxtgx
= sec2xtgx + sec2xtgx
= 2sec2xtgx
4). y = U/V y’ = U’V – UV’ V2
Contoh : y = _x 2 +1_
x+4
U = x2+1 , U’ = 2x
V = (x+4)1/2 , V’ = ½(x+4)-1/2
y’ = U’V – UV’ = (2x)(x+4) 1/2 – {(x 2 +1).1/2(x+4) -1/2 } V2 x + 4
= 2x.x+4 – 1 .(x2+1) 2 x+4______ x + 4
Contoh : y = x 2 +1__ x + lnx
U = x2+1 , U’ = 2x
V = x + lnx , V’ = 1 + 1/x
y’ = 2x.(x+lnx) – (x 2 +1).(1+1/x)
49
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
(x + lnx)2
= 2x 2 +2xlnx – x 2 +x+1+1/x x2+2xlnx+lnx2
Contoh : y = tg2x = sin2x cos2x
U = sin2x , U’ = 2cos2x
V = cos2x , V’ = -2sin2x
y’ = 2cos2x.cos2x – sin2x . -2sin2x ( cos2x )2
= 2 ( cos 2 2x+ sin 2 2x ) = 2 = 2 sec22x Cos22x cos22x
Dimana : cos22x+ sin22x = 1
1/cos22x = sec22x
5). Aturan Rantai
Jika y = f(x) merupakan suatu fung si tersusun, yaitu y = g(u) dan u = h(x) maka untuk
turunannya dicari dengan cara :
dy = dy . du dx du dx
Contoh : y = 2u4 – 4u2 – 5u dan u = 4x3 + 3x
Maka :
dydx
=dydu
.dudx
=(8 u3−8 u−5)(12 x2+3 )
2. Turunan dari Fungsi Invers
Teorema : misal y = f(x) maka x(y) = f-1(y) disebut Fungsi Invers. Turunan dari Fungsi
Invers x(y) adalah x’(y) =
1f '( x ) atau
dxdy
= 1dy
dx
Teorema : Turunan fungsi f (x) = xr, r rasional adalah :
f(x) = xr => f’(x) = rxr-1
contoh :
Diberikan suatu fungsi f(x) = 3√( x2−2 x )2= (x2 – 2x)2/3, maka
50
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
f’(x) =
23( x2−2 x )
−13 (2 x−2 )
=
4 ( x−1)
33√x2−2 x
, x≠{0,2}
g(x) = cos 3√ tan x=cos ( tan x )
13
g’(x) = - sin ( tan x)
13 .
13( tan x )
−23 sec2 x
=
-
sin 3√ tan x . sec2 x
33√( tan2 x )
,
x≠12
π+kπ , k bulat
SOAL LATIHAN DAN JAWABAN
Tentukan Turunan dari :
1. f(x) = √ 1−x1+x
2. f(x) = √ x sin x
3. f(x) = 3√sin√x
Jawab :
1) f(x) = √ 1−x1+x
=( 1−x1+x )
12
=
f’(x) =
12 ( 1−x
1+x )−12 .(−1)(1+x )−(1−x )1
(1+x )2
=
12 ( 1−x
1+x )−12 .{−1−x−1+x
(1+ x )2 }
=
12 ( 1−x
1+x )−12 .
−2(1+x )2 =
51
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
−1
(√1−x1+x )(1+x )2
=−1
(1+x )2 .(1−x )
12
(1+x )12
−1
(1+x )32 (1−x )
12
2) f(x) = √ x sin x=( x sin x )1
2
f’(x) =
12( x sin x )
−12 (1. sin x+s cos x )
12( x sin x )
−12 (sin x+x cos x )
3) f(x) = 3√sin√x=(sin√ x )
13
f’(x) =
13( sin√x )
−23 . cos√ x (
12
x−1
2 )
16
x−1
2(sin√ x )−2
3 .cos √x
cari
dydx dari x3 + y2 + x2 y3=3
di (1,1)
df ( x , y )dx
=3 x2+2 ydydx
+2 xy 3+3 y2 x2 dydx
=0
di (1.1)
3+2dydx
+2+3dydx
=0
5+5dydx
+0
jika diminta untuk mencari
dydx , maka
5
dydx = – 5 , maka
dydx = –1 .
52
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
PERTEMUAN 13
TURUNAN FUNGSI (LANJUTAN)
1. Turunan Fungsi Implisit
Fungsi implisit adalah fungsi yang berbentuk f (x,y)= 0 atau f(x,y)=c. Maka cara
mencari dy/dx dari fungsi implicit adalah sebagai berikut:
Untuk memudahkan pemahaman , maka akan langsung diberikan beberapa contoh.
Contoh:
1) x2 + y2= 25 (fungsi Implisit)
dydx
=2 x+2 ydydx
=0
2 x+2 ydydx
=0
2 ydydx
=−2 x
dydx
=−2 x2 y
dydx
=−xy
2) jika x2 + y2 – 2x – 6y + 5 = 0
tentukan
dydx
dand2 ydx2
di titik
x=3y=2
Jawab :
x2 + y2 – 2x – 6y + 5 =0
2x + 2y
dydx
−2−6dydx
=0
(2y - 6)
dydx =2 – 2x
53
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2 (y-3)
dydx =2(1-x)
dydx =
1−xy−3
di (3,2)
dydx
=−2−1
=2
d2 ydx2
= ddx ( 1−x
y−3 )=( y−3 )(−1 )−(1−x )(1)
dydx
( y−3 )2
¿(3− y )−(1−x )
dydx
(2−3)2
¿(3−2)−(1−3 ) .2
(2−3)2
¿1−(−2 )2
1=5
3) f(x,y)= x + xy2 – x sin y
(atau, x + xy2 = x sin y)
cari
dydx dan
d2 ydx2
Jawab : (Coba sendiri yah, buat latihan .... )
2. Penurunan dengan Bantuan Logaritma
Untuk menurunkan Fungsi yang berpangkat Fungsi, dapat digunakan penurunan dengan
bantuan logaritma.
Jika diketahui z = f(u,v)= uv, dimana u,v adalah fungsi dalam x maka
dfdx dapat dicari
dengan 2 cara:
1. z = uv
ln z = ln uv
54
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
ln z = v ln u
diturunkan ke-x:
1z
dzdx
=dvdx
. lnu+vu
dudx
dzdx
=uv (dvdx
ln u+vu
dudx )
2. z = uv
z = eln uv
=ev ln u
dzdx
=ev lnu ( dvdx
lnuvu
dudx )
uv( dvdx
lnu+ vu
dudx )
contoh:
Diketahui z = xx
Cara pertama:
z = xx
ln z = ln xx
ln = x ln x
1z
dzdx
=1 . ln x+ xx
dzdx =xx (ln x +1)
Cara kedua:
z = xx
z = eln X X
=ex ln x
dzdx
=ex ln x(1 ln x+ xx )
e x ln x (ln x+1 )xx ( ln x+1)
PERTEMUAN 14
55
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
TURUNAN FUNGSI (LANJUTAN)
1. Mendeferensialkan Persamaan Bentuk Parameter
x= f ( t )y=g ( t ) t = parameter
dydx
= limΔx−0
ΔyΔx
= limΔt−0
Δy /ΔtΔx /Δt
=limΔt−0
Δy /Δt
limΔt−0
Δx /Δt=dy /dt
dx /dt
Jika
dydx
= y '
dydt
=Y¿
dxdt
=X¿
y’=
Y¿
X¿
maka
d2 ydx2
= ddx (
dydt
dxdt)= d
dt (dy
dtdx
dt). dt
dx
=
dxdt
d2 ydt2−
dydt
d2 xdt2
1dx
dt
(dxdt)2
= y = { { {x} cSup { size 8{ cdot } } {y - {}} cSup { size 8{ cdot cdot } } {y} cSup { size 8{ cdot } } {x} cSup { size 8{ cdot cdot } } } over { left ( {x} cSup { size 8{ cdot } } right ) rSup { size 8{3} } } } } { ¿ y '= y
¿
x¿
Contoh:
1) x= 2 – t
y=t2 – 6t + 5
maka y’ =
dydx
= y¿
x¿
56
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
dxdt
= y¿
=2 t−6
dxdt
=x∘=−1
y '=dydx
=2 t−6−1
=6−2t=2 (2−t )+2
= 2x+2
= 2(x+1)
2. Mendeferensialkan Fungsi dengan Peubah Lebih Dari Satu
Secara umum jika diketahui z adalah funsi dari u1, u2, u3, …, un, dan u1, u2, u3,
…, un adalah fungsi dari x, maka
dzdx
= ∂ z∂ u1
.du1
dx+ ∂ z∂u2
.du2
dx+ .. .+ ∂ z
∂ un
.dun
dx
∂ z∂u = derifatif parsiil pertama dari z ke u
artinya peubah lain kecuali u dianggap konstan.
Contoh:
z = x2+y3+x2y3
dzdx
=z '=2 x+3 y2 dydx
+2 xy 3+3 y2 x2dydx
∂ z∂ x
=zx=2 x+2 xy 3
∂ z∂ y
=zy=3 y2+3 y2 x2
57
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
2)
x=t−sin ty=1−cos t 0<t<
x∘=
dxdt
=1−cos t
y∘=dy
dt=sin t
y '=sin t1−cos t
=sin ty
sin t dinyatakan dalam y
y= 1 – cos t
cos t = 1 – y (sin2t + cos2t = 1)
sin t = √1−cos2 t
√1−(1− y )2 =√1−(1−2 y+ y2)
√1−1+2 y− y2=√2 y− y2
y’=
1y√2 y− y2
PERTEMUAN 15PERTEMUAN 15
BEBERAPA APLIKASI TURUNANBEBERAPA APLIKASI TURUNAN
58
fs naik
fs turun
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
1. FUNGSI NAIK DAN TURUN1. FUNGSI NAIK DAN TURUN
Definisi :
Suatu fungsi f(x) dikatakan naik di titik x = x0 , jika dapat ditunjukkan bilangan
pos kecil h sedemikian, sehingga untuk setiap titik tertentu x1 < x2 yang terletak dalam
interval (x0-h , x0+h) berlaku : f(x1) < f(x2) .
Suatu fungsi f(x) dikatakan turun di titik x = x0 , jika dapat ditunjukkan bilangan
pos kecil h sedemikian, sehingga untuk setiap titik tertentu x1 > x2 yang terletak dalam
interval (x0-h , x0+h) berlaku : f(x1) > f(x2) .
Untuk pemudahkan pemahamannyad diberikan skema pada gambar 3.1.
Skema :
x0-h x1 x0 x2 x0+h
x0-h x1 x0 x2 x0+h
Gambar 3.1. Skema Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Dalil :
Jika f ' ( x0) > 0 y = f (x) naik di x = x0
f ' ( x0) < 0 y = f (x) turun di x = x0
59
+-+-
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
f ' ( x0) = 0 titik stasioner dari fungsi f tercapai
f } } \( x rSub { size 8{0} } \) `<`0} {¿ ¿¿ maka titik (x0 , f(x0)) titik maksimum
f } } \( x rSub { size 8{0} } \) `>`0} {¿ ¿¿ maka titik (x0 , f(x0)) titik minimum
Contoh :
f ( x )=2 x4−4 x2+3
Tentukan semua ekstrim relatif dari fungsi f
Jawab :
f (x) = 2x4 – 4x2 + 3
f’ (x) = 8x3 – 8x
= 8x (x2 – 1)
f” (x) = 24x2 – 8
Titik stasioner tercapai jika f’’(x) = 0
f’ (x) = 8x (x2 – 1) = 0
= 8x (x+1) (x-1) = 0
x1 = 0 ; x2 = 1 ; x3 = -1
f(0) = 3 ; f(1) = 1 ; f(-1) = 1
-1 0 1
f” (0) = -8 < 0 maka (0, 3) titik maksimum
f” (1) = 16 > 0 maka (1, 1) titik minimum
f” (-1) = 16 > 0 maka (-1, 1) titik minimum
Sebelum mempelajari soal-soal lebih lanjut, akan diberikan terlebih dahulu
teorema-teorema yang mendukung fungsi naik maupun fungsi turun.
60
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Teorema Uji Keturunan Kedua untuk KecekunganTeorema Uji Keturunan Kedua untuk Kecekungan
Misal f fungsi yang mempunyai turunan kedua pada selang I (terbuka)
1. Jika f } } \( x \) `>`0} {¿¿¿ Grafik f cekung ke atas pada I
2. Jika f } } \( x \) `<`0} {¿¿¿ Grafik f cekung ke bawah pada I
Definisi Titik Belok (Ekstrim)
f fungsi kontinu pada selang terbuka I a ∈ I . Titik (a , f (a )) dikatakan titik belok jika
dipenuhi 2 syarat berikut :
1. Terdapat perubahan kecekungan dari grafik fungsi f disekitar x = a
2. Terdapat garis singgung pada grafik fs f di (a , f (a ))
Contoh :
f ( x )=5 x3−3 x5+2
f ' ( x )=−15 x4+15 x2=0
x2(15−15 x2 )
(a) Tentukan selang f cekung ke atas dan f cekung ke bawah
(b) Tentukan semua titik ekstrimnya
Jawab :
f ( x )=5 x3−3 x5+2 , x ∈ R
f ' ( x )=15 x2−15 x4 , x ∈ R
f } } \( x \) ``= 30 x - 60 x rSup { size 8{3} } ~,`x` func `R} {∈ ¿¿¿
= −60 x ( x2−1
2)
= −60 x ( x+ 1
2√2 ) ( x−1
2√2
x1=0 x2=−12√2 x3=
12√2
f (0)=2 ;f (−1
2√2 )=2−7
8√2
;f ( 1
2√2 )=2+ 7
8√2
61
TitikEkstrim
TitikEkstrim
TitikEkstrim
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
0
−12√2
12√2
x<−12√2 −1
2√2<x<0 x>1
2√2
(a) f cekung ke atas :
(−n ,−12√2) ; (0 ,
12√2)
f cekung ke bawah :
(−12√2 , 0) ; ( 1
2√2 , n)
(b) Karena f”(x) ada di x ∈ R dan disekitar x=−1
2√2 , x=0 , x=1
2√2
ada
perubahan kecekungan, maka titik ekstrimnya
(−12√2 , 2−7
8√2) ; (0 , 2 ) ; ( 1
2√2 , 2+ 7
8√2)
2. Garis singgung dan Garis Normal
Untuk menentukan garis singgung suatu kurva, dapat menggunakan teorema-teorema
berikut ini :
a. Teorema Rolle
Misalkan f memenuhi syarat :
+ + - - + + - -
62
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
a) Kontinu pada selang tertutup (a, b)
b) Mempunyai turunan pada selang terbuka (a, b)
c) f (a) = f (b)
Maka terdapat suatu c ∈ (a , b ) Э f’ (c) = 0
(Teorema ini menjamin adanya titik-titik pada grafik f(x) dimana f’ (x) = 0 atau
garis singgung mendatar).
Skema :
f’(c) = 0
f (c)
f
f (a) = f (b)
a c b
Gambar 3.2. Skema Teorema Rolle.
b. Teorema Nilai Rata-rata
Misalkan f memenuhi syarat :
d) Kontinu pada selang tertutup (a, b)
e) Mempunyai turunan pada selang terbuka (a, b)
Maka terdapat suatu c ∈ (a , b ) sehingga f ' (c )=
f (b )−f (a )b−a
(Teorema ini menjamin adanya titik pada f yang garis singgung // dengan ruas garis
yang menghubungkan titik (a, f(a)) dengan (b, f(b)).
63
(b, f (b))
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
Skema :
f’(c)
f (c)
f (b)
f (a)
a c b
b – a
Gambar 3.3 Skema Teorema
Nilai Rata-rata.
c. Teorema, Rumus Tayor
Misal fungsi f mempunyai turunan ke-(n+1) pada selang terbuka I yang memuat
titik x dan x0 , maka f(x) dapat diuraikan dalam bentuk :
f(x)= f ( x0)+
f ' ( x0)1!
( x−x0 )+f \( x rSub { size 8{0} } \) } over {2!} } \( x - x rSub { size 8{0} } \) rSup { size 8{2} } +~ dotsaxis ~+{}} { ¿¿¿
f (n)( x0 )n !
( x−x0 )n+
f (n+1 )(c )(n+1 )!
( x−x0 )n+1
c terletak antara x dan x0 .
Dapat ditulis :
f ( x )=Pn ( x )+Rn ( x )
Dimana :
Pn(x) = suku banyak Taylor berderajad n
Rn(x) =
f (n+1 )(c )(n+1 )!
( x−x0 )n+1
= suku sisa uraian Taylor
Contoh :
Deretkan dengan R. Talyor f(x) = sin x di x0 = 0
Jawab :
64
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
f(x) = sin x f (0) = 0
f’(x) = cos x f’(0) = 1
f”(x) = -sin x f”(0) = 0
f3(x) = -cos x f3(0) = -1
f4(x) = sin x f4(0) = 0
f5(x) = cos x f5(0) = 1
f(x)= f (0)+
f ' (0)1!
x+ f \( 0 \) } over {2!} } x rSup { size 8{2} } +~ dotsaxis } {¿¿¿
= 0+1 . x+0+
(−1 )3 !
x3+ ⋯
= x− x3
3 !+ x5
5 !− ⋯
Deret Taylor dimana x0 = 0 dinamakan Deret Mac Laurin.
Contoh :
Diket : f(x)=x3-9x2+15x-5
Tentukan semua titik ekstrimnya.
Jawab:
f'(x) = 3x2-18x+15
Stasioner jika f'(x) = 0, maka Stasioner jika f'(x) = 0, maka 3x2-18x+15 =0 atau =0 atau x2-6x+5 = 0.
Sehingga (x-5)(x-1)=0, x1 = 5, x2 = 1..
f''(x) = 6x – 18 , maka f''(5) > 0, dan f''(1) < 0.f''(x) = 6x – 18 , maka f''(5) > 0, dan f''(1) < 0.
Jadi ekstrim minimum terjadi di titik (5, 12) dan ekstrim maksimum di titik (1,-12).Jadi ekstrim minimum terjadi di titik (5, 12) dan ekstrim maksimum di titik (1,-12).
65
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
3. Bentuk-bentuk Tidak Tertentu3. Bentuk-bentuk Tidak Tertentu
Yang dinamakan bentuk-bentuk tak tertentu adalah bentuk-bentuk berikut:Yang dinamakan bentuk-bentuk tak tertentu adalah bentuk-bentuk berikut:
00
; ∞∞ ; 0 .∞ ; ∞−∞ ; 1∞ ; 00 ; ∞0
Aturan dari de l’ Hospital :
1. Diketahui f(x) dan g(x) kontinu dan dapat dideferensialkan sebanyak n kali disekitar
x = a.
f (a )= f ' (a )=f \( a \) =` dotsaxis `=f rSup { size 8{ \( n - 1 \) } } \( a \) =0} {¿
g(a )=g ' (a )=g \( a \) =` dotsaxis `=g rSup { size 8{ \( n - 1 \) } } \( a \) =0} { ¿Sedang f (n) (a) dan g (n) (a) salah satu atau keduanya tidak nol, maka :
limx→a
f ( x )g ( x )
=f (n)(a )g(n)( a)
2. Kecuali untuk bentuk
00 , aturan dari de l’ hospital bisa juga dipakai untuk bentuk
∞∞ .
f (a )= f ' (a )=f \( a \) = dotsaxis =f rSup { size 8{n - 1} } \( a \) = infinity } {} # g \( a \) =g' \( a \) =g (a )=⋯=gn−1 (a )=∞ ¿Sedang f (n) (a) dan g (n) (a) salah satu atau keduanya tidak tak berhingga, maka :
limx→a
f ( x )g ( x )
=f (n)(a )g(n)( a)
Contoh:
1.lim
x→2
x2−x−22−x →
00
= lim
x→ 2
2 x−1−1
=−3
2.lim
x→0
sin x2
sin2 x→
00
= lim
x→0
2 x cos x2
2 sin x cos x →00
= lim
x→0
2 x cos x2
sin 2 x →00
66
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
= lim
x→ 0
2cos x2−(2x ) (2x )sin x2
2cos2 x
=
2. 12
=1
3.lim
x→∞
x2+ x3 x2+1
→∞∞
= lim
x→∞
2 x+16 x →
∞∞ =lim
x→∞
26=
13
=
limx→∞
2xx+ 1
x6 xx
=26=
13
Contoh:
1.
limx→ Π
2
ln( x−Π2)
tan x
=
limx→ π
2
1x−π /2
sec2 x =
limx→ π
2
cos2 xx−π /2 =
limx→ π
2
1/2(cos2 x+1 )x−π /2 =
limx→ π
2
1/2(−2 sin 2 x )1 = 0
2.limx→0
ex−1x2
= limx→0
e x
2 x=lim
x→0
ex
2=1/2
3.lim
x→∞
x2
ℓx−1
= limx→∞
2 x
ex=
limx→∞
2
e x=0
67
Program Studi Teknik Informatika, FTKI, Universitas Nasional
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yusuf Yahya, D. Suryadi H.S., Agus S., Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1995
[2] Frank Ayres, Differential and Integral Calculus 2/ed, McGraw-Hill Book Company, NewYork, 1978.
[3] Leithold, L ., 1972, The Calculus with Analitic Geometry, Harper International Edition, Harper and Row, Publishers, New York, Hagerstown, San Francisco, London.
[4] Martono, K., 1970, Modern Control Engineering, Prentice-Hall., Englewood Cliffs, New Jersey.
Kreyzig, E., 1983, Advanced Engineering Mathematics, John Wiley and Sons, Inc, Canada.
68