kaktus butet

23
Kaktus Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa ? Kaktus Ferocactus pilosus Klasifikasi ilmiah Keraja an: Plantae Divisi : Magnolioph yta Kelas: Magnoliops ida Ordo: Caryophyll ales Famili : Cactaceae Juss. Marga Lihat Taksonomi kaktus Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae .

Upload: esvi-bhooyuu-rajagukguk

Post on 05-Dec-2014

159 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: kaktus butet

KaktusDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

?Kaktus

Ferocactus pilosus

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Caryophyllales

Famili: CactaceaeJuss.

Marga

Lihat Taksonomi kaktus

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga

famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.[1] Kaktus biasa ditemukan di

daerah-daerah yang kering (gurun).[1] Kata jamak untuk kaktus adalah kakti.[2] Kaktus

memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam

Page 2: kaktus butet

tanah.[1] Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.[1] Kaktus juga

memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat

mengurangipenguapan air lewat daun.{[3] Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada

waktu yang lama tanpa air.[3]

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1 Sejarah

2 Habitat

3 Morfologi

4 Hama dan penyakit

5 Kegunaan kaktus bagi manusia

6 Konservasi kaktus

7 Referensi

8 Pranala Luar

[sunting]Sejarah

Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa

menemukan Dunia Baru. [4]Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut

hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. [4]Referensi pertama mengenai tanaman

kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural

de las Indias (1535). [4] Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y

Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah

yang unik.[4] Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan

Tengah. [4] Genus kaktus pertama yang diimpor

ke Eropa adalah Melocactus. [4] Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus,

memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos.[4] Dalam

bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.[4]

[sunting]Habitat

Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun.

[5] Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumputkering, hutan meranggas, atau

padang rumput.[5] Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.[5]

[sunting]Morfologi

Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan

persediaan air di batangnya.[5] Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang

besar dan memiliki bentuk yang bervariasi.[5] Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang

gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.[5] Tumbuhan ini membuka stomatanya di

Page 3: kaktus butet

malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik.[5] Pada malam

hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk

digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).[5] Banyak spesies

dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam.[5] Duri tersebut merupakan

modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora.[5] Bunga

kaktus yang berfungsi dalamreproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan

melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga[5].

Kaktus dengan duri yang panjang serta tajam.

[sunting]Hama dan penyakit

Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan.

[6] Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu

dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan.

[6] Hama yang sering menyerang kaktus adalahtungau (Tetranychus urticae)

dan kutu yang menghisap cairan kaktus.[6] Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga

dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar matahari.[6] Apabila kaktus yang biasa

diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar

matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat

pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.[6]

[sunting]Kegunaan kaktus bagi manusia

Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah

satunya adalah Opuntia [7] . Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang

mudanya.[7] Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de

tuna[7] Sementara itu, batang muda Opuntiayang dikenal sebagai nopalitos akan dikuliti

dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang

ini, Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan obat-obatan.

[8] Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan sebagai bahan

dasar tepung untuk pembuatan roti.[5]Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan

karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung.[5] Bagian akar dari Echinocactus

Page 4: kaktus butet

platycanthus juga diolah dalam cairan gula untuk dijadikan permen.[5] Bagian akar

berkayu ataupun pembuluh vaskular yang mengandung lignin dari kaktus juga

dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar.[5]

[sunting]Konservasi kaktus

Dewasa ini, berbagai spesies kaktus terancam punah karena adanya perusakan habitat

alaminya dan eksplorasi berlebihan yang dilakukan manusia.[9] Dulunya, kaktus diimpor

dalam jumlah besar ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Jepang karena termasuk

komoditi yang menguntungkan.[9] Namun, perdagangan kaktus tersebut mulai dihentikan

sebelum Perang Dunia II.[9]Saat ini, kaktus termasuk di dalam daftar Apendiks I dan II

Convention on Internasional Trade in Endangered Species (CITES) yang memberikan

proteksi kepada tanaman ini.[9] CITES juga menggalakkan usaha propagasi buatan untuk

melestarikan kaktus.[9] Tanaman hasil propagasi atau perbanyakan buatan merupakan

tanaman yang berasal dari biji, propagula, maupun stek yang ditanam pada lingkungan

terkontrol.[9] Beberapa negara juga melarang dengan keras perdagangan kaktus, terutama

ke luar negeri.[9] Beberapa usaha konservasi kaktus pun telah dilakukan, di antaranya

adalah pelestarian ex situ di dalam tanaman botani.[9]Hal.128-138

[sunting]Referensi

1. ^ a b c d (Inggris)Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of

California Press. ISBN 978-0-520-23157-3.Hal.68-70

2. ̂  (Inggris)B.J. Nicol (2007). Life as a Cactus. Xulon Press. ISBN 978-1-60266-265-

0.Hal.1

3. ^ a b {en}}Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California

Press. ISBN 978-0-520-23157-3.Hal.23-24

4. ^ a b c d e f g h (Inggris)Anderson, Edward F. (2001). The Cactus Family. Timber

Press, Incorporated. ISBN 0-88192-498-9.

5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Inggris)Subik R, Kunte L (2003). The Complete Encyclopedia

of Cacti. Rebo Publisher. ISBN 90-366-1494-5.

6. ^ a b c d e {{en}Kelly J, Olsen M (Oktober 2008).

[cals.arizona.edu/pubs/garden/az1399.pdf "Problems and Pests of Agave, Aloe,

Cactus and Yucca"]. College of Agriculture and Life Sciences, The University of

Arizona.

7. ^ a b c (Inggris)Candelario Mondragón-Jacobo, Salvador Pérez-González,

(2002). Cactus (Opuntia spp.) as forage. Food & Agriculture Organization of the

United Nations. ISBN 978-92-5-104705-7.

Page 5: kaktus butet

8. ̂  (Inggris)VIGUERAS GAL, Ortillo LP (December 2001). "USES OF OPUNTIA

SPECIES AND THE POTENTIAL IMPACT OF CACTOBLASTIS CACTORUM

(LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) IN MEXICO".Florida Entomologist 84 (4): 493-8.

9. ^ a b c d e f g h (Inggris)Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of

California Press. ISBN 978-0-520-23157-3.

[sunting]Pranala Luar

Cactipests

Wikimedia

Commons memiliki galeri

mengenai:

Kaktus

Kategori: 

Botani

Tumbuhan

Menu navigasi

Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Versi terdahulu

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Cetak/ekspor

Peralatan

Bahasa lain

العربية Aymar aru

Azərbaycanca

Беларуская

Page 6: kaktus butet

Беларуская (тарашкевіца)

Български

বাং��লা�

བོ� ད་ཡི� ག Català

Tsetsêhestâhese

Česky

Dansk

Deutsch

English

Esperanto

Español

Euskara

فارسی Suomi

Français

Galego

ગુ�જરા�તી�

עברית Hrvatski

Hornjoserbsce

Kreyòl ayisyen

Magyar

Ido

Íslenska

Italiano

日本語

Basa Jawa

ქართული

Қазақша

한국어

Latina

Lietuvių

Latviešu

मरा�ठी�

Bahasa Melayu

Nederlands

Norsk nynorsk

Norsk bokmål

ਪੰ�ਜਾ�ਬੀ�

Polski

پنجابی Português

Runa Simi

Română

Русский

Srpskohrvatski / српскохрватски

Simple English

Slovenčina

Slovenščina

Српски / srpski

Page 7: kaktus butet

Basa Sunda

Svenska

தமி�ழ்

తెలు�గు�

Тоҷикӣ

ไทย

Tagalog

Türkçe

Українська

Tiếng Việt

יִידיש 中文

Bân-lâm-gú

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 16.34, 13 Februari 2013.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan

mungkin berlaku. Lihat 

Kaktus (diambil dari bahasa Yunani: Kaktos)   adalah  nama   yang  diberikan untuk   anggota   tumbuhan   berbunga famili   Cactaceae   . Kaktus      dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah   yangkering (gurun).   Kata   jamak   untuk   kaktus adalah kakti . Kaktus   memiliki   daun   yang   berubah   bentuk menjadi durisehingga dapat mengurangi  penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. (Wikipedia

   Tumbuhan kaktus merupakan jenistumbuhan yang hidup di daerah kering atau kurang air.Oleh karena itu,  kaktus   memiliki batang yang banyakmengandung air. Air tersebut berguna   untuk cadangandi musim   kering. Di samping itu, bentuk daun kaktus pun kecil, seringkali berbentuk duri. Dengan bentukseperti itu, kaktus dapat mengurangi penguapan   airdari dalam tubuh.

KAKTUS (Ferocactus Pilosus)

Page 8: kaktus butet

Klasifikasi Ilmiah:

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Caryophyllales

Famili: Cactaceae

Kaktus adalah tumbuhan favoritku. Kenapa? Karena kaktus itu unik, keren, dan aku merasa ada kemiripan antara

kaktus dan diriku. Jangan pikir kalau wajahku berduri-duri seperti kaktus! Wajahku mulus kok, layaknya manusia..

Terus, dari apa dong? Yah pokoknya ada deh, hehe…

Wahai para manusia, cintailah kaktus!!

Lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Dari 100 an marga, kaktus dikelompokan menjadi 3 suku:

Preskioidea, Opuntodeae dan Cereoidea. Jenis Preskioidea biasanya mempunyai daun dan berduri.

Jenis kaktus tertentu seperti Hylocereus undatus ternyata dapat berbuah dan bisa dimakan. Salah satunya buah naga

yang bercitarasa manis, asam dan segar.

Dibalik aroma segarnya buah naga kaya manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan

penyeimbang gula darah. Buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, karbohidrat dan tinggi serat yang

dapat memperlancar proses pencernaan dan mampu pengikat zat karsinogen penyebab kanker.

Kaktus pir berduri memiliki bentuk pipih dan gilig (bundar) dengan dua tipe duri dan mereka memproduksi bunga serta

buah. Masyarakat Meksiko sudah sejak lama mengobati penyakit dan keluhan ringan dengan kaktus. Suku-suku India

dan Meksiko telah menggunakan kaktus sebagai berbagai bahan makanan, mulai sup, selai, hingga keju. Hal ini karena

tuntutan iklim membuat pengolahan makanan menyesuaikan semua kebutuhan. Bahkan tak jarang kaktus digunakan

seperti lidah buaya, menyembuhkan iritasi atau luka minor pada kulit. Efek anti-peradangan kaktus sangat cepat

melawan gigitan serangga, gatal-gatal kemerahan bahkan reaksi alergi.

Tak disangka, walaupun tumbuhan ini dipenui oleh duri, tapi kaktus mengandung berbagai manfaat. Sekali lagi kita

belajar, “Don’t judge a book by its cover.” Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa kaktus kaya akan Flavonoid.

Flavonoid sangat dikenal terutama atas kemampuan antioksidan sehingga disebut “pengubah respon biologi alami”.

Tak lain zat ini mampu mendukung mengubah reaksi tubuh terhadap alergen dan virus.

Page 10: kaktus butet

Ciri Khusus Pada Tumbuhan

Mata Pelajaran : IPA, Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan hubungan antara

ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan (kaktus, tumbuhan pemakan serangga) dengan lingkungan

hidupnya, Kelas/Semester : VI/I

1. Kaktus : Tumbuhan kaktus dikelompokan ke dalam tumbuhan xerofit, karena hidup ditempat

yang kering. Untuk dapat hidup penguapan air batang kaktus besar dan menggembung tujuannya

untuk menyimpan cadangan air. Akar kaktus umumnya panjang agar dapat mencari air sebanyak

mungkin.ugas kuliah 1; kaktus

1 Tanaman KaktusKaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Ada

lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air.

Page 11: kaktus butet

            Banyak orang membudidayakan tanaman kaktus karena mudah dalam perawatan dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Kaktus merupakan tumbuhan asli Amerika. Kaktus itu ada bermacam-macam. Ada yang bentuknya seperti batu-batu kecil yang ukurannya tidak lebih dari 5 cm, misalnya Lithop, Titanopsis, Lapidaria, Penestraria, dan Gibbaeum. Ada pula kaktus-kaktus raksasa yang sering kita lihat di film-film koboi, seperti Cereus peruvianus.

            Kaktus termasuk kelompok tanaman succulent yaitu tanaman yang banyak mengandung air di tubuhnya, sama seperti lidah buaya dan cocor bebek. Selama musim penghujan, batang kaktus akan membengkak karena terisi air, sementara saat kemarau batangnya perlahan-lahan menyusut. Bunga kaktus sangat menyolok dan cukup berbeda daripada bunga tanaman lain.

            Jagoan bunga kaktus bisa Anda lihat pada Epiphyllum atau dikenal juga dengan nama kaktus anggrek. Bunga Epiphyllum sangat harum dan diameternya bisa mencapai 20 cm. Struktur khas dari tanaman kaktus adalah durinya. Duri kaktus bisa sangat pendek dan kecil sampai-sampai sulit teramati seperti pada Schlumbergera, atau sangat besar dan tajam seperti pada Echinocactus. Getah kaktus bening dan encer.

            Orang Indian kuno sangat sering memanfaatkan getah kaktus sebagai obat tradisional. Penanaman kaktus sebagai tanaman hias dimulai oleh suku Aztec beratus-ratus tahun yang lalu. Di Indonesia pun kaktus tidak kalah saing dengan tanaman hias berbunga lainnya dan telah punya penggemar yang setia.

Page 12: kaktus butet

1.1.1 Sejarah dan MorfologiPenemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum

bangsa Eropa menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah Melocactus. Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos. Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.

            Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh. Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh.

1.1.2 Syarat TumbuhSyarat tumbuh tanaman kaktus antara lain : berada pada

ketinggian 1200 mdpl, suhu udara berkisar antara 160-340C. Untuk

perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 260-350C. Khusus

untuk kaktus hibrida hasil penempelan, dapat tumbuh di daerah

pegunungan bersuhu 160-240C. Dapat pula hidup di dataran rendah bersuhu

panas, tetapi menyebabkan warna batang cenderung kusam. Kelembaban

udara (rH) berkisar antara 30%-90%. Curah hujan rendah, 60 mm/bulan.

Intensitas penyinaran 50-80%.

1.1.3 Teknik BudidayaTanaman kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan dua cara, antara lain :

1. Perbanyakan Generatif

Kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan biji yang telah diseleksi terlebih

dahulu.

2. Perbanyakan Vegetatif

Perbanyakan vegetatif kaktus dapat dilakukan dengan beberapa cara,

yaitu:

a. Stek batang atau cabang

Perbanyakan ini bertujuan untuk memproduksi batang bawah.

b. Anakan

Jenis kaktus yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah kaktus yang

berukuran bulat dan pendek.

c. Penyambungan (Grafting,Enting)

Page 13: kaktus butet

Prinsip penyambungan adalah menggabungkan dua jenis kaktus untuk

memperoleh tanaman baru yang berkualitas baik dan memiliki harga jual

yang tinggi.

Adapun metode penyambungan yang dilakukan antara lain:

- Metode sambung rata (Flat Grafting)

- Metode sambungan celah atau belah (Split Garafting)

- Metode sambungan serong (Side Grafting)

1.1.4 Pengendalian Hama dan Penyakit            Secara umum, musuh kaktus bisa dibagi menjadi dua golongan besar,

yaitu hama dan penyakit. Yang disebut hama adalah gangguan terhadap tanaman kaktus yang ditimbulkan oleh hewan. Adapun penyakit adalah gangguan terhadap kaktus yang timbul karena penyebab selain hewan (misalnya jamur, bakteri, dan virus).

1. Hama

Hama Tungau

Gejala: Seluruh permukaan tanaman kaktus berubah menjadi coklat akibat matinya jaringan klorofil.

Pengendalian: Tungau dapat dikendalikan secara mekanik atau kimia. Secara mekanik, gosok batang kaktus memakai cotton bud atau sikat gigi yang sudah dicelup larutan sabun (terdiri dari 1 sendok makan detergen atau sabun colek yang dilarutkan dengan 5 liter air). Adapun secara kimia, tungau dikendalikan dengan menyemprot Omite 570 EC dengan dosis 1-2 gram/liter air. Jika serangan sudah terlalu parah, sebaiknya bagian kaktus yang terinfeksi dibuang.

Kutu Putih (mealy bug)

Gejala: Kaktus terlihat kotor karena terselubung semacam selaput seperti kapas kehitaman.Pengendalian: Sikatlah bagian yang terserang dengan sikat gigi atau kuas. Jika ingin menanganinya secara kimia, semprotkan Basudin dengan dosis 2 ml/liter air, tiap 10 hari sekali sampai serangan kutu hilang.

Kutu Batok

Gejala: Kutu batok ini menyerang kaktus dengan cara mengisap cairan dalam tanaman sehingga kaktus berubah menjadi kekuningan (seperti daun yang layu) dan akhirnya mati.

Pengendalian: Jika serangan sudah parah, sebaiknya kaktus dibuang saja sebelum menular ke kaktus lain. Namun, jika serangan masih dini, rendam kaktus dalam larutan sabun (1 sendok makan detergen atau sabun colek dalam 5 liter air) selama 15 menit.

Kutu Sisik

Gejala: Permukaan batang kaktus terlihat kotor atau kusam, dan lama-lama pertumbuhannya makin merana. Kutu sisik juga dapat mengundang kedatangan semut sehingga kaktus dikerubungi semut.

Pengendalian: Secara mekanik, kutu sisik dapat dikendalikan dengan cara membersihkan permukaan kulit batang kaktus menggunakan sikat halus atau kuas. Pengendalian secara kimia, semprotkan Decis 2,5 EC dengan dosis sesuai yang tertera pada kemasan.

Page 14: kaktus butet

Kutu Wol

Gejala: Bagian yang terserang menjadi lemah karena cairan tanaman diserap oleh sang kutu. Lama kelamaan, ruas-ruas batang menjadi layu dan berguguran.Pengendalian: Sama seperti pengendalian kutu sisik.

Cacing

Gejala: Bagian yang diserang oleh cacing adalah akar kaktus. Akibatnya, akar menjadi rusak dan tak dapat berfungsi. Akhirnya, tanaman akan mati.

Pengendalian: Sebelum menanam, sebaiknya bagian akar kaktus disterilkan lebih dulu dengan alkohol 70 persen. Atau bisa juga dengan mencampurkan Furadan dalam media tanam.

Bekicot atau Keong

Gejala: Tunas-tunas kaktus menjadi rusak dan bentuknya tak beraturan. Kadang-kadang pada serangan yang lanjut, kaktus bisa membusuk.

Pengendalian: Tangkap bekicot/keong lalu dibuang atau dibakar. Kemudian lakukan pembersihan terhadap lingkungan sekitar kaktus.

Semut

Gejala: Akar dan tunas muda rusak karena biasanya semut hidup di dalam tanah atau di bawah perakaran kaktus.

Pengendalian: Singkirkan dulu semutnya dengan menjemur kaktus di bawah terik matahari. Kemudian, lakukan pembersihan terhadap lingkungan sekitar kaktus. Kecoa tanah

Gejala: Terjadi kerusakan pada bagian akar kaktus sehingga akibat yang terlihat pertumbuhan kaktus terhambat bahkan sampai mati. Kecoa biasanya "terselip" pada pupuk kandang.

Pengendalian: Ganti media tanam kaktus dengan bahan yang sudah disterilkan lebih dahulu.

Tikus rumah

Gejala: Hama yang satu ini gemar melahap buah kaktus yang masak atau menggerogoti batang kaktus (pada golongan yang tidak berduri seperti Gymnocalycium).Pengendalian: Memasang perangkap tikus di sekitar lokasi kaktus dan membersihkan lingkungan di sekitar kaktus dari sampah-sampah tempat tikus bersarang. 2. Penyakit

Busuk Pangkal Batang

Gejala: Busuk pangkal batang disebabkan oleh jamur. Batang terinfeksi menjadi busuk dan berwarna coklat tua. Di sekitarnya muncul bulu-bulu berwarna putih yang merupakan miselium jamur.

Pengendalian: Pilihlah bibit yang benar-benar sehat dan berkondisi prima. Jika menyiram, usahakan air jatuh langsung pada media tanam dan tidak terkena kaktusnya. Tanaman yang sudah parah, sebaiknya dibuang saja. Jika masih dini, semprot dengan Benlate T20 KIP dengan dosis 1 -2 gr/ liter air.

Busuk Bakteri

Page 15: kaktus butet

Gejala: Tanaman yang terinfeksi bakteri Pseudomonas Sp. menjadi layu, kusam, dan mengandung lendir berwarna putih kotor. Tanaman kemudian membusuk perlahan-lahan dan akhirnya mati.

Pengendalian: Buang bagian tanaman yang terinfeksi dan jauhkan dari tanaman kaktus lain yang sehat. Untuk mencegah serangan penyakit ini, media tanam yang digunakan sebaiknya disterilkan lebih dulu.

Penyakit Tepung

Gejala: Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Kaktus yang terserang, permukaan batangnya akan ditutupi lapisan putih kelabu yang jika disentuh akan terasa bertepung. Jika serangannya cukup berat, pada batang akan muncul bercak-bercak kecoklatan.Pengendalian: Taburkan tepung belerang secukupnya pada permukaan batang kaktus yang sakit.

Layu Fusarium

Gejala: Batang yang terserang penyakit ini akan berwarna suram dan menjadi layu. Pada serangan yang berat, batang akan membusuk dan berwarna kecoklatan. Jika batang diiris, akan terlihat bentuk seperti cincin berwarna coklat tepat di bawah kulit batang.

Pengendalian: Semprotkan Benlate T20 KIP dengan dosis 1-2 gr/ liter air. Tanaman yang sakit sebaiknya dijauhkan dari tanaman yang sehat. 

Diposkan oleh aku rina di 3/11/2011 12:34:00 PM

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.[1] Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun).[1] Kata jamak untuk kaktus adalahkakti.[2] Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. [1] Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.[1] Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun.{[3] Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.[3]

Daftar isi

 [sembunyikan] 

1 Sejarah 2 Habitat 3 Morfologi 4 Hama dan penyakit 5 Kegunaan kaktus bagi

manusia 6 Konservasi kaktus 7 Referensi 8 Pranala Luar

Page 16: kaktus butet

SejarahPenemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan Dunia Baru. [4]Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. [4]Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). [4] Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik.[4] Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. [4] Genuskaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah Melocactus. [4] Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos.[4] Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.[4]

HabitatHanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun.[5] Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering,hutan meranggas, atau padang rumput.[5] Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.[5]

MorfologiKaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya.[5] Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi.[5] Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.[5] Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik.[5] Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).[5] Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam.[5] Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora.[5] Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga[5].

Kaktus dengan duri yang panjang serta tajam.

Hama dan penyakitPenyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan.[6] Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan. [6] Hama yang sering menyerang kaktus adalah tungau(Tetranychus urticae) dan kutu yang menghisap cairan kaktus.[6] Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar matahari.[6] Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.[6]

Kegunaan kaktus bagi manusiaBerbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah satunya adalah Opuntia [7] . Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang mudanya.[7] Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de tuna[7] Sementara itu, batang muda Opuntia yang dikenal sebagai nopalitos akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang ini, Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan obat-obatan.[8] Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan sebagai bahan dasartepung untuk pembuatan roti.[5] Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung.[5] Bagian akar dariEchinocactus platycanthus juga diolah dalam cairan gula untuk dijadikan permen.[5] Bagian akar berkayu ataupun pembuluh vaskular yang mengandunglignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar.[5]

Konservasi kaktus

Page 17: kaktus butet

Dewasa ini, berbagai spesies kaktus terancam punah karena adanya perusakan habitat alaminya dan eksplorasi berlebihan yang dilakukan manusia.[9]Dulunya, kaktus diimpor dalam jumlah besar ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Jepang karena termasuk komoditi yang menguntungkan.[9] Namun, perdagangan kaktus tersebut mulai dihentikan sebelum Perang Dunia II.[9] Saat ini, kaktus termasuk di dalam daftar Apendiks I dan II Convention on Internasional Trade in Endangered Species (CITES) yang memberikan proteksi kepada tanaman ini.[9] CITES juga menggalakkan usaha propagasi buatan untuk melestarikan kaktus.[9] Tanaman hasil propagasi atau perbanyakan buatan merupakan tanaman yang berasal dari biji, propagula, maupun stek yang ditanam pada lingkungan terkontrol.[9] Beberapa negara juga melarang dengan keras perdagangan kaktus, terutama ke luar negeri. [9] Beberapa usahakonservasi kaktus pun telah dilakukan, di antaranya adalah pelestarian ex situ di dalam tanaman botani.

Members Area Sign In or Register

Realtime Clockpengunjung setia

FACEBOOKCopyright ©2011

Kaktus, Tumbuhan Berduri dengan Adaptasi Tinggi

(1/1)

Hasim:

Dengan proses penyambungan bentuk unik seperti ini bukan hal aneh lagi.

AKARTA – Unik, khas dan tidak neko-neko soal perawatannya. Pertama lihat, ditanggung langsung jatuh hati. Maaf, ini bukan jargon iklan, tapi begitulah gambaran keunggulan kaktus sebagai tanaman hias.Berkat faktor unggul itu pula kaktus banyak digemari para pehobi tanaman. Entah itu sebagai penambah semarak ruang hijau di rumah, atau penyegar beragam acara di tempat-tempat macam hotel berbintang. Dari situ, terkuak sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

”Tri Listiyarini, seorang penggemar kaktus, mengaku terpikat karena tiga hal tadi. Bentuk yang unik dan khas dalam penampilan, membuat dirinya merasa perlu bergaul dengan kaktus. ”Keunikan kaktus ada pada bentuk yang beraneka macam. Ada yang berbulu seperti sikat, batang totol-totol, silinder dan masih banyak lagi.”Bentuk yang unik itu bisa dilihat dari beragamnya jenis kaktus. Kaktus misalnya bisa dibedakan berdasar tempat asalnya, ragam bentuk dan golongan duri. Biasanya, penggemar kaktus mencari jenis yang populer, seperti kaktus totol (Opuntia microdasys cristata), kaktus sinterklas (Opuntia vestita cristata), kaktus peniti (Mammillaria bocasana), kaktus spiral (Mammillaria tolimensis), kaktus uban (Cephalocereus senilis), kaktus pagoda (Gymnocalycium hossei) dan lainnya.

Dari jenis yang ada, para pehobi tak lantas puas begitu saja. Mereka coba melakukan penggabungan di antaranya demi mendapat bentuk dan silangan yang baru nan langka (abnormal). Cara ini lazim disebut dengan penyambungan atau grafting. ”Teknik grafting ini ada lima cara. Pertama, flat grafting (sambung rata). Lalu cleft grafting (sambung celah), side grafting (sambung samping), stab grafting (sambung tusuk) dan terakhir, seedling grafting (sambung tunas),” papar Tri yang kali pertama berkenalan dengan kaktus ketika masih di SMA.

Page 18: kaktus butet

Gampangnya perawatan juga menjadi faktor pendukung kepopuleran kaktus. Menurut Ir. Joesi Endah, seorang pehobi kaktus yang juga konsultan pertanian, untuk merawat kaktus nggak ada yang harus dipusingkan. Taruh saja pot berisi kaktus pada sudut ruangan yang sesuai dengan syarat hidupnya, misalnya cahaya matahari, suhu, kelembapan udara dan sirkulasi udara yang cukup baik.

Untuk penyiraman tak perlu terlalu sering. Sebab, kaktus dikenal dengan tanaman sukulen, mampu menyimpan air pada batangnya. Cukup disiram saat pot terlihat kering. Demikian saran Tri maupun Joesi. Jika cuaca kering, penyiraman bisa dilakukan dua atau tiga kali seminggu. Bila kondisi basah atau dingin, siramlah dengan frekuensi dua kali dalam sebulan. Mereka juga mengingatkan, media yang masih terlalu basah sebaiknya jangan disiram. Kaktus bisa menjadi busuk akibat kelebihan air.

Banyaknya penggemar kaktus di Indonesia tak urung membuka peluang usaha di antara pehobi tanaman. Terbukti antara 1985 – 1988, bisnis kaktus mengalami booming. Namun sayang seperti kata Joesi, bisnis itu hanya berusia seumur jagung karena oversupply di pasaran. ”Persediaan terlalu banyak, harga jadi turun. Akhirnya orang jadi jenuh main di kaktus. Ya bubarlah bisnis kaktus ini.”Kini, dengan beragam cara mereka yang masih bertahan berupaya menjaga agar bisnis kaktus tak kembali terpuruk. Caranya, membuat kaktus menjadi elemen dari hiasan interior dan ekterior, macam terarium atau paludarium.

 Salah satu contoh bentuk sambungan (grafting) pada tumbuhan kaktus. Penggabungan sengaja dilakukan demi mendapat bentuk dan silangan yang baru nan langka (abnormal).

Tumbuhan Berduri

Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.

Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai pada masa kini.

Page 19: kaktus butet

Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m dpl.

Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. ”Contoh adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air,” tutur Joesi yang sejak sekolah dasar sudah tertarik pada kaktus.

Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.

Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal dalam daftar bawaan.

Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan bibit kaktus. ”Saat pemerintahan Belanda, kaktus menyebar ke berbagai daerah (di Nusantara),” kata Joesi.

Kebiasaan membawa-bawa kaktus ke tempat baru juga dilakukan Joesi. ”Karena ayah saya sering berpindah tugas, kaktus koleksi keluarga sering ikut dibawa.Tapi karena terlalu banyak, ada juga yang sengaja ditinggal,” katanya.

 Erwin (35), salah seorang pehobi kaktus tampak asyik merawat beberapa koleksinya. Belakangan, ia mencoba terjun dalam bisnis tanaman berduri ini.

Navigation

[0] Message Index

Page 20: kaktus butet