kajian sosiologi agama terhadap pemahaman dan penerapan perpuluhan … · 2021. 6. 29. · kk, maka...

27
KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN SESUAI KONTEKS GEREJA MASEHI INJILI DI HALMAHERA (GMIH) JEMAAT EBENHAEZER MAKETE Oleh: Marlen Bauronga (712014097) TUGAS AKHIR Diajukan kepada program Studi: Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol) Program Studi Teologi FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 25-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN

PERPULUHAN SESUAI KONTEKS GEREJA MASEHI INJILI DI HALMAHERA

(GMIH) JEMAAT EBENHAEZER MAKETE

Oleh:

Marlen Bauronga

(712014097)

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada program Studi: Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi sebagian dari

persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol)

Program Studi Teologi

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2020

Page 2: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

ii

Page 3: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

iii

Page 4: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

iv

Page 5: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

v

Page 6: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

vi

KATA PENGANTAR.

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Yesus Kristus sebagai Sang Kepala Gerakan atas

pertolong-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Penulis mengucap syukur

buat setiap hikmat yang telah dianugrah sehingga bisa menyelesaiakan pendidikan di Fakultas

Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Tugas akhir yang dikerjakan penuh dengan berbagai

macam kendala yang dihadapi tetapi atas kebaikan Yesus Kristus sebagai Sang Kepala Gerakan

maka tugas akhir ini bisa penulis persembahkan buat Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya

Wacana. Adapun harapan dari penulis sekiranya tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi setiap

pembaca.

Page 7: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucap terima kasih kepada:

1. Yesus Kristus Sebagai Sang Kepala Gerakan yang telah menganugrahkan hikmat dan

kekuatan sehinga penulis bisa menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana

dengan memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol)

2. Motivator terbaik penulis kedua orang tua, mama Serli Silfia Lumau dan Bapak Marthen

Bauronga serta kakak Melwi Mori Bauronga, adik Christy E. Efelin Bauronga serta ponakan

pertama penulis Aprilia Danawaka Bauronga atas doa dukungan dan segala hal yang tak mampu

diuraikan.

3. Untuk desen wali, kak Caken yang telah membantu dan mendukung penulis selama berada di

Unversitas Kristen Satya Wancana.

4. Untuk kedua pembimbing, Pdt. Dr. Rama Tulus Pilakoannu dan Pdt Cindy Quartyamina

Koan, M.A yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

5. Untuk kedua orang tua angkat penulis selama berada di jemaat Ebenhaezer Makete, Pdt Jurita

Emray dan Bapak Nelson Sumtaki yang telah mendukung dan mengajar penulis banyak hal saat

berada di tempat PPL. Buat jemaat Ebenhaerzer Makete yang selalu mendukung penulis dalam

menyelesakan pendidikan di Universitas Kristen Satra Wacana.

6. Untuk Sahabat-sahabat penulis yang begitu luar biasa, Nezia Mavitau, Tiara Asrilita, Rebeka

Rubu, Rambulika, Melkias Papilya, Risvanli Tongo-tong, Hany Kecil,Vina Inik, Mone, Reda

yang selalu mendukung Penulis.

7 Untuk GMKI Cabang Salatiga terkhsusus Badan Pengurus Cabang 2018-2019 yang selalu

mendukung penulis dalam menyelesaiakn tugas akhir dengan baik.

8. Untuk kakak kontrakan, kak Riska, kak Tanti, kak Ince dan kak oca dan adik2 kontrakan ince,

arin, rizky dan yandi yang turut menyemangat penulis.

9. Untuk teman-teman terkasih, Cici, Laras,Pinky, ledi, Vili, Maya dan Lona.

Page 8: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

viii

DAFTAR ISI

Judul………………………………………………………………………………….

Halaman Pengesahan…………………………………………………………………

Halaman Tidak Plagiat……………………………………………………………….

Halaman Persetujuan Akses…………………………………………………………

Halaman Persetujuan Publikasi………………………………………………………

Kata Pengantar……………………………………………………………………….

Ucapan Terimakasih………………………………………………………………….

Daftar Isi……………………………………………………………………………..

Abstrak.........................................................................................................................

Pendahuluan..................................................................................................................

Teori Perpuluhan..........................................................................................................

Teori Sosiologi Agama................................................................................................

Hasil Penelitian ...........................................................................................................

Analisis Pemahaman pendeta dan jemaat....................................................................

Penerapan perpuluhan di jemaat Ebenhaezer Makete..................................................

Penutup.........................................................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

1

4

7

8

9

16

17

Page 9: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

ix

Abstrak

Berdasarkan judul yang penulis angkat terdapat dua pertanyaan mendasar, yaitu bagaimana

pemahaman pendeta dan jemaat mengenai perpuluhan di jemaat Ebenhaezer Makete dan

bagaimana penerapan perpuluhan di jemaat Ebenhaezer Makete. Adapun tujuan yang ingin

dicapai penulis, yakni mendeskripsikan pemahaman pendeta dan jemaat mengenai perpuluhan di

jemaat Ebenhaezer Makete dan menganalisis penerapan perpuluhan di jemaat Ebenhaezer

Makete. Oleh karena itu, perpuluhan merupakan wujud persembahan yang diberikan pendeta

maupun jemaat yang tidak dilihat dari angka 10 atau 12 persen saja tetapi yang terpenting

adalah ketulusan hati yang mempersembahkan untuk Tuhan. Perpuluhan juga penting bagi

keberlangsungan pelayanan sehingga jemaat perlu bertanggung jawab akan kebutuhan gereja

yang ada. Dimana dalam menjalankan pelayanan tentu membutuhkan uang baik membayar gaji

pendeta, pekerja gedung, fulltimer dll. Dengan demikian gereja perlu memberikan pemahaman

kepada jemaat setempat agar memahami perpuluhan berdasarkan konteks bergereja. Namun,

Pendeta maupun jemaat terlihat belum memiliki keselarasan berpikir dan kurang memahami

konteks perpuluhan tersebut. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara

untuk mengumpulkan data dari setiap responden. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif.

Penulis melakukan penelitian bertempat di Halmahera Utara Gereja Masehi Injili di Halmahera,

jemaat Ebenhaezer Makete.

Kata kunci: Perpuluhan, Penerapan Perpuluhan, Jemaat Ebenhaezer Makete

Page 10: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

1

1. Pendahuluan

Pada awalnya persembahan perpuluhan dilakukan dalam masa Perjanjian Lama (PL).

Persembahan perpuluhan dalam PL merupakan pemberian umat Israel untuk memaknai

penyertaan Allah dengan cara mengucap syukur. Pemberian perpuluhan kepada Tuhan dapat

berupa hasil panen, ternak dan hasil kerja.1 Motivasi utama pemberian persembahan perpuluhan

bukan semata-mata untuk membalas kebaikan Allah terhadap kehidupan bangsa Israel,

melainkan sebagai wujud ungkapan syukur karena pekerjaan mereka telah disertai dan hasil

panen mereka baik adanya. Bangsa Israel memberikan perpuluhan tersebut kepada imam sebagai

bentuk kepercayaan bahwa imam adalah orang-orang yang dipercayai Allah. Karena itu, dalam

hal pengelolaan perpuluhan tersebut, hanya imam sajalah yang berhak terlibat. Meskipun

penghasilan yang diperoleh bangsa Israel tidaklah seberapa jumlahnya, tetapi perpuluhan kepada

Allah selalu mereka berikan.2

Salah satu tokoh dalam PL yang pertama kali memberikan perpuluhan adalah Abram.

Abram memberikan perpuluhan kepada Melkisedek yang dikenal sebagai imam yang

menjalankan perintah Allah. Oleh karena itu Melkisedek dipercaya banyak orang karena

memiliki hubungan yang baik dengan Allah.3 Abram sendiri menyerahkan perpuluhan sebagai

bentuk ucapan syukur kepada Allah atas setiap pertolongan yang Allah berikan dalam

kehidupannya. Walaupun perpuluhan pada waktu itu belum ditetapkan menjadi aturan baku,

tetapi Abram secara pribadi memberikan dengan sukarela tanpa meminta imbalan apapun.4

Abram memberi bukan untuk keuntungan atau menuntut timbal baliknya tetapi benar-benar

merupakan wujud dari ketulusan hati kepada Allah agar dapat mempermuliakan nama Allah.

Rasa syukur yang Abram persembahkan bukan juga semata-mata memenuhi aturan dalam

memberi melainkan sebagai wujud hormat yang menjunjung tinggi kasih Allah terhadap dirinya

1 Ev. Ronny Suwono, Perpuluhan Milik Siapa? (Jakarta : Majesty Publishing,2015), 1.

2Yamowa A’Bate’e, Mengungkapkan Misteri Perpuluhan (Yogyakarta: Andi Penerbit, 2009), 9-10.

3 A’Bate’e, Misteri Perpuluhan, 13. 4 Suwono, Perpuluhan Milik Siapa? 2-3. 5 A’Bate’e, Misteri Perpuluhan, 14. 6Jhon A. Titaley, Perpuluhan dalam Alkitab ( Salatiga: Satya Wacana University Press, 2016), 1. 7A’Bate’e, Misteri Perpuluhan, 15-16.

Page 11: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

2

dan berusaha merespon kebaikan Allah dengan mempersembahkan hasil pekerjaan Abram

tersebut.5

Pemahaman akan persembahan perpuluhan tidak terbatas sampai di situ saja karena

terdapat banyak pemahaman mengenai persembahan perpuluhan. Perpuluhan juga dapat

diartikan sebagai suatu pranata dalam kehidupan bergereja yang selalu menjadi pokok bahasan

yang hangat. 6 Hal ini karena perpuluhan dapat menopang pelayanan yang dilakukan Gereja

untuk umat Tuhan. Gereja tidak hanya bertugas menyampaikan kebenaran Firman Tuhan,

melainkan juga bertanggung jawab menolong umat Tuhan yang membutuhkan, seperti janda,

duda, fakir miskin, dan anak yatim piatu. Ketika lembaga Gereja dapat menopang dan membantu

kehidupan umat, maka Gereja sudah menjalankan panggilannya secara baik. Oleh karena itu

gereja membutuhkan dana dalam menjalankan pelayanan tersebut dan salah satunya adalah

melalui perpuluhan.7 Gereja yang akan penulis teliti terkait pemberian perpuluhan, yaitu Gereja

Ebenhaezer Makete di wilayah Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi

Maluku Utara. Gereja Ebenhaezer Makete terdapat 70 KK yang berjumlah 267 orang. Dari 260

orang terdiri dari 12 orang majelis, perempuan 6 orang dan laki-laki 6 orang. Jumlah penatua 3

orang dari 12 mejelis dan 9 orang diaken serta memiliki satu orang pendeta dalam jemaat

tersebut.8

Dari pendapatan perpuluhan setahun dengan pendapatan bekerja jemaat perbulan, tampak

kurang seimbang karena sesuai data pemberian perpuluhan pertahun masih cukup minim. Jika

dihitung, setiap tahun jemaat dapat memberikan perpuluhan sebanyak Rp. 100.000./KK. Jika

pemberian per tahun perpuluhan tersebut sebanyak Rp.100.000, maka pendapatan mereka dalam

setahun sebanyak Rp. 1.000.000/KK. Namun, sesuai dengan data data yang diperoleh,

pendapatan jemaat per tahun ternyata melebihi dari Rp. 1.000.000/KK. Jika diasumsikan

pendapatan jemaat pertahun Rp. 10.000.000/KK, maka setiap KK akan memberikan perpuluhan

sebanyak Rp. 1.000.000/tahun. Jika pendapatan perpuluhan per tahun dikali jumlah KK, yaitu 70

KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti ini

dapat diasumsikan bahwa pendapatan perpuluhan pertahun dapat mencapai Rp.70.000.000.

8Hasil wawancara dengan pendeta Ebenhaezer Makete pada hari Senin, 4 Juni 2018 Pukul 15.00 WIB

Page 12: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

3

Namun kenyataan yang terjadi terbalik karena pemasukan perpuluhan pertahun hanya sebanyak

Rp.7.000.0009

Berdasarkan uraian di atas, maka perpuluhan per tahun yang diserahkan jemaat ke gereja,

sekilas tampak belum sepenuhnya optimal. Meskipun demikian, kenyataan ini tidak serta merta

dinilai sebagai yang salah ataupun sebagai yang sepenuhnya bermasalah. Melalui penelitian yang

dilakukan, penulis akan menggali dan memetakan pemahaman jemaat Ebenhaezer Makate

mengenai perpuluhan. Mengacu pada penemuan pemahaman tersebut, penulis kemudian akan

menganalisis penerapan perpuluhan yang dilakukan di jemaat Ebenhaezer Makate.

Tulisan ini menggunakan kajian sosiologi agama untuk mencari tahu pemahaman

pendeta maupun jemaat dalam menerapkan perpuluhan sesuai konteks di jemaat Ebenhaezer

Makete. Adapun tujuan tulisan ini menghasilkan pemaknaan baru terkait perpuluhan dan

perspektif baru dalam menerapkan perpuluhan sesuai konteks jemaat yang ada. Berdasarkan

fenomena di atas diteliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami subyek penelitian secara menyeluruh, dan dengan cara deskripsi kata-

kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah.10

Teknik pengumpulan data, berupa

kata-kata dan gambar. Data-data itu bisa berasal dari observasi dilakukan dengan menggunakan

format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Mencatat data observasi perlu melakukan

pertimbangan kemudian melakukan pengadaan penilaian ke dalam skala bertingkat. Pengamatan

menggunakan alat bantu seperti, video, kamera, dan audio tape recorder.11

Pengamatan yang

digunakan yaitu observasi partisipatif yang merupakan pengamatan yang terlibat langsung dan

ambil bagian dalam kegiatan objek sebagian yang lain tidak tampak perbedaan dalam bagian

dalam kegiatan objek sebagaimana yang lain tampak perbedaan dalam bersikap.12

Dokumentasi,

video, catatan dokumen resmi atau hasil rekaman.13

Wawancara adalah tanya jawab dengan

seseorang (sumber) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara

yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu hanya bidang-bidang perhatian

ditetapkan dan pewawancara bebas menanyakan pertanyaan untuk memperoleh informasi yang

10

Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya,1989 ), 6. 11

Siharsimi Arinkunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineke Cipta, 1998), 64. 12

Joko Subagyo, Metode Penelitian; Dalam Teori dan Praktik (Jakarta: Rineke Cipta, 1998),64. 13

Moleong, Penelitian Kualitatif, 6.

Page 13: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

4

tepat.14

Tempat penelitian berdasarkan lokasi yang penulis tentukan yaitu berada di Desa Makete

Gereja Ebenhaezer Makete. Kec. Galela Barat, Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

2. Teori Perpuluhan

2.1 Etimologi dan asal mula praktik perpuluhan.

Dalam bahasa Indonesia kita menemukan kata “perpuluhan”, yang lain menyebut

persepuluhan. Kata ini hendak menunjukan pada sepersepuluh hasil bumi dan ternak bangsa

Israel yang harus dipersembahkan kepada Tuhan untuk beberapa kepentingan dan kebutuhan.

Dalam bahasa Ibraninya perpuluhan diartikan sebagai ma’aser, bahasa Yunani Koine disebut

dekate atau apodekato. Dekate memiliki arti perpuluhan, apodekato berarti membayar

perpuluhan. Dalam bahasa Ibrani, ma’aser berasal dari bahasa Aram asche yang berarti

kekayaan. Istilah ma’aser yang digunakan oleh Musa dalam bahasa Ibrani untuk persembahan

perpuluhan, diambil istilah dalam bahasa Akekadian, yaitu bahasa yang digunakan sebagai

bahasa pengantar di dunia Semit pada zaman Abraham. Terdapat kemungkinan istilah itu berasal

dari dunia pajak bahwa sepersepuluh dari hasil kerja atau harta kekayaan diberikan sebagai upeti

kepada penguasa Mesopotamia. Angka sepuluh persen dalam dunia kuno merupakan cara

perhitungan yang menandai kepatuhan kepada Allah atau dewa ketika perpuluhan itu diberikan.

Hal demikian menunjukan bahwa konsep perpuluhan tersebut sudah ada dalam agama-agama

Timur Tengah15

Hal ini bukan sesuatu yang asing bagi Abraham. Praktik ini sudah menjadi tradisi publik

yang dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah, termasuk Mesopotamia tempat asal Abraham.

Penyerahan persembahan perpuluhan di Timur Tengah hanya diberikan kepada kepada orang-

orang terpandang misalnya pengusaha ataupun pelayan keagamaan. Hal yang sama juga

dilakukan di budaya Yahudi untuk suku Lewi yang memang bertugas di area keagamaan.

Terdapat dugaan bahwa praktik perpuluhan di Mesopotamia sudah menjadi budaya sehingga

bukan menjadi hal baru jika yang dilakukan Abraham dalam Kejadian 14 hanyalah melanjutkan

tradisi yang ada. Dokumen perpuluhan ditemukan di Kota Ur tempat tinggalnya Abraham

sehingga sudah jelas bahwa perpuluhan sudah lama ada. Perpuluhan di kota Ur kuno diserahkan

14

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 1127 15

Erastus Sabdono, Rehobot Ministry (Jakarta : Graha Rehobot, 2000),1.

Page 14: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

5

kepada dewa-dewa sesembahan mereka, diantaranya dewi Ningal, dewi yang disembah

penduduk Ur. Perpuluhan juga tidak hanya menjadi tradisi Mesopotamia kuno, tetapi masyarakat

Kanaan lainnya seperti Syro-Palestina juga melakukan tradisi yang sama. Bahkan Mesir pun juga

ada tradisi perpuluhan. Adapun perpuluhan yang mereka berikan bisa dalam bentuk ternak,

hingga barang-barang berharga seperti perak, dan perunggu. Sama seperti Abraham saat

menyerahkan perpuluhan kepada Melkisedek dalam bentuk roti dan anggur. Hal demikian

menunjukan budaya perpuluhan sudah dilakukan pada waktu itu (Kejadian 14:18-20). 16

Perpuluhan menurut ketentuan Taurat disampaikan kepada Musa terdiri dari tiga jenis,

yaitu perpuluhan untuk Pondok Daun, perpuluhan sebagai persembahan khusus dan perpuluhan

sebagai tujuan sosial.

1. Persembahan Perpuluhan untuk Pesta Nasional Pondok Daun

Perpuluhan yang diserahkan untuk merayakan pesta Nasional Pondok Daun semua atas

dasar perintah Tuhan untuk mereka. Perayaan pesta tersebut selama 5 hari di bulan ketujuh

dalam kalender Gregorian yang disebut Quintilis, dimulai dari tanggal 17-2 sebagai perayaan

bahwa bangsa Israel pernah ada dalam perjalanan di padang gurun. Dengan demikian

persembahan perpuluhan diserahkan dalam bentuk uang untuk dibelanjakan kebutuhan peserta

pondok daun.

2. Persembahan perpuluhan sebagai persembahan khusus.

Persembahan perpuluhan sebagai persembahan khusus ditujukan untuk tunjangan atau

semacam gaji para Lewi dan imam karena tugasnya di Bait Allah atau Rumah Tuhan (Ul. 26:12-

15; Bil. 18:21-28).

3. Perpuluhan tujuan sosial

Selain itu perpuluhan juga untuk tujuan sosial, yaitu untuk orang asing, anak yatim dan

janda yang ada di tengah mereka. Persembahan ini biasanya diambil oleh suku Lewi sendiri.

Perpuluhan juga digunakan untuk pemeliharaan Bait Allah. 17

16

Sabdono, Rehobot Ministry, 1 17

Sabdono, Rehobot Ministry, 3

Page 15: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

6

Persembahan perpuluhan yang didapat berdasarkan hasil pertanian maupun peternakan

yaitu gandum, anggur dan minyak zaitun. Pada zaman Perjanjian Baru, Yesus menyebut selasih,

jintan, adas manis termasuk yang harus dipersembahkan. Perpuluhan juga sebagai hasil ternak,

antara lain anak sulung kambing, domba, lembu, sapi dan lain sebagainya. Hasil tanah dan

peternakan merupakan warisan sehingga hasil yang dibagi menjadi 12 persen tetapi suku Lewi

tidak mendapatkan maka dari itu mereka harus memberikan perpuluhan dari hasil yang mereka

dapatkan untuk suku Lewi. Bagi para pengelola hasil ternak maupun tanah tidak menjelaskan

kepada siapa perpuluhan itu diserahkan. Dengan begitu dapat diketahui melalui ayat-ayat Alkitab

kepada siapa saja pemberian perpuluhan tersebut. Diantaranya yaitu, Pertama, para imam-imam

dan suku Lewi yang tidak memiliki warisan tanah untuk dikelola. Kedua, para yatim, janda-janda

orang miskin serta orang asing. Ketiga, kebutuhan ritual di bait Allah atau upacara agama.

Keempat, perpuluhan sebagai pajak negara. Kelima, perpuluhan untuk pemeliharaan Bait Allah

dan pelayanan di Bait Suci.18

Ketika menyerahkan perpuluhan dalam bentuk uang maka perlu dibayar tambah dengan

dua persen dari nilai perpuluhan. Jadi, perpuluhan dalam bentuk uang sudah seharusnya 12

persen. Selama ini kita berpikir bahwa perpuluhan 10 persen dalam bentuk uang maka dalam

tradisi Yahudi hal demikian keliru karena seharusnya 12 persen. Perpuluhan yang

dipersembahkan dalam tradisi Yahudi menggunakan jangka waktu tiga tahun sekali diserahkan

Pondok Daun dan hal demikian sudah menjadi tanggung jawab yang harus dipenuhi. Terdapat

beberapa macam aturan dalam hal menyerahkan perpuluhan adapun diserahkan kepada orang-

orang Lewi bagian lain kepada janda, anak yatim dan orang asing. Tetapi jika digali dari Alkitab

perpuluhan diberikan untuk: (1) biaya pesta Pondok Daun, (2) kehidupan suku Lewi dan imam,

(3) kegiatan sosial, yaitu orang asing, anak yatim dan janda yang ada di tengah mereka, (4) gaji

pegawai dan membiayai penyelenggaraan pemerintahan, (5) pemeliharaan Bait Allah.19

Perpuluhan menurut Maleakhi 3:10-11 dijelaskan bahwa perpuluhan sebagai sistem

perpajakan dalam masyarakat dan Negara Teokratis. Sistem perpajakan semakin terlihat dimana

umat Israel pada waktu itu sedang berada dalam kesulitan yang luar biasa, oleh karena mereka

sedang menghadapi musim paceklik yang hebat dan hama belalang telah memakan habis sisa-

sisa tanaman yang sudah sedikit. Dalam keadaan yang amat prihatin itu, umat Israel justru

18

Sabdono, Rehobot Ministry, 3. 19

Sabdono, Rehobot Ministry, 3.

Page 16: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

7

berpikir sudah sepantasnya mereka memikirkan kepentingan diri sendiri terlebih dahulu

dibanding kepentingan pihak lain.20

Kitab Maleakhi juga menjelaskan kemarahan Tuhan

terhadap bangsa Israel dimana tidak menjalankan perintah Taurat secara benar khsususnya

persembahan kepada Tuhan dan perkawinan dengan bangsa kafir, tidak menghormati Allah,

seperti Esau tidak menghormati orang tuanya dan hak kesulungan yang dimilikinya. Melalui

pernyataan Tuhan ini, bangsa Israel diancam, jika mereka tidak menghormati Allah, seperti Esau

yang tidak menghormati orang tuanya, maka Allah akan menghukum mereka. 21

Dengan

demikian perpuluhan menjadi suatu aturan yang diwajibkan dengan melegitimasikan nama Allah

dalam rangka memastikan ketersediaan jaminan dan sosial (kas negara) untuk menghadapi

krisis.

2.2 Teori Sosiologi Agama.

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang terbatas, ada

juga yang luas, ada perubahan yang lambat sekali, ada juga yang berjalan sangat cepat.

Perubahan bisa terjadi dengan berbagai macam hal dalam kehidupan masyarakat, seperti nilai

masyarakat, kekuasaan, dan wewenang serta interaksi sosial. Perubahan sosial sudah menjadi

kebiasaan umum yang selalu ingin mengalami perubahan. Dengan begitu perubahan sosial dapat

diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 22

Jika

perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan struktur dan fungsi masyrakat maka dalam

kehidupan pedesaanpun perubahan sosial yang demikian bisa terjadi, dikarenakan pedesaan

merupakan kumpulan masyarakat yang senantiasa berinteraksi sehingga perubahan bisa terjadi

kapan saja. Oleh karena itu kehidupan masyarakat pedesaan pun selalu mengalami perubahan

sosial, baik dari segi pekerjaan dll. Pekerjaan masyarakat desa sebagian besar petani hal

demikian sudah menjadi mata pencarian masyarakat pedesaan. Namun relasi yang dibangun oleh

masyarakat pedesaan sangatlah erat. Kedekatan relasi yang mereka bangun membuat mereka

mengangkat pekerjaanpun dapat bersama-sama sehingga solidaritas di desa dapat terjalin secara

baik.23

Keadaan sosial dan perubahan sosial seperti ini membutuhkan agama agar perlu

menjalakan fungsinya secara sederhana. Dengan menyampaikan ajaran agama kepada

20

Eka Darmaputra, Etika Sederhana untuk Semua (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001,), 65. 21

Subdono, Rehobot Ministry, 4 22

Adon N. Jamuludin, Sosiologi Pedesaan, 79-80 23

Adon N. Jamuludin, Sosiologi Pedesaan, 88-89.

Page 17: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

8

masyarakat setempat secara sederhana, menghindari teori-teori abstrak, tetapi dengan lambang-

lambang yang diambil dalam dunia yang lebih dekat dalam kehidupan sehari-hari. Layaknya

Yesus yang membahasakan pengajaran dengan menggunakan pendekataan yang akrab dalam

pemahaman masyarakat saat itu, seperti di Palestina yaitu perumpamaan seorang penabur benih,

perumpamaan, perumpamaan biji sesawi, perumpaan kebun anggur, perumpaan pohon ara,

perumpamaan ragi yang dicampur dengan tepung terigu, perumpamaan garam dan ragi dengan

demikian agama dapat memberikan pengajaran berdasarkan konteks kehidupan yang ada. 24

Agama juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat secara

luas dimana tugas dari agama mengajar dan membimbing. Lain dari instansi agama dianggap

sanggup memberikan pengajaran yang otoritatif, bahkan hal-hal yang “sakral” tidak dapat salah.

Agama berusaha memberikan pengajaran sebaik mungkin yang dapat dimengerti oleh jemaat

setempat. Pengajaran yang diberikan bisa melalui penyampaian upacara (perayaan) keagamaan,

khotbah, renungan (meditasi), pendalaman rohani dll maupun diluar perayaan liturgis. Dalam hal

melaksanakan tugas itu ditunjuk sejumlah fungsionaris seperti: syaman, dukun, kyai, pendanda,

pendeta, imam, nabi. Kebenaran ajaran yang dapat disampaikan oleh tokoh-tokoh agama harus

berlandaskan kebenaran dan mampu dimengerti serta dipercaya, baik yang berhubungan

langsung dengan “ yang gaib” dan “yang sakral” dan dapat ilham khusus dari-Nya. Para tokoh-

tokoh agama dalam membimbing bisa dibenarkan berdasarkan pertimbangan yang sama.

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan mempermatang dan membenarkan apa yang

dikatakan. Jemaat mempercayakan anggota-anggotanya kepada instansi agama dengan

keyakinan bahwa mereka sebagai manusia (di bawah bimbingan agama) akan berhasil mencapai

kedewasaan pribadinya yang penuh melalui proses hidup yang telah ditentukan oleh hukum

pertumbuhan yang penuh dengan ancaman dari situasi yang tidak menentu dan mara bahaya

yang dapat menggagalkan melalui dari masa kelahiran dan kanak-kanak menuju ke masa remaja

dan masa dewasanya.25

24

Hendropuspito, O.C, Sosiologi Agama ( Yogyakarta :PT Kanisius Indonesia 1984,), 44-45. 25

Hendropuspito, O.C, Sosiologi Agama, 61.

Page 18: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

9

3. Hasil Penelitian

3.1 Gambaran Tempat Penelitian.

Gereja Ebenhaezer Makete terletak di wilayah Kecamatan. Galela Barat, Kabupaten

Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara Tingkat pendidikan Jemaat Ebenhaezer Makete

bervariasi untuk golongan orang tua, sebagian besar hanya lulusan SD. Saat ini hampir semua

anak-anak, remaja dan pemuda, duduk di bangku pendidikan baik SD, SMP, SMA/SMK. Oleh

sebab itu, tingkat pendidikan Jemaat Ebenhaezer Makete sangat memadai apalagi dengan adanya

fasilitas pendidikan di wilayah Kec. Galela Barat dari PAUD sampai SMA/SMK. Sementara

mata pencaharian Jemaat Ebenhaezer Makete, berbeda-beda. Ada yang bekerja sebagai petani

dan beberapa profesi lain yang dikerjakan oleh Jemaat yakni, pegawai swasta serta tukang kayu.

Sedangkan untuk PNS terdapat 4 orang saja yang ada di Jemaat Ebenhaezer Makete. Selain itu

jemaat Ebenhaezer Makete terdiri atas berbagai macam suku, yang meliputi suku Sangihe,

Tobelo, Galela, dll.26

3.2 Pemahaman pendeta Ebenhaezer Makete mengenai perpuluhan.

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan penulis, perpuluhan dapat diartikan sebagai

bagian yang dimiliki Tuhan yang sudah seharusnya diberikan di rumah perbendaharaan dalam

hal ini gereja. Kalaupun saat memberi terdapat kesengajaan untuk tidak memberikan perpuluhan

artinya telah merampas milik Tuhan. Hal demikian menurut Pendeta Jurita Emray jika jemaat

memiliki kesengajaan dalam hal tidak memberikan perpuluhan maka perlu adanya arahan yang

baik serta bimbingan yang dilakukan gereja terhadap jemaat. Namun pendeta Jurita Emray

sendiri mengakui bahwa sejauh ini belum ada bimbingan secara khsusus untuk memperjelas

mengenai perpuluhan tetapi pengajaran diberikan mengenai perpuluhan hanya melalui khotbah

minggu. Saat pendeta Jurita Emray memberikan pemahaman kepada jemaat terkait penerapan

perpuluhan, pendeta Emray mengutip ayat alkitab sebagai landasan teologis untuk menerapkan

perpuluhan. Adapun ayat yang digunakan untuk memberikan pengajaran kepada jemaat terdapat

Malaekhi 3 ayat 10. Dari ayat Alkitab yang pendeta Emray kutip ini dengan tujuan memperjelas

bahwa perpuluhan itu penting dan perlu dimasukan dalam rumah perbendaharaan yaitu gereja.

Perpuluhan yang dipersembahkan ke gereja agar perpuluhan yang diberikan jemaat dapat

26

Hasil wawancara dengan pendeta Jurita Emray Ebenhaezer Makete pada hari Senin, 4 Juni 2018 Pukul 15.00 WIB

Page 19: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

10

dikelola secara bijak oleh pihak gereja, lalu dapat disalurkan secara merata kepada jemaat yang

membutuhkan.27

Bagi pendeta Jurita Emray bersadarkan Maleakhi 3: ayat 10 perpuluhan menjadi

kewajiban bersama untuk diterapkan. Dimana ayat tersebut sudah cukup jelas memberikan kita

pemahaman terkait perpuluhan, bahwa perpuluhan perlu diserahkan ke gereja. Ayat Alkitab

yang pendeta Emray kutip dapat dimaknai bahwa hal memberikan perpuluhan merupakan

perintah Tuhan yang perlu dipenuhi bersama oleh umat Tuhan. Kita perlu bertanggung jawab

dengan apa yang telah kita dapat dan menyerahkan apa yang menjadi milikinya Tuhan. Kalaupun

kita tidak menerapkan itu artinya kita tidak menjalankan maksud dari firman yang ada, sehingga

pendeta Emray selalu memberikan perpuluhan karena itulah yang firman katakan kepada umat

manusia. Pendeta Jurita Emray mengatakan ketika memahami perpuluhan seperti ini maka sama

halnya mengajarkan itu kepada pihak keluarga maupun jemaat Ebenhaezer Makete. Oleh sebab

itu khotbah mengenai perpuluhan di kebaktian Minggu hal seperti inilah yang dapat disampaikan

kepada jemaat. Mungkin sebagai pendeta kurang memahami perpuluhan dari asal mulanya

namun dengan pegangan ayat tersebut menjadi penting bagi pendeta Jurita Emray untuk

melaksanakan perintah Tuhan. 28

Sesuai dengan penjelasan di atas hal demikian menjadi gambaran besar mengenai

pemahaman pendeta terkait perpuluhan. Bahwa pendeta Jurita Emray sendiri mengakui kurang

mendalami konteks teks Maleakhi 3: ayat 10 sehingga pemahaman hanya sebatas itu. Dalam hal

sejerah darimana asul usul perpuluhan pendeta Jurita Emray tidak bisa menjelaskan secara

mendalam. Dengan begitu pendeta Jurita Emray dapat menyampaikan beberapa alasan penting

mengenai penyebab kurang mendalam memahami perpuluhan. Jadi yang menyebabkan pendeta

Emray kurang mendalami perpuluhan, karena mencari tahu terkait perpuluhan. Saat

berkuliahpun kurang disinggung terkait dengan perpuluhan sehingga sumber-sumber untuk

memperkuat pemahaman mengenai perpuluhan sangatlah kurang. Saat sudah menjadi pendeta di

jemaat hal demikian masih tetap sama kurang mencari tahu asal-usul dari perpuluhan. 29

27

Hasil wawancara dengan pendeta Jurita Emray Ebenhaezer Makete pada hari Kamis ,27 Juni 2019 Pukul 09.00-09-30 WIT. 28

Hasil wawancara dengan pendeta Ebenhaezer Makete pada hari Kamis ,27 Juni 2019 Pukul 09.00-09-30 WIT. 29

Hasil Wawancara dengan pendeta Ebenhaezer Makete pada hari Kamis ,27 Juni 2019 Pukul 09.00-09-30 WIT.

Page 20: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

11

3.3 Pemahaman Jemaat Ebenhaezer Makete Mengenai Perpuluhan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan angka jemaat Ebenhaezer Makete, yaitu Bapak

Marianus Tukang, Ibu Elizabet Lahete dan Bapak Moren Garaki perpuluhan diartikan sebagai

sebuah kewajiban yang harus dilakukan jemaat. Jika kewajiban itu tidak dilakukan maka dengan

sendirinya jemaat tidak melakukan apa yang menjadi perintah Tuhan yang tertulis dalam kitab

Maleakhi 3: 10. Menurut bapak Marianus pemaknaan yang demikian membuat beliau selalu

menjalakan apa yang menjadi perintah Tuhan. Setiap bulannya setelah memperoleh gaji,

perpuluhan selalu beliau persiapkan untuk dipersembahkan ke gereja. Hal demikian sudah beliau

lakukan semenjak memiliki penghasilan pribadi hingga saat ini. Menurutnya, dampak yang

diperoleh sangatlah baik, yaitu selalu merasakan penyertaan Tuhan dalam etiap pekerjaan baik

sebagai pengajar maupun petani. Relasi yang terjalin bersama sesama pun dirasa semakin baik

dan selau memiliki perasaan bertanggung jawab terhadap keluarga. 30

Berbeda halnya dengan Ibu Elizabet Lahete, Bapak Mauren Garaki, Yuliana Kaudis dan

Bapak selsius lintog belum memberikan perpuluhan secara rutin karena beberapa faktor

penyebab dengan, walaupun ibu Elizabet Lahete, Bapak Mauren Garaki menyatakan bahwa

perpuluhan tersebut wajib hukumnya. Beberapa faktor penyebab sebagai berikut pertama, faktor

perekonomian bahwa pendapatan yang dihasilkan jemaat masih digunakan untuk kebutuhan

anak-anak bersekolah maupun kebutuhan sehari-hari. Kedua, belum adanya pembinaan-

pembinaan yang dilakukan pendeta sehingga perpuluhan belum dipahami secara baik dan benar.

Perpuluhan hanya dijelaskan pada waktu khotbah minggu. Pendeta pun mengakui dalam hal

pembinaan mengenai perpuluhan belum dilaksanakan di jemaat setempat. Ketiga, pendapatan-

pendapatan jemaat tidak tetap sehingga memiliki kesulitan dalam hal mengatur pemberian

perpuluhan. Hal demikian yang membuat jemaat masih belum memberikan perpuluhan secara

rutin.

Perpuluhan yang telah diserahkan pendeta maupun jemaat, lalu dikelola secara baik oleh

pihak gereja guna orang-orang yang membutuhkan dalam hal ini anak yatim piatu, janda dan

orang sakit.31

Namun, berbeda hal dengan angka jemaat, bagi jemaat perpuluhan yang

30

Hasil Wawancara dengan Bapak Marianus Tukang Jemaat Ebenhaezer Makete pada hari Senin 24 Juni 2019 Pukul 19.00-19.25 WIT 31

Hasil Wawancara dengan pendeta Jurita Emray Ebenhaezer Makete pada hari Kamis ,27 Juni 2019 Pukul 09.00-09-30 WIT.

Page 21: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

12

diserahkan ke gereja tujuannya untuk diberikan untuk pendeta sebagai pelayanan Tuhan.32

Menurut penjelasan yang pendeta Jurita Emray dan salah seorang jemaat terdapat

ketidaksepamahaman mengenai tujuan perpuluhan dikarenakan selama ini penjelasan pendeta

hanya sebatas memberikan perpuluhan kepada gereja saja tetapi belum menjelaskan

keberlanjutan setelah perpuluhan sudah diserahkan.33

Dalam hal ini, pemahaman yang pendeta

dan jemaat bisa berbeda tetapi ketika dilihat pendeta dan jemaat yang sudah menarapkan

perpuluhan merasakan dampaknya. Dampak ini dapat dirasakan dari banyak aspek kehidupan,

seperti perekonomian di mana usaha semakin berkembang, anak-anak mereka dapat bersekolah

dengan baik, hasil panen semakin baik serta adanya pendapatan-pendapatan tak terduga.34

Sedangkan dalam kehidupan spiritual, mereka merasa semakin bersukacita dan mengimani

bahwa Tuhan akan senantiasa mencurahkan berkat bagi kehidupan mereka35

Menerapkan perpuluhan di jemaat Ebenhaezer Makate berdasarkan profesi perkerjaan

masing-masing jemaat di mana profesi pekerjaan berbeda pendapatan yang dihasilkanpun

berbeda. Jikalau jemaat tersebut dikategorikan profesi pekerjaannya sebagai PNS maka

perpuluhannya yang diberikan berdasarkan waktu penerimaan gaji, misalnya penerimaan gaji

perbulan maka penghasilan 10% bulan perlu dipersembahkan sebagai perpuluhan di gereja. Jika

petani kopra diberlakukan berdasarkan dengan hasil panen mereka, hasil panennya 3 bulan sekali

maka perpuluhan merekapun diberlakukan demikian. Bagi pedagang kios maupun buruh yang

tidak tetap juga bisanya pendapatan perminggu ataupun perbulan maka dari itu setiap dari hasil

mereka perminggu maupun perbulan selalu dibuka dalam 10% dari setiap penghasilan

dimasukan di gereja. Dengan begitu menerapkan perpuluhan dilihat dari waktu pendapatan

jemaat tersebut. Praktik seperti inilah yang diterapkan di jemaat Ebenaezer Makete.36

32

Hasil Wawancara dengan Bapak Marianus Tukang Jemaat Ebenhaezer Makete pada hari Senin 24 Juni 2019 Pukul 19.00-19.25 WIT 33

Hasil Wawancara dengan Bapak Marianus Tukang Jemaat Ebenhaezer Makete pada hari Senin 24 Juni 2019 Pukul 19.00-19.25 WIT 34

Hasil Wawancara dengan Bapak Marianus Tukang Makete pada hari Selasa, 25 Juni 2019 Pukul 21.10-21.30 WIT. 35

Hasil Wawancara dengan Pendeta Jurita Emray Makete pada hari Senin, 24 Juni 2019 Pukul 19.00-19.25 WIT. 36

Hasil Wawancara dengan pendeta Jurita Emray Ebenhaezer Makete pada hari Kamis ,27 Juni 2019 Pukul 09.00-09-30 WIT.

Page 22: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

13

4.1 Pengajaran persembahan perpuluhan Gereja Mahasei Injjili di Halamahera

(GMIH) di jemaat Ebenhaezer Makete.

Berdasarkan hasil wawancara maka perpuluhan dapat diartikan sebagai bagian yang

dimiliki Tuhan yang sudah seharusnya diberikan di rumah perbendaharaan. Sedangkan

berdasarkan sejarahnya maka perpuluhan merupakan hasil kerja atau kekayaan yang diberikan

sebagai upeti kepada penguasa Mesopotamia.37

Pemahaman pendeta akan arti perpuluhan secara

teoritis belum memiliki keselarasan dengan konteks teks. Pemahaman akan perpuluhan yang

dipahami pendeta dilandaskan pada makna harafiah dari teks Maleakhi 3:10. Namun, Maleakhi

3:10 sesuai dengan konteks teks mengandung makna bahwa perpuluhan merupakan sistem

perpajakan masyarakat dalam negara Teokratis. Sistem perpajakan semakin terlihat dimana umat

Israel pada waktu itu sedang berada dalam kesulitan yang luar biasa, karena sedang menghadapi

musim paceklik yang hebat dan hama belalang telah memakan habis sisa-sisa tanaman yang

sudah sedikit. Dalam keadaan yang amat memprihatikan ini umat Israel justru berpikir sudah

sepantasnya mereka memikirkan kepentingan diri sendiri terlebih dahulu. Untuk mengatasi

kecenderungan egoistik umat Isreael ditengah realita krisis maka raja melegitimasikan

keputusannya dengan menggunakan nama Tuhan. Adapun keputusan raja tersebut yakni

mewajibkan agar tiap-tiap umat Israel tetap memberi sebagian (10 %) dari miliknya untuk

kebutuhan negara yang diwakili melalui Tuhan sebagai penerima perpuluhan tersebut.38

Dari sini

penulis melihat terjadi perbedaan paham dalam hal memahami perpuluhan dimana ayat Alkitab

yang digunakan dipahami pendeta secara berbeda dengan konteks teks yang ada. Dengan begitu

dalam memahami dan memaknai teks tersebut perlu melihat konteks teks sehingga tidak terjadi

kekeliruan dalam hal memahami makna teks.

Memberikan perpuluhan memiliki peran penting bagi keberlangsungan pelayanan,

sehingga jemaat sendiri perlu bertanggung jawab terhadap keuangan gereja. Dalam pelayanan,

gereja sangatlah membutuhkan dukungan finansial agar pelayanan dapat berlangsung dengan

baik. Perlu ditegaskan bahwa tanggung jawab kelangsungan pelayanan dalam gereja

membutuhkan biaya, misalnya: biaya penyelenggaraan kebaktian gereja, pengelolaan gedung

dan pemeliharaan serta perbaikannya, pembangunan gedung baru serta sarananya, kehidupan

para pendeta, pengerja fulltimer gereja dan lain sebagainya, maupun pelayanan ke luar misi,

37

Sabdono, Rehobot Ministry, 4 38

Sabdono, Rehobot Ministry, 4.

Page 23: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

14

sosial dan lain sebagainya. Kebutuhan biaya ini bukan terletak hanya pada kebutuhan pendeta

dan aktivis beserta dengan majelis gereja, tetapi semua jemaat yang memiliki keanggotaan di

dalam gereja tersebut. Selaras dengan apa yang dikatakan teori bahwa perpuluhan juga

diperuntukan untuk pemeliharaan Bait Allah pada konteks Israel. Hal inilah yang belum

dipahami pendeta beserta jemaat Ebenhaezer Makete. 39

Jikalau sebuah gereja memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dimana

jemaat diberikan pemahaman untuk mempersembahkan perpuluhan maka anggota jemaat yang

telah memiliki penghasilan mampu memberi perpuluhan secara bertanggung jawab dalam

kesadarannya. Gereja harus memahami perpuluhan dalam fleksibilitas yang logis, sehingga

perpuluhan memiliki dinamisitas yang bisa sejalan dengan keadaan masing-masing anggota yang

memiliki keadaan khusus. Kalau jemaat bermasalah dalam keuangan, hendaknya gereja tidak

memaksa jemaat untuk memberi perpuluhan atau persembahan lain. Sepatutnya, gereja membina

jemaat terkait kegunaan perpuluhan yang berdampak pada pengelolaan pelayanan dan kehidupan

berjemaat. Jadi tidak keliru setiap orang percaya menyisihkan perpuluhan hasil rutin setiap bulan

atau setiap tahun untuk pekerjaan Tuhan dengan dasar atau landasan berpikir yang benar. Angka

persentase sepersepuluh bukanlah angka mati dan kaku melainkan lebih merupakan simbol

adanya hati yang tulus dan sadar bahwa pemeliharaan kehidupan berjemaat merupakan tanggung

jawab bersama.40

Tuhan juga tidak menolak jemaat yang hanya mampu mempersembahkan kurang dari 10

persen. Sebagaimana dalam teori, angka sepuluh persen dalam dunia Israel Kuno merupakan

cara perhitungan yang menandai kepatuhan kepada Allah atau dewa ketika perpuluhan diberikan

dan angka 12 persen ditetapkan sebagai bentuk pemberian kepada 12 suku Lewi. Dengan

demikian penetapan besaran angka presentase bergantung pada konteks kebutuhan Israel yakni

12 suku. Sedangkan penerapan angka 10 persen itulah yang lebih penting untuk dipahami

sebagai kegenapan hati memberi pada Tuhan. Di hadapan Tuhan, tidak ada jumlah yang lebih

besar atau terlalu kecil sebab yang diperhitungkan dengan sangat oleh Tuhan adalah hati yang

memberi dalam ketulusan.41

Dengan begitu dapat dikatakan bahwa Tuhan tidak memandang

39

Subdono, Rehobot Ministry, 1. 40

Subdono, Rehobot Ministry, 1 41

Darmaputra, Sederhana untuk Semua, 63.

Page 24: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

15

jumlah siapa yang terbesar maupun terkecil tetapi yang menjadi pusat dari segala sesuatu yang

mau kita lakukan adalah hati yang tulus.

Memberikan perpuluhan juga sudah seharusnya berdasarkan hati nurani umat manusia

dengan melihat orang lain bagian dari dirinya sehingga mampu menjadi manusia yang peduli

terhadap yang lain. Hal ini membuat kita sadar bahwa kehidupan kita tidak terlepas dari Tuhan

maupun umat manusia lainnya. Kita makhluk sosial yang saling membutuhkan sehingga kita

tidak hidup hanya berdasarkan egosentrisme semata tetapi kita perlu membangun hidup yang

menjunjung tinggi perintah Tuhan maupun hidup yang membangun kepedulian dengan sesama.42

Ketika kita hidup berdasarkan perintah maka kesadaran itu akan sendirinya dapat kita pahami.

Sejalan dengan paparan dalam teori bahwa terdapat beberapa macam aturan peruntukan dalam

hal menyerahkan perpuluhan yaitu diserahkan kepada orang-orang Lewi bagian lain kepada

janda, anak yatim dan orang asing. Namun, jika dilihat dari sudut pandang Alkitab, perpuluhan

bisa digunakan untuk biaya pesta Pondok Daun. Terkait peruntukan kepada suku Lewi,

pemberian ini dilakukan dalam rangka tanggung jawab memenuhi kehidupan mereka setiap

harinya. Adapun kegunaan lainnya sebagai biaya untuk kegiatan sosial, anak yatim, membayar

gaji pegawai serta biaya pemeliharaan Bait Allah. Dengan begitu perpuluhan juga seharusnya

berdasarkan hati nurani umat manusia dengan melihat orang lain bagian dari dirinya sehingga

mampu menjadi manusia yang peduli terhadap yang lain.43

Berdasarkan analisis penulis adanya ketidakselarasan paham oleh pendeta dan jemaat

mengenai pemahaman dasar memberikan perpuluhan sesuai latar belakang konteks sejarahnya,

inilah yang berkontribusi pada kurangnya kesadaran memberikan perpuluhan. Dimana Pendeta

jemaat Ebenhaezer Makete berpijak pada upaya mewajibkan atau mengharuskan jemaat

termasuk dirinya sendiri seturut ungkapan harafiah teks Alkitab. Dengan demikian perlu ada

pemahaman mendasar yang jelas dan utuh sebagai titik pijakan untuk menjalankan pemberian

perpuluhan. Secara teori, dasar yang terpenting mengenai perpuluhan merupakan iman dimana

tidak ada ketakutan atau kekhawatiran dalam memberi. Berpikir akan tanggungan kebutuhan

sehari-hari tentu sudah sewajarnya, namun dalam memberi perpuluhan kepada Tuhan yang

terpenting adalah imannya dalam artian benar yakin dan tulus akan persembahan yang diberikan.

Oleh karena itu, penyerahan kepada Tuhan lewat persembahan perpuluhan adalah ungkapan

42

Tan Khian Seng, Harmoni Finansial, (Yogyakarta: ANDI, 2008), 94. 43

Abraham Alex Tanuseputra, Iman Harapan Kasih, (Jakarta Barat: Armagedon, 2000), 135.

Page 25: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

16

iman bahwa hidup manusia hanya berada di dalam tangan kasih Tuhan semata-mata. Hidup

manusia tidak dikuasai oleh manusia itu sendiri, sehingga menjaminnya juga tidak mungkin,

termasuk uangnya. 44

4.2 Penerapan Perpuluhan di Jemaat Ebenhaezer Makete.

Berdasarkan hasil wawancara menerapkan perpuluhan di jemaat Ebenhaezer Makate

berdasarkan profesi perkerjaan masing-masing jemaat. Dimana profesi pekerjaan berbeda

pendapatan yang dihasilkanpun berbeda. Jikalau jemaat tersebut dikategorikan profesi

pekerjaannya sebagai PNS maka perpuluhannya yang diberikan berdasarkan waktu penerimaan

gaji. Misalnya penerimaan gaji perbulan maka penghasilan 10% per bulan perlu di

persembahkan sebagai perpuluhan di gereja. Jika petani kopra diberlakukan berdasarkan dengan

hasil panen mereka, hasil panennya 3 bulan sekali maka perpuluhan merekapun diberlakukan

demikian. Bagi pedagang kios maupun buruh yang tidak tetap juga bisanya pendapatan

perminggu ataupun perbulan maka dari itu setiap dari hasil mereka perminggu maupun perbulan

selalu dibuka dalam 10% dari setiap penghasilan dimasukan di gereja. Dengan begitu

menerapkan perpuluhan dilihat dari waktu pendapatan jemaat tersebut. Praktik seperti inilah

yang diterapkan di jemaat Ebenhaezer Makete.45

Berpijak pada teori sejarah perpuluhan maka angka 10 persen lebih merupakan simbolik

kegenapan hati yang memberi secara tulus pada Tuhan. Sedangkan angka persentase uang yang

ditetapkan 12 persen mengacu pada 12 suku Israel. Dengan demikian dilihat dari hasil penelitian

yang ada maka menerapkan perpuluhan bukanlah dilihat dari angka 10 persen. Oleh karena itu

jemaat Ebenhaezer sudah sepatutnya tidak menjadikan tradisi Yahudi sebagai keharusan yang

kaku untuk menerapkan perpuluhan.46

Perpuluhan yang diberikan baik 10 persen, bisa saja lebih

bahkan kurang tidaklah menjadi persoalan, karena yang diperhitungkan dengan sangat oleh

Tuhan adalah hati yang memberi apakah tulus atau tidak.

Dalam kehidupan berjemaat pun hal demikian dirasakan bahwa perubahan selalu ada.

Oleh karena itu agama perlu menjalankan fungsi secara baik, sehingga perubahan itu dapat

dimengerti maupun diterima oleh jemaat Ebenhaezer Makete. Fungsi dari agama itu sendiri

44

Titaley, Alkitab Ibrani, 72. 45

Hasil Wawancara dengan pendeta Jurita Emray Ebenhaezer Makete pada hari Kamis ,27 Juni 2019 Pukul 09.00-09-30 WIT. 46

Darmaputra, Sederhana untuk Semua, 63.

Page 26: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

17

dapat menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat setempat secara lebih sederhana,

misalnya dalam menerapkan perpuluhan dilihat berdasarkan konteks kehidupan berjemaat

sehingga jemaat pun tidak merasa keberatan dalam hal menerapkan perpuluhan. Dalam

memberikan pengajaran yang demikian agama mengatur tutur bahasa secara sederhana yang

dapat dipahami oleh jemaat awam, agar perpuluhan yang diharapkan berdasarkan konteks jemaat

bisa diterapkan secara baik.47

5. Penutup: Kesimpulan dan Saran.

Kesimpulan: Perpuluhan merupakan tanggung jawab bersama untuk dijalakan demi

keberlanggung pelayanan gereja. Namun, perpuluhan perlu dipahami secara mendalam, baik dari

segi sejarah maupun kehidupan konteks bergereja. Dalam menjalankan tanggung jawab kita

dalam hal memberi harus sesuai apa yang kita pahami agar kita memberikan perpuluhan bukan

semata-mata asal memberi tetapi benar-benar dimengerti dengan baik. Dengan demikian

perpuluhan yang kita persembahkan bukan lagi kita melihat besar kecilnya yang kita berikan

tetapi kita dapat memberi dengan rasa syukur dan ketulusan hati kita kepada Tuhan, guna

menjadi berkat bagi kehidupan dimana kita hadir bersama sesama.

Saran: Jika gereja mengharapkan perpuluhan dapat dipertanggung jawab dengan baik, maka

sudah seharusnya gereja memberikan pemahaman yang benar terkait perpuluhan. Gereja tidak

hanya mengharapkan partisipasi jemaat untuk memberi tetapi gereja perlu memberikan

pembinaan-pembinaan secara berkala dan terstruktur yang bisa melibatkan tenaga-tenaga ahli

yang pakar dalam hal perpuluhan dan penatalayanan gereja.

47

Hendropuspito, O.C, Sosiologi Agama, 44-45.

Page 27: KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERPULUHAN … · 2021. 6. 29. · KK, maka total perpuluhan per tahun adalah Rp. 70.000.000. Melalui cara perhitungan seperti

18

Daftar Pustaka.

1. Suwono Ev. Ronny Persepuluhan Miliki Siapa?Jakarta: Majesty Publishing, 2015.

2. A’Bate’e Yamowa. Mengungkapkan Misteri Persepuluhan Yogyakarta: Andi Buku

Majalah Rohani,2009.

3. Titaley.A.Jhon. Persepuluhan Dalam Alkitab Ibrani Israel Alkitab Salatiga: satya wacana

university press, 2016.

4. Moleong .J. Lexi. Metode Penelitian Kualitatiff Bandung: Remaja Rosdakarya,1989.

5. Sarman, M.Si. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial Banjarmasin: Pustaka Fisip

UNlAM, 2004.

6. Arinkunto Siharsimi. Prosedur Penelitian Jakarta: Rineke Cipta, 1998.

7. Subagyo Joko. Metode Penelitian; Dalam Teori Dan Praktik Jakarta: Rineke Cipta, 1998.

8. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua

Jakarta: Balai Pustaka, 1993

9. Walizer H. Michael. Sadiman Arief. Wienir L Paul. Metode dan Analisis Penelitian

Mencari Hubungan Jilid 1 Jakarta: Erlangga, 1993.

10. Suwandi Baswori. Memahami Penelitian Kualitatif J akarta: Rineke Cipta, 2008.

11. Seng Tan Khian. Harmoni Finansial Yogyakarta: ANDI, 2008.

12. Tanuseputra Alex Abraham . Iman Harapan Kasih, Jakarta: Armagedon, 2000.

13. Hendropuspito. O.C. Sosiologi Agama Yogyakarta: Kanisius 1984.

14. Darmaputra Eka. Etika Sederhana untuk Semua Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.

15. Sabdono Erastus. Rehobot Ministry Jakarta : Graha Rehobot, 2000.