kajian perubahan penutupan lahan dengan memanfaatkan penginderaan jauh di wilayah pesisir

Upload: ardhi336

Post on 13-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

makalah ini mengenai analisa perubahan lahan menggunakan metode penginderaan jauh

TRANSCRIPT

  • KAJIAN PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN PADA WILAYAH PESISIR

    DENGAN MEMANFAATKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

    ( STUDI KASUS : Kecamatan Kuta Sampai Jimbaran-Kuta Selatan, Bali)

    USULAN PRAKTEK KERJA LAPANG

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

    DAN ILMU KELAUTAN

    Oleh :

    YUNUS HIDAYAT

    NIM : 105080601111058

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2013

  • USULAN PRAKTEK KERJA LAPANG

    KAJIAN PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN PADA WILAYAH PESISIR

    DENGAN MEMANFAATKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

    ( STUDI KASUS : Kecamatan Kuta Sampai Jimbaran-Kuta Selatan, Bali)

    Oleh :

    YUNUS HIDAYAT

    NIM : 105080601111058

    Mengetahui, Menyetujui,

    a.n. Ketua Jurusan PSPK, Dosen Pembimbing

    Sekretaris Jurusan PSPK,

    (Nurin Hidayati, ST, M.Sc) (M. Arif Zainul Fuad, S.Kel, M.Sc)

    NIP. 19781102 200501 2 002 NIP. 19801005 200501 1 002

    Tanggal : 4September 2013 Tanggal : 4 September 2013

  • iii

    DAFTAR ISI

    COVER ................................................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

    1. Pendahuluan ............................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

    1.2 Maksud .............................................................................................. 3

    1.3 Tujuan ................................................................................................ 3

    1.4 Manfaat .............................................................................................. 3

    2. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 4

    2.1 Pengertian Wilayah Pesisir ................................................................ 4

    2.2 Penutupan Lahan ............................................................................... 4

    2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Lahan ................................. 4

    2.4 Penginderaan Jauh ............................................................................ 5

    2.5 SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) .......................................... 5

    3. Metode Praktek Kerja Lapang ................................................................... 6

    3.1 Alat dan Bahan................................................................................... 6

    3.2 Sumber Data ...................................................................................... 6

    3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 9

    3.4 Pengolahan Citra Awal ..................................................................... 10

    3.4.1 Pemulihan Citra ........................................................................ 10

    3.4.2 Pemotongan Citra ..................................................................... 11

    3.4.3 Klasifikasi Penutupan Lahan ..................................................... 11

    3.5 Survey Lapangan ............................................................................. 11

    3.6 Pengolahan Citra Lanjutan ............................................................... 11

    3.6.1 Klasifikasi Penutupan Lahan Lanjutan ...................................... 11

    3.6.2 Penggabungan Klasifikasi Penutupan Lahan Dan Pengujian

    Perubahan ................................................................................ 12

    3.6.3 Pembuatan Peta Area Perubahan Penutupan Lahan Di Kawasan

    Pesisir Kuta Selatan .................................................................. 12

    4. Jadwal/Waktu Praktek Kerja Lapang ....................................................... 13

    4.1 Waktu dan Lokasi ............................................................................. 13

  • iv

    4.2 Jadwal Pelaksanaan ........................................................................ 13

    5. Daftar Pustaka ......................................................................................... ix

    6. Lampiran ................................................................................................... x

    Lampiran 1. Alur Praktek Kerja Lapang Kajian Perubahan Penutupan Lahan

    Di Wilayah Pesisir Kuta Selatan ............................................... x

    Lampiran 2. Curiculum Vitae Pengusul PKL ................................................ xi

    Lampiran 3. Curiculum Vitae Dosen Pembimbing ........................................xii

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan alur pengambilan data dengan metode penginderaan jauh .... 8

    Gambar 2. Interaksi sinar matahari dengan objek yang diterima sensor satelit

    (Yusri, 2011) ....................................................................................... 8

    Gambar 3. Diagram Alir Penelitian ....................................................................... x

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Table 1. Alat dan Bahan ...................................................................................... 6

    Tabel 2. Spesifikasi band Landsat-5 TM (NASA,2002) ........................................ 7

    Tabel 3. Spesifikasi band Landsat-7 ETM+ (NASA,2002) .................................... 7

    Tabel 4. Spesifikasi band Landsat-8 .................................................................... 8

    Table 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL ...................................................... 13

  • 1

    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Pembangunan yang sangat pesat telah menyebabkan

    perubahan pola penggunaan lahan, dimana ruang terbangun semakin

    mendominasi dan mendesak ruang-ruang alami untuk merubah fungsi.

    Hal ini biasanya terjadi pada kawasan perkotaan, namun dengan

    semakin menyempitnya lahan di perkotaan maka pembangunan saat

    ini mulai merambah ke daerah pesisir yang masih alami dan masih

    terbuka, termasuk juga ruang yang berfungsi konservasi yang nantinya

    akan berubah fungsi.

    Gelombang pembangunan akomodasi pariwisata di Bali terlihat

    pesat pasca studi masterplan pariwisata Bali oleh SCETO. Kebijakan

    yang diterapkan berdasarkan studi tersebut memang terbukti mampu

    meningkatkan kedatangan pariwisata secara signifikan dari tahun ke

    tahun. Konsekuensinya daerah kawasan segitiga emas tersebut mulai

    dipadati dengan investasi. Terjadi penumpukan pembangunan fasilitas

    pariwisata di daerah tersebut. Dimulai dengan pembangunan resort

    pada tahun 1974 di Nusa Dua dibawah manajemen Bali Tourism

    Development Corporation (BTDC), selanjutnya pembangunan fasilitas

    pariwisata di daerah segitiga emas tersebut begitu pesat terutama

    menyasar daerah pesisir. Hal ini menyebabkan ketimpangan

    pembangunan di bali selatan dengan Bali Utara. Bahkan pada tahun

    2010 Kemendbudpar berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan

    bahwa wilayah Bali selatan sudah mengalami over capacity sebanyak

    9.800 kamar (Suardana, 2011).

    Perubahan penutupan lahan yang terjadi di wilayah pesisir

    akibat pembangunan yang terjadi dapat memberikan pengaruh pada

  • 2

    lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Semakin tinggi laju pembangunan, maka semakin tinggi pula

    pemanfaatan sumberdaya alam dan semakin besar pula perubahan

    yang terjadi diwilayah pesisir. Oleh karena itu, peraturan yang tepat

    dalam membuat dan memberikan ijin untuk perencanaan pemanfaatan

    dan pengelolaan sumberdaya alam harus dipertimbangkan dengan

    baik dan teliti dalam setiap perencanaan pembangunan, sehingga

    dapat tercapai suatu pengembangan lingkungan hidup yang baik dan

    terorganisir.

    Pemantauan untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap

    perubahan dan penggunaan lahan yang intensif sanagt diperlukan,

    sehingga diperlukan teknologi yang relevan dan akurat yaitu dengan

    memanfaatkan penginderaan jauh yang dapat menampilkan

    kenampakan rupa permukaan bumi secara cepat dan tepat.

    Penginderaan jauh merupakan suatu system perolehan

    informasi tentang daerah, objek dan gejala yang terjadi di permukaan

    bumi. System ini bekerja berdasarkan deteksi gelombang

    elektromagnetik yang berasal dari radisai sinar matahari yang

    direfleksikan terhadap target, melalui atmosfer akan ditransmisi

    kembali kestasiun bumi oleh sensor satelit. Keunggulan dari system

    penginderaan jauh ini adalah menampilkan dan mengamati daerah

    yang sangat luas, bahkan daerah yang sulit dijangkau secara

    observasi langsung dilapangan dengan waktu yang sangat cepat.

    Penutupan lahan pada wilayah pesisir mempunyai kondisi yang

    sangat dinamis dapat selalu dipantau melalui penginderaan jauh.

    Dengan demikian, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam di

    wilayah pesisir dapat dilakukan dengan terstrutur dan terencana.

  • 3

    1.2 Maksud

    Maksud dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk

    mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan

    mempraktekkan langsung ke lapang, dan menambah pengetahuan

    tentang proses pengolahan citra satelit untuk mengkaji Bagaimana

    karakteristik sebaran penutupan lahan di wilayah pesisir Kecamatan

    Kuta Sampai Jimbaran-Kuta Selatan, Bali selama tahun 1995-2013.

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :

    Memetakan karakteristik sebaran penutupan lahan di wilayah

    pesisir Kecamatan Kuta Sampai Jimbaran-Kuta Selatan, serta

    melihat perubahan penutupan lahan sepanjang wilayah pesisir

    yang terjadi selama tahun 1995-2013.

    1.4 Manfaat

    Manfaat yang diharapkan yaitu dapat memberikan tambahan

    informasi mengenai kondisi penutupan lahan dan perubahan lahan

    yang terjadi di wilayah pesisir Kecamatan Kuta Sampai Jimbaran-Kuta

    Selatan, Bali selama kurun waktu 1995-2013, yang nantinya diharapkan

    dapat memberikan tambahan informasi bagi perencanaan pemanfaatan

    dan pengelolaan sumberdaya alam pesisir sehingga akan memberikan

    dampak positif bagi pengembangan lingkungan hidup di wilayah pesisir.

  • 4

    2. Tinjauan Pustaka

    2.1 Pengertian Wilayah Pesisir

    Wilayah pesisir memiliki ekosistem yang unik karena pada daerah

    ini terjadi interaksi antara ekosistem daratan dan lautan. Ditinjau dari

    segi sosioekonomis wilayah pesisir sangat potensial akan sumberdaya

    alamnya baik yang bersifat biotik dan abiotic. Wilayah pesisir di

    Indonesia mempunyai potensi yang besar sebagai lokasi kegiatan

    penunjang pembangunan, terutama untuk budidya perikanan, bidang

    kelautan, dan industry. Namun jika kegiatan tersebut berjalan dengan

    tidak terkendali secara baik maka akan terjadi berbagai kerusakan

    sumberdaya alam dan lingkungan yang akan berdampak pada

    penurunan kualitas lingkungan wilayah pesisir (Noviansyah, 2000).

    2.2 Penutupan Lahan

    Penutupan lahan merupakan kenampakan visual dari vegetasi,

    benda alam, dan unsur budaya yang ada di permukaan bumi tanpa

    mempermasalahkan yang dilakukan oleh manusia terhadap objek

    tersebut. Perubahan yang terjadi pada penggunaan tanah/tutupan lahan

    umumnya terjadi karena factor manusia seperti penambahan penduduk

    dan struktur sosial dan factor alami seperti kekeringan, banjir,

    kebakaran dan gunung meletus (Abdullah, 2008).

    2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Lahan

    Menurut Wijaya (2004), terjadinya perubahan penutupan lahan

    akibat factor dari pertumbuhan penduduk, mata pencaharian,

    aksesibilitas, dan fasilitas pendukung kehidupan serta kebijakan

    pemerintah. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di suatu wilayah

    mendorong penduduk untuk membuka lahan baru yang digunakan

    sebagai wilayah pemukiman ataupun lahan budidaya.

  • 5

    2.4 Penginderaan Jauh

    Penginderaan jauh merupakan citra yang dapat digunakan untuk

    informasi tutupan lahan, berdasarkan variasi ruang dan waktu.

    Penginderaan jauh juga dapat digunakan untuk memetakan penutupan

    lahan menggunakan citra berdasarkan pancaran gelombang merah.

    Penginderaan jauh dapat juga menggunakan satellite yang berbeda,

    untuk merekam suatu daerah untuk menghasilkan data resolusi spasial

    berdasarkan waktu dimasa lalu untuk untuk identifikasi tutupan lahan

    (seperti hutan, padang rumput, ekosistem dan perkotaan) dan

    mengukur luasan tutupan lahan yang terkait dan data yang dikumpulkan

    sesuai dengan pancaran panjang gelombangnya (Milton J, 2008).

    2.5 SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS)

    Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah kumpulan yang

    terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data

    geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk

    memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, serta

    menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang

    bereferensi geografi (Yusri 2011).

    Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database,

    seperti query dan analisa statistic dengan kemampuan visualisasi dan

    analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah

    yang membedakan SIG dengan system Informasi lainnya yang

    membuatnya menjadi berguna bagi berbagai kalangan untuk

    menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi yang

    akan terjadi (Aini, 2007).

  • 6

    3. Metode Praktek Kerja Lapang

    Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan dengan cara pendekatan

    analisis penginderaan jauh dengan metode perbandingan citra multi

    temporal untuk melihat perubahan yang terjadi. Pelaksanaan PKL ini

    dibagi dalam tiga tahap, yaitu pengelolaan citra awal, survey lapangan

    dan pengelolaan citra lanjutan.

    3.1 Alat dan Bahan

    Alat dan Bahan yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang

    (PKL) ini adalah:

    Alat Bahan (Data)

    1. 1 Unit laptop

    2. Perangkat lunak :

    ER Mapper 7.1

    ARCGis 9

    3. GPS Garmin 60CSX

    1. Citra satelit LANDSAT-5 TM

    Tanggal :

    17 Agustus 1995

    2. Citra satelit LANDSAT-7 ETM+

    tanggal :

    17 Agustus 2000

    17 Agustus 2005

    17 Agustus 2010

    3. Citra satelit LANDSAT-8

    tanggal :

    17 Agustus 2013

    4. Peta Rupa Bumi (Bali)

    5. Peta Rupa Bumi Digital (Bali)

    Table 1. Alat dan Bahan

    3.2 Sumber Data

    Sumber data yang digunakan pada PKL saat ini berasal dari

    Citra Satelit Landsat, yakni Citra Satelit Landsat-5 TM, Citra Satelit

    Landsat-7 ETM+, dan Citra Satelit Landsat-8. Spesifikasi dari setiap

    Citra Satelit Landsat diatas akan dijabarkan sebagai berikut :

  • 7

    Band Micrometers Resolution Type

    Opto-

    Mechanical

    Sensor

    1 0.45 to 0.53 30 m Spasial

    resolution

    30-120 m

    2 0.52 to 0.60 30 m Spectral range 0.45-12.5 m

    3 0.63 to 0.69 30 m Number of

    bands

    7

    4 0.76 to 0.90 30 m Temporal

    resolution

    16 days

    5 1.55 to 1.75 30 m Size of image 185 x 172 km

    6 10.40 to 12.50 120 m Swath 185 km

    7 2.08 to 2.35 30 m Stereo N

    Programmable Y

    Tabel 2. Spesifikasi band Landsat-5 TM (NASA,2002)

    Band Micrometers Resolution Type

    Opto-

    Mechanical

    Sensor

    1 0.45 to 0.515 30 m Spasial

    resolution

    15/30/60 m

    2 0.525 to 0.605 30 m Spectral range 0.45-12.5 m

    3 0.63 to 0.690 30 m Number of

    bands

    8

    4 0.75 to 0.90 30 m Temporal

    resolution

    16 days

    5 1.55 to 1.75 30 m Size of image 183 x 170 km

    6 10.40 to 12.50 60 m Swath 183 km

    7 2.08 to 2.35 30 m Stereo N

    8 0.52 to 0.90 15 Programmable Y

    Tabel 3. Spesifikasi band Landsat-7 ETM+ (NASA,2002)

    Band Micrometers Resolution Type

    Opto-

    Mechanical

    Sensor

    1 0.433 to 0.453 30 m Spasial

    resolution

    15/30/60 m

    2 0.450 to 0.515 30 m Spectral range 0.45-12.5 m

    3 0.525 to 0.600 30 m Number of

    bands

    8

    4 0.630 to 0.680 30 m Temporal

    resolution

    16 days

    5 0.845 to 0.885 30 m Size of image 183 x 170 km

    6 1.560 to 1.660 30 m Swath 183 km

    7 2.100 to 2.300 30 m Stereo N

  • 8

    8 0.500 to 0.680 15 Programmable Y

    9 1.360 to 1.390 30 m

    10 10.30 to 11.30 100 m

    11 11.50 to 12.50 100 m

    Tabel 4. Spesifikasi band Landsat-8

    Adapun langkah-langkah dalam pengambilan sumber data

    melalui citra satelit sebagai berikut :

    Prinsip dari sistem kerja penginderaan jarak jauh

    menggunakan satelit berdasarkan adanya perbedaan daya

    refleksitas energi elektromagnetik masing-masing objek dipermukaan

    bumi. Daya refleksitas yang berbeda-beda oleh sensor akan direkam

    didefinisikan sebagai objek yang berbeda yang dipresentasikan

    dalam sebuah citra. Untuk keterangan lebih jelasnya dapat dilihat

    pada gambar 2.

    Gambar 2. Interaksi sinar matahari dengan objek yang diterima sensor satelit (Yusri, 2011)

    Kondisi Permukaan Bumi

    Sensor

    Obserfasi dan Pengukuran

    Data Citra

    Spasial Data Base

    Gambar 1. Bagan alur pengambilan data dengan metode penginderaan jauh

  • 9

    Gelombang elektromagnetik yang dipantulkan permukaan bumi

    akan melewati atmosfer sebelum direkam oleh sensor. Awan, debu,

    atau partikel-partikel lain yang berada di atmosfer akan membiaskan

    pantulan gelombang ini. Atas dasar pembiasan yang terjadi, sebelum

    dilakukan analisa terhadap citra diperlukan kegiatan koreksi

    radiometrik (Putra, 2010).

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan dengan

    menggunakan alat penginderaan yang disebut dengan sensor.

    Sensor pengumpul data penginderaan jauh umumnya di pasang

    dalam suatu platform yang berupa pesawat terbang atau satelit. Data

    penginderaan jauh berupa citra (imagery). Data tersebut dapat

    dianalisis untuk mendapatkan infornformasi tentang objek, daerah

    atau fenomena yang diteliti. Proses penerjemahan data

    penginderaan jauh menjadi informasi disebut interpretasi data.

    Apabila interpretasi dilakukan secara digital maka di sebut

    interpretasi citra digital (Digital image interpretation) (Putra, 2010).

    Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang akan dijalani di

    Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) yang berlokasi di

    Perancak, Jembrana, Bali, meliputi segala aktivitas yang

    berhubungan dengan proses pengolahan data citra dan pembuatan

    peta khususnya pada wilayah pesisir Kecamatan Kuta Sampai

    Jimbaran-Kuta Selatan, Bali untuk Memetakan sebaran karakteristik

    penutupan lahan.

  • 10

    3.4 Pengolahan Citra Awal

    3.4.1 Pemulihan Citra

    Proses ini dilakukan untuk memulihkan data citra yang mengalami

    distorsi kearah gambaran yang lebih sesuai dengan gambaran

    aslinya. Dalam pemulihan citra ini termasuk didalamnya koreksi

    berbagai distorsi/kesalahan radiometric dan geometric yang mungkin

    ada pada citra asli.

    Hal ini bisa terjadi karena dua faktor, yaitu : kesalahan respon

    detektor, yang terjadi akibat tidak berfungsinya salah satu detector

    pada waktu penyiaman (scanning) kesalahan pembacaan pada kanal

    yang sama dan detector berhenti pada awal penyiaman. Factor yang

    kedua yaitu karena pengaruh atmosfer yang mengakibatkan

    terjadinya penurunan atau peningkatan nilai keabuan pixel (nilai digital

    minimum dari nol) yang disebabkan oleh proses scattering

    (hamburan) dan absorpsi (serapan) energy reflektan objek oleh

    sebagian partikel atmosfer.

    Koreksi geometric bertujuan untuk memperbaiki kesalahan posisi

    atau letak objek. Distorsi ini dihasilkan oleh factor seperti variasi tinggi

    satelit, ketegakan satelit dan kecepatannya. Koreksi geometric

    dilakukan dalam dua tahap, yang pertama yaitu transformasi

    koordinat (transformasi geometrik) dilakukan dengan menggunakan

    bantuan titik control medan atau ground control point (GCP). Yang

    kedua yaitu dilakukan proses Resampling yaitu proses penelitian

    kembali nilai pixel sehubungan dengan koordiant baru. Proses

    resampling dilakukan dengan teknik nearest neighbor (pixel terdekat)

    dimana lokasi pixel sesungguhnya dipilih yang terdekat dengan titik

    pada citra yang kemudian ditranfer ke lokasi yang sesuai dengan

  • 11

    peta. Keunggulan dari teknik ini adalah nilai nilai pixel terhindar dari

    perubahan.

    3.4.2 Pemotongan Citra

    Untuk membatasi citra sesuai dengan lokasi yang kita teliti, maka

    perlu dilakukan pemotongan citra (cropping). Dari beberapa kanal

    yang tersedia pada data citra asli Landsat, setelah pemotongan citra

    hanya digunakan beberapa kanal saja dalam pengolahan citra.

    3.4.3 Klasifikasi Penutupan Lahan

    klasifikasi merupakan suatu proses dimana pixel-pixel

    dikelompokkan kedalam suatu kelas dengan berdasarkan suatu nilai

    kecerahan pixel yang bersangkutan. Kelas-kelas tersebut mewakili

    objek yang berada di permukaan bumi. Dalam proses klasifikasi

    terdapat dua metode pendekatan, yaitu klasifikasi terbimbing dan

    klasifikasi tidak terbimbing inilah yang dijadikan pegangan atau acuan

    bagi peneliti dalam melakukan pengecekan dilapangan dibantu

    dengan peta rupa bumi.

    3.5 Survey Lapangan

    Survey lapangan adalah pengecekan lapangan (ground check)

    yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pengkelasan

    penutupan lahan yang kita lakukan sudah benar atau tidak, sehingga

    dapat dilakukan training area. Pengamatan dilokasi penelitain

    dilakukan dengan cara menetapkan daerah daerah yang mudah

    diamati dan mewakili Jenis penutupan lahan yang kita buat.

    3.6 Pengolahan Citra Lanjutan

    3.6.1 Klasifikasi Penutupan Lahan Lanjutan

    Pada tahap ini dilakukan klasifikasi kembali dengan

    metode pendekatan klasifikasi terbimbing, dan dalam

  • 12

    menginterpretasikan citra dan suatu kenampakan objek didasarkan

    pada data lapangan yang telah diperoleh. Klasifikasi terbimbimg

    meliputi pengambilan contoh pixel (training area) pada citra

    komposit yang mewakili masing-masing kelas penutupan lahan,

    berdasarkan karakteristik spektrtal dan spasial masing-masing dan

    data lapangan dibantu dengan referensi peta rupa bumi dan peta

    rupa bumi digital.

    3.6.2 Penggabungan Klasifikasi Penutupan Lahan Dan

    Pengujian Perubahan

    Setelah klasifikasi penutupan lahan masing-masing tahun (1995

    - 2013) selesai, dilakukan penggabungan hasil klasifikasi dengan

    menggunakan teknik overlay. Dari hasil penggabungan dapat dilihat

    perubahan yang terjadi selama kurun waktu 1995 - 2013.

    Perubahan ini kemudian akan diuji dengan menggunakan pengujian

    nilai digital. Pengujian ini dimaksudkan untuk membuktikan adanya

    keterkaitan antara hasil klasifikasi 1995 - 2013 sehingga jika dalam

    kurun waktu tersebut terjadi perubahan kelas klasifikasi di satu

    daerah maka perubahan tersebut dapat dibuktikan melalui nilai

    digitalnya.

    3.6.3 Pembuatan Peta Area Perubahan Penutupan Lahan Di

    Kawasan Pesisir Kuta Selatan

    Setelah didapatkan hasil perubahan penutupan lahan dari hasil

    klasifikasi melalui nilai digital dari citra satelit, lalu akan dilakukan

    digitasi dari tiap kelas tutupan lahan untuk dijadikan Peta Penutupan

    Lahan dengan menggunakan aplikasi ARCGis 9.

  • 13

    4. Jadwal/Waktu Praktek Kerja Lapang

    4.1 Waktu dan Lokasi

    Praktek Kerja Lapang tentang Kajian Perubahan Penutupan

    Lahan Pada Wilayah Pesisir Dengan Memanfaatkan Penginderaan

    Jauh Di Kecamatan Kuta Sampai Jimbaran-Kuta Selatan, Bali,

    dilaksanakan di Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) yang

    berlokasi di Perancak, Jembrana, Bali, selama dua minggu pada

    tanggal 30 September 2013 13 Oktober 2013.

    4.2 Jadwal Pelaksanaan

    Jadwal pelaksanaan PKL tertera pada tabel berikut :

    No

    Kegiatan Agustus

    Septem ber

    Okto Ber

    Novem ber

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Pembuatan

    Proposal

    2

    Pengambilan &

    Pengolahan data

    3 Penyusunan

    laporan

    Table 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL

  • ix

    5. Daftar Pustaka

    Abdullah, R.O.D. 2008. Kajian Perubahan Penutupan Lahan Di Kawasan

    Pesisir Kabupaten Aceh Utara, NAD Menggunakan Sistem

    Informasi Geografis. Program Sarjana. IPB. Bogor

    Aini, A. 2007. Sistem Informasi Geografis Pengertian Dan Aplikasinya.

    STMIK AMIKOM. Yogyakarta

    Milton, E.J. et al. 2008. Linking Remote Sensing, Land Cover And Disease.

    Department of Geography, University of Southampton, Highfield,

    Southampton

    Noviansyah, M.T. 2000. Kajian Perubahan Penutupan Lahan Dengan

    Memanfaatkan Penginderaan Jauh Di Wilayah Pesisir Teluk

    Banten. IPB. Bogor

    Putra, Mahardika. 2010. Penginderaan Jauh dengan ERMapper. Graha Ilmu.

    Yogyakarta

    Wijaya, C.I. 2004. Analisis Perubahan Penutupan Lahan Kabupaten Cianjur

    Jawa Barat menggunakan Sistem Informasi Geografis. Skripsi.

    Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan

    Institut Pertanian Bogor. Bogor

    Yusri, A. 2011. Perubahan Penutupan Lahan Dan Analisis Faktor Penyebab

    Perambahan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

    Program Sarjana. IPB. Bogor

  • x

    6. Lampiran

    Lampiran 1. Alur Praktek Kerja Lapang Kajian Perubahan Penutupan

    Lahan Di Wilayah Pesisir Kuta Selatan

    Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

    Keterangan :

    = Data ; = Proses ; = Hasil ; = Garis Proses

    Studi pustaka dan pencarian data (Citra Landsat)

    LANDSAT-5 17/8/1995

    Pengolahan Citra Awal

    Pemulihan

    Citra

    Pemotongan

    Citra Klasifikasi

    Penutupan Lahan

    Survei Lapangan

    Pengolahan Citra Lanjutan

    Klasifikasi Penutupan lahan 17/8/1995 , 17/8/2000 , 17/8/2005 , 17/8/2010 , 17/8/2013

    Penggabungan Citra

    (overlay)

    Analisis Perubahan

    Penutupan Lahan

    Peta Digitasi Area Tiap Kelas Penutupan Lahan

    Di Wilayah Pesisir Kuta

    Koreksi

    LANDSAT-7 17/8/2000 17/8/2005 17/8/2010

    LANDSAT-8 17/8/2013

  • xi

    Lampiran 2. Curiculum Vitae Pengusul PKL

    Nama : Yunus Hidayat

    NIM : 105080601111058

    TTL : Surabaya, 07 November 1991

    Jenis Kelamin : Laki-Laki

    Alamat : Tambak Piring Timur I/36 RT 001 RW 006

    Kec. Asemrowo, Kel. Asemrowo, Surabaya

    Prodi / Jurusan : Ilmu Kelautan / Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan

    Kelautan

    IPK : 3,23

    Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Th. Angkatan : 2010

    No. Telp/HP : 085648132803

    Email : [email protected]

    Riwayat Pendidikan :

    Pendidikan Tahun

    SDN Asemrowo IV/65 1998-2004

    SMPN 5 Surabaya 2004-2007

    SMAN 9 Surabaya 2007-2010

    Pengalaman Organisasi :

    Organisasi Tahun

    1. Pengurus OSIS (SMP) 2004 - 2007

    2. Pengurus OSIS (SMA) 2007 - 2010

    Demkian Curiculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Terima Kasih.

    Malang, 04 September 2013

    Hormat saya,

    Yunus Hidayat

    NIM: 105080601111058

  • xii

    Lampiran 3. Curiculum Vitae Dosen Pembimbing

    A. DATA PRIBADI

    1. Nama Lengkap : MOCHAMAD ARIF ZAINUL FUAD 2. Gelar : S.Kel, MSc. 3. NIDN : 0005108002 4. Tempat dan Tanggal Lahir : Nganjuk/05-10 1980 5. Jenis Kelamin : Laki-laki 6. Agama : Islam 7. Pangkat/Gol. Terakhir : Penata Muda/IIIa 8. Jabatan akademik/fungsional : Asisten Ahli Pada program studi : Ilmu Kelautan Jurusan : PSPK Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan UB 9. Jabatan Struktural saat ini : Ketua Laboratorium Pemetaan dan Perancangan Teknologi kelautan 10. Alamat Kantor / Telepon : Jl. Veteran Malang / 0341 553512 11. Alamat Rumah : Ds. Biru Gunungrejo Rt.4 RW.I Singosari

    __Malang. B. DATA AKADEMIK 1. Pendidikan - S1 Program Studi : Ilmu Kelautan Bidang Ilmu : Marine GIS and Remote Sensing PT/Kota/Negara : Univ. Diponegoro/Semarang/Indonesia Tahun Lulus : 2004 - S2 Program Studi : Geo Information Science and Earth

    __Observation Bidang Ilmu : Natural Resources Management Coral --

    __Reef mapping PT/Kota/Negara : Universiteit Twente /Enschede/Belanda

    Tahun Lulus : 2010 2. Bidang Keahlian : Dinamika Oseanografi dan Pemetaan

    __Sumberdaya Pesisir dan Laut

    Malang, 04 September 2013

    Dosen Pembimbing,

    M.A Zainul Fuad, S.Kel, M.Sc

    NIP. 19801005 200501 1 002