kajian fonetik bahasa melayu ketapang

25
KAJIAN FONETIK TERHADAP PENGUNAAN BAHASA MELAYU MENGGUNAKAN PENDEKATAN FONOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT KETAPANG RANCANGAN PENELITIAN PRODI. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA OLEH: MUHAMMAD ABRAR 51.110.000.3 FAKULTAS BAHASA DAN SENI INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK 2014

Upload: abrarlabuezst

Post on 19-Jan-2016

119 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Proposal Penelitian Kualitatif Kebahasaan tentang bahasa Melayu dialek Ketapang

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

KAJIAN FONETIK TERHADAP PENGUNAAN BAHASA MELAYU

MENGGUNAKAN PENDEKATAN FONOLOGI DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT KETAPANG

RANCANGAN PENELITIAN

PRODI. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

OLEH:

MUHAMMAD ABRAR

51.110.000.3

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK

2014

Page 2: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat

kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Kebahasaan ini yang

berjudul “Kajian Fonetik Terhadap Bahasa Melayu Menggunakan Pendekatan

Fonologi Dalam Kehidupan Masyarakat Ketapang” ini dengan baik dan lancar.

Penulis juga mengucapkan terima kash kepada semua pihak yang

membantu baik itu dari bantuan material maupun moril, sehingga kami bisa

menyelesaikan tugas ini. penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ketua lembaga Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini yaitu

bapak Prof. Dr. H. Samion H.AR, M.Pd

2. Dosen pembimbing akademik Ibu Arni, M.Pd

3. Seluruh staf Akademik STKIP PGRI Pontianak beserta jajarannya yang telah

berperan aktif dalam menyelesaikan administrasi selama perkuliahan hingga

penyusunan proposal penelitian ini

4. Kepala sekolah beserta guru-guru dan jajaran staf yang ada di Madrasah

Aliyah Negeri 1 Ketapang sebagai tempat penelitian proposal ini

5. Serta teman-teman seperjuangan baik itu lintas prodi maupun yang satu prodi

dengan penulis.

Dalam Proposal ini penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna

maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Apabila

pembaca ingin mengkritik dan memberi saran maka boleh dikirim di

[email protected].

Semoga semua ini bermanfaat bagi kita yakni bagi penulis pada

khususnya, dan seluruh pembaca pada umumnya akhir kata penulis mengucapkan

terima kasih.

Pontianak, November 2013

Penulis

i

Page 3: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan ................................................................................................. 3

D. Manfaat ............................................................................................... 3

E. Definisi Operasional............................................................................. 4

F. Metodologi penelitian .......................................................................... 6

1. Tempat dan waktu penelitian ......................................................... 6

2. Bentuk Penelitian ........................................................................... 6

3. Pendekatan Penelitian .................................................................... 7

4. Data dan Sumber Data ................................................................... 7

5. Teknik dan Alat Pengumpul data ................................................... 8

6. Teknik Analisis Data ...................................................................... 9

7. Prosedur Penelitian......................................................................... 11

G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 12

ii

Page 4: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Bahasa..................................................................................... 14

B. Bahasa Melayu ..................................................................................... 17

C. Hakikat Fonologi .................................................................................. 18

D. Hakikat Fonetik .................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

iii

Page 5: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

BAGIAN I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya saling membutuhkan

antara satu dengan yang lain. Dalam prosesnya, tentu akan ada interaksi

sosial yang terjadi. Baik itu interaksi secara verbal maupun non-verbal.

Maka dari itu, dalam hal ini bahasa akan menjadi sangat penting dalam

proses itu. karena, dengan adanya bahasa verbal, akan memudahkan proses

interaksi itu sendiri. Berdasarkan keperluannya, bahasa verbal tentu

menjadi hal yang sangat diperlukan, karena akan selalu digunakan

dimanapun. Artinya, setiap daerah yang ada di indonesia bahkan dunia

akan tetap menggunakan bahasa sebagai pokok interaksi dalam

menyesuaikan diri di lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain.

Berbicara mengenai bahasa, di indonesia sendiri mempunyai bahasa yang

beraneka ragam. Oleh karena itu, setiap daerah tentu mempunyai fonetik

yang berbeda dalam pelafalannya.

Setiap daerah di indonesia mempunyai ciri khas masing-masing.

Satu diantaranya adalah bahasa yang digunakan. Sehingga, dengan bahasa

yang berbeda itu, tentu akan memunculkan produksi bunyi yang berbeda

dari pelafalan itu. orang melayu dengan dialek melayu, dayak dengan

dayak, madura dengan dialek khasnya dan masih banyak lagi yang

lainnya. Dengan latar belakang yang berbeda itu, akan berdampak kepada

lidah masing-masing orang dalam pelafalan hurufnya.

Fonetik adalah bagian dari fonologi yang merupakan subdisiplin

ilmu linguistik. Namun, tetap akan membahas mengenai kebahasaan.

secara lebih khusus lagi, fonetik akan membahas bunyi-bunyi yang

dihasilkan dari alat ucap manusia. Secara garis besar, fonetik akan

membahas tiga hal. Yaitu, fonetik organis atau artikulatoris, fonetik

1

Page 6: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

2

akustik dan fonetik auditoris. Ke tiga hal ini akan membicarakan yang

mencakup fonetik.

Hidup bermasyarakat memang akan bergelut dengan bahasa yang

dikomunikasikan. Artinya semua itu tidak terlepas dari fonetik. Fonetik

telah bergelut dengan masyarakat, mulai dari alat-alat bicaranya, getaran

udara ketika berbicara hingga sistem pendengaran manusia yang

menangkap getaran itu. sehingga, bisa diartikan menjadi butiran-butiran

kata penuh makna. Setiap bahasa memiliki dialek yang berbeda-beda,

sehingga alat ucap mungkin akan menjadi pengaruh terbesar dalam

produksian bunyi-bunyi bahasa dari pelafalan itu. dalam hal ini, peneliti

memfokuskan kepada satu bahasa saja yang akan digunakan sebagai bahan

untuk diteliti dari segi fonetiknya, Yaitu bahasa melayu ketapang.

Masyarakat ketapang mempunyai bahasa yang khas, dari segi

dialek, penggunaan bahasa, penuturan, pelafalan dan juga dari transkipsi

fonetiknya. Maka dari itu, peneliti mengambil bahasa melayu kabupaten

ketapang yang menjadi objek kajian ini. selain itu, peneliti juga ingin

mengetahui seberapa besar pengaruh alat ucap terhadap produksi bunyi-

bunyi bahasa melayu ketapang sehingga bisa membedakannya dengan

bahasa melayu yang lain dalam penyebutannya. Kemudian, fonetik bahasa

melayu ketapang juga menarik untuk dikaji lebih lanjut dan masih banyak

hal lain yang nanti akan di ungkit di dalam penelitian ini.

Peneliti hanya ingin membagikan manfaat dalam penelitian ini

kepada seluruh pembaca pada umumnya dan peneliti pribadi khususnya.

Manfaat-manfaat itu akan dibagikan dalam hasil penelitian ini nanti.

Proposal penelitian ini memiliki judul “Kajian Fonetik Terhadap

Penggunaan Bahasa Melayu Menggunakan Pendekatan Fonologi Dalam

Kehidupan Masyarakat Ketapang”. Dengan judul inilah, yang mendorong

peneliti untuk melakukan penelitian ini, demi mengetahui penyebutan atau

Page 7: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

3

fonetik dari bahasa melayu ketapang, jika disebutkan oleh orang ketapang

asli dengan orang pendatang yang menggunakan bahasa melayu ketapang.

B. Rumusan Masalah

Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari masalah-masalah yang

ingin dipecahkan oleh peneliti. Karena, atas dasar masalah itulah, kami

sebagai penyusun merasa terdorong untuk melakukan penelitian ini.

Secara umum rumusan masalahnya dari proposal ini adalah “Bagaimana

fonetik bahasa melayu dialek ketapang dalam penggunaan di kehidupan

interaksi sehari-hari?”. Secara terperinci, rumusan masalah itu dibagi

menjadi beberapa bagian, yang dideskripsikan sebagai berikut:

1. Bagaimanaka Transkipsi fonetik bahasa melayu ketapang yang

dilafalkan oleh masyarakat ketapang?

2. Bagaimana bunyi huruf vokal yang dihasilkan dari pelafalan bahasa

melayu dialek ketapang?

3. Bagaimana bunyi huruf konsonan yang dihasilkan dari pelafalan

bahasa melayu dialek ketapang?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penyusunan proposal ini memiliki tujuan untuk

mengetahui fonetik bahasa melayu dialek ketapang dalam penggunaannya

dikehidupan sehari-hari. Sedangkan tujuan secara khusus, dapat

dipaparkan penyusun sebagai berikut:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transkipsi fonetik bahasa

melayu ketapang yang dilafalkan oleh masyarakat ketapang.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bunyi huruf vokal yang

diproduksi dari masyarakat ketapang

3. Peneliti ingin mengetahui bunyi huruf konsonan yang dilafalkan oleh

masyarakat ketapang

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan penulis pada khususnya. Manfaat penelitian ini bisa dibagi

Page 8: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

4

menjadi dua, yaitu manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis,

penelitian ini diharapkan bisa digunakan dalam pembelajaran dan referensi

mengenai fonetik. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan

sumbangan informasi kepada seluruh pembaca, peneliti, pelajar dan guru.

Tentang fonetik terhadap penggunaan bahasa melayu ketapang.

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah dan pokok pembahasan yang

perlu diperjelas oleh peneliti. Hal ini bertujuan agar semua pihak

mempunyai persepsi dan pandangan yang sama terhadap istilah, maksud

dan tujuan dari penelitian ini. beberapa istilah yang ingin diperjelas itu,

bisa dipaparkan sebagai berikut:

1. Fonologi

Fonologi adalah bagian dari ilmu linguistik yang mempelajari,

membahas, membicarakan dan menganalisis bunyi bahasa yang

diproduksi oleh alat ucap manusia.

2. Fonetik

Fonetik adalah cabang kajian linguistik yang meliputi bunyi-bunyi

bahasa tanpa melihat apakah bunyi-bunyi itu dapat membedakan

makna kata atau tidak.

3. Bahasa

Bahasa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi

dengan sesamanya. Bahasa juga sebagai media yang digunakan dalam

menyampaikan gagasan, konsep ataupun perasaan yang sedang

dirasakan.

4. Bahasa Melayu

Bahasa melayu adalah bahasa yang menunjukkan kedaerahan orang

yang bersukukan melayu. Sehingga, dialek yang digunakan merupakan

dialek daerah yang menggunakan bahasa melayu.

Page 9: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

6

5. Kajian

Kajian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu

dengan mempelajari, memeriksa, menyelidiki, memikirkan dengan

pertimbangan yang matang dan kritis mengenai baik buruknya suatu

perkara.

F. Metodologi Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, tentunya kita sebagai peneliti

itu harus memperhatikan tempat atau lokasi yang menjadi pusat telitian

kita dan waktu untuk kita melakukan penelitian itu. baik itu waktu

mengambil data, menganalisis data maupun waktu-waktu lain yang

menjadi faktor pendukung penelitian yang kita lakukan. Hal ini akan

menjadi sangat penting, maka dari itu kita haruslah menentukan tempat

dan waktu penelitian yang tepat, agar penelitian yang dilakukan

berjalan dengan baik.

Penelitian ini akan dilakukan di kabupaten ketapang, kecamatan

Benua Kayong tepatnya di kampung rimba kelurahan tuan-tuan. Hal

ini dikarenakan, lokasi ini masih banyak masyarakat yang

menggunakan bahasa ketapang. Sehingga, menarik perhatian peneliti

untuk melakukan penelitian bahasa melayu ketapang di tempat itu.

sedangkan waktu penelitian ini akan dilakukan menyesuaikan dengan

masyarakat yang ada di dalam aktivitas kesehariannya. Namun secara

jadwal penelitian, waktunya akan berlangsung selama tiga bulan.

2. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian merupakan suatu yang mengarahkan kepada cara

menyampaikan data-data yang ada. Maka dari itu, bentuk penelitian

dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Karena, penyampaian

data pada proposal penelitian ini tidak dengan angka-angka statistik.

Tetapi, dengan mendeskripsikan data-data dengan menggunakan kata-

kata.

Page 10: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

7

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian menjadi suatu cara untuk melakukan

penelitian suatu karya sastra itu dari sisi yang di inginkan sesuai

dengan pendekatan itu. dalam penelitian ini, peneliti sudah

menentukan pendekatan yang digunakan untuk meneliti Fonetik

Bahasa Melayu Ketapang. Fonologi merupakan pendekatan yang

dipilih oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini. karena, peneliti

ingin menganalisis Fonetik bahasa melayu ketapang. Berdasarkan

itulah, peneliti menemukan pendekatan yang cocok dengan penelitian

ini. dengan pendekatan Fonologi dengan menitik beratkan pada bagian

Fonetik, peneliti berharap bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

menjadi masalah dalam penelitian ini.

4. Data dan Sumber Data

a. Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa

informasi tentang bahasa melayu ketapang, Fonetik bahasa melayu

ketapang dan data berupa pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini.

b. Sumber Data

Data penelitian ini akan dikumpulkan dari berbagai sumber.

Sumber-sumber itu meliputi:

1) Dari masyarakat dan orang yang dituakan di daerah menjadi

tempat penelitian.

2) Dokumen atau rekaman mengenai pengucapan bahasa melayu

dan tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa melayu

ketapang.

3) Internet, buku dan lain-lain yang bisa di anggap sebagai sumber

informasi dalam penelitian ini.

Page 11: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

8

5. Teknik dan Alat Pengumpul Data

a. Teknik Pengumpul Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam melakukan

penelitian ini. adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi beberapa teknik, yaitu:

1) Teknik Observasi Langsung

teknik ini dilakukan dengan secara langsung dimana

peneliti bisa mengamati gejala-gejala yang diteliti dari suatu

objek penelitian.

2) Teknik Komunikasi Tidak Langsung

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data. Namun,

dengan cara yang tidak langsung atau peneliti tidak berhadapan

langsung dengan subjek penelitian untuk mendapatkan data atau

informasi yang diperlukan.

3) Teknik Komunikasi Langsung

Teknik ini dilakukan dengan cara langsung bertemu dengan

subjek penelitian. Peneliti kontak langsung baik itu

mewawancarai, melihat cara Pengucapan atau pelafalan bahasa

melayu ketapang maupun melakukan kegiatan yang menjadi

kepentingan penelitian.

4) Teknik studi dokumenter

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data berupa

dokumen atau kitab wasiat mengenai bahasa melayu yang ada

sebagai alat pengumpul data. Hal ini yang dimaksudkan untuk

lebih melengkapi hasil penelitian yang berupa data foto-foto

maupun video penelitian.

Page 12: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

9

b. Alat Pengumpul Data

Arikunto (dalam Esti Ismawati, 2011:89) mendefinisikan

bahwa, instrument penelitian juga merupakan alat atau fasilitas

yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam

penelitian agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.

Jadi, alat pengumpul data adalah sesuatu yang digunakan agar

data-data yang di perlukan terkumpul sebagaimana mestinya sesuai

apa yang di butuhkan. Adapun alat pengumpul data yang

diperlukan dalam penelitian ini berupa Panduan wawancara,

kamera, MP 4 dan alat-alat yang dianggap bisa menjadi pendukung

dalam penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu cara yang menjadi hal utama dalam

melakukan penelitian. Karena, pada tahap inilah kita sebagai peneliti

berusaha memberikan hasil atau simpulan dari penelitian yang kita

lakukan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal

dan pada proses penelitian itu berlangsung. Data yang diperoleh

dikumpulkan secara sistematis berdasarkan proses yang ada. Ada

empat bagian yang dilakukan dalam menganalisis data jika

menggunakan model analisis interaktif. Yaitu terdiri dari bagian tahap

pengumpul data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap

penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Secara lebih rinci, tahap-tahap itu bisa dipaparkan sebagai berikut:

a. Tahap Pengumpul Data

Pada bagian tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan

data. Pengumpulan data dilakukan dengan terus-menerus, selama

proses penelitian itu berlangsung. Data dikumpulkan dengan

berbagai tekhnik, mulai dari observasi, wawancara, dan tinjauan

dokumen yang ada. Data-data itu dikumpulkan agar ketika pada

Page 13: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

10

bagian tahap mereduksi data, proses itu akan terasa mudah lantaran

data yang didapat memadai untuk di reduksi.

b. Tahap Reduksi Data

Data adalah bagian yang sangat penting dalam melakukan

penelitian, karena yang dicari adalah informasi yang pada akhirnya

berupa data. Namun bagaimana jika data yang diambil banyak

yang tidak penting bahkan hanya membuat bingung. Pada bagian

ini, peneliti mereduksi data, dirangkum dan dipilah-pilah sesuai

dengan kebutu telitian. Tahap ini dilakukan selama proses

pengumpulan data dilakukan. Setelah memilih data dan sudah

mendapatkan intinya, maka itu akan mempermudah dalam

penyajian data dan simpulan data sementara.

c. Tahap Penyajian Data

Data yang sudah direduksi, kemudian disajikan. Hal ini

bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran daria apa yang di

teliti melalui melihat bentuk atau sosok data yang hampir utuh

dengan data yang ada. Sehingga pada bagian ini bisa lebih memacu

peneliti dalam penyelesaiannya, pada bagian ini, seluruh data

ditampilkan berdasarkan kategori, bentuk dan lain-lain agar bentuk

fisiknya benar-benar nyata. Bahkan, kesimpulan-kesimpulan

sementara yang didapat pada bagian reduksi data juga ditampilkan.

d. Tahap Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Kesimpulan pada bagian ini merupakan simpulan akhir dari

beberapa tahap yang mana selama prosesnya selalu ada verifikasi

simpulan. Namun, pada tahap ini peneliti harus menyajikan

simpulan yang sebenarnya. Artinya, simpulan ini berdasarkan

semua tahap penelitian. Mulai dari sebelum dan selama proses

penelitian. Hingga, pada akhirnya data-data yang baru juga ikut

disimpulkan pada bagian akhir ini.

Page 14: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

11

7. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap. Yaitu, tahap persiapan,

tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Ke tiga tahap ini akan

memaparkan tiga situasi yang berbeda.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang

diperlukan dalam melakukan penelitian ini. mulai dari mensurvei,

observasi, wawancara, materi, alat, instrumen dan sebagainya.

Semua itu disipakan pada tahap ini. hal ini bertujuan, agar peneliti

tidak merasa kebingungan ataupun kesulitan jiga mempersiapkan

segala sesuatunya ketika sudah memulai atau melaksanakan

penelitian ini.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan niatnya untuk

meneliti. Namun, smua itu harus dipersiapkan dengan matang pada

bagaian persiapan. Ketika semuanya di anggap sudah siap, maka

peneliti akan memulai melaksanakan proses penelitian. Mulai dari

tahap pengumpulan data, mereduksi data, kemudaian menyajikan

data-data yang ada dan pada akhirnya menyimpulkan data-data itu.

c. Tahap Penyelesaian

Penyelesaian menjadi bagian yang penting. Karena, pada

bagian inilah kita meninjau kembali bentuk-bentuk dari data yang

sudah kita susun sedemikian rupa berdasarkan berdasarkan

klasifikasinya, bentuknya dan pada akhirnya terlihat wujud

fisiknya. Semuanya harus melalui tahap pengecekan ulang atau

pengoreksian, baik itu kata-kata, kalimat, EYD dan sebagainya,

yang di anggap perlu untuk di tinjau kembali.

Page 15: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

12

G. Jadwal Penelitian

No Kegiata

n

Juni

2014

Juli

2014

Agustus

2014

September

2014

Oktobert

2014

November

2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengaj

uan

Judul

dan

Propos

al

x

2. Semina

r

Propos

al

x

3. Persiap

an

Instrum

en

x x x x x x x x

4. Pelaksa

naan

Observ

asi

x x x x x x x x

5. Pengol

ahan

Data

dan

Analisi

s Data

x x x x x x x x

Page 16: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

13

6. Penyus

unan

Lapora

n

Peneliti

an

x x x x x x

7. Merevi

si

Skripsi

x x x x

Page 17: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

BAGIAN II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh

sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan.

Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa

melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Namun, secara

sderhana bahasa merupakan alat untuk menyampaikan apa yang ada di

dalam hati atau fikiran.

Menurut asmah Haji Omar (1986) mengatakan bahwa bahasa

merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berhubungan dengan

manusia lain dengan menggunakan bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh

alat-alat ujaran yang terdapat di dalam tubuh manusia.

Ferdinand de saussure mengatakan bahwa bahasa adalah ciri

pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok

sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lain.

Plato mengatakan bahwa bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran

seseorang dengan perantara onomata (nama benda atau sesuatu) dan

rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dan ide seseorang dalam arus

udara lewat mulut.

Jadi, berdasarkan beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan. Bahwa,

bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia sebagai alat

komunikasi, mengungkapkan pemikiran maupun konsep yang dikeluarkan

melalui alat ujaran dalam arus udara mulut. Bahasa juga digunakan

sebagai simbol atau tanda pembeda antara satu kelompok dengan

kelompok lainnya.

14

Page 18: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

15

1. Karakteristik Bahasa

Telah dijelaskan di atas bahwa bahasa merupakan suatu sistem

bunyi yang bersifat arbiter, produktif, dinamis, beragam dan

manusiawi. Dari pengertian itu, dapat disimpulkan bahwa bahasa

mempuinyai karakteristik seperti yang disebutkan itu.

a. Bahasa Bersifat Arbiter

Bahasa bersifat arbiter, artinya hubungan antara lambang

dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib. Yaitu bisa berubah

dan tidak tau alasannya mengapa bahasa itu mengonsepsi makna

tertentu.

b. Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa bersifat produktif mempunyai maksud bahwa

bahasa akan selalu tetap berkembang. Berdasarkan perkembangan

zaman bahasa akan menyesuaikan zaman itu sendiri, artinya

bahasa akan tetap bertambah. Dari jumlah kata yang ada, maka

akan muncul banyak kalimat. Sehingga keproduktivitasan bahasa

itu akan terlihat dengan jelas.

c. Bahasa Bersifat Dinamis

bahasa akan tetap berkembang. Berdasarkan waktu, akan

ada kata yang dihilangkan lalu diganti dengan kata yang lebih pas

maknanya. Sehingga bahasa itu akan menyesuaikan dengan

kebutuhan. Adapun perubahan itu berasal dari sub tataran

linguistik. Seperti fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.

Sehingga, dengan demikian bahasa bisa disebut dinamis.

d. Bahasa Bersifat Beragam

Bahasa memang mempunyai struktur dan kaidah yang

sama. Namun, karena bahasa digunakan oleh setiap orang. Itu

artinya antara orang yang satu dengan orang yang lain bersifat

heterogen. Sehingga dengan perbedaan itu, pengguna bahasa akan

beragam. Orang yang menggunakan bahasa melayu di daerah

Page 19: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

16

tertentu dengan daerah yang lain akan berbeda. Karena itu bahasa

mempunyai sifat yang beragam.

e. Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa mempunyai sifat manusiawi, karena bahasa verbal

hanya bisa digunakan oleh manusia. Sedangkan hewan hanya

menggunakan isyarat, tingkah laku ataupun bunyi. Bahasa

merupakan proses pembelajaran manusia bukan tiba-tiba ada pada

manusia. Sedangkan hewan tidak mampu mempelajari bahasa

manusia. Maka dari itu, bahasa mempunyai sifat manusiawi.

2. Fungsi-Fungsi Bahasa

Bahasa mempunyai konsep untuk menyampaikan informasi kepada

orang lain. Bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau

berkomunikasi. Maka dari itu, bahasa mempunyai berbagai macam

fungsi yang tidak lepas dalam kehidupan manusia. Karena, bahasa

akan selalu digunakan dalam kehidupan manusia. Adapun fungsi-

fungsi bahasa itu bisa dipaparkan sebagai berikut:

a. Funsi Personal

Bahasa sebagai fungsi personal adalah setiap orang akan

tetap menggunakan bahasa itu. baik itu melalui tuturan ataupun

tulisan. Sehingga dengan itu bahasa bisa dikatakan sebagai fungsi

personal, karena setiap orang akan menggunakan bahasa itu untuk

mengungkapkan hal pribadi ataupun menunjukkan apa yang ada

dalam diri mereka dengan bahasa itu.

b. Fungsi Direktif

Jika dilihat dari sudut pandang pendengar, bahasa akan

memiliki fungsi direktif. Karena, pendengar akan melakukan atau

menanggapi apa yang akan dikehendaki atau yang disampaikan

oleh pembicara. Dengan hal ini bahasa memiliki fungsi seperti

yang disebutkan di atas.

Page 20: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

17

c. Fungsi Fatik

Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar,

maka bahasa bersifat fatik. Artinya bahasa berfungsi menjalin

hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau

solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya

sudah berpola tetap. seperti pada waktu pamit, berjumpa atau

menanyakan keadaan. Sehingga, dengan itu sipat simpatis atau

kontak itu akan memunculkan perasaan yang baik antara keduanya.

d. Fungsi Referensial

Bahasa memang berfungsi sebagai referensial bagi para

penutur. Karena, para penutur biasa mengungkapkan sesuatu yang

ada disekelilingnya berdasarkan pendepatnya. Sehingga, bahasa

akan digunakan untuk mengungkapkan apa yang diketahui

berdasarkan referensi yang ada disekitar penutur.

e. Fungsi Imajinatif

Bahasa bisa digunakan sebagai alat penyampai pesan yang

diaplikasikan melalui sebuah cerita. Dari cerita itulah kita bisa

mengimajinasikan apa yang ada dalam cerita itu. ataupun bahasa

bisa di imajinasikan melalui puisi, pantun dan lain sebagainya.

Dengan itu oroang yang membaca puisi itu akan mempunyai

imajinasi tersendiri. Itulah yang disebutkan bahasa bisa berfungsi

sebagai fungsi imajinasi.

B. Bahasa Melayu

Bahasa melayu merupakan bahasa daerah atau ciri khas suku

tertentu. Namun bahasa melayu bisa saja berbeda disetiap daerahnya,

sehingga bahasa melayu mempunyai pengguna dengan dialek yang

berbeda-beda. Bahasa melayu bisa dikatakan sebagai bahasa daerah.

Sedangkan, bahasa daerah adalah bahasa yang lazim dipakai di suatu

daerah; bahasa suku bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia offline).

Sehingga, dengan ini bahasa melayu mempunyai perbedaan disetiap

Page 21: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

18

daerahnya. Ada bahasa melayu dialek sambas, riau, sanggau, ketapang dan

masih banyak lagi.

C. Hakikat Fonologi

Kata fonologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti „bunyi‟

dan logi yang berarti „ilmu‟. Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan

sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas,

membicarakan dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh

alat-alat ucap manusia. Fonologi adalah kajian mengenai sistem bunyi

bahasa serta sifat-sifat semula jadi sistem tersebut secara umum.

Menurut kamus Dewan Fonologi memberi makna kajian tentang

bunyi sebutan dalam sesuatu bahasa (1996: 354). Sedangkan kamus

linguistik (Harimukti kridalaksana, 1984:51 ) mendefinisikan fonologi

sebagai bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa

mengikut fungsinya. Jadi, fonologi adalah ilmu yang meneliti mengenai

unsur bunyi beserta fungsinya dalam kehidupan manusia dan bunyi itu

dihasilkan melalui bahasa yang dituturkan oleh manusia.

Dalam kajian fonologi, akan membahas tentang dua sub fonologi

yang akan diupisahkan pembahasannya, Yaitu, fonetik dan fonemik.

Fonetik akan membahas tentang bagaimana manusia bisa memproduksi

bunyi-bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Sedangkan fonemik

akan membahas tentang makna yang dihasilkan dari bunyi-bunyi yang

keluar dari mulut manusi dan lebih kepada maknanya.

D. Hakikat Fonetik

Istilah fonetik adalah suatu sub disiplin ilmu yang mengkaji suatu

bunyi-bunyi bahasa. Fonetik bisa dikatakan sama dengan subkajian

linguistik seperti morfologi, semantik dan sintaksis. Namun secara khusus,

fonetik adalah sub disiplin ilmu fonologi yang akan membahas tentang

bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh pengujaran, penyampaian ujaran dan

proses penerimaan dari bunyi-bunyi ujaran tersebut. Namun, fonologi

hanya akan membahas tentang fisiknya saja bukan maknanya. Karena,

Page 22: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

19

fonologi merupakan ilmu bebas membahas makna, itu artinya tidak ada

kaitannya antara fonetik dengan ilmu semantik.

Yang bisa dikatakan sebagai fonetik adalah semua yang

dikeluarkan dari ujaran manusia. Maksudnya, bunyi yang dikeluarkan

melalui komunikasi seperti bunyi kata atau kalimat. Namun bunyi batuk,

dahak dan sebagainya bukan termasuk fonetik. Karena, walaupun itu

mempunyai bunyi tetapi itu tidak bisa ditranskipsikan.

Kajian fonetik bisa dibagi menjadi tiga macam, yaitu kajian fonetik

artikulatoris, fonetik akustik dan fonetik auditoris. Semua cabang dari

fonetik tentunya mempunyai masing-masing fungsi atau bisa dikatakan

mempunyai titik fokus tersendiri dalam pengkajiannya. Jika bunyi masih

berada dalam produksi didalam mulut penutur, maka itu adalah fonetik

artikulatoris. Apabila bunyi bahasa sedang merambat di udara menuju

telinga pendengar, maka dia akan menjadi objek kajian akustik.

Sedangkan ketika bunyi bahasa itu sampai atau berada di telinga

pendengar, maka akan menjadi objek kajian fonetik auditoris.

Fonetik artikulatoris dalah cabang ilmu yang akan membahas atau

mkenganalisis tentang mekanisme cara menghasilkan bunyi-bunyi itu

berdasarkan anatomi yang ada dalam diri manusia. Seperti langit-langit

mulut, tenggorokkan, lidah, gigi dan sebagainya. Sehingga dengan itu

semua, akan diproduksi bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia.

Komponen yang sangat penting dalam mendeskripsikan aspek bunyi suatu

bahasa adalah gerakan dan rungga mulut yang berfungsi sebagai

artrikulator beserta anatomi lain yang berda di dalam mulut.

Fonetik akustik akan membahas bunyi itu ketika merambat diudara.

Seperti tekanan pengucapan, spektrum dan intensitas bunyi. Semua

gelombang bunyi-bunyi yang diucapkan oleh manusia akan dibahas

dikajian fonetik akustik. Kajian akustik lebih mengarah kepada fisika

daripda kajian linguistik, namun tetap saja linguistikl mempunyai

kepentingan didlam kjian itu.

Page 23: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

20

Fonetik auditori akan meneliti bagaimana satuan-satuan bunyi

yang diproduksi oleh manusia bisa diterima dan didengar oleh telinga.

Sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat dipahami. Secara umum,

kajian ini akan membahas tentang struktur dan fungsi alat dengar,

bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu sehingga dipahami.

Oleh karena itu, kajian fonetik auditori lebih berkenaan dengan ilmu

kedokteran.

Jadi, kajian fonologi membahas anatomi produksi bunyi itu.

bagaimana bunyi itu diproduksi kemudian merambat diudara dengan

segala intonasi, tekanan dan frekuensinya, hingga masuk dan diterima oleh

pendengaran manusi itu sendiri. Maka dari itu, fonologi akan membahas

bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia.

Secara umum, kajian fonologi terbagi tiga. Namun, secara khusus akan

terbagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian. Diantara bagian-bagian itu

terdiri dari transkipsi fonetik, huruf vokal dan konsonan. Secara rinci, kan

dipaparkan sebagai berikut:

1. Transkipsi Fonetik

Setiap orang menganggap suatu bahasa identik dengan sistem

tulisannya. Dalam bahasa indonesia misalnya, sistem vokalnya di

sebutkan ada lima yaitu a, i, u, e dan o. Dengan demikian, setiap orang

telah mentranskipsikan fonetik dari suatu bahasa. Maksud dari

transkipsi fonetik adalah penulisan bunyi-bunyi bahasa secara akurat

atau secara tepatdengan menggunakan huruf atau tulisan fonetik. Pada

dasarnya, bunyi-bunyi huruf itu sangat banyak jika kita tidak mengacu

pada huruf alfabet latin. Bahkan bunyi-bunyi itu melebihi huruf alfabet

latin. Seperti yang di sampaikan diatas, bahwa huruf vokal itu ada

lima, itu kalau berdasarkan huruf alfabet latin. Namun, jika kita tidak

berdasarkan itu, maka huruf vokal itu lebih dari lima. Namun, huruf

transkipsi fonetik akan dibuat berdasarkan huruf alfabeth latin yang

Page 24: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

21

dimodifikasi atau diberi tanda-tanda diakritik, agar kita bisa lebih

memahami variasi bentuk transkipsi fonetik itu sendiri.

2. Huruf Vokal

Huruf vokal adalah huruf yang proses pemproduksiannya tidak

terdapat hambatan pada daerah artikulatorisnya. Bunyi vokal keluar

terusan, melalui tenggorokkan dan rongga mulut. Vokal merupakan

bunyi oral, namun ada juga yang dinasakan. Sifat vokal ditentukan

oleh letak lidah dan bentuk bibir.

Penghasilan bentuk bunyi vokal, akan ditentukan oleh beberapa faktor.

Berikut akan diklasifikasikan bunyi-bunyi vokal menurut beberapa

prosesnya:

a. Tinggi rendahnya posisi lidah

b. Maju mundurnya lidah

c. Striktur

d. Bentuk mulut

3. Huruf Konsonan

Huruf konsonan merupakan huruf yang proses pembunyiannya

diproduksi dengan cara melakukan hambatan baik pada tenggorokkan,

rongga mulut maupun hidung. Bunyi konsonan tergantung ada yang

bersuara dan ada yang tidak bersuara ditinjau dari bergetar tidaknya

pita suara. Bila diklasifikasikan, proses pembunyian huruf konsonan

terbagi menjadi beberapa cara. Yaitu: a) tempat artikulasi, b) cara

artikulasi, c) bergetar tidaknya pita suara dan d) cara artikulasi.

Page 25: Kajian Fonetik Bahasa Melayu Ketapang

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Nawawi, Hadari. (2003). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:

Gajah Mada University Pres

Rohmadi, Muhammad dan Anindita Sri Nugraheni. 2011. Belajar Bahasa

Indonesia. Surakarta: Cakrawala Media

Anonim. ------. Fonetik dan Fonologi Bahasa Melayu Tinggi. (online)

http://www.scribd.com/doc/14660406/Fonetik-dan-fonologi-bahasa-

melayu-tinggi

Nagib, Mohammed. 2010. Alat-Alat Artikulasi Serta Fungsinya. (Online)

http://mohammednagib.blogspot.com/2010/08/alat-alat-artikulasi-serta-

fungsinya.html.

Nurjilah. 2012. Pengenalan Fonetik dan Fonologi Bahasa Melayu. Malaysia:

Open University Malaysia. (ofline PDF)

22