jurnal mind maping.pdf

14
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN  MI ND M APP I NG  SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN LOGIKA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 GARUM ARTIKEL ILMIAH Oleh Gutomo Wibi Ananggih  NIM 1093114 22585 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JULI 2013

Upload: desi-yunita

Post on 07-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 1/14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MI ND MAPPING  SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN LOGIKA MATEMATIKA

PADA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 GARUM

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

Gutomo Wibi Ananggih

 NIM 109311422585

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JULI 2013

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 2/14

Skripsi oleh Gutomo Wibi Ananggih ini

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Pada tanggal 18 Juli 2013

Dewan penguji

Dr. Abd. Qohar, M.T. ,Ketua

 NIP 19680321 200312 1 001

Drs. Eddy Budiono, M.Pd. ,Anggota

 NIP 19570321 198812 1 001

Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si, Ph.D. ,Anggota

 NIP 19651208 199103 1 004

Mengetahui, Mengesahkan,

Ketua Jurusan Matematika Dekan Fakultas MIPA

Dr. Makbul Muksar, S.Pd, M.Si.  Prof. Dr. H. Arif Hidayat, M.Si.

 NIP 19681103 199203 1 002  NIP 19660822 199003 1 003

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 3/14

Skripsi oleh Gutomo Wibi Anannggih ini

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Malang,

Pembimbing,

Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si, Ph.D

 NIP 196512081991031004

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 4/14

ABSTRAK

Wibi Ananggih, Gutomo. 2013. Penerapan model pembelajaran mind mapping

 sebagai upaya meningkatkan pemahaman logika matematika pada kelas X2 di SMA Negeri 1 Garum. Skripsi. Jurusan Matematika, FMIPA,

Universitas Negeri Malang. Pembimbing : Drs. Tjang Daniel Chandra,

M.Si, Ph.D

Kata Kunci : mind mapping, pemahaman, logika matematika

Berdasarkan pengamatan dan tes awal yang dilaksanakan peneliti di kelas

X 2 SMA Negeri 1 Garum. Metode yang sering digunakan guru pada pelajaran

matematika adalah metode ceramah. Dengan metode pembelajaran ceramah,

materi kurang diserap siswa. Hal tersebut ditunjukkan juga dari hasil riset yang

dilakukan para ahli yang menyatakan bahwa mendengarkan ceramah hanyamemilki prosentase penyerapan informasi sebesar 20%. Hal tersebut dapat

diperlihatkan dengan hasil tes awal yang didapatkan. Sebanyak 72% siswa dari 39

siswa kelas X 2 tidak lulus standard ketuntasan belajar minimum untuk sub pokok

 bahasan kompetensi dasar melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis

yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas

trigonometri. Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pembelajaran mind

mapping di kelas X 2. Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran mind

mapping , siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi logika

matematika untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Terdapat hubungan antara pembelajaran mind mapping  dengan

 pemahaman siswa. Pembelajaran mind mapping memuat tahapan yang berkaitan

dengan indikator pemahaman: 1) Interpretasi (interpreting) yaitu siswa dapat

memberikan penjelasan tentang konsep sesuai dengan bahasa sendiri. 2)

Mencontohkan (exemplifying) yaitu siswa dapat memberikan contoh ataupun

noncontoh dari konsep. 3) Mengklasifikasikan (classifying) yaitu siswa

mengelompokkan konsep berdasar katergori atau definisi yang ada. 4)

Menggeneralisasikan ( summarizing) yaitu siswa dapat menentukan konsep yang

umum beserta sub konsep atau poin-poin khusus yang ada di dalamnya. 5)

Membandingkan (comparing) yaitu siswa menghubungkan dari konsep-konsep

yang saling berkaitan. 6) Inferensi (inferring) yaitu siswa menggambarkan

informasi logis yang berupa konsep. 7) Menjelaskan (explaining) yaitu siswamenjelaskan dengan menggunakan sebab-akibat.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di kelas X 2 SMA Negeri 1

Garum dan pelaksanaan pembelajaran yang telah disajikan dalam pemaparan data

dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran mind mapping

dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui langkah-langkah berikut: 1) Untuk

menggali kemampuan interpretasi siswa, guru mengajak siswa untuk melakukan

tanya-jawab yang berhubungan dengan konsep dan masalah. 2) Untuk menggali

 potensi mencontohkan siswa, guru dituntut untuk memberikan contoh terlebih

dahulu. 3) Untuk menggali potensi generalisasi siswa, guru berkeliling untuk

membimbing tiap kelompok secara langsung. 4) Untuk menggali potensi

mengelompokkan, guru membimbing pengelompokan materi secara langsung. 6)

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 5/14

Untuk menggali potensi siswa Inferensi, guru mencontohkan secara langsung

dipapan tentang cara pembuatan. 7) Untuk menggali potensi membandingkan

siswa, guru menginstruksikan menghubungkan pada setiap kelompok untuk

menghubungkan yang telah digambarkan menjadi bentuk mind mapping . 8) Untuk

mengeksplorasi kemampuan siswa untuk menjelaskan, guru memberikan petunjukuntuk menggunakan hubungan sebab-akibat untuk mengerjakan soal.

Pemahaman yang dimiliki siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Garum dalam

 pembelajaran logika matematika mengalami peningkatan. Dari hasil penilaian

terhadap pemahaman pada akhir siklus II dapat terlihat dari kategori pemahaman

yang dicapai siswa dan jumlah siswa yang memperolehnya. Semua siswa pada

kedua pertemuan, memiliki kategori pemahaman diatas kategori pemahaman

cukup. Nilai akhir siklus yang di dapat juga menunjukkan peningkatan dengan

89% siswa lulus SKBM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan

 pembelajaran model mind mapping  dapat meningkatkan pemahaman siswa.

ama

Dr. Abd. Qohar, M.T,

 NIP 19680321 200312 1 001

Penguji Utama,

Dr. Abd. Qohar, M.T,

 NIP 19680321 200312 1 001

Penguji I,

Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si, Ph.D

 NIP 19651208 199103 1 004

Penguji II,

Drs. Eddy Budiono, M.Pd

 NIP 19570321 198812 1 001

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 6/14

ABSTRACT

Wibi Ananggih, Gutomo. 2013. Application of mind mapping learning models as

an effort to increase understanding of mathematical logic on the X 2 classin SMA Negeri 1 Garum. Thesis. Mathematics Department, Mathematics

and Science Faculty, State University of Malang. Advisors: Drs. Tjang

Daniel Chandra, M.Si, Ph.D

Keywords: mind mapping, understanding, mathematical logic

Based on observations and research carried out preliminary tests in the

class X2 SMA Negeri 1 Garum. Method often used by teachers in mathematics, is

a lecture. With the lecture method of teaching, student learning materials is less

absorbed. It is also shown from the results of research conducted by experts who

claimed that listening to lectures only have the percentage absorption ofinformation by 20%. This can be shown by the early test results obtained. As

many as 72% of students from the X 2 class of 39 students did not pass the

standard minimum passing grade for the subject sub competency in basic

algebraic manipulations technical calculations related to the comparison,

functions, equations, and trigonometric identities. Therefore, the researchers

applied a model of learning mind mapping in the X 2 class. Expected with the

implementation of mind mapping learning model, students can improve their

understanding of the material mathematical logic to obtain better learning results.

There is a relationship between learning mind mapping with students'

understanding. Stages of learning mind mapping includes indicators relating to the

understanding: 1) Interpretation (interpreting) that students can provide an

explanation of the concept according to its own language. 2) Exemplifying

(exemplifying) that students can give examples or noncontoh of concept. 3)

Classifying that students classifying the concept based on categories or

definitions. 4) summarizing that students can determine the general concepts and

sub concepts or specific points in it. 5) Comparing that students relate the

concepts that are interrelated. 6) Inferring that students describe logical

information in the form of the concept. 7) Explaining that student describes using

causation.

Based on research in class X 2 SMA Negeri 1 Garum and feasibility study

 based mind mapping models that have been presented in the exposure of data anddiscussion, it can be concluded that with learning can enhance students

'understanding through the following steps: 1) To explore the students'

interpretation skills, teacher encourage students for questions related to the

concepts and issues. 2) To explore the potential of the students exemplifies,

teachers are required to give an example first. 3) to explore the potential of

students generalizing, teachers around to guide each group. 4) To explore the

 potential of student classifying, teachers guide the classification the material

directly. 6) To explore the potential of students inferencing, the teacher

exemplifies at the board about ways. 7) To explore the potential of students

comparing , teachers instruct in person, to connect into mind mapping, which is

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 7/14

associated. 8) To explore the students' ability to explain, the teacher gives

instructions for using causal relationship to do the problems.

Understanding of the students class X2 SMA Negeri 1 Garum in learning

mathematical logic has increased. From the results of assessment of the

understanding at the end of the second cycle can be seen from the category ofunderstanding achieved by students and the number of students who obtain it. All

students at both meetings, has a understanding category above category enough

understanding. Value at the end of the cycle can also show an increase with 89%

of students graduating SKBM (minimum standards of passing grade). It can be

concluded that the application of mind mapping learning models can improve

students' understanding.

ama

Dr. Abd. Qohar, M.T,

 NIP 19680321 200312 1 001

Principle Examiner,

Dr. Abd. Qohar, M.T,

 NIP 19680321 200312 1 001

Examiner I

Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si, Ph.D

 NIP 19651208 199103 1 004

Examiner II,

Drs. Eddy Budiono, M.Pd

 NIP 19570321 198812 1 001

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 8/14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MI ND MAPPING  SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN LOGIKA MATEMATIKA

PADA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 GARUM

Gutomo Wibi AnanggihMahasiswa S1 Universitas Negeri Malang

Pembimbing:

Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si, Ph.D

Dosen Universitas Negeri Malang

ABSTRAK : Perlu suatu model pembelajaran yang dapat memfasilitasisiswa untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi logikamatematika sangatlah diperlukan untuk SMA Negeri 1 Garum khususnyakelas X 2. Hal tersebut diperlihatkan dari daya serap UN untuk materi

logika matematika tahun 2011 masih dibawah rata-rata daya serap UNtingkat nasional. Terlebih dengan hasil tes awal yang dilaksanakandidapatkan 72% dari siswa yang tidak mencapai nilai standard minimal.Dengan penerapan model pembelajaran mind mapping  diupayakan untukmeningkatkan pemahaman siswa. Pembelajaran mind mapping   sendirimencakup 7 indikator yang dapat dikembangkan dalam peningkatankognitif pemahaman. Tujuh indikator tersebut seperti yang dinyatakanBloom dalam Anderson, at.al (2001) adalah: 1) Interpretasi (interpreting).

2) Mencontohkan (exemplifying). 3) Mengklasifikasikan (classifying). 4)Menggeneralisasikan ( summarizing). 5) Membandingkan (comparing). 6)Inferensi (inferring). 7) Menjelaskan (explaining). 

Kata Kunci: Mind Mapping , Pemahaman, Logika Matematika

Dapat disadari bahwa pembelajaran logika matematika disekolah SMA

 Negeri 1 Garum masih memiliki hasil yang kurang. Dilihat dari data (PSNP)

Dinas Pendidikan Kabubaten Blitar, capaian yang diperoleh sekolah dalam ujian

nasional pada tahun 2011 daya serap ujian nasional untuk materi logika

matematika masih dibawah dari daya serap ujian nasional tingkat nasional untuk

materi yang sama yaitu logika matematika. Tes awal yang dilaksanakan sebelum

melaksanakan penelitian juga menunjukan hasil yang buruk. Hal ini membuktikan

terdapat masalah yang perlu diatasi pada pembelajaran dengan materi logika yang

terjadi pada SMA Negeri 1 Garum khususnya pada kelas X 2 SMA Negeri 1

Garum untuk pembelajaran materi logika matematika. Berdasarkan taksonomi bloom, hasil belajar dapat dicapai melalui bebagai ranah, antara lain ranah

kognitif dimana ranah kognitif itu sangat berpengaruh terhadap aspek

 pemahaman. Seperti halnya yang di nyatakan Daniko Purnomo (2012), ada

hubungan yang signifikan antara pemahaman materi ajar terhadap prestasi belajar,

dengan demikian semakin tinggi pemahaman materi ajar siswa, maka semakin

tinggi pula prestasi belajar siswa tersebut. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa

adalah salah satu akibat dari kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang

ada.

Kegiatan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan

tes awal untuk melihat pengetahuan siswa kelas X 2 di SMA Negeri 1 Garum. Tes

awal dilaksanakan dengan memberikan materi soal kompetensi dasar yang telah

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 9/14

ditempuh sebelumnya yaitu kompetensi dasar melakukan manipulasi aljabar

dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi,

 persamaan, dan identitas trigonometri ditemukan fakta bahwa banyak siswa yang

tidak lulus SKBM yang ditetapkan sekolah, yakni 75 pada rentang nilai 0-100.

Hasil dari pengambilan nilai awal tersebut secara klasikal antara lain 72% siswakelas X 2 di SMA Negeri 1 Garum tidak lulus SKBM (standard kriteria belajar

minimum) untuk ulangan harian pokok bahasan persamaan.

Terdapat kaitan antara pembelajaran mind mapping  dengan pemahaman

siswa. Pembelajaran mind mapping memuat tahapan yang berkaitan dengan

indikator pemahaman: 1) Interpretasi (interpreting) yaitu siswa dapat memberikan

 penjelasan tentang konsep sesuai dengan bahasa sendiri. 2) Mencontohkan

(exemplifying) yaitu siswa dapat memberikan contoh ataupun noncontoh dari

konsep. 3) Mengklasifikasikan (classifying) yaitu siswa mengelompokkan konsep

 berdasar katergori atau definisi yang ada. 4) Menggeneralisasikan ( summarizing) 

yaitu siswa dapat menentukan konsep yang umum beserta sub konsep atau poin-

 poin khusus yang ada di dalamnya. 5) Membandingkan (comparing) yaitu siswamenghubungkan dari konsep-konsep yang saling berkaitan. 6) Inferensi

(inferring) yaitu siswa menggambarkan informasi logis yang berupa konsep. 7)

Menjelaskan (explaining) yaitu siswa menjelaskan dengan menggunakan sebab-

akibat. Masalah yang muncul pada siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Garum adalah

 banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang sangat kurang hal tersebut

disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran

matematika. Dengan menerapkan metode pembelajaran mind mapping  diharapkan

dalam pembelajaran siswa dapat mendapat pemahaman yang lebih dengan

memproduksi kembali yang telah dipelajari, melainkan melibatkan proses atau

kegiatan mental sehingga pemahaman relasional dapat diperoleh.

Dengan peningkatan pemahaman diharapkan dapat mengatasi

 permasalahan tersebut di atas. Mind Mapping   merupakan teknik yang paling baik

dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik

grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan

kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008).

Kemampuan matematik itu sendiri dapat dikembangkan dengan berbagai cara

salah satunya dengan mind mapping . Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki

(199: 152) juga menjelaskan, mind mapping  merupakan teknik pemanfaatan

keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

untuk membentuk suatu kesan atau pemahaman yang lebih dalam.

METODEPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Mulyasa

(2009:11) mengemukakan bahwa (PTK) adalah suatu upaya untuk mencermati

kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan sebuah tindakan (treatment)

yang sengaja dimunculkan. Tindakan dalam PTK dilakukan peserta didik dibawah

 bimbingan guru dengan maksut untuk memperbaiki kualitas pemahaman dalam

 pembelajaran matematika. Suhardjono (2009;57) juga mengemukakan bahwa

 pengertian PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan

 peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di

kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan menekankan pada penyempurnaan

atau peningkatan dan praktis pembelajaran.

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 10/14

Menurut Kemmis dan Mc Taggart penelitian tindakan dapat dipandang

sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan,

 pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya diikuti dengan siklus spiral

 berikutnya dengan langkah yang hampir sama dengan siklus yang sebelumnya.

Tetapi dilakukan dengan perbaikan berdasarka refleksi yang telah dilaksanakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus. Dari paparan

data hasil penelitian didapatkan garis besar proses pembelajaran mind mapping  

Sebagai upaya meningkatkan pemahaman logika matematika kelas X2 SMA

 Negeri 1 Garum pada setiap pertemuannya sebagai berikut:

Kegiatan awal dimulai dengan guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kemudian guru memberikan motivasi belajar dengan menghubungkan materi

 pembelajaran pada setiap pertemuanya dengan kehidupan sehari-hari. Dilanjutkan

dengan guru memberikan apersepsi, yaitu mengingat kembali materi tentang babsebelumnya untuk mengingatkan siswa, selain itu juga materi pembelajaran logika

merupakan materi yang berkesinambungan. Sehingga di perlukan ingatan tentang

materi sebelumnya. Berikut ini adalah tahapan-tahapan pembelajaran mind

mapping dan kegiatan inti dalam petemuan ketiga dilaksanakan dalam 3 bagian

sebagai berikut:

a)  Eksplorasi

Kegiatan dimulai dengan Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok

(tiap kelompok beranggotakan 3-4 siswa). Terlihat bahwa pada saat pembagian

kelompok siswa enggang membentuk kelompok. Hal tersebut ditunjukkan siswa

menggerutu disaat diminta membentuk kelompok. Kemudian siswa diminta

duduk sesuai dengan kelompoknya. Pada pembagian kelompok, kelas menjadi

gaduh. Guru memberi tindakan dengan memperingatkan agar tidak gaduh dan

menjelaskan bahwa kegaduhan tersebut dapat mengganggu pembelajaran dikelas

lain. Semua siswa mendapatkan sudah berkumpul dan menempati bangku sesuai

dengan kelompok yang telah dibagi. Untuk mengatasi hal tersebut siswa

dijanjikan akan diberi hadiah. Untuk siswa yang ramai saat pembentukan

kelompok guru memperingat kan bahkan menegur secara langsung Kemudian

guru memberikan LKS yang berisi pembelajaran mind mapping  untuk

meningkatkan pemahaman siswa dan kemudian memperkenalkan pembelajaran

mind mapping kepada siswa. Pada eksplorasi memuat tahap yang merupakan

 pelaksanaan kegiatan untuk menggali kemampuan interpretasi menafsirkan siswa.-   Interpreting ( Menafsirkan ) 

Untuk membuat siswa melakukan interpretasi atau penafsiran tindakan

diberikan guru diawali dengan mengemukakan konsep dan permasalahan yang

 berkaitan dengan materi pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasi

terlebih dahulu. Diawali dengan guru mengemukakan kunci untuk membedakan

kalimat pernyataan dan bukan pernyataan adalah dapat atau tidaknya kalimat

tersebut ditentukan nilai kebenarannya. Dilanjutkan dengan menjelaskan apabila

dalam proses tanya jawab terdapat siswa yang masih belum mengerti dilihat dari

 jawaban siswa saat proses tanya jawab. Setelah pemberian penjelasan diharap

siswa dapat mengemukakan konsep dengan bahasa sendiri.

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 11/14

 b)  Elaborasi

Pada elaborasi memuat tahap yang merupakan untuk menggali

kemampuan pemahaman siswa yaitu exemplifying (mencontohkan) , summarizing  

(menggeneralisasikan), classifying  (mengklasifikasikan), inferring (inferensi),

comparing  (membandingkan) , dan explaining  (menjelaskan). -   Exemplifying (Mencontohkan)

Dimulai dengan menginstruksikan siswa untuk memberikan contoh dan

noncontoh dari konsep materi yang dipelajari. Dalam tahap ini sangat diperlukan

terlebih dahulu guru memberikan contoh dan noncontoh. Hal ini dimaksudkan

agar siswa dapat membuat membuat contoh dan noncontoh dengan benar. 

-  Summarizing  ( Menggeneralisasikan )

Diteruskan dengan membimbing dengan menjelaskan terlebih dahulu

tentang bahasan konsep yang akan digeneralisasi dan diberikan contoh. Kemudian

siswa diinstruksikan untuk menuliskan konsep beserta subkonsep yang ada di

dalam materi yang dibahas pada hari tersebut.

- Classifying  ( Mengklasifikasikan )

Kemudian siswa diarahkan dengan memberikan contoh terlebih dahulu

untuk mengelompokkan materi berdasarkan konsep, sub konsep atau pun contoh

dan noncontoh yang termuat didalamnya pada materi yang di bahas pada

 pembelajaran.

-   Inferring (inferensi),

Diteruskan dengan mengistruksikan siswa untuk menggambarkan

konsep,subkonsep beserta contoh dan noncontoh yang sudah dikelompokkan

sebagai suatu bagian yang terpisah materi pembelajaran yang telah di buat

sebelumnya. Yang terlebih dahulu guru memberikan contoh yang telah dibuat

sebelumnya.

- Comparing  (Membandingkan) , 

Siswa diinstrusikan untuk menghubungkan konsep-konsep ataupun contoh

dan noncontoh yang telah digambarkan menjadi suatu rangkaian mind mapping  

yang saling berkaitan. Pada saat pengerjaan dalam lembar kerja terdapat sebagian

siswa yang kurang memiliki tanggung jawab dikarenakan mengobrol sendiri.

Untuk mengatasi hal tersebut guru sering megingatkan tentang durasi waktu

 pengerjaan. Disamping itu hal-hal semacam mengobrol dan melamun dapat

membuat waktu pengerjaan menjadi lama dan tidak selesai sesuai dengan batas

waktu yang diinginkan.

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 12/14

 Gambar 1. Hasil Kegiatan Mind Mapping  

-   Explaining  (Menjelaskan).

Guru mengistrusikan siswa untuk mengerjakan latihan soal yang terdapat

 pada kegiatan 3 dalam LKS. Pada kegiatan 3 terdapat soal yang jawabannya

menggunakan penjelasan sebab-akibat. siswa untuk menjelaskan dengan

mengkostruksi dengan sebab-akibat yang berkaitan dengan konsep materi yang

dibahas. Untuk memperoleh hasil bahwa siswa dapat menjawab soal dengan

menggunakan penjelasan sebab akibat, guru dituntut untuk memberikan gambaran

terlebih dahulu dengan meberikan contoh.

c) 

Konfirmasi

Kegiatan ini dilaksanakan dengan Guru menunjuk kelompok untuk

membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan hasil diskusi siswa yang

masih kurang benar, kemudian guru menjelaskan kembali dan membimbing siswa

yang masih kurang mengerti terhadap materi dengan tanya jawab. Terdapat beberapa siswa mengajukan tanggapan serta pertanyaan dalam proses

 penyampaian hasil diskusi yang. Semua pertanyaan dan pembenaran telah dibahas

 bersama dan telah disimpulkan pembenarannya.

Kegiatan akhir dilaksanakan dengan Guru melakukan refleksi

 pembelajaran dengan meminta siswa untuk memberikan respon dan kesan siswa

terhadap pembelajaran yang baru dilaksanakan. Dilanjutkan dengan memberikan

 penjelasan tentang pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Dan diakhiri

dengan menutup kegiatan pembelajaran. Siswa terlihat tertarik dengan

 pembelajaran mind mapping . Siswa yang pada awalnya tidak antusias yang

diperlihatkan dengan siswa yang telat masuk kedalam kelas. Dari hasil akumulasi

nilai dari kegiatan pembelajaran pada siklus yang dilaksanakan menunjukkan

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 13/14

 peningkatan dengan 89% siswa lulus SKBM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

 penerapan pembelajaran model mind mapping dapat meningkatkan pemahaman

siswa. Dengan data sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pembelajaran Siklus 2Keterangan Banyak siswa Presentase

Tuntas belajar 35 89,7

Tidak tuntas belajar 4 10,3

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini didapatkan bahwa

 pembelajaran terhadap materi logika matematika yang dilaksanakan terhadap

siswa kelas X 2 dapat dikembangkan sebagai sarana peningkatan pemahamansiswa terhadap materi logika matematika. dilihat dari hasil yang diperoleh dalam

siklus satu dan dua pembelajaran mind mapping. Terjadi peningkatan yang

signifikan terhadap hasil belajar seperti halnya yang dinyatakan oleh Damiko

(2012), peningkatan pemahaman dapat mengakibatkan peningkatan prestasi

 belajar.

Pemahaman siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Garum dalam pembelajaran

matematika mengalami peningkatan. Dari hasil penilaian terhadap pemahaman

 pada akhir siklus II dapat terlihat dari kategori pemahaman yang dicapai siswa

dan jumlah siswa yang memperolehnya. Semua siswa pada kedua pertemuan

memiliki kategori pemahaman diatas kategori pemahaman cukup. Nilai akhir

siklus yang di dapat juga menunjukkan peningkatan dengan 89% siswa lulus

SKBM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran model mind

mapping dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang diberikan oleh

 peneliti sebagai berikut: 1) Guru dapat menggunakan model pembelajaran mind

mapping  sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran di sekolah. 2) Dalam

 penerapan model pembelajaran mind mapping  diperlukan pengelolaan waktu yang

 baik dan sesuai dengan porsi materi yang disajikan agar tercapai pembahasan dan pemahaman materi yang optimal. 2) Penelitian selanjutnya yang ingin meneliti hal

yang sama, dapat menerapkan model pembelajaran mind mapping  untuk mata

 pelajaran matematika ataupun mata pelajaran lainnya, sehingga mampu

meningkatkan pemahaman siswa. 

7/17/2019 JURNAL MIND MAPING.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-mind-mapingpdf 14/14

DAFTAR RUJUKAN

Anderson, Lorin W. & Krathwohl, David R. 2001. A Taxonomy for Learning,

Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York.

Longman Publishing.http://www.kurwongbss.qld.edu.au/thinking/Bloom/blooms.htm 

Akbar Hawadi. Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak mengenal Sifat, Bakat

dan Kemampuan Anak. Jakarta: PT Grasindo,

Hudojo, Herman. 1985. Teori Belajar Dalam Proses Belajar-Mengajar

 Matematika. Jakarta. Depdikbud.

Ibrahim, Muslimin dkk. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:University

Kemmis, S. dan R. Mc Taggart. 1988. The Action Research Planner. Victoria:

Deakin University.

Prayudi. 2008. Mind mapping . Online:http://prayudi.wordpress.com/mind-

mapping/. (diakses 5 februari 2013)

Purnomo, Daniko. 2012. Hubungan AntaraPemahaman Materi, Motivasi Belajar, Dan Prestasi Belajar. Fakultas Psikologi: Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

Mengetahui

Pembimbing

Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si,Ph.D

NIP 19651208 199103 1 004

Mahasiswa,

GutomoWibi Ananggih

NIM 109311422585