jurnal ilmiah issn 1693-7562 - media kajian al-quran dan ... · al-qur’an merupakan sebuah kitab...

89
JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 PENGURUS VOL. 13, NO. 1, JANUARI 2016 Penanggung Jawab Zainuddin Ketua Penyunting Safrilsyah Sekretaris Penyunting Mulyadi Abd Anggota Penyunting Hisyami bin Yazid Damanhuri Basyir Agusni Yahya Fuad Ramly Taslim H.M.Yasin Abd. Wahid Samsul Bahri Muhammad Zaini Lukman Hakim Muslem Djuned Finansial Nuraini Sirkulasi Zulihafnani Muhammad Iqbal Diterbitkan Oleh: Forum Intelektual Al-Qur'an dan Hadis Asia Tenggara (SEAR FIQH) Banda Aceh Alamat Redaksi: Kantor SEAR FIQH Jl. Tgk. Chik Pantekulu No. 13 Dusun Utara, Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh, 23111, telp. 08126950111 Email: [email protected], Website: al-muashirah.com Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif

Upload: others

Post on 06-Nov-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562

TERBIT 2 KALI SETAHUN PADA BULAN JANUARI DAN JULI

PENGURUS

VOL. 13, NO. 1, JANUARI 2016

Penanggung JawabZainuddin

Ketua PenyuntingSafrilsyah

Sekretaris PenyuntingMulyadi Abd

Anggota PenyuntingHisyami bin YazidDamanhuri Basyir

Agusni YahyaFuad Ramly

Taslim H.M.YasinAbd. Wahid

Samsul BahriMuhammad ZainiLukman HakimMuslem Djuned

FinansialNuraini

SirkulasiZulihafnani

Muhammad Iqbal

Diterbitkan Oleh:Forum Intelektual Al-Qur'an dan Hadis Asia Tenggara

(SEAR FIQH) Banda Aceh

Alamat Redaksi:Kantor SEAR FIQH

Jl. Tgk. Chik Pantekulu No. 13 Dusun Utara,Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh, 23111, telp. 08126950111

Email: [email protected], Website: al-muashirah.com

Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif

Page 2: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 (i)

Issn 1693-7562

Vol. 13, Nomor 1, Januari 2016

DAFTAR ISI

Daftar Isi, i

KUALITAS MANUSIA DALAM PANDANGAN AL-QUR’ANMuhammad Thaib Muhammad >> 1

HAK ASASI MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN DAN HADISNABI SAWMuhammad Zaini >> 11

SPIRITUALISME DAN PERUBAHAN SOSIALDALAM AL-QUR’ANMiskahuddin >> 22

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI HADISA. Shamad >> 34

KONTRIBUSI AL-QUR'AN TERHADAP ETIKA DAN AGAMASoufyan Ibrahim >> 46

METODE ANALISIS HADITS DALAM BUKU ANTARA SETIADAN DURHAKA KARYA AL YASA’ ABUBAKARNuraini >> 58

KARAKTERISTIK SIFAT ZUHUD MENURUT HADIS NABI SAW.Abd. Wahid >> 66

Pedoman Penulisan >> 86

Page 3: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 1

KUALITAS MANUSIA DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN

Muhammad Thaib MuhammadFakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry

Email: [email protected]

ABSTRACTAl-Quran is a holy book revealed to humans the prophet Muhammad

through the Prophet in which there is a self-contained information about thenature and purpose of creation of the universe, and include information on thequality of man in the sight of Allah. To capture the moral messages neededwholeness of understanding, because the Qur'an It is a unity among the topics ofdiscussion have a correlation to the topic of discussion as well. Among theimportant topics that revealed the Qur'an is the human quality. Human quality inview of the Koran which the author reveals here is the quality of man as a creaturetheoformis having a great in him, which is awarded sense to distinguish betweengood and bad, that led him to the highest quality as a human devoted to his Maker.In the case of the creation of human beings is not the act of God in vain. But thegoal is to be a human being as a khalifa on earth. The role of the caliphate is notlimited to the leaders of the community, but contains a meaning to every humanbeing, how he set himself, the family, society and the people. Human role as aleader will be held accountable in accordance with its potential. The use of thepotential that should be in accordance with the method and manner inform Allahthrough the Koran and sunnah of prophet.

ABSTRAKAl-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia

melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya terdapat informasiyang serba lengkap tentang hakikat dan tujuan penciptaan alam semesta,termasukdidalamnya tentang informasi kualitas manusia dalam pandangan Allah Swt.Untuk menangkap pesan-pesan moral diperlukan keutuhan pemahaman,karena al-Qur’an Merupakan satu kesatuan yang antara satu topik pembahasan memilikikorelasi dengan topik pembahasan lainnya. Di antara topik penting yangdiungkapkan al-Qur’an adalah mengenai kualitas manusia. Kualitas manusiadalam pandangan al-Qur’an yang penulis ungkapkan disini adalah kualitasmanusia sebagai makhluk theoformis yang memiliki suatu yang agung dalamdirinya, yaitu yang dianugrahi akal yang yang dapat membedakan nilai baik danburuk, sehingga membawa dia pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusiayang bertaqwa kepada Khaliknya. Dalam hal itu penciptaan manusia bukanlahperbuatan Allah yang sia-sia. Akan tetapi mempunyai tujuan untuk dijadikanmanusia sebagai khalifahNya di muka bumi. Peran khalifah ini tidak terbatas padapemimpin umat saja, tetapi mengandung makna kepada setiap manusia,bagaimana dia mengatur diri, keluarga, masyarakat dan umatnya. Peran manusiasebagai pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan potensiyang dimilikinya. Penggunaan potensi yang tersebut harus sesuai dengan metodedan cara yang Allah Swt informasikan melalui al-Qur’an dan sunnah rasulullah.

Kata Kunci: Kualitas, Manusia, Al-Qur’an

Page 4: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Thaib Muhammad: Kualitas Manusia dalam Pandangan al-Qur’an2

A. PendahuluanPada esensinya Islam memandang manusia dan kemanusiaan secara

positif. Menurut Islam manusia berasal dari satu asal yaitu dari Adam dan Hawa.1

Manusia merupakan makhluk Allah yang paling mulia, yang diciptakan Allah swtdalam sebaik-baik bentuk. Di samping itu manusia dibekali dengan ilmu dan akalserta kemauan, dengan demikian dia punya kapasitas sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Oleh karena itu semua ciptaan Allah di langit dan bumi adalah untukmanusia.2

Setelah Allah menciptakan manusia pertama dari tanah selanjutnya Diamenciptakan manusia setelah Adam dari saripati tanah, lalu berubah menjadi airmani yang di simpan di rahim, lalu air mani berubah menjadi segumpal daging,terus menjadi tulang-belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging,akhirnya Allah menjadikannya sebagai makhluk. Dalam ayat 37-39 surat al-Qiyamah Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah dan dariair mani yang hina, kemudian meniupkan roh ke dalam tubuh manusia, lantasmenjadikan pendengaran, penglihatan dan hati.

Mengingat pembahasan tentang manusia sangat luas sekali, maka penulismembatasi pada beberapa poin saja yaitu : Apa dan siapa manusia, fase-fasepenciptaannya dan untuk apa dia diciptakan.

B. Apa dan Siapa ManusiaPembahasan tentang manusia, berarti pembicaraan tentang asal kejadian

manusia, potensi dan keistimewaan yang dimilikinya merupakan pembahasanyang mungkin dapat mengantarkan kepada pengetahuan tentang hakikat manusiadan fungsinya dalam kehidupan.3 Manusia adalah makhluk yang lain dari yanglain. Memang kalau kita hanya sekedar memandang sistem pernafasan, peredarandarah, serta bagaimana ia makan dan mengolah makanan tersebut lalu membuangsisanya, dapat dikatakan bahwa makhluk ini sejenis hewan.

Aristoteles, memandang manusia seperti yang dikemukakan di atas. Hanyasaja ditambahkan olehnya bahwa ada faktor lain yang merupakan nilai hakikiyang mengistimewakan makhluk ini dari hewan-hewan lain. Keistimewaantersebut adalah pikirannya. Oleh karena itu, ia mendefinisikan manusia sebagaihewan yang berpikir (thinking animal). Sebagian antropolog berpendapat bahwacirikhas manusia adalah kesadaran dan kemauannya untuk berteknik, membuatsesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ada, kemudian mengolahnya untukkemaslahatan dan perbaikan status hidupnya. Dengan demikian manusia adalahmakhluk berteknik.4

Sosiolog melihat bahwa manusia makhluk yang tidak mampu hidupsendiri. Ia harus mempunyai hubungan interdependensi baik langsung maupun

_____________1 Menurut Ar-Razi, Penegasan bahwa perintah kepada Adam dan Hawa untuk turun dari

syurga bukanlah sebagai hukuman atas pelanggaran mereka berdua, melainkan justru untukmelaksanakan janji Tuhan yang pertama, yaitu pengangkatan Adam sebagai khalifah di bumi.Fakhr al-Din, Tafsir al-Fakhr al-Razi (al-Tafsir Alkabir wa – Mafatih al-Ghaibi), jilid 3, (Beirut:Darul Fikr, 1985), hlm. 28.

2 Yusuf Qardhawi, Al Iman Wa al Hayah, (Beirut : Muassasah al Risalah, 1987), hlm. 66.3 M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan, 1999), hlm. 227.4 Ibid.

Page 5: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 3

tidak langsung dengan orang atau pihak lain, bahkan ia menjadi sadar akan dirinyakarena ada orang lain. Kalau begitu manusia adalah makhluk sosial.5

Para ahli yang berkecimpung dalam bidang etika menilai bahwa ciri khasyang memisahkan manusia dengan makhluk lain adalah pertanggung jawabannya.Ia dituntut oleh hati nuraninya, lingkungan sosialnya, dan oleh Tuhan, untukmempertanggungjawabkan segala tindakannya. Dengan demikian makhluk iniadalah makhluk yang bertanggungjawab.6

Definisi-definisi yang dikemukakan di atas memberikan gambaran tentangsebagian dari keistimewaan manusia, sebagaimana ia menggambarkan potensi dankemampuan yang dimilikinya. Berbarengan dengan kesanggupan atau ke-mampuan tersebut, manusia menunjukkan, diakui atau tidak, ketidakmampuannya yang berarti keterbatasannya.

Menurut Muhammad Quthub, manusia adalah khalifah Allah di bumimerupakan sebuah kata yang mengandung ”خلیفة“ Kata . ” إنى جاعل فى االرض خلیفة“makna yang sangat luas, yaitu bentuk manusia merupakan bentuk yang memilikikemampuan yang sangat hebat dibandingkan dengan makhluk-makhluk Allahyang lain, dan dia memiliki kepentingan dalam kehidupan ini, yaitu perannyaselaku khalifah Allah di muka bumi. Oleh karena itu manusia telah dibekalidengan berbagai sarana kekhalifahan. Kalau tidak demikian berarti tidak adamakna dan nilai kekhalifahannya.7 Lebih lanjut dia mengatakan manusia memilikispesifikasi-spesifikasinya, yaitu :

1. Manusia merupakan makhluk Allah yang berbeda dengan makhluk-makhluk lain. Penafsiran yang menghubungkan ciptaan manusia denganmakhluk lain merupakan penafsiran yang salah.

2. Manusia makhluk yang dibekali dengan daya, di antaranya dayapengetahuan, daya kemauan, kemampuan menghadap kepada Allah danmenerima wahyu-Nya dan mengikuti hidayah-Nya.

3. Manusia memiliki kelunakan-kelunakan di antaranya cinta kepadasyahwat, lupa kepada janji dan petunjuk Allah dan ingkar kepada ayat-ayatAllah.

4. Manusia makhluk yang memiliki tabiat yang berlawanan, di antaranyamemiliki kemampuan untuk mengangkat nilai dirinya ke tingkat yangpaling tinggi dan memiliki kemampuan untuk menjatuhkan martabatdirinya ke tingkat yang paling rendah.8

M. Quraisy Shihab mengatakan tidak sedikit ayat al-Qur’an yangberbicara tentang manusia. Bahkan manusia adalah makhluk pertama yang disebutdua kali dalam rangkaian wahyu Tuhan pertama dalam surat al-‘Alaq ayat 1-5.

سم ربك الذي خلق اقـرأ خلق اإلنسان من علق ) ١( اقـرأ وربك األكرم ) ٢( الذي ) ٣( لقلم علم علم اإلنسان ما مل يـعلم) ٤(

_____________5 Ibid.6 Ibid.7 Muhammad Qathab, Dirasah fi al Nafsi al Insaniyyah, (Beirut : Dar al Syaruq, t.t), h.

29.8 Ibid., h. 33-34.

Page 6: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Thaib Muhammad: Kualitas Manusia dalam Pandangan al-Qur’an4

Artinya “ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Diatelah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, danTuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) denganperantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidakdiketahuinya. (Q.S. Al-‘Alaq : 1-5)

Manusia dalam al-Qur’an sering mendapat pujian Tuhan, sepertipernyataan terciptanya manusia dalam bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya.Tetapi di samping itu, sering pula manusia mendapat celaan Tuhan, seperti bahwaia amat aniaya dan ingkar nikmat, dan sangat banyak membantah serta bersifatkeluh kesah lagi kikir.

Menurut M. Quraisy Shihab, ini bukan berarti bahwa ayat-ayat Al-Qur’anbertentangan antara satu dengan lainnya. Tetapi ayat-ayat tersebut menunjukkankelemahan-kelemahan manusia agar dapat dihindarinya, di samping menunjukkanbahwa makhluk ini mempunyai potensi (kesediaan untuk menempati tempattertinggi, sehingga dia terpuji, atau di tempat yang rendah, sehingga tercela.

Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan setelahsempurna kejadiannya, dihembuskannyalah kepadanya ruh ciptaan Tuhan.Sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Shad ayat 71-72

إذ قال ربك للمالئكة إين خالق بشرا من طني فإذا سويـته ونـفخت ف() يه من روحي فـقعوا له ساجدين ()

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "SesungguhnyaAku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telahKusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku;maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Q.S. Al-Shad : 71-72)

Dari sini jelaslah bahwa manusia terdiri dari dua unsur pokok, yaitugumpalan tanah dan hembusan ruh. Maka manusia adalah kesatuan dari keduaunsur tersebut yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Bila di pisah, maka dia bukanlagi manusia, sebagaimana halnya air yang merupakan perpaduan antara oksigendan hidrogen, dalam kadar-kadar tertentu bias salah satu di antaranya terpisah,maka ia bukan air lagi.

Manusia menurut Al-Qur’an memenuhi kebutuhan hidupnya yangbersumber dari gumpalan tanah tersebut, memenuhinya ala manusia bukan alabinatang. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhan ruhaniyah pun ala manusiabukan ala Malaikat. Sebab kalau tidak ia akan menjadi binatang atau malaikatyang keduanya akan membawa ia jauh dari hakikat kemanusiannya.9

Nurcholish Madjid mengatakan penciptaan manusia sebagai makhluk yangsetinggi-tingginya adalah sesuai dengan maksud dan tujuan diciptakanNyamanusia untuk menjadi khalifah (secara harfiah berarti yang mengikuti daribelakang), jadi wakil atau pengganti di bumi, dengan tugas menjalankan mandatyang diberikan Allah kepadanya membangun dunia ini sebaik-baiknya: “Ingatlahketika Tuhanmu berkata kepada Malaikat, sesungguhnya kami mengangkatseorang khalifah di bumi …… (Q.S. al-Baqarah : 30). Karena itu, sebagaikhalifah, manusia akan dimintai pertanggungjawabannya atas tugasnya

_____________9 M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an ..., hal. 233.

Page 7: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 5

menjalankan “mandat” Tuhan itu. Bahwa setiap kekuatan menuntut tanggungjawab, sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur’an pada surat Yunus ayat 14Allah berfirman:

مث جعلناكم خالئف يف األرض من بـعدهم لنـنظر كيف تـعملون Artinya: Kemudian kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka

bumi sesudah mereka, supaya kami memperhatikan bagaimana kamuberbuat”. (Q.S. al-Yunus : 14)

Dengan uraian tentang kejadian atau penciptaan manusia di atas,terlihatlah dengan jelas, bahwa Allah menjadikan manusia dari unsur materi dannon materi (roh), yang dimulai penciptaanNya dari Nabi Adam, kemudianketurunannya dari saripati tanah yaitu menjadi mani (sperma) dan ovum.Kemudian manusia dijadikan sebagai khlaifah di muka bumi. Ini merupakan suatukemuliaan yang diberikan Allah kepada manusia. Apabila ia mampu menjalankanperannya dengan baik, maka akan memperoleh tingkatnya yang paling tinggi,tetapi apabila sebaliknya, maka manusia akan jatuh ke tingkat yang palingrendah.10

C. Fase-Fase Penciptaan ManusiaMenurut Al-Qur’an manusia diciptakan oleh Allah swt melalui delapan

fase, yaitu :Pertama, tanah sebagai proses awal, persoalan ini masih dipertanyakan

masyarakat masa lalu. Namun, perlu diketahui bahwa manusia dikatakan berasaldari tanah, disebabkan oleh dua hal: (1) Manusia merupakan keturunan nabiAdam as, sedangkan Adam sendiri diciptakan dari tanah, (2) Sperma dan ovumyang menjadi cikal bakal manusia justru bersumber dari saripati makanan yangdimakan oleh manusia sedangkan saripati makanan berasal dari tumbuh-tumbuhandan hewan pemakan rerumputan. Adapun tumbuhan-tumbuhan dan rumput-rumputan itu tumbuh dari tanah. Jadi tepatlah pernyataan al-Qur’an bahwamanusia berasal dari tanah.

Kedua, proses yang berasal dari air mani (nuthfah) setelah manusiamemakan berbagai macam makanan yang bersumber dari tanah, akhirnya berbuahsperma dan ovum, sperma dan ovum inilah yang disebut dengan nuthfah.

Ketiga, proses yang melekat (‘alaqah), konsekuensi dari senggama(coitus) antara suami-isteri, mengeluarkan sperma dan ovum, kemudian keduanyabercampur dan menetap di rahim setelah berubah menjadi embrio (‘alaqah).

Keempat, proses menjadi segumpal daging (mudlghah), segumpal dagingini merupakan proses yang berasal dari ‘alaqah. Segumpal daging yang sempurna(mudlghah mughallaqah) itulah yang kelak berproses menjadi bayi yangsempurna panca indranya. Sedangkan segumpal daging yang tidak sempurna(mudlghah ghairu mughallaqah) itulah yang nantinya berproses menjadi bayiyang tidak sempurna panca indranya.

Kelima, proses menjadi tulang belulang (izam). Izam merupakan proseskelima penciptaan manusia menurut al-Qur’an. Proses ini merupakan proseslanjutan mudlghah. Dalam hal ini bentuk embrio sudah mengeras dan menguatsedikit demi sedikit sampai berubah menjadi tulang belulang._____________

10 Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Waqaf, 1992), h.8.

Page 8: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Thaib Muhammad: Kualitas Manusia dalam Pandangan al-Qur’an6

Keenam, proses menjadi daging (lahmah). Lahmah merupakan faseembrio sesudah izam (tulang belulang). Fase ini merupakan sebuah fase dimanatulang belulang manusia sudah terbungkus oleh daging, sehingga embrio sudahmenyerupai ekor yang perutnya buncit, dan merupakan fase terakhir dari embrio.

Ketujuh, proses peniupan roh. Fase peniupan roh adalah fase kehidupanmulai bergerak, setelah dilengkapi pendengaran, penglihatan dan hati. Pada faseini embrio sudah berubah menjadi bayi, mulailah ia begerak.

Al-Qur’an menegaskan kualitas nilai manusia dengan menggunakan tigamacam istilah yang satu sama lain saling berhubungan, yakni al-insan, al Basyardan Bani Adam. Manusia disebut al Insan karena dia sering menjadi pelayan,sehingga diperlukan teguran dan peningkatan. Manusia disebut dengan al Basyar,karena ia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Manusia di sebut bani Adam, karena dia menunjukkan asal usulmanusia yang bermula dari Adam as sehingga dia bias tahu dan sadar akan jatidirinya. Misalnya dari mana dia berasal usul, untuk apa dia hidup, dan harus kemana dia kembali.11

Manusia dalam perspektif al-Qur’an bukanlah makhluk anthopomorfisme,yaitu penjasa dan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi manusia. Al-Qur’anmenggambarkan manusia sebagai makhluk theoformis yang memiliki suatu yangagung di dalam dirinya, di samping itu manusia dianugrahi akal yang memungkindia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia pada sebuahkualitas tertinggi sebagai manusia taqwa.

D. Untuk Apa Manusia DiciptakanManusia diciptakan Tuhan mempunyai tujuan yang sangat mulia, setiap

makhluk yang diciptakan Tuhan sudah barang tentu mempunyai tujuan danhikmah bagi Allah yang tidak diketahui oleh manusia, karena Allah tidak akanmenciptakan sesuatu dengan sia-sia. Apalagi penciptaan manusia yang dibekalidengan akal. Allah tidak menciptakan manusia untuk bersenang-senangsebagaimana hewan, tidak ciptakannya hanya untuk hidup bertahun-tahunkemudian ditelan masa dan bumi begitu saja sampai binasa di dalam tanah begitusaja tanpa di bangkit dan dihisab di hari kiamat.

Sesungguhnya manusia diciptakan untuk mengenal Allah danmenyembahNya, dan dijadikan sebagai khalifahNya di bumi. Dia juga diciptakanuntuk membawa amanah yang sangat besar dalam kehidupan yang singkat iniyaitu, amanah Taklif dan tanggung jawab dan untuk diuji dengan bermacam-macam ujian untuk menghadapi hari esok (akhirat/yang kekal abadi.12

Manusia diciptakan bukan untuk dirinya sendiri, akan tetapi untukmenyembah penciptaNya. Allah berfirman dalam surat Adh-Dhariyat ayat 57-58.

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari

_____________11 Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur’an, (Jakarta: Pena Madani, 2003), h. 105-107.12 Yusuf Qardhawi, Al-Imam wa …., h. 80.

Page 9: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 7

mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyaiKekuatan lagi Sangat Kokoh. (Q.S. Al-Adh-Dhariyat : 56-58)

Ayat di atas menjelaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia adalahuntuk beribadah kepada Sang Pencipta Allah swt. Ibadah disini sangat luas sekalicakupannya. Sayyid Quthab mengatakan bahwa teks al-Qur’an tersebut singkatsekali, akan tetapi mengandung makna yang sangat universal dalam hal kategoriibadah, baik untuk perorangan maupun masyarakat dan dalam kehidupan manusiasecara keseluruhan sepanjang zaman.13

Sayyid Quthub melihat bahwa di antara tujuan diciptakan manusia adalahuntuk beribadah kepada Allah swt, karena menurutnya di alam ini harus adahamba (a’bdun/dan Tuhan (rabbun) yang disembah. Kehidupan hamba secaramenyeluruh harus tertuju kepada dasar ini.14

Pendapat Sayyid Quthub ini mungkin berlandaskan pada firman Allah swtdalam surat Al-Rum ayat 30:

ذلك الدين اليت فطر الناس عليـها ال تـبديل خللق ا أقم وجهك للدين حنيفا فطرة ا القيم ولكن أكثـر الناس ال يـعلمون

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurutfitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yanglurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Rum :30).

Merujuk kepada fitrah yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkanbahwa manusia sejak asal kejadiannya, membawa potensi kepada agama yanglurus, yang sebagian ulama memahami sebagai agama yang berlandaskanketauhidan. Di pahami juga bahwa fitrah adalah bagian dari khalq (ciptaan) Allah.Sebagai hamba yang beribadah kepadaNya, di dalam diri manusia ditanamkansifat mengakui Tuhan (kebenaran mutlak), bebas, terpercaya, memiliki rasapercaya diri dan alam semesta ini.

Tujuan yang kedua diciptakannya manusia adalah sebagai khalifah dibumi ini. Menurut Muhammad Quthub peran khalifah ini sangat luas sekali, yaitumeliputi bermacam aktivitas, dalam kehidupan duniawi dalam memakmurkanbumi ini. Oleh sebab itu manusia selaku khalifah Allah harus mengetahui sumberdaya yang terkandung di alam ini, dengan menggunakannya untuk meningkatkantaraf hidup sesuai dengan keinginan Allah swt. Hal ini dapat dilakukan dengancara menegakkan syariat Allah di bumi sehingga dengan demikian tercapailahmetode Ilahi yang sangat sinkron dengan rahasia alam yang sangat universal.15

Menjalan tugas kekhalifahan di bumi (pribadi dan kolektif) merupakanibadah. Menurut M. Quraisy Shihab ibadah itu terbagi kepada dua macam, yaitu:

_____________13 Sayyid Quthab, Tafsir fi Dhulalil Qur’an, Jilid 6. (Beirut : Dar al Syuruq, t.t), h. 3386.14 Ibid., h. 3387.15 Fitrah Allah, maksudnya ciptaan Allah, manusia diciptakan Allah mempunyai naluri

beragama, yaitu agama tauhid. Apabila ada manusia yang tidak beragama tauhid, maka hal itutidaklah wajar. Mereka yang tidak beragama tauhid lantara pengaruh lingkungan. Depag, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Intermasa, 1993), h. 645.

Page 10: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Thaib Muhammad: Kualitas Manusia dalam Pandangan al-Qur’an8

1. Ibadah murni (mahdhah), yaitu ibadah yang telah ditentukan oleh Allah,bentuk, kadar, atau waktunya, seperti shalat, zakat, puasa dan haji.

2. Ibadah ghairu mahdhah, yaitu segala aktivitas lahir dan batin manusiayang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.Lebih lanjut M. Quraisy Shihab menjelaskan bahwa ayat 56 surat al-

zariyat, menjelaskan bahwa Allah menghendaki agar segala aktivitas manusiadilakukannya demi karena Allah yakni sesuai dan sejalan dengan tuntunan danpetunjuk Allah.16

Ibadah yang terkandung dalam surat al Zariyat yang disebut di atasmerupakan tujuan diciptakannya manusia, sekaligus menjadi peran utama manusiadalam hidup ini selaku khalifah Allah di bumi. Menurut Sayyid Quthub hakikatibadah itu disimpulkan dalam dua hal pokok, yaitu : Pertama, menetapkan dalamdiri manusia bahwa ibadah itu kepada Allah semata, tidak kepada yang lain.Kedua, sama sekali tidak bersandar kepada yang lain selain kepada Allah.17

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa tujuan diciptakan manusia hanyauntuk beribadah kepada Allah Sang Pencipta. Ibadah yang dimaksudkan disinisangat luas artinya, yaitu meliputi dalam segala tindak tanduk manusia, tidakterbatas pada ibadah mahdhah saja. Oleh karena itu, Allah menjadikan manusiasebagai khalifahNya di bumi, agar manusia mengatur atau mengelola bumi inisesuai dengan potensi yang ada pada dirinya masing-masing, karena Allah tidakakan meminta pertanggungjawaban di luar dari kemampuan yang telah diberikankepadanya. Nah; disinilah letaknya paradigma keadilan Tuhan dalam perspektifAl-Qur’an. Ini merupakan konsekuensi logis dari tujuan diciptakan manusia dibumi ini.

E. KesimpulanDari beberapa uraian terdahulu tentang penciptaan manusia dapat

disimpulkan sebagai berikut:1. Manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah dari tanah, yang

menurut Al-Qur’an manusia yang pertama sekali diciptakanNya adalahAdam as. Manusia pertama itu diciptakanNya dengan tangan Allah daritanah, kemudian ditiupkan ruh pada diri manusia itu.

2. Penciptaan manusia bukanlah perbuatan Allah yang sia-sia. Akan tetapimempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk dijadikan manusiasebagai khalifah Allah di muka bumi.

3. Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya. Ibadah yangdimaksudkan tidak hanya ibadah Mahdhah saja, akan tetapi semuaaktivitas manusia dalam kehidupan ini merupakan ibadah apabila aktivitastersebut dilandasi keikhlasan kepada Allah Swt.

4. Khalifah yang dimaksud oleh Allah kepada manusia tidak hanya terbataskepada pemimpin umat saja, akan tetapi mengandung maknanya kepadasikap manusia, yaitu bagaimana manusia itu mengatur dirinya sendiri,keluarga, masyarakat sampai kepada tingkat pemimpin umat.

5. Kepemimpinan yang telah diberikan tuhan tersebut akan dimintaipertanggungjawabannya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Untuk

_____________16 Sayyid Quthub, Fi Dhilalilsewran, ….., h. 3387.17 M. Quraisy Shihab, Tafsir al Misbah, Jilid 14, (Jakarta: Lentera Hati, 2003), h. 356.

Page 11: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 9

menggunakan potensi ini Allah telah memberikan metode dan caranya,sehingga penyaluran potensi ini sesuai dengan yang dikehendakinya.

Page 12: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Thaib Muhammad: Kualitas Manusia dalam Pandangan al-Qur’an10

DAFTAR PUSTAKA

Fakhr al-Din al-Razi, Tafsir al-Fakhr al-Razi (al Tafsir al kabir wa Mafatih alGhaibi), Jilid 3, (Kairo, Dar al Fikr, 1985).

Depag, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Intermasa, 1993).

Muhammad Quthub, Dirasah fi al Nafsi al Insaniyah, (Beirut : Dar al-Syuruq,t.t).

M. Quraisy Shihab, Membumikan al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1999).

Umar Shihab, Kontekstualitas al-Qur’an, (Jakarta: Pena Madani, 2003).

Sayyid Quthub, Tafsir fi Dhilalil Qur’an, Jilid 6, (Beirut : Dar al Syuruq, t.t).

Yusuf Qardhawi, Al Iman wa al Hayah, (Beirut : Muassasah al- Risalah, 1987).

Page 13: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 11

HAK ASASI MANUSIA MENURUT AL-QUR’ANDAN HADIS NABI SAW

Muhammad ZainiFakultas Ushuluddin dan Filsafat

Universitas Islam Negeri Ar-RaniryDarussalam Banda Aceh

ABSTRACTHuman Rights at this time has become the center of international attention

and become a hot issue and a lot of discussion. Although in Islam human rightsnot specifically have a charter, but al-Qur'an and Sunnah to focus on humanrights. Prophet Muhammad from the beginning has been to implement theprinciple of religious freedom in the form of the principle of equality and respectfor human beings in the medina very heterogeneous society as stipulated in thecharter of the medina.

ABSTRAKHak Asasi Manusia (HAM) pada saat ini telah menjadi pusat perhatian

masyarakat internasional dan menjadi isu yang hangat dan banyakdiperbincangkan. Meskipun dalam Islam hak-hak asasi manusia tidak secarakhusus memiliki piagam, namun al-Qur’an dan sunnah memusatkan perhatianpada hak-hak asasi manusia. Nabi Muhammad sejak awal sudah meng-implementasikan prinsip kebebasan beragama dalam wujud prinsip persamaandan penghormatan kepada manusia dalam masyarakat Madinah yang sangatheterogen sebagaimana tertuang dalam piagam Madinah.

A. PendahuluanIslam adalah ajaran yang dinamis, yang selalu mendorong umatnya untuk

selalu menemukan hal-hal baru demi kemajuan umat manusia. Sepanjangkeberadaannya, Islam telah membangun sebuah peradaban besar yang sudahmemberikan sumbangan yang sangat menentukan dalam sejarah peradaban umatmanusia hingga ke zaman kita sekarang ini. Demikian pula sumbangannya dalamrangka menjaga harkat dan martabat manusia. Tidaklah berlebihan jika dikatakanbahwa Islam adalah agama kemanusiaan (Religion of Humanity).

Ajaran-ajaran Islam yang melindungi harkat, martabat dan Hak AsasiManusia itu tidak lain dikarenakan al-Qur’an yang merupakan sumber utamaajaran Islam merupakan himpunan wahyu Ilahi yang diturunkan kepada NabiMuhammad saw. berfungsi “memberikan petunjuk dan penjelas atas petunjuk itu(mubayyinat) serta pembeda antara yang hak dan yang bathil (al-furqan). Selainitu, apa yang telah Nabi Muhammad saw. Sampaikan tentang ajaran Islam telahmencakup segala aspek kehidupan manusia dari mulai bangun tidur hingga iabangun kembali dari tidurnya.

Sementara itu, Hak Asasi Manusia (HAM) pada saat ini telah menjadipusat perhatian masyarakat internasional dan menjadi isu yang hangat dan banyakdiperbincangkan. Lalu bagaimanakan permasalahan HAM ini menurut ajaranIslam, khususnya menurut al-Qur’an dan hadis Nabi SAW?

Page 14: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Zaini: Hak Asasi Manusia menurut al-Qur’An dan Hadis Nabi Saw.12

Berangkat dari pertanyaan di atas, maka makalah ini mencoba untukmembahas tentang Hak Azasi Manusia (HAM) dalam perspektif al-Qur’an danHadis Nabi SAW. Untuk memaparkan dan membahas ayat-ayat maupun hadis-hadis tentang HAM dalam makalah ini, maka penulis akan menggunakanpendekatan yang relevan, yaitu pendekatan tematik (maudū’i).

Memang pada prinsipnya acuan dasar metode tematik (maudū’i) dalamhadis adalah imbangan dari metode tafsir tematik (maudū’i) Alquran.Menggunakan pendekatan tematik dalam memahami hadis cukup urgenmengingat konteks tafsir tematik yang diterapkan pada hadis secara komprehensifmenjadi bagian dari usaha untuk memahami sunnah Nabi saw. secara benar.Karena seringkali terjadi bias distorsi dalam memahami teks-teks Alquranmaupun hadis secara utuh, baik terkesan karena ada kandungannya yang dianggapmutasyābihāt (samar) ataupun kandungan yang dipandang mukhtalif(bertentangan maknanya).1

B. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)Hak Azasi manusia adalah hak manusia yang paling mendasar dan melekat

padanya dimanapun ia berada. Tanpa adanya hak ini berarti berkuranglahharkatnya sebagai manusia yang wajar. Untuk itu, Hak Azasi Manusia adalahsuatu tuntutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan, suatu hal yangsewajarnya mendapat perlindungan hukum.

Semenjak terjadinya perang dunia kedua dan dibentuknya PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945, Hak Azasi Manusia telah menjadi sebuahperdebatan yang sangat hangat dan penting.2 Di dunia Barat Hak Azasi Manusiadikenal dengan istilah “Right of Man” sebagai ganti dari “Natural Right”.Sesungguhnya istilah Right of Man tidaklah dapat mengadopsi “Right of Women”oleh karena itu Istilah “Right of Man” oleh Franklin Delano Roosevelt digantidengan istilah “Human Right” karena istilah ini lebih universal.3

Ada beberapa pandangan menyangkut arti dari Hak Azasi Manusia itusendiri, di antaranya:

Miriam Budiarjo memandang bahwa Hak Azasi Manusia adalah Hak yangdimiliki manusia yang dibawanya semenjak sebelum ia dilahirkan ke dunia, danini merupakan suatu hak yang azasi yang dimiliki manusia tanpa memandangperbedaan suku, ras, agama, atau jenis.4

Dari komite Hak Azasi Manusia PBB dalam Teaching Human Right,United Nation, Jan Materson memandang bahwa Hak Azasi Manusia sebagaimana yang dikutip Burhanuddin Lopa adalah, “Human right could be genetallydefined as those rigth which are inherent in our nature and without which we

_____________1 Uraian mendalam dan signifikansi konteks tafsir maudhu’i hadits sebagai sebuah

kerangka metodologi pemahaman yang prospektif, lihat misalnya: Daniel Djuned, ParadigmaBaru Studi Ilmu Hadits: Rekontruksi Figh Al-Hadits, (Banda Aceh: Citra Karya, 2002), h. 167-169

2Slamet Warto Wardoyo, dalam Muladi, Hak Azasi manusia – Hakekat, Konsep danImplikasinya dalam Perspektif Hukumdan Masyarakat (Bandung: Refika Aditama, 2005), hal. 3

3Tim ICCE Universitas Islam Indonesia Jakarta, Pendidikan Kewargaan (CivicEducation): Demokrasi, Hak Azasi Manusia dalam Masyarakat Madani ( Jakarta: Kencana, 2005),ha. 200

4Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002),hal. 120

Page 15: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 13

cannot live as human being”5 Jadi Jan Materson memandang bahwa Hak AzasiManusia adalah hak-hak asli yang dimiliki manusia yang tanpanya manusia tidakdapat hidup sebagaimana mestinya.

Undang-undang No; 39 tahun; 1999 pasal; I ayat; 1 mendefinisikan HakAzasi Manusia sebagai berikut: Hak Azasi Manusia adalah seperangkat hak yangmelekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YangMaha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggidan dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah, dan setiap orang demikehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.6

Tim ICCE UIN Jakarta mendefinisikan Hak Azasi Manusia sebagai hak-hak yang melekat pada setiap individu manusia dan merupakan sesuatu yangnatural dan fundamental, dan merupakan nikmat dari Allah SWT yang wajibdihormati, dijaga, dan ditegakkan untuk setiap individu masyarakat dan negara.7

Dari beberapa definisi atau artian dari Hak Azasi Manusia di atas, penulismenyimpulkan bahwa sesungguhnya Hak Azasi Manusia tidak dapat diberikan,dibeli dan diwariskan dari generasi ke generasi, namun Hak Azasi Manusia ituterlahir seiring dengan lahirnya manusia itu sendiri. Hak Azasi Manusia adalahhak setiap manusia tanpa ada perbedaan jenis, suku, ras, agama, keturunan,pandangan politik, atau suku bangsa.

C. Sejarah Lahirnya HAMSehubungan dengan persoalan HAM pada dunia internasional, dokumen

hak asasi manusia abad 20 yang paling terkenal adalah Deklarasi universal HakAsasi Manusia - DUHAM (Universal Declaration of Human Rights-UDHR),yang dipelopori oleh PBB pada tahun 1948. DUHAM menyatakan berbagai hakyang tidak boleh dicabut/dibatalkan dan tidak boleh dilanggar. Hak-hak tersebutberkaitan dengan lima bidang: sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya, danmenjadi dasar yang mewajibkan setiap anggota masyarakat internasional untukmemenuhi kewajiban tersebut. Contoh-contoh hak yang dijabarkan dalamDUHAM adalah hak untuk hidup, non-diskriminasi, perumahan dan tempatberteduh, perawatan kesehatan, pekerjaan, pendidikan dan standar hidup yanglayak.8

Umumnya para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulaidengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna Charta antaralain mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (rajayang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadidibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggungjawaban di mukaumum. Dari sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi dan mulaibertanggungjawab kepada hukum. Sejak itu mulai dipraktekkan kalau rajamelanggar hukum harus diadili dan harus mempertanggungjawabkankebijakasanaannya kepada parlemen.

_____________5Burhanuddin Lopa, Al-Qur’an dan Hak Azasi Manusia ( Yogyakarta: Dana Bhakti Prima

Yasa, 1996), hal. 16Majda El-Muhtaj, Hak Azasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia dari UUD 1945

sampai dengan Amandemen UUD 1945 Tahun 2002 (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 1607Tim ICCU Jakarta, Ibid., hal. 2008 Madhu Mehra, Restoring Rights in Women terjemah oleh Aunul Fauzi dengan judul

Mengembalikan Hak-Hak Perempuan ( Cetakan Pertma; Jakarta: Luhulima, 2007), hal. 11

Page 16: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Zaini: Hak Asasi Manusia menurut al-Qur’An dan Hadis Nabi Saw.14

Dengan demikian, sudah mulai dinyatakan bahwa raja terikat kepadahukum dan bertanggungjawab kepada rakyat, walaupun kekuasaan membuatUndang-Undang pada masa itu lebih banyak berada di tangan raja. Di sini,kekuasaan raja mulai dibatasi sebagai embrio lahirnya monarkhi konstitusionalyang berintikan kekuasaan raja sebagai simbol belaka. Lahirnya Magna Charta inikemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkret, dengan lahirnya Bill ofRights di Inggris pada tahun 1689. Pada masa itu mulai timbul adagium yangintinya adalah bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the law).Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan demokrasi. Billof rights melahirkan asas persamaan.

Para pejuang HAM dahulu sudah berketatapan bahwa hak persamaanharus diwujudkan betapapun beratnya resiko yang dihadapi karena hak kebebasanbaru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Untuk mewujudkan semua itu,maka lahirlah teori Roesseau (tentang contract social/perjanjian masyarakat),Motesquieu dengan Trias Politikanya yang mengajarkan pemisahan kekuasaanguna mencegah tirani. John Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di Amerikadengan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan yang dicanangkannya.

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya TheAmerican Declaration of Independence yang lahir dari paham Roesseau danMontesqueu. Jadi, walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa HAM itu, tetapidi Amerika Serikat lebih dahulu mencanangkan secara lebih rinci. Mulailahdipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehinggatidaklah logis bila sesudah lahir, ia harus dibelenggu.

Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration, dimanahak-hak yang lebih rinci lagi melahirkan dasar The Rule of Law. Antara laindinyatakah tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena,termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yangdikeluarkan oleh pejabat yang sah. Dinyatakan pula presumption of innocence,artinya orang-orang yang ditangkap kemudian ditahan dan dituduh, berhakdinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatanhukum tetap yang menyatakan ia bersalah. Dipertegas juga dengan freedom ofexpression (bebas mengeluarkan pendapat), freedom of religion (bebas menganutkeyakinan/agama yang dikehendaki), the right of property (perlindungan terhadaphak milik) dan hak-hak dasar lainnya. Jadi, dalam French Declaration sudahtercakup semua hak, meliputi hak-hak yang menjamin tumbuhnyademokrasimaupun negara hukum yang asas-asasnya sudah dicanangkan sebelumnya.

D. Nilai-Nilai Hak Azasi Manusia Dalam Al-Qur’an dan HadisMeskipun dalam Islam, hak-hak asasi manusia tidak secara khusus

memiliki piagam, namun al-Qur’an dan sunnah memusatkan perhatian pada hak-hak asasi manusia. Nash-nash ini sangat banyak, antara lain:

1. Hak HidupAllah menjamin kehidupan manusia, di antaranya dengan melarang

pembunuhan dan meng-qishash pembunuh, hal ini terdapat dalam Q.S. al-Maidahayat 32 dan Q.S. al-Baqarah ayat 179 sebagai berikut:

Page 17: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 15

من أجل ذلك كتـبـنا على بين إسرائيل أنه من قـتل نـفسا بغري نـفس أو فساد يف األرض فكأمنا قـتل الناس مجيعا ومن أحياها فكأمنا أحيا الناس مجيعا ولقد جاءتـهم رسلنا

لبـينات مث إن كثريا منـهم بـعد ذلك يف األرض لمسرفون .Artinya: Oleh Karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,

bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan Karena orang itu(membunuh) orang lain, atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi,Maka seakan-akan dia Telah membunuh manusia seluruhnya. dan barangsiapayang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah dia Telahmemelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya Telah datangkepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yangjelas, Kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguhmelampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”

Dalam ayat lain Allah berfirman:

أويل األلباب لعلكم تـتـقون ولكم يف القصاص حياة Artinya: “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup

bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.”Adapun hadis Nabi SAW yang berbicara tentang memelihara hidup adalah

sebagai berikut:

حدثـنا أبو بكر بن أيب شيـبة حدثـن ا حفص بن غياث وأبو معاوية ووكيع عن األعمش قال بن مرة عن مسروق عن عبد ا عن عبد ا عليه وسلم ال صلى ا قال رسول ا

حيل دم امرئ مسلم يشهد أن ال إل حدى ثالث إال وأين رسول ا ه إال ا الثـيب الزاين لنـفس والتارك لدينه المفارق للجماعة والنـفس

Artinya: Tidak halal darah seorang muslim melainkan disebabkan olehtiga hal: orang yang pernah menikah melakukan zina, jiwa dibalas dengan jiwa,dan orang yang melepaskan agamanya, memecah belah agama.” (H.R. Bukhary).

2. Hak Kebebasan Beragama dan Kebebasan PribadiKebebasan pribadi adalah hak paling asasi bagi manusia, dan kebebasan

paling suci adalah kebebasan beragama dan menjalankan agamanya selama tidakmengganggu hak-hak orang lain. Firman Allah dalam Q.S. Yunus ayat 99:

ولو شاء ربك آلمن من يف األرض كلهم مجيعا أفأنت تكره الناس حىت يكونوا مؤ منني Artinya: “Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua

orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksamanusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?”

Kerukunan beragama bagi kelompok minoritas diatur oleh prinsip umumdalam Q.S. Al-Baqarah ayat 256 berikut ini:

Page 18: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Zaini: Hak Asasi Manusia menurut al-Qur’An dan Hadis Nabi Saw.16

فـقد لطاغوت ويـؤمن ال إكراه يف الدين قد تـبـني الرشد من الغي فمن يكفر لعر استمسك مسيع عليم وة الوثـقى ال انفصام هلا وا

Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itubarangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, MakaSesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidakakan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Imam Ibnu Katsir menerangkan bahwa firman Allah di atas “tidak adapaksaan untuk beragama (Islam)” bermakna janganlah kalian memaksaseorang-pun untuk memeluk agama Islam karena agama Islam ini telah jelastanda dan bukti (kebenaran) nya, sehingga tidak perlu bagi seseorang untukdipaksa memeluknya. Orang yang diberi hidayah oleh Allah untuk memelukagama Islam dilapangkan dadanya dan dicarhakan pandangannya maka ia akanmemeluknya dengan ilmu yang nyata. Namun orang yang hatinya dibutakan olehAllah, pendengaran dan pandangannya telah ditutup oleh-Nya maka tidak adamanfaast baginya memasuki agama Islam ini dalam keadaan terpaksa.9

Nabi Muhammad SAW sejak awal sudah mengimplementasikan prinsipkebebasan beragama dalam wujud prinsip persamaan dan penghormatan kepadamanusia dalam masyarakat Madinah yang sangat heterogen sebagaimana tertuangdalam piagam Madinah. Piagam tersebut intinya menggarisbawahi lima hal pokoksebagai dasar bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pertama, prinsippersaudaraan dalam Islam (ukhuwah Islamiyah), umat Islam dari berbagailatarbelakang suku, etnis, kebudayaan pada hakukatnya bersaudara. Kedua,prinsip saling tolong menolong dan melindungi, penduduk Madinah yang terdiridari beragam agama: penyembah berhala, Yahudi, dan Islam saling membantudalam menghadapi lawan. Ketiga, prinsip melindungi yang teraniaya. Keempat,prinsip saling kontrol. Kelima, prinsip kebebasan beragama.

Karena Piagam Madinah adalah konstitusi negara Madinah, ketetapantersebut mengandung makna dan fungsi strategis. Disebut strategis karenakebebasan melaksanakan agama dan keyakinan bagi komunitas-komunitas agamadi Madinah dijamin secara konstitusional. Dengan ungkapan lain, kebebasanberagama dijamin oleh negara dan undang-undang.

3. Hak Bekerja dan Mendapat Upah.Islam menempatkan setiap manusia apapun jenis profesinya dalam posisi

yang mulia dan terhormat. Hal ini disebabkan Islam sangat mencintai umat Islamyang gigih bekerja untuk kehidupannya. Allah menegaskan dalam Q.S. Al-Jumu’ah ayat 10 sebagai berikut:

كثريا لعلكم واذكروا ا فإذا قضيت الصالة فانـتشروا يف األرض وابـتـغوا من فضل ا تـفلحون .

Artinya: “Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu dimuka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supayakamu beruntung.”_____________

9Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I (Bogor: Pustaka imam Syafi’i, 2006), hal. 555

Page 19: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 17

Islam tidak hanya menempatkan bekerja sebagai hak tetapi jugakewajiban. Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin. Rasulullahbersabda:

عيسى ب حدثـنا إبـراهيم بن موسى أخبـر ن يونس عن ثـور عن خالد بن معدان عن عنه المقدام رضي ا عليه وسلم قال صلى ا عن رسول ا ما أكل أحد طعاما قط

د كل من عمل يده وإن نيب ا خيـرا من أن كل من عمل يده اود عليه السالم كان Artinya:”Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan seseorang

daripada makanan yang dihasilkan dari usaha tangannya sendiri”. (HR Bukhary)Upah atau gaji adalah hak pemenuhan ekonomi bagi pekerja yang menjadi

kewajiban dan tidak boleh diabaikan oleh para majikan atau pihak yangmemperkerjakan. Sebegitu pentingnya masalah upah pekerja ini, Islam memberipedoman kepada para pihak yang memperkerjakan orang lain bahwa prinsippemberian upah harus mencakup dua hal, yaitu adil dan mencukupi. Prinsiptersebut terangkum dalam hadis Nabi SAW yang diriwayatkan Ibnu Majah berikutini:

حدثـنا العباس بن الوليد الدمشقي حدثـنا وهب بن سعيد بن عطية السلمي حدثـن ا عبد بن عمر قال الرمحن بن زيد بن أسلم عن أبيه عن عبد ا عليه صلى ا قال رسول ا

وسلم أعطوا األجري أجره قـبل أن جيف عرقه Artinya:”Berilah pekerja itu upahnya sebelum kering keringatnya: (HR

Ibnu Majah).Maknanya bukan berarti majikan harus memberikan upah kepada buruh

atau pegawainya pada saat keringatnya masih mengalir. Namun maksudnyaadalah hendaknya segera memberikan upah mereka tanpa menunda-nunda waktupembayaran yang sudah disepakati, apalagi sampai tidak membayarkannya.

4. Saling Membela dan MendukungKesempurnaan iman di antaranya ditunjukkan dengan menyampaikan hak

kepada pemiliknya sebaik mungkin, dan saling tolong menolong dalam membelahak dan mencegah kezaliman. Bahkan Rasulullah melarang sikap mendiamkansesama muslim, memutus hubungan relasi dan saling berpaling muka. SabdaRasulullah:

حدثـنا حممد حدثـنا عمرو بن أيب سلمة عن األوزاعي قال أخبـرين ابن شهاب ق ال عنه قال هريـرة رضي ا أخبـرين سعيد بن المسيب أن أ صلى ا مسعت رسول ا

عليه وسلم يـقول حق المسلم على المسلم مخس رد السالم وعيادة المريض واتباع اجلنائز وإجابة الدعوة وتشميت العاطس

Artinya: ”Hak muslim terhadap muslim ada lima: menjawab salam,menjenguk yang sakit, mengantar jenazah ke kubur, memenuhi undangan, danmendoakan orang yang bersin (HR Bukhary)

Page 20: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Zaini: Hak Asasi Manusia menurut al-Qur’An dan Hadis Nabi Saw.18

5. Hak keadilan dan Persamaan di Depan Hukum.Allah mengutus Rasulullah untuk melakukan perubahan sosial dengan

mendeklarasikan persamaan dan keadilan bagi seluruh umat manusia (lihat Q.S.Al-hadid ayat 25, Q.S. Al-A’raf ayat 157, dan Q.S. An-Nisa’ ayat 5). Manusiaseluruhnya sama di mata hukum. Sabda Rasulullah:

عنـها حدثـنا قـتـيـبة بن سعيد حدثـنا ليث عن ابن شهاب عن عروة عن عائشة رضي ا أن قـريشا أمههم شأن المرأة المخزومية اليت صلى سرقت فـقالوا ومن يكلم فيها رسول ا

عليه صلى ا عليه وسلم فـقالوا ومن جيرتئ عليه إال أسامة بن زيد حب رسول ا ا وسلم فكلمه أسامة فـقال رسول ا عليه وسلم أتشفع يف حد من حدود ا صلى ا

مث قام فاختطب مث قال إمنا أهلك الذين قـبـلكم أنـهم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تـركوه وإذا سرق فيهم الضعيف أقا لو أن فاطمة بنت حممد سرقت موا عليه احلد وامي ا

لقطعت يدها Artinya:”Dari Aisyah bahwa orang-orang Quraisy dibuat susah oleh

urusan seorang wanita Makhzumiyah yang mencuri. Mereka berkata: “Siapayang mau berbicara dengan Rasulullah untuk memintakan keringanan baginya?Mereka berkata, siapa lagi yang berani melakukannya selain dari Usamah binZaid kesayangan Rasulullah? Maka Usamah berbicara dengan beliau, lalu beliaubersabda, adakah engkau memintakan syafa’at dalam salah satu hukum-hukumAllah? kemudian beliau berdiri dan menyampaikan pidato seraya bersabda:“Sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian karena jika orang yangterpandang di antara mereka mencuri, mereka membiarkannya, dan sekiranyayang mencuri itu orang lemah di antara mereka, maka mereka menegakkanhukuman atas dirinya. Demi Allah, sekiranya Fatimah Binti Muhammad mencuri,niscaya kupotong tangannya (HR Muslim)

Menurut hadis yang diriwayatkan Aisyah bahwa dia menceritakan seorangperempuan yang sering mengingkari barang yang dia pinjam dari orang lain, makaNabi SAW menyuruh untuk dipotong tangannya, maka Usamah bin Zaid sebagaisaudara dan kerabatnya meminta Rasulullah untuk mengampuni kesalahannya.10

Menurut riayat yang lain ada seorang wanita dari bani Makhzum yangmeminjam barang dari orang lain sekedar sebagai alasan, kemudian diamengingkarinya. Suatu kali dia meminjam lagi sebuah perhiasan lalu diamengingkarinya. Ketika digeledah, perhiasan itu ada padanya. Kasus ini didengarRasulullah, lalu beliau hendak melaksanakan hukuman yang sudah ditetapkanAllah dengan memotong tangannya. Sementara wanita itu termasuk wanitabangsawan dan berasal dari keluarga terpandang di kalangan Quraisy.11

Pencurian adalah termasuk kejahatan yang berhubungan dengan harta.Pencurian di dalam Islam digolongkan ke dalam bentuk hukuman yang dimana

_____________10Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Ali Bassam, Taisir Allam Syarh Umdat al-

Ahkam, (Jedah: Maktabah As-Sawady Li al-Tauzi’), 1992, hal. 89911Musthafa Muhammad Abu Umrah, uthuf Min Al-Hadyi Min Al-Hadyi An-Nabawy

(Mesir: Maktabah Rosywan, 2008), hal. 102

Page 21: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 19

hak Allah lebih besar dan utama, karena harta sangat berkaitan dengankemashlahatan umat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu Islammewajibkan dan menetapkan hukuman bagi tindak pidana pencurian demikeamanan dan terjaganya stabilitas kehidupan umat manusia.

Termasuk keistimewaan hukuman had adalah tidak dapat diberikankeringanan bagi pelakunya, karena hak ini berkaitan dengan Allah dan setiapsesuatu yang menyangkut kehidupan orang banyak, dan merupakan bagianterpenting dalam kehidupan, tanpa hal itu bisa mengakibatkan kerusakan tatanansistem kehidupan manusia baik itu secara duniawi dan ukhrawi. Berbeda halnyadengan qishash atau diyat yang dimana hak manusia lebih dominan bagiannyadibanding dengan hak Allah.

6. Hak KepemilikanKepemilikan juga menjadi nilai yang sangat dihormati di dalam Islam,

sehingga untuk memasuki rumah seseorang harus meminta izin denganmengucapkan salam terlebih dahulu. Hal ini termaktub secara jelas di dalam Q.S.An-Nur ayat 27-29 sebagai berikut:

أيـها الذين آمنوا غيـر بـيوتكم حىت تستأنسوا وتسلموا على أهلها ذلكم ال تدخلوا بـيو خيـر لكم لعلكم تذكرون فإن مل جتدوا فيها أحدا فال تدخلوها حىت يـؤذن لكم وإن قيل .

لكم ارجعوا فار مبا تـعملون عليم جعوا هو أزكى لكم وا ليس عليكم جناح أن تدخلوا . يـعلم ما تـبدون وما تكتمون غيـر مسكونة فيها متاع لكم وا بـيو .

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasukirumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepadapenghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jikakamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuksebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah,Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahuiapa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidakdisediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allahmengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.”

Rasulullah juga menegaskan secara gamblang tentang hak kepemilikandalam hadis berikut ini:

حدثـنا حيىي بن أيوب وقـتـيـبة بن سعيد وعلي بن ح جر مجيعا عن إمسعيل بن جعفر قال العالء وهو ابن عبد الرمحن موىل احلرقة ابن أيوب حدثـنا إمسعيل بن جعفر قال أخبـر

بن عن معبد بن كعب السلمي عن أخيه عبد ا كعب عن أيب أمامة أن رسول ا عليه وسلم قال صلى ا من اقـتطع حق امرئ له النار وحرم مسلم بيمينه فـقد أوجب ا

عليه اجلنة فـقال له رجل وإن كان شيـئا يسري قال وإن قضيبا من أراك رسول ا ا Artinya:” Barangsiapa yng mengambil harta saudaranya dengan

sumpahnya, maka Alllah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkanmasuk surga. Lalu ada seorang yang bertanya, “Wahai Rasulullah meskipun

Page 22: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Muhammad Zaini: Hak Asasi Manusia menurut al-Qur’An dan Hadis Nabi Saw.20

hanya sedikit?” Beliau menjawab, “Meskipun hanya sebatang kayu arak (kayuuntuk siwak).” (HR Muslim)

E. KesimpulanAl-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber ajaran dalam Islam memberikan

penghargaan yang tinggi terhadap hak Asasi manusia. Al-Qur’an sebagai sumberhukum pertama bagi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar HAM sertakebenaran dan keadilan jauh sebelum timbul pemikiran mengenai hal tersebutpada masyaraakat dunia. Begitu juga halnya dengan sunnah Nabi SAW. NabiMuhammad SAW telah memberikan tuntunan dan contoh dalam penegakan danperlindungan terhadap HAM. Hal ini misalnya terlihat dalam perintah Nabi SAWyang menyuruh untuk memelihara hak-hak manusia seperti hak memeliharakehidupan, keadilan, persamaan, kepemilikan, kebebasan menjalankan ajaranagama dan hak mendapat upah dari pekerjaan

Page 23: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 21

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Ali Bassam, Taisir Allam Syarh Umdat al-Ahkam, (Jedah: Maktabah As-Sawady Li al-Tauzi’), 1992

Burhanuddin Lopa, Al-Qur’an dan Hak Azasi Manusia ( Yogyakarta: Dana BhaktiPrima Yasa,1996)

Daniel Djuned, Paradigma Baru Studi Ilmu Hadits: Rekontruksi Figh Al-Hadits,(Banda Aceh: Citra Karya, 2002)

Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I (Bogor: Pustaka imam syafi’I, 2006)

Majda El-Muhtaj, Hak Azasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia dari UUD 1945sampai dengan Amandemen UUD 1945 Tahun 2002 (Jakarta: Kencana,

2007)

Madhu Mehra, Restoring Rights in Women terjemah oleh Aunul Fauzi denganjudul

Mengembalikan Hak-Hak Perempuan ( Cetakan Pertma; Jakarta:Luhulima,

2007)

Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2002)

Musthafa Muhammad Abu Umrah, uthuf Min Al-Hadyi Min Al-Hadyi An-Nabawy(Mesir: Maktabah Rosywan, 2008)

Slamet Warto Wardoyo, dalam Muladi, Hak Azasi Manusia – Hakekat, Konsepdan

Implikasinya dalam Perspektif Hukumdan Masyarakat (Bandung: RefikaAditama, 2005)

Tim ICCE Universitas Islam Indonesia Jakarta, Pendidikan Kewargaan (CivicEducation): Demokrasi, Hak Azasi Manusia dalam Masyarakat Madani (Jakarta: Kencana, 2005)

Page 24: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Miskahuddin: Spiritualisme dan Perubahan Sosial dalam al-Qur’An22

SPIRITUALISME DAN PERUBAHAN SOSIALDALAM AL-QUR’AN

MiskahuddinFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry

Darussalam Banda Aceh

ABSTRACTBasically, humans are spiritual beings because it is always driven by the

need to ask a fundamental question. Among the fundamental question: why was Iborn? What is the meaning of my life? What is the purpose of my life? Theanswer of these questions all are spiritual. In addition, spiritualism needed byhumans as he is able to give strength to man when experiencing a disaster orfacing an uncertain future. By spiritualism man can penetrate the pain, suffering,tragedy, and predictions about the future is not hopeless

ABSTRAKPada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual karena selalu terdorong

oleh kebutuhan untuk mengajukan pertanyaan mendasar. Pertanyaan mendasartersebut di antaranya: mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup saya? Apatujuan hidup saya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini semuanya bersifatspritual. Di samping itu, spiritualisme dibutuhkan oleh manusia karena ia mampumemberi kekuatan bagi manusia ketika mengalami bencana atau menghadapimasa depan yang tidak menentu. Dengan spiritualisme manusia dapat menembusrasa sakit, sengsara, musibah, dan ramalan-ramalan tentang masa depan tidakberpengharapan.

Kata Kunci: Spiritualisme, Perubahan Sosial, Al-Qur’an

A. PendahuluanDalam dunia filsafat, paham spiritulisme ini lahir setelah kelahiran paham

materialisme. Realitas ini terjadi karena sesuai karakter akal yang akan mengarahke hal-hal yang bersifat indrawi terlebih dahulu, baru setelah menghadapihambatan maka dengan cepat ia akan berpaling untuk menyelidiki apa yang ada dibaliknya, guna mengungkap misteri yang dimilikinya. Benih-benih dari doktrinspiritualisme ini sebenarnya sudah muncul dalam teori idealisme Plato, yang manaPlato berpendapat bahwa wujud yang hakiki hanya terdapat pada idea. Dengankata lain spiritualisme memiliki kesamaan dengan idealisme.

Secara ringkas, idealisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari ide-ide,pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda material dankekuatan. Idealisme menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu (primer)daripada materi. Sebaliknya materialisme mengatakan materi lebih dahuludaripada mind (akal). Materialisme mengatakan bahwa materi itulah hal yang riilatau yang nyata, adapun akal (mind) hanyalah fenomena yang menyertainya.

Page 25: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 23

Idealisme mengatakan bahwa akal itulah yang riil dan materi hanyalah merupakanproduk sampingan.1

Spiritualisme pada mulanya merupakan persoalan duniawi yang munculsebagai akibat dari perubahan-perubahan sosial. Di dalam perubahan ini lahirketegangan sosial maupun psikologis. Ketegangan itu melahirkan sejumlahketidakpastian hidup, pada tingkat individu maupun kelompok, karena nilai-nilaianutan lama tergusur, sedangkan pegangan baru untuk ketentraman hidup belumlagi jelas sosok dan sifatnya. Pada tingkat tertentu apa yang sekarang disebutglobalisasi, lebih mempertajam tuntutan kelahiran spiritualisme karena globalisasimemang membawa watak perubahan. Spiritualisme lebih merupakan gejalasosiologis. Ia terjadi tidak cuma oleh datangnya arus besar kebudayaan asing,melainkan bisa juga terjadi sebagai akibat dari corak rutinitas hidup kita sendiriyang cepat berubah dari hari ke hari, melalui tatanan sosial-politik dankebudayaan yang kta rancang dan kita laksanakan sendiri maka ketegangan-ketegangan sosial mudah muncul, dan ketegangan-ketegangan itulah sumberutama kelahiran spiritualisme.

Berangkat dari pokok-pokok pikiran di atas, maka makalah ini mencobauntuk membahas tentang spritualisme dan perobahan sosial. Permasalahnnyaadalah apa yang dimaksud dengan spritualisme dan perobahan social? Bagaimanareaksi Spiritualisme Terhadap Perubahan Sosial? Bagaimana PerananSpiritualisme Agama Dalam Kehidupan Masyarakat?

Uraian dalam makalah ini merujuk kepada sumber-sumber yang berkaitandengan persoalan spritualisme dan perobahan sosial yang dapat dijadikan sebagailandasan teoritis dan konseptual. Pembahasan dilakukan secara deskriptif analisisdengan rujukan yang cukup terbatas jumlahnya.

B. Pengertian Spiritualisme dan Perubahan Sosial1. Pengertian Spiritualisme

Secara etimologi kata spiritulisme berasal dari kata “sprit” yang berartisemangat, jiwa, sukma, dan roh.2 Kata spirit itu sendiri berasal dari kata Latin“spiritus”, yang diantaranya berarti “roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud takberbadan, nafas hidup, nyawa hidup.”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “spiritualisme” memiliki arti:1) aliran filsafat yang mengutamakan kerohanian; 2) kepercayaan untukmemanggil roh orang yang sudah meninggal; 3) spiritisme.3 Secara filosofis,istilah Spiritualisme kadang digunakan sebgai sinonim idealisme. Dalam konteksagama, adakalanya istilah ini mengacu kepada penjelmaan roh.4

Sementara itu, Allama Mirsa Ali Al-Qadhi dikutip dalam bukunyamengatakan bahwa spiriritualitas adalah tahapan perjalanan batin seorang manusiauntuk mencari dunia yang lebih tinggi dengan bantuan riyadahat dan berbagai

_____________1Juhaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat & Etika, Edisi Pertama (Jakarta: Kencana, 2003),

hal. 1262Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga;

Jakarta: Balai Pustaka, 2005),, hal. 8753Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia…hal. 8754Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Cet. IV: Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005),

hal. 1035

Page 26: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Miskahuddin: Spiritualisme dan Perubahan Sosial dalam al-Qur’An24

amalan pengekangan diri sehingga perhatiannya tidak berpaling dari Allah,semata-mata untuk mencapai puncak kebahagiaan abadi.5

Selain itu, dikutip pada buku yang sama, Sayyed Hosseein Nash salahseorang spiritualis Islam mendefinisikan spiritual sebagai sesuatu yang mengacupada apa yang terkait dengan dunia ruh, dekat dengan Ilahi, mengandungkebatinan dan interioritas yang disamakan dengan yang hakiki.6

Spiritualitas menurut Ibn ‘Arabi adalah pengerahan segenap potensirohaniyah dalam diri manusia yang harus tunduk pada ketentuan syar’I dalammelihat segala macam bentuk realitas baik dalam dunia empiris maupun dalamdunia kebatinan

Beberapa penggunaan pengertian dalam istilah spiritualisme adalah:1. Dalam filsafat, spiritualisme merupakan gerakan reaksi melawan

positivisme Comte di Perancis abad ke-19. Gerakan ini dirintis sebagianbesar oleh Victor Cousin bersama dengan Royer Collard sebagaipendahulu.

2. Istilah spiritulisme juga mengacu pada gerakan yang menaruh minatterhadap hubungan dengan “roh-roh orang mati”, yang mulai di AmerikaSerikat tahun 1849, yang mendirikan pusatnya di Washington DC tahun1893.

3. Di Italia, istilah ini mengacu pada gerakan abad ke-20 yang dikenalsebagai spiritualisme Kristen yang berawal dari Gentile maupuneksistensialisme religius.7

Ditinjau dari aspek metafisik, spiritualisme metafisik memuat beberapapengertian:

1. Pandangan bahwa realitas terakhir yang mendasari (atau landasan realitas)adalah roh.

2. Pandangan bahwa yang ada hanyalah roh absolut (dan roh-roh terbatasseperti manusia) dan semua lainnya merupakan produk roh absolut.8

Selanjutnya, jika paham materialisme menafsirkan “wujud” dengantafsiran yang materi orientid, maka paham spiritualisme menafsirkannya denganmenggunakan sudut pandang roh atau akal, atau sesuatu yang menyerupai salahsatu dari keduanya. Mereka berpandangan bahwa tabi’at sesuatu yang terkandungdi balik fenomena indrawi asalnya adalah bersifat spiritual. Namun demikian,meskipun mereka mengakui adanya hubungan antara jiwa dan raga dan antarabuah pikiran dan otak, mereka menolak apabila hubungan antara keduanyabersifat kausalitas, di mana yang satu menjadi penyebab yang lain. Menurutmereka raga bukanlah penyebab yang menjadikan jiwa ada. Begitu pula pikiranbukan sebagai akibat dari kerja otak. Karena otak hanyalah materi, sementaramateri tidak dapat berfikir dan tidak mempunyai rasa. Adalah ruh atau akal yangmenjadi sumber fenomena materi dan jasmani. Mereka mengatakan, apabila kitatidak dapat mengenali sesuatu dengan indra dan hanya dapat mengenali lewatberfikir, maka dipastikan bahwa tabi’at alam adalah sesuatu yang immaterial.9

_____________5Http://Sulaiman.Blogdetik.Com/Category/Spiritual/6Ibid.7Ibid.8Ibid.9Ismail Asy-Syarafa, Ensiklopedi Filsafat, terj. Syofiyullah Mukhlas (Cetakan Pertama;

Jakarta: Khalifa, 2005), hal. 194

Page 27: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 25

2.Pengertian Perubahan SosialIstilah “perubahan social” merupakan gabungan dari kata “perubahan” dan

“social”. Secara etimologi kata “social” memiliki arti pertemuan silaturrahmi,ramah tamah, senang sekali bergaul.10 Manusia dikatakan sebagai makhluk socialdikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi)dengan orang lain, ada kebutuhan social (social need) dengan orang lain.Dikatakan ilmu-ilmu social apabila ilmu tersebut mengambil masyarakat ataukehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya.11

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan“perubahan social” adalah berubahnya kehidupan social masyarakat. Perubahansosial sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur dan tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupansosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan darifaktor lingkung an karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis,serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembagakemasyarakatannya.

Untuk menjaga keharmonisan hubungan social, maka pada setiapmasyarakat mempunyai nilai-nilai social yang mengatur tata di dalam masyarakattersebut. Termasuk di dalam nilai-nilai social ini tata susila serta adat kebiasaan.Nilai-nilai social ini merupakan ukuran-ukuran di dalam menilai tindakan dalamhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, tujuan nilai-nilai social ialah untukmengadakan tata atau ketertiban. Tata ini hanya mungkin terwujud jika nilai-nilaisocial ini mempunyai wadah untuk menegakkannya. Wadah dimaksud ialahstruktur atau susunan masyarakat.12

Meskipun sudah memiliki nilai-nilai social, namun pada kenyataannyasering muncul masalah-masalah social di tengah-tengah masyarakat. Masalahsocial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompoksocial yang bersumber pada factor ekonomis, biologis, psikologis, dankebudayaan. Problem-problem yang berasal dari factor ekonomis antara lainkemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Problem yang berasal dari factorbiologis misalnya penyakit. Dari factor psikologis timbul persoalan sepertipenyakit syaraf dan bunuh diri. Sementara persoalan yang menyangkut perceraian,kejahatan, konflik social dan keagamaan bersumber pada factor budaya.13

C. Spritualisme dalam Al-Qur’anSebagaimana disebutkan bahwa ranah spiritual esensinya bukanlah

materi atau jasadiah akan tetapi ia merupakan konsep metafisika yangpengkajiannya melalui pendalaman kejiwaan yang seringkali disandarkan padawilayah agama. Islam sebagai salah satu agama yang diturunkan oleh Allah SWT

_____________10Ibid., hal. 53811Soerjono Soekanto, Sisiologi Suatu Pengantar, (Cet. 43; Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2010), hal. 1112Soedjito S, Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri (Cet. II; Yogyakarta: PT

Tiara Wacana Yogya, 1991), hal. 313Ibid., hal.314

Page 28: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Miskahuddin: Spiritualisme dan Perubahan Sosial dalam al-Qur’An26

juga tidak terlepas dari ajaran spiritual yang melambangkan kesalahenan pribadiseorang muslim.

Dalam hal ini, Allah SWT menjelaskan dalam surat Asy-Syams ayat 7-10sebagai berikut:

ونـفس وما سواها فأهلمها فجورها وتـقواها ) .( قد أفـلح من زكاها ) .( وقد خاب من ) .( دساها .

Artinya: “Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Allahmengilhamkan kepada jiwa itu (perilaku) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguhberuntung orang yang menyucikannya, dan sungguh merugi orang yangmengotorinya.” (Qs. asy-Syams/91: 7-10).6

Pada ayat di atas, setelah bersumpah dengan matahari, bulan, siang,malam, langit, dan bumi, Allah bersumpah atas nama jati diri/jiwa manusia danpenciptaannya yang sempurna. Lalu Allah mengilhamkan kefasikan danketakwaan ke dalam jiwa/diri manusia.

Al-Qurthubi mengatakan bahwa sebagian ulama mengartikan kata ‘nafs’sebagai Nabi Adam, namun sebagian yang lain mengartikannya secara umum,yaitu jati diri manusia itu sendiri.14

Menurut Ibn ‘Asyur, kata ‘nafs’ dalam ayat di atasberbentuk nakirah (tanpa alif lam ta‘rif), ini menunjukkan nama jenis, sehinggamencakup jati diri seluruh manusia. Hal ini senada dengan penggunaan kata yangsama secara nakirah dalam ayat 5 surat al-Infithar:

علمت نـفس ما قدمت وأخرت االنفطار(Artinya: “Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan

dan yang dilalaikannya.” (Q. S. al-Infithar [82].15

Oleh karena itu kata ‘wa ma sawwaha’ mengandung penjelasan bahwaAllah menciptakan diri setiap manusia dalam kondisi yang sama, tidak berbedaantar satu dengan lainnya. Sebab kesempurnaan bentuk manusia (taswiyyah)tercapai setelah proses pembentukan janin sempurna, yaitu pada awal masa kanak-kanak.Karena taswiyyah merupakan pembentukan fisik manusia, penyiapankemampuan motorik, dan intelektual. Seiring pertumbuhannya, potensi dalam dirimanusia meningkat sehingga ia siap menerima ilham dari Allah.

Kata ilham sebagaimana pengertian dalam ayat tidak dikenal di kalanganorang Arab sebelum Islam, sehingga penjelasan untuk kata ilham tidak bisa dicaridalam syair-syair Arab kuno. Tidak diketahui kapan pertama kali kata ini muncul,namun diyakini Alquran lah yang menghidupkan kata ini, sebab ia adalah katayang mendalam dan mengandung makna kejiwaan. Menurut Ibn Asyur, katailham diambil dari kata “allahm“ yang berarti tegukan dalam sekali gerak.

Secara terminologis, kata ilham digunakan untuk menyatakan konsepkeilmuan tertentu di kalangan para ahli sufi. Ia diartikan sebagai hadirnyapengetahuan dalam diri manusia tanpa harus melalui usaha belajar dan penalaran.Dengan kata lain, ini merupakan ilmu yang tidak berdasar dalil, yaitu ilmu yang

_____________14Mulyadi Nurdin.wordpress.com/2012/04/19/demi-jiwa-penafsiran-ayat-7-10 surat-al-

syams/15Ibid.,

Page 29: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 27

hadir seumpama insting bagi manusia. Bandingannya, seperti hadirnyapengetahuan pada seseorang agar segera menghindar saat berhadapan dengan halyang tidak baik baginya.

Dengan pengertian seperti di atas, Ibn Abbas menafsirkan kata “faalhamaha fujuraha wa taqwaha,” bahwa Allah mengajarkan manusia (‘arrafaha)tentang jalan fasik, dan jalan takwa. Tidak jauh berbeda, Mujahid jugamenafsirkan kataalhamaha sebagai ‘arrafaha; bahwa Allah memperkenalkanjalan taat dan jalan maksiat bagi manusia. Penafsiran serupa juga dinyatakan olehal-Farra’, namun ada juga ulama yang melakukan penafsiran berbeda.16

Tanpa pengilhaman kedua hal itu, akal tidak akan mampu memahami apaitu fasik dan takwa, demikian pula manusia tidak akan mampu memahami apa itudosa dan pahala. Hal ini lah yang mempertautkan pernyataan ayat 8 dengankonsekuensinya dalam ayat 9 dan 10.

Redaksi dan munasabah menunjukkan bahwa kedua ayat ini merupakankesatuan dengan ayat sebelumnya, jadi tidak bisa ditafsirkan secara terpenggal.Logika yang terbangun; setelah Allah menjelaskan adanyapengilhaman fujur dan taqwa dalam diri manusia.

Logika ini cukup relevan dengan redaksi ayat, sebab ayat 8menggunakan waw‘athaf yang berarti fujur dan taqwa sama-sama diilhamkandalam jiwa manusia, maka pernyataan dalam ayat 9 dan 10 menunjukkan akibatdari fujur dan taqwa itu.Dari itu manusia patut disifatkan sebagai orang yangberuntung atau rugi, karena ia sendiri yang memilih untuk menyucikan, ataumengotori jiwanya. Sebab sebelumnya ia telah diberi ilham sehingga dapatmembedakan antara fujur dantaqwa, bahkan para nabi pun telah diutus untukmemberinya pengajaran.

Ayat-ayat diatas menyatakan bahwa dalam penciptaannya (jiwa) itu Allahtelah mengilhamkan jalan kefasikan dan ketaqwaan kepadanya. Beruntunglah bagiorang yang mau menjaga dan membina untuk kesucian jiwanya dan rugilah orangyang tidak mau menjaga dan membina jiwanya, membiarkan dan mengotorinya.Jalan untuk menjaga dan membina jiwa banyak tantangan dan godaan, sedangkanjalan untuk mengotorinyaq mudah dan tanpa perjuangan.

Menjaga dan membina jiwa hanya dapat dengan tunduk kepada semuaaturan Allah, beribadah kepada-Nya, selalu ingat dan bertaqarrub kepada-Nya,melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Denganitulah jiwa terbina membentuk pribadi yang teguh memegang kebenaran dankeadilan untuk mencapai kesempurnaan hidup, kebahagiaan di dunia dan akhiratkelak, Insya Allah. Jiwa inilah yang akan mencapai ketenangan dan ketentramandan jiwa inilah yang akan mendapatkan penghormatan yang tinggi dan agungmendapatkan panggilan yang penuh rindu dan kasih sayang-Nya. Seperti yangdifirmankan Allah dalam QS.Al-Fajr: 27-30:

D. Reaksi Spiritualisme erhadap Perubahan SosialفKrisis spiritual modern berakar dari pandangan dunia modern bahwa suatu

sistem sosial diharuskan bebas dari masalah-masalah spiritual, keterikatan sistem-sistem sosial dianggap bersifat biologis, ekonomis dan mekanis. Perubahan sosialyang dilandaskan pada prinsip-prinsip spiritual dianggap hanya sikap reaksioner

_____________16Ibid.,

Page 30: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Miskahuddin: Spiritualisme dan Perubahan Sosial dalam al-Qur’An28

belaka. Bagi modernisme perubahan sosial yang bermakna pemahaman yang utuh(meaning fulI) hanya bisa diwujudkan dengan cara-cara yang bersifat eksternal,dengan berlandaskan sikap liberal dan sekuler.

Hal itu karena kehidupan modern cenderung bersifat mekanistik danindividualistik dengan mengagung-agungkan ilmu-ilmu yang bersifat empiris,pragmatis dan positivis, yang diusung lewat marxisme dan liberalisme. Sehinggaspiritualitas dan agama dalam dunia modern tidak lagi menjadi pusat perhatian,bahkan modernisme menganggap agama dan spiritualitas sebagai “ilusi” atau“candu” dan menjadi penghambat bagi kemajuan zaman.

Dalam konteks di atas kehidupan postmodern dengan paradigma barunyaingin menelaah secara mendalam pemikiran modernisme dan kemudianmengkritisinya, lantas memberikan sebuah tawaran pemikiran baru yang koherendan integral, dengan berusaha memadukan keyakinan religius tradisional denganrasionalitas. Kehidupan postmodern mengusung kesadaran baru bahwaspiritualitas menjadi satu-satunya harapan untuk merubah suatu sistem sosialmenuju yang lebih postif atau kehidupan yang lebih bermakna. Kesadaran baru initidaklah bersifat ekstrim atau tidak netral, akan tetapi menjadikan spiritualitas dansistem sosial sebagai dua hal yang memiliki keterkaitan yang tidak bisadipisahkan.

Dengan berkembangnya paham postmodernisme, mau tak mau membuatpaham-paham sebelumnya seperti modernisme perlahan-lahan mulai ditinggalkan.Paham modernisme yang mengedepankan rasionalitas dianggap tak mampumenjelaskan peristiwa-peristiwa yang semakin beragam. Sebagai contoh, orang-orang kini ramai membicarakan tentang hari kiamat (bahkan sempat heboh ketikaseorang warga Amerika meramalkan hari kiamat pada tanggal 21 Mei 2011kemarin, namun tak terbukti). Lantas kenapa hal-hal semacam ini ditanggapiserius oleh mayoritas bangsa-bangsa Barat yang teknologinya tergolong maju?

Sebaliknya, kenapa masyarakat Indonesia seakan tenang-tenang sajamenghadapi hal-hal macam itu? Budaya timur, terutama budaya Indonesia adalahkebudayaan yang sejak dahulu tidak hanya menggunakan unsur rasionalitas, tetapijuga unsur spiritual. Unsur spiritual ini sangat kental pada kebudayaan Indonesiasehingga jelas terlihat pada berbagai aspek masyarakat. Hal semacam ini secaratidak langsung membentuk pemahaman bahwa manusia tidak bisa terus menerusmengandalkan rasionalitas dalam kehidupan di dunia ini.

Kemudian pemahaman tersebut didukung oleh lingkungan, dimanaIndonesia adalah sebuah kepulauan dengan sejarah yang sangat tua dan sangatmaju. Bangsa yang tua ini mempunyai pemahaman filsafat yang sangat tinggi,ditunjukkan pada sikap pasrah yang luar biasa ketika menghadapi segala hal dansegala situasi. Konsep tawakkal dan pasrah adalah sebagian dari sikap pasrahyang luar biasa. Mungkin sepintas kedua konsep tersebut adalah konsepnya orangpemalas, akan tetapi tidak jika dipahami lebih dalam. Kepanikan negara-negarabarat akan ramalan-ramalan macam itu boleh jadi merupakan keresahan jiwamereka yang lapar akan pencerahan. Selama ini negara-negara barat adalahkumpulan masyarakat yang sangat mengagungkan rasionalitas dalam berbagai hal.Namun nyatanya, mereka panik ketika menghadapi ramalan tentang kiamat.

Kebudayaan Indonesia juga mengenal kiamat, juga ramalan-ramalanmacam itu. Tapi ramalan di Indonesia tidak serta merta langsung seperti halnyaanggapan bangsa barat. Ramalan-ramalan di Indonesia terutama berkutat

Page 31: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 29

mengenai sebuah zaman yang penuh huru-hara serta masyarakat danpemerintahan yang bobrok. Semua itu telah terbukti, setidaknya sampai saat ini.Sebenarnya tidak pada porsinya ketika manusia membicarakan urusan yang bukanurusannya. Persoalan kiamat telah ada yang mengatur dan menentukan. Tidak adamanusia satupun yang mengetahui dengan persis kapan terjadinya kiamat, namunsemoga dengan isu-isu tersebut membuat manusia manyadari bahwa kehidupandunia ini adalah untuk kehidupan akhirat mendatang. Bekerjalah seakan-akan kauhidup selamanya, dan beribadahlah seakan-akan kau mati besok.

Khusus untuk dunia Islam, dalam sejarah Islam terdapat khazanahspiritualisme yang sangat berharga, yakni tasauf atau sufisme. Sufisme inimenurut sejarahnya berkembang mengikuti dialektika zaman sejak NabiMuhammad saw diutus sampai sekarang. Pada zaman Islam klasik, fenomenatasawuf17 merupakan kepentingan individual. pada zaman pertengahan, ia berubahmenjadi tarekat. Spiritualisme pada generasi pertama Islam berfungsi untukmendorong gerak sejarah ke depan dan pada saat yang sama membuat hidup lebihseimbang. Peran spiritualisme di masa-masa selanjutnya menjadikan Islam tidaksekedar ethical religion dimana Islam lebih berfungsi sebagai ajaran etikamendampingi proses modernisasi dan sekularisasi. Lebih dari itu, Islam memilikikecenderungan sebagai civil religion yang dihayati dan diamalkan sebagai reaksiterhadap perubahan masyarakat yang sangat cepat akibat kemajuan ilmupengetahuan.

Dengan demikian, tasawuf (spiritualisme) dalam Islam merupakan sebuahkajian dan keilmuan yang bersifat universal, karena di dalamnya terdapatbeberapa kajian yang mengupas tuntas beberapa problema masyarakat baik ituyang bersifat bathiniyah (individu) dan zahiriah (umum). Seperti contoh ketikaseseorang itu disajikan dalam sebuah problema kehidupan modern banyakmasyarakat yang lalai dan tak mampu memecahkan masalah itu, dari sini tasawuf(spiritualisme) sangatlah berperan aktif terhadap masalah-masalah yang ada disekitar karena tasawuf sendiri sudah tak bersifat pribadi akan tetapi bersifat umumdan lebih condong lagi di kehidupan sosial terutama masalah “gerakanspritualitas“ .

Menurut Syekh Ibn Ajiba (m.1809) tasawuf adalah suatu ilmu yangdengannya anda belajar bagaimana berperilaku supaya berada dalam kehadiranAllah SWT, ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik.Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnva adalah amal. dan akhirnvaadalah karunia Ilahi. Syekh as-Suyuthi berkata, "Sufi adalah orang yangbersiteguh dalam kesucian kepada Allah, dan berakhlak baik kepada makhluk"18

Tasawuf merupakan elemen penting dalam kehiupan sehari-harikarenanya tasawuf itu sendiri banyak peran didalamnya seperti contoh perandalam masyarakat umum dan problem-problem yang ada meliputi politik,pluralisme agama, intelektual, dan spiritualisme. Jika kita lihat dalam lingkunganmasyarakat modern sendiri banyak beberapa aliran dan golongan yang muncul

_____________17Tasawuf berasal dari kata Shaf (barisan), Shafa (bersih/jernih), Shuffah (emperan masjid

Nabawi yang didiami oleh sebagian sahabat Anshor), Shuffanah (Nama kayu yang tumbuh dipadang pasir), dan juga dalam bahasa Yunani yaitu Theosofi yang berarti (ilmu ketuhanan), danjuga Shuf yang berarti (bulu domba). Selanjutnya orang yang berpakaian bulu domba disebutMutashawwif dan prilakunya tersebut dinamakan Tasawuf.

18http:// pustaka.abatasa.com/pustaka/8 Mei2012

Page 32: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Miskahuddin: Spiritualisme dan Perubahan Sosial dalam al-Qur’An30

yang mengaku dan mengatas namakan spiritualitas. Disinilah tasawufmenjembatani beberapa problema masyarakat itu sendiri.

Pendekatan scientific, memang senatiasa melihat agama, dan apa pun,dalam perspektif fungsional19. Agama berfungsi untuk mengatasi kelemahan dankekurangan-kerungan manusia, dengan kata lain kelahiran agama senantiasadihubungkan dengan kelemahan manusia. Secara spesifik kelemahan dalammengahadapi misteri alam semesta dan dirinya. Sedangkan agama (Islam danspiritualisme pada umumnya) sendiri melihat kelahiran agama, dengan seluruhkarakteristiknya, justru karena manusia memliki sejumlah kelebihan dan kekuatandibandingkan dengan makhluk lainnya. Kelahiran agama bukan dimaksudkanuntuk menambahkan sifat-sifat baru pada manusia sehingga ia menjadi sempurna,akan tetapi justru untuk mengembalikannya pada keadaan awalnya. Schuonmelihat bahwa Islam menemukan dasar sifat manusia yang selalu tetap (manusiadiciptakan dalam keadaan yang sempurna)20, dan yang menyelamatkan manusiabukan dengan menambahkan sifat-sifat baru pada manusia, melaikan denganmengembalikan dirinya ke kesempurnaan azalinya21. Mungkin inilah substansidari apa yang kita kenal dengan ‘id fithri.

E. Peranan Spiritualisme Agama dalam Kehidupan MasyarakatPada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam

hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan denganperubahan-perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakatmerupakan suatu proses yang terus menerus. Adanya perubahan-perubahantersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan denganmenelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkandengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Tetapi perubahan yangterjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalusama.

Perubahan itu memang meresahkan, tetapi yang penting bagaimanaperubahan social itu diangkat menjadi sebuah kesadaran. Setiap tranformasimemang sering dimulai dari keresahan yang positif dan akan menjadi basiskesadaran potensial dalam menegakkan tatanan baru yang lebih baik, termasuk didalamnya tatanan moral dan tatanan social keagamaan.22 Untuk itu, pada setiapagama terdapat aspek konservatif yang memberikan rasa kesucian terhadap tradisidan keberlangsungannya.

Sementara itu, agama bila dilihat dari (teori) sejarah agama-agama23, akanditemukan bahwa spritulitas merupakan akar dari setiap kelahiran agama padaumumnya. Yaitu, suatu kecenderungan dan upaya manusia untuk senantiasaberhubungan dengan Realitas Mutlak, sebagai akar atau asas dari seluruh realitas.Hubungan ini dimaksudkan untuk mempertahankan eternalitas diri dengan_____________

19C.A. van Peursen mengkategorikan paradigma ilmu pengetahuan modern (sains)sebagai produk budaya yang terlahir dan melahirkan cara pandang fungsional. Lihat: C.A. vanPeursen, Strategi Kebudayaan, Kanisisus, Yogyakarta, 1976.

20QS. Al-Tiin, 95: 4-6.21Fritjhof Schuon (Muhammad Isa Nuruddin), Islam Filsafat Perenial (julul asli: Islam

and The Perennial Philosophy), Mizan, Bandung, 1993, hal: 29.22Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif., (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995)hal. 22823Lihat di antaranya teori asal-sul agama dari E.B. Taylor, Frazer, Malinowski, dan lain

sebagainya

Page 33: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 31

mengaitkannya dengan eternalitas Yang Ilahi. Dalam sejumlah agama dan tradisispiritualitas lokal, penyatuan manusia dengan eternalitas Nan-Ilahi tersebutdilakukan melalui proses penyatauan dengan alam. Karena, alam merupakanperwujudan Nan-Ilahi, di satu sisi, dan manusia itu sendiri merupakan bagianintegral dari alam semesta, di sisi lain.

Jadi tasawuf (spiritualisme) ini mempunyai peran aktif untukmenjembatani beberapa aliran pembaharuan dengan selalu bertegang teguh padaal-Qur’an dan hadis. Seperti halnya Karya para orientalis yang berusaha menggalidimensi spiritual agama-agama Timur sekalipun dalam kerangka konseptualmereka yang khas, termasuk Islam, turut memperbesar minat terhadapspiritualisme dan pencarian pengalaman mistik di Barat, melalui tulisan danterjemahan mereka atas karya-karya asli tentang tradisi-tradisi, kesenian, kultur,falsafah dan agama-agama Timur.

Suatu realitas yang tak terelakkan bahwa masyarakat itu berkembangsecara dinamis sesuai dengan kebutuhannya. Untuk menutupi kebutuhan tersebutmelahirkan karya yang berupa teknologi sebagai alat untuk efisiensi kerja danpeningkatan volume produksi ekonomi sehingga manusia bisa hidup dalamkenyamanan dan terlidung. Akan tetapi dibalik itu bias menimbulkan malapetakabagi kehidupan manusia yang berimplikasi pada kehidupan social kemasyarakatnseperti kemiskinan, pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian antar suku dan agamaserta kesenjangan ssosial lainnya yang disebabkan oleh terhimpitnya kehidupanmereka dari kungkungan penguasa dan ketidakadilan.

Problem-problem sosial tersebut diperlukan usaha-usaha strategis dariagama, karena agama mampu mencerminkan perilaku baik di dalam kehidupanmasyarakat secara harmonis, sebab itu agama berperan sebagai interpretative yangmemberikan makna terhadap realitas dan kerangka acuan normative. Agama padasatu sisi secara konservatif cenderung mempertahankan kemampuan, dan di sisilain dapat memberikan legitimasi terhadap perubahan. Oleh karena itu agama takhanya memberikan pengesahan terhadap realitas tertentu, tetapi agama jugaberfungsi kritik terhadap tatanan yang menyimpang.

Dalam kenyataan demikian, agama sebagai sistem kebudayaan adalahsuatu sistem simbol yang bertindak untuk memantapkan, meresapkan perasaan-perasaan dan motivasi-motivasi secara kuat, menyeluruh dan bertahan lama dalamdiri manusia dengan memformulasikan konsepsi-konsepsi keteraturan/tata tertibsuatu kehidupan dan menyelimuti konsepsi-konsepsi tersebut dengan cara tertentusecara nyata sehingga perasaan-perasaan dan motivasi-motivasi tersebut tampaksecara unik bersifat nyata ada.

Sementara itu proses perubahan sosial berjalan sangat kompleks.Perubahan sosial dimotori oleh beberapa hal antara lain: ilmu pengetahuan danteknologi, organisasi dan ideologi atau keyakinan masyarakat. Pesatnya kemajuanilmu pengetahuan dan teknologi, pada satu sisi juga menimbulkan goncangansosial-budaya (cultural and social shock). Perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi yang diikuti oleh revolusi industri di negara-negara barat dandampaknya menyeluruh di seantero dunia, terutama pada bidang informasi dankomunikasi yang sangat pesat. Batas-batas antar negara dan bangsa-bangsaseakan-akan tidak ada gunanya lagi.

Dalam menghadapi proses perubahan itu agama harus menegaskan dirinyadi mana letaknya ia sebagai suatu institusi. Sebab dalam masyarakat yang masih

Page 34: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Miskahuddin: Spiritualisme dan Perubahan Sosial dalam al-Qur’An32

sederhana, agama biasanya berfungsi untuk segala-galanya. Sistem kepercayaanagama, nilai-nilai dan praktek-praktek keagamaan memiliki pengaruh langsungterhadap tingkah laku sosial masyarakat. Sebaliknya dalam masyarakat yangsemakin maju, setiap institusi sosial melakukan pembidangan yang berbeda satudengan yang lain. Deferensiasi kehidupan sosial dalam bentuk munculnyalembaga-lembaga sosial inilah yang oleh para sosiolog agama dinamakan prosessekularisasi, artinya pembidangan yang terpisah antara institusi agama denganinstitusi atau aspek sosial lainnya. Namun dalam suasana deferensiasi ini, agamajuga sering mendorong individu memiliki kesadaran beragama yang lebihmendalam.

Dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas, beberapa fungsi spiritualismeagama dalam kehidupan masyarakat di antaranya adalah sebagai berikut:

1. peningkatan kualitas iman dan taqwa.2. peningkatan kualitas ibadah.3. peningkatan kualitas akhlak.4. tercapainya perdamaian hakiki.5. keselamatan dunia akhirat.

F. KesimpulanMengakhiri tulisan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:Sebenarnya, sesuatu yang mendorong manusia untuk cenderung

melakukan perbuatan terpuji dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya bukanlahunsur halus yang bersemayam dalam diri manusia. Dorongan itu sebenarnyaberasal dari kesadaran yang ia miliki akan hubungannya dengan Allah SWT

Kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi inilah yang membuat manusiataat kepadaNya. Kesadaran tersebut akan menguat tatkala mendengarkan nasehatyang sangat menyentuh, melihat fenomena yang menampakkan keagungan Allah,atau tatkala termotivasi oleh orang lain yang melaksanakan ibadah dengan lebihbaik. Kesadaran itu pula yang melemah atau hilang tatkala manusia tergoda untukmelaksanakan maksiat atau meninggalkan suatu kewajiban.

Kesadaran yang kadang menguat dan kadang pula melemah inilahsebenarnya yang mereka sebut dengan ruh. Disebut ruh karena –secara rancu-kesadaran ini dianggap sebagai salah satu unsur penyusun manusia, berupa jiwayang bersemayam di dalam diri manusia. Padahal, keberadaan ruh yang berartikesadaran itu jelas bukan merupakan unsur penyusun manusia melainkan hasilprestasi manusia dalam memahami, menyadari dan memunculkan kesadaranbahwa dirinya selalu diawasi dan dinilai oleh Allah.

Page 35: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 33

DAFTAR PUSTAKA

Amin Syukur “Menggugat Tasawuf “ (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1999).

C.A. van Peursen, Strategi Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisisus, 1976)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga;Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

Fritjhof Schuon (Muhammad Isa Nuruddin), Islam Filsafat Perenial (julul asli:Islam and The Perennial Philosophy), (Bandung: Mizan, 1993).

Ismail Asy=Syarafa, Ensiklopedi Filsafat, terj. Syofiyullah Mukhlas (CetakanPertama; Jakarta: Khalifa, 2005)

Juhaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat & Etika, Edisi Pertama (Jakarta: Kencana,2003)

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Cet. IV: Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2005)

Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif., (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995)

Soerjono Soekanto, Sisiologi Suatu Pengantar, (Cet. 43: Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2010)

Soedjito S, Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri (Cet. II; Yogyakarta:PT Tiara Wacana Yogya, 1991)

Page 36: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

A. Shamad: Berbagai Pendekatan dalam Pemahaman Hadis34

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI HADIS

A. ShamadUniversitas Islam Negeri Ar-Raniry

DPK Perguruan Tinggi Al-Washliyah Banda Aceh

ABSTRACTIn epistemology. Hadith or Sunnah by Muslims is seen as a source of

Islamic teaching second after Koran. For he is the bayan (explanation) of theverses of the Qur'an are still mujmal (global), the 'am (general) and mutlaq(without limitation). Even independently traditions can also serve as a settler(muqarrir) a law that has not been defined by the Qur'an. Therefore, the existenceof tradition not only has colored the public in a variety of life, especially in theworld of academia, but also has been discussed in the study and research ofinterest and endless, including methodological approaches and understanding oftradition and its applications.

ABSTRAKSecara epistomologi. hadis atau sunnah oleh umat Islam dipandang sebagai

sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an. Sebab ia merupakan bayan(penjelasan) terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang masih mujmal (global), yang ‘am(umum) dan mutlaq (tanpa batasan). Bahkan secara mandiri hadis juga dapatberfungsi sebagai penetap (muqarrir) suatu hukum yang belum ditetapkan oleh al-Qur’an. Oleh karena itu, keberadaan hadis tidak hanya telah mewarnai masyarakatdalam berbagai kehidupan, terutama dalam dunia akademisi, akan tetapi juga telahmenjadi bahasan dalam kajian dan penelitian yang menarik dan tiada hentinya,termasuk pendekatan dan metodologi pemahaman hadis beserta aplikasinya.

A. PendahuluanSeperti dimaklumi bahwa dalam konteks memahami hadis, ada dua kubu yang

dasar pijakan berpikir mereka saling berbeda: Pemikiran pertama; mempunyai ikatanyang kuat terhadap teks hadis tanpa membedakan hadis-hadis yang terkait dengan ibadahdan mu’amalah. Karena terlalu erat berpegang dengan teks hadis, maka yangmenyimpang sedikit dari teks tersebut dinilai menyimpang dari agama. Pemikiran inikental dengan corak tekstual. Pemikiran kedua; lebih menempatkan akal pada posisi yangstrategis dengan menganalisa rahasia perintah dan larangan dalam sebuah hadis yangberdimensi mu’amalah.1 Pemikiran ini memandang penting untuk mempertanyakan,dalam konteks apa sebuah hadis muncul dan setting sosial budaya apa yang menjadibingkai munculnya sebuah hadis. Pemikiran ini mempunyai corak kontekstualis.

Perbedaan pemikiran dalam memahami hadis seperti tersebut di atas berdampakpada perbedaan temuan ajaran agama yang selanjutnya berdampak pula pada perbedaansikap dan prilaku keagamaan. Bagi kelompok pertama, mereka tidak tertarik untukmempersoalkan mengapa hadis menyuruh ini dan melarang yang itu, yang terpenting

_____________1Muh Zuhri, Telaah Matan Hadis Sebuah Tawaran Metodologis, (Cet. Pertama:

Yogyakarta, LESFI, 2003), Hal. 34-35

Page 37: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 35

adalah jika ada perintah dilaksanakan dan ada larangan ditinggalkaan. Bagi kelompokkedua, karena menempatkan akal pada posisi yang strategis merasa perlu mencari rahasiaperintah dan larangan. Penting bagi mereka, dalam konteks apa sebuah hadis muncul.Dengan kreatifitas yang mereka miliki, maka kelompok kedua ini akan lebih toleranterhadap pluralitas perilaku yang jauh dari teks hadis sepanjang tidak menyimpang darimaqashid syari’ah.

Dalam kenyataan yang kita lihat, meskipun seluruh umat Islam Indonesiameyakini bahwa hadis merupakan sumber ajaran kehidupan yang menduduki tingkatkedua setelah al-Qur’an, akan tetapi metode pemahaman hadis yang digunakan berupageneralisasi. Artinya semua hadis dipahami secara sama tanpa membedakan bidang isihadis yang muthlaq dan muqayyad maupun yang menyangkut ‘ibadah dan mu’amalah.Dengan kata lain mayoritas umat Islam Indonesia memahami hadis dengan pendekatantekstual dan baru sebagian kecil mereka yang mengembangkannya melalui pendekatankontekstual, baik konteks historis maupun konteks antropologis yang merupakan sebuahkemungkinan untuk dilakukan. Fenomena ini paling tidak dipengaruhi oleh beberapakemungkinan, di antaranya:1. Karena dipengaruhi oleh pemikiran salafiyah yang cenderung berpegang kepada

makna teks dan kurang berani menginterpretasi teks al-Qur’an dan hadis. Pemikiranseperti ini dikembangkan di pondok-pondok pesantren secara turun temurun, yangmana umumnya pesantern merupakan pusat pengembangan pemikiran keagamaanmasyarakat Islam.

2. Adanya keyakinan di kalangan umat Islam bahwa memahami hadis secarakontekstual merupakan suatu kekeliruan dan dianggap bertentangan dengan ajaranIslam yang murni, sehingga tidak banyak orang yang berani melakukannya.

Oleh karena itu, dalam diskursus seputar hadis-hadis Nabi saw, disana adasekian metode, teknik dan pendekatan yang dapat dilakukan sebagai upaya untukmemahami hadis-hadis Nabi saw yang selanjutnya akan dijadikan sebagaiperangkat dalam penggunaan dan aplikasinya.

B. Pendekatan Linguistik, Historis dan Sosiologis1. Pendekatan Linguistic (bahasa)

Pendekatan bahasa dalam upaya mengetahui kualitas hadis tertuju padabeberapa objek:

Pertama, struktur bahasa, artinya apakah susunan kata dalam matan suatuhadis yang menjadi objek penelitian sesuai dengan kaedah bahasa Arab atautidak?

Kedua, kata-kata yang terdapat dalam matan hadis, apakah menggunakankata-kata yang lumrah dipergunakan dalam bahasa Arab pada masa NabiMuhammad saw atau menggunakan kata-kata baru yang muncul dandipergunakan dalam literature Arab modern?

Ketiga, matan hadis tersebut mestilah menggambarkan bahasa kenabian.Keempat, menelusuri makna kata tersebut ketika diucapkan oleh Nabi saw

sama makna yang dipahami oleh pembaca atau peneliti.2

Terkadang suatu riwayat berasal dari Rasulullah saw tidak bertentangandengan nash al-Qur’an atau sunnah yang shahih, akal, indera (kenyataan), atausejarah, tetapi riwayat tersebut tidak seperti perkataan kenabian, maka tidak dapat

_____________2Bustamin M. Isa H. A. Saman, Metodologi Kritik Hadits, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004, h. 76

Page 38: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

A. Shamad: Berbagai Pendekatan dalam Pemahaman Hadis36

diterima sebagai hadis.3 Umpamanya perkataan tashwir (menggambar ataumelukis) yang tersebut dalam hadis-hadis shahih yang muttafaqqun ‘alaih. Apayang dimaksud dengan siksa yang berat bagi orang yang menggambar dalamhadis berikut ini:

عوف عن سعيد بن أيب بن عبد الوهاب حدثـنا يزيد بن زريع أخبـر حدثـنا عبد ا احلسن قال كنت عند ابن عبا عنـهما س رضي ا عباس إين أ ه رجل فـقال إذ أ

إنسان إمنا معيشيت من صنـعة يدي وإين أصنع هذه التصاوير فـقال ابن عباس ال أحدثك صلى ا إال ما مسعت رسول ا عليه وسلم يـقول مسعته يـقول من صور صورة فإن ا

الرجل ربـوة شديدة واصفر وجهه معذبه حىت يـنـفخ فيها الروح وليس بنافخ فيها أبدا فـر فـقال وحيك إن أبـيت إ ذا الشجر كل شيء ليس فيه روح ال أن تصنع فـعليك قال أبو

مسع سعيد بن أيب عروبة من النضر بن أنس هذا الواحد عبد ا ”Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah menceritakankepada kami Yazid bin Zurai' telah mengabarkan kepada kami 'Auf dari Sa'id bin Abi AlHasan berkata; Aku pernah bersama Ibnu 'Abbas r.a. ketika datang seorang kepadanyaseraya berkata; "Wahai Abu 'Abbas, aku adalah seorang yang mata pencahariankuadalah dengan keahlian tanganku yaitu membuat lukisan seperti ini". Maka Ibnu 'Abbasberkata: "Aku tidaklah menyampaikan kepadamu perkataan melainkan dari apa yangpernah aku dengar dari Rasulullah saw yang Beliau bersabda: "Siapa yang membuatgambar lukisan, Allah akan menyiksanya hingga dia meniupkan ruh (nyawa) kepadagambarnya itu dan sekali-kali dia tidak akan bisa mendatangkannya selamanya". Makaorang tersebut sangat ketakutan dengan wajah yang pucat pasi lalu berkata:"Bagaimana pendapatmu kalau aku tidak bisa meninggalkannya kecuali tetapmenggambar?" Dia (Ibnu 'Abbas) berkata: "Gambarlah olehmu pepohonan dan setiapsesuatu yang tidak memiliki nyawa". Berkata, Abu 'Abdullah Al Bukhariy: Said bin Abi'Arubah mendengar dari An-Nadhar bin Anas sendirian.

Orang-orang yang biasa begumul dengan hadis dan fiqh menganggapancaman ini berlaku kepada mereka yang dikenal sekarang dengan istilahfotografer (dalam bahasa Arab disebut Alat yang digunakan itu disebut .( المصورkamera dan mengambil bentuk yang dinamkan foto (dalam bahasa Arab disebut.( صورة

Apakah penamaan ini, yaitu menamakan fotografer sebagai mushawwirdan pekerjaannya tashwir adalah penamaan menurut bahasa? Seorangpun tidakakan mengira bahwa bangsa Arab ketika menggunakan perkataan ini untukpertama kalinya terlintas di benaknya masalah ini. Maka penamaan ini bukanmenurut bahasa.4

_____________3Salahuddin ibn Ahmad al-adlabi, Manhaj Naqd al- Matan Ind Ulama’ Al-Hadits al-

Nabawi, alih bahasa H.M. Qodirun Nur, Ahmad Musyafik, Metodologi Kritik Matan Hadits, (Cet.I; Jakarta: Gaya Media Pratama, 2004), h. 270

4Yusuf Qardhawi, Kaifa Nata’amalu ma’a al- Sunnah al-Nabawiyyah, diterjemahkan olehSaifullah Kamalie, Metode Memahami As-sunnah dengan Benar, (Jakarta: Media Da’wah, t.th.), h.333-33

Page 39: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 37

2. Pendekatan HistorisSalah satu langkah yang dilakukan muhadditsin untuk melakukan

penelitian matan hadis adalah mengetahui peristiwa yang melatarbelakangimunculnya suatu hadits (asbab al-wurud al-hadis). Mengetahui asbab al-wurudmempermudah memahami kandungan hadis. Dengan asbab al-wurud al-hadits.dalam melakukan kritik hadits yang diketahui memakai asbab wurud, maka akansangat membantu untuk memahami maksud hadis. Oleh karena itu, temapembahasan ini dinamakan pendekatan sejarah.5

Fungsi asbab al-wurud al-hadits terhadap hadis itu sendiri ada tigamacam:

Pertama, menjelaskan makna hadits melalui takhsish al-‘am(mengkhususkan yang umum), taqyid (membtasi yang muthlak), tafshil al-mujmal(merinci yang global), al-nasikh wa al-mansukh (menasakh yang terdahulu),bayan ’illat al-hukm (menjelaskan ’illat hukum), dan taudhih al-musykil(menjelaskan yang musykil).

Kedua, mengetahui kedudukan Rasulullah saw pada saat kemunculanhadis, apakah sebagai rasul, sebagai qadhi dan mufti, sebagai pemimpin suatumasyarakat atau sebagai manusia biasa.

Ketiga, mengetahui situasi dan kondisi suatu masyarakat saat hadis itudisampaikan.6

Sebagai contoh adalah hadis tentang orang Islam membunuh orang kafir.Hadits ini terdapat dalam shahih Bukhari kitab al-Diyat bab La yaqtul al-muslimbi al-kafir hadis mauquf:

حدثـنا أمح د بن يونس حدثـنا زهيـر حدثـنا مطرف أن عامرا حدثـهم عن أيب جحيـفة عنه عنه قال قـلت لعلي رضي ا رضي ا هل عندكم شيء من الوحي إال ما يف كتاب

قال ال و ا رجال يف القرآن الذي فـلق احلبة وبـرأ النسمة ما أعلمه إال فـهما يـعطيه ا وما يف هذه الصحيفة قـلت وما يف الصحيفة قال العقل وفكاك األسري وأن ال يـقتل

مسلم بكافر ”Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Yunus telah bercerita kepada kami Zuhairtelah bercerita kepada kami Muthorrif bahwa 'Amir bercerita kepada mereka dari AbuJuhaifah radliallahu 'anhu berkata, aku bertanya kepada 'Ali Radliallahu 'anhu; "Apakahkalian menyimpan wahyu lain selain yang ada pada Kitab Allah?". Dia menjawab;"Tidak. Demi Dzat Yang Menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan Yang Menciptakanjiwa, aku tidak mengetahuinya kecuali pemahaman yang Allah berikan kepada seseorangtentang Al Qur'an dan apa yang ada pada shahifah (manuskrip) ini". Aku bertanya; "Apayang dimaksud dengan shahifah itu?". Dia menajwab; "Membayar diat, membebaskantawanan, dan jangan sampai seorang muslim terbunuh oleh orang kafir".

Hadis ini terdapat dalam tujuh kitab hadis dengan enam belas jalur sanad,walau jalur sanadnya dinilai mauquf, Kecuali Muhammad Al-Gazali menilainyaberkualitas shahih.7

_____________5Bustamin, M. Isa H. A. Salam, Metodologi Kritik Hadits..., h. 85.6Ibid.7Abu Abdillah Muhammad Ibn Ibrahim bin al- Mughirah al-Bukhari bin Bardzabah al-

Bukhari al-jaf’I, Shahih Bukhari, Juz V, (Beirut: Dar al-Ilmiyyah, 1996), h. 368.

Page 40: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

A. Shamad: Berbagai Pendekatan dalam Pemahaman Hadis38

Di kalangan ulama ada yang tidak mengamalkan hadis ini, di antaranyaadalah Abu Hanifah yang menilai sanadnya lemah dan matannya bertentangandengan sejarah. Dalam sejarah dikatakan bahwa apabila kaum kafir memerangikaum muslimin maka kaum muslimin diperintahkan memeranginya. Jikaterbunuh, tidak ada hukuman apapun atas pembunuhan itu. Berbeda dengan ahlal-zimmi, yang apabila seseorang yang membunuhnya, maka ia dijatuhi hukumanqishash. Dari segi matan dengan pendekatan sejarah, hadis tersebut tidakmenggambarkan praktek hukum Rasulullah saw.8

3. Pendekatan SosiologisPemahaman terhadap hadis dapat juga menggunakan pendekatan sosio-

historis. Keadaan sosial kemasyarakatan dan tempat serta waktu terjadinya,memungkinkan utuhnya gambaran pemaknaan hadis yang disampaikan, dimanadan untuk tujuan apa ia diucapkan, sekiranya dipadukan secara harmoni dalamsuatu pembahasan.Oleh karena itu, pendekatan ini dapat dimanfaatkan sehinggadiperoleh hal-hal yang bermanfaat secara optimal dari hadis yang disampaikansehingga maksud hadis benar-benar menjadi jelas dan terhindar dari berbagaiperkiraan yang menyimpang.9

Sebagai contoh hadis Nabi saw yang bersumber dari ’Abdullah bin Umarmenyatakan:

بن عمر رضي ا فع عن عبد ا مالك عن بن يوسف قال أخبـر حدثـنا عبد ا عنـهما أ عليه وسلم قال إذا جاء أحدكم اجلمعة فـليـغتسل صلى ا ن رسول ا رواه (

)البخارى ومسلم وغريمها“Apabila kamu sekalian hendak datang (menunaikan shalat) Jum’at, makahendaklah terlebih dahulu mandi”. (H.R. Bukhari, muslim dan lain-lain).10

Secara tekstual, hadis tersebut menyatakan bahwa hukum mandi pada harijum’at adalah wajib. Hadis di atas mempunyai sebab khusus. Pada waktu itu,ekonomi para sahabat Nabi saw umumnya masih dalam keadaan sulit. Merekamemakai baju wol yang kasar dan jarang dicuci. Mereka banyak menjadi pekerjakebun. Setelah mereka menyiram tanam-tanaman, mereka banyak yang langsungpergi ke mesjid untuk menunaikan shalat jum’at, cuaca sedang sangat panas,mesjid masih sempit. Tatkala Nabi saw berkhutbah, aroma keringat dari orang-orang yang berbaju wol kasar dan jarang mandi itu menerpa hidung Nabi saw.Suasana dalam mesjid terganggu oleh aroma yang tidak sedap tersebut. Lalu Nabibersabda dengan hadis tersebut atau yang semakna.11

_____________8Ibid., h. 86.9H.M Erfan Soebahar, Menguak Keabsahan Al-Sunnah Kritik Mushtafa al-Siba’I Terhadap

Pemikiran Ahmad Amin Mengenai Hadits dalam Fajr al- Islam, (Cet. I; Bogor: Fajar InterpratamaOffset, 2003), h. 244. Lihat juga Bustamin M. Isa H. A. Samam, Op. cit., h. 97.

10Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Ibn Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardzabah al-Bukhari, Shahih Bukhari, Juz I, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, t, th), h. 263.

11M. Syuhudi Ismail, Hadits Nabi yang…., h. 58-59

Page 41: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 39

C. Pendekatan Kontekstual dalam Memahami Hadis Nabi SAWDalam kaitannya sebagai sumber pokok ajaran Islam, hadis pada

umumnya lebih merupakan penafsiran kontekstual dan situasional atas ayat-ayatal-Qur’an dalam merespons pertanyaan para sahabat Nabi saw. Dengan demikianhadis merupakan interpretasi Nabi saw yang dimaksudkan untuk menjadipedoman bagi para sahabat dalam mengamalkan ayat-ayat al-Qur’an. Karenakondisi sahabat dan latar belakang kehidupannya berbeda, maka petunjuk-petunjuk yang diberikan Nabi saw berbeda pula. Pada sisi lain, para sahabat punmemberikan interpretasi yang berbeda terhadap hadis Nabi saw. Dari sini, makahadis pada umumnya bersifat temporal dan kontekstual.

Situasi sosial budaya dan alam lingkungan semakin lama semakin terusberubah dan berkembang. Dengan semakin jauh terpisahnya hadis dari situasisosial yang melahirkannya, maka sebagian hadis Nabi saw terasa tidakkomunikatif lagi dengan realitas kehidupan sosial saat ini. Karena itu pemahamanatas hadis merupakan hal yang mendesak, tentu dengan acuan yang dapatdijadikan sebagai standarisasi dalam memahami hadis.

1. Pengertian KontekstualKata “kontekstual” berasal dari “konteks” yang dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia mengandung dua arti: 1) bagian sesuatu uraian atau kalimatyang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; 2) situasi yang adahubungan dengan suatu kejadian.12 Kedua arti ini dapat digunakan karena tidakterlepas dari istilah dalam kajian pemahaman Hadis.

Dari sini pemahaman kontekstual atas hadis adalah memahami hadis-hadisRasulullah saw dengan memperhatikan dan mengkaji keterkaitannya denganperistiwa atau situasi yang melatarbelakangi munculnya hadis-hadis tersebut, ataudengan kata lain, dengan memperhatikan dan mengkaji konteksnya.13 Dengandemikian asbab al-wurud dalam kajian kontekstual dimaksud merupakan bagianyang paling penting. Tetapi kajian yang lebih luas tentang pemahamankontekstual tidak hanya terbatas pada asbab al-wurud dalam arti khusus sepertiyang biasa dipahami, tetapi lebih luas dari itu meliputi: konteks historis-sosiologis, di mana asbab al-wurud merupakan bagian darinya.

Dengan demikian, pemahaman kontekstual atas hadis Nabi saw berartimemahami hadis berdasarkan kaitannya dengan peristiwa-peristiwa dan situasiketika hadis diucapkan, dan kepada siapa pula hadis itu ditujukan. Artinya, hadisNabi saw hendaknya tidak ditangkap makna dan maksudnya hanya melaluiredaksi lahiriah tanpa mengkaitkannya dengan aspek-aspek kontekstualnya.Meskipun di sini kelihatannya konteks historis merupakan aspek yang palingpenting dalam sebuah pendekatan kontekstual, namun konteks redaksional jugatak dapat diabaikan. Yang terakhir ini tak kalah pentingnya dalam rangkamembatasi dan mengungkap makna yang lebih luas (makna filosofis) sehinggahadis tetap menjadi komunikatif.

Dengan demikian maka dalam pendekatan kontekstual, seperti apa yangdikatakan Qamaruddin Hidayat, seorang penafsir atau pembaca lalumemposisikan sebuah teks ke dalam sebuah jaringan wacana. Ibarat sebuah_____________

12Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989), hal. 458

13Edi Safri, al-Imam al-Syafi’i: Metode Penyelesaian Hadis-Hadis Mukhtalif, Tesis,Fakultas Pascasarjana IAIN Syrarif Hidayatullah Jakarta, 1990, hal. 160

Page 42: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

A. Shamad: Berbagai Pendekatan dalam Pemahaman Hadis40

gunung es, sebuah teks adalah fenomen kecil dari puncak gunung yang tanpak dipermukaan. Oleh karena itu tanpa mengetahui latar belakang sosial budaya darimana dan dalam situasi apa sebuah teks itu muncul, maka sulit mengangkapmakna pesan dari sebuah teks.14

2. Hadis Dalam Konteks Historis, Sosiologis dan AntropologisHadis sebagai sebuah ucapan dan teks sesungguhnya memiliki sekian

banyak variabel serta gagasan yang tersembunyi yang harus dipertimbangkan agarkita lebih bisa mendekati kebenaran mengenai gagasan yang hendak disampaikanoleh Rasul. Tanpa memahami motif dibalik penyampaian sebuah hadis, suasanapsikologis, dan sasaran ucapan Nabi saw, maka mungkin sekali kita akan salahpaham dalam membacanya. Menyadari bahwa ucapan dan pengucapnya, sertasuasana psikologis dan sasaran ucapan saling bertautan, maka dalam setiappemahaman dan penafsiran yang dilakukan, ketiga hal ini sangat berperan sekaliuntuk memahami hadis.

Oleh karena itu, kajian mendalam terhadap sejarah hidup Nabi sawmenjadi bagian yang sangat penting. Sebab, pemahaman terhadap sejarah hidupNabi saw akan memberikan perspektif yang lebih luas tentang ruang dan waktumunculnya sebuah hadis. Kalau pendapat ini diterima maka mereka yangmendalami sejarah Rasulullah saw sudah tentu akan memiliki pemahamanberbeda dari yang tidak mempelajarinya ketika sama-sama memahami sebuahhadis.

Dalam Islam dan kehidupan kaum muslim, Nabi saw memiliki banyakkapasitas: sebagai rasul, panglima perang, suami, sahabat dan lain-lain. Dengandemikian, hadis-hadis tersebut tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan fungsi-fungsi itu. Menurut Mahmud Syaltut, mengetahui hal-hal yang dilakukan Nabidengan mengkaitkannya pada kapasitas beliau tatkala melakukan hal-hal itusangat besar manfaatnya.15 Sebagai contoh, Nabi saw melarang salah seorangAnshar mengawinkan pohon kurma. Maka orang Anshar tersebut mematuhinyakarena menganggapnya sebagai wahyu atau masalah keagamaan. Ternyatahasilnya kurang memuaskan dibanding dengan mengawinkannya, karena pararasul diutus tidak lebih dari sekedar untuk perbaikan moral keagamaan. Rasul punbersabda: “Saya melarang dengan ra’yu saya. Oleh karena itu, kamu janganmencelanya…” sampai akhirnya beliau bersabda: “ ر دنیاكموانتم اعلم بام ”.

Realitas sosial budaya juga menjadi pertimbangan yang penting. Sebab,hadis pada umumnya adalah respons terhadap situasi yang dihadapi oleh Nabi sawdalam ruang dan waktu tertentu, baik itu situasi yang bersifat umum (sosialbudaya) maupun situasi khusus (terhadap seorang atau beberapa orang sahabat).Memahami situasi-situasi tersebut atau asbab al-wurud akan mengantarkanpenafsir atau pembaca berada dalam ruang dan waktu di mana hadis itu diucapkansehingga memberikan wawasan yang lebih luas, mengapa dan siapa yang menjadisasaran (objek) hadis. Dari sini maka akan dapat ditangkap maksud sebenarnyayang dituju oleh hadis tersebut dengan baik serta akan memberikan jalan keluarbagi hadis-hadis yang secara lahir tanpak bertentangan.

Nabi saw tentu saja sangat memperhatikan situasi dan kondisi sosialbudaya serta alam lingkungan. Itu sebabnya kita menemukan dalam ruang dan_____________

14Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama, Sebuah Kajian Hermeneutik,(Jakarta: Paramadina, 1996), hal. 214

15Mahmud Syaltut, Al-Islam ‘Aqidah wa Syari’ah, (Kairo: Dar al-Qalam, 1996), hal. 513

Page 43: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 41

waktu tertentu Nabi saw melarang suatu perbuatan, tapi pada ruang dan waktuyang lain, Nabi saw malah menganjurkan perbuatan tersebut, atau memberikanrespon yang berbeda terhadap persoalan yang sama dari dua sahabat yangberbeda. Ketika akidah umat dipandang belum begitu kuat, Nabi saw misalnyamelakukan pelarangan atas ziarah kubur. Tetapi, ketika akidah mereka sudah kuat,larangan itu kemudian beliau cabut. Demikian pula tentang etika buang hajat,ketika berada di lapangan terbuka Nabi saw melarang orang membuang hajatmenghadap atau membelakangi kiblat karena dikhawatirkan akan terlihat olehorang yang sedang shalat. Tetapi ketika di dalam ruangan yang relatif tertutupbeliau sendiri terlihat membuang hajat, menghadap atau membelangi kiblat.

Di sini jelas sekali terlihat bahwa Nabi saw sangat mempertimbangkansituasi sosial budaya masyarakat dan alam lingkungan. Sikap Nabi saw yangseperti itu mengisyaratkan kepada kita akan adanya pendekatan kontekstual atashadis beliau. Namun, ketika yang digunakan adalah pendekatan tekstual, makahasilnya adalah bahwa di situ terdapat nasikh dan mansukh. Tetapi, denganmemperhatikan suasana psikologis, siapa saja yang akidahnya masih lemah, dandapat musyrik karena ziarah kubur, hadis pertama tetap berlaku baginya. Ataudengan memperhatikan alam lingkungan, maka menghadap atau membelakangikiblat bagi orang yang buang hajat di tempat terbuka tetap dilarang. Berbedadengan orang yang buang hajat di dalam ruang tertutup.

Ketika melakukan pertimbangan sosial budaya, maka ‘illat sebagai sifatrasional yang menjadi dasar ketetapan Nabi saw menjadi sangat penting. ‘Illat iniharus dipahami dalam suasana sosial-budaya dalam ruang dan waktu hadisdiucapkan Nabi saw, lalu setelah itu ditarik dan diletakkan ke dalam realitas sosialbudaya di mana seorang penafsir dan pembaca hidup, sehingga ‘illat dapatmenjadi sebuah jembatan atau tambatan antara dua realitas sosial-budaya yangberbeda. Para ulama mengatakan Maksud ungkapan ini adalah .الحكم یدور مع العلةketika ‘illat itu masih terdapat dalam realitas sosial budaya penafsir atau pembaca,hadis tersebut tetap dipahami dalam ruang dan waktu di mana ia diucapkan.Tetapi, bila ‘illat itu tidak ada lagi dalam realitas sosial budaya penafsir ataupembaca hadis, maka hadis tersebut tidak lagi dipahami seperti pada waktu danruang hadis itu diucapkan.

Sebagai contoh, Rasul melarang seorang perempuan bepergian kecualibersama mahram: “Tidaklah seorang perempuan bepergian kecuali bersamaMahram”. ‘Illat larangan hadis ini adalah kekhawatiran akan terjadi sesuatuatasnya atau menimbulkan fitnah, karena bepergian pada waktu itu adalah denganonta atau keledai, menempuh gurun dan belantara atau jalan yang sepi. Tetapi jikakekhawatiran diletakkan dalam realitas sosial budaya kekinian, di manaperjalanan dapat dilakukan dengan pesawat yang memuat banyak orang ataupenumpang, atau naik kereta yang berisi ratusan penumpang dalam suasana yangramai, maka kekhawatiran itu dalam beberapa kondisi tidak signifikan lagi. Makaitu sebabnya ada beberapa ulama yang membolehkan seorang perempuan tanpasuami atau mahram pergi haji bersama rombongan perempuan lain yangterpercaya atau bersama perempuan lain yang aman.

Realitas sosial budaya yang disebutkan di atas, adalah konteks historisyang bersifat umum. Di samping itu juga ada konteks historis yang bersifat lebihkhusus, yakni sasaran ucapan Nabi. Ini dianggap penting karena mengandung illatuntuk pengecualian. Yakni membatasi ketentuan atau makna hadis sebatas

Page 44: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

A. Shamad: Berbagai Pendekatan dalam Pemahaman Hadis42

keadaan sahabat atau orang yang semisal dengan sahabat, bukan untuk semuaorang. Ketika seorang sahabat meminta izin kepada Nabi saw untuk berjihad(berperang), rasul menanyakan apakah orang tuanya masih hidup. Mendengarpenjelasan sahabat itu, maka Nabi saw menyatakan bahwa melayani orang tuanyasama nilainya dengan jihad. Sebagian besar ulama mengasumsikan bahwa sahabatyang meminta izin tersebut belum cukup umur, atau tidak layak untuk berperang.Karena itu untuk sahabat tersebut, Nabi saw menganjurkan lebih baik ia melayaniorang tuanya, karena itu juga sama nilainya dengan jihad.

Akan tetapi, untuk mendapatkan pemahaman konteks-konteks hadisdengan tepat, maka tak pelak lagi upaya penghimpunan sebanyak mungkin hadisyang berada dalam satu pembicaraan sangat perlu dilakukan. Ini dimaksudkanuntuk mendapatkan kesimpulan yang tepat dari konteks-konteks hadis itu. Karenahadis-hadis pada dasarnya saling terkait satu sama lain, bahkan seperti al-Quran“yufassiru ba’dhuha ba’dhan” (satu sama lain saling menafsirkan). Teknik initidaklah sulit utuk dilakukan, sebab kitab-kitab hadis telah memilik sistematikayang baik.

3. Konteks-RedaksionalHadis sebagai sebuah pesan-pesan keagamaan disampaikan dalam sebuah

bahasa yang tentunya juga bersifat keagamaan. Sebagai sebuah bahasa keagamaantentu sedikit banyaknya berbeda dengan bahasa ilmiah atau bahasa umum. Salahsatu ciri yang paling menonjol dalam bahasa keagamaan adalah seringnyapemakaian bahasa metaforis. Hal ini agaknya tak dapat dihindari karena untukmebahasakan dan mengekspresikan tentang Tuhan dan objek yang abstrak,manusia tak bisa tidak mesti menggunakan ungkapan yang familiar dengan duniaindrawi, dengan bahasa kiasan dan simbol-simbol. Bahasa metaforis, sepertiungkapan Komaruddin Hidayat16 memiliki kekuatan yang bisa mempertemukanantara ikatan emosional dan pemahaman kognitif sehingga seseorangdimungkinkan untuk mampu melihat dan merasakan sesuatu yang berada jauh dibelakang ucapan itu sendiri. Bahasa metaforis ini tampaknya cukup efektifmenghancurkan kesombongan masyarakat Jahiliah.

Bahasa metaforis atau majaz dalam bahasa Arab dapat diungkapkansebagai kata yang dipakai bukan pada makna yang diperuntukkan baginya (bukanmakna aslinya) karena adanya hubungan (‘alaqah) diikuti dengan tanda-tandayang mencegah penggunaan makna asli tersebut.17 Jadi, pengalihan makna hakikikepada majazi dilakukan karena adanya ‘alaqah (korelasi) dan qarinah (tanda-tanda) yang menghalangi pemakaian makna asli (hakiki) tersebut.

Pemakaian bahasa metaforis dalam hadis tidak hanya terbatas hadis yangbersifat informatif, tetapi juga pada hadis-hadis yang mengandung muatan hukum(hadis-hadis hukum). Memahami suatu perkataan sebagai majaz, kadang kalamenjadi suatu keharusan, sebab jika tidak demikian seseorang dapat kelirumenyimpulkan sebuah tujuan yang dimaksudkan hadis. Sebagai contoh, hadisyang menyatakan: “Neraka mengadu kepada Tuhannya: Ya Tuhanku sebagiankumemakan sebahagian yang lainnya. Maka Allah mengizinkan baginya untukmenjadi dua bahagian; sebahagian di musim dingin dan sebahagian di musim

_____________16 Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama, Sebuah Kajian Hermeneutik…, hal.

8217Ahmad Hasyimi, Jawahir al-Balaghah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1978). Hal. 290

Page 45: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 43

panas, yaitu panas yang paling menyengat dan dingin yang paling menyengatpula”.

Hadis tersebut di atas, haruslah dipahami dengan pemahaman maknamajazi dan ilustrasi seni yang menggambarkan panas yang amat sangat, sebagaisalah satu bagian dari tubuh neraka jahannam, sebagaimana ia jugamenggambarkan dingin yang amat sangat sebagai bagian lainnya dari nerakajahanam tersebut. Dengan kata lain, ungkapan “sebagian di musim dingin dansebagian di musim panas” adalah ungkapan majaz yang harus dipahami denganmakna majazi pula, yakni bahwa siksaan neraka jahannam mempunyai bentukazab yang sangat panas dan yang amat dingin.18

Contoh lain, ketika Nabi saw bersabda: “Orang yang paling cepatmenyusulku adalah orang yang paling panjang tangannya di antara kalian”.Mendengar ucapan Nabi saw ini, para isteri beliau ada yang memahaminya secarahakiki, yaitu tangan yang panjang. Melihat fenomena ini Aisyah berkomentar,bahwa mereka (para isteri Nabi saw yang lain) saling memanjangkan tangannyaguna mengetahui siapa di antara mereka yang paling panjang tangannya gunamengetahui siapa di antara mereka yang cepat menyusul Nabi saw. Padahal Nabisaw tidak bermaksud demikian. “Panjang tangan” yang dimaksud adalah dalammakna kiasan, yakni orang yang tinggi etos kerjanya (banyak melakukankebaikan). Dalam hal ini, ternyata isteri Nabi saw yang paling pertama menyusulbeliau adalah Zainab binti Jahsy, seorang wanita yang kreatif, banyak berkaryadan suka bersedekah.19

Hadis diucapkan Nabi saw relevan dengan ruang dan waktu, baik itu darisegi sosial budaya maupun alam lingkungan. Dari sini, pemahaman sebuah katapun haruslah dalam waktu dan ruang di mana hadis itu diucapkan, meskipun kataitu dalam ruang dan waktu pembaca atau penafsir sering dipakai dengan maknayang lebih luas. Artinya sebuah kata tidak diberi muatan makna yang terlalu jauhmelampaui masanya.

Analisis konteks-redaksional akan memberikan perspektif baru tentangsemangat teks secara keseluruhan yang pada gilirannya akan memberikanpemahaman tentang maksud atau tujuan (madlul/hadaf) yang terkandung dalamsebuah hadis. Bahwa di sana disebutkan media (wasilah) sebagai wadah bagiterwujudnya tujuan adalah hal yang wajar. Kita harus melakukan pemahamanyang bersifat filosofis, yakni menarik tujuan atau maksud sebuah ucapan Nabisaw. Untuk itu maksud atau tujuan yang diinginkan dengan media haruslahdibedakan dengan jelas. Ini disebabkan karena tujuan atau maksud merupakanrealitas yang bersifat statis dan universal. Tetapi media senantiasa berkembangdan terus berkembang. Dari sini, maka yang harus dijadikan pegangan adalahtujuan dan maksud yang dikandung sebuah hadis, karena media merupakanpendukung bagi tercapainya sebuah maksud.

Sebagai contoh, Nabi mengatakan: “Siwak itu membersihkan mulut danmenjadikan Allah ridha”. Tujuan atau maksud dari hadis ini sebenarnya adalahmembersihkan mulut sehingga Allah menjadi ridha karena kebersihan itu.Sedangkan siwak merupakan media untuk mencuci mulut. Disebutkan siwak oleh

_____________18 Yusuf Qardawi, Kajian Kritis Pemahaman Hadis: Antara Pemahaman Tekstual dan

Kontekstual (terj), (Jakarta: Islamuna Press, 1994). Hal. 22119 Al-Hajjaj, Abu Muslim, Shahih Muslim, Jilid II, (Beirut: Dar al-Fikr, 1988). Hal. 181

Page 46: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

A. Shamad: Berbagai Pendekatan dalam Pemahaman Hadis44

Nabi saw, menurut Yusuf al-Qardawi20 karena siwak cocok dan mudah didapat dijazirah Arab. Karena itu, siwak dapat diganti dengan barang lain, seperti odol dansikat gigi dan sama kedudukannya dengan siwak. Demikian pula ru’yat al-hilaluntuk menetapkan ramadhan. Zahir hadis menentukan bahwa kita harus melihatbulan untuk menentukan puasa Ramadhan. Melihat bulan merupakan media untuksampai pada penetapan Ramadhan. Pada saat itu melihat bulan dengan matatelanjang adalah cara yang paling mudah. Tetapi kemudian teknologi menawarkanmedia yang lebih mudah dan akurat. Karena itu, media melihat bulan dengan matatelanjang bukan lagi merupakan suatu keharusan disebabkan ada media lain yanglebih mudah dan akurat.

Kenyataan lain yang perlu menjadi perhatian pada konteks redaksionaladalah adanya kata-kata asing (gharib), baik itu disebabkan oleh kata itu sendiriyang teradopsi ke dalam penuturan hadis ataupun kata biasa yang dalam konteksredaksional hadis itu sendiri terasa sulit dipahami seperti maknanya yang umumdikenali. Para sahabat ketika menemukan teks-teks hadis yang bersifat gharib,mereka berijtihad untuk mengungkapkan maknanya dengan merujuk pada ucapandan syair-syair kuno. Di sini, maka ilmu gharib al-hadis memiliki peran yangsangat penting.

Sebagai contoh, dalam salah satu hadis Nabi saw mengatakan bahwabarang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan melaksanakannya denganpenuh keimanaan dan ihtisaban, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.Lafaz ihtisaban adalah lafaz grarib. Pada umumnya orang memahami makna katatersebut dengan arti “penuh pertimbangan”. Akan tetapi yang dimaksud denganlafaz tersebut adalah ikhlas.21 Dengan demikian, memahami ilmu gharib al-hadismerupakan salah satu upaya dalam memahami hadis secara kontekstual.

Semua tafsiran yang muncul, baik terhadap teks al-Qur’an maupun hadistidak berarti mengurangi derajat keluhuran kedua teks melainkan suatukeniscayaan belaka yang oleh al-Qur’an sendiri telah diisyaratkan perlunyapenafsiran intertekstualitas.

D. KesimpulanMelihat bahwa Nabi saw sangat memperhatikan situasi sosial budaya dan

suasana psikologis sahabat yang menjadi sasaran ucapan Nabi saw, maka sudahseharusnya pendekatan kontekstual atas hadis Nabi saw terus dikembangkan.Tetapi, ini hanya terhadap sebagian hadis-hadis Nabi saw yang dipahami secaratekstual terasa tidak komunikatif lagi dengan zaman. Sedangkan terhadapsebagian lain dapat dilakukan dengan pemahaman tekstual. Pemahaman hadissecara tekstual ini dilakukan bila hadis bersangkutan setelah dihubungkan dengansegi-segi yang berkaitan dengannya, seperti asbab al-wurud hadis, tetap menuntutpemahaman sesuai dengan apa yang tertulis dalam teks hadis tersebut.

_____________20Yusuf Qardawi, Kajian Kritis Pemahaman Hadis: Antara Pemahaman Tekstual dan

Kontekstual…, hal. 20021Abi al-A’la Muhammad Abd al-Rahman bin Abd al-Rahim al-Mubarakfuriy, Tuhfatul

Ahwaziy bi Syarh Jami’ al-Turmudziy, (t.p: Dar al-Fikr, 1979), hal. 362

Page 47: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 45

DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdillah Muhammad Ibn Ibrahim bin al- Mughirah al-Bukhari binBardzabah al- Bukhari al-jaf’I, Shahih Bukhari, Juz V, (Beirut: Dar al-Ilmiyyah, 1996)

Al-Hajjaj, Abu Muslim, Shahih Muslim, Jilid II, (Beirut: Dar al-Fikr, 1988)

Abi al-A’la Muhammad Abd al-Rahman bin Abd al-Rahim al-Mubarakfuriy,Tuhfatul Ahwaziy bi Syarh Jami’ al-Turmudziy, (t.p: Dar al-Fikr,1979)

Ahmad Hasyimi, Jawahir al-Balaghah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1978)

Bustamin M. Isa H. A. Saman, Metodologi Kritik Hadits, (Cet. I; Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004,

Edi Safri, al-Imam al-Syafi’i: Metode Penyelesaian Hadis-Hadis Mukhtalif, Tesis,Fakultas Pascasarjana IAIN Syrarif Hidayatullah Jakarta, 1990

H.M Erfan Soebahar, Menguak Keabsahan Al-Sunnah Kritik Mushtafa al-Siba’ITerhadap Pemikiran Ahmad Amin Mengenai Hadits dalam Fajr al-Islam, (Cet. I; Bogor: Fajar Interpratama Offset, 2003)

Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama, Sebuah Kajian Hermeneutik,(Jakarta: Paramadina, 1996)

Muh Zuhri, Telaah Matan Hadis Sebuah Tawaran Metodologis, (Cet. Pertama:Yogyakarta, LESFI, 2003)

Mahmud Syaltut, Al-Islam ‘Aqidah wa Syari’ah, (Kairo: Dar al-Qalam, 1996)

Salahuddin ibn Ahmad al-adlabi, Manhaj Naqd al- Matan Ind Ulama’ Al-Haditsal-Nabawi, alih bahasa H.M. Qodirun Nur, Ahmad Musyafik,Metodologi Kritik Matan Hadits, (Cet. I; Jakarta: Gaya MediaPratama, 2004)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989)

Yusuf Qardhawi, Kaifa Nata’amalu ma’a al- Sunnah al-Nabawiyyah,diterjemahkan oleh Saifullah Kamalie, Metode Memahami As-sunnahdengan Benar, (Jakarta: Media Da’wah, t.th.)

.Yusuf Qardawi, Kajian Kritis Pemahaman Hadis: Antara Pemahaman Tekstual

dan Kontekstual (terj), (Jakarta: Islamuna Press, 1994)

Page 48: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Soufyan Ibrahim: Kontribusi Al-Qur'an terhadap Etika dan Agama46

KONTRIBUSI AL-QUR'AN TERHADAP ETIKA DAN AGAMA

Soufyan IbrahimFakultas Ushuluddin dan Filsafat

UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

ABSTRACTAl-Qur’an adalah “bacaan sempurna,” ia bukan dipelajari bukan terbatas

pada susunan redaksi serta pemilihan kosa katanya, tetapi juga kandungan yangtersurat, bahkan tersirat kepada kesan-kesan yang timbulkanya ketika seseorangmenginterpretasikan makna yang terkandung di dalamnya. Menurut M. QuraishShihab, Al-Qur’an sebagai “bacaan sempurna” itu meliputi sejumlah 77.439 katadengan 323.015 huruf yang seimbang dengan padanannya,baik dengan lawan katadan dampak yang ditimbulkannya. Melihat anatomi tersebut tentu saja Al-Qur’ansebagai kitab suci dalam agama Islam membicarakan sekaligus meng-imformasikan banyak hal yang akan memberi perubahan kepada keutuhanmanusia. Atas dasar ini, pengkajian mendalam dan terstruktur terhadap Al-Qur’andiperlukan untuk mengungkapkan misteri yang terkandung di dalamnya. Lebihlebih ketika hendak mengulas topic-topik sosial yang berkaitan dengan konsepsikehidupan dan etika keagamaan yang diperlihatkan dalam perilaku manusia.

Kata Kunci: Al-Qur'an, Etika, Agama

A. PendahuluanManusia adalah ciptaan yang diberikan kewenangan khusus oleh Tuhan di

bandingkan makhluk-makhluk lain ciptaanNya. Kewenangan tersebut teri-mplementasi dalam aneka potensi yang di milikinya, sejak dari potensi akalhingga anugerah pemahaman ilmu. Konsekwensi dari pada ini adalah manusiasekaligus mengemban misi sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi,merekalah sebagai pemakmur alam semesta.

Dalam perjalanan peradapanya, dengan berbagai potensi yang dimilikinya,manusia sampai kepada pengenalan pada wujud Tuhan serta prinsip-prinsipajarannya yang diturunkanNya dalam bentuk wahyu melalui para nabi danrasulNya. Tatanan dan dan prinsip inilah yang untuk kemudian mengikat manusiauntuk bagaimana seharusnya mereka berkomunikasi dengan kekuatan di luardirinya sekaligus menjalin hubungan internal antar sesamanya. Deskrepsimengenai hal tersebut tercermin pada bagaimana manusia memahami agamasekaligus memiliki etika sosial sebagai pengamalan ajaran agama yang dianut.

Sehubungan dengan hal tersebut, bahasan berikut akan menitik-beratkankepada pengkajian korelasi antara manusia dengan etika dan agama. Sebagaiformulasi bahasan yang spesifik turut dikaji kontribusi al-Quran dan pemikirankeislaman yang berkembang serta terhubung dengan etika dan agama.

Page 49: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 47

B. Manusia, Etika dan AgamaManusia, etika dan agama adalah tika kata yang saling berpengaruh dalam

sistem kehidupan manusia. Mencari korelasi antar kata tersebut mengharuskankepada suatu pemahaman deskriptif terhadap akar kata yang terkandung didalamnya. Islam, memberikan gambaran komprehensif tentang hal tersebut.

Manusia adalah sebaik-baik makhluk ciptaan Tuhan1 yang dalam prosespergumulan kehidupannya, ia dipandang sebagai makhluk historis, karena akarsejarah yang dilaluinya, manusia dapat berada dengan makhluk-makhluk yanglain. Essensi manusia dapat dipahami lewat pengamatan terhadap perjalanansejarahnya, sekalipun usaha untuk memahaminya bukan perkara mudah.

A. Correl dalam bukunya Man The Unknown, sebagaimana disebutkan M.Quraish Shihab2, menjelaskan tentang sulitnya memahami hakikat manusia.Kesulitan terutama karena keterbatasan ilmu pengetahuan manusia tentangmakhluk hidup secara umum dan khususnya tentang dirinya. Keterbatasanpengetahuan mana antara lain karena: (1) pembahasan tentang masalah manusiaterlambat dilakukan dibandingkan materi lain, (2) ciri khas akal manusia yangcenderung memikirkan hal-hal yang tidak kompleks dan (3) amat kompleksnyamasalah manusia. Jika apa yang dikemukakan carrel dapat diterima, maka jalansatu-satunya untuk mengenal dengan baik siapa manusia itu adalah denganmenemukanya dalam al-Quran.

Aspek moralitas dari tujuan penciptaan manusia diawali dengan penegasanbahwa manusia bahwa manusia merupakan ciptaan Allah yang memiliki kualitaspaling tinggi dari segi penciptaannya dalam bentuk yang paling indah, sepertitersebut dalam al-Quran berikut:

لقد خلقنا اإلنسان يف أحسن تـقومي 3

Artinya: Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yangsebaik baiknya.

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah telah menjadikan manusia sebaikbaik ciptaanNya, baik dari segi fisik, maupun kelengkapan akal, sehingga iamampu menerima dan menyerap berbagai macam ilmu pengetahuan dan karenaitu manusia sanggup menguasai alam semesta.4

Awal mulanya manusia dinobatkan sebagai wakil Tuhan (Khalifah Allah)di muka bumi, diungkapkan dalam ayat al-Quran berikut:

وإذ قـــال ربـــك للمالئكـــة إين جاعـــل يف األرض خليفـــة قـــالوا أجتعـــل فيهـــا مـــن يـفـــس د فيهـــا ويسفك الدماء وحنن نسبح حبمدك ونـقدس لك قال إين أعلم ما ال تـعلمون .5

Artinya: Ingatlah ketika tuhanmu berfirman ketika malaikat: "sesunguhnya Akuhendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:"Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang

_____________1 Q.S. 95: 4.2M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an, Tafsir Maudhu'iy atas Pelbagai Persoalan

Umat, (Bandung: Mizan, 1996), hal. 277-278.3 Q.S. 95: 4.4 Dewan Penyelenggara Penafsiran Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Tafsirnya, Jilid X (Jakarta:

Departemen Agama, 1985), hal. 767.5 Q.S. 2: 30.

Page 50: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Soufyan Ibrahim: Kontribusi Al-Qur'an terhadap Etika dan Agama48

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahalkami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan menyucikanEngkau?" Tuhan berfirman: "Sesunggunya Aku mengetahui apa yangtidak kamu ketahui."

Dalam ayat di atas dan beberapa ayat setelahnya dijelaskan bahwa sejakawal Allah telah merencanakan agar manusia memikul tugas kekhalifahan dimuka bumi, sehingga untuk maksud tersebut, disamping jasmani dan akal,manusia dianugerahkan pula: (1) potensi untuk mengetahui dari benda-bendaalam, (2) pengalaman hidup di surga baik berkaitan denga nikmat yang dirasainyamaupun rayuan iblis dan akibat buruk yang menyertainya dan (3) petunjuk-petunjuk keagamaan.6

Terkait dengan keberadaan manusia sebagai khalifah, Tuhan telahmengajarkan kepada mereka berbagai ilmu dan telah menganugerahkan berbagaifasilitas, yang semua itu dapat berguna di dalam hidup mereka. Hal ini tersebut didalam ayat-ayat al-Quran berikut:

الذي خلق السماوات واألرض وأنـزل من السماء ماء فأخرج به من الثمرات رز ا قا لكم مره وسخر لكم األنـهار وسخر لكم الفلك لتجري يف البحر .7

Artinya: Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujandari langit, kemudian dengan air hujan itu dikeluarkan berbagai buah-buahan menjadi rizki untukmu, dan dia telah menundukkan bahterasupaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendaknya dan dia telahmenundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.

وســخر لكــم الليــل والنـهــار والــشمس والقمــر وال ت مــره إن يف ذلــك آل نجــوم مــسخرات لقوم يـعقلون .8

Artinya: Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Danbintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada (tanda-tandakekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya).

Dalam ayat di atas Allah menggambarkan tentang ketersediaan berbagaisarana yang dapat dijadikan manusia sebagai modal dalam rangka aktualisi funsikekhalifahannya. Penciptaan laut misalnya, sebagaimana tersebut dalam ayat diatas, adalah sebagai tempat mencarikan mutiara dan hiasan yang lain serta sebagaisarana untuk transportasi laut.9

Al-Qur'an dijadikan hudan bagi pengaturan kehidupan manusia. Hal iniseperti tergambar dalam ayat berikut:

ذلك الكتاب ال ريب فيه هدى للمتقني 10

Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi merekayang bertakwa.

_____________6Quraish, Wawasan…, hal. 282-283.7 Q.S. 14: 32.8 Q.S. 16: 12.9 Quraish, Wawasan…, hal. 222.10 Q.S. 2: 3

Page 51: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 49

Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi manusia muslim menyangkutpersoalan-persoalan 'aqidah, syari'ah dan akhlak dengan jalan meletakkan dasar-dasar pinsipil mengenai persoalan-persoalan tersebut dan Allah menugaskanRasul-Nya untuk membimbing manusia berkaitan dengan hal tersebut.11 Jadidalam kaitan hubungan antar manusia sebagai pemeluk agama yang berbeda,adalah menjadi bahagian yang juga diatur al-Quran, baik secara tegas maupunlewat interpretasi dan pemahaman.

Allah bersifat terbuka terhadap setiap manusia yang menghendakikeberuntungan dari petunjuk yang diberikan-Nya. Tidak ada paksaan dalamberiman. Siapapun dapat mengambil jalan lurus dan bebas menentukan jalanhidup yang ditempuh, karena itulah sebuah sirkulasi perjalanan hidup manusiayang bersipat etiss. Dalam arti, terbuka bagi suatu penilaian benar maupun salah,baik dan buruk secara moralitas yang telah juga digariskan oleh Tuhan.Implementasi dari setiap perilaku manusia dapat diterima dalam bingkaikehidupan mereka di dunia dalam batas-batas tertentu, akan tetapi ada pembalasanyang adil dari Tuhan ketika kehidupan yang penuh abadi.

Sementara itu, etika secara literal berasal dari bahasa Yunani ethikos yangmengandung adat istiadat, karakter, kebiasaan, cara dan sikap.12 Mendasari akartersebut, etika sebagai sebuah format aksiologi secara spesifik menguraikan nilaibaik dan buruk dalam arti pelakunya yang berkarakter dan budi pekerti ataupuntidak dalam keseharian pada tataran implementasinya dikenal dengan etikapergaulan, etika kedokteran, etika agama, etika Hindu, etika Protestan, etika Islamatau lainnya sebagai sistem nilai yang dianut oleh suatu komunitas ataupunindividu dalam sebuah etnis maupun pluralitas etnis dan paham keagamaan.

Dalam perkembangan ilmu, etika menjadi bagian studi filsafat. Dalamtradisi Yunani kuno, kajian telah mengalami pergeseran paradigma para pemikir,dari kepedulian terhadap studi alam kepada orientasi kajian manusia dan bagiandari nilai-nilai etika kemanusiaan. Socrates misalnya, telah memberi tekananterhadap pentingnya etika dalam kehidupan manusia, yaitu perbuatan moral yangbaik harus dimiliki oleh setiap individu.menurutnya tujuan hidup manusia adalahmembuat jiwa menjadi sebaik mungkin sehingga dapat dicapai kebahagiaan yangsempurna. Ia mendorong manusia agar mengenali dirinya sendiri.13

Perkembangan kajian etika melampaui pusat perhatian ilmuan sehingga iaeksis dalam konteks perkembangan filsafat. Lintas sejarah perkembangan filsafatyang yang memuat gagasan etik itu dalam keberadaan filsafat Barat termasuk didalamnya perkembangan filsafat moral diaktualisasikan dalam periode klasiktermasuk di dalamnya pemikir Yunani kuno dan kelompok Stoa. Periode skolastikyang mencakup pemikir gereja abad tengah, neo-platonisme dan filosof muslim.periode modern yang ditandai sejak era renaissance dan kemudian periodekontemporer.

Immanuel Kant dalam kaitan ini menegaskan, bahwa manusia mempunyaiperasaan moral yang tertanam dalam jiwa dan hati sanubariya, ia merasa bahwadirinya mempunyai kewajiban untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan

_____________11M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, (Bandung: Mizan, 1996), hal. 33.12 Peter A. Angeles, Dictionary of Philosophy, (New York: Barners & Noble Book,

1931), hal. 82.13 Darwis A. Soelaiman, Filsafat Umum, (Banda Aceh: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Iskandar Muda, 1997), hal. 34.

Page 52: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Soufyan Ibrahim: Kontribusi Al-Qur'an terhadap Etika dan Agama50

menjalankan perbuatan-perbuatan baik. Seseorang akan mengetahui dari perasaanyang ada dalam hati sanubarinya bahwa ia tidak boleh mencuri, misalnya jika itudilakukan, ia tahu bahwa dirinya telah berbuat salah dan telah melanggarkewajiban yang dibisikkan hati nuraninya. Tegasnya perbuatan baik itu dilakukanatau perbuatan buruk ditinggalkan semata-mata karena itu kewajiban manusia.14

Mendasari konstruksi nilai-nilai etika tersebut, ketika dikaitkan denganproblematika agama, sehingga menjadi etika adalah kajian spesifik dalam kontekskehidupan sosial keagamaan manusia di dalam memahami nilai-nilai agama yangdianut dan bagaimana dia mengimplementasikan hal tersebut dalam kesehari-annya yang berwujud moralitas. Artinya, etika agama dipandang dalam halbagaimana refleksi manusia terhadap apa yang dilakukan dan dikerjakan sebagaititah paham agama yang dianut. Deskripsi ini akan lebih faktual ketika dibahasjuga tataran konsep agama.

Menurut Harun Nasution, agama mengandung arti ikatan-ikatan yangharus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan tersebut mempunyai pengaruh yangbesar terhadap kehidupan manusia, berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggidari manusia dan tidak dapat ditangkap dengan panca indra.15

Berdasarkan pemahaman ini, menurut Harun agama didefinisikan16

kedalam berbagai rumusan, namun pada intinya setiap agama itu mengandungempat unsur penting, yaitu: Pertama, kekuatan gaib, kedua, keyakinan manusiabahwa kesejahteraan di dunia dan hidupnya di akhirat tergantung pada adanyahubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Ketiga, respon yang bersifatemosional dari manusia, seperti perasaan takut, cinta, dan lain lain. Keempat,paham adanya yang kudus dan suci dalam bentuk kekuatan gaib, kitab dan tempattempat atau benda-benda tertentu.17

Agama membawa pemeluknya ke dalam kehidupan yang berguna danbermanfaat tidak sebatas kepentingan kehidupan duniawi tetapi juga mencakupuntuk kepentingan ukhrawi. Tujuan agama memberikan kemaslahan bagimanusia, karena itu dalam memahami realitas ajaran agama dan diaktualkandalam kehidupan keseharian, manusia memerukan kepada aturan nilai serta moralyang dikemas dalam bentuk etika agama.

Esensi agama adalah untuk pembebasan diri manusia dari penderitaan,penindasan kekuasaan sang tiran untuk kedamaian hidup. Islam, sebagian dari

_____________14 Harun Nasution, Falsafat Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), hal. 64.15 Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta: UI Press,

1985), hal. 10-1116Menurut Harun Nasution, terdapat delapan definisi agama, yaitu: pertama, pengakuan

terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi. Kedua, pengakuanterhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia. Ketiga, mengikatkan diri pada suatubentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusiadan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Keempat, kepercayaan pada suatukekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu, Kelima, suatu sistem tingkah laku yangberasal dari suatu kekuatan gaib. Keenam, pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yangdiyakini bersumber pada suatu kekuatan gaib. Ketujuh, pemujaan terhadap kekuatann gaib yangtimbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalamalam sekitar manusia. Kedelapan, ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melaluiseorang Rasul. Ibid., hal. 10.

17 Ibid., hal. 11

Page 53: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 51

Abrahamic Religions18 keberadaannya untuk manusia (pemeluknya) agar dapatberdiri bebas di hadapan Tuhannya secara benar yang diaktualisasikan denganformulasi taat kepada hukumnya, saling menyayangi dengan sesama, bertidak adildan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik serta merealisasikan rasa rasaketaqwaan. Dasar penegasan moral keagamaan tersebut berlawanan sikap amoral.Dalam implementasinya institusi sosial keagamaan yang lahir dari etika agamasejatinya menjadi sumber perlawanan terhadap kezaliman, ketidak-adilan,dansebagainya.19

Penegasan tersebut menunjukkan bahwa fenomena etika agama akanselalu eksis di kalangan pemeluk agama. Oleh karena itu pluralitas agama jugaakan melahirkan konsep yang akan berbeda sesuai dengan bangunan kondsi sosialkeagamaan dan realitas yang ada. Akan tetapi, ironinya dalam fenomena sosialyang ada terjadi kesenjangan yang sangat tajam antara agama yang tertuang dalamkitap suci dengan agama yang tumbuh dalam institusi sosial keagamaan. Jikakitap suci mengajarkan cinta kasih, jujur, berkeadilan, menghargai pluralisme,tolong menolong dan lain-lain, sementara institusi agama sering terlibat ke dalamsuasana saling merendahkan, saling memusuhi, mencurigai dan sebagainya.20

Inilah akar disharmonisasi yang dapat membentuk kondisi sosial keagamaan dansekaligus membuat etika agama yang tidak fair dan akomodatif.

B. Ekspresi Etika dalam al-Qur’an dan Pemikiran IslamAl-Qur’an adalah “bacaan sempurna,” ia bukan dipelajari bukan terbatas

pada susunan redaksi serta pemilihan kosa katanya, tetapi juga kandungan yangtersurat, bahkan tersirat kepada kesan-kesan yang ditimbulkanya ketika seseorangmenginterpretasikan akan makna yang terkandung di dalamnya. Menurut M.Quraish Shihab, Al-Qur’an sebagai “bacaan sempurna” itu meliputi sejumlah77.439 kata dengan 323.015 huruf yang seimbang dengan padanannya, baikdengan lawan kata dan dampak yang ditimbulkannya.21

Melihat anatomi tersebut tentu saja Al-Qur’an sebagai kitab suci dalamagama Islam membicarakan sekaligus mengimformasikan banyak hal yang akankebutuhan manusia. Atas dasar ini, pengkajian mendalam dan terstruktur terhadapAl-Qur’an diperlukan untuk mengungkapkan misteri yang terkandung didalamnya. Lebih-lebih ketika hendak mengulas topik topik sosial yang berkaitandengan esensi kehidupan dan etika keagamaan yang diperlihatkan dalam perilakumanusia.

Penelusuran terhadap al-Qur’an mengenai patron etika dalam barometerbaik akan ditemukan dalam ayat al-Qur’an berikut:

واليــوم اآلخـر ليس الرب أن تـولوا وجوهكم قبل المـشرق والمغـرب ولكـن الـرب مـن آمـن والمالئكة والكت اب والنبيني وآتى المـال علـى حبـه ذوي القـرىب واليـتـامى والمـساكني وابـن

_____________18 Abrahamic Religions dimaksudkan di sini adalah agama Yahudi, Kristen dan Islam.

Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, (Bandung: Mizan, 2001),hal. 201.

19Musa Asy'arie, Dialektika Agama untuk Pembebasan Spiritual, (Yogyakarta: LESFI,2002), hal. 13-14.

20Ibid., hal. 1421M. Quraish Shihab, Wawasan…, hal. 3-4.

Page 54: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Soufyan Ibrahim: Kontribusi Al-Qur'an terhadap Etika dan Agama52

الـــسبيل والـــسائلني ويف الرقـــاب وأقـــام الـــصالة وآتـــى الزكـــاة والموفـــون بعهـــدهم إذا عاهـــدوا والصابرين يف ال بأساء والضراء وحني البأس أولئك الذين صدقوا وأولئك هم المتـقون .٢٢

Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke Timur dan ke Barat itu suatukebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan, (al-birr) itu ialahberiman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitabNyaNabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, anakyatim, orang-orang miskin, para musafir yang membutuhkan bantuan,dan orang-orang yang meminta-minta, memerdekakan hamba sahaya,menegakan salat, menunaikan zakat, menepati janji jika berjanji danorang orang yang tabah dalam kesempitan dan penderitaan danpeperangan, mereka seperti itulah yang benar imannya dan merekalahorang orang yang bertaqwa.

انفــروا خفافــا وثقــ ذلكــم خيـــر لكــم إن كنـــتم مــوالكم وأنـفــسكم يف ســبيل ا اال وجاهــدوا تـعلمون ٢٣

Artinya: Pergilah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa beratdan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Adalah yangdemikian itu lebih baik (khayr) bagimu jika kamu mengetahui.

Dalam dua model penegasan Al-Qur’an tersebut di atas, dapat ditemukanbagaimana Al-Qur’an mengungkapkan penilaian moral dalam batasan kosakataal-birr dan al-khayr,24 yang dikemukakan sebagai batasan indikasi kualitas etispositif asas sejumlah variasi perbuatan manusia. Penegasan bahwa beriman,membantu anak yatim, fakir miskin dan merka menunaikan salat sertamenunaikan zakat dan menepati janji, serta berperilaku yang baik secara moralismenjadi penekan dalam ayat tersebut. Inilah kualitas etik al-Qur'an sebagai termindalam ayat-ayat tersebut di atas.

Adapun contoh ayat al-Qur’an yang memuat kualitas etik al-Qur’andalam kosa kata negatif yang menjelaskan perbuatan buruk dan tidak terpuji dapatdipahami pada beberapa contoh ayat Al-Qur’an berrikut:Artinya: Janganlah kamu mengawini wanita wanita yang telah di nikahi ayahmu,terkecuali pada masa lampau. Sesungguhhnya perbuaan iu sangat keji (fahisyah)dan di benci Allah dan perilaku tersebutt seburuk buruk (sa’a) jalan .Dalam aya yang lain di sebutkan:Artinya: sekali kali hendaknya janganlah orang orang yang bakhil dengan hartayang Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka bahwa kebakhilantersebut baik bagi mereka.Sebenar bakhil itu amat buruk (syarr) bagi mereka...’’.

_____________22 Q.S. 2: 17723 Q.S. 9: 41.24Al-Raghib al-Asfahani, menjelaskan kata al-birr berarti melapangkan diri dalam

mengerjakan kebaikan. Sementara kata al-khayr berarti sesuatu yang disukai oleh semua orang,seperti berlaku adil, berbuat keutamaan dan perbuatan yang bermanfaat lainnya Khayr terbagi dua,pertama, khayr yang sifatnya mutlak yaitu sesuatu yang disukai semua orang dan dalam semuakondisi. Kedua, khayr (dan juga syarr) yang muqayyad, yaitu sesuatu yang baik bagi seseorang,,tetapi buruk bagi orang lain. Al-Raghib al-Asfahani, Mu'jam Mufradat al-Faz al-Qur'an, (Bairut:Dar al-Fikr, t.t..,), hal. 37 dan 163.

Page 55: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 53

Penegasan Al-Qur’an tersebu di atas, menjelaskan bagaimana Al-Qur’anmengungkapkan penilaian moral dalam batasan kosakata fahisyah dan syarr,27

yang dikemukan sebagai batasan indikasi kualitas etis negatif atas sejumlahperbuatan manusia dengan intensitas kebutuhan yang berbeda beda.

Terdapat juga ayat ayat yang menjelaskan adanya akibat dari sebuahperilaku ataupun balasan tertentu terhadap apapun yang diperbuat oleh manusia.Ini terindikasikan bahwa secara moralitas Al-Qur’an menilai perbuatan perbuatanbaik ataupun buruk diberikan balasan secara adil. Dapat di temukan balasan atauakibat duniawiyah ataupun ukhrawiyah maupun bisa jadi kedua-duanya.Demikian juga balasan yang bersifat indivdu, sosial, dalam bentuk fisik,spiritualitas maupun kesemuanya secara bersamaan. Hal tersebut bisa dianalisislewat beberapa ayat Al-Qur’an berikut:

ؤكــم مــن النــساء إال مــا قــد ســلف إنــه كــان فاحــشة ومقتــا وســاء وال تـنكحــوا مــا نكــح آ سبيال .٢٥

Artinya: Dan janganlah kamu mengawini wanita-wanita yang telah dinikahiayahmu, terkecuali pada masa lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amatkeji (fahisyah), dan dibenci Allah dan perilaku tersebut seburuk-buruk(sa'a) jalan.

Dalam ayat yang lain disebutkan:

وال حيسنب الذين يـبخلون مب من فضله هو خيـرا هلم بل هو شر هلم هم ا ا آ ...26

Artinya: Sekali-kali hendaknya janganlah orang-orang yang bakhil dengan hartayang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwakebakhilan tersebut baik bagi mereka. Sebenarnya bakhil itu amat buruk(syarr) bagi mereka…

Penegasan al-Qur'an tersebut di atas, menjelaskan bagaimana al-Qur'anmengungkapkan penilaian moral dalam batasan kosakata fahisyah dan syarr,27

yang dikemukakan sebagai batasan indikasi kualitas etis negative atassejumlahperbuatan manusia dengan intensitas kebutuhan yang berbeda-beda.

Terdapat juga ayag-ayat yang menjelaskan adanya akibat dari sebuahperilaku atapun balasan tertentu terhadap apapun yang diperbuat oleh manusia. Initerindikasikan bahwa secara moralitas al-Qur'an menilai perbuatan-perbuatan baikatuapun buruk diberikan balasan secara adil. Dapat ditemukan balasan atau akibatduniwiyah ataupun ukhrawiyah maupun bisa jadi kedua-duanya. Demikian jugabalasan yang bersifat individu, sosial dalam bentuk fisik, spiritualitas maupunkesemuanya secara bersamaan. Hal tersebut dapat dianalisis lewat beberapa ayatal-Qur'an berikut:

_____________25 Q.S. 4: 22.26 Q.S. 3: 18027 Al-Raghib al-Asfahani menjelaskan kata fahisyah berarti sesuatu yang sangat buruk,

baik itu berupa perkataan maupun perbuatan. Sementara kata syarr berarti sesuatu yang dibencioleh semua orang. Al-Raghib al-Isfahani, Mu'jam..., hal. 387 dan 263.

Page 56: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Soufyan Ibrahim: Kontribusi Al-Qur'an terhadap Etika dan Agama54

إمنا يريد الشيطان أن يوقع بـيـنكم العـداوة والبـغـضاء يف اخلمـر والميـسر ويـصدكم عـن ذكـر وعن الصالة فـهل أنـتم منـتـهون ا ٢٨

Artinya: Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhandan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudiitu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; makaberhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

ما رأفة يف دين ا خذكم الزانية والزاين فاجلدوا كل واحد منـهما مئة جلدة وال ...٢٩

Artinya: Perempuan dan laki-laki berzina, maka deralah mereka seratus kali deradan janganlah mereka belas kasihhan kepada mereka sehingga mencegahkamu dari menjalankan perintah agama Allah.

وأما إن كان من المكذبني الضالني فـنـزل من محيم ) .( وتصلية جح) .( ٣٠.يم

Artinya: Dan adapun jika dia termasuk jka golongan yang mendustakan ayat ayattuhan lagi menyesatkan mak dia akan mendapatkan hidangan airmendidih dan dia dibakar di neraka.

Dalam surat al-Mai’dah ayat 91 di atas dijelaskan bahwa sebagai akibatmeminum minuman keras dan berjudi, manusia ditimpa oleh permusuhan (al-adawah) di antara sesamanya dan membuat mereka terhalangi dari mengingatAllah (wa yasuddukum ‘an zikrillah. Hal ini adalah bentuk balasan yang diberikanAllah sebagai akibat perilaku manusia itu sendiri. Demikian pula dalam contohayat berikut, di mana Allah menetapkan hukuman dera bagi laki-laki danperempuan berzina (surat al-Nur ayat 2) dan hidangan air yang mendidih serta dibakar di neraka bagi yang mendustakan ayat ayat Allah (surah al-Waqi’ah ayat92-94).

Demikian juga halnya dengan ungkapan simbolik yang ditegaskan al-Qur’an sebagai ekspresi pesan-pesan moralnya. Gaya penuturan al-Qur’an dalambentuk simbolik ini tidak memberikan klarifikasi secara eksplisit tentang kualitasmoral yang bersumber dari perbuatan tertentu melainkan al-Qur’an menampilkancitra kisah simbolistik. Hal tersebut tercermin ketika memberikan uraian kualitasmoral dari perilaku para hypokrit yang sangat buruk, sebagaimana tersebut dalamayat tersebut:

بنــــورهم وتـــــركهم يف را فـلمــــا أضــــاءت مــــا حولــــه ذهــــب ا مــــثـلهم كمثــــل الــــذي اســــتـوقد ظلمات ال يـبصرون صم بكم عمي فـهم ال (.) يـرجعون .٣١

Artinya: Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, makasetelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah akan menghilangkancahaya yang menyinari mereka dan membiarkan mereka dalamkegelapan, tidak dapat melihat. Mereka dalam keadaan tuli, bisu danbuta, maka mereka tidaklah akan kembali (ke jalan yang benar).

_____________28 Q.S. 5: 91.29 Q.S. 24: 2.30 Q.S. 56: 92-94.31 Q.S. 2: 17-18.

Page 57: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 55

Adapun penegasan al-Qur’an dalam kualitas etik dari perbuatan moraldalam membelanjakan harta di jalan tuhan dapat diresapi dalam ayat berikut:

مثل كمثـل حبـة أنـبـتـت سـبع سـنابل يف كـل سـنـبـلة مئـة الذين يـنفقون أمواهلم يف سبيل ا واسع عليم يضاعف لمن يشاء وا حبة وا .٣٢

Artinya: Perumpamaan (nafkah) yang dikeluarkan orang-orang yang menafkahkanhartanya di jalan Allah laksana sebutir benih yang menumbuhkan tujuhbulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan(ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas(karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.

Penegasan al-Qur’an pada beberapa contoh tersebut di atas menunjukkanbahwa tidak terdapat dengan jelas klasifikasi kualitas etik baik dan buruk. Akantetapi semua pesan yang terhimpun terkesan lebih hidup dengan menampilkanungkapan yang bersifat tamthili seperti perumpamaan yang diberikan Allahkepada para hipokrit sebagai orang yang menyalakan api untuk menerangisekelilingnya, tetapi Allah memadamkanya, sehingga mereka tetap berada didalam kegelapan. Demikian pula perempamaan yang diberikan kepada orangorang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah sebagai layaknya orangmenabur sebutir benih dan ia akan menuai hasil berlipat ganda.

Lain halnya dengan ekspresi al-Qur’an yang memberikan batasan dalambentuk pujian maupun celaan sebagai gambaran kualitas etik yang positif maupunnegatif. Hal ini dapat dipahami pada beberapa ayat al-Qur’an berikut:

بكفرهم فـقليال وقالوا قـلوبـنا غلف بل لعنـهم ا ما يـؤمنون ٣٣

Artinya: Dan mereka berkata ‘hati kami menutup’ tetapi sebenarnya Allah telahmengutuk mereka karena keingkaran mereka. Sedikit sekali merekayang beriman”.

Dalam ayat lain disebutkan:

حيب الذين إن ا يـقاتلون يف سبيله صفا كأنـهم بـنـيان مرصوص ٣٤

Artinya: Sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang berperang di jalanAllah dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti sebuahbangunan yang tersusun kokoh.

Pada contoh pertama terlihat dengan jelas bagaimana ekspresi etik-Qur’aniyang menyebutkan celaan bagi mereka yang memiliki etika negatif. Demikianjuga pada contoh kedua dapat dipahami bagaimana al-Qur’an memberikan pujianterhadap mereka yang memiliki etika positif.

Problema etika dalam pergumulan pemikiran kalam cenderungmenentukan soal nilai baik dan buruk sebagai kualitas yang inheren pada sesuatuperbuatan (al-haqiqah al-mawdhu’iyyah) yang dipahami oleh Asy’ariyah. Bagimereka tindakan manusia bersifat netral dalam makna tidak dapat ditentukan baikatau buruk. Sesuatu perbuatan baru dapat dikatakan baik atau buruk ketika Allahtelah menentukan kualitasnya lewat wahyu35. Karena itu matra etis pemahamanmodel perbuatan manusia adalah melalui wahyu. Tanpa informasi wahyu semua_____________

32 Q.S. 23: 17-18.33 Q.S. 23: 17-18.34 Q.S. 23: 17-18.

Page 58: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Soufyan Ibrahim: Kontribusi Al-Qur'an terhadap Etika dan Agama56

perilaku bersifat netralistik,dilakukan atau tidak, tidak memuat konsekwensi etisapapun.36

Berbeda dengan Asy’ariyah, kelompok Mu’tazilah cenderung menentu-kan kualitas etika sebagai keniscayaan yang tidak dapat dipisahkan dari perbuatan(al-haq iqah al-‘ayniyah). Perilaku dan tindakan manusia diukur bukan denganwahyu. Sedekah misalnya, tanpa ada wahyu, sekalipun, akan tetapi dikatakansebagai perbuatan terpuji. Demikian juga sesuatu yang buruk tetap buruk tanpaharus ada wahyu yang menjelaskannya. Menurut kelompok ini, orientasi kualitasetika adalah rasio dan bukan wahyu. Informasi wahyu yang diterima dari Nabi,ditempatkan sebagai bahan informasi dan konfirmasi terhadap sesuatu yangdipikirkan oleh rasio. Jadi dalam pandangan golongan Mu’tazilah tidaklahselamanya wahyu yang menentukan apa yang baik dan apa yang buruk, karenaakal bagi Mu’tazilah dapat mengetahui sebahagian dari yang baik dan yangburuk.35

C. KesimpulanMelandasi beberapa penegasan terdahulu, bahwa jelas al-Qur'an telah

mendiskrepsikan bagaimana ia mengungkapkan nilai-nilai moralitas dalambungkusan etika Qur'ani dalam batasan baik dan buruk di dalam pelbagai bentukpengungkapannya. Semua hal tersebut adalah gambaran etika agama yangsemestinya menjadi perhatian bagi setiap muslim sebagai pemeluk Islam yangmengimani al-Qur'an sebagi kitab suci mereka.

Dalam pemikiran kalam dapat disimpulkan bahwa kelompok Asy'ariyahlebih cenderung kepada pemikiran yang bersifat theosentris. Allah dijadikansentral zat yang Maha Menentukan dan menciptakan kualitas etik manusia.Sebaliknya, Mu'tazilah melepaskan diri dari informasi wahyu dengan menabalkanwahyu sebagai bahan konfirmasi terhadap apa yang telah diputuskan oleh rasioterhadap sesuatau yang bermuatan etika.

_____________

35 Ibid., hal. 99.

Page 59: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 57

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an al-Karim

Abrahamic Religions dimaksudkan di sini adalah agama Yahudi, Kristen danIslam. Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalamBeragama, Bandung: Mizan, 2001.

Al-Raghib al-Asfahani, Mu'jam Mufradat al-Faz al-Qur'an, Bairut: Dar al-Fikr,t.t.

Darwis A. Soelaiman, Filsafat Umum, Banda Aceh: Fakultas Ilmu Sosial danPolitik Universitas Iskandar Muda, 1997.

Dewan Penyelenggara Penafsiran Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Tafsirnya, Jilid X,Jakarta: Departemen Agama, 1985.

Harun Nasution, Falsafat Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1973.

-----, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1985.

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, 1996.

-----, Wawasan Al-Qur'an, Tafsir Maudhu'iy atas Pelbagai Persoalan Umat,Bandung: Mizan, 1996.

Musa Asy'arie, Dialektika Agama untuk Pembebasan Spiritual, Yogyakarta:LESFI, 2002.

Peter A. Angeles, Dictionary of Philosophy, New York: Barners & Noble Book,1931.

Page 60: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Nuraini: Metode Analisis Hadis dalam Buku Antara Setia dan Durhaka…58

METODE ANALISIS HADITSDALAM BUKU ANTARA SETIA DAN DURHAKA

KARYA AL YASA’ ABUBAKAR

NurainiFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar – Raniry

Darussalam – Banda Aceh

ABSTRAKTerasa janggal, tidak logis atau paling kurang akan dikatakan tidak ilmiah

jika didapati ada tulisan – tulisan yang mengangkat hadits – hadits yang dha’i,apalagi yang tidak jelas status kehaditsannya. Hal inilah yang terjadi pertama kaliketika penulis membaca karya Al- yasa Abubakar yang berjudul antara Setia danDurhaka: Ulasan tentang Hak dan Kewajiban. Rasa penasaran ini menimbulkankeinginan penulis untuk mengkaji lebih dalam lagi buku tersebut. Menurut AlYasa’ Abubakar, walaupun hadits – hadits tersebut tidak jelas sumber dankualitasnya. Namun, hadits – hadits tersebut sengaja diangkat untuk menjadiperbandingan terhadap karya – karya atau buku – buku populer yang dalamanalisisnya cenderung merendahkan perempuan. Tujuan hadits – hadits tersebutdiangkat menurut Al yasa’ Abubakar untuk memberikan analisis – analisis baruyang akan membuka wawasan pembaca sehingga mampu berfikir kritis, logis dansesuai dengan ajaran Islam terutama al- Qur’an dan Hadits yang maqbul baiksanad maupun matannya.

Kata kunci: Hadits, Pendekatan, Metode analisis

A. PendahuluanPenelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dan lapangan (feld

research). Bersifat kepustakaan karena data diambil dari buku primer Antara Setiadan Durhaka. Bersifat lapangan untuk mendapatkan informasi tentang alasan AlYasa’ Abubakar mengangkat hadits – hadits tersebut, karena itu diperlukanwawancara langsung dengan Al Yasa’ Abubakar. Buku Antara Setia dan Durhakakarya Al Yasa’ Abubakar, merupakan buku yang berisi pembahasan tentang hakdan kewajiban suami isteri berdasarkan kajian terhadap ayat – ayat al – Qur’andan hadits Nabi Muhammad shalallahu Alaihi Wassalam.

Hadits – hadits yang menjadi dalil dalam buku tersebut seharusnya hadits– hadits yang jelas kemaqbulannya karena menyangkut dengan hukum, akantetapi kebanyakan tidak memiliki referensi bahkan diakhir arti hadits tersebut AlYasa’ Abubakar menuliskan bahwa penutur dan perawi hadits tersebut tidakdisebutkan, tidak jarang pula Al Yasa’ Abubakar mengakui bahwa kualitas haditstersebut tidak diketahui. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahuialasan Al Yasa’ Abubakar menggunakan hadits – hadits tersebut jika haditstersebut berstatus mardud. Dengan mengetahui alasan-alasan Al Yasa’ Abubakarmenggunakan hadits tersebut diharapkan mampu di analisis pendekatan-pendekatan atau metode yang digunakan Al Yasa’ Abubakar dalam memehamihadits-hadits tersebut.

Page 61: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 59

B. Biografi Al Yasa’ AbubakarAl Yasa’ Abubakar dilahirkan di Takengon pada tangggal 12 Januari 1953.

Ibunya bernama Aminah dan ayahnya bernama Teungku Abubakar Bangket,isterinya bernama Raihan binti Ali Ngadun.

Pendidikan formal dimulai di Madrasah Ibtidayyah (MI) tamat pada tahun1965, kemudian melanjutkan ke SMI ( setelah dinegerikan berubah menjadiMTsN ) tamat tahun 1967, dan SP IAIN ( Sekolah Persiapan Institut Agama IslamNegeri) semuanya di Takengon. Kemudian melanjutkan pendidikan ke FakultasSyari’ah IAIN Ar–Raniry Darussalam, Banda Aceh pada 1970 selesai pada 1975.Dari 1977 sampai 1980 memperoleh Magister Fakultas Syari’ah jurusan UshulFiqh, Universitas al – Azhar Kairo atas beasiswa lembaga tersebut. Kemudianpada 1984 kembali meneruskan pendidikan pada program S2 yang setelah itudilanjutkan dengan program S3 pada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, denganbeasiswa Departemen Agama. Dari lembaga inilah Al Yasa’ Abubakarmemperoleh gelar Doktor dalam jurusan Syari’ah pada 1989, dengan disertasibidang kewarisan, mengenai Hak Cucu yang Kematian Ayah dan Hak AnakPerempuan Menghijab Saudara Pewaris .1

Sekembalinya Al Yasa’ ke tanah air, memulai karier kepegawaiannyasebagai dosen pada Fakultas Syari’ah IAIN Ar – Raniry sejak 1981 sampaisekarang. Dari 1992 sampai 1997 dipercayakan sebagai Assisten DirekturProgram S2 IAIN Ar – Raniry, dan antara 1997 – 2001 diberi amanah sebagaiPembantu Rektor Bidang Akademik IAIN Ar – Raniry pada masa ( alm ) Prof. Dr.Safwan Idris, MA dan ia juga menjabat Rektor sementara IAIN Ar – Ranirymengisi kekosongan antar waktu setelah meninggalnya Prof. Dr. Safwan Idris,MA. Setelah dua jabatan ini, al Yasa’ Abubakar dipercayakan Pemerintah Acehmenduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Syari’at Islam pertama di Aceh. Sejakjanuari 2001 diangkat sebagai Guru Besar dalam Ilmu Fiqih pada FakultasSyari’ah.2

Al Yasa’ Abubakar juga aktif dalam berbagai kegiatan sosialkemasyarakatan. Semasa dalam pendidikan, aktif di PII, mulai dari penguruscabang sampai dengan pengurus wilayah. Setelah pendidikan, aktif diMuhammadiyah selanjutnya dipercaya sebagai Wakil Ketua Pimpinan WilayahMuhammadiyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Al Yasa’ Abubakar jugadipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI ORWIL Aceh masa bakti 1995 –2000, Wakil ketua Komisi Fatwa MUI Aceh masa bakti 1995-2000, selanjutnyamenjadi Ketua MUI dan Wakil Ketua MPU Aceh.3

C. Sistematika Buku Antara Setia dan DurhakaBuku Antara Setia dan Durhaka: Ulasan tentang Hak dan Kewajiban

adalah sebuah buku karya Prof. Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, M. A, yang berisipembahasan tentang hak dan kewajiban suami istri ditinjau berdasarkan al-Qur’andan Hadits. Buku ini diterbitkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Berdasarkan buku yangada pada penulis yaitu cetakan keempat November 2008, maka diketahui bahwa

_____________1 Al Yasa’ Abubakar, Antara setia dan Durhaka : Ulasan tentang Hak dan Kewajiban,

(Banda Aceh : Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, 2008 ), h. Kulit.2 Ibid.3 Ibid.

Page 62: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Nuraini: Metode Analisis Hadis dalam Buku Antara Setia dan Durhaka…60

buku tersebut mengalami empat kali cetak ulang. Pertama sekali dicetak padatahun 2001, cetakan kedua pada tahun 2002, cetakan ketiga 2006 dan cetakankeempat 2008.4

Namun, berdasarkan wawancara penulis dengan Al Yasa’ Abubakar,ternyata buku tersebut sudah dicetak lebih dari enam kali cetak akan tetapibeberapa kali cetak hasil cetakan tidak diperlihatkan kepada Al Yasa’ Abubakarsehingga beberapa kesalahan cetak Al Yasa’ Abubakar tidah mengetahuinya.Menurut Al Yasa’ Abubakar cetakan-cetakan sebelumnya yang diperlihatkankepada beliau jauh lebih baik hasil cetakannya( dari aspek pengetikan bukanisinya ) dari cetakan 2008. Mulai dari cetakan pertama sampai cetakan 2008 tidakterjadi revisi dari aspek isi, hanya dari aspek pengetikan yang disempurnakan.5

Buku tersebut terdiri dari empat (4) bab. Bab I berisi pembahasan tentangKesederajatan Laki-laki dan Perempuan, dalam bab ini permasalahan dikajiberdasar ayat-ayat al-Qur’an. Bab II berisi pembahasan tentang Hak danKewajiban Suami Istri. Dalam bab ini permasalahan juga dikaji berdasarkan al-Qur’an. Bab III merupakan bab yang secara khusus mengkaji Hadits dan Fahamyang Cendrung Merendahkan Perempuan. Pada bab inilah Al Yasa’ Abubakarmengangkat hadits-hadits yang dianggap mengandung makna merendahkanderajat perempuan.6

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap buku AntaraSetia dan Durhaka diketahui bahwa ada 41 buah hadits. Sebenarnya dalam bukutersebut dengan sendirinya dapat diketahui jumlah haditsnya karena adanyapenomoran terhadap hadits-hadits tersebut dimana hadits tersebut ada 44 nomorberarti ada 44 buah hadits. Namun, setelah penulis cermati ternyata ada 3 buahhadits yang terulang sedangkan penomoran dilanjutkan, dengan demikian jumlahhadits yang pasti adalah 41 buah hadits.

Bab III ini terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama; berisi tentangKeseimbangan Hak dan Kewajiban. Dalam sub bab ini terdapat 8 buah hadits,dari 8 buah hadits ini hanya satu buah hadits yang disebutkan perawinya yaituhadits nomor 1 yang diriwayatkan oleh Tirmizi dan Hakim. Sedangkan 7 buahhadits lagi yaitu hadits nomor 2 sampai 8 tidak disebutkan perawinya. Al Yasa’Abubakar hanya menyebutkan bahwa perawi dan penuturnya tidak disebutkan.7

Sub bab kedua; berisi Hadits tentang Nafkah, Pekerjaan Rumah Tanggadan Tugas Melayani Suami. Dalam sub bab ini terdapat 22 buah hadits, ada 13buah hadits yang tidak disebutkan perawinya yaitu hadits nomor 9, 11, 12, 13, 15,16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, dan 25. Sedangkan yang ada perawinnya hanya 9 buahhadits, yaitu hadits nomor 10 diriwayatkan oleh ibn Majah, hadits nomor 14diriwayatkan oleh Abu Mansur, hadits nomor 20 diriwayatkan oleh Ahmad, haditsnomor 23 diriwayatkan oleh Tirmizi, hadits nomor 26 diriwayatkan oleh al-Khatib, hadits nomor 27 diriwayatkan oleh Nasa’i dan Tirmizi, hadits nomor 28diriwayatkan oleh Abdur Razak dan Abu Ya’la, hadits nomor 29 diriwayatkanoleh Maisarah bin Ali dan Ar-Rafi’i, dan hadits nomor 30 diriwayatkan olehBukhari.8

_____________4 Ibid., h.iii5 Wawancara pada September 2010 dengan butir pertanyaan no 2, 3 dan 4.6 Ibid.,h. Iv.7Ibid.,h.34-37.8 Ibid.,h.38-65.

Page 63: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 61

Sub bab ketiga; berisi Hadits-hadits tentang Pergi ke Luar Rumah dan IzinSuami. Dalam sub bab ini terdapat 11 buah hadits, ada 6 buah hadits yang tidakdisebutkan perawinya yaitu hadits nomor 31, 32, 33, 34, 39, dan 40. Sedangkanyang ada perawinya hanya 5 buah hadits, yaitu hadits nomor 35 diriwayatkan olehBukhari dan Muslim, hadits nomor 36 diriwayatkan oleh Bukhari, hadits nomor37 diriwayatkan oleh Ibn Jauzi, hadits nomor 38 diriwayatkan oleh Bukhari danMuslim, dan hadits nomor 41 diriwayatkan oleh Bukhari.9

D. Analisis Isi Buku antara Setia dan DurhakaMenurut Al Yasa’ Abubakar buku Antara Setia dan Durhaka ini pada

awalnya merupakan catatan – catatan kecil yang terpisah – pisah, sebagian adadari makalah – makalah selanjutnya disempurnakan menjadi sebuah buku denganketerbatasan sumber rujukan. Hal ini menurut Al Yasa’ Abubakar disebabkankarena keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.10

Al Yasa’ Abubakar menggunakan metode maudhu’i dalam menganalisishadits – hadits tersebut, artinya Al Yasa’ Abubakar mengumpulkan hadits – haditsyang memiliki makna yang sama. Disisi lain Al Yasa’ Abubakar jugamenggunakan metode penyelesaian hadits – hadits mukhtalif terutama al – jam’u,korelatif dan konstektual. Metode ini tidak digunakan untuk semua hadits yangdibahas hanya untuk kasus – kasus tertentu yang dianggap metode tersebut cocokuntuk digunakan. Dalam menganalisis hadits – hadits tersebut Al Yasa’ Abubakartidak jarang menyebutkan bahwa kualitas hadits tersebut tidak diketahui secarapasti.

Bahkan Al Yasa’ Abubakar menganggap sebagian dari hadits – hadistersebut maudhu’ atau paling kurang dha’if, menurut Al Yasa’ Abubakar inilahsalah satu tujuan penulisan dari buku ini, yaitu untuk membantah atau sebagaibahan perbandingan terhadap riwayat – riwayat yang populer yang cenderungmerendahkan perempuan tanpa rujukan yang jelas. Menurut Al Yasa’ Abubakarbanyak dari riwayat – riwayat atau hadits – hadits tersebut isinya bahkan sangatekstrim dan tidak sejalan dengan akal sehat, seperti hadits nomor 21 yang dikutipAl Yasa’ Abubakar dari kitab Uquudulujjain karya Syekh Muhammad bin Umaran – Nawawi, yaitu:Artinya : Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al – Hakim disebutkan ;

ada seorang wanita berkata kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam,wahai Rasulullah, anak pamanku akan melamar untuk menikahiku,maka berilah saya nasehat. Apa saja hak suami yang harus dipenuhioleh istri yang kalau aku mampu untuk memenuhinya maka aku akanmenikah. Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda; diantara haksuami, sekiranya kedua lubang hidungnya mengalirkan darah dannanah, lalu si istri menjilatnya (dengan lidah ) untuk membersihkan-nya, maka dia belum menunaikan bakti ( memenuhi hak ) suaminya.Kalau seseorang boleh bersujud kepada orang lain, maka saya akanmenyuruh perempuan bersujud kepada suaminya.

Terhadap hadits diatas Al Yasa’ Abubakar meragukan apakah Rasulullahbetul – betul pernah mengucapkan sehingga betul – betul merupakan hadits;

_____________9 Ibid.,h.66-77.10 Wawancara pada September 2010 dengan butir pertanyaan no 1

Page 64: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Nuraini: Metode Analisis Hadis dalam Buku Antara Setia dan Durhaka…62

ataukah ucapan ini dibuat – buat oleh orang yang tidak bertanggungjawab secarasadar atau tidak, lalu menisbahkan kepada Rasulullah.11

Banyak analisis – analisis baru yang diberikan Al Yasa’ Abubakarterhadap beberapa hadits yang memiliki kandungan cenderung merendahkanperempuan. Dalam hal ini, peneliti melihat ada dua pendekatan yang dilakukanoleh Al Yasa’ Abubakar terhadap hadits – hadits tersebut. Pertama; terhadaphadits – hadits yang tidak jelas kualitasnya. Al Yasa’ Abubakar langsungmenyatakan bahwa kualitas hadits tersebut tidak diketahui, bahkan jikakandungannya terlalu ekstrim dan tidak masuk akal sehat ( seperti hadits diatas )Al Yasa’ Abubakar meragukan hadits tersebut apakah benar – benar berasal dariRasulullah karena Al Yasa’ Abubakar berlawanan dengan sifat-sifat Rasulullahyang santun dan lembut.12

Menurut Al Yasa’ Abubakar kalaupun Rasulullah memerlukanperbandingan rasanya tidak layak Rasulullah menggunakan perumpamaan nanahdan darah yang dijilati dengan lidah. Bagaimana pun menurut Al Yasa’ AbubakarRasulullah sangat memperhatikan dan menjaga kebersihan dan tidak suka kepadahal – hal yang kotor apalagi menjijikkan. Lebih dari itu Rasulullah tidak sukamemberikan perumpamaan dengan sesuatu yang tidak patut untuk dilakukan,yang dapat dianggap merendahkan martabat kemanusiaan.13

Karena terlalu ekstrimnya kandungan hadits tersebut sehingga Al Yasa’Abubakar sulit untuk menemukan hubungan antara bakti istri kepada suami atauhak suami yang menjadi kewajiban istri dengan kegiatan menjilati nanah dandarah yang oleh semua ulama dianggap najis dan haram dimakan. Sepertinyapekerjaan ini menurut Al Yasa’ Abubakar tidak memberikan nilai tambah apapunbaik bagi suami maupun istri.14

Kedua; hadits – hadits yang jelas kualitasnya. Dalam riwayat Aisyah diatas ada potongan hadits tersebut ( paragraf terakhir ) yaitu ; “ kalau seseorangboleh bersujud kepada orang lain, maka saya akan menyuruh perempuanbersujud kepada suaminya”. Dalam menganalisis hadits ini Al Yasa’ Abubakarmembaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama; “ Dalam sebuah hadits yangdiriwayatkan oleh al – Hakim disebutkan; ada seorang wanita berkata kepadaNabi shalallahu ‘alaihi wassalam, wahai Rasulullah, anak pamanku akanmelamar untuk menikahiku, maka berilah saya nasehat. Apa saja hak suami yangharus dipenuhi oleh istri yang kalau aku mampu untuk memenuhinya maka akuakan menikah. Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda; diantara hak suami,sekiranya kedua lubang hidungnya mengalirkan darah dan nanah, lalu si istrimenjilatnya (dengan lidah) untuk membersihkannya, maka dia belum menunaikanbakti ( memenuhi hak ) suaminya”. Al Yasa’ Abubakar menganalisis seperti yangsudah peneliti jelaskan diatas.

Akan tetapi sambungan hadits tersebut yaitu; kalau seseorang bolehbersujud kepada orang lain, maka saya akan menyuruh perempuan bersujudsuaminya “. Al Yasa’ Abubakar menganalisisnya lain, hal ini karena menurut AlYasa’ Abubakar penggalan hadits ini dikuatkan oleh adanya riwayat – riwayat lainyang menguatkan nilai hadits tersebut. Dalam ulumul hadits, hadits seperti ini

_____________11 Ibid.,h.57.12 Ibid.,h.58.13 Ibid.,h.59.14 Ibid.

Page 65: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 63

dapat disebutkan sebagai hadits mudraj yaitu matan hadits yang mengalamipenambahan15, bisa saja untuk kasus hadits ini matan hadits tersebut telahmengalami penambahan dari perawinya. Ditambah lagi menurut Al Yasa’Abubakar bagian hadits ini cenderung mempunyai implikasi yang luas karenasudah menyentuh aspek aqidah bukan hanya fiqih atau sekedar targhib wa tarhib.

Terhadap hadits yang cenderung merendahkan perempuan akan tetapimemiliki kualitas yang maqbul Al Yasa’ Abubakar memberikan analisis yangmenurut peneliti sendiri berada pada posisi netral dengan menganalisis sifatkepatuhan istri kepada suami dengan adanya penekanan Allah subhanallahu wa ta‘ala sendiri bahwa manusia harus waspada terhadap perbuatan syirik.

Menurut Al Yasa’ Abubakar kebanyakan ulama atau buku – buku yangmembahas hadits ini cenderung memahaminya secara harfiah, menyatakan betapabesarnya kewenangan suami terhadap istri, betapa tinggi kedudukannya danbetapa penghormatan yang harus diberikan istri kepada suaminya. Kesimpulan inimenurut Al Yasa’ Abubakar mereka ambil setelah mengaitkannya denganberbagai hadits senada. Menurut Al Yasa’ Abubakar hadits ini masih bisadipahami dengan cara lain. Berhubung dengan sujud kepada makhluk selain Allahsubhanallahu wa ta ‘ala diberikan dengan nash yang lebih kuat dan dengan carayang lebih tegas, maka menurut Al Yasa’ Abubakar akan lebih tepat jikasekiranya difahami sebagai peringatan kepada istri untuk berhati – hati, janganpatuh secara berlebihan kepada suami karena dapat membawanya kepada syirik.Karena seseorang tidak boleh bersujud kepada orang lain, maka istripun tidakboleh sujud kepada suaminya. Dia harus berhati – hati jangan sampai tergelincirpada syirik dengan terlalu patuh kepada suaminya atau memposisikan perintahdan pelayanan kepada suami seperti kepatuhan dan pelayanan kepada Allahsubhanallahu wa ta ‘ala.16

Karena itu, melalui dua pendekatan ini walaupun banyak hadits dalambuku tersebut tidak ada perawinya bahkan tidak diketahui kualitasnya menurutpenulis tidak akan mengurangi kualitas nilai kandungan buku tersebut, karenaseperti yang diakui oleh Al Yasa’ Abubakar sendiri bahwa buku tersebut untukmenjadi bahan bandingan bagi buku–buku populer yang merendahkan perempuanbahkan martabat kemanusiaan. Lebih parah lagi berlawanan dengan sifat – sifatRasulullah, sehingga secara akal sehat banyak dari hadits – hadits tersebut tidakbisa diterima. Karena itu Al Yasa’ Abubakar mengangkat hadits – hadits tersebutuntuk memberikan analisis baru yang akan membuku fikiran dan wawasanpembaca untuk lebih bisa berfikir kritis, logis dan sejalan dengan ajaran Islamterutama Al- Qur’an dan hadits – hadits Rasulullah yang maqbul baik sanadmaupun matannya.17

Karena itu, Al Yasa’ Abubakar sangat mengharapkan adanya penelitianyang lebih komprehensif terhadap masalah – masalah seperti ini, bahkan Al Yasa’Abubakar mengharapkan adanya tesis dan desertasi yang mengangkat masalahini, sehingga permasalahan dapat dilihat secara lebih sistematis dan komprehensifdengan berbagai pendekatan dan pertimbangan baik untuk kritik kualitas hadits –haditsnya maupun masalah nilai kandungan hadits – hadits tersebut. Bahkan

_____________15 Manna’ al Qattan, Pengantar Studi Ilmu Hadits , (Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2005

).h.153-155.16 Al Yasa’ Abubakar, Antara Setia dan Durhaka...,h.60.17 Wawancara Pada Septeber 2010 dengan butir pertanyaan no 6, 7 dan 8

Page 66: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Nuraini: Metode Analisis Hadis dalam Buku Antara Setia dan Durhaka…64

diakhir ( penutup ) tulisannya dalam buku Antara Setia dan Durhaka ini Al Yasa’Abubakar mengharapkan adanya pihak yang akan melanjutkan tulisan bukutersebut dengan penjelasan yang lebih rinci dan mendalam bagaimana pemahamanyang tepat, yang dianggap lurus terhadap hadits – hadits mengenai suami istri,yang tidak mengeksploitasi, yang cocok dengan kondisi dan kebutuhanmasyarakat muslim Indonesia, yang suami dan istrinya bekerja memenuhikebutuhan nafkah keluarga.18

E. KesimpulanDari analisis hadits yang telah penulis kemukakan diatas, penulis melihat

ada dua pendekatan yang dilakukan oleh Al Yasa’ Abubakar terhadap hadits –hadits tersebut. Pertama; terhadap hadits – hadits yang tidak jelas kualitasnya. AlYasa’ Abubakar langsung menyatakan bahwa kualitas hadits tersebut tidakdiketahui, bahkan jika kandungannya terlalu ekstrim dan tidak masuk akal sehat(seperti hadits diatas) Al Yasa’ Abubakar meragukan hadits tersebut apakah benar– benar berasal dari Rasulullah yang santun dan lembut.

Kedua; hadits – hadits yang jelas kualitasnya, tetapi mengandung matanyang secara lahir bertentangan dengan al – Qur’an, hadits, maupun akal sehat,maka Al Yasa’ Abubakar menganalisisnya secara terpisah untuk mendapatkanpemahaman yang tepat.

Menurut Al Yasa’ Abubakar, walaupun hadits – hadits tersebut tidak jelassumber dan kualitasnya. Namun, hadits – hadits tersebut sengaja diangkat untukmenjadi perbandingan terhadap karya – karya atau buku – buku populer yangdalam analisisnya cenderung merendahkan perempuan. Tujuan hadits – haditstersebut diangkat menurut Al yasa’ Abubakar untuk memberikan analisis –analisis baru yang akan membuka wawasan pembaca sehingga mampu berfikirkritis, logis dan sesuai dengan ajaran islam terutama al- Qur’an dan Hadits yangmaqbul baik sanad maupun matannya.

_____________18 Ibid.,h.82.

Page 67: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 65

DAFTAR PUSTAKA

Al Yasa’ Abubakar, Antara setia dan Durhaka : Ulasan tentang Hak danKewajiban, Banda Aceh : Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak,2008.

Hasjim Abbas, Kritik Matan Hadits, Yogyakarta : Teras, 2004

Moh. Anwar. Ilmu Musthalah Hadits, Surabaya : Al Ikhlas, 1981.

Manna’ al Qattan, Pengantar Studi Ilmu Hadits, Jakarta: Pustaka Al Kausar,2005.

M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahehan Sanad Hadits, Jakarta : Bulan Bintang,1995.

Salahuddin Ibn Ahmad al-Adlabi, Metodologi Kritik Matan Hadits, terj. H. M.Qodirun Nur, Ahmad Musyafiq, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2004.

Wawancara dengan Al Yasa Abubakar pada September 2010.

Page 68: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi66

KARAKTERISTIK SIFAT ZUHUD MENURUT HADIS NABI SAW.

Abd. WahidFakultas Ushuluddin dan Filsafat

Unversitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda AcehEmail: abdulwahidbinarsyad@gmail. com

ABSTRAKSeseorang yang disebut orang zuhud paling kurang ditandai oleh tiga

macam sifat antara lain: tidak terlalu gembira dengan apa yang telah diperolehnyadari benda duniawi, tidak terlalu sedih dengan apa yang hilang darinya; dan tidakdisibukkan oleh pencarian dan penikmatan dunia sehingga melalaikan sesuatuyang lebih utama di sisi Tuhannya. Sebagian orang mengira bahwa zuhud hanyasebatas meninggalkan harta, karena meninggalkan harta dan menampakkankepapaan merupakan hal yang mudah dilakukan oleh siapa saja yang ingindikatakan orang bahwa ia seorang yang zahid. Sebenarnya zuhud adalah adanyasikap keikhlasan dalam hati terhadap keterbatasan maupun kelebihan yangdimiliki. Zuhud juga mempunyai arti melawan hawa nafsu berupa godaan-godaanyang bersifat material. Hawa nafsu adalah mencakup semua keinginan jiwa yangbersifat duniawi, maka zuhud adalah menghilangkan sikap tersebut. Zuhud jugabukan hidup dalam keadaan papa dan sederhana yang disebabkan ketidak-mampuan seseorang untuk memperoleh kemewahan dan kekayaan, tetapi zuhudadalah meninggalkan kemewahan semata-mata karena ingin mencapai ridha Allahswt. Dengan kata lain, bukan dikatakan zuhud bagi orang yang miskin karenatidak sanggup mencari kehidupan yang lebih baik.

Kata Kunci: Zuhud, Hadis.

A. PendahuluanIslam mengajarkan bahwa kehidupan manusia mengalami dua periode atau

masa, yaitu masa hidup yang disebut dengan “dunia” dan masa hidup yangdisebut dengan “akhirat”. Kehidupan dunia bersifat sementara sedangkankehidupan akhirat bersifat kekal dan abadi untuk selama-lamanya. Di antara keduadimensi kehidupan tersebut, yang paling banyak digemari manusia adalahkehidupan dunia walaupun diyakini bahwa dunia ini tidak abadi dan akanditinggalkan. Sebaliknya kehidupan akhirat merupakan dimensi yang kurangmendapat perhatian oleh kebanyakan manusia karena mereka tidak mampuberadaptasi dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang seakan-akan tidak akanpernah ditinggalkan.

Dalam perkembangan kehidupan dewasa ini, pada satu sisi manusiadituntut untuk mencapai kesuksesan dalam memperoleh harta dan kekayaan yangsebanyak-banyaknya. Upaya tersebut kadangkala dilakukan melalui berbagai caratanpa memperdulikan nilai-nilai yang berlaku. Sangat sedikit orang yang maumemperhatikan apakah cara yang dilakukan dibenarkan oleh agama atausebaliknya. Kecenderungan ini merupakan salah satu dari indikasi kedangkalan

Page 69: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 67

iman dan dekadensi moral masyarakat era modern. Pada sisi lain, tidak sedikitmanusia yang mengalami kesulitan dalam memperoleh kebutuhan untukmempertahankan hidup diri sendiri maupun keluarganya. Dengan kata lain, akibatruntuhnya nilai-nilai keagamaan-sosial dalam masyarakat membentuk pola hidupmasyarakat cenderung bersifat individualis yang hanya mementingkan diri sendiridan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya. Kepincangan seperti inimembutuhkan penangkal dan solusi agar kehidupan yang bernilai religius dapatkembali terbina dalam masyarakat dewasa ini.

Islam mengajarkan berbagai sifat yang mulia kepada manusia dalammenata kehidupan yang aman tenteram serta menjunjung tinggi nilai-nilai relegiusyang mengarahkan manusia untuk saling menolong sesamanya, sehinggakepincangan dapat direduksi. Di antara sifat-sifat atau ajaran yang masih cukupvalid untuk dijadikan solusi masyarakat dewasa ini antara lain adalah sifat zuhudyang di dalamnya diajarkan kesederhanaan dalam kehidupan dan tidak hanyamementingkan aspek material dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran inilah yangakan dicoba kaji dalam makalah ini melalui pendekatan maudhu’iy dari haditsRasulullah saw. Diharapkan pembahasan ini menjadi bahan diskusi serta dapatdipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dijadikan bahan panutanmasyarakat luas.

B. Pengertian ZuhudSecara bahasa Zuhud merupakan lawan dari “berkeinginan” dan “rakus”.

Zuhud hanya terjadi terhadap hal-hal yang bersifat duniawi (material).1 Secaraistilah zuhud adalah: “kesadaran jiwa akan remeh dan hinanya dunia”.2Serendah-rendahnya derajat zuhud ialah tidak membiarkan diri terseret oleh duniake dalam perbuatan pembangkangan atau maksiat ataupun pelalaian ketaatan,sedangkan setinggi-tinggi derajat zuhud ialah tidak mengambil sesuatu dari duniasehingga benar-benar meyakini bahwa hal itu lebih disukai Allah daripadameninggalkannya. Di antara kedua derajat ini masih ada lagi banyak derajat yanglainnya.

Orang zuhud ditandai oleh tiga macam sifat yang terdapat pada dirinyaantara lain: tidak terlalu gembira dengan apa yang telah diperolehnya dari bendaduniawi, tidak terlalu sedih dengan apa yang hilang darinya; dan tidak disibukkanoleh pencarian dan penikmatan dunia sehingga melalaikan sesuatu yang lebihutama di sisi Tuhannya3

Sebagian orang mengira bahwa zuhud hanya sebatas meninggalkan harta,karena meninggalkan harta dan menampakkan kepapaan merupakan hal yangmudah dilakukan oleh siapa saja yang ingin dikatakan orang bahwa ia seorangyang zahid. Sebenarnya zuhud adalah adanya sikap keikhlasan dalam hati

_____________1Ibn al-Manzur, Lisanul Arab, juz 3, (Beirut: Dar al-Ma’rif al-Ilmiyah, t.t.), hal. 198.2Abdullah ibn Alwi al-Haddad, Risalah al-Muawanah wa al-Mudhakarah li al-Raghibin

min al-Mukminin Fi Suluk al-Thariq al-Akhirah, terj. M. Baqir, (Bandung: Mizan, 1996, hal. 259.٣Ibid., hal. 260.

Page 70: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi68

terhadap keterbatasan maupun kelebihan yang dimiliki.4 Zuhud juga mempunyaiarti melawan hawa nafsu berupa godaan-godaan yang bersifat material. Hawanafsu adalah mencakup semua keinginan jiwa yang bersifat duniawi, maka zuhudadalah menghilangkan sikap tersebut. Zuhud juga bukan hidup dalam keadaanpapa dan sederhana yang disebabkan ketidak-mampuan seseorang untukmemperoleh kemewahan dan kekayaan, tetapi zuhud adalah meninggalkankemewahan semata-mata karena ingin mencapai ridha Allah swt. Dengan katalain, bukan dikatakan zuhud bagi orang yang miskin karena tidak sanggupmencari kehidupan yang lebih baik.

Dalam tinjauan al-Qur'an, makna zuhud dapat dipahami dari satu-satunyaayat yang di dalamnya terkandung lafaz zuhud yaitu:

وشروه بثمن خبس دراهم معدودة وكانوا فيه من الزاهدين 5

Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa zuhud menurut al-Qur'anmempunyai makna “tidak berkeinginan” terhadap harta. Pemahaman ini didukungoleh ayat-ayat lainnya yang menganjurkan agar manusia berhati-hati terhadapharta benda, serta kesenangan dunia lainnya.

Dalam tinjauan hadits, zuhud dapat dipahami dari beberapa hadits berikut:

لـــب هـــو أال يغ: ســـئل رســـول هللا ملسو هيلع هللا ىلص عـــن الزهـــد ىف الـــدنيا فقـــال: عـــن الزهـــرى رض قـــال٦.احلالل شكره، وال احلرام صربه

Artinya: Dari al-Zuhri r.ddda. ia berkata: Rasulullah saw. Ditanya tentang zuhuddi dunia, maka beliau menjawab: zuhud adalah “hendaknya mensyukurirezeki yang halal dan menjauhkan diri dengan penuh kesabaran darisesuatu yang haram.

Hadits di atas, setelah penulis mencoba mentakhrijkannya ternyata tidakditemui dalam kitab-kitab hadits yang utama. Namun demikian, penulis menilaipenggunaan hadits tersebut masih dapat dibolehkan karena tidak berhubunganlangsung dengan masalah aqidah dan hukum syar’iy, tetapi sekedar pemahamanma’na dari suatu ungkapan dalam hal ini lafaz “zuhud”.

Hadits di atas, secara lebih lengkap terdapat dalam kitab al-Zuhdu wa al-Shifah karya Abu Sa’id seperti berikut:

وحدثنا ابن أيب الدنيا قال حدثنا أبو حذيفة الفزاري يعين عبد هللا بن مروان بن معاوية قال حدثنا سفيان بن عيينة قال قالوا للزهري ما الزهد قال من مل يغلب احلرام صربه ومل

صرب عن احلرام والشكر على احلالل وفيه قول رابع عن يونس مينع احلالل شكره معناه ال7.بن ميسرة بن حلبس

_____________٤Muhammad Jamaluddin al-Qasimiy al-Dimasyqy, Mau‘izhatul Mu’minin min Ihya

Ulum al-Din, Juz I, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), Hal. 364.5 Q. S. Yusuf: 20.6Abdullah Ali al-Kabir dkk, Faharis Lisan al-Arab Li Ibn Manzhur, juz I, hal. 322.7Ahmad ibn Muhammad ibn Ziyad ibn Basyar ibn Dirham Abu Sa’id, Al-Zuhdu wa al-

Shifah, (Thantha: Dar al-Shahabah li al-Turats, 1408), Juz I, hal. 19

Page 71: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 69

Artinya: Ibnu Abu Dunya menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Khuzaifahal-Fazariy yakni Abdullah ibn Marwan ibn Mu’awiyah berkata: Sufyanibn Uyainah berkata: Orang-orang bertanya kepada al-Zuhri apakah yangdimaksud dengan zuhud? Al-Zuhri menjawab “Membenci yang haramdengan cara sabar terhadapnya dan tidak menolak yang halal yangdiikuti dengan mensyukurinya. Maknanya adalah: Shabar dari hal-halyang diharamkan dan syukur terhadap hal-hal halal yang diperolehnya.Di dalamnya terdapat perkataan Rabi’ dari Yunus ibn Maisarah ibnHalabs.

Dengan sifat zuhud ini, dapat mengarahkan manusia untuk menghindarihal-hal yang haram maupun yang syubhat dan hanya menerima hal-hal yangsudah jelas kehalalannya sehingga menentramkan hati dan pikiran yangmelaksanakannya. Kesabaran seseorang untuk menahan diri dari hal-hal yangharam serta mensyukuri berbagai kenikmatan yang halal merupakan amalkebaikan yang perlu dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hadits yang lain, juga terdapat makna Zuhud seperti hadits berikut:

دمحم بـن املبـارك حـدثنا عمـرو بـن واقـد حـدثنا يـونس حدثنا عبد هللا بن عبـد الـرمحن أخـرببن حلبس عن أيب إدريس اخلوالين عن أيب ذر عن النيب ملسو هيلع هللا ىلص قال الزهادة يف الـدنيا ليـست

ا يف يـديك أوثـق ممـا بتحرمي احلالل وال إضاعة املال ولكن الزهادة يف الدنيا أن ال تكون مبـــا أبقيــت ــا أرغــب فيهــا لــو أ يف يــدي هللا وأن تكــون يف ثــواب املــصيبة إذا أنــت أصــبت

.لك٨

Artinya: Abdullah ibn Abdurrahman menceritakan kepada kami, Muhammad ibnMubarak menceritakan kepada kami, Amr ibn Waqid menceritakankepada kami, Yunus ibn Halbas dari Abu Idris al-Khaulany dari AbuDzar dari Nabi saw. Bersabda: Zuhud di dunia bukan berartimengharamkan yang halal, bukan juga menghilangkan harta, akan tetapizuhud di dunia adalah hendaknya janganlah engkau lebih meyakini apayang engkau miliki daripada yang dimiliki Allah, dan hendaklah ketikatertimpa musibah menerima dengan senang walaupun memberikan kesanyang memberatkan dirimu.

Dari hadits di atas, dapat juga dipahami bahwa zuhud adalah merasasesuatu yang dimiliki oleh Allah lebih diyakini dibandingkan yang dimiliki olehdirinya, dan rela menerima hal-hal yang tidak menyenangkan hati. Di samping itu,zuhud juga mempunyai tingkatan-tingkatannya, hal ini sebagaimana dijelaskanoleh Abu Sa’id sebagai berikut:

سة واحملاسنة واحملادثة واملعاشرة وأول الزهد الزهد يف احلرام ومن الزهد أيضا الزهد يف الرمث الزهد يف املباح وأعلى مراتب الزهد أن تزهد يف الفضول والفضول كل ما لك عنه غىن _____________

8Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah, Bab Ma Ja’a fi al-Zihadah fi al-Dunya,No. Hadits 2262.

Page 72: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi70

إليه أو ما ال د يف كل شيء إال فيما التابعني هللا أو فيما ندبك إليه مما يقربكفكأنك تزهبد منه وكل ما كان سوى ذلك فهو من الفضول وهو ترك ما ال يعين وقال قوم النار

9.كهذه األشياء وإن كان حيبها ويريدها إذا تركها جماهدا لنفسه صابرا عنها إنه زاهد

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa zuhud itu mempunyaitingkatan-tingkatan. Semakin berat zuhud untuk dilaksanakan maka semakintinggi tingkatan yang diperoleh sehingga pahalanya pun akan semakin berlimpahserta akan menimbulkan ketenangan dalam jiwa pelakunya. Dalam penjelasan diatas, juga dapat dipahami bahwa zuhud diperoleh oleh seseorang sebagai suatuijtihad (usaha yang keras) serta perjuangan yang berat. Dengan demikian,bukanlah dikatakan zuhud, apabila seseorang menempuhnya jalan zuhud tersebutdengan jalan yang mudah dan tanpa usaha yang berat dan melelahkan. Karena itu,orang yang miskin tidak dapat dikatakan zuhud bila kemiskinan tersebut bukansuatu pola hidup yang ia terapkan secara bertahap, apalagi ia keadaan miskintersebut ia jalani dengan tidak ikhlas atau secara terpaksa. Namun demikian, orangfaqir atau miskin masih dapat dikatakan zuhud, jika ia menerima secara ikhlaskeadaan tersebut serta tetap berusaha untuk memperoleh kehidupan yang lebihbaik dengan niat dapat memanfaatkan kepada jalan yang diridhai oleh Allah.

C. Asal Usul Sifat ZuhudAjaran zuhud merupakan ajaran Islam yang telah dibicarakan oleh para

ulama sejak masa awal Islam hingga masa sekarang. Pada dasarnya ajaran zuhudini merupakan ajaran yang telah ada pada masa Rasulullah saw., walaupun belumpopuler penyebutannya dalam istilah zuhud. Rasulullah merupakan orang yangpaling zuhud, kendatipun beliau merupakan orang yang sangat tinggi derajatnya.Dengan perkataan lain, Rasulullah bukan tidak mampu meminta kepada Allahsupaya kehidupannya menjadi serba mewah dan mencukupi semua kebutuhan.Akan tetapi Rasulullah justru menjadi lebih tinggi derajatnya dengan mengikutipola hidup sederhana dan serba kekurangan. Profil Rasulullah ini, menjadi ajaranyang paling pokok tentang sifat zuhud yang diikuti oleh para shahabat setelahbeliau.

Sifat zuhud yang dipraktekkan oleh Rasulullah yang diikuti oleh parasahabat menjadi cikal bakal munculnya ajaran sufi (tasawwuf) yang berkembangdalam masyarakat Islam. Sifat zuhud tersebut merupakan sikap yangmenggabarkan kehidupan yang penuh nuansa sufi dan paling mendasar dalamtasawuf. Sehari-hari Rasulullah selalu hidup sederhana dan apa adanya, disamping beliau menghabiskan waktunya untuk beribadah dan berjihad dalammendekati Tuhannya. Tradisi serupa diwarisi oleh keluarga beliau (ahl al-bayt),yakni Ali ra. Dan Fatimah ra. beserta anak-anaknya. Hampir semua penulissepakat dalam sejarah hidup Rasulullah didapati suatu kondisi kehidupan yangpenuh dengan kesederhanaan, kesahajaan, dan keterbatasan aspek duniawi dalam

_____________9Abu Sa’id, Al-Zuhdu wa al-Shifah, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.t.), hal. 39.

Page 73: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 71

rumah tangganya sehari-hari. Itulah fakta tertulis dalam sejarah kehidupan Nabidan keluarganya.10

Muhammad Saw. adalah yang pertama-tama memberikan contohkesederhanaan (zuhud dan fakir) yang menjadi sikap utama sufi.11 Banyak sekalihadits-hadits Rasulullah yang menggambarkan kehidupan beliau yang serbasederhana, fakir serta zuhud terhadap berbagai kelezatan dunia. Di antara hadits-hadits tersebut adalah:

عائشة قالت حدثنا عبد هللا بن أيب شيبة حدثنا أبو أسامة حدثنا هشام عن أبيه عنكله ذو كبد إال شطر شعري يف رف يل تويف رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص وما يف بييت من شيء

12.فأكلت منه حىت طال علي فكلته ففين

Artinya: Abdullah ibn Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Abu Usamahmenceritakan kepada kami Hisyam menceritakan kepada kami dariayahnya dari Aisyah ra., ia berkata: “Pada waktu Rasulullah saw.Wafat, di rumah saya tidak ada sesuatu yang bisa dimakan, kecualisedikit tepung gandum yang terletak di atas rak, itupun sisa dari yangtelah saya makan, sehingga setelah lama saya takar-takar maka habislahtepung itu.

Hadits di atas merupakan cerminan kehidupan Nabi yang penuhkesederhanaan dari segi penyediaan makanan. Begitu juga dalam segi-segi yanglain, Rasulullah tidak pernah memberikan keteladanan yang menjurus kepadakemewahan, berlebih-lebihan dan lain-lain. Dalam sejarah juga dikatakan, bahwaRasululah tidak mempunyai rumah sebagaimana layaknya rumah yang kita milikipada masa sekarang. Dari segi pakaian, Rasulullah tidak memiliki pakaian yangberpasang-pasang sebagaimana kehidupan modern yang mempraktekkankemewahan dengan memiliki berbagai jenis pakaian dan dalam jumlah yangbanyak. Demikian gambaran secara umum kehidupan zuhud Rasulullah yangpatut diteladani oleh umat Islam hingga sekarang.

Pada masa selanjutnya, para shahabat utama Rasulullah mengikuti jejakbeliau dalam mempraktekkan kehidupan yang sederhana dan penuh dengan nilai-nilai kezuhudan. Dalam riwayat para sahabat kita ketahui bahwa perilakukehidupan zuhud sangat kental dengan diri para sahabat terkemuka, seperti AbuBakar yang mengenakan bajunya hanya dengan peniti, sehingga dikenal sebagai“si dua peniti”. Umar walau menjadi khalifah, hanya hidup dari roti dan minyakzaitun. Pakaiannya yang tidak seberapa banyak, sebagian ada yang bertambal 12tempat. Utsman bin Affan berpakaian yang sama dengan para pembantunya,

_____________10 Ali Syariati, Fatimah dan Karakteristik Wanita Muslimah, (Yogyakarta: Shalahuddin

Press, 1990.11 Muhammad Solikhin, Tasawuf Aktual Menuju Insan kamil, (Semarang: Pustaka Nun,

2004), hal. 48.12 Shahih Bukhari, Kitab Faradha Khams, Bab Nafaqah Nisa’ al-Nabi Ba'da Wafatihi, No.

Hadits 2866, Shahih Muslim, Kitab al-Zuhd wa al-Raqa’iq, No. Hadits 5281, Sunan Turmuzi,Kitab Shifat Qiyamat wa al-Raqaiq, No. Hadits 2391, Sunan Ibnu Majah, Kitab al-Ath’imah, BabKhabzusy Sya’ir, No. Hadits 3336. Sunan Ahmad ibn Hanbal, Kitab Baqy al-Musnad al-Anshar,Bab Saidah ‘Aisyah, No. Hadits 23626.

Page 74: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi72

walaupun ia seorang yang kaya raya. Bahkan suatu hari, saat sudah menjadikhalifah, ia mencari kayu bakar sendiri ke kebunnya. Demikian pula sahabat Alira., yang hanya memiliki sebuah gubuk kecil untuk tempat tinggal.

Begitu juga para shahabat lainnya, kebanyakan mereka mengikuti polahidup Rasulullah dan shahabat Khulafaurrasyidin dalam berbagi aspek kehidupanmereka. Pola hidup sederhana tersebut selanjutnya dijadikan model hidupsederhana oleh para ulama terutama kalangan sufi yang akhirnya diikuti oleh paramuridnya sehingga muncullah berbagai tarekat sufi di berbagai tempat. Namundemikian, sifat zuhud ini bukan berarti hanya diperuntukkan bagi mereka yanghidupnya miskin serta mereka yang menyatakan dirinya sebagai ahli sufi. Polahidup demikian, bagi orang yang mempunyai harta yang banyak menjadikannyauntuk mempergunakan hartanya kepada jalan yang diridhai Allah. Demikian bagikalangan masyarakat umum, kehidupan zuhud menjadikannya rendah hati, salingmencintai sesama, suka memberi baik materi maupun non materi dan akhirnyamembawa kehidupan yang harmonis, aman dan tentram.

D. Urgensi Zuhud dalam KehidupanZuhud merupakan salah satu ajaran Islam yang secara umum mengarahkan

manusia untuk tidak berlebih-lebihan mementingkan dunia dalam kehidupannyajuga tidak melupakan aspek-aspek keakhiratan sama sekali. Lebih jauh, Islamjustru mengajarkan manusia untuk hidup seimbang antara dunia dan akhirat,bahkan untuk lebih mementingkan akhirat karena akhirat bersifat abadi. Sifat-sifatyang dapat memberikan manusia hidup nyaman dan tenteram antara lain bersikaptidak materialis, sehingga seseorang tidak mudah terpengaruh oleh keadaansekelilingnya untuk mengikuti gaya hidup yang semata-mata mementingkanmateri saja. Dengan sikap zuhud ini, seseorang yang merasa cukup dan puasdengan hasil maksimal yang telah ia usahakan dengan tidak mengabaikanintrospeksi terhadap kekurangan yang ia miliki. Sebaliknya bagi orang yang tidakmampu mengendalikan diri dengan hasil minim dari usaha maksimal yang telahdilakukan akan terjerumus kepada hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agamaseperti ingin merampas milik orang lain dengan cara apapun atau berusahamerusaknya. Oleh karena itu, sikap zuhud sangat penting diperkenalkan danditerapkan kepada segenap lapisan masyarakat dewasa ini sebagai salah satupenangkal terjadilnya berbagai macam kejahatan yang berlatar belakang materialsehingga dapat menciptakan kehidupan yang aman dan damai.

Di antara sebab yang harus dipertimbangkan oleh manusia untuk tidakmenjadikan kehidupan dunia sebagai satu-satunya tujuan hidup, adalah sifat-sifatrelativitas yang dimiliki oleh dunia ini sebagaimana tergambar dalam pembahasanberikut ini:

1. Relativitas KehidupanSalah satu persoalan penting yang sering menjadikan manusia lupa

terhadap nilai-nilai keagamaan serta cenderung egois dan materialis adalahkecintaan yang berlebihan terhadap harta benda. Walaupun kadangkala tidakjarang kita temukan individu yang mampu mengendalikan hawa nafsu denganharta yang dimiliki sehingga ia disenangi oleh masyarakat sekelilingnya.Alangkah tinggi nilai perbuatan tersebut jika diikuti dengan niat yang ikhlas tanpamengharap balasan dan niat-niat yang tidak dibenarkan oleh agama. Selain

Page 75: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 73

kelemahan-kelemahan tersebut, harta juga akan berpisah dengan si pemiliknyaketika pemiliknya pergi meninggalkan dunia ini. Perpisahan antara harta denganpemiliknya ini menandakan bahwa antara material dengan manusia tidak dapatmelakukan interaksi secara terus menerus, karena keterbatasan harta untukmerubah bentuk yang sesuai dengan perubahan bentuk manusia itu sendiri. Alamkubur tentu bukan alam material, sehingga sekaya apapun seseorang di duniatidak akan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi siksaan kubur apabila iatermasuk orang yang banyak berbuat kesalahan.

Rasulullah saw. Bersabda:

ن حـدثنا عبـد هللا بـن أيب بكـر بـن عمـرو بـن حـزم مسـع أنـس حـدثنا احلميـدي حـدثنا سـفيابن مالك يقول قـال رسـول هللا ملسو هيلع هللا ىلص يتبـع امليـت ثالثـة فريجـع اثنـان ويبقـى معـه واحـد يتبعـه

13.أهله وماله وعمله فريجع أهله وماله ويبقى عمله

Artinya: Al-Humaidy menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepadakami, Abdullah ibn Abu Bakar ibn ‘Amr ibn Hazm menceritakan kepadakami bahwa ia mendengar Anas ibn Malik mengatakan: Rasulululahsaw. Bersabda: Ada tiga hal yang menyertai kepergian jenazah, yaitukeluarga, harta dan amalnya. Dua di antaranya akan kembali, hanyasatu yang tetap menyertainya. Keluarga dan hartanya akan kembalisedangkan yang tetap adalah amalnya.

Hadits ini mengarahkan manusia untuk mengutamakan amal shalehdibandingkan dua hal lain, harta dan keluarga. Hal ini dikarenakan amal shalehmemberikan pengaruh yang besar bagi seseorang baik ia masih hidup maupunyang telah meninggal. Orang yang amalan shalehnya lebih banyak akanmendapatkan kenyamanan di akhirat, sedangkan harta dan keluarga hanya mampumemberikan manfaat kepada manusia ketika ia masih hidup. Setelah seseorangmengalami mati, tidak satupun aspek yang dapat membantunya kecuali hanyaamal shaleh yang mampu menolong dan membebaskan manusia dari siksaan dialam kubur maupun di akhirat.

2. Konsep Islam tentang Akhirat Lebih Utama daripada DuniaIslam mengajarkan umatnya bahwa bagaimanapun kemajuan yang

dipelopori oleh manusia dengan berbagai penemuan maupun kecanggihanteknologi yang dicapai, tidak akan dapat menggeser kehebatan alam akhirat yangmerupakan tujuan akhir kehidupan manusia. Betapapun manusia mengklaimbahwa ia mampu menciptakan berbagai kemajuan, namun sebenarnya Allahlahyang sebenarnya yang Maha Pencipta, termasuk Pencipta manusia itu sendiri.Dengan demikian, sangatlah tepat apabila Islam mengajarkan bahwabagaimanapun akhirat lebih baik dan lebih tinggi nilainya dibandingkan dunia.

_____________١٣Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Kitab Riqaq, Bab Sakratul Maut, No. Hadits 6033,

Imam Muslim, Shahih Muslim: Kitab Zuhud wa al-Raqa’iq, No. Hadits 5260, Imam Turmuzi,Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah Bab Ma Ja’a Mitsl Ibn Adam wa Ahluhu waWaladuhu wa Maluhu wa ‘Amaluhu, No. Hadits 2301, Imam Nasa’i,Sunan al-Nasa’i, Kitab al-Jana’iz Bab Nahy ‘an Saby al-Amwat, Hadits No. 1911, Imam Ahmad ibn Hanbal, MusnadAhmad, Kitab Baqi al-Musnad al-Mukatstsirin, Bab Musnad Ahmad ibn Malik, No. Hadits 11637.

Page 76: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi74

Perbandingan antara dunia dan akhirat merupakan perbandingan yang sangat tidakseimbang, karena akhirat jauh lebih baik daripada akhirat. Di antara hadits-haditsyang mengarahkan kepada pemahaman seperti itu adalah:

حـدثنا عبــد هللا بــن مـسلمة بــن قعنــب حـدثنا ســليمان يعــين ابـن بــالل عــن جعفـر عــن أبيــه لسوق داخال من بعض العالية والناس كنفته عن جابر بن عبد هللا أن رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص مر

ذنـه مث قـال أيكـم حيـب أن هذالـه بـدرهم فقـالوا مـا فمر جبدي أسـك ميـت فتناولـه فأخـذ حنب أنه لنا بشيء وما نصنع به قال أحتبون أنه لكم قالوا وهللا لو كان حيـا كـان عيبـا فيـه

١٤.ألنه أسك فكيف وهو ميت فقال فوهللا للدنيا أهون على هللا من هذا عليكم

Artinya: Abdullah ibn Maslamah ibn Qa’nab menceritakan kepada kami,Sulaiman yaitu Ibn Bilal menceritakan kepada kami, dari Ja’far, dariAyahnya dari Jabir ibn ‘Abdullah, ia berkata: Rasulullah saw. berjalan-jalan di pasar dikelilingi oleh para shahabat, kemudian beliau melewatibangkai seekor anak kambing yang telinganya kecil dan beliaumengangkat telinganya, seraya bertanya: “Siapakah di antara kalian yangsuka membeli bangkai ini dengan harta satu dirham? Mereka menjawab:“Tidak ada yang mau dan buat apakah bangkai itu?”. Beliau bertanyalagi: Apakah kalian suka apabila bangkai itu diberikan kepada kalian?Mereka menjawab: Demi Allah, andaikan binatang itu masih hidup, itupun cacat apalagi ia sudah mati”. Beliau bersabda: “Demi Allah, duniaitu lebih hina dalam pandangan Allah, melebihi hinanya bangkai itumenurut pandanganmu”.

Karena kebodohannya, sangat sedikit manusia yang menyadari bahwaperbandingan antara dunia dan akhirat jauh lebih baik akhirat. Salah satukelemahan yang sangat mendasar daripada dunia ini adalah bersifat sementara.Artinya sehebat-hebatnya kemajuan dunia dengan berbagai penemuan teknologimaupun berbagai aspek lainnya, namun tidak dapat mengalahkan kehebatannegeri akhirat. Ketidak-sadaran manusia tentang kelebihan akhirat dibandingkandunia, karena faktor keimanan manusia itu sendiri dan bukan faktor rendahnyailmu pengetahuan tentang hal itu. Implikasi daripada kelemahan iman manusiatersebut antara lain, sebagian besar manusia menjalani hidupnya di dunia iniseakan-akan tidak pernah akan meninggalkannya. Di samping itu, pola hidupmewah serta jauh dari nilai-nilai relegius merupakan wujud nyata bahwa manusiatidak menyadari kekurangan dunia dan kelebihan akhirat.

3. Tujuan Penciptaan Dunia Bukan Tempat Bersenang-SenangAllah menjadikan dunia ini sebagai tempat untuk beribadah bagi manusia,

dan bukan tempat untuk memperoleh kesenangan semata-mata. Dengan demikian,orang mukmin tidak semestinya menghabiskan waktunya hanya untukmemperoleh kesenangan material, karena tujuan hakiki yang hendak dicapai_____________

14Imam Muslim, Shahih Muslim, Kitab al-Zuh wa al-Raqa’iq, Hadits No. 5257.

Page 77: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 75

adalah kehidupan alam akhirat. Namun demikian, bukan berarti umat Islamdilarang untuk mencari rezeki yang dibutuhkan bagi kelanjutan hidup mereka,tetapi harus tetap menjaga kewajiban dan batasan-batasan yang telah ditetapkanoleh Allah swt. Di antara hadits-hadits yang memotivasi umat Islam untuk tidakterlalu mengejar kemewahan material adalah:

حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا عبد العزيز يعين الدراوردي عن العالء عن أبيه عـن أيب هريـرة 15.ملسو هيلع هللا ىلص الدنيا سجن املؤمن وجنة الكافرقال قال رسول هللا

Artinya: Qutaibah ibn Sa’id menceritakan kepada kami, Abdul Aziz menceritakankepada kami, dari al-Ala’ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. Ia berkata:Rasulullah saw. Bersabda: Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmindan surga bagi orang kafir.

Hadits di atas, melalui pendekatan majazi Rasulullah mengibaratkan duniaini seperti penjara bagi orang mukmin. Dengan kata lain, fokus utama orangberiman dalam menjalankan kehidupan untuk tujuan jangka panjang yaitukehidupan akhirat yang abadi. Hadits ini mengajarkan umat Islam untuk tidakterlalu mementingkan kemewahan dunia yang dapat mendorong manusia untukmelakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain. Ajaran hadits di atasbukan berarti ummat Islam harus memenjarakan dirinya untuk tidak berbuatsesuatu yang menguntungkan semua umat manusia, namun hal itu bukan tujuanakhir dari sebuah kehidupan.

4. Dunia Memiliki Masa yang SingkatDari segi waktu, masa kehidupan dunia juga sangat singkat dibandingkan

masa di akhirat. Hal ini sulit dipahami karena pada umumnya pemahamanterhadap gambaran kehidupan akhirat merupakan pemahaman yang bersifatspiritual, sehingga sangat sedikit orang yang mau menerima hal tersebut.Relativitas yang dimiliki dunia ini, sebenarnya suatu modal bagi umat manusiauntuk mempergunakannya sebaik mungkin untuk memperoleh keuntungan besardi akhirat kelak. Dengan kata lain, ibarat seorang anak kecil yang mempergunakanmasa kecilnya untuk belajar dengan baik dan tekun, maka kelak di waktu iadewasa akan memperoleh kesuksesan dalam hidupnya. Begitu juga yang dialamioleh semua orang yang diberi kesempatan hidup dalam waktu yang bervariasi didunia ini untuk sebaik mungkin mempergunakannya untuk beribadah kepadaAllah dan di akhirat akan memetik hasil ibadah tersebut. Ibarat anak-anak yangtidak semua berhasil meraih prestasi yang menggembirakan, maka demikian jugahalnya tidak semua manusia mampu meraih prestasi yang gemilang dalamamalannya di dunia, sehingga Allah menciptakan syurga dan neraka sebagaibalasan dari semua amalan manusia sewaktu berada di dunia. Karena ituRasulullah memerintahkan umatnya untuk mempergunakan masa di dunia inidengan sebaik-baiknya melalui sabdanya berikut ini:

_____________١٥Shahih Muslim, Kitab al-Zuhd wa al-Raqa’iq, No. hadits 5256, Sunan Turmuzi, Kitab

al-Zuhd ‘an Rasulillah, Bab Ma Ja’a anna al-Dunya Sijnul Mukmin wa Jannatul Kafir, No. Hadits2246, Sunan Ibn Majah, Kitab al-Zuhd, Bab Mitsl al-Dunya, No. Hadits, 4103, Musnad ImamAhmad, Kitab Baqy al-Musnad al-Mukatstsirin Bab Baqy al-Musnad al-Sabiq, No. hadits 7939.

Page 78: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi76

حـــدثنا علـــي بـــن عبـــد هللا حـــدثنا دمحم بـــن عبـــد الـــرمحن أبـــو املنـــذر الطفـــاوي عـــن ســـليمان األعمــش قــال حــدثين جماهــد عــن عبــد هللا بــن عمــر رضــي هللا عنهمــا قــال أخــذ رســول هللا

يا كأنـــك غريـــب أو عـــابر ســـبيل وكـــان ابـــن عمـــر يقـــول إذا ملسو هيلع هللا ىلص مبنكـــيب فقـــال كـــن يف الـــدنأمسيت فال تنتظر الصباح وإذا أصبحت فال تنتظر املساء وخذ من صحتك ملرضك ومن

16.حياتك ملوتك

Artinya: Ali ibn Abdullah menceritakan kepada kami, Muhammad ibnAbdurrahman Abu al-Munzir al-Thafawiy menceritakan kepada kami,dari Sulaiman al-‘Amasy ia berkata: Mujahid menceritakan kepada sayadari Abdullah ibn Umar ra. Ia berkata: Rasulullah memegang keduabahuku, seraya bersabda: “Kamu berada di dunia ini, bagaikan orangasing atau orang yang merantau.” Ibn Umar ra. Berkata: “Apabila kamuberada pada waktu sore, maka jangan menunggu waktu pagi, dan apabilakamu berada pada waktu pagi, maka jangan menunggu waktu sore.Gunakanlah waktu sehatmu untuk menghadapi waktu sakitmu, dangunakanlah waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.

Hadits di atas, memberikan ajaran kepada orang mukmin bahwakehidupan dunia bersifat sementara. Hadits tersebut juga menggunakanpendekatan majazi yaitu dengan mengibaratkan kehidupan dunia ini seperti orangyang sedang merantau. Dengan perumpamaan tersebut Rasulullah mengarahkanmanusia untuk tidak terlalu besar waktu digunakan untuk memikirkan persoalankeduniaan sehingga dapat mengurangi waktu untuk memikirkan akhirat. Hal initidak mudah untuk dipratekkan, karena manusia mempunyai hawa nafsu yangmenyenangi hal-hal yang bersifat material. Karena sukarnya melaksanakansebagaimana dikatakan dalam hadits tersebut, maka wajarlah Allah memberikanbalasan yang sesuai dengan amalan seseorang di dunia ini.

5. Dunia dapat Mempesonakan ManusiaHal lain yang perlu dipertimbangkan oleh orang mukmin untuk

mengimplementasikan zuhud dalam kehidupannya adalah bahwa alam dunia inidapat membuat manusia lalai dan terpesona oleh gemerlapnya dunia tersebut. Haltersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

_____________١٦Shahih Bukhari, Kitab al-Riqaq, Bab Qawl al-Nabiy Kun fi al-Dunya Kaannaka Gharib

aw ‘Abir al-Sabil, Hadits No. 5937, Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah Bab Ma Ja’a fiKatsr al-Amal, Hadits No. 2255, Sunan Ibn Majah, Kitab al-Zuhd Bab Matsl al-Dunya, HaditsNo. 4104, Musnad Imam Ahmad, Kitab Musnad al-Mukatstsirin Min al-Shahabat, Bab ‘Abdullahibn ‘Umr ibn Khathab, Hadits No. 4534.

Page 79: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 77

ران بن موسى الليثي حـدثنا محـاد بـن زيـد حـدثنا علـي بـن زيـد بـن جـدعان عـن حدثنا عمأيب نــضرة عــن أيب ســعيد أن رســول هللا ملسو هيلع هللا ىلص قــام خطيبــا فكــان فيمــا قــال إن الــدنيا خــضرة

١٧. حلوة وإن هللا مستخلفكم فيها فناظر كيف تعملون أال فاتقوا الدنيا واتقوا النساءArtinya: ‘Imran ibn Musa al-Laits menceritakan kepada kami, Himad ibn Zaid

menceritakan kepada kami, Ali ibn Zaid ibn Jid’an menceritakankepada kami, dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah saw.Bersabda: “Sesungguhnya dunia ini indah dan mempesonakan, dansesungguhnya Allah menyerahkannya kepada kalian. Kemudian Allahakan melihat bagaimana kalian berbuat atas dunia ini. Maka berhati-hatilah dalam urusan dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita.

Hadits di atas memberikan arahan kepada kita untuk berhati-hati terhadapfenomena dunia yang dapat menjerumuskan manusia kepada berbuat kemaksiatanjika tidak diimbangi oleh keimanan yang memadai. Dalam hadits tersebut jugadikatakan bahwa persoalan dunia diserahkan kepada manusia itu sendiri, untukmenjalaninya dan dapat mempergunakan kemajuan dunia tersebut kepada hal-halyang positif dan bermanfaat bagi kehidupan manusia secara menyeluruh. Dalamhal ini manusia ditantang dengan berbagai tantangan yang bersifat material. Orangyang mempunyai harta banyak akan memperoleh kesempatan beramal lebih besarjika ia mampu mengutamakan harta itu kepada kebaikan, sebaliknya bagi orangyang tidak mampu untuk itu, malah harta dapat menyebabkan pemiliknya celaka.Namun demikian, orang yang tidak mempunyai harta banyak tentu kesempatanuntuk beramal lebih sedikit. Karena itu, sangatlah tepat jika dalam hadits tersebutmanusia diperingatkan untuk berhati-hati menghadapi dunia ini.

6. Harta Merupakan Cobaan

حدثنا أمحد بن منيع حدثنا احلسن بن سوار حدثنا ليث بن سعد عن معاوية بن صاحل أن عبد الرمحن بن جبري بن نفري حدثه عن أبيه عن كعب بن عياض قال مسعت النيب

18.ملسو هيلع هللا ىلص يقول إن لكل أمة فتنة وفتنة أميت املال

Artinya: Ahmad ibn ibn Muni’ menceritakan kepada kami, al-Hasan ibn Suwarmenceritakan kepada kami Laits ibn Sa’ad menceritakan kepada kamidari Mu’awiyah ibn Shalih bahwa Abdurrahman ibn Jabir ibn Nufairmenceritakan kepadanya dari ayahnya dari Ka’ab ibn Iyadh, ia berkata:Aku mendengan Rasulullah saw. Bersabda: Bagi setiap umatmempunyai fitnah, dan fitnah bagi umatku adalah harta kekayaan.

_____________17Imam Muslim, Shahih Muslim, No. Hadits 4925, Imam Ibn Majah, Sunan Ibnu Majah

No. Hadits 3990.18Imam Turmuzi, Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah, Bab Ma Ja’a anna fitnah

hazihi ummah fi al-mal, No. Hadits 2258.

Page 80: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi78

Dalam hadits di atas dikatakan bahwa harta merupakan fitnah bagi umatIslam dalam kehidupan duniawinya. Fitnah yang dimaksud dalam konteks iniadalah bermakna cobaan. Semakin banyak harta yang dimiliki oleh seseorang,maka semakin besar dan berat pula cobaan yang dipikulnya. Sebaliknya bagimereka yang hanya memiliki sedikit harta maka ia hanya memiliki sedikit bebanatau lebih kecil cobaan yang harus ia pikul. Rasulullah SAW mengajarkan polahidup yang sederhana, dengan mengutamakan beribadah kepada Allah dalamkehidupan seseorang bukan mengutamakan mencari harta. Kendati demikianbukan berarti mengumpulkan harta yang banyak hukumnya haram, asalkandengan jalan yang halal dan tidak hanya mengutamakan untuk memenuhikehidupan pribadi, tetapi juga memperhatikan kehidupan masyarakat sekitarnyadengan mendermakan sebahagian harta yang ia peroleh dari usaha dan kerjakerasnya.

E. Beberapa Kelebihan dari Sifat ZuhudZuhud merupakan sikap yang mudah dipahami tetapi sukar dipraktekkan

dengan praktek yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun bagi orangyang sanggup melakukannya akan memperoleh kehidupan yang sejahtera di duniadan akhirat. Di antara fadhilah bagi orang yang sanggup mempraktekkan zuhuddengan sebenarnya dalam kehidupan, antara lain:

1. Dicintai Oleh Allah dan ManusiaSikap zuhud terhadap harta dan kemewahan dunia, akan membawa

manusia untuk lebih mendahulukan berbuat baik terhadap sesama sehinggapelakunya memperoleh kepuasan yang tidak terhingga. Kepuasan dimaksud tidaksaja karena orang yang menerima kebaikan merasa senang kepadanya, bahkanAllah akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, orang yangmengimplimentasikan zuhud dalam hidupnya akan dicintai oleh orang lain danjuga dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang dicintai Allah. Rasulullahsaw. Bersabda:

حــدثنا أبــو عبيــدة بــن أيب الــسفر حــدثنا شــهاب بــن عبــاد حــدثنا خالــد بــن عمــرو القرشــي عـن ســفيان الثــوري عــن أيب حــازم عــن ســهل بــن ســعد الــساعدي قــال أتــى النــيب صــلى هللا عملته أحبـين هللا وأحبـين النـاس رسول هللا دلين على عمل إذا أ عليه وسلم رجل فقال

19.ملسو هيلع هللا ىلص ازهد يف الدنيا حيبك هللا وازهد فيما يف أيدي الناس حيبوكفقال رسول هللا

Artinya: Abu Ubaidah ibn Abu al-Safar menceritakan kepada kami, Syihab ibnUbad al-Sa’idy menceritakan kepada kami, Khalid ibn Amru al-Qirsyi,dari Sufyan al-Tsauri dari Abu Hazim dari Sahal ibn Sa’ad al-Sa’idiy iaberkata: Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah saw. Dan bertanya:“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya suatu amalan, apabilasaya mengerjakannya, maka saya akan dicintai oleh Allah dan dicintaioleh manusia”. Beliau bersabda: “Janganlah kamu rakus terhadap

_____________١٩Sunan Ibn Majah, Kitab al-Zuhd, Bab al-Zuhd fi al-Dunya, Hadits No. 4092.

Page 81: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 79

dunia, niscaya Allah akan mencitaimu dan janganlah kamu rakusterhadap hak orang lain, niscaya orang-orang akan mencintaimu.”

Dari hadits di atas, dapat dipahami bahwa zuhud membawa duakeuntungan sekaligus, yaitu dicintai oleh Allah dan dicintai oleh manusia.Sebaliknya bila seseorang rakus terhadap dunia dan rakus terhadap hak oranglain, maka akan mengalami dua kerugian sekaligus yaitu dibenci oleh Allah dandibenci oleh manusia. Allah mencintai orang yang zuhud karena orang tersebutakan lebih banyak mempergunakan waktunya untuk beribadah kepada Allah.Sebaliknya orang yang banyak harta tentu akan lebih banyak waktunya untukmengurus hartanya dibandingkan mengingat Allah dan beribadah kepadaNya.

2. Orang Faqir Lebih Banyak Masuk SyurgaSalah satu ciri-ciri orang zuhud adalah rela dengan keadaan yang

dimilikinya, apakah ia diberi harta yang banyak ataukah ia dijadikan faqir.Seseorang faqir sebenarnya tidak dapat dikatakan zuhud, jika kefaqiran tersebutia terima dengan tidak ikhlas atau terpaksa. Sebaliknya orang kaya raya, dapatdikatakan sebagai orang zuhud jika ia sanggup mensyukuri semua kekayaannyaserta mampu mempergunakannya ke jalan yang diridhai oleh Allah. Karena ituseseorang yang faqir belum tentu dapat dimasukkan kedalam kategori orangzuhud, jika kefaqirannya karena terpaksa. Begitu juga orang kaya, jika ia inginmenjadi orang zuhud tidak mesti ia meninggalkan hartanya dan hidup dalamkeadaan faqir untuk dapat dikatakan zuhud. Tetapi orang kaya zuhud adalahmereka yang mampu mempergunakan harta kekayaannya kepada jalan yangsesuai dengan nilai-nilai keagamaan secara ikhlas tanpa paksaan dari siapapun.

Seseorang yang mempunyai harta belum tentu akan selalumempergunakan harta tersebut kepada kebaikan dan berguna bagi semua orang.Kadangkala orang mempunyai keinginan untuk mempergunakan hartanya kepadakebaikan sebelum ia memperoleh harta, namun ketika mendapatkan banyak hartasering muncul godaan yang menghalangi realisasi niat yang telah ditetapkannya.Hal ini dikarenakan manusia mempunyai hawa nafsu yang selalu ingin hartanyalebih banyak dan semakin bertambah. Karena demikian, pada sisi tertentu orangzuhud lebih besar peluangnya untuk terlebih dahulu menempati syurga di hariakhirat kelak, karena tidak banyak waktunya terbuang untuk mengurus hartatetapi lebih banyak untuk beribadah kepada Allah.

Rasulullah saw. bersabda:

ليد حدثنا سلم بن زرير حدثنا أبو رجاء عن عمران بن حصني عن النيب حدثنا أبو الوملسو هيلع هللا ىلص قال اطلعت يف اجلنة فرأيت أكثر أهلها الفقراء واطلعت يف النار فرأيت أكثر أهلها

٢٠.النساء

_____________٢٠Shahih Bukhari, Kitab Bad’u al-Khalqi, Bab Ma Ja’a fi Shifah al-Jannah wa Annaha

Makhluqah, Hadits No. 3002, Shahih Muslim, Kitab al-Zikr wa al-Du’a wa al-Taubah wa al-Istighfar, Bab Aksar Ahl al-Jannah al-Fuqara’ wa Aksar Ahl al-Nar al-Nisa’, Hadits No. 4921,Sunan Turmuzi, Kitab Shifah Jahannam ‘an Rasulillah, Bab Ma Ja’a anna Ahl al-Nar al-Nisa’,Hadits No. 2528, Musnad Ahmad, Kitab Awwalu Musnad al-Bashariyin, Bab Hadits Imran ibnHushain, Hadits No. 19008.

Page 82: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi80

Artinya: Abu al-Walid menceritakan kepada kami, Silmi ibn Zurir menceritakankepada kami, Abu Raza’ menceritakan kepada kami dari Imran ibnHusain dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Aku menengok ke syurga danaku melihat penghuninya kebanyakan orang-orang miskin. Kemudianaku menengok ke neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalahperempuan”.

Hadits di atas menginformasikan kepada kita bahwa sebahagian besarpenghuni syurga merupakan orang-orang yang ketika hidup di dunia menjalanihidupnya secara sederhana dan tidak banyak harta. Hal ini disebabkan kebanyakanorang yang mempunyai harta yang berlimpah sangat sedikit yang maumempergunakan harta tersebut sebagai sarana beribadah. Sedangkan orang-orangyang hidupnya sedernana bahkan miskin, cenderung lebih mengutamakanpenggunaan waktunya untuk beribadah kepada Allah dalam berbagai bentuknyatanpa diganggu oleh persoalan harta yang dimilikinya.

E. Ciri-Ciri Orang ZuhudZuhud merupakan sifat yang dimiliki orang-orang keimanannya sangat

mendalam serta memiliki sikap-sikap yang tidak menjerumuskan diri merekakepada kecintaan terhadap material (duniawiyah). Karena itu, sifat zuhud bukandibuktikan dengan pengakuan seseorang kezuhudannya, tetapi dimanifestasikanmelalui sifat dan tingkah laku. Di antara tanda-tanda orang yang dinilai memilikisifat zuhud, berdasarkan hadits-hadis Rasulullah antara lain:

1. Tidak ingin mengumpulkan banyak hartaDi antara ciri-ciri orang zuhud adalah tidak mempunyai keinginan untuk

menumpuk-numpuk harta, tetapi sebaliknya dimanfaatkan untuk membantu oranglain yang dianggap sangat membutuhkannya. Rasulullah saw. Bersabda:

حـدثنا أيب عـن يـونس قـال ابـن شـهاب حـدثين عبيـد هللا حدثنا أمحد بن شبيب بن سـعيد قال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص لو كان يل مثل أحـد ذهبـا بن عبد هللا بن عتبة قال قال أبو هريرة

21.ما يسرين أن ال مير علي ثالث وعندي منه شيء إال شيء أرصده لدين

Artinya: Ahmad ibn Syabib ibn Sa’id menceritakan kepada kami, Ayahkumenceritakan kepada kami dari Yunus, Ibn Syihab berkata: Abdullahibn Abdullah ibn Atbah menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu AbuHurairah ra. Berkata: Rasulullah saw bersabda: “Andaikan akumempunyai emas sebesar bukit Uhud, aku pasti lebih senang kalauemas itu tidak menginap di tempatku sampai tiga malam dan masihtersisa di tempatku, kecuali sesuatu yang aku persiapkan untukmembayar hutang.”.

Rasulullah memberikan pengajaran kepada umatnya melalui berbagaimetode dan pendekatan, salah satu pendekatan yang digunaan Rasulullah adalah

_____________٢١Shahih Bukhari, hadits 2214, Shahih Muslim, hadits 1653, Musnad Ahmad, hadits No.

7172, Sunan Ibnu Majah, hadits No. 4122.

Page 83: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 81

melalui perumpamaan. Hadits di atas merupakan salah satu contoh Rasulullahmenggunaan perumpamaan dengan tujuan agar umatnya tidak gemar menyimpanharta, tetapi sebaliknya disebarkan kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya.Namun demikian, mempersiapkan atau menyimpan harta untuk membayar hutangmerupakan kewajiban yang tidak boleh dilupakan bagi semua orang yangmempunyai hutang. Orang zuhud tidak akan menyimpan harta dalam waktu yanglama, untuk dihitung-hitung atau dikoleksi sebagai kekayaan yang ia cintai.

2. Hidupnya SederhanaOrang zuhud adalah mereka yang sanggup mempraktekkan pola

kehidupan sederhana dalam kehidupan kesehariannya. Kesederhanaan dimaksudbukan karena ketidakmpuan yang melekat pada dirinya, tetapi berdasarkan niatyang tulus karena Allah. Rasulullah merupakan suri teladan yang terbaik dalamhal kehidupan yang sederhana, hal ini banyak digambarkan dalam berbagai haditsdi antaranya:

حدثنا قتيبة بن سعيد وأبو بكر بن أيب شيبة قاال حدثنا أبو األحوص عن مساك قال ما أصاب : مسعت النعمان بن بشري رضي هللا عنهما قال ذكر عمر بن اخلطاب

لتوى ما جيد دقال ميأل به : من الدنيا، فقالالناس لقد رأيت رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص يظل اليوم 22.بطنه

Artinya: Qutaibah ibn Sa’id dan Abu Bakar ibn Abu Syaibah berkata: Abu al-Ahwas menceritakan kepada kami dari Simak ia berkata: Aku telahmendengar al-Nu’man ibn Basyir: Ketika Umar ibn Khattab melihatbahwa orang-orang sangat mementingkan urusan dunia, ia berkata:“sungguh saya melihat Rasulullah saw. Kadang-kadang sehari penuhtidak mendapatkan makanan walaupun hanya kurma yang paling burukutuk mengisi perutnya.

3. Selalu Memperhatikan ke BawahTimbulnya rasa ingin memperoleh harta yang berlimpah adakalanya

disebabkan orang tergiur oleh keadaan orang lain yang mempunyai harta lebihbanyak darinya. Salah satu jalan yang diajarkan oleh Rasulullah untuk meredamsikap demikian adalah dengan selalu mensyukuri nikmat yang telah didapat danselalu memperhatikan kepada orang yang lebih sedikit hartanya. Rasulullah saw.Bersabda:

و حدثين زهري بن حرب حدثنا جرير حدثنا أبو معاوية ووكيع عن األعمش عن أيب روا إىل من صاحل عن أيب هريرة قال قال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص انظروا إىل من أسفل منكم وال تنظ

23.هو فوقكم فهو أجدر أن ال تزدروا نعمة هللا عليكم

_____________٢٢Shahih Muslim, hadits no. 5288, Sunan Turmuzi, Hadits no. 2294, Musnad Ahmad, No.

hadits 154.٢٣Shahih Muslim, hadits No. 5263, Sunan Turmuzi, No. Hadits, 2427, Sunan Ibn Majah,

No. Hadits 4133,

Page 84: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi82

Artinya: Zuhair ibn Harb menceritakan kepadaku, Jarir menceritakan kepadakami, Abu Mua’wiyah dan Waki menceritakan kepada kami dari al-A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saw.Bersabda: Perhatikanlah orang yang berada di bawahmu dan janganlahkamu memperhatikan orang yang berada di atasmu, karena yangdemikian itu lebih pantas, agar kamu semua tidak menganggap remehrahmat Allah yang telah dikaruniakan kepadamu.

Memperhatikan keadaan orang-orang yang lebih jelek perekonomiannyaadalah salah satu tips tersendiri untuk mengatasi gejolak nafsu dan keinginanuntuk memperoleh harta yang sebanyak-banyak tanpa batas akhir sampai berapabanyak yang ia butuhkan. Orang yang gemar memperhatikan orang lebih baikperekonomiannya akan cenderung ingin menyaingi orang tersebut, bahkansewaktu-waktu dapat terjerumus kepada jalan yang tidak dibenarkan olehsyari’at. Hal ini terjadi dikarenakan keinginan yang berlebihan membuka peluangbagi seseorang untuk mencari peluang dan jalan yang praktis untuk mencapaitujuannya, sehingga dapat melupakan batasan-batasan yang telah ditetapkan olehagama. Karena itu, jalan terbaik dalam kehidupan adalah lebih sering melihatbagaimana keadaan oran-orang yang memiliki kehidupan yang lebih rendahdibandingkan dirinya.

G. Cara Mencapai ZuhudTidak mudah menggapai pola kehidupan yang dipraktekkan oleh

Rasulullah dan para shahabatnya serta para ulama terdahulu. Hal ini di sampingdisebabkan manusia secara umum lebih cenderung kepada kehidupan yangmewah serta serba berkecukupan, juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarmereka yang menggiring supaya mengikuti pola hidup mewah serta cenderungmaterialis. Apalagi pada masa sekarang ini, iklan-iklan hidup yang serba mewahtersebut langsung didengungkan ke rumah-rumah melalui televisi, radio, internetdan media lainnya. Sementara pola hidup sederhana dan zuhud hanyadidakwahkan oleh para muballigh dalam frekwensi yang tidak sebanding denganiklan-iklan tersebut. Karena itu patut diikuti beberapa cara yang diajarkan olehRasulullah agar kehidupan menjadi lebih dekat kepada Allah serta menjadi jiwayang ikhlas dan zuhud terhadap gemerlapnya kehidupan dunia.

1. Tidak Senang Mengumpulkan HartaHarta merupakan kebutuhan bagi semua orang yang menjalankan

hidupnya di permukaan bumi ini. Namun, tidak berarti setiap orang harusmengumpulkan harta secara berlebih-lebihan sehingga melupakan kewajibanberibadah kepada Allah, atau menempuh cara-cara yang tidak dibenarkan olehagama. Seseorang yang terpesona dengan harta, lalu mengumpulkan harta tersebutdalam ukuran yang sangat besar akan membuat yang bersangkutan mencitai duniadan melupakan akhirat. Hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah saw. sepertisabda beliau:

Page 85: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 83

حدثنا حممود بن غيالن حدثنا وكيع حدثنا سفيان عن األعمش عن مشر بن عطية عن لى هللا املغرية بن سعد بن األخرم عن أبيه عن عبد هللا بن مسعود قال قال رسول هللا ص

24.عليه وسلم ال تتخذوا الضيعة فرتغبوا يف الدنيا

Artinya: Mahmud ibn Ghailan menceritakan kepada kami, Waqi’ menceritakankepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari al-A’masy dariSyamir ibn ‘Athiyah dari Mughirah ibn Sa’ad ibn al-Ahzam dariayahnya dari Abdullah ibn Mas’ud ra. Ia berkata: Rasulullah saw.Bersabda: “Janganlah kalian menumpuk-numpuk harta, karena akankalian sangat mencintai dunia”.

Berdasarkan hadits ini, dapat dipahami agar seseorang dapat menjadiorang yang zuhud perlu menahan diri dari menumpuk-numpuk harta yang tidakterbatas jumlahnya. Hidup dengan bergelimangan harta bukanlah sesuatu yangmenyenangkan, karena pada dasarnya semakin banyak harta semakin susahmenjaganya. Pada sisi lain, mengoleksi kekayaan juga dapat menghabiskan waktudan meninggalkan perintah-perintah Allah yang telah ditetapkan dan lamakelamaan ia menjadikan harta tersebut sebagai satu-satunya tujuan hidupnya didunia.

2. Tidak Terlalu Sibuk Mencari Dunia Adapun jalan lain, agar seseorang dapat mengarah kepada pola hidup

yang zuhud adalah dengan cara tidak terlalu berlebih-lebihan dalammempermasalah persoalan duniawi. Hal ini karena semakin seringdiperbincangkan maka semakin kuat pula pengaruh kepada seseorang untuk terusmenerus sibuk mencari kebahagiaan duniawi. Dalam sebuah hadits dikisahkansebagai berikut:

حدثنا النفيلي حدثنا دمحم بن سلمة عن دمحم بن إسحق عن عبد هللا بن أيب أمامة عن عبد هللا بن كعب بن مالك عن أيب أمامة قال ذكر أصحاب رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص يوما عنده الدنيا

اإلميان إن البذاذة من فقال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص أال تسمعون أال تسمعون إن البذاذة من 25.اإلميان

Artinya: Al-Nafiliy menceritakan kepada kami, Muhammad ibn Salamahmenceritakan kepada kami, dari Muhammad ibn Ishaq dari Abdullahibn Abu Umamah dari Abdullah ibn Ka’ab ibn Malik dari AbuUmamah ia berkata: Pada suatu hari, para sahabat membicarakanmasalah dunia, kemudian Rasulullah bersabda: Apakah kalian tidakmendengar?, apakah kalian tidak mendengar? Sesungguhnyakesederhaan itu bagian dari iman, sesungguhnya kesederhaan itubahagiaan dari iman.

_____________24Imam Turmuzi, Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah, No. Hadits 2250.25Imam Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Kitab al-Tarajul, No. Hadits 3630.

Page 86: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Abd. Wahid: Karakteristik Sifat Zuhud menurut Hadis Nabi84

Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa Rasulullah sangat menekankankepada para sahabat untuk tidak terlalu mementingkan dunia. SebaliknyaRasulullah mengajarkan dan mengarahkan mereka untuk hidup secara sederhana,sehingga sampai-sampai dikatakan bahwa kesederhanaan adalah bahagian dariiman. Hal ini menandakan seseorang yang lebih zuhud dalam hidupnya makadapat dikatakan imannya lebih kuat dibandingkan orang yang kurang zuhudnya.Dengan kata lain, semakin tinggi keimanan seseorang semakin mudah pula untukmencapai hidup yang zuhud karena ia mengetahui zuhud adalah termasuk salahsatu aspek keimanan.

H. KesimpulanZuhud merupakan salah satu sikap ideal untuk menciptakan kehidupan

yang aman dan damai, karena dengan sifat zuhud ini seseorang akan terhindar darikeinginan untuk memperoleh kemewahan duniawi demi kepentingan pribadi.Rasulullah dalam berbagai sabda dan sikap teladannya mengarahkan umat Islamuntuk mempraktekkan sikap zuhud dalam kehidupannya. Rasululullah saw.Sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya merupakan orang yang palingzuhud dalam hidupnya, sehingga keteladanan beliau perlu terus dihidupkan dalamkehidupan modern sekarang ini.

Page 87: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 85

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ali al-Kabir dkk, Faharis Lisan al-Arab Li Ibn Manzhur, juz I.

Abdullah ibn Alwi al-Haddad, Risalah al-Muawanah wa al-Mudhakarah li al-Raghibin min al-Mukminin Fi Suluk al-Thariq al-Akhirah, terj. M. Baqir,Bandung: Mizan, 1996.

Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Kitab al-Tarajul, No. Hadits 3630.

Abu Sa’id, Al-Zuhdu wa al-Shifah, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.t.

Ahmad ibn Hanbal. Sunan Ahmad ibn Hanbal, Kitab Baqy al-Musnad al-Anshar,Bab Saidah ‘Aisyah.

Ahmad ibn Muhammad ibn Ziyad ibn Basyar ibn Dirham Abu Sa’id, Al-Zuhduwa al-Shifah, Thantha: Dar al-Shahabah li al-Turats, 1408.

Ali Syariati, Fatimah dan Karakteristik Wanita Muslimah, Yogyakarta:Shalahuddin Press, 1990.

Al-Bukhari, Shahih Bukhari, Kitab Faradha Khams, Bab Nafaqah Nisa’ al-NabiBa'da Wafatihi.

Ibn al-Manzur, Lisanul Arab, juz 3, Beirut: Dar al-Ma’rif al-Ilmiyah, t.t..

Ibn Majah, , Sunan Ibnu Majah, Kitab al-Ath’imah, Bab Khabzusy Sya’irMuhammad Jamaluddin al-Qasimiy al-Dimasyqy, Mau‘izhatul Mu’minin min

Ihya Ulum al-Din, Juz I, Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Muhammad Solikhin, Tasawuf Aktual Menuju Insan kamil, Semarang: PustakaNun, 2004.

Muslim ibn Hajjaj, Shahih Muslim, Kitab al-Zuhd wa al-Raqa’iqTurmuzi, Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah, Bab Ma Ja’a fi al-

Zihadah fi al-Dunya,

Turmuzi, Sunan Turmuzi, Kitab al-Zuhd ‘an Rasulillah, No. Hadits 2250.

Page 88: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 201686

PEDOMAN PENULISAN

1. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, Arab atau Inggeris, denganmengikuti kaidah kebahasaan yang baku dan berlaku dalam dunia ilmiah.

2. Artikel diketik 1,5 spasi pada kertas ukuran A4 dan dikirim dalam bentuk cetak(print out) sebanyak 1 eksemplar beserta CD, atau dikirim melalui email kealamat: [email protected] atau [email protected]. Panjang tulisan12-20 halaman. Tulisan diserahkan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum jurnalditerbitkan setiap edisinya.

3. Artikel konsepsional meliputi judul, nama penulis, Abstrak yang berkisar 100 –150 kata, kata kunci, pendahuluan, isi atau pembahasan, penutup, catatan kakidan daftar rujukan.

4. Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris, kecuali untuk tulisan yang berbahasaInggris dan Arab, abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia.

5. Artikel merupakan tulisan konsepsional atau hasil penelitian berkaitan dengan al-Qur’an atau hadits dalam berbagai perspektif.

6. Nama penulis artikel (tanpa gelar akademik, jabatan atau kepangkatan)dicantumkan disertai alamat korespondensi, alamat e-mail, dan/atau nomortelepon kantor, rumah atau telepon seluler.

7. Artikel hasil penelitian memuat judul, nama dan indentitas peneliti, abstrak (100-150 kata), kata kunci, pendahuluan (masalah, tujuan dan manfaat penelitian),metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran, catatanakhir, dan daftar rujukan.

8. Kutipan ayat al-Qur'an harus menuliskan ayat dan terjemahnya sertamencantumkan nama surat dan nomor ayat.

9. Kutipan Hadits ditulis secara lengkap teks dan terjemahnya serta sumbernya.

10. Artikel yang memenuhi syarat diseleksi dan diedit penyunting untukpenyeragaman format dan gaya penulisan tanpa mengubah isinya.

11. Penulisan catatan kaki/footnote dan daftar rujukan berbeda. Perbedaannya dapatdiketahui pada contoh berikut:

a. Catatan kaki/footnote

1 Philip K. Hitti, History of The Arabs (London: the Macmillan Press Ltd,1970), 87

2 Mohammad Arkoun, Islam al-Akhlaq wa al-Siyasiyah (Beirut: Markaz al-Inna al- Qawmi, 1990), 172-173

3 Crane Brinton, “Eglightement”, dalam Encyclopedia of Philosopy, vol. 2(New York: Macmillan and the Free Press, 1967), 521

4 M. Syamsul Huda, “Rasionalisme Telaah Pemikiran Imre Lakatos”, dalamwww. Geocities. Com/HotSprings/6774/j-40

Page 89: JURNAL ILMIAH ISSN 1693-7562 - Media Kajian Al-Quran dan ... · Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang diturunkan kepada munusia melalui Rasulullah nabi Muhammad Saw yang didalamnya

Al-Mu‘ashirah Vol. 13, No. 1, Januari 2016 87

5 M. Amin Abdullah, “Dialektika Agama antara Profanitas dan Sakralitas”,dalam Moh. Shofan, Jalan Ketiga Pemikiran Islam Mencari SolusiPerdebatan Tradisionalisme dan Liberalisme (Yogyakarta: IRCiSoD,2006)

b. Daftar Pustaka

Abdullah, M.Amin, “Dialektika Agama antara Profanitas dan Sakralitas”,dalam Moh.Shofan, Jalan Ketiga Pemikiran Islam Mencari SolusiPerdebatan Tradisionalisme dan Liberalisme. Yogyakarta: IRCiSoD,2006

Arkoun, Mohammad. Islam al-Akhlaq wa Siyasah. Beirut: Markaz al-Inma’al-Qawmi, Macmillan and the Free Press, 1967.

Hitti, Philip K. History of the Arabs. London: the Macmillan Press Ltd., 1970

Huda, M.Syamsul. “Rasionalisme Telaah Pemikiran Imre Lakatos”, dalamwww.geocities.com/6774/j-40.