jujun bab 2
DESCRIPTION
jujun bab 2TRANSCRIPT
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 1/27
DASAR – DASAR PENGETAHUAN
Pilatus bertanya kepadanya, “apakah kebenaran?” Johannes (18 : 38)
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 2/27
2. Penalaran
Menurut andi hakim nasoetion, dalam sebuah ceramahnya di depan layar
televise, sekiranya binatan mempunyai kemampuan menalar, maka bukan
harimau !a"a yan sekaran ini akan dilestarikan supaya !anan punah,melainkan
manusia !a"a# $saha pelestrian itu dipimpin oleh menteri PP%& (pena"asan
pembanunan dan linkunan hidup)yan bukan bernama emil salim melainkan
seekor harimau yan berelar pro'essor# “enan cakarnya, denan tarinnya,
denan kekuatannya,”demikian kirakira u!ar ilmuan yan penuh humor ini,”
harimau adalah !elas bukan tandinan manusia#
*emampuan menalar ini menyebabkan manusia mampu menembankan
penetahuan yan merupakan rahasia kekuasaankekuasaannya# +ecara simbolik
manusia memakan buah penetahuan le"at adam dan ha"a dan setelah itu
manusia harus hidup berbekal penetahuan ini# ia menetahui mana yan benar
dan mana yan salah, mana yan baik dan mana yan buruk, serta mana yan
indah dan mana yan !elek# +ecara terusmenrus dia terpaksa harus menambil
pilihan: mana !alan yan benar dan mana !alan yan salah, mana tindakan yan
baik mana tindakan yan buruk, dan apa tindakan yan indah dan apa yan !elek#
alam melakukan pilihan ini manusia berpalin kepada penetahuan#
Manusia adalah satusatunya makhluk yan menembankan
penetahuan ini secara sunuhsunuh# inatan !ua mempunyai penetahuan,
namun penetahuan ini terbatas untuk kelansunan hidupnya (survival)# +eekor
kera tahu mana buah !ambu yan enak# +eoran anak tikus tahu mana kucin yan
anas# -nak tikus ini tentu sa!a dia!ari induknya untuk sampai pada penetahuan
bah"a kucin itu berbahaya# .etapi !ua dalam hal ini, berbeda denan tu!uan
pendidikan manusia,anak tikus hanya dia!ari halhal yan menyankut
kelansunan hidupnya#
Manusia menembankan penetahuannya menatasi kebutuhan
kelansunan hidup ini# ia memikirkan halhal baru,men!ela!ah u'uk baru,
karena dia hidup bukan sekadar untuk kelansunan hidup, namun lebih dari itu#
Manusia menembankan kebudayaan / manusia member makna untuk
kehidupan/ manusia “memanusiakan” diri dalam hidupnya/ dan masih banyak lai
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 3/27
pernyataan semacam ini : semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bah"a
manusia itu dalam hidupnya mempunyai tu!uan tertentu yam lebih tini dari
sekadar kelansunan hidupnya# 0nilah yan menyebabkan manusia
menembankan penetahuannya/ dan penethuan ini !ualah yan mendoron
manusia men!adi makhluk yan bersi'at khas dimuka bumi ini#
Penetahuan ini mampu dikembankan manusia disebabkan dua utama
yakni, pertama manusia yan mempuyai bahasa yan mampu
menkomunikasikan in'ormasi dan !alan 'ikiran yan melatar belakani 'ormasi
tersebut# +eekor beruk bias sa!a memberikan in'ormasi kepada sekelompoknya
bah"a ada seerombolan orila datin menyeran/ namun baaimana
berkemban bahasanya,dia tidak mampu menkomunikasikan kepada beruk
beruk lainnya, !alan pikiran yan analitis menenai e!ala tersebut# .ak ada seekoran!in pun, kata ertrand ussell, yan berkata kepeda temannya,” ayahku miskin
namun !u!ur#” *alimat berasal dari drama +hakespeare yan terkenal# .ak ada
seekor an!in pun, sambun adan smith, yan secara sadar tukarmenukar tulan
denan temannya# -dam smith dalam hal ini berbicara tentan prisip ekonomi,
yakni proses pertukaran yan dilakukan homo oecomonicus yan
menembankan penetahuan yan berupa ilmu ekonomi#
+ebab kedua, yan menyebabkan manusia mampu menembankan
penetahuannya denan cepat dan mantap, adalah kemampuan berpikir menurut
suatu alur keranka ber'ikir tertentu# +ecara aris besar cara ber'ikir seperti ini
disebut penalaran# inatan mampu berpikir namun tidak mampu berpikir nalar#
Perbedaan utama antara seoran pro'esor nuklir denan anak kecil yan
membanun bom atom dari pasir di playroupnya tempat dia melakukan riset
terletak pada kemampuan dalam menalar# 0nstink binatan !auh lebih peka dari
instink seoran insinyur eoloi/ mereka sudah n!auh!auh berlindun ketempat
yan aman sebelum unun meletus# 2amun binatan tak bisa menalar tentan
!alan tersebut: menapan unun meletus, 'aktor apa yan menyebabkannya, apa
yan dapat dilakukan untuk menceah semua itu ter!adi#
ua kelebihan inilah yan memunkinkan manusia menembankan
penetahuannya yakni bahasa yan bersi'at komunikati' dan 'ikiran yan mampu
menalar# .entu sa!a tidak semua penetahuan berasal dari proses penalaran/ sebab
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 4/27
berpikirpun tidak semuanya berdasarkan penalaran# Manusia bukan sematamata
makhluk yan berpikir : sekaran homo sapiens yan steril# Manusia adalah
makhluk yan berpikir, merasa, menindera/ dan totalitas penetahuannya berasal
dari ketia sumber tersebut/ disampin "ahyu: yan merupakan komunikasi san
pencipta denan makhluknya#
“Meman penalaran otak oran luar biasa ,” simpul cendekia"an bubalus
membacakan makalahnya (di klinik akultas *edokteran &e"an, Jalan .aman
*encana, oor ),”meskipun penelitian kami menun!ukan, bah"a secara kimia
dan 'isika , otak kerbau mirip otak manusia44#”5)
Jadi tau'ik ismail , yan pernah menhuni taman kencana, enak !ua
dioren kalau beitu#
Hakikat Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatua kesimpulan
yan berupa penetahuan# Manusia pada hakikatnya meupakan mahkluk yan
berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak# +ikap dan tindakannya bersumber pada
penetahuan yan di dapatkan le"at keiatan merasa dan ber'irkir# Penalaran
menhasilkan penetahuan yan di kaitkan denan keiatan ber'ikir dan bukan
denan perasaan,meskipum seperti dikatan pascal, hari pun mempunyai loika
sendiri#meskipun demikian patut kita sadari bah"a tidak semua keiatan ber'ikir
menyandarkan diri pada penalaran# Jadi penaran merupakan keiatan ber'ikir
yan mempunyai karakteristik tertentu dalam munemukan kebenaran#
er'ikir merupan suatu keiatan untuk menemukan penetahuan yan benar# -pa
yan disebut benar bai tiap oran adalah tidak sama maka oleh sebab itu keiatan
proses ber'ikir untuk menasilkan penetahuan yan benar itu pun !ua berbeda
beda # dapat dikatakan bah"a tiap !alan pikiran mampunyai apa yan disebut
sebai kriteria kebenaran, dan criteria kebenaran ini merupan landasan bai proses
penemuan kebenaran tersebut# Penalaran merupan suatu proses penemuan
kebenaran dimanatiaptiap !enis penalaran mempunyai criteria kebenarannya
masinmasin#
+ebaai suatu keiatan ber'ikir maka penalaran mempunyai cirriciri tertentu #
cirri yanpertama ialah adanya suatu polaber'ikir secara luas disebut loika#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 5/27
alam hal ini dapat dikatakan bah"a tiap bentuk penalaran mempunyai loikanya
tersendiri# -tau !ua dapat disimpulkan bah"a keiatan penalaran merupakan
suatu proses ber'ikir lois, dimana ber'ikir lois harus diartikan sebaai keiatan
ber'ikir menurut pola tertentu , atau denan perkataan lain, menurut loika
tertentu# &al ini patut kita sadari bah"a ber'ikir lois mampu mempunyai
konotasi yan bersi'at !amak (plural) dan bukan tunal (sinural)#suatu keiatan
ber'ikir bisa disebut lois ditin!au dari suatu loika tertentu, dan munkin tidak
lois bila ditin!au dari sudut loikayan lain#hal ini serin menimbulkan e!ala
apa yan dapat kita sebut sebaai kekacauan penalaran yan disebabkan oleh
tidak kosistennya kita dalam memperunakn pola berpikir tertentu#
6irri yan kedua dari penalaran adalah si'at analitik dari proses
ber'ikirnya#penalaran merupakan suatu keiatan ber'ikir yan menyadarkan dirikepada suatu analisis dan keranka ber'ikir yan diperunakan untuk analisan
tersebut adalah loika penalran yan bersankutan # artinya penalaran ilmia
merupakan suatu keiatan analisis yan memperunakan loika ilmia, dan
demikian !ua penalaran lainnya yan memperunakan loika tersendiri pula#
+i'at analitik ini,kalu kita ka!i lebih !auh,merupakan konsekoensi dari adanya
suatu pola ber'ikir teran analisis, sebab analisis pada hakikatnya merupakan suatu
keiatan ber'ikir berdasarkan lankahlankah tertentu#
+eperti sebutkan terdahulu tidaksemua keiatan ber'ikir mendasarkan diri pada
penaran#berdasarkan criteria penaran tersebut di atas maka dapat kita katakana
bah"a tidak semua keiatan ber'ikir bersi'at lois dan analitis# -tau lebih !auh
dapat kita simpulkan : cara ber'ikir yan tidak termasuk kedalam penalaran
bersi'at tidak lois dan tidak analitik# enan demikian dapat kita bedakan secara
aris besar ciriciri ber'ikir menurut penaran dan ber'ikir yan bukan berdasarkan
penaran #
Perasaan merupakan suatu penariak kesimpulan yan tidak berdasarkan
penaran#keiatan ber'ikir !ua ada yan tidak berdasarkan penaran umpamanya
adalah intuisi # intuisi merupakan suatu keiatan ber'ikir yan nonanalitik yan
tidak berdasarkan diri pada pola ber'ikir tertentu#ber'ikir intuiti' ini memean
memean peranan pentin dalam masyarakat yan ber'ikir nonanalitik, yan
kemudian yan serin beralau denan perasaan# Jadi secara luas dapat dikatakan
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 6/27
bah"a cara ber'ikir mayarakat dapat dikateorikan kepada cara ber'ikir analitik
yan berupa penaran dan cara ber'ikir yan nonanalitik yan berupa intuisi dan
perasaan#
isampin itu masih terdapat bentuk lain dalam usaha manusia dalam
mendapatkan penetahuan yankni "ahyu# i tin!au dari hakikat usahanya , maka
dalam ranka menemukan kebenara,kita dapat bedakan dua !enis penetahuan #
yan pertama adalah penetahuan yan di dapakan sebai hasil usah yan akti'
dari manusia untuk menemukan kebenaran, baik melalui penaran maupun le"at
keiatan lain seperti perasaan dan intuisi# ipihak lain terdapat bentuk
penatahuanyan kedua , yan bukan merupakan kebenaran yan dianap
sebaai hasil usaha akti' manusia# alam hal ini maka penatahuan yan
dianap itu bukan berupa kesimpulan sebaai produk dari usaha akti' manusiadalam menemukan kebenaran , melainkan berupa penatahuan yan dita"arkan
atau diberikan , umpanya "ahyu yan diberikan tuhan le"at malaikatmalaikat
dan nabinabinya#manusia dalam menemuan kebenaran ini bersi'iat pasi' sebai
penerima peberitaan tersebut , yan kemudian di percaya atau tidak di percaya ,
berdasrkan keyakinan
Penetahuan !ua dapat ditin!au dari sumber yan memberikan penetahuan
tersebut #dalam hal "ahyu dan intuisi, maka secara implisit menetahui bah"a
"ahyu (atau dalam ini tuhan yan menyampaikan "ahyu) dan intuisi adalah
sumber penetahuan#denan "ahyu maka kita akan mendapatkan penetahuan
ke"at keyakina (kepercayaan) bah"a yan' di "ahyukan itu adalh benar demikian
!ua denan intuisi , dimanakita percaya bah"a intuisi adalah sumber
penetahuan yan benar,meskipun keiatan berpikir intuiti' tidak mempunyai
loika atau pola piker tertentu !adi dalam hal ini bukan sa!a kita berbicara
menenai pola penemuan kebenaran melain !ua sudah mencankup materi
penetahuan yan berasal dari sumber kebenaran tertentu
Penetahuan !ua dapat kita tin!uau dari sumber yan memberikan penetahuan
tersebut dalam hal "ahyu dan intinsi , maka secara implisi' kita menetahui
bah"a "ahyu(atau dalam hal ini tuhan yan menyampaikan "ahyu) dan implisi
adalah sumber penetahuan denan "ahyu maka kita mendapatkan penetahuan
le"at keyakinan( kepercayaan) bah"a yan di "ahyukan adalah benar demikian
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 7/27
!ua implisi, dimana kita percaya implisi adalah penetahuan yan benar ,
meskipun keiatan berpikir intuiti' tidak mempunyai loika atau pola ber'ikir
tertentu , !adi dalam hal ini bukan sa!a kita berbicara menenai pola penemuan
yan berasal kebenaran melainkan !ua sudah mencankup materi penetahuan
yan berasal darikebnaran tertentu#
alam hal penalaran maka kita blum berbicara menenai materi dan sumber
pnetahuantersebut,sebab sepertu kita katakan terdahulu,penalaran hanya
merupakan cara ber'ikir tertentu#untuk melakukan keiatan analisis maka keiatan
penalaran tersebut harus diisi denan materi penetahuan yan berasal dari suatu
sumber kebenaran#penetahuan yan di perunakan dalam penalaran pada
dasarnya bersumber pada rasio atau 'akta #meraka yan berpendapat bah"a rasio
adalah sumber kebenaran menembankan paham dan kemudian disebut sebaairasionalisme#sedankan mereka yan menyatakan bah"a 'akta yan tertankap
le"at penalaman manusia merupakan sumber kebenaran menembankan paham
empirisme#
Penalaran yan akan dika!i dalam studi pada pokoknya adalah penalaran
ilmiah,sebab usaha kita dalam menembankan kekuatan penalaran merupakan
baian dari usaha untuk meninkatkan mutu ilmu dan teknoloi #penalaran ilmiah
pada hakikatnya merupakan baian dari usaha untuk meninkatkan mutu ilmu
dan teknoloi#penalaran ilmiah pada hakikatmya merupakan abunan dari
penalaran dedukti' dan indukti' ,dimana lebih lan!ut penalaran dedukti' terkait
denan rasianalisme, dan penaran indukti' denan penaran imperisme# 7leh
sebabitu maka dalam ranka menka!i penaran ilmia kita terlebih dahulu harur
menelaah denan seksama penalaran dedukti' dan indukti' tersebut# +etelah itu
akan di telaah bermacammacam sumber penetahuan yakni rasio, penalaman,
intuisi dan "ahyu# Penetahuan menenai hakikat halhal tersebut memunkin
kita untuk menelaah hakikat ilmu#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 8/27
3
Logika
-lkisah, menurut cerita yan terdapat dalam khasanah humor ilmu seoran
penelitian inin menemukan apa yan sebenarnya menyebabkan manusia
mambuk# aktu itudia menadakan penyelidikan denan mencampur berbaai
minuman keras#mulamula dia mencampurkan "iski luar nenri yan setelah
denan habisnya diteuknya maka dia pun terkapar mabuk# +etelah siyuman dia
mencampur air denan .* ,"iski local yan diminum dipinir !alan sambil
menisap kretek , ternyata campuran ini menyebabkan ia mabuk#akhirnya ia
mencampur air denan tuak yan !ua , seperti kedua campuran terdahulu yan
menyebabkan ia mabuk,berdasarkan penelitia itu maka dia menyimpulkan bah"aairlah yan menyebabkan manusia itu mambuk#benarbenar masuk akal,bukan,
namun hal itu kah benar?
Penalaran merupakan suatu proses ber'ikir yan membuahkan penetahuan#
-ar penetahuan yan dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran
maka proses ber'ikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu# +uatu penarikan
kesimpulan baru dianap sahih (valid) kalau proses penarikan tersebut ra
penarikan dilakukan menurut cara tertentu tersebut# 6ara penarikan kesimpulan
ini disebut loika,dimana loika secara luas dapat dide'inisikan sebaai
“penka!ian untuk ber'ikir secara sahih”9)# .erdapat bermacammacam cara
penarikan kesimpulan namun untuk sesuai denan tu!uan studi yan memusatkan
diri kepada penalaran ilmiah,kita akan melakukan penelaahan yan saksama
hanya terdapat dua !enis cara penarikan kesimpulan ,yakni loika indukti' dan
loika dedukti'# %oika indukti' erat hubunannya denan penarikan kesimpulan
dari kasuskasus individual nyata men!adi kesimpulan yan bersi'at umum#kita
mempunyai loika dedukti' ,yan membantu kita dalam menarik kesimpulan dari
hal yan si'at umum men!adi kasus yan bersi'at individual (khusus)#
Induksi merupakan cara ber'ikir dimana ditarik suatu kesimpulanyan bersi'at
umum dar berbaai kasus yan bersi'at individual #penalaran secara indukti'
dimulai denan menemukakan pernyataanpernyataan yan mempunyai ruan
linkup yan khas dan terbatas dalam menyusun arumentasi yan diakhiri
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 9/27
denan pernyataan yan bersi'at umum# *atakanlah umpamnya kita mempunyai
'akta bah"a kambin mempunyai mata, a!ah menpunyai mata,demikian !ua
denan sina, kucin, dan berbaai binatan lainnya# ari pernyataanpernyataan
ini kita dapat menairik kesimpulan yanbersi'at umum yakni semua binatan
mempunyai mata# *esimpulan yan bersi'at umum ini bersi'at ekonomis#
*ehidupan yan beraneka raam denan berbaai corak dan sei dapat
direduksikan men!adi beberapa pernyataan# Penetahuan yan dikumpulkan
manusia bukanlah merupakan koleksi yan bersi'at 'akta melainkan esensi dan
'akta'ekta tersebut# emikian !ua dalam pernyataan menenai 'akta yan
dipaparkan,penetahuan tidak bermaksud membuat reproduksi dari ob!ek
tertentu,melainkan penekanan kepada struktur dasar yan menyana u!ud 'akta
tersebut# Pernyataan yan baaimanapun lenkap dan cermatnya tidak bisamemprodusikan betepa manisnya semankuk kopi atau pahitnya sebutirpil kina#
Penetahuan cukup puas denan pernyataan elementer yan bersi'at kateoris
bah"a kopi itu manis dan pil kina itu pahit# Pernyatan seperti ini sudah cukup
bai manusia untuk bersi'at 'unsional dalam kehidupan praktis dan ber'ikir
teoritis#
*euntuan yan kedua dari pernyataan yan bersi'at umum adalah
dimunkinkan proses penalaran selan!utnya baik secara induksi maupun secara
dedukti'# +ecara indukti' maka dari berbaai pernyataan yan bersi'at umum
dapat disimpulkan pernyataan yan bersi'at lebih umum lai# $mpamanya
melan!utkancontoh kita terdahulu dari kenyataan bah"a semua binatan
mempunyai mata dan semua manusia menpunyai mata, dapat ditarik kesimpulan
bah"a semua makhluk mempunyai mata# Penalaran seperti ini disusunnya
penetahuan secara sistematis yan menarah kepada pernyataanpernyataan yan
makin lama makin bersi'at 'undamental#
Penalaran dedukti' adalah keiatan yan br'ikir sebaliknya dari penalaran
indukti'#deduksi adalah cara ber'ikir dimana dari pernyataan yan bersi'at umum
ditarik kesimpulan yan bersi'at khusus# Penarikan kesimpulan secara dedukti'
biasanya memperunakan pola ber'ikir yan dinamakan siloismus# +iloismus
disusun dari dua buah pernyataan dan kesimpulan dan sebuah kesimpulan#
Pernyataan yan mendukun siloismus ini disebut premis yan kemudian dapat
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 10/27
dibedakan sebaai premis mayor dan premis minor# *esimpulan merupakan
penetahuan yan didapat dari penalaran dedukti' berdasarkan kedua premis
tersebut# ari contoh kita sebelumnya kita dapat membuat siloismus sebaai
berikut :
+emua makhluk mempunyai mata (premis mayor)
+ipohan adalah seoran makhluk (premis minor)
Jadi sipohan mempunyai mata (kesimpulan)
*esimpulan yan diambil bah"a si pohan mempunyai mata adalah sah
menurut penalaran dedukti', sebab kesimpulan ini ditarik secara lois dari dua
premis yan mendukunnya# Pernyataan apakah itu benar maka hal ini harus
dikembalikan kepada kebenaran premis yan mendahuluinya# +ekiranya kedua
premis yan mendukunnya adalah benar maka dapat dipastikan bah"akesimpulan yan ditariknya !ua adalah benar# Munkin sa!a kesimpulan itu
salah, meskipun kedua premisnya benar, sekiranya cara penarikan kesimpulannya
tidak sah#
enan demikian maka ketepatan penarikan kesimpulan terantun dari tia
hal yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis mialah snor dan keabsahan
penambilan kesimpulan# +ekiranya sslah satu dari ketia unsur tersebut
persyaratannya tidak dipenuhi maka maka kesimpulan yan ditariknya akan salah#
Matematika adalah penetahuan yan disusun secara dedukti'# -rumentasi
matematik seperti a sama denan b dan bila b sama denan c maka a sama denan
c merupankan suatu penalaran dedukti'# *esimpulan yan berupa penetahuan
baru bah"a a sama denan c pada hakikatnya bukan merupakan penetahuan
baru dalam arti yan sebenarnya, malainkan sekadar konsekuensi dari dua
penetahuan yan sudah kita ketahui sebelumnya, yakni bah"aa sama denan b
dan b sana denan c# .ak pernah ada ke!utan dalam loika, simpul ittenstein,
sebab penetahuan yan diperoleh adlah kebenaran tautoloies#) 2amun
benarkah ulanan matematika tak pernah menimbulkan surprise: seperti
pertanyaan .au'i; 0smail dalam sajak ladang jagung : baaimana kalau bumi
bukan bulat, tapi sei empat?<)
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 11/27
4
Sumber
Pengetahuan
De omnibus dubitandum! +eala sesuatu haras diraukan desak ene escartes#
2amun seala yan ada daiam hidup ini dimulai denan meraukan sesuatu,
bahkan !ua &amlet si perau, yan berseru kepada 7phelia: 1)
aukan bah"a bintanbintan itu api/
aukan bah"a matahari itu bererak/
aukan bah"a kebenaran itu dusta/
.api !anan raukan cintaku#
*ebenaran adaiah pernyataan tanpa rau=
aik loika dedukti' maupun loika indukti', dalam proses penalarannya,
memperunakan premispremis yan berupa penetahuan yan dianapnya
benar# *enyataan ini memba"a kita kepada sebuah pernyataan: baaimanakah
caranya kita mendapatkan penetahuan yan benar itu? Pada dasarnya terdapat
dua cara yan pokok bai manusia untuk mendapatkan penetahuan yan benar#
>an pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan yan kedua mendasarkan
diri kepada penalaman# *aum rasionalis menembankan paham apa yan kita
kenal denan rasionalisme# +edankan mereka yan mendasarkan diri kepada
penalaman menembankan paham yan disebut denan empirisme#
*aum rasionalis memperunakan metode dedukti' daiam menyusun
penetahuannya# Premis yan dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide
yan menurut anapannya !elas dan dapat diterima# 0de ini menurut mereka
bukanlah ciptaan pikiran manusia# Prinsip itu sendiri sudah ada !auh sebelum
manusia berusaha memikirkannya# Paham dikenal denan nama idealisme#
1# Doubt thou the stars are fire;
doubt the sun doth move;
doubt truth to be a liar;
But never doubt 1 love.
(William Shakespeare, amlet, Babak II, degan"#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 12/27
unsi pikiran manusia hanyalah menenali prinsip tersebut yan lalu men!adi
penetahuannya# Prinsip itu sendiri sudah ada dan bersi'at apriori dan dapat
diketahui oleh manusia le"at kemampuan berpikir rasionalnya# Penalaman
tidaklah membuahkan prinsip dan !ustru sebaliknya, hanya denan menetahui
prinsip yan didapat le"at penalaran rasional itulah maka kita dapat menerti
ke!adianke!adian yan berlaku dalam alam sekitar kita# +ecara sinkat dapat
dikatakan bah"a ide bai kaum rasionaiis adaiah bersi'at apriori dan
prapenalaman yan didapatkan manusia le"at penalaran rasional#
Masalah utama yan timbul dari cara berpikir ini adalah menenai kriteria untuk
menetahui akan kebenaran dari suatu ide yan menurut seseoran adalah !elas
dan dapat dipercaya# 0de yan satu bai si - munkin bersi'at !elas dan dapat
dipercaya namun hal itu belum tentu bai si # Munkin sa!a bai si menyusun
sistem penetahuan yan sama sekali lain denan sistem penetahuan si - karena
si memperunakan ide lain yan bai si merupakan prinsip yan !elas dan
dapat dipercaya# Jadi masalah utama yan dihadapi kaum rasionalis adalah
evaluasi dari kebenaran premispremis yan dipakainya dalam penalaran dedukti'#
*arena premispremis ini semuanya bersumber pada penalaran rasional yan
bersi'at abstrak dan terbebas dari penalaman maka evaluasi semacam ini tak
dapat dilakukan# 7leh sebab itu maka le"at penalaran rasional akan didapatkan
bermacammacam penetahuan menenai satu obyek tertentu tanpa adanya suatu
konsensus yan dapat diterima oleh semua pihak# alam hal ini maka pemikiran
rasional cenderun untuk berssi'at solipsistik 5) dan subyekti'#
erlainan denan kaum rasionalis maka kaum empiris berpendapat bah"a
penetahuan manusia itu bukan didapatkan le"at penalaran rasional yan abstrak
namun le"at penalaman yan konkret# e!alae!ala alamiah menurut
anapan kaum empiris adalah bersi'at konkret dan dapat dinyatakan le"attankapan pancaindera manusia# e!ala itu kalau kita telaah lebih lan!ut
mempunyai beberapa karakteristik tertentu umpamanya sa!a terdapat pola yan
teratur menenai suatu ke!adian tertentu# +uatu benda padat kalau dipanaskan
akan meman!an# %anit mendun diikuti denan turunnya hu!an# emikian
seterusnya di mana penamatan kita akan membuahkan penetahuan menenai
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 13/27
berbaai e!ala yan menikuti polapola tertentu# i sampin itu kita meiihat
adanya karakteristik lain yakni adanya kesamaan dan penulanan umpamanya
sa!a bermacammacam loam kalau kita panaskan akan meman!an# &al ini
memunkinkan kita untuk melakukan suatu eneralisasi dari berbaai kasus yan
telah ter!adi# enan memperunakan metode indukti' maka dapat disusun
penetahuan yan berlaku secara umum le"at penamatan terhadap e!alae!ala
'isik yan bersi'at individual#
Masalah utama yan timbul dalam penyusunan penetahuan secara empiris ini
ialah bah"a penetahuan yan dikumpulkan itu cenderun untuk men!adi suatu
kumpulan 'akta'akta# *umpulan tersebut belum tentu bersi'at konsisten dan
munkin sa!a terdapat halhal yan bersi'at kontradikti'# +uatu kumpulanmenenai 'akta, atau kaitan antara berbaai 'akta, belum men!amin ter"u!udnya
suatu sistem penetahuan yan sistematis/ kecuali kalau dia hanya @seoran
kolektor baranbaran serbaneka@3)# %ebi'a !auh Ainstein meninatkan bah"a
tak terdapat metode indukti' yan memunkinkan berkembannya konsep dasar
suatu ilmu,B)
*aum empiris menanap bah"a dunia 'isik adalah nyata karena merupakan
e!ala yan tertankap oleh pancaindera# &al ini memba"a kita kepada dua
masalah# Pertama, sekiranya kita menetahui dua 'akta yan nyata, umpamanya
rambut keritin dan inteliensi manusia, baaimana kita merasa pasti menenai
kaitan antara kedua 'akta tersebut? -pakah rambut keritin dan inteliensi
manusia mempunyai kaitan satu sama lain dalam hubunan kausalitas? +ekiranya
kita menatakan tidak baaimana sekiranya penalaran indukti' membuktikan
sebaliknya?
Pertanyaan tersebut meninatkan kita bah"a hubunan antara berbaai 'akta
tidaklah nyata sebaaimana yan kita sanka# &arus terdapat suatu keranka
pemikiran yan memberi latar belakan menapa C mernpunyai hubunan
denan >, sebab kalau tidak, maka pada hakikatnya semua 'akta dalam dunia 'isik
bisa sa!a dihubunkan dalam kaitan kausalitas#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 14/27
Masalah yan kedua adalah menenai hakikat penalaman yan merupakan cara
dalam menemukan penetahuan dan pancaindera sebaai alat yan
menankapnya# Pertanyaannya adalah apakah yan sebenarnya dinamakan
penalaman? -pakah hal ini merupakan stimulus pancaindera? -taukah persepsi?
-tau sensasi? +ekiranya kita mendasarkan diri kepada pancaindera sebaai alat
dalam menankap e!ala 'isik yan nyata maka seberapa !auh kita dapat
menandalkan pancaindera tersebut ?
.ernyata kaum empiris tidak bisa memberikan !a"ab yan meyakinkan menenai
hakikat penalaman itu sendiri# +edankan menenai kekuranan pancaindera
manusia ini bukan merupakan sesuatu yan baru bai kita# Pancaindera manusia
sanat terbatas kemampuannya dan terlebih pentin lai pancaindera manusia bisamelakukan kesalahan# 6ontoh yan biasa kita lihat seharihari ialah baaimana
tonkat lurus yan sebaian terendam di dalam air akan kelihatan men!adi
benkok# &aruslah kita mempercayai hal semacam ini sebaai dasar untuk
menyusun penetahuan?
isampin rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk mendapatkan
penetahuan yan lain# >an pentin untuk kita ketahui adalah intuisi dan $ah%u.
+ampai se!auh ini, penetahuan yan didapatkan secara rasional maupun secara
empiris, keduaduanya merupakan induk produk dari sebuah rankaian penalaran#
Intuisi merupakan penetahuan yan didapatkan tanpa melalui proses penalaran
tertentu# +eseoran yan sedan terpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba
tiba sa!a menemukan !a"aban atas permasalahan tersebut# .anpa melalui proses
berpikir yan berlikuliku tibatiba sa!a dia sudah sampai disitu# Ja"aban atas
permasalahan yan sedan dipikirkannya muncul dibenaknya baaikan kebenaran
yan membukakan pintu# -tau bisa !ua, intuisi ini beker!a dalam keadaan yan
tidak sepenuhnya sadar, artinya !a"aban atas suatu permasalahan ditemukan tidak
ada "aktu oran tersebut secara sadar sedan menelutnya# +uatu masalah yan
sedan kita pikirkan, yan kemudian kita tunda karena menemui !alan buntu, tiba
tiba sa!a muncul di benak kita yan lenkap denan !a"abannya# *ita merasa
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 15/27
yakin bah"a meman itulah !a"aban yan kita cari namun kita lidak bisa
men!elaskan baaimana caranya kita sampai ke sana#
0ntuisi bersi'at personal dan tidak bisa diramalkan# +ebaai dasar untuk menyusun
penetahuan secara teratur maka intuisi ini tidak bisa diandalkan# Penetahuan
intuiti' dapat diperunakan sebaai hipotesis bai analisis selan!utnya dalam
menentukan benar tidaknya pernyataan yan dikemukakannya# *eiatan intuiti'
dan analitik bisa beker!a salin membantu dalam menemukan kebenaran# ai
Maslo" intuisi ini merupakan penalaman puncak (peak e&perience#'# sedankan
bai 2ietDsche merupakan inteliensi yan palin tiniE)#
ahyu merupakan penetahuan yan disampaiknn oleh .uhan kepada manusia#Penetahuan ini disalurkan le"at nabinabi yan diutusnya sepan!an Daman#
-ama merupakan penetahuan bukan sa!a menenai kehidupan sekaran yan
ter!ankau penalaman, namun !ua mencakup masalahmasalah yan bersi'at
transedental seperti latar belakan penciptaan manusia dan hari kemudian di
akhirat nanti# Penetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan halhal yan
aib (supernatural)# *epercayaan kepada .uhan yan merupakan sumber
penetahuan, kepercayaan kepada nabi sebaai perantara dan kepercayaan
terhadap "ahyu sebaai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan
penetahuan ini# *epercayaan merupakan titik tolak dalam aama# +uatu
pernyataan harus dipercaya dulu untuk dapat diterima: Pernyataan ini bisa sa!a
selan!utnya dika!i denan metode lain# +ecara rasional bisa dika!i umpamanya
apakah pernyataanpernyataan yan terkandun di dalamnya bersi'at konsisten
atau tidak# i pihak lain, secara empiris bisa dikumpulkan 'akta'akta yan
mendukun pernyataan tersebut atau tidak# +inkatnya, aama dimulai denan
rasa percaya, dan le"at penka!ian selan!utnya kepercayaan itu bisa meninkat
atau menurun# Penetahuan lain, seperti ilmu umpamanya, bertitik tolak
sebaliknya# 0lmu dimulai denan rasa tidak percaya, dan setelah melalui proses
penka!ian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada pendirian semula#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 16/27
5
Kriteria
Kebenaran
+eoran anak kecil yan baru masuk sekolah, setelah tia hari berselan, mook
tidak mau bela!ar# 7ran tuanya mencoba membu!uk dia denan seala macam
daya, dari iminiminan ulaula sampai ancaman sapu lidi, semuanya siasia#
+etelah didesakdesak akhirnya dia berterus teran, bah"a dia sudah kehilanan
hasratnya untuk bela!ar, sebab ternvata ibu urunya adalah seoran pembohon#
@6oba ceritakan baaimana diaberbohon,@ pinta oran tuanya sambil tersenyum#
@.ia hari yan lalu dia berkata bah"a 3 F B G H# ua hari yan lalu dia berkata IF 5 G H# *emarin dia berkata EF1GH# ukankah semua ini tidak benar?@
Permasalahan yan sederhana ini memba"a kita kepada apa yan disebut teori
kebenaran# -pakah persyaratannya aar suatu !alan pikiran menhasilkan
kesimpulan yan benar?
.idak semua manusia mempunyai persyaratan yan sama terhadap apa yan
dianapnya benar, termasuk anak kecil kita tadi, yan denan pikiran kekanak
kanakannya mempunyai kriteria kebenaran tersendiri# ai kita tidak sukar untuk
menerima kebenaran bah"a 3F B G H/ I F 5 G H/ dan E F1 G H/ sebab secara
dedukti' dapat dibuktikan bah"a ketia perrnyataan tersebut adalah benar#
Menapa hal ini kita sebut benar? +ebab pernyataan dan kesimpulan yan
ditariknya adalah konsisten denan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yan
telah dianap benar#
.eori kebenaran yan didasarkan kepada kriteria tersebut di atas disebut teori
koherensi# +ecara sederhana dapat disimpulkan bah"a berdasarkan teori koherensi
suatu pernyataan dianap benar bila pernyataan itu bersi'at koheren atau
konsisten denan pernyataanpernyataan sebelumnya yan dianap benar# ila
kita menanap bah"a semua manusia pasti akan mati@ adalah suatu pernyataan
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 17/27
yan benar, maka pernyataan bah"a @si Polan adalah seoran manusia dan si
Polan pasti akan mati@ adalah benar pula, sebab pernyataan kedua adalah
konsisten denan pernyataan yan pertama#
Matematika ialah bentuk penetahuan yan penyusunannya dilakukan pembuktian
berdasarkan teori koheren# +istem matematika disusun di atas beberapa dasar
pernyataan yan dianap benar yakni aksioma# enan memperunakan
beberapa aksioma maka disusun suatu teorema# iatas teorema maka
dikembankan kaidahkaidah matematika yan secara keseluruhan merupakan
suatu sistem yan konsisten# Plato (B5H3BH +#M#) dan -ristoteles (38B355 +#M#)
menembankan teori koherensi berdasarkan pola pemikiran yan diperunakan
Auclid dalam menyusun imu ukurnva#
Paham lain adalah kebenaran yan berdasarkan kepada teon korespondensi, di
mana eksponen utamanya adaiah ertrand ussell (18H5K1LHM)# ai penanut
teori korespondensi maka suatu pernyataan adalah benar !ika materi penetahuan
yan dikandun pernyataan itu berkorespondensi (berhubunan) denan obyek
yan ditu!u oleh pernyataan tersebut# Maksudnya !ika seseoran menatakan
bah"a @0bu *ota epublik 0ndonesia adalah Jakarta@ maka pernyataan itu adalah
benar sebab pernyataan itu denan obyek yan bersi'at 'aktual yakni Jakarta yan
meman men!adi 0bu *ota epublik 0ndonesia# +ekiranya oran lain yan
menyatakan bah"a @0bu *ota epublik 0ndonesia adalah andun@ maka
peryataan itu adalah tidak benar sebab tidak terdapat obyek yan denan
pernyataan tersebut# alam hal ini maka secara 'aktual @0bu *ota republik
0ndonesia adalah bukan andun melainkan Jakarta#@
*edua teori kebenaran ini yakni teori koherensi dan teori korespondensi kedua
duanya diperunakan dalam cara berpikir ilmiah# Penalaran teoretis yan
berdasarkan loika dedukti' !elas memperunakan teori koherensi ini# +edankan
proses pembuktian secara empiris dalam bentuk penumpulan 'akta'akta yan
mendukun suatu pernyataan tertentu memperunakan teori kebenaran yan lain
yan disebut teori kebenaran pramatis#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 18/27
.eori pragmatis dicetuskan oleh 6harles +# Peirce (183L1L1B) dalam sebuah
makalah yan terbit pada tahun 18H8 yan ber!udul @&o" to Make 7ur 0deas
6lear@, .eori ini kemudian dikembankan oleh beberapa ahli 'ilsa'at yan
kebanyakan adalah berkebansaan -merika yan menyebabkan 'ilsa'at ini serin
dikaitkan denan 'ilsa'at -merika# -hliahli 'ilsa'at ini di antaranya adalah
illiam James (18B51L1M), John e"ey (18IL1LI5), eore &erbert Mead
(18E31L31) dan 6#0# %e"is#
ai seoran pramatis maka kebenaran suatu pernyataan diukur denan kriteria
apakah pernyataan tersebut bersi'at 'unsional dalam kehidupan praktis# -rtinya,
suatu pernyataan adalah benar, !ika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai keunaan praktis dalam kehidupan manusia# +ekiranya
ada oran yan menyatakan sebuah teori C dalam pendidikan, dan denan teori C
tersebut dikembankan teknik > dalam meninkatkan kemampuan bela!ar, maka
teori C itu dianap benar, sebab teori C ini adalah 'unsional dan mempunyai
keunaan# Pramatisme bukanlah suatu aliran 'ilsa'at yan mempunyai doktrin
doktrin 'ilsa'ati melainkan teori dalam penentuan kriteria kebenaran sebaaimana
disebutkan di atas# *aum pramatis berpalin kepada metode ilmiah sebaai
metode untuk mencari penetahuan tentan alam ini yan dianapnya 'unsional
dan beruna dalam mena'sirkan e!alae!ala alamiah#1) *riteria pramatisme ini
!ua diperunakan oleh ilmu"an dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat
dalam perspekti' "aktu# +ecara historis maka pernyataan ilmiah yan sekaran
dianap benar suatu "aktu munkin tidak lai demikian# ihadapkan denan
masalah seperti ini maka ilmu"an bersi'at pramatis: selama pernyataan itu
'unsional dan mempunyai keunaan maka pernyataan itu dianap benar/
sekiranya pernyataan itu tidak lai bersi'at demikian, disebabkan perkembanan
ilmu itu sendiri yan menhasilkan pernyataan baru, maka pernyataan itu
ditinalkan# Penetahuan ilmiah meman tidak berumur pan!an# +eperti
diunkapkan sebuah penumpulan pendapat di kalanan ahliahli 'isika, bah"a
teori tentan partikel takkan berumur lebih dari empat tahun# $ntuk ilmuilmu
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 19/27
lainnya yan aak kuran berhasil dalam menentukan halhal yan baru, seperti
embrioloi, sebuah revisi dapat diharapkan tiap kurun "aktu lima belas tahun#" #
1# emikian !ua kaum pramatis percaya kepada aama sebab aama bersi'at 'unsionil dalam memberikan
peanan moral dan percaya kepada demokrasi sebab demokrasi bersi'at 'unsional dalam menentukan
konsensus masyarakat#
5# Joseph J# +ch"ab, he eaching of Science as )n*uir% (6ambride: &arvard# $niversity Press, 1LE5), hlm#
5M#
4
Sumber
Pengetahuan
De omnibus dubitandum! +eala sesuatu haras diraukan desak ene escartes#
2amun seala yan ada daiam hidup ini dimulai denan meraukan sesuatu,
bahkan !ua &amlet si perau, yan berseru kepada 7phelia: 1)
aukan bah"a bintanbintan itu api/
aukan bah"a matahari itu bererak/
aukan bah"a kebenaran itu dusta/
.api !anan raukan cintaku#
*ebenaran adaiah pernyataan tanpa rau=
aik loika dedukti' maupun loika indukti', dalam proses penalarannya,
memperunakan premispremis yan berupa penetahuan yan dianapnya
benar# *enyataan ini memba"a kita kepada sebuah pernyataan: baaimanakah
caranya kita mendapatkan penetahuan yan benar itu? Pada dasarnya terdapat
dua cara yan pokok bai manusia untuk mendapatkan penetahuan yan benar#
>an pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan yan kedua mendasarkan
diri kepada penalaman# *aum rasionalis menembankan paham apa yan kita
kenal denan rasionalisme# +edankan mereka yan mendasarkan diri kepada
penalaman menembankan paham yan disebut denan empirisme#
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 20/27
*aum rasionalis memperunakan metode dedukti' daiam menyusun
penetahuannya# Premis yan dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide
yan menurut anapannya !elas dan dapat diterima# 0de ini menurut mereka
bukanlah ciptaan pikiran manusia# Prinsip itu sendiri sudah ada !auh sebelum
manusia berusaha memikirkannya# Paham dikenal denan nama idealisme#
5# Doubt thou the stars are fire;
doubt the sun doth move;
doubt truth to be a liar;
But never doubt 1 love.
(William Shakespeare, amlet, Babak II, degan"#
unsi pikiran manusia hanyalah menenali prinsip tersebut yan lalu men!adi
penetahuannya# Prinsip itu sendiri sudah ada dan bersi'at apriori dan dapat
diketahui oleh manusia le"at kemampuan berpikir rasionalnya# Penalaman
tidaklah membuahkan prinsip dan !ustru sebaliknya, hanya denan menetahui
prinsip yan didapat le"at penalaran rasional itulah maka kita dapat menerti
ke!adianke!adian yan berlaku dalam alam sekitar kita# +ecara sinkat dapat
dikatakan bah"a ide bai kaum rasionaiis adaiah bersi'at apriori dan
prapenalaman yan didapatkan manusia le"at penalaran rasional#
Masalah utama yan timbul dari cara berpikir ini adalah menenai kriteria untuk
menetahui akan kebenaran dari suatu ide yan menurut seseoran adalah !elas
dan dapat dipercaya# 0de yan satu bai si - munkin bersi'at !elas dan dapat
dipercaya namun hal itu belum tentu bai si # Munkin sa!a bai si menyusun
sistem penetahuan yan sama sekali lain denan sistem penetahuan si - karena
si memperunakan ide lain yan bai si merupakan prinsip yan !elas dan
dapat dipercaya# Jadi masalah utama yan dihadapi kaum rasionalis adalah
evaluasi dari kebenaran premispremis yan dipakainya dalam penalaran dedukti'#
*arena premispremis ini semuanya bersumber pada penalaran rasional yan
bersi'at abstrak dan terbebas dari penalaman maka evaluasi semacam ini tak
dapat dilakukan# 7leh sebab itu maka le"at penalaran rasional akan didapatkan
bermacammacam penetahuan menenai satu obyek tertentu tanpa adanya suatu
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 21/27
konsensus yan dapat diterima oleh semua pihak# alam hal ini maka pemikiran
rasional cenderun untuk berssi'at solipsistik 5) dan subyekti'#
erlainan denan kaum rasionalis maka kaum empiris berpendapat bah"a
penetahuan manusia itu bukan didapatkan le"at penalaran rasional yan abstrak
namun le"at penalaman yan konkret# e!alae!ala alamiah menurut
anapan kaum empiris adalah bersi'at konkret dan dapat dinyatakan le"at
tankapan pancaindera manusia# e!ala itu kalau kita telaah lebih lan!ut
mempunyai beberapa karakteristik tertentu umpamanya sa!a terdapat pola yan
teratur menenai suatu ke!adian tertentu# +uatu benda padat kalau dipanaskan
akan meman!an# %anit mendun diikuti denan turunnya hu!an# emikian
seterusnya di mana penamatan kita akan membuahkan penetahuan menenai berbaai e!ala yan menikuti polapola tertentu# i sampin itu kita meiihat
adanya karakteristik lain yakni adanya kesamaan dan penulanan umpamanya
sa!a bermacammacam loam kalau kita panaskan akan meman!an# &al ini
memunkinkan kita untuk melakukan suatu eneralisasi dari berbaai kasus yan
telah ter!adi# enan memperunakan metode indukti' maka dapat disusun
penetahuan yan berlaku secara umum le"at penamatan terhadap e!alae!ala
'isik yan bersi'at individual#
Masalah utama yan timbul dalam penyusunan penetahuan secara empiris ini
ialah bah"a penetahuan yan dikumpulkan itu cenderun untuk men!adi suatu
kumpulan 'akta'akta# *umpulan tersebut belum tentu bersi'at konsisten dan
munkin sa!a terdapat halhal yan bersi'at kontradikti'# +uatu kumpulan
menenai 'akta, atau kaitan antara berbaai 'akta, belum men!amin ter"u!udnya
suatu sistem penetahuan yan sistematis/ kecuali kalau dia hanya @seoran
kolektor baranbaran serbaneka@3)# %ebi'a !auh Ainstein meninatkan bah"a
tak terdapat metode indukti' yan memunkinkan berkembannya konsep dasar
suatu ilmu,B)
*aum empiris menanap bah"a dunia 'isik adalah nyata karena merupakan
e!ala yan tertankap oleh pancaindera# &al ini memba"a kita kepada dua
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 22/27
masalah# Pertama, sekiranya kita menetahui dua 'akta yan nyata, umpamanya
rambut keritin dan inteliensi manusia, baaimana kita merasa pasti menenai
kaitan antara kedua 'akta tersebut? -pakah rambut keritin dan inteliensi
manusia mempunyai kaitan satu sama lain dalam hubunan kausalitas? +ekiranya
kita menatakan tidak baaimana sekiranya penalaran indukti' membuktikan
sebaliknya?
Pertanyaan tersebut meninatkan kita bah"a hubunan antara berbaai 'akta
tidaklah nyata sebaaimana yan kita sanka# &arus terdapat suatu keranka
pemikiran yan memberi latar belakan menapa C mernpunyai hubunan
denan >, sebab kalau tidak, maka pada hakikatnya semua 'akta dalam dunia 'isik
bisa sa!a dihubunkan dalam kaitan kausalitas#Masalah yan kedua adalah menenai hakikat penalaman yan merupakan cara
dalam menemukan penetahuan dan pancaindera sebaai alat yan
menankapnya# Pertanyaannya adalah apakah yan sebenarnya dinamakan
penalaman? -pakah hal ini merupakan stimulus pancaindera? -taukah persepsi?
-tau sensasi? +ekiranya kita mendasarkan diri kepada pancaindera sebaai alat
dalam menankap e!ala 'isik yan nyata maka seberapa !auh kita dapat
menandalkan pancaindera tersebut ?
.ernyata kaum empiris tidak bisa memberikan !a"ab yan meyakinkan menenai
hakikat penalaman itu sendiri# +edankan menenai kekuranan pancaindera
manusia ini bukan merupakan sesuatu yan baru bai kita# Pancaindera manusia
sanat terbatas kemampuannya dan terlebih pentin lai pancaindera manusia bisa
melakukan kesalahan# 6ontoh yan biasa kita lihat seharihari ialah baaimana
tonkat lurus yan sebaian terendam di dalam air akan kelihatan men!adi
benkok# &aruslah kita mempercayai hal semacam ini sebaai dasar untuk
menyusun penetahuan?
isampin rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk mendapatkan
penetahuan yan lain# >an pentin untuk kita ketahui adalah intuisi dan $ah%u.
+ampai se!auh ini, penetahuan yan didapatkan secara rasional maupun secara
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 23/27
empiris, keduaduanya merupakan induk produk dari sebuah rankaian penalaran#
Intuisi merupakan penetahuan yan didapatkan tanpa melalui proses penalaran
tertentu# +eseoran yan sedan terpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba
tiba sa!a menemukan !a"aban atas permasalahan tersebut# .anpa melalui proses
berpikir yan berlikuliku tibatiba sa!a dia sudah sampai disitu# Ja"aban atas
permasalahan yan sedan dipikirkannya muncul dibenaknya baaikan kebenaran
yan membukakan pintu# -tau bisa !ua, intuisi ini beker!a dalam keadaan yan
tidak sepenuhnya sadar, artinya !a"aban atas suatu permasalahan ditemukan tidak
ada "aktu oran tersebut secara sadar sedan menelutnya# +uatu masalah yan
sedan kita pikirkan, yan kemudian kita tunda karena menemui !alan buntu, tiba
tiba sa!a muncul di benak kita yan lenkap denan !a"abannya# *ita merasa
yakin bah"a meman itulah !a"aban yan kita cari namun kita lidak bisamen!elaskan baaimana caranya kita sampai ke sana#
0ntuisi bersi'at personal dan tidak bisa diramalkan# +ebaai dasar untuk menyusun
penetahuan secara teratur maka intuisi ini tidak bisa diandalkan# Penetahuan
intuiti' dapat diperunakan sebaai hipotesis bai analisis selan!utnya dalam
menentukan benar tidaknya pernyataan yan dikemukakannya# *eiatan intuiti'
dan analitik bisa beker!a salin membantu dalam menemukan kebenaran# ai
Maslo" intuisi ini merupakan penalaman puncak (peak e&perience#'# sedankan
bai 2ietDsche merupakan inteliensi yan palin tiniE)#
ahyu merupakan penetahuan yan disampaiknn oleh .uhan kepada manusia#
Penetahuan ini disalurkan le"at nabinabi yan diutusnya sepan!an Daman#
-ama merupakan penetahuan bukan sa!a menenai kehidupan sekaran yan
ter!ankau penalaman, namun !ua mencakup masalahmasalah yan bersi'at
transedental seperti latar belakan penciptaan manusia dan hari kemudian di
akhirat nanti# Penetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan halhal yan
aib (supernatural)# *epercayaan kepada .uhan yan merupakan sumber
penetahuan, kepercayaan kepada nabi sebaai perantara dan kepercayaan
terhadap "ahyu sebaai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan
penetahuan ini# *epercayaan merupakan titik tolak dalam aama# +uatu
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 24/27
pernyataan harus dipercaya dulu untuk dapat diterima: Pernyataan ini bisa sa!a
selan!utnya dika!i denan metode lain# +ecara rasional bisa dika!i umpamanya
apakah pernyataanpernyataan yan terkandun di dalamnya bersi'at konsisten
atau tidak# i pihak lain, secara empiris bisa dikumpulkan 'akta'akta yan
mendukun pernyataan tersebut atau tidak# +inkatnya, aama dimulai denan
rasa percaya, dan le"at penka!ian selan!utnya kepercayaan itu bisa meninkat
atau menurun# Penetahuan lain, seperti ilmu umpamanya, bertitik tolak
sebaliknya# 0lmu dimulai denan rasa tidak percaya, dan setelah melalui proses
penka!ian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada pendirian semula#
5
Kriteria
Kebenaran
+eoran anak kecil yan baru masuk sekolah, setelah tia hari berselan, mook
tidak mau bela!ar# 7ran tuanya mencoba membu!uk dia denan seala macam
daya, dari iminiminan ulaula sampai ancaman sapu lidi, semuanya siasia#
+etelah didesakdesak akhirnya dia berterus teran, bah"a dia sudah kehilanan
hasratnya untuk bela!ar, sebab ternvata ibu urunya adalah seoran pembohon#
@6oba ceritakan baaimana diaberbohon,@ pinta oran tuanya sambil tersenyum#
@.ia hari yan lalu dia berkata bah"a 3 F B G H# ua hari yan lalu dia berkata I
F 5 G H# *emarin dia berkata EF1GH# ukankah semua ini tidak benar?@
Permasalahan yan sederhana ini memba"a kita kepada apa yan disebut teori
kebenaran# -pakah persyaratannya aar suatu !alan pikiran menhasilkan
kesimpulan yan benar?
.idak semua manusia mempunyai persyaratan yan sama terhadap apa yan
dianapnya benar, termasuk anak kecil kita tadi, yan denan pikiran kekanak
kanakannya mempunyai kriteria kebenaran tersendiri# ai kita tidak sukar untuk
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 25/27
menerima kebenaran bah"a 3F B G H/ I F 5 G H/ dan E F1 G H/ sebab secara
dedukti' dapat dibuktikan bah"a ketia perrnyataan tersebut adalah benar#
Menapa hal ini kita sebut benar? +ebab pernyataan dan kesimpulan yan
ditariknya adalah konsisten denan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yan
telah dianap benar#
.eori kebenaran yan didasarkan kepada kriteria tersebut di atas disebut teori
koherensi# +ecara sederhana dapat disimpulkan bah"a berdasarkan teori koherensi
suatu pernyataan dianap benar bila pernyataan itu bersi'at koheren atau
konsisten denan pernyataanpernyataan sebelumnya yan dianap benar# ila
kita menanap bah"a semua manusia pasti akan mati@ adalah suatu pernyataan
yan benar, maka pernyataan bah"a @si Polan adalah seoran manusia dan siPolan pasti akan mati@ adalah benar pula, sebab pernyataan kedua adalah
konsisten denan pernyataan yan pertama#
Matematika ialah bentuk penetahuan yan penyusunannya dilakukan pembuktian
berdasarkan teori koheren# +istem matematika disusun di atas beberapa dasar
pernyataan yan dianap benar yakni aksioma# enan memperunakan
beberapa aksioma maka disusun suatu teorema# iatas teorema maka
dikembankan kaidahkaidah matematika yan secara keseluruhan merupakan
suatu sistem yan konsisten# Plato (B5H3BH +#M#) dan -ristoteles (38B355 +#M#)
menembankan teori koherensi berdasarkan pola pemikiran yan diperunakan
Auclid dalam menyusun imu ukurnva#
Paham lain adalah kebenaran yan berdasarkan kepada teon korespondensi, di
mana eksponen utamanya adaiah ertrand ussell (18H5K1LHM)# ai penanut
teori korespondensi maka suatu pernyataan adalah benar !ika materi penetahuan
yan dikandun pernyataan itu berkorespondensi (berhubunan) denan obyek
yan ditu!u oleh pernyataan tersebut# Maksudnya !ika seseoran menatakan
bah"a @0bu *ota epublik 0ndonesia adalah Jakarta@ maka pernyataan itu adalah
benar sebab pernyataan itu denan obyek yan bersi'at 'aktual yakni Jakarta yan
meman men!adi 0bu *ota epublik 0ndonesia# +ekiranya oran lain yan
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 26/27
menyatakan bah"a @0bu *ota epublik 0ndonesia adalah andun@ maka
peryataan itu adalah tidak benar sebab tidak terdapat obyek yan denan
pernyataan tersebut# alam hal ini maka secara 'aktual @0bu *ota republik
0ndonesia adalah bukan andun melainkan Jakarta#@
*edua teori kebenaran ini yakni teori koherensi dan teori korespondensi kedua
duanya diperunakan dalam cara berpikir ilmiah# Penalaran teoretis yan
berdasarkan loika dedukti' !elas memperunakan teori koherensi ini# +edankan
proses pembuktian secara empiris dalam bentuk penumpulan 'akta'akta yan
mendukun suatu pernyataan tertentu memperunakan teori kebenaran yan lain
yan disebut teori kebenaran pramatis#
.eori pragmatis dicetuskan oleh 6harles +# Peirce (183L1L1B) dalam sebuah
makalah yan terbit pada tahun 18H8 yan ber!udul @&o" to Make 7ur 0deas
6lear@, .eori ini kemudian dikembankan oleh beberapa ahli 'ilsa'at yan
kebanyakan adalah berkebansaan -merika yan menyebabkan 'ilsa'at ini serin
dikaitkan denan 'ilsa'at -merika# -hliahli 'ilsa'at ini di antaranya adalah
illiam James (18B51L1M), John e"ey (18IL1LI5), eore &erbert Mead
(18E31L31) dan 6#0# %e"is#
ai seoran pramatis maka kebenaran suatu pernyataan diukur denan kriteria
apakah pernyataan tersebut bersi'at 'unsional dalam kehidupan praktis# -rtinya,
suatu pernyataan adalah benar, !ika pernyataan itu atau konsekuensi dari
pernyataan itu mempunyai keunaan praktis dalam kehidupan manusia# +ekiranya
ada oran yan menyatakan sebuah teori C dalam pendidikan, dan denan teori C
tersebut dikembankan teknik > dalam meninkatkan kemampuan bela!ar, maka
teori C itu dianap benar, sebab teori C ini adalah 'unsional dan mempunyai
keunaan# Pramatisme bukanlah suatu aliran 'ilsa'at yan mempunyai doktrin
doktrin 'ilsa'ati melainkan teori dalam penentuan kriteria kebenaran sebaaimana
disebutkan di atas# *aum pramatis berpalin kepada metode ilmiah sebaai
metode untuk mencari penetahuan tentan alam ini yan dianapnya 'unsional
dan beruna dalam mena'sirkan e!alae!ala alamiah#1) *riteria pramatisme ini
7/17/2019 jujun bab 2
http://slidepdf.com/reader/full/jujun-bab-2 27/27
!ua diperunakan oleh ilmu"an dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat
dalam perspekti' "aktu# +ecara historis maka pernyataan ilmiah yan sekaran
dianap benar suatu "aktu munkin tidak lai demikian# ihadapkan denan
masalah seperti ini maka ilmu"an bersi'at pramatis: selama pernyataan itu
'unsional dan mempunyai keunaan maka pernyataan itu dianap benar/
sekiranya pernyataan itu tidak lai bersi'at demikian, disebabkan perkembanan
ilmu itu sendiri yan menhasilkan pernyataan baru, maka pernyataan itu
ditinalkan# Penetahuan ilmiah meman tidak berumur pan!an# +eperti
diunkapkan sebuah penumpulan pendapat di kalanan ahliahli 'isika, bah"a
teori tentan partikel takkan berumur lebih dari empat tahun# $ntuk ilmuilmu
lainnya yan aak kuran berhasil dalam menentukan halhal yan baru, seperti
embrioloi, sebuah revisi dapat diharapkan tiap kurun "aktu lima belas tahun#
"
#
1# emikian !ua kaum pramatis percaya kepada aama sebab aama bersi'at 'unsionil dalam memberikan
peanan moral dan percaya kepada demokrasi sebab demokrasi bersi'at 'unsional dalam menentukan
konsensus masyarakat#
5# Joseph J# +ch"ab, he eaching of Science as )n*uir% (6ambride: &arvard# $niversity Press, 1LE5), hlm#
5M#