joglo pos ekspres edisi i tahun xii

4
EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012 1 EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012 1 GRATIS! Diproduksi oleh UPT Humas Undip Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal. Ilham/Manunggal Undip Terima 11.857 Mahasiswa Baru “Selamat datang mutiara bangsa di kampus Undip rumah kita.” Demikian Rektor Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi PhD menyambut 11.857 mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 pada Rapat Senat Terbuka di Stadion Undip Tembalang, Senin (27/8) . Lima mahasiswa mewakili 11.857 mahasiswa baru untuk penyematan jas almamater oleh Rektor Undip Prof Sudharto Prawata Hadi di Stadion Undip, Tembalang, Senin (27/8) Pada tahun akademik 2012/2013, Undip resmi menerima 202 orang mahasiswa program doktor, program magister 1.807 orang, program spesialis 79 orang, program profesi 123 orang, program sarjana 7.716 orang, dan program dip- loma III 1.660 orang. Jumlah mahasiswa yang diterima pada 2012 meningkat dibandingkan ta- hun 2011 sejumlah 11.223 mahasiswa. Menurut Prof Dharto, sapaan akrab Rek- tor Undip, program penerimaan mahasiswa baru (PMB) bertema “Menciptakan Mahasiswa Ung- gul dan Berkarakter” diharapkan mampu men- ciptakan mahasiswa Undip berkarakter dasar Pangeran Diponegoro. Karakter tersebut meli- puti berani, jujur, dan peduli sesama, sehingga dapat menjadi solusi bagi merosotnya karakter pemuda belakangan ini. Selain itu, program PMB 2012 lebih menekankan pada pemben- tukan Undip sebagai kampus hijau yang tidak hanya mencerdaskan otak namun juga memba- ngun watak. Untuk mendukung Undip sebagai kampus hijau, dalam upacara PMB, Prof Dharto secara simbolik menerima dan menyerahkan bibit po- hon kepada perwakilan mahasiswa baru. Tahun ini, mahasiswa baru diwajibkan mengumpulkan bibit pohon setinggi satu meter saat rangkaian acara PMB berlangsung. Sekitar 11.000 bibit pohon ini nantinya akan ditanam pada Oktober 2012 di lingkungan Undip, meliputi stadion, masjid kampus, rusunawa, dan tempat lain yang masih gersang. Prof Dharto juga menyampaikan, maha- siswa Undip harus unggul dan berkarakter agar dapat menjadi solusi bagi bangsa. Bukan hanya menjadi mahasiswa kupu (kuliah-pulang) dan kunong (kuliah-nongkrong). Pembantu Rektor I Prof Dr dr Hertanto W Subagio MS SPGK saat menyampaikan pidato laporan PMB, menjelaskan, rangkaian acara PMB terdiri dari orientasi akademik, perkenal- an kegiatan kampus, program kegiatan kema- hasiswaan, dan pendidikan karakter. Kegiatan PMB di fakultas dilaksanakan Selasa (28/8) dan Rabu (29/8). Dilanjutkan dengan kegiatan pendidikan karakter hingga Sabtu (1/9). Prof Hertanto tidak membenarkan menggunakan kekerasan fisik dan gojlokan atau perpeloncoan dalam kegiatan orientasi mahasiswa, karena ti- dak sesuai dengan fitrah pendidikan tinggi. Ia menambahkan, kampus seharusnya menjadi pelopor pertumbuhan dan perkembang- an masyarakat sipil yang dicirikan dengan de- mokratisasi, transparansi, dan kesetaraan. Oleh karena itu, budaya kampus harus mengede- pankan demokrasi bukan instruksi, kedamaian dan cinta kasih bukan kekerasan, keberagaman bukan keseragaman. Belum Tertib Tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengakses informasi program PMB sehingga tidak memenuhi persyaratan mengikuti upacara PMB. Silvi, mahasiswi asal Lampung ini mengaku kesulitan memperoleh informasi kegiatan PMB yang hanya bisa diak- ses melalui internet karena jumlah warung in- ternet yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru di Tembalang. Mahasiswa yang terlambat menghadiri gladi resik tidak diizinkan masuk. Setelah gladi bersih usai, mahasiswa yang terlambat diizinkan mengikuti upacara PMB. Sejumlah mahasiswa yang melanggar peraturan juga menjadi ken- dala untuk menciptakan suasana upacara yang kondusif. Pihak rektorat dibantu oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) pun telah menempatkan sekitar 25 personel untuk menertibkan upacara di Stadion Undip. Penertiban tak hanya dilakukan di dalam Stadion Undip. Personel Menwa turut mengatur parkir di ICT Center, Rumah Susun Sederhana Mahasiswa, Laboratorium Terpadu, serta jalan raya Masjid Kampus Undip hingga stadion Un- dip. Untuk mengurai kemacetan, petugas gabungan Undip bekerjasama dengan Polsek Tembalang. Jalan LPPU yang merupakan jalan utama menuju Stadion Undip ditutup. Sehingga mahasiswa baru harus berjalan kaki menuju Sta- dion Undip. Seusai upacara PMB, mahasiswa mening- galkan lapangan Stadion Undip. Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas turut menginformasikan rangkaian kegiatan orientasi mahasiswa di fakultasdan perlengkapan yang digunakan saat orientasi mahasiswa. (Jo, Ulil, Puji, Hanum) Manunggal/Ilham

Upload: nina-razan

Post on 08-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Dapatkan di Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal. Gratis!

TRANSCRIPT

Page 1: Joglo Pos Ekspres Edisi I Tahun XII

EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 20121EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012 1

GRATIS!Diproduksi oleh UPT Humas Undip

Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Ilham/Manunggal

Undip Terima 11.857 Mahasiswa Baru“Selamat datang mutiara bangsa di kampus Undip rumah kita.” Demikian Rektor Universitas

Diponegoro Prof Sudharto P Hadi PhD menyambut 11.857 mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 pada

Rapat Senat Terbuka di Stadion Undip Tembalang, Senin (27/8) .

Lima mahasiswa mewakili 11.857 mahasiswa baru untuk penyematan jas almamater oleh Rektor Undip Prof Sudharto Prawata Hadi di Stadion Undip, Tembalang, Senin (27/8)

Pada tahun akademik 2012/2013, Undip resmi menerima 202 orang mahasiswa program doktor, program magister 1.807 orang, program spesialis 79 orang, program profesi 123 orang, program sarjana 7.716 orang, dan program dip-loma III 1.660 orang. Jumlah mahasiswa yang diterima pada 2012 meningkat dibandingkan ta-hun 2011 sejumlah 11.223 mahasiswa.

Menurut Prof Dharto, sapaan akrab Rek-tor Undip, program penerimaan mahasiswa baru (PMB) bertema “Menciptakan Mahasiswa Ung-gul dan Berkarakter” diharapkan mampu men-ciptakan mahasiswa Undip berkarakter dasar Pangeran Diponegoro. Karakter tersebut meli-puti berani, jujur, dan peduli sesama, sehingga dapat menjadi solusi bagi merosotnya karakter pemuda belakangan ini. Selain itu, program PMB 2012 lebih menekankan pada pemben-tukan Undip sebagai kampus hijau yang tidak hanya mencerdaskan otak namun juga memba-ngun watak.

Untuk mendukung Undip sebagai kampus hijau, dalam upacara PMB, Prof Dharto secara simbolik menerima dan menyerahkan bibit po-hon kepada perwakilan mahasiswa baru. Tahun ini, mahasiswa baru diwajibkan mengumpulkan bibit pohon setinggi satu meter saat rangkaian acara PMB berlangsung. Sekitar 11.000 bibit pohon ini nantinya akan ditanam pada Oktober 2012 di lingkungan Undip, meliputi stadion, masjid kampus, rusunawa, dan tempat lain yang masih gersang.

Prof Dharto juga menyampaikan, maha-siswa Undip harus unggul dan berkarakter agar dapat menjadi solusi bagi bangsa. Bukan hanya menjadi mahasiswa kupu (kuliah-pulang) dan kunong (kuliah-nongkrong).

Pembantu Rektor I Prof Dr dr Hertanto W Subagio MS SPGK saat menyampaikan pidato laporan PMB, menjelaskan, rangkaian acara PMB terdiri dari orientasi akademik, perkenal-an kegiatan kampus, program kegiatan kema-hasiswaan, dan pendidikan karakter. Kegiatan PMB di fakultas dilaksanakan Selasa (28/8)

dan Rabu (29/8). Dilanjutkan dengan kegiatan pendidikan karakter hingga Sabtu (1/9). Prof Hertanto tidak membenarkan menggunakan kekerasan fisik dan gojlokan atau perpeloncoan dalam kegiatan orientasi mahasiswa, karena ti-dak sesuai dengan fitrah pendidikan tinggi.

Ia menambahkan, kampus seharusnya menjadi pelopor pertumbuhan dan perkembang-an masyarakat sipil yang dicirikan dengan de-mokratisasi, transparansi, dan kesetaraan. Oleh karena itu, budaya kampus harus mengede-pankan demokrasi bukan instruksi, kedamaian dan cinta kasih bukan kekerasan, keberagaman bukan keseragaman.

Belum TertibTidak sedikit mahasiswa yang mengalami

kesulitan dalam mengakses informasi program PMB sehingga tidak memenuhi persyaratan mengikuti upacara PMB. Silvi, mahasiswi asal Lampung ini mengaku kesulitan memperoleh informasi kegiatan PMB yang hanya bisa diak-ses melalui internet karena jumlah warung in-ternet yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru di Tembalang.

Mahasiswa yang terlambat menghadiri gladi resik tidak diizinkan masuk. Setelah gladi bersih usai, mahasiswa yang terlambat diizinkan

mengikuti upacara PMB. Sejumlah mahasiswa yang melanggar peraturan juga menjadi ken-dala untuk menciptakan suasana upacara yang kondusif. Pihak rektorat dibantu oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) pun telah menempatkan sekitar 25 personel untuk menertibkan upacara di Stadion Undip.

Penertiban tak hanya dilakukan di dalam Stadion Undip. Personel Menwa turut mengatur parkir di ICT Center, Rumah Susun Sederhana Mahasiswa, Laboratorium Terpadu, serta jalan raya Masjid Kampus Undip hingga stadion Un-dip.

Untuk mengurai kemacetan, petugas gabungan Undip bekerjasama dengan Polsek Tembalang. Jalan LPPU yang merupakan jalan utama menuju Stadion Undip ditutup. Sehingga mahasiswa baru harus berjalan kaki menuju Sta-dion Undip.

Seusai upacara PMB, mahasiswa mening-galkan lapangan Stadion Undip. Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas turut menginformasikan rangkaian kegiatan orientasi mahasiswa di fakultasdan perlengkapan yang digunakan saat orientasi mahasiswa. (Jo, Ulil, Puji, Hanum)

Manunggal/Ilham

Page 2: Joglo Pos Ekspres Edisi I Tahun XII

2

Salam dari Joglo

Apa Kata Mereka?

EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012

Membangun Karakter Sosial dan Lingkungan

“Menurut informasi tadi, masa orientasi ini tidak ada per-peloncoan. Jadi bisa lebih san-tai bareng-bareng. Informasi mengenai masa orientasi masih simpang siur dan sering dira-

lat, seharusnya informasinya diberitahukan saat verifikasi.”

Friskila Clara (S1 Hukum, Fakultas Hukum)

“Saya sudah ada pandang-an mengenai masa orientasi. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, tidak ada perpeloncoan dari senior. Tetapi lebih mengarah tentang

kehidupan kampus dan lingkungan kampus itu sendiri. Informasi tentang masa orientasi dari

Nadia Azhari (S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik)

Alfredo (S1 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran)

“Sebenarnya saya mem-punyai rasa antipati terhadap masa orientasi, mungkin ba-nyak berita yang rancu dan membuat mahasiswa bingung.

Saya kurang mempunyai pandangan terhadap masa orientasi. Informasi kegiatan masa orientasi tidak terperinci bentuk kegiatannya se-perti apa.”

Bagus Priyo Amanto (S1 Arsitektur, Fakultas Teknik)

“Masa orientasi untuk tingkat universitas lebih dewasa dari SMA. Ada sedikit pandang-an tentang masa orientasi dari senior, namun belum tahu ada

Rangkaian acara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang biasa disebut masa orientasi merupakan prosesi wajib bagi mahasiswa baru Universitas Diponegoro

(Undip). Bagaimana pandangan mereka tentang masa orientasi Undip 2012?

Setiap tahunnya, Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan hajat besar penerimaan mahasiswa baru. Ribuan orang yang telah seleksi dari berbagai jalur masuk perguruan tinggi akan berganti status menjadi mahasiswa baru. Mahasiswa baru kemudian akan meng-ikuti proses penyambutan dari tingkat universi-tas, fakultas, dan jurusan. Pada tingkat jurusan inilah yang nantinya akan menjadi lingkungan baru bagi semua mahasiswa tingkat pertama. Sehingga diperlukan adanya pengenalan dan proses adaptasi.

Proses pengenalan dan adaptasi yang akan dijalani oleh mahasiswa baru akan dibantu pe-nyelenggaraannya oleh himpunan mahasiswa masing-masing jurusan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pada masa sebelumnya, ke-giatan ini dikenal dengan Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK). Undip menghapus tradisi OSPEK yang dianggap kurang mendidik dan menggantinya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bersifat adaptasi pendidikan dan organisa-si-organisasi kampus. Kegiatan ini selanjutnya lebih dikenal dengan proses kaderisasi.

Konsep kaderisasi dari tahun ke tahun mengalami perbaikan. Kaderisasi dibuat de-ngan memperhitungkan aspek manfaat untuk mahasiswa baru. Selain sebagai proses adaptasi, kaderisasi juga bertujuan untuk mendidik maha-siswa untuk menciptakan mahasiswa yang baik

Kaderisasi Bukan Sebatas Tradisisecara akademis, sosial, maupun organisasi.

Motivator asal Rusia, John Von Achen mengatakan, hanya ada dua pilihan tentang masa depan, memilih sukses atau sekadar survive. Demikian juga dengan pilihan mahasiswa baru ketika memasuki dunia universitas, yaitu pilihan untuk sukses atau hanya survive menjalani ke-hidupan kampus.

Mahasiswa yang sukses di kampus dapat digambarkan dengan mahasiswa yang optimal secara akademis, sosial, maupun organisasi. Sedangkan mahasiswa yang memilih survive cenderung memilih untuk optimal di salah satu aspek, tanpa memperhatikan komponen-kom-ponen kesuksesan lainnya. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa dengan bersikap study oriented, nantinya mereka akan cepat lulus dan cepat sukses. Mereka lupa, bahwa untuk men-capai kesuksesan seseorang membutuhkan net-working dan social attitude yang baik.

Kaderisasi turut berperan dalam mewujud-kan lulusan Undip dengan kriteria COMPLETE (Communication, Professional, Leader, Entre-preneur, Thinker, Educator). Tercapainya krite-ria COMPLETE berhubungan dengan bagaima-na mahasiswa menjalani kehidupan kampusnya.

Komunikasi, profesionalisme, dan kepe-mimpinan akan didapatkan ketika seorang ma-hasiswa mengikuti organisasi. Entreprenuer atau kewirausahaan juga akan didapatkan dari

bagaimana mahasiswa menjalani kehidupan so-sialnya dan bagaimana mahasiswa tersebut men-jalin jaringan dengan mahasiswa lain. Sedang-kan dari sisi akademis cenderung berpengaruh pada keahlian dalam bidang keilmuan, kemam-puan memecahkan masalah, dan membagi ilmu dengan mahasiswa lain.

Dari pemaparan di atas, semuanya tak lepas dari proses kaderisasi sebagai penunjang mahasiswa dalam mendapatkan kompetensi-kompetensi tersebut. Dengan mengikuti ka-derisasi, mahasiswa baru diharapkan tak hanya sekadar survive, namun dapat sukses dan men-capai kriteria COMPLETE.

Pada intinya, kaderisasi adalah awal yang bermanfaat bagi mahasiswa baru untuk memulai kehidupan kampus. Kaderisasi membantu ma-hasiswa dalam mendapatkan kompetensi yang tidak didapatkan ketika berada di dalam perku-liahan. Kaderisasi bukan hanya sebuah tradisi, kegiatan yang dilakukan setiap tahun, dari se-nior ke junior, atau kegiatan yang menyita wak-tu. Tetapi kaderisasi adalah tentang bagaimana menjadi pribadi-pribadi yang berprestasi dan berkompetensi tinggi.

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

Angkatan 2009

Oleh : Rohmat Hidayat *

Suasana Idul Fitri tak menghalangi sema-ngat 11.587 mahasiswa baru Universitas Dipo-negoro tahun ajaran 2012/2013 untuk mengikuti upacara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Senin (27/8). Upacara ini sekaligus menjadi penanda lahirnya intelektual baru di lingkungan akademis bernama dunia kampus.

Upacara PMB tahun ini sedikit berbeda dari tahun lalu. Tahun ini, Undip tidak hanya menyuarakan nilai-nilai perjuangan Diponegoro tapi juga menanamkan nilai-nilai Pancasila. Tu-juannya tak lain agar terbentuk mahasiswa yang bermoral dan unggul sesuai dengan tema PMB “Menjadi Mahasiswa Unggul dan Berkarakter”.

Program PMB terdiri dari orientasi aka-

demik, perkenalan kehidupan kampus, kegiatan kemahasiswaan, dan program pembentukan karakter. Undip juga menjamin program PMB pada tahun ini bebas dari kekerasan fisik, gojlok-an, dan perpeloncoan sesuai Surat Keputusan Rektor No. 101/SK/J07/2003 tanggal 14 April 2003 bahwa orientasi pengenalan kampus bersi-fat akademik dan diselenggarakan oleh pimpinan perguruan tinggi.

Program pembentukan karakter tak sekadar membentuk karakter mahasiswa dalam kehidup-an sosial, namun juga membangun wawasan lingkungan mahasiswa. Hal ini dibuktikan de-ngan inovasi program peduli lingkungan yang diselenggarakan Undip. Tampaknya, Undip

benar-benar berupaya menciptakan lingkungan yang asri agar terbentuk iklim belajar kondusif sesuai slogan “Undip Rumah Kita”. Salah satu program nyatanya, tahun ini Undip mewajibkan mahasiswa baru untuk membawa satu bibit po-hon yang akan ditanam di fakultas masing-masing yang akan kami sajikan pada halaman empat.

Upaya memasukkan wawasan lingkungan dalam program PMB memang cara jitu untuk mendukung program Undip sebagai kampus hijau. Semoga banyaknya program pembenahan lingkungan yang direncanakan, tak membuat Undip melupakan fungsi utamanya sebagai pencetak pendidik, peneliti, dan pengabdi ma-syarakat. (Redaksi)

Foto

Man

ungg

al/Y

uyun

perubahan atau tidak. Informasi menganai masa orientasi satu sumber dengan sumber yang lain berbeda, misalnya tanggal kegiatan.”

pihak universitas sudah jelas, namun dari pihak jurusan dan fakultas masih sering mendadak dalam memberikan informasi.”

Page 3: Joglo Pos Ekspres Edisi I Tahun XII

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof Drs. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D. Penasehat: Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S., Sp.GK., Dr. Mohammad Chabachib, M.Si, Akt, Drs. Warsito, S.U., Prof. dr. Sultana, Ph.D., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: Hasan Anwar Sekretaris Umum: Restu Wardani Pemimpin Redaksi: Arnindya Kanti Prasasti Pemimpin Litbang: Ifam Taldery Pemimpin Perusahaan: Ernita Manik Sekretaris Redaksi: Taufiq Bagus Prasojo Redaktur Pelaksana: Didi Adi Saputro Staf Redaksi: Yohanes Ricky Basuki, Choirul Ulil Albab, Hanum Putri H, Puji Prasetyaningsih, Hesti Rahayu, Yuyun Octaviani Budiarti, Azzahra Noor Hawa A, Fathrur Rizqiyah, Dila Naharikra, Monaliza Sekar Rini, Nindya Aldila, Nur Ainina Rahzan, Zunainatul Firdausia. Layout : Dian Ayu Nurul Ihsani. Karikatur : Alvita Rachma Dewi. Fotografi : Ilham Prasetyo. Manajer Iklan: M. Fakhrulzami K. P. Manajer Rumah Tangga: Sofie Dwi R.A. Manajer Produksi dan distribusi: Genda Priherdika. Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo

Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 Email: [email protected] Website: www.manunggal.undip.ac.id

Masukkan agenda Anda lewat twitter: @LPM_Manunggal

3

Break

EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012

Sejak beberapa hari menjelang pelaksa-naan rangkaian program Penerimaan Maha-siswa Baru (PMB), wilayah sekitar kampus tampak berbeda. Terdapat para penjual bibit pohon di sepanjang jalan menuju Kampus Uni-versitas Diponegoro (Undip) maupun lapangan Stadion Undip.

Ramainya penjual bibit pohon membuka lapak dilatarbelakangi mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 diwajibkan membawa bibit pohon setinggi minimal satu meter. Gagasan ini diprakarsai oleh Rektor Undip, Prof Sudharto P. Hadi.

Kebijakan yang dikenal dengan ‘One Man One Tree’ ini bertujuan untuk mendukung peng-hijauan yang kini gencar dilakukan di lingkung-an kampus Undip. Prof Dharto memang meng-upayakan Undip menjadi kampus hijau yang dapat memberikan kenyamanan untuk maha-siswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliah-an dan kemahasiswaannya.

Mahasiswa baru ditugaskan membawa bibit pohon yang rencananya dikumpulkan di fakultas masing-masing saat PMB fakultas, Se-lasa (28/8) dan Rabu (29/8). Bibit pohon terse-but akan disemai terlebih dahulu sebelum dita-nam pada Oktober 2012 di lahan kosong sekitar

kampus Undip.Pemilihan masa tanam pada Oktober 2012

tentu beralasan. Prof Dharto mengungkapkan,” Musim kemarau seperti saat ini adalah musim untuk memelihara, bukan untuk menanam.” Dengan demikian penanaman akan dilakukan saat memasuki musim penghujan.

Prof Dharto menambahkan, pohon-pohon yang dikumpulkan dari para mahasiswa baru

akan ditampung di Rusunawa, Rumah tangga Undip, stadion Undip, dan belakang kampus D3 terlebih dahulu. Nantinya, pohon-pohon terse-but akan ditanamkan untuk mengisi lahan-lahan yang kosong seperti di sekitar masjid kampus dan koridor-koridor Undip yang masih kosong.

Kebijakan Rektor Undip ini disambut baik oleh mahasiswa baru. Martin, salah satu maha-siswa baru Fakultas Hukum Undip berpendapat, langkah penghijauan memang sangat tepat diterapkan, mengingat masih banyak lahan ko-song dan gersang di lingkungan sekitar Undip.

Bukan Kebijakan BaruSebagai seorang ahli lingkungan, Prof

Dharto banyak mencanangkan program per-baikan lingkungan. Pengumpulan pohon se-benarnya telah menjadi kebijakan bagi maha-siswa baru sejak 2010, tetapi tidak diberlaku-kan pada 2011, dan tahun ini mulai digalakkan kembali agar lingkungan Undip bisa lebih asri dan indah.

Kebijakan One Man One Tree merupakan buah dari niat para petinggi Undip mendidik ma-hasiswa baru untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kampus. Prof Dharto mengungkapkan, tugas mengasrikan dan menjaga lingkungan adalah milik semua warga Undip.”Untuk menjadikan Undip sebagai kampus yang asri, hijau, dan in-dah bukan hanya tugas rektor ataupun petinggi universitas saja. Namun, semua ini adalah tugas kita bersama.” (Mona, Nina, Nindya)

Penghijauan Undip Libatkan Mahasiswa BaruUndip mencoba menyadarkan arti penting lingkungan pada mahasiswa baru. Tahun ini,

mahasiswa baru diwajibkan untuk membawa bibit pohon setinggi minimal satu meter. Nantinya,

bibit-bibit pohon ini akan ditanam di lahan kosong sekitar Undip.

Rektor Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi memberikan pohon mangga kepada mahasiswa baru di Stadion Undip Tembalang, Senin (27/8)

Manunggal/Ilham

Page 4: Joglo Pos Ekspres Edisi I Tahun XII

EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012 4

Bang Jo

4

SorotanMahasiswa “IDEAL” Melalui Character Building

EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan menjadi motor pembangunan negara. Pembangunan karakter (character building) diperlukan untuk memastikan setiap mahasiswa memiliki kemampuan mengatasi berbagai macam tantangan global setelah mereka terjun ke masyarakat.Oleh : Azzahra Noor Hawa, Hasan

Anwar, Dila NaharikraCharacter building adalah proses

pembangunan karakter mahasiswa ke arah yang lebih positif sebagai pondasi dalam menapaki masa depan. Penerapan character building di seluruh fakultas dilatarbelakangi menurunnya etika dan moral mahasiswa terhadap dosen dan kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai yang disampaikan dalam character building pada mahasiswa bertujuan untuk mengenali diri sendiri, bekerjasama dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mahasiswa bisa lebih kritis sebagai agent of change.

“Tujuannya, menanamkan nilai ke-Diponegoro-an dan nilai Pancasila agar mahasiswa dapat memiliki sifat-sifat yang jujur, berani, adil, peduli, dan bertanggungjawab. Serta menumbuhkan dan membangun perbaikan moral, etika, dan penguatan karakter dalam seluruh aspek masyarakat, bangsa, dan negara,” terang Drs Zaenal Abidin M Si, Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi Undip.

Pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun ajaran 2012/2013, selain program orientasi yang biasa dilaksanakan, juga akan diadakan pendidikan karakter mahasiswa baru pada 30 Agustus-1 September 2012. Zaenal menerangkan, konsep character building diadaptasi dari Fakultas Psikologi yang telah menerapkannya pada 2011.

Persiapan untuk program ini sudah dilaksanakan dari jauh hari. Dimulai dengan memberi pelatihan pada perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas yang dilaksanakan 24-26 Mei 2012. Selain itu diadakan Training of Trainer (TOT) bagi dosen

yang dilaksanakan pada 27-29 Juni 2012. Dr Hastaning Sakti M Kes, salah satu

trainer character building Fakultas Psikologi menjelaskan, dosen dari perwakilan tiap fakultas nantinya akan menjadi trainer, sedangkan mahasiswa perwakilan BEM fakultas akan menjadi observer dalam pelaksanaan character building. Pelaksanaan character building diserahkan pada BEM fakultas. Tiap-tiap fakultas memiliki kebijakan masing-masing menyesuaikan dengan keadaan.

Kegiatan-kegiatan character building akan diadakan secara indoor dan outdoor yang secara teknis pelaksanaan diserahkan ke masing-masing jurusan. “Dalam pelaksanaannya, BEM FEB (Fakultas Ekonomika dan Bisnis,-red) mengalami beberapa kendala, salah satunya

koordinasi yang tidak jelas dari fakultas serta model pengelolaan yang tidak melibatkan mahasiswa sehingga menimbulkan miss communication,” terang Anas Rahardian, Presiden BEM FEB Undip.

Dalam pelaksanaannya, tiap seratus mahasiswa akan dipandu oleh tiga dosen sebagai trainer, selanjutnya mahasiswa dibagi menjadi dua belas kelompok, masing-masing kelompok akan dipandu oleh satu mahasiswa sebagai observer. “Peran trainer adalah sebagai pembimbing dan observer adalah mengawasi dan memberi penilaian kepada tiap anggota kelompok,” jelas Hasta.

Lebih lanjut Hasta menjelaskan, character building ini juga untuk mengubah mindset dosen tentang kegiatan perkuliahan yang sebelumnya menggunakan sistem teacher centered learning diubah menjadi student centered learning. Character building ini diharapkan mampu membentuk mahasiswa “IDEAL” yang Inspiring, Dedicative, Emphatic, Accountable, Leadership.

Alvita/M

anunggal

Undip terima 11.857 mahasiswaSelamat datang keluarga baruProgram pengelolaan lingkungan Lingkungan terus.. Prestasinya mana?Pendidikan unggul berkarakter Mudah-mudahan bisa membawa perubahan