jaringan komputer
TRANSCRIPT
JARINGAN KOMPUTER
TOPOLOGI LOGIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................. 2
A. PENDAHULUAN ................................................................. 3
B. PEMBATASAN MASALAH ................................................. 5
C. PEMBAHASAN ................................................................... 7
1. Ethernet ............................................................................... 7
2. Token Ring / IEEE 802.5 ..................................................... 14
3. 10BaseT .............................................................................. 16
4. FDDI .................................................................................... 17
D. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 24
2
A. PENDAHULUAN
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan
peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu
sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi
(data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan
menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu
organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan
beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-
komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk
pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja
sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu,
bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat
dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling
memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat
digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Sebuah jaringan LAN yang
terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada
disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-
allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-
access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai
peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk
mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server,
dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam
jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter
dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer
3
kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway,
merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan
komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang
areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen
ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20
km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi
data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN
saat ini, diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan
akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
4
B. PEMBATASAN MASALAH
Local Area Network (LAN) adalah sebuah sistem komunikasi data yang
membolehkan sejumlah device atau komputer yang terangkai untuk
berkomunikasi langsung satu sama lainnya. Kebutuhan yang diperlukan dalam
koneksi jaringan :
1. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik)
2. Koneksi secara Logis (Topologi secara Logic)
Beberapa jenis/tipe koneksi secara fisik yang dikenal menggunakan tipe
bus, star, ring dan lain-lain. Sedangkan topologi secara logik jaringan merupakan
aturan supaya perangkat jaringan bisa saling berkomunikasi dan data bisa
tertransmisi. Ada beberapa jenis topologi logik yang dikenal saat ini yaitu :
Arsitektur Ethernet
Arsitekrut Ethernet inilah yang paling banyak digunakan karena relatif sederhana
dan murah dan tidak memerlukan instalasi yang rumit. Beberapa standar
Ethernet yang ada antara lain IEEE 802.2 dan 802.3 serta 10BaseT.
Arsitektur Token Ring
Dikembangkan oleh IBM dengan standar IEEE 802.5 dimana setiap komputer
berada dalam satu lingkaran (ring).
Arsitektur FDDI
FDDI kepanjangan dari Fiber Distributed data Interface, merupakan protokol
yang menggunakan serat optik ganda . Serat optik terdiri dari dua lingkaran
primary dan secondary. Dalam proses transfer data, hanya lingkaran primary
yang digunakan, namum bila primary megalami kegagalan secara otomatis akan
diambil alih oleh secondary.
5
Arsitektur ATM dan Synchronous Optical Network (SONET).
ATM kepanjangan dari Asynchronous Transfer Mode, yang menggunakan suatu
arsitektur yang menggunakan frame secara tetap yaitu 53 bit. Dengan
penggunaan frame secara tetap, dapat diketahui ketepatan pengiriman paket
data.
Selain pengembangan yang sudah ada, juga mulai diimplementasikan
teknologi terakhir untuk serat optik adalah Synchronous Optical Network
(SONET). Kedua arsitektur ini lebih banyak digunakan untuk kebutuhan yang
lebih besar yaitu WAN atau MAN mengingat kemampuan transmisi data yang
sangat tinggi dan kurang ekonomis untuk kebutuhan LAN.
ArsitekturArcNet
Dikembangkan oleh Datapoint Corp. tapi tidak memperoleh standar dari
IEEE. Walaupun termasuk jaringan yang mudah dan murah namun memiliki
kecepatan transfer data yang rendah, kurang lebih 2,5 Mbps.
Jaringan Nirkabel (Wireless)
Selain jaringan kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau
wireless. Jaringan nirkabel menggunakan sistem transmisi gelombang radio dan
gelombang mikro (microwave).
Pada makalah ini dibahas arsitektur jaringan yang menggunakan kabel
(tembaga atau serat optik) yaitu:
1. Ethernet, dengan beberapa spesikasinya.
2. Token ring dan
3. Fiber distributed data interface (FDDI).
Mengingat ketiga model arsitektur ini sudah sangat umum dipakai saat
sekarang.
6
C. PEMBAHASAN
1. Ethernet
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan
metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada
satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap
station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan
keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja
dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense
Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang
dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan.
Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan
"mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat
kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan
data.
Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap
komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih
jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat
berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal
kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Versi awal Xerox Ethernet dikeluarkan pada tahun 1975 dan di desain
untuk menyambungkan 100 komputer pada kecepatan 2,94 megabit per detik
melalui kabel sepanjang satu kilometer.
Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox,
Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet
10Mbps yang banyak digunakan pada jaringan komputer saat ini. Selain itu,
terdepat standar Ethernet dengan kecepatan 100Mbps yang dikenal sebagai
Fast Ethernet.
7
Asal Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN di University of
Hawaii pada akhir tahun 1960 yang dikenal dengan naman "ALOHA". Universitas
tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk
menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi
sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun
1985 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan
sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya
diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga
menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk
membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan keandalannya,
Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur
jaringan yang paling banyak digunakan.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi
paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without
Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan
Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan
Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi
3.11 atau yang sebelumnya)
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP,
dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang
menjalankan TCP/IP)
Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni
sebagai berikut:
10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang
digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang
digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
8
1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit
Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX,
1000BaseSX, 1000BaseT).
10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak
diimplementasikan.
Bahasan Ethernet pada makalah ini adalah penempatan Ethernet yang
digunakan untuk membentuk satu toplogi dengan menggunakan kabel UTP atau
STP standar yang digunakan dalam satu rangkaian topologi Star ini paling
banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan
pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan.
a. IEEE 802.2
- Pengertian IEEE 802.2
IEEE 802.2 adalah standar IEEE 802 mendefinisikan Logical Link Control
(LLC), yang merupakan bagian atas dari lapisan data link dari model OSI.
Sublayer LLC menyajikan antarmuka yang seragam untuk pengguna layanan
data link, biasanya lapisan jaringan. Di bawah LLC sublayer adalah Media
Access Control (MAC) sublayer, yang tergantung pada media tertentu yang
digunakan (Ethernet, token ring, FDDI, 802.11, dll).
Standar IEEE menambahkan ini sublayer yang menambahkan 8-bit DSAP
standar (Destination Service Access Point) dan SSAP (Sumber Service Access
Point) label ke paket yang diberikan terlepas dari jenis jaringan. Ada juga sebuah
8 atau 16 bit kontrol lapangan untuk digunakan dalam fungsi tambahan seperti
kontrol aliran. Ada ruang untuk 64 angka SAP global diberikan, dan IEEE tidak
menetapkan mereka ringan.
IP tidak memiliki nomor SAP diberikan, karena "standar internasional"
hanya bisa diberikan secara global diberi nomor SAP. Protokol yang tidak
standar internasional dapat menggunakan nomor SAP dari ruang SAP lokal
diberikan nomor. The subnetwork Access Protocol (SNAP) memungkinkan nilai
Ethertype yang akan digunakan untuk menentukan protokol diangkut di atas
9
IEEE 802.2, dan juga memungkinkan vendor untuk menentukan ruang protokol
nilai mereka sendiri.
- Operasional Mode
IEEE 802.2 menyediakan dua connectionless dan satu mode operasional
connection-oriented:
* Tipe 1 adalah mode connectionless tidak diakui untuk layanan datagram. Hal
ini memungkinkan untuk mengirimkan frame
o ke tujuan tunggal (point-to-point atau transfer unicast),
o beberapa tujuan pada jaringan yang sama (multicast),
o atau untuk semua stasiun dari jaringan (broadcast).
Penggunaan multicast dan siaran mengurangi lalu lintas jaringan bila
informasi yang sama perlu disebarkan kepada semua stasiun dari jaringan.
Namun layanan 1 Jenis tidak memberikan jaminan tentang urutan frame yang
diterima dibandingkan dengan urutan di mana mereka telah dikirim, pengirim
bahkan tidak mendapatkan pengakuan bahwa frame telah diterima.
* Tipe 2 adalah mode operasional connection-oriented. Urutan penomoran
memastikan bahwa frame yang diterima dijamin berada di urutan mereka telah
dikirim, dan tidak ada frame yang hilang.
* Tipe 3 adalah layanan connectionless diakui. Ini mendukung komunikasi
point-to-point saja.
- Header LLC
Header 802,2 mencakup dua bidang alamat delapan-bit, jalur akses yang
disebut layanan atau SAP dalam terminologi OSI, yaitu tujuan SAP (DSAP), dan
sumber SAP (SSAP). Bit rendah urutan DSAP menunjukkan apakah berisi
individu atau alamat grup. Jika bit low-order adalah 0, 7 sisa bit dari DSAP
menetapkan alamat individu, yang mengacu pada titik layanan akses tunggal
10
lokal (LSAP) yang paket harus dikirim. Jika bit low-order adalah 1, 7 sisa bit dari
DSAP menspesifikasikan alamat kelompok, yang mengacu kepada sekelompok
LSAPs yang paket harus dikirim. Bit rendah urutan SSAP menunjukkan apakah
paket tersebut merupakan paket perintah atau respon, jika itu 0, paket tersebut
merupakan paket perintah, dan jika itu 1, paket adalah paket respon. The 7 sisa
bit dari SSAP menentukan LSAP dari mana paket itu dikirim.
Beberapa protokol, atau keluarga protokol, memiliki satu atau lebih SAP
ditugaskan kepada mereka, misalnya, IPv4 memiliki nilai SAP hex 06. Mereka
protokol beroperasi secara langsung di atas 802.2 LLC, yang menyediakan
layanan jaringan datagram dan connection-oriented.
The subnetwork Access Protocol (SNAP) dapat digunakan dengan IEEE
802.2, yang memungkinkan Ethertype nilai untuk digunakan dengan semua
protokol IEEE 802, serta mendukung ruang protokol ID pribadi. Ketika baik
DSAP dan SSAP diatur pada 0xAA nilai heksadesimal (atau 0xAB, jika bit
rendah-order lapangan diatur), layanan SNAP diminta.
Kebanyakan protokol IEEE 802, serta FDDI, selalu menggunakan 802.2.
IEEE 802.3 adalah pengecualian; Ethernet awalnya digunakan Ethernet framing
II, dengan field tipe 2-oktet yang mengandung nilai Ethertype, dan tidak ada
header 802,2, tetapi spesifikasi IEEE 802.3 yang asli digunakan membingkai
suatu dimana bidang 2-oktet menyusul 6-oktet tujuan dan sumber alamat MAC
berisi panjang frame, dengan header LLC 802.2 berikut bidang panjang. Di IEEE
802.3x-1997, standar Ethernet IEEE telah diubah untuk secara eksplisit
memungkinkan penggunaan bidang 16-bit setelah alamat MAC yang digunakan
sebagai sebuah bidang panjang atau bidang jenis.
Terdapat standar Internet, RFC 1042, untuk mengenkapsulasi IP versi 4
lalu lintas di IEEE 802.2 bingkai dengan LLC / SNAP header. Hal ini hampir tidak
pernah diterapkan pada Ethernet. Meskipun digunakan pada FDDI dan token
ring, IEEE 802.11, dan lain IEEE 802 jaringan.
IP lalu lintas tidak dapat dirumuskan dalam IEEE 802.2 LLC tanpa frame
SNAP karena, meskipun ada protokol LLC tipe untuk IP, tidak ada protokol ARP
LLC tipe. [Rujukan?] IP Versi 6 juga dapat dikirim melalui Ethernet menggunakan
11
IEEE 802.2 dengan LLC / SNAP, tapi, sekali lagi, bahwa hampir tidak pernah
digunakan (walaupun LLC / SNAP enkapsulasi IPv6 digunakan pada IEEE 802
jaringan).
Setelah tujuan dan sumber SAP bidang adalah bidang kontrol. IEEE 802.2
adalah konseptual berasal dari HDLC, dan memiliki tiga jenis yang sama PDU:
* Format PDU Tak terbilang, atau PDU U-format, dengan bidang kontrol 8-bit,
yang ditujukan untuk aplikasi connectionless;
* Informasi PDU format transfer, atau saya-format PDU, dengan kontrol 16-bit
dan urutan penomoran lapangan, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
aplikasi connection-oriented;
* PDU format Pengawas, atau PDU S-format, dengan bidang kontrol 16-bit,
yang dimaksudkan untuk digunakan untuk fungsi pengawasan pada layer
(Logical Link Control) LLC.
Dari tiga format, hanya U-format umum digunakan. Format PDU bingkai
diidentifikasi oleh dua bit bawah byte pertama bidang kontrol.
b. IEEE 802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan
lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari
standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local
Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area
Network (WAN). IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang mendukung
arsitektur jaringan IEEE 802.1
1. DIX Ethernet dan IEEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental
Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan
pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel
ALOHAnet. Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini,
12
tapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet
yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet.
Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan
semakin banyak standar yang juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX
Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa semuanya adalah
Ethernet.
2. Format Frame IEEE 802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah format frame yang merupakan hasil
penggabungan dari spesifikasi IEEE 802.2 dan IEEE 802.3, dan terdiri atas
header dan trailer IEEE 802.3 dan sebuah header IEEE 802.2.
3. Struktur data
Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
Header IEEE 802.3:
Preamble
Field Preamble adalah sebuah field berukuran 7 byte yang terdiri atas beberapa
bit angka 0 dan 1 yang dapat melakukan sinkronisasi dengan perangkat
penerima. Setiap byte dalam field ini berisi 10101010.
Start Delimiter
Field Start Delimiter adalah sebuah field berukuran 1 byte yang terdiri atas
urutan bit 10101011, yang mengindikasikan permulaan frame Ethernet yang
bersangkutan. Kombinasi antara field Preamble dalam IEEE 802.3 dan Start
Delimiter adalah sama dengan field Preamble dalam Ethernet II, baik itu
ukurannya maupun urutan bit yang dikandungnya.
Destination Address
Field Destination Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field
Destination Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan
ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak
sering digunakan.
Source Address
Field Source Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field
Source Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan
13
ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak
sering digunakan.
Length
Field Length adalah sebuah field yang berukuran 2 byte yang mengindikasikan
jumlah byte dimulai dari byte pertama dalam header LLC hingga byte terakhir
field Payload. Field ini tidak memasukkan header IEEE 802.3 atau field Frame
Check Sequence. Ukuran minimumnya adalah 46 (0x002E), dan nilai
maksimumnya adalah 1500 (0x05DC).
Destination Service Access Point
Field Destination Service Access Point (DSAP) adalah sebuah field berukuran 1
byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame
pada node tujuan. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical
Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol
identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3. Nilai-nilainya
ditetapkan oleh IANA
Source Service Access Point
Field Source Service Access Point (SSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte
yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada
node sumber. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical Link
Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol
identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3. Nilai-nilainya
ditetapkan oleh IANA.
Trailer IEEE 802.3: Frame Check Sequence (FCS)
2. Token Ring: IEEE 802,5 Protokol LAN
Token Ring adalah sebuah protokol LAN yang didefinisikan dalam IEEE
802,5 mana semua stasiun yang terhubung dalam sebuah cincin dan setiap
stasiun langsung bisa mendengar transmisi hanya dari tetangga terdekatnya. Izin
untuk mengirimkan diberikan dengan pesan (token) yang beredar di sekitar ring.
Token Ring sebagaimana didefinisikan dalam IEEE 802,5 berasal dari IBM
Token Ring teknologi LAN. Keduanya didasarkan pada teknologi Token Passing.
14
Sementara mereka berbeda dalam cara kecil tapi umumnya kompatibel satu
sama lain.
Token-passing networksmove sebuah bingkai kecil, yang disebut token,
sekitar jaringan. Kepemilikan dari token memberikan hak untuk mengirimkan.
Jika node menerima token tidak memiliki informasi untuk mengirim, itu merebut
token, mengubah 1 bit dari token (yang mengubah token menjadi awal urutan-
frame), menambahkan informasi yang ingin mengirimkan, dan mengirim ini
informasi ke stasiun berikutnya pada cincin. Sementara frame informasi
mengitari cincin, tidak ada token pada jaringan, yang berarti bahwa stasiun lain
ingin mengirim harus menunggu. Oleh karena itu, tabrakan tidak dapat terjadi
dalam jaringan Token Ring.
Bingkai informasi beredar cincin itu sampai mencapai stasiun tujuan yang
dimaksud, yang salinan informasi untuk diproses lebih lanjut. Bingkai informasi
terus lingkaran cincin dan akhirnya dihapus ketika mencapai stasiun yang
mengirim. Stasiun yang mengirim dapat memeriksa kembali frame untuk melihat
apakah frame terlihat dan kemudian disalin oleh tujuan.
Tidak seperti Ethernet CSMA / CD jaringan, token-passing jaringan yang
deterministik, yang berarti bahwa adalah mungkin untuk menghitung waktu
maksimum yang akan berlalu sebelum setiap stasiun akhirnya akan mampu
menularkan. Fitur dan kehandalan fitur beberapa membuat jaringan Token Ring
ideal untuk aplikasi di mana penundaan harus operasi jaringan diprediksi dan
kuat adalah penting. The Fiber Distributed-Data Interface (FDDI) juga
menggunakan protokol Token Passing.
Protokol Struktur - Token Ring: IEEE 802,5 Protokol LAN
SDEL / Edel - Pembatas Mulai Pembatas / Akhir. Baik SDEL dan Edel
memiliki pelanggaran kode disengaja Manchester pada posisi bit tertentu
sehingga awal dan akhir sebuah frame sengaja tidak pernah bisa diakui di
tengah data lainnya.
AC - Akses kontrol Berisi lapangan bidang Prioritas.
15
FC - Frame bidang kontrol menunjukkan apakah frame berisi data atau
kontrol informasi.
Alamat Tujuan - Alamat tujuan stasiun
Alamat Sumber - Sumber alamat stasiun.
Route Informasi - Bidang dengan routing kontrol, descriptor rute dan jenis
informasirouting.
Informasi - Bidang Informasi dapat LLC atau MAC.
FCS - Frame cek urutan.
Frame Status - Berisi bit yang dapat ditetapkan oleh penerima frame
untuk sinyal pengakuan dari alamat dan apakah frame tersebut berhasil disalin.
3. 10BaseT
10BaseT adalah sebuah standar yang digunakan untuk
mengimplementasikan jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dibandingkan
dengan standar 10Base2 atau 10Base5, maka standar 10BaseT ini lebih
populer, meski kecepatan yang ditawarkan adalah sama, yaitu 10 Megabit per
detik.
Berbeda dengan 10Base2 atau 10Base5 yang menggunakan topologi
Bus, pada ethernet TbaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan
topologi Star ini paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta
melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel
yang dipakai bukan Coaxial tapi menggunakan kabel Unshielded Twisted-Pair
(UTP) untuk menghubungkan komputer, dan menggunakan hub yang berada di
tengah-tengah untuk membentuk sebuah jaringan. Kabel UTP yang digunakan
adalah kabel UTP Kategori 3, UTP Kategori 4, atau UTP Kategori 5, yang diberi
ujung konektor RJ-45.
10BaseT mendukung kecepatan hingga 10 Megabit per detik, tapi dalam
kenyataannya kecepatan yang dapat diraihnya hanyalah berkisar antara 4
Megabit per detik hingga 6 Megabit per detik, karena adanya beberapa halangan
seperti kolisi (tumbukan) paket data dalam jaringan. Standar ini dibangun
berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 yang dikembangkan oleh Project 802.
16
Panjang maksimum satu buah segmen jaringan 10BaseT adalah 100
meter. Jika jarak antara dua segmen melebihi jarak ini, maka dua segmen
tersebut harus dihubungkan dengan menggunakan repeater. Jarak minimum
sebuah segmen adalah 2.5 meter. Dengan menggunakan stackable hub (hub
yang dapat ditumpuk), sebuah jaringan yang cukup besar dapat dibentuk dengan
menggunakan standar ini. Meskipun standar ini mendukung hingga 1024 node,
sebaiknya dalam satu jaringan jangan terdapat lebih dari 300 node agar kinerja
yang lebih baik, mengingat semakin banyak node yang terhubung akan
memperbanyak kolisi yang terjadi.
Nama 10BaseT diambil dari beberapa komponen yang menyusunnya,
yakni:
Kecepatan maksimum jaringan (10 Mbit/detik)
Metode transmisi jaringan (Baseband)
Kabel yang digunakan (Twisted-Pair).
Standar jaringan ini sudah dianggap usang, dan digantikan dengan standar
100BaseT (Fast Ethernet) atau bahkan Gigabit Ethernet (1000BaseT).
Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:
Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m
Maksimum jumlah segmen adalah 1024
Maksimum jumlah node per-jaringan 1024
Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah dalam bentuk
hubungan chain
Kabel yang digunakan UTP Category-3 atau lebih
4. FDDI
a. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan
berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI
berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring
yang menggunaan kabel serat kaca.
17
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan
tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar
daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap
ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring
terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring
primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara
otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang
akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle,
kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar Bentuk dasar arsitektur FDDI
Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards
Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh
International Organization for Standardization (ISO).
b. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya,
namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan
menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu
Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya
untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang
masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat
Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui
kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan
18
sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya
LED :
Gambar Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-
mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang
panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan
oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat
menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya
sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya
datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal
dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk
menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali
digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel
19
serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk
menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan
sinar laser.
c. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a. Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana
suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan
token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC),
dan mekanisme error recovery.
b. Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur
enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c. Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik
media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates,
komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d. Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi
stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk
penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan
terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik
tentang jaringan FDDI.
Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-
access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE
802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model
OSI:
d. Tipe Peralatan FDDI
Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
1. Single-Attachment Station (SAS),
20
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya
ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
2. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port,
ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring
FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua
ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
3. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator
terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan
menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak
menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang
dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya
adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan
concentrator pada ring FDDI:
e. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi
kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk
semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk
menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring
gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis
melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring
di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.
21
- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada
di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan
dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.
- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua
ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.
- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau
lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring
dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.
b. Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara
berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.
c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk
perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router
atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan
tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis.
Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua
concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai
sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan,
sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan
passive secara otomatis diaktifkan.
22
C. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Local Area Network (LAN) adalah sebuah sistem komunikasi data yang
membolehkan sejumlah device atau komputer yang terangkai untuk
berkomunikasi langsung satu sama lainnya.
2. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik) ada beberapa jenis/tipe koneksi
secara fisik yang dikenal menggunakan tipe bus, star, ring dan lain-lain.
3. Koneksi secara logis (Topologi secara logic) ada beberapa jenis topologi logik
yang dikenal saat ini yaitu : Arsitektur Ethernet, Arsitektur Token Ring,
Arsitektur FDDI, Arsitektur ATM dan Synchronous Optical Network (SONET),
ArsitekturArcNet dan Jaringan Nirkabel (Wireless)
4. Pada makalah ini dibahas arsitektur jaringan yang menggunakan kabel
(tembaga atau serat optik) yaitu: Ethernet, dengan beberapa spesikasinya,
Token ring dan Fiber distributed data interface (FDDI) mengingat ketiga
model arsitektur ini sudah sangat umum dipakai saat sekarang.
5. Arsitekrut Ethernet inilah yang paling banyak digunakan karena relatif
sederhana dan murah dan tidak memerlukan instalasi yang rumit. Beberapa
standar Ethernet yang ada antara lain IEEE 802.2 dan 802.3 serta 10BaseT.
b. SARAN
1. Pada makalah ini hanya membahas lingkup jaringan LAN,
sehingga arsitektur yang sering digunakan untuk WAN dan WAN tidak
dibahas, diharapkan pada penulisan yang lain bias dibahas.
2. Batasan pembahasan hanya pada jaringan kabel, sehingga
jaringan nirkabel juga tidak bias dipaparkan lebih jauh, diharapkan pembaca
bias mancari informasi di lain makalah.
3. Bahkan untuk pembahasan Ethernet hanya yang mudah dan sering
dipakai, mengingat kemudahan dan nilai ekonomis dari arsitektur dan
topologi yang ada, sehingga batasan ini sangat sempit hanya dalam satu
rangkaian topologi saja.
23
DAFTAR PUSTAKA
A. Fathur, 2008, LAN Kinerja Model FDDI, pada http://afathur.wordpress.com/2008/07/10/fiber-distributed-interface-fddi/ diakses tanggal 5 Juni 2011.
Arif A.H., 2010, Definisi Secara Teknologi dan Contoh dari IEEE (802,3 802.5 802.11) pada http://arifahsyahadatcinta.blogspot.com/2011/04/ieee-802.html diakses tanggal 5 Juni 2011.
Billy DA, 2010, pada http://billydakids.blogspot.com/2010/02/token-ring-vs-fddi.html diakses tanggal 5 Juni 2011.
Faisal Akib, 2010, Fiber Distributed Data Interface, pada http://teknik-informatika.com/fiber-distributed-data-interface/ diakses tanggal 5 Juni 2011.
Rizky, 2008, Arsitektur Jaringan, pada http://rizky.devhub.com/arsitektur diakses tanggal 5 Juni 2011.
Wikipedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/IEEE_802.3 dan http://en.wikipedia.org diakses tanggal 5 Juni 2011.
24