isi laporan aktualisasi nilai-nilai dasar pns
TRANSCRIPT
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS GURU SMP NEGERI SATU ATAP BUBUN
KABUPATEN MALAKA
BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAHPENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Nama Peserta : Sigit NurrokhmanAngkatan/Kelompok : 32 / 4Jabatan : Guru Fisika PertamaUnit Kerja : SMPN SATU ATAP BUBUNSumber Kegiatan : SKP / Penugasan Atasan Langsung / Inisiatif Sendiri
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahapan yang cukup penting pada pelaksanaan Diklat Prajabatan Pola Baru
sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38
Tahun2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, dan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II,
kepada setiap peserta diklat prajabatan wajib membuat rancangan aktualisasi, untuk
kemudian dipaparkan kepada penguji dalam seminar rancangan aktualisasi sebelum
peserta diklat prajabatan off campus untuk mengaktualisasikan kegiatan-kegiatan
yang dirancangnya. Setelah peserta diklat prajabatan mengaktualisasikan kegiatan-
kegiatan ditempat tugas, selanjutnya peserta diwajibkan membuat laporan aktualisasi
yang kemudian dipaparkan kepada penguji dalam seminar laporan aktualisasi dan
disaksikan oleh mentor peserta masing-masing.
Rancangan dan Laporan Aktualisasi adalah karya tulis yang disusun menurut
kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah
pengawasan atau pengarahan pembimbing/coach, untuk memenuhi kriteria-kriteria
kualitas yang telah ditetapkan sesuai kurikulum pendidikan dan pelatihan.
Rancangan dan Laporan Aktualisasi dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan II dan
Golongan III.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 1
Karya tersebut akan menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu karya tulis yang
dihasilkan oleh alumni Prajabatan. Dalam upaya mendokumentasikan seluruh karya
tulis dalam format tercetak, diperlukan Pedoman Penulisan Rancangan dan Laporan
Aktualisasi yang dapat digunakan oleh peserta Prajabatan berikutnya, maupun juga
sebagai referensi bagi pengguna perpustakaan.
1. Keadaan Organisasi
Sekolah Menengah Pertama Negeri Satu Atap Bubun didirikan pada
tahun 2007 dengan Surat Keputusan Bupati Belu No..../2007. Sekolah ini
berlokasi di kampung Tunmat, Kecamatan Io Kufeu. Bangunan awal sekolah
hanya memiliki 4 ruangan yang digunakan 3 sebagai ruang kelas dan 1 ruang
guru. Saat ini SMP Negeri Satu Atap Bubun memiliki 3 ruang kelas, 1 ruang
Kepala Sekolah, 1 Ruang Guru, 1 Perpustakaan dan Laboratorium. 1.
SMP Negeri Satu Atap Bubun dipimpin oleh Yuliana Soi Berek, S.Pd
sebagai Kepala Sekolah. Dengan Tenaga Pendidik 12 orang dan Tenaga
Kependidikan 1 orang.
2. Visi Misi Organisasi
VISI SEKOLAH :
Bersatu, Bermutu, dan Beriman ( 3 ber )
MISI SEKOLAH :
Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran yan
dianutnya, yang melekat pada Adat istiadat budaya bangsa sehingga
terbentuklah Siswa yang berkompetensi dan berakhlak mulia serta berbudi
pekerti luhur.
Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik
dan pelatih.
Meningkatkan Les tambahan dan Belajar kelompok yang terbimbing.
Pemberdayaan pembelajaran yang efektif dan efisien penuh partisipasi
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 2
aktif.
Penuntasan pembinaan dan pelatihan Olahraga berprestasi.
Penuntasan pembinaan dan pelatihan Kesenian daerah.
Penuntasan pembinaan dan pelatihan Kepramukaan.
Peningkatan keterampilan berbahasa Inggris.
Peningkatan pembinaan dan pelatihan Karya Ilmiah Remaja.
3. Struktur Organisasi
STRUTUR ORGANISASI SEKOLAHSMP NEGERI SATU ATAP BUBUN
4. Tugas dan Fungsi Unit
a. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan yang
berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator,
supervisor, leader, inovator, dan motivator.
i. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan
proses pembelajaran secara efektif dan efisien
Memfasilitasi guru dan siswa agar dapat belajar,
mengembangkan potensi diri secara optimal dan alamiah. Untuk
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 3
KEPALA SEKOLAH
KEPALA TATA USAHA
PENDIDIK
WAKA KESISWAANWAKA KURIKULUM
PESERTA DIDIK
KELAS UNGGULAN SMP SATAP MODEL
PEMBINA OSIS PEMBINA EKSTRA
KOORDINATOR BK KOORDINATOR HUMAS
efektivitas dan efisiensi diperlukan standar acuan dan indikator.
Standard acuan dapat menggunakan ukuran seperti kecukupan
minimum menurut format penilaian akriditasi dan indikator dapat
dikembangkan dalam satuan waktu, tenaga, biaya, perolehan nilai
siswa, mengukur penampilan pisik bangunan, satuan benda,
penampilan administrasi sekolah, prestasi dan sebagainya.
ii. Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai tugas;
1) mempunyai visi dan misi yang jelas
2) memiliki rencana strategis yang tepat
3) memiliki program Pengembangan penyelenggaraan
pendidikan jangka panjang, jangka menengah menyusun
perencanaan;
4) mengorganisasikan kegiatan
5) mengarahkan kegiatan
6) mengkoordinasikan kegiatan
7) melaksanakan pengawasan
8) melakukan evaluasi
9) menentukan kebijakan
10) mengadakan rapat
11) mengambil keputusan
12) mengatur proses belajar mengajar
13) mengatur administrasi:
a) ketatausahaan
b) kesiswaan
c) ketenagaan
d) sarana/prasarana
e) keuangan
f) pembaharuan
iii. Kepala Sekolah sebagai administrator bertugas
menyelenggarakan administrasi.
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 4
3) Pengarahan
4) Pengkoordinasian
5) Pengawasan
6) Kurikulum
7) Kesiswaan
8) Ketatausahaan
9) Ketenagaan
10) Kantor
11) Keuangan
12) Perpustakaan
13) Labolatorium
14) Ruangan keterampilan dan kesenian
15) Bimbingan konseling
16) UKS
17) OSIS dan sebagainya.
iv. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas
menyelenggarakan supervisi mengenai;
1) proses belajar mengajar
2) kegiatan bimbingan dan konseling
3) kegiatan ekstra kurikuler
4) kegiatan ketatausahaan
5) kegiatan kerja sama dengan masyarakat
6) sarana-prasarana
7) osis
8) pembaharuan pengelolaan sekolah
9) ketercapaian program
10) keuangan
v. Kepala sekolah sebagai leader/pemimpin yang visioner;
Bertugas mempunyai pola fakir ke depan dalam
menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan sekolah
dengan mengartikulasikan visi ,misi dan strategi , meningkatkan
komitmen, upaya, dan daya juang anggota komunitas sekolah,
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 5
meningkatkan mutu dan produktivitas untuk meningkatkan
prestasi dan citra sekolah.
vi. Kepala sekolah sebagai inovator bertugas untuk mengelola
perubahan atau pembaharuan bukan hanya menyangkut
individu namun menyangkut konteks social yang luas,
memberdayakan secara optimal energi siswa dan guru untuk
memperoleh peluang yang terbatas secara terus menerus
berbasis kultur masayarakat di mana siswa itu hidup;
Pembaharuan merupakan realitas objektif dengan
melibatkan orang-orang dalam merumuskan perubahan
menyangkut tujuan, keterampilan, pilosofi atau kepercayaan,
perilaku yang akan dikembangkan sekolah, melibatkan guru-guru
mengembangkan ide-ide baru yang diarahkan pada pembelajaran
siswan dalam rangka mengembangkan kompetensi, komunikasi
dan pembaharuan metode pengajaran.
vii. Kepala sekolah sebagai motivator bertugas member
dorongan agar seluruh personal di sekolah melaksanakan
tugas tanpa merasa terpaksa.
Bekerja seperti atas kemauan sendiri karena mengejar
tercapainya visi. Berkembangnya motivasi bergantung pada iklim
kerja, kepuasan kerja, perasaan, suasana berpikir, imbalan,
penghargaan, dan keterlibatan dalam tugas. Besar kecilnya
motivasi bergantung pada tinggi rendahnya tujuan yang ingin
dicapai dan penghargaan terhadap setiap individu sehingga
merasa bernilai sehingga punya arti.
b. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah adalah guru yang mempunyai tugas
tambahan membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya
memimpin sekolah. Wakil Kepala Sekolah mempunyai fungsi strategis
menjembatani Kepala sekolah dengan guru sehingga jalannya
operasional sekolah dapat kondusif dan nyaman. Jumlah Wakil Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 6
Sekolah dalam pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dapat ditentukan oleh
sekolah itu sendiri tergantung pada kebutuhan. Oleh karena itu,
mengaturan pendistribusian tugas dapat dibuat melalui penetapan
kebijakan pada tingkat sekolah.
Wakil kepala sekolah memiliki umum sebagai berikut:
a) Menyusun perencanaan program , menjalankan dan mengawasi
program kegiatan sekolah, dan laporan kegiatan serta
bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
b) Menerima pendelegasian tugas dari Kepala Sekolah untuk
melaksanakan :
- Pengorganisasian
- Pengarahan
- Pengkoordinasian
- Pengawasan
- Penilaian
- Pendataan
- Pengorganisasian data
- Pelaporan
Wakil Kepala Sekolah terdiri dari bidang-bidang urusan pengembangan
sekolah antara lain Bidang Kurikulum , Bidang Kesiswaan, Bidang
Hubungan Masyarakat, dan Bidang Sarana Prasarana. Namun sekolah
dapat berinovasi dengan terobosan managemen sekolah menambahkan
bidang urusan berdasarkan PP. No. 19 Tahun 2005.
i. Wakasek Bidang kurikulum bertugas;
- Membantu kepala sekolah.
- Menyusun program pengajaran.
- Menyusun dan memiliki system informasi kurikulum yang
dapat diakses oleh semua guru.
- Menyusun sistem diteksi terhadap kemajuan/kemunduran
hasil belajar.
- .Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 7
- Menyusun jadwal piket harian guru.
- Menyusun kriteria indikator pencapaian program, kenaikan
dan kelulusan.
- Jadwal kegiatan akademis.
- Menuyusun sistem diteksi terhadap pencapaian tingkat
kurikulum yang harus dicapai dan analisis hasil belajar
siswa.
- Menyusun laporan kegiatan akademis.
- Mengembangkan MGMP.
- Mengatur pendayagunaan guru dengan sistem diteksi
terhadap guru-guru yang telah memiliki program
pelaksanaan dan evaluasi belajar mengajar dan sistem
diteksi terhadap guru yang kurang menguasai dalam
mengajar serta system. diteksi terhadap guru yang tidak
memanfaatkan waktu belajar dengan baik.
- Mengelola data kehadiran guru dalam melaksanakan tugas
mengajar.
- Membina lomba bidang akademis.
- Mengembangkan system evalua.
- Mengkoordinir Pengembangan Guru dalam memperoleh
informasi baru mengenai pembelajaran.
- Bidang Urusan Kurikulum dalam melaksanakan tugasnya
bersama Tim Pengembang Kurikulum.
ii. Wakasek Bidang Kesiswaan
Membantu kepala sekolah dalam :
Menyusun program pembinaan kesiswaan yang Tepat.
Menyusun Sistem MOS yang jelas.
Menyusun tata tertib siswa yang baik dan edukatif.
Menyusun sistem diteksi terhadap siswa yang melakukan
pelanggaran disiplin siswa perbuatan yang tidak
senonoh,tercela,merusak nama baik sekolah dan guru.
Mengkoordinir pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan
prestasi akademik dan non akademik.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 8
Mengkoordinasikan data kehadiran siswa.
Mengatur perijinan siswa untuk melaksanakan kegiatan di
luar sekolah.
Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian
kegiatan kesiswaan.
Memberdayakan organisasi kesiswaan untuk
pengembangan kecerdasan sosial, mengembangkan sikap
demokratis, kerjasama, tolong-menolong, dan
kepemimpinan.
Menetapkan dan menyelaraskan jadwal kegiatan.
Kesiswaan kalender pendidikan untuk mengoptimalkan
penggunaan waktu belajar siswa.
Membina dan mengkoordinasiskan pengembangan disiplin,
keamanan, ketertiban, dan kerja sama siswa.
Merencanakan seleksi dan pelaksanaan penerimaan siswa
baru.
Mengembangkan pola dan melaksanakan pergantian
kepemimpinan pada organisasi kesiswaan.
Mengkoordinasikan pengiriman delegasi siswa untuk
melakukan kerja sama atau mengikuti kegiatan di luar
sekolah.
Menyusun program dan mengkoordinasikan penerimaan
siswa baru dan pelaksanaan orientasi belajar siswa baru.
Mengembangkan kerja sama siswa melalui kegiatan siswa
antar-individu, antar-kelas, antar-angkatan, dan antar-
sekolah dalam membina kesatuan dan persatuan sekolah.
Mengembangkan tempat dan kegiatan peribadatan sebagai
pusat pembudayaan sekolah.
Menyusun laporan kegiatan kesiswaan yang dapat diakses
oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Bidang urusan kesiswaan dapat dibantu oleh Jajaran
Pembina OSIS dalam melaksanakan tugasnya.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 9
iii. Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat
Membantu kepala sekolah dalam :
Perencanaan dan program kerja sama dengan masyarakat
luas.
Mengembangkan konsep anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga bagi kelancaran kerja sama dengan komite
sekolah.
Memfasilitasi hubungan antar sekolah
Mengembangkan peluang kerja sama siswa, guru dengan
sumber daya yang tersedia di lingkungan masyarakat untuk
meningkatkan kompetensinya.
Mengembangkan kerja sama dengan orang tua siswa.
Mengembangkan kerja sama sekolah dengan masyarakat
sekitar.
Mengembangkan kerja sama sekolah dengan para alumni
dan memiliki sistem yang dapat membangkitkan semua
alumni untuk cinta almameternya dan turut
mengembangkan sekolah kedepan.
Memfasilitasi pengembangan media komunikasi siswa,
majalah dinding, pameran hasil karya siswa.
Menyusun sistem publikasi dan promosi sekolah yang tepat.
Mengkoordinasikanpertemuan orang tua siswa.
Mengatur penyusunan dan penyimpanan agenda rapat-
rapat.
Mengembangkan manajemen informasi sesuai dengan
sumber daya yang tersedia sehingga potensi sekolah dapat
diketahui publik secara transparan.
Menyusun laporan pelaksanaan program hubangan dengan
masyarakat dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang
membutuhkan.
iv. Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana
Membantu kepala sekolah dalam :
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 10
Mengembangkan disain penataan lingkungan sekolah sesuai
dengan nilai-nilai dasar pendidikan
Mengatur penataan tanaman di lingkungan sekolah.
Mengatur penataan dan pemeliharaan pendukung ketersediaan
udara bersih dan lingkungan bersih di sekolah.
Mengembangkan sekolah sebagai ekosistem yang sehat serta
edukatif.
Mengatur jadwal piket serta sistem penyelenggaraan
pemeliharaan kebersihan sekolah.
Mengkoordinasikan pembangunan dan pemiliharaan bangunan.
Mengkoordinasikan penyediaan dan mengatur penggunaan
sarana.
Memfasilitasi penyediaan sarana guru dan siswa.
Menyusun program pemeliharaan dan pemberdayaan, serta
penyimpanan sarana kantor dan sarana belajar.
Menyusun program penyediaan atau pemanfaatan sarana sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memungkinkan sesuai dengan sumber daya yang ada di sekolah
maupun di luar sekolah.
Membantu guru-guru dalam mengembangkan media belajar.
Menyusun laporan pelaksanaan pengadaan sarana prasarana.
c. Guru
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
umum sebagai pendidik dan melakukan tugas khusus mengajar secara
efektif dan efisien.
Tugas umum guru meliputi;
a) Melaksanakan tugas umum sesuai dengan keputusan kepala
sekolah sebagai pengarah, pembina, pembimbing, konsultan,
pelatih dalam berbagai kegiatan siswa sesuai visi sekolah.
b) Memelihara, membina, dan mengembangkan disiplin serta tata
tertib siswa dengan penuh keteladanan.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 11
c) Mengembangkan lingkungan fisik dan hubungan sosial di sekolah
dengan pendekatan kasih sayang dalam membentuk kehidupan
sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan warganya.
d) Bekerja sama dengan seluruh warga sekolah dalam melakukan
perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi kegiatan sekolah.
e) Menciptakan sekolah sebagai tempat belajar guru dalam
menunjang pembaharuan pendidikan berkelanjutan dan
meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
f) Bekerja sama menciptakan media belajar siswa sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diselaraskan
dengan kebutuhan kompetensi siswa di masa mendatang.
g) Mengikuti kegiatan MGMP.
Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya.
1) Tugas Khusus guru meliputi;
a) Menyusun program pengajaran
b) Program tahunan.
c) Program semester
d) Silabus
e) Rencana Penilaian/Rencana Penugasan
f) Rubrik penilaian dan naalisis hasil evaluasi
g) Penyusunan program perbaikan dan pengayaan.
h) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membuat catatan
refleksi pembelajaran.
i) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar secara berkelanjutan
melalui penilaian proses belajar, ulangan harian , ulangan
akhir semester; dan ulangan kenaikan kelas dan ujian akhir.
j) Memeriksa, menilai dan mengumumkan hasil penilaian tugas
siswa tepat waktu.
k) Menganalisis hasil ulangan harian dan ulangan umum;
l) Melaksanakan perbaikan dan pengayaan;
m) Mengisi daftar nilai siswa;
n) Mengupayakan materi seimbang antara akademik dan life
skill.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 12
o) Mau menerima masukan dari luar untuk proses
pengembangan sistem pembelajaran.
p) Memotivasi peserta didik antusias, bersemangat, kreatif, kritis
dan senang bersekolah/belajar dan diajak berbicara tentang
sekolahnya.
q) Memonitor dan memotivasi perkembangan hasil belajar setiap
peserta didik.
r) Membimbing dan melatih siswa dalam proses pembelajaran.
s) Membuat , memilih dan mengembangkan media dan alat
peraga.
t) Menciptakan karya ilmiah atau karya seni.
u) Mengikuti pengembangan atau sosialisasi kurikulum atau
silabus.
v) Melaksanakan pembaharuan pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran secara berkelanjutan.
w) Mendalami dan mengembangkan materi bidang pengajaran
yang menjadi tanggung jawabnya sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
x) Meneliti dan mencatat kehadiran siswa.
y) Mencatat kemajuan hasil belajar siswa.
z) Menata dokumentasi data penilaian secara tertib, objektif, dan
informatif.
2) Wali Kelas
Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a) Memberdayakan dan mengembangkan kelas sebagai
komunitas belajar.
b) Menyusun rencana kegiatan kelas sebagai komunitas sosial
yang dinamis, sinergis, dan kompak.
c) Mengembangkan komunitas kelas sebagai wadah
pengembangan informasi.
d) Mengembangkan kerja sama kelas dalam mengembangkan
media komunikasi.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 13
e) Mengelola dan melaporkan data perkembangan kehadiran
harian siswa.
f) Memiliki sistem pencatatan perkembangan siswa baik
akademis maupun non akademis
g) Mencatat dan melaporkan perkembangan prestasi siswa.
h) Memfasilitasi siswa dapat belajar bersama dan membangun
kerja sama dalam komunitas kelas.
i) Membimbing dan mengarahkan siswa yang menghadapi
permasalahan dalam belajar serta melaksanakan home visit.
j) Memberikan motivasi terhadap siswa untuk meningkatkan
prestasi individu maupun kelompok.
k) Memberi pelayanan informasi kepada orang tua siswa untuk
melaksanakan kerja sama dalam proses bimbingan.
l) Mendampingi siswa dalam pelaksanaan kegiatan kelas.
3) Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a) Analisis kompetensi siswa yang akan dikembangkan secara
bertahap menurut urutan waktu dan tingkat pada kurun waktu
tiga tahun.
b) Mengkoordinasikan sebaran kompetensi siswa dengan mata
pelajaran lain dalam setiap tingkat.
c) Menentukan jumlah tugas dan sebaran tugas siswa dalam
kurun waktu tiga tahun.
d) Penyusunan program tiga tahun, program tahunan dan
program semester pada mata pelajaran sejenis.
e) Membangun tim kerja dalam merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi proses pembelajaran pada mata pelajaran
sejenis.
f) Mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan
sumber daya berbasis lingkungan yang diselaraskan
perubahan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 14
4) Guru Bimbingan Konseling
Guru bimbangan dan konseling membantu kepala sekolah dalam
kegiatan-kegiatan berikut:
a) Menyusun program pelaksanaan bimbingan konseling yang
mengacu pada pengembangan potensi diri siswa dalam kurun
waktu selama siswa mengikuti pendidikan di SMP/SMA.
b) Melakukan koordinasi dengan wakil kepala sekolah, wali
kelas, dan guru-guru dalam rangka mengembangkan potensi
diri siswa agar prestasi belajar siswa dapat berkembang
optimal.
c) Membantu siswa mengatasi kesulitan belajar.
d) Menghimpun data prestasi lulusan.
e) Menghimpun informasi tentang lanjutan pendidikan dan
perkembangan lapangan kerja.
f) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa untuk
memperoleh gambaran tentang kompetensi diri, lanjutan
pendidikan dan kompetensi yang diperlukan untuk
memperoleh pekerjaan yang sesuai.
g) Memberikan layanan bimbingan terhadap siswa yang sedang
menghadapi masalah.
h) Mengolah data perkembangan prestasi siswa sebagai bahan
pengambilan keputusan sekolah dalam menetapkan kebijakan
pendidikan pada tingkat sekolah.
i) Mememperhatikan dan mengolah data perkembangan tingkat
kehadiran siswa.
j) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
k) Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling.
l) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut
bimbingan dan konseling.
m) Mengikuti musyawarah MGMP.
n) Memiliki sitem pelaporan BP yang dapat diakses oleh semua
personel yang membutuhkannya
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 15
5) Guru Koordinator Mata Pelajaran
Mempunyai tugas sebagaiberikut:
a) Mengkoordinasi dengan guru sesama mata pelajaran
dalam menentukaan KKM
b) Bersama guru sejenis membahas penyusunan soal dan
kisi-kisi dalam ulangan semester di sekolah
c) Mengkoordinasikan pembuatan paket soal pengayaan UN
di 4 mata pelajaran yang di UN-kan
d) Mengkoordinasikan pembahasan tentang perangkat
pembelajaran, metode pembelajaran dan sebagainya
dalam kegiatan MGMP Sekolah.
6) Guru Petugas Piket Harian
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a) Mengendalikan siswa dalam mengelola kebersihan sekolah
sebelum peruses pelajaran berlangsung.
b) Mengendalikan siswa yang terlambat hadir.
c) Mengatur kegiatan kelas yang gurunya berhalangan masuk
kelas.
d) Memberikan pelayan pengaturan dalam memudahkan tamu
sekolah untuk menyelesaikan urusannya.
e) Mengatur administrasi perijinan siswa meninggalkan sekolah
bukan pada waktunya.
f) Mengendalikan ketertiban sekolah agar seluruh siswa dapat
belajar efektif.
g) Mengkoordinasikan data dengan perkembangan harian siswa
wali kelas.
h) Mencatat laporan piket harian.
d. Tata Usaha
Tata Usaha membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan system
administrasi sekolah . Tata Usaha di pimpin oleh Kepala Urusan Tata
Usaha .Kepala tata usaha dibantu staf bertanggung jawab kepada kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 16
sekolah dan melaksanakan tugas ketatausahaan sekolah yang meliputi
kegiatan-kegiatan berikut:
1) Menyusun program tata usaha sekolah.
2) Mengelola administrasi keuangan sekolah (data perkembangan
keuangan sekolah dan siswa)
3) Mengelola administrasi ketenagaan.
4) Mengelola administrasi kesiswaan (data base siswa secara
lengkap, data nilai akademik siswa, dan data siswa yang
mendapat bea siswa, yang naik kelas, tidak naik kelas, siswa
peserta USBN yang lulus dan tidak lulus )
5) Mengelola administrasi perlengkapan (sistem administrasi yang
akurat, data/file surat masuk , surat keluar sekolah dan file surat-
surat berharga baik siswa maupun sekolah )
6) Mengelola data statistik sekolah.
7) Mengatur dan memberi layanan administrasi kepada siswa, guru,
dan masyarakat serta sistem pelaporan yang dapat diakses oleh
semua yang terkait.
8) Menata dan melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan
kebersihan dan keindahan sekolah.
9) Melalui Kepala Sekolah, memfasilitasi guru dalam pelaksanaan
tugasnya.
10) Menyusun laporan ketatausahaan secara berkala.
e. Pustakawan
Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
1) Merencakan pengembangan program perpustakaan sekolah
2) Menyusun program pengembangan perpustakaan sebagai layanan
belajar di sekolah.
3) Menyusun rencana pengadaan buku/bahan pustaka/media
elektronika.
4) Mengurus pelayanan perpustakaan.
5) Memelihara dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media
elektronika.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 17
6) Menginventarisasi dan mengadministrasikan buku-buku/bahan
pustaka/media elektronika serta dapat diakses oleh yang
membutuhkan.
7) Menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika.
8) Menyusun tata tertib perpustakaan.
9) Menyusun laporan pelaksanaan program.
f. Koordinator Laboratorium/Laboran
Koordinator labolatorium membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan
pembelajaran di laboratorium atau yang berkaiatan dengan alat-alat
laboratorium . Dalam tugasnya Koordinator Laboratorium dibantu oleh
seorang laboran yang menyediakan alat dan bahan dalam praktek dan
pembelajaran di laboratorium. Tugas Koordinator laboratorium dan atau
Laboran sebagai berikut :
1) Menyusun program pengembangan dan pengelolaan
labolatrorium sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2) Merencanakan pengadaan alat dan bahan labolatorium IPA,
Bahasa, Komputer, dan Media Belajar.
3) Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib
pendayagunaan/pemanfaatan labolatorium/ruang media belajar
secara terpadu.
4) Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap
Penanggungjawab Pengelola Labolatorium dan Media Belajar.
5) Menyusun program tugas-tugas laboran.
6) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan labolatorium.
7) Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat labolatorium.
8) Memelihara dan perbaikan alat-alat labolatorium
9) Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat
labolatorium, dan
10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan labolatorium dan media
belajar
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 18
5. Uraian Tugas
Pengajaran adalah proses belajar mengajar dalam upaya
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Penelitian adalah kegiatan telaah ilmiah taat kaidah dalam upaya
mencari kebenaran, menambah dan mengembangkan ilmu, teknologi, serta seni
dan/atau memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Pengabdian kepada
masyarakat merupakan aplikasi ilmiah hasil penelitian atau inovasi ilmu,
teknologi, dan seni untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat.
B. Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III diharapkan mampu mengaktualisasikan
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas/tempat magang masing-masing serta
mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak
diimplementasikan.
II. RASIONAL PENETAPAN AKTIVITAS AKTUALISASI BERDASARKAN
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Identifikasi
Sebagaimana yang tercantum dalam rancangan undang-undang mengenai
aparatur sipil Negara, bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai
terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang disebutkan di atas, maka perlu adanya
penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS semenjak dilakukannya diklat prajabatan.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 19
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri
dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat
merasakan manfaatnya secara langsung. NIlai dasar tersebut merupakan seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar tersebut
diantaranya adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 20
No Indikator Nilai DasarInformasi yang Relevan dengan Nilai Dasar
Daftar KegiatanKebutuhan Stakeholder
Tugas Organisasi Tugas Unit Tugas Pegawai
1 2 3 4 5 6 71 Akuntabilitas,
TanggungjawabNasionalisme,Religius (patuh ajaran agama)Etika PublikDisipilinKomitmen mutuInovasiAnti KorupsiMandiri, Berani,
Pimpinan, Siswa dan Masyarakat menginginkan PNS disiplin dan bertanggungjawab serta dapat memberikan inovasi-inovasi dalam melaksanankan tugas.
Fasilitasi dan pemberian bimbingan teknis penerapan, norma, standar , prosedur dan criteria sarana dan prasarana pendidiakan menengah kesetaran dan pendidikan layanan khusus;
Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran yan dianutnya, yang melekat pada Adat istiadat budaya bangsa sehingga terbentuklah Siswa yang berkompetensi dan berakhlak
1. Melaksanakan tugas lain.
2. Melaksanakan inovasi dalam rutinitas Apel Pagi.
Melaksanakan Apel Pagi
2 Akuntabilitas,Tanggungjawab,TransparanNasionalisme,Amanah (dapat dipercaya), Etika PublikJujur, Cermat(cepat,tepat, akurat), SopanKomitmen mutuEfektivitas , Efisiensi, Inovasi, Berorientasi mutuAnti KorupsiAdil/nepotisme(tidak pilih kasih)
Pimpinan, Siswa dan Masyarakat menginginkan PNS disiplin dan bertanggungjawab serta dapat memberikan inovasi-inovasi dalam melaksanankan tugas.
Pemantaaun dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan menengah, kesetaraan pendididkan menengah dan pendididkan layanan khusus;
1. Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih.
2. Meningkatkan Les tambahan dan Belajar kelompok yang terbimbing
1. Menyusun perangkat analisa evaluasi(Analizer).
2. Melaksanakan analisa hasil evaluasi.
Menganalisis Hasil Ulangan Mid Semester
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 21
3 Akuntabilitas,PartisipatifNasionalisme,Religius (patuh ajaran agama)Etika PublikSopanKomitmen mutuEfektivitas , Efisiensi, Anti KorupsiAdil.
Pimpinan, masyarakat dan siswa menginginkan PNS disiplin, bertanggung jawab dan bersikap adil kepada semua peserta didik
Pemantaaun dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan menengah, kesetaraan pendididkan menengah dan pendididkan layanan khusus;
1. Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih.
2. Pemberdayaan pembelajaran yang efektif dan efisien penuh partisipasi aktif.
1. Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat.
2. Menyajikan urutan pembelajaran dengan tepat
Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
4 Akuntabilitas,Kejelasan TargetNasionalisme,Religius (patuh ajaran agama)Etika PublikBertanggung jawab Komitmen mutuBerorientasi mutuAnti KorupsiJujur, Sederhana(tidak menerima Gratifikasi/suap)
Masyarakat, Pimpinan danPeserta didikmenginginkanPNS(ASN)dapatmenanamkanperilaku antikorupsi dalamlingkungansekitar
Pemantaaun dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan menengah, kesetaraan pendididkan menengah dan pendididkan layanan khusus;
1. Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih.
2. Pemberdayaan pembelajaran yang efektif dan efisien penuh partisipasi aktif.
1. Menyusun program perbaikan /pengayaan.
2. Melaksanakan perbaikan yang meliputi remedial teaching dan atau remedial test.
3. Melaksanakan pengayaan bagi siswa yang
Melaksanakan Program Remedial
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 22
istimewa atau memiliki kemampuan tinggi.
4. Daftar nilai hasil perbaikan /remidi dan pengayaan.
5 Akuntabilitas,PartisipatifNasionalisme,KerjasamaEtika PublikTaat perintahKomitmen mutu Efisiensi, InovasiAnti KorupsiAdil
Pimpinan danPeserta didikmenginginkanpembelajaranyang efektif,efisien danpenuh inovasi
Pemantaaun dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan menengah, kesetaraan pendididkan menengah dan pendididkan layanan khusus;
1. Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih.
2. Pemberdayaan pembelajaran yang efektif dan efisien penuh partisipasi aktif.
1. Mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar.
2. Merekap absensi guru dan siswa.
3. Menanggulangi kelas yang kosong karena gurunya tidak hadir.
4. Mengontrol situasi yang ada di lingkungan sekolah.
Merancang Alat Peraga dalam Kegiatan
6 Akuntabilitas,Tanggungjawab, JujurNasionalisme,
PimpinanmenginginkanPNS(ASN)
1. Monitoring terhadap pemenuhan
1. Memberdayakan Tugas Profesionalism
1. Mengaturjalannya kegiatan belajar
Melaksanakan Tugas Piket Pembelajaran
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 23
DisiplinEtika PublikCermatKomitmen mutuBerorientasi mutuAnti KorupsiJujur, Tanggung jawab
melaksanakantugas denganpenuh rasajujur,bertanggungjawab danberintegritasserta tidakmelakukanFraud
standar nasional sarana, prasarana pendidikan menengah, kesetaraan pendidikan menenegah, dan pendidikan layanan khusus;
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan menengah, kesetaraan pendididkan menengah dan pendididkan layanan khusus;
e Guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih.
2. Pemberdayaan pembelajaran yang efektif dan efisien penuh partisipasi aktif.
mengajar.
2. Merekap absensi guru dan siswa.
3. Menanggulangi kelas yang kosong karena gurunya tidak hadir.
4. Mengontrol situasi yang ada di lingkungan sekolah.
7 Akuntabilitas,TanggungjawabNasionalisme,Gotong royongEtika PublikIntegritas tinggi
Pimpinan danMasyarakatmenginginkanPegawai dapatmenumbuhkanrasa cinta akan
Monitoring terhadap pemenuhan standar nasional sarana,
1. Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik dan
1. Menjalankan tugas sekolah yang diberikan oleh atasan.
2. Sebagai guru
Melaksanakan Kerja Bakti / Jumat Bersih di Sekolah
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 24
Komitmen mutuEfektivitas , EfisiensiAnti KorupsiPeduli.
alam danlingkungankepada pesertadidik
prasarana pendidikan menengah, kesetaraan pendidikan menenegah, dan pendidikan layanan khusus;
pelatih.
2. Pemberdayaan pembelajaran yang efektif dan efisien penuh partisipasi aktif.
3. Menumbuhkan semangat dan minat serta kepedulian siswa terhadap pelestarian lingkungan hidup
piket tidak hanya memerintahkan siswa untuk membersihkan sekolah melainkan ikut bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti sehingga siswa mendapat contoh yang baik dari gurunya
8 Akuntabilitas,Jujur, TransparanNasionalisme,Tidak menggunakan hak yang bukan miliknyaEtika PublikTaat pada peraturan perundang-undangan, Taat perintah, Menjaga rahasiaKomitmen mutuEfektivitas Anti Korupsi
PimpinanmenginginkanPNS(ASN)melaksanakantugas denganpenuh rasajujur,bertanggungjawab danberintegritasserta tidakmelakukan
Pemantaaun dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan menengah, kesetaraan pendididkan menengah dan pendididkan layanan khusus
1. Memberdayakan Tugas Profesionalisme Guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih.
2. Pembuatan laporan keuangan SKPD yang
1. Menjalankan tugas sekolah yang diberikan oleh atasan.
2. Membelanjakan Up sesuai dengan anggaran di DPA SKPD TA.2016
Menyusun Laporan SPJ Bendahara Pengeluaran
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 25
Tanggung jawab Fraud efektif dan efisien penuh partisipasi aktif.
3. Mengarsipkan semua Nota Pembelanjaan.
4. Membuat Laporan SPJ
5. Input SPJ Laporan Bendahara Pengeluaran dengan aplikasi SIMDA 2016 di Dinas PPKAD
6. Print Hasil Penginputan Data Laporan SPJ.
7. Pengguna Anggaran , PPK-SKPD dan Bendahara Tandatangan selanjutnya di Copy, stempel dan Bendel.
8. Serahkan ke Dinas PPKAD,
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 26
B. Keterkaitan
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III diharapkan mampu mengaktualisasikan
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas/tempat magang masing-masing serta
mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak
diimplementasikan.
No Kegiatan Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Kegiatan1 Melaksanakan
Apel PagiAkuntabilitas,TanggungjawabNasionalisme,Religius (patuh ajaran agama)Etika PublikDisipilinKomitmen mutuInovasiAnti KorupsiMandiri, Berani,
Dalam salah satu tugas piket yaitu melaksanakan apel pagi. Nilai-nilai dasar PNS yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah akuntabilitas dengan indikator menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab,. Dalam kegiatan ini PNS dituntut untuk melaksanakan tugas yang diberikan atasan untuk melaksanakan apel pagi. Nilai dasar Nasionalisme dengan indikator Religius,. Pada pelaksananaan Apel pagi ditambahkan dengan Do’a. Nilai dasar yang berikut adalah komitmen mutu dengan indikator melakukan inovasi. Untuk perubahan kearah yang lebih baik, PNS harus mampu melakukan berbagai macam inovasi tentunya untuk hasil yang lebih baik. Inovasi yang dilakukan dalam apel pagi adalah dengan menyanyikan lagu wajib nasional, karena dalam apel-apel sebelumnya tidak pernah dilaksanakan. Nilai dasar lainnya Etika publik dengan indikator Disiplin. Apel pagi dilaksanakan setiap hari berdasarkan jadwal petugas piket. Nilai dasar anti korupsi dengan indikator mandiri dan berani. Dalam pelaksanaan aktualisasi, apel pagi dilaksanakan tepat pukul 07.00 pagi dengan seorang siswa yang bertindak secara mandiri dan berani sebagai pemimpin apel untuk menyiapkan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 28
barisan sesuai dengan kelas masing-masing. Pemimpin apel tersebut kemudian mengarahkan siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional, dan kemudian berdoa. Pegawai yang bertindak sebagai pengarah apel, memberi arahan/penyampaian kepada seluruh siswa yang mengikuti apel pagi, kemudian guru dapat mengarahkan siswa untuk masuk ke kelas menunggu guru yang akan melaksanakan KBM. Output yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah kegiatan apel pagi. Stakeholder yang terkait adalah siswa, kepala sekolah.
2 Menganalisis Hasil Ulangan Mid Semester
Akuntabilitas,Tanggungjawab,TransparanNasionalisme,Amanah (dapat dipercaya), Etika PublikJujur, Cermat(cepat,tepat, akurat), SopanKomitmen mutuEfektivitas , Efisiensi, Inovasi, Berorientasi mutuAnti KorupsiAdil/nepotisme(tidak pilih kasih)
Dalam kegiatan menganalisis hasil ulangan mid semester, dapat dilihat sejauh mana ketercapaian siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar melalui hasil belajar siswa. Nilai-nilai dasar profesi PNS yang terkandung dalam kegiatan menganalisis hasil ulangan mid semester adalah etika publik dengan indikator memberikan layanan kepada publik secara jujur, Cermat(cepat, tepat, akurat) dan santun. Kegiatan ini membutuhkan sikap adil tanpa membeda-bedakan siswa berdasarkan gender, latar belakang dan status sosial. Nilai dasar berikut yaitu akuntabilitas dengan indikator menjalankan tugas secara transparan dan bertanggungjawab. Informasi hasil belajar siswa harus disampaikan secara transparan kepada siswa, orang tua maupun atasan tanpa ada rekayasa dalam hal pengolahan nilai. Anti Korupsi dengan indikator tidak melakukan nepotisme. Dalam hal analisis hasil ulangan mid semester objektifitas dalam pengolahan nilai sangat dibutuhkan agar dalam pengolahan nilai tidak terjadi nepotisme
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 29
ataupun pilih kasih kepada satu atau lebih peserta didik. Nilai dasar Nasionalisme dengan indikator Amanah(dapat dipercaya) pun masuk dalam Hasil analisis Ulangan Mid semester dibuat secara Obyektif dan akuntabel. Sehingga berkaitan juga dengan nilai dasar Komitmen mutu dengan indikator berorientasi mutu, menjadikan hasil akhirnya bermutu tinggi. Kegiatan ini diawali dengan konsultasi pada mentor, menghubungi panitia ulangan, memeriksa hasil ulangan dan menganalisis hasil ulangan. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah daftar nilai siswa. Stakeholder yang terkait dalam kegiatan ini adalah siswa, orang tua dan sekolah. Baik siswa, orang tua siswa dan sekolah mendapatkan nilai hasil belajar siswa yang transparan. Peserta didik yang tidak mencapai ketuntasan harus mengikuti remedial maupun pengayaan.
3 Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
Akuntabilitas,PartisipatifNasionalisme,Religius (patuh ajaran agama)Etika PublikSopanKomitmen mutuEfektivitas , Efisiensi, Anti KorupsiAdil.
Salah satu tupoksi guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Nilai dasar profesi PNS yang terkandung dalam kegiatan ini adalah Akuntabilitas dengan indikator partisipatif.`Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru dituntut harus memiliki kemampuan untuk mengolah kelas dengan semua stakeholder yang ada ikut aktif dalam pembelajaran agar tercipta pembelajaran menjadi asik dan menyenangkan. Nilai dasar selanjutnya yaitu Anti Korupsi dengan indikator bersikap adil kepada semua peserta didik. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru harus bersikap adil kepada semua peserta didik tanpa membeda-
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 30
bedakan, guru harus objektif dalam pembelajaran artinya, tidak memberikan treatment atau perlakuan yang berbeda-beda kepada semua peserta didik agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Nilai dasar berikut adalah etika publik dengan indikator menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Dalam pembelajaran, penggunaan bahasa yang baik dan sopan sangat dibutuhkan, karena hal tersebut dapat menjadi panutan bagi peserta didik. Nilai dasar Nasionalisme dengan indikator religius, semua kegiatan diawali dengan do’a. Proses yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar diawali dengan doa, pengambilan absensi siswa, pemberitahuan SK/Kd sesuai dengan nilai dasar Komitmen mutu dengan indikator Efektivitas dan Efisiensi pembelajaran, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran. Efektif dalam pembelajaran, kegiatan KBM sesuai dengan RPP dapat berlangsung dengan baik , dari Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup sampai pada penilaian. Efisien dalam keterbatasan bahan ajar dan berada di daerah 3T maka kegiatan Belajar Mengajar harus tetap terlaksana dengan baik , Guru mempersiapkan bahan ajar seperti Buku untuk referensi di downloodkan dan di simpan dalam Android, kenapa menggunakan Android, dikarenakan di sekolah belum adanya listrik, sehingga media pembelajaran di aplikasikan menggunakan Android lebih hemat listrik dari pada Notebook ataupun Laptop. Output dalam kegiatan ini adalah jurnal mengajar. Kegiatan belajar mengajar di kelas akan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 31
tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran jika dalam pelaksanaannya guru menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA.
4 Melaksanakan Program Remedial
Akuntabilitas,Kejelasan TargetNasionalisme,Religius (patuh ajaran agama)Etika PublikBertanggung jawab Komitmen mutuBerorientasi mutuAnti KorupsiJujur, Sederhana(tidak menerima Gratifikasi/suap)
Dalam Kegiatan pelaksanaan program remedial dimaksudkan untuk tercapainya ketuntasan belajar siswa. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pelaksanaan kegiatan program remedial adalah Anti Korupsi dengan indikator jujur dan sederhana tidak menerima suap atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Pegawai dituntut untuk tidak melakukan korupsi baik itu uang, barang maupun suap. Dalam hal kegiatan remedial, pegawai tidak dibenarkan untuk menerima suap ataupun meminta imbalan dari peserta didik maupun orang tua. Nilai dasar selanjutnya adalah Akuntabilitas, dengan indikator Kejelasan Target. Targetnya adalah tuntas dalam belajar yaitu semua mencapai KKM. Kegiatan remedial ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 12 April, dikhususkan kepada siswa yang tidak mencapai KKM atau ketuntasan serta siswa yang harus mengulang karena tidak mengikuti ulangan mid semester pada hari rabu. Dalam pelaksanaan remedial ini guru meminta ketua kelas memimpin do’a agar kegiatan remedial berjalan sukses, dalam hal ini menggunakan nilai dasar Nasionalisme dengan indikator Religius. Selanjutnya Guru memberikan pemahaman ulang tentang materi-materi yang kurang dipahami oleh siswa berdasarkan hasil analisis ulangan mid semester yang telah dilakukan, dalam hal ini menerapkan nilai dasar Etika Publik dengan indikator bertanggungjawab. Bertanggungjawab dalam hal
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 32
menerangkan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa yang belum mencapai KKM. Selanjutnya siswa yang mengikuti remedial melaksanakan ulangan sesuai dengan Kompetensi Dasar yang belum dipahami.Nilai dasar Komitmen Mutu dengan indikator berorientasi mutu . Hasil atau Output dari remidial ini tidak hanya berorientasi pada ketuntasan KKM saja tapi harus mempunyai orientasi mutu yang baik dengan cara Guru sebelumnya sudah mempersiapkan bahan untuk remidial dengan baik, penyampaian materi yang lebih ringkas, jelas dan mudah di pahami oleh siswa dan soal serta lembar jawab untuk remedial. Bagi siswa mengikuti dengan baik dan mengerjakan soal remedial dengan mandiri, jujur tanpa mencontek atau melihat pekerjaan temannya sehingga hasil dari nilai remidial ini mempunyai mutu yang baik.
5 Merancang Alat Peraga dalam Kegiatan
Akuntabilitas,PartisipatifNasionalisme,KerjasamaEtika PublikTaat perintahKomitmen mutu Efisiensi, InovasiAnti KorupsiAdil
Kegiatan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dimaksudkan untuk lebih meningkatkan minat belajar siswa. Keterbatasan alat praktikum yang dimiliki maka guru dengan inisiatif sendiri membuat alat praktikum agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan anak lebih cepat paham dengan mempraktikan sendiri materi gaya yang di aplikasikan dengan pembuatan roket air. Nilai-nilai dasar profesi PNS yang terkandung dalam kegiatan ini adalah komitmen mutu dengan indikator memberikan pelayanan yang kreatif, efisien dan inovatif. Dalam era globalisasi ini, guru dan sekolah dituntut untuk lebih kreatif, efisien dan inovatif dalam pembelajaran. Menggunakan alat peraga akan lebih efisien dan hasil
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 33
belajar siswa akan terpicu untuk lebih cepat paham tentang materi gaya Pembelajaran yang inovatif adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, dengan penggunaan alat peraga dan diharapkan siswa lebih memiliki motivasi dan kemauan dalam belajar. Berhubungan dengan materi pembelajaran Gaya yang memerlukan alat peraga secara visual, maka digunakan alat peraga roket air dengan bahan bekas botol air mineral. Selain digunakan alat pembelajaran dengan menggunakan Roket air pada materi Gaya dalam pembelajaran, siswa juga menguji hasil pembuatan roket air, apakah bisa terbang dengan sempuna atau tidak. Langkahnya, dari Persiapan alat dan bahan untuk Praktikum. Mulai dari botol bekas air mineral sampai dengan alat seperti Lakban, cutter dan lainnya. Pembagian Kelompok secara acak menjadi 3 kelompok dengan cara menyebut angka satu sampai tiga dan berulang sampai semuanya sudah menyebutkan angka, selanjutnya dibagai menjadi 3 kelompok sesuai dengan angka yang disebutkan siswa satu-persatu, Kelompok satu yang menyebutkan angka satu dan seterusnya. Disini pembagian kelompok siswa terkandung nilai dasar PNS Antikorupsi dengan indikator adil, dikarenakan pembagian kelompok dengan sistem acak, berdasarkan angka yang disebut oleh siswa. Kelompok yang sudah terbagi menggabungkan diri dan menyiapkan diri dengan membuat pembagian kerja , disinilah nanti terbentuk nilai dasar nasionalisme dengan indikator bekerjasama dalam tim. Dalam pembuatan roket air sesuai dengan panduan langkah-langkah yang ada pada panduan Praktikum. setelah terbentuk
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 34
dengan sempurna pembuatan Roket air maka harus di ujicoba apakah hasil dari praktikum berhasil terbang atau tidak dengan cara di luncurkan. Membuat laporan Praktikum. Langkah-langkah Praktikum pembuatan Roket Air dari awal sampai akhir dipatui oleh Siswa ini kunci dari keberhasilan dalam pelaksanaan praktikum, ini sesuai dengan Nilai Dasar Etika Publik dengan indikatornya taat pada perintah. Ditambah dengan Partisipasi dari Guru dari awal sampai akhir kegiatan mendampingi siswa dalam mengerjakan praktikum ini akan terjalin sinergitas yang tinggi serta bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dapat diselesaikan dengan cepat, ini terkandung pada nilai dasar Akuntabilitas dengan indikator Partisipatif. Output dalam kegiatan ini adalah media / alat pembelajaran. Menggunakan alat peraga akan lebih efisien dan hasil belajar siswa akan terpicu untuk lebih cepat paham tentang materi gaya.
6 Melaksanakan Tugas Piket Pembelajaran
Akuntabilitas,Tanggungjawab, JujurNasionalisme,DisiplinEtika PublikCermatKomitmen mutuBerorientasi mutuAnti KorupsiJujur, Tanggung jawab
Melaksanakan tugas piket merupakan salah satu tugas tambahan guru disekolah. Nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah akuntabilitas dan anti korupsi. Indikator akuntabilitas dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggungjawab. Dalam melaksanakan tugas piket, guru dituntut harus jujur dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas dimana guru piket berperan penting dalam pengawasan proses kegiatan belajar mengajar termasuk didalamnya pengisian perekapan daftar hadir pegawai. Nilai dasar berikut adalah anti korupsi dengan indikator Jujur dan bertanggungjawab(tidak
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 35
melakukan pemalsuan data (Fraud). Guru piket mempunyai tanggung jawab untuk mengisi buku piket. Data yang dimasukan kedalam buku piket haruslah data yang sesungguhnya, bukan data yang telah dipalsukan (keberadaan guru, siswa dan pegawai).Nilai dasar Nasionalisme dengan indikator Disiplin, berarti petugas piket dalam hal ini Datang lebih awal(on time) sebelum Kegiatan pembelajaran sekolah dimulai sampai dengan akhir Kegiatan Belajar mengajar. Proses yang dilakukan dalam melaksanakan tugas piket adalah membunyikan bel sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan, dari jam masuk, pergantian jam pelajaran, istirahat dan pulang, membuat laporan piket, merekap absen guru dan siswa, menanggulanggi kelas kosong karena ketidakhadiran guru, serta mengontrol keamanan lingkungan sekolah, disini petugas piket diharuskan cermat agar tidak terjadi kegaduhan dan kesalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar, untuk itu petugas piket sudah menerapkan nilai dasar Etika Publik dengan indikator cermat dalam melaksanakan tugas piket.Setelah anak selesai melaksanakan Kegiatan KBM anak dikumpulkan terlebih dahulu seperti apel pagi, disini anak nanti diberi pengarahan dan motivasi agar Selalu belajar dengan rajin dan apa yang di sampaikan oleh guru hari ini di buka, baca dan pelajari kembali materi tersebut, tugas yang sudah di berikan kerjakan jangan di tunda-tunda agar tidak lupa. Rajin Belajar adalah Kunci sukses meraih masa depan. Ditutup dengan Do’a di pimpin salah satu siswa, selesai dan diperbolehkan pulang. Disini nilai dasar Komitmen Mutu dengan indikator orientasi mutu, kita tahu
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 36
di daerah pedesaan kadang orang tua tidak peduli dengan anak setelah selesai sekolah anak hanya main saja, orangtua sudah sibuk dari pagi sampai sore berkebun. Disini guru memberi arahan dan motivasi untuk terus belajar dan belajar agar dikemudian hari menjadi anak yang sukses dan membanggakan kedua orangtuanya. Output yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah laporan piket. Stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa, pegawai dan sekolah. Kegiatan belajar mengajar disekolah berjalan dengan lancar jika adanya laporan data yang baik dalam mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
7 Melaksanakan Kerja Bakti / Jumat Bersih di Sekolah
Akuntabilitas,TanggungjawabNasionalisme,Gotong royongEtika PublikIntegritas tinggiKomitmen mutuEfektivitas , EfisiensiAnti KorupsiPeduli.
Kebersihan halaman dan kelas merupakan tanggungjawab bersama guru,siswa dan semua stakeholder yang ada. Membantu siswa dalam mengontrol kebersihan sekolah adalah hal utama yang harus dilakukan oleh guru. Nilai-nilai dasar profesi PNS yang terkandung didalamnya dalah akuntabilitas dengan indikator Tanggungjawab, melihat barang yang berserakan di ruang Laboratorium dan Perpustakaan dengan inisiatif sendiri. Seorang pegawai yang baik merapihkan kembali barang yang berserakan tidak teratur di dalam ruangan Laboratorium dan Perpustakaan. Nilai dasar berikutnya adalah etika publik dengan indikator integritas tinggi dengan cara memberikan contoh yang baik. Sebagai guru piket tidak hanya memerintahkan siswa untuk membersihkan ruang Laboratorium dan Perpustakaan melainkan ikut bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti sehingga siswa mendapat contoh yang baik dari gurunya.Nilai Dasar Nasionalisme
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 37
dengan indikator Gotong royong. Kegiatan kerja bakti ini dilakukan setelah selesai jam pertama, Stakeholder yang terkait lewat kegiatan ini adalah siswa dan guru. Siswa mendapat contoh yang baik dari gurunya, dengan semangat gotong royong siswa dan guru bersama-sama membersihkan dan merapihkan barang di Ruangan Laboratorium dan Perpustakaan sampai dalam keadaan yang bersih dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.Nilai Dasar Anti korupsi dengan Indikator peduli, semua stakeholder peduli akan kebersihan, kerapihan di lingkungan sekolah dapat tercapai dengan melaksanakan kerja bakti bersama. Nilai dasar Komitmen mutu dengan indikator efektivitas dan efisien, efektifitas kegiatan kerjabakti ini tercapainya tujuan ruang Laboratorium dan perpustakan rapih bersih dan kesadaran dan kepedulian siswa beserta stakholder terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah tercapai. Efisien dengan keterbatasan alat kebersihan yang ada seperti air yang harus di bawa menggunakan ember dan jerigen bekas minyak goreng dari sungai untuk mengepel lantai dan membersihkan kaca harus di jalankan karena tidak ada sumber air dari sumur. Kegiatan ini sesuai dengan Budaya Bersih yang menciptakan Generasi sehat. Output sesuai dengan Misi Organisasi Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran yang dianutnya, yang melekat pada Adat istiadat budaya bangsa sehingga terbentuklah Siswa yang berkompetensi dan berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 38
8 Menyusun Laporan SPJ Bendahara Pengeluaran
Akuntabilitas,Jujur, TransparanNasionalisme,Tidak menggunakan hak yang bukan miliknyaEtika PublikTaat pada peraturan perundang-undangan, Taat perintah, Menjaga rahasiaKomitmen mutuEfektivitas Anti KorupsiTanggung jawab
Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. Nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah Akuntabilitas dengan indikator jujur dan transparan, Sebagai pejabat fungsional, bendahara pengeluaran dalam pelaksanaan tugasnya dilarang melakukan baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/ pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening/giro pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan Iainnya atas nama pribadi. Nilai dasar berikutnya adalah Nasionalisme dengan indikator Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, bendahara pengeluaran mempunyai kewajiban memungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, sekaligus berkewajiban menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai ketentuan perundang--undangan. Nilai dasar berikutnya adalah Anti Korupsi , dengan indikator tanggung jawab, Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 39
APBD pada SKPD. Selain kewajiban dan tugas bendahara pengeluaran yang dibahas sebelumnya, disini nilai dasar Etika Publik dengan indikator Taat pada perundang-undangan yang berlaku bendahara pengeluaran mempunyai kewenangan sebagaimana yang diatur di dalam pasal 4 ayat (2) Permendagri Nomor 55 Tahun 2008, “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bendahara pengeluaran SKPD berwenang: (a). mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU dan SPP-LS; (b). menerima dan menyimpan uang persediaan; (c). melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya; (d). menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan; (e). meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPK; berita acara pemeriksaan kas(SPJ-UP/GU/LS);(f). mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap. Nilai dasar Komitmen mutu dengan indikator efektivitas, Laporan pertanggung jawaban sesuai dengan target dapat selesai dengan baik tanpa adanya kesalahan dan di terima oleh Dinas PPKAD dan Inspektorat dengan dibuktikan dengan surat pengantar yang sudah diterima oleh kedua Dinas tersebut. Output yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah Laporan Keuangan Bendahara Pengeluaran.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 40
III. AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan 1
Kegiatan Melaksanakan Apel Pagi
Tanggal 09 -26 April 2016
Daftar lampiran Foto Apel Pagi
Video Apel Pagi
Laporan Pelaksanaan Apel Pagi
Dengan menggunakan teknik berpikir kreatif, maka langkah-langkah pelaksanaan apel pagi
yang ditempuh adalah selama ini kegiatan apel pagi selain hari senin hanya monoton dan biasa
saja, dari bel tanda masuk dibunyikan apel pagi dilaksanakan tepat pukul 07.00 pagi dengan
seorang siswa yang bertindak sebagai pemimpin apel untuk menyiapkan barisan sesuai dengan
kelas masing-masing. Pemimpin apel tersebut kemudian mengarahkan siswa untuk
menyanyikan lagu wajib nasional dan kemudian berdoa. Pegawai yang bertindak sebagai
pengarah apel, memberi arahan/penyampaian kepada seluruh siswa yang mengikuti apel pagi,
kemudian guru dapat mengarahkan siswa untuk masuk ke kelas menunggu guru yang akan
melaksanakan KBM. Tahapan berpikir kreatif; 1).Tahap persiapan: kegiatan apel pagi selain
hari senin hanya monoton dan biasa saja;2).Tahap inkubasi: cinta tanah air perlu dipupuk setiap
hari kita bisa lihat kejadian pada salah satu artis yang merendahkan simbol negara, ini berarti
terjadi degradasi cinta tanah air; 3). Tahap iluminasi: Pemimpin apel tersebut kemudian
mengarahkan siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional dan kemudian berdoa; 4).Tahap
evaluasi: Dengan khidmat anak menyanyikan lagu wajib Nasional; 5). Tahap revisi: Perlu
adanya inovasi baru dengan tidak hanya satu lagu wajib nasional yang di nyanyikan, setiap hari
Manfaatnya : ada perubahan yang terjadi dalam pelayanan publik,dalam hal pelaksanaan apel
pagi adanya inovasi untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Output yang dihasilkan dalam
kegiatan ini adalah kegiatan apel pagi. Stakeholder yang terkait adalah siswa, kepala sekolah.
Inovasi yang dilakukan dalam apel pagi adalah dengan menyanyikan lagu wajib nasional,
karena dalam apel-apel sebelumnya tidak pernah dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya,
kegiatan ini tercapai 100%.
Gambar Kegiatan Apel Pagi
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 41
Gambar Video Kegiatan Apel Pagi
Kegiatan 2
Kegiatan Menganalisis Hasil Ulangan Mid Semester/UTS
Tanggal 14 – 15 April 2016
Daftar lampiran Foto saat menganalisis Hasil Mid Semester/UTS
Penskoran merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan hasil tes pekerjaan siswa.
Penskoran adalah suatu proses pengubahan jawaban-jawaban tes menjadi angka-angka. Angka-
angka hasil penskoran itu kemudian diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan
tertentu. Penggunaan simbol untuk menyatakan nilai-nilai itu ada yang dengan angka, seperti
angka dengan rentangan 0-10, 0-100 atau 0-4 dan ada pula yang dengan huruf A, B, C, D dan
E.Cara menskor hasil tes biasanya disesuaikan dengan bentuk soal-soal tes yang dipergunakan,
apakah tes objektif atau tes essay. Untuk soal-soal objektif biasanya setiap jawaban yang benar
diberi skor 1 (satu) dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0 (nol). Total skor yang diperoleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 42
dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari semua soal. Untuk soal-soal essay dalam
penskorannya biasanya digunakan cara memberi bobot kepada setiap soal menurut tingkat
kesulitannya atau banyak sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam jawaban yang dianggap
paling baik. Misalnya untuk soal nomor 1 diberi skor maksimum 4, untuk soal nomor 3 diberi
skor maksimum 6, untuk soal nomor 5 skor maksimum 10, dan seterusnya. Dalam kegiatan
menganalisis hasil ulangan mid semester, dapat dilihat sejauh mana ketercapaian siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar melalui hasil belajar siswa. Manfaatnya : objektifitas dalam
pengolahan nilai akan terlaksana dengan baik oleh karena tidak adanya perlakuan khusus
kepada salah satu atau lebih peserta didik. Kegiatan ini diawali dengan konsultasi pada mentor,
menghubungi panitia ulangan, memeriksa hasil ulangan dan menganalisis hasil ulangan. Output
yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah daftar nilai siswa. Stakeholder yang terkait dalam
kegiatan ini adalah siswa, orang tua dan sekolah. Baik siswa, orang tua siswa dan sekolah
mendapatkan nilai hasil belajar siswa yang transparan. Peserta didik yang tidak mencapai
ketuntasan harus mengikuti remedial maupun pengayaan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini
tercapai 100%.
Gambar Kegiatan Menganalisis Hasil Ulangan Mid Semester/UTS
Gambar Hasil Kegiatan Menganalisis Hasil Ulangan Mid Semester/UTS
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 43
Kegiatan 3
Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
Tanggal 13 April 2016
Daftar lampiran Foto Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Video Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Perangkat Pembelajaran
Pembelajaran Profesional merupakan suatu Pembelajaran dengan yang dilakukan lebih terarah
dan sistematis. Dalam menyusun silabus pembelajaran saya akan bertanggung jawab dalam
penyusunannya sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pembelajaran (KTSP), dan selesai sebelum pembelajaran di tahun ajaran 2015/2016 dimulai.
Kegiatan ini dilakukan dengan teknik profesional sehingga pekerjaan yang saya lakukan akan
lebih terarah dan sistematis dalam penyusunan silabus. Adapun langkah-langkah yang akan
dilakukan adalah : Memetakan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, Menentukan materi
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar, Merancang kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran, Menentukan indikator pencapaian, Menyusun penilaian
dengan menyertakan teknik yang digunakan, Alokasikan waktu kegiatan pembelajaran,
Memasukkan sumber belajar, Menentukan nilai karakter apa yang harus ditanamkan melalui
materi yang diberikan itu. Dengan penggunaan teknik profesional ini, maka perangkat
pembelajaran yang disusun akan menjadi lebih baik dan relevan dengan kondisi sekolah.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 44
Manfaatnya : bagi para siswa karena materi yang saya ajarkan runut sesuai dengan kurikulum,
bahan ajar, dan materi yang ada pada buku pegangan siswa. Dan manfaatnya bagi sekolah,
perangkat pembelajaran yang saya buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat akreditasi
sekolah yaitu adanya perangkat pembelajaran dan juga sebagai pengontrol kedisiplinan tenaga
pengajar yang ada di SMPN Satap Bubun. Proses yang dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar diawali dengan doa, pengambilan absensi siswa, pemberitahuan SK/KD dan
dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran. Output dalam kegiatan ini adalah jurnal
mengajar. Kegiatan belajar mengajar di kelas akan tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran
jika dalam pelaksanaannya guru menerapkan nilai-nilai nasionalisme dan etika publik. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini tercapai 100%
Foto Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
Video Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
Kegiatan 4
Kegiatan Melaksanakan Program Remedial
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 45
Tanggal 23 April 2016
Daftar lampiran Foto Pelaksanaan Remedial
Laporan Program Remedial
Pemberian remedial/pengayaan menggunakan teknik non diskriminatif. Karena dalam proses
remedial terdapat siswa dengan beragam karakter dan kemampuan. Dengan menerapkan teknik
non diskriminatif akan menumbuhkan sikap yang adil terhadap siswa sehingga secara langsung
akan menumbuhkan rasa kepercayaan diri dari para siswa dan siswi akan merasa lebih
diperhatikan sehingga nantinya hasil pembelajaran akan lebih baik. Manfaatnya : Dengan
pembelajaran yang kondusif dapat Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
yang dianutnya, yang melekat pada Adat istiadat budaya bangsa sehingga terbentuklah Siswa
yang berkompetensi dan berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur sesuai dengan visi misi
sekolah. Kegiatan remedial ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 23 April2016, dikhususkan
kepada siswa yang tidak mencapai KKM atau ketuntasan serta siswa yang harus mengulang
karena tidak mengikuti ulangan mid semester/UTS pada hari rabu. Dalam pelaksanaan remedial
ini guru memberikan pemahaman ulang tentang materi-materi yang kurang dipahami oleh siswa
berdasarkan hasil analisis ulangan mid semester yang telah dilakukan. Selanjutnya siswa yang
mengikuti remedial melaksanakan ulangan sesuai dengan Kompetensi Dasar yang belum
dipahami. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tercapai 100%.
Foto Melaksanakan Program Remedial
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 46
Kegiatan 5
Kegiatan Menggunakan Alat Peraga dalam Kegiatan
Tanggal 14 April 2016
Daftar lampiran Foto Praktikum
Video Praktikum
Roket Air
Dengan menggunakan teknik inkuiri ini, maka saya membuat media pembelajaran yang belum
ada di SMPN Satap Bubun dengan memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar kita. Saya
membuat 2 media pembelajaran IPA , yaitu: Pertama, saya dan siswa membuat alat peraga
Roket air yang terbuat dari botol air mineral bekas yang dipotong dan disusun sedemikian rupa
sehingga mampu memberikan gambaran mengenai proses membuat roket air serta memberikan
gambaran umum tentang Hukum III Newton yaitu aksi dan reaksi. Kedua, saya membuat
Peluncur/Launcher Roket air dengan model Dual K(Klep-Koppler). Model ini dibangun dengan
memanfaatkan Bunglon, dop sepeda motor bekas, sedikit ban dalam bekas, soket polos dengan
ukuran lubang pipa berbeda yang salah satu ukurannya ½” (di badan soket tertulis 25 x 16),
Klep-Koppler(Penyambung Pipa), lem pipa, sedikit pipa PVC ½” , air secukupnya, Pipa PVC
dipotong-potong sedemikian rupa, disusun dan dirangkai seperti buku panduan. Media ini
bermanfaat untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami cara meluncurkan roket.
Kesulitan terbesar siswa dalam memahami Hukum III Newton adalah kesulitan dalam
membayangkan bentuk representasi dari sebuah Gaya aksi dan reaksi pada penerapan kehidupan
sehari-hari. Dengan media ini siswa memahami Hukum III Newton tentang Gaya aksi reaksi
pada penerapan sehari-hari. Manfaatnya : Siswa lebih memahami materi Gaya dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan lebih antusias lagi dalam pengembangan/
inovasi roket air, dikarenakan tidak hanya belajar saja, tetapi sekaligus juga bermain.
Berhubungan dengan materi pembelajaran Gaya yang memerlukan alat peraga secara visual,
maka digunakan alat peraga roket air dengan bahan bekas botol air mineral. Selain itu,
digunakan sebagai alat pembelajaran pada penerapan Hukum III Newton dengan menggunakan
Roket air pada materi Gaya. Output dalam kegiatan ini adalah media / alat pembelajaran.
Menggunakan alat peraga akan lebih efisien dan hasil belajar siswa akan meningkat. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini tercapai 100%.
Foto Pembuatan Alat Peraga Roket Air
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 47
Foto Hasil Pembuatan Alat Peraga Roket Air
Video Peluncuran Roket Air
Kegiatan 6
Kegiatan Melaksanakan Tugas Piket Pembelajaran
Tanggal 13 & 14 April 2016
Daftar lampiran Catatan Piket KBM
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 48
Foto piket
Melaksanakan tugas piket merupakan salah satu tugas tambahan guru disekolah, beberapa
prinsip pelayanan prima Kesederhanaan: prosedur/tatacara layanan diselenggarkan secara
mudah, lancar, cepat, mudah dipahami, mudah dilaksanakan dengan menempatkan Meja dan
kursi Piket di depan Ruang Guru.. Kejelasan dan kepastian: Dasarnya SOP SMPN SATAP
BUBUN. Keamanan: Mengontrol keamanan lingkungan sekolah, disini petugas piket
diharuskan cermat agar tidak terjadi kegaduhan dan kesalahan dalam proses kegiatan belajar
mengajar proses dan hasil pelayanan memberikan keamanan dan kenyamanan serta adanya
kepastian hukum. Keterbukaan: Jadwal Piket terpampang di meja piket. Efisien:Siswa tertib
dalam menjalankan peraturan sekolah Ekonomis: Sekolah Ditanggung dengan Biaya BOS dan
Dana yang relevan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Keadilan dan
Merata Semua Stakholder dari SMPN SATAP BUBUN diperlakukan secara adil tidak ada
pembeda. Ketepatan waktu: Masuk sekolah tepat jam 07.00 WITA sampai dengan jam 12.30
WITA. Manfaatnya : sesuai denga Misi sekolah yaitu Menumbuhkan penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran yan dianutnya, yang melekat pada Adat istiadat budaya bangsa
sehingga terbentuklah Siswa yang berkompetensi dan berakhlak mulia serta berbudi pekerti
luhur. Proses yang dilakukan dalam melaksanakan tugas piket adalah membuat laporan piket,
merekap absen guru dan siswa, menanggulanggi kelas kosong karena ketidakhadiran guru, serta
mengontrol keamanan lingkungan sekolah. Output yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah
laporan piket. Stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa, pegawai
dan sekolah. Kegiatan belajar mengajar disekolah berjalan dengan lancar jika adanya laporan
data yang baik dalam mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini tercapai 100%.
Foto piket
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 49
Kegiatan 7
Kegiatan Melaksanakan Kerja Bakti / Kamis Bersih di Sekolah
Tanggal 14 April 2016
Daftar lampiran Foto sebelum
Foto sesudah
Dalam Melaksanakan Kerja Bakti / Jumat Bersih di Sekolah dengan menggunakan teknik
Komunikasi Interpersonal/Komunikasi Efektif dikarenakan kita fokuskan pada ruangan
Perpustakaan dan Laboratorium sekolah yang sebenarnya ada penanggungjawab dari ruangan
tersebut. Respect: Dengan sikap menghargai sebelum melaksanakan kerjabakti meminta ijin
terlebih dahulu dengan Petugas atau penanggungjawab Ruang Perpustakaan dan Laboratorium
sehingga terjalin komunikasi yang baik, Empathy: Sebagai bagian dari Stakholder Sekolah
melihat buku dan alat laboratorium yang tidak tertata rapih mempunyai rasa ingin membantu
merapihkan dan menata kembali barang yang berserakan tidak teratur walaupun itu bukan
TUPOKSI kita, Audible: Mendengarkan saran yang di berikan oleh petugas perpustakaan dan
Laboratorium sebelum dan saat pelaksanaan kerjabakti membersihkan ruangan tersebut, Clrairy:
Tujuan jelas dalam kegiatan kerjabakti ini Menjaga Kebersihan, kerapihan dan Kenyamanan
Perpustakaan dan Laboratorium, dengan melibatkan stakholder yang ada, Humble: dengan
rendah hati kita meminta kesediaanya Petugas Perpustakaan dan Laboratorium untuk
membimbing dan mengarahkan kita dalam membersihkan ruangan tersebut, sehingga petugas
tersebut merasa di hargai sebagai pemimpin dalam kegiatan kerjabakti tersebut. Kuncinya
adalah mendengarkan, memberi dan menerima umpan balik, menunjukkan ketegasan,
memecahkan masalah dan menangani konflik. Maanfaatnya : Tujuan utama kerjabakti dapat
tercapai yaitu Ruangan Perpustakaan dan Laboratorium yang bersih, nyaman, dan rapih
sehingga menunjang minat anak dalam mengunjungi perpustakaan, serta persiapan praktikum
dalam mencari alat dan bahan lebih mudah . Kegiatan kerja bakti ini dilakukan setelah selesai
jam pertama, Stakeholder yang terkait lewat kegiatan ini adalah siswa dan sekolah. Siswa
mendapat contoh yang baik dari gurunya dan sekolah ada dalam keadaan yang bersih dan
nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini sesuai dengan misi sekolah yaitu
Menumbuhkan semangat dan minat serta kepedulian siswa terhadap pelestarian lingkungan
hidup. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tercapai 100%.
Foto sebelum Foto Sesudah
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 50
Foto Pelaksanaan Kerja Bhakti
Kegiatan 8
Kegiatan Melaksanakan Laporan SPJ Bendahara Pengeluaran
Tanggal 15 – 20 April 2016
Daftar lampiran Foto Penginputan Simda
Foto penyetoran SPJ Bendahara Pengeluaran di Dinas
PPKAD dan Inspektorat Kabupaten Malaka
Video SPJ Bendahara Pengeluaran
Dalam pembuatan Laporan SPJ Rutin Bendahara pengeluaran dulu sangat ribet dan memakan
waktu yang lama , dengan teknik Komputerisasi dengan Aplikasi SIMDA 2016, sekarang
Sistem pelaporan menjadi lebih singkat, dan praktis. Kita tinggal menginputkan data dari bukti
yang sudah ada baik itu belanja barang/jasa dan pajak yang sudah di keluarkan di aplikasi
simda . Dari SPP-UP/GU/LS, SPM-UP/GU/LS, Buku Kas Bank, Buku Kas Penerimaan, Buku
Kas Pengeluaran, BKU, Pajak dan Rncian bukti dsb. Lebih cepat, praktis dan mudah dalam
pembuatan Laporan SPJ Bendahara Pengeluaran. Manfaatnya : Dalam pembuatan SPJ
Bendahara pengeluaran cepat, praktis dan mudah tidak setebal dan lamanya dalam pembuatan
laporan dengan sistem Manual. Laporan pertanggung jawaban sesuai dengan target dapat selesai
dengan baik tanpa adanya kesalahan dan di terima oleh Dinas PPKAD dan Inspektorat dengan
dibuktikan dengan surat pengantar yang sudah diterima oleh kedua Dinas tersebut. Output yang
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 51
dihasilkan pada kegiatan ini adalah Laporan Keuangan Bendahara Pengeluaran. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini tercapai 100%.
Foto Penginputan Simda
Foto Penyetoran SPJ Bendahara Pengeluaran di Inspektorat Kabupaten Malaka
Foto penyetoran SPJ Bendahara Pengeluaran di Dinas PPKAD Kabupaten Malaka
Video SPJ Bendahara Pengeluaran
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 52
B. Capaian Agenda Aktualisasi
Nama Peserta : Sigit Nurrokhman, S.Pd.Instansi : SMPN SATU ATAP BUBUNTempat Aktualisasi : SMPN SATU ATAP BUBUNNo Kegiatan Nilai Dasar Tanggal
Pelaksanaan Output
1 Melaksanakan Apel Pagi ANEKA 09-26 April 2016 Foto,Video dan Laporan Kegiatan apel pagi
2 Menganalisis Hasil Ulangan Mid Semester
ANEKA 14-15 April 2016 Foto dan daftar nilai siswa
3 Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
ANEKA 13 April 2016 jurnal mengajar
4 Melaksanakan Program Remedial
ANEKA 23 April 2016 siswa tuntas KKM dibuktikan dengan daftar Nilai Remidial
5 Menggunakan Alat Peraga dalam Kegiatan
ANEKA 14 April 2016 media / alat pembelajaran Roket Air.
6 Melaksanakan Tugas Piket Pembelajaran
ANEKA 13&14 April 2016 laporan piket
7 Melaksanakan Kerja Bakti / Kamis Bersih di Sekolah
ANEKA 14 April 2016 Foto sebelum dan sesudah di bersihan Sekolah.
8 Melaksanakan Laporan SPJ Bendahara Pengeluaran
ANEKA 15 – 20 April 2016 Laporan Keuangan Bendahara Pengeluaran
IV. STRATEGI PEMBIMBINGAN
A. Pembimbingan dengan Coach
Nama Peserta : Sigit NurrokhmanInstansi : SMPN SATU ATAP BUBUNTempat Aktualisasi : SMPN SATU ATAP BUBUN
No Tanggal Kegiatan Output
Media komunikasi yang digunakan (telepon/ SMS/email/fax/dll.
1 19-04-2016 Menyusun Daftar Kegiatan Laporan Aktualisasi
Format 8 Daftar Kegiatan Laporan Aktualisasi
SMS, BBM
2 23-04-2016 Penulisan Judul, lembar Pengesahan , Lembar Persetujuan, Daftar Isi, , Daftar Tabel, Daftar Gambar, Kata Pengantar
Format Penulisan Judul, lembar Pengesahan , Lembar Persetujuan, Daftar Isi, , Daftar Tabel,
SMS, Telepon, BBM
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 53
Daftar Gambar, Kata Pengantar
3 24-04-2016 Penulisan Isi Laporan Aktualisasi dari Pendahuluan sampai Penutupan
Sistematika Penulisan Isi Laporan Aktualisasi dari Pendahuluan sampai Penutupan
BBM, Telepon
4 25-04-2016 Pengiriman Laporan Aktualisasi 50%
Koreksi Laporan Aktualisasi
BBM dan Telepon
5 26-04-2016 Finalisasi Laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
Siap ujian BBM dan Telepon
6
B. Pembimbingan dengan Mentor
Nama Peserta : Sigit NurrokhmanInstansi : SMPN SATU ATAP BUBUNTempat Aktualisasi : SMPN SATU ATAP BUBUNNo Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor1 09-04-2016 Persetujuan Daftar
Kegiatan AktualisasiDisetujui 8 Daftar Kegiatan Aktualisasi
2 11-04-2016 Bimbingan Kegiatan Aktualisasi
Penyesuaian Jadwal pelaksanaan kegiatan sesuaikan dengan kondisi lapangan
3 19-04-2016 Laporan Kegiatan Aktualisasi yang sudah dijalankan
Sistematika perincian kegiatan sesuai dengan alur kegiatan
4 23-04-2016 Bimbingan Sistematika Penulisan Pelaporan Kegiatan
Disesuaikan dengan Coach
5 25-04-2016 Penandatanganan Daftar LaporanKegiatan Aktualisasi
Disetujui dan di tandatangani Daftar Laporan Kegiatan Aktualisasi
6
V. STRATEGI MENGATASI KENDALA
No Kendala yang terjadi Strategi mengatasi kendala1 Ada penugasan lain dari pimpinan Melakukan koordinasi dengan atasan
langsung 2 Perjalanan Hujan Lebat Menginap di Sekolah3 Bahan pembuatan Alat peraga kurang
lengkap susah carinya (Klep-Kopler dari Bahan pembuatan Alat peraga kurang lengkap(diganti Klep-Kopler dari bahan besi
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 54
bahan plastik) yang mudah di dapat), walaupun hasilnya kurang memuaskan karena terlalu berat.
4 Pelaksanaan Aktualisasi tidak sesuai dengan jadwal rancangan
Menyesuaikan dengan Kondisi yang ada di lapangan dan 8 Kegiatan Aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang profesional, yang mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat, diperlukan
pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri
Sipil.
B. Rekomendasi
1. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS sebaiknya menggunakan sistematika yang lebih baik lagi, baik dalam
proses internalisasi maupun implementasi di lapangan.
2. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS perlu dilakukan evaluasi dan upaya perbaikan terutama dalam
penjadwalan kegiatan dan keefektifan waktu belajar.
3. Proses aktualisasi di lapangan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS sebaiknya dilakukan pengawasan yang lebih baik lagi.
4. Proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sebaiknya tidak hanya
dilakukan oleh peserta diklat saja, tetapi perlu pengawasan juga terhadap PNS
yang sudah ada sebelumnya dalam pelaksanaan nilai-nilai PNS
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 55
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Pola Baru : Aktualisasi Nilai Dasar. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Pola Baru : Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Pola Baru : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Pola Baru : Komitmen Mutu Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Pola Baru : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Pola Baru : Nasionalisme . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi NTT | 56