isbn dfittn- · 7.2.5.asam propionat (cii2ch2cooh) 115 7 .z.6"nitrat dan nitrit 115 7.2.7....
TRANSCRIPT
Dfittn-DETGOI,
I
ff
ISBN : 9?S-9?$-734-?82.5
ffiil
ffik
k {ry} :
Tffi;Wt\rfi,ffi
l3.{-,4
;wt- n.,ii
+*" *$t7+-'
ir*
nF. ". q**
ff
M Badan penerbii universitas Diponegoro
BUKU AJAR
DASAR..DASAR TEKT{OLOGI PENGS},AHAN IKAN
OLEH:
Fronthea Swastawati
Ima Wijayanti
FROGRAM STUDI TE,KNOLOGI HASIL PERIKANANJURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTANUNTVERSITAS DIPONEGORO
2009
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan proses pembelajarar maka diperlukan suatu
bahan ajar bagi mahasisw'a. Salah satu tujuan penflsunar bahan ajar mata kuliah
Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan lkan adalah membantu mahasiswa untuk lebih
memahami materi yang diberikan"
Secara alarniah ikan bersifat musiman, padahal untuk memenuhi
keburuhan konsumsi rnanusia, hasil perikanzur harus te.sedia sepanjang .waktu.
Dangan demikian, diperluka-n penguasiuul pengetatruan rtau ilmu dan sekaiigus
teknologi yang dapat rnendukung terwujuiinya tu, uan tersebut" Dengan
mempelajari mata kuliah Dasar-Dasar Teknologi Pengok.tran lka^q ini dihai'apkan
mahasiswa dapat m*njelaskan pentingnya proses pengolahan ikan, faktor
penyebab kerusakan dan aplikasi proses pengolahan ikan secara kimiarvi,
mikrobiologis dan teknis pelaksanaanya baik secara tradrsional maupun rnodern.
Disamping itu juga ntahasiswa diharapkan akan dap:rt mempraL-tekkan cara
pengolahan yang baik
Penulis berterima kasih kepada sernua pihak yang telah men'rbanttr
tersusunnya Bahan Ajar Dasar-Dasar Teknologi Pengo;ahan Ikan ini. Serrcga
bahan ajar ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa i<hususnya dan pembaca
pada umumnya. Kami menyadari bahan ajar yang disusur, belum sempurna, kritik
dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan penyusunan bahan
ajar di masa yang akan datang.
Penulis
lttl
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL
KATA PENGAITTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DNITAIT GAMBAR
TINJAUAIT MATA KULIAHBAB I IKAN SEBAGAI BAHAN PANGAI{
1.1. Pendahuluan
1.2. Ikan Sebagai Bahan pangan
1.3. Penanganan dan pengolahan Ikan
1.3.1. Proses Kemunduran Ikan
1.3.2. Perubahan Setelah Ikan MatiBAB II PERKEMBANGAN INDUSTRI PERIKAIIAN NASIONAL
2.1. Menelusuri pora perfumbuhan Industri perikanan Indonesia2.l.l.Industri Perikanan Bak Raksasa yang Tertidur2.1.2. Perkembangan Industri Udang di Indonesia
2.1.3. Perkembangan tndustri Tuna di lndonesia
2.1 .4. Revitalisasi Industri perikanan
2'2. Produksi Perikanan di Berbagai daerah di Indonesia
2.2.1. Jawa Tengah
2.2.2. Industri perikanan di pantura
2.2.3. Potensi produksi perikanan Di Sulawesi Selatan
2.2.4. Perkembangan Industri perikanan Tual.
2.2.5 . Industri Perikanan Kalimantan Timur.2-2.6. Kota Sorong.
2.2.7. Jawa Barat bagian Selatan .
2.2.8. Pulau Bangka
2.2.9. Sendang Biru
i
u
iii
vt
vii
viii
;-L5
5
6
t5
15
t6
17
18
t9
22
22
24
25
25
26
27
28
28
1U
30
BAB III PERKEMtsANGAN INDUSTRI PERIKAN 4.N INTERNASTONAL
3.1. Potensi Pasar Produk Perikanan Di LJNI EFOPA""..
3.2. Kondisi Pasar Dunia........
3.3. Industri Udang Dunia.......
3.4. Tren Pasar lntemasional saat ini
BAB IV PENGAWETAN DENGAN IVIENGGUNAKAN SUIUI TINGGI
SUHU RENDAII
_ 4.1. Pe-ngawetan dengan Suhu Tinggi ......"".."....
4" 1.tr" Cara-Cara Pemanasan
4 1.1.1. Blansing
,4. i " 1.2. Pasteurisasi."."".."""....""
4. I . 1.3. Sterilisasi..
34
36
38
4l
M
DAN
49
50
53
53
54
55
4"1.2. E:aktor-faktor yang berpengaruh dal:trn pengawetan dengan suhu
tinggi 56
4.2. Pengawetan dengan Suhu Rendah ....."""..... 58
4"2.1. aara Pengawetan dengan Suhu Rendali .....".....". 59
4.2"1"1. Pendinginan 60
4.2.1.2. Fembekuan 61
BAB V PENGAWETAN DENGAN MEI{GGUNAK^N PENGERINGAN 67
5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Pengeringan ....".""""......... 69
5.2. Cara-cara Pengeringan ........ 7l
5-3 A.lat Penserins- 76
5.3.i. Alat Pengering Tenaga Surya..... 76
5.3"2. Pengering Tungku ..........."..".... 78
5.3.3. Alat Pengering Tipe Kabinet.... 82
5.3.4. Alat Pengering Mekanis Cold Dryer ............... 83
5.3.5. Sistem Drum Dryer 85
5.3.6. Pengering Semprot .. 87
TV
BAB VI PENGAWETAI\ DENGAN IRADIASI
6.1. Sumber Iradiasi...... '" 94
6.2. Unit Radiasi..... 96
6.3. Dosis Radiasi..... 96
6.4. Irradiasi pada Ikan dan Kerang-Kerangan.-."... 97
6.5. Pengaruh Radiasi pada Makanan .-.".."..... 98
6.6. Irradiasi dari Segi Ekonomi... 100
BAB VIT PENGGUNAAN BUMBU DAN B4IIAN PENGAWET DALAM
PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN B.dHAN PANGA\ 106
T.L Fenggunaan Bumbu...... lA7
7.1.1. Bumbu Pengasin... 107
7.1.2. Femanis 108
7.i.3. Pemberi Rasa Asan 109
7.1.4. PenyedaP Makanan 109
7.1.5. SariPati..... 1i0
7.1.6. RemPah-RemPah'...... 110
7 2.Pengawet ........... 111
7.2.1. Garam DaPur 112
7 .2.2. Asam Cukq Asam Asetat, Asam Laktar 113
7.2.3" Asam benzoatdan garamnya .........."" 113
7 .2"4. Asam Sorbat (CH3-CH:CH-CH3-CO( )H)"""" 114
7.2.5.Asam Propionat (CII2CH2COOH) 115
7 .z.6"Nitrat dan Nitrit 115
7.2.7. Garam PosPat 116
7.2.8. Asam askorbat 115
7.2.9.Gu1a........ 116
7 "2)A" Antibiotika ll7
93
v
1.
2"
3.
/Lt.
5.
6.
1
8.
9.
10.
DAFTAR TABEL
Halaman
Variasi Komposisi Beberapa Jenis lkan. 4
Kandungan Nutrisi Ikan pada Bagian yang Biasa dimal.an.". 5
Perkembangan Volume Ekspor Udang Dari Indonesia ]I1L (1000 MT) 18
Data Impor Produk Perikanan Indonesia.. .. 38
Import Tuna Bekr.r USA Berdasarkan Supplier (1000 tc n).....,""." .. 41
Trina Kaleng USA Berdasarkan Suplyer (i000 ton)...".. ................ 4lBakteri termophil yang penting dalam bahan pangan... .""".......".."" 52
Hubungan Suhu Pendinginan dan Daya Awet/Daya Sirrpan Ikan.........."".".."" 61
Hubungan antara temperatur dan tekanan dalam proses Freeze Drying....."."." 75
Hubungan Waktu, tekanan temperaLrr serta berat ikar pada pr*s*s freeze drying
pada ikan.. 75
11. Batas dosis irradiasi bagi beberapa pathogen... 99
12. Tujuan, produk dan dosis iradiasi pada beberapa Negarr 101
13. Kelompok Bumbu Utama.....". "" 1,07
14. Jenis-jenis garam 108
i5. Jenis-jenis rempah-rempah......".. 111
DAF'IAR GAMBAR
Halaman1. Perbandingan filet ikan yang mengalami ,,gaping,,
dan yang utuh ...........-....- g
2. Alat Pembeku (Freezer)............. ................... 623. Kurva Kecepatan pengeringan
.....-...-......-.. 704. Gambar Alat pengering Tenaga Surya........ ................... 7g
6' Tunnel dryer, menggunakan kereta-kereta. Arah geralean kereta berlawanandengan arah aliran udara .................. .. 82
7. Tunnel dryer,menggunakan ban berjalan (conveyor) .."..........-..... g3
8- Pengering cold dryer .............-..-.- g5
9. Iradiasi dengan Beam Electron-.. ..-................ 9510. Tipe Lay Out perusahaan pengaw.etan dengan lradiasi .. 101
-
vii
1. TINJAUAF{ MATA KULIAH
1.1. Deskripsi singkat mata kuliah
Matakuliah Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Ikan membahas tentang
kandungan dan sifat-sifat ikan sebagai bahan paogan; Perkembangan industri
perikanan secara umum (nasional-intemasional); Pemanfaatan proses afami
antara lain trntuk mutu, penyediaan stok dan lainlain; Faklor-faktor
aLami yang berpera*dalam pengolahan ikan antara lain sinar matahari, mikroba
air dingin, rerumputan atau ilalang untuk menutup ikan agar tetap segar, asap
kuyo dun tain-tain; penggunaan alat mekanis tradisional pengembangan produk;
faktor-faktor penyebab/proses kerusakan bahan pangan; prinsip-prinsip
pengotahan ikan Prinsip dasar pengolahan tradisional-modem
1.2. Manfaat Relevansi
Mata kutiah ini memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk
bagaimana sifat ikan sebagai bahan pangan, serta perkembangan industri
perikanan secara nasional dan internasional sehingga memberi \rrawasan kepada
mahasiswa untuk mengembangkan indusfii perikanan. Dengan mengetahui
prinsip-prinsip dasar pengolahan hasil perikanan malrasiswa diharapkan mampu
mengolah hasil perikanan dengan baik.
1.3.Tujuan lnstruksional Umum
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat merLjelaskan
pentingnya proses pengolahan ikan, faktor penyebab kerusakan dan aplilcasi
proses pengolahan ikan secara kimiawi, mikrobiologls dan teknis pelaksanaanya
baik secara tadisional maupun modern. Disamping itu jWa mahasiswa
diharapkan akan dapat mempraktekkan cara pengolahan yang baik
vltl
L.4.Susunan Bab
Bab I membahas tentang Sifat Ikan Sebagai Bahan Pangan; BAB II menguraikan
tentang Perkembangan Industri Hasil Perikanan Nasionat. Bab III menjelaskan
tentang Perkembangan Industri Hasil Perikanan Internasional. Bab fVmenguraikan Prinsip dasar pengolahan tradisional modern (Pengawetan Dengan
Menggunakan Suhu Tinggi Dan Suhu Rendah) BAB V berbicara mengenai :
Prinsip dasar pengolahan tadisional-modern @engawetan Dengan Menggunakan
Prinsip Pengeringan) BAB VI menjelaskan Prinsip dasar pengolahan tialdisional-
modern (Pengawetan Dengan Iradiasi) BAB VII menguraikan tentang Prinsip
dasar pengolahan tradisional-modem (Penggunaan Burnbu dan Bahan Pengawet).
1A
PERKTJLIAHAN KE.l
TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu1. menjelaskan kandungan serta sifat-sifat ikan sebagai
batran pangan2. Menguraikan nutrisi ikan dan mengulas tentang nutrisi
ikaru penangarum dan pengolahannya dan proses
kemunduran mutu ikan sebagai bahan pangan.
Pokok Bahasan : Pendahuluan flkan Sebagai Bahan Pangan)
Deskripsi siugkat : Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajaripentingnya ikan sebagai bahan pangan, mengulas tentang nutrisiikan, penanganan dan pengolahannya dan proses kemunduranmutu ikan sebagai bahan pangan. Pertemuan pendahuluan iniberguna untuk Anda dalam perkuliahan berikutnya tentangperkembangan industri hasil perikanan baik nasional maupunintemasional.
L Bahan Bacaan :1. Suwedo H. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Liberty.
Yogyakarta- 1993 - BAB I.2. Edy Afrianto dan Evy Liviawati. Pengawetan dan Pengolahan lkan.
Kanisius, Yogyakarta. 1989. BAB I3. Murniyati dan Sunarman. Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan Ikan.
Kanisius- Yogyakarta. 2000. BAB I4. Connel, JJ.Coneol of Fish Qualrty. Fishing News Book. tondon, UK.
1990. Chapter 3
II. Bacaan Tambahanl. Saripah Hudaya dan Setiasih Daradjat. Dasar-Dasar Pengawetan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan- Jakarta. 19802. Norrran W. Desrosier. Teknologi Pengawetan lkan. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakaxta. 19883. Hall, G. M. Fish Processing Tecnology. Blackie Academic dan
Profesionaf London, UK. 1997.III. Pertanyaan Knnci/Tugas
Ketika Anda me,mbaca bahan bacaan berikut, gunakanla pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memandu Anda :
1. Bagaimana sifat ikan sebagai bahan pangan?2. kemunduran mutu ikan sebaeai bahan pansan?
BAB IIKAN SEBAGAI BAHAN PANGAN
l.l. pendahuluan
Bila membicarakan masarah hasil perikanan, maka yang dimaksudkan adarahsemua makhruk hidup yang hidup diringkungan perairan baik d,aut, sungai,waduk, kolam, tambak daln perairan lainnya. Ruang ringkup makhruk yang hidupdilingkungan perairan ini antara lain adarah: ikan, jenis-jenis cfustacea atau -udang-udangarL jenis-jenis moluska atau kerang-kerangan, bahran termasuk kura-k*u, puur, anjing dan singa laut, buay4 urar serra tumbuh+umbuhan air spertirumput rauq arga dan sebangsanya. Hasil perikanan, baik yang ditangkap darialam maupun budidaya sangat ditentukan oreh aktivitas manusia yangmenanganinya ' Sebagai imprikasi hal tersebut, maka per'uran oftulg-orang yangberkecimp,ng atau para ahri dibidang teknorogi pengorahan has, perikananmeqiadi sangat penting. Dengan kata rain, para ahli teknologr pengorahan hasilperikanan harus dapat memhami sifat-sifat dari berbagai spesies yang akan diorahsehingga hasil orahanpun dapat dinikmati sesuai dengan harapan konsumen.
1.2.lkan Sebagai Bahan pangan
Secara aramiah ikan bersifat musiman, padahal unfuk memenuhikebutuhan konsumsi manusia, hasil perikanan harus tersedia sepanjang wakfu.oleh karena itu peran para pengusaha dan orang_oclng yang bergerak dalambidang industri perikanan sangat penting, terutama daram pengadaan bahan bakuuntuk memenuhi permintaan konsumen. Para ahli teknorogi pengoratran hasilperikanan (/ish technorogist/ prosessor)harus bekerja keras sehingga kebufuhanbahan baku ikan segar dapat disuplai sedemikian rupa, tidak tergantung padamusim ikan' Dengan demikian, diperrukan penguasaan pengetahuan atau,mu dansekaligus teknologi yang dapat mendukung terwujudnya tujuan tersebut. Bahkanpara prosessor murai dari nerayang penangkap ikan, petaniupembudidaya ikansampai kepada pengusaha indushi yang berskala besar tidak hanya harusmelakukan berbagai upaya untuk memahami sifat-sifat dan ka,akter berbagai jenis
hasil perikanm *ju, tetapi mereka juga perlu meningkatkan kapabilitasnya
tentang bagaimana menjaga kualitas kesegaran, bagaimana agar bahan baku tetap
menarik dimata konsumen dan aman untuk dikonsumsi. Disamping itu juga
diperlukan pengetahuan tentang berbagai hasil perikanan yang tidak
hanya dapat dikonsumsi langsung tetapi juga dapat disimpan dalarn waktu lama
dan diolah menjadi berbagai produk baru. Hal lain yang harus terus dipelajari
adalah bagaimana menfaatkan organ dalarn ikan seperti telur ikan, hati ikan, sirip
ikan termasuk bagaimana memanfaatkan limbah serta kemungkinan
mengembangkan pemanfaafan spesies-spesies yang sampai saat ini belum p€mah
dieksploitasi.
hTTRISI IKAN
Yang dimaksud dengan nutrisi dalam hal ini adalah pengertian tentang
bagaimana bahan pangan terutama hasil perikanan dapat berperan dalam
menyumbangkan material yang menghasilkan pergerakan, pffiffi atau energS,
material untuk perbaikan sel-sel yaog rusak dan substansi-substansi yang
diperlukan bagi pertumbuhan serta proses metabolisme pada manusia
Adapun nutrisi yang dimaksud adalah:
(a). Karbohidraq merupakan penghasil energi dan dapat disimpan dalam bentuk
lemak didalam tubuh.
(b). Lemak, adalah sumber energi yang lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan
karbohidrat dan juga dapat mebentuk lemak tubuh.
(c). Protein, mensuplai asam amino yang diperlukan untk pertumbuhan dall
mengganti sel-sel yang rusak kotein dapat berkolaborasi dengan karbohidrat
dan menghasilkan energi.
(d). Mineral, digumkan untuk pertumbutran dan perbaikan sel serta membantu
mengatur proses-proses didalam tubuh.
(e). Vitamin, berfungsi dalam mernbantu mengafur proses duluq tubuh. Vitamin
tidak dapat dibuat didalam tubuh dan harus disuplai dmi makanan. Zat yang
mempunyai fungsi hampir sanra dengan vitamin adalah hormon, namun
hormon dapat disintesa didalam tubuhmanusia
Meskipun pada
::*,,J;il,I:: : 1:ld;"1# il,Jff ,_ffi,h,i;,:J;
*,'.Hf"ff ;#ffi ffi'ffi,,ff H_HT"3 HJ:*;,o:lil"n*o**, karena duri dan turangnya,,,},i"*ffi;il;Senvawa-senyawa ;::-tffi[;s
;tan juga mengandung banyak minerar.
;::::# kompreks dan merupa-'";:;:,ffi i",:,"r'
m erupakan senvawa
raber r. variasi _^l: l::o 0,,,*, oura taber 1 dan 2*rlj,T:*
daging ikanTabel r. variasi Kor
vqva wDat
#sisi BeberaPa Jenis lkan
HerringBelut LautMackerelKembunsKarperSalmonMujaerBelanakIkan MasLayang
I LemuruGabusBandengTawesBawalKakapSelarEkor kuninsLobster
63.0 _ 82"173.3 _ 79.375.0 _ 7s.369.0 _78.374.s - 9"7
7s.3 _76.0
ts.9 _ 22.416.6 _ 21.4l8.r _ 19.6t7.2 _ 20.6t4.0 -20.6
'192017 .7 _ 21.0t711.68.6
0.2 - 14.40.5 - 4.10.2 _ 4.A2.0 - 9.40.1 - 8.4
4
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Ikan pada Bagian yang Biasa dimakan
Gol. Ikan Air Protein Lemak
Ikan gemukikan sedangIkan kurusCrustaceaNfoluska
68.677.281.87681
20t916.417.8l3
10
2.50.52.11.5
1.3. Penanganan Dan Pengolahan Ikan
Penanganan ikan harus dilakukan segera setelah ikan-ditangkap atau
.iipanen agar kesegara"onya tetap terjaga sehingga mutu ika r dapat dipertatrankan
dengan sebaik-baiknya. Untuk mengetahui tingkat kesegarar, ikan, hal yang paling
;:iudah dilalcukan adalah clengan rnenggunakan panca indera. Ikan segar
rrempunyai bentuk tubr:tr yang utuh, warna cemeriang, lrau normal tidak ada
<ecenderungan busuk, dan bila ditekan dengan jari tidak meninggalkan bekas.
i.erusakan atau kemunduran mutu diawali oleh tanda-tanda rdanya penyimpanqan
iiari keadaan normal, seperti terjadinya memar, daging lunar, dan terdapat lendir.
lada umurnnya perubahan-perubahan dapat dikenali parta kenampakam, bau,
r,\-arna dan rasa.
1.3.1. Proses kemunduran mutu ikan
Pada saat ikan masih iridup, enzim-enzim yang terd;rpat dalam tubuh ikan
berfungsi dalam proses nretabolisme protein, lemak, karhohidrat dan lain-lain
,Jima,na pada prinsipnya adalah membenfuk atau mensint,:sa, membangun a.tau
membantu terjadinya reaksi yang menunjang kehidupan. \amun beberapa saat
setelah ikan ditangkap, dengan tidak adanya suplai oksigen maka emzim-enzim
akan membsngkar atau menguraikan nutrisi yang terk-andung dalam tubuh ikan.
Protein, lemak dan lain-lain akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih
sederhana sampai terbentuknya senyawa yang dapat meng,rap dan menimbulkan
bau busuk. Peristiwa ini biasa dikenal dengan kemunduran mutu secara kirniawi
atau peristiwa autolisis" Sementara itu bakteri didalam pertumbuhannya dan untuk
rremenuhi kebutuhan hi<lupnya akan memanfaatkan daging ikan rnenjadi substrat
1.41.3
1.3
2.11.6
Abu
5
yang baik karena dapat mensuplai nitrogen, carbon dan nutrisi lainnya. peristiwaini dikenal dengan kerusakan mikobiologis.
l'3'2' Perubahan-perubahan yang terjadi seterah ikan mati
Daging ikan sangat mudah mengalami kemunduran mutu. proses initerjadi secara cepat segera setelah ikan mati atau setelah ikan ditangkap/dipanen.Peristiwa perubahan yang terjadi merupakan reaksi-reaksi yang rumit danpenyebab utamanya adalah reaksi enzimatis dan kerusakan oleh bakteri. Dinegaraberiklim tropis seperti Indonesia, pada umumnya ikan membusuk setelah lz-20jam ditangkap tergantung pada spesies, cara penangkapan, dan lain-lain. Ikan_ikanyang ditangkap dinegara sub tropis dengan temperatur *20"c bertahan hampir 2hari, sedangkan bila disirnpan pada temperatur 5oc dapat bertahan sekitar 5_6hari.
Pada saat ikan masih hicup, seperti halnya makhluk hidup lainnyamengalami aktivitas kehidupan yang rutin. Makanan yang dimakan masuk melaluimulut, kemudian dipecah menjadi unit yang lebih kecil didalam rambung dandiedarkan oleh darah keser*ruh tubuh untuk kepentingan pertumbuhan, untukmengganti jaringan yang usang, atau untuk reproduksi. Bersamaan denganperistiwa ini, beberapa komponen menghasirkan energi, sederngkan yang lainnyaterurai membentuk jaringan daging. perubahan-perubahan yang terjadi tidak ruputdari peranan enzim yang dapat mengatur pergerakan zat-zatyang diperrukan olehseluruh tubuh' Enzim adalah katalis protein yang dapat merubah bentuk substansi-substansi nutrisi, sedangkan enzim tersebut tidak mengarami perubahan. Bahkansetelah ikan matipun enzim tetap melakukan aktivitasnya. Kegiatan enzim setelahikan mati Qtost-mortem changes) dapat terjadi karena aksi dari intrinsik erxzimyang disebut autolysis (setf digestion).
Bakteri adarah makhluk hidup yang mempunyai ukuran terkecil. Meskipunberukuran sangat kecil, (gumpalan jutaan bakteri kira-kira dapat membentukbutiran seperti pasir) mereka mempunyai andil yang sangat penting daram sikruskehidupan di bumi. Bakteri dapat turnbuh, bereproduksi, dan menguraikansubstansi yang kompreks menjadi substansi sederhana. Tanpa bakteri, penguraian
6
secara atamiah pada tumbuhan dan hewan tidak dapat berlangsung. Bakteri
terdapat dalam jumlah besar pada saluran pencemaan, permukaan kulit dan insang
ikan hidup, dimana mekanisme pertahanan fubuh ikan secara alami menghalangi
mereka untuk memasuki jaringao otot/daging. Oleh karena itu dapat dikatakan
batrwa daging ikan dalam keadaan steril pada saat masih hidup.
MENGAPA IKAII MEMBUST]K ?
Segera setelah ikan mati, terjadinya peristiwa perubahan tidak dapat
dicegatr. Dalam beberapa jam, seluruh otot pada tubuh ikan perlahan-Iahan
mengeftH kemudian menjadi kaku atau kejang yang disebut dengan rigor mortis.
Keadaan kaku ini dapat berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari
tergantung pada kondisi ikan, spesies dan temperatw udara disekitar ikan. Setelah
itu daging ikaa akan kembali melunak. Rigor mortis terjadi karena perubahan
protein pada otot secara biokimiawi Reaksi biokimiawi ini berlangsung secara
bertahap, meliputi:
r Tahap I, sebelum daging ikan mengeras perubahan yang terjadi adalah
pembongkaran ATP (Adenosin Tri Phosphate) dan keratin phosphate oleh
enzim ATP-ase dan kreatin phosphokinase yang menghasilkan energi.
Glikogen dibongkm melalui proses glikolisa menghasilkan asam laktat
yang menyebabkan pH ikan menjadi rendah. Tatrap ini berlangsung sekitar
1-7 jarn setelah ikan ditangkap tergantung spesies ikan.
o Talrap II, terjadi penggabungan protein aktin dan myosin yang
menyebabkan daging ikan menjadi lebihkeras.
e Tahap [I, daging ikan perLahan-lahan melunak kembali. Pada tahap ini
daging akan terasa enak bila dimasak atau diolah sampai pada titik optimal
tertentu dimary derajat penerimaan konsumen mencapai puncaknya
Setelatr itu proses pembusukan segera terjadi dan hanya dapat dihambat
melalui proses pendinginan atau pembekuan.
Berlangsungnya proses rigor mortis, baik tahap I, II dan III dipengaruhi oleh
bagaimana cara ikan ditangkap dan jenis ikan. Sebagai contoh ikan jenis Tilapia
atau Carper dapat mengalami lemas sehingga otot menjadi lunak apabila
dilakukan perlalnran "cold shock" yaifu penurunan suhu secara drastis seger€L
I
secara alarniah pada tumbuhan dan hewan tidak dapat berlangsung. Bakteri
terdapat dalam juntlah besar pada saluran pencemaan, permukaan kulit dan insang
ikan hidup, dimana mekanisme pertahanan tubuh ikan secara atami menghalangi
mereka untuk memasuki jaringan otofdaging. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa daging ikan dalam keadaan steril pada saat masih hidup.
MENGAPA IKAI\T MEMBUST]K ?
Segera setetah ikan mati, terjadinya peristiwa perubahan tidak dapat
dicegah. Dalam beberapa jam, seluruh otot pada tubuh ikan perlahan-Iahan
mengeras kemudian menjadi-kaku atau kejang yang disebut dengan rigor mortis.
Keadaan kaku ioi dapat berlangsuug selama beberapa jam sampai beberapa hari
tergantung pada kondisi ikan, spesies dan temperatur udara disekitar ikan. Setelah
itu daging ikan akan kembali melunak. Rigor mortis terjadi karena perubahan
protein pada otot secara biokimiawi Reaksi biokimiawi ini berlangsung secara
bertahap, meliputi:
o Talnp I, sebelum daging ikan mengeras perubahan yang terjadi adalah
pembongkaran ATP (Adenosin Tri Phosphate) dan keratin phosphate oleh
enzim ATP-ase dan kreatin phosphokinase yang menghasilkan energi.
Glikogen dibongkar melalui proses glikolisa menghasilkan asam laktat
yang menyebabkan pH ikan menjadi rendah. Tahap ini berlangsung sekitar
l-7 jam setelah ikan ditangkap tergantung spesies ikan.
. Talrap II, terjadi penggabungan protein aktin dan myosin yang
menyebabkan daging ikan menjadi lebih keras.
. Tahap lII, daging ikan perlahan-latmn melunak kembali. Pada tahap ini
daging akan terasa enak bila dimasap atau diolah sampai pada titik optimal
tertentu dimana derqiat konsumen mencapai puncaknya
Setelah itu proses pembusukan segera terjadi dan hanya dapat dihambat
melalui proses pendinginan atau pembekuan.
Berlangsungnya proses rigor mortiso baik tahap I, II dan III dipengaruhi oleh
bagaimana cara ikan ditangkap dan jenis ikan. Sebagai contoh ikan jenis Tilapia
atau Carper dapat mengalami lemas sehingga otot menjadi lunak apabila
dilalekan perlakuan "cold shock" yaifu penurunan suhu secara drastis segera
I
I
setelah ditangkap. peristiwa metunaknya otot dagrng ikan ini mirip seperti proses
post-rigor, namun penjelasan mengenai hal ini masih minim' Proses autolysis
pada ikan segera diikuti oleh pembusukan seiring dengan -seftulgan baktefi
kedalam daging ikan dan dipercepat pada ikan yang tidak dihilangkan insang serta
isi perutnya. Serangan terakhir adalah lemak yang bereaksi dengan oksigen
sehingga mengakibatkan terj adinya ketengikan'
1.3.2.1. Kemunduran mutu karena proses autolysis
Aktivitas enzim yang merombak dan rnenguraikan nutrisi ikan menjadi
senyawa-senyawa yang tebih sederhana menimbulkan dampak pada kenampakan"
bau, dan tekstur daging ikan. sebagaimana telah diketahui bahwa enzim-el,rim
tidak hanya terdapat pada otot ikarq tetapi juga pada organ dalam lainnya
termasuk pada saluran pencerna€m. Disisi lain bakteri yang banyak terdapat
dibagian insang, perut dan kulit ikan juga menghasilkgn enzim' Jika bakteri yang
terdapat pada perut dan insang ikan sudah mulai menyeftmg tubuh ikan" maka
sebelumnya mereka menyebar dari insang menuju ke bagian tubuh ikan yang lain
" sebagian bergabung dengan bakteri perut dan menyebabkan "belly brusl"
/serangan hebat teruhma pada ikan yang dalam keadaan kenyang' Serangan ini
menyebabkan lembeknya bagian perut ikan dan merupakan indikasi bahwa proses
pembusukan sudah terjadi tebih parah. oteh karena itu pada ikan budidaya
sebaiknya ikan tidak diberi makan banyak pada saat menjelang panen'
1.3 .2.2. Perubahan citarasa dan bau
Karakteristik bau dan aroma rasa ikan segar yang manis spesifik daging
disebabkan oleh adanya komponen yang disebut dengan asam inosinat (inosinic
acid).Terurainya asam inosinat oleh peristiwa autolysis menyebabkan hilangnya
sifat atau karakteristik ikan segar. KomFonen tain yaitu hypoxanthine yang
merupakan hasil uraian dari asam inosinat berperan dalagr menyumbangkan rasa
pahit dad ikan Proses autotysis juga mempengarutri cita rasa ikan secara tidak
langsgng dengan timbulnya komponen lain yang dihasilkan oleh bakteri yang
dapatmenyebabkan perubahan terhadap rasa dan aroma'
1.3.2.3. Perubahan tekstur
Rigor mortis dan diikuti oleh post rigor yang melunakkan kembali daging
ikan disebabkan oleh proses autolysis. Rigor sangat besar penganrhnya pada
prosessing ikan, khususnya bila ikan dibekukan dengan cepat setelah ditangkap
dan dilakukan dikapal. Pada saat rigor, bila ikan dibetrukan dapat mengakibatkan
bentnk yang kurang baik. Bila dipaksakan dimasukkan dalam freezer dalam
kead.aan rigor, maka akan menyulitkan penyusunannya didalam pelat/lempeng
pembeku. Disamping itu pada saat akan difilet, ikan beku yang dalam keadaan
rigor dapat menyebabkan kerusakan tekstur yang serius. Ikan yang difilet sebelum
rigor kemudian dibelcukan, dapat menyebabkan daging ikan mengkerut, Iiat dan
alot seperti karet" Rigor juga dapat merusak jaringan penghubung yang terletak
diantara otot satu dengan lainnya sehingga menyebabkan tedadinya "gaping" pada
saat ikan difillet. Pada tingkat kemunduran mutu yang lebih lar{ut, terjadi
penguraian protein myofibril oleh enzim sehingga dagrng menjadi lembek dan
teksturnya rusak.
;--.:
,. ..-
*]r r:=:
:i_
Gambar l. Perbandingan filet ikan yang mengalami "gaping" dan yang utuh
1.3.2.4. Kerusakan pada kenampakan
Perubahan yang sering terjadi pada kenampakan ikan yang mengalami
kemunduran nnutu adalah perubahan wafira (discoloration). Peristiwa ini
disinyalir merupakan salah satu efek dari reaksi autolysis, dimana gula yang
I
dihasilkan oleh aktivitas enzim dapat berinteraksi dengan komponen amino danmenimbulkiur wama kecokl atan (br ow ni s h) atau kekurin gan (y e t ow i s h.).
1.3.2.5. Kerusakan karena bakteri
Setelah ikan mati, bakteri yang terdapat pada permukaan kulit, insang danisi perut dengan cepat berkembang biak dan menyerang tubuh ikan, karena tubuhikan merupakan media pertumbuhan dan perkembangbialran yang baik bagibakteri- Kecepatan pertumbuhan baheri dan proses kemunduran mutu yangterjadi dapat dideteksi dari jumlah bakteri yang terkandung dan suhu ikan. pada
temperatur :1"c, pertumbuhan bakteri dapat dihambat, sedangkan pada suhu -60'C hampir semua jenis bakteri mati. Bakteri yang dominan hidup diperairanhangat adalah jenis Gram-positif; yaitu bakteri mesophile dimana bakteri ini tidakdapat tumbuh pada temperatur <r0oc. Bakteri yang hictup diperairan yangbersuhu rendah pada umumnya adalah Gram-negatif yaitu bakteri psychrophiledimana bakteri ini dapat tumbuh dan bereproduksi pada temperafur 0oc.
Dalam pengertian yang rebih ruas, jenis dan jumlarr balteri yang dapatditemukan pada ikan dan hasil perikanan lainnya sangat berhubungan denganlingkungan dari mana mereka ditangkap. sebagai contoh: rkan yang tertangkapdiperairan pantai atau daerah estuarin dimungkinkan membawa bakteriSalmonella, Shigella dan Escherichia coli karena polusi. Bakteri yang terdapatpada perut dipengaruhi oleh seberapa banyak ikan tersebut makan, semakinbanyak makanan yang dimakan semakin banyak jumlah bakteri dan akibanryasemakin cepat proses pembusukan ikan akan terjadi.
Bakteri mampu menguraikan kulit dan otot ikan yang sebelumnya telahmengalami autolysis. peningkatan jumlah bakteri dan aktifitas makannyaberdampak pada banyaknya lendir pada kulit dan insang ikan dan juga ditandaioleh timbulnya bau ammoniak, cenderung berbau asam disertai tekstur dagrngyang lembek. Selanjuhya dinding perut akan sobek dan isi perutnya keluar (bettyburst).
Handling atau penanganan ikan dapat meningkatkan jumlah bakteri,apabila setelah penangkapan atau pemanenan dicuci dengan air yang tercemar
10
alau cara menyiangi kurang hati-hati, meletalkan ikan pada boks yang kotor,
penggunaan es yang dibuat dari air kotoro penggunaall pisau yang kotor darr
permukaan tempatlmeja kotor. Permukaan tempat meletakkan ikan yang terbuat
dari kayu sulit dibersihkan dan cenderung dapat menyimpan bakteri, maka
permukaan yang terbuat dari plastik atau logam sangat dianjurkan. Meskipun
bakteri akan selalu ada dilingkungan sekitar ikan terutama pada saat handling,
namunjumtahnya dapat ditekan bila dilalokan secara cennat dan hati-hati.
Seperti telah dikatakan dimuka bahwa selama hidup, pada ikan sehat
dagingnya selalu steril. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bila
penanganan ikan dilakukan secara hati-hati dalam kondisi steril pada suhu OoC
samBai enam minggu, tidak akan terjadi perubahan secara organoleptik yang
berarti proses pembusukan tidak terjadi. Oleh karena proses autolysis masih dapat
berlangsung pada keadaan ini, maka diperkirakan bahwa penyebab utama proses
pembusukan adalah bakteri.
Proses autolysis oieh enzim secara alamiah membantu bakteri dalam
melalnrkan proses pmbusukan. Penguraian senyawa nutrisi pada ikan yang pada
awalnya dilalrukan oleh enzim mempermudah proses penyebaran bakteri dan
mempercepat pembusukan. Meskipun pada awal setelah ikan ditangkap hanya
tedadi proses autolysis, ramutr tidak lama setelah itu balseri akan beraagsur-
angsur meningkat jumlahnya.
LATIHAN
Bagaimana pendapat anda tentang ikan sebagai bahan pangan?
Jelaskan kandungan nutisi yang ada pada ikan!
Terangkan proses kemunduran mutu pada ikan!
KTJNCI JAWABAIY
Bea dan pahami kembali uraian di atas besertra contoh-contohnya dengan cermato
kemudian kerjakan kembali soal latihan yang diberikan. Bilarnana anda belum
mampu menjawab dengan benar, buka dan pelajari kembali buku acuan yang
be*aitan dengan materi di atas terutama yang berkaitan dengan latihan. Lakukan
hl ini hingga anda dapat menjawab dengan benar.
1.
2.
1t
TES FORMATTF
Jelaskan istilahltei-minologi di ba*'ah ini dengar singkat Earilun jelas ;
a. Rigor mortis
b. Cold shock
e. Belly burst
d" Autolysis
' e. Gaping
f Discoloration
g. Brolvnish
h. Yelowish
RANGKUMAN
Secara alamiah ikan bersifat musiman, padailal i"Lntuk memenuhi
kebutrihan konsumsi manusia, hasil peikanan harus ters:dia sepanjang waktu.
Oleh karena itu peran para pengusaha dan orang-orang yang bergerak dalam
bidang industri perikanan sangat penting, terutama dalam :engadaan bahan baku
untuk mernenuhi permintaan konsurnen. Para ahli teknc logi pengolahan hasil
perika:raa {fish technologistl prosess*r} harus bekerja ker rs sehingga kebutihan
bahan baku ikan segar dapat disuplai sedemikian rupa" tidak tergantung pada
musim ikan. Dengan demikian, dipertrukan penguasixln pengetahuan atau ilmu dan
sekaligus teknologi yang dapat mendukung terwujudnya f rjuan tersebut. Bahkan
para prosessor mulai dari nelayang penangkap ikan, pe'anilpembudidaya ikan
sampai kepada pengusaha industri yang berskala bes:r tidak hanya harus
melakukan berbagai upaya untuk memahami sifat-sifat dan karakter berbagai jenis
hasil perikanan saj4 tetapi mereka juga perlu menin5katkan kapabilitasnya
tentang bagaimana meqlaga kualitas kesegaran, bagaimana agar ba?ran baku tetap
menarik dirnata konsumen dan arrran untuk dikonsums. Disamping itu juga
diperlukan pengetahuan tentang pemanfaatan berbagai has I perikanan yang tidak
hanya dapat dikonsumsi langsung tetapi juga dapat disim:an dalam waktu lama
dan diolah meniadi berbagai produk baru.
LL
DAFTAR PUSTAKA
Corrnei, JJ. . 1990control of Fish Quality. Fishing News Bc ok. London, UK"
Edy Atnanto dan .bvy Ltvrawati. 1989. Pengawetan lan Pengolahan lkan.Kanisius, Yogyakarta.
Murniyati dan Sunarman.2l)01). Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan lkan'Kanisius. Yogyakarta.
Soen'an Hadi Poemomo" 2002. Teknologi Pengolahan Ikan, Buku I. DepartemenKelautan dan Perikanan. iAkarta.
Suwedo H. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. I iberfy. Yogyakarta.
SENARAI
Autolysis adalah proses penguraian protein dan lemak oleh enzim (rrotease dan
lipase) yang terdapat di dalam dagng ikan, disebut juga self digestionBelty burst adalah keadaan ikan setelatr mati dinding perut akan sobek dan isi
perutnya keluar.CoId shock adalah peilrrunan suhu secara drastis segera setelah ditangkap yang
mengakibatkan melunaknya otot daging ikan ini mirip seperti proses post-
rigor.Gaping adalah rusaknya jaringan penghubung yang terletak diantara otot satu
dengan lainnya pada saat ikan difillet.Rigor mortis adalatr keadaan dimana segera setelah ikan mati,dalam beberapa
jam, seluruh otot pada tubuh ikan perlahan-lahan mengeras kemudianmenjadi kaku atau kejang"
13