inventarisasi flora dan fauna pada zona...

18
INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI (studi kasus perbatasan PLN Gilimanuk - kawasan TNBB) PENULIS: I Gusti Alit Gunadi NI Luh Made Pradnyawathi 2015

Upload: others

Post on 21-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

1

INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI

(studi kasus perbatasan PLN Gilimanuk - kawasan TNBB)

PENULIS: I Gusti Alit Gunadi

NI Luh Made Pradnyawathi

2015

Page 2: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

2

DAFTAR ISI

Hal.

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………….…… 4

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….. 4

1.2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………………………………. 5

1.3. Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………………………………. 5

BAB II KONDISI UMUM …………………………………………………………………………………………………………. 6

2.1. Kawasan TNBB ……………………………………………………………………………………………………… 6

2.2. Lokasi Kajian …..................................……………………………………………………………………….. 7

BAB III METODOLOGI ……………………………………………………………………………………………………………… 8

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………………………………………………….. 8

3.2. Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………………………….…… 9

3.3. Metode Pengambilan Sampel ……………………………………………………………………….……. 9

3.4. Metode Analisis …………………………………………………………………………………………………….. 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………….………. 12

4.1. Hasil ………………………………………………………………………………………………………………………… 12

4.2. Pembahasan ………………………………………………………………………………………………………… 14

BAB V SIMPULAN ………………………………………………………………………………………………………….....…….. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………… 17

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………………………….. 18

Page 3: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

3

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal

4.1 Jenis vegetasi darat di wilayah tapak proyek /kegiatan …………………………… 12

4.2 Jenis-jenis vegetasi Mangrove yang diketemukan di sekitar tapak kegiatan penempatan Genset………………………………………………………………………..

13

4.3 Jenis-jenis Fauna Darat yang Diketemukan Pada lokasi Rencana

pembangunan Genset dan sekitarnya ................................................................

13

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Hal

2.1 Rencana Lokasi Lahan yang dimohon ………………………………………………………… 7

3.1 Lokasi pengambilan sampel ( ) ......................................................................... 8

Page 4: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

4

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Bali yang memiliki luas wilayah sekitar 5.636,66 km2 dengan jumlah

penduduk sekitar 4 juta jiwa, merupakan salah satu gerbang masuk bagi turis

mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia. Untuk mendukung optimalisasi

potensi pariwisata dan meningkatkan fasilitas layanan bagi turis-turis asing yang

berkunjung ke provinsi tersebut, infrastruktur kelistrikan merupakan sebuah prasyarat

yang wajib ada.

Andil sektor listrik, gas dan air bersih (LGA) terhadap perekonomian Bali tumbuh

sebesar 9,40 persen pada triwulan II/2013 didorong oleh perkembangan konsumsi listrik

yang meningkat 13,33 persen. Selain itu pelanggan juga meningkat sebesar 9,52 peren,

sehingga beban puncak naik mencapai 14,16 persen, (BPS Provinsi Bali, 2012).

Meningkatnya konsumsi listrik tersebut terkait dengan pembangunan infrastruktur di

wilayah Bali selatan seperti perluasan Bandara Ngurah Rai dan maraknya

perkembangan properti.

Saat kondisi normal beban puncak listrik di Bali mencapai 684 MW, namun

mengingat di Bali sering diadakan kegiatan bertaraf nasional dan internasional yang

menjadikan beban puncak meningkat hingga mencapai 720 MW. Putusnya kabel laut

transmisi Jawa-Bali menjadikan total daya listrik menjadi berkurang, sehingga ada upaya

dari PLN melalui anak perusahaannya yaitu PT Indonesia Power di Gilimanuk untuk

menambah daya untuk mengurangi pemutusan bergilir. Upaya penambahan daya yang

direncanakan sifatnya sementara, sampai adanya perbaikan transmisi kabel laut.

Penambahan beban yang direncanakan mencapai 15 MW dengan menyewa kurang lebih

20 buah genset yang diseting masing-masing genset dalam sebuah container. Untuk

menempatkan container genset tersebut, pihak PLN melalui Indonesia Power

membutuhkan lahan kurang lebih 3.000 m2 yang lokasinya berbatasan langsung dengan

kawasan konservasi (Taman Nasional Bali Barat). Mengingat lokasi yang dimaksud

bersentuhan langsung, maka ada kekhawatiran dalam proses operasional genset

berdampak terhadap gangguan flora fauna yang eksisting. Untuk mendapatkan

Page 5: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

5

informasi dipandang perlu untuk melakukan kajian ekologi tentang keberadaan flora

dan fauna.

1.2. Maksud dan Tujuan

Kajian flora dan fauna ini akan menginformasikan gambaran kondisi flora dan sekitarnya

sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk dapat dipakai sebagai

penempatan container genset

1.3. Ruang Lingkup

Kajian flora dan fauna ini dilakukan pada luasan lahan 3.000 m2 dan sekitarnya serta

ruang lingkup kajian mengenai keberadaan flora.

Page 6: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

6

II KONDISI UMUM

2.1. Kawasan TNBB

Kawasan TNBB dengan luas 19,000.8 hektar, terdiri dari wilayah terrestrial seluas 15,587.89

hektar dan perairan seluas 3,145 hektar, mempunyai peranan yang sangat penting baik

secara ekologi, ekonomi maupun fungsi lainnya.

Kawasan TNBB dan sekitarnya atau biasa disebut kawasan Bali Barat memiliki topografi

kawasan yang terdiri dari dataran landai (sebagian besar datar), agak curam, dengan

ketinggian tempat antara 0 s.d 1.414 mdpl. Berdasarkan peta kelas lereng lapangan Pulau

Bali skala 1 : 250.000 TNBB termasuk kelas lereng II bertopografi landai (8% - 15%) dan

kelas lereng I bertopografi datar (0% - 8%).

Berdasarkan Schmidt dan Ferguson, kawasan TNBB termasuk tipe klasifikasi D, E, C

dengan curah hujan rata-rata D : 1.064 mm / tahun, E : 972 mm / tahun, dan C : 1.559 mm

/ tahun. Temperatur udara rata-rata 33o C dengan jumlah bulan hujan dalam satu tahun

rata-rata adalah 3 bulan Pada beberapa lokasi, kelembaban udara di dalam hutan

sekitar 86 %.

Keanekaragaman hayati di Taman Nasional Bali Barat meliputi berbagai type ekosistem

antara lain hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan dataran rendah,

evergreen forest dan savannah. Keragaman flora dan faunanya antara lain terdiri dari 176

jenis flora, 17 jenis mamalia, dan 160 jenis aves termasuk didalamnya 14 jenis flora yang

langka dan dilindungi berdasarkan IUCN dan SK Mentan No. 54/Kpts/Um/2/1972 dan 10

jenis fauna langka dan dilindungi berdasarkan katagori II (CITES) bahkan Banteng (Bos

javanicus) menuju kepunahan katagori III vulnerable.

Berdasarkan ketinggian tempat maka kawasan TNBB dibagi dalam 2 ekosistem yakni :

1. Tipe Ekosistem Darat yang meliputi : Ekosistem Hutan Mangrove, Ekosistem Hutan

Pantai, Ekosistem Hutan Musim, Ekosistem Hutan Hujan Dataran Rendah, Ekosistem

Evergreen, Ekosistem Savana, dan Ekosistem River Rain Forest.

2. Tipe Ekosistem Laut meliputi : Ekosistem Coral Reef, Ekosistem Padang Lamun,

Ekosistem Pantai Berpasir, Ekosistem Perairan Laut Dangkal, Dan Ekosistem Perairan

Laut Dalam.

Page 7: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

7

2.2. Lokasi kajian

Luasan lahan yang dimohonkan mencapai 3.000m2 yang merupakan lahan kering dan

lokasinya berbatasan langsung dengan Gardu Induk PLTG Gilimanuk. Vegetasi yang

menutupi lahan tersebut adalah rerumputan dan dua pohon bekul (Zyzipus mauritinus)

karena lokasinya merupakan tanah pantai yang berpasir, vegetasi asosiasi, dan kearah

laut berbatasan langsung dengan ekosistem mangrove. Rencana lokasi lahan yang akan

dikaji merupakan lahan berbatasan langsung dengan Kawasan TNBB (Gambar 2.1)

Gambar 2.1. Rencana lokasi lahan yang dikaji

Page 8: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

8

III METODOLOGI

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kajian flora dan fauna di wilayah sekitar PT Indonesia Power Gilimanuk dilaksanakan di

wilayah sekitar kantor PLTG Gilimanuk. Lokasi ini berbatasan langsung dengan kawasan

Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yakni dengan hutan mangrove dan Kantor PT

Indonesia Power Gilimanuk. Sedangkan waktu penelitiannya dilakukan selama lima hari

dengan umlah pengamatan dilakukan pada 10 titik sampel. Lokasi/titik 1 – 10 seperti

tercantum pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Lokasi pengambilan sampel ( )

Page 9: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

9

3.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitan ini adalah data primer dan data sekunder.

3.2.1. Data primer

Data-data primer flora dan fauna di wilayah sekitar kegiatan PLTG PT Indonesia Power

Gilimanuk diperoleh dari hasil pengumpulan langsung di lapangan (in situ). Sedangkan

data-data yang belum di analisis di lapangan maka dilakukan uji di Laboratorium

Zoologi dan Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana. Adapun data

primer dari flora dan fauna yang dikumpulkan adalah sebanyak 10 titik pengamatan

tersebut pada satu kawasan TNBB seluas kurang lebih 3.000 m2, merupakan tanah

tegalan lahan kering sekitar hutan mangrove.

Sampel yang diambil untuk fauna darat meliputi jenis-jenis fauna yang langsung hidup di

kawasan tanah kering meliputi jenis-jenis Aves, Mammalia, Reptilia dan Insecta,

Adapun titik-.titik pengambilan sampel dilakukan pada lokasi-lokasi yang diperkirakan

dipengaruhi langsung/tak langsung oleh hasil kegiatan dari usaha PLTD/G berupa

perluasan lokasi penempatan 20 buah genset

3.2.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data-data hasil penelitian sebelumnya dan juga berasal

dari hasil wawancara secara terstruktur dari masyarakat sekitar kegiatan. Setelah data

dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisis data yang disesuaikan dengan masing-

masing komponen lingkungan. Pengumpulan dan analisis data akan diuraikan secara

rinci pada setiap komponen lingkungan yang diukur.

3.3. Metode Pengambilan Sampel

3.3.1. Pengambilan Sampel Flora

Jenis-jenis vegetasi yang diteliti adadal yaitu jenis-jenis yang hidup di darat (tegalan)

dan jenis vegetasi mangrove yang merupakan vegetasi yang berbatasan langsung dari

tapak kegiatan. Pengambilan sampel dilakukan pada 10 plot.

Adapun metode pengambilan sampel terhadap flora darat dilakukan dengan Metode

Kwadrat (Quadrat Sampling), dengan ukuran kuadrat yaitu : 20 m x 20 m untuk ukuran

pohon, 10 x 10 untuk ukuran tiang, 5 m x 5 m untuk ukuran pancang/ semak, dan 1 m x 1

m untuk ukuran anakan/herba. Kwadrat yang diperlukan dengan menggunakan tali

Page 10: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

10

plastik dengan ukuran sesuai kelas tumbuhan (pohon, tiang, pancang/ semak dan

anakan/herba) yang diteliti. Jenis-jenis yang diketemukan dicatat nama jenis, jumlah

individu, ukuran batang untuk kelas pohon dan luas tajuk untuk kelas analan/semak.

Untuk nama jenis yang belum diketahui namanya dilakukan analisis dan penyandraan di

Laboratorium Botani, Jurusan Biologi ,Fak. MIPA-UNUD.

3.3.2. Pengambilan Sampel Fauna

Metode pengambilan sampel fauna di kawasan tapak kegiatan dilakukan dengan sistem

jelajah/sensus secara langsung baik pada tapak lokasi kegiatan dan di kawasan

sekitarnya (mangrove). Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada 10 titik lokasi,

3.4. Metode Analisis

3.4.1. Metode Analisis Flora

Analisis terhadap flora atau vegetasi adalah sama halnya melakukan analisis dengan

menggunakan metode kuadrat atau petak contoh (Quadrat sampling). Besarnya

kuadrat yang dipergunakan ditentukan berdasarkan habitus atau jenis perawakan dari

suatu vegetasi yaitu: (a) untuk golongan herba dengan ukuran kuadrat = 1 mx I m ,

untuk golongan semak dengan ukuran kuadrat = 5 mx 5 m dan untuk golongan pohon

dengan ukuran kuadrat = 20 m x 20 m. Adapun parameter yang dianalisis adalah :

frequensi (kekerapan), densitas (kerapatan), dominansi, frequensi relatif, densitas relatif,

dominansi relatif, indeks nilai penting (INP) dan indeks diversitas (indeks

keanekaragaman = ID).

Adapun rumus yang dipergunakan dalam menentukan parameter-parameter vegetasi

tersebut sebagai berikut:

a. Frequensi = Jumlah titik dijumpai dari suatu jenis Jumlah semua titik pengamatan b. Densitas = Jumlah suatu jenis yang diketemukan Jumlah seluruh jenis yang diketemukan c. Dominansi = Total basal area/luas tajuk suatu jenis Luas area cuplikan/area minimal d. Frequensi Relatif (FR) = Frequensi suatu jenis x 100 % Frequensi seluruh jenis e. Densitas Relatif (DR ) = Densitas suatu jenis x 100 % Densitas seluruh jenis

Page 11: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

11

f. Dominansi relatif (DR) = Dominansi suatu jenis x 100 % Dominansi seluruh jenis g. Indeks Nilai Penting = FR + DR + DR h. Indeks Diversitas (Indeks Keanekaragaman)

Indeks Diversitas ditentukan berdasarkan rumus Shannon, dengan rumus:

Dimana :

H = Indeks Diversitas Shannon (Odum, 1971, Dahuri, 1994) ni = Nilai Penting suatu jenis N = Nilai penting seluruh jenis

3.4.2. Metode Analisis Fauna

Metoda analisis untuk fauna dilakukan dengan mencatat nama jenis dan juga

menetapkan jenis tersebut dilindung atau tidak dilindungi peraturan yang berlaku. Hasil

yang diperoleh dibuat dalam tabel .

H = -∑( ni/N ) log (ni/N)

Page 12: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

12

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Studi ekologi yang dilakukan di wilayah PLTG PT Indonesia Power Unit Bisnis

Pembangkitan Bali di Giulimanuk yang dilakukan karena adanya penambahan daya

listrik yang membutuhkan lokasi untuk penempatan genset seluas kurang lebih 3000 m2.

Lokasi ini merupakan kawasan Taman Nasional Bali Barat. Sedangkan habitat tersebut

merupakan tanah tegalan yang berbatasan langsung dengan hutan mangrove. Kajian

ekologi ini perlu dilakukan karena kawasan Taman Nasional Bali barat merupakan

kawasan lindung yang tidak boleh adanya aktivitas apapun kecuali didasari atas kajian

secara ilmiah.

Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna) pada tapak kegiatan dan sekitarnya

bahwa hasil kajian terhadap flora yang menyangkut analisis vegetasi darat dan

mangrove seperti tercantum pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 4.1. Jenis vegetasi darat di wilayah tapak proyek /kegiatan

No Nama Daerah Nama Ilmiah Freq Rel

(%) Den Rel

(%) Dom Rel

(%) NP (%) IDP

1 Ket ket Mimosa gigantea 17,948 21,028 81,030 120,006 0,159 2 Bekul Zyzipus mauritinus 12,820 11,214 9,068 33,102 0,105 3 Widuri Calotropis gigantea 7,692 15,887 3,421 27,000 0,094 4 Waru Hibiscus tiliaceus 5,128 9,345 1,585 16,058 0,088 5 Juwet Eugenia cumini 5,128 6,542 2,028 13,680 0,061 6 Intaran Azadarachta indica 5,128 7,476 0,008 12,612 0,057 7 Turi Sesbania grandiflora 7,692 3,271 0,424 11,387 0,053 8 Ketapang Terminalia cuttapa 5,128 4,672 0,410 10,210 0,049 9 Gereng gereng Crotalaria striata 2,564 7,009 0,166 9,739 0,048 10 Putri malu Mimosa pudica 5,128 2,336 0,575 8,039 0,042 11 Kem Fleucortia rucam 5,128 1,869 0,271 7,214 0,038 12 Krinyu Eupatorium inulifolium 2,564 2,336 0,343 5,243 0,030 13 Kayu Santen Lannea coromandelica 2,564 1,869 0,318 4,751 0,028 14 Jati pasir Scaevola frutescens 2,564 1,401 0,207 4,172 0,025 15 Srikaya Annona squamosa 2,564 0,934 0,009 3,507 0,022

Jumlah 99,996 99,991 99,998 299,985 1,963 Keterangan: Freq Rel : Frekuensi Relatif, Dom Rel : Dominansi Relatif, ID : Indeks Diversitas Shannon, Den Rel : Densitas Relatif, NP : Nilai Penting

Page 13: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

13

Tabel 4.2. Jenis-jenis vegetasi Mangrove yang diketemukan di sekitar tapak kegiatan penempatan Genset

No Nama Daerah Nama Ilmiah Freq Rel (%)

Den Rel (%)

Dom Rel (%)

NP (%)

ID

1 Tengar Ceriops decandra 13,691 35,771 35674 84.936 0,2080 2 Tanjang Bruguiera gymnorhyza 11,129 23,801 20758 62,255 0,1710 3 Prapat Sonneratia caseolaris 5.796 5,400 10,758 20,854 0,0890 4 Bakau putih Rhyzophora apiculata 6,255 3,400 11,305 20,160 0,0510 5 Buta-buta (Excoecaria agallocha) 5,196 4,914 5,018 14,472 0,0630 6 Ketapang Terminalia cattapa 8,915 1,461 3,530 12,246 0,0600 7 Bakau hitam Rhyzophora mucronata 2,118 2,517 1,181 8.606 0,0230 8 Basang siap Finlaysonia maritima 5,200 3,200 1,011 8,002 0,0043 9 Katang-katang Ipomoea pes-caprae 5,696 3,232 1,039 9,939 0,0340 10 Banang-banang Xylocarpus granatum 3,118 0,245 0,202 6,565 0,0215 11 Kambingan Derris trifolia 2,696 1,519 1,262 4,698 0,0320 12 Waru laut Thespesia populnea 2,001 1,001 1,224 4,226 0,310 13 Waru Hibiscus tiliaceus 2,201 0,225 1,667 4,093 0,292 14 Segsegan laut Sesupium portulacastrum 2,118 0,185 0,029 3,332 0,0210 15 Teki laut Cyperus maritima 3.101 0,221 0,045 3,333 0,0025 Jumlah 99,948 99,855 99,858 299,661 1,322

Keterangan: Freq Rel : Frekuensi Relatif, Dom Rel : Dominansi Relatif, ID : Indeks Diversitas Shannon, Den Rel : Densitas Relatif, NP : Nilai Penting Sedangkan kajian ekologi untuk fauna darat yang dikaji dan dianalisis langsung pada

tapak egiatan/lokasi yang akan dibangun lokasi penempatan genset langsung dikaji

berdasarkan individu yang dapat dilihat langsung maupun tidak dilihat secara langsung

yaitu dikaji berberdasarkan suara maupun hasil wawancara. Adapaun hasil analisis fauna

darat pada tapak kegiatan dan sekitarnya seperti tercantum pada Tabel 3

Tabel 4.3. Jenis-jenis Fauna Darat yang Diketemukan Pada lokasi Rencana pembangunan Genset dan sekitarnya

No Nama Lokal/ Daerah

Nama Ilmiah Individu Terlihat Tak Terlihat

I. BURUNG/AVES

1 Tekukur Streptopelia chinensis +++ + 2 Gereja Passer montanus +++ - 3 Peking Lonchura punctulata +++ ++ 4 Walet sapi Colocalia esculenta +++ - 5 Mentog/dolong - +++ - 6 Kokokan Egretta garzetta ++ - 7 Prenjak jawa Prinia flaviventris ++ + 8 Kutilang Pycnonotus aurigaster ++ ++ 9 Layang-layang Hirundo rustica ++ - 10 Ayam Gallus-gallus domestica ++ - 11 Bondol Lonchura speciosa + - 12 Perit Lonchura leucogastroides + - 13 Trinil pantai Actities hypoleucos + -

Page 14: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

14

tabel lanjutan ….

No Nama Lokal/

Daerah Nama Ilmiah Individu Terlihat Tak Terlihat

II. ARTHROPODA 1 Lalat rumah Musca domestica +++ - 2 Capung engkok Gomphis vulgatismus +++ - 3 Kupu-kupu kuning Nymphaelis nationa +++ - 4 Nyamuk Culex sp +++ - 5 Belalang rumput Decticus verruceparus +++ - 6 Tawon genta Vesvula maculata ++ - 7 Jangkrik Gryllus sp. + - 8 Belalang hijau Homocertus viridulis + - 9 Belalang coklat Phopus bridulus + - III MAMALIA 1 Kambing Capra sp +++ 2 Sapi Bos sondaicus +++ - 3 Babi Sus sp + - 4 Anjing Canis canis + - 5 Kucing Felis domesticus + - 6 Tikus Rattus rattus + - IV REPTILIA 1 Kadal Mabouya multifasciata + - 2 Tokek Gecko gecko + + 3 Biawak Varanus salvator + -

Keterangan +++ = Jumlah banyak ( > 20 individu/jenis ) - = Tidak dijumpai ++ = Jumlah sedang ( 10 - 20 individu/jenis ) * = Satwa yang dilindungi + = Jumlah sedikit ( < 10 individu/jenis )

4.2 Pembahasan

4.2.1. Flora darat

Berdasarkan hasil analisis terhadap flora darat khususnya yang ada di wilayah tapak

kegitan (Tabel 1 )dapat dinyatakan bahwa dari 17 jenis yang dianalisis ternyata 9jenis

tergolong pohon dan 6 jenis tergolon semak. Dari 17 jenis yang diketemukan tersebut tidak

ada jenis yang tergolong dilindungi undang-undang. Dari 17 jenis tersebut ada 3 jenis

yang memiliki nilai penting tinggi ( Nilai Penting (NP) > 20 %) yaitu ket-ket ( Mimosa

gigantea NP = 120,006 %) bekul (Zyzipus mauritinus NP = 33,102 %) dan widuri (

Calotropis gigantean NP = 27,000 %) . Ada 5jenis yang tergolong memiliki nilai penting

sedang ( 10 % < NP < 20 % ) dan 9 jenis yang memeiliki nilai penting rendah ( NP < 10 %).

Ditinjau dari hasil analisis terhadap Indek Diversitas (keanekaagaman jenis) secara

keseluruhan tingkat keanekaragaman (diversitas ) jenis ini tergolong rendah ( ID = 1,963).

Karena tanah tekstur berpasir dan bersifat porous serta memiliki tingkat salinitas tinggi

dan tergolong miskin unsur hara menyebabkan vegetasi yang tumbuh bersifat selektif dan

terbatas.

Page 15: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

15

Sedangkan hasil analisis terhadap flora mangrove ( Tabel 2) diketemukan 15 jenis

mangrove, terdiri dari 9 jenis pohon, 2 jenis semak dan 4 jenis herba. Dari jumlah tersebut

terdapat 4 jenis yang memiliki nilai penting (NP) tinngi yaitu tengar ( Ceriops decandra

NP = 84,936 %), tanjang (Bruguiera gymnorrhyza, NP = 62,225 %0 Prapat (Sonneratia

alba NP = 20,854 %) dan bako putih ( Rhyzophora apiculata NP = 160 % ). Dua jenis

yang memeiliki nilai penting sedang ( 10< NP <20 % ) dan 9 jenis memiliki nilai penting

rendah (NP < 10 %) (Tabel 2). Hasil analisis terhadap tingkat keanekaragaman/diversitas

jenis secara keselurhan terolong mantap (ID = 1,322 )

4.2.3. Fauna Darat

Hasil pengamaan terhadap fauna darat pada tapak kegiatan dan sekitarnya

diketemukan 30 jenis fauna , terdiri dari 12 jenis burung (Aves), 9 jenis serangga

(Arthropoda) , 6 jenis Mammalia dan 3 jenis Reptilia. Dari jenis–ienis tersebut tidak

adajenis yang tergolong langka atau dilindungi undang-undang. Jenis-jenis yang teramati

di lapangan baik secara langsung dilihat di lapangan maupun secara tidak langsung yaitu

dengan mendengarkan suara (burung) atau melalui informasi penduduk. Dari jumlah

fauna yang diketemukan secara keseluruhan ternyata 33 % diketemukan dalam jumlah

banyak terutamadari jenis burung dan serangga, 23 % diketemukan dalam jumlah sedikit

dan 44 % alam jumlah sedikit terutama dari jenis Reptilia dan Mammalia. Dari

pengamatan tersebut sebagaian besar dapat terlihat saat pengamatan di lapangan

Page 16: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

16

V. SIMPULAN

Hasil kajian terhadap keberadaan flora dan fauna di kawasan tapak kegiatan PT

Indonesia Power Unit Bisnis Pembangikitan Bali PLTG Gilimanuk terhadap kegiatan

penambahan lokasi penempatan Genset seluas 3000 m2 di zona perbatasan kawasan

Taman Nasional Bali Barat dapat disimpulkan beberapa hal :

1. Jenis flora dan fauna yang diamati meliputi jenis flora dan fauna darat disekitar tapak

kegiatan dan vegeasi mangrove di sekitar lokasi kegiatan.

2. Flora darat yang dianalisis terdiri dari 15 jenis didominasi oleh jenis ketket (Mimosa

gigantean), untuk vegetasi mangrove terdiri dari 15 jenis didominasi oleh jenis tengar

(Ceriops decandra). Semua jenis yang diamati pada kedua vegetasi (darat dan

mangrove) semuanya tidak tergolong langka/tidak dilindungi undang-undang.

3. Fauna darat yang dianalisis pada tapak kegiaan dan sekitarnya terdiri dari 30 jenis

fauna yaitu 12 jenis burung, 9 jenis serangga, 6 jenis mamalia dan 3 jenis reptilia. Semua

jenis ini tidak ada yang tergolong langka atau dilindungi undang-undang.

Page 17: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta.

Dahuri, R., N. S. Putra, Zairion dan Sulistiono. 1993. Metode dan Teknik Analisis Biota Perairan. PPLH, Lembaga Penelitian, IPB. Bogor.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup Dan Pencemaran. Djambatan . Jakarta.

Mason, C.F. 1981. Biological Estuaries Pollution. Longman Group. Ltd. New Jersey.

Nybakken .J.W. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Odum, E.P. 1979. Fundamentals of Ecology. Third Editions. W.B. Saunders Co. Japan.

Romimohtarto. K dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut. Djambatan Jakarta.

oeratmo, F. 1988. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Dep. Manajemen Hutan, Fak. Kehutanan IPB. Bogor.

Samingan, T. 1989. Metode Analisis dan Penilaian Vegetasi. Lab. Ekologi F. MIPA-IPB. Bogor.

Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menetapkan ISO 14001. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

www.rareplanet.org/sites/.../ringkasan%20lokasi%20bali%20barat.pdf. Draft Ringkasan TNBB

Statistik Daerah Provinsi Bali, 2012

Page 18: INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA …erepo.unud.ac.id/id/eprint/1963/1/7b1a5556ec2592a1cfba... · 2020. 7. 21. · secara ilmiah. Berdasarkan kajian ekologis (flora dan fauna)

18

LAMPIRAN KONDISI AKSISTING LAPANGAN