industrialisasi dan perkembangan sektor industry

15
INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRY SUHEMAH : 11140786

Upload: suhemah-emah

Post on 17-Jan-2017

38 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRY

SUHEMAH : 11140786

INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRY

Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industry dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya.Misalnya, industry obat-obatan, industry garmen, industry perkayuan, dsb.

SEJARAH SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA

Tahun 1920an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutrikecil yang ada pada masa itu berupa industry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik.Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American Tobaco (BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden (1929) yang mengakibatkan pengangguran.

Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah system dan pola kenijakan ekonomi dari sector perkebunan ke sector industry, dengan memberi kemudahan dalam pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industry baru.Berdasarkan Sensus Industri Pertama (1939), industry yang ada ketika itu mempekerjakan 173 ribu orang di bidang pengolahan makanan, tekstil dan barang logam, semuanya milik asing.

Pada masa PD II kondisi industrialisasi cukup baik. Namun setelah pendudukan Jepang keadaannya terbalik. Disebabkan larangan impor bahan mentah dan diangkutnya barang capital ke Jepang dan pemaksaan tenaga kerja (romusha). Setelah Indonesia merdeka, mulai dikembangkan sector industry dan menawarkan investasi walau dalam tahap coba-coba. Tahun 1951 pemerintah meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian).Program utamanya menumbuhkan dan mendorong industry kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industry besar atau modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina.

PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR NASIONAL

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Sector industry manufaktur di banyak Negara berkembang mengalami perkembangan sangat pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan sebagai kasus istimewa. Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous economic karena kinerja ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hinga 1995, industry manufaktur merupakan contributor utama.

Untuk melihat sejauh mana perkembangan industry manufaktur di Indonesia selamaini, perlu dilihat perbandingan kinerjanya dengan sector yang sama di Negara-negara lain. Dalam kelompok ASEAN, misalnya kontribusi output dari sector industry manufaktur terhadap pembentukan PDB di Indonesia masih relative kecil, walaupun laju pertumbuhan output rata-ratanya termasuk tinggi di Negara-negara ASEAN lainnya. Struktur ini menandakan Indonesia belum merupakan Negara dengan tingkat industrialisasi yang tinggi dibandingkan Malaysia dan Thailand.

PENTINGNYA PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI DAN INDUSTRIALISASI

Peningkatan sektor industri dapat ditujukan demi mempereratnya kapasitas industri suatu daerah, lebih tepatnya industri-industri yang memiliki sifat kopetitif unggulan. Sebab dibuatnya rencana meningkatkan sektor industri, tentu saja sangatlah diinginkan bisa mengembangan penghasilan para pemilik serta karyawan industri itu sendiri, dan tak lupa menetapkan struktur industri di pelosok desa agar bisa memberikan suatu nilai lebih untuk desa tersebut. Diluar dari segi industrialisasi, yang bisa kita lihat adalah jumlah penduduk Indonesia yang merupakan terpadat ketiga setelah India dan China.

Akan tetapi Indonesia bisa digolongkan sebagai salah satunya indikator level industrialisasi yaitu sumbangan sektor industri dalam Gross Dosmetic Product (GDP). jika dilihat dari ukuran ini sektor industri Indonesia berada di posisi belakang dengan ketertinggalannya dari sejumlah negara-negara ASEAN. Dua ukuran lain ialah tingginya nilai tambah yang dihasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapitanya.

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT PERKEMBANGAN PERINDUSTRIAN ADALAH :a) Keterbatasan serta kurangnya perluasan penelitian dalam

bidang teknologi menghambat kemampuan produksib) Minimnya tenaga profesional di Indonesia menjadi

penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat-alat dengan teknologi terbaru

c) Sedikitnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi.

d) Ketergantungan impor yang sangat tinggie) Tidak adanya industry berteknologi menengahf) Konsentrasi regional

STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRIA. StrategiSubtitusiImpor

- Lebih menekankan pada pengembangan industry yang berorientasi pada pasar domestic- Strategi subtitusi impor adalah industry domestic yang membuat barang menggantikan impor- Dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan mengembangkan industry dalam negeri yang memproduksi barang pengganti impor.

2. Penerapan strategi subtitusi impor dan hasilnya di Indonesia Industry manufaktur nasional tidak berkembang baik selama orde baru Ekspor manufaktur Indonesia belum berkembang dengan baik Kebijakan proteksi yang berlebihan selama orde baru menimbulkan high cost economy Teknologi yang digunakan oleh industry dalam negeri, sangat diproteksi.

3. Strategi Promosi EksporLebih berorientasi kepasar internasional dalam pengembangan usaha dalam negeri Tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas kemudahan lainnya dari pemerintah Dilandasi pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai jika produk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor Strategi promosi ekspor mempromosikan fleksibilitas dalam pergeseran sumberdaya ekonomi yang ada mengikuti perubahan pola keunggulan komparatif.

4. Kebijakan industrialisasiDirombaknya system devisa sehingga transaksi luar negeri lebih bebas dan sederhana Dikuranginya fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara dan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sector swasta bersama-sama dengan BUMN.

TERIMAKASIH….