indonesia, asean, dan acfta

38
Oleh: Djauhari Oratmangun Oleh: Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE COMMUNITY COMMUNITY ASEAN Baru dalam Tatanan Kerjasama Global dan Regional

Upload: dimas-nugraha

Post on 19-Jun-2015

804 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Oleh: Djauhari OratmangunOleh: Djauhari OratmangunDirektur Jenderal Kerjasama ASEANDirektur Jenderal Kerjasama ASEAN

Kementerian Luar Negeri Republik IndonesiaKementerian Luar Negeri Republik Indonesia

ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE COMMUNITYCOMMUNITY

ASEAN Baru dalam Tatanan Kerjasama Global dan Regional

Page 2: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

1. ASEAN Baru

2. Integrasi ASEAN dalam Tatanan Global dan Regional

3. ASEAN FTAs

Page 3: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

ASEAN COMMUNITY

2015

Vientianne Action Plan 2004

Bali Concord II2003

The Signing of the ASEAN Charter & Singapore Declaration

on the ASEAN Charter 2007

ASEAN Political-Security Community (APSC) Blueprint ASEAN Economic Community

(AEC) Blueprint ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Blueprint

Page 4: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

ASEAN CharterASEAN Charter ditandatangani oleh ditandatangani oleh 10 Kepala Negara10 Kepala Negara/ Pemerintahan ASEAN / Pemerintahan ASEAN tanggal 20 November 2007tanggal 20 November 2007 pada KTT ke –13 di Singapura pada KTT ke –13 di Singapura

ASEAN CharterASEAN Charter mulai diberlakukan efektif tanggal mulai diberlakukan efektif tanggal 15 Desember 200815 Desember 2008 dengan dengan

penyerahan instrumen ratifikasi yang dilakukan oleh Thailand pada tanggal penyerahan instrumen ratifikasi yang dilakukan oleh Thailand pada tanggal 15 November 200815 November 2008

Piagam ASEAN merupakan dPiagam ASEAN merupakan dokumen historis yang mengubah ASEAN dari okumen historis yang mengubah ASEAN dari suatu suatu aasosiasi sosiasi yang longgar yang longgar menjadi organisasi menjadi organisasi yang berdasarkan hukum yang berdasarkan hukum ((rules-basedrules-based) ) dan berorientasi pada kepentingan rakyatdan berorientasi pada kepentingan rakyat ( (people-centeredpeople-centered)) legal personalitylegal personality

ImplementasiImplementasi PiagamPiagam ASEAN sangat penting dalam membawa ASEAN lebih ASEAN sangat penting dalam membawa ASEAN lebih dekat kepada masyarakatdekat kepada masyarakat

Piagam ASEAN terdiri dari Piagam ASEAN terdiri dari 13 Bab13 Bab dan dan 55 Pasal55 Pasal, dengan berisikan utamanya , dengan berisikan utamanya bagi pembentukan 3 pilar bagi pembentukan 3 pilar ASEAN CommunityASEAN Community, yaitu : , yaitu :

o Peningkatan kerjasama politik dan keamanan ASEAN bagi pemeliharaan Peningkatan kerjasama politik dan keamanan ASEAN bagi pemeliharaan perdamaian di kawasan, termasuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai perdamaian di kawasan, termasuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai bersama seperti HAM dan demokratisasi (APSC)bersama seperti HAM dan demokratisasi (APSC)

o Pembentukan Pembentukan single market single market dan dan production base production base serta upaya serta upaya memfasilitasi arus perdagangan, investasi, modal, pergerakan pelaku memfasilitasi arus perdagangan, investasi, modal, pergerakan pelaku usaha dan tenaga kerja (AEC)usaha dan tenaga kerja (AEC)

o Inspirasi Inspirasi one Vision, One Identity and One Caring and Sharing Community one Vision, One Identity and One Caring and Sharing Community (ASCC)(ASCC)

Piagam ASEANPiagam ASEANPiagam ASEANPiagam ASEAN

Page 5: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

I. Terbentuk dan mulai berfungsinya organ-organ dalam Piagam ASEAN dengan struktur baru :1. Konferensi Tingkat Tinggi/KTT (Summit) ASEAN2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council)

terdiri dari para Menteri Luar Negeri3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils)

terdiri dari ketiga pilar Komunitas ASEAN yaitu : Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN

Political-Security Community Council) : Menlu……Alt.) Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic

Community Council) : Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan (Alt.)

Dewan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community Council) : Menko Kesra,…….(Alt.)

4. ASEAN Sectoral Ministerial Bodies5.5. CCommittee ofommittee of PermanentPermanent RepresentativesRepresentatives6. Sekretaris Jenderal ASEAN7. Sekretariat Nasional ASEAN8. ASEAN Human Rights Body 9. ASEAN Foundation

Page 6: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

66

• Komunitas Politik Keamanan ASEAN (APSC)

• Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC)• Komunitas Sosial-Budaya ASEAN

(ASCC)

Page 7: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

77

Pembangunan PolitikPembangunan Politik◦ Mendukung lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonisMendukung lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis◦ Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia, people-to-people contactpeople-to-people contact (e.g. ASEAN Inter (e.g. ASEAN Inter

Parliamentary Assembly/ AIPA)Parliamentary Assembly/ AIPA)

Pembentukan NormaPembentukan Norma◦ Memperkuat rezim TAC, pembentukan Memperkuat rezim TAC, pembentukan ASEAN CharterASEAN Charter ◦ Penandatanganan Penandatanganan Protocol to the SEANWFZ TreatyProtocol to the SEANWFZ Treaty◦ ASEAN treaty on Mutual Legal Assistance, ASEAN Extradition TreatyASEAN treaty on Mutual Legal Assistance, ASEAN Extradition Treaty◦ Penerapan DOC Penerapan DOC ◦ ASEAN Convention on Counter TerrorismASEAN Convention on Counter Terrorism

Pencegahan KonflikPencegahan Konflik◦ Memperkuat CBM, Memperkuat CBM, preventive measurespreventive measures, , ARF MeasuresARF Measures, kerjasama untuk , kerjasama untuk

mengatasi ancaman dan tantangan separatisme mengatasi ancaman dan tantangan separatisme ◦ Meningkatkan kerjasama dalam penanganan isu-isu keamanan non-Meningkatkan kerjasama dalam penanganan isu-isu keamanan non-

tradisional tradisional ◦ Memperkuat usaha untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan Memperkuat usaha untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan

kedaulatan kedaulatan

Resolusi KonflikResolusi Konflik◦ Memperkuat mekanisme penyelesaian sengketaMemperkuat mekanisme penyelesaian sengketa◦ Kerjasama dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas serta Kerjasama dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas serta

mendukung inisiatif ke arah penciptaannya. mendukung inisiatif ke arah penciptaannya.

Perdamaian Pasca-KonflikPerdamaian Pasca-Konflik◦ Memperkuat Memperkuat ASEAN Humanitarian AssistanceASEAN Humanitarian Assistance◦ Kerjasama dalam rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik berikut Kerjasama dalam rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik berikut

mekanisme-nya.mekanisme-nya.

Komunitas Politik-Keamanan Komunitas Politik-Keamanan ASEANASEAN

Page 8: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

88

AEC merupakan realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi sesuai Visi ASEAN 2020, yang AEC merupakan realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi sesuai Visi ASEAN 2020, yang didasarkan pada kepentingan bersama untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi didasarkan pada kepentingan bersama untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui prakarsa kerjasama yang telah ada dan prakarsa yang baru dengan kerangka waktu melalui prakarsa kerjasama yang telah ada dan prakarsa yang baru dengan kerangka waktu yang jelasyang jelas

Dalam kerangka pembentukan AEC, ASEAN melaksanakan kebijakan sesuai dengan prinsip-Dalam kerangka pembentukan AEC, ASEAN melaksanakan kebijakan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi yang terbuka, berwawasan keluar, inklusif, dan berorientasi pada pasar prinsip ekonomi yang terbuka, berwawasan keluar, inklusif, dan berorientasi pada pasar berdasarkan aturan-aturan multilateralberdasarkan aturan-aturan multilateral

StrategiStrategi::- - Intensifikasi inisiatif kerjasama baru dan implementasinya untuk mempercepat integrasi di 12 Intensifikasi inisiatif kerjasama baru dan implementasinya untuk mempercepat integrasi di 12

sektor prioritas:sektor prioritas:

agro-based products, automotive, electronics, fisheries, rubber-based products, textiles and agro-based products, automotive, electronics, fisheries, rubber-based products, textiles and apparels, wood-based products, air travel, e-ASEAN (ICT), healthcare, tourism and logistic. apparels, wood-based products, air travel, e-ASEAN (ICT), healthcare, tourism and logistic.

- - Pembentukan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, Pembentukan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang setara, dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi; serta integrasi dengan yang setara, dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi; serta integrasi dengan global global supply chainsupply chain pada tahun 2015. pada tahun 2015.

Bagaimana ASEAN Bagaimana ASEAN Economic Community Economic Community (AEC) (AEC) BlueprintBlueprint Bekerja Bekerja AEC AEC BlueprintBlueprint dilengkapi dengan dilengkapi dengan Strategic ScheduleStrategic Schedule yang menjabarkan secara rinci kerangka yang menjabarkan secara rinci kerangka

waktu pencapaian setiap langkah-langkah.waktu pencapaian setiap langkah-langkah. Strategic ScheduleStrategic Schedule dibagi ke dalam empat tahapan : dibagi ke dalam empat tahapan :2008-09; 2010-11; 2012-13; 2014-152008-09; 2010-11; 2012-13; 2014-15 BlueprintBlueprint akan dimonitor secara berkala setiap enam bulan dengan mempertimbangkan akan dimonitor secara berkala setiap enam bulan dengan mempertimbangkan

dinamika regional dan internasional.dinamika regional dan internasional. Menggunakan Menggunakan sscorecard corecard untuk menilai kemajuan yang dicapaiuntuk menilai kemajuan yang dicapai

Komunitas Ekonomi ASEANKomunitas Ekonomi ASEAN

Page 9: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

ASCC mendorong perwujudan Komunitas ASEAN yang ASCC mendorong perwujudan Komunitas ASEAN yang people-centeredpeople-centered dan dan socially responsiblesocially responsible guna guna menciptakan solidaritas dan persatuan di antara bangsa menciptakan solidaritas dan persatuan di antara bangsa dan rakyat ASEAN melalui penguatan identitas bersama dan rakyat ASEAN melalui penguatan identitas bersama dan pembentukan dan pembentukan a caring and sharing societya caring and sharing society yang yang inklusif dan harmonis dimana kesejahteraan, inklusif dan harmonis dimana kesejahteraan, kemakmuran dan perikehidupan rakyatnya meningkat kemakmuran dan perikehidupan rakyatnya meningkat

6 Karakter Utama:6 Karakter Utama:1.1. Human DevelopmentHuman Development

2.2. Social Welfare and ProtectionSocial Welfare and Protection

3.3. Social Justice and RightsSocial Justice and Rights

4.4. Ensuring Environmental SustainabilityEnsuring Environmental Sustainability

5.5. Building the ASEANBuilding the ASEAN IdentityIdentity

6.6. Narrowing the Development GapNarrowing the Development Gap

Komunitas Sosial-Budaya Komunitas Sosial-Budaya ASEAN ASEAN

Page 10: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

1.1. Connectivity Connectivity

1.1. ASEAN Intergovernmental Commission on Human ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR)Rights (AICHR)

1.1. Regional Architecture (Asia Pacific Community dan Regional Architecture (Asia Pacific Community dan East Asia Community)East Asia Community)

Perkembangan ASEAN Terkini yang Perlu mendapat Perhatian Indonesia :

Page 11: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

ASEAN FTAs:◦ ASEAN telah menandatangani perjanjian

perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa dan investasi dengan China, Korea, Australia dan New Zealand.

◦ India dan Jepang baru menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Sektor Barang

◦ Proses perundingan ASEAN-EU FTA hingga saat ini masih tertunda

Page 12: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA
Page 13: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

PDR of Korea

Timor Leste

ARF

Europian Union(27 member countries)

Mongolia

Pakistan

ASEM

Australia

New Zealand

India

EAS

China

Korea

Japan

ASEAN + 3

Lao PDR

Philippines

Thailand

Singapore

Brunei Darussalam

Vietnam

MalaysiaMyanmar

CambodiaIndonesia

ASEANAPEC

Canada

Chile

Mexico

Peru

Russia

United States

Hong Kong, China

Taipei, China

Papua New GuineaPalau

FSM

Marshall Is

Kiribati

Nauru

Tuvalu

Niue

Tonga

Samoa

Cook IsFiji Is

Solomon Is

Vanuatu

PIF

BhutanSri Lanka

NepalMaldives

Bangladesh

Afghanistan

SAARC

Kyrgyz Rep

Tajikistan

Kazakhstan

Uzbekistan

Azerbaijan

CAREC

ASEAN IN THE GLOBAL LANDSCAPEASEAN IN THE GLOBAL LANDSCAPE

Page 14: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

ASEAN-Australia- New Zealand FTA

ASEAN-Korea FTA

ASEAN-Japan CEP

ASEAN-Canada

ASEAN-China FTA

ASEAN-Russia

ASEAN-EU

ASEAN-Pakistan

ASEAN-India FTA

ASEAN-US TIFA

AEC : ASEAN Economic Community

EAFTA : East Asia Free Trade Area

CEPEA : Comprehensive Economic Partnership in East Asia

Page 15: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

TujuanTujuan::

- - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasanpembangunan di kawasan dan di masing-masing dan di masing-masing negara anggota ASEANnegara anggota ASEAN;;

-- Untuk memperkuat kerjasama ASEAN dengan Mitra Untuk memperkuat kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara ke tingkat yang lebih tinggi dan Wicara ke tingkat yang lebih tinggi dan komprehensif. komprehensif.

Elemen pokokElemen pokok : :

- - Trade In GoodsTrade In Goods - Trade In Services- Trade In Services - Investment- Investment

Page 16: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

1616

FTA’sFTA’s Penanda-Penanda-tanganantanganan Entry into ForceEntry into Force CoverageCoverage Cakupan TarifCakupan Tarif

ASEAN Economic ASEAN Economic

Community Community

20 November 20 November

2007 2007

AEC 2015AEC 2015 Komprehensif Komprehensif ASEAN-CEPT: ASEAN-CEPT: ±± 98% dari pos tarif 98% dari pos tarif

ASEAN – China ASEAN – China 29 November 29 November 20042004

1 Juli 20051 Juli 2005 KomprehensifKomprehensif Early Harvest Chapter 01-08Early Harvest Chapter 01-08

Normal Track: 40% at 0-5% in 2005Normal Track: 40% at 0-5% in 2005

Sensitive Track Sensitive Track

Sensitive List (SL) : Tahun 2012 = 20%Sensitive List (SL) : Tahun 2012 = 20%

Highly Sensitive List (HSL) tahun Highly Sensitive List (HSL) tahun 2015=50%2015=50%

ASEAN – KoreaASEAN – Korea 24 Agustus 24 Agustus 20062006

1 Juli 20071 Juli 2007 KomprehensifKomprehensif Korea: Menghapuskan semua pos tarif Korea: Menghapuskan semua pos tarif Normal Track selambat-lambatnya 1 Normal Track selambat-lambatnya 1 Jan 2010.Jan 2010.

ASEAN-6ASEAN-6

•     •     Normal Track dihapuskan paling Normal Track dihapuskan paling lambat 1 Jan 2011 (flexibilitas <5% lambat 1 Jan 2011 (flexibilitas <5% pos tarif NT dihapuskan paling pos tarif NT dihapuskan paling lambat 1 Jan 2012lambat 1 Jan 2012

Sensitive TrackSensitive Track

Batas maksimum jumlah pos tarif Batas maksimum jumlah pos tarif dalam Sensitive Track ASEAN 6 & dalam Sensitive Track ASEAN 6 & Korea adalah 10% dari total pos tarif.Korea adalah 10% dari total pos tarif.

Page 17: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

1717

FTAsFTAs Penanda-Penanda-tanganantanganan Entry into ForceEntry into Force CoverageCoverage Cakupan TarifCakupan Tarif

ASEAN -Jepang ASEAN -Jepang 1 Maret 20081 Maret 2008 1 Desember 20081 Desember 2008 KomprehensifKomprehensif Normal Track (NT) – ASEAN sebesar Normal Track (NT) – ASEAN sebesar 90% dari total pos tarif dan Jepang 90% dari total pos tarif dan Jepang sebesar 92% dari total pos tarif dan sebesar 92% dari total pos tarif dan nilai dagang, terdiri atas eliminasi nilai dagang, terdiri atas eliminasi dalam tempo 10 tahun (88%) dan dalam tempo 10 tahun (88%) dan penghapus lebih lanjut (4%)penghapus lebih lanjut (4%)

(Indonesia EIF 1 (Indonesia EIF 1 Jan 2010, dalam Jan 2010, dalam

tahap proses tahap proses ratifikasi) ratifikasi)

Sensitive Track (ST) - 8% dari total Sensitive Track (ST) - 8% dari total pos tarif 6 digit dan nilai dagang.pos tarif 6 digit dan nilai dagang.

ASEAN – ASEAN – Australia – New Australia – New

Zealand Zealand

27 Februari 27 Februari 20092009

Direncanakan 1 Direncanakan 1 Januari 2010 Januari 2010

KomprehensifKomprehensif Entry Into Force 1 Januari 2010:Entry Into Force 1 Januari 2010:

90% pos tarif NZ dan 91.77% pos 90% pos tarif NZ dan 91.77% pos tarif Australia akan dihapuskan tarif Australia akan dihapuskan tarifnya pada tahun 2010tarifnya pada tahun 2010

90.23% pos tarif Indonesia akan 90.23% pos tarif Indonesia akan dihapuskan tarifnya pada tahun dihapuskan tarifnya pada tahun 20152015

ASEAN – India ASEAN – India 13 Agustus 13 Agustus 20092009

Direncanakan 1 Direncanakan 1 Januari 2010Januari 2010

Perdagangan Perdagangan Barang Barang

(perundingan jasa (perundingan jasa dan investasi dan investasi

sedang dilakukan)sedang dilakukan)

Pada tahun 2016 (berakhirnya Pada tahun 2016 (berakhirnya Normal Track):Normal Track):

42.56% pos tariff Indonesia akan 42.56% pos tariff Indonesia akan dihapuskan tarifnya dihapuskan tarifnya

79.35% pos tariff India akan 79.35% pos tariff India akan dihapuskan tarifnyadihapuskan tarifnya

FTA Dalam Kerangka Regional FTA Dalam Kerangka Regional (ASEAN dan ASEAN Mitra) (2)(ASEAN dan ASEAN Mitra) (2)

Page 18: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Tujuan: Untuk menurunkan dan menghapuskan hambatan tariffs and non-tariff barriers untuk hampir seluruh produk

Modalitas:a. Menghapuskan hambatan tariff dan non-tariff untuk hampir

semua produk berdasarkan time- frame yang disepakati;

b. Melaksanakan ketentuan khusus mengenai rules of origin (RoO), customs procedures, sanitary and phytosanitary (SPS) measures, standards and technical technical

regulations, intellectual property rights and regulations, intellectual property rights and competitioncompetition..

ProduProdukk : : meliputi meliputi antara lain antara lain llive animalsive animals, m, meat and edible eat and edible meat offalmeat offal, fish, dairy product, live trees, and edible , fish, dairy product, live trees, and edible vegetables.vegetables.

Page 19: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Produk :Produk : Jasa keuangan, Jasa telekomunikasi, Jasa perbaikan Jasa keuangan, Jasa telekomunikasi, Jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat terbang, Jasa profesional (praktisi dan pemeliharaan pesawat terbang, Jasa profesional (praktisi hukum, teknisi, komputer, dan Jasa LitBang), Jasa Kesehatan, hukum, teknisi, komputer, dan Jasa LitBang), Jasa Kesehatan, Jasa Konstruksi, dan Lain-LainJasa Konstruksi, dan Lain-Lain

Modalitas : Menciptakan akses pasar terbuka bagi sektor jasa, memfasilitasi perpindahan profesional penyedia jasa, membuat paket-paket komitmen jasa, dan mengembangkan cakupan dan pendalaman liberalisasi perdagangan di bidang jasa

Tujuan : Untuk mencapai aliran bebas jasa secara bertahap meliberalisasi hambatan/rintangan di perdagangan bidang jasa dalam berbagai sektor jasa, dan memperkenankan akses pasar yang lebih besar kepada penyedia jasa

Page 20: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Tujuan : Untuk mempromosikan dan memperluas aliran investasi, untuk menciptakan rezim investasi yang liberal, fasilitatif, transparan, dan kompetitif yang akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi investor di ASEAN dan Mitra Wicara

Modalitas :a. Menciptakan iklim investasi yang kondusifb. Mendorong dan meningkatkan arus investasi dan kerjasama dalam isu-isu terkait investasic. Meningkatkan transparansi mengenai peraturan/kebijakan investasid. Memberikan Most Favoured-Nation (MFN) treatment untuk menjamin terlindunginya investor dari tindakan diskriminatif

Cakupan : Properti bergerak dan tidak bergerak, Investasi portofolio, Hak atas Kekayaan Intelektual, and business concessions.

Page 21: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA
Page 22: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Negara 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009F 2010F 2011F

Amerika Serikat 2.5 3.6 3.1 2.7 2.1 0.4 -2.4 3.0 3.0

Jepang 1.4 2.8 1.9 2.0 2.4 -1.1 -5.3 1.4 1.6

Eropa 0.8 2.2 1.7 3.0 2.8 0.6 -3.9 1.2 1.5

China 10.0 10.1 10.4 11.6 13.0 9.6 8.7 9.5 8.9

Singapura 2.9 7.5 6.6 8.3 7.8 1.3 -2.1 5.5 n.a

Malaysia 5.8 6.8 5.0 5.9 6.3 4.6 -2.7 4.5 n.a

Thailand 7.1 6.3 4.6 5.1 4.9 2.5 -3.2 3.5 4.5

Philippine 4.9 6.4 4.9 5.4 7.1 3.9 0.9 4.4 4.5

South Korea 2.8 4.6 4.0 5.2 5.1 2.2 6.0 5.0 4.5

INDONESIA 4.8 5.0 5.7 5.5 6.3 6.1 4.6 5.6 6.1

Sumber: Bloomberg, Februari 2010

China Merupakan Mesin Pertumbuhan Baru Dunia

China merupakan negara denganlaju pertumbuhan tercepat di dunia. Tidak lama lagi perekonomian China akan melampaui Jepang sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Pasar China amat besar dan tak dapat diabaikan.

Page 23: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Neraca Perdagangan Indonesia-China

Sumber: BPS, 2010

Selama periode 1999-2007 Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan China.Namun demikian, tahun 2008 dan 2009 (Jan-Okt) mengalami defisit. Defisit neraca perdagangan tahun 2009 mengalami penurunan dibanding 2008.

-5000

0

5000

10000

15000

20000

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JAN-OKT 2009

US$ M

illion

Export to China Import from China Trade Balance

Page 24: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Sumber: BPS (diolah)

• Peranan China dan India sebagai negara tujuan utama ekspor semakin meningkat.

• Sedangkan dominasi pangsa ekspor ke Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang mulai berkurang.

UNI EROPA16,1%

AMERIKA SERIKAT14,8%

JEPANG15,0%

SINGAPURA9,6%

REP.RAKYAT CINA6,1%

MALAYSIA5,1%

INDIA3,8%

KOREA SELATAN3,3%

TAIWAN2,7%

THAILAND2,8%

Lainnya20,6%

Share Negara Tujuan Ekspor Non MigasJan-Des 2004

UNI EROPA13,9%

AMERIKA SERIKAT10,7%

JEPANG12,3%

SINGAPURA8,2%

REP.RAKYAT CINA9,1%

MALAYSIA5,8%

INDIA7,2%

KOREA SELATAN5,3%

TAIWAN2,9%

THAILAND2,7%

Lainnya21,9%

Share Negara Tujuan Ekspor Non MigasJan-Des 2009

Page 25: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Selama periode 1999-2009 pertumbuhan ekspor produk industri mencapai 17,7% per tahun dan pertambangan 72,3% per tahun.

Sumber: BPS, 2010

150.3 61.0 49.8 35.9 83.5 82.1 94.5 89.7 89.5 160.9 109.6

1,266.3

1,671.81,511.6

2,028.4

2,634.9

3,239.6

3,620.9

4,844.9

5,487.7

6,245.2

4,859.8

9.7 12.3 28.5 127.6 98.3 115.7244.4

532.0

1,086.91,381.1

1,870.0

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JAN-OKT 2009

US$

Mill

ion

Agriculture Industry Mining

Page 26: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Perkembangan Impor Menurut Negara Asal

Peran Impor dari China meningkat pesat, sementara impor dari ASEAN cenderung stabil.

ASEAN26.41%

UE12.12%

Jepang19.26%

China7.90% Amerika

Serikat19.00%

Korea Selatan4.24%

Australia 2.66%

Taiwan 3.56%India

4.86%

2004

ASEAN26.43%

UE12.67%

Jepang14.38%

China19.77% Amerika

Serikat10.31%

Korea Selatan5.58%

Australia 4.95%

Taiwan 2.94%India

2.98%

2009

Sumber: BPS (diolah)

Page 27: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

2727

Impor barang modal dan bahan baku penolong dari China meningkat pesat dengan pertumbuhan rata-rata tahunan masing-masing sebesar 49,8% dan 24,6%. Kedua kelompok barang tersebut digunakan oleh industri dalam negeri untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.

Sumber: BPS, 2010

Consumption Goods

Intermediate Goods

Capital Goods

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

10000

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JAN-OKT 2009

US

$ M

iliio

n

Page 28: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

39.47 32.80

0.16 (1.23) 0.03

28,6

25,4

25,9

28,5 25,1

28,0

39,7 39,6

31,6

19.63

(10.00)

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009*

Mil

lia

r U

S$

Non-Migas Migas Total

Sepanjang tahun 2000 hingga 2008, neraca perdagangan tumbuh 10% yang mengindikasikan masih adanya pertumbuhan ekspor, terutama di sektor non-migas

Sumber: BPS, 2010

*) : Angka sementara

Page 29: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

2005 2006 2007 2008

China ke Indones ia

Indones ia ke China

86,76100,68

134,41

167,25

11,84

56,94

99,09

173,98

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

da

lam

Ju

taa

n U

S$

Nilai Investasi Indonesia dan China

China ke Indones ia Indones ia ke China

Sumber: ASEAN Secretariat, 2009

Page 30: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Rata2

Pangsa Eksp. Ina

Pertumb Eksp. Ina

Pertumb. Imp. Chi

Pangsa Eksp.

Pertumb. Eksp.

Pertumb. Imp. Ranking

32 6.2 115.3 42.6 6 3 4 4 Coal, coke and briquettes 28 6.0 69.1 41.1 7 10 5 7 Metalliferous ores and metal scrap 52 0.9 108.4 40.2 17 4 6 9 Inorganic chemicals

43 2.0 63.5 37.2 10 13 9 11Animal or vegetable fats and oils processed; waxes and inedible mixtures or preparations of animal or vegetable fats or oils, n.e.s.

23 7.5 37.5 27.0 4 18 14 12 Crude rubber (including synthetic and reclaimed) 42 16.0 35.0 25.7 2 22 17 14 Fixed vegetable fats and oils, crude, refined or fractionated 33 11.9 8.1 38.2 3 37 7 16 Petroleum, petroleum products and related materials 25 6.4 29.6 23.4 5 26 19 17 Pulp and waste paper 68 2.5 28.0 22.7 9 29 21 20 Nonferrous metals 83 0.0 75.2 48.0 50 8 1 20 Travel goods, handbags and similar containers 85 0.6 63.2 20.9 22 14 23 20 Footwear

07 0.4 36.7 26.3 26 19 15 20 Coffee, tea, cocoa, spices and manufactures thereof

12 0.0 211.1 28.2 47 1 13 20 Tobacco and tobacco manufactures

11 0.0 161.2 45.0 58 2 3 21 Beverages

34 21.2 97.9 4.7 1 5 57 21 Gas, natural and manufactured

59 0.6 29.7 19.4 21 25 25 24 Chemical materials and products, n.e.s.

27 0.2 13.0 38.0 33 35 8 25Crude fertilizers (imports only), except those of division 56, and crude minerals (excluding coal, petroleum and precious stones)

54 0.0 48.3 30.6 49 16 11 25 Medicinal and pharmaceutical products 79 0.0 93.5 19.1 45 6 26 26 Transport equipment, n.e.s. 09 0.7 36.4 14.9 19 21 39 26 Miscellaneous edible products and preparations

Ranking

SITC 2 Deskripsi

Page 31: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Pangsa Eksp. Chi

Pertumb.Eksp. Chi

Pertumb. Imp. Ina

Pangsa Eksp.

Pertumb. Eksp.

Pertumb. Imp.

Rata2 Ranking

65 8.7 39.3 45.0 2 19 10 10 Textile yarn, fabrics, made-up articles, n.e.s., and related products

76 8.9 36.8 50.3 1 23 8 11Telecommunications and sound recording and reproducing apparatus and equipment

89 2.4 63.3 34.6 15 6 19 13 Miscellaneous manufactured articles, n.e.s. 71 6.9 49.8 32.0 4 13 24 14 Power generating machinery and equipment

77 7.1 32.1 49.9 3 31 9 14Electrical machinery, apparatus and appliances, n.e.s., and electrical parts thereof (including nonelectrical counterparts of household type, n.e.s.)

79 0.9 43.0 53.2 23 15 7 15 Transport equipment, n.e.s. 75 3.8 31.6 69.1 11 32 3 15 Office machines and automatic data processing machines

82 0.7 59.3 42.2 28 7 12 16Furniture and parts thereof; bedding, mattresses, mattress supports, cushions and similar stuffed furnishings

67 6.8 37.1 33.7 6 22 22 17 Iron and steel 68 2.2 40.7 35.4 16 17 17 17 Nonferrous metals 63 0.3 132.1 36.1 36 3 16 18 Cork and wood manufactures other than furniture 62 0.6 75.9 34.6 32 4 20 19 Rubber manufactures, n.e.s. 52 2.4 53.5 25.1 13 11 36 20 Inorganic chemicals 73 0.8 145.9 23.2 24 1 38 21 Metalworking machinery 05 2.4 51.8 22.3 14 12 42 23 Vegetables and fruit 84 2.0 24.0 53.4 17 45 6 23 Articles of apparel and clothing accessories 72 4.5 33.2 28.0 9 27 33 23 Machinery specialized for particular industries

87 1.9 47.8 23.1 18 14 40 24 Profssional, scientific and controlling instruments and apparatus, n.e.s.

78 4.3 30.9 28.9 10 35 31 25 Road vehicles (including air-cushion vehicles) 69 4.6 7.6 34.9 8 53 18 26 Manufactures of metals, n.e.s.

Ranking

SITC 2 Deskripsi

Page 32: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Catatan: Pangsa Eksp. Ina = Pangsa ekspor Indonesia ke China menurut SITC 2 digit tahun 2008 Pertumb. Eksp. Ina = Pertumbuhan ekspor Indonesia ke China menurut SITC 2 digit

periode 2004 - 2008 Pertumb. Imp. Chi = Pertumbuhan impor China dari seluruh dunia menurut SITC 2 digit

periode 2004 – 2008

Pangsa Eksp. Chi = Pangsa ekspor China ke Indonesia menurut SITC 2 digit tahun 2008 Pertumb. Eksp. Chi = Pertumbuhan ekspor China ke Indonesia menurut SITC 2 digit

periode 2004 - 2008 Pertumb. Imp. Ina = Pertumbuhan impor Indonesia dari seluruh dunia menurut SITC 2 digit

periode 2004 - 2008

Page 33: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

2005

Agustus 2009

Wisatawan China ke Indonesia

51

325

0

50

100

150

200

250

300

350

Rib

uan

ora

ng

Kunjungan Wisatawan

Wisatawan China ke Indonesia

Sumber: ASEAN Secretariat, 2009

Page 34: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Impor dengan Fasilitas FTA masih relatif kecil

• Perjanjian FTA yang telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia masih belum banyak

• Secara agregat pelaksana perdagangan dengan skema FTA relatif kecil dibandingkan dengan skema MFN karena diperlukan kepatuhan administrasi (Form E) dalam skema FTA

Page 35: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

3535

Manfaat FTA dengan China :Manfaat FTA dengan China : akses untuk produk Indonesia di pasar Chinaakses untuk produk Indonesia di pasar China peningkatan investasi dan Indonesia sebagai basis peningkatan investasi dan Indonesia sebagai basis produksi (impor bahan baku dan barang modal naik dari produksi (impor bahan baku dan barang modal naik dari

83,7% dari seluruh impor pada tahun 2000 menjadi 91 83,7% dari seluruh impor pada tahun 2000 menjadi 91 persen pada tahun 2008)persen pada tahun 2008)

Masalah dan Solusi:Masalah dan Solusi: Sejumlah sektor khawatir menghadapi dampak negatif FTA Sejumlah sektor khawatir menghadapi dampak negatif FTA (3% dari total (3% dari total tariff linetariff line) sehingga Pemerintah dan bisnis ) sehingga Pemerintah dan bisnis membentuk Tim Bersama untuk mengkoordinasikan membentuk Tim Bersama untuk mengkoordinasikan langkah-langkah secara komprehensif meningkatkan daya langkah-langkah secara komprehensif meningkatkan daya saing dan membicarakan ulang pelaksanaan AC-FTA untuk saing dan membicarakan ulang pelaksanaan AC-FTA untuk beberapa sektor tersebutbeberapa sektor tersebut

PELUANG DAN TANTANGANPELUANG DAN TANTANGAN

Page 36: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Penguatan EksporPenguatan Ekspor

Mengoptimalkan peluang pasar China dan ASEAN Mengoptimalkan peluang pasar China dan ASEAN

Penguatan peran perwakilan RI di luar negeriPenguatan peran perwakilan RI di luar negeri

Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi (TTI)Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi (TTI)

Penanggulangan masalah dan kasus ekspor, Penanggulangan masalah dan kasus ekspor,

Pengawasan Surat Keterangan Asal IndonesiaPengawasan Surat Keterangan Asal Indonesia

Peningkatan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Peningkatan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dalam mendukung pembiayaan ekspordalam mendukung pembiayaan ekspor

Page 37: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

Melalui ACFTA, Indonesia berkesempatan memasuki salah satu

pasar terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia.

ACFTA menimbulkan konsekwensi logis, termasuk adanya

keuntungan dan kerugian dalam hubungan perdagangan

internasional.

Sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif harus didorong

yang dibarengi dengan upaya dukungan terhadap sektor-sektor

yang lemah.

ACFTA merupakan “produk” globalisasi dimana Indonesia tidak

dapat terlepas dari arus utama ini.

Page 38: Indonesia, ASEAN, dan ACFTA

One Vision One Identity

One Community