implementasi empat pilar kebangsaan

35
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN Oleh: Iwan SNI, M.Pd Disajikan Pada Seminar Sehari Tentang Empat Pilar Kebangsaan di Gedung PGRI Kabupaten Kuningan Sabtu, 29 Agustus 2015 Praktisi Civic Education

Upload: iwan-sukma-nuricht-project

Post on 16-Apr-2017

503 views

Category:

Science


12 download

TRANSCRIPT

MEREDUKSI EMPAT PILAR KEBANGSAAN

IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN

Oleh: Iwan SNI, M.PdDisajikan Pada Seminar Sehari Tentang Empat Pilar Kebangsaan di Gedung PGRI Kabupaten KuninganSabtu, 29 Agustus 2015Praktisi Civic Education

introducing

Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara di Indonesia secara alamiah mengalami pergeseran atauperubahan di semua sendi kehidupan yang sangat mengkhawatirkanA. Latar Belakang Masalah

Ancaman-ancaman kedaulatan negara banyak terjadi seperti kekacauan, kerusuhan antar kelompok agama, kelompok masyarakat, antar pelajar, demonstrasi mahasiswa di luar toleransi atau sudah menjurus anarkisme. Aspirasi yang mereka bawa dalam tuntutan demontrasi tidak murni lagi, mudah dihasut oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan orang atau kelompok tersebut, hal itu salah satu sebabnya kurangnya pengetahuan, pemahaman mereka para generasi muda, atau para pemuda harapan bangsa terhadap maknaPancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta kurangnya pemahaman mereka terhadap nilai-nilai persatuan, kurang mewarisi semangat perjuangan, pudarnya rasa nasionalisme, maupun rasa patriotisme serta hilangnya rasa cinta terhadap tanah air, bangsa, dan Negara.

Peran serta dari seluruh elemen masyarakat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ini sangat diperlukan, sehingga terdapat sinergi dalm kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentunya dengan mengesampingkan perannya yang terkesan selama ini hanya sibuk dengan orientasi kekuasaan, pragmatis, oportunis, termasuk para generasi penerus bangsa terutama dari kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan zaman. (Kaelan, 2010).

Untuk itulah Empat Pilar Kebangsaan tersebut yakni; (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar 1945, (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia dan (4) Bhinneka Tunggal Ika.

Meskipun hal ini telah menjadi kesepakatan bersama, atau tepatnya sebagian besar rakyat Indonesia, masih ada yang beranggapan bahwa empat pilar tersebut adalah sekedar berupa slogan-slogan, sekedar suatu ungkapan indah, yang kurang atau tidak bermakna dalam menghadapi era globalisasi. Bahkan ada yang beranggapan bahwa empat pilar tersebut sekedar sebagai jargon politik. Yang diperlukan adalah landasan riil dan konkrit yang dapat dimanfaatkan dalam persaingan menghadapi globalisasi.

B. Rumusan MasalahSiapakah penggagas dan definisi dari Empat Pilar Kebangsaan ?Apa saja yang termasuk dalam Empat Pilar Empat Pilar Kebangsaan ?Bagaimanakah manfaat dari Empat Pilar Kebangsaa?Bagaimanakah implementasi yang mencerminkan sikap Empat Pilar Kebangsaan?

C.Tujuan PembahasanUntuk mengetahui penggagas dan definisi dari Empat Pilar KebangsaanUntuk mengetahui macam-macam Pilar KebangsaanUntuk mengetahui manfaat dari Empat Pilar KebangsaanUntuk mewujudkan sikap yang mencermikan Empat Pilar Kebangsaan

BAB IIPEMBAHASAN

Berangkat dari kondisi di negara Indonesia saat ini maka diperlukan Pemahaman, Penghayatan dan Implementasi 4 pilar yang merupakan nilai nilai luhur bangsa, yaitu Pancasila UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia Bhineka Tunggal Ika

Penyebutan 4 Pilar kehidupan Berbangsa dan Bernegara tidaklah dimaksudkan keempat pilar tersebut mempunyai kedudukan yang sederajat.

Setiap pilar memiliki tingkat fungsi dan konteks yang berbeda.

Kita harus mengakui bahwa inilah prinsip-prinsip ke-Indonesia-an ke kondisi yang lebih baik

1. Pilar PancasilaRumusan kelima Sila yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945, Pancasila sebagai Dasar Negara, Pandangan Hidup, Ideologi Negara, Ligatur (Pemersatu), Sumber dari segala sumber hukum

Framen Sidang PPKI

PANCASILA: VISI & KARAKTER BANGSAPancasila adalah visi, sebab tanpa visi jadi liarlah rakyatKarakter universal: Ketuhanan Yang Mahaesa dan Perikemanusiaan yang adil dan beradab.Karakter Kebangsaan: PERSATUAN INDONESIA, KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN dan KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

KETUHANAN YANG MAHA ESAPercaya dan Takwa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

PERIKEMANUSIAANMengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.Saling mencintai sesama manusia.Mengembangkan sikap tenggang rasa.Tidak semena-mena terhadap orang lain.Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.Berani membela kebenaran dan keadilan.Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

PERSATUAN INDONESIAMenempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.Cinta Tanah Air dan Bangsa.Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

KERAKYATANMengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.Utamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.Musyawarah untuk mufakat dalam semangat kekeluargaan.Iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran dan keadilan.

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIAPerbuatan yang cerminkan sikap kekeluargaan/gotong-royong.Bersikap adil.Keseimbangan antara hak dan kewajiban.Menghormati hak-hak orang lain.Suka memberi pertolongan kepada orang lain.Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.Tidak boros.dan bergaya hidup mewah.Tidak merugikan kepentingan umum.Suka bekerja keras.Menghargai hasil karya orang lain.Mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2. Pilar UUD 1945UUD Negara Republik Indonesia 1945 sebagaiHukum Dasar, kesepakatan umum (konsensus) Sebagai Norma Dasar (Ground Norm) Sebagai Aturan Dasar (Ground Gesetze) Sebagai Pedoman Demokrasi Konstitusional

Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/law/2278580-fungsi-hukum-menurut-para-ahli/#ixzz25ndqJVoZ

19

UUD 1945Sumber KekuasaanPrinsip yang terkandung dalam UUD 1945 :Di alinea ketiga disebutkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia itu atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, yang bermakna bahwa kemerdekaan yang dinyatakan oleh bangsa Indonesia itu semata-mata karena mendapat rahmat dan ridho Allah Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain bahwa kekuasaan yang diperoleh rakyat Indonesia dalam menyatakan kemerdekaan dan dalam mengatur kehidupan kenegaraan bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini ditegaskan dalam dasar negara sila yang pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.Pada alinea ke-empat disebutkan Negara Republik Indonesia tersusun dalam bentuk kedaulatan rakyat, yang berarti sumber kekuasaan juga terletak di tangan rakyat. Hal ini ditegaskan lebih lanjut dalam Bab I, pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa Kedaulatan adalah di tangan rakyat

Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/law/2278580-fungsi-hukum-menurut-para-ahli/#ixzz25ndqJVoZ

20

Kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat dan bangsa Indonesia adalah untuk menciptakan kehidupan kebangsaan yang bebas,salah satu hak asasi manusia yang selalu didambakan, dan dituntut oleh setiap manusiaKemerdekaan Negara Indonesia berciri merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, merupakan gambaran tentang negara yang menjunjung hak asasi manusia. Hak kebebasandan mengejar kebahagiaan diakui di Negara Kesatuan Republik Indonesia

Hak Asasi Manusia

Sistem pemerintahan Indonesia terdapat dalam dalam alinea ke-empat yang menyatakan: maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yangberkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berasab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan srosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Frase ini menggambarkan sistem pemerintahan demokrasi.

Sistem Demokrasi

Istilah kedaulatan rakyat atau kerakyatan adalah identik dengan demokrasi. Namun dalam penerapan demokrasi disesuaikan dengan adat budaya yang berkembang di Negara Indonesia. Sumber kekuasaan dalam berdemokrasi adalah dari Tuhan Yang Maha Esa sekaligus dari rakyat. Dalam menemukan sistem demokrasi di Indonesia pernah berkembang yang disebut demokrasi terpimpin, suatu ketika demokrasi Pancasila, ketika lain berorientrasi pada faham liberalisme.

Hal ini dapat ditemukan pada :Misi Negara di antaranya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, bukan untuk melindungi masing-masing individu. Namun dengan rumusan tersebut tidak berarti bahwa kepentingan individu diabaikan.Yang ingin diwujudkan dengan berdirinya Negara Indonesia adalah ;suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indnesia. Sekali lagi dalam rumusan tersebut tidak tersirat dan tersurat kepentingan pribadi yang ditonjolkan, tetapi keseluruhan rakyat Indonesia.

Faham Kebersamaan, Kegotong-royongan

3. Pilar NKRINKRI adalah anugrah yang mesti di urus dengan benarSesungguhnya nilai fundamental dalam Pembukaan UUD Proklamasi 45 itu adalah pancaran ajaran filsafat Pancasila, mulai ajaran HAM, teori kenegaraan, sampai sosial politik dan ekonomi nasional Indonesia. Hanya dengan pemahaman dan penghayatan yang valid atas nilai filsafat Pancasila sebagai ideologi nasional, kita akan lebih memahami asas fundamental ajaran HAM berdasarkan filsafat Pancasila yang melahirkan NKRI sebagai negara demokrasi dan negara hukum, sekaligus pengamalan (implementasi) dan pembudayaannya.

Tujuan NKRITujuan Utama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea ke-4" Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial "

3. Pilar BHINEKA TUNGGAL IKAIstilah: dari kakawin Sutasoma (Mpu Tantular sekitar abad ke-14), tentang toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.Bangsa Indonesia itu bhineka (bahasa, suku, agama/kepercayaan)Geografis juga bhinekaTapi ada pengikat: bahasa IndonesiaTanah Air IndonesiaBangsa IndonesiaYang paling utama: PANCASILA Otonomi daerah" yang salah kaprah bisa akibatkan hilangnya tunggal ika

Konsepsi tentang semboyan negara dirumuskanBhineka Tunggal Ika meskipun berbeda-beda tetap satu juaKebhinekaan yang menerima dan memberi ruang hidup bagi aneka pebedaanKemajemukan bangsa merupakan kebangaan kita sekaligus tantangan

Pluralitas dalam bingkai Kebhinnekaan Indonesia Secara historis, kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia yang kuat tidaklah lahir semata-mata dari semangat kemanunggalan atau ketunggalan (tunggal-ika), melainkan pengakuan adanya pluralitas (kemajemukan) dan heterogenitas (keanekaragaman) sekaligus kesediaan untuk menghormati pluralitas dan heterogenitas itu. Karena itu, kebhinnekaan ini perlu dipahami oleh warga negara sebagai suatu konstruksi sosial bangsa Indonesia yang dicita-citakan (imagined community) sebab para anggota bangsa terkecil sekalipun tidak akan tahu dan tidak kenal sebagian besar anggota lain, tidak akan bertatap muka dengan mereka itu, bahkan mungkin tidak pula pernah mendengar tentang mereka. Semuanya menjadi konsep komunitas politik ketika ditiupkan konsep sebuah bayangan tentang kebersamaan mereka yang pada saat yang sama komunitas itu berubah menjadi sesuatu yang terbayang berada dalam bangunan bayang-bayang citra sebagai komunitas politik dan ingin menyatukan semua yang berada dalam batas-batas kesamaan itu

Karakter Bangsa dalam Masyarakat Multikultural Indonesia Dalam mengelola kemajemukan masyarakat, Indonesiamemiliki pengalaman sejarah yang cukup panjang bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Negara Barat relatif masih baru mewacanakan hal ini, sebelum dikenal apa yang disebut dengan multikulturalisme di Barat, jauh berabad-abad yang lalu bangsa Indonesia sudah memiliki falsafah Bhinneka Tunggal Ika. Sejarah juga membuktikan bahwa semakin banyak suatu bangsa menerima warisan kemajemukan, maka semakin toleran bangsa tersebut terhadap kehadiran yang lain .

C.Fungsi Empat Pilar Kebangsaan

1.Sebagai tombak untuk tetap kokohnya berdirinya bangsa2.Menginspirasi rakyat Indonesia untuk kembali ke revolusi atau tujuan yang benar3.Menjaga kemurnian UUD 19454.Membangun kepahaman tentang jiwa bangsa secara utuh5.Membangun karakter bangsa6.Membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa7.Sarana pembangunan hukum bangsa8.Sarana pembaharuan masyarakat9.Sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara10.Alat ketertiban dan pengaturan masyarakat

D.Implementasi wujud sikap yang mencerminkan Empat Pilar Kebangsaan

1.Setia dan cinta tanah air2.Mengembangkan persatuan dan kesatuan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika3.Tidak menjadi koruptor4.Tidak membuat pernyataan atau keputusan yang merugikan bangsa5.Tidak membedakan ras, suku, agama, adat, maupun bahasa6.Tidak menyalahgunakan kekuasaan7.Menjaga ketertiban dan keamanan8.Peduli terhadap bangsa dan Negara9.Saling tolong-menolong10.Saling menghormati antar sesama manusia

KesimpulanKeempat pilar kebangsaan tersebut sesuai dengan tiga dimensi suatu ideologi negara yakni:1.Sebagai dimensi Realita; mengandung makna bahwa Empat Pilar Kebangsaan, bermuara pada suatu kondisi riil atau nyata yang berkembang di negara Indonesia sebagai penginggalan budaya leluhur.2.Sebagai dimensi Idealitas; bermakna bahwa sebuah cita-cita suatu bangsa Indonesia tercermin dalam Empat Pilar Kebangsaan.3.Sebagai dimensi Fleksibilitas; bermakna bahwa Empat Pilar Kebangsaan sangat dibutuhkan dan harus dijiwai oleh sikap nasionalisme dan patriotisme sesuai dengan perkembangan jaman serta mampu menjawab tantangan jaman di era globalisasi saat ini.

Untuk itulah diperlukan pembangunan karakter bangsa yang saling keterkaitan dengan pilar-pilar kebangsaan ini oleh karenanya haruslah dalam asas yang berkesesuaian dan terintegrasi, yang bernafaskan Pancasila yang konstitusional, dalam kerangka NKRI, dan untuk menjamin keanekaragaman budaya, suku bangsa dan agama. Jika salah satu foundasi pilar kebangsaan itu tidak dijadikan pegangan, karakter bangsa yang dicita-citakan sekedar wacana dan angan-angan belaka. Maka akan goyahlah Negara Indonesia disebabkan oleh hal tersebut. Jika penopang yang satu tak kuat, maka akan berpengaruh pada pilar yang lain. Pada akhirnya bukan tak mungkin Indonesia akan ambruk secara bertahap, bergantung pada seberapa jauh dan seberapa dalam kita menggunakan empat pilar kebangsaan tersebut. Tentunya, ambruknya NKRI merupakan sesuatu yang tak diinginkan dan tak terlintas sedikitpun dalam benak kita sebagai bagian dari NKRI.

Sekiandan Hatur Nuhun