ilmu dan moral dalam filsafat ilmu

61
ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU Kelompok : VII 1. Mila Sartika, Akper Royhan Jakarta ([email protected]) 2. Mira Andika, STIKES Mercu Bhakti Jaya Padang ([email protected]) 3. Muhammad Arif, STIKES Perintis Sumatera Barat ([email protected] ) 4. Muhammad Hasan (STIKES) JAMBI

Upload: milla

Post on 24-Feb-2016

165 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kelompok : VII Mila Sartika , Akper Royhan Jakarta ([email protected]) Mira Andika , STIKES Mercu Bhakti Jaya Padang ([email protected]) Muhammad Arif , STIKES Perintis Sumatera Barat ( [email protected] ) Muhammad Hasan (STIKES) JAMBI. ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Kelompok : VII

1. Mila Sartika, Akper Royhan Jakarta ([email protected])

2. Mira Andika, STIKES Mercu Bhakti Jaya Padang ([email protected])

3. Muhammad Arif, STIKES Perintis Sumatera Barat ([email protected])

4. Muhammad Hasan (STIKES) JAMBI

Page 2: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb…

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayahNya kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas dengan judul Ilmu dan Moral dalam Filsafat Ilmu dalam rangka untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester (UAS) mata ajar Filsafat Ilmu di Program Magister Keperawatan Muhammadiyah Jakarta.

Akhir kata tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampuh Dr. Virgana atas penjelasan materi yang sudah diberikan, dan terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang ikut berperan dalam penyelesaian tugas ini.Wassalamu’alaikum wr wb…

Page 3: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

LATAR BELAKANG Ilmu & moral merupakan landasan awal didalam

pembentukan suatu karya pemikiran.

kemudian pada implementasinya dilapangan harus diiringi dg tanggung jawab ilmiah dan tanggung jawab sosial agar sesuatu yg dihasilkan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan tidak menimbulkan efek negatif yg dapat membuat suatu kontroferksi ditengah tengah masyarakat

Page 4: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

ILMU dan MORAL

(Alfin Toffler (1990))

Telah menggeser kekuatan seperti uang

& kekuasaan

Kekuatan dahsyat

ILMU

Page 5: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Ilmu dalam penggunaan’y....

(Toffler)

Page 6: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Hubungan ilmu dengan moral

Berusaha mengemukakan

bagaimana peranan moral

EtikAgama Norma

Dalam penerapan

ilmu

Page 7: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

A. Kemajuan IPTEK yang mengagumkan sekaligus mengkhawatirkan1. Kemajuan IPTEK

Terdapat tiga bidang IPTEK yang sangat menonjol perkembangannya :a.Bioteknologi Menghasilkan tanaman yg tahan hama & virus penyakit Tanaman yang lebih bergizi Tanaman dapat tumbuh di daerah yang kering & tanah

yang terkena polusi (Muhammadi 1992 :1-3)

Page 8: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Next....b. Ilmu bahan

c. Mikroelektronika

Page 9: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Dengan bioteknologi pada tahun1989 lebih dari 1000 anak telah dilahirkan oleh ibu wali (surrogate mother), yakni wanita di bayar untuk diinseminasi dengan sperma pria &

Page 10: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Dengan munculnya bioteknologi pada

tahun 1989

1000 anak telah dilahirkan oleh ibu wali

(surrogate mother)

wanita di bayar untuk diinseminasi dengan

sperma pria

Menyerahkan si bayi kepada orang tuanya

Bila berhasil akan menciptakan komputer

bio

Fungsi-fungsi komputasi

Page 11: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Menurut Muhammadi, ilmu berhasil memperoleh bahan-bahan yang sifat fisik dikehendakinya seperti:

Lebih tahan terhadap tarikan

Desakan Panas Lebih ringan Mempunyai sifat

superkondusif Lebih mudah dicetak dll

• Menggantikan bahan yang ada dg bahan yg lebih baik karakteristiknya

• Lebih mudah diproses

• Mengganti bahan langka dan sebagainya

Per

kem

bang

an Il

mu

Ber

tuju

an

Page 12: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Bidang Mikroelektronika berkembang sangat Cepat dan dahsyat berkat ditemukannya teknologi semi Konduktor :

1.Tabung elektron diganti dg transistor kemudian di miniaturisasi menjadi rangkaian pribadi skala besar (LSI).

2.Teknologi semikonduktor menggunakan litografi ultraviolet yang mempunyai daya pemisah 1 mikrometer.

Page 13: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

3.Untuk meningkatkan kemampuan digunakan litografi cahaya elektor dengan daya pemisah 0,1 mikrometer

4. Dalam 1 kepingan uang logam berukuran Rp.25 dapat dimuat ratusan ribu komponen diskrit dengan kemampuan menyimpan beberapa megabit

(1 Megabit = 1 digit biner)

Page 14: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Volume peralatan komputer mengalami penyusutan (miniaturization) yang drastis dibandingkan dg 50 th yg lalu.

Pada tahun 1855 komputer generasi pertama menggunakan tabung elektro seluas 16 meter persegi

Sekarang hanya dg ukuran 0,02 meter persegi dg pengolahan data yg cepat & mudah penggunaanya

Page 15: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

2. Respon ManusiaMelihat adanya kecendrungan secara utopistik, optimis berlebihan, beranggapan semestinya

Melihat perkembangan teknologi secara distopisttik, pesimis dan cemas berlebihan

Perta

ma

Ked

ua

Page 16: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

3. Surrogate Mother dan Bank Sperma

Perkembangan bioteknologi memberikan jalan bagi ibu RT yg “mandul” atau “malas” mengikuti proses kehamilan.

Rahim seorang ibu tumpangan dapat disewa untuk kehamilan calon anak

Pembuahan dari spermastozoa dan ovumnya dilakukan diluar rahim kedua pasangan tsb.

Page 17: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Setelah sperma & ovum berhasil dibuahi dalam sebuah tabung maka jabang bayi dimasukkan kedalam rahim ibu tumpangan selama 9 bln

Dinegara barat terdapat bank sperma yg berasal dari sperma orang-orang jenius dan tokoh-tokoh dunia

Dalam kondisi ini harga satu tetes sperma sangat mahal

Page 18: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Contoh kasus

Louis Brown

Seluruh uang sewa kandungan dikembalikan mary kepada stern

Keluarga stern yg menyewa kandungan Mary Beth Whitehead untuk 9 bln

kehamilan

Timbul kasih syang & kontak bathin marry & brown

Marry tidak mau

memberikan anak

25 juli 1978

Surrogate Mother

Kasus ini

sampai kemeja

hijau

Page 19: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Ada masalah pokok yg patut direnungkan Surrogate Mother :

Ikatan hukum perjanjian

Rasa kasih sayang

Page 20: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Kasus anisa dan marissaANISA MARISA

Tuhan mengabulkan doa ny.mary ayala,pd tgl 3 april 1990 dia melahirlah anak ke 2 dg BB 2,8 kg

Dengan tujuan tunggal hanya utk menyelamtkan anisa

Bayi tsb diberi nama marissa eva Kemudia dilakukan

transplantasi saat marrisa berusia 6 bln

Saat dewasa marisa menggugat pd knp dia dilahirkan hanya utk sbg pendonor sum2 tulang utk anisa

Anak dari mayala abe & mery ayala

Anisa menderita penyakit akut leukimia

Untuk penyembuhan memerlukan transfusi sum2 tulang belakang

Tidak terdapat org yg sum2 tulangnya cocok & dicangkokkan pada anisa

Anisa anak tunggal Ayah dan ibunya sudah lama

melaksanakan vasektomi & tubektomi

Page 21: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Kejayaan Bio-teknologi yg mengerikan

Terdapat semacam exploitasi

kaum lemah dan miskin oleh kaum

kuat dan kaya

Page 22: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Peran Agama....???

(I Gede Sura dkk, 1994)

IslamDidasrkan

kepada 6 rukun iman

“Arkanul iman”

HinduDidasarkan

pada atas lima keimanan

“panca sraddha”

Page 23: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

B. Menggugat Moralitas Kaum Terdidik

Masyarakat Arab Pra-Islam dalam catatan sejarah disebut masyarakat tidak terdidik

Ketidakmampuanmendudukkan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki secara profesional, dengan kata lain belum mampu memadukan kecerdasan IQ, EQ, dan SQMenurut berbagai penelitian, maksimum IQ seseorang hanya 20% berperan dalam kehidupan manusia. Akibatnya model pendidikan yang terlalu menekankan intelektualitas sungguh memprihatinkan. Misalnya : o banyak orang tua kecewa jika anaknya tidak

dapat renking disekolah padahal si anak sudah banyak diberikan tambahan kursus.

o Orang merasa bangga bila jadi orang kaya, namun tidak peduli bagai mana harta itu diperoleh.

Page 24: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Realitas Moral Kaum Terdidik..

Moralitas menjadi salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian khusus.

Siapa yang layak menjadi Suluh Moral atau Teladan Masyarakat

?

Page 25: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

www.themegallery.com

Masa Orde Baru Istilah

“Intelektual Tukang”

Kelompok Akademisi

Yang cenderung

Bersifat FRAGMATIS

Page 26: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Survey Transparancy International menempatkan indonesia sebagai negara terkorup dalam lima tahun terakhir.

Mereka yang duduk di tiga cabang kekuasaan itu umumnya kaum “Terdidik”

Muncul pertanyaan, fenomena apa yang sedang melanda kaum terdidik??????

Page 27: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

www.themegallery.com

Objektivitas(istilah Hegel)

Moralitas Kaum Terdidik…

Subjektivitas (Iimmanuel

Kant)

Moral Relativism Yang dibangun berdasarkan perilaku seseorang dan nilai budaya/ tradisi yang dianut)

Moral Luck Moral yang dipengaruhi faktor keberuntungan

Page 28: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Konflik Sosial Moralitas

Rakyat

Persepsi

WakilRakyat

Page 29: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Moral Luck Moral

Relativism Moral

Scepticusm

Paham Moral

Moral Realism

Moral Rational

Kaum Politisi

& Kaum

Akademisi

Masyarakat

Page 30: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

www.themegallery.com

Membangun Moralitas Masy. Terdidik…

Dimulai dari dalam diri (Keluarga)

Akuntabilitas publik terhadap profesinya

Reaktualisasi modal sosial

Karakteristik personal dan karakteristik situasional

Sistem pendidikan

Langkah2 Strategis

Mengatasi Masalah moralitas

Page 31: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Persoalan Etik dan Emik Prosedur penelitian dalam metode

ilmiah yakni > Eksperimen

Dibuktikan dengan kebenaran secara teliti dan obyektif

Page 32: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Immanuel Kant (1724-1804) merupakan mahaguru logika dan matematika. Adalah filosof yang mengemukakan dua realitas yang ada pada manusia yaitu :

1. Fenomena, yaitu dunia yang dialami manusia dg panca indera.

2. Noumena, tidak dapat didekati dengan pengalaman empiris karena bukan hal yang fifik atau empiris.

Page 33: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Pandangan terhadap persoalan etik dan emik > menurut Margaret Mead

Penelitian kualitatif

Page 34: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Karakteristik Penelitian

Penelitian kualitatif menggunakan

paradigma alamiah atau naturalistik

Penelitian kuantitatif menggunakan

paradigma ilmiah atau positivistik

Page 35: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Paradima Naturalistik

Realitas

Interaksi yang mengenal

dengan dikenal

Waktu dan

konteks

Pembentukan

timbal balik

value

Page 36: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

c. Persoalan etik & emik dalam penelitian kulaitatif Margaret Mead mengemukakn argumen

penelitian terhadap bidang ilmu biologi yang menyangsikan analisis lama > analisis baru.

Dalam penelitian sangat penting melakukan pengawasan yang sangat teliti.

Prosedur ideal dalam metode Ilmiah

Page 37: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Mead : menyatakan metode ekpspeimen tidak dapat digunakan dalam penelitian kepada manusia dan keseluruhan jaringan tenunan sosial.

500 Remaja dari keluarga besar

500 Remaja dari keluarga kecil

Melihat Kesuksesan dalam pertumbuhan remaja

Faktor seks, keadaan alam

Page 38: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Seoranng filosof (immanuel Kant) mengemukakan ada 2 jenis realitas yang ada pada manusia tentang kerumitan didalam memahami kehidupan manusia yaitu:

1. Fenomena 2. Noumena

Page 39: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Immanuel Kant1. Fenomena

merupakan dunia yang dialami manusia dengan panca indera dan terbuka bagi penelitian ilmiah karena rasional,misal: hewan, tumbuhan dan alam.

2. Noumena yaitu tidak dapat didekati dengan pengalaman empiris karena bukan hal yang fisik atau empiris, misal: jin, malaikat dan ruh.

Manusia mempunyai dua realitas tersebut diatas.

Page 40: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Metode Penelitian Mead mengemukakan pandangan

terhadap dua pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

• Digunakan untuk menjelaskan realitas sosial

• Pengaruh keadaan dg yang lain

Kualitatif

Page 41: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Masalah Epistemologi Pengaruh pandangan etik dan emik dalam

suatu penelitian seorang peneliti akan mengalami persoalan tersebut dan tentu saja peneliti harus memahami keadaan-keadaan dan bagaimana bertingkah laku dilapangan penelitian.

Konsekuensi dalam berinteraksi dengan subyek penelitian.

Page 42: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

koentjaraningrat Seorang peneliti yang baik perlu menguasai

kemahiran untuk mengkombinasikan pandangan etik dan emik sesempurna mungkin.

Koentjaraningrat menyatakan berdasarkan norma-norma pandangan subyekti peneliti harus diusakan agar pengaruhnya hanya sedikit saja.

Ada 2 :1. Going native2. stereotype

Page 43: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Asal Mula Kualitatif Denzin dan Lincoln menyatakan

perkembangan ilmu mempelajari tentang manusia, memiliki sejarah yang panjang, berbeda dan menderita.

Ahli antropologi lainnya spt Franz Boaz, Margaret Mead, benedict, Bateson, Evan-Pritchard, Redelife –Brown dan Malinowski

>> Field work method

Page 44: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Penelitian Kuantitatif yaitu penelitian menggunakan paradigma ilmiah atau dikenal dengan positivistik. Penelitian ini menolak metaphisik dan teologik : primitif.

Penelitian Kualitatif yaitu penelitian menggunakan paradigma alamiah atau dikenal dengan naturalistik. Ada 5 (lima) aksioma : 1. realistas, 2. interaksi, 3. waktu dan konteks, 4. pembentukan timbal balik dan simultan dan 5. nilai.

Page 45: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Disain Penelitian

Kualitatif

Produk ilmu-ilmu lunak

Proses kerja komplek dan holistik

Disain ditentukan dari data lapangan

Data dan peneliti sbg instrumen

Kuantitatif

Produk ilmu-ilmu keras

Proses kerja ringkas dan reduksionis

Disain ditentukan sebelum penelitian dilaksanakan

Hasil akhir menguji antar fenomena.

Deduktif > Induktif

Page 46: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Ahli metodologi kualitatif : seperti Lincoln dan Guba, Bogdan dan Biklen, Hasan, Creswell, Moleong, Neuman dan Irawan Lima Karekteristik Utama yaitu :

Lingkungan alamiahPeneliti Kualitatif bersifat interpretatifFokus Data dilakukan secara induktif

Page 47: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Etik dan Emik Pandangan etik yaitu pandangan yang dikuasi oleh

nilai-nilai, norma-norma, dan teori-teori ilmiah yang merupakan pandangan “dari luar”.

Pandangan emik adalah pandangan tentang kebudayaan sendiri dari warga masyarakat yang bersangkutan yang merupakan pandangan “dari dalam”

Dibedakan berdasarkan linguistik antara fonemik dan fonetik.

Page 48: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Perbedaan

ETIK •Prilaku dari luar sistem•Mengkaji beberapa budaya, membandingkannya•Struktur dibuat melalui analisis•Mutlak dan universal

EMIK•Perilaku dari dalam sistem•Satu budaya saja•Struktur ditemukan melalui analisis•Berlaku relatif

Page 49: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Etika Deontologi dan Teleologi Etika adalah sistem prinsip-prinsip moral akan

hal-hal yang dipandang luhur dalam masyarakat.

“bila masyarakat secara umum memandang perilaku seseorang merupakan tindakan yang baik, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut bermoral”. Dan begitu sebaliknya.

Page 50: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Verderber mengemukakan bahwa etika pada dasarnya adalah dialektika antara kebebasan dan tanggung jawab, antara tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara mencapai tujuan tersebut.

Deontology > kewajiban manusia untuk bertindak baik

Teleology > menilai baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan tsb.

Page 51: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Nilai baik-buruknya suatu tindakan peneliti yang bertentangan dengan pandangan emik, atau sebaliknya tergantung dari perspektif etika mana persoalan itu dilihat.

Page 52: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

KESIMPULAN

Setiap ilmu yg ditemukan dan diciptakan oleh manusia harus diiringi dg rasa tanggung

jawab secara ilmiah maupun secara moral agar ilmu dan moral tsb dapat diterapkan dg

baik dan tepat oleh masyarakat yg menggunakannya dan

meimplementasikannya

Page 53: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

KOMENTAR KELOMPOK Ilmu bukan saja menimbulkan gejala dehumanisasi

namun bahkan memungkinkan mengubah hakekat kemanusiaan itu sendiri atau dengan perkataan lain

Ilmu bukan lagi merupakan sarana membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri atau dg perkataan lain ilmu bukan lagi merupakan sarana yg membantu manusia mencapai tujuan hidupnya namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri

Page 54: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Terakhir.. Sampai ketemu pada topik yang

berbeda... Sebelum ditutup, Mari quiz dulu......

Page 55: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Quis

1. Tiga bidang IPTEK yang sangat menonjol, kecuali

A. Ilmu bahan B. BiotehnologiC. MikroelektronikaD. Mikrobiologi

Page 56: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

2. Tujuan perkembangan ilmu bahan adalah ...1.Menggantikan bahan yang ada dengan

bahan yang lebih baik karakteristiknya2.Lebih mudah di proses 3.Mengganti bahan langka

A. Benar semuaB. 1 dan 2 benarC. 1 dan 3 benarD. 2 dan 3 benar

Page 57: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

3. Respon manusia terhadap IPTEK adalah...A.Melihat berbagai kecenderungan secara utopistikB.Optimis berlebihanC.Beranggapan bahwa seharusnya begitulah kehidupan

modernD.Semua benar

4. Dampak kejayaan dari Bio tehnologi adalah....A. Seseorang yang lahir melalui ibu tumpangan akan

menghadapi sejumlah permasalahan emosional dikelak kemudian hari

B. Orang kaya lebih berkuasa terhadap si miskinC. Orang yang banyak kesibukan akan di permudah

dengan menyewa rahim orang lainD. Semua benar

Page 58: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

5. Peran agama dan biotehnologi adalah .....A.Sama-sama untuk kesejahteraan umat manusiaB.Dengan agama hidup menjadi terarahC.Dengan ilmu hidup menjadi mudahD.Semua benar

6. Cara membangun moralitas masyarakat terdidik adalah....

E.Reorientasi moral masyarakat terdidikF. Reaktualisasi modal sosialG.Metode pendidikan H.Benar semua

Page 59: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

7. Muhajir, mengemukakan aksioma paradigma naturalistik yaitu...

A.Realitas B.Pembentukan timbal balik dan simultanC.Keterkaitan pada nilai D.Benar semua

8. Perbedaan karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah...

E. Penelitian kualitatif untuk memproduksi ilmu-ilmu lunakF. Penelitian kualitatif prosesnya ringkas, sempit dan

reduksionisG.Penelitian kuantitatif menentukannya sebelum

penelitian dan kualitatif timbul dari datalapanganH.Benar semua

Page 60: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

9. Pengaruh pandangan etik dan emik terhadap perilaku peneliti, kecuali...A. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsungB. Peneliti sebagai instrumen utamaC. Analisis data dilakukan secara deduktifD. Analisis data dilakukan secara induktif

10. Apa yang sangat ditekankan pada etika deontologi..E. Pentingnya MotifF. Menilai baik buruknya suatu tindakan berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai dengan tindakanG. Kemauan baikH. Kesadaran dan watak yang kuat dari para pelaku

Page 61: ILMU DAN MORAL DALAM FILSAFAT ILMU

Kunci Jawaban : 1. D2. C3. D4. D5. D6. D7. D8. D9. C10. D