ilm mustholah

Upload: luthfi-muhyiddin

Post on 06-Jul-2015

981 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Book Report of Ilm Musthalah| 1 Pendahuluan Perkembangan bahasa arab dewasa ini begitu pesat dan beragam. Salah satu faktoryangmendukungberkembangnyabahasaArabadalahmunculnyaera globalisasidewasaini.Selainitu,dengandijadikannyabahasaArabsebagai bahasaresmiPBByangmerupakanlembagaperserikatanbangsasedunia menjadikanbahasaArabbernilailebih,sehinggasemakinbanyakorangyang menelitidanmempelajaribahasaArab,baikuntukkajianilmiahmaupununtuk praktek dalam lingkup sosial ekonomi dan politik.DerasnyaarusglobalisasiyangmenerpaberbagaibangsadanNegara termasukNegara-Negaradi Timur Tengahyangmerupakankomunitaspengguna bahasa Arab memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan bahasa Arab, terutamadalampertambahanperbendaharaankosakataserapandalambahasa Arab.Banyaknyaistilah-istilahasingyangdigunakandalameraglobalini membuatbahasaArabharusmembuatpenyesuaianbagiistilah-istilahtersebut, sehinggabisadigunakandikalanganpenggunabahasaArab.Olehkarenaitu muncul berbagai kosakata serapan baru yang dibakukan. Namundemikian,pembentukanistilahbarudalamsuatubahasatidakbisa dilakukan dengan begitu saja. Tetapimenuntut suatu keahlian dan keilmuan yang bisadipertanggungjawabkanterhadapilmupengetahuan.Olehkarenanya, muncul suatudisiplinilmudaribidangilmulinguistikArabyaitu IlmMust}alah. Ilmuinimembentuksuatutatacarayangharusdilakukandalampembentukan istilah-istilah baru yang akan dibakukan dan digunakan sebagai bahasa Arab.Berdasarkandarihalitu,makapenulisanbookreportinimengambil sumbernya dari buku : Ilm al-Must}alah Wa T{araiq Wad}u al-Must}alahat Fi al-ArabiyahkaryaDr.MamduhMuhammadKasarah.Dalambukuini diterangkanbagaimanacaradibentuknyasuatuistilahyangnantinyadijadikan sebuahkosakatabakukedalambahasaArab.Dimulaidenganpengenalan mengenaiepistimologiistilahdankemudiandilanjutkandenganberbagaimacam cara pembentukan istilah yang disertai keterangan yang lengkap. BookreportiiniditulisolehseluruhmahasiswaKTTUGMkonsentrasi LinguistikArabgunamemenuhitugasdalammatakuliahLeksikologidan LeksikografiArabpadakuliahKajianTimurTengahSekolahPascaSarjana Universitas Gajah Mada yang di ampu oleh Profesor Doktor Syamsul Hadi, M.A.Harapankamisemogatulisaninibermanfaatbagisemua,meskipunkami sadartulisaninimasihjauhdarisebuahkesempurnaan.Semogadapatlebih disempurnakan lagi kelak. Book Report of Ilm Musthalah| 2 Daftar IsiPendahuluan ............................................ ................................... .......................... 1 Daftar Isi ... 2 1.At}-T{araiqAt-TulataLiWad}`iAl-Mus}t}alaholehKhodijah...... 3 2.At-TarjamaholehFarah Lea Magdalena.......... 5 3.TerjemahSecaraHarfiyahDanTerjemahSecaraMakna (Maknawiyah)olehTriyantiNurulHidayati ..... 11 4.At-Taulid (Pembentukan Kata) oleh singgih kuswardono ........ 18 5.Taulid Dan Perkembangan Bahasaolehniwari ....... 20 6.At-Taulid Dan Al-Qiyas Al-Lughawy (Analog Bahasa) olehMuhammadYunusAnis......... 23 7.At-Taulid Dan Al-Qiyas Menurut Para Pembaharu (Muhaditsin)olehMoch. Choderin......... 32 8.At-Taulid Wa At-Tasmiyah olehLuthfiMuhyiddin.... 38 9.Kaidah-Kaidah Tasmiyah(Denominalisasi) olehHanifFathoni.. 41 10. Al-Isytiqaq olehTalqis Nurdianto..................... ....................... .....................45 11. Iqtirad}olehMela Yulanda........................ ................................. ................ 72 12. Struktur Suara Dalam Bahasa ArabolehWindy Ayu Lestari .. 81 Book Report of Ilm Musthalah| 3 At}-T{araiq At-Tulata Li Wad}I Al-Mus}t}alah (Khodijah) Panitiapembentukanistilah-istilahilmiyahdiBaghdadtahun1926telah menetapkanapayangdisebutdenganUndang-Undangdanrumusan-rumusan dalam pembentukan istilah-istilah, diantaranya yaitu: isytiqaq (derivasi) dan tarib (arabisasi).DanpadaakhirnyamajmailmyIraqmenetapkanrumusan-rumusannya yaitu Is^tiqaq (derivasi), Tarib, dan Naht. Mushtofa Syihabi, dia adalah orang yang paling terkenal dalam pengiraban yangmodernmengatakanbahwa: syarat-syaratuntukpemindahansesuatuyang umum dalam berbagai ilmu pengetahuan, dan ringkasannya yaitu: -Pengeksplorasianmaknaarab,inimengharuskankitauntukmeneliti seluas-luasnyaterhadapkata-katailmiahyangterkandungdalam kamus-kamus Arab dan juga berbagai macam buku-buku ilmiah klasik -Apabilakataasingitubaruatautidakmempunyaipadanandalam bahasaArab,kitamenerjemahkannyadenganmaknanyaapabila mungkinuntukditerjemahkanataukitaderivasikandengankataarab yangsepadankemudiankitamenelaahkembalicarapeletakanatau pemakaian kata tersebut dengan metode-metode yang telah kita sepakati isytiqaq/derivasi,majaz/analogi,naht/abreviasidantarkibmajazi/frasa majmu -Apabilaadakendaladalampeletakankatatersebutdenganmetode-metodeyangkitasebutkantadimakakitasengajamemasukkankata tersebutdalambahasaArab(tarib/Arabisasi)denganmemperhatikan qaidah-qaidah yang semestinya. Danbeberapapemikirmodernberpendapatbahwametode-metodeitu,yang paling penting: isytiqaq/derivasi, majaz/analogi, tarib/arabisasi dan naht/abreviasi. Ada pula yang berpendapat, yaitu: qiyas, isytiqaq, majaz, naht, dan tarib. Ini benar bahwa perkataan-perkataan ini telahmengumpulkan secara umum antaraperbedaan-perbedaandalammetode-metodepembentukan istilah,akantetapidalamhakikatnyaterkadangadabeberapamasukanatau campuran didalamnya. Book Report of Ilm Musthalah| 4 Makadariitu,kitabelumbersandarkepadapenyusunanmerekadalam membatasimetode-metodepembentukan.Dankamitelahbersandarpadalogika bahasa dan metodenya, dalam ringkasannya yaitu: 1. Tarjamah:apabila sebelumnyamempunyaipendahuluan berbahasaArab dan diketahui, klasik ataupun modern. 2. Pembentukan kata baru: pembentukan kata baru dari istilah asing dengan salahsatuperantarapembentukankatabaruyangsudahdiketahui: derivasidengansegalamacamnya,secarashorfi,ibdali,taqlibi,nahti, ilhaqi,ataudenganmajazdengansegalacabang-cabangnya,darimursal istiarahdanihya.Dandenganduaperantarainidapatmembentukkata baru,karenakata-katayangtelahditetapkandidalamnya,kata-kataarab yanglahirdariakar-akararabdanbeberapaundang-undangyang melahirkan kata-kata arab sebagian dari yang lainnnya. 3. Iqtiradl, yang mempunyai 2 macam, yaitu : 1). Arabisasi kata: yaitu dengan menggunakan kata asing yang didaatkan darihuruf-hurufnyaatausuara-suaranyaataupunwazan-wazannya, yang sesuai dengan undang-undang yang berhubungan dengan suara-suara Arab (peraturan suara dalam bahasa Arab). 2).Tadkhil(memasukkankatabaru):yaitudenganmenggunakankata asinguntukmemberikankatadengancarayangcepatataudengan Arabisasi maka akan terwujud pemasukan kata baru. Inimerupakantigametodeyangdigunakandalampenyusunanbahasa sampai dengan batas yang besar. Book Report of Ilm Musthalah| 5 AT-TARJAMAH (Farah Lea Magdalena) 1.Pengertian Tarjamah ( ) dari asalkatanya rajama ( ) dari segibahasa mempunyaiartimelempardenganbatuataukalamatau menyangka/memperkirakan. Sedangkankatatarjamahbaiksecaraarabiyah ataupun mustaribah mengandung banyak maksud atau pengertian lain yang jauh dari makna aslinya tanpa memutuskan hubungan dengan asal katanya. Katatarjamah()menyebabkanperbedaanpendapattentang asalkatanyadiantaraparaahlibahasadanparaahliperkamusan.Ibnu Fa>ris, Jauhari> dan Ibnu Manz}u>r berpendapat bahwa kata rajama ( ) merupakanasalkatadalambahasaarabsedangkanZubaidi> mengklasifikasikanasalkatanyayangberdirisendiriyaitutarjama( ) berdasarkan atas arabisasinyaAda beberapa pengertian dari kata tarjamah ( ) antara lain: 1.Yangdimaksuddengantarjamah( )secarabahasamempunyai maknasebuah tafsiranyangmutlakataupenjelasankatadanmaknanya dengan tujuan makna kata tersebut adalah makna yang sebenarnya dalam beberapabahasaorangarabterdahulu.Sepertihalnyayangdikatakan oleh Tabari>dalambukunya Ja@miulbaya@nan Tawi@li-l-Quran yangdikenaldengantafsirT{abari@(AbuJafarberkata:terdapat perbedaandalamterjemahAl-qurandalamtawi@lfirmanAllahyang berbunyi (... ) maka penterjemahan Al-quran dari penterjemahnya atau penafsirnya. 2.Akantetapibanyakyangberpendapatbahwatarjamahadalah mentafsirkanbahasadenganbahasalain,dapatdikatakandengan menerangkanperkataannyaataumenjelaskannyadenganlisanlainyaitu penterjemahataupenafsir.SepertiyangditerangkanT{aha@nawi@ dalamKas^a@fIst}ila@hatFunu@nyaitupenjelasanbahasadengan bahasa lain dan hal inimenguatkan apa yang di tulis oleh T{abari dalam Book Report of Ilm Musthalah| 6 tafsirT{abari@yaitubahwasetiapkita>bapabilatelahdisampaikan kepadalisanoranglainselainpenerimaaslinyamakaituadalah terjemahan atau tafsiran. 3.Kecualiadasebagiandarimerekayangmenghubungkanpemahaman sebelumnyamakadikatakanbahwatarjamahadalahpergantianlafal denganlafallainyangsesuaidenganmaksudnya tidaksepertitafsir.Di harapkanpengertiantarjamahiniadalahpengertianyangmendekati denganfungsiatauperantarjamahistilah-istilahyangkitamaksudkan yaituperiodepertamadariperiode-periodetarjamahyangumum.Yang dimaksudkanadalahtarjamahteksataumatan-matanyangtertulisdan buku-buku secara lengkap.4.Paraahlisastradansejarahmenggunakankatatarjamahdenganmakna perjalanan seseorangdanbuku tentangsejarahmanusiadinamakanbuku ( ) seperti tafsir atau penjelasan tentang kehidupannya. 5.Katatarjamah()punterdapatdalamistilah-istilahnahwu,para ahlikufahmengartikannyadenganmengganti. Contohnyadalam Firman AllahdalamsuratAss}a@[email protected])B.MHPOBb.B./OBbB1Blkata 1Hb.NOBbmerupakan tarjamah atau sebagai pengganti dari L.1)danbanyakorangmengirabahwasebagianulama kufahmengartikankata mutarjim denganmakna tamyi Book Report of Ilm Musthalah| 7 Tarjamah merupakan suatu cara dan bagian dari metode arabisasi dan beberapakosakataterjemahanyangsudahlazimbanyakdigunakandalam ilmugeografidanfilsafat.Ada151kosakatadari268istilahaslidalam geografiyangsudahditerjemahkanolehdewanbahasaQa>hirah.Akan tetapihalinisemakinberkurangketikaistilah-istilahmengalami perkembangankedalamilmumodern.Sepertihalnyadalamistilah-istilah elektronikhanya87istilahygditerjemahkandari270istilahaslinya. Sebenarnyabelumadaistilah-istilahterjemahansampaimunculnyailmu-ilmumodernsepertifisikanuklir,karenasebelumnyamasihmenggunakan istilah-istilah arab yang lama seperti, qalbu mufa>al dan mubarrid. 2.Referensi /Sumber rujukan tarjamah Telah di jelaskan di atas bahwa pengertian tarjamah adalah penamaan kataasingyangbanyakterdapatdalamistilahilmiahsesuaiatausepadan denganistilahdalamArabsebelumnya.Dansyaratdalamtarjamahadalah adanyakesesuaianataukesepadanankataArabyangsudahterdapat sebelumnya.Untukituperlu adanyapembahasanistilah-istilahbahasa arab yang masih belum jelas artinya dengan referensi atau sumber rujukan utama. 1.Mujamat Arabiyah Adir.Arab telahmengetahuiperiode-periodeperadaban yangmempunyaikebudayaan-kebudayaanpadasetiapmasing-masing periode,makabanyakistilah-istilahyangmerekakumpulkandalam kamus-kamusuntukmengungkapkanmacam-macamkepentinganatau tujuanmereka.Banyakkamus-kamusumumataumujamata>mah beredardanberkembanglebihdari15padaabadke12H.Contoh kamus-kamus tersebut adalahAl-maqa@yi@sIbnu Fa@ris,As-s}ahah Jauhari@,Lisa@nularabIbnuMandu@r,KamusAl-muhi@d Fairu@za Aba@di, dan Ta@ju-l-uru@s Zubaidi. 2.Kutub Lug\ah atau Buku-buku bahasa Book Report of Ilm Musthalah| 8 Buku-buku ini sering di sebut sebagai kamus-kamus tematik dan makna yangmerupakansumber-sumberyangtepetuntukmenterjemahkan istilah-istilahdanmenurutsumberyangpalingkuatbahwabuku-buku bahasa yang ditulis atas dasar tematik merupakan kaidah-kaidah yang di ambildarikamus-kamusumumdanmaterinyadiangkatdarimasalah yangberhubungandenganbahasa.Contohkamus-kamustematikyang terkenalantaralain,kalquAl-insa@n,Al-Ibil,Al-Kailolehbeberapa pengarang,Al-Has^a@ra@tolehAbuKairahdanAbuHati@m Sajasta@ni@danbukutentangHayya@tdanAqa@ribolehAbu Ubaidah.Sedangkancontohbuku-bukutematikyangberbentukteks dinamakanbuku-bukuAs-s}afa@tsepertiAs}-s}afa>tAbuKurairah Alara>bidanAs-shafa>tolehNad}irIbnuSyaminwa ZariwaAmt}a>rdanlain sebagainya.Darisemuabuku-bukutersebutdiatassemuanyadari pengarang-pengarang pada periode ke 3 Hijriyah. Dan beberapa contoh dari buku-buku ataukamus-kamus tentangmakna antaralainAl-alfaz} oleh Ibnu Sakil, Al-alfaz} Al-Kita>biyah oleh Hamz}a>ni< dan Fiqh Lugah oleh S|aa>labi.< 3.Kutub Tura>s ilmi< atau Buku-buku warisan Ilmu Pengetahuan Buku-bukuwarisantersebutmerupakanhasildaripembahasanilmu-ilmutarjamahyanglebihdahuluterkumpuldalamkumpulankumpulanbesardaribuku-bukuilmupengetahuanyangdidalamnya terdapatbanyakistilah-istilahyangditerjemahkandanpembentukan istilah-istilahbaru(Tauliwidalamilmu kedokteranolehArRa>zidalamilmumantiqolehIbnu Simiyah Paraahlimodernataukontemporerkembalimenjadikandialek a>miyahsebagairujukantarjamahdansebagianbentukdariarabisasi tidakbanyakmenggunakankosakatabahasafus}ayangsudahada. Akantetapiperludiperhatikandalampenggunaantidakseperti penggunaanbahasadengandialekamiyahsecarabebas.Untukitu kosakata-kosakatayangdigunakansecaraumummencakupbeberapa hal, antara lain: a.Bagiandaribahasaarabakantetapibelumdikodifikasikandalam kamus-kamusdandigunakansecaraumumsertadiwariskanoleh generasikegenerasiselanjutnyamisalnya,katamallumiyahmungkinbisadigunakan sebagaiistilahdalamperkamusanapabilamerupakanbahasaarab yangoriginaltetapihalinibanyakdiabaikankarenatidakdi temukanasalataudasarkatanyadalamperkamusandanseringnya diungkapkandalamdialekumum.Sepertihalnyadalam pembentukankatabaruyangumumdaridasar-dasarbahasaarab misalnya:()dantidakmenemukan kecurigaansecaraumumdalamprosesarabisasiyangdisepakati misalnya: ( ) dari bahasa inggris workshop dan () dari kata tagma. Book Report of Ilm Musthalah| 11 Terjemah Secara Harfiyah dan Terjemah Secara Makna (Maknawiyah) (Triyanti Nurul Hidayati) Terjemahadalahmemindahkanlafadz-lafadzdanpikiran-pikirandarisatu bentukbahasakedalambentukbahasalain.Dalampenerjemahan,terdapatfase-fase/tingkatan-tingkatanyangharusdilalui,yaitu:fasepertamaadalah menafsirkan kosa kata, keterangan, dan menerjemahkan berdasarkan pada konteks sebelumnya.Halinidikarenakan,dalampembentukankata/istilahberkaitan dengankosakata.Sebuahkatatidakdapatdipahamikecualidarihubunganyang kembalikepadanya,danhubunganiniyangmembatasi temayangdiangkat, serta pemikiransecaraumum.Halinidikarenakansetiapkatamemilikimaknasecara bahasadanbiasanyajugamemilikimaknasecaraistilah.Padakata memiliki maknayangdibatasidalamkamus.Tidaksah apabilapenerjemahannyapadakata itu sendiri dalam teks sintaksis (nahwu), hukum, atau sejarah.Terjemah kata yang didalamkamusmemilikimaknabahasadisebutterjemahharfiyah,sedangkan terjemahyangmemilikimaknapenggunaanistilah(maknaistilah)disebut terjemah dengan makna (terjemah maknawiyah). TerdapatperbedaanpendapatdikalanganilmuwanArabdalamistilah penerjemahanharfiyahataupenerjemahandenganmakna(maknawiyah).Pada kalangan,dalammakalahnyamenulisbahwaterjemahistilah pneumaticyaituparu-paru.Contohsepertiinidisebutterjemahharfiyahuntuk kata.PendapatkalangantersebutdibantaholehDr.MustafaNazif,yang menjelaskanbahwakeseluruhanpenggunaanistilahpneumadalamilmu-ilmu alam,jikadiperhatikanmakadidalamnyaterdapatmaknanisbah/penyandaran kepadakataudaradanpernafasan,dantidakmemilikimaknanisbahkepada paru-paru. Terjemahharfiyahuntukistilahconference,yaitumembandingkan, sedangkanterjemahdenganmakna(maknawiyah),yaitumuktamar.Terjemah istilahsumposionyaitupesta/perjamuanataupestaminumansetelah perayaan.Adapunterjemahmaknawiyahnya,yaitupertemuan.Terjemah Book Report of Ilm Musthalah| 12 harfiyahpadaRodiumbomb,yaitubomradium,sedangkanterjemahdengan makna (maknawiyah) nya yaitu sumber merasakan Radium. Permasalahanyangterlihatadalahapakahpadasebuahkatamengambil denganartibahasadalamkamusatauartipenggunaanistilah?.Sebagaicontoh padakataoccasionmungkinditerjemahkandengankesempatan,peluang baik.Semuaartitersebutmendekatiartiharfiyah.Adapunterjemahdenganarti istilahadalahkeringanan.SebagianilmuwanArabberpendapatbahwadalam terjemahharfiyahuntukistilahdiperbolehkan, apabiladisesuaikan artibahasanya yangmenunjukkan kepada arti istilah. Contoh penyesuaian dalamdua makna/arti yaitu pada kata resistance / . Terjemahharfiyah tidakmemilikitempat/peluangpada areaistilah,karena tidak ada kesesuaian antara kedua makna, yakni arti secara bahasa dan arti secara istilah. Dalam hal ini, terdapat pada kata (ma>). Pada pembahasan sebelumnya, batasan istilah sudah dijelaskan bahwa lafadz yang tidak menunjukkan arti bahasa akan tetapi arti lainyangmenunjukkan kesesuaian atasnya walaupun tidak keluar darimaknaaslinya,makadiatetapsamapadabentuktunggalnyasecaraumum. Pada contoh kata dalam bahasa Arab, yaitu (ba>bun), berasal dari kata umum, kemudiandipindahkedalambahasaistilah,misalnya (alba>bul-a>li), yangmempunyaiartimemukulkepalamenteri (padamasadaulahUsmaniyah). Kata (alba>bu) memiliki arti golongan tertentu pada sebagian kelompok yang bermadzab Sufi (aliran Sufi). Terjemah harfiyah juga diperbolehkan dalam sifat, seperti kata panjang dan kaya, kemudian diikuti sebuah perantara (mediator), yaitu yang menghukumi pada penerjemahannya. Pada kata sifat tinggi, dijelaskan dengan kata atas, unggul, naik,mendaki.Olehkarenaitu,kitajugadapatmengatakandengantempattinggi, tempat atas. Terjemahharfiyahmenggantiterjemahbentukasingdenganmenggunakan pandangan Arab.Seperti terjemah ism fail dengan ism fail yang membatasi.Akan tetapiilmuwan-ilmuwanArabbelummelihatkedaruratansepertiterjemah harfiyahini. Pada terjemahistilah,kata emetiquedalambahasa Perancis,yaitu Book Report of Ilm Musthalah| 13 denganbentuknisbahkepadakata ,yangartinyaismfail ,dalambahasa Arab yang artinya muntah. Terdapatperbedaandalampenerjemahanyangseringdipakaidalamhal perekonomian,missalpadaLaissez-Faire.Padakatatersebut,terjemah harfiyahnyayaitumogokkerja.Kemudianjugaditerjemahkandenganpolitik tidak masuk, politik meninggalkan, dan bebas kerja. Penerjemahan secara harfiyah terkadang boleh, tapi terkadang juga dilarang. Sebagaimanadalamcontohkata biscuit,yangmemiliki artiharfiyahnya,yangmempunyaiartimasakanduakali.ParailmuwanArabmenganggap halitubukanmerupakanartiharfiyah,akantetpaimerupakanlafazserapandari bahasa asing. Kitatidakmelihatbentukantaraterjemahharfiyahdanterjemahyang makna (maknawiyah), akan tetapi ada sebuah permasalahan yaitu apakah terjemah tersebutmempunyaikesesuaiandenganhubunganterhadapkonteksatautidak. Terjemah yangmempunyai hubungan dengan konteks adalah segala sesuatu yang menyebabkankembalikepadanya.Hubunganitusudahadapadaterjemah harfiyahdantidakpadayanglainnya.PadacontohkataSangFroidyang diartikandenganhatiyangtabahatauhatiyangtetap.Halinimempunyai hubungandengansastra(dipandangdarikata-katakiasan).Tidakdiperbolehkan dalampenerjemahannyahanyadiartikansecaraharfiyah saja,yaitudarahdingin (tenang),dikarenakanhalinimempunyaikaitandengankonteksnya,yakniilmu. Pada kata Shop dalam bahasa Inggris, yang wajib diterjemahkan secra harfiyah yaitusesuatuyangberkaitandenganperdagangan(dengantookataukedai),dan wajibditerjemahkandengantempatkerja/perusahaan,apabilakonteksnya arsitektur atau bangunan. Telahadakesesuaianantarapenerjemahanharfiyahdanterjemahdengan makna(maknawiyah).Halitu,apabilaistilahdiletakkandalambahasaaslinya dinamakan denganmakna. Pada istilah Yunani, kata kin kos, yang orang-orang terdahulu meletakkan dalam istilah filsafat, yang berarti anjing. Telah ditetapkan, bahwa terjemah itu disesuaikan engan konteksnya, karena terjemahdenganmakna(maknawiyah)atauterjemahistilahkuragsempurna Book Report of Ilm Musthalah| 14 ketelitiannya.Sebuahkata,tidakmestimemilikimaknaistilah,akantetapi biasanyamemilikimakna sebagaimanasebelumnya.Halyangpalingsulitadalah mengusulkan sebuah kata dalam bahasa arab yang dilepaskan dari konteksnya. Terdapattigapendapattentangbahasa,yaitubahasa (tahlili),bahasa ,danbahasa . Selainketigabahasa tersebut,juga terdapat pendapat lain,yaituadanyabahasamanusia,yangtumbuhdengan penyendirian/pengasingan.Kemudianberkembangmenjadi,lalu berkembang ke yang lebih tinggi lagi, yaitu bahasa . Bahasa adalah bahasa yang tidak dapat dirubah, dan pada kata aslinya tidakbolehdilekatidenganhuruf-huruftambahan,baiksebelumkatamaupun sesudahnya.ContohdalamhaliniadalahbahasaCina.Selainitu,jugabanyak padabahasa-bahasaBaduwi.Adapunbahasa,adalahbahasayang menghubungkan atau menyampaikan. Hal ini yang membedakan dengan imbuhan yangdiawladandiakhiryangterikatdenganaslinya,kemudianmengalami perubahanpadamaknanya.Contohterkenalyangtermasukbahasa adalah bahasaJepangdanTurki.Bahasaadalahbahasayangmengalami perubahan bentuk dengan perubahan maknanya. Contohnya yaitu bahasa Samiyah danyangterlihatpadabahasaArab,sedangkanyanglebihbanyakpadabahasa Indo-Eropa. Imbuhanapabilaterletakdiawalkatamakadisebutsawabiqdanapabila terletak di akhir kata disebut lawahiq. Pada istilah, kata mangeablemempunyai arti.katamangeablemempunyaiakardanimbuhan.Akarnyayaitu katamange,danimbuhanyangmelekat diakhiradalahable.Dalamistilah, imbuhan yangmelekat tidak hanya satu, tetapi bisa juga dua bahkan tiga. Contoh istilah yang diberi imbuhan oleh dua kata adalah immangeable. Contoh tersebut, tersusundariakarkatamange,imbuhandiawalberupa im,danimbuhandi akhirbereupaable.Adapauncontohistilahyangdiberiimbuhantigakata adalahhypercholesterolaemia,yangbermaknatambahankolesterolpada Book Report of Ilm Musthalah| 15 darah. Kata cholesterol merupakan akar kata yang di dalamnya terdapat imbuhan di awal dan di akhir. Akar kata ini memiliki tiga kata yang melekat padanya, yaitu chol yang mempunyai arti unsure/pertikel yang berwarna kuning (emas), ster, mempunyai arti unsure penopang. Kemudian kata ol merupakan imbuhan yang melekatdiakhiryangmempunyaimaknaunsuryangtersusundarisesuatuyang aslinyamenimbulkanbencana/malapetaka.Adapunkataalcholmerupakan akhiran sebagai penutup pada kata tersebut.Tambahanyangberupaimbuhanbaikdiawalmaupundiakhir,dengan penambahanistilahilmiah,menurutMustafaSyihabidalambukunyayang berjudulIstilah-IstilahIlmiyah(1953),menjelaskanbahwaterdapat23imbuhan. Hamzawi (1983: 650), mengklasifikasikan terdapat 650 imbuhan, yang terdiri dari 528awalandan122akhiran.AdapunMuhammadShadiqalHilali(1987) memerinci, terdapat1070 imbuhanyangmelekatpadakata. Contohawalanyaitu bar pada kata barometer. Kata bar yang menunjukkan arti berat, tekanan. Contohawalanyanglainyaitudepadakatadesarme.Awalande menunjukkanartimelepaskan,menurunkan,;menyingkirkan,menjauhkan. Contoh akhiran, yaitu ose pada kata maltose. Akhiran ose menunjukkan arti gula.Contohakhiranyanglain,yaitulogiepadakatageologieyangberarti ilmu bumi. Akhiran logie menunjukkan arti ilmu. Terdapatempatcara/metodedalamterjemahimbuhan,baikdiawal (sawabiq), maupun di akhir (lawahiq), yaitu: 1. terjemah dengan makna) (Terjemahdenganmaknaadalahmenelitisebuahkatayangdidalamnya terdapatmaknaimbuhandanmenjadisatudenganmaknakataaslinya, kemudianmenjaditerjemahdengansusunansalingmensifati,sehingga artinyasesuaiyangdimaksud.Contohdariadalahpada istilahhypersensibilite.Padaistilahtersebut,yangmerupakanimbuhan diawaladalahhyper.Imbuhanhypermempunyaiartiberlebihan, melampauibatas.Contohyanglain,yaitupadakataaslisensibilite, Book Report of Ilm Musthalah| 16 yangmemilikiartirasa,perasaan,kemudianditerjemahkandalam istilah, yaitu rasa yang berlebihan.2. terjemah dengan bentuk/struktur dasar) (Terjemahdenganbentukadalahmengkhususkanbentuk/wazan-wazan dengansuatumaknadalambahasaarabuntukdigunakanpadabahasa asing.Contoh,padawazanmifa>lunmerupakanwazanuntuk ismul-a>lahdalambahasaArab, sedangkanakhiranmetrepadabahasa asing,mempunyaibentukpadakataaslinya.Olehkarenaitu,penerjemahanistilahasingchoronometredalambahasaArabyaitu denganyangberwazanmifa>lun.Contohwazan ,yaitu kata :radiometer.Contohwazan ,yaitukata :telegraphe. Contoh wazn , yaitu pada kata : dialisable 3. terjemah dengan pola) (Dalampembahasanterjemahdenganpola,terdapatempatpola,yaitu tas}gi>r, nisbah, mas}dar s}ina>i, dan jama>muannas\ sa>lim. a.Diterjemahkandenganpola tas}gi>r.Contoh:awalansubpadakata subgenus.DalambahasaArabkatasubgenus,polatas}gi>rnya adalah .b.DiterjemahkandenganpolanisbahdalambahasaArab.Contoh: ensiform: ,crystaloide: ,jasmines: ,alcoholique: , cribriforme: . c.Diterjemahkandenganpolamas}dars}ina>idalambahasaArab. Contoh: imperialisme: , sociolisme: . d.Diterjemahkandenganpolajama>muannas\sa>lim.Padapolaini, biasanyadigunakanpadakatayangmemilikiakhiranics,contoh: nucleomics : , statistics: , acostics: . 4. terjemah dengan melukiskan/menggambarkan akhirannya) ( . adalahterjemahyangberusahamenggunakansebagian akhirandalambahasaArabuntukmengungkapkanpadaakhiranyang dipakaidalambahasaEropa.Biasanya,akhirandalambahasaArab Book Report of Ilm Musthalah| 17 menggunakan.Contoh:kata dipakaiuntukmenjelaskankata dalam istilah asing, yaitu zoologiste dan botaniste) ( . TERJEMAH YANG DIRINGKAS/ DISINGKAT Dalamnama-namaasingyangasliterkadangterdapatbeberapanamayang panjangyangtersusundaribeberapakata.Danketikanama-namatersebutsulit digunakanuntukdiungkapkanatauditerangkandengansebuahistilah,maka dibolehkanmeringkas/menyingkat nama yang panjang tersebut denganmembuat bentuksusunankatabarudenganmengambilawalankatatersebutyangmenunjukkankepadanamayangpanjangyangdimaksud.Missalpadakalimat Radiodetectionandranging,dapatdiringkasdenganRadar,Aderma Cortical Trophic Hormone dapat diringkas dengan acth.Meringkas sebuah kalimat juga bisamenggunakan cara denganmenghapus, kemudianmeringkashuruf-hurufyangbanyakdiulangdalampenulisan.Misal kata , dapat diringkas dengan , dapat diringkas menjadi , dapat diringkas dengan" "atau" " . AdapunyangberkaitandengansingkatandalambahasaArabadalah menyerupai antara yang ditulis dan diucapkan. Book Report of Ilm Musthalah| 18 TAULIID (Pembentukan Kata) (Singgih Kuswardono) Tauliid(PembentukanKata)merupakanmetodekeduadalamarabisasi ataupengarabansebuahkata/istilah.Sedangkandalampengembangankosakata bahasa Arab, tauliid merupakan metode utamanya.DalambahasaArabterdapatbeberapaistilahterkaitdenganpembentukan kata,yaitutawalluddantauliid.Secaraleksikal,tawalludbermaknamencapai sesuatudarisesuatu,sedangkantauliidbermaknamenghasilkansesuatudari sesuatu.Adapundalambahasa,tauliidmenjadisebuahistilahyangbermakna sebuahprosesuntukmenghasilkansuatukatadarikatalainnya atauprosesuntuk menciptakan suatu kata yang belum ada sebelumnya. Tauliidsebagaiprosespembentukankatameliputiprosesmorfologisdan prosesanalogis.Contohbentukprosesmorfologistauliidsepertiafiksasipada kata sehinggamenjadiatauatauafiksasipadakatasehingga menjadi. Contohprosesanalogis tauliidseperti analogipadakata yang bermaknakeretaapidiambilataudialogkanpadamaknasebelumnyayaitu rombonganunta.Katayangdihasilkandaritauliiddisebutmuwallad(kata bentukan). Pendapat Awal Tentang Istilah Al Muwallad Istilahalmuwalladdipadankandenganaldakhiil,almuarrab,ataual aammyy.Istilahalmuwalladdipadankandenganaldakhiil,merupakan pandangan Syihab al Khafaji (1096H) penulis buku : .Diantarakata-katayangmenurutnyadisebutadalahkata dinisbatkankepadakata,katadinisbatkankepadakata,kata dinisbatkan kepada kata . Istilahalmuwalladdipadankandenganalaammyy,merupakan pandangan al Farabidalambukunya : , jugamerupakanpandangan al Baghdadydalam bukunya : . Diantara kata-kata yang disebut al aammyy adalah kata berasal dari kata . Book Report of Ilm Musthalah| 19 Istilahalmuwalladdipadankandenganalmu'arrab,merupakan pandanganZufajiyangdinukilolehSuyuti.Diantarakata-katayangmenurutnyadisebut al muarrab adalah kata yang diserab dari kata asing yang berbunyi . Pendapat Baru Tentang Istilah Al Muwallad alMuwalladmerupakanistilahyangdigunakanuntukkatayangbukan asli berasaldaribahasaArabyangdihasilkandariduaproses,yaitu(1)analogidan derevasi dan (2) serapan. MenurutAbdalQadiralMaghribi,tauliidmeliputi3cara:derivasi, serapan,dansinonimi.SedangkanmenurutFahri,tauliidmeliputianalogi, derivasi,kontraksi,danserapansepertipernyataannyadalamsebuahseminardi Ribat 1981, yaitu: Metode yangdigunakandalam pembentukan istilahkeilmuan baru melalui analogi, derivasi, serapan, dan kontraksi. Macam-macampoladerivasi,analogi,irtijaal,danarabisasiadalahyang disebutolehilmuankinidengannamatauliid.Namunmenurutpenulisbuku, serapandanirtijaaltidaktergolongtauliidkarenakeduanyamenghasilkankata yangtidakmemilikiakardarikataaslibahasaArabsepertikatayang bermakna . Book Report of Ilm Musthalah| 20 Taulid dan Perkembangan Bahasa (Niwari) Taulid menjadi perantara bahasa bahasa yang pertama dalam perkembangan dankemajuannyasepanjangzaman.Padamasajahiliyahdilahirkanistilah-istilah dalambidangagamaseperti: as-Sidanah,as-Siqayah,al-Rifadah,al-Hanifu,al-qasisu, dan ad-Dayru. Kemudian al-Usru, ia adalah kandung kemih dalam bidang kedokteran. Dalam bidang qiyas ada istilah, al-Farsakh. al-Mil, al-dzira, dll. SelanjutnyapadamasaIslam terjadi revolusidalammunculnya tauliddan peristilahan,misalnyaistilah-istilahseperti:fiqh,Islam,Kufr,Syirk,sujud,dst., istilah-istilahdalamhaditsmisalnyaseperti: al-khabar,al-shahih,al-mursal,dan al-maudlu, istilah-istilah kebahasaan seperti : al-Irab, al-bina, ar-rafu, dan al-hal,istilah-istilahmatematikaseperti:sepertiga,seperempat,istilah-istilah filsafat:arald,jawhar,mahiyah,hawiyah,qanun,istilah-istilahadministrasi: khalifah,dawlah,hukumah,wilayah,dandiwan.Istilah-istilahdanlafadz-lafadz yangkebanyakanlahirpadamasaitutelahdidokumentasikanolehAhmadbin Hamdan al-Razi (322 H) dalam kitabnya yang bernama al-Zinah fi al-kalimatal-Islamiyah. Kemudian masa berganti, lafadz-lafadz dan istilah-istilah tidak lahir secara . Pada rahim bahasa yang menarik ini, hingga datangmasa modern. Padamasa initawlidmenjadicarautamabagiparapembaharudalammenetapkanlafadz-lafadzdanistilah-istilah.Dr. Muhamad Rasyad al-Hamzawimenyebutkanbahwa penghitungandanpenelitianterhadapistilah-istilahArabyangsudahditetapkan hingga hari ini dalam berbagai bidang ilmu sungguh bermanfaat, karena perantara inidapatmemperkayakhazanahkamusArabhinggamendekati95%diantara istilah-istilah di dalamnya, karena 4,5 % dari istilah-istilah Arab yang dibuat yaitu sebagianberasaldariistilahyangdiarabkan(muarrabat)dandimasukkanke dalambahasaArab (dakhilat), sisanya, 0,5%, berasaldari akronimiyangberasal dari bahasa Prancis dan Inggris. Ketikaseorangpenelitiyangberbicara tentang tawlidmemasukkan majaz padaisytiqaqpadaakhir-akhirpembahasannya,makakamisesungguhnyajuga Book Report of Ilm Musthalah| 21 memasukkan nacht, yang oleh linguis-linguis kontemporer dinamakan isytiqaq, ke dalamtawlid.Dengandemikiantawlid,sebagaiisytiqaqdanmajazdengan berbagaibentuknya,sesungguhnyamemperkayabahawaArab95,5%sesuai dengan kebutuhannya dalam peristilahan dan pelafadzan. Penghitunganyangkamilakukanmenunjukkanjumlahyangberbeda secarakhusus,yaitubahwaistilah-istilahyangmuwallad(dihasilkandaritawlid) yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga bahasa ilmiah naik. Diantarasejumlahistilah-istilahelektronikyangditetapkanolehMajma al-Qahirahyangmencapai270istilah,ditemukan167istilahadalah muwallad. Dalamistilah-istilahdalamkretaapiyangditetapkanolehMajmaIraqiyang mencapai 235 istilah, ditemukan 66 istilah adalah muwallad, misalnya : mikbahah (rem), murid, mimthar (jaz hujan), laqifah, qithar (kereta api). Dandiantaraistilah-istilahbiologiyangditetapkanMajmaal-Qahirah yang jumlahnya 56 istilah, ditemukan 33 istilah adalah muwallad.Tampak pada kekhawatiran yang pertama ini bahwa muwalladyang sudah kita bahas, lebih sedikit dari yang disebutkan oleh Dr. Hamzawi. Ia menurut kami sekitartujuhkata,mencapai32%.SebabdariperbedaaniniadalahbahwaDr. Hamzawimenyusun,dalampenghitungannya,cara-caramembuatistilahdengan tawlid,nacht,tarib,tadkhil,dengankatalainyaituantaraistilahyangasliArab dan yang muqtaridl atau pinjaman. Sehingga istilah yang asli Arab mencapai 95,5 %danyangmuqtaridl4,5%.Sedangkankamimenyusuncara-caramembuat istilah yaitu melalui tarjamah, tawliddan iqtiradl. Dan cara yang kita maksudkan adalahcara muwallad,kami tidakmemasukkanyang mutarjam (hasil terjemahan) didalamnya.KalaukamisengajasebagaimanaDr.Hamzawiuntukmembagi istilah-istilahyangsudahditetapkankepadaistilahArabdan muqtaridlniscaya keduacaraitusesuai,misalnyadalamistilah-istilah(teknikpengairan)yang ditetapkanolehMajmaIraqijumlahnya180istilah,kamitemukandelapan istilahyangmuarrab(diarabkan),dansisanyaasliArab,yaitu95,6%danyang muarrab 4,4 %. Jelas bahwa dalam penjelasan cara membuat istilah inimemang terjadisedikitperbedaanyangdisebabkansejauhmanapembaharuandan karakteristik sebuah ilmu terjadi dan metode serta perspektif yang digunakan. Book Report of Ilm Musthalah| 22 Tidakdiragukanlagibahwapemahamankamitentang tawlidyangterdiri dariisytiqaqdanmajaz tetapsebagaimanayangdigariskanolehparalinguisdan pakarbalghahsesuaidenganaturan-aturanbahasayangadaditeks-teksArab yang fashih. Book Report of Ilm Musthalah| 23 At-Tauli>d dan Al -Qiya>s Al-Lugawiyyu/ Analog Bahasa (Muhammad Yunus Anis) 1.Definisi At-Tauli>d Pembahasanmengenaiat-tauli>dinimemilikiketerkaitanyangcukupkuat denganqiya>s/analogikebahasaan.Qiya>smenurutAli>H}adIbnul-Anba>riy, adalahsebuahkegiatanmembawayangtidakdipindahkan/diterjemahkan kepadasesuatuyangdipindahkan/diterjemahkanjikahal tersebutberkesesuaianmaknanya.Dapatpuladidefinisikansebagaiberikut: penggabunganlafaldenganbeberapamodelnyapadasebuahhukumyangsudah tetap dengan cara mengeneralisir dari perkataan orang Arab. Dijelaskandalambukutersebutbahwayangpalingpopuleradalahdefinisi yangdiberikanolehAbuUsma>nAl-Ma>zaniy,yaitu:satuankebahasaanyang dianalogkan kepada perkataan Arab merupakan perkataan Arab.2.Beberapa hal yang membolehkan adanya qiya>s: 1.Bahasa,menurut Mamduh,belumsampaikepada kitasecaramenyeluruh/ secara sempurna, namun lebih sedikit dari itu dan sebatas tabi>r/lafal-lafal yangada.Abi>UmardanIbnuUla>menegaskanbahwalafal-lafal yangselamainisampaikepadamuadalahlafal-lafalyangdiungkapkan olehorangArabdenganjumlahyangcukupsedikit,meskipundatang kepadamu dalam jumlah yang banyak dalam bentuk ilmu pengetahuan dan puisi.Olehsebabitulah,apayangsampaikepadakitasaatinimengenai bahasa adalah belum tuntas, dan tidak ada alternatif cara lain selain dengan menggunakanmetodepengqiyasanbahasa.Bahasayangdimaksudadalah bahasayangbelumpernahdidengar/diketahuisebelumnyadiqiyaskan kepada bahasa yang sudah jamak diketahui oleh penutur.2.BahasaArab,sebagaimanabahasa-bahasalainbelumsampaikepada predikat sempurna. Masih dibutuhkan kerja keras untukmenyempurnakan bahasa-bahasatersebut.Kesempurnaanbahasaitudapatdicapaimelalui kompetensi/kecakapanbahasatersebutgunamemenuhikeperluan Book Report of Ilm Musthalah| 24 kontinuitaskebahasaanantarabentuk-bentuknyadisetiapmasa. Kompetensiinisangatbertalianeratdengantauli>dul-alfa>z}yang banyakdipenuhiolehkebutuhanlafal-lafalberkaitandengankehidupan yanglebihmodern.Dalamhalini,tauli>dbukanlahsatuankebahasaan yangmengalamipengqiyasanterhadapbahasayangsudahdiketahui denganlangsungmendengarkandaripenuturaslinya.Olehsebabitulah terjadi sebuah keterputusan hubungan antara masa lalu kebahasaan dengan masakekiniannya.Sehinggakebenarantersebutbatalkarenaaslidari bahasa adalah pendengaran/sima>. 3.Beberapaahlibahasakontemporermenyatakanbahwagerakanbahasa mengarahkepadamasalah-masalahqiya>s.Berdasarkankesepakatan merekabahwaqiya>sterjadipadapertumbuhanbahasaArabdengan banyaksebab.Sebagaicontoh,bahasajugamengalamisebuahproses analog/qiya>syangterjadipadabentukmasdardanjugaanalogpada huruf kedua fil mud}a>ri(ainul-fil) dengan harakat tertentu. 4.Permasalahan qiya>s, berdasarkan bahasa asli yang dikaji, belum diterima diantarakalanganparaahlibahasasecaraumum.Tidaksemuaorang sependapatbahwabahasahanyaberasaldariprosesmendengarkansaja. Namunperbedaantersebutjustrumunculdalamjenis/macamkomparasi yangdipakaidankebiasaannya.IbnuFa>risyangmengarangbuku zamratus-sima>iyyi>n/kumpulandarihal-halyangbersifatsima>i/ commonusage,berpendapatbahwabukanlahkitayangmembuatpada hariini,begitupulajugakitatidakberbicarakecualiapa-apayangtelah merekakatakan,dankitatidakmengqiyaskansesuatu/satuankebahasaan yangtidakmerekaqiyaskan,karenadisanalahkerusakansebuahbahasa dan hakikatnya.Perbedaanmenurutmerekabukanlahterjadipadapenetapanqiya>s sebagaisebuahpirantidalamperkembangansebuahbahasa.Perbedaan tersebutjustruterjadipadasekitarpentingnyamasalahagartidakmuncul komparasibaruyangtidakbersumberpadakarakteristik/sifatnatural bahasapadaumumnya.Paraahliqiya>sjugatidakmengabaiakanproses Book Report of Ilm Musthalah| 25 pendengaran/sima>.Merekatidakmenerimabegitusajabentukqiya>s yang ada. Ibnu Jiniy merupakan salah satu ahli analog yang cukup terkenal berpendapatbahwaketahuilahjikakamumelakukanqiyaspadasesuatu tertentudankamusudahpernahmendnagarkanorangArabmengatakan hal tersebut dengan sesuatu yang lain pada sebuah qiya>s selainnya, maka berpalinglahdariqiya>syangtelahkaulakukandanikutilahpendapat orangArabterhadapqiyastersebut.Dalamhalinitampakbahwa sesungguhnya Ibnu Jiniy sebagai pakar qiya>s tidak fanatik hanya dengan proses qiya>s saja, namun ia juga mementingkan common usage yang ada pada orang Arab.CukupmengherankanjikaIbnuAl-Anbariysebagaipendukung qiya>sdalamilmunahwu,justrumengingkarikeberadaanqiya>sdalam bahasa. Dia berpendapat bahwa jikalau tidak bolehmelakukan qiya>s dan hanyadibatasidengankata-katayangtelahditerjemahkansebelumnya saja,makabanyaksekalimaknayangtidakdapatdiungkapkankarena tidakadaterjemahannya.Olehsebabitulah,haltersebutbertentangan denganfungsi-gunadariwad}iataupenetapanasas.Makaseharusnya ilmunahwuharusmenetapkanasasyangberupaqiya>saqliy/logikabukan qiya>s naqliy/ pemindahan.SebaliknyabahasamenurutIbnuAl-Anba>riyharusditetapkan dengan jalan naqliy atau transkripsi bukan dengan jalan logika/aqliy. Oleh sebab itulah dia menyimpulkan bahwa dalam bahasa tidak berlakuhukum qiya>s.Bahasalebihdibatasipadaproses naqliy/transkripsi/terjemahan. Sebagai contoh kataqa>ru>rah dinamakan demikian karena untuk istiqra>r/menetapkansesuatudidalamnya ) ( .Oleh sebab itu, tidaksemua mustaqarrun/ apa-apayangditetapkandi dalamnya disebut dengan qa>rurah atau botol. Book Report of Ilm Musthalah| 26 Begitupulakatada>rdisebutdenganda>rkarenabentuknyayang bulat.Meskipuntidaksemuayangberbentukbulatdisebut dengan da>r.DalamhaliniKhasa>rahberpendapatbahwaIbnuAl-Anbariy salahdalammelakukananalog/qiya>sbahasa.ContohnyaadalahAl-Anbariytelahmelakukankeragu-raguan.Merupakanhalyangbenarjika sesuatuyangtidakmenetapkansesuatudidalamnyadisebutdengan qa>ru>rah.Namunyanglebihbenaradalahbahwastruktur fa>u>lahmenunjukkanartiperalatan.Dalamstrukturini,banyak sekalibenda-bendadalambahasaArabyangmenggunakanpolatersebut, seperti: ) ( seluruhkata-katatersebut merupakan nama-nama peralatan yang sudah biasa, tidak asing lagi. Sekalilagimerupakanhalyangbenarapabilakitatidakmenamai segalasesuatuyangbulatdengankatada>run.Namunhalyangpaling benarsesungguhnyaadalahbahwapenamaantersebutdilakukandengan menggunakansifatdaribendatersebut,yaitubanyaknyarotasidaripara penghunididalamnya,mungkinkitadapatmelakukanprosesanalogi/ qiya>sdanmungkinkitadapatmelakukanpenamaan laindenganmelihat padasifatnyayanglain.Begitupuladengankata yangdinamakan denganmenggunakansalahsatusifatnyayangdominan,yaitu: / karena pengaruhnya terhadap sebuah tembok. Padahal kata tersebut jugamemilikisifatlain,sepertiventilasi/danillumination/ penerangan . Selanjutnyaadapulakatapistol/yangdisifatidengansalah satu sifatnya yaitu: banyaknya tembakan/ shot/ pada sasaran tertentu. Padahalsifatinisebenarnyabukanlahsatu-satunyasifatnyayangpaling dominan.Book Report of Ilm Musthalah| 27 Halpentingyangperludiperhatikandalamprosesqiya>sadalah sebagaimanayangtelahdilakukanolehparaahlibahasalamabahwa qiya>s erat kaitannya dengan bina>/ struktur dari sebuah kata tersebut. Di satusisibahwaqiya>sdalamilmunahwueratkaitannyadengantarki>b. BeberapaalasanyangdikemukakanolehIbnuAnbariydalammelakukan qiya>sdalamilmunahwuadalahbentukdaristrukturilmunahwuitu sendiri yang membolehkan adanya analog/ qiya>s dalam sebuah bahasa. Adapun rukun/hal-hal pokokyang adadalamqiyas adalah:(1) al-maqi>s,(2)al-maqi>salaihi,(3)al-h}ukm,(4)al-illah.Apabilarukun-rukundiatastelahterpenuhimakabolehdilakukanprosespengqiyasan baik pada ilmu nahwu atau pada bahasa.Contohyangpalingjelasdalamprosespengqiyasanadalahapa yang telah dicontohkanoleh Ibnu Jiniydalam Al-Khasa>is, bahwa Abu H}a>timberkata:Aku telahmembaca Al-As}maiydalamJamiyyatil-Uja>j, yaitu: adalah : = unta yang ganas adalah : = permukaan dari leher H}a>timberkatabahwahalinitidaktidakterjadi,makajadikan bentukmasdarsehinggamenjadikata .Laludisebutkanbentuk masdarmimiyanglain,laluiaberkata:semuanyatermasukdalam perkataan orang Arab, namun tidak pernah di dengarkan berasal dari orang Arab.Kamutelahmendengarnyasepertiitu,makadiqiyaskandan diqiyaskan.AdapunAsmaimenolakkeberadaanmasdarmimiini ) (karena kata tersebut tidak pernah digunakan oleh orang Arab. Di satusisiAbuH}a>timAs-Sajasta>niymembantahdengan mengqiyaskannyamenggunakanmasdarmimisima>iselaindarikata kerjaini.IbnuJiniymemperkuatpemikirannyadalamqiya>sdengan Book Report of Ilm Musthalah| 28 berkatabahwabanyaksekalibentukyangpotensialuntukdilakukan qiya>s namun tidak dimaksudkan untuk bentuk sima>i/ common usage. Jauhdaripembahasandi atas Abu>Ali>Al-Fa>risiyberpendapat yangdisampaikanolehmuridnya,yaitu:AbuAliberkatabahwawaktu membaca salah satu buku dari Abu Usman bahwa jikalau para penyair dan penyajakinginmembentuknomina,verba,danadjektifdengan menambahkanhurufpadalam-filatauposisiketigadarisebuahverba makadibolehkan.KarenahaltersebutmerupakandariperkataanArab. Contohnya adalah: y y y Daricontohtersebut,akubertanyakepadanya:apakahmelakukan sebuahimprovisasidalambahasa?Bukansebuahimprovisasinamun bentukdariqiya>sperkataanorang-orangArab,olehsebabitukata-kata tersebut merupakan bagian dari perkataan Arab. Salahsatuahliqiya>syangpalinghandaltanpadiragukanlagi kapabilitasnyaadalahAl-Khali>lIbnuAh}madAl-Fara>hi>diy.Dia merupakanSyaikhul-Arabiyyahyangpalingawal.Halinidikarenakan pemikiranKhali>lyangmemberikanperhatianlebihterhadapperkataan Arab.Khalilkemungkinanjugatelahmenemukankata-kataBahasaArab sejumlah12jutakata.MerupakansebuahhalyangtidakmungkinKhalil dapatmenemukankatadalamjumlahyangcukupfantastisapabilatidak melaluijalanpemahamankonsepqiya>s.Khali>ljugatelahjamak diketahuibahwaiatelahmengklasifikasikandanmenysunsebuahkamus dengannamaAl-Ain.Khali>ljugatelahmengisyaraktkanakan penempatanbentuk-bentuklafal/ungkapanbarumeskipunbelumpernah dituturkan oleh orang Arab, selama tidak bertentangan dengan dan aturan-aturan yang ada berat maupun ringan.Book Report of Ilm Musthalah| 29 Begitupulaterdapatkesesuaianhurufdalamkata-katabahasa Arab. Apakah tidak mengarah pada pengisian hal tersebut pada banyaknya pemakaiandariperananlogika/aqliyyah,berterima,dariujaranorang Arabyangberatdalampelafalannya,meskipunjugabelumpernah diperdengarkan?SebelumAl-Asmaiymengingkariadanyakata yangmendapatkanimprovisasidalambahasaArab,diamenyadaribahwa dirinyamerupakanbapakdaribahasaArab(aballugah).Separuhabad yang lalu, Khalil telah mengatakan dalam kamusnya Al-Ain: : Boleh juga diungkapkan dengan ...Namun kebanyakan orang Arab mengungkapkannya dengan .Begitupun pada ungkapan berikut, Orang Arab merasa berat dalam pelafalanpadakata ,olehsebabitu,orangArab mengungkapkannya dengan . Apakahkamutidakmelihatbagaimanakalimattersebutboleh diungkapkansedemikianrupa?Dr.H}usainNas}a>rberpendapatbahwa Khali>ltelahbersahabatdengankonsepqiya>sdalambahasa.Iatelah menggunakannya dengan baik.Beberapaahlibahasayangmenggunakankonsepqiya>sdan perluasan/tawasu dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Book Report of Ilm Musthalah| 30 Ibnu Sayyid berpendapat bahwa tidak keanehan mengenai apa yang terjadi dalam proses qiya>s: BegitupulasejalandenganIbnuSayyid,Alfayu>miydalamAl-Mis}ba>h}Al-Muni>rmenjelaskanbahwameskipuntidakadasima>/ prosesmendengarkan,tidakmenuntutakanabsurditasdariit}ira>d/ improvisasi yang mewujud dalam proses qiya>s. Alfayu>miy berpendapat: Telahdiuraikanmengenaialasan-alasanyangmencerahkandalam qiya>s,namunhaltersebuttidakterlepasdarikomparasipendapatyang berbeda,yaitumengenaipemahaman IbnuAl-Anbariyyangcukup sempit dalammemahamikeberadaandariqiya>s.Haltersebutsejalandengan mazhabbahasayangdicetuskanolehIbnuDuraid,perkataannyadisadur olehSuyu>t}i>dalambukunya,menyebut kanbahwaiaberkata: Ketahuilahbahwamembentukpola bukanlahtermasukdalam prosespembentukankatabaru(muwallad)kecualihaltersebutmemang padadasarnyatelahdibentukdandiujarkanolehorangArabsendiri. Meskipun hal tersebut dibolehkan untuk mengganti kebanyakan perkataan, jangandilupakanbahwadisanaadapulawazan yangbelumpernah didengar sebelumnya kecuali sebelumnya telah diketahui dari sebuah syair yang benar.SelanjutnyaSyaikhulIsla>mZakariyaAl-AnshariyAl-Khazrajiy, sebagaisalahsatuorangyangmelarangadanyaqiya>sdalambentuk-bentuknominayangmenunjukkanperalatan,berkata:ketigawazan berikut merupakan bentuk qiya>s atau qiya>siyyah. Wazan-wazantersebuttidakbolehdibentukdari katakerjasembarangan, apabila belum pernah didengarkan sebelumnya. Namun sejatinya, kesemua wazantersebuttelahditentukanuntukverbatertentuyangmengandung maknajelasyangberadadalamkatakerjatersebut.Sebagaicontohkata Book Report of Ilm Musthalah| 31 ,segalasesuatuyangmemungkinkanuntukdapatdigunakan membukapinturumahdinamakandengan ,walaupunalattersebut belum jelas bentuknya. Book Report of Ilm Musthalah| 32 At-Tauli>d dan Al-Qiya>s Menurut Para Pembaharu (Muh}adis\i>n) (M. Choderin) Parapembaharubelummerasapuasdenganketentuanqiya>s(analogi) berdasarkanmasmu>(yangdidengar)darikontroversiorangArab,bahkan merekamelampuihalitusampaiperlunyauntukmembukapintuqiya>stentang masmu>setelahmasakontroversitersebut,danmerekajugameminta diterimanya sima> (pendengaran) dari orang-orang masa kini. Terkait dengan hal tersebut, di dalam kumpulan artikelnya Usta>z\ Ah}mad H}asan Az-Ziya>t disimpulkanmengenai pemikiran para pembaharu, yakni tidak diperlukanpredikattentangapayangdikatakandalampersoalan tersebutsetelah ditetapkanbahwabahasabelummencapaikesempurnaanpadamasa periwayatannya sebagaimana halnya kelengkapan agama dalam masa pewahyuan, dia juga mengajukan usulan atas kebenaran dari penciptaan kata bagi orang-orang masa kini, antara lain: 1.Mengungkapkanjenispenciptaankatabaruataskeduasisinyadengan berbagaimetodeyangjelas,yaitu:al-irtija>l(improvisasi),al-isytiqa>q (derivasi), at-taja>wwuz(kiasan). 2.Pembebasanmetodeqiya>sdalambahasafus}ha>agarmencakupsatuan bahasayangtelahdiqiyaskanolehorangArabdansatuanbahasayang belumdiqiyaskanolehorangArab,makadisesuaikannya qiya>sdengan sima>(hasilpendengaran)justrumembatalkanmaknasatuanbahasa tersebut. 3.Menghubungkanartipentingdengankatayangdiciptakanuntuk memunculkan kesamaan dengan kata-kata lama yang sudah ada. 4.Pembebasan sima> (hasil pendengaran) dari ikatan waktu dan tempat agar mencakupapayangdidengarkanhariinidariberbagaikelompok masyarakat pemakai bahasa. ParaakademisinyaMuhammadBahjahAl-As\ary>salingbertanyadengan nada pengingkaran: kerusakan apa yang terjadi jika ada keinginan meninggalkan isytiqa>qpadapengqiyasanperkataanorangArabdalamderivasitanpaada Book Report of Ilm Musthalah| 33 improvisasi,baikitubanyakmaupunsedikityangdisebutkan?,danmengapa sesuatu yang telah diqiyaskan sangat sedikit keanehan dan keumumannya?Adaseorangahlibahasa,Ah}madFa>risAsy-Syadiya>qberpendapat bahwaperihalpenulisanterbukadidepanahlitauli>d.Haltersebutdikarenakan orang Arab jika telah mengatakan demikian dan demikian, kita dibolehkan untuk berkatalebihbanyakdariapayangtelahmenyentuhkebutuhannya.Apakah seseorangmengira bahwa kata ( ) tidak semestinyadikembalikankepadalafalbahasaArab,karenakata-katatersebut tidak diketahui pada masa daulah Abasiyyah. Sebagian peneliti menjelaskan bahwa orang-orang terdahulu tidak bersandar hanyapadalandasanpemikirandariqiya>satassejumlahcontohitusendiri, bahkansebagianmerekaadayangmenentukanbahwahaltersebutbukan merupakansyaratdarihasilqiya>syangumum,bahkanmerekameminta konvensi untuk memanfaatkan Itibar (pertimbangan) sebagai hukum qiya>s salah satu bentuk dari tiga unsur berikut: 1.Pendapat-pendapatparaulama terdahuluyangberkaitandenganbentukini, namun tidak hanya bersandar pada berbagai pendapat itu sendiri. 2.Denganmengisiapayangdatangdarikamus-kamusyangberupacontoh-contohdaribentukiniagarsampaipadapenisbahanperedarannyadalam naskah-naskah Arab. 3.Kuantitasdarikecondonganparamutakalimdanpenulisuntukbentukini pada masa modern. BeberapaahlibahasakontemporersepertiAhmadAmi>n,Abdullah, Ala>yali>y, Z}a>hir Syuwayri>, Mus}t}ofa jawa>ddanlain-lainnya,mengulang pernyataanyang sama tersebut.Kitadapatmelihatdenganyakinbahwa para ahli bahasatersebuttelahbersepakatakanpentingnyaqiya>sdalambahasa. Pemindahanpadasesuatuyangbanyak()bukanlahmerupakan syaratdarisebuahmetodeqiya>s.Paraahlibahasapadaumumnya,baikahli bahasaterdahulumaupunkontemporersepakat,sepertiSyaikhMuhammadAl-H}adariH}usainyangtelahmenulissebuahbukutentangmetodeqiya>syang memilikiduamacam,yaituqiya>snahwudanqiyas>bahasa,belumsepenuhnya Book Report of Ilm Musthalah| 34 sepakatdengankeberadaanqiya>s,namunmerekasepakatuntukmenetapkan qaidah-qaidahyangsudahtetapdanmerekamembolehkanadanyaijtihaddalam bahasaselamasyarat-syaratnyaterpenuhi.Merekaparaahlibahasamengingkari sebuahpendapatyangmenyatakanbahwaijtihaddalamhalkebahasaantelah tertutup pintunya rapat-rapat. Ijtihad kebahasaan yang dilakukan oleh ahli bahasa kontemporer didasarkan pada kesepakatan konvensi Kairo denganmemulai ijtihad tersebutmelalui qiya>s bahasa.Denganadanyakeputusanyangpentingini,makakonvensiberusaha untuk menetapkan aturan penting dalam melakukan proses tauli>d bahasa sebagai berikut: 1.Adanya penerimaan baik bahasa tulismaupun prosesmendengarkan dari para ahli bahasa kontemporer, sebagaimana berikut: yMempelajarikata-katayangsulitpadalisanorang-orangpada umumnyalalumempelajarinyaagarmenjadilebihditerima,dan persamaandariorangArabterdahuluitusendiribelumdiketahui keakuratannya dalam pemakaiannya. yMajelismenerimakeabsahandaripendengaranyangbersumberdari para pendahulu dengan syarat: setiap kalimat dipelajari sesuai dengan batasannya sebelum dilakukan penetapannya. 2.Keputusannyaadalahuntukmenyempurnakanmaterikebahasaanyang dibutuhkandalamduniaperkamusandanyangsejenisnya.Begitupula denganmenetapkanqaidahyangterperinci.Telahdiketahuibahwa materi-materikebahasaanmemilikijumlahyangcukupbanyaknamun belumdisampaikan kepada khalayak kecuali hanya sebagian, seperti ism fa>il,ismmafu>l,shifahmusyabbahahataubentukverbanyadari sebagianmateritersebut.Keadaansebenarnyayangdimaksudadalah bahwaismfa>ildanismmafu>lterambildariverbanyasebagai muystaqnya. Memungkinkan bagi kita menyandarkan bentuk musytaq ini yangsebelumnyabelumpernahdidengarkanolehsebabitulahhal tersebutdiarahkanpadaqiya>s,yaitupadaleksikon-leksikonbahasa Arabyangberbentukfush}a(standar)tanpaadakeraguandidalamnya. Book Report of Ilm Musthalah| 35 Haliniditekankansekalilagidalam(h}asa>is):segalamacamsatuan kebahasaanbolehdiqiyaskan,meskipuntidakdimaksudkandalam pemakaian.Katakerjayangdiungkapkandenganmasdarnya,contoh sebagai berikut: y y Dalamkalimattersebuttidakdigunakanmasdar ,misalnya.Begitujuga pada kata) (untuk kata . Orang Arab tidak menggunakan bentuk verbanya namunmenggunakanbentukmasdarnyadalammengungkapkanmaksud kebahasaanyangdiinginkan.Merekaberkata: . SebagaimanayangdiceritakanolehabuZaid: .Merekatidak menggunakan kata . Kecuali jika telah ada ismmafu>lmaka fil merupakan hasil dari pengulangan. Kitaambillagicontohkata,Lisa>nul-Arabtelahmenyebutkanderivasi darikatatersebut,seperti: .Tidak disebutkandisanakata-kataberikut:.Kata-katatersebut terakhirinimerupakankata-katayangdisebutkandalamkamusAl-Mukhi>t, mereka termasuk mufradat rumor yang dapat disetujui. Maka apakah kita mengira mufroda>titusebagaibentukankata-katabaru(maulida>t)yangseharusnya dihindaridisebabkanbelumsampainyaperkataanorangArabkepadakita? Sebenarnyadiperbolehkannyaketetapanuntukkesempurnaanmaterikebahasaan yang memungkinkan penerimaan atas kesamaan kata yang kuno dengan kata yang dipindahkanorang-orangterdahulu.Dengandemikian,orangArabberbicara menurutkemampuanhajatnyadarilafadz-lafadztersebut,ataukemungkinan lafadz-lafadzyangdiucapkanbelumsampaikepadakitaataubelumdimilikinya berbagai konvensi. Perkataanitubagikitabahwaal-Qiyasmewajibkanmembukalebar-lebar dalamruanglingkupTauli>dlafadzdanMus}t}oloh}a>t(berbagaiistilah), indikasi hal itu antara lain: Book Report of Ilm Musthalah| 36 1.Sesungguhnyaal-Qiya>sjarangdipergunakanolehmadzhabKufah, sehinggamerekatidakmensyaratkanpenggunaanal-Qiya>ssecara berlebihan. 2.SebenarnyaorangArabterkadangmempergunakannyasedikitdan sebaliknyabelumbanyakmempergunakannya,yaknimereka mempergunakankata: daripada yaknisebagai satucontohyangdisampaikankanorangArab.Selanjutnyamerekajuga mempergunakankata bukankatameskipunapa yangyang disampaikan orang Arab lebihmendekati kemiripan pada dua contoh ini daripada yang yang disampaikan yang pertama. 3.Apabilaorangarabmenerimapenentanganpadaal-Qiya>sdisebabkan untukkeindahan,sepertipadasaat-saattertentuuntukkepentinganpuisi (syairArab),yaknimenjadimasalahkesempurnaan.Secaralebihteliti dengan penentangan yang lunak terhadap al-Qiya>s terkadang diperlukan untukkepentinganilmiahyangdiperkenalkanolehD.Hi>syamal-H}oya>t},yaitu:penentanganpadaal-Qiya>sataupadatingkatyang seragamataspenggunaannya,menjadikeabsahanuntukakurasiilmiah. Kemungkinandarijaminaninimelampuikonvensiyangdipergunakan sebagaimanabumiyangbanyakpohonmurbeiyanglengkapdengan mata air sebagai pengganti ( ) dari keterangannya (). 4.Sesunngguhnyatauli>dlafadzbelumdiperhatikanMandidin,golongan penyairberbakatkarenabelummengarahkanmerekauntukkepentingan puisisepertihalnyadiperbolehkannyaIbnuJinniydenganperkataannya: ketahuilahbahwaseorangpenyairbilaterpaksadiperbolehkanuntuk berbicaraapayangdisyaratkanal-Qiyaskarenasama>(pendengaran) belummencapainya.NamunsebenarnyaTauli>dalfadzmerupakan kiasan,danselainsama>keadaannyamenjadipersoalandayakreasi yangdijadikansebagaiperimbanganbagiparapembaharusehinggaada kemampuanmenyelasaikanyangberatbagisebagianorang-orang terdahulu,dandarisinimenciptakankata-katakiasanyangditerapkan Book Report of Ilm Musthalah| 37 selainsama>sepertikata(semerbak)dalamperkataanal-Mutanabbi>y : Apabila Ah}da>j berjalan diatas tanamannya Semerbakminyakkesturiparawanitacantikdantumbuh-tumbuhannya Dan kata Tafaran () dalam bait Abi>y Tamam : TelahkamusampaikandankematianMubdinmembebaskan pengampunannya Tafaran (telitilah) dalam segala perbuatannya menjelang kematianDisebabkanTafaranhasilderivasidariFiraunselainsama> (pendengaran). Sedangkan kata Aujaatha> () dalam bait Abi>y Nas}ar bin Naba>tih : Dia telah membuka pandangannya pada setiap kota Karena kerinduan sehingga tipu daya menyakitinya Al-H}afa>ji>yal-Balagi(466H)yangmenyalinbahwaal-Mutabi>yyang pertamamengucapkankata Tafa>wah(semerbak)dankeindahannya,bersamaan dengan kedua katanya Abi>y Tamam dan Ibnu Naba>tah Tabaran dan Aujaatha sertasetelahkeduanyatersebutadanyalafadz-lafadzumumyangbiasa dipergunakan;tidakadakesalahanpadakeduapaenyairtersebutkecualimereka berduamenciptakankata-katayangbelumdidengardariorang-orangArab meskipunmembutuhkankeduanyauntukberbicaradengankata-katamereka berdua, atau kemungkinan mereka (orang-orang Arab) berbicara dengan keduanya tetapi hal itu tidak sampai kepada kita. Book Report of Ilm Musthalah| 38 AT-TAULID WA AT-TASMIYAH (Luthfi Muhyiddin) Maksuddariat-taulid(pembentukankata)sejatinyaadalahat-tasmiyah (penamaan/pemberiannama)sebagaimanayangdimaksudkanAlibinIsa:at-tasmiyah adalahmengaitkannamadenganarti(makna) sesuaidengan awalannya (ibtida)ataupengkhususanarti(makna)dengansuatulafadzyangapabila disebutkan lafadz itu maka arti dari lafadz yang dimaksud akan dengan sendirinya terbersit didalam pikiran. Isimituterbagiduamacam,yaitu:IsmMahdu,ialahucapan(qaul)yang menunjukantandaisyarat;dan IsmSifah,ialahucapan(qaul)yangmenunjukan tandakegunaan/manfaat.Kemudianhalyangpentingdalamat-tasmiyah (pemberiannama)adalahal-asmaal-mahdhah(nominaasal/murni)karena nominaselainituakanterbangundarinominatersebut.At-tasmiyah (penamaan/pemberiannama)merupakankebutuhanmanusiayang terusmenerus. Sebagaimana yang dikatakan Al-Jahidz: sesungguhnya manusia akan memberikan nama pada sesuatu yang dibutuhkan penggunaannya/pemakaiannya. Parapendahulukitatelahbanyakmemberikannamauntukhal-halyang dibutuhkansesuaidenganlingkungannya,sehinggakitatidakakanmenemukan suatumaknapundarisesuatuyangdibutuhkanmerekakecualimerekatelah membentukuntukmaknatersebutsuatukatabenda(nomina).Sebagaicontoh, merekamemberikankatauntuksususebanyaktigapuluhkatayangdisesuaikan dengansifatsusuitu,jugarasanya,kadarkehangatannyasertawaktu penyajiannya.Makaapabilahalib()-airsusuperah-diperahnyaketikapagihari disebutdenganshabuh(),apabiladiperahsoreharimakadisebutdengan ghabuq().Apabilaberwarnakehitam-hitamanmakadisebut samallaj() sedangkan apabila tercampur air maka disebut madziq ( ) dan seterusnya.Penamaanataupemberiannamainibukanlahsesuatuyangtidakbermakna samasekalidanbukanpulaperbuatanparaahlibahasasebagaimanayang dibicarakan sebagian orang-orangmodern, tetapi penamaan atau pemberian nama Book Report of Ilm Musthalah| 39 inimerupakansebuahkeniscayaandankeharusanyangmerupakantabiatsebuah bahasadarisuatumasyarakatsesuaiwataknyademimemenuhikebutuhanhidup dilingkunganyangbersosial.Sedangkankitaorang-orangmodernbelum cukupuntukkitadenganhanyamengurangipenamaanterhadaphal-halyang menyentuh kebutuhan hidup kita, tetapi juga bahkanmenjauhi penamaan tersebut dan memandang hal itu sebagai sesuatu yang hina. Sebagianbesarparaahlilughahjamanduluberpendapatbahwapenamaan dalambahasaarabmerupakansebuahprosessebabakibatbukanpekerjaan serampanganatauasal-asalan.Sebagaimanadiceritakanolehas-suyutidalam bukunyaal-mazharungkapannyaabuabbasdariIbnAraby:kata-kataitu seluruhanyaberasaldarisuatusebab-akibat(ilal),bangsaarabmenjadikhusus (istimewa)disebabkankekhususandarinya.Darisebab-akibat()inikita mengetahui sesuatu dan darinya pula kita tidak mengetahui sesuatu.BerkataAbuBakar:IbnArabyberpendapatbahwakotaMakkahdisebut denganMakkahdisebabkanketertarikanmasyarakatterhadapkotaitu,kota BasrahdinamakandenganBasrahdisebabkanbatu-batuputihyanglunak, kemudiankotaKuffahdinamakanKuffahdisebabkanberkumpulnyaorang-orangkarena ucapan takawwafa ar-ramal , sedangkanmanusia (insan)disebut dengankatainsandisebabkanseringnyalupanisyandanbahimah(hewan ternak/kuda)disebutdemikiandisebabkankebisuannyadariakaldan pertimbangan (tidak memiliki akal pikiran).Tetapikitatidakbisamengaitkansemuapenamaansesuatudalam bahasa arabdengansebab-akibatnya,bisadikarenakansebabpenamaansuatuhalyang tidakkitaketahuiitudikarenakanjauhnyamasapenamaantersebutdenganmasa kita sekarang ataubisajuga adanya sebab-akibatsuatu penamaandarimasayang jauh sebelum kita dan sampai kepada kita tetapi kita tidak mampu memahami dan mengetahuinya,sebagaimanasebagiandaripenamaantersebutdilakukandengan spontanatauserampangandanterpisah-pisah,pura-puraberkemampuandalam mencarisebabdarisetiappenamaantanpaadanyagambaranpemahamanijaz yangmendalamterhadapsebagianlainnya.Dengankatalain,pemahamanyang Book Report of Ilm Musthalah| 40 terpisah-pisah dan serampangan terhadap bagian lainnya sedangkan mereka dalam situasi yang sulit. Book Report of Ilm Musthalah| 41 KAIDAH-KAIDAH TASMIYAH (DENOMINALISASI) (Hanif Fathoni) Kaidahatautataaturantasmiyah(denominalisasi)dalambahasaArab cukup banyak diantaranya adalah berikut ini: Pertama,tasmiyahbi-l-sifat,yaitumemberikannamaatauistilahpada suatubendapadabahasatargetdengansalahsatusifatdiantarasifat-sifatbenda tersebut yang paling dominan. Sebagaimana disebutkan dalam al-Khas}a>is} : AbuAliRahimahullahberkata(ketikaadayangbertanyatentangmendung):Ia mengatakanhabiyyun(yangmerangkak)sebagaimanapuladikatakanpadanya: saha>bun(yangmenyeret).Yangdimaksudkanpenyebutankata habiyyunadalahdari karenaberatawanmendungtersebutseakan-akankarenaberatnyaawanmendungitu berjalan terseret-seret atau berjalan merangkak. Dan dikatakan saha>bun karena awan itu bagai menyeret pakaianya ketika berjalan. Demikianpulapenamaangama>mpadaawamendungtersebutberkaitanerat dengan salah satu sifat yangdimiliki benda atau barang yang dinamakan. Contoh lainnya seperti penamaan busur panah dengan al-murannah (yang lentur) dari kata al-irna>n(lentur)yangmerupakansalahsatusifatbusurpanahtersebut, penamaanpedangdenganmiqs}al(alatpemotongyangtajam)apabilapedang tersebut sering digunakan untukmemotong. Contoh lainnya seperti yang terdapat padakamusLisa>nu-l-arabyaitualmustatimmu(yanginginkesempurnaan)digunakanuntukmengistilahkanorangyangmencari-carikainwooldanbulu-buludalammenyempurnakantenunanbajunyakarenakalaubukanwoolmaka tidak disebut mustatim.Sifat-sifatyangdigunakandalampenamaanistilah-istilahbendaini haruslah sifat yang paling dominan yang menandai eksistensi benda tersebut. Pada awalnyasifat-sifatinihanyalahpenanda(signifier)darisesuatuyangditandai (signified),tetapikarenaterlaluseringpenggunaaansifattersebutdalam menyebutkanbendayangmemilikisifatitudanmeniadakaneksistensibenda aslinyamakajadilahsifatitunamabagibendaaslitersebut.Sepertiyangtelah disebutkan sebelumnya,asalkaya gamamdisebut habiyyundarikata gama>mun habiyyun,asalkatasaifun(pedang)disebutmas\u>rdaripenyebutansaifun Book Report of Ilm Musthalah| 42 mas\>urun,begitupulaasalkatamustatimdaripenyebutanrajulmustatim. Dengan demikian seringnya penyebutan sifat dari benda yang disifatimenjadikan orangpahamdenganapayangdimaksudkan,sehinggapenamaandengan menyebukansifatdansifattersebutberubahmenjadinamabendayangdisifati merupakan kaedah yang paling sering digunakan.Kedua, tasmiyahbi-l-mas}dar ,yaitumemberikannamaatauistilahpada suatu hal denganmengambil mas}dar (nomina verba) dari istilah tersebut. Dalam penamaaniniterjadipergeserankategorikatayangsebelumnyaverbamenjadi nominaverbakarenaketiadaannamaistilahtersebut.Sebagaimanadikatakanal-Farabi: Prasangkaitubentuktunggalnyaprasangka-prasangka,danprasangkaituadalah mas}dar (nomina verba). al-Kanzuituadalahbentuktunggaldarial-kunu>z,alkanzujugaitupadadasarnya merupakan nomina verba dari kata tersebut. Padacontohlainjugadisebutkan: (Padabajunyaadalubang), kata kharqun pada kalimat tersebut adalah mas}dar (nomina verba). Dalam istilah istilah-istilahbahasaArabbanyakdisebutkanistilah-istilahbaruyangpada dasarnyaberasaldarimas}dar(nominaverba),seperti:/alz}aha>b (emas),/aliya>b),/althaya>ra>n/(pesawat),(radio), (kendaraan). Ketiga,tasmiyahbi-l-musya>bih,yaitupenamaandenganistilahatau namalainyangmemilikikemiripandenganbendatersebut.Sepertiyang disebutkanAbulQasimKhalafbinAbbasal-Zahrawiydalambukunyaal-tas}ri>ftentangnamaalat-alatuntukoperasimedisseperti/al-zaitu>nah/ karena kemiripannya dengan buah Zaitun, /alminsyariyah/ karena kemiripannya dengan gergaji, karena kemiripannya dengan bulan sabit, karena kemiripannya dengan paku. Keempat,tasmiyahbi-l-as}wa>t(penamaandengansuara),yaitu penamaan suatu benda dengan suara yang dimiliki benda tersebut. Diperkuat oleh Book Report of Ilm Musthalah| 43 pendapatIbnuJinnitentangrahasiakeunikanorangArab:Istilah-istilahyang digunakanolehorangArabcukupunikyaitumenamakansesuatudengan menggunakansuaranyaseperti(lalat)karenasuaranyasepertiitu, (bebek)karena juga suaranya, atau (gagak)karena suaranya sepertiitupula.danlainsebagainya.Semuahalyangdisebutkantadiadalah untukmenunjukkanbahwapenamaanbendadalambahasaArab,bisa diderivasikan dari suara benda tersebut.Kelima,tasmiyahbi-l-maja>z,yaitupenamaandenganmenggunakan peminjamanistilahataunamalainyangmemilikihubungankemiripan,sebab-akibat,maupunhubunganjuziyah(bagian)denganbendatersebutsecaramajaz. Sepertifisq(tidaksegar,rusak)untukmenyebutperbuatanmelanggardosa (berbuatmaksiat),karenaperbuatanitudianggaprusakdanmerusakakhlak manusia.Selainitual-istinba>thmemilikiaslimaknamengeluarkanairdengan caramenggalikedalaman,digunakanuntukistilahpengambilanhokumsyariat. Begitujugayangterdapatpadaistilah-istilahmodernseperialha>tif(yang memiliki asli makna memanggil dari kejauhan) digunakan untuk istilah telepon. Keenam, tasmiyah bi-l-nisbah ila asma>il ayan,yaitu penamaan dengan cara menghubungkan dengan istilah atau nama lain yang menonjol atau mencolok. Diantaranyaadalahpenamaanbeberapanama-namapenyakitseperti za>tuljanb (yangmemilikipanggul)untukpenyakitradangselaputdada, za>tulriah(yang memilikiparu-paru)digunakanuntukistilahpenyakitparu-paru,penggunaan namainidihubungkandengananggota-anggotatubuhyangterkenapenyaki. Sepertipenamaanistilahkahruba>(listrik)dihubungkandengantumbuhan kahruma>n. Ketujuh, tasmiyah bi-l-nisbah ila asma>il ala>m,yaitu penamaan suatu bendadengancaramenghubungkannyadengannamaalam(namadiri). Diantaranyaadalahdi>na>riy(sejenisminumsirup)yangdiambildarinama seorangdokteryangpertamakalimembuatdanmeracikminumantersebutyaitu IbnuDinar,begitujugahanafiyah(mazhabhanafiyah)yangdiambildarinama AbuHanifah.Carapenamaaninibanyakdigunakanbaikpadazamandahulu maupunpadazamansekarang,yaitupenamaanaliran-aliranpolitik,madzhab-Book Report of Ilm Musthalah| 44 madzhabhukumdanlainsebagainyayangdihubungkanataudiambildarinama penemunya. Kedelapan,tasmiyahbi-l-mana,yaitupenamaansuatuhaldengan menggunakanmaknayangdimilikihaltersebut.Sepertinyametodeinisangat banyakdigunakanbahkanhampir-hampirtidakdapatdihitungjumlahnya. Diantaranyaadalahpenamaanketinggiandengansumuwdarikata sama(tinggi langit), simak (tebal) dari samkun yang artinya ketinggian, kata jama>l dari jamal atau jami>l yang artinya lemak, khoil dari khuyala> . Dari semua itu jelas bahwa apayangdianggapbisaterasadenganinderaatauberwujudmateriillebih diutamakan dari hanya sekedar makna belaka.Denganmengetahuiasalmaknadarisuatukata,akanmemudahkan seorangpenuturuntukmemahamimaknadarisetiapkata,sehinggaakanjelas perbedaannyaapabilaterjadikesamaanbaikdarisinonim,homonym,maupun homofonnya. Inilah dasar yang digunakan Abul Hilal al-Askariy untuk menyusun bukunya Al-furu>q fi al-lugah. Book Report of Ilm Musthalah| 45 AL-ISYTIQAQ (Talqis Nurdianto) A.Definisi Al-Isytiqaq Al-Isytiqaqsecaraetimologidisebutkandalambanyakkamusarab1; JamharahkaryaIbnuDuraid,Al-ShihhahkaryaAl-Jauhari,Al-Maqayiskarya IbnuFaris,UsusAl-LughahkaryaAl-Zamakhsyari,LisanAl-ArabkaryaIbnu Mandzur, Qamus karya Fairuzabadi, Tajun karya Al-Zubaidi, Al-Mausuah karya Albustani,MujamkaryaAl-Ammili,dan MujamAl-WasithditerbitkanolehAl-majmaul Lughah Al-Arabiah. Secaraetimologi,IbnuDuraid(w.321H.)mendefinisikanAl-Isytiqaq berasal dari kata 2, sedangkan Al-jauhari (w. 393 H.) berasal dari kata yang berarti setengahnya. Ketika dikatakan Isytiqaqu al-harfi min al-harfi berarti mengambil darinya3, definisi ini juga sama dengan yang disampaikan oleh Ibnu Farisi (w. 395 H.). Al-Zamakhsyari (w. 528 H.) juga mengutip perkataan Al-Jauhari dan Ibnu Farisi4tanpamenyebutkankeduaulamaini,sedangkandalamkamus LisanAl-Arab, Ibn Mandzur (w. 711H.) melakukan hal yang sama seperti Al-Zamakhsyari. BerbedadenganAl-Fairuzabadi(w.817H.),akantetapiiamenggantikalimat " " digantidenganredaksi" "5.SedangkanAl-SayyidMurtadzaAl-Zabidi(w.1205H.)menggabungkaanduadefinisidiatas, antara definisi Ibnu Mandzur dan penulis Alubab dengan menggunakan kata dengan tidak keluar jauh dari definisi yang disampaikan para ulama sebelumnya.Al-Bustani(w.1930M.)tidakmemberikandefinisiyangjauhberbeda denganulamasebelumnya,sepertiAl-SyaikhAhmadbinRidhaAl-Amili(w. 1953M.)6.Definisi Al-IsytiqaqdalamkamusArabdiatasyangsampaisekarang terjaga dan terkodifikasikan oleh Majma Al-Lughah Al-Arabiah Al-Qahiry dalam 1 Diantara definisi isytiqaq secara etimologi adalah mengambil sesuatu dari sesuatu.2 2 / 1983 / / 15034 Lihat Kamus Maqayis Al-lughah hal. 334 5 Lihat Kamus Al-Muhid, , hal. 351. 6 Lihat Kamus Matan Al-Lughah, 3/351. Book Report of Ilm Musthalah| 46 kamus Al-Wasith7. Adanya persamaan persepsi dalam mendefinisikan Al-Isytiqaq ini adalah penjagaan arti Al-Isytiqaq. HamidShadiq8berpendapatadahubungankuatantaraisytiqaqdengan qiyas 9(analogi)bahasa.Jikaqiyassebagaiteoridalamperkembanganbahasa, maka isytiqaq sebagai praktek dalam taulid10 bahasa. B.Tema pembahasan, dasar, masalah, dalil dan tujuan Al-Isytiqaq. Sesuai dengan namanya, bahwa tema pembahasan Al-Isytiqaq adalah kata-kataArab11,denganmenjadikanqawaidal-hurufsebagaidasarpijakannyadan masalahyangdimaksudadalahqawaidyaangmengantarkankitapada pemahamanaslidantidaknya(faru)katatersebut.Pengetahuanterhadap ilmu makharijulhuruf(ilmuuntukmengetahuikeluarnyahuruf)menjadidalildengan tujuanmenjagakatatersebutdarikesalahandalampemakaiandantujuan penggunaannya dengan baik dan benar12. C.Pembagian Al-Isytiqaq. a. Menurut Ibnu Jinni (w. 392 H.)Seorang filosof Arab, Abu Al-Fath Utsman bin Jinni, membagi Al-isytiqaq adaduamacam.Yaitu(Al-AkbarAl-kabir)dan(Al-asgharAl-Shaghir). Dalampemaparankeduabagiandiatas,bagianyangkedualebihdominan pembahasannyadikalanganulamasebelumnya,karyabuku-bukumereka sampai padamasanya13.Sedangkanpembagianyangpertama(Al-AkbarAl-Kabir) 7 Kamus Al-Wasith, hal. 508. 8 Lihat dalam karyanya Al-Maajim wal Mushthalahat. Hal. 136. 9DalamAl-MujamAl-Wasit,Qiyasbahasaadalahmengembalikansesuatukepadayang serupadengannya. Menurut IbnuJinni, setiap kata yangdianalogikan terhadapperkataan orang arab maka termasuk perkataan orang Arab. 10Taulidsecaraetimologiadalahhalyangbarudarisetiapsesuatu,secaraterminologi adalahsetiapkataArabyangmengalamiperubahandalampengunaannyasetelahtahun200H dalam masyarakat perkotaan atau 350 H di masyarakat perkampungan. 11 Disebut juga ilmu yang mempelajari bentuk dasar kata. 12 Al-Qinuwwuji, ,Al-ilmu Al-khifaq, hal. 67-68 13 Kamus Al-Khashaish vol. 3, hal. 134. Book Report of Ilm Musthalah| 47 adalah pembahasan pokok dari Al-isytiqaq, karena bentu ini tidak banyak dibahas para ulama sebelumnya. Al-isytiqaqal-Akbaradalahderivasikatadenganmengambilaslidasar satukataArabyangberbentuk tsulatsi sehinggadarikata itukeluarenambentuk lainnya dengan satu makna. Semisal kata) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( begitu juga dengan kata) ( ) ( ) ( ) ( ) (14. BeberapaulamayangterpengaruhdenganpembagianAl-isytiqaqIbnu Jinni di antaranya, Al-Fakhru Al-Razi (w. 606 H.)15, Abu Hayyan Al-Andalusi (w. 745H.)16,Al-TajAl-Subki(w.771H.)17,Al-JalalAl-Suyuti(w.911H.)18,dan Syaekh Husain Wali Al-Azhari19. Sedangkan Al-Suyuti (w. 911 H.) mengutip dari Abu Hayyan Al-Andalusi, bahwa pembagian Al-isytiqaq dalam bentuk Al-Akbar belum pernah dibahas oleh ulamanahwukecualiAbuAl-FatahIbnuJinniini.Akantetapisecaratidak langsung,KhalilbinAhmad(w.175H.)sudahpernahmenyinggungnya,begitu juga dengan ulam lainnya, semisal Ibnu Duraid (w. 321 H.), Abu Ali Al-Farisi (w. 377H.).yaitubahwamaknaumumkatatersebuttetapadaseiringdengan perubahannya.Hasilperubahankataitu terkadangdipakaisebagiandansebagian lainnya ditinggalkan, dengan mengesampingkan bentuk aslinya20.Dariulamadiatas,secarajelas,tidakmemberikannamasepertiyang disampaikan Ibnu Jinni. Sedangkan Ibnu Jinni adalahorang pertama kali, dengan jelas, menyebut pembagian Al-Isytiqaq ini dengan Al-Isytiqaq Al-Akbar21. b. Menurut Ahli Bahasa Kontemporer. 14 Ibid. vol.2 hal. 134-135. 15 Al-Qannuji, Al-Ilmu Al-khifaq, hal. 70-72 16 Lihat kitab Al-Muzhir 17 Kitab Hamu AL-Hawami, vol. 3, hal. 408. 18 Ibid.19KitabSabilal-IsytiqaqbainaAL-SimawaAl-Qiyas,MajalahAl-MajmauAl-Qahiry, vol.2, bulan Shafar 1354 H/ Mei 1935, hal 200-201. 20 Taufq Syahin, Ushul AL-Lughah Baina Al-tsunaiyah wa Al-Tsulatsiyah, hal. 27. Menurut Dr.Hijazi,perubahankatadisiniakanmemberikanmanfaatbanyakseiringdenganpembolak-balikan suara (At-Taqlibat Ash-Shautiyah) dan sebagian kata tersebut kemungkinan tidak dipakai lantaran tidak memiliki arti. Lihat buku Dr. Hijazi, Madkhal ila ilmi Al -Lughati, hal. 55. 21 Kitab Al-Khashaish, vol.2, hal. 133. Book Report of Ilm Musthalah| 48 PembagianAl-IsytiqaqmenurutIbnuJinnimempengaruhipendappat ulama setelahnya. Oleh karena itu, sebagian ulama, secara garis besar, sependapat denganpendapatIbnuJinnidalammembagiAl-Isytiqaqmenjadiduamacam, yaituAshghardanAkbar.DiantaramerekaadalahAl-FakhruAl-Razi,Al-Jalal Al-Suyuti, SyaikhHusainWali. Sebagianmerekamerubahpenamaannyadengan menambahmacam-macamlaindariAl-Isytiqaq,baikdenganmenambahsatu macam atau lebih banyak.Berikut ini adalah tabel penjelasannya :NoUlamaJumlahBentukDefinisi 1 Al-Qannauji dariAl-Sayyid Al-SyarifAli bin Muhammad Al-Jurjani(w. 816 H.) 3 macam 1.Ashghar 2.Shaghir 3.Akbar Ashgharadalahkatayang sesuai dengan huruf aslinya tanpaadatambahanhuruf yangmemisahkansatu huruf asli dengan lainnya.Shaghiradalahkesesuaian 3jenishuruftanpaharus berurutan.Seperti . Akbaradalahkatayang memilikikesesuaiansebagianhurufaslinyadari sisijenisdantempat keluarnya.Seperti. Ataukesesuaiandarisisi jenisnyaatautempat keluarnyasaja,dengan syaratketigahurufnya tidakbolehserasisecara kkeseluruhan.Halini untukmembedakannya denganduabentuk Book Report of Ilm Musthalah| 49 sebelumnya. Al-AshgharadalahAl-Shaghir,harustertibatau berurutanhurufnya.Al-ShaghiradalahAl-Kabir, tidakberurutanhurufnya, danketiga Al-Akbar adalah Al-Kabirtidakadanya kesesuaian. SedangkanmaksudAl-IsytiqaqdisiniadalahAl-Ashghar22. 2 Nadzir Makbati 3macam dan2 tambahan baru. 1.Ashghar 2.Shaghir 3.Akbar4.Al-Isytiqaq Al-Kubbar 5.Al-Isytiqaq Al-Murakkab Bentuk al-Isytiqaqpertama dankedua,iasepakat dengandefinisidariIbnu Jinni,sedangkanyangia maksuddenganal-Isytiqaq al-AkbaradalahIbdal Lughawi. Al-IsytiqaqAl-KubbaradalahAn-Naht, sedangkanAl-IsytiqaqAl-Murakkabadalahisytiqaq sebuahkatayangsudah Isytiqaq,ataual-isytiqaq yangkeduadarikatayang musytaq. Sepertikata darikata,kata 1 22 Al-Qannuji, Al-Ilmu Al-khifaq, hal. 79-80 Book Report of Ilm Musthalah| 50 darikata ,dankata berasaldarikata 23. 3 Abdullahh Amin24 4 macam 1.Shaghir 2.Kabir 3.Kubar 4.Kubbar Yangdimaksudisytiqaq Shaghiradalahisytiqaq Sharfi,isytiqaqKabir adalahal-Ibdal,isytiqaq Akbaradalahtaqlib,dan isytiqaq Kubbar adalah An-Naht. 4 SyaikhAl-Mathii25 3 macam 1.Shaghir 2.Kabir 3.Akbar Shaghiradalahisytiqaq. Al-Kabirseperti . Akbarseperti . 5Dr. Turzi4 macam 1.Shaghir 2.Kabir 3.Akbar 4.Kubar Padadasarnya,pembagian initidakberbedajauh denganpendapatAbdullah Amin. 6 Dr.SubhiAl-Shalih 4 macam 1.Al-Ashghar 2.Al-Kabir 3.Al-Akbar 4.Al-Naht26 Pembagianinijugasama denganpendapatAbdullah Amin, dan Turzi. 7Al-Alusi3 macam 1.Ashghar 2.Shaghir Ashgharlebih memperhatikanurutan 23DiantaraulamayangsesuaidenganpendapatiniadalahMuhammadAl-Mubarak dalambukunyaFiqhuAl-Lughah,hal125126.bahwapembagianAL-Musytaqqatadadua macam, dan keduanya ini tidak diketahui oleh para ulama terdahulu. 24LihatbukunyaAl-Isytiqaq.BerbedadenganpendapatAliAbdulWahidWafi,dalam bukunya FiqihLughah,iamembagiIsytiqaqmenjadi3macam;Am,Kabirdan Akbar.Dimaksud dengan isytiqaq am adalah isytiqaq Sharfi, kabir adalah Al-Taqlib, dan Akbar adalah Al-Ibdal. 25 Lihat bukunya Durus Al-tashrif. 26 Dirasat fi Fiqh Al-Lughah, hal. 188 Book Report of Ilm Musthalah| 51 3.Akbarhurufnya,shaghirjuga disebutkabirtidak memperhatikanurutan hurufseperti ,dan Akbartidakperlu berurutanhurufnya,tetapi hurufkeluaardarisati tempat (makhraj) c.Menurut Dr. Abdul Maqsud MuhammadAbdul Maqsud Setelahmemahamidefinisidanperbedaanulamadalammembagial-Isytiqaq,makapenulismemberikanusulanbarudarimacam-macamal-Isytiqaq sepertidiatas.Penulismembagi al-Isytiqaqmenjadiduamacam. Al-IsytiqaqAl-Sharfi dan Al-Isytiqaq Al-Lughawi.c.1. Al-Isytiqaq Al-Sharfi27 Sebagian ulama menyebut al-isytiqaq dengan nama Al-Isytiqaq Al-Ashgar, sedangakanulamalainnyamenamaidenganAl-IsytiqaqAl-Shaghir,danAl-Isytiqaq saja. AdapunDr. Wafimenamainyadengan Al-Isytiqaq Al-Am28, begitu juga dengan Dr. Anis29 dan banyak ulama setelahnya mengikuti pendapatmereka berdua. Al-isytiqaqAl-SharfimenurutDr.Anisadalahperubahankatakebentuk laindenganmenjagakeutuhanhurufdalampembentukankatabarudengan memperhatikanurutanhurufdengan tidakmendahului satu samalainnya. Seperti al-isytiqaq fiil dengan jenis-jenisnya, isim fail, isim maful, sifat al-musyabahah, 27MansourSulaimanal-Ghannam,dalambukunyaAl-faiqfial-nahwiwaal-sharfi membagiisytiqaq3macam;shaghir,kabirdanakbar.Sedangkanisytiqaqshaghirterbagi menjadi 3 macam, sharfi, nahwi dan lughawi.Al-faiq fi al-nahwi wa al-sharfi, Mansour Sulaiman, 2004, al-Azhar press, hal. 245. 28 Fiqhu Al-Lughah, hal. 178. 29 Asrau Al-Lughah, hal. 63. Book Report of Ilm Musthalah| 52 isim tafdhil,shighahmubalaghah,afalal-taajjub, isim zaman,dan isim makan, serta isim alat. c.2. Al-isytiqaq Al-Lughawi. AdalahbagianAl-Isytiqaqyanglebihdekatdikenalolehahlinahwu dengannamaal-qalbual-lughawiataual-ibdalal-lughawi.Contohibdalal-lughawi bisa disebabkan karena perkembangan suara (shauti), kata dan ,dan, dan.Ataukarenaduahurufmemilikitempatkeluaryang berdekatan atau satu tempat, seperti dan , dan , dan . Atau adanyakesesuaianpadasifathurufterebut,sepertikata dengan, dengan , dengan ,dengan30. Menurut penulis buku, bahwa rahasia dibalik penamaan yang pertama, Al-IsytiqaAl-Sharfi,karenadirasalebihakrabdenganparaahlimorfologiArab ketika disebut namanya. Berbeda dengan yang kedua. d. Menurut Mamduh Dalambukunyayangberjudulilmulmushthalahwatharaiquwadlil mushthalahatfilarabiyah,Mamduhmenukilpendapatduaahlibahasa kontemporer,AbdullahAmindanIbnuSiraj.Iamengatakanbahwatidakada pertentanganantaraduapendapatyangberbedazamantersebut.Akantetapi, definisi isytiqaq yang dikemukakan oleh Amin31, lebih luas cakupannya, termasuk didalamnyajenisNaht.HaliniberbedadenganpendapatIbnuSirajtentang isytiqaq dalam bukunya Risalatul Isytiqaq32.Dalam pandangan Mamduh, bahwa tidak semua kata arab adalahmusytaq darilainnya,jugatidaksemuanyamerupakanbentukasliyangtidakterpengaruh 30 Dr. Wafi, Fiqhu Al-Lughah, hal. 184-185. 31 Dalam bukunya yang berjudul al-isytiqaq, Amin mengatakan, bahwa isytiqaq adalah : . 32Yaitumengambilkatadarikatalaindenganadanyakesesuaianartidanmateridasar dengan memperhatikan bentuk susunan huruf dan harakatnya, bentuk kata kedua menjadi dasar artikatadasarnya.Sepertikata darikata .Dalamkitabnya,RisalatulIsytiqaq,ia mengatakanbahwabukuinisebagaipenjelasdiantaraperdebatanparaahlibahasa.Diantara merekaberselisihbahwatidakadaisytiqaqdalambahasaarab,sebagiankataadalahmusytaq darilainnyadantidakpadasebagianlainnyadansetiapkatayangsepadanmakasalahsatunya adalah musytaq dari lainnya. Book Report of Ilm Musthalah| 53 oleh isytiqaq. Akan tetapi, sebagian kata arab itu musytaqdan yang lainnya tidak musytaq.Halinididasaridengandalilbahwabahasamelewatiduafasedalam perkembangannya.Fasepertamaadalahfasedimanaparapemilikbahasa menggunakanbahasaapaadanya(irtijal).Fasekedua,adalahfase taulidatau pemekaransertapenambahanbahasa.Padafasekeduaini,banyakahlibahasa meyakini sebagai fase perkembangan bahasa.Paraahlibahasakontemporerberpendapatbahwabentukisytiqaqdalam bahasaarabada4macam(Shaghir,Kabir,Akbar,danKubbar),adayang berpendapat3macam(Shaghir,Kabir,danAkbar),perbedaanpembagiandan penamaanisytiqaqinitidakmenggambarkandefinisidandalilyangdimaksud, sehingga para ahli berbeda pendapat. Dalampembagiandanmendefinisikanmacam-macamisytiqaqini, mamduhmenjelaskanempatmacamisytiqaq,menurutnya,pembagianinilebih mengakomoddir dari bentuk dan macam-macam pembagian isytiqaq dari para ahli bahasa sebelumnya. Yaitu isytiqaq sharfi, isytiqaq taqlibi, isytiqaq ibdali, isytiqaq nahti dan Isytiqaq Ilhaqi.d.1 Isytiqaq Sharfi Dalamistilahahliklasik,isytiqaqsharfidikenaldenganal-isytiqaqal-shaghir yaitu perubahan kata dari lainnya, merubah bentuk pola (shighah) dengan adanyakeserupaandalamartiantarakeduanya,kesesuaianpartikel(huruf)asli dalamurutannya.Sepertidanseterusnya.Isytiqaqini adalahsalahsatusaranadalampengembanganbahasa,terutamadalambidang ilmiah.Halinidikarenakancarapembentukanmemakaiisytiqaqlebihmudah. Beberapaahlibahasamelakukanpenelitian,bahwasatukatakerjaArabyang dikenakanisytiqaqdapatberubahdalam20bentukdenganpenambahanhurufdi dalamnya. Bahkann satu kata verbal triliteral (fiil tsulatsi) dapat berubah menjadi 400 kata dengan arti dan pola yang saling berbeda dengan lainnya. Dengancaraini,tidakmenutupkemungkinan,isytiqaqjugaterjadipada kataasingbukanarab.Yaitudengansistematikasebagaiberikut.Kataasing mengalamitarib(arabisasi)kemudiandiderivasidalamposisiikatatersebut bagiandarikataarabyangsudahdirabkan.Sepertikata semulabukankata Book Report of Ilm Musthalah| 54 arab, mengalami isytiqaq setelah diarabisasi dan diderivasi sehingga menjadi .Dalamdiskursuskontemporer,jumlahkatadasardalambahasaarabjika diperlakukansepertiini,menurutKhalilmencapai 12.305.412(duabelasjuta tigaratuslimaribuempatratusduabelas)katadasar.Denganrincian 756kata terbentuk dari tsunai biliteral), 19.656 kata dari tsulatsi, 491.400 kata dari rubai, dan 11.793.600kata dari khumasi. Dari sekian banyak kata, yang dipakai sekitar 1%, terlebih dari rubai dan khumasi. d.2Isytiqaq Taqlibi Sebagian ahlimenyebutnya dengan alqalbu al-lughawi atau al-isytiqaq al-kabir,yaitumenjadikansatukatatsulatsisebagaidasarkata,kemudianmerubah posisiketigahurufdalamkatatersebutsehinggamembentuk6katadengansatu arti. Khalil dalam kitab Ain menyebutnya dengan nama Taqlibat Shautiyah. Seperti kata dasar dapat berubah menjadi dariperubahankataini,apapunbentukkatanya,artinyatetapsatuyaitu menunjukkan sesuatu yang cepat dan ringan. artinya ucapan yang ringan untuk diucapkan,adalahkeledaiyangkencanglarinya,adalahkambinghutan yangkencanglarinya.disebutdemikianjikalarinyakencang,adalah pekerjaan tangan yang membutuhkan gerakan. d.3 Isytiqaq Ibdali Aminmengatakan bahwa Ibdal adalahmenjadikan huruf sebagai penggati huruflaindalamkatatersebut.OlehsebabituIzzuddinmembagiIbdalmenjadi dua macam; Ibdal Sharfi dan ibdal Lughawi. Ibnu Faris juga menyebutkan bahwa orangarabsukamenggantihurufdalamsatukatadenganhuruflainnya.Hal senada juga disampaikan oleh Ibnu Sikkit dan Abu Thaib.Sedangkanhurufyangbisamenggantikanhuruflainnyaberjumlah12 huruf,inipendapatAbuQali.SedangkanAbuSidahberpendapatada13huruf, dan ahli lainnya menambahkan menjadi 14 huruf. Yaitu selain 7 huruf; - - . Book Report of Ilm Musthalah| 55 Ibdal Sharfi adalahmengganti huruf dalam kata denganhuruf lain dengan tujuan lebih ringan dan mudah dalam mengucapkan. Seperti kata dengan pola sehinggahurufdaldigantidenganhurufta`,sehinggamenjadi ,lebih ringan diucapkan. Cara ini tidak begitu beerpengaruh dalam taulid bahasa arab. IbdalLughawiadalahmenggantihurufdalamkatadenganhuruflain tanppa ada maksud morfologis. Seperti huruf nun diganti dengan huruf lam dalam kata menjadi yang berarti hujan.IsytiqaqIbdaliini,menurutahlibahasamenjadisaranadalam pengembangan bahasa Arab atau taulid. Karena terjadi perubahan kata. d.4 Isytiqaq Nahti MaksuddariNaht adalah penggabunganduakata menjadi satukata. Naht bermulaketikaKhalilmengatakatanbahwakata berasaldarikata. PerkataanKhalilinidijadikandasarolehIbnuFarisdalammendefinisikanNaht. Sebagaimana Shuyuti juga berpendapat bahwa naht terjadi dari penggabungan dua kataberbedamenjadisatukatasebagaibentukdarimeringkas.Sepertikata .Iamenambahkanbahwaadaindikasidarisetiapkatayanagtersusun lebih dari 3 huruf adalah hasil dari naht. Menurut ahlibahasakontemporer, sepertiAbdullahAmin,Naht termasuh dalam jenis Isytiqaq Al-Kubbar. Sehingga arti Naht yang diberikan lebih luas dari pendapatahlisebelumnya.Yaitupenggabunganduakataataulebihyang mempunyai kesamaan katadan arti baik dari kata pertama dan berikutnya. Hal ini memberikaninspirasipadaahlisetelahnyauntukmembagiNahtmenjadi5 macam. d.4.1 Naht Fiil dari dua isim Adalahhasilnahtyangberpolafiilmerupakanhasildaripenggabungan duakatanominal.Sepertikata yangberpolafiilrubaIadalahhasildari Naht . d.4.2 Naht Fiil dari Jumlah Adalahhasilnahtyangberpolafiilmerupakanhasildaripenggabungan kalimat.SepertikatayangberpolafiilrubaIadalahhasildarinaht Book Report of Ilm Musthalah| 56 kalimat,begitujugadenganadalahhasilnahtdarikalimat . d.4.3 Naht Isim dari dua isim Adalahpenggabunganduakatanominalmenjadisatukatanominal. Seperti kata adalah hasil dari naht kata . d.4.4Naht Nisbi dari kata nama murakkab idlofi adalahpenggabungankatadarinamayang tersusundariduakata. Seperti kata adalahbentukanNahtdarinamayang tersusundariduakatayaitu. Begitu juga dengan adalah penggabungan dari . d.4.5Naht Washfi ahlilainmenamainyaNahtharfiyaitupenggabungandariduakatasifat menjadisatukata.Sepertikata .MenurutRamsiskatainiadalahbentukan naht dari kata . d.5 Isytiqaq Ilhaqi Disebutilhaqketikakatatersebutditambahbeberapahurufuntuk menyerupaibentuklain.Jumlahhurufyangditambahkansesuaidengan kebutuhannya.Katayang terbentukdari3buahpartikelbisamenjadi4sampai5 hurufpembentukankatatersebutsesuaidengankebutuhan.Katadengan tambahan huruf wawu berasala dari kata .Sedangkanilhaqpadaisimdanfiil,menurutRodliIstrabadzi,yaitu menambahkansatuatauduahurufpadakatayangdimaksuduntukmendapatkan arti yang berbeda dari bentuk kata sebelumnya. DapatpembagianIlhaq,Mamduhmengikutipendapatparaahliklasik, yang membagi ilhaq menjadi 2 macam. Ilhaq muthorid (beraturan) dan ilhaq ghair muthorid (tidak beraturan). d.5.1 Ilhaq Muthtorid Adalahpengulanganhurufpadalamfiilnya.Halinisesuaidengan pendapatMazini.Sepertikataberartibanyakabubakar,kata berarti adanyakedekatanketurunandengankakek.Sedangkanpengulanganhurufselain pada lam fiil dinilai syadz (cacat).Book Report of Ilm Musthalah| 57 TetapiAl-Farisimenambahkanhurufnunpadatengahkata sehingga menjadi , pendapat ini didukung oleh Al-Farabi yang beralasan, ilhaq terjadi pada huruf ketiga dari rubaI, dengan memberikan tasydid pada huruf tersebut. d.5.2 Ilhaq Ghair Muthtorid yaitu dengan menambahkan salah satu huruf) ( atau lebih pada kata yangdiinginkan.Sepertikatayangditambahdenganhurufwawu, disandingkan dengan kata yang berpola . D. Al-Isytiqaq Al-Sharfi ; Menurut ulama Nahwu dan Ulama UshulD.1. Al-Isytiqaq Al-Sharfi menurut ulama Nahwu PadasejarahawalmunculnyaAl-Isytiqaqparaulamaberselisihantara menerimaAl-Isytiqaqiniatautidaknya.Sebagianmerekaadayangmenolak denganalasanbahwasemuakataadalahaslitidakmusytaqdarilainnya. Sebaliknya, sebagian lainnya berargument bahwa semua kata adalah musytaq dari lainnya,sepertipendapatAbuIshaqAl-Zujaj(w.311H.)danSibawaih(w.1180 H.). ParaahlisintaksisArabyangberpendapatbahwasebagiankataArabada yang musytaq dan sebagian lainnya tidak33, seperti : 1.Isa bin Umar (w. 149 H.) 2.Abu Amru bin Ala` (w. 154 H.) 3.Al-Khalil bin Ahmad (w. 175 H.) 4.Muhammad bin Al-Mustanir, dikenal dengan Al-Qutrub (w. 206 H.) 5.Abu Ubaidah (w. 209 H.) 6.Abu Zaid Al-Anshori (w. 215 H) 7.Abdu al-Malik bin Qarib Al-AshmaI (w. 216 H.) 8.Abu Umar Al-Jarmi (w. 255 H.) 9.Abu Utsman Al-Mazini (w.. 249H.) 10. Abu Al-Abbas Al-Muabrrid (w. 286 H) 33Al-Muzhir,vol.1,hal348.Al-HumadikatakanbahwaAhliLughahbersepakatbahwa bahasaArabadalahqiyas.KarenaorangArabmengqiyaskansatukatadenganlainnya.urutan ulamadiatassesuaidengantahunwafatnya,dimulaidenganulamaBashrahkemudianulama Kufah. Book Report of Ilm Musthalah| 58 11. Abu Ishaq Al-Zujaj (w. 311 H.) 12. Ali bin hamzah Al-Kisai (w. 189 H.) 13. Yahya bn Ziad Al-Farra` (w. 206 H.) 14. Abu Amru Ishaq bib Marar Al-Syaibani (w. 206 H.) 15. Ibnu Al-Arabi (w. 231 H.) 16. Ahmad yahya bin Tsalab (w. 291 H.) D.1.1. Al-Isytiqaq Al-Sharfi menurut penulis buku Al-Isytiqaq Di antaraparaulamayangmemilikikaryadalampembahasan Al-Isytiqaq dalam buku mereka adalah34 : 1.Abu Al-Abbas Al-Mufadlol Al-Dhibbi (w. Sekitar 168 H.) 2.Al-Quthrub (w. 206 H.) 3.Abu Al-Hasan Al-Akhfasy (w.215 H.) 4.Al-AshmaI (w. 216 H.) 5.Abu Nasr Al-Bahili (w. 231 H.) 6.Al-Mufadhal Al salamah (w. setelah 250 H.) 7.Abu Al-Walid Abdu Al-Malik Al-Qirwani (w. 256 H.) 8.Abu Al-FadhlAhmad bin Thahir Thaifur (w. 280 H.) 9.Al-Mubarrid (w. 286H.) 10. Abu Ishaq Al-Zajjaj (w. 311 H.) 11. Abu Bakar Muhammad bin Al-Siiry Al-Sarraj (w. 316 H.) 12. Abu Muhammad bin Al-Hasan bin Duraid (w. 321 H.) 13. Abu Muhammad Abdullah bin Durustuwaih (w. Setelah 330 H.) 14. Abu Jakfar Al-Nahhas (w. 338 H.) 15. Abu Al-Qasim Al-Zajazi (w. 340 H.) 16. Abu Abdullah Al-Husaini bin Al-Khuluwaih (w. 370 H.) 17. Abu Al-hasan Ali bin isa Al-Rummani (w. 384 H.) 18. Al-Khawarizimu (w. 560 H.) jamaluddin Al-Syarisyiu (w.685 H.) 34TujuandaripenyertaankaryaulamaterdahuludalampembahasanAl-Isytiqaqini adalahuntukmelengkapidanmenyempurkanpembahasan Al-Isytiqaq.Jugauntukmengetahui sikapparaulamaterdahuludalammenyikapinya,apakhmerekaterpengaruhdan mempengaruhui yang lainnya. Book Report of Ilm Musthalah| 59 Dari18ulamayangmenulisdanmengkajidengandalampada pembahasanAl-Isytiqaqsemuanyasudahhilangdantidakdiketahuidimana keberadaanbuku-bukunomumentalitu,kecualibeberapabukuyangmasihdapat kitabacasekarangini.DiantarakaryatersebutadalahkitabIsytiqaqAl-Asma` karyaAl-Asmai,IsytiqaqIbnDuraid,IsytiqaqkaryaAbuBakarbinSiraj, Isytiqaq Asmawa Sifat Allahu Taala karya Abu Al-Qasim Al-Zajaji35. Setelahmenelaahkarya-karyaulamatentangAl-Isytiqaq,penulis berkesimpulan, sebagai berikut : 1.Al-AshmaidanIbnuDuraidmembatasipembahasanAl-Isytiqaqpada karyamerekayangterbataspadaisimsaja,bukanpadafiil.Sehingga penulisberkesimpulanbahwapembahasanmerekaberduatidaklah sempurna. 2.Al-isytiqaqmenurutAl-Asmai adalahhubunganatauikatankata tersebut dengan kata yang dimaksud. Seperti kata (keras) adalah musytaq dari kata yang berarti suara yang keras dan kencang36. 3.Penulisberpandanganbahwamaksuddantujuan al-isytiqaqmenurutAl-AsmaI dan Ibnu Duraid adalah mengembalikan kata ke bentuk aslinya37. 4.Al-AshmaIdanIbnuDuraidtidakmemakaimetodebakudalam pengambilan asli kata. Terkadang mereka mengambil asal kata dari bentuk mashdarkat,terkdangdarifiil,danterkadangdariisimsifat.Seperti katadiambildarikatabentukmashdar-nya38.Kata diambil dari kata bentuk sifatnya39. Dan kata diambil dari kata bentuk fiilnya40. 35 Juga ada karya ulama Taqiu Al-Din Al-Subki ( w. 756 H.). dan buku karya Ulama Taj Al -Subki, vol. 10 hal,, 186 dan setelahnya, dalam 90bait penulis menguraikan bentuk isytiqaq; isim fail,isimmaful, isimtafdhil,Al -sifatAl-Musyabahah,isimmarrah,isimhaiah, isimzaman,isim makan, isim masdar, dan isim alat. Penulis mengikutipendapatulama Bashrah yang menjadikan Isim Mashdar sebagai asal kata.. 36 Isytiqaq Al-Asma,