ibnu hajar fathul bari 3 tentang sholat

479
8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat http://slidepdf.com/reader/full/ibnu-hajar-fathul-bari-3-tentang-sholat 1/479 . '. ': Penjelasan. , . Kitab Shah' ,AI Bukhari '" _ R . I .... ~

Upload: muhammad-fatoni

Post on 08-Apr-2018

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    1/479

    . ' . ' : P e n j e l a s a n .,. K i t a b S h a h ' ,A I B u k h a r i'"_ R . I ....~

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    2/479

    Perpustakaan 0:asional Rl: Data Katalog Terbitan (KDT)Ibnu Hajar AI Asqalani, AI Imam AI Hafizh

    Fathul Baari syarah : Shahih Bukhari / Al Imam Al Hafidz Ibnu HajarAI Asqalani; penerjemah, Amiruddin, Le. -- Jakarta: Pustaka Azzam, 2003.

    492 him. : 23.5 emJudul asli : Fathul Baari syarah Shahih Al Bukhari.ISBN 979-3002-03-4ISBN 979-3002-05-0ISBN 979-3002-06-91. Hadis

    Judul AsliPengarangPenerbitTahun Terbit

    PenerjemahEditor

    Desain CoverCetakanPenerbitAlamatTelpFax

    I. Judul II. Amiruddin297.132

    Fathul Baari Syarah Shahih Al BukhariAl Imam Al tlafizh Ibnu tlajar AI AsqalaniMaktabah Darussalam, RiyadhCetakan I, tahun 1418 H.l1997M

    Edisi Indonesia:FATHUL SAARISyarah Shahih AIBukhari

    Buku3Amiruddin, Lc.Team Azzam.Abu Rania, Lc.Titi Tartilah, S. AgDEA GrafisPertarna, Februari 2003 MPUSTAKA AZZAMAnggota lKAPI DKIJI. Kampung Melayu Kecil IIIIl5 lak-Se112840(0 2 1) 8 3 09105 /8 3 11510(021) 8309105E-Mail:[email protected]

    VI - FATHUL BAARI

    mailto:E-Mail:[email protected]:E-Mail:[email protected]
  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    3/479

    DAFTAR lSI

    DAFTAR lSI VII

    r KIT AB ASH-SHALATKITAB SHALAT 21. Bagaimana Shalat Difardhnkan Pad a Saat Isra"? 42. Kewajiban Shalat dengan Berpakaian 223. Mengikat Sarung Ke Tengkuk Waktu Shalat 264. Shalat dengan Menggunakan Sehelai Pakaian dan

    Menyelimutkannya 295. Apabila Shalat dengan Mengenakan Sehelai Pakaian, maka

    Hendaknya Mengikatkan ke Pundaknya 346. Apabila Pakaiannya Sempit 377. Shalat dengan Memakai Jubah Buatan Syam 408. Tidak Disenangi Shalat dan Lainnya dalam Keadaan Terbuka 429. Shalat dengan Mengenakan Gamis, Celana Panjang, Celana

    pendek dan Baju luar 4310. Aurat yang Harus Ditutupi 4711. Shalat Tidak Memakai Selendang 4912. Tentang Paha (adalah Aurat) 5013. Berapa Kain yang Dipakai Wanita Waktu Shalat 5814. Apabila Shalat Memakai Kain Bergambar dan Melihat Gambar

    tersebut 6015. Jika Shalat Memakai Baju Bersalib Atau Bergambar, Apakah

    Shalatnya Rusak? Serta Apa yang Dilarang Berkaitan dengan Hal

    FATHUL BAARI - VII

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    4/479

    lui? 6216. Shalat l\lengenakan Baju Sutera Lalu Ditanggalkannya 6417. Shalat Memakai Kain Merah 6518. Shalat di Atas Atap, Mimbar dan Kayu 6619. Apabila Kain Orang yang Shalat Mengenai Istrinya Saat Dia

    Sujud 7220. Shalat Beralaskan Hashir (Tikar) 7321. Shalat Beralaskan Khumrah 7822. Shalat di Atas Alas Tidur 7923. Sujud Beralaskan Kain Ketika Matahari Sangat Panas 8224. Shalat Mernakai Sandal 8525. Shalat Memakai Khuff(Sepatu) 8626. Apabila tidak Menyempurnakan Sujud 8827. Menampakkan Ketiak dan Merenggangkan Lengan Saat Sujud .. 8928. Keutamaan Menghadap Kiblat, Menghadap dengan Ujung-ujung

    (Jari) Kakinya 9029. Kiblat Penduduk Madinah dan Penduduk Syam serta Penduduk

    Timur 9330. Firman Allah, "Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai

    mushalla. " 9431. Menghadap Kiblat di manapun Berada 10132. Masalah Kiblat dan Pendapat yang Mengatakan tidak Perlu

    Mengulangi Shalat bagi Orang yang Shalat dan LupaMenghadap Kiblat 107

    33. Menggosok Ludah dengan Tangan di Masjid 11534. Menggosok Ingus di Masjid dengan Batu Kerikil. 11935. Tidak Boleh Meludah ke Arah Kanan Waktu Shalat 12036. Hendaklah Meludah ke Arah Kiri Atau di Bawah Kaki Kiri 12337. Kafarat (Tebusan) Bagi Orang yang Meludah di Masjid 12438. Menutupi Dahak di Masjid 12739. Apabila Terpaksa Meludah Hendaklah Mengambil Ujung

    Pakaiannya 12940. Nasihat Imam Kepada Manusia dalam Menyempurnakan Shalat

    dan Menyebut Kiblat 13141. Apakah Boleh Dikatakan (dinamakan) Masjid Bani Fulan? 13442. Membagi dan Menggantungkan Al Qinwu di Masjid 13543. Orang yang Mengundang Jamuan dan Memenuhi Undangan

    Tersebut di Masjid 13844. Memutuskan Perkara dan Saling Melaknat di Masjid Antara

    Laki-Iaki dan Wanita 13945. Apabila Masuk Rumah Hendaknya Shalat di mana Ia Kehendaki

    atau di mana Diperintahkan Serta Tidak Mencari-cari Aib 139

    VUI - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    5/479

    46. Membuat Masjid di Rumah 14147. Mendahulukan yang Kanan Pada Saat Masuk Masjid dan

    Selainnya 15048. Bolehkah Menggali atau Membongkar Kuburan Kaum Musyrik

    Jahiliyah dan Dibangun Masjid di atasnya 15149. Shalat di Kandang Kambing 15850. Shalat di Kandang Unta 15951. Barangsiapa yang Shalat Sementara di Hadapannya Terdapat

    Perapian atau Api maupun Sesuatu yang Disembah, SedangkanIa Mengharapkan Keridhaan Allah 161

    52. Tidak Disukai Shalat di Pekuburan 16453. Shalat di Tempat yang Dibinasakan dan Diadzab 16754. Shalat di Bi'ah (tempat Ibadah Kaum Nasrani) 17055. Bab 17256. Sabda Nabi SAW, "Telah dijadikan untukku bumi sebagai masjid

    dan untuk bersuci." 17457. Tidurnya Wanita di Masjid 17658. Tidurnya Laki-Iaki di Masjid 17859. Shalat Ketika Kembali dari Safar (bepergian) 18260. Jika Masuk Masjid, Hendaklah Shalat Dua Rakaat 18461. Berhadats dalam Masjid 18662. Membangun Masjid 18863. Saling Membantu dalam Membangun Masjid 19264. Meminta Bantuan Tukang Kayu dan Orang yang Terampil

    untuk Membuat Mimbar dan Masjid 19865. Orang yang Membangun Masjid 20066. Memegang Ujung Anak Panah Apabila Lewat di Masjid 20667. Lewat di Dalam Masjid 20868. Syair di Masjid 20969. Pemilik Tombak di Dalam Masjid 21170. Menyebutkan Jual-Beli di Atas Mimbar (di Masjid) 21471. Menagih Utang dan Mulazamab di Masjid 21772. Menyapu di Masjid dan Memungut Potongan-potongan Kain,

    Sampah dan Duri 22073. Pengharaman Perdagangan Khamer di Masjid 22274. Berkhidmat untuk Masjid 22375. Tawanan atau Orang yang Berutang Diikat di Masjid 22476. Mandi Apabila Masuk Islam, dan Mengikat Tawanan di Masjid 22677. Kemah di Dalam Masjid Bagi Orang yang Sakit dan Lainnya 22978. Memasukkan Hewan ke Dalam Masjid karena Suatu Hal 23079. Bab 23180. Pintu Keeil dan Tempat Lewat di Masjid 232

    FATHUL BAARI - IX

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    6/479

    81. Pintu, Kunci Ka'bah dan Masjid 23582. Orang Musyrik Masuk ke Dalam Masjid 23683. Meninggikan (Mengeraskan) Suara di Masjid 23784. Membuat Lingkaran (Majelis) dan Duduk-duduk di Masjid 24085. Terlentang dan Menjulurkan Kaki di Masjid 24286. Masjid yang Terdapat di Jalan Tanpa Mendatangkan MudharatBagi l\lanusia 24487. Shalat di Masjid yang Terletak di Pasar 24688. Memasukkan (Menyilangkan) Jari-jari Tangan Satu Sarna Lain

    di Masjid dan Lainnya 24889. Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat

    di mana Rasulullah SAW Pernah Shalat di Dalamnya 253Pembatas Bagi Orang yang Shalat90. Pembatas Imam adalah Pembatas Bagi Orang (Makmum) di

    Belakangnya 26191. Berapa Jarak yang Sepatutnya Antara Orang yang Shalat

    dengan Sutrah (Pembatas)? 26992. Shalat Menghadap Tombak (Harbah) 27293. Shalat Menghadap Tombak Kecil (Anazah) 27294. Sutrah (Pembatas) di Makkah dan Selainnya 27495. Shalat Menghadap Tiang (Ustuwanah) 27596. Shalat di antara Tiang-tiang Selain Shalat Berjamaah 27897. Bab 28298. Shalat Menghadap Hewan Tunggangan, Unta, Pohon dan

    Kendaraan 28399. Shalat Menghadap Tempat Tidur 285100. Orang yang Shalat Mendorong Apa yang Lewat di

    Hadapannya 286101. Dosa Orang yang Lewat di Hadapan Orang yang SedangShalat 294

    102. Seorang Laki-Iaki Menghadap Laki-Iaki Sedang Ia MelakukanShalat 301

    103. Shalat di Belakang Orang Tidur 302104. Shalat Sunah (Tathawwu') di Belakang Wanita 303105. Orang yang Mengatakan Tidak Ada Sesuatupun yang Dapat

    Memutuskan Shalat 305106. Membawa Anak Perempuan yang Masih Kecil di Atas

    Tengkuknya Saat Shalat 310107. Shalat Menghadap Tempat Tidur yang Ada Wanita Haidnya 315108. Apakah Seorang Suami Meraba Istrinya Ketika Akan Sujud

    Agar Ia Dapat Sujud? 316109. Wanita Menghilangkan Kotoran dari Tubuh Orang yang

    x - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    7/479

    Shalat 317KITAB MAWAQIT ASH-SHALAT

    KITAB TENTANG WAKTU SHALAT 3221. Waktu Shalat dan Keutamaannya 3222. Firman Allah SWT 3293. Baiat untuk Mendirikan Shalat 3304. Shalat adalah Penebus Dosa 3315. Keutamaan Shalat Pada Waktunya 3346. Shalat Lima Waktu Sebagai Penghapus Dosa 3367. Menyia-nyiakan Shalat Pada Waktunya 3398. Sesungguhnya Orang yang Shalat adalah sedang Bermunajat

    Kepada Tuhannya 3419. Menanti Cuaca Menjadi Dingin untuk Mengerjakan Shalat

    Zhuhur Ketika Hari Sangat Panas 34310. Menunda Shalat Zhuhur Hingga Udara Dingin Ketika

    Bepergian 35011. Waktu Zhuhur adalah Setelah Matahari Condong 35212. Mengakhirkan Shalat Zhuhur sampai Ashar 35613. Waktu Ashar 35914. Dosa Orang yang Luput Shalat Ashar 37015. Meninggalkan Shalat Ashar 37316. Keutamaan Shalat Ashar 37617. Orang yang Mendapatkan Satu Rakaat Shalat Ashar

    Sebelum Matahari Terbenam 38518. Waktu Maghrib 39119. Orang yang Benci Menyebut Maghrib dengan Isya' 39720. Menyebutkan Isya' dan' Atamah 40021. Waktu Isya' Jika Orang-orang telah Berkumpul at au

    Terlambat 40622. Keutamaan Shalat Isya' 40723. Tidak Disukai Tidur Sebelum Shalat Isya' 41124. Ketiduran Sebelum Isya' 41225. Waktu Isya' Sampai Pertengahan Malam 41726. Keutamaan Shalat Fajar (Subuh) 41927. Waktu Shalat Subuh 42128. Orang yang Mendapatkan Satu Rakaat Subuh 42529. Orang yang Mendapatkan Satu Rakaat 42730. Shalat Setelah Subuh Hingga Matahari Meninggi 42931. Tidak Menyengaja Shalat Sebelum Matahari Terbenam 43532. Orang yang Tidak Membenci Shalat Kecuali Setelah Ashar

    FATHUL BAARI - XI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    8/479

    dan Subuh 43933. Mengerjakan Shalat yang Terlewatkan dan Sepertinya Setelah

    Ashar 44234. Menyegerakan Shalat Ketika Hari Mendung 44835. Adzan Setelah Lewat Waktu 44936. Shalat Berjamaah Setelah Habis Waktunya 45337. Orang yang Lupa Shalat Hendaknya Melaksanakannya Ketika

    Ingat dan Tidak Mengulang Kecuali Shalat itu 45938. Mengqadha Beberapa Shalat Dengan Cara Mengerjakan yang

    Lebih Dahulu 46439. Tidak Disukai Bercakap-cakap Setelah Isya' 46540. Berbincang-bincang Tentang Fikih dan Kebaikan Setelah Shalat

    Isya' 46641. Berbincang-bincang dengan Tamu at au Keluarga 470Penutup 473

    XII - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    9/479

    KIT AB SHALA T

    Pad a mukaddimah kitab ini dijelaskan keserasian penulisan kitabShahih Bukhari dari segi susunan materinya, dimana penjelasan tersebutdiambil dari ringkasan perkataan Syaikhul Islam (lbnu Taimiyah). Diantaranya adalah penempatan "kitab shalat" setelah "kitab Thaharah",karena syarat (thaharah) harus lebih dahulu dari apa yang disyaratkan(shalat), atau sarana lebih didahulukan daripada tujuannya.

    Setelah mencermati kitab shalat, saya mendapatkan tidak kurangdari dua puluh macam pembahasan yang ada di dalamnya. Untuk itu sayamerasa perlu m enjelaskan keserasian susunan pem bahasan tersebu tsebelum mulai menjelaskannya secara mendetail.

    Saya katakan, beliau (Imam Bukhari) memulai dengan menjelaskansyarat-syarat shalat sebelum menjelaskan shalat itu sendiri. Oalam hal inibeliau terlebih dahulu menjelaskan tentang thaharah (bersuci), menutupaurat, menghadap kiblat serta masuknya waktu shalat. Karenapembahasan thaharah mencakup beberapa bagian, maka beliaumengkhususkannya dalam satu pembahasan tersendiri. Untuk itu dalamkitab shalat ini beliau menjelaskan lebih dahulu tentang kewajiban shalat,karena waktu shalat telah ditentukan, berbeda dengan rukun-rukun Islamlainnya. Kemudian beliau membahas tentang sesuatu yang lebih umum,yaitu menutup aurat, karena menutup aurat tidak khusus ketika shalatsaja. Setelah itu, beliau menjelaskan tentang menghadap kiblat, karen ahal ini merupakan kewajiban pada shalat fardhu maupun sunah, kecualidalam beberapa situasi yang dikecualikan seperti ketakutan dan shalatsunah waktu bepergian (safar). Kita mengetahui bahwa menghadap kiblatmemerlukan tempat, maka Imam Bukhari menyebutkan juga tentangmasjid dan sutrah (pembatas bagi orang shalat).

    Selanjutnya Imam Bukhari menyebutkan syarat-syarat yanglainnya, yaitu masuknya waktu shalat, dimana syarat ini khusus untukshalat fardhu. Oalam Islam masuknya waktu shalat disyariatkan untukdiberitahukan atau diumumkan, maka selanjutnya Imam Bukhari dalambuku ini menerangkan tentang adzan. Hal ini merupakan isyarat bahwaadzan adalah hak waktu itu sendiri. Kita mengetahui bahwa adzanmerupakan pemberitahuan untuk berkumpul melakukan shalat, makadalam pembahasan selanjutnya adalah tentang shalat berjamaah. Dalam

    2 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    10/479

    shalat jamaah minimal terdiri dari imam dan seorang makmum, makaditerangkan setelah itu tentang imamah (imam).

    Setelah membahas syarat-syarat shalat dan penyempurnanya,beliau langsung menerangkan tentang sifat shalat. Karena di an tarashalat-shalat fardhu yang dilakukan secara berjamaah mempunyai caratertentu, maka Imam Bukhari menyebutkan shalat Jurnat dan shalatkhauf (dalam situasi peperangan). Namun beliau mendahulukanpembahasan shalat jum'at karena kuantitasnya yang lebih banyak.Selanjutnya beliau menjelaskan shalat sunah yang disyariatkanpelaksanaannya secara berjamaah, yaitu shalat dua hari raya, Witir danIstisqa (minta hujan). Pembahasan ini diakhiri dengan Khusuf (shalatgerhana), karena caranya yang lebih khusus, yaitu adanya tambahanrukuk. Berikutnya dipaparkan pula tentang sujud tam bahan, yaitu sujudtilawah yang dilakukan pad a saat shalat. Jika sujud tilawah dilakukan saatshalat, maka shalat yang dimaksud memiliki tambahan tersendiri. Untukitu, beliau menyebutkan setelahnya tentang shalat qashar yang dikurangijumlah rakaatnya. Setelah membahas tentang shalat jamaah, maka ImamBukhari menjelaskan tentang shalat-shalat sunah.

    Apabila shalat didirikan ada tiga syarat yang harus dipenuhi; yaitutidak boleh berbicara, tidak boleh melakukan perbuatan yang melebihitata cara shalat, dan tidak boleh makan dan minum. Untuk itu ketiga halini disebutkan pula dalam judul bab tersendiri. Kemudian shalat dianggapbatal bila larangan dalam shalat dilakukan secara sengaja, makakonsekuensinya adalah menyebutkan hukum-hukum sahwi (lupa dalamshalat). Semua yang disebutkan berkaitan dengan shalat yang ada rukudan sujudnya. Untuk itu Imam Bukhari selanjutnya membahas tentangshalat yang tidak ada ruku dan sujudnya, yaitu shalat Jenazah.Inilah yang dapat kami jelaskan berkenaan dengan korelasi ataukeserasian urutan pembahasan tentang shalat dalam kitab Al Jami' Ash-Shahih (Shahih Bukhari) ini, dan tidak ada seorang pun di antara parapembahas kitab Shahih Bukhari yang menanggapi hal itu. Hanya milikAllah segala pujian atas apa yang diilhamkan dan diajarkan-Nya.

    FATHUL BAARI - 3

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    11/479

    1. Bagaimana Shalat Difardhukan Pada Saat Isra?

    ~ G '~ t :J~ ,j~ ~.b- ~ J \ : : J w ;f J : G . - :If~ J . I J~ )-_,. ", ; / -". -" ~

    o ""''''' . . . ,oj~l) J~I) o~~ tL ) ~ JJI~ ~I/ , . . . . . . . . . . . . . -".Ibnu Abbas berkata, "Abu Sufyan telah menceritakan kepadaku

    dalam hadits Heraklius, dimana beliau berkata, "Beliau -yakni NabiSAW- menyuruh kami untuk shalat, bersedekah dan menjaga kehormatandiri,"

    ", , "".J. "" ". /J. // t;J0)~,-~~ G : . ~ ,~;j~~~~'-?)~ c~~ )::; /::;" ",,,. '"

    ",. ...",. ... J '" C J " ... J. "... 0.... ...... ~ 0c~ ,'-?~ .b :.i ~ ,~i ~ ,'-?)~ J ~)t; G '~1 ) ~ ~"" . . . " . . . " . ::;/J ",...., '" .... 0' /. .....,;' J . " , . . .0j8J J;'" Jlj t ;: :UI~Ol ~ W; ,t;::UI~Ol ~", . . . , " "." ",,,- '"", 0 /;,J " //,.. //0 .....,,"i/i\// \~ o J I : \ , ' 1'/ o J I : "1'/ " / o J I : " ~'I 0 \/ '" II..b- c.-uv U '" 0 if-r: ..u . '" o..u if 0 " ' , ~ 0 : AQ_-J

    : J~~~~~ ~ f :J~ ,~ ) ~ Jjl ~ ~ i f ? ,~ :JU'" . , . . '" , .. " ". """}."'.... " ",.. //~) 0)ri~ ~ _ : ! l:-lj j.:-~ \) ~ t ;: :UI ~Ol G ': # ~ L . . l i 'r"//" "",,, " " ", " ~ " ":Ju.; ,~ o}':'~ J . i ) 2 S 1 ) 1 ) ~ ~ J . 9 ) 2 S \ ) 1 ,0);) O)~

    // ". . . . . . '" // , . . , , , "'"., //" "" '" ", oJ... ". ~ ""I~ :Jlj ~I~ :; :J~ ~ 'd~' ~:I) d~' ~~ ~~

    J '" 0 J // J /0

    ~i r ~ ~ ~I ~t; ,~ ~ ~/\:/~)~~_~!;. 0)rUI ~~) ' r ) \... ,.,,.., ".. J" ;;J}"... /: 0, ~ ~ : ; . ) 2 S \ ) ~ ,)81 ~i .JW :;. ~I 0);"~I),L_;,jl. . . . "/ '" "" . . . . " '" - " . . . . /'/J~ ,~UI 01 J/I / // ~/ 2'~.JL.__;,/\/ :;/ I : . . : I~(- ~ . ~ c> ~ ~ err:" ~ .). . . . ",.. "/ //...",..4 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    12/479

    ;""/ // -" ... / // ..... 1) //// 0: : , _ r i J 19 . c . - : : Q ; ,J )~ li J 19 L : ~ ~ jG :. ~ J lA j !~\ :4W, . . . // / . . . . . . . . .~ . ~ ( . ; ~ )~ ) , _ ; . ; ) , ~ : ~ ~ ) ' r ~ \~I~I ~ i_ ;.) ~ jjj

    // ...../ //,.. J ,.., 0.... "., O j j " , . -~ r ~ \i_; .) Zi~) ~i~ ~/:: ~:. f t J ) ~ ~I ~I~- ' ".- /. // . . . '" . , . . -" '" },..-u k r - ~ t:.li ::r;i J I j '~ ~W I :WI ~ ~I;~) ~:UI: 1 : ~. .I\, ~ ( .,J~ 1 ~ ~ IL L;.' / :/\~ / ~L / i/,/~J 1 /~~ILr )~/ ~:' r u ~!:: r).: ~~:,/ ".,,,,.. ,; J ....,... "'..- 0-',/ ",:J lA j ~ ~ ~ ~ ; ~ ,~!~~I~ : J I j ~I.u ~ :~ 'd~'

    '" J ",... '" " ;;)} ././ ... /.

    ~ ,~; l.u : J I j ~I~:; :~ ,;-J~I r~ l ) ;-J~I ~~ ~~~/ ~ ~/ . /. . . 0 . 1 . . . . . 0 11"" - ,," ,/ //~ I . u~ :G.l.; 'd~1 :.s?lj d~1 t'J~ ~~ :Jw ~ ~~;

    .... .,01...- ,... / / '" J ~,... ....0~1 )d~1 : . s ? ~ ~ ~ :Jw ~ I;'~ ~ ~ ; ~ ,~ l.u :Jl_j".,,...;;. ,..,:;,;;. .........",.. ..... oJ,,-J .I J 19 tL) ~ w I ~ ~ I;~ l.u : J I j ~ I.u ~ :~ 'd~1

    ./.J ..... / ..... '" ,.... ",. -" :jj ..... ,...r:0':l~ t i t S " ' ~JL .aJ t J I~ ~i)~~ J .I 0 1 i?J .I ~;.;.t; y~" , . . , -: ; ~ - . . . ~ . . . . .... ,.. J:;,,...:;. :;'" //~i 0;',.:: ~ Ab J;- ~ c!~:tL) ~ wi ~ ~ I J I j

    ... :;; :;, J /. ,.. ..- ,.., ",.., / 0....-~.il l l 1 / ~ '" : '11I j . I IL: J, ,J :i' ',/ J, 'I J 19 ....:"1 /, / .;,.j ~ L> -'" ' . . : . , . . u J. ~ ) i?. i]"::::i~.r:', . . , -"., ~ " ~ . . . . . . . . //~~ ~j ,~~ ~ J : f js- J;.) ~ ;jjl ~:; :~)~j :~ ~ ~ f js- 2 ll ;jjl ~j L : :J~ ~ ; js- ~~; ?~Ij !~~ ~.~f ~ ~ f j~ ~~ J~e~~J~ .~~ ~

    .... /.... 0 0-' ,., ,,0 ....

    ~I~ :Jw .lA~~):G.l.; _;.; J~~) lA~~):J~ ~~~j lA~~ ~; ~Ij ,J.~f~ $t j~~2G~~ ) ~ ~ : J W ~Ij , : : . u : J.~f~ $t j~ ~~ J~e~1. ~ ~ e \ ~ :J~ _ ;.; J~~j .~:JJ ~ I J ~ ~ 0 J }.~

    FATHUL BAARI - 5

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    13/479

    349, Dari Anas bin Malik, dia berkata; Abu Dzar bercerita bahwaNabi SAW bersabda, "Atap rumahku di buka, saat itu aku berada diMakkah. Jibril turun dan membelah dadaku, kemudian mencucinyadengan air zamzam. Kemudian didatangkan satu bejana yang terbuatdari emas yang berisi hikmah dan iman lalu dituangkan ke dalam dadakukemudian ditutupnya kembali. Kemudian ia memegang tanganku, faluaku dinaikkannya ke langit. Ketika aku mendatangi langit dunia, iaberkata kepada penjaga langit, 'Bukalah!' Penjaga langit berkata,'Siapakah itu? ' fa berkata, 'Aku Jibril '. Penjaga langit berkata, 'Apakahengkau bersama seseorang? ' fa berkata, 'Ya, Muhammad SAW'.Penjaga langit berkata, 'Apakah telah diutus kepadanya '. fa berkata,'Ya '. Ketika dibuka, kami pun naik ke langit dunia. Ternyata di sanaterdapat seorang laki-laki sedang duduk, di sebelah kiri dan kanannyaada kelompok orang dalam jumlah yang besar. Apabila dia itu melihat kearah kanannya, maka ia tertawa; dan apabila melihat ke arah kirinya,dia menangis. Laki-laki itu berkata, 'Selamat datang wahai Nabi yangshalih dan anak yang shalih', Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakahini?' fa (Jibril) berkata, "Ini adalah Adam, sedangkan kelompok yangada di samping kanan dan kirinya adalah ruh anak keturunannya.Kelompok yang ada di sebelah kanan adalah penghuni surga, sedangkankelompok di sebelah kirinya adalah penghuni neraka. Apabila ia melihatke arah kanannya ia tertawa, dan apabila melihat ke arah kirinya iamenangis'. Akhirnya aku dinaikkan ke langit kedua, lalu ia (Jibril)berkata kepada penjaganya, 'Bukalah!' Penjaga langit ini mengatakankepadanya sama seperti yang dikatakan oleh penjaga langit pertama.Lalu langit dibukakan," Anas berkata, "Lalu ia menceritakan bahwabeliau menemukan di langit Adam, Idris, Musa, Isa dan IbrahimShalawatullahi Alaihim. Namun ia tidak menyebutkan tempat merekamasing-masing, selain ia mengatakan bahwa beliau menemukan Adam dilangit (pertama) dan Ibrahim di langit keenam." Anas menambahkan,"Ketika Jibril dengan membawa Nabi SAW melewati ldris, maka ia(fdris) berkata, 'Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yangshalih '. Aku (Nabi SAW) bertanya, 'Siapakah ini?' fa (Jibril) berkata,'lni adalah Idris'. Kemudian aku melewati Musa dan ia berkata,

    6 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    14/479

    'Selamat datang wahai Nabi yang shalih dan saudara yang shalih '. Akubertanya, 'Siapakah ini?' Ia (Jibril) Menjawab, 'Ini adalah Musa '.Kemudian aku melewati Isa, maka ia berkata, 'Selamat datang wahaisaudara yang shalih dan Nabi yang shalih '. Aku bertanya, 'Siapakahini?' Ia (Jibril) menjawab, 'Ini adalah Isa '. Kemudian aku melewatiIbrahim dan ia berkata, 'Selamat datang wahai Nabi yang shalih dananak yang shalih. " Aku bertanya, 'Siapakah ini?' Ia (Jibril) menjawab,'Ini adalah Ibrahim AS'." Ibnu Syihab berkata, "Ibnu Hazmmenceritakan kepadaku, Ibnu Abbas dan Abu Habbah AI Ansharimengatakan bahwa, Nabi SAW bersabda, ;Kemudian aku dinaikkanhingga sampai kepada tingkatan di mana aku mcndengar suara goresanpena '? Ibnu Hazm dan Anas bin Malik mengatakan bahwa, Nabi SAWbersabda, "Maka Allah STVT memfardhukan mas umatku lima puluh kali(waktu) shalat. Aku pun kembali dengan membawa kewajiban itu hinggaakhirnya aku melewati Musa, maka ia berkata, 'Apakah yangdifardhukan oleh Allah kepadamu alas umatmu? , Aku menjawab, 'Allahmewajibkan untuk melakukan shalat lima puluh kali '. 1\,111saberkata,'Kembalilah menghadap Tuhanmu. karena sesungguhnya umatmu tidakakan mampu melakukan hal itu '. Aku pun kembali dan dikurangisetengahnya. Aku mendatangi Musa dan berkata, 'Telah dikurangisebagiannya '. Musa berkata, 'Kembalilah menghadap Tuhanmu, karenasesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu '. Akupunkembali dan dikurangi sebagiannya lagi. Lalu aku mendatangi Musa,namun ia berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, karena sesungguhnyaumatmu tidak akan mampu melakukan hal itu '. Lalu aku kembali danAllah berfirman, 'Lima kali itu sama dengan lima puluh kali dan tidakakan berubah perkataan (ketetapant-Ku '. Aku kembali kepada Musa, dania berkata, 'Kembalilah menghadap Tuhanmu '. Aku berkata, 'Aku telahmerasa malu terhadap Tuhanku '. Lalu aku pun dibawa hingga sampai keSidratul Muntaha yang diliputi oleh warna warni yang aku tidak tahuapakah itu. Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga, ternyata didafamnya terdapat kalung mutiara dan tanahnya dari minyak kesturi."

    Keterangan Hadits:Dalam riwayat Al Kasymihani dan AI Mustamli disebutkan kata

    ~\~\ (shalat-shalat) dalam bentukjamak (plural).Maksud (Pada saat Isra '), yakni pada malam Isra. Hal ini

    menunjukkan pandangan Imam Bukhari bahwa Mi'raj terjadi pad amalam Isra '. Sementara hal itu masih menjadi perselisihan para ulama.

    FATHUL BAARI - 7

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    15/479

    Dalam suatu pendapat dikatakan, bahwa lsra dan Mi'raj terjadi dalamsatu malam dan Rasulullah SAW dalam keadaan terjaga (bukan mimpi).Inilah pendapat yang masyhur di kalangan mayoritas ulama. Ada jugayang mengatakan, bahwa kedua hal itu terjadi pada satu malam melaluimimpi. Atau kedua hal terse but (Isra dan Miraj) terjadi dua kali padadua malam yang berbeda, salah satunya dalam keadaan terjaga dan yanglain melalui mimpi. Bahkan ada pendapat yang mengatakan, bahwa Isra'ke Baitul Maqdis terjadi pada diri Nabi dalam keadaan terjaga (bukanmimpi) sedangkan Mi'raj melalui mirnpi, baik terjadi pada malam yangsarna atau pada malam yang berbeda.

    Namun, hal yang tidak harus diperselisihkan adalah bahwa Isra keBaitul Maqdis terjadi dalam keadaan terjaga (bukan mimpi) berdasarkanmakna lahiriah ayat Al Quran yang menerangkannya. Sehingga dalamhal ini kaum Quraisy mendustakan Nabi SAW, jika saja hal itu terjadidalam mimpi, maka mereka tidak akan mendustakan beliau SAW.

    Hadits di atas telah diriwayatkan dari Nabi SAW melalui sejumlahsahabat, akan tetapi jalur periwayatannya yang ada dalam kitabShahihain (Bukhari Muslim) berkisar pad a Anas disertai adanyaperbedaan para sahabatnya dalam menukil riwayat dari beliau. Imam Az-Zuhri meriwayatkan dari Anas, dari Abu Dzar seperti pad a bab ini.Sementara Qatadah menukil dari Anas, dari Malik bin Sha'sha'ah. LaluSyarik bin Abu Namr dan Tsabit Al Bannani meriwayatkan dari Anas,dari Nabi SAW. Oalam penyajian setiap jalur periwayatan tersebutterdapat keterangan yang tidak ada pada jalur yang lain.

    Adapun maksud penyebutan had its di atas dalam bab ini adalahuntuk menjelaskan tentang fardhu shalat. Untuk itu, pembahasan di sinihanya berkisar mengenai hal tersebut. Kami akan menyebutkanperbedaan jalur periwayatan dan lafazh, serta cara mengornpromikan-nyasecara tepat dalam pembahasan tentang sirah Nabi SAW sebelum hijrah.

    Hikmah ditetapkannya fardhu shalat pada malam Mi'raj adalahketika beliau SAW disucikan dengan iman dan hikmah secara lahir danbatin, saat dicuci dengan air Zamzam, sementara shalat itu sendiri harusdidahului dengan kesucian, maka sangat tepat jika shalat ditetapkan pad awaktu tersebut. Di samping itu, untuk menampakkan kemuliaannya dialam arwah, dan dijadikan sebagai sarana untuk berdoa dan bermunajatkepada Allah. Untuk itu, orang yang shalat adalah bermunajat kepadaTuhannya.

    J'~ ~\ JUj (lbnu Abbas berkata). Kalimat ini adalah penggalan,had its Abu Sufyan yang telah disebutkan dengan silsilah periwayatan8 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    16/479

    yang maushul (b e rsam bung) pada k itab "pe rrnu laan tu runnya W ahyu".Adapun yang m engueapkan pe rka taan "Be liau m enyu ruh kam i" ada lahAbu Sufyan . Sem en tara k esesua ian pengga lan had its in i d engan judu lbab , ada lah un tuk m enun jukk an bahwa sha la t te lah d ifa rdhukan d iM akkah sebe lum h ijrah . Sebab Abu Sufyan tid ak pernah berjum pa Nab iSA W sete lah h ijrah un tuk m endengarkan perin tah sha la t sam pa i ia (AbuSu fyan ) bertem u dengan ra ja Herak liu s , k arena p erka taan "m enyu ruhkam i" m em beri ind ik asi b ahwa Nab i SAW m em erin tahkan ha l itu sec aralangsung kepada Abu Sufyan .

    Para u lam a tid ak be rbeda pendapa t b ahwa pe ris tiw a Isra ter jadisebe lum h ijrah . Adapun pen je lasan ten tang wak tu , m esk ipun seea rahak ika t tid ak te rm asuk kaifiyat (eara ). n am un ia te rm asuk ha l-h a l yangm engawa linya , sebaga im ana ha l se ru pa dapa t d item ukan dalamperm ulaan k itab ten tang "Baga im ana pe rm ulaan tu runnya wahyu". Im amBukha ri m enyebu tkan d i bawah bab itu ha l-h a l yang be rhubungan denganwahyu itu send iri. M aka , d ari s is i in i n am pak kore las i an ta ra riw aya t AbuSu fyan dengan judu l bab .,t~ (dibuka). Hikm ah yang dapa t d iam b il, b ahwa m ala ik a t tu runda ri langit langsung kepada be liau SAW . Hal in i sebaga i isyara t b ahwakejad ian itu be rlangsung sanga t rahasia dan tanpa pe rjan jian sebe lum nya .Ada pu la kem ungk inan bahwa rahasia m a la ik a t m em buka a tap rum ahbeliau ada lah sebaga i t indakan awal ten tang apa yang akan d ilakukante rh adap Nab i (m em belah dadanya ). Seakan -akan m a la ik a tm em perlih a tk an kepada Nab i SAW bahwa te rbukanya a tap dante rtu tupnya kem bali d a lam seke jap ada lah sebaga i con toh apa yang akand ilakukannya te rh adap be liau . H al i tu sebagai s ik ap lem ah lem bu t danm em an tapkan keteguhan Nab i SAW .

    -??~ t~ (maka dia (Jibril) membelah dadaku) AI Qadh i Iyadheenderung m enguatkan bahwa pem bed ahan dada in i te rjad i k e tik a be liauSA W m asih kee il, ya itu pada wak tu be liau d isu su i d an Ha lim ahSa 'd iyah . La lu pe rnya taan in i d itanggap i oleh A s-Suhail i , b ahwapem belahan dada Rasu lu llah SAW terjad i dua ka li, d an in ilah pendapa tyang benar. Pem bahasan seeara m ende ta il m engena i h a l in i akand isebu tkan pada pen je la san ten tang had its Sya rik da lam k itab Tauh id .Adapun sec ara ringkas , b ahwa pem bedahan pertam a d ilakukan te rh adapNab i SAW un tuk m engh ilangkan gum pa lan daging yang d ik a takansebaga i b agian sye tan pada d iri b e liau SAW . Sedangkan pem bedahankedua ada lah m em persiap kan be liau SAW un tuk m enghad ap i peris t iw ayang berlangsung pad a m a lam itu (Isra' Mi'ra j). A th - Thayalis i d an A l

    FATHUL BAARI - 9

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    17/479

    Harits telah meriwayatkan dalam kitab Musnad dari had its Aisyah,bahwa pembedahan dada Rasulullah juga terjadi pada kesempatan yanglain, yaitu ketika libril datang dengan membawa wahyu pertama saatNabi SAW berada di gua Hira. Wallahu a 'lam. Oiriwayatkan juga, bahwadada beliau SAW pernah dibedah ketika berusia sepuluh tahun, sepertitersebut dalam kisah beliau SAW bersama Abdul Muthalib, sebagaimanadinukil oleh Abu Nu'aim dalam kitab Ad-Dala 'il. Oi samping itu, dinukilpula riwayat tentang pembedahan dada Nabi yang kelima kali, namunriwayat mengenai hal ini tidak akurat.

    ~- ~ ~~ ~ (kemudian didatangkan satu bejana) Penyebutan kata~ secara khusus adalah karena ia merupakan bejana tempat mandiyang memasyarakat saat itu. Disamping itu bejana terse but terbuat dariemas, karenanya merupakan bejana terbaik di surga. Adapun orang yangmenjadikan hal ini sebagai dalil bolehnya menghiasi mushaf atau yanglainnya dengan emas telah menyimpang jauh, sebab yang menggunakanbejana tersebut pada peristiwa ini adalah malaikat, sehingga perlupembuktian terlebih dahulu apakah mereka memiliki kewajibansebagaimana kewajiban kita. Lebih jauh dari itu, penggunaan bejanaemas pad a peristiwa terse but didasarkan pada hukum asal sesuatu, yaitumubah (boleh), karena pengharaman menggunakan bejana emas terjadi diMadinah sebagaimana dijelaskan pada pembahasan tentang libas(pakaian).

    U~!J ~ ~ (penuh hikmah dan keimanan) Maksudnya, bahwa... -- t1 '"dalam bejana tersebut ada sesuatu yang dapat dijadikan untuk mencapai

    kesempurnaan iman dan hikmah. ladi, pernyataan "penuh hikmah dankeimanan" hanyalah sebagai kata kiasan saja. Atau dapat juga dikatakanpernyataan ini didasarkan atas pandangan bolehnya menggambarkanmakna dalam bentuk konkrit, sebagaimana kematian digambarkan sepertiseekor domba.

    Imam An-Nawawi berkata, "Dalam penafsiran hikmah, terdapatpendapat yang sangat beragam. Oi antaranya mengatakan, bahwa hikmahadalah ilmu yang mengandung pengetahuan tentang Allah (ma'rifatullah)disertai kepekaan bashirah (mata hati), penyucian jiwa dan menerapkankebenaran dalam bentuk amalan serta menahan segala yang menjadilawannya. Maka, seorang dikatakan hakim (bijaksana) apabila memilikisemua sifat tersebut." Oemikian ringkasan nukilan perkataan Imam An-Nawawi.

    10 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    18/479

    Terkadang hikmah diartikan AI Quran, karena AI Quranmengandung segala bentuk hikmah. Demikian pula hikmah jugaterkadang diartikan kenabian, ilmu atau makrifat dan sepertinya.

    ' -?~ 0[~kemudian ia memegang tanganku) Sebagian ulamamenjadikan hal ini sebagai dalil bahwa Mi'raj terjadi bukan hanya sekali,karena Isra ke Baitul Maqdis tidak disebutkan di tempat ini. Namun bisasaja dikatakan, bahwa hal itu hanyalah ringkasan perawi. Penggunakankata ~ (kemudian) yang bermakna adanya selang waktu, tidaklahmenjadi alasan untuk menafikan terjadinya Isra di antara dua rentetankejadian yang disebutkan, yaitu menutup dada dan naik kelangit (Mi'raj),bahkan pernyataan ini secara implisit menyatakan adanya Isra '. Letakperrnasalahannya, sebagian perawi menyebutkan keterangan yang tidakdisebutkan oleh perawi yang lain. Kesimpulan ini diperkuat oleh judulbab yang disebutkan oleh Imam Bukhari seperti yang telah dijelaskan.

    ~\ (bukalah) Hal ini menunjukkan bahwa pintu tersebut tertutup.Ibnu AI Munir mengatakan, "Hikmahnya adalah untuk membuktikan,bahwa langit tidaklah dibuka melainkan karena beliau SAW. Hal iniberbeda apabila pintu langit terbuka pada saat kedatangan Nabi SAW."

    ~;..:-\~ ;JU (ia berkata, "Ini adalah Jibril") Di sini mengandungadab (etika) minta izin (masuk), dimana orang yang bersangkutanmenyebutkan nama dirinya.

    ~~~ ~:)\ (apakah telah diutus kepadanya) Dalam riwayat AlKasymihani menggunakan kalimat ~! J - - .: l . l 1 . Ada kemungkinan yang, , ,dipertanyakan di sini adalah tentang pengutusan beliau SAW sebagainabi, dimana hal itu tidak diketahuinya karena kesibukannya (penjagalangit) dalam beribadah kepada Allah. Namun ada kemungkinan lain,bahwa yang ditanyakan adalah ihwal pengutusan beliau SAW ke langit.Ini adalah pandangan yang lebih tepat, sebab dalam kalimat tersebutdikatakan 4! (diutus kepadanya).

    Dari kejadian ini dapat diambil kesimpulan bahwa "pengutusan"menduduki posisi pemberian izin dari yang mengutusnya, sebab di sinimalaikat penjaga langsung membukakan pintu tanpa terlebih dahulumenunggu wahyu mengenai hal itu, bahkan ia melakukan perbuatannyaatas dasar diutusnya Nabi SAW ke langit. Mengenai hal ini akandisebutkan sebuah hadits marfu' (sampai kepada Nabi) dalam kitabIsti'dzan (etika minta izin).

    FATHUL BAARI - 11

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    19/479

    Kemungkinan pertama diperkuat oleh lafazh had its yangdiriwayatkan Syarik, ~ J..J J \ (Apakah ia telah diutus?) Akan tetapilafazh ini masuk bagian yang perlu dikritisi, seperti yang akan dijelaskanlebih mendetail dalam kitab Tauhid.

    ~ I : u . : ; : ~ _ ; . , : J W(aku bertanya kepada Jibril, "Siapakah ini? ")Secara lahiriah, pertanyaan ini diajukan setelah Adam mengatakankepada Nabi SAW, "Selamat datang". Namun dalam riwayat Malik binSha'sha'ah terdapat keterangan yang bertolak belakang. Riwayat inilahyang menjadi pegangan. Maka riwayat di atas harus dipahamisebagaimana keterangan yang ada pada had its Malik, karena dalamriwayat di atas tidak ada indikasi mengenai rentetan kejadian.

    ~ ~ (ruh anak keturunannya) Secara lahiriah ruh anak keturunanAdam, baik yang akan menghuni surga maupun neraka, semuanya beradadi langit. AI Qadhi Iyadh berkata, "Telah disebutkan bahwa ruh orang-orang kafir berada di sijjin sementara ruh orang-orang mukminmenikmati kesenangan dalam surga." Maka, bagaimana mungkin ruhorang kafir dan mukmin berkumpul di langit dunia?

    AI Qadhi memberi jawaban persoalan di atas dengan mengatakanbahwa sesungguhnya ruh-ruh terse but ditampakkan kepada Adam padawaktu-waktu tertentu, yang bertepatan dengan lewatnya Nabi SAW.Pernyataan bahwa ruh-ruh terse but berada di surga atau neraka padawaktu-waktu tertentu dikuatkan firman Allah SWT, "Kepada merekaditampakkan neraka pada pagi dan petang. " (Qs. AI Mukmin(40): 46)Namun pernyataan ini dikritisi dengan mengatakan, bahwa pintu langittidak akan dibukakan bagi ruh-ruh orang kafir berdasarkan nash AIQuran. Untuk menjawabnya dapat dikatakan bahwa ada kemungkinansurga berada di arah kanan Adam sedangkan neraka berada di arahkirinya. Kedua tempat itu biasa ditampakkan kepada Adam. Demikiannukilan perkataan AI Qadhi Iyadh.

    Ada pula kemungkinan bahwa ruh yang ditampakkan adalah ruhyang belum masuk ke dalam jasad, dimana ruh-ruh tersebut telahdiciptakan sebelum adanya jasad dan tempatnya berada di arah kanan dankiri Adam. Lalu Adam mengetahui akhir perjalanan ruh-ruh itu. Olehsebab itu beliau merasa gembira bila melihat ke arah kanan dan bersedihjika melihat ke arah kiri. Dengan demikian yang dimaksud bukanlah ruhyang ada didalam jasad atau ruh yang telah berpisah dengan raga dankembali ke tempatnya, baik di surga ataupun neraka.

    12 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    20/479

    Dengan dem ik ian dapa t d ik e tahu i jaw aban tanggap an d i a tas , d andap a t d ik e tah u i b ahwa m akna la fazh "ruh -ruh anak k e tu runannya" ada lahungk apan yang be rsifa t um um nam un m em ilik i in d ik a si yang khusu s .

    Adapun riw aya t yang d in uk il oleh Ibnu Ish aq dan A I Baihaqib e rk enaan d engan h ad its Isra ,.. -r, . ~ '.;~ : ..\i,' '.,/Li, - " . J " : , : '.'.S.!\ ~ ~, \/' I ~ ' . /OJ '~l.U I \ ~ ~. . r - : : - : -I y--; .- ~) .- ()). y..)..r--:: r- ,,-)()) .: . . r ~ ~ : :. ~ - I ~:#\~ : _ , . J J ) ~ C J J :J~ /~l\ ~~ C\)jl ~ '.)P;J ~

    "Ternyata aku menemukan Adam yang ditampakkan kepadanyaruh-ruh anak keturunannya yang beriman, maka ia berkata, "Ruh yangbaik dan jiwa yang baik, tempatkanlah di illiyin (salah satu tempat disurga, -penerj). Kemudian ditampakkan kepadanya ruh-ruh anakketurunannya yang durhaka, maka ia berkata, "Ruh yang buruk danjiwayang buruk, tempatkanlah di sijjin (salah satu tempat di neraka, penerj)."

    Dem ik ian pu la d engan had its Abu Hu ra irah yang d in uk il oleh A th -Thab ran i d an A I Bazzar , "Ternyata dari arah kanannya terdapat satupintu yang keluar darinya aroma harum, dan di arah kirinya terdapatsatu pintu yang keluar darinya bau busuk. Apabila ia melihat ke arahkanannya nampak bergembira, dan jika ia melihat ke arah kirinyanampak bersedih," Seanda inya riwaya t- r iw aya t in i Shahih, mak abersanda r kepadanya leb ih ba ik darip ada bersandar k epada sem uapena fsiran sebe lum nya . Te tap i, te rnya ta sanadnya l emah .

    y...i:il : : , _ J I JU (Anas berkata, "Lalu ia menceritakan.") yangberc e rita d i s in i ada lah Abu Dzar.

    ~J WI (bahwa beliau menemukan) yang d im aksud ada lah Nab iSAW.; - / ;; . J J (namun ia tidak menyebutkan) yang d im aksud ada lah Abu

    Dzar .~~CJ\ ~~ \ ~ ~\;'~J (dan Ibrahim di langit keenam). Hal in i

    sesu a i d engan riw aya t Syarik da ri Anas. Sem en ta ra yang te rse bu t d a lamsem ua riw aya t se la in kedua ja lu r in i, b ahwa Ib rah im berada d i langitk e tu juh . Apab ila k ita b e rp and angan bahwa Mi'raj te r jad i leb ih d ariseka li, m aka tid ak ada kon troversi an ta ra keduanya . Sedangkan jik a k itatid ak b erpandangan dem ik ian , m aka yang leb ih kua t ada lah riw aya t yangd inuk il oleh m ayorita s p e raw i be rda sa rk an sabda b e liau d a lam riw aya tm ereka yang m enya takan , "Bahwasanya be liau SAW m elih a tn ya

    FATHUL BAARI - 13

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    21/479

    (Ibrahim) menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'rnur". Sementaratidak ada perbedaan pendapat bahwa Baitul Ma'mur berada di langitketujuh.

    Adapun riwayat yang dinukil dari Ali bahwa Ibrahim berada dilang it keenam di samping pohon "Thuba" ~jika terbukti kebenarannya-maka harus dipahami bahwa yang dimaksud adalah rumah yang ada dilangit keenam di samping pohon "Thuba". Oisebutkan melalui riwayatRabi' bin Anas dan selainnya bahwa Baitul Ma'mur terdapat di langitdunia (terdekat). Pernyataan ini pun harus dipahami bahwa yangdimaksud adalah rumah pertama di langit yang sejajar dengan Ka 'bah.Lalu dikatakan bahwa nama Baitul Ma 'mur adalah "Adh-Dhurah", Akantetapi ada pula yang mengatakan bahwa Baitul Ma'mur adalah namalangit paling bawah. Di samping itu, dalam riwayat ini dinyatakan bahwaAbu Ozar tidak menyebutkan posisi tempat mereka masing-rnasing, makariwayat mereka yang memerinci tempat masing-masing para nabiterse but jauh lebih akurat. Saya akan menyebutkan tambahanpembahasan tentang ini pad a kitab "Tauhid".

    ~ :::";j; ~ tkemudian aku melewati Iso). Kata ~ (kemudian) disini tidak menunjukkan makna dasar, yaitu urutan kejadian, kecuali jikadikatakan bahwa Mi'raj terjadi berulang kali. Sebab, riwayat-riwayatyang disepakati keakuratannya menyatakan bahwa Nabi SAW melewatiIsa sebelum melewati Musa.~ ~ ~ . f o r J s . J ; : . J ~ till jP~ imaka Allah STYT mewajibkanatas umatku lima puluh kali (waktu) sha/at). Oalam riwayat Tsabit dariAnas yang tercantum dalam Shahih Muslim dikatakan, "Maka Allahmewajibkan atasku lima puluh kali shalat sehari semalam", Senadadengan itu disebutkan pula dalam riwayat Malik bin Shashaah yangdinukil oleh Imam Bukhari. Oari sini maka ada kemungkinan salah saturiwayat itu disebutkan secara panjang lebar, sementara yang lainnyadisebutkan secara ringkas. Atau dapat pula dikatakan bahwa fardhu atasbeliau SAW berkonsekuensi sebagai kewajiban atas umatnya dansebaliknya, kecuali apa yang menjadi kekhususan beliau SAW.

    ~SLJ~ I~ ~ (goresan (suara) pena) maksudnya, ketetapan Allahyang ditulis oleh malaikat., ,~~ ~J! (di kurangi setengahnya) Oalam riwayat Malik binSha'sha'ah disebutkan, "Maka dikurangi dariku sepuluh" Oemikian pula

    14 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    22/479

    yang disebutkan dalam riwayat Syarik. Sementara dalam riwayat Tsabitdikatakan, "Maka dikurangi dariku lima."

    Ibnu Manayyar berkata, "Lafazh ~ memiliki makna lebih luas,sehingga tidak dapat dikatakan bahwa jumlah terse but dikurangi hanyadalam sekali menghadap." Saya (lbnu Hajar) katakan, demikian pulahalnya dengan lafazh "AI A5yru (sepuluh)". Seakan-akan jumlah sepuluhdikurangi dalam dua kali menghadap, sementara "sebagian" dikurangidalam lima kali menghadap, atau yang dimaksud dengan "Syathraha"dalam had its ini adalah sebagiannya. Saya telah mencermati riwayatTsabit yang menyatakan bahwa keringanan terse but diberikan dengancara mengurangi lima shalat setiap kali menghadap. Keterangan inimerupakan tambahan yang dapat dijadikan pegangan, sehingga seluruhriwayat harus dipahami sesuai dengan versi ini.

    Adapun perkataan Al Karmani bahwa yang dimaksud denganlafazh "Syathraha" adalah separuh, dimana pada kali pertama Rasulullahmenghadap dikurangi dua puluh lima, kali kedua dikurangi tiga belas(yakni setengah dari dua puluh lima dengan menggenapkan angkapecahan), dan pad a kali ketiga dikurangi tujuh. Namun tidak ada dalamhad its pad a bab ini keterangan bahwa pad a kali ketiga menghadapdikurangi, kecuali jika dikatakan keterangan itu sengaja tidak disebutkandengan maksud meringkas riwayat. Akan tetapi cara mengompromikanantara berbagai versi riwayat tidak sejalan dengan perkataan Al Karmani.Oleh sebab itu, cara pandang paling tepat adalah apa yang telahdisebutkan sebelumnya.

    Sementara itu Ibnu Manayyar mengemukakan ulasan sehubungandengan sabda beliau SAW kepada Musa alaihissalaam ketika iamemerintahkan Nabi SAW untuk kembali pada waktu jumlah kewajibanshalat telah dikurangi hingga lima kali, dimana beliau SAW bersabda,"Aku telah merasa malu terhadap Tuhanku." Ibnu Manayyar berkata,"Ada kemungkinan terbetik dalam firasat beliau SAW keringanan yangdiberikan dengan mengurangi lima shalat setiap kali menghadap. Makaapabila beliau minta keringanan lagi setelah diwajibkan lima kali shalat,berarti beliau sarna dengan memohon agar kewajiban itu dihilangkan,oleh sebab itu beliau SAW merasa malu."

    Kembalinya beliau SAW menghadap Allah menunjukkan bahwaperintah tersebut belum sampai pada tingkat wajib, berbeda dengan kaliterakhir yang tampak adanya indikasi bahwa hukum lima kali shalat yangditetapkan sudah sampai pad a tingkatan wajib. Hal itu berdasarkanfirman-Nya, "Tidak akan diganti perkataan (ketetapan) di hadirat-Ku. "

    FATHUL BAARI - 15

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    23/479

    Mungkin juga sebab timbulnya rasa malu Rasulullah adalah karena"sepuluh" merupakan batas minimal jamak terbatas (jam 'u qillah) danpermulaan bagi jamak tak terbatas (jam 'u katsrah). Maka, beliau SAWkhawatir termasuk orang-orang yang meminta setengah memaksa.Padahal sebenarnya meminta kepada Allah seperti itu adalah perbuatanyang terpuji. Untuk itu, seakan-akan beliau SAW merasa khawatir akantergolong mereka yang tidak bersyukur. Wallahu A 'lam. Pembahasanselanjutnya mengenai hal ini akan diterangkan dalam kitab Tauhid.

    Sebagian syaikh mengemukakan hikmah Nabi Musa menyuruhagar Nabi SAW berkali-kali menghadap Allah. Oi antaranya mengatakan,"Ketika Musa alaihissalam memohon untuk melihat Allah SWT danAllah tidak mengabulkannya. lalu ia mengetahui bahwa hal itu terjadipada diri Muhammad SAW, maka Musa alaihissalam menyuruhMuhammad SAW untuk menghadap Allah SWT supaya dapat melihat-Nya berkali-kali, sehingga Musa dapat melihat orang yang melihat-Nya."Sebagaimana dikatakan, "Sernoga aku melihat mereka atau melihat orangyang pernah melihat rnereka."' Saya (Ibnu Hajar) katakan, hal ini perlupembuktian bahwa beliau SAW melihat Allah pad a setiap kalimenghadap-Nya."

    oP:;~ ~ (lima kali namun ia sama dengan lima puluhkali) dalam riwayat selain Abu Dzar menggunakan kalimat :tJ ~ :t0~. Maksudnya, lima ditinjau dari segi perbuatan dan lima puluhditinjau dari segi pahala. Lafazh ini telah dijadikan sebagai dalil bahwaselain lima waktu hukumnya tidak wajib, seperti shalat Witir. Jugamenunjukkan bolehnya nasakh (penghapusan hukum) dalam konteksinsya' (selain kalimat berita) meskipun disertai kata penguat (ta 'kid),berbeda dengan sebagian ulama yang tidak membolehkan nasakh apabiladisertai dengan kata penguat.

    Faidah lainnya adalah, bolehnya nasakh (penghapusan hukum)sebelum hukum tersebut dilaksanakan. Sehubungan dengan ini Ibnu

    1 Hikmah yang dikemukakan oleh sebagian syaikh ini tidak dapat dijadikan sandaran. Scbabpendapat yang benar mcngatakan bahwa Nabi SAW tidak melihat Allah SWT, berdasarkansabda beliau SAW dalam hadits Abu Ozar ketika ditanya tentang hal itu, "Aku hanya melihatcahaya" Oalam riwayat lain dikatakan, "(Aku melihat) cahaya. bagaimana aku bisa melihat-Nya" Adapun pendapat yang lebih tepat bahwa yang mendorong Musa alaihissalammemohon kepada Nabi SAW untuk berulang kali menghadap Allah SWT, adalah rasa kasihsayangnya kepada umat Muhammad SAW. Scmoga Allah mcmbalas beliau alaihissalamdengan kebaikan.

    16 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    24/479

    Baththal serta ulama-ulama lainnya berkata, "Tidakkah kalian perhatikanbagaimana Allah SWT menghapus shalat yang lima puluh menjadi limapadahal shalat lima puluh kali belum dilaksanakan. Kemudian AllahSWT memberikan karunia-Nya dengan menyempurnakan pahala shalatlima kali sehingga sarna dengan pahala shalat lima puluh kali."

    Menanggapi hal ini, Ibnu Manayyar berkata, "Perkara tersebuttelah dikatakan oleh segolongan ulama ushul serta sebagian parapensyarah had its. Namun hal ini menjadi masalah bagi mereka yangmembolehkan nasakh sebelum hukum itu sendiri dilaksanakan, sepertiAsyariyah, maupun mereka yang tidak membolehkan nasakh sebelumhukum yang dimaksud terlaksana. seperti golongan Mu'tazilah. Hal itukarena mereka (baik yang membolehkan ataupun sebaliknya) sepakatbahwa nasakh tidak dapat terjadi sebelum hukum yang akan di-nasakh(dihapus) disampaikan. Sementara had its tentang Isra' memberiketerangan terjadinya nasakh sebelum hukum yang akan dihapusdisampaikan. Oleh sebab itu, had its Isra menjadi masalah bagi mereka."

    Saya (Ibnu Hajar) katakan, apabila yang beliau maksudkan denganpenyampaian itu adalah belum disampaikannya kepada setiap individu,maka pernyataan tersebut tidak dapat diterima. Sedangkan jika yangdimaksud adalah belum disampaikan kepada umat, maka dapat diterima.Namun bisa saja dikatakan, bahwa ia tidak dianggap nasakh ditinjau darisisi umat itu sendiri, tetapi dianggap nasakh ditinjau dari sisi Nabi SAWkarena beliau SAW yang dibebani masalah tersebut, namun kemudiandihapus sebelum disampaikan maupun dilaksanakan. Dengan demikian,nasakh memiliki gambaran yang benar ditinjau dari sisi beliau SAW.

    Selanjutnya masalah ini akan diterangkan dalam hadits Isra' dalamsirah Nabi SAW.)I )j l J 1 l 1 . . . k ~ (habayil mutiara). Demikian lafazh yang ditemukan padaseluruh perawi naskah Imam Bukhari di tempat ini. Sebagian besar imammengatakan bahwa terjadi kesalahan dalam penulisan teks hadits, karena

    )lafazh sebenarnya adalah ~~ sebagaimana dinukil oleh Imam Bukharidalam pembahasan tentang kisah para nabi melalui riwayat Ibnu Mubarakdan selainnya dari Yunus, begitu pula lafazh yang dinukil oleh para imamselain Bukhari. Lalu saya menemukan di tempat ini dalam salah satunaskah (Shahih Bukhari), yang menjadi pegangan dari riwayat Abu Dzar,

    Jmenggunakan lafazh ~~. Tetapi saya mengira hal ini hanyalah usahaperbaikan yang dilakukan oleh sebagian perawi Bukhari.

    FATHUL BAARI - 17

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    25/479

    lbnu Hazm berkata, "Saya telah meneliti kedua lafazh ini (habayildan janabidz) dan saya tidak menemukan keduanya ataupun salahsatunya, sebagaimana saya juga tidak mengenal maknanya."

    JPara ulama selain lbnu Hazm mengatakan bahwa ~~ adalahsemacam kubah, yaitu bangunan yang menonjol ke atas. Lafazh iniberasal dari bahasa Persia yang diserap ke dalam bahasa Arab.Keterangan ini didukung oleh riwayat Imam Bukhari melalui jalurSyaiban dari Qatadah dari Anas, "Ketika Nabi SAW melakukan Mi'raj,

    J A " ; 1 0 ' " ' "maka beliau SAW bersabda, j l J . U I ~W Q G i , ; . A S J S - ~ \ (Aku mendatangi, ,sebuah sungai yang kedua tepinya adalah kubah dari mutiara)."J

    Sehubungan dengan lafazh j.!.4'-, penulis kitab Al Mathali ' berkata,J"Ada yang mengatakan, makna j.!.~ adalah kalung atau butiran pasiryang mencolok, yakni di dalamnya terdapat mutiara bagaikan butiran-butiran pasir yang sangat mencolok." Namun pandangan ini ditanggapidengan mengatakan bahwa J~ adalah bentuk jamak il~ atau ~i:.~., ,Sebagian ulama yang memberi perhatian khusus terhadap Shahih Bukhariberkata, "J.; 'I? adalah bentuk jamak dari ~4' - dan ~'I?, dimana maksudnya, ,adalah kalung yang terbuat dari mutiara."

    o ,., // , . . : ,$ I ,; ,. , ,, ; 0 .;I J .....~~ ~ ) ~ o~ \ ~ \ ~ ) :::J~~ : ? J \ r l ~ ~ ~. . . . . , . , //,.,.~ \ o~ ~ ~j) ):J\ ~~ ~)t .):J\) ~\ ~ ~~

    "., " -_". '" "., , . , . . . . '" -350. Dari Aisyah Ummul Mukminin, dia berkata, "Allahmewajibkan shalat, dan pada saat diwajibkan terdiri dari dua rakaat-duarakaat, baik saat mukim maupun bepergian. Maka shalat saat bepergianditetapkan (dua rakaat) sebagaimana adanya, sedangkan shalat saatmukim ditambah (menjadi empat rakaat)."

    Keterangan Hadits:~J ~J ~) ~ a~1 ;1 )1 ;_ ;.,) :c.fJ ~} :JI ~(a '. :~ ~ (dari

    Aisyah ummul mukminin, dia berkata, "Allah mewajibkan shalat, danpada saat difardhukan terdiri dari dua rakaat-dua rakaat). Pengulangankata "dua rakaat" adalah untuk menerangkan bahwa dua rakaat terse but

    18 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    26/479

    mencakup seluruh shalat. Ibnu Ishaq menambahkan, "Shalih bin Kaisanmenceritakan kepadaku melalui jalur di atas, 'Kecuali shalat Maghrib,karena sejak awal ditetapkan tiga rakaat'." Hadits ini diriwayatkan olehImam Ahmad melalui jalur periwayatannya. Sementara Imam Bukharimenyebutkan dalam kitab "Hijrah" melalui jalur Ma'mar dari Zuhri dariUrwah dari Aisyah, dia berkata, ~ kl,p ~I j : - i . A l t J , ~ ) ~~I ~)~Ji~ ; ~J (Shalat diwajibkan sebanyak dua rakaat, kemudian NabiSAW melakukan hijrah lalu diwajibkan menjadi empat rakaat). Riwayatini memberi keterangan bahwa maksud riwayat terdahulu, "sedangkanshalat saat mukim ditambah" adalah terjadi di Madinah.

    Makna lahiriah riwayat ini dijadikan landasan pendapat ulamamadzhab Hanafi, bahwa qashar (meringkas shalat) saat bepergian adalahsuatu keharusan bukan sekedar rukhshah (keringanan). Sementara ulama-ulama yang menyalahi pandangan mereka berargumentasi dengan firmanAllah SWT, "Tidak ada dosa bagi kamu untuk mengqashar (meringkas)shalat." (Qs. An-Nisaa (4): 101) Sebab tidak adanya dosa dalam kalimat"tidak ada dosa" tidak menunjukkan suatu keharusan, sementarameringkas mesti dilakukan terhadap sesuatu yang lebih panjang darinya.Oalil lain yang menyatakan bahwa qashar (meringkas shalat) saat

    ~,bepergian hanyalah suatu keringanan adalah sabda Nabi SAW, J~;ij~J, ~~ ~ .iiiI (Sedekah yang diberikan Allah kepada kalian).

    Oalam had its ini para ulama mengatakan, bahwa lafazh had itstersebut adalah perkataan Aisyah bukan langsung dari Nabi SAW(marfu '). Di samping itu, Aisyah tidak menyaksikan masa di mana shalatdifardhukan. Jawaban ini dikemukakan oleh Al Khaththabi serta ulama-ulama lainnya. Akan tetapi jawaban ini perlu ditinjau kembali. Pertama,bahwa masalah di atas adalah masalah yang tidak menerima pendapat(manusia) di dalamnya, maka status hukumnya adalah marfu' (sampaikepada Nabi SAW). Kedua, jika diterima bahwa Aisyah tidakmenyaksikan zaman difardhukannya shalat, maka riwayat tersebut masukkategori "mursal sahabat" yang dapat dijadikan landasan hukum.Karena, ada kemungkinan Aisyah mendapat keterangan itu dari NabiSAW ataupun dari sahabat lain yang menyaksikan peristiwa itu. Adapunpendapat Imam Al Haramain yang mengatakan, "Jika had its ini benarniscaya telah dinukil secara mutawatir" juga tidak luput dari kritikan,sebab penukilan secara mutawatir dalam masalah ini bukan suatukeharusan.

    FATHUL BAARI - 19

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    27/479

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    28/479

    Kesimpulan ini dikuatkan oleh keterangan Ibnu Atsir dalam kitabSyarh Musnad, bahwasanya syariat mengqashar (meringkas) shalatterjadi pada tahun keempat hijrah. Keterangan Ibnu Atsir ini sendirididasarkan pada perkataan ulama selain beliau yang menyatakan, bahwaayat tentang shalat Khauf turun pada tahun terse but. Pendapat lainmengatakan bahwa shalat qashar ditetapkan pada bulan Rabi'ul Akhirtahun kedua hijrah, seperti disebutkan oleh Ad-Daulabi. Lalu disebutkanoleh As-Suhaili dengan lafazh, "Setelah hijrah setahun atau sekitar itu,dan ada pula yang mengatakan empat puluh hari setelah hijrah"

    Atas dasar ini, riwayat Aisyah "Maka shalat saat bepergianditetapkan sebagaimana adanya" maksudnya adalah kembali kepadakeadaan sernula, bukan berarti shalat safar terus-menerus dua rakaat sejakdifardhukan, sehingga lafazh terse but tidak berkonsekuensi bahwa shalatqashar merupakan suatu keharusan (wajib). Adapun pembahasan had itsIbnu Abbas, "Dan shalat Khauf satu rakaat", akan diterangkan pad apembahasan shalat Khauf.

    Pelajaran yang dapat diambilSegolongan ulama berpendapat bahwa shalat fardhu tidak ada

    sebelum Isra, selain perintah untuk shalat malam tanpa ada batasantertentu. Sementara Al Harbi berpendapat bahwa -sebelum Isra' - shalatdifardhukan dua rakaat di pagi hari dan dua rakaat di sore hari. ImamSyafi'i menyebutkan keterangan dari sebagian ulama bahwa dahulushalat malam hukumnya fardhu, kemudian di-nasakh (dihapushukumnya) berdasarkan firman Allah SWT, "Shalatlah sebagaimanayang mudah bagi kamu." Dari sini maka fardhu hanyalah melakukanshalat pad a sebagian malam. Kemudian fardhu ini pun dinasakh (dihapushukumnya) dengan shalat lima waktu. Akan tetapi pandangan ini tidakdisetujui oleh Muhammad bin Nashr AI Marwazi. Dia berkata, "FirmanAllah SWT, 'Shalatlah sebagaimana yang mudah bagi kamu', turun diMadinah berdasarkan firman-Nya dalam ayat yang sama, 'Dan sebagianberperang di jalan Allah '. Sementara perang terjadi di Madinah danbukan di Makkah, sedangkan Isra' terjadi di Makkah jauh sebelumnya."Namun landasan argumentasi yang dikemukakannya kurang jelas, sebabfirman Allah SWT dalam ayat tersebut, "Dia mengetahui akan ada. "(Qs.AI Muzzammil(73): 20) sangat tegas menyatakan kejadian yang akandatang. Seakan-akan Allah SWT telah memberi karunia kepada merekadengan mendahulukan keringanan sebelum ada kesulitan yang telahdiketahui-Nya akan terjadi terhadap mereka.

    FATHUL BAARI - 21

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    29/479

    2. Kewajiban Shalat Dengan Berpakaian

    Firman Allah SWT, "Pakailah perhiasan kamu yang indah disetiap (memasuki) masjid. " (Qs. Al A'raaf(7): 31) dan orang yang shalatdengan mengenakan satu pakaian.

    J~J.' .'\~ : 1 ' , , ' ~ JJI I'~~~\I J f . y '$-(!I ,'.~.~ ,.c. J ~ i : ' )oJ_ ;? , .u \ ) . : ~ ~ I,.--",,;J _.... o: .r -~ G ~ ~ ~ l?iSl ~~I j ~ J o ) .ft o)~l j . a . S - - ~ : , ) )"".,,/ / ' . . . . . . . . // '" "':;:' , . , -

    ~ 0 J".., 0 '" -;. "';;, :;;, J../ .... 1/.0L;; ~ ~J~~ _ , / J : . ; ~ ji :..c) ~ .Jjl ~ ~I ;'i) 'L)i;..'" '" . . . . - '"

    Artinya; Disebutkan dari Salmah bin Al Akwa' bahwa Nabi SAWbersabda, "Hendaklah ia memberinya kancing meski hanya dengan duri."Dalam sanadnya terdapat hal yang perlu dikritisi. Orang yang shalatdengan mengenakan pakaian yang digunakannya saat melakukanhubungan suami-istri, selama ia tidak melihat padanya kotoran. NabiSAW memerintahkan agar orang yang telanjang tidak thawaf di Ka'bah."

    Keterangan Hadits:Imam Bukhari ingin menunjukkan riwayat Imam Muslim dari Ibnu

    Abbas, "Dahulu wanita thawaf di Ka 'bah dalam keadaan telanjang,"Maka turunlah firman Allah SWT, "Pakailah perhiasan kamu yangindah."Sehubungan dengan firman Allah SWT "Pakailah perhiasan kamuyang indah", Thawus mengatakan dalam tafsirnya, "Maksudnya adalah

    pakaian." lalur periwayatannya disebutkan secara lengkap oleh AlBaihaqi. Mujahid juga menyebutkan hal yang sarna. Sementara IbnuHazm telah menukil kesepakatan bahwa maksud ayat terse but adalah"rnenutup aurat".~ ~ : . - s - ~ J (disebutkan dari Salmah) Di sini beliau (ImamBukhari) telah menjelaskan sendiri tentang sebab sehingga beliau tidakmenggunakan lafazh yang menunjukkan ke-shahih-an riwayat ini, yaituperkataan beliau, "Dalam sanadnya terdapat hal yang perlu dikritisi".

    22 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    30/479

    Sementara itu Imam Bukhari telah menyebutkan jalur riwayat ini secarabersambung dalam kitab Tarikh-ivyz; Abu Daud, Ibnu Khuzaimah danIbnu Hibban -dengan redaksi beliau- melalui jalur Ad-Oarawardi dariMusa bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Abi Rabi'ah dari Salamah bin AlAkwa ' dia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasululiah, aku adalahseseorang yang sering berburu, apakah aku shalat dengan mengenakansatu pakaian?' Beliau SAW bersabda, 'Benar, berilah kancing meskihanya dengan menggunakan duri."

    o~f- ; . (memberinya kancing). Yakni. mengikat pakaiannya sertamenyatukan pinggirannya agar tidak tampak auratnya, meski hal itu tidakdapat dilakukannya kecuali dengan menggunakan duri. Maksud ImamBukhari menyebutkan riwayat Salamah ini adalah untuk mengisyaratkanbahwa yang dimaksud dengan "perhiasan" dalam ayat di atas adalahmemakai pakaian, bukan menggunakan pakaian yang indah.

    ~~I ~ J-_J : : , . . . . 0 : , (dan orang yang shalat dengan mengenakanpakaian) Di sini Imam Bukhari ingin mengisyarakan riwayat Abu Dauddan An-Nasa' i yang di-shahih-kan oleh Ibnu Khuzaimah sertadiriwayatkan oleh Ibnu Hibban melalui jalur Mu'awiyah bin Abu Sufyan,bahwasanya ia bertanya kepada saudara perempuannya (UmmuHabibah), "Apakah Rasulullah pernah shalat memakai pakaian yangdigunakannya saat berhubungan dengan istrinya?" Ummu Habibahmenjawab, "Ya, apabila beliau tidak melihat kotoran di pakaiantersebut." Riwayat ini merupakan salah satu had its yang dimuat dalamjudul-judul kitab ini, tanpa menggunakan ungkapan "riwayat" ataupunsekedar "ta'Iiq" (penyebutan riwayat tanpa sanad).

    ~:, ~ JJI ~ ~I : ) . A i : , (dan Nabi SAW memerintahkan). Oengan1 1 1 1 Imam Bukhari mengisyaratkan had its Abu Hurairah yangberhubungan dengan pengutusan Ali oleh Abu Bakar pad a waktu haji.Pada pembahasan selanjutnya hadits ini akan kembali disebutkan olehImam Bukhari lengkap dengan jalur periwayatannya, namun tidak adaketegasan "perintah" dalam lafazhnya. Namun Imam Ahmadmeriwayatkan dengan sanad hasan dari had its Abu Bakar Ash-Shiddiq,bahwa Nabi SAW mengutusnya untuk menyampaikan, "Orang Musyriktidak boleh melakukan haji setelah tahun ini, dan orang yang telanjangtidak boleh thawaf di Ka'bah."

    Konteks riwayat ini dengan judul bab adalah untuk menyatakanapabila thawaf dalam keadaan telanjang hukumnya terlarang, maka shalat

    FATHUL BAARI - 23

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    31/479

    dalam keadaan dem ik ian leb ih te rla rang lagi. K arena da lam sha la td isyara tk an sem ua syara t yang ada pada thawaf, bahkan leb ih dari itu .

    Jum hur (m ayorita s) u lam a berp andangan bahwa m enu tup au ra tte rm asuk syara t sha la t, sedangkan dari sebagian u lam a M alik i te lahd inuk il ad anya perb edaan hukum an ta ra orang yang sadar d engan orangyang lupa . Lalu sebagian u lam a m enga takannya sunah , d an apab ilad itingga lk an tidak m em bata lk an sh ala t. A lasan m erek a ada lah , bahwaapab ila m enu tup au ra t te rm asuk syara t, n iscaya cukup lah dengannya danperlu ad anya n ia t. D i sam p ing itu , orang yang tidak m am pu m em enuh ike ten tuan m enu tup au ra t h aru s m elakukan perbua tan yang m en jad igan tinya , sebaga im ana orang yang tid ak m am pu sha la t be rd iri c ukupm elakukan sha la t dengan dud uk .

    Jawabannya, a rgum en tasi p ertam a d iba ta lkan oleh perk arake im anan , d im ana im an m erupakan syara t sh a la t n am un tid ak cukuphanya dengan ke im anan sem ata . Sedangkan argum en tasi k eduad iba ta lkan dengan perkara k ib la t, d im ana ia tidak m em bu tuhkan n ia t.A rgum en tas i te rakh ir d iba ta lkan dengan perkara orang yang tidak m am pum em baca aya t dan tasb ih , d im ana ia sha la t d engan tidak m em baca apa -apa .

    '!)~\ ~\)~) 0~\ r y - ~ \ cr 0 \ L r ~ f ::_j~~:~cr y// .... :$ I "... 0 J 0,,; "., ",

    ~L; .~~ Y ~\ JF) ~~;)~\ ~~ 04:).r ~~>-~ ~ :J~.y~ 4 i ~ L r \ : G . . l J J \ Jy~ 4 : ~ \ ; \

    351 . Dari Umm u A th iyah , d ia berk a ta , "Kam i d ip e rin tah un tukm enyu ruh ke lua r pa ra wan ita yang sedang ha id dan gad is -gad is p ingitanpad a dua hari raya agar m enyaksikan jam aah kaum m uslim in dan dakwahm ereka . Tap i pa ra wan ita yang sedang ha id itu m en jauh dari m ushalla(tem pa t sh ala t). Seorang wan ita be rka ta , 'W aha i Rasu lu llah , sa lah

    24 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    32/479

    seorang di antara kami tidak memiliki jilbab'. Beliau SAW bersabda,'Hendaklah saudarinya memberikan jilbab yang dimiliki kepadanya '."

    Abdullah bin Raja' mengatakan, bahwa Imran telah menceritakankepada kami, Muhammad bin Sirin menceritakan kepada kami, UmmuAthiyah telah menceritakan kepada kami, "Aku mendengar RasulullahSAW bersabda seperti di atas."

    Keterangan Hadits:\ r _ r - - " \ (Kami diperintahkany. Dalam riwayat Imam Muslim melalui

    jalur Hisyam, dari Hafshah, dari Ummu Athiyah disebutkan denganlafazh, ~j ~ .ill! ,p ~! J~J \S:-;.t (Rasulullah SA W memerintahkankami). Hadits ini telah disebutkan lebih lengkap dalam kitab Thaharah(bersuci), tepatnya pada bab "Wanita Haid Menghadari Shalat Dua HariRaya",

    :;~ :;. ~! J~j (Para wanita yag sedang haid menjauh darimushalla), yaitu mushalla wanita-wanita yang tidak haid. Maksudnyaadalah tempat shalat. Adapun konteks riwayat ini dengan judul babadalah untuk menegaskan keharusan berpakaian, meski harus meminjamhanya untuk menghadiri shalat rd. Dengan demikian, dalam masalahfardhu keharusan ini lebih ditekankan lagi.

    s .~ J : ; . i l l ! W. JUj (Abdullah bin Raja' berkata). Dia adalah AI, 'Ghudani. Faidah penyebutan penggalan hadits ini adalah untukmenyatakan penegasan Muhammad bin Sirin, bahwa Ummu Athiyahmenceritakan hal itu langsung kepadanya. Dengan demikian, hilanglahsemua khayalan sebagian orang yang mengatakan bahwa Muhammadmendengar hal itu hanya melalui saudara perempuannya yang bernamaHafshah, dari Ummu Athiyah. Telah diriwayatkan pula secarabersambung dalam kitab Ath-Thabrani Al Kabir, "Ali bin Abdul Aziztelah menceritakan kepada kami, Abdullah bin Raja' telah menceritakankepada kami." Wallahu a 'lam.

    FATHUL BAARI - 25

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    33/479

    3. Mengikat Sarung Ke Tengkuk Waktu Shalat

    ~/~J~ J J \ ~ ~ \ ~ \~/,o :~ ;. ~~ Y \ j t _ ; _ _ ; r J~J/' /' : : : ; / : : : ; /'

    c // /,." 0 J l , , -' r ~~~\y~ r - : \ ) j \ ~ ~ ~Abu Hazim berkata dari Sahal, "Mereka shalat bersama Nabi SAW

    dengan mengikat sarung-sarung mereka ke tengkuk-tengkuk mereka."

    // ,/,/ ;;; "" '" ..- 0 ,-~w . . P ~ ~ ~ ~ )j!~~G , . J.o :JIj )J....QI ;. ~ ~"" ;j -- ..

    ~ "t//// ~,/"t~~\J /j~~~ :~Ij ~ JIj ,~I ?~~y ~~J

    352. Telah diriwayatkan dari Muhammad bin AI Munkadir, diaberkata, "Jabir shalat dengan mengenakan sarung yang telah diikatnyadari arah tengkuknya, sementara pakaiannya diletakkan di misyjab. Laluseseorang berkata, 'Apakah engkau shalat dengan mengenakan satusarung?' Maka Jabir berkata, 'Hanya saja aku melakukan seperti itu agardilihat oleh orang dungu sepertimu. Siapakah di antara kami yangmemiliki dua pakaian pada zaman Nabi SAW?'"

    Keterangan Hadits:I : , _ L , (mereka shalat), maksudnya para sahabat.l#J..iw (dengan mengikati. Hal ini mereka lakukan karena saat itu

    mereka tidak memiliki celana. Oleh sebab itu, biasanya salah seorang diantara mereka mengikat sarungnya di tengkuknya agar auratnya tidakterbuka waktu rukuk dan sujud. Perbuatan seperti ini merupakanperbuatan ahli Shuffah, seperti akan diterangkan dalam bab "Kaum laki-laki tidur di masj id".

    ~I (misyjab) adalah sesuatu yang terbuat dari potongan kayu,dimana bagian atasnya disatukan sernentara bagian bawahnya

    26 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    34/479

    direnggangkan. Fungsinya adalah sebagai tempat meletakkan pakaianataupun benda-benda lainnya (gantungan baju). Ibnu Sayyiduh berkata,"Misyjab adalah tiga potong kayu, dimana seorang penggembala biasameletakkan timba atau tempat air minumnya di atasnya."

    J s ~ ~ J~(lalu seseorang berkata kepadanya). Dalam riwayat ImamMuslim dikatakan, bahwa yang berkata adalah Ubadah bin Al Walid binUbadah bin Shamit. Kemudian pada pembahasan berikutnya akandisebutkan bahwa Sa'id bin Al Harits bertanya kepadanya mengenaimasalah ini. Oleh sebab itu, ada kemungkinan keduanya sarna-sarnabertanya kepada Jabir. Imam Bukhari juga akan menyebutkan dalam bab,"Shalat tanpa selendang" melalui jalur Ibnu Al Munkadir dengan lafazh,"Maka kami berkata, 'Wahai Abu Abdullah'." Dari sini adakemungkinan pertanyaan seperti ini terjadi berulang kali. Lalu dalamriwayat Ibnu Al Munkadir, Jabir memberi jawaban, "Aku ingin agardilihat oleh orang-orang bodoh seperti kalian". Dari riwayat ini dapatpula diketahui bahwa yang dimaksud dengan perkataan Jabir "Orangdungu" adalah "Orang bodoh".

    Adapun maksud riwayat Jabir adalah sebagai penjelasan bolehnyashalat dengan mengenakan satu pakaian, meskipun shalat dengan duapakaian lebih utama. Seakan-akan Jabir berkata, "Aku melakukannyadengan sengaja untuk menjelaskan kebolehannya, baik kepada orangyang benar-benar tidak tahu atau kepada orang yang mengingkarinyasehingga aku memberitahukan kepadanya bahwa perbuatan itudiperbolehkan. Hanya saja Jabir menjawab dengan nada kasar, sebagaiperingatan bagi mereka agar tidak terbiasa mengingkari para ulama, sertamemotivasi mereka agar meneliti masalah-masalah yang berhubungandengan syariat.

    U~ L . . . S - WJ (siapakah diantara kami yang memiliki). Yaknikebanyakan di antara kami pad a masa Rasulullah SAW hanya memilikisatu pakaian, meski demikian tidak dibebankan atas kami untuk mencaripakaian lebih dari satu untuk dipakai shalat. Kenyataan ini merupakanbukti bolehnya shalat dengan menggunakan satu pakaian.

    Imam Bukhari mengiringi had its Jabir dengan riwayat lain yangsecara tegas menyatakan bahwa perbuatan tersebut pernah dilakukanNabi SAW. Tujuannya agar keterangan bolehnya hal itu lebih dapatditerima, karena riwayat berikut ini lebih tegas menisbatkan perbuatan itukepada beliau SAW secara langsung.

    FATHUL BAARI - 27

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    35/479

    Nam un m aksud in i tid ak dapa t d itangkap oleh AI Karm an i, d im anad ia b erk a ta , "Kon teks h ad its be riku t terh adap judu l bab (ya itu m engika tsa rung ke tengkuk ), b isa sa ja k a ren a ia bagian dari h ad its sebe lum nya ;a tau karen a berind ik asi ke a rah itu d ilih a t da ri segi k eum um annya , sebabjik a bukan karena perbua tannya m engika t ka in ke tengkuk n iseaya au ra ttid ak d ap at te rtu tu p."

    Apab ila d ipe rh a tikan la fazh dan penya jian Im am Bukhari se te lahd e lap an bab beriku t, m aka akan d ik e tahu i tidak adanya kem ungk in ansep erti yang d ik em ukakan oleh AI Karm an i d i a ta s . Sebab had its b e rik u tin i m erupakan pengga lan had its yang akan d isebu tk an se te lah de lap anbab kernudian. dan bukan pengga lan had its yang te rsebu t pad a bab in i.Kcm ud ian tidak ada kepen tingan a tas k la im be liau b ahwa um um nyaapab ila k a in tidak d iik a t k e tengkuk m aka au ra t ak an tam pak , sebabla fazh had its be riku t dengan tegas m enya tak an , "Dia shalat denganmengenakan pakaian yang digunakan untuk menyelimuti badannya' In iad alah k isah te rsend iri, d im ana seea ra lah iriah paka ian yangd iken akannya saa t itu eukup besa r seh ingga d igunakannya un tukm enye lim uti b adan . Sem en ta ra pad a ke jad ian pertam a (yakn i riwaya t d ia ta s -pen erj), k a in te rse bu t tam paknya eukup sem pit seh ingga d iken akandengan eara m engika tnya ke tengkuk . Adapun ke te rangan yangm endukung perin e ian sep erti in i ak an d ije la skan .

    Pelajaran yang dapat diambilPerb edaan pendapa t m engena i la rangan sh a la t dengan

    m enggunakan sa tu paka ian te lah ad a se jak dahu lu . Te lah d iriw aya tkanoleh Ibnu Abu Sya ibah dari Ibnu M as'ud , d ia b e rk a ta , "Janganlah kalianshalat dengan menggunakan satu pakaian meski pakaian tersebut lebihluas daripada langit dan bumi' Ibnu Bath tha l m en isb a tk an pandangante rsebu t kep ada Ibnu Um ar, la lu d ia b e rka ta , "N am un tidak ada u lam ayang rnengiku tinya , akh irnya keboleh an ha l in i m en jad i sesu a tu yangtidak d ip e rsoa lk an lagi."

    , . . . . ~ : ; ; J ,. / / " " 0 /.'-./;~~ illI ~ J. : r . t ; . ~i~ :Ju J~I J. ~ ~~ -"... - " " . . . . . . . . . // " " . . -. . . . o J ! $I .... ;Jj : ; ; J / / / ' / /.yy J ~ (.Lj ~ illI ~ ~I ~i~ :Juj '..l>-Ij

    .p "" ,. . . "" ~ /

    353. D iriwaya tk an dari M uham mad b in AI M unkad ir, d ia b e rka ta ,"Aku m eliha t Jab ir b in Abdu llah sh a la t d engan m engenakan sa tu

    28 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    36/479

    pakaian. Lalu dia berkata, 'Aku pernah melihat Nabi SAW shalat denganmengenakan satu pakaiari'."

    4. Shalat Dengan Mengenakan Sehelai Pakaian danMenyelirnutkannya

    o~\

    Zuhri berkata dalam haditsnya, "Orang yang berselimut adalahyang berselempang, yaitu orang yang menyelempangkan kedua ujungpakaian ke bahunya. Inilah yang disebut dengan menyelempangkanpakaian ke bahu.' Dia berkata, "Umrnu Hani' berkata, 'Nabi SAWpernah berselimut dengan satu pakaian seraya menyelempangkan keduasisinya pada kedua bahunya'."

    Keterangan:Hadits-hadits terdahulu secara umum berbicara tentang kebolehan

    shalat memakai satu pakaian, maka dalam bab ini akan diterangkanbahwa perbuatan demikian khusus pada kondisi sulit atau sekedarmemberi penjelasan mengenai kebolehannya.

    ~ \A ~i~~ (Ummu Hani berkata). Hadits ini akan disebutkanlengkap dengan jalur periwayatannya di bagian akhir bab ini. Akan tetapitidak ada lafazh, 4)' :;..;' - ' " J (seraya menyelempangkan kedua sisinya(ujungnya) pada kedua bahunya). Bahkan lafazh seperti ini terdapatdalam riwayat Imam Muslim melalui jalur lain dari Abu Murrah dariUmmu Hani. Lalu Imam Ahmad meriwayatkan pula melalui jalurterse but dengan lafazh mu 'allaq.

    ~")J J + , r - L : , ~ J J \ J + , : ) \ 0 f ; : ) / w ~ f J. ~ ~- ; ; " . , . " " " " " " .".-

    ",. ,,; """,.~ ~ ::;. :..J t _ ; : . ~ .b-\:,'" ~ ",.

    FATHUL BAARI - 29

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    37/479

    354. Dari Um ar b in Abu Sa lam ah bahwa Nab i SAW sha la t d engansa tu p aka ian se raya m enyelem pangkan an ta ra k edua sis inya ."

    , / ' ! : J : ; , / ' ; ; . ~ , / " / / . / / ' . . -~y J ~ tLj ~ .wI ~ ~I lSi~ ~I~ ~i J. ~ y~,/ ./ ,- '" '"

    /' '" '" /' " 0...- """ ,... "" )

    ~\$. ~ ~~ ~\ ~ ~ r l ~ ~ ; ~ ~Ij355. Dari Um ar b in Abu Sa lam ah bahw a ia m elih a t N ab i SAW

    sha la t d engan m engenak an sa tu p ak a ian d i rum ah Umm u Sa lam ah .B e liau m enye lem pangkan kedua sis i (u ju ng) k a in te rsebu t d i a ta s k eduabahunya .

    J J I J ~ ) / ~f ) ' J ~ ~ / ; ; _ f ;j/" ) /.;/~ J f - w f ' . ~ ~ ~ o.~J J'''_:;;' ,-,' _; .. , '-" \ .......,... '" ? '"

    ' " ' " . . . ' J . 'l ,.. ~ ;. ,/ :;. :;.~ ri l-~ ~ ~ )~ . . \ . ; > - 1 ) ~y ~ J,a .:.:..Lj ~ t L l J I ~'" .. / -:;/ :/ -/.. , ,/~\$. ~ ~:,b ~Ij

    / /

    356. D iriw ayatk an d a ri H isya rn , d a ri b ap aknya bahwa Um ar b inAbu Sa lam ah m engabarkan kepad anya , "Aku pe rn ah m e lih a t Rasu lu llahsh a la t d engan m engenak an sa tu pak a ian seraya b e rse lim u t d engannya d irum ah Umm u Sa lam ah dengan m ele takk an kedua sis i (u jung) p aka ian itud i a ta s k edua b ahunya ."

    Ketergangan Hadits:~ ~ (Seraya berselimut dengannya) Ib nu Bath th a l b e rk a ta ,

    "Fa idah rnenye lim u tkan pak a ian sep e rti te rse bu t da lam had its ad a lah ,aga r orang yang sed ang sha la t tid ak m e lih a t au ra tnya send iri d i saa tru kuk dan pak a ian tid ak te rja tu h w ak tu rukuk m aupun su jud ."

    ~ ~ r - L J ~ J J \ ~ ~ \ ~ ; . ~ J ~ : - ~ ~ ~::J~~~ r f ~,/ // "" ;;..... // ) "} "" /0:; :Jw ~ ~ :::.J~ ,~~ ~I ~ uJ J:-~:;~k~ ~I

    ...- // I I I ' J 1 / , / , . . . " " ; ' " " .- ! I / ~ " J . . . . . / 'L : . 1 ,tJ~ r ~ ~ : ; :Jw ,~l1 ~I :-~ tJ~ r l l i \ :G_W ~o~:/ /'.... ? ,... "":/ " //

    30 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    38/479

    \~ '-l> -I) y") d~ u~~ J L : 3 ~ ~ ~ ~ ~ t _ : , _ j~" ~ -", "'::1 - '" ", ., '"0~ ~;,.f~~~ ~~~ f J f ~jI~j ~I J~~ 4 :8i ~~I

    C ' 0; f 0; \ S o ; f 0: : ~ ; H ; ~ J J \ i ; ~ J J I J } } ; ; J ~ ; ; O ; } ;.01Ur.:.r r...u J ~ ~ .r"') ~J.; ;;

    . ~ ! . J \ ~ ) :t}~ ~ f ::J~t}~ r r: : 1 - " , ~ . . , .

    357. Diriwayatkan dari Ummu Hani, dia berkata, "Aku pergikepada Rasulullah pada tahun penaklukan Makkah. Maka akumendapatinya sedang mandi sementara Fatimah (putri beliau SAW)menutupinya." Ummu Hani berkata, "Maka aku memberi salamkepadanya." Nabi SAW bertanya, "Siapakah ini?" Aku berkata, "Aku,Ummu Hani binti Abu Thalib.' Nabi menyahut, "Selamat datang wahaiUmmu Hani." Setelah beliau SAW selesai mandi, maka beliau shalatsebanyak delapan rakaat dengan berselimutkan satu pakaian. Ketikaselesai shalat, akupun berkata, "Wahai Rasulullah, putra ibuku telahmengaku membunuh seseorang yang telah aku beri jaminan keamanan,orang itu adalah fulan bin Hubairah." Maka Rasulullah bersabda,"Sungguh kami telah memberi jaminan keamanan kepada siapa yangengkau beri jaminan keamanan, wahai Ummu Hani" Ummu Haniberkata, "Saat itu bertepatan dengan waktu dhuha."

    Keterangan Hadits:Pembicaraan bagian awal had its ini telah dibahas dalam kitab

    "mandi" bab "menutup diri". Demikian pula akan disinggung kembalipada pembahasan tentang shalat Dhuha. Adapun tujuan disebutkannyariwayat yang dimaksud di tempat ini, karena dalam riwayat maushul diatas, Ummu Hani menjelaskan bahwa yang dimaksud denganmenyelimutkan pakaian adalah menyelempangkan kedua sisinya padakedua bahu seperti yang telah disebutkan dalam riwayat mu 'allaq.Dengan demikian, penafsiran riwayat sebelumnya sesuai dengan judulbab.

    ~( ~I ~J (putra ibuku mengaku) Beliau adalah Ali bin AbuThalib. Dalam riwayat Al Hamawi dikatakan, "Putra bapakku." Riwayatini shahih dari segi makna, karena Ali adalah saudara laki-lakinya.a ~ J . I ~ ~ (Fulan bin Hubairah) Dalam riwayat Imam Ahmad danThabrani melalui jalur lain dari Abu Murrah dari Ummu Hani' dikatakan,

    FATHUL BAARI - 31

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    39/479

    "Aku telah memberi perlindungan kepada dua orang keluargaku." AbuAbbas bin Syuraih serta ulama lainnya berkata, "Keduanya adalah Ja'dahbin Hubairah dan seorang laki-Iaki lain berasal dari Bani Makhzum.Keduanya termasuk orang-orang yang menghadang Khalid bin Walid dantidak mendapatkan suaka. Maka Ummu Hani memberi perlindungankepada keduanya, karena mereka termasuk keluarga beliau."

    Sementara Ibnu AI Jauzi berkata, "Apabila putra Hubairahtermasuk salah satu dari kedua orang itu, maka dia adalah Ja' dah." Ja'dahtermasuk orang-orang yang sempat melihat Nabi SAW, namun dia tidaktermasuk sahabat. Dari segi riwayat, beliau termasuk kelompok tabi'inmenurut Imam Bukhari, Ibnu Hibban dan selain keduanya. Bagaimanamungkin orang yang masih kecil seperti itu sudah melakukan peperanganpada saat penaklukan kola Makkah, sehingga membutuhkan jaminankeamanan? Kemudian apabila orang yang dimaksud adalah putra UmmuHani,' niscaya Ali tidak akan menaruh perhatian untuk membunuhnya.Sebab, Ummu Hani telah memeluk Islam dan suaminya melarikan diridengan meninggalkan anaknya bersama Ummu Hani. Sementara IbnuAbdul Barr menyebutkan kemungkinan yang dimaksud adalah putraHubairah dari istrinya yang lain. Namun beliau menukil pula keteranganahli nasab, dimana mereka tidak menyebutkan adanya putera lain bagiHubairah selain dari Ummu Hani.

    Ibnu Hisyam dalam kitab Tahdzib Sirah menyatakan dengan tegas,bahwa kedua orang yang diberi perlindungan oleh Ummu Hani adalahAl Harits bin Hisyam dan Zuhair bin Abu Umayyah, keduanya berasaldari suku Makhzum. Lalu AI Azraqi menukil had its Ummu Hani' inidengan sanad yang di dalamnya terdapat AI Waqidi, bahwa kedua orangtersebut adalah AI Harits bin Hisyam dan Abdullah bin Abu Rabi'ah.Sebagian ulama ada yang mengatakan, bahwa kedua orang itu adalah AIHarits bin Hisyam dan Hubairah bin Abu Wahab. Namun pendapat inisulit diterima, karena Hubairah telah melarikan diri ke Najran saatpenaklukan kota Makkah dan menetap di sana dalam keadaan musyrikhingga meninggal dunia. Demikian yang ditegaskan oleh Ibnu Ishaq danyang lainnya, maka tidak benar apabila disebutkan bahwa dia adalahsalah seorang yang diberi perlindungan keamanan oleh Ummu Hani'.

    Al Karmani berkata, "Az-Zubair bin Bakkar berkata, 'Fulan binHubairah adalah AI Harits bin Hisyam'." Namun pada dasarnya AlKarmani telah menafsirkan perkataan Az-Zubair secara sepihak, karenayang terdapat dalam perkataan Az-Zubair hanyalah menukar tempat"Fulan bin Hubairah" dengan AI Harits bin Hisyam.

    32 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    40/479

    Adapun pandangan yang menurut saya lebih tepat adalah bahwalafazh riwayat dalam bab ini sebagiannya terhapus, seakan-akan lafazhyang seharusnya adalah, ~;.; ~ ~I ~ S L J (Fulan putra pam an Hubairah),lalu lafazh ~ (pam an) terhapus. Atau lafazh yang semestinya adalah, ~~o;.....;A~) (Fulan kerabat Hubairah), kemudian lafazh ~) (kerabat)- -berubah menjadi ::"_;I (putera). AI Harits bin Hisyam, Zuhair bin AbiUmayyah serta Abdullah bin Abi Rabi' ah bisa dikatakan sebagai putrapam an Hubairah atau kerabatnya, karena mereka berasal dari sukuMakhzum. Adapun pembahasan yang berhubungan dengan jaminankeamanan oleh wan ita akan dijelaskan di bagian akhir kitab "jihad".

    ~ ~ \ ; - ~ /W ) ~ J J \ ~ ~ \ J ;W ~ J L ;~ ~ jf ;;~ ~f::i.,. J 'liJ ,,:;i _,.:;i :;i :II J "",. ,.., "".. 0 ~ : y ~)i :tL)~ 4 . 1 ) \ ~ 4 . 1 ) \ J ;W~ Jw ,b.\) y :Y J

    .", ... ,. ", ~/ fJ ,.

    358. Dari Abu Hurairah bahwa seorang bertanya kepada RasulullahSAW tentang shalat dengan menggunakan satu pakaian. Maka RasulullahSAW bersabda, "Apakah setiap kalian memiliki dua kain (pakaian)?"Keterangan Hadits:

    Jt. W G . 0 \ (seorang bertanya). Aku tidak menemukan nama orangyang dimaksud, hanya saja disebutkan oleh Imam As-Sarakhsi AI Hanafidalam kitabnya Al Mabsuth bahwa yang bertanya adalah Tsauban.

    ~J\ (Apakah setiap kalian) AI Khaththabi berkata, "Lafazhtersebut dalam bentuk pertanyaan, maksudnya memberitahukan tentangsedikitnya pakaian yang mereka miliki. Pernyataan ini mencakup pulafatwa berdasarkan maksudnya. Seakan-akan beliau SAW bersabda, "Jikakalian telah mengetahui bahwa menutup aurat adalah fardhu dalam shalatsementara tidak setiap kalian memiliki dua kain, lalu bagaimana hinggakalian tidak mengetahui bahwa shalat dengan mengenakan satu pakaianmerupakan hal yang diperbolehkan?" tentunya dengan menutup aurat.

    Imam Ath-Thahawi berkomentar, "Makna sabda Nabi SAW adalahapabila shalat dengan mengenakan satu kain hukumnya makruh, makaorang yang hanya mendapatkan satu kain juga makruh hukumnya." Akantetapi konsekuensi seperti ini kurang tepat, karena ada perbedaan antara

    FATHUL BAARI - 33

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    41/479

    orang yang mampu dengan orang yang tidak mampu. Oi samping itu,pertanyaan di sini berhubungan dengan masalah boleh atau tidak danbukan masalah makruh.

    Pelajaran yang dapat diambilIbnu Hibban meriwayatkan had its ini melalui jalur AI Auza'i dariIbnu Syihab. Akan tetapi dalam jawaban pertanyaan terse but dikatakan,"Hendaklah ia menyelempangkannya kemudian shalat denganmenggunakannya." Hal ini mengandung kemungkinan adanya dua had its,atau hanya satu hadits namun sebagian perawi telah membedakannya,dan inilah kemungkinan yang lebih kuat. Seakan-akan Imam Bukharimengisyaratkan kepada hal ini, karena dia telah menyebutkan lafazhmenyelimutkan pakaian pad a judul bab, Wallahu a'lam.

    5. Apabila Shalat dengan Mengenakan Sehelai Pakaian, makaHendaknya Mengikatkan Ke Pundaknya

    359. Oari Abu Hurairah, dia berkata, "Nabi SAW bersabda,'Janganlah salah seorang di antara kalian shalat mengenakan satupakaian dan tidak ada sesuatu di bahunya '."

    Keterangan Hadits:(Bab apabila shalat mengenakan satu pakaian, hendaknya

    menutupkan ke bahu), maksudnya menutupkan sebagian pakaiantersebut.

    ; ~ ~ " '" J s . ~ (tidak ada sesuatu di bahunya) Ditambahkan olehImam Muslim melalui jalur Ibnu Uyainah dari Abu Zinad, ;~ ~(Sesuatupun dari pakaian tersebut). Maksudnya, janganlah mengenakanpakaian terse but dengan hanya menutupi bagian tengah badan saja, tapihendaklah ia menyelempangkan ke bahunya agar bagian atas badan dapat

    34 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    42/479

    tertutup pula, meski tidak termasuk aurat. Karena, seperti itu lebihmemastikan tertutupnya aurat.

    :J~ -~L ~ )f- ~ : J~~~ y.#' ~f J . ~ Y~ /~ J J \ ~ J J \ J~~ ~ J ~J :J).; ~ ;.; L ; f ~, . . , . . . . . . - . . -

    ,.., ,,;' 0 ..... " ,. ~ J. , s -.4~ ~ : . . . A l ~ ~\J yj; J ~ :; :J~ ( . - L j'" " " - :: . . . - :: . . .360. Oari Yahya bin Abu Katsir, dari Ikrimah, dia berkata, aku

    mendengar -atau aku bertanya kepadanya- dia berkata, aku mendengarAbu Hurairah berkata, "Saya bersaksi bahwa saya telah mendengarRasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang shalat dengan memakaisehelai pakaian, maka hendaknya ia mengikatkan kedua ujungnya secaramenyilang '."

    Keterangan Hadits:~ (Aku mendengarnya) Yakni Yahya berkata, "Aku mendengar

    Ikrimah." Lalu Yahya agak ragu apakah ucapan itu dikatakan begitu sajaoleh Ikrimah ataukah merupakan jawaban atas pertanyaan yangdiajukannya. AI Isrna'Ili meriwayatkan dari Makki bin Abdan, dariHamdan As-Sulami, dari Abu Nu'aim dengan lafazh, ~i~: ,f ~(Aku mendengarnya atau dia menulis kepadaku). Oi sini terjadi keraguanantara mendengar langsung dan melalui tulisan. Lalu AI Isma'ili berkata,"Saya tidak mengetahui seorang pun yang menyebutkan (dengan tegas)bahwa Yahya pernah mendengar langsung dari lkrimah." Oiamenambahkan, "Kami telah meriwayatkan melalui jalur Husain binMuhammad, dari Syaiban disertai keraguan apakah didengar langsungatau melalui tulisan."

    Saya (Ibnu Hajar) katakan, bahwa AI Harits bin Abu Usamahmeriwayatkan dalam Musnad-nya dari Yazid bin Harun dari Syaibansarna dengan riwayat Bukhari, yaitu "Aku mendengarnya" atau "Akubertanya kepadanya maka aku mendengarnya". Riwayat ini dinukil olehAbu Nu'aim dalam kitabnyaAI Mustakhraj.

    ,./) JP: , _ A tBarangsiapa yang shalat dengan menggunakan. 'satu pakaiani. Hubungan lafazh ini dengan judul bab adalah bahwaFATHUL BAARI - 35

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    43/479

    menyelempangkan kedua ujung pakaian tidak akan mudah dilakukankecuali bila menutupkan sebagian pakaian tersebut ke atas bahu.Demikian kata Al Karmani.

    Lebih baik daripada kesimpulan terse but adalah, bahwa dalamsebagian jalur riwayat had its tersebut terdapat ketegasan mengenaimaksudnya, maka Imam Bukhari mengisyaratkannya sebagaimana yangbiasa dilakukannya. Dalam riwayat Imam Ahmad melalui jalur Ma'rnardari Yahya disebutkan, ~"'" 4 > : ; . . . . . - ;~ (Hendaklah ia menyelem-pangkan kedua ujung kain itu ke atas pundaknya). Begitu pula yangterdapat dalam riwayat Al Isma'ili dan Abu Nu'aim melalui jalur Husain,dari Syaiban.

    Mayoritas ulama memahami bahwa hukum perintah dalam haditsini adalah mustahab (disukai), sedangkan larangan dalam haditssebelumnya berindikasi tanzih (menyalahi yang lebih utama). Telahdinukil dari Imam Ahmad, pendapat yang mengatakan bahwa seseorangyang mampu melakukan hal itu tapi dia meninggalkannya makashalatnya tidak sah. Dalam hal ini Imam Ahmad menempatkan perbuatanini sebagai syarat. Dinukil pula darinya bahwa shalat orang tersebut sahhukumnya, tapi dia berdosa. Dalam hal ini dia menempatkan perbuatantersebut sebagai kewajiban tersendiri.

    Al Karmani berkata, "Secara lahiriah larangan tersebut berindikasipengharaman, akan tetapi ijma' (konsensus) membolehkan untukmeninggalkan perbuatan itu." Al Karmani tidak memperhatikan riwayatyang dikatakan dari Imam An-Nawawi yang telah kami nukil dari ImamAhmad. Ibnu Mundzir telah menukil dari Muhammad bin Ali tentangtidak bolehnya meninggalkan perbuatan itu. Sementara perkataan ImamTirmidzi secara implisit menyatakan adanya perselisihan mengenaimasalah terse but, seperti disebutkan pada bab yang lalu.

    Ath- Thahawi membuat satu bab tersendiri dalam kitab Syarh AlMa 'ani. Dia menyebutkan pendapat yang tidak membolehkan untuk tidakmenutupkan kain ke bahu saat shalat, seraya menisbatkannya kepadaIbnu Umar, Thawus dan An-Nakha'i. Pendapat serupa dinukil oleh selainbeliau dari Ibnu Wahab dan Ibnu Jarir. Selanjutnya Imam Ath-Thahawimemadukan antara hadits-hadits yang berhubungan dengan persoalan ini.Dia berkata, "Pada dasarnya seseorang harus shalat denganmenyelimutkan kainnya. Namun apabila kain yang dipakai itu sempit,maka hendaknya ia memakainya seperti memakai sarung."

    Adapun Syaikh Taqiyuddin As-Subki menukil pendapat yangmewaj ibkan perbuatan terse but berdasarkan pernyataan tekstual dari

    36 - FATHUL BAARI

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    44/479

    Imam Syafii, dan dia cenderung memilih pendapat yang dinukilnya.Akan tetapi pendapat yang dikenal dalam madzhab Syafi' i justru bertolakbelakang dengan perkataan As-Subki.

    AI Khaththabi berdalil tentang tidak wajibnya menutupkan kain kebahu saat shalat dengan mengatakan, bahwa Nabi SAW pernah shalat dansalah satu ujung kainnya menutupi salah seorang istrinya yang sedangtidur. Al Khaththabi menambahkan, "Telah diketahui bahwa tepi atauujung kain yang dipakai Nabi SAW saat itu tidak cukup untuk dipakaisebagai sarung, terlebih lagi untuk diselempangkan ke bahunya." Namundemikian, pernyataan AI Khaththabi ini masih perlu dianalisa kembali.

    Secara lahiriah pandangan Imam Bukhari dalam masalah ini adalahmembedakan jika kain itu lebar maka hukumnya wajib, tapi jika sempitmaka tidak wajib, untuk rnenutupi bahu. Pendapat ini juga diikuti olehIbnu AI Mundzir. Dari sini nampaklah korelasi sikap Imam Bukhari yangrnenyebutkan bab berikutnya "apabila kain itu sempit" sesudah bab ini.

    6. ApabiJa Pakaiannya Sempit

    ~~I ~ ~~11~I ~:; ~k dL ;Jij ~!GJI;' ~ Y..... f. $I,;:;' $I '" / '" // I),~!~I ~ ~ t L J ;# .wI~ ~I ~ ~;.. ;Jw ~ ~ I J J I// " , . - , . . . /. // -":;.~:;;.t; (~~ ~ ~:,:.JI ~ ;JL; J~I L:.l i .~k Jl ~J

    / /, . . . . . , ; " I ) " J"'" :;. J "" ..... /' I).,.., ..... //Jt5' ;~ ~~i~ (,,5jJlJI:-\'jl IoU L . ;JL; ~) L:.li .?~,/ / '" -/ ".,

    \~:/,o Jt5' J 1 J < t : ~ ~ ~ I J O L S - - J ~ ;Jij -JLp ~- " y : , 5361. Dari Sa'id bin AI Harits, dia berkata, "Kami pernah bertanyakepada Jabir bin Abdullah tentang shalat dengan memakai satu kain."

    Maka dia berkata, 'Aku pernah keluar bersama Nabi SAW dalamsebagian perjalanannya. Lalu aku menemuinya suatu malam untuksebagian urusanku, maka aku mendapatinya sedang shalat sedangkan akusaat itu mengenakan satu kain. Akupun menyelimutkan kain terse but lalu

    FATHUL BAARI - 37

  • 8/7/2019 Ibnu Hajar Fathul Bari 3 Tentang Sholat

    45/479

    shalat di sampingnya. Ketika selesai shalat beliau bersabda, 'Ada apamalam-malam begini, wahai Jabir? Aku mengatakan kepadanya tentangkeperluanku. Setelah selesai beliau bersabda, 'Ada apa dengan sikapmumenyelimutkan kain seperti yang aku lihat '. Aku berkata, 'Kainku (yaknisempit)'. Maka beliau bersabda, 'Apabila kain itu lebar pakailahberselimut namun bila sempit pakailah seperti memakai sarung '."

    Keterangan Hadits:~/''i~ ~ (Dalam sebagian perjalanannya) Perjalanan yang

    dimaksud disebu